11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ENSIKLOPEDINURCHOLISH MADJIDPemikiran Islam di Kanvas PeradabanBUDHY MUNAWAR-RACHMANEditor:Ahmad Gaus AF, Taufiq MR, M. Ilham, Ali Noer Zaman,Moh. Syu’bi, Dede Iswadi, dan Eko WijayantoDesain Sampul: Bayu AjiPemeriksa Aksara: Dalmeri, M. Pinem, Zaky,M. Rivai, Nani SupriyantiIlustrator: M. Nurul Islam, EpietTata letak: KemasBukuEDISI DIGITALTata letak & Redesain sampul: PriyantoRedaksi: Anick HTJakarta 2012


Credit:Edisi cetak buku ini diterbitkan terakhir oleh PenerbitMIZAN, September 2006. ISBN: 979-433-423-5 (jil. 4)Halaman buku pada Edisi Digital ini tidak sama denganhalaman edisi cetak. Untuk merujuk buku edisi digital ini,Anda harus menyebutkan “Edisi Digital” dan ataumenuliskan link-nya. Juga disarankan mengunduh danmenyimpan file buku ini dalam bentuk pdf.


DEMOCRACY PROJECT


DEMOCRACY PROJECTDAFTAR ENTRYQQadariyah-Jabariyah 2811Qubbat Al-Shakhrah: Diilhami Al-Quran 2812Qurratu A‘yun 2813RRahbânîyah 2817Rahmah 2817Rahmah dalam Injil dan Taurat 2818Rahmân dan Rahîm Allah 2819Rahmat 2822Rahmat dan Keridlaan Allah 2823Rahmatan lil-‘Âlamîn 2824Rame-Rame Pascamodernisme 2825Ramalan Tumbangnya Persia dan Romawi 2829Rambu-Rambu dalam Pernikahan 2831Ensiklopedi Nurcholish Madjid ix


DEMOCRACY PROJECTRancangan Besar Ilahi 2832Rasa Kemanusiaan 2833Rasa Kesucian: Realitas Keagamaan yang Esensial 2835Rasialisme, Dosa Makhluk Pertama 2836Rasionalisme dan Agama Baru 2837Rasionalitas dan Islam 2840Rasionalitas sebagai Kemestian 2842Rasul Bicara dalam Bahasa Kaumnya 2844Rasul untuk Setiap Umat 2844Reach Out: Membangkitkan Semangat 2845Reartikulasi Nilai-Nilai Agama 2847Referensi Pengambilan Keputusan 2848Reformasi Ekonomi 2849Reformasi Politik 2852Reformasi, Liberalisasi, dan Stabilitas 2853Reinterprestasi untuk Reaktualisasi 2858Rekonsiliasi Barat dan Dunia Islam 2862Rekonsiliasi Nasional 2865Relasi Madinah dan Peradaban 2866Relativisme Internal 2868Relativitas Teologi 2869Relativitas Waktu 2870Relevansi Al-Quran sebagai Mukjizat 2871Religio-Magisme 2873Religion Equivalent 2875Religiusitas dan Peran Cendekiawan 2877Religiusitas Sejati dan Palsu 2879Rendah Diri 2880Rendah Hati 2881Rente (Riba) 2882Renungan tentang Kerusuhan 2883“Republik Tradisional” Dimusnahkan? 2886Reputasi I 2887Reputasi II 2890Reputasi, Hidup Lebih Panjang 2891Resistensi Gereja 2892Retorika 2893Ridla Allah 2894x Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTRidla Menuju Jiwa yang Tenang 2895Rintisan Kesarjanaan 2896Risâlah Universalisme Islam 2897Riset dan Pengembangan 2898Riya’ vs Ikhlas 2899Roda Nasib 2900Ruh 2902Ruh Kenabian 2903Rules of the Game 2904Runtuhnya Mitologi Kuno 2906Runtuhnya Tanggung Jawab Pribadi 2907SSa’i: Napak Tilas Hajar 2911Sabar 2913Sabar, Menunda Kesenangan 2913Sains Modern dan Keruhanian 2915Sains Modern dan Ketuhanan 2916Salah Paham tentang Islam dan Politik 2919Salâm dan Salâmah 2920Salam pada Tuhan 2921Salam, Rahmat, dan Ilmu Allah 2922Salâm, Ridlâ, dan Ketenangan 2922Salam: Sentral dalam Agama 2926Salam untuk Semua Makhluk 2927Salam: Wujud Rahmat Allah 2927Saling Menasihati 2928Samuel Huntington 2929Santri dan Pendidikan Kolonial 2930Sarung 2931Sastra Arab Modern 2932Sastra Berkembang tetapi Drama Tidak 2934Sebab Kesuksesan Islam 2935Sedekah 2936Ensiklopedi Nurcholish Madjid xi


DEMOCRACY PROJECTSedekah dengan Ikhlas 2937Sedekah: Menyucikan Harta 2938Sedikit tentang Sejarah Imam Syafi’i 2939Segala Kelebihan adalah Amanat 2940Segi Kemanusiaan dalam Agama 2940Sejarah 2941Sejarah Awal Penyusunan dan Pembakuan Hukum Islam 2943Sejarah dan Pengalaman 2945Sejarah Islam sebagai sebuah “Venture” 2946Sejarah Kekhalifahan 2948Sejarah Makkah 2950Sejarah Masjid Haram 2953Sejarah Nasionalisme Indonesia Klasik 2956Sejarah Perkembangan Dunia 2958Sejarah sebagai Laboratorium 2961Sejarah Tidak Sakral 2963Sekaten 2963Sektarianisme dan Jamaah 2964Sektarianisme dan Kultusisme 2965Sekularisasi Bukan Sekularisme 2968Sekularisasi I 2971Sekularisasi II 2971Sekularisme dan Humanisme 2973Sekularisme Mula-Mula 2976Self Denial 2977Seluruh Alam Itu Thawâf 2979Semangat Wirausaha Kaum Santri 2980Semiotika Islam 2980Semua Agama Islam 2982Semua Orang Beriman Bersaudara 2983Semua Orang Celaka 2984Semua Perkara Dibolehkan 2985Semua Pesan Nabi adalah Tauhid 2986“Semuci-Suci” 2987Seni Berpolitik 2989Seni Islam Dekoratif-Ornamental 2989Seni Musik dan Seni Suara 2991Seni Suci dan Popularisasinya 2993xii Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSepuluh “Wasiat” Allah 2994Serba Tujuh 2996Setahun Hanya 12 Bulan 2996Setan: Menggoda 2997Setan Terkutuk 2998Setelah Bapak Bangsa 3000Setiap Benda Punya Afinitas 3001Setiap Orang Akan Masuk Surga 3002Setiap Orang Islam adalah Al-Masîh 3002Setiap Rasul Diutus dengan Bahasa Kaumnya 3003Setiap Umat Ada Rasul 3004Shalat Berdasarkan Kalender Matahari 3006Shalat: Audiensi dengan Tuhan 3007Shalat Dâ’im 3009Shalat: Dimensi Horizontal 3010Shalat: Ibadah Formal 3010Shalat Idul Fitri 3011Shalat Indikator Iman 3012Shalat Jumat: Mula-Mula dan Perkembangannya 3013Shalat Kewajiban Berwaktu 3015Shalat: Mati dalam Hidup 3016Shalat: Mikrajnya Orang Beriman I 3017Shalat: Mikrajnya Orang Beriman II 3019Shalat: Oleh-Oleh Mikraj 3020Shalat Puncak Ibadat 3021Shalat sebagai Indikasi Takwa 3022Shalat sebagai Komitmen Sosial 3023Shalat Simbolisasi Ketundukan 3025Shalat Sunnah 3026Shalat tapi Celaka 3027Shalat: Tiang Agama 3028Shalat: Makna dari Sebuah Kiblat 3030Shalat yang Khusyuk 3031Shalat: Vertikal dan Horizontal 3032Shalawat Badar 3033Shalawat: Berkah untuk Keturunan Ibrahim 3034Shalawat dan Wasilah 3036Shalawat Menghormati Nabi 3037Ensiklopedi Nurcholish Madjid xiii


DEMOCRACY PROJECTSidrat Al-Muntahâ 3039Sifat Allah sebagai Jendela Pendekatan 3039Sifat Inklusif Islam 3041Sifat Tuhan 20 3043Sifat-Sifat Allah 3044Sihir dalam Al-Quran 3045Sihir Harut dan Marut 3047Sihir Produk Babilonia 3048Sihir: Wawasan Jangka Pendek 3049Sikap Absolutistik 3051Sikap Parokialistik 3051Sikap Percaya kepada Allah 3054Sikap Terbuka 3057Sikap terhadap Tasawuf 3058Sikap Tidak Satu Garis 3059Sikap Tidak Toleran Penyebab Kemunduran 3060Sikap Tiranik 3063Sikap Umat Islam terhadap Pancasila 3064Sikap-Sikap Pembebasan 3067Siklus Fitrah 3069Siklus Satu Generasi 3070Silaturrahim 3071Silsilah Tarekat 3072Simbol 3074Simbol bukan Mitos 3075Simbolisme 3076Simbolisme Agape 3080Sintesis Budaya, Ekonomi, dan Politik 3082Sisa Warisan Intelektual Ibn Rusyd 3085Sisi Modern Konstitusi Madinah 3086Sistem Madinah dan Nasionalisme Modern 3087Sistem Parlementer 3090Sistem Politik Islam dan Sejarah 3091Sistematisasi dan Demitologisasi Ibrahim 3092Sistematisasi Pemikiran dan Hukum 3094Snouckisme: Pengalaman Berharga bagi Bangsa Indonesia 3096Soeharto Memilih China 3101Soeharto vs Masyumi 3102xiv Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSoft State I 3104Soft State II 3104Sok Suci 3105Solomon Temple 3107Sombong: Antara Kesetanan dan Harga Diri 3110Sombong: Menuju Kehancuran 3111Sombong Penghalang Peningkatan Spiritual 3113“Sorot Balik” Ilmu Kalam 3115Sosialisme di Indonesia 3118Sosialisme Religius I 3119Sosialisme Religius II 3121Spanyol 3123Spirituality, Yes! Organized Religion, No! 3124Sriwijaya 3127Stabilitas Demokrasi dan Nasionalisme 3128Stabilitas Politik, Perlukah? 3130Standar Moralitas 3131Stereotipe Barat tentang Islam 3133Stereotipe Barat tentang Perempuan Islam 3136Situasi Ahl Al-Kitab di Era Andalusia 3137Stigma Pribumi 3139Strict Monotheism 3140Struktur Indonesia Struktur Kolonial 3143Sufi dan Sastra 3144Sujud di Atas Tanah 3145Sujud: Puncak Kepasrahan 3146Sukses Saja Tidak Cukup 3147Sumber Berita Asbâb Al-Nuzûl 3148Sumber Daya Manusia dan Nilai-Nilai Budaya 3152Sumber Malapetaka: Kemewahan 3153Sumpah Tuhan 3155Sunan Kalijaga dan Sidi Lahsen Lyusi 3156Sungai-Sungai di Surga 3159Sungkem: Meminta Maaf 3160Sunnah dan Hadis 3161Sunnatullah 3162Sunnatullah dalam Sejarah 3162Sunnatullah dan Peradaban 3164Ensiklopedi Nurcholish Madjid xv


DEMOCRACY PROJECTSunnatullah yang Objektif 3165Sunnatullah: Hukum Sejarah 3167Sunnatullah: Ketentuan yang Konsisten 3169Superioritas dan Inferioritas 3171Supraalami pada Nabi dan Wali 3171Supremasi Hukum 3173Surat-Surat Makkiyah Puitis 3174Surga Adam 3175Surga dan Neraka 3176Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu 3177Surga: Perumpamaannya 3178Surga untuk Semua 3180Surga yang Metafor dan Nonmetafor 3181Syafaat antara Ada dan Tiada 3182Syafaat: Kontroversi 3184Syafaat Tidak Ada 3185Syahadat: Negasi dan Konfirmasi 3186Syaikh Abdul Qadir Jailani 3187Syarh dan Hasyîyah 3188Syariat 3190Syariat dan Kesamaan Agama-Agama 3193Syariat yang Dipahami 3195Syirik 3197Syirik Karena Kebodohan 3199Syirik: Merendahkan Manusia 3199Syukur vs Kufur 3201TTadrîj 3203Tafsîr Al-Marâghî antara Bi Al-Ra’y dan Sejarah 3204Tafsir Analitis 3204Tafsir Bahasa Indonesia 3205Tafsir dan Terjemah 3206Tafsir Lahir sebagai Ilmu 3208xvi Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTafsir Mawdlû‘î: Komparasi, Metodologi, dan Wawasan 3209Tahîyah: Ucapan Selamat 3211Tahlilan Bagian dari Budaya 3212Tahun Baru Hijriah 3213Tahun Kesedihan 3214Takabur Penyebab Kekafiran 3219Takdir 3221Takdir Allah 3222Takdir dalam Al-Quran 3224Takdir dalam Teologi 3225Takdir dan Ikhtiar dalam Marxisme 3228Takdir dan Kebebasan Manusia 3230Takdir: Berenang dalam Garis Edar 3232Takdir: Kerangka Kerja 3232Takdir: Menolak Mitologi 3234Takhallî 3236Takhallî Nabi 3237Taklid dan Ijtihad 3239Takwa 3241Takwa Ada di Dada 3244Takwa dan Budi Luhur 3245Takwa dan Budi Pekerti 3245Takwa dan Kemuliaan Manusia 3248Takwa Dasar Kehidupan 3249Takwa Puncak Puasa 3250Takwa Rahasia di Dada 3252Takwa, Al-Birr, dan Sejarah Penetapan Kiblat 3252Takwa: Asas Hidup yang Benar 3254Takwa: Hidup dalam Kehadiran Tuhan 3256Takwa: Implikasi-Impalikasinya 3256Takwa: Indikasi-Indikasinya 3257Takwa: Kesadaran akan Pengawasan Tuhan 3259Takwa: Landasan Disiplin dalam Islam 3260Takwa: Tujuan Diturunkannya Al-Quran 3262Takwa: Tujuan Puasa 3263Takwil 3264Takwil Kaum Kebatinan 3265Takwil Kaum Sunni 3267Ensiklopedi Nurcholish Madjid xvii


DEMOCRACY PROJECTTakwil para Filosof 3270Tanda Kebesaran 3272Tanggung Jawab Cendekiawan 3273Tanggung Jawab Keagamaan 3274Tanggung Jawab Masa Depan 3275Tanggung Jawab Orangtua I 3277Tanggung Jawab Orangtua II 3278Tanggung Jawab Pribadi 3278Tanggung Jawab Pribadi di Akhirat 3281Tanggung Jawab Pribadi Mutlak 3281Tantangan Demokrasi Pancasila di Masa Depan 3283Tantangan Ilmu Pengetahuan 3284Tantangan ke Depan 3286Tantangan Menegakkan Keadilan Sosial 3287Tanyalah Jalan atau Sal Sabîlan 3290Tarawih di Masjid 3292Tarawih: Shalat Malam 3292Tarbiyah 3294Tarbiyah Meningkatkan Fitrah Anak 3295Tarekat 3297Tarekat dan Ketenteraman Batin 3298Tarekat dan Messianisme 3298Tarekat dan Pencerahan Kesufian 3300Tarekat di Indonesia 3303Tarekat sebagai Ijtihad 3304Tarik-menarik antara Syarî‘ah dan Tharîqah 3305Tasawuf dan Pendangkalan Agama 3306Tasawuf di Dunia Usaha 3307Tasawuf: Kesadaran Ketuhanan dan Kemanusiaan 3310Tasawuf Modern 3311Tasawuf Modern Hamka I 3314Tasawuf Modern Hamka II 3315Tasawuf sebagai Gerakan Oposisi 3317Tasawuf sebagai Olah Ruhani 3319Tasbîh, Tahmîd, dan Istighfâr 3322Tata Nilai Rabbânîyah 3324Taufik dan Hidayah 3327Tauhid 3327xviii Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTauhid dan Tasawuf 3329Tauhid Esensi, Bukan Tauhid Nama 3332Tawhîd Ulûhîyah 3335Tauhid vs Syirik 3336Tauhid, Monoteisme Radikal 3337Tauhid: Pembebas dari Tirani 3339Tawa Sarah 3342Tawaf Mengikuti Gerak Tata Surya 3344Tawaf, Simbolisasi Kepasrahan 3344Tawakal 3346Tawakal bukan Kepasifan 3348Tegar namun Luwes 3348Teguh Hati 3351Tekad Mewujudkan Reformasi 3353Teknologi 3356Teknologi dalam Peradaban Islam Klasik 3357Teknologi Modern 3359Teks dan Kepentingan Umum 3361Teladan Pengorbanan yang Agung 3362Tentara dan Demokrasi 3364Tenteram 3366Teofanik 3367“Teologi Pembebasan” 3369Teori Evolusi Charles Darwin 3370Teori Hukum Peredaran Ibn Khaldun 3373Teori Jalan Tengah 3376Teosentrisme dan Antroposentrisme I 3378Teosentrisme dan Antroposentrisme II 3381Terpedaya oleh Kehidupan Duniawi 3384Terjemah Al-Quran 3385Terjemah Departemen Agama 3387Terjemah secara Tafsiri 3387Thâghût: Kecenderungan Tiranik 3389“The Best Government is the Least Government” 3391The Grape is Sour! 3392The Name of the Rose 3393The Son of Mother 3394The Ten Commandments 3395Ensiklopedi Nurcholish Madjid xix


DEMOCRACY PROJECTThe Third Temple 3398The Time of Respons 3400Theory of Everything 3401Thuma’nînah 3402Tidak Ada Paksaan dalam Beragama 3404Tidak Ada Siksa Kubur 3406Tidak Ada tuhan kecuali Tuhan 3407Tidak Dimarahi dan Tidak Sesat 3408Tidak Mengingkari Hal Positif dalam Diri Kita 3409Tidak Semua Non-Muslim Sama 3410Tiga Abdullah 3411Tiga Dosa Pertama Makhluk 3411Tiga Gelombang Perubahan 3413Tiga Macam Kezaliman 3416Tiga Pendekatan Kebenaran 3417Tiga Tema Polemik Falsafah 3419Tiga Unsur Manusia 3421Tiga Varian Kultural Islam 3422Time Tunnel 3422“Time Tunnel” Isra-Mikraj 3424Timur dan Barat 3425Tin, Zaitun, Tursina, dan Negeri yang Aman 3426Tinggal Landas 3427Tingkatan Ikhlas 3430Tingkatan Masyarakat Indonesia 3430Tingkatan Pengetahuan 3432Tingkatan Pengetahuan menurut Ibn Rusyd 3433Tingkatan-Tingkatan Cinta 3434Tingkat-Tingkat Kebahagiaan 3436Tirani Vested Interest 3437Titik Temu Terendah 3438TNI dan Demokrasi 3440Tobat dan Berprasangka Baik 3442Tobat dan Fitrah 3444Toleransi 3445xx Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTToleransi di Indonesia 3447Toleransi Islam 3448Tolok Ukur Pembangunan yang Berhasil 3449Tradisi Bermaaf-maafan 3449Tradisi Intelektual Islam di Indonesia 3450Tradisi Menghafal Melemahkan Kreativitas 3453Transisi Menuju Demokrasi 3455Trauma Oposisi 3457Trilogi Islam Misi HMI 3459Trilogi Islam: Poros Perjuangan Umat Islam 3462Trilogi Umat Islam 3463Trinitarianisme 3466Tritunggal Penolak Falsafah 3467Tugas Cendekiawan 3467Tugas Kaum Khawas 3470Tugas Kenabian 3471Tugas Suci Umat Islam 3472Tuhan adalah Tujuan Hidup 3475Tuhan Antropomorfis tetapi Tidak Terlukiskan 3479Tuhan Menggugat Nabi Muhammad I 3482Tuhan Menggugat Nabi Muhammad II 3484Tuhan Pencemburu 3484Tuhan sebagai Hakim 3485Tuhan sebagai Wujud Etis, bukan Magis 3486Tuhan yang Tidak Mitologis 3487Tuhan: Membebaskan-Nya dari Persepsi-Persepsi 3489Tuhan: Menghayati Melalui Nama-Nama-Nya 3491Tuhan: Transenden dan Immanen 3491Tujuan Hidup menurut Kaum Pesimis 3493Tujuan Puasa 3495Tukang Sihir 3498Tunjukilah Kami Jalan yang Lurus 3499Tuntutan Reformasi di Bidang Keagamaan 3501Tuntutan Shalat 3503Turki: Contoh Kegagalan Modernisasi 3504Ensiklopedi Nurcholish Madjid xxi


DEMOCRACY PROJECTUUcapan Mengakhiri Khutbah 3507Ukhuwah Islamiah I 3508Ukhuwah Islamiah II 3509Ukuran Kebaikan 3510Ulama Al-Sû’ 3511Ulama-Sarjana dan Sarjana-Ulama 3512Ûlû Al-Albâb 3513Ulul Albab dan Cendekiawan 3515Umar dan Patriak Yerusalem 3516Umar dan Yerusalem 3517Umar Dipuji dan Dikritik 3521Umar Melarang Menikahi Ahl Al-Kitâb 3523Umar Mengebiri Azan? 3525Umar, Sahabat Paling Kreatif 3525Umat Islam dan Kemerdekaan 3527Umat Islam Harus Adil dan Seimbang 3529Umat Islam Salaf dan Masalah Akal 3531Umat Islam sebagai Umat Penengah 3536Umat Tengah 3537Umat Tengah: Kesulitannya 3538Umat yang Tunggal 3539Ummah Wasath 3542Umrah 3543Universalisme Ajaran Islam I 3545Universalime Ajaran Islam II 3547Universalitas Kebaikan 3548Unsur Etika dalam SDM Indonesia 3548Unsur Kosmopolitanisme Budaya Indonesia 3551Unsur-Unsur dalam Pemilihan Umum 3554Upaya Mendorong Demokratisasi 3556Urusan Dunia dan Akhirat 3561Ushul Fiqih 3562Uswah Hasanah 3564Utsman Ibn Mazh’un 3566xxii Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTUtsman Menghambat Emigrasi 3567Utsman Pengumpul Al-Quran 3568UUD 3569‘Uzlah 3570‘Uzlah dalam Politik 3571‘Uzlah: Introspeksi Diri 3572VValue Judgement Penggunaan Kekayaan 3575Verbalisme 3577Vested Interest 3578WWahabisme: Pembaru Militan 3579Wahdat Al-Wujûd 3579Wahhabi: Gerakan Pemurnian Tauhid 3582Wajah 3583Wajilat: Ciri Orang Beriman 3584Waktu 3585Waktu Itu Relatif 3587Waris bagi Anak 3589Warisan Kolonial 3591Warisan Metodologi Ilmiah 3592Warisan Sejarah untuk Masa Kini 3593Warna-Warni Islam 3594Washil ibn Atha’ Orang yang Memisahkan Diri 3597Wasiat Berbuat Baik pada Orangtua 3597Wawasan Hukum Zaman Tabi’in 3599Wawasan Ibrahim 3602Way of Life 3603Ensiklopedi Nurcholish Madjid xxiii


DEMOCRACY PROJECTWesternisme, Liberalisme, dan Komunisme 3605Wisdom Kembali kepada Tuhan 3608Wudlu 3608Wujud Mahatinggi 3609Wukuf di Arafah 3610YYahudi Agama Monopoli 3613Yahudi Dekat dengan Islam 3614Yahudi Masih Menunggu Messiah 3616Yahudi Menolak Kepemimpinan Orang Arab 3617Yahudi vs Kristen 3617Yang Lokal dan Yang Universal 3619Yatsrib Menjadi Madinah 3623Yerusalem: Jasa Helena 3624Yerusalem: Jasa Umar Ibn Al-Khattab 3625Yerusalem: Sejarahmu Dulu 3626Yerusalem, Satu Kota Tiga Agama 3629ZZaid, Zainab, dan Nabi 3633Zakat: Ciri Orang Beriman 3634Zakat dan Derma: Usaha Pemerataan Kekayaan 3634Zakat: Penyucian Harta 3635Zalim: Hati yang Gelap 3636Zalim: Inti Segala Dosa 3637Zaman Keemasan Islam India 3638Zaman Modern Lahir dari Inggris dan Prancis 3639Zaman Modern Pengulangan Zaman Islam Klasik 3640Zaman Teknik 3641xxiv Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTZhulmânî: Sebuah Kesengsaraan 3642Ziarah Kubur I 3643Ziarah Kubur II 3644Zikir 3645Zikir: Bakti 3647Zikir dalam Dada Lebih Baik 3648Zikir dalam Tarekat 3649Zikir di Mana pun dan Kapan pun 3649Zikir: Implikasinya dalam Kehidupan 3651Zikir: Ingat kepada Allah 3652Zikir Inti dari Rasa Keagamaan 3653Zikir Pembebasan 3654Zikir sebagai Sentral dalam Islam 3655Zikir Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah 3656Zikir Terapi Orang Sesat 3658Zikir Tidak Bersuara 3658Zikir yang Utama 3660Zoon Politicon 3662Zuhud 3664Zulkarnain 3666Ensiklopedi Nurcholish Madjid xxv


DEMOCRACY PROJECTxxvi Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT


DEMOCRACY PROJECTxxviii Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTQQADARÎYAH-JABARÎYAHDalam sejarah pemikiran Islamklasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyahyang dikaitkan denganmasalah “takdir” (taqdîr, sebagaiistilah Ilmu Kalam) dan “ikhtiar”(ikhtiyâr). Dalam hal ini, pentingsekali kita telaah bahwa sesungguhnyafirman Allah yang dijadikanacuan untuk paham takdir ataupenentuan nasib (predeterminism)itu berbicara tentang hal yang sudahterjadi pada seorang manusia,baik atau pun buruk, dan mengajarkanagar manusia menerima halyang sudah terjadi itu sebagai sesuatuyang sudah lewat sesuai dengankehendak Allah, yang harusditerima dengan penuh ketulusandan pasrah, tanpa keluh kesah jikaditimpa kemalangan, dan tanpamenjadi congkak jika mengalamikeberhasilan (Q., 57: 23).Sedangkan untuk hal yang belumterjadi, yaitu sesuatu yang masihberada di masa depan, sikapyang diajarkan agama bukanlah kepasifanmenunggu nasib, melainkankeaktifan memilih (makna kataArab ikhtiyâr) yang terbaik darisegala kemungkinan yang tersedia,demi mencapai tujuan yang baik.Iman dan takwa dikaitkan dengankeaktifan menyiapkan diri menghadapimasa depan, dan bukannyasikap pasif dan nrimo karena menunggunasib. Pribadi yang berimandan bertakwa harus menyiapkandiri untuk hari esok (Q., 59:18).Dalam rangka ikhtiar itu manusiadiperintahkan untuk memperhatikanhukum-hukum (dari Tuhan)yang berlaku pada alam secara keseluruhan(yang dalam Al-Quranhukum-hukum itu disebut taqdîr—Lihat, Q., 25: 2; 54: 49; 6: 96 dan36: 38), seperti juga diperintahkanagar manusia memerhatikan hukum-hukum(dari Tuhan) yangberlaku pada masyarakat manusiadalam sejarah (yang dalam Al-Quran hukum-hukum ini disebutSunnatullâh—Lihat Q., 33: 38; 33:62; 35: 43).Hasil pengamatan manusia kepadaalam dan sejarah membuahkanilmu pengetahuan, yaitu pengetahuanalam dan pengetahuanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2811


DEMOCRACY PROJECTsosial. Dengan ilmu inilah manusiamemiliki kemampuan melakukanikhtiar atau pilihan alternatif yangsebaik-baiknya guna mencapaiefektivitas dan efisiensi kerja yangsetinggi-tingginya. Maka ilmumerupakan faktor keunggulan yangamat penting. Bersama denganiman yang mendasari motivasi kerja(karena terkait dengan keinsafanakan makna dan tujuan hidup yangtinggi di atas), ilmu merupakan faktoryang membuat seseorang ataukelompok menjadi lebih ungguldaripada yang lain (Q., 58: 11).Dari hal di atas itu jelas bahwakemajuan suatu bangsa atau masyarakatakan mempunyai dampak positifkepada peningkatan etos kerjapara warganya, sebab dalam kemajuansuatu bangsa itu tentu langsungatau tidak langsung membawaserta perkembangan dan kemajuanilmu. Dan ilmu itu, dalam ungkapanyang lebih operatif, tidak lainialah pemahaman manusia akansituasi, kondisi, dan lingkunganyang terkait dan memengaruhi kerjanyauntuk berhasil atau tidak.Ilmu memfasilitasi kerja, dan fasilitasitu, pada urutannya, mempertinggimotivasi kerja dan memperkuatetos kerja. Sebagaimana disabdakanNabi Saw., ilmu, setelahiman, adalah jaminan utama keberhasilandi dunia, di akhirat, dan didunia-akhirat sekaligus.QUBBAT AL-SHAKHRAH:DIILHAMI AL-QURANBangunan pertama Islam yangmengungkapkan keagungan seniIslam adalah Qubbat Al-Shakhrah(The Doom of the Rock) di Yerusalem.Ironisnya, sekarang QubbatAl-Shakhrah menjadi simbol turismeIsrael. Bangunan ini didirikanoleh Abdul Malik ibn Marwansekitar abad ke-7 sampai ke-8 M,sedikit lebih awal dari Borobudur.Hingga saat ini, Qubbat Al-Shakhrahmasih merupakan simbol dariseni Islam yang termasuk palingdihargai. Banyak tafsiran mengenaialasan Abdul Malik ibn Marwanmendirikan Qubbat Al-Shakhrah.Konon, itu adalah sebagai sainganterhadap Makkah (secara politik,dan bukan agama), karena padawaktu itu Makkah dikuasai olehAbdullah ibn Zubair yang menentangAbdul Malik ibn Marwan.Abdul Malik Ibn Marwan kemudianmenghambat orang pergi keMakkah karena dikhawatirkan akanbergabung dengan musuhnya. Ataspertimbangan itulah ia kemudianmembangun Qubbat Al-Shakhrahuntuk rakyatnya.Para ulama berselisih pendapatmengenai Qubbat Al-Shakhrah ini.Umat Islam memercayainya sebagaitempat Nabi bertolak untuk Mikraj.Mula-mula, Nabi Isra dari Makkah2812 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTke Yerusalem, kemudian Mikraj dariYerusalem ke Al-Sidrat Al-Muntaha.Untuk memperingati peristiwaitu didirikanlah Qubbat Al-Shakhrah. Tetapi bangunan ini didirikanpersis pada waktu Makkahdikuasai oleh Abdullah ibn Zubair.Ada interpretasibahwa ini adalahsaingan terhadapMakkah, sehinggadesainnya tidakberbentuk masjid,melainkan tempattawaf (thawâf). Jadi, orang dianjurkanuntuk tawaf mengelilingi batusuci itu (shakhrah). Sebagian ulama,misalnya Ibn Taimiyah, mengatakanbahwa perbuatan seperti itu(tawaf) adalah bid‘ah. Ada yangmenafsirkan lain, bahwa Qubbat Al-Shakhrah didirikan sebagai sainganterhadap Gereja Kiamat atau GerejaHoly Sepulcher yang indah itu, yangdulu didirikan oleh Constantin.Maka, secara wilayah, sebetulnyaQubbat Al-Shakhrah adalah monumenkemenangan umat Islam terhadapPalestina dan Syria; sedang secaraagama, itu berarti simbol kemenanganterhadap Kristen dan Yahudi.Di sisi lain, Qubbat Al-Shakhrahmerupakan “Ka‘bah” orang Yahudi,seperti the Holy of Holies di dalamSolomon Temple dulu, yaitu pusatpaling suci dari seluruh konsepkesucian agama Yahudi. Maka,sampai sekarang, kaum Yahudifundamentalis ingin merobohkantempat itu.Terlepas dari motif-motif politik,apakah sebagai saingan terhadapAbdullah ibn Zubair yang menguasaiMakkah atau sebagai sainganterhadap HolySepulcher, ataupunsebagai peneguhankemenangan,yangjelas bangunanini menjadi saranadari ekspresi seni Islam yangsangat indah. Pembangunannya sendirisangat awal, yaitu pada abad ke-7 dan ke-8 M, yakni satu atau duaabad setelah Nabi. Ada kesejatian disitu, artinya tidak benar pendapatyang mengatakan bahwa QubbatAl-Shakhrah adalah pinjaman darikonsep kesenian Bizantium; justrumerupakan konsep keindahan (estetik)dalam Islam yang diilhami olehAl-Quran.Silaturahmi adalah persoalan yangsangat prinsipil, yaitu menciptakanhubungan saling kasih antarasesama manusia.QURRATU A‘YUNQurratu a‘yun adalah suatu intiatau esensi kebahagiaan. Misalnya,tujuan dari rumah tangga ialah untukmenciptakan sakînah, yang dalambahasa lain ialah qurratu a‘yun.Ada sebuah ungkapan doa, Danmereka yang berdoa, “Tuhan, jadi-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2813


DEMOCRACY PROJECTkanlah istri-istri kami dan keturunankami cendera mata (sebagai penyenanghati—NM) bagi kami, danjadikanlah kami teladan bagi orangyang bertakwa (Q., 25: 74).Esensi kebahagiaan adalah surga.Di dalam surga setidaknya ada sakinah.Banyak sekali gambaran mengenaisurga. Tetapirupanya yang palingmenarik bagiNabi adalah didalam surat Al-Sajdah ketika disebutkan,Tiadaseorang pun tahucindera mata apa yang masih tersembunyibagi mereka sebagai balasanatas amal kebaikan yang merekalakukan (Q., 32: 17).Itulah surga. Surga itu tak seorangpun yang tahu. Bagaimanadengan gambaran di dalam Al-Quran? Itu semuanya adalah simbol,metafor, gambaran-gambaranpopuler. Karena itu, Nabi kemudianmenyampaikan sebuah hadisqudsi (firman Allah, tetapi kalimatnyadari Nabi), “Aku siapkan untukhamba-hamba-Ku yang saleh sesuatuyang tidak pernah terlihat oleh matadan tidak pernah terdengar oleh telingaserta tidak pernah terbetik dalamhati manusia. Dan kalau kamumau (kata Nabi), bacalah (ayat Al-Quran itu), tidak seorang pun mengetahuiesensi kebahagiaan yang dirahasiakanbaginya sebagai balasan“Dua kalimat yang ringan dilidah, tetapi berat pada timbangan:Mahasuci Tuhan lagi Mahaagung,Mahasuci Tuhan lagi MahaTerpuji.”(Hadis)untuk amal perbuatan baiknya (HRBukhari).Di dalam surga, kita akan merasaaman, salâm. Dalam suatu stadiumtingkat tertinggi yang bersifat ruhani,sebetulnya surga itu tidakbisa digambarkan, tetapi hanya bisadialami. Untuk mengalaminya punperlu usaha yangsungguh-sungguh,yang dalambahasa Arab disebutjuhd. Dariperkataan juhd(usaha yang sungguh-sungguh)diambil perkataan jihâd (jihad).Jihad tidak hanya berarti fisik sepertiperang, tetapi juga jihâd alnafs,jihad melawan diri sendiri atauijtihâd menggunakan seluruh kemampuanpikiran. Bahkan dari kataini juga muncul istilah mujâhadah,atau spiritual exercise, olah ruhani.Jadi tidak hanya olahraga, olahjasmani, juga tidak hanya olah jiwa,olah nafsani, tetapi juga olah ruhani.Kebahagiaan ialah dalam kelapanganini, yang sebetulnya tempatdi mana terletak rahmat Allah kepadakita. Ketika Allah memujiNabi Muhammad sebagai orangyang lapang dada, maka itu dikaitkandengan rahmat Allah. Karenarahmat dari Allah jugalah makaengkau bersikap lemah-lembut terhadapmereka. Sekiranya engkau ka-2814 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsar dan berhati tegar niscaya merekamenjauhi kamu. Maka maafkanlahmereka dan mohonkan ampun buatmereka dan bermusyawarahlah denganmereka dalam segala urusan.Maka jika engkau sudah mengambilkeputusan, bertawakallah kepadaAllah karena Allah mencintai orangyang tawakal (Q., 3: 159).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2815


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2817


DEMOCRACY PROJECT2818 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTRRAHBÂNIYAHDi dalam Islam tidak dikenaladanya kultus, sehingga sistem rahbâniyah(kependetaan) seperti dalamKristen, yang merupakan bagiankultus, ditentang habis-habisan.Sistem itu, seperti dikatakandalam Al-Quran, adalah sistemkependetaan yang mereka ada-adakan(Q., 57: 27). Di sini, Al-Quraningin menegaskan bahwa Nabitidak mengajarkan adanya pendeta,sebab yang menumbuhkan sistemkependetaan, kepasturan, dan sebagainyaadalah manusia sendiri.Dalam sistem rahbâniyah, pendetadiberi kekuasaan untuk bertindakatas nama Tuhan agar mengampunidosa orang. Ketika seseorangdatang untuk mengaku dosa—secarapsikologis ada baiknya, karenaada tempat menumpahkan segalakeluhan—pastur berkata, “Aku telahdengar semua pengakuanmu, danatas nama Tuhan aku nyatakan kamudiampuni.” Tetapi pernah terjadi,setelah proses pengampunan,diterbitkan sertifikat pengampunandosa yang kemudian disalahgunakanoleh gereja, yakni sertifikatitu dijualbelikan; makin besar dosaseseorang makin mahal harga sertifikatnya.Praktik seperti inilah yangditentang Martin Luther, seorangpembaru Kristen Protestan.Penolakan keras terhadap sistemrahbâniyah dalam Islam menjadi sebuahwacana persamaan antarmanusia.Memang benar dalam Islamdikenal adanya ulama, kiai, intelektual,dan sebagainya, tetapi merekatidak mempunyai kekuasaan berbuatatas nama Tuhan. Dalam masalahini, Islam menyerahkan kepadapribadi masing-masing karena pertanggungjawabankepada Allah diakhirat nanti bersifat mutlak pribadi.Artinya, prestasi amal pribadimenjadi andalan utama dalamIslam.RAHMAHTuhan, yang merupakan tumpuansegala harapan dan pencarianpedoman hidup (Allâh Al-Shamad),memiliki sifat-sifat mulia (alasmâ’al-husnâ) yang harus kitaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2817


DEMOCRACY PROJECTBani Israil dulu terkenal sangattidak disiplin, sehingga agamanyasangat keras dari segi hukum, yangdimulai dengan The Ten Commandments.Tetapi lama-kelamaandirasakan kalau terus-menerus hukumnyakeras, maka aspek kelembutanmanusia akan menjadi hilang.Maka paham tentang Tuhan sebagaihakim yang serbaadil dan serbamemvonisdiimbangi dengan pahamtentang Tuhan sebagai yangMahakasih. Dari situlah munculkata rahmân.Pemahaman inilah yang menyiapkantampilnya Nabi Isa Al-Masih. Dialah yang diberi tugasoleh Allah Swt. untuk mengajarikasih kepada manusia. Hidup initidak cukup hanya dengan hukum,tetapi juga harus ada kasih. MakaNabi Isa digambarkan dalam Al-Quran sebagai yang mendeklarasikan,“... untuk menghalalkan bagikamu sebagian apa yang sebagiandiharamkan bagi kamu,” (Q., 3:50); dan “... Kami tanamkan kedalam hati mereka yang menjadipengikutnya, rasa cinta dan kasihsayang,” (Q., 57: 27).Tetapi sayang, para pengikutNabi Isa kemudian mengembangkanajarannya begitu rupa sehinggasegi hukum sama sekali hilang danhanya tinggal kasihnya. Maka merekapun terjerembab kepada sikapsikapyang terlalu lunak dari segimoral. Mereka menjadi permisif.Nabi Muhammad datang menggabungkankembali kasih dan hukum.Menggabungkan kembali sifatAllah yang keras dan pendendamdengan sifat Allah yang Mahakasihdan Pengampun. Itulah jalan tengahatau al-shirâth al-mustaqîm,yaitu jalan tengah yang ditempuholeh mereka yang mendapatkankebahagiaan dari Allah (shirâth alladzînaan‘amta ‘alayhim), bukanjalan mereka yang dimurkai Allah(ghari al-maghdlûbi ‘alayhim), yaituorang yang memahami agama hanyadari segi hukum seperti orangorangYahudi, dan bukan pula jalanmereka yang sesat (walâ al-dlâllîn),yaitu mereka yang hanya memahamiagama dari segi kasih, sehinggamenjadi permisif. Maka menjadiorang Islam itu sulit, tetapi ganjarannyabesar. Kalau berhasil, kitakembali kepada rahmat. Kita jalankanajaran agama mengenai anjuranmeniru akhlak Allah, yakni kitaterapkan rahmat, tetapi sekaliguskita sadari bahwa Tuhan tidak bisadianggap biasa-biasa saja.RAHMÂN DAN RAHÎM ALLAHDalam Al-Quran, kata rahmatdikaitkan dengan hal-hal yangsangat positif tentang kehidupan.Misalnya, ketika Zulaikha dituduhmau menyeleweng dengan Yusuf,anak angkatnya, dia membela diriEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2819


DEMOCRACY PROJECTdengan mengatakan, Dan aku tidakmenyatakan diriku lepas dari kesalahan,karena nafsu (manusia) mendorongkepada kejahatan, kecualiyang sudah mendapat rahmat Tuhanku.Sesungguhnya Tuhanku MahaPengampun, Maha Pengasih (Q., 12:53).Dari sini dapat dinyatakan bahwanafsu pun bisa sangat positif dalamkehidupan kita, asalkan dibimbingoleh cinta kasih dari AllahSwt. sebab nafsu adalah doronganmotivasi untuk mencapai suatu hasil.Contoh lain, ketika ada pujiankepada Nabi bahwa beliau sebagaiorang yang sangat toleran, hal itupun dikaitkan dengan rahmah. SifatNabi yang toleran dan lapang dadaadalah karena adanya rahmat AllahSwt. “Karena rahmat dari Allahjugalah maka engkau bersikap lemah-lembutterhadap mereka. Sekiranyaengkau kasar dan berhati tegarniscaya mereka menjauhi kamu. Makamaafkanlah mereka dan mohonkanampun buat mereka dan bermusyawarahlahdengan mereka dalamsegala urusan. Maka jika engkausudah mengambil keputusan bertawakallahkepada Allah, karena Allahmencintai orang yang tawakal (Q.,3:159).Demikian juga firman Allah, JikaTuhanmu menghendaki pasti Ia jadikanumat manusia satu bangsa, tetapimereka tidak akan juga berhenti bertengkar.Kecuali mereka yang telahmendapat rahmat dari Allah ... (Q.,11: 118-119).Orang yang mendapat rahmatAllah akan cukup rendah hati untukmelihat kemungkinan dirinya salah.Hal itu membuat dia tidakmudah bertengkar. Karena itu, setiaphari kita membaca bismillâhirrahmânirrahîmyang biasa diterjemahkan,“Dengan nama Allahyang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang.” Dengan mengucapbismillâh, kita menyadari bahwaseluruh perbuatan kita didasarkanpada kedudukan sebagai penggantiTuhan (khalîfatullâh) di bumi.Oleh karena itu, apa pun yang kitalakukan, akan kita pertanggungjawabkankepada Allah. Memulaipekerjaan dengan bismillâh berartipenegasan bahwa pekerjaan itu harusdilakukan dengan sebaik-baiknyadan penuh tanggung jawab.Beberapa kitab tafsir menjelaskanmakna al-rahmân sebagai mahakasihdi dunia dan akhirat. Secara puitisal-rahmân adalah mahakasih tanpapilih kasih. Artinya, biarpun hamba-Nyakafir, Allah tetap kasihkepada mereka. Lihatlah betapa banyakorang yang tiap hari menentangTuhan, tetapi hidupnya sangatmenyenangkan. Itu adalah karenakasih Allah. Ini semua terkait denganpengetahuan dan pemahamankita terhadap lingkungan hidup.Misalnya, nikmat kesehatan sebagaibentuk dari rahmat Allah2820 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpada kita tidak tergantung padaiman, ibadat ataupun kesalahankita, tetapi tergantung kepada seberapajauh kita mengetahui masalah-masalahkesehatan.Sedangkan al-rahîm adalah sifatAllah yang mahakasih di akhirat.Kasih Allah sebagai al-rahîm adalahatas dasar pertimbangan keimanan.Orang yang beriman akan mendapatkanrahmat Allah sebagai alrahîm,tetapi yang tidak beriman tidakmemperoleh. Suatu kasih yangberpertimbangan. Maka, mengucapkanal-rahmân al-rahîm dalamrangkaiannya dengan bismillâhsebetulnya mengingatkan pada kitabahwa sebuah pekerjaan untuk bisamencapai hasil yang setinggi-tingginya,material maupun spiritual,harus dilakukan dengan penuh kesadaranbahwa semua itu atas namaAllah, sehingga harus dipertanggungjawabkankepada-Nya daridunia sampai akhirat.Supaya berhasil meraih rahmatAllah sebagai al-rahmân kita harustahu persyaratan-persyaratan ilmiahsesuai dengan hukum yang berlakudi dunia, baik mengenai bendaalam maupun pergaulan sosial manusia.Sebagai orang yang mendambakankasih Allah di akhirat, tidakhanya di dunia, kita harus meraihrahmat Allah sebagai al-rahîm. Setiappekerjaan harus dilakukandengan penuh pertimbangan akhlakdan moral, suatu kualitas yangada sangkut pautnya dengan masalahpahala dan dosa. Dengan bacaanbasmalah kita maju sebagaimanusia yang diberi wewenangoleh Allah untuk menjadi duta-Nya(khalifah) di bumi. Di samping itu,sekaligus kita diingatkan supayabekerja sesuai hukum yang berlaku.Kalau kita mau membuat sesuatudari logam, kita harus tahu sifatsifatlogam; dengan begitu kitaakan sukses meraih rahmat Allahsebagai al-rahmân. Tetapi tidakboleh lupa bahwa kesuksesan denganilmu pengetahuan belum tentumembawa kita pada kebahagiaanabadi secara spiritual. Karenanya,sukses harus dilakukan dengan penuhpertimbangan akhlak dan moralsupaya meraih rahmat Allah sebagaial-rahîm. Kita tidak bolehmengulangi kesalahan kakek manusia,Adam dan Hawa, setelah diberikanilmu pengetahuan, mereka lupabatas yang akhirnya terjatuhsecara tidak terhormat. Ilmu pengetahuantidak menjamin kebahagiaanabadi. Tetapi dengan iman saja,kita tidak bisa unggul di dunia ini.Harus ada iman dan ilmu. Allahakan mengangkat derajat orang berimandi antara kamu dan merekayang telah diberi ilmu (Q., 58: 11).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2821


DEMOCRACY PROJECTRAHMATNabi adalah seorang yang palingempatik, yaitu menempatkan diripada posisi orang, sehingga mengetahuidan merasakan apa yangdirasakan orang lain; mengerti danpenuh pertimbangan(considerate)pada oranglain. Orang laindiikutsertakandalam proses-prosespengambilankeputusan beliau, selama hal itu tidakmengenai agama murni, karenadalam soal itu murni hanya wewenangbeliau sebagai Rasulullah,Jika Tuhanmu menghendaki, pasti Iajadikan umat manusia satu bangsa,tetapi mereka tidak akan juga berhentibertengkar. Kecuali merekayang telah mendapat rahmat dariAllah ... (Q., 11: 118-119).Bagi orang yang mendapat rahmatdari Allah, perbedaan tidakakan menjadi unsur pertentangan.Juga, misalnya, firman Allah agarkita selalu melakukan ishlâh, perdamaianantara sesama manusia, yangdinamakan rahmat. Orang-orangMukmin sesungguhnya bersaudara,maka rukunkanlah kedua saudaramu(yang berselisih), dan bertakwalahkepada Allah supaya kamu mendapatrahmat (Q., 49: 10).Artinya, hanya orang yang mendapatrahmat dari Allah yang bisa“Tidak boleh ada penindasan olehmanusia atas manusia lain” (thereshould be no exploitation of man byman).mendamaikan orang-orang yangberselisih. Sekarang ini kita sedangberada dalam serba-permusuhan,sehingga ada orang mengatakan kitaini adalah masyarakat dengantingkat saling percaya yang rendah(low truth society). Itu berarti adasesuatu yang hilang,dan ini sangatprinsipil,yaitu ketiadaanrahmat Allah.Oleh karena itulah,salah satuperintah Allah yang disejajarkandengan perintah untuk bertakwaialah memelihara cinta kasih sesamamanusia. Istilah yang sudah kitakenal ialah silahturahmi. Tetapi biasanyasuatu istilah yang banyaksekali digunakan sehari-hari akanmengalami inflasi, nilainya turun,tetapi tidak terasa. Silaturahmi adalahpersoalan yang sangat prinsipil,yaitu menciptakan hubungan salingkasih antara sesama manusia.Cinta kasih menjadi ciri pentingbagi orang beriman, sebagaimanasebaliknya, tidak adanya cinta menjadisalah satu ciri yang paling pentingdari orang kafir. Arhâm adalahbentuk jamak dari rahmah; di siniAllah yang memberi contoh lebihdahulu. Ada sebuah hadis yangmengatakan bahwa cinta kasih Allahitu seratus, 99 persen untuk dirinyasendiri, 1 persen lagi di-bagi untukseluruh makhluk. Dari 1 persen2822 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang terbagi secara tak terhinggaitu, kasih itu terwujud, misalnya,dalam gejala bagaimana kuda melindungianaknya. Kalau ada anaknyayang terbaring di tanah, pastikuda akan mengangkat kakinyauntuk tidak menginjak anaknya. Ituadalah rahmah. Maka, termasukkepada binatang, kita harus menunjukkankasih. Allah berfirman,Tiada seekor binatang pun di bumiatau unggas yang terbang dengansayapnya, tiada lain adalah masyarakatjuga seperti kamu. Tak ada suatuapa pun yang Kami abaikan dalamKitab. Kemudian kepada Tuhanmereka dikumpulkan (Q., 6: 38).Dalam ibadah haji, kita diberipelajaran untuk tidak membunuhapa pun, biarpun semut yang merambatdi badan kita. Membunuhnyaberarti kita sudah kena denda.Itu sebenarnya adalah pendidikansupaya kita melanjutkan rahmahkepada semua makhluk. Allah telahmemberikan contoh rahmat itu.Dalam sebuah hadis kita didoronguntuk meniru budi pekerti Tuhan,“Tirulah akhlak Allah.” Salah satuyang paling penting adalah rahmah,satu-satunya sifat Allah yang diwajibkanatas diri-Nya. Kita harusmenjadi manusia in optima forma.Karena pada dasarnya manusia itusuci, maka ia harus berbuat suci kepadaorang lain, kepada sesama.RAHMAT DAN KERIDLAANALLAHKita mengetahui bahwa keridlaanAllah adalah ganjaran kebahagiaanyang tertinggi dan palingagung kepada kaum beriman danbertakwa. Dan keridlaan (Indonesia:kerelaan, yakni, perkenan) Allah itutidak terpisah dari rahmat atau kasihAllah kepada manusia. Kebahagiaantertinggi adalah pengalamanhidup karena adanya rahmatdan keridlaan Allah. Sepertiditafsirkan banyak ahli pikir Islam,termasuk Sayyid Quthub, sebagaipuncak pengalaman kebahagiaan,keridlaan Allah membuat segala kenikmatanyang lain menjadi tidakatau kurang berarti. Rahmat dankeridlaan Allah itulah yang dijanjikankepada orang-orang berimandan berjuang di jalan-Nya, sepertidifirmankan:Mereka yang beriman, berhijrah,dan berjihad di jalan Allah denganharta dan jiwa mereka adalah lebihagung derajatnya di sisi Allah. Merekaitulah orang-orang yang berbahagia.Tuhan mereka menjanjikankabar gembira kepada mereka.Dengan rahmat dan keridlaan-Nyadari Dia, serta surga-surga yang disana mereka beroleh kenikmatanyang mapan (Q., 9: 20-21).Lebih menarik lagi adanya keteranganbahwa keridlaan itu se-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2823


DEMOCRACY PROJECTsungguhnya suatu nilai yang timbalbalik antara Allah dan seoranghamba-Nya. Sesungguhnya hal iniadalah sangat masuk akal, karenadengan sendirinya Allah akan relakepada seorang hamba, jika hambaitu rela kepada-Nya. Dan kerelaanseorang hamba kepada Khaliknyatak lain adalah salah satu wujudnilai kepasrahan (islâm) hamba itukepada-Nya. Inilah gambaran tentangsituasi mereka yang telah mencapaitingkat amat tinggi dalamiman dan takwa, seperti gambaranmengenai mereka itu di masa lalu.Dan mereka, para pelopor pertama,yang terdiri dari para Muhajirindan Anshar, serta orang-orang yangmengikuti jejak mereka dengan baik,Allah rela kepada mereka, dan merekapun rela kepada-Nya. Dan Diamenyediakan untuk mereka surgasurgayang sungai-sungai mengalir dibawahnya, dan mereka kekal di sanaselama-lamanya. Itulah kebahagiaanyang agung (Q., 9: 100).Juga seperti lukisan tentang jiwayang mengalami ketenangan sejati(muthma’innah), yang dipersilakandengan penuh kasih sayang kembalikepada Tuhannya dalam keadaansaling merelakan antara Tuhan danhamba-Nya, kemudian dipersilakanpula agar masuk ke dalam kelompokpara hamba Tuhan, dan akhirnyadipersilakan masuk ke surga,lingkungan kebahagiaan.Wahai jiwa yang tenang tenteram,kembalilah engkau kepada Tuhanmu,merelakan dan direlakan, kemudianmasuklah engkau ke dalam golonganhamba-hamba-Ku, dan masuklahengkau ke dalam surga-Ku (Q., 89:27-30).Jadi, keridlaan Allah itulah tingkatkebahagiaan tertinggi. Makakaum sufi senantiasa menyatakan,“Oh Tuhanku, Engkaulah tujuanku,dan keridlaan Engkaulah tuntutanku.”Bagi kaum sufi, kebahagiaanyang lain tak sebanding dengankeridlaan Allah sampai-sampai,seperti didendangkan Rabi‘ahAl-Adawiyah, “masuk neraka” punmereka bersedia, karena mereka relakepada Allah dan mengharapkankerelaan-Nya.RAHMATAN LIL-‘ÂLAMÎNAda pandangan bahwa orangYahudi itu sulit sekali menerima kepemimpinanorang Arab, karenamerasa bahwa mereka anak turunanSarah, sedangkan orang Arab anakturunan Hajar (seorang budak) sehinggaorang Arab disebut olehorang Yahudi sebagai Haggaris.Malahan agama Islam mereka sebutHaggarisme, artinya pola tingkahorang Arab sebagai turunan budakyang ingin diakui. Maka, tidakmengherankan kalau terjadi peng-2824 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkhianatan-pengkhianatan orangYahudi terhadap Konstitusi Madinah,karena orang Yahudi sulitsekali menerima keunggulan orangArab. Akhirnya, mereka berkhianatsatu per satu. Akan tetapi, semangatKonstitusi Madinah masih tetapdipertahankan, terutama oleh parasahabat Nabi seperti ‘Umar dalamkasus Aelia atau Yerusalem.Hijrah mempunyai makna yangluas, dan di antara sekian maknanyaialah kebebasan beragama, yang dituangkandalam Konstitusi Madinah.Menurut para ahli di Barat, sepertiMontgomery Watt, KonstitusiMadinah disebutsebagai dokumentertulispertama di kalanganumatmanusia yangmengakui kebebasanberagama.Inilahsalah satu dariruh Islam sehinggakemudianIslam menjadi rahmat untukseluruh alam. Di antara semuaagama, Islam bukanlah yang terbesardi muka bumi; agama Katolikdan Protestan masih lebih besar,bahkan Buddha juga lebih besardari Islam kalau kita anggap orangCina yang berjumlah 1 miliarberagama Buddha semua; akantetapi dari segi pengaruhnya kepadaumat manusia, maka tidak ada yangmenandingi agama Islam. Itulahyang dinamakan rahmatan lil-‘âlamîn.RAMAI-RAMAIPASCAMODERNISMEApabila kira renungkan, sebagiandari ramai-ramai pascamodernismesekarang ini jelas dapatdikaitkan dengan kesadaran bahwapandangan tentang pengertian jalansejarah dalam kerangka suatu idetentang Aufklärung, kemenanganoleh rasio denganmengalahkansisa-sisa pengetahuanyangbersifat mitos,telah kehilangankeabsahannya,sebab demistifikasimenurutideologiAufklärung ternyatamerupakanmitos sendiri. Tujuan akhir rasioPencerahan, yang antara lain untukmembuat masyarakat menjaditransparan kepada dirinya, denganbegitu sekarang terungkap merupakanilusi belaka. Yang membuatkita mengalami jalan buntuini ialah kegagalan untuk memperhitungkankekuasaan—suatu unsuramat penting yang melengkapi danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2825


DEMOCRACY PROJECTbersaing dengan rasio. Rasio tidakmampu menjamin keutuhan tujuanPencerahan karena ia tidak dapatmengendalikan bekerjanya kekuasaan.Lebih buruk lagi, rasio ituhanya mengabdi untuk memudahkanberoperasinya kekuasaan denganmembantu mempertahankankedok humanisme yang nyamandan menyenangkan.Karena ilusi yang telah bertindaksebagai pendukung rasa percayadiri pemikiran modern telah menguap,maka yang tersisa ialah kontradiksiyang menjadi ciri masyarakatmodern. Secara khusus, kritik pascamodernmembuat kita sadar bahwaperadaban Barat telah menjadi tempatbagi kontradiksi yang besarantara nilai-nilainya dan politiknya,antara falsafah dan tindakannya,antara keyakinan persamaan manusianyadi hadapan hukum denganaktualitas ketidaksamaan di hadapankenyataan. Berkenaan denganwarisan Pencerahan, kesadaran serupaitu tidak-bisa-tidak melahirkankeinsafan bahwa tujuan-tujuan dannilai-nilai yang selama ini sangatsentral bagi peradaban Eropa Barattidak lagi dapat dianggap universal,dan bahwa proyek modernitas yangterkait dengan itu tidak dapatdirampungkan, karena perampunganitu menjadi tidak masukakal dan nilainya sendiri dipertanyakan.Pada waktu yang sama, penanyaankembali tentang nilai modernitasini penuh dengan kesulitanyang asasi: semakin pascamodernismemelakukan penanyaan-penanyaan,semakin pula ia insaf tentangketergantungannya kepada sasaranyang dikritiknya itu, yaitu modernitasitu sendiri. Karena itu, salahsatu ciri penting pendekatan kritispascamodernisme ialah ketidakjelasanyang diperlihatkannya berhadapandengan modernitas. Strateginyatidak dapat lain kecuali suatukritik dengan keikutsertaan dalamkesalahan itu sendiri, karena pascamodernismetidak dapat sepenuhnyabersikap meragukan modernitastanpa melepaskan sifat danasal-usulnya sendiri—suatu “silsilah”yang membuat pascamodernismeitu bagian integral dari sejarah danevolusi modernitas sendiri. Jadi,dorongan jiwa kritis pascamodernismeberujung pada kesadarannyasendiri sebagai suatu sempalan dalammodernitas, sebagai suatu imbangankritis terhadap keteguhanpercaya diri modernitas, suatu imbanganpengaruh yang menghambatdan dengan penuh kemauan memperlemahaktivisme modernitas yangagresif dan kolonialistik.Berkenaan dengan ini, MichelFoucault adalah yang pertamamenangkap dengan meyakinkandilema kritik pascamodern terhadap2826 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPencerahan. Barangkali lebih daripadasiapa pun, Foucault mampumemahami kemestian paradoksaldalam penjabaran suatu kritik tentangjalan pikiran yang justru memberikonfigurasi aksiologisnya kepadakemampuan kita untuk melancarkankritik. Kesadaran tentangketergantungankritis kita ini jugamengetengahkanperlunyamempertanyakanalasan penanyaankita sendiri tentangrasio Pencerahan:Apa jenisrasio yang kitagunakan? Apapengaruhnya dalam sejarah yanglalu? Apa batasnya, dan apa pulabahayanya? Bagaimana kita dapattampil sebagai makhluk rasional,yang beruntung meyakini perlunyabertindak atas dasar rasio, namunyang tidak beruntung karena bertindakrasional itu penuh denganjebakan-jebakan bahaya yangnyata?Lebih jauh, Foucault juga menunjukkanbahwa pertimbanganapa pun tentang Pencerahan menuntutagar kita semua sekarang initidak saja mengenali utang budikita kepada etos Zaman Pencerahan,tapi kita juga harus mengakuirelevansinya yang tetap berlanjutbagi keperluan kita saat ini. Di atas“Gunakanlah lima sebelum yanglima itu sendiri datang. Pertama,masa mudamu sebelum masatuamu; kedua, sehatmu sebelumsakitmu; ketiga, kayamu sebelummiskinmu; keempat, sempatmusebelum sempitmu (sibukmu);kelima, hidupmu sebelum matimu.”semuanya, Foucault mengakui adanyadampak yang pasti yang telahdan akan terus diberikan oleh pemikiranPencerahan kepada pandanganBarat. Baginya tampak bahwa Pencerahanitu, baik dipandang sebagaikejadian tunggal yang mengabsahkanmodernitas ataupunsebagai proses(Hadis)permanen yangmenyatakandirinya dalamsejarah penggunaanrasio, jugadalam ia mengembangkandan mengembalikanbentukbentukrasionalitasdan teknik, dalam otonomidan otoritas ilmu, tidaklah sekadarsebuah episode dalam sejarah pemikiran.Ia merupakan pertanyaankefalsafatan yang diukir sejak abadkedelapan belas dalam pemikiranBarat. Ia adalah segi modernitasyang perlu selalu dipersoalkan dengancara membedakan denganjelas sifatnya sebagai peristiwatunggal dalam sejarah dari dayatarik universal muatan ideologisnya.Karena itu, Foucault percaya bahwapersoalannya bukanlah memeliharasisa-sisa Pencerahan. Yang harusselalu diingat dan terus dipikirkanialah penanyaan kembali kejadianzaman Pencerahan itu sendiri danapa maknanya, suatu penanyaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2827


DEMOCRACY PROJECTkembali mengenai keabsahan historistentang pemikiran universal.Menurut Foucault, untuk memahamimakna Pencerahan sekarangini, pertama-tama perlu memisahkannyadari tema-tema humanismeyang selalu dikaitkandengan Pencerahan itu sejak abadkesembilan belas. Berarti, pertanyaankritis hari ini harus diubahmenjadi sesuatu yang positif, yaitupertanyaan: dalam apa yang diyakinisebagai universal, berkemestiandan wajib itu, di mana letak bagiadanya segi-segi yang singular, nisbidan merupakan hasil pertimbangansewenang-wenang? Dengan begitumaka diharap tercegah dari persoalanpro-kontra Pencerahan. Sikappro-kontra yang merupakan argumententang ada tidaknya faedahsuatu sistem nilai bersifat mengelabui,karena ia mengesampingkanpertanyaan tentang status ontologissistem itu sendiri dengan menganggapnyatelah nyata dan telah berwujudsecara efektif serta bekerjasejalan dengan bagaimana ia menampilkandirinya sendiri. Padahalsemuanya tidaklah demikian, atau,paling kurang, tidak sepenuhnyademikian.Untuk mengembangkan ontologiyang kritis tentang manusiamodern sendiri, Foucault melanjutkandengan mempertanyakan skema-skemapenjelasan yang selamaini dianut. Dengan cara itu, Foucaultmengikuti metode yang digunakanpara failasuf sendiri ketika merekaini mengembangkan kritik terhadapdogma mapan. Maksud merekaialah mempermasalahkan hubungankekuasaan (power relations) yangtumbuh dari klaim adanya kebenarankewahyuan dan untuk menyerangdogmatisme yang tampakjelas dalam kewenangan menyatakankebenaran wahyu itu. Parafailasuf memperlihatkan bahwaajaran “taatilah kemauan Tuhan”selalu berarti, “taatilah kemauanmereka yang mengklaim berbicaraatas nama Tuhan”. Pada saat bicaraatas nama rasio, para failasuf menanamkankembali kapasitas untukbicara tentang kebenaran dalam pribadiperorangan yang rasional danberpencerahan. Tetapi, berkenaandengan ini, taktik mereka menampakkanketerbatasan-keterbatasanhistorisnya, dan di sinilah pendekatanFoucault menempuh jalanyang berbeda secara radikal. KritikFoucault tidaklah bersandar kepadakepercayaan tentang kemampuanrasio untuk menghasilkan kebenaran,tetapi menghantarkan kita kepadaperhatian terhadap masalahhubungan kekuasaan yang digerakkanoleh penggunaan tindakanyang berorientasi rasio. Dalamklaim tentang kemampuan rasiountuk menentukan jalannya peristiwaitulah Foucault melihat bahayadogmatisme. Ia menunjukkan bah-2828 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTwa para pemikir Pencerahan gagalmemahami jangkauan percobaanuntuk menguniversalkan nilai-nilaidan untuk memberi rasio danpemikiran ilmiah suatu keabsahanglobal yang tak bersyarat pada hakikatnyapermainan kekuasaan,merupakan teknik-teknik untukmendesakkan rasionalisasi kepentingan-kepentingankhusus danuntuk mengabsahkan hak-hak istimewadan sikap-sikap menindas.Foucault beranggapan bahwa idealisasidiskursus dan pendasarannyadalam pengertian-pengertian abstrakserta tema-tema serba tinggimenghasilkan rezim kekuasaan yangmembuatnya dapat mengabaikankekuatan yang lain berupa strategistrategiyang secara resminya tidakditeorikan dan tidak diakui, namunsemuanya itu berlaku dalam kontekshistoris tertentu. Yang akhir inimeliputi strategi-strategi yang diletakkanoleh jaringan-jaringan institusionaldan kedisiplinan tertentu(seperti ordo-ordo Katolik danpersaudaraan sufi Islam). Karenadampak hubungan kekuasaan yangtidak diakui seperti ini tidak munculdalam representasi resmi tujuantujuandan capaian-capaian masyarakat,orang kemudian tergiringuntuk memercayai bahwa eksistensikita ditentukan oleh kebenarankebenarantransendental yang didukungmasyarakat, dan lupa bahwaorang sebenarnya dipaksa (atauterpaksa) mewujudkan kebenarankekuasaan yang diminta oleh masyarakatdan yang diperlukan agarkekuasaan itu dapat berjalan. Orangpun diajari untuk mengatakan, kitaharus bicara tentang kebenaran,yakni kebenaran yang berlakuumum, yang mapan, yang menyatudengan atau mengabsahkankekuasaan. Kemudian orang pundidorong tanpa mampu melawanuntuk mengakui kebenaran itu danmenemukannya. Ideologi yangdiletakkan oleh Pencerahan adalahmekanisme yang diperlukan olehtatanan sosial baru untuk menghasilkankebenaran-kebenaran danuntuk mengembangkan alasanalasanpengabsahannya.RAMALAN TUMBANGNYAPERSIA DAN ROMAWISetelah Rasulullah Saw. berhasilmembebaskan Makkah, beliaumengatakan kepada para sahabatnya,“Setelah ini Allah menjanjikanbagi kamu pembebasan Persia danRoma.” Orang-orang Yahudi yangmendengarnya mengatakan, “HaiMuhammad, sombong sekali kamu;kamu hanya bersama orangMakkah, Madinah, dan Hijaz maumenaklukkan super power Persia danRomawi?” Negara super power ketikaitu ialah Persia dan Romawi atauBizantium. Nabi tidak menjawab,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2829


DEMOCRACY PROJECTdan kemudian turun firman AllahSwt., Katakanlah, “Ya Allah, PemilikKekuasaan! Kauberi kekuasaankepada yang Engkau kehendaki danKaucabut kekuasaan dari siapa sajayang Engkau kehendaki. Engkaumemberi kemuliaankepada siapayang Engkaukehendaki, danEngkau memberikehinaan kepadasiapa yang Engkaukehendaki. Ditangan-Mu segalayang baik. Sungguh,Engkau berkuasaatas segalanya”(Q., 3: 26).Kenyataannya,secara historismemang kemudian Persia jatuh ketangan orang Islam. Sedang Bizantiumdan Konstantinopel barujatuh ke tangan orang Islam padamasa Dinasti ‘Utsmaniah, yaitupada pemerintahan Sultan Muhammad‘Utsmani. Ini persis sepertiyang dijanjikan ayat Al-Qurantadi.Yang harus dipahami ialah bahwabangkit dan tumbangnya kekuasaanadalah semacam agendaTuhan untuk kebaikan kita. Kitaharus berani mencari hikmah dibalik itu dan tidak menuduh Tuhanmelupakan, tidak melindungi, ataumeninggalkan umatnya. NabiMuhammad Saw. sendiri pernahmerasa seperti itu, sehingga turunfirman Allah, Demi cahaya pagi yanggemilang. Dan demi malam bilasedang hening. Tuhanmu tidak meninggalkankau dan tidak membencimu.Dan sungguh,yang kemudianakan lebihbaik bagimu daripadayang sekarang.Dan Tuhanmukelak memberimuapa yangmenyenangkankau (Q., 93: 1-5).Yang menarikdi situ, dari segitata bahasa Arab,(Pepatah Inggris)ialah disebutnyasawfa. Sawfa artinya‘akan’ tetapi dalam jangka panjang.Allah akan memberimu,Muhammad. Kapan? Minggu depan,bulan depan, tahun depan,dan seterusnya. Kalau istilah yangdipakai sayu‘thîka, barangkali rentangwaktunya hanya seminggu,sebulan, atau setahun. Sedangkansawfa yu‘thîka bisa lebih panjangdari itu.Secara historis, memang kemudianterwujud, karena setelah suratAl-Dluhâ turun, Nabi kemudianhijrah dan terlibat dalam peperangandi mana Nabi menang. Kemenangandemi kemenangan diraihNabi dan akhirnya berhasil mem-Manusia pada dasarnya hausdan merindukan agama, sehinggajika tidak tersalurkan pada agamayang benar, dia akan menganutagama apa saja.“Praise is a perfume to smell butnot to swallow”.Pujian itu mirip parfum yangmenebarkan bau harum untukdihirup, bukan untuk diminum.2830 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbebaskan kembali Makkah. Setelahitu Nabi digugat, Bukankah Diamendapati kau sebagai piatu, lalu Iamelindungi? (Q., 93: 6).Tentu saja bukan Tuhan langsungyang memelihara, melainkanmelalui perantara kakeknya AbdulMuthalib dan pamannya AbuThalib. Dan Dia mendapati kau taktahu jalan, lalu Ia memberi bimbingan.Dan Dia mendapati kaudalam kekurangan, lalu Ia memberikecukupan (Q., 93: 7-8).RAMBU-RAMBUDALAM PERNIKAHANBerdasarkan petunjuk Ilahi yangtermuat dalam Q., 4: 19-27 kitadapat menyimpulkan adanya hakdan kewajiban antara pria danwanita:1. Dilarang mewarisi wanita secarapaksa seperti di Arabia zamanJahiliah.2. Dilarang berlaku kasar padawanita hanya karena soal harta.3. Harus bergaul dengan wanitadengan cara yang baik, ramah,dan sopan.4. Jika kebetulan seorang lelaki(suami) menemukan titik lemahpada istrinya sehingga iamenjadi benci kepadanya, janganlahterburu-buru mengambilkeputusan negatif, sebabmungkin saja dalam hal yangtampaknya menimbulkan rasabenci itu, Allah menyediakankebaikan yang banyak.5. Jika harus berganti istri (dengancara yang benar, sah, danmemenuhi ketentuan), makaharta yang telah diberikankepadanya tidak boleh dimintakembali sedikit pun. Sebabtindakan itu adalah keonarandan kejahatan yang jelas.6. Pertalian antara pria dan wanitamelalui pernikahan adalah sebuahperjanjian yang berat,karena itu tidak boleh disikapidengan enteng dan sembrono.7. Dijelaskan siapa saja yang tidakboleh dikawini seorang lelaki.Pada dasarnya ketentuan iniadalah ketentuan universal,berkenaan dengan incest taboo.8. Hubungan lelaki perempuanharus atas dasar perkawinanyang sah dan terbuka (diketahuimasyarakat, antara lainmelalui walîmat al-‘ursy ataupesta perkawinan), dan tidakboleh dilakukan dalam bentukhubungan rahasia atau gelap.9. Maka, di zaman dahulu, jikatidak mampu kawin denganwanita merdeka dan harus kawindengan budak yang diperolehsecara sah sesuai denganketentuan yang berlaku, hal ituharuslah dilakukan dengan izinkeluarga mereka.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2831


DEMOCRACY PROJECT10. Dan budak perempuan itu punharus dinikahi secara terbuka,dan tetap tidak boleh dilakukansebagai hubungan gelapdalam bentuk hubungan tersembunyiatau sebagai “wanitasimpanan”.11. Jika diduga terjadi penyelewengan,maka hukuman harusditegakkan, yang bagi wanitabudak adalah separuh hukumanwanita merdeka, sesuaidengan kondisi sosial budayasaat itu.12. Hal itu adalah untuk mencegahterjadinya penyelewenganrumah tangga seperti perzinaan.Namun seseorang tidakperlu tergesa-gesa menuduh,dan lebih baik tabah sampaiterbukti nyata.13. Itu semua adalah hukum hubunganlelaki perempuan yanguniversal, yang berlaku padaumat-umat terdahulu, denganbeberapa variasi.14. Dan semuanya itu adalah untukmencegah jangan sampaimanusia menyimpang dan menyelewengdengan mempertaruhkanhawa nafsu secara takterkendali.RANCANGAN BESAR ILAHISesungguhnya, drama yang menyangkutAdam sehingga jatuh terusirdari surga dapat dikatakan sebagaibagian dari Rancangan Besar(Grand Design) Ilahi. Ia adalah bagiandari skenario penobatan manusiasebagai penguasa bumi, yangbertugas membangun dan mengembangkanbumi ini atas nama Allah(bismillâh) yakni, dengan penuhtanggung jawab kepada Allah,dengan mengikuti pesan dalam“mandat” yang diberikan kepadanya.Kelak di Akhirat, pada saatmenghadap Allah, manusia akan dimintaipertanggungjawaban atasseluruh kinerjanya menjalankanmandat sebagai khalifah-Nya dibumi.Untuk dapat menjalankan fungsikekhalifahan yang baik dan “sukses”bukanlah perkara mudah. Kecenderungandan godaan untuk mencari“jalan pintas” yang gampangdengan mengabaikan pesan danmandat dari Tuhan, selalu hinggapdalam diri manusia. Sebaliknya,kesadaran akan kehadiran Tuhandalam hidup dan keinsafan akandatangnya masa pertanggungjawabanmutlak kelak di Akhirat,membuat manusia terlindungi dirinyadari ketelanjangan spiritual danmoral yang tercela. Itulah pakaiantakwa yang mesti dikenakan manusiadi setiap saat dan tempat. Itulahsebaik-baik proteksi dari noda ruhani.Patut kita perhatikan bahwa sekalipunAdam, lebih daripada para2832 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmalaikat, mampu meraih ilmu pengetahuan(mampu menerima pelajarandari Tuhan untuk mengidentifikasisegala yang ada), namunsecara moral ia masih dapat jatuhdengan melanggar batas ketentuanTuhan. Jadi, ilmu tidak menjaminkeselamatan manusia. Untuk keselamatanitu manusia perlu kepadasesuatu yang lain, yang lebih tinggidaripada ilmu, yaitu “pakaiantakwa”.Seandainya Adam dan Hawa tetapberada dalam taman firdausyang serba-menyenangkan dan tanpatantangan, maka manusia akanhidup tanpa “promosi”, tidak adapeningkatan. Mungkin manusiaakan hidup tenang, namun palsu.Sebab sesungguhnya ia “telanjang”,tapi tidak menyadarinya. Kesadaranakan ketelanjangan diri adalah permulaandari perjuangan ke arahperbaikan. Ia merupakan permulaanpeningkatan menuju martabatkemanusiaan yang lebih sempurna.Itulah perjuangan hidup kita semuaselaku anak-cucu Adam dan Hawa:menempuh hidup waspada dan penuhtanggung jawab dengan selaluingat kepada Tuhan, menyadari ketelanjangandiri, melawan kecenderunganmelanggar batas, dan menangkalgodaan menempuh jalanmudah dari setan yang sepintas lalumenggiurkan.RASA KEMANUSIAANBerkaitan dengan kepribadianseorang Muslim, ada ayat dalam Al-Quran yang menarik kita renungkan,yaitu Q., 25: 63-74, yangmenggambarkan bagaimana kepribadianMuslim itu merupakan buahdari kebebasan ruhani. Pertamatama,disebutkan dalam ayat itubahwa hamba-hamba Tuhan YangMaha Pengasih (‘ibâd Al-Rahmân)itu ialah mereka yang jika berjalandi atas bumi, berjalan dengan rendahhati. Dan jika diajak berbicaraoleh orang-orang yang bodoh, merekamenjawab atau mengucapkan“salâm!” (damai).Mereka rajin beribadah kepadaAllah dan menyadari bahwa dirinyaselalu terancam oleh kesengsaraan,sehingga dengan tulus memohonkepada Allah untuk dihindarkandarinya. Dalam menggunakan harta,mereka tidak bersikap boros, jugatidak kikir, melainkan pertengahanantara keduanya.Mereka tulus dalam beribadatkepada Allah semata (tidak melakukansyirik, yang dapat memecahtujuan hidup hakikinya), danmenghormati hak hidup orang lainyang memang dilindungi olehAllah, serta senantiasa menjaga kehormatandirinya. Mereka tidakmembuat kesaksian palsu, dan jikabertemu dengan hal-hal yang tidakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2833


DEMOCRACY PROJECTberguna, mereka menghindar denganharga diri.Kemudian, jika diingatkan akanajaran-ajaran Tuhan, mereka tidakbersikap masa bodoh, seolah-olahtuli dan buta.“Harimau mati meninggalkanbelang, gajah mati meninggalkangading, manusia mati meninggalkanreputasi.”Mereka jugamempunyaitanggung jawabkeluarga yangtinggi (mencintaiteman hidupnya,yaitu suami atau istri, sertaanak keturunannya). Mereka mempunyairasa tanggung jawab sosial,dengan keinginan kuat, yang dinyatakandalam doa kepada Allah,untuk dapat melakukan sesuatuyang bersifat kepemimpinan, yaknisikap hidup dengan memperhatikanorang banyak.Kalau kita renungkan lebih mendalam,maka penuturan dalam KitabSuci tersebut bersangkutandengan rasa kemanusiaan yang amattinggi dari kaum beriman. Namun,rasa kemanusiaan tersebut tidakmenjadikan mereka sombong bahkanketika harus berurusan denganorang “bodoh” pun tidak kehilangankesabaran, tetapi malahmengharapkan kebaikan atau kedamaianatau kesentosaan (salâm)untuknya. Seolah-olah dia mengatakan,“Ya, barangkali kita memangtidak bisa bertemu pendapat sekarang,tetapi semoga kita tetap damai,aman, dan sentosa dalam pergaulankita.”Tidak secara berlebihan ataupunberkekurangan dalam menggunakanhartanya adalah jenis rasa kemanusiaandantanggung jawabsosial yang tinggi.Sebab jikaberlebihan, sepertiyang terjadipada gaya hidupkonsumerisme dan “demonstrationeffect”, hal itu akan mengundangmasalah sosial. Akan tetapi, begitupula sebaliknya kalau orang hanyamenumpuk kekayaan tanpa maumenggunakannya: kelancaran ekonomimasyarakat akan terganggu.Rasa kemanusiaan itu juga dicerminkandalam sikap menghormatihak hidup orang lain serta dalammenjaga kehormatan diri sendiri.Kesaksian palsu adalah tindakanyang amat tak bertanggung jawab,karena akan mencelakakan oranglain, sehingga tidak akan dilakukannya.Bahkan jika harus berurusandengan hal-hal yang muspra,seperti “gosip” atau omong-kosonglainnya, ia akan menolak untukterlibat, karena hendak menjagaharga dirinya. Rasa kemanusiaannyayang tinggi itu juga membuatnyabersikap serius dalam keinginanbelajar dan menemukan kebenaran;juga dalam menunjukkan genuine2834 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTconcern terhadap kebahagiaan keluarga,begitu pula masyarakatnya.Itulah kepribadian Muslim yangdigambarkan Al-Quran, sebagaibuah dari kebebasan ruhani. Merekaitulah yang akan dibalas denganmartabat yang tinggi (di surga) ataskesabaran dan ketabahan mereka; disana mereka akan disambut dengansalam dan kedamaian. Tinggal selamanyadi dalamnya, tempat tinggaldan tempat istirahat yang indah (Q.,25: 75-76).RASA KESUCIAN: REALITASKEAGAMAAN YANG ESENSIALDalam studi agama, terdapatbeberapa definisi agama yang menunjukkankeanekaragaman carapendekatan para ahli kepada apayang dimaksudkan dengan agama.Dan definisi-definisi itu, demikianjuga kecenderungan definisi yanglain, berhasil memperjelas maknaagama hanya dari satu atau beberapasegi. Tetapi, barangkali JulianHuxley benar, ketika mengatakanbahwa realitas keagamaan yangesensial, yaitu berupa pengalamankhusus yang berusaha menyatakandirinya dalam simbol-simbol danmencari pernyataan intelektualnyadalam ilmu kalâm atau teologia,ialah rasa kesucian. Dan rasa kesucianini, sebagaimana rasa lapar,nafsu marah dan keasyikan cinta,adalah sesuatu yang tak mungkinditerangkan. Ia ada menurut apaadanya, dan hanya dapat dikomunikasikandengan kata kepada oranglain yang memiliki pengalamanyang sama. (Dalam agama Islam,umpamanya, Tuhan senantiasadinyatakan sebagai Yang Mahasuci,dan memahasucikan Tuhan atauber-tasbîh, merupakan salah satuzikir yang sangat diutamakan,didukung oleh sebuah hadis: “Duakalimat yang ringan di lidah, tetapiberat pada timbangan: MahasuciTuhan lagi Mahaagung, MahasuciTuhan lagi Maha Terpuji”.) Rasakesucian itu dapat dipertukarkan(interchangable), atau, setidaktidaknya,amat erat hubungannyadengan rasa kebaikan, kebenaran,keadilan, kemuliaan, dan seterusnyayang serba-sublime atau tinggi.Adanya rasa kesucian yang serbamencakupitu pada jiwa manusia,secara alamiah atau fitriah, telahmembuat manusia menjadi apayang disebut hanîf dalam agama(Islam). Jadi, secara singkat, agamaadalah pernyataan yang keluar darisifat hanîf manusia yang telahtertanam dalam alam jiwanya.Maka, beragama adalah amat natural,dan merupakan kebutuhanmanusia secara esensial.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2835


DEMOCRACY PROJECTRASIALISME, DOSA MAKHLUKPERTAMADosa makhluk yang pertamaialah rasialisme, yaitu ketika iblismenolak perintah Allah untuk sujudkepada Adam dengan alasanbahwa ia lebihbaik daripadaAdam. Iblis merasalebih baikdari Adam karenaia diciptakandari api sedangkanAdam diciptakandari tanah.Serta-mertaiblis merasa bahwapenciptaandari api lebih tinggi daripada penciptaandari tanah. Padahal asalpenciptaan itu bukan pilihan diasendiri, melainkan pilihan dariAllah Swt. Kamilah yang menciptakankamu lalu Kami beri kamubentuk, kemudian Kami berfirmankepada para malaikat, “Sujudlahkamu kepada Adam!” Mereka punbersujud, kecuali iblis; ia menolakbersama mereka yang bersujud.(Tuhan) berfirman, “Apakah yangmerintangimu bersujud ketika Kuperintahkankepadamu?” Ia menjawab,“Kami lebih baik daripada dia: Engkaumenciptakan aku dari api, sedangdia Kauciptakan dari tanah”(Q., 7: 11-12).Sebaliknya, karena ada penegasan,Sungguh, yang paling mulia diantara kamu dalam pandanganAllah ialah yang paling bertakwa(Q., 49: 13), maka kalau manusiaharus diukur tinggi rendahnya, semestinyadengan pertimbangan apayang telah diraihdan diperbuat.Dalam jargonsosiologi,disebut sebagaiprestasi (achievement).Kita diajariuntuk menerapkanachievementorientation,orientasipenghargaanberdasarkan hasil kerja orang.Karena itu, di tempat lain Allahberfirman bahwa manusia tidakmendapat apa-apa kecuali apa yangdia kerjakan. Ataukah belum diberitakanapa yang ada dalam kitabkitabMusa. Dan tentang Ibrahimyang memenuhi janji? Seseorang yangmemikul suatu beban tidak akanmemikul beban orang lain. Bahwayang diperoleh manusia apa yangdiusahakannya. Bahwa usahanyaakan segera terlihat (Q., 53:36-42).2836 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTRASIONALISMEDAN AGAMA BARURasionalisme adalah suatu pahamyang mengakui kemutlakanrasio, sebagaimana yang dianut olehkaum komunis. Maka, seorang rasionalisadalah seorang yang menggunakanakal pikirannya secarasebaik-baiknya, ditambah dengankeyakinan bahwa akal pikirannyaitu sanggup menemukan kebenaran,sampai yang merupakan kebenaranterakhir sekalipun. SedangkanIslam hanya membenarkan rasionalitas,yaitu dibenarkannya menggunakanakal pikiran oleh manusiadalam menemukan kebenarankebenaran.Akan tetapi, kebenarankebenaranyang ditemukannya ituadalah kebenaran insani, dan karenaitu terkena sifat relatifnya manusia.Karenanya, menurut Islam sekalipunrasio dapat menemukan kebenaran-kebenaran,yakni kebenarankebenaranyang relatif, namun kebenaranyang mutlak hanya dapatdiketahui oleh manusia melaluisesuatu lain yang lebih tinggidaripada rasio, yaitu wahyu (revelation)yang melahirkan agamaagamaTuhan, melalui nabi-nabi.Keterbatasan kemampuan rasio,dan keharusan manusia untuk menerimasesuatu yang lebih tinggidaripada rasio dalam rangka mencarikebenaran, kiranya memerlukansedikit pembahasan yang lebih luas.Ditinjau dari segi ajaran Islam,maka Allah, dalam Al-Quran, berfirman:Tidaklah kamu (manusia)diberi ilmu pengetahuan (melaluirasio) melainkan sedikit saja (Q., 17:85). Dan menurut ilmu pengetahuanmodern, baiklah kita kemukakandi sini pengakuan Einsteinyang mengatakan: “Kesadaran bahwaseluruh pengetahuan kita tentangalam raya hanyalah sematamataresidu dari kesan-kesan yangdiselubungi oleh akal-pikiran kitayang tidak sempurna, membuatmencari kenyataan itu (kebenaran)tampaknya tidak bisa diharapkan.”Agaknya, karena kesadaran akanketerbatasan akal pikiran inilah,Einstein memasuki alam keinsafankeagamaan yang mendalam.Sebenarnya setiap manusia, untukhidupnya yang bahagia, harusmelalui empat tahap berturut-turut.Pertama, tahap naluriah, dengannyaseorang manusia yang barulahir ke dunia, hidup. Kedua, tahappancaindra atau indra umumnya,yang akan menyempurnakan bekerjanyanaluri, malahan memangbekerja atas dasar bekerjanya naluripula. Tetapi, indra pun belumcukup, sebab indra masih terlalubanyak membuat kesalahan. Makadilengkapilah dengan tahap ketiga,yaitu akal pikiran, yang memberikankoreksi terhadap kesalahankesalahanyang dibuat oleh indra,dan bekerja atas dasar bekerjanyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2837


DEMOCRACY PROJECTindra pula. Dan sekarang, akalpikiran atau rasio ini pun mempunyaikemampuan yang terbatas,seperti diakui oleh Einstein, seorangilmuwan (rasional) terbesarabad sekarang. Padahal, demi kebahagiaansejati,manusia harussampai kepadakebenaran terakhir.Oleh karenaitu, Tuhanpun memberikanpengajaran kepadamanusiatentang kebenaranterakhir (ultimatetruth) itumelalui nabinabidan rasul-rasul yang dipilih diantara manusia. Pengajaran Tuhanitu dinamakan wahyu (revelation).Wahyu penghabisan Tuhan ialahAl-Quran, kitab suci Agama Islam.Maka Islam mengklaim dirinyasebagai kebenaran terakhir itu,sebagaimana tercantum dalam Al-Quran.Keempat tahap jalan hidup manusiaitu adalah seperti jenjanganak tangga: naluri, indra, rasio,dan wahyu (agama). Sekalipun menunjukanurutan yang semakintinggi nilainya, namun tidak bolehada yang bertentangan dengan akal(rasio), sekalipun lebih tinggi daripadarasio.“Aku tidak tahu bagaimana duniamemandangku; tetapi bagiku akuhanyalah seperti anak kecil yangbermain di tepi pantai, dan akusibuk dari waktu ke waktu mencaribatu-batuan yang lebih halus ataukulit kerang yang lebih indah,sedangkan samudra besarkebenaran itu tetap tak terungkapdi hadapanku.”(Isaac Newton)Modernisasi yang berarti rasionalisasi,yakni pusat pembicaraankita ini, tentunya dikenakan dalamaspek kehidupan kita seluas mungkin.Bidang berpikir dan tata kerjanyaini meliputi bersifat konkretmaterial,sepertisistem pertanian,perhubungan,proses produksidi pabrik-pabrik,dan lain-lain;dan yang bersifattidak materialadalah sepertiperbaikan sosialekonomi, danpolitik.Maka di sinilahkita bertemu lagi dengan masalahyang cukup rumit. Dalam masalah-masalahyang bersifat konkretlagi material, manusia mungkindapat mengadakan penelaahan,kemudian menarik hukum-hukumumumnya (membuat generalisasi),dengan sikap yang objektif. Misal,dalam hal pelistrikan. Dalam hallistrik ini, manusia dapat bersikapseobjektif mungkin dalam penelaahan,penyelidikan, dan akhirnyapenyimpulan hukum-hukumnya,sehingga memungkinkan ditemukannyateori (ilmu) yang benar tentanglistrik. Dan begitulah kenyataannya,manusia, di mana saja iaberada, di Amerika ataupun diRusia, di Afrika ataupun di Asia,2838 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenganut hukum-hukum danteori-teori yang sama tentang bendatersebut (listrik), dan karenanya,menyelesaikan masalah-masalahyang menyangkut benda itu dengancara dan teknik yang samapula.Tetapi bagaimanakah sikap manusiayang menyangkut dirinyasendiri: yaitu dalam masalahmasalahpergaulan sesama manusia(sosial, malahan juga tentang kehidupandirinya sendiri [individual])?Dalam hal ini, manusia tidakmungkin melepaskan diri darisubjektivitas dan anggapan-anggapanyang telah dipunyai dan memenuhipikirannya. Ketika manusiamengadakan pengamatan terhadapmasalah-masalah kemanusiaan,menyelidiki hukum-hukum yangmenguasai hubungan sesama manusia,dia tidak lagi sanggup bertindakseobjektif mungkin. Hal itumengakibatkan hukum-hukumyang disimpulkan oleh manusiatentang manusia sendiri, yangmengenai masalah-masalah kehidupannyasebagai makhluk sosial,tidak bisa lepas dan bersih darianggapan-anggapan yang telahdipunyai sebelumnya. Akibatnya,ilmu yang ditariknya menjadi tidakbenar, bersifat subjektif. Inilah yangmenyebabkan berbeda-bedanyapaham manusia tentang sistemsistemsosial, ekonomi dan politik,yang mengatur perikehidupanmanusia sebagai makhluk sosial, daritempat ke tempat. Pada masa sekarangini saja, semua orang sudahtahu pertentangan diamentral antarkelompokmanusia yang menganutsistem komunisme-totalitarianisme.Manakah dari keduanya itu yangbenar?Islam memberi jawaban yang tegas,bahwa tidak satu pun dari keduasistem itu yang benar. Sebab,jika dalam hal benda-benda materialsaja rasio manusia tidak sanggupmenemukan kenyataan (realitas)terakhir yang merupakan ultimatetruth, sebagaimana diakui Einstein,maka apalagi tentang hal yang nonmaterial,seperti masalah-masalahsosial, ekonomi, dan politik. Apalagi,dalam hal yang kedua ini manusiatidak sanggup bersikap objektif.Oleh karena itu, sekali lagi, manusiamemerlukan pengajaran dari Tuhan,Pencipta manusia, Pengatur, atauPemberi Hukum (The Law Giver)bagi kehidupannya, baik yangbersifat individual maupun komunal,sebagaimana Tuhan itu pulaadalah Pencipta seluruh alam,Pengatur atau Pemberi hukumkepadanya (Rabb al-‘âlamîn). Jadi,manusia harus kembali kepadaajaran Tuhan, terutama dalam usahanyauntuk menemukan dan mencarimasalah-masalah normatif yangbersifat asasi. Sedangkan dalammasalah-masalah operatif, manusiamasih diberikan kelonggaran seluas-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2839


DEMOCRACY PROJECTluasnya untuk menemukan sendiri,dengan mengerahkan segenap kemampuanakal pikiran.Dengan perkataan lain, secarasingkat, dalam kegiatannya yangmeliputi bidang apa pun dari kehidupannya,manusia harus mencaridasarnya di dalam prinsip KetuhananYang Maha Esa.RASIONALITAS DAN ISLAMSetelah menguasai dunia selamapaling tidak delapan abad dalammasa-masa kejayaannya, selamakurang lebih satu abad terakhir ini,umat Islam dikalahkan oleh bangsabangsaBarat yang modern. Menyusulketertinggalan itu, berbagaigerakan pembaruan timbul dikalangan umat Islam untuk membangkitkankembali etos keilmuanmereka, salah satunya yang palingterkenal adalah gerakan SyaikhMuhammad Abduh. Seorang ‘âlimdari Mesir yang banyak tahu tentangBarat ini pernah mengucapkansebuah ungkapan bahwa “Barat(Kristen) maju karena meninggalkanagama, dan Timur (Islam) mundurkarena meninggalkan agama!”Jika kita renungkan lebih mendalamucapan Abduh itu (yangmakna ucapannya sebenarnya mewarnaiseluruh pikiran dan karyakaryanya),maka akan menghasilkanargumen bahwa menjadi rasionaldalam Islam adalah bagian dariagama itu sendiri, sedangkan padaorang Barat adalah tantangan terhadapagama. Jika kita teruskanalur logika itu, maka argumen berikutnyaialah: menjadi modern danilmiah bagi Islam adalah konsistendengan ajaran agama Islam sendiri,sedangkan pada orang Barat berartipenyimpangan dari agama. Karenaitu, tidak heran jika MuhammadIqbal berseru kepada orang-orangmuda Muslim seluruh dunia untukbangkit dan merebut kembali oborilmu pengetahuan dari Barat, karenailmu pengetahuan itu adalahbarang hilang kaum Muslim yangdulu ada di tangan mereka sepenuhnya.Sekarang masalahnya ialahbagaimana kita (kaum Muslim)meninggalkan trauma-trauma akibatpengalaman kita yang pahit denganBarat seperti penjajahan dandominasi pada sekitar satu sampaitiga abad terakhir ini. Jika traumaterhadap Barat itu berhasil kita hilangkan,seperti yang berhasil dilakukanoleh orang-orang Jepangdan Korea, maka kita akan mampubersikap lebih positif, tanpa banyakkompleks, dalam menyerap danmengembangkan ilmu pengetahuan.Berkaitan dengan ajaran palingdasar dari agama Islam yaituTawhîd, ilmu pengetahuan danrasionalitas dapat kita lihat sebagaisalah satu konsekuensinya yang pa-2840 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTling logis. Karena itu, A. D. Whitemelihat keunggulan orang-orangArab Muslim atas orang-orang BaratKristen, dalam hal ilmu pengetahuan,ialah karena ajaran Tauhiditu. Dan Al-Quran, menurut White,mempunyai pengaruh besar terhadapusaha pengembangan ilmupengetahuan.Oleh karenaitu, seperti menjadipandanganpokok Abduh,ilmu pengetahuanakan selalumempunyaidampak positifterhadap iman seorangMuslim, jikamemang imannyabenar. Tapi jika imannya keliru,maka “orang Muslim” itu, sepertiyang banyak sekali diamati olehAbduh—sampai sekarang, akanmengalami nasib sama denganorang-orang bukan Muslim yangajarannya penuh mitologi, yaitu“agama” mereka akan dikalahkanoleh ilmu pengetahuan. Adalahwajar jika suatu agama yang penuhmitologi itu dikalahkan oleh ilmu,bahkan hampir-hampir merupakan“hukum alam”. Namun kerugianorang yang bersangkutan tetap akanterasa, yaitu hilangnya makna,tujuan, dan pegangan hidup yangberkaitan dengan masalah-masalahkemutlakan (ultimacy). Bagi seorang“Ya Tuhan, kalau aku beribadathanya untuk mendapatkan surga-Mu, bakar saja surga-Mu itu,kalau aku beribadat hanya karenatakut neraka-Mu, masukkan sajaaku ke neraka-Mu itu, tetapi kalauaku beribadat untuk ridla-Mu, yaAllah berikanlah ridla-Mu itukepadaku.”(Rabiah Adawiyah)Muslim, jika ia merasa kalah olehilmu pengetahuan dan rasionalitas,maka ia dituntut memeriksa danmemperbaiki kembali sistem keimanannya,khususnya keimananyang berkaitan dengan ajaran Al-Quran tentang siapa Tuhan itu(teologi), siapa manusia (antropologi),dan apaalam raya ini(kosmologi). SeorangMuslimyang berusaha kearah itu tentuakan tertolong,dengan petunjukAllah, karena Al-Quran penuhdengan keterangan-keterangantentang Tuhan sendiri, tentang manusiasebagai ciptaan-Nya yangtertinggi dengan segala kemungkinanyang ada padanya, dan tentangalam raya tempat manusiahidup.Maka, salah satu cara menghadapiAbad Informasi yang akandatang dari sudut pandang Islamialah dengan memandangnya sebagaipengungkapan ayat-ayat Allahyang menyeluruh dan komprehensif.Abad Informasi akan ditandaioleh globalisme, dengan akibatbahwa dunia ini sudah menjadisatu ibarat sebuah desa atau sebuahkapal, dengan penghuninya yangsaling tahu dan kenal. DenganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2841


DEMOCRACY PROJECTbegitu, tidak ada lagi sesuatu yangtersembunyi sebagai misteri kemanusiaan;tidak ada lagi tempat untukdongeng-dongeng dan mitologimitologi.Itulah saatnya orangsemakin terdorong untuk menemukansistem keimanan yang benar—dandia akan menemukannya!Itulah salah satu makna janji Allah:Akan Kami perlihatkan kepadamereka (manusia) ayat-ayat Kami, diseluruh cakrawala dan dalam dirimereka sendiri, sehingga akan menjadijelas bagi mereka bahwa dia (Al-Quran) ini benar adanya (Q., 41: 53).Karena itu, kaum Muslim harusmenatap masa mendatang denganpenuh keyakinan akan dirinyasendiri dan sistem keimanannya.Justru dalam era yang sepenuhnyamengembangkan rasionalitas itu,ajaran Tauhid dan tujuannya akanterwujud dengan sepenuhnya pula,dengan bimbingan dan perkenanAllah.RASIONALITASSEBAGAI KEMESTIANBagi para failasuf Muslim, rasionalitasadalah pembeda hakiki (alfashlal-dzâtî, differensia essensial)bagi manusia dari makhluk hiduplainnya. Karena itu, terkenal sekalidefinisi mereka tentang manusiasebagai “hewan rasional” (hayawânnâthiq). Bagi mereka ini, rasioadalah anugerah Allah: sesuatuyang paling berharga bagi manusia.Rasiolah yang memberi kemampuankepada Adam (manusia) untukmengenali dunia sekelilingnya. Atasdasar kemampuan itu manusiadipilih Tuhan sebagai Khalifah-Nyadi bumi, dan protes malaikat ditolakmeskipun mereka ini senantiasabertasbih memuji Allah dan mengkuduskan-Nya(Q., 25: 44).Para failasuf Muslim juga memandangfundamental berbagaifirman Allah yang mengaitkan imandengan akal-pikiran, dan kekafirandengan kebodohan dan ketidakmampuanmenggunakan akalpikiran.Bahkan terdapat ilustrasibahwa kaum kafir itu, seperti rajakaya,malah lebih sesat lagi (Q., 2:30-34).Oleh karena itu, sangat wajarbahwa kebangkitan bangsa-bangsaEropa untuk memasuki ZamanRenaisans kemudian ke ZamanModern terjadi setelah mengalamikontak dengan dunia pikiran Islam.Dalam hal ini, Ibn Rusyd danfilsafatnya (“Averroisme”) adalahyang paling jauh penetrasi danpengaruhnya ke dalam dunia pemikiranBarat. Mengenai tokoh ini,penting sekali kita melihat betapaia adalah seorang yang sangat percayakepada rasionalitas, namun tetapseorang agamawan yang saleh,bahkan seorang yang sangat ahlidalam fiqih seperti dicerminkan2842 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdalam kitabnya yang sangat masyhur,Bidâyat Al-Mujtahid waNihâyat Al-Muqtashid.Ibn Rusyd dan para failasufIslam lainnya seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, dan lain-lain,adalah tokoh-tokoh pemikir yangmempersonifikasikan rasionalitasdan religiusitas sekaligus, tanpapemisahan antara keduanya. Olehkarena itu, mereka juga dapat dipandangsebagai bukti tentangadanya kesatuan organik dalamsistem ajaran Islam antara religiusitasdan rasionalitas. Dengankata-kata lain, rasionalitas adalah suigeneris dari Islam, artinya hasil yangsecara sejati berasal dari ajaran Islamsendiri, bukan sesuatu yang ditambahkanatau didapatkan dari luar.Inilah yang menyebabkan kaumMuslim klasik (salaf) menunjukkansikap-sikap spontan terhadap ilmupengetahuan ketika mereka menemukannyadi kawasan-kawasanyang mereka bebaskan seperti Syria,Mesir, Persia, India, dan lain-lain.Karena itu pula, mereka (kaumMuslim) adalah yang pertama diantara umat manusia yang menginternasionalkanilmu pengetahuandan menyudahi watak pseudorasionalparokialisme dalam ilmupengetahuan.Ajaran-ajaran Ibn Rusyd bukanhanya memengaruhi cara berpikirorang-orang Barat, tapi juga membangkitkanrevolusi pemikiran yangkeras dan gaduh, disebabkan olehrasionalitasnya yang mengandungmakna menentang dogmatika gerejaKristen saat itu. Akibatnya, setiaporang Eropa (Kristen) yang menunjukkanetos ilmiah yang tinggidengan rasionalitas yang tampakjelas akan dituduh telah terpengaruholeh agama Islam danoleh Ibn Rusyd. Ini, misalnya,dikemukakan oleh A. D. White,seorang ahli sejarah ilmu pengetahuan,demikian:Tuduhan lain lagi terhadappara ahli kedokteran yang menunjukkanbakat untuk penelitianialah bahwa (merekaterpengaruh) oleh Muhammadanisme(Islam) dan Averroisme(pemikiran Ibn Rusyd) danPetrach mengucap para pengikutAverroisme sebagai “orang-orangyang mengingkari Genesis (KitabKejadian) dan menentangKristus”.Karena itu, di Eropa, setiap kalimuncul seorang yang kreatif dalampemikiran keilmuan dan kefilsafatantentu memusuhi agama yang ada disana dan menjadi sasaran pengejarandan penyiksaan oleh gereja,yang terkenal dengan Inkuisisi. Namunkita ketahui bahwa “perangtanding” antara ilmu pengetahuandan agama di Barat (yang Kristen)itu akhirnya dimenangkan oleh ilmupengetahuan. Itulah garis besarkeadaan yang kini dapat kita sak-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2843


DEMOCRACY PROJECTsikan sendiri di sana, meskipun sisasisa“perang tanding” itu masih berlangsung,seperti pertentanganantara “Creatioinism” lawan “Evolutionism”,dan lain-lain. Timbulnyafundamentalisme Kristen diBarat, khususnya di Amerika sekarangini, dapat dipandang sebagaikelanjutan “perang tanding” antarailmu dan teologi Kristen, antararasionalitas dan dogma. Meskipunfundamentalisme menghasilkansuara yang gemuruh, tapi tidak adatanda-tanda bahwa ia akan menangatas ilmu.RASUL BICARADALAM BAHASA KAUMNYADalam Al-Quran dinyatakanbahwa para rasul diturunkan danberbicara menurut bahasa masingmasingumatnya. Kami tidak mengutusseorang rasul pun, melainkandengan bahasa kaumnya …(Q., 14:4). Nabi Muhammad adalah orangArab, karena itu beliau menyampaikanpesan-pesannya dalam bahasaArab. Tetapi Nabi Isa berbahasaAramia. Sehari-hari dia menggunakanbahasa Aramia yang dicampurdengan bahasa Yunani, karenawaktu itu wilayah Timur Tengahsudah mengalami peyunanian atauHelenisasi, sehingga disebut daerahHelenik. Kitab suci Nabi Musa lainlagi. Ia menggunakan bahasa Ibrani,yaitu bahasa Yahudi Kuno. Padahal,Nabi Musa sendiri berbahasaMesir. Nama Musa adalah perkataanMesir yang artinya air. Namaini diberikan Fir‘aun karena ketikabayi, Musa ditemukan istri Fir‘aundi Sungai Nil. Nabi Musa mulanyamenggunakan bahasa Mesir. Kemudianbelajar bahasa Ibrani melaluikaumnya, yaitu Bani Israil yang adadi Mesir. Tetapi Musa mengetahuiatau belajar agama dari mertuanya,Nabi Syu‘aib dari Madyan, yangagaknya adalah seorang Arab.Oleh karena itu, Musa jugamenggunakan perkataan Arab. Adasatu perkataan yang sampai sekarangorang Yahudi sendiri tetaptidak paham, yaitu kata Yahweh.Yahweh berasal dari kata Arab “YâHuwa”, artinya wahai Dia, maksudnyaialah Allah Swt. Dalam bahasaArab, kalau kita memanggil seorangdengan penuh kemesraan, makaditambah dengan, Yâ. Misal, YâAbâhu, ‘Wahai Ayah, Yâ Ummahu,Wahai Ibu’, Yâ Huwa, ‘Wahai DiaTuhanku’.RASUL UNTUK SETIAP UMATDoktrin dalam Al-Quran bahwaTuhan telah mengirim utusan kesetiap umat mempunyai efek atauimplikasi yang sangat penting,yaitu bahwa umat Islam harusberani menerima kebenaran dari2844 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmana pun juga. Itu pula yangdimaksud oleh sabda Nabi “Carilahilmu meskipun sampai ke Cina.”Hikmah atau kearifan itu adalahbarang hilangnya orang yang beriman,karena itu siapa saja yangmenemukannyadia harus mengambilnya,tanpaharus peduli darimana asalnya.Sebab dari manapun dia berasal,dia tidak akanberpengaruhburuk kepadakita. Jadi jangandilihat asalnya,tetapi lihatlah substansinya. Al-Quran sendiri menyebutkan bahwaumat Islam adalah golongan penengahyang harus menjadi saksibagi seluruh umat manusia, artinyabisa mengatakan benar dan salahterhadap sesama manusia.REACH OUT:MEMBANGKITKAN SEMANGATJika dilakukan pengkajian yangmendalam, kita akan mengetahuibahwa peristiwa Isra Mikraj seolaholahmemberikan kekuatan jiwaNabi karena diperlihatkan keadaandi luar. Ini sebetulnya juga analogdengan pengalaman sehari-hari.Kalau orang merasa kehilangan gairah,lalu berkunjung kepada orangyang bisa diajak ngomong, ataupergi ke tempat-tempat lain, biasanyabangkit kembali gairahnya.Dalam ungkapan Inggris, “Try toreach out”. Cobalah berhubungandengan oranglain, jangan disimpansendiridi rumah!Nabi jugareach out. Tetapikarena beliauakan mendapattugas yang luarbiasa, maka reachout-nya tidaktanggung-tanggung,yaitu kepada Allah Swt. denganperjalanan Isra Mikraj. Dalamperjalanan Isra Mikraj itu Nabidiingatkan bahwa beliau tidaksendirian. Dia hanya bagian darisuatu deretan sejarah yang panjang.Maka, yang paling banyak diungkappara penceramah Isra Mikrajialah pengalaman Nabi di Yerusalem,di Al-Bait Al-Maqdis, ketika beliaushalat bersama semua nabi yangpernah ada di dunia. Ada sebuahhadis yang menyatakan bahwa nabidan rasul jumlahnya mencapai 313atau 315, sementara yang kita hafalhanya 25.Dalam shalat di Al-Bait Al-Maqdis itu, Nabi menjadi imam.Beliau diberikan semacam pemutaranfilm tentang sejarah para nabiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2845


DEMOCRACY PROJECTdulu untuk menguatkan jiwanya.Ketika naik ke langit, pada masingmasinglapisan langit beliau bertemulagi dengan nabi-nabi yangdulu ditemui di Yerusalem, yangbeliau imami dalam shalat. Itu jelassuatu peristiwa spiritual. Tidak perludipertanyakan bagaimana terjadiorang yang sudah mati bisa bertemulagi. Sebab itu memang peristiwaspiritual.Kalau secara pseudo ilmiah, keterangannyaadalah: Nabi ketika itumemasuki lorong waktu dan kembalike masa lampau. Sebab, memangada teori-teori mengenai TimeTunnel yang sudah menjadi sciencefiction. Secara teoretis, berdasarkanteori-teori relativitas dan rumusanmatematika, orang bisa berjalan kemasa lampau, sebagaimana jugabisa berjalan ke masa depan. Hanyayang sekarang dipikirkan oleh paraahli ialah bagaimana seandainyasuatu saat nanti orang betul-betulbisa merealisasi berjalan ke masadepan, sehingga bisa berjumpadengan anak keturunannya yangketujuh, kedelapan, yang belumlahir. Begitu juga kalau ia bisaberjalan ke masa lampau, bertemudengan kakek-neneknya.Yang menjadi persoalan ialah,karena waktu itu merupakan pengalamanhistoris yang konkret,mungkin ia akan geger dengan kakek-kakeknyadan bisa membunuhmereka, tetapi pada waktu itu merekamasih muda dan belum kawin,bagaimana menjelaskannya?! Itupersoalan yang pelik, bahkan suatukontradiksi, tetapi secara teoretismemang begitu.Kembali lagi kepada Nabi. NabiMuhammad sewaktu Isra-Mikrajberjumpa dengan para nabi yanglalu, yang bahkan dilukiskan secarasangat fisikal. Para ustad seringmelukiskan bahwa Nabi Muhammadmembariskan mereka untuk kemudiandiajak shalat dan beliau sendiriyang memimpin di Yerusalem itu.Setelah itu, Nabi bertolak ke langitdan bertemu lagi dengan NabiMusa, Isa, Ibrahim, dst., sampai keSidrat Al-Muntahâ. Sidrat adalahpohon atau lotus padang pasir. Digunakannyalambang pohon lotusitu karena sifatnya yang universal diAsia dan Timur Tengah, dan dianggapsebagai lambang kebijaksanaan(wisdom). Kalau di India,lotusnya air (dalam agama Buddha),di Timur Tengah, tentu saja lotuspadang pasir. Al-Muntahâ artinyayang terakhir. Jadi, Nabi itu telahsampai kepada kebijaksanaan yangpenghabisan dan tidak ada lagikebijaksanaan setelah itu. Ini sebetulnyamaksud bahwa beliau sampaike Sidrat Al-Muntahâ.2846 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTREARTIKULASINILAI-NILAI AGAMARumusan-rumusan normatifbelaka tanpa sentuhan ke bumi tidakakan berarti. Sebagai kelanjutanwajar, dari prinsip-prinsip dasar itulahirlah berbagai nilai moral, yangantara lain disebutkan dalam Q.,25: 63-74:1. Rendah hati, berjalan di bumitanpa kesombongan.2. “Papan empan” (kenal situasidalam percaturan).3. Senantiasa merasa dekat denganTuhan.4. Berusaha untuk menjalani hidupbermoral sebaik-baiknya(selalu berdoa untuk terhindardari neraka).5. Sederhana dalam menggunakanharta (tidak berlebihandan tidak pula kekurangan,selalu membuat kalkulasi rasional).6. Tidak mempersekutukan Tuhan(bertauhid, monoteis).7. Tidak membunuh secara tidaksah.8. Menjaga kehormatan dirinya(tidak berzina).9. Tidak menjadi saksi palsu.10. Secara terhormat menghindardari kemuspraan.11. Bersikap kritis, termasuk kepadaajaran-ajaran keagamaan sendiri(yakni, menerima agama melaluipemahaman kritis).12. Berusaha menciptakan keluargabahagia.13. Berusaha menjadi yang terdepandalam menjalani ajaranagama.Sedangkan dalam Q., 31:13-19,diajarkan demikian:1. Jangan mempersekutukan Tuhan.2. Berterima kasih kepada ibubapak.3. Sadar akan akibat amal-perbuatankecilnya.4. Mengerjakan ibadat.5. Memperjuangkan tegaknyamasyarakat.6. Tabah menanggung penderitaan.7. Memperlihatkan harga diri dihadapan.8. Tidak suka membanggakandiri.9. Sederhana dalam tingkah laku.10. Sederhana dalam ucapan.Salah sorang tokoh pemikir yangdianggap paling fasih mengutarakannilai-nilai keagamaan puritan yangmelandasi etika kelas menengahAmerika Serikat ialah BenjaminFranklin. Berasal dari keluargaPresbytarian—meski katanya tidakpernah ke gereja karena lebih baikbelajar—Franklin menegaskan, “Iwas never without religious principles.”Ia merumuskan nilai-nilaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2847


DEMOCRACY PROJECTluhur keagamaan yang benar-benarberfaedah bagi diri dan bangsanya,dan sampai kepada kesimpulanadanya 13 nilai, yang kemudianmenjadi etika kaum WASP Amerikayang terkenal itu:1. Sederhana (temperate): minumlahdan makanlah tanpa berlebihan.2. Diam (silence): bicara yangberguna, dan hindari omongkosong.3. Tertib (order): semua baranghendaknya ada pada tempatnya,dan semua pekerjaan hendaknyaada waktunya.4. Ketegasan (resolute): tegas melaksanakanapa yang diputuskan,dan laksanakan keputusandengan kesungguhan.5. Hemat (frugal): jangan menggunakanuang kecuali untukkebaikan dirimu sendiri atauorang lain. Yakni, jangan menyia-nyiakansesuatu.6. Kerja (industry): jangan membiarkanwaktu lewat sia-sia.Selalu kerjakan sesuatu yangberguna.7. Ikhlas (sincere): jangan menyakitiorang dengan menipu,berpikirlah secara jernih danadil, dan bicaralah seperlunya.8. Adil (justice): jangan berbuatzalim kepada siapa pun.9. Sikap tengah (moderation):jauhi ekstrimitas, tahan sedapat-dapatnyauntuk tidak menyakitiorang lain sebagaimanakau lihat itu benar.10. Bersih (clean): jaga kebersihanbadan, pakaian, dan tempat.11. Tenang (tranquility): janganlahmudah terganggu oleh hal-halsepele.12. Kehormatan diri (chastity):jangan berzina.13. Rendah hati (humility): tirulah‘Isa Al-Masih dan Socrates.Jadi, para intelektual agamamungkin hanya harus mengartikulasikanberbagai nilai positif dalamagama-agama, serta mengomunikasikannyakepada masyarakatsecara kreatif, menzaman, dan kembalirelevan. Tampaknya sederhana,tapi hal itu jelas merupakan tantanganyang berat.REFERENSI PENGAMBILANKEPUTUSANBoleh dikata bahwa seluruhBangsa Indonesia, yakni suatubangsa Muslim terbesar di mukabumi, adalah penganut mazhabSyafi‘i. Tapi barangkali tidak terlalubanyak yang menyadari bahwa merekamenganut suatu mazhab (“jalan”,“aliran”) yang dibangun olehseorang yang sangat besar peranannyadalam merumuskan dan mensis-2848 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtematisasikan metodologi pemahamanhukum Islam.Mula-mula adalah Nabi Muhammadsendiri, seorang Utusan Tuhan(Rasul Allah, Rasulullah), yangbertindak sebagai pemutus perkaradan pelerai pertikaian yang terjadidalam masyarakat. Keputusan ituberdasarkan wahyu atau, kebanyakan,mengikuti kebijaksanaan beliausendiri, malah tidak jarang melaluimusyawarah dengan para sahabatbeliau. Para pengikut beliau, yaknipara sahabat, meyakini dan mengetahuibahwa kebijaksanaan apa punyang diberikan Nabi adalah berdasarkansuatu hidayah Allah, tidaksaja berdasarkan wahyu, tapi jugatampak sebagai kebijaksanaan beliausendiri. Kebijaksanaan melaluimusyawarah pun mempunyai nilaikeilahian, meskipun nilai keilahiannyalebih terletak pada kenyataanbahwa perintah musyawarah dijalankan,bukan pada “materi” keputusanyang dihasilkan. Hanyadalam beberapa peristiwa saja Nabimengambil keputusan tanpa musyawarah,yaitu ketika beliau telahyakin betul tentang apa yangterbaik yang harus dilakukan.Setelah Nabi wafat dan fungsibeliau sebagai kepala negara danpimpinan masyarakat dilanjutkanoleh para khalifah, masalah-masalahhukum dan perkara pengaturanhubungan sosial-politik berjalanlancar, dengan berpegang kepadaketentuan Kitab Suci (jika ada),dan kepada Sunnah (kebiasaanyang lazim) di kala itu. Selakureferensi, Sunnah lebih merupakanhasil konvensi umat, yang secaratersirat diyakini sebagai mencerminkankehendak Ilahi dan semangatajaran agama-Nya. Penghayatanakan semangat ajaran itusendiri telah menyatu dalam keseluruhankepribadian umat danmewujudkan diri dalam wawasanetis umum masyarakat Islam. Doktrin-doktrinbelum dirumuskansecara tertulis, sehingga satusatunyareferensi tekstual hanyalahKitab Suci.REFORMASI EKONOMIKemelaratan adalah salah satupenyebab utama kejahatan. Berbedadengan yang dilakukan oleh orangorangmampu, kejahatan yang dilakukanoleh rakyat tak mampu dapatterjadi karena dorongan kemelaratan.Sekalipun tetap harusdipandang sebagai kejahatan, pelanggaranhukum oleh rakyat yangkelaparan harus dipandang sebagaipersoalan tanggung jawab bersama,bukan semata tanggung jawab pelakukejahatan itu sendiri. Contohnyaialah kebijakan Khalifah ‘Umaruntuk menolak menghukum seorangpencuri di masa paceklik.Dengan tindakannya itu, ‘UmarEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2849


DEMOCRACY PROJECTmenunjukkan keinsafannya bahwakemelaratan rakyat adalah tanggungjawab pemerintah untuk mengatasinya,paling tidak dengan tidakmenghukum orang yang terpaksamelakukan kejahatan, karena benarbenarakibat dorongan kebutuhanyang sangat mendesak. Sebab, pemerintahbertanggungjawab atasterwujudnya kesejahteraanumumsehingga tercegahkejahatan atas dorongankemelaratan.Para tokohpendiri negara telahmenetapkanterwujudnya keadilan sosial bagiseluruh rakyat sebagai tujuannegara Republik Indonesia. Karenaitu, pemerintah wajib berusahamelaksanakan tugas melaksanakanpembagian kekayaan nasional(redistribution of nation’s wealth)secara adil dan merata. Usaha itu,dalam konteks perkembangan bangsadan negara yang sedang dalamkeadaan kritis saat ini, dilakukandengan memerangi tindakan penyelewengankekayaan nasional,khususnya kejahatan korupsi. Serentakdengan itu, kita harusmengembangkan aktivitas ekonomidengan tekanan pada usaha mendorongtumbuhnya inisiatif produktifdari bawah. Tantanganterhadap usaha ini ialah melemahnyakemampuan warga negara padaumumnya untuk mengambil inisiatifdari bawah, di bidang apapun, akibat empat dasawarsa kehidupansosial-politik pemerintahanotoriter dan totaliter yang merampaskebebasan sipil, sejak awalDan janganlah kamu berhati lemahdalam mengejar musuh. Kalaukamu merasakan penderitaan,mereka juga merasakan penderitaanyang kamu rasakan. Danyang kamu harapkan dari Allahbukan apa yang mereka harapkan....(Q., 4: 104)masa BungKarno sampaiakhir masa PakHarto. Menarikpelajaran daripengalaman berbagainegara,baik yang telahmapan perkembangannyamaupunyang sedangtumbuh kuat menjadi negaramaju, krisis multidimensional yangkita derita saat ini tidak akan berakhirtanpa inisiatif dari bawah. Sekalipunkita tidak menganut pahamlaissez faire laissez passer, namunsuatu bentuk keswastaan dan keswadayaandalam kegiatan ekonomi,yakni dengan distribusi bebantanggung jawab kepada seluruhwarga negara, diperlukan tidak hanyauntuk sehatnya bangunan ekonomiitu sendiri, tetapi juga untukkemantapan demokrasi dan keadilan.Pengalaman bangsa kita yangbaru lalu, dengan sistem ekonomiberat dari atas, telah membuktikanbahwa pola pendekatan top downtelah menciptakan lahan subur2850 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTuntuk berbagai bentuk penyelewengan,khususnya kejahatankorupsi, kolusi antara “penguasadan pengusaha”, dan praktik-praktikyang mengandung pertentangankepentingan (conflict of interest)seperti paham kefamilian ataunepotisme dan perkoncoan ataukroniisme. Pemberian kesempatandalam pembagian kekuasaan ataufasilitas kepada anggota keluargaatau kawan sendiri disebut neopotismedan kroniisme jika dilakukantidak karena pertimbangan kemampuanyang teruji, tetapi hanyakarena pertimbangan hubungankekeluargaan atau perkawanansemata.Dalam masyarakat kita terdapatkelompok-kelompok ekonomi nasionalpatriotik dengan semangatkeswastaan dan keswadayaan yangtinggi. Sejauh ini, pemerintahumumnya sangat sedikit memberiperhatian wajar kepada kelompokkelompokswasta-swadaya itu.Bahkan, disebabkan pertimbanganpolitik atau lainnya, maka yangsering terjadi ialah adanya sikapsikapbeberapa kalangan penguasauntuk mengabaikan dan menghambatperkembangan kelompokekonomi swasta-swadaya. Dalamsuasana korupsi yang menggejalahebat sekarang ini, dunia ekonomipapan bawah tentu tidak menarikbagi pihak-pihak tertentu, karenatidak dapat dijadikan ladang pemerasandan manipulasi bagi merekayang bermental korup. Seharusnyasentra-sentra kegiatan keswastaandan keswadayaan produktif papanbawah dilindungi dan dikembangkanoleh pemerintah, dalam semangataffirmative action, yaitu melaluisederetan langkah-langkah,prosedur-prosedur, kebijakankebijakan,dan program-programyang dirancang untuk mengatasisisa-sisa pengaruh diskriminasi danpengingkaran hak (deprivasi) masalampau kepada kelompok-kelompokmasyarakat. Itu semua dilakukandengan menjalin kerjasama dengansemua pihak yang telah diuntungkanoleh tatanan mapan (establishment),khususnya papan atasdan menengah kelompok-kelompokekonomi nasionalis-patriotik yangjuga bersemangat keswastaan dankeswadayaan produktif.Dengan affirmative action tersebut,segi paling buruk dari ekonomiterbuka tercegah dari kemungkinanbergeser ke ekonomilaissez faire laissez passer, suatukeadaan yang memberi peluangbagi terjadinya penindasan olehmanusia atas manusia (“exploitationde l’homme par l’homme”). Tetapi,pada waktu yang sama, affirmativeaction harus dicegah agar tidak sampaiberubah menjadi tindakandiskriminatif.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2851


DEMOCRACY PROJECTREFORMASI POLITIKDalam kajian ilmu sosial, kitaketahui bahwa meskipun sebagiandari unsur-unsur masyarakat madaniboleh jadi berdiri tegak dalamoposisi terhadappemerintah, namunpemerintahsendiri tidak bolehmelupakanperan pokoknyaselaku wasit, pembuataturan, danpenertib masyarakatmadani. Sebab masyarakatmadani atau civil society itu, bagaimanapun,bukanlah penggantipemerintah. Terlalu sering munculharapan bahwa civil society adalahsuatu obat mujarab, namun buktimenunjukkan dengan jelas bahwanegara mempunyai peran kunciuntuk ikut mendorong pertumbuhandemokrasi. Demokratisasiatau pembentukan civil societybukanlah musuh bebuyutan ataupunkawan setia bagi kekuasaan negara.Negara dituntut untuk menanganicivil society begitu rupasehingga tidak terlalu banyak ataupunterlalu sedikit. Dan sekalipuntertib demokratis tidak dapat dibinamelalui kekuasaan negara, namunharus selalu diingat bahwa iajuga tidak dapat dibina tanpa kekuasaannegara.“Seorang fanatikus selalu merupakanhama. Pikiran satu-arahsenantiasa merupakan panduyang berbahaya.”(Ivor Brown)Memang benar, sebagaimanamenjadi keyakinan banyak sarjana,civil society adalah musuh alamiahotokrasi, kediktatoran, dan bentukbentuklain kekuasaan arbitrer. Civilsociety adalah bagian organik demokrasi,dan iamenurut definisinyasendiriadalah lawanrezim-rezimabsolutis. Tapi,mengharapkanatau mengkhawatirkancivilsociety akan mampu menumbangkanpemerintahan adalah sikap yangnaif. Bahkan sebenarnya salinghubungan antara pemerintah dancivil society lebih sering didefinisikandalam kerangka kerja sama ketimbangkonflik. Karena itu, di negaranegaradengan susunan kekuasaantidak demokratis, kita perlu kepadastrategi-strategi yang halus. Kitamemerlukan suatu kerangka yangmemberi peluang kepada wargamasyarakat untuk mengikat tali hubungandengan pemerintah dansuatu saat mengendorkan atau malahmelepaskan ikatan itu dengantanggung jawab. Tapi, kita jugaperlu kepada ruang bagi adanyaikatan antara negara dan civil societybaik yang sejalan maupun yangbersimpang jalan. Dan dari segikepraktisan, tidaklah realistis mengharapkanserikat-serikat kewargaan2852 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTuntuk memikul tugas oposisi dalamkonteks negara yang penguasanyasering menyamakan antara oposisidan pembangkangan atau pengkhianatan.Diperlukan strategistrategiyang lebih lembut daripadakonfrontasi.Pemerintah tetap amat pentingbagi proyek reformasi politik, danreformasi politik adalah vital bagijaminan stabilitas. Di sini bukanlahstabilitas dalam makna statis manapun, karena jelas sekali bahwa berbagaimasalah yang dihadapi banyakpemerintah negara-negaraberkembang seperti Indonesia—seperti tidak adanya efisiensi, dasarlegitimasi yang terus merosot, dankorupsi—tidak dapat disingkirkanbegitu saja. Sebaliknya, reformasipolitik harus mendukung stabilitasdinamis yang berarti bahwa civilsociety harus diberi ruang untuk bernapaslega melalui pelaksanaan yangkonsisten dan konsekuen akankebebasan-kebebasan asasi, yaitukebebasan menyatakan pendapat,berkumpul, dan berserikat.Berkaitan dengan itu, dapatdiamati banyaknya pemimpin politikyang bersedia melakukan liberalisasi,namun sedikit sekali yangbersedia melakukan dan mendukungdemokratisasi. Liberalisasimengacu kepada hanya sekadartindakan perbaikan untuk membukajalan keluar bagi kebebasanmenyatakan pendapat, membatasipelaksanaan kekuasaan yang arbitrer,dan membiarkan tumbuhserikat-serikat politik, hal manatidaklah terlalu buruk. Tapi sebaliknya,demokratisasi, yaitu pemilupemiluyang benar-benar bebas,partisipasi rakyat umum dalam kehidupanpolitik, serta—dalambahasa yang gamblang—melepaskanbelenggu yang membatasi kebebasanorang banyak atau massa,tidak terjadi dengan sungguhsungguh.Kesediaan melakukanliberalisasi dalam artian tersebut itukarena diduga, dan diharap dapatmempertinggi tingkat kesuksesankekuasaan, dapat mengukuhkanlegitimasinya; sementara demokratisasidihalangi karena secara kelirudiduga, dan dikhawatirkan akanmerongrong pemerintahan. Inilahtantangannya.REFORMASI, LIBERALISASI,DAN STABILITASPemerintah amatlah diperlukanbagi proyek reformasi politik, danreformasi politik adalah vital bagijaminan stabilitas. Di sini bukanlahstabilitas dalam makna statis manapun, karena jelas sekali bahwa berbagaimasalah yang dihadapi banyakpemerintah negara-negaraberkembang seperti Indonesia—misalnya, tidak adanya efisiensi,dasar legitimasi yang terus merosot,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2853


DEMOCRACY PROJECTdan korupsi—tidak dapat disingkirkanbegitu saja. Sebaliknya,reformasi politik harus mendukungstabilitas dinamis yang berarti bahwa,dalam hal ini, civil society harusdiberi ruang untuk bernapas legamelalui pelaksanaan yang konsistendan konsekuen akan kebebasankebebasanasasi, yaitu kebebasanmenyatakan pendapat, berkumpul,dan berserikat.Ada beberapa persoalan yangdiperkirakan akan mewarnai wacananasional tentang sosial-politik danagenda reformasi yang dikehendakioleh kelas menengah Indonesia yangsedang tumbuh. Gejala-gejala yangtimbul harus dibaca sebagai dampakpositif (terpenting) tingkat kecerdasanumum yang semakin tinggi dan kenaikankemampuan ekonomi rakyatumum sebagai hasil pembangunannasional.1. Reformasi Damai namun PrinsipilPenolakan kepada perubahanradikal dan revolusioner tidaksaja didasarkan kepada traumatraumamasa lalu yang masihmencekam, tapi juga karenapertimbangan bahwa suatuperubahan yang radikal merusakaset-aset positif yang telahberhasil dibangun. Jadi setiapperubahan harus damai. Tetapijuga harus prinsipil, dalam artibahwa perubahan dalam rangkareformasi atau perbaikan ituharus menyangkut hal-hal yangfundamental, bukan perubahantambal-sulam yang mengecoh.Contoh masalah prinsipil ituialah hal-hal yang sekalipun terbuktiefektif namun sesungguhnyamelanggar ketentuankonstitusi, karena dahulu diambilsebagai tindakan daruratmenghadapi taruhan kenegaraanyang besar seperti bahayaPKI dan komunisme sertanasionalisme radikal.2. KonstitusionalismeBersangkutan dengan reformasidamai itu ialah paham menegakkankonstitusi. Orde Barusendiri telah mencanangkan tekadmelaksanakan Pancasila danUUD 45 secara murni dan konsekuen.Tapi, karena tampaknyahal itu menyangkut penafsirannisbi terhadap ketentuanketentuankonstitusional, makadalam masyarakat tetap terasaadanya sikap tidak puas, bahkanmenyalahkan. Reformasidamai harus dengan menegakkankonstitusi secara demokratis(dalam hal ini, partisipasiharus dibuka seluas mungkinkepada masyarakat), dengankemungkinan penyempurnaanbatang-tubuh konstitusi itu2854 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsendiri melalui amandemenamandemen.3. Tertib Hukum dan “Predictability”Benar atau tidak materi permasalahannya,ramainya isu kolusidi kalangan penegak hukum dinegeri kita ini menunjukkanadanya kelemahan dalam tertibhukum. Kolusi itu sendirimungkin hanya sebagai akibat.Sedangkan sebabnya ialah suasanaumum lemahnya prinsiptertib hukum itu sendiri dalamkehidupan kenegaraan kitasebagaimana yang sering menjadisinyalemen masyarakat.Tertib hukum akan berdampakpositif kepada produktivitasperorangan maupun masyarakat,karena adanya kemantapanberdasarkan predictability yangdihasilkan oleh pelaksanaanketentuan hukum secara konsisten.4. Masalah Akhlak atau Etika danMoralBanyak tinjauan dari luar (yanghendaknya tidak begitu saja kitatolak secara xenophic) yangmengatakan bahwa negeri kitaadalah negeri yang secara etisdan moral sosial-politik danekonomi termasuk lunak. Gejalakelunakan itu dapat dilihatpada bagaimana kita menanganiperkara kriminal sepertimasalah korupsi. Keteguhanakhlak memerlukan komitmenpribadi kepada nilai-nilai agama,yang dalam banyak hal kitayakini bahwa keagamaan adalahsalah satu ciri utama bangsakita. Tetapi kenyataannya banyakterjadi hal ironis, salahsatunya ialah, Indonesia adalahnegeri Muslim terbesar di mukabumi namun juga merupakannegeri yang paling besarkorupsinya. Dan lebih ironislagi, sementara banyak “kader”Islam yang berhasil tampil sebagaiMr. Clean, namun bukanlagi rahasia bahwa ada pula diantara mereka yang mungkinharus disebut Mr. Dirty atauMr. Corrupt yang menumpukkekayaan pribadi secara tidakhalal melalui posisinya yang“basah” (termasuk dari kalanganalumni HMI).5. Pengawasan SosialKarena masalah etika dan moral(termasuk dikaitkan denganajaran agama) pada analisis terakhiradalah masalah pribadiyang tidak dapat dicampurioleh orang luar, maka tegaknyanilai-nilai etis dan moral itudalam masyarakat memerlukantidak saja komitmen dan iktikadbaik pribadi (hal mana tidakdapat dicek dari luar), te-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2855


DEMOCRACY PROJECTtapi lebih-lebih lagi memerlukanpengawasan sosial. Denganbegitu, pandangan etikadan moral yang bersifat pribaditersebut secara kolektif antarapara anggota masyarakat menjadikenyataan etis dan moralyang tersosialisasikan dan terlembagakan.6. Kebebasan-kebebasan AsasiPengawasansosial akan berjalansecaraefektif jika terlaksanakebebasan-kebebasanasasi,yaitu kebebasanmenyatakanpendapat,berkumpul, dan berserikat.Makna prinsip-prinsip itu tidaklagi perlu dirinci di sini,karena sudah merupakan pengetahuanumum. Namun duahal yang patut dicatat, pertamayang positif berupa kebebasanakademik yang relatif cukupbaik di negeri kita; kedua yangnegatif, yaitu kebebasan menyatakanpendapat secaraumum, termasuk kebebasanpers, yang jauh dari mantapdan penuh percaya diri. Demikianpula halnya dengan kebebasanberkumpul dan berserikat.Saat ini keadaannya amat“Semua hukum ilmiah didasarkankepada pengamatan dan percobaan,dan akibatnya, tidak adahukum ilmiah yang benar-benarabsah di luar bidang yang di situia dicoba dan dibuktikan.”(James S. Trefil)jauh lebih baik daripada 5sampai 10 tahun yang lalu(pada masa itu, dapat dibayangkanapa yang akan terjadipada tokoh-tokoh PNI baru,Masyumi baru, Parkindo baru,dll., sementara saat ini merekadibiarkan bebas). Tetapi hal itusemua masih dapat terus ditingkatkan,dan reformasi sosial-politikmenghendaki agarsegi-segi positiftersebutdidorong lebihlanjut agar benar-benarmeningkat.7. Andalankepada Sistemdan Struktur,bukan PribadiSalah satu hasil yang diharapkandari tegaknya konstitusi,tertib hukum, pengawasansosial, dan pelaksanaan kebebasan-kebebasanasasi ialah berkembangnyadan meningkatnyakehidupan kenegaran kitadari lebih berat ke andalanpribadi pemimpin menuju kelebih berat andalan strukturdan sistem yang objektif. Semuanegara berkembang, dengansendirinya termasukIndonesia, pada tahap-tahapawal pertumbuhannya memerlukanfigur sentral yang kuat2856 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan bijak, yang berfungsi sebagaibapak bangsa sepertiBung Karno dan Pak Harto.Tetapi, lambat atau cepat polakepemimpinan penuh kebapakan(paternalistik) itu, sejalandengan proses kemajuanbangsa di segala bidang, tentuakan digantikan dengan polakepemimpinan oleh seorangtokoh “yang pertama dari yangsama” (primus inter pares).Pangalaman tragis bekasYugoslavia menunjukkan apaakibatnya jika bangsa itu tidaksiap ditinggalkan oleh bapaknya,karena kuatnya andalankepada pribadi sang pemimpindan lemahnya andalan kepadastruktur dan sistem yang objektif.Bangsa Indonesia, mengingatrealitas kemajemukanyang luar biasa di segala bidang,mutlak memerlukan persiapanyang matang dan mantapuntuk menyongsong saatsaatkritis yang tidak-akantidakpasti tiba.8. Keadilan Kekuasaan“Power tends to corrupt andabsolute power corrupts absolutely”(kekuasaan cenderung curang,dan kekuasaan mutlak curangsecara mutlak pula), begitubunyi sebuah ungkapan yangsudah diterima secara universalsebagai kebenaran sederhana.Karena itu, kekuasaan mutlakharus diawasi dan diimbangi.Dalam Al-Quran disebutkanbahwa sistem dan hukum perimbangandi kalangan masyarakatmanusia adalah Sunnatullâh(Hukum Allah) yangberjalan untuk menjaga kelestarianbumi (Kalau Allah tidakmenahan manusia satu bagiandengan bagian lain, maka pastilahbumi rusak”—Q., 2: 251).Mekanisme perimbangan kekuatanitu menjadi dasar semuatatanan keadilan, yang jikamanusia ikut serta dalam menegakkannyaakan menjadijaminan bagi kelangsunganhidup masyarakat dan bangsanyasendiri. Jika tidak, makamasyarakat itu akan “dimakan”oleh mekanisme perimbangankekuatan yang objektif danlangsung datang dari Tuhansehingga tidak mungkin ditawaratau apalagi ditahan. Maka,Allah mengutus guru kebenarankepada setiap bangsatanpa kecuali, selaku rasul-Nya, dengan mengemban tugassuci menegakkan keadilanitu dengan tunduk hanya kepadaAllah, Sumber keinsafankeadilan, dan menentang pelakukezaliman otoritarianisme,kemudian Allah memberi pahalakebahagiaan kepada yangtaat dan menurunkan azabEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2857


DEMOCRACY PROJECTkesengsaraan dan kenistaankepada yang menentang—Q.,16: 36. Oleh karena itu, kekuasaandan keadilan harusberjalan serempak.Masalahkekuasaan yanglebih adil ataukeadilan yanglebih tinggi dalamsistem kekuasaanakanmerupakan salahsatu agendareformasi yang bakal mendominasiwacana sosial-politiktanah air kita di masa depandekat ini.REINTERPRESTASIUNTUK REAKTUALISASIDengan menyadari kenyataanbahwa bagian terbesar bangsa kitaadalah orang-orang Muslim, makamaju atau mundurnya bangsa kitatentu akan mempunyai dampakpositif atau negatif kepada agamaIslam dan orang-orang Muslim, termasukdampak kredit dan diskredit.Contoh paling akhir dampak ini,pada bangsa lain dan sistem kepercayaanlain, dan dalam artianpositif (kredit), ialah fakta bagaimananegeri-negeri industri baru(NIB, NIC’S) di Asia Timur, yaituKorea Selatan, Taiwan, Hongkong,dan Singapura, disebut sebagai“Tidak ada agama yang mendasarkankepercayaannya atasasumsi-asumsi yang jelas salahdapat berharap akan bertahanlama.”(Paul Davies)negeri-negeri “ular naga kecil” (littledragons) sebagai alusi kepada sistemnilai di sana, yaitu paham KongHucu atau Konfusianisme.Maka, dalamsuatuanalogi, kitajuga dapatmelihat kemungkinankredit serupaitu kepadaIslam dankaum Muslimdi Indonesia jika negeri inimaju atau diskredit jika ia tetap terbelakang.Oleh karena itu, suatukesimpulan truistik dan sederhanaialah bahwa tidak ada jalan lain bagikita bangsa Indonesia, khususnyakaum Muslim, untuk membuatnegeri ini maju, makmur, kuat, danmodern, demi kehormatan kitasebagai “Bangsa Muslim terbesar dimuka bumi”, dan demi keinsafankita akan makna hidup untukmengabdi kepada Allah guna memperolehridlâ-Nya.Pergeseran dalam hierarki nilai,yang mendorong tidak saja penisbianbeberapa nilai hidup tertentutetapi juga, sebaliknya, pemutlakanbeberapa nilai hidup lainnya, telahmenjadi salah satu titik perhatiandalam setiap pembahasan tentangpembangunan modern atau modernisasi.Berkenaan dengan ini,pembicaraan tentu menyangkut2858 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTagama, disebabkan oleh fungsi agamasebagai sumber terpenting kesadaranmakna (sense of meaning) bagiumat manusia. Dan agama itu, sepanjangpengalaman bangsa-bangsaBarat yang telah menjadi modernterlebih dahulu daripada bangsabangsalain, suatukenyataandalam proses modernisasiyang seringdikemukakanorang denganpenuh rasa kecemasandan kekhawatiran.Kenyataannyamemang zamanmodern menampakkanagama dalam ujian yangamat berat, khususnya ujian epistemologis.Tetapi, tidak berartibahwa ujian serupa itu hanyaterjadi di zaman mutakhir ini saja.Ujian yang sama, mungkin dalambobot yang lebih ringan, telahdialami oleh setiap agama dalamsuatu masa—jika bukannya sepanjangmasa—dari proses pertumbuhannya.Jika boleh kita katakanbahwa agama adalah suatu “sistemsimbolik”, maka di zaman modernini selain bisa dipandang bahwa iatelah mengungkapkan suatu bentuk“kesadaran modern” tentang fungsiagama, ia juga menyinggung titikamat rawan berkenaan dengan carapendekatan kepada ajaran agama:apakah ia harus diterima secaraharfiah ataukah harus dilakukansuatu “penyeberangan” (i‘tibâr) dariungkapan-ungkapan lingusitiknya,kemudian dilakukan penafsiran(alegoris). Dalam masa-masaformatif agama Kristen, misalnya,terdapatperiode ketikaGnostisisme(paham ma‘-rifah) diperkenalkan,yangsecara tersiratmerupakan penolakankepadapendekatanharfiah, danmengajukaninterpretasi kefalsafahan kepadaagama. Beberapa ahli seperti ProfesorBurkitt dan Dr. Schweitzermengatakan bahwa:“Gnostisisme adalah suatu usahauntuk menemukan pengganti bagiharapan apokaliptik akan segerakembalinya Al-Masih yang sekarangdirasakan sebagai bersifat khayal. Iamerupakan percobaan untuk menerangkanatas dasar yang rasionalbagaimana manusia datang dariTuhan dan dapat kembali kepada-Nyatanpa Fatalism …. KaumGnostik berpendapat bahwa faktafaktabiasa dari kehidupan Al-Masihsebagaimana diajarkan dalam Gerejaadalah hanya konsepsi-konsepsivulgar yang menutupi kebenaran.”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2859


DEMOCRACY PROJECTDalam Islam pun permasalahanyang identik juga terjadi, sebagaimanadapat dibaca dari karya-karyapolemis Al-Ghazali terhadap parafailasuf, yang kelak berlanjut denganmelibatkan Ibn Rusyd, IbnKhaldun, Ibn Taimiyah, JalaluddinAl-Suyuthi, dan lain-lain. Parafailasuf seperti Ibn Sina, misalnya,berpendapat bahwa ajaran paranabi itu adalah alegori-alegori(amtsâl) dan simbol-simbol (rumûz),yang maksud sebenarnya harusdicari dengan “menyeberang”(i‘tibâr) di balik itu semua melaluipenafsiran metaforis. Dengan perkataanlain, ajaran-ajaran formalpara nabi itu hanyalah ibarat“bungkus”, sedangkan kebenaranyang menjadi isi yang sebenarnya,tentu saja, ada di balik lembaranpembungkus itu. Cara ini, menurutpara failasuf, diperlukan agar pesanpara nabi dapat mencapai umum,sebab pesan yang intinya perbaikanmasyarakat manusia itu tidak akanefektif jika tidak memperoleh sambutanmasyarakat luas yang kebanyakanhanya berpikir sederhana.Karena kepada mereka sesungguhnyapara nabi tidaklah menerangkankebenaran an sich, melainkan hanyaperumpamaan-perumpamaan danlambang-lambang, yang kesemuanyaitu, bagi kaum terpelajar, wajibdicari maknanya. Maka para failasufIslam itu dituduh elitis, apalagimemang mereka mengklaim sebagaial-khawâshsh (“khawas”, kaumspesial) yang berhadapan dengan al-‘awwâm (“awam”, kaum kebanyakan).Dan karena metodologi merekadalam pemahaman agama itu, IbnTaimiyah dan lain-lain menuduhbahwa para failasuf Islam memandangpara nabi telah melakukan “alkadzibuli al-mashlahah” atau“bohong untuk kebaikan umum”.Sebab mengatakan bahwa para nabihanya membawa lambang-lambangadalah sama dengan mengatakanbahwa sebetulnya mereka berbohongkarena tidak mengatakanhal yang sebenarnya. Tapi karenadampak setiap kedatangan nabiialah perbaikan masyarakat, maka“kebohongan” nabi itu dimaksudkanuntuk mendidik masyarakatumum, demi kebaikan merekasendiri. Tentu saja, kata IbnTaimiyah, pandangan semacam iniadalah keliru.Proses-proses pertumbuhanpemikiran dalam Islam itu telahberkembang menjadi cabang ilmukeislaman yang amat kukuh, yaituIlmu Kalam (‘Ilm al-Kalâm). Dalambandingannya dengan pertumbuhanpemikiran keagamaan dalamKristen, ilmu Kalâm tidak memilikipadanan sehingga dalam bahasaBarat, dalam hal ini Inggris, ilmuKalâm diterjemahkan sebagai“Dialectical Theology”, “SpeculativeTheology”, “Rational Theology”,“Natural Theology”, atau “Philoso-2860 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTphical Theism”. Kesemua istilahterjemahan itu menunjukkan segiperbedaan amat penting antara teologidalam Islam yang tidak dogmatisdengan teologi-teologi lain,dengan dampak yang berbeda pula,bagi kemodernan. Dan ilmu Islamyang juga disebut ilmu Tawhîd,ilmu Ushûl Al-Dîn, atau ilmu‘Aqâ’id ini telah pula memengaruhidan ikut membentuk bagian-bagiantertentu sistem ajaran Yahudi danKristen, sebagaimana dapat dipelajaridari buku-buku AustrynWolfson dan William Craig.Kita di sini tidak mungkin memasukiterlalu dalam soal-soal pelikdalam sejarah pemikiran keagamaanitu. Tetapi, dirasa perlu kita menyadariadanya permasalahan ituagar dapat kita sadari pula permasalahanyang serupa, namun dalamukuran yang jauh lebih besar dansusunan yang lebih ruwet, yangmenyangkut agama dan masyarakatmodern sekarang ini. Inilah yangkiranya membenarkan adanya pikirantentang perlunya suatu bentukreinterpretasi dan reaktualisasitertentu kepada ajaran agama, dengantujuan agar tidak saja ia menjadirelevan bagi kehidupan modern,tapi juga untuk mengefektifkanfungsinya sebagai sumbermakna hidup.Masyarakat, sebagaimana perorangan,tidak bisa hidup terpisahsama sekali dari lingkungan; untukkedua-duanya itu, lingkunganberpengaruh banyak kepada perkembanganwataknya. Maka, demikianpula masyarakat agama. Darikajian atas sejarah perkembanganpemikiran keagamaan, termasukdalam Islam, sejarah dalam artisemua proses dan struktur konkretnyadalam kehidupan masyarakatyang bersangkutan, mempunyaiandil besar sekali untuk menentukanbentuk-bentuk interpretasidan formulasi pemahaman keagamaan.Karena itu, dalam zamanyang ditandai antara lain oleh intensitaskomunikasi yang amat tinggi,semua agama, termasuk Islam,harus secara meluas mengadakandialog-dialog antara sesama pemeluk,dengan masyarakat pemelukagama lain, dan dengan lingkunganyang lebih luas; jika mungkin,atas dasar beberapa titik temudalam ajaran; dan jika tidak mungkin,maka cukup atas dasar titiktemu dalam pengalaman nyata.Untuk memperoleh gambaranyang lebih nyata tentang persoalanyang sudah amat sering dikemukakanorang itu, kita dapat melihatpengalaman masyarakat negerinegeriBarat dan menarik pelajarandari hal itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2861


DEMOCRACY PROJECTREKONSILIASI BARATDAN DUNIA ISLAMBeberapa tahun yang lalu, ramaidibicarakan tentang benturan Islamdengan peradaban Barat. Pembicaranini terutama dipicu olehSamuel Huntington yang mengajukantesis tentang bakal terjadinya“benturanbudaya” (clash ofcivilizations) sebagaiganti pola pertentanganinternasionalperangdingin yang kinitelah padam.Memang, secarakeseluruhanbanyak alasan bagi“Barat” (apa pun definisinya)untuk takut kepada Dunia Islam.Pertama, karena dalam sejarahBarat, memang hanya Dunia Islamyang benar-benar pernah mencoba,dan hampir berhasil, menaklukkandan menguasai mereka. Kedua, letaknegeri-negeri Islam, dalam hal iniTimur Tengah, adalah yang palingberdekatan dengan dunia Baratsecara geografis. Lagi pula, TimurTengah memiliki nilai geopolitisdan geostrategis yang sedemikiansentralnya sebagai inti dari Oikoumene(Al-Dâ’irah Al-Ma‘mûrah,“Kawasan Berperadaban”) sejakzaman kuno.Berkenaan dengan itu, Baratjuga sering menunjukkan sikap-sikapambivalen terhadap Islam danDunia Islam. Di satu pihak, merekaterpaksa mengakui utang budimereka kepada Peradaban Semitikdi Timur Tengah karenaagama mereka pun (Kristen) diambildari sana.Peradaban“Adalah keyakinan saya yangmendalam bahwa hanya denganmemahami alam raya dalam segalaseginya yang banyak itu…. kitaakan sampai kepada pengertiantentang diri kita sendiri danmakna di belakang alam raya,rumah kita.”(Paul Davies)Barat, bukansaja berakar dalamperadabanYunani-Romawi(Graeco-Roman),tetapijuga Yahudi-Kristen (Judeo-Christian). Tampaknya,rasaunggul bangsa Arya—yang pernahmuncul dengan ganas dalam Nazisme—harusmenerima kenyataanpahit bahwa mereka, dalam halyang paling sentral, yaitu agama(karena agamalah yang memberimereka sumber kesadaran maknadan tujuan hidup utama), harusmereka ambil dari bangsa Semit.Kepahitan itu sampai sekarang masihterpendam dalam sikap anti-Semitisme.Karena Islam dari sudut lingkunganbudaya saat kelahirannyaadalah agama Semitik (bangsa Arabadalah bangsa Semit), maka Semitismepada umumnya merupakan2862 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlingkungan budaya Islam pertamadan utama—kemudian disusul olehlingkungan budaya Arya dari Persiaatau Iran yang menjadi pola IslamAsia Daratan dari Dakka sampaiIstanbul, kemudian mungkin akansegera disusul lagi oleh tampilnyalingkungan budaya Asia Tenggara,dengan Indonesia sebagai intinya.Maka, kesulitan Barat dalammenghadapi Islam dapat dipandangsebagai kelanjutan kesulitan merekaberurusan dengan bangsa Semitpada umumnya, kemudian denganbangsa Arab pada khususnya. Jelassekali bahwa faktor agama Islamsangat banyak menambah kesulitanitu, disebabkan oleh hal-hal di atasdan oleh hal-hal yang khas keagamaan.Misalnya, dari sudutpandangan Kristen, orang Baratsangat sulit memahami fenomenaIslam. Namun kenyataannya, Islampernah menunjukkan sukses yangluar biasa, baik secara politik, ekonomi,budaya, maupun keagamaan,langsung sejak zaman Nabi sendiri.Sementara agama Kristen harusmenderita selama hampir duaabad lebih, sampai tampilnyaKonstantin.Orang-orang Kristen Barat semakinbingung dengan prasangkayang semakin tebal terhadap Islamkarena temuan bahwa Islam merupakansumber ancaman bahayayang permanen yang tidak dapat diramalkandan tak terukur, dan tidakmemiliki akses untuk mengetahuisumber penggerak Islam. Apalagidunia Kristen dan dunia Islam tidaksaja mewakili pandangan keagamaanyang berbeda, tapi juga menampilkansistem sosial yang sangatlain. Selama masa abad pertengahanitu Barat merupakan masyarakatyang ciri utamanya adalah agraris,feodal, dan bersemangat kerahiban(monastic). Sementara dunia Islammemiliki pusat-pusat kekuatan dikota-kota besar, lingkungan istanayang kaya dan jaringan komunikasiyang luas. Berlawanan denganpandangan hidup Kristen Baratyang pada esensinya selibat (hidupsemuci tanpa kawin), bersemangatsistem kependetaan, hierarkis,Islam menampilkan sikap hiduporang umum (tidak mengenalsistem kependetaan) yang terangteranganmengizinkan kesenanganduniawi, yang pada prinsipnyabersemangat persamaan manusia(egaliter), dan menikmati kebebasanspekulasi (pemikiran) yangluar biasa, tanpa pendeta danbiara.Perkembangan dua masyarakatyang berbeda prinsip dan kesempatanitu mengakibatkan bahwa, disatu pihak, yaitu pihak KristenBarat, terdapat perjuangan melewatimasa kemunduran yang panjangsampai akhir zaman pertengahan;dan di pihak lain, yaitu pihakIslam, tercapai kekuasaan, kekayaan,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2863


DEMOCRACY PROJECTdan kematangan secara hampirhampirseketika, yang sampai sekarangbelum terulang lagi. Dalamjangka waktu yang relatif singkat,Islam berhasil mencapai tingkatkemajuan ilmiah dan intelektualyang oleh Kristen Barat baru dicapainyasetelahmelewati prosesyang jauh lebihpanjang dan sulit.Dewasa ini,setelah melewatizaman modernyang tidak banyakmenghargaiprasangka dankecurigaan penuhfanatisme keagamaan, mulaiterwujudlah sikap yang lebih ilmiahdan jujur, seperti adanya pertumbuhanilmu antropologi budayayang semula merupakan alat kaummisionaris menjadi ilmu sosial yangindependen dan dihargai. Makausaha mengamati, memahami, danuntuk kemudian “mengatasi” masalahIslam, kini justru telah mendorongtumbuhnya lembagalembagakajian Islam di Baratdengan pendekatan kepada Islamyang lebih jujur dan ilmiah, bahkandilakukan oleh para sarjana Muslimsendiri, baik yang berasal dari duniaIslam maupun yang berasal daridunia Barat.“Wahai manusia sekalian, sebarluaskanlahperdamaian, eratkanlahtali persaudaraan, berilahmakan (kepada mereka yangkelaparan), kerjakanlah shalatketika kebanyakan orang tidur diwaktu malam, maka kamu akanmasuk surga dengan penuh kesejahteraan.”(Hadis)Proses perkembangan ini tidakselalu terjadi dengan penuh kemulusan.Tetapi, banyak indikasi tentangke mana arah perkembanganumat manusia di masa depan dalamkaitannya dengan agama yaitu,menurut Seyyed Hossein Nasr,bahwa fasilitaskomunikasi kulturalsejagat akanmempermudahmanusia yangberkemauan baikuntuk menujudan bertemuyang dalam falsafahIslam disebutsebagai alhikmahal-‘atîqahatau sophia perennis, yang tidak lainialah ajaran hanîfîyah Nabi Ibrahima.s., yang Nabi Muhammad Saw.pun diperintahkan Allah untukmengikutinya.Kemudian Kami wahyukankepadamu: “Ikutilah ajaran Ibrahimyang murni, dan dia tidak termasukorang musyrik” (Q., 16: 123).Maka dalam segala kepahitannya,berdasarkan semua pokok uraiandi atas, masalah Dunia Baratdan Dunia Islam adalah masalah“dalam keluarga,” dan pertikaian didalamnya adalah juga “pertikaiankeluarga” (family quarrel), karenabaik Islam maupun Kristen berasal2864 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdari Timur Tengah yang Semitik.Karena pada dasarnya berasal darisatu keluarga yang memiliki “titiktemu” (menurut istilah Al-Quran,kalîmat-un sawâ’), maka selalu adakemungkinan “rekonsiliasi.” Hal inipun sudah pernah terjadi antaraagama-agama Yahudi, Kristen, danIslam dalam suatu fase sejarah yangdipimpin oleh Islam di zaman keemasannya.Tetapi, untuk rekonsiliasiitu memang diperlukan suatutransendensi dari beban-beban sejarah—faktisitassejarah dan traumatraumayang dibentuknya yang bisaterus membelenggu dalam pikirankita mengenai masa depan. Hanyadengan cara ini, masa depan bisadirancang secara lebih baik, dengankesadaran pluralisme yang sekarangmakin kita sadari tidak terelakkan,yang harus kita letakkan dalam kerangkaajaran keagamaan yanginklusif dan terbuka.REKONSILIASI NASIONALPengikatan bersama seluruh kegiatanbangsa dengan sendirinyamensyaratkan adanya rekonsiliasinasional atas dasar sikap-sikap yangdiperbaharui, antara sesama anggotamasyarakat, yaitu sikap-sikap salinghormat dan saling percaya. Nilainilaisosial itu, yang kebenarannyaseharusnya dapat disikapi sebagaikewajaran, saat-saat sekarang menjadibertambah sulit diwujudkan,disebabkan oleh gejolak perkembanganbangsa dan negara dalamsejarah kemerdekaan yang diwarnaikekerasan, perlawanan kepada hukum,dan pelanggaran terhadaphak-hak asasi manusia.Harus diakui bahwa usaha rekonsiliasiakan berhadapan dengantembok memori kolektif yang penuhdengan stigma dan trauma.Memori kolektif serupa itu biasanyadisertai dengan perasaan dendamkolektif yang menghalangi tumbuhnyasikap saling mengerti antaraberbagai komponen sosial. Pengalaman-pengalamanpahit di masayang telah lalu adalah sangat berhargabagi kita sebagai bahan pelajaranuntuk tidak diulangi lagi dimasa mendatang. Mungkin pengalaman-pengalamanitu tidak bolehdilupakan—sebab melupakannyaakan membuka pintu pengulangan—tapidemi masa depan yanglebih baik, kita semua dari kalanganyang berbeda-beda harus mulaimerintis usaha yang menumbuhkansikap-sikap saling mengerti posisimasing-masing, kemudian diteruskanmenjadi sikap-sikap salingpercaya dan saling menghargai. Kitaharus belajar menanamkan dalamdiri kita masing-masing pandanganbahwa manusia itu pada dasarnyabaik, sebelum terbukti jelas bahwaia berperangai jahat.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2865


DEMOCRACY PROJECTRELASI MADINAH DANPERADABANDari ilmu bahasa, kita dapatkanpengertian bahwa keterkaitan madînahsebagai tempat peradaban(tamaddun) dan madînah sebagaiketundukan (dîn) adalah disebabkanbahwa setiap peradaban itusalah satu unsurnya adalah tundukkepada aturan. Karena itu, jika kitamenggunakan istilah civilization(peradaban) maka itu artinya tundukpada suatu aturan hidup bersama.Perkataan civil sendiri padananbahasa Arabnya adalahmadanî, sehingga dalam bahasaArab kita mengenal kata qânûnmadanî yang artinya hukum sipil.Sekarang ini mulai dipopulerkanjuga istilah civil society, yang dalambahasa Arab disebut mujtama‘ madanî.Di sini bisa disimpulkan bahwasebetulnya dengan pindahnyaNabi dari Makkah ke Madinah itumembawa peradaban baru. Peradabanbaru itu dibangun berdasarkanpada prinsip-prinsip yangada dalam agama Islam, yang kemudiandituangkan ke dalam beberapadokumen politik.Dengan demikian, “madînah”itu sama dengan civil society, yangdalam bahasa Yunani sama denganpolis, yang dari perkataan polisitulah diambil perkataan politik.Jadi, kalau Nabi mengubah namakota itu dari Yitsrobah (Yatsrib)menjadi Madinah, atau lebih lengkapnyaMadînat Al-Nabî (KotaNabi), maka hal itu bisa kita kiaskankepada Constantin yang setelahRomawi pecah menjadi Timur danBarat, dia mencari-cari tempatuntuk dijadikan ibukota, lalu ketemutempat yang sangat baik ditepi Selat Bosphorus, yang tempatitu kemudian dinamakan Constantinopolis(Kota Constantin) yangsekarang disebut Istanbul. Kota itudulunya adalah ibukota Eropa,yang sekarang menjadi milik orangIslam.Seandainya Nabi itu bukan orangArab, tapi orang Yunani misalnya,maka kira-kira kota tersebut akanbernama Prophetopolis, dari prophetartinya nabi dan polis artinya kota.Sebenarnya banyak sekali padananperkataan polis itu, misalnya sepertiabad dalam bahasa Persi-Urdu.Maka kita sering mendengar namakota Islam-Abad, Allah-Abad, danAhmad-Abad. Sepadan juga denganpura dan graha atau ghar. Karena itu,ada nama Kota Marta-Pura, Singa-Pura, Ali-Ghar, dan ghar-ghar sertapura-pura lainnya. Semua itu artinyaadalah kota, yang diarahkanmenuju pada komunitas yang teraturdan berperadaban. Jadi, sebetulnyaapa yang dilakukan olehNabi itu tidaklah unik lagi, karenasebelumnya sudah ada orang yangmenggunakan istilah-istilah semacamitu. Bahkan kemudian banyak2866 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTorang melakukannya. Yang sangatunik dari itu semua adalah bahwaperadaban yang beliau dirikan ituberdasarkan suatu ajaran yang sangatterbuka dan sangat egaliter.Egaliterianisme di sini maksudnyaadalah paham bahwa manusiasemuanya sama,dan itu adalah ciriajaran Islam yangsangat kuat. Tidakada agama yangSurga itu merupakan “sesuatuyang tak pernah dilihat oleh mata,tak pernah terdengar oleh telinga,dan tak pernah terbetik dalam hatimanusia.”(Hadis)lebih egaliterdaripada Islam.Sikap egaliter iniakan sangat terasakalau kita berada di Makkah. DiMadinah pun sebenarnya sudahbisa kita rasakan, tapi kurangdramatis.Di Makkah itu, mengapa bajuKa’bah sering ditarik ke atas sehinggaseolah Ka’bah itu seperti seoranggadis yang kelihatan betisnya. Itukarena untuk menghindari agartidak diganduli orang banyak, danbahkan digunting untuk dibawapulang ke kampung masing-masingdan dijadikan jimat. Hal seperti initerjadi karena orang yang datang keMakkah itu tidak semuanya pahamagama. Pemahaman agamanya masihtercampur dengan takhayul (superstition)terutama orang-orang darinegara-negara agak miskin, sepertiAfrika dan Indo-Pakistan. Dankorelasinya ialah dengan tingkat sosialyang sangat rendah. Tetapi biarpuntingkat sosial orang itu begiturendah, dia punya akses yang samakepada Ka‘bah dengan orang yangtingkat sosialnya begitu tinggi. Iniartinya bahwa dalam ajaran Islamtingkat egalitarianisme itu begitutinggi.Paham egalitarianismeinibisa kita bandingkandenganagamalain. Bila kitasuatu saat pergike Benares,kota sucinya orang Hindu, suasananyadi sana sangat hierarkis.Hanya pendeta tertinggi saja yangbisa ke kuil. Makin rendah kedudukanseseorang, makin jauhlahia dari kuil, sehingga kaum Harijanjauh sekali dari kuilnya sendiri danharus cukup puas dengan menunggukembalinya seorang pendetaatau brahma. Orang-orang yangberada pada kasta yang tinggisangat berbeda dengan orang-orangyang berada pada kasta yang rendahdi mana mereka akan memperolehsesuatu dari kasta yangtinggi, dan suatu saat mereka yangberkasta rendah itu sedikit demisedikit akan naik. Oleh karena itu,kadang-kadang mereka yang berkastarendah itu menjilati ludahorang-orang yang berkasta tertinggiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2867


DEMOCRACY PROJECTatau berebutan memakan makananbekas dari kasta yang lebih tinggi.Dan yang tidak boleh menyentuhitu bukan hanya mereka yangberkasta rendah kepada kasta yangtinggi, melainkan juga mereka yangberkasta rendah itu tidak boleh disentuholeh orang-orang yang berkastatinggi. Hal ini dikarenakanmereka yang berkasta rendah ituadalah the untouchables, tidak bolehdisentuh (oleh mereka yang berkastatinggi). Keharaman menyentuhitu karena kasta rendah tersebut dianggapnajis bagi kasta tinggi.Nah, dalam Islam hal semacamini tidak terjadi. Justru bentukbentukhierarkis semacam itulahyang dulu diberantas oleh NabiMuhammad Saw., yang kemudianditeruskan oleh para sahabatnyadengan setia. Sebaliknya, pahamegalitarianisme (persamaan) adalahyang dijunjung Nabi dan kemudiandijaga dengan setia sekali oleh parasahabat. Memang kadang-kadangada ekses dari paham egalitarianismeitu. Misalnya, ada orang melangkahikita tanpa permisi. Karenaitu, nggak usah proteslah bila menemukanorang semacam itu. Kitaharus apresiasi bahwa perbuatansemacam itu adalah salah satu wujud(ekses) dari paham egalitarianisme.RELATIVISME INTERNALBerdasarkan kenyataan hidup,persaudaraan sangatlah diperlukan,karena tidak mungkin menghilangkanperbedaan antara manusia,termasuk kalangan kaum berimansendiri. Melalui semangat persaudaraandiusahakan mengubah perbedaanmenjadi pangkal sikaphidup yang positif, seperti “berlomba-lombamenuju kepada berbagaikebaikan”, dengan sikap salingmenghormati sesama anggota masyarakat,dan menghargai pendirianserta pandangan masing-masing.Jika Al-Quran memberi petunjukbahwa yang utama dan pertamaharus kita lakukan ialah, “janganlahada suatu golongan yang merendahkangolongan yang lain, sebabboleh jadi mereka (yang direndahkan)itu lebih baik daripada mereka(yang merendahkan)”, maka sesungguhnyakita diajari untukmenerapkan prinsip kenisbian kedalam (internal relativism), tanpaklaim kemutlakan untuk diri sendiridan kelompok sendiri, sebagaipangkal sebenarnya bagi ukhuwahislamiah.Di kalangan orang-orang yangtulus dalam mencari dan menemukankebenaran pun—jika kita memangdapat mengidentifikasi mereka—masihtetap tidak terhindarkanadanya perbedaan-perbe-2868 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdaan. Perbedaan itu dapat terjadioleh berbagai sebab yang barangkalitidak terbilang banyaknya, sepertitingkat kemampuan pribadi, pengalamanhidup, latar belakang sosialbudaya, dan seterusnya. Jika masing-masingberusaha dengan sungguh-sungguh(berijtihad) dalammencari, memahami, dan menangkapkebenaran, maka, sebagaimanaIbn Taimiyah tidak bosan-bosannyamenegaskan dalam berbagai karyanya,mereka itu tidak dapat dipersalahkan:jika benar,akan memperolehpahalaganda, dan jikakeliru masih akanmemperolehpahala tunggal.Karena itu dalammasyarakat harusdijaga kebebasan berpikir dan menyatakanpendapat, kemudian diteruskandengan kebebasan berkumpuldan berserikat, tanpa salingcuriga apalagi permusuhan.Karena itu, menurut Al-Quransurah Al-‘Ashr (Q., 103), jalankeselamatan memerlukan empatjenjang. Pertama, orientasi hiduppribadi yang transendental, melaluiiman. Kedua, menerjemahkanorientasi pribadi itu ke dalam baktisosial. Ketiga, mengakui adanya hakpara anggota masyarakat tempatkita melakukan bakti sosial untukbebas menyatakan pikiran danMenegakkan shalat ialah mengerjakanshalat dengan sebenarbenarnyadan menepati ataumemenuhi konsekuensi-konsekuensinyasebagai orang yangshalat.pendapat guna saling mengawasidan mengingatkan tentang yangbenar. Keempat, bersikap tabahdalam menempuh hidup menurutprinsip-prinsip itu.RELATIVITAS TEOLOGIDi sini, istilah teologi tidak digunakandalam pengertian khususnya,sebagai ilmu Kalâm (teologiskolastik), tetapi sebagai penalarantentang ajaranajaranagamasecara keseluruhan.Hal pertamayang memerlukanpenegasanialah bahwateologi sebagaiilmu (misalnya,tecermin dalam istilah “IlmuKalam”), dapat dilihat sebagai hasildialog antara para pemeluk Islamdengan perkembangan zaman dantempat dan karenanya, merupakanwujud warisan tantangan dan jawabansuatu bentuk perubahan sosialdalam sejarah.Itu berarti bahwa terlebih dahuluharus disadari tentang relativitassuatu pandangan teologis.Pandangan seseorang yang bersangkutansebagai yang paling tepatdan paling benar mengenaiagama itu. Tetapi, sebagai entitasmengenai entitas yang lain, makaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2869


DEMOCRACY PROJECTadalah tak masuk akal (absurd)untuk melihat kedua-duanya sebagaiidentik dan bisa saling tukar(interchangeable). Jadi, pemahamanseseorang atau kelompok tentangsuatu agama bukanlah dengansendirinya senilai dengan agama itusendiri. Ini lebih-lebih lagi benarjika suatu agama diyakini hanyadatang dari Tuhan (wahyu, “agamasamawi”) dan bukannya hasil akhirsuatu proses historis dan sosiologis(dengan istilah “agama wahyu” atau“agama samawi”, maka wewenangmenetapkan agama atau tasyrî‘[seharusnya!] hanya ada pada Tuhanatau berasal “dari langit,” sementarayang datang dari manusia atau dariarah bumi [juga seharusnya!] dipandangsebagai relatif belaka).RELATIVITAS WAKTUDalam konsep mengenai hariterdapat argumen yang mendukungadanya kemajuan agama dari NabiMusa ke Nabi Muhammad. KalauInjil Nabi Isa (Perjanjian Baru)hanya berisi sedikit, hal itu dikarenakanInjil masih banyak “menumpang”pada Perjanjian Lama,sehingga orang Kristen tidak bisameninggalkan Perjanjian Lama. DalamPerjanjian Lama, seperti termaktubdalam Genesis atau KitabKejadian, tidak ada keteranganbahwa hari di situ bermakna metafora.Hari adalah hari semata, yangmenghasilkan konsep enam hari.Al-Quran mengatakan bahwaTuhan menciptakan alam raya selamaenam hari, tetapi enam hari disini bukan dalam arti enam hari didunia sekarang. Ia adalah metafor.Demikian juga mengenai relativitaswaktu. Waktu itu panjang, tetapijika telah dijalani terasa pendek sekali.Dalam Al-Quran disebutkanbahwa semua pengalaman hiduporang yang sudah mati seolah-olahakan diputar kembali bagai sekejapmata (Q., 16: 77; 54: 50). Hidupini memang sangat pendek, sehinggaketika ajal akan tiba, banyakorang yang minta diberi waktu lagi,semacam penyesalan agar bisa berbuatbaik, padahal Al-Quran mengatakandengan tegas bahwa kalau ajalsudah sampai, ia tidak akan dimajukanatau diakhirkan walauhanya sebentar.Ada beberapa ayat berkaitandengan hal itu, misalnya yang palingdramatis, Dan nafkahkanlah(untuk sedekah) sebagian rezeki yangKami berikan kepadamu, sebelummaut datang menjemput salah seorangdi antara kamu, dan ia akanberkata, Tuhan! Mengapa Engkautidak memberi waktu kepadakubarang sejenak? Aku akan bersedekah(sebanyak-banyaknya), dan akanmenjadi orang yang saleh. TetapiAllah tidak akan menangguhkanwaktu seseorang bila ajal yang diten-2870 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtukan sudah sampai (Q., 63: 10-11). Jadi permohonan mereka ituibarat nasi telah menjadi bubur.Pelajaran ini penting kita ingatkarena terkadang kita dikecoh olehwaktu, yaitu kebiasaan menundanunda.Nabi bersabda,Gunakanlahlima sebelumyang lima itusendiri datang.Pertama, masamudamu sebelummasa tuamu; kedua,sehatmu sebelumsakitmu;ketiga, kayamusebelum miskinmu;keempat, sempatmu sebelumsempitmu (sibukmu); kelima, hidupmusebelum matimu.RELEVANSI AL-QURANSEBAGAI MUKJIZATDalam sejarah, masyarakatkaum beriman di zaman ‘Umar,sebagaimana sebelumnya di zamanNabi dan Abu Bakar, adalah suatumasyarakat yang dengan kuatsekali disemangati oleh cita-citareligius dan etis Al-Quran, berdasarkanpenjiwaan oleh masingmasingindividu anggotanya akanpesan menyeluruh kitab suci itu,dan dibingkai oleh percontohanmoral pribadi-pribadi para pemimpinnya.Esensi masyarakat ituterletak pada keberhasilan sejumlahpribadi-pribadi dalam menangkapmakna total kitab suci sebagaidokumen keagamaan dan etis, yangbertujuan praktis mewujudkansuatu masyarakatdi manahasil interaksipribadi-pribadiberiman dengankesadaran mendalamdan tajamakan Tuhanitu ialah pelembagaankewajibanmendorongmanusiakepada kebaikan bersama danmencegah kejahatan (amar ma‘rufnahi mungkar; Arab: al-amr bi alma‘rûfwa al-nahy ‘an al-munkar).Mereka sepenuhnya menyadaribahwa Al-Quran bukanlah sebuahbuku hukum positif apalagi sebuahrisalah teologia. Mereka memahaminyaterutama sebagai sumberpokok ajaran-ajaran etis pribadidan sosial berdasarkan KetuhananYang Maha Esa. Karena itu, sepertijuga kelak setelah enam abaddisadari kembali oleh pemikirpembaharu besar, Ibn Taimiyah, Al-Quran bisa berfungsi sepenuhnyahanya bila orang berhasil menangkappesan totalnya, menghayatinyasebagai bacaan keagamaanyang menggetarkan jiwa, dan di-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2871


DEMOCRACY PROJECTsertai apresiasi mendalam keagunganbahasanya yang bermukjizat itu.Membaca Al-Quran sebagaisebuah risalah, apakah keilmuan,teologis, hukum, atau pun lainnya,seperti dialami oleh ThomasCarlyle, akan menimbulkan kekecewaanbesar. Membaca Al-Quranharus dengan sikap menyertainyasebagai kalam Ilahi dalam semangatpengabdian kepada-Nya. Dan dalamusaha menangkap pesannya itu,orang harus memerhatikan bahwapada setiap noktahnya, Al-Quransenantiasa mengajukan tantangankepada manusia untuk percayakepada Tuhan dan menerima tuntutanmoral-Nya. Orang tidak bisadisebut membaca kitab suci tanpadengan tulus menerima dan mengukuhkantantangan tersebut. Dengancara itu orang akan dapat menghayatikeindahannya baris demibaris, dan penjajaran tema-temapokok yang didapati dalam setiapbagian kesatuannya akan menimbulkankekaguman yang mendalam.Kalimat atau cerita berulangulangdalam Al-Quran adalahuntuk mengingatkan pembacanyaakan konteks total pesan yang harusditangkapnya. Karena itu, membacaAl-Quran, sampai dengan bagiankesatuan utuhnya yang terkecilpun, bisa merupakan ilham danpengalaman Ketuhanan (Rabbânî)yang sempurna.Itulah hakikat terpenting klaimbahwa Al-Quran adalah mukjizatNabi yang terbesar. ‘Umar adalahorang yang mempunyai pengalamanpaling mendalam tentangAl-Quran sebagai mukjizat itu.Penghayatannya yang total akanpesan Tuhan itu membuatnya menolakargumen-argumen Bilal yangmengutip ayat-ayat tertentu untukmenopang pendiriannya. ‘Umaradalah contoh orang yang karenadengan sepenuh hati percaya kepadaTuhan dan menerima tuntutanmoral-Nya, berhasil secara hampirsempurna melepaskan diri darikeinginan sesaat pribadi dan dorongannafsu keberhasilan sementara.Ia menghayati sedalam-dalamnyabetapa hebat pertanggungjawabanpribadi itu kelak dalamPengadilan Tuhan di hari kiamat. Iamenyadari sepenuhnya betapadalam Pengadilan itu manusia akanberhadapan dengan Tuhan mutlaksebagai individu, tanpa kemungkinansedikit pun menerima pertolongandari individu yang lain.Dalam tindakan-tindakannya, jelassekali ‘Umar menginsafi secarasempurna bahwa ia sebagai individuakan mempertanggungjawabkansetiap keping perbuatannya, sekalipun hanya seberat atom. Denganamat kreatif dan inovatif, ‘Umarberusaha menerjemahkan pandanganetika dan moralnya itu dalamkehidupan perorangan dan2872 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmasyarakat. Dan ia adalah yangpaling berhasil dari sekian banyakorang yang mencoba hal serupa.RELIGIO-MAGISMEDalam buku-buku keagamaanpopuler yang banyak dijual di kalanganrakyat, terdapat berbagaiunsur religio-magisme. Di antarabuku-buku ituyang paling terkenalialah kitabMujarrabât.Kitab ini banyakberedar dalamterjemah Jawanyayang ditulisdalam huruf Pego(Arab Jawa). Contoh religio-magismedari kitab ini ialah yang berkaitandengan apa yang dinamakan“Ayat Lima belas”. Kutipan darisebagian keterangan mengenaikhasiat yang magis dari sebagianayat-ayat itu adalah demikian:“Ayat yang keempat, kalauhendak selamat dari musuh, atauhendak mencelakakan musuh,maka ayat itu ditulis pada selembarkertas kemudian dibebanidengan batu agar musuh itumenjadi sakit, tetapi Anda sendiriberdosa.Dan ayat yang keenam kalauada orang kena racun, kemudian“Barangsiapa menegakkan shalatmaka dia menegakkan agama, danbarangsiapa meninggalkan shalatmaka dia menghancurkan agama.”ayat ini dibacakan pada berastujuh butir, atau pada air, ataupada gandum, lalu diletakkandalam pinggan putih kemudiandibacakan ayat ini tujuh kali, laludiminumkan, insya Allah Ta‘alaakan sembuh.Dan ayat yang kesembilan,kalau ditulis pada kulit kijangatau kulit macan lalu ditanam ditengah kota atau di tengah rumah,dengan memasukkan kedalam bumbung,insya(Hadis)Allah selamat”.Jika kita teliti,maka harapan-harapanyangmagis di atas itusesungguhnyamasih mengandung logika, yaituberdasarkan makna dan semangatfirman-firman yang menjadi tumpuannya.Ayat “keempat” di atas itumisalnya, mempunyai makna:Sesungguhnya perintah Tuhan itu,jika Dia menghendaki sesuatu,hanyalah bersabda kepadanya, “Adanyaengkau”. Maka sesuatu itu punmenjadi ada (Q., 36: 82). Letaklogika harapan magis di atas ialah,karena ayat yang dibaca itu menegaskansemangat KemahakuasaanTuhan sehingga apapun yang dikehendakioleh-Nya pasti terjadi,dengan kehendak Tuhan (cukupmenarik bahwa pengarang kitab ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2873


DEMOCRACY PROJECTtidak lupa mengingatkan bahwamengharapkan orang lain sakit,biarpun dia itu musuh, adalahsuatu kejahatan).Tetapi harapan tersebut benarbenarmenjadi bersifat magis,karena seorang yang awam akanmelakukannya tanpa sama sekalimengerti makna ayat yang dibacanya.Dan karena “japamantra” itumenggunakan unsur keagamaan(ayat Al-Quran), maka ia sertamerta dirahasiakan sebagai punyamakna religi, dan jadilah ia sebuahreligio-magisme.Demikian pula dengan ayat“kesembilan” di atas. Ini adalah firmandengan makna dan semangatyang sangat kuat, yang dapat dijadikantumpuan keteguhan jiwamenghadapi kesulitan. Sebab ayatitu berarti, Dan barang siapa bertawakalkepada Allah, maka cukuplahDia bagi orang itu. SesungguhnyaAllah membuat kepastian untuksegala sesuatu (Q., 65: 3). Jadisebenarnya yang dijadikan tumpuanharapan keamanan dan keselamatanitu adalah firman yangmengajarkan tawakal, yaitu sikapbersandar dan percaya sepenuhnyakepada Allah, suatu nilai keagamaanyang sangat tinggi. Dengan tawakalitu orang menjadi teguh jiwanya,tidak mudah goyah. Dengan begituia juga merasa aman, karena yakinberada dalam pengayoman Tuhan.Tetapi semua itu tidak dipahamioleh seorang awam yang mungkinmempraktikkan resep kitab Mujarrabât.Maka “lompatan” pada harapantimbulnya sesuatu yang bersifatsupranatural itu benar-benarmerupakan magisme semata.Di samping resep-resep magisyang menggunakan ayat-ayat Al-Quran yang terang makna dansemangatnya, kitab Mujarrabât jugamemuat resep-resep magis lainnyadengan menggunakan semacamkode-kode yang sama sekali tidakmengandung hubungan logis denganharapan yang ditumpukankepadanya, sehingga benar-benarhanya bersifat magis. Kode-kode itudinamakan jimat (zimat) atau rajah,dan biasanya terdiri dari huruf-hurufatau kalimat-kalimat Arab, ataugambar-gambar yang tidak bermaknasama sekali. Meskipun banyakdari kalimat-kalimat Arab itu yangmempunyai makna terang, namuntidak sedikit pun, atau amat sedikit,yang mempunyai kaitan rasionaldengan hasil atau pengaruh yangdiharapkan. Contohnya adalahberikut ini: “Inilah jimat tumbalceling, atau tikus, atau belalang,atau burung, atau hama. Ditulis(harus pada malam Jumat Kliwon)pada selembar kertas, kemudiandigantungkan di sawah denganmenghadap ke langit, lalu dibacakanshalawat tujuh kali”.Kitab Mujarrabât, sebagaimanatelah dikatakan di atas, adalah yang2874 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpaling terkenal dalam religiomagismeini. Tetapi, dari berbagaibuku (atau “kitab”, karena bertulisanArab) yang lain, kita juga dapatmenemukan hal-hal serupa, antaralain dalam kitab-kitab (populer)yang berkaitan dengan amalan tarekat.Misalnya, dalam sebuah kitabjenis itu kita dapatkan doa yang disebutsebagai doa Nabi Khidir(guru Nabi Musa a.s.) lengkap denganketerangan tentang khasiatnyayang bersifat magis:“Ini doa Nabi Khidir a.s.Adapun khasiat doa ini, sebagaimanadikatakan oleh ImamSuyuthi dalam kitab Al-Marjândari Abdullah Ibn Abbas.Abdullah Ibn Abbas berkatabegini, “Nabi Khidir dan NabiIlyas setiap tahun bertemu padawaktu musim haji. Kemudian,ketika hendak berpisah, keduanyaberdoa “bismillâhi mâsyâAllâh ... dan seterusnya”. Lalusahabat Abdullah Ibn Abbas berkata,“Barang siapa membacadoa itu pagi dan petang masingmasingtiga kali, maka GustiAllah akan memberi keselamatanorang lain dari tenggelam, kebakaran,kecurian, serta darisetan dan ratu (penguasa), dandari ular dan kalajengking”.Selain tidak diajarkan atau dikehendakioleh agama, religio-magismemengandung bahaya membuatorang yang memercayainyamenjadi sangat bergantung kepadaorang lain. Yaitu kepada seorang tokohagama yang sekaligus bertindakmenjadi semacam dukun. Oleh karenaitu juga terkandung bahayatumbuhnya pandangan bahwa seorangmenjadi perantara kepada Tuhan,atau kepada objek-objek dantokoh-tokoh sesama manusia yangdianggap suci atau mempunyai kekuatansupranatural. Maka kalaukita ukur dengan apa yang dijelaskanoleh Ibn Taimiyah, yaitu bahwaRasulullah Saw. pun tidak pernahmengaku mempunyai kekuatanmagis atau supranatural pada diribeliau sendiri, maka pandanganyang tumbuh akibat religio-magismedapat benar-benar menyesatkanorang dari tauhid yang murni, yangmenjadi inti ajaran agama yang benar.Dan sebuah nilai keislamanyang sangat tinggi, yaitu ajaranbahwa manusia berhubungan langsungdengan Allah, akan hilang. SebabIslam tidak mengajarkan adanyaperantara bagi seorang manusiadengan Tuhannya.RELIGION EQUIVALENTManusia pada dasarnya hausdan merindukan agama, sehinggajika tidak tersalurkan pada agamayang benar, dia akan menganutagama apa saja. Analoginya adalahdengan orang yang lapar; kalautidak bisa mendapatkan makananEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2875


DEMOCRACY PROJECTyang tepat, orang bisa makan apasaja yang kadang malah membahayakan.Agama yang salah itumisalnya komunisme. Komunismesebenarnya merupakan padananagama (religion equivalent) yangmencekam, karena adanya keyakinanbahwa para pemimpin tidakbisa salah yang pada gilirannyadapat menyebabkan praktik penyembahankepada mereka. Di sinidiperingatkan bahwa beriman tidakboleh secara sembarangan.Terdapat sedikit salah paham dikalangan orang Islam di Indonesiabahwa kalau orang sudah menyebutAllah, dikatakan pasti Islam. Padahalsebelum Islam pun telah digunakankata Allah, seperti diucapkanoleh orang-orang Yahudi dan KristenArab. Allah dalam Al-Quranadalah Allah yang didefinisikandalam surat Al-Ikhlâs, Katakanlah,Dialah Allah, Yang Maha Esa (Q.,112: 1). Oleh karena itu, kita haruswaspada terhadap “agama palsu”tanpa harus menghina agama lain.Menurut rumusan Rudolf Otto,secara antropologis, yang disebutTuhan harus memenuhi tiga syarat,yaitu Mysterium (misterius), Tremendum(hebat sekali), danFascinant (selalu menimbulkan pertanyaan).Banyak sekali hal misteriusdan hebat yang kemudian disembahsebagai Tuhan dan Tuhanini akan mati setelah sifat misteriusdan hebatnya hilang. Karena itu,kalimat persaksian dalam Islamdimulai dengan negasi “tidak adaTuhan” baru dilanjutkan “kecualiAllah”.Berdasarkan pemikiran demikian,ungkapan “God is Death”yang diprakarsai Nietzsche adalahbetul adanya, meskipun hanyaseparuh (“tidak ada Tuhan”). Sebabsemua Tuhan yang bersifat mitologispasti suatu saat akan hancurmeskipun masa responnya (times ofreponse) terkadang panjang sekali,seperti Mesir yang menuhankanSungai Nil sampai tiga ribu tahunlebih. Anehnya, walaupun Mesirtelah menjadi Kristen, sisa perayaantahunan mencemplungkan gadis keSungai Nil masih berlangsung hinggaIslam datang. Upacara itu sendiridimaksudkan untuk mendatangkanbanjir Sungai Nil yang bisa membawasedimen-sedimen aluvial yangsangat subur.Adalah Amr Ibn Ash sebagai gubernurMesir, pada tahun pertamaberkuasa dia berkirim surat kepada‘Umar di Madinah. “Sebentar lagiorang Mesir akan mengadakanperayaan besar-besaran dan acarayang terpenting adalah mencemplungkangadis sebagai sesajen kepadaDewa Sungai Nil. Apa yangharus saya lakukan, sebab jika sayalarang begitu saja, itu berarti akanberhadapan dengan kekuatan yangluar biasa”. Pada waktu itu umatIslam masih sedikit sekali, hanya se-2876 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbagai suatu lapisan kecil dari pemerintahdi Mesir.“Saya mengerti yang kamu hadapi,Amr Ibn Ash. Sekarang beginisaja, saya akan kirim surat keSungai Nil. Bacakan itu di depanumum lalu cemplungkan ke sungaiNil di depan orang banyak sebagaiganti gadis itu”, balas ‘Umar.Bunyi surat Umar kepada sungaiNil, “Hai sungai Nil, kalau kamubanjir karena korban gadis yang dicemplungkankepada kamu, tahunini tidak ada gadis itu, maka kamutidak usah banjir. Tetapi kalau kamubanjir karena kehendak Tuhan, banjirlah.”Setelah dibaca langsung olehAmr Ibn Ash, surat itu kemudiandicemplungkan ke sungai Nil. Dantidak lama setelah itu banjir datangjuga seperti biasanya. Sejak itu tidakada lagi upacara mencemplungkangadis.Ini merupakan contoh padananagama (religion equivalent), padananTuhan (God Equivalent) dan sebagainya.Maka ketika membaca lâilâha illallâh harus dipahami betul.Lâ ilâha adalah peniadaan mutlak,membebaskan diri dari setiap kepercayaan,karena pada dasarnya kepercayaanitu membelenggu dan menguasai.Tetapi hidup tanpa kepercayaantidak mungkin, sebabbagaimanapun juga manusia perlupercaya, seolah dalam diri kita adasuatu ruang untuk kepercayaanyang tidak boleh vakum. Kalau vakum,ia akan terisi oleh yang lain;kita akan percaya kepada apa saja.Maka, lâ ilâha, atau God is Death,tidaklah cukup, sebab akan membuatorang bingung. Sehingga, harusillallâh, kecuali Allah YangMaha Esa, yang tidak bisa dibanding-bandingkandengan apa pun,yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.Tidak diperanakkan referensinyaadalah kepada mitologi,karena hampir semua bangsa mempunyaimitologi menyangkut konseptentang Tuhan yang mempunyaianak. Seperti konsepDewaraja, raja sebagai keturunanDewa, yang umumnya dianutbangsa Arya. Sampai-sampai di Indonesiayang telah Islam pun rajanyabergelar Hamengkubuwono,Mangkubumi, Alamsyah, dansebagainya.RELIGIUSITAS DAN PERANCENDEKIAWANKehidupan keagamaan ataureligiusitas pada dasarnya bukanlahmonopoli suatu kelompok tertentudalam masyarakat. Kalau religiusitasdidefinisikan secara luas, sehinggameliputi pula sikap-sikap hidupyang merupakan padanan religiusitasitu—termasuk religiusitas yangdipandang semu atau palsu, makasikap hidup serupa itu praktis dimilikioleh setiap orang. ManusiaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2877


DEMOCRACY PROJECThidup tidak mungkin tanpa rasadimensi kedalaman tertentu yangmenyentuh emosi dan jiwanya—jika tidak boleh disebut ruhaninya,dan yang dinyatakan dalam keharuan,ketidakberdayaan diri, keinsafansebagai tenggelam dalam keseluruhanyang serbameliputi.Dalam keadaanseperti itu seseorangakan merasa“telah menemukandirinya” yang bahagia—lagi-lagibiarpun rasa bahagiadalam artisemu atau palsu—seperti yang dapatmudah disaksikan dalam situasipeleburan pribadi dalam kelompokbesar atas dasar persamaanideologi dan “tujuan” hidup (misalnya,situasi seorang individu komunisdalam rapat raksasa partaiatau seorang individu serdaduJerman dalam parade Nazi).Jika itu semua dikaitkan denganrasa makna hidup—betapa pun palsunyarasa makna hidup itu—maka“religiusitas” dalam arti seluas-luasnyaitu merupakan bagian darihidup itu sendiri. Dari sudut tinjauanini maka peran kaum cendekiawantidak relevan, sebab secarapotensial suatu bentuk religiusitastelah dipunyai oleh setiap orang sesuaidengan dorongan naluri hidupnya.Tetapi dalam kenyataannya, setiapentitas sosial dengan pandanganhidupnya masing-masing mempunyaikaum cendekiawannya.Mereka ini berfungsi sebagai “pemberipenjelasan” tentang pandanganhidup yang menjadi anutan masyarakat.Karena itu,kaum cendekia-“Apabila kamu mengadili di antaramanusia, bertindaklah dengan adil(dan kalau kamu menjalankanpemerintahan di kalangan umatmanusia maka jalankanlah pemerintahanitu dengan adil—NM).(Q., 4: 58)wan menjadisumber informasibagi masyarakattentangpandangan hiduptersebut,baik informasiyang mempunyaiefek pembenaran maupun justifikasiatau yang mempunyai efekpelurusan dan koreksi. Dalambentuknya yang paling formal,peranan kaum cendekiawan dicontohkanoleh peranan Politbiro dalampartai komunis, atau mungkinBP7 dalam masyarakat Pancasilakita.Dari contoh-contoh yang ada,kaum cendekiawan yang diorganisasikansecara formal umumnyadimaksudkan untuk menjadi badanpelaksana indoktrinasi—suatu halyang biasa dianut dalam masyarakat-masyarakattotaliter dan tertutup.Dengan indoktrinasi, seseorangdiharapkan tidak akan“menyimpang” dari garis pahamatau ideologinya. Karena itu, ciriumum masyarakat totaliter ialah2878 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTketertutupan, suatu sikap yangtimbul dari kegairahan menjagakemurnian diri pribadi dan masyarakatdari kemungkinan “tercemar”oleh hal-hal dari luar yang dianggapsecara apriori tidak benar.Peranan kaum cendekiawan dalammasyarakat serupa itu ialah memberikejelasan tentang apa yang dianggapbenar dan apa yang dianggappalsu.RELIGIUSITAS SEJATI DAN PALSUMengatakan bahwa setiap pribadimemiliki naluri religiusitas—dalam pengertian apa pun, baikyang sejati maupun yang palsu—sebenarnya sama dengan mengatakanbahwa setiap pribadi memilikinaluri untuk berkepercayaan.Dalam tinjauan antropologi budaya,naluri itu muncul berbarengandengan hasrat memperoleh kejelasantentang hidup itu sendiri danalam sekitar yang menjadi lingkunganhidup itu. Karena itu, setiaporang dan masyarakat pasti mempunyaikeinsafan tertentu tentangapa yang dianggap “pusat” atau“sentral” dalam hidup. Seperti dikatakanoleh Mircea Eliade, “Setiaporang cenderung, sekalipun tanpadisadari, mengarah ke pusat, danmenuju pusatnya sendiri, di manaia akan menemukan hakikat yangutuh—yaitu rasa kesucian. Keinginanyang begitu mendalam berakardalam diri manusia untuk menemukandirinya pada inti wujudhakiki itu—di pusat alam, tempatkomunikasi dengan langit—menjelaskanpenggunaan di mana-manaakan ungkapan “Pusat Alam Semesta”(tekanan ditambahkan)”.Keinginan yang begitu mendalamuntuk mencari dan menemukan“pusat hidup” itu kemudianseringkali muncul dalam bentuklegenda-legenda, dongeng-dongeng,dan mitologi-mitologi. Maka bangsaCina menyebut tumpah darahmereka sebagai “Negeri Tengah”(Tiongkok, Middle Kingdom), bangsaJepang melihat gunung Fuji sebagaipusat hidup mereka, demikianpula bangsa India (Hindu)yang melihat Mahameru (yang melaluiproses “transfer” mitologiorang Jawa memindahkannya kepulau Jawa dan menjadi gunung“Semeru”), dan seterusnya. Bahkankonsep-konsep tentang “tanah suci”pun, dilihat dari sudut pandangini, adalah bagian dari dorongandan kerinduan batin untuk mencari“pusat hidup” tersebut. MakaVaranasi (Benares), Kapilawastu,Yerusalem, Makkah, Vatikan, danseterusnya senantiasa dipandangsebagai “pusat dunia” atau alamraya.Manusia tidak akan tahan beradadi dunia ini jika tidak ada kejelasanbaginya tentang eksistensinyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2879


DEMOCRACY PROJECTsendiri dan alam sekitar. Dari segiadanya keperluan mutlak ini, makakejelasan dan penjelasan apa pun,jika tidak tersedia yang lain, akanberguna. Itulah sebabnya manusiadisebut sebagai “makhluk pencarimakna hidup”, karena ada dayapikir dalam dirinya (sudah tentukita tidak akan pernah tahu apakahbinatang selain manusia juga punyapersoalan makna hidup atau tidak).Maka legenda, dongeng dan mitologipun mempunyai fungsi dankegunaannya sendiri yang mengandungmakna penting bagi yang memercayainya.Namun tetap ada perbedaanmutlak antara makna hidup yangsejati dan yang palsu, semutlakperbedaan antara kesejatian dankepalsuan itu sendiri. Memang benarbahwa legenda, dongeng danmitologi mempunyai fungsi dankegunaan masing-masing. Tetapijika kejelasan dan penjelasan tentangmakna hidup dan lingkungannyayang diberikan oleh legenda,dongeng, dan mitologi itu tidakbenar, maka fungsi dan kegunaannyaakan bersifat sementara.Karena itu, ada yang disebut “agamasemu” atau “agama palsu” (illicitreligion atau erzats religion), denganfungsi dan kegunaan yang sekalipuntampak nyata pada individu ataumasyarakat bersangkutan, namunbersifat sementara dan palliative(menghibur dan menenangkan dalamjangka pendek), karena tidakbersifat hakiki.Sekarang pertanyaannya ialah,adakah makna hidup yang hakiki,mutlak, dan sejati? Setiap orang akanmenjawab “ada”, namun dalammenjawab itu setiap orang pastiakan menunjuk kepada sistem maknahidupnya sendiri sebagai yanghakiki, mutlak, dan sejati. Karenamemang suatu makna hidup, disebabkanoleh sifat dasarnya sebagaikeinsafan yang merujuk kepada intikedirian dan kehidupan seseorangitu sendiri, akan selalu bersifat pribadi,“personal”. Itulah sebabnyasuatu wawasan tentang makna hiduptidak dapat dipaksakan. Dansejalan dengan itu, agama dan keagamaan—dalamhal ini sebagaisistem keyakinan yang menyediakankonsep-konsep kepercayaan danmakna hidup—juga tidak dapatdipaksakan. Sebab sesuatu yangdipaksakan tentu tidak akan menjadisebuah keyakinan yang tulus,padahal suatu keinsafan akan maknahidup dengan sendirinya menuntutketulusan kepercayaan.RENDAH DIRIDalam pelajaran tentang akhlak,selain sifat sombong, penyakit hatiyang diidap manusia adalah sifatrasa diri tidak sempurna sehinggasering menumbulkan penyakit2880 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpsikologis yang dikenal dengannama rendah diri. Karena doronganrasa rendah diri tersebut, maka seseorangsetidaknya akan terdorongmembuat kompensasi atau pelampiasan.Tindakan itu antara lain,manusia suka dipuji-puji atau senangpujian. Dan karena pujianitulah, kemudian manusia akanmudah tergelincir seperti yang banyakterjadi.Seperti diketahui, pujian seringmembuat orang lupa diri dan padaakhirnya membuat orang tidakdapat mengendalikan diri. Banyaktokoh dan pemimpin yang jatuh karenamereka mabuk pujian. Padahalibarat pepatah asing yang sangatpopuler, pujian itu mirip parfumyang menebarkan bau harum untukdihirup, bukan untuk diminumdengan asumsi biar lebih wangiyang justru malah berakibat fatal.Ungkapan tersebut berbunyi, “Praiseis a perfume to smell but not to swallow.”Dalam perjalanan sejarah dapatditarik asumsi bahwa dalam batasantertentu, pujian akan dapatmelahirkan semangat kultus individu,seperti yang terjadi pada masaDemokrasi Terpimpin. Kultus individuternyata dalam sejarah telahbanyak menghancurkan banyaktokoh dunia, seperti digambarkanoleh Michael Hart yang menulisbuku Seratus Tokoh yang Berpengaruhdalam Sejarah Peradaban Dunia.Hart memilih Nabi MuhammadSaw. sebagai tokoh nomor satu denganalasan ajaran Nabi Muhammadhingga sampai saat ini terbuktimemiliki kadar otentisitas, kemurnianyang paling tinggi dan jauhdari kultus individu. Dalam halkultus individu, Nabi MuhammadSaw. jauh-jauh justru telah mengatakankepada umatnya bahwa dirinyahanyalah manusia biasa, “anâ‘abd-un wa rasûl-un.”Sebagai orang beriman, umatIslam diajarkan untuk tidak berlakusombong, tapi juga dilarang berendahdiri. Orang beriman hendaknyaberlaku rendah hati kepadasesama bukan rendah diri, sebagaimanadisebutkan dalam Al-Quran,Janganlah merasa lemah, janganbersedih hati sebab kamu lebih tinggijika kamu beriman (Q., 3: 139).RENDAH HATITakwa ada sangkut pautnya dengankerendahan hati. Dan hambahamba(Allah) Yang Maha Pemurah,ialah mereka yang berjalan di mukabumi ini dengan rendah hati, danbila ada orang jahil menegur mereka,mereka jawab, “Salam!” (Q., 25:63).Rendah hati mencegah kita daripemutlakan paham dan pikiran tanpabersedia mengakui diri sebagaimakhluk lemah, padahal manusiaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2881


DEMOCRACY PROJECTselalu punya potensi untuk salah.Rasulullah Muhammad Saw. mengingatkan:“Setiap Bani Adam itupembuat kesalahan, dan sebaik-baikmereka yang membuat kesalahan ituialah mereka yang bertobat” (HRIbn Majah). Malah Rasulullah Saw.sendiri diingatkan oleh Allah, Katakanlah,“Aku hanya seorang manusiabiasa seperti kamu, yang diberi wahyu,tetapi Tuhanmu adalah TuhanYang Esa” (Q., 18:110).Implikasi peringatan Allah iniadalah ketika Nabi membuat suatukekeliruan dalam ibadat, misalnya,shalat yang semestinya empat rakaatjadi lima rakaat sehingga timbulkegaduhan dari para jamaah, makabeliau menjelaskan, “Aku hanyalahmanusia seperti kalian, aku bisa lupaseperti kalian juga bisa lupa, makakalau aku lupa, hendaklah kamuingatkan aku”, (HR Bukhari).Itulah sebabnya mengapa ‘Umardengan semangat sekali dalam sebuahpidato pembelaan dirinyamengutip pesan Nabi, “Kamujanganlah mengultuskan aku sebagaimanaorang Nasrani mengultuskanIsa Al-Masih, dan sebut sajaaku ini adalah hamba dan rasul.”RENTE (RIBA)Di dunia ini banyak negara sudahmengadakan peraturan begiturupa untuk melarang rente. Tetapiada hal-hal yang tidak terjangkauoleh undang-undang atau ketentuan-ketentuanformal, yang antaralain disebabkan oleh adanya “uangkertas”, di mana orang tukar-menukaruang dengan unsur spekulasialias dagang uang. Kalau kita keMakkah, kita diperbolehkan untukmenukarkan rupiah dengan rial.Tapi kalau kita sengaja mencarikeuntungan dengan mengikuti psikologipolitik dan ekonomi secaraumum demi mencari keuntunganyang sebesar-besarnya, seperti yangdilakukan oleh mereka yang berdagangforeign exchange (forex), halitu adalah haram. Untuk mengertipengharaman, kita bisa melihatpada kasus [George] Soros denganQuantum Investment-nya, di manadengan hanya mengutak-atik komputerdia bisa menyedot miliarandolar dari Thailand. Dengan caraini, kekayaan Thailand bisa berpindahkepadanya. Untuk mengatasimasalah tersebut, sekarang ini didunia mulai ada gerakan untuk mewujudkantata keuangan atau arsitekturfinansial yang baru meskibelum berhasil karena masih terbenturdengan pusat-pusat keuangandunia seperti Wall Street di NewYork dan The City di London, yangselalu menetapkan harga untuk barang-barangdunia.2882 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTRENUNGAN TENTANGKERUSUHANJanganlah membuat kerusakandi muka bumi sesudah direformasi.Berdoalah kepada-Nya denganrasa takut dan rindu; Allahselalu dekat kepada orang yangselalu berbuat baik. (Q., 7:56).Dalam ayat di atas, kata reformasiditerjemahkan dari kata ishlâh,yang arti literernya adalah perbaikan.Ayat ini menggambarkan bahwasebenarnya dilarangmembuatkerusakan ketikadunia itu sudahdiperbaiki, olehAllah sendiri maupunoleh manusia.Dalam konteksreformasi, ayat inimenarik direnungkanmaknanya,sehubungandengan banyaknya kerusakan-kerusakanyang timbul setelah reformasi.Dimulai di sekitar pertengahanbulan Mei, di tengahmemuncaknya tuntutan untukreformasi di berbagai segi kehidupansosial dan politik kita, terjadiperistiwa-peristiwa yang sangatmengerikan dan memalukan. Tidakperlu lagi kita rinci wujud peristiwaitu satu persatu, sebab selain sudahditulis tuntas menyangkut catatankaleidoskop 1998 lalu, kita tidakmau memengaruhi kepiluan hatidan perasaan terkoyak jiwa kita olehberbagai tingkah laku bengis danbiadab yang tiada taranya itu.Kerusuhan, kekerasan, dan keadaanyang tidak berperadaban itu,rupanya tidak berhenti denganperistiwa Mei, masih ada peristiwaperistiwayang berturut-turut mengikutinya.Ada peristiwa Semanggi,kerusuhan Ketapang, dan selanjutnyadi Kupang, Karawang danperistiwa Ambon, dan seterusnya.Seolah-olah semuaperistiwatersebut maumenyatakan,betapa mudahnyakekerasanitu—bentrokantarwarga, kerusuhanetnis,malah kadangkadangdibumbuidengansentimen keagamaan—terjadidalam budaya kita, yang duludikenal oleh dunia sebagai bangsayang santun, rukun, dan penuhkehormatan diri. Seperti GunungMerapi, budaya kita rupanya terlihatdari luar sangat indah, suburdan penuh dengan adab yang tinggi,tetapi di dalamnya termuat magmayang siap meledak kapan saja,dan menghancurkan apa pun, yangselama ini kita banggakan sebagaikebudayaan tinggi Indonesia.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2883


DEMOCRACY PROJECTTidak cukup rasanya kita menyesalkanterjadinya peristiwa-peristiwatersebut. Tidak mempanrasanya seruan kepada semua yangterlibat untuk bertobat, dan kembalike ayat di atas yang disebutishlâh, perbaikan.Semua bentuk penyesalan danseruan bertobat itu telah disuarakandengan lantang oleh berbagai pihakyang masih mempunyai hati nurani.Keprihatinan antaragama seringdiserukan bersama untuk ishlâhitu. Namun masih tetap tersisa perasaankhawatir yang amat kuat,apakah peristiwa keji dan terkutukseperti itu, tidak akan terulang lagi?Jaminan apakah kiranya, bahwabencana keruhanian, kejiwaan, dankebendaan yang menghancur-luluhkanmartabat kemanusiaan kitaitu, yang akan memecah bangsa ini,tidak akan terulang lagi di masadepan yang jauh di masa anak cucukita, sebagai bangsa yang ingindikenal mempunyai keadaban(civility).Di bulan Mei lalu, di tengahmemuncaknya gejolak dahsyat yangbegitu memalukan kita sebagaibangsa, seseorang dari sebuah mediamassa internasional yang amatberpengaruh di dunia ini meneleponsaya dan ia mengajukan pertanyaan-pertanyaaninquisitive yangmenggugat, apakah ada kedamaiandalam reformasi di Indonesia (pertanyaanyang membuat kita sedih,karena berbagai peristiwa kekerasanitu rupanya terus saja menyertaiproses reformasi ini).Seberapa jauh Anda ini,orang-orang yang bertanggungjawab?Seberapa jauh Anda mengenalrakyat Anda sendiri?Anda berbicara tentang “people’spower”, tapi tahukah Anda bahwa“people’s power” berarti “peacefulpower”?Saya berada di Filipina sewaktuterjadi “people’s power”.Saya saksikan berkilo-kilo meterbarisan demonstran dan tak sebutirbatu pun dilemparkan orang!Tapi Anda, orang Indonesia,segerombolan yang bahkan takmencapai seribu orang, dapat menghancurkansegala sesuatunya!Seberapa jauh Anda mempunyaikomitmen spiritual kepada nonviolence?Ataukah Anda semua merasamendapat panggilan suci Tuhanbahwa Anda harus melakukan segalanyaitu?Apakah Anda semua membacariwayat hidup Ghandi?Tidakkah Anda semua dapat belajardari pengalamannya di Indiaitu?Sungguh tragis bahwa di saatkrisis yang begitu hebat Gus Durjustru sakit.Sebab, setahu saya, dialah satusatunyaorang Indonesia yang punya2884 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkomitmen spiritual kepada nonviolence.Dalam keadaan terperangah olehrentetan pertanyaan yang sangatmenggugah itu, saya segera dapatikut merasakan sentimen orangyang sedang bercakap di ujungkabel sana. Dia dengan jelas sekalimelihat betapa tidakbertanggungjawabnya kita ini.Dia menilai kitaini tidak mengenalbangsa sendiriyang dalampandangannya“Barangsiapa tidak pernah mencicipipahitnya belajar barangsesaat maka dia akan menelanpahitnya kebodohan seumurhidup.”belum terlalu sophisticated sepertiFilipina, salah satu bangsa tetanggaterdekat kita.Dia menuduh kita tidak pahambahwa hakikat “people’s power”adalah kedamaian dan ketertibanbetapapun besarnya jumlah massarakyat yang terkerahkan. Dia hampir-hampirmengatakan bahwa kitaadalah bangsa primitif dan biadab,karena suatu gerombolan orangyang relatif kecil saja, dapat mengakibatkankehancuran yang begitubesar.Dia mempertanyakan ketulusankita untuk betul-betul menganutdan mengamalkan prinsip perjuangantanpa kekerasan. Dia menduga,mungkin ada di antara kita ini yangmerasa mendapat tugas suci dariTuhan untuk melakukan hal-halyang melanggar norma-norma kemanusiaanuniversal itu. Dia merasaheran, mengapa kita tidak belajardari pengalaman Ghandi dan perjuangannya.Dan dia menyesali, bahwa dalamkeadaan amat gawat itu Gus Dursakit sehingga tak dapat banyak berbuatuntuk mencegah kejadianburuk itu, danmengarahkanrakyat kepadatindakan yangtidak merusak.Alhamdulillâhsekarang GusDur relatif sudahsehat dan ia terus-menerus mengingatkankita akan bentrokanbentrokandan berbagai jenis kerusuhanyang bisa terjadi bersamaandengan proses tarik-ulurreformasi yang penuh dengan berbagaikepentingan.Reaksi impulsif kita mungkinmendorong untuk menolak danmembantah semua penilaian negatifdan tuduhan-tuduhan yang menyebutbahwa bangsa kita adalah bangsayang tidak berperadaban. Bangsayang pada dasarnya di dalam dirinyabermentalkan kekerasan, danironisnya sejarah mentalitas kitamenunjukkan itu dari masa ke masa,sehingga terkenal kata amok dalambahasa Inggris yang diambildari perbendaharaan bahasa Melayu,yang berarti amuk, atau matagelap.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2885


DEMOCRACY PROJECTDalam perenungan lebih jauh,patut sekali rentetan pertanyaaninquisitive itu kita camkan dalamdalam,dan kita jadikan bahan mawasdiri yang tulus.Semoga tidak lagi terjadi kerusuhanyang makin membuat kitasesak.“REPUBLIK TRADISIONAL”DIMUSNAHKAN?Di negara kita terdapat berbagaiunsur budaya politik yang sangatrelevan untuk program demokratisasi,yang unsur itu justru adatanda-tanda sedang terancam punah.Salah satunya ialah lembaga“republik” tradisional pada tingkatdesa—desa agaknya dapat dipandangsebagai lembaga kemasyarakatanasli Indonesia—yang secaradramatis sering muncul dalam kesempatanpemilihan kepala desaatau lurah. Bung Hatta dalam berbagaiketerangannya tentang akardemokrasi Indonesia sering menyebut“republik” desa ini. Namun,dengan adanya “stream lining”pemerintah desa—yang antara laindengan menjadikan lurah sebagaipegawai negeri (sebagai wakilpemerintah, bukan lagi pemimpinrakyat)—maka bibit demokrasiIndonesia yang paling otentik itubisa musnah. Hal ini akan menyebabkandemokrasi—dalam maknanyasebagai sistem politik denganpemerintahan representatif dandalam konsep-konsepnya yangdimodernkan—akan semakin terasasebagai barang asing di bumiIndonesia.Bagi banyak negara berkembang,godaan untuk mengejar ketertinggalannyadalam pembangunan darinegeri-negeri maju—sebagai usahamenutup kesenjangan sosial-ekonomiglobal akibat modernisasi—dengan menciptakan stabilitaspolitik dengan sistem politik mobilisasitidak selamanya bisa ditahan.Dalam konteks ini, pengangkatanlurah menjadi pegawai negeridapat dikategorikan pada godaanini. Hal ini patut sekali disayangkan,sebab secara implisit, pergeseranfungsi lurah sebagai pegawainegeri, terdapat hal yang serius,yaitu distribusi kekuasaan yangsalah. Atau bisa dianggap sebagaisuatu krisis dalam distribusi kekuasaan(yakni, rakyat tidak lagi berkuasa,sehingga “sila kerakyatan”perlu ditempatkan dalam tandatanya besar).Jika tradisi tidak bertentangandengan modernitas, atau justrumenjadi wahananya, maka hal-halpositif dalam tradisi itu harus dikembangkanuntuk menopang prosesmodernisasi (atau, katakanlahpembangunan). Jika modernitas—termasuk dalam bidang politik—ialah penggunaan kalkulasi rasional2886 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdalam membuat keputusan, danbukannya pertimbangan-pertimbanganaskriptif seperti soal sukadan tidak suka, maka banyak haldalam budaya politik tradisionaldari bawah itu justru lebih moderndaripada yang banyak dicoba denganarah dari atas.REPUTASI IAda pepatah, “gajah mati meninggalkangading dan harimaumati meninggalkan belang.” Pepatahini mempunyai pesan, jika manusiamati yang ditinggalkannyaadalah nama baik—yang dalam bahasasosilogisnya disebut reputasi:apakah itu reputasi yang baik atauburuk. Reputasi tidak hanya individual,tetapi juga bisa bersifat sosial.Reputasi akan dikenang, dicatat,dan dinilai dalam jangka waktuyang amat jauh, lebih panjang daripadajumlah tahun umur pribadiseseorang, maupun umat atau generasi.Sampai sekarang umat manusiamasih membicarakan jasatokoh-tokoh terdahulu, banyak darimereka yang sudah ribuan tahunyang lalu meninggal. Di luar paranabi dan rasul Allah, tokoh-tokohterdahulu itu meliputi pula parapemimpin, failasuf, ilmuwan, budayawan,seniman, dan seterusnya.Dalam sejarah, orang juga membicarakanperadaban bangsa-bangsayang berjaya dan telah menyumbangkansesuatu kepada kemanusiaan.Maka kita mengenal peradabanYunani-Romawi, Cina,India, dan sebagainya, termasukIslam.Tentang Islam, menarik memerhatikanapa yang dipahami olehsejarawan Islam Marshall G.S.Hodgson, dalam bukunya yangberjilid tiga The Venture of Islammengenai yang dilakukan Islam dalammembangun apa yang kitabicarakan di sini sebagai reputasiperadaban. Usaha itu oleh Hodgsondisebutnya dengan “The Venture ofIslam” yang kira-kira maksudnyaadalah sebuah percobaan merealisasiiman dalam sejarah. Iman ini diantaranya adalah mengenai segi-segiuniversalisme dan kosmopolitanismeIslam yang diwujudkan dalamkenyataan sejarah.Sejarah umat Islam menurutHodgson adalah sejarah sebuah“percobaan” (venture) menciptakanmasyarakat yang sebaik-baiknyadalam konteks sejarah dan hukumhukumnyayang objektif danimmutable. Percobaan itu telahmemberi reputasi bagus pada Islamdalam sejarah dunia.Menurut Hodgson sukses ataugagalnya percobaan ini rupanya tidaklahterutama terletak pada ketentuan-ketentuannormatifnya,melainkan pada faktor manusia danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2887


DEMOCRACY PROJECTpengalamannya yang menyejarahdan bernilai kesejarahan. Tidak adagejala kemanusiaan yang tidakbersifat kesejarahan, kecuali wahyuwahyuyang dapat dipandang sebagaiwujud keputusan khususTuhan untuk orang tertentu, yaitupara Nabi. Tetapipara Nabi itusendiri, dipandangdari segikepribadiannyasebagai seorangmanusia adalahwujud historis,dengan hukumhukumkemanusiaannya (disebutal-a‘râd al-basyarîyah).Kitab Suci Al-Quran, misalnya,mengingatkan semua orang berimanbahwa Muhammad hanyalahseorang Rasul yang juga seorangmanusia sehingga dapat mati, bahkandapat terbunuh. Maka sikapmenerima kebenaran tidak bolehdikaitkan dengan segi kenyataanmanusiawi pembawanya, yangpembawa itu baik pribadi maupunumat, adalah wujud kesejarahanbiasa. Pandangan dasar itu dapatdigunakan untuk memahami kenyataan-kenyataanpenuh anomali,malah sangat menyedihkan, dalamsejarah Islam dari masa-masanyayang paling dini, khususnya kejadian-kejadianyang dinamakan“fitnah besar” (al-fitnah al-kubrâ)seperti peristiwa pembunuhanKhalifah III Utsman ibn Affan,perang antara Ali ibn Abi Thalibdengan Mu’awiyah ibn Abi Sufyan,Revolusi Abbasiyah, perang antaraAl-Amin dan Al-Ma’mun, dan lainsebagainya, yang telah memberireputasi tersendiri, dan membekassecara mendalampada kesadaranumat Islam.Belakanganreputasi ini jugalahyang me-(Abdullah Yusuf Ali)mungkinkanberkembangnyavisi-visi politik Islam. Ada indikasibahwa mula-mula umat Islammenginginkan sebuah sistem politikuntuk seluruh umat Islam diseluruh dunia, dalam bentuk kekhalifahanuniversal. Tetapi keinginanitu terwujud hanya untuk jangkawaktu yang pendek saja, sepertiselama masa-masa pemerintahantiga khalifah yang pertama. Masapemerintahan Ali sudah dihadapkankepada tantangan Mu’awiyah,dan pada masa pemerintahanMu’awiyah dan para penerusnyadari kekhalifahan Umayyah, sekalipunsecara geografis meliputidaerah kekuasaan yang paling luasyang diketahui dalam sejarah Islam(bahkan sejarah umat manusia),namun dengan serius legitimasinyaselalu ditentang oleh kelompok-kelompokIslam yang sangat ber-“Karena Tuhan mengetahui keadaankita yang paling mendalam,maka mustahil kita membenarkandiri sendiri.”2888 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpengaruh, yang terdiri dari parapengikut partai Ali (Syî‘at-u ‘Alî) dankaum Khawarij. Dan setelah terjadiRevolusi Abbasiyah dan diikutidengan pemerintahan Baghdad,umat Islam menyaksikan adanyadinasti lain yang juga sempat mencapaipuncak-puncak kejayaannya,yaitu kekhalifahan Umayyah diAndalusia.Jadi, justru dalam masa-masanyayang kini sering dirujuk sebagaizaman Keemasan Islam, kaum Muslimsedunia sudah dengan nyatameninggalkan konsep sebuah kekhalifahanuniversal. Kemudian,tidak lama setelah mencapai masamasapuncak, kekhalifahan Abbasiyahsendiri berangsur-angsur terpecahbelah menjadi berbagai kesatuanpolitik yang hubungan satudengan lainnya longgar. Sebagiandari para pemikir Islam saat-saatsulit itu, seperti Ibn Taimiyah, menanggapikeadaan demikian sebagairealita, dan mulailah dikembangkanteori politik yang mengakomodasiperkembangan sejarah, dan konsepkekhalifahan universal pun ditinggalkan.Sejak dini pemikiran politikIslam pun terbuka dengan ide-idebaru, termasuk yang sekarang inidengan paham-paham modern, sepertiide negara republik, penerapanhukum, dan keadilan dalampolitik, ide demokrasi, civil society,hak asasi manusia, dan sebagainya.Contoh percobaan Islam inimenggambarkan bahwa umat Islamtelah dikenang baik atau burukdalam mengisi sejarahnya; dan dalammasa mendatang apa yang kitalakukan sekarang akan menjadicatatan reputasi juga. Karena masaakan dikenang, dicatat dan dinilailebih panjang daripada bilangantahun umur manusia, hingga tidakterbatas atau selama-lamanya, makasuatu reputasi, yang baik ataupunyang buruk, dapat merupakan pancaran,pantulan, atau cermin bagipengalaman hidup manusia atauumat dalam sejarahnya.Berkenaan dengan ini, KitabSuci menegaskan bahwa Allah mencatatapa pun yang telah diperbuatmanusia beserta dampak-dampaknya,dan semuanya diperhitungkandalam buku besar yangjelas-terang.Sesungguhnya Kami menghidupkanorang-orang mati danKami menuliskan apa yang telahmereka kerjakan dan bekas-bekasyang mereka tinggalkan. Dansegala sesuatu Kami kumpulkandalam Kitab Induk yang nyata(Lawh Mahfûzh) (Q., 36:12).Maka, sangatlah penting memperhatikandampak dari apa yang kitakerjakan sekarang ini, yang akanmemberi reputasi baik atau burukatas apa saja yang kita lakukan. Dankita berharap Allah akan menolongkita untuk mampu melakukanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2889


DEMOCRACY PROJECTkebaikan bagi masyarakat, sehinggakelak kita akan meninggalkan reputasibaik, bukan reputasi buruk.REPUTASI IISalah satu godaan yang membuatkita kadang-kadang tidakbanyak bergairah untuk melakukanperbuatan baik ialahhal yang menyangkutbalasan.Masalahnya, kalaukita berbuatsuatu kebaikan,belum tentu kitaakan segera menerimabalasankebaikan yang diharapkan.Dalam keadaan sepertiitu mungkin kita akan tergodauntuk menilai bahwa perbuatanbaik kita telah sia-sia, tanpa gunaatau muspra.Tetapi sesungguhnya janji Allahbahwa barangsiapa berbuat baikpasti akan mendapatkan balasankebaikan adalah janji yang pasti dantidak perlu diragukan sedikitpunjuga. Sebab Allah tidak akan menyalahijanji (Q., 3: 9). Namunyang menjadi persoalan ialah bagaimanajanji balasan dari Allah ituakan diwujudkan, dan dalam waktujangka beberapa lama: “kontan” segerasetelah suatu perbuatan selesai,atau ditangguhkan sampai hari“Yang pertama kali akan diperhitungkantentang seorang hambapada hari Kiamat ialah shalat: jikabaik, maka baik pulalah seluruhamalnya, dan jika rusak, makarusak pulalah seluruh amalnya”.(Hadis)akhir dalam kehidupan sesudahmati?Itu semua adalah samudra rahasiaIlahi yang tiada terhingga luasdan dalamnya, sehingga kita makhlukhidup (the mortals) hanyasedikit sekali kemungkinan untukmengetahui sebagian darinya. Sepertidigambarkan oleh IsaacNewton, “Aku tidak tahu bagaimanadunia memandangku;tetapi bagikuaku hanyalahseperti anak kecilyang bermaindi tepi pantai,dan aku sibukdari waktuke waktu mencaribatu-batuan yang lebih halus ataukulit kerang yang lebih indah, sedangkansamudera besar kebenaran itutetap tak terungkap di hadapanku.”“Samudera kebenarannya” Newtonitu sama persis dengan yang dimaksudkandalam firman Allah, Katakanlah(wahai untuk Muhammad):“Kalau seandainya samudra itu merupakantinta untuk (menulis) kalimat-kalimatTuhanku, maka samudraitu pasti habis sebelum kalimat-kalimatTuhanku habis, sekalipunkami datangkan lagi tintasebanyak (samudra) itu” (Q., 18:109).Kita akan selalu terbentur kepada“samudra rahasia Ilahi” itu2890 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsetiap kali kita mencoba memahamikehendak Allah. Namun selalu adapetunjuk dalam ajaran-Nya yangmembuat hal-hal pokok jelas bagikita. Misalnya, berkenaan dengan“balasan” perbuatan tersebut, salahsatu yang mesti kita sadari ialah“balasan” dalam bentuk reputasiatau nama: nama baik ataupun namaburuk, tergantung kepada kualitasperbuatan kita. Sebab Allah,akan memperhitungkan darmabakti setiap pribadi kita ini, sekaligusdampak darma bakti itukepada masyarakat dan sejarah.Firman Allah: Sesungguhnya kamibenar-benar akan menghidupkanorang-orang yang telah mati, danKami catat apa yang telah merekadarma baktikan serta dampakdampakmereka. Setiap sesuatu Kamiperhitungkan dalam sebuah bukubesar yang jelas (Q., 36: 12).Dan “dampak” itu, positif maupunyang negatif, dapat berlangsungjauh lebih lama berlipat gandadaripada jangka waktu hidup(umur) pribadi orang bersangkutan.Maka sejarah dipenuhi oleh namaorang-orang yang mempunyaireputasi sesuai dengan dampakyang mereka tinggalkan, baik maupunburuk. Jadi kalau “gajah matimeninggalkan gading, harimaumati meninggalkan belang”, makamanusia mati meninggalkan namaatau reputasi sebagai salah satubentuk balasan bagi amal perbuatannya.Karena itu, janganlahkita sia-siakan umur kita denganperbuatan yang akan membuahkanreputasi buruk.REPUTASI!HIDUP LEBIH PANJANGDengan adanya keyakinan kepadahari akhirat, seolah-olah orangboleh merasa tenteram dengan kezalimandi dunia dan hanya menunggukematian pelaku kezalimanitu. Dan bagaimana kalau sudahmati? Surat Yâsîn memperingatkankepada kita, Sungguh, Kamilah yangakan memberi hidup kepada merekayang sudah mati, Kami mencatat segalayang mereka lakukan dahuludan bekas-bekas yang mereka tinggalkan,dan segalanya Kami perhitungkandalam kitab yang nyata (Q.,36:12).Artinya, kalau kita sudah mati,maka ada masalah reputasi. Entahreputasi baik atau buruk. Seperti dicerminkandalam sebuah pepatah,“Harimau mati meninggalkan belang,gajah mati meninggalkan gading,manusia mati meninggalkanreputasi.” Reputasi itu umurnyajauh lebih panjang dari pada pribadi.Kita mempunyai harapanhidup hanya beberapa tahun saja,tetapi reputasi kita bisa berlangsungsampai ribuan tahun.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2891


DEMOCRACY PROJECTSampai sekarang kita masihmenyebut nama Archimides, mengenalnama Al-Ghazali, mempelajaripikiran Plato, atau mendalami ajaranpara nabi. Beberapa sumberilmiah menyebutkan manusia padasaat itu hidupnyapendek, hanyasekitar 50 tahunan,tetapi reputasimereka abadi. Reputasiitu, sepertikita pahami darisurat Yâsîn, menggambarkanpengalamankita dialam ruhani. Kitamemasuki alam ruhani melalui kematian.Oleh karena itu, marilahkita jalani hidup ini dengan sungguh-sungguhdan penuh tanggungjawab. Seluruhnya akan kita tanggungsendiri nanti, saat kita berhadapandengan Allah Swt. DalamAl-Quran kita diingatkan, Danjagalah dirimu dari suatu hari tatkalatak seorang pun mampu membelayang lain juga tak ada perantarayang bermanfaat baginya, atautebusan yang akan diterima daripadanya,dan tiada pula mereka diberipertolongan (Q., 2: 48).RESISTENSI GEREJAUmat Islam mengalami kemunduranpada abad ke-12, persis“Pangkal segala perkara ialah alislâm(sikap pasrah kepada Allah),tiang penyangganya shalat, danpuncak tertingginya ialah perjuangandi jalan Allah”.(Hadis)ketika orang Barat mulai kenaldengan ilmu pengetahuan Islam.Tetapi lucunya, mereka melawanpengetahuan Islam itu begitu rupa.Misalnya, bagaimana Paus dulu pernahmembuat sebuah fatwa bahwakopi itu haram,kopi itu minumansetankarena orangyang minumkopi tidak bisatidur, dan ituadalah pekerjaanorang Islam.Setiap sesuatuyang baru memang selalumengalami resistensi. “Kasus kentang”pun dulu seperti itu. Kentangitu tumbuhan Amerika, dan ketikakentang dibawa ke Eropa, semuaorang menolak dengan alasan bahwatumbuhan itu beracun. Laluseorang bernama Sir Willy Wrightminta tolong kepada Ratu Inggrisagar keliling Kota London dengannaik kereta kebesarannya yangdihiasi dengan kentang seraya berkampanyesupaya orang Inggrismakan kentang. Ternyata itu efektif,dalam arti setelah kampanye, orangInggris ternyata mau makan kentang.Resistensi semacam itu jugadiarahkan orang Barat kepada apasaja yang datang dari Islam. Salahsatunya adalah novel The Name ofthe Rose sebagai novel terbaik yang2892 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenggambarkan tentang benturanantara ilmu pengetahuan Islamdengan Gereja yang luar biasasengit. Penulisnya sendiri adalahnovelis terkemuka dari Italia, yaituUmberto Eco.Benturan itu berlangsung selamadua abad, yaitu sampai abad ke-14.(Termasuk angkaArab itu sendirimemerlukanwaktu 200 tahununtuk bisaditerima orangBarat.) Baru setelahabad ke-14sampai abad ke-16, ilmu pengetahuanIslam sudahdiinternalisasidengan baik oleh orang Barat,bahkan juga dikembangkan. Padaabad ke-16 inilah orang Barat mulaimeninggalkan Islam. Lalu abad ke-16 sampai abad ke-18, memasukiZaman Modern setelah melewatifase Revolusi Industri (Inggris), danRevolusi Sosial Politik (Prancis).Setelah memasuki Zaman Modern,maka tidak mungkin bangsa-bangsalain bisa mengejar karena dimensinyasudah global. SekaliZaman Modern dimulai di satutempat, maka di tempat lain tidakakan bisa dimulai lagi, melainkanharus mengambil dari tempat itu.Itulah nasib orang Islam sekarang.RETORIKAMengajari sebenarnya adalahfungsi dari ilmu, termasuk mengajarianak kecil. Karena itu, orangtuasendiri tidak boleh lantasmengatakan bahwa kamu telah beriman.Hal yang demikian termasukwewenang keagamaan,wewenangsuci. Tidakmengherankanapabila tidak seorangkiai punmenyatakanbahwa seseorangtelah diampuniTuhan. Palingyang bisa dikatakanadalah“kamu harus yakin bahwa Tuhanakan mengampuni”.Seorang anak kecil yang diajari,tidak mesti dikatrol untuk dapatberpikir secara dewasa, karena memangada orang yang harus diajari,tetapi ada juga yang harus dibiarkanberpikir. Ini relevansinya kenapaAl-Quran menjelaskan bahwa kitaharus berbicara kepada orang sesuaidengan kadar kemampuannya.Ajaklah (mereka) ke jalan Tuhanmudengan bijaksana dan pesan yangbaik; dan bantahlah (mereka) dengancara yang terbaik (Q., 16:125). Kalau diurut secara falsafi,maka yang pertama dengan rasi-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2893


DEMOCRACY PROJECTonal, yang ketiga secara dialektis,dan yang kedua dengan retorika.Anak kecil masih dalam tahapretorika, cirinya adalah mengikutikebenaran tidak karena menangkapesensinya, tetapi melihat siapa yangmenyampaikan, bagaimana caranya,bahasanya, suaranya dan sebagainya.Dan itulah yang terjadi padasebagian besar umat manusia. Maka,mubalig yang populer adalahyang cakap, bahasanya bagus,suaranya bagus, misalnya ZaenuddinMZ. Kenyataan ini tidak hanyaterjadi di Indonesia, namun juga dinegara supermaju seperti Amerika.Ada ilustrasi menarik dari analisismengenai kemenangan Kennedyterhadap Nixon dalam pemilihanpresiden. Orang tidak mengiraKennedy yang tidak berpengalamanbisa mengalahkan Nixon yang sudahberpengalaman menjadi wakilEisenhower selama dua periode.Ternyata setelah dianalisis, suaraKennedy lebih baik dari Nixon, terutamawaktu diadu di televisi. Parapendengar menilai keseluruhan pribadiseorang pembicara hanya darisuaranya. Inilah yang disebut retorika.Karena itu, menghadapi anakkecil harus dengan tutur kata yangbaik. Tetapi setelah terpelajar, retorikasama sekali tidak relevan karenayang menjadi persoalan kemudianadalah masalah benar atau tidak.RIDLA ALLAHKedudukan ridla dalam seluruhkehidupan kita memang sentral;seluruh kehidupan kita harus menujukepada ridla Allah. Dan inibersifat ruhani. Maka seorangRabi‘ah Adawiyah dalam doanyakurang lebih mengatakan, “YaTuhan, kalau aku beribadat hanyauntuk mendapatkan surga-Mu,bakar saja surga-Mu itu, kalau akuberibadat hanya karena takutneraka-Mu, masukkan saja aku keneraka-Mu itu, tetapi kalau akuberibadat untuk ridla-Mu, ya Allahberikanlah ridla-Mu itu kepadaku.”Surga dan neraka baginya sudahtidak relevan. Seperti seorang anakyang tulus cinta kepada ibunya,ketika rindu dan ingin bertemu, iatidak lagi memperhitungkan apayang akan diberikan kepadanyananti. Ini kemudian dikaitkandengan doa kita dalam surat Al-Fâtihah, Engkau Yang kami sembah,dan kepada-Mu kami memohon pertolongan(Q., 1: 5).Menurut tafsir sufi, kedudukaniyyâka nasta‘în (kepada-Mu kamimemohon pertolongan) lebih tinggidari iyyâka na‘bud (Engkau yang kamisembah), karena yang kedua inimerupakan peningkatan. Ketikaiyyâka na‘bud, memang di situsudah ada ketulusan, tetapi masihtercampur dengan kesempatan2894 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTuntuk mengaku telah berbuat, yaituaku menyembah kepada-Mu. Artinyamasih ada klaim untuk diri sendiriyang mengharapkan pahala,meskipun itu sama sekali tidaksalah. Sedang iyyâka nasta‘în, berartidalam berbuat baik pun aku tidakmampu; Engkaulah yang membuataku bisa berbuat baik, sehinggatidak lagi mengklaim bahwa dirikita yang berbuat baik. Ketika dapatberbuat baik, sebenarnya inimerupakan rahmat Allah; digerakkanhati kita melalui jasmani dannafsani yang berlanjut kepada ruhaniuntuk berbuat baik. Sebetulnyakita tidak punya daya dantenaga untuk berbuat baik, melainkansemuanya berasal dari Allah.Ini yang disebut takhallî, mengosongkandiri dari klaim-klaim. Dandi situlah ketulusan. Maka, dalambahasa kaum sufi, iyyâka na‘buddikategorikan sebagai tingkat untukorang yang beribadat, sedang iyyâkanasta‘în telah berada di tingkat alsâlikûn,orang yang menempuh jalankeruhanian. Oleh karena itu,dalam beribadat kita diharapkanuntuk tidak berhenti pada iyyâkana‘bud, meskipun mengharapkan pahaladari ibadat dan membayangkansurga tidak ada salahnya. Apayang harus diingat adalah bahwaada kebahagiaan yang lebih tinggi,yaitu yang bersifat ruhani.RIDLA MENUJUJIWA YANG TENANGSalah satu hikmah puasa ialahasketik, menjadi zuhud, yaitu hidupsuci. Hidup suci itu implikasinyaantara lain tidak menolak dunia,tetapi menomorduakan dunia.Yang dimaksud dengan menomorduakandunia ialah sikap yangmenyadari bahwa dunia bukansegala-galanya. Dunia hanya perantarauntuk hidup yang lebihabadi dan lebih hakiki. Oleh karenaitu, yang disebut asketik bukanlahmengharamkan yang halal. Tidakperlu mengharam-haramkan yanghalal karena yang halal tetap halal.Sabda Nabi, Engkau dengan apayang di tanganmu itu tidak lebihmantap, tidak lebih percaya diri,tidak lebih puas daripada engkau denganapa yang ada di tangan Tuhan.Artinya, bahwa kita dengan apayang ada di tangan kita itu tidak lebihbahagia daripada yang dibutuhkanTuhan; kita harus tetap bertanyakepada Tuhan, apakah iniyang dikehendaki. Kalau tidak, ambilsaja, berilah aku yang Engkaukehendaki, lebih-lebih yang bersifatnikmat atau kesenangan. Inilahyang dimaksud ridla kepada AllahSwt. Kita rela dan pasrah sepenuhnyadengan apa yang diberikan olehAllah kepada kita. Tentu saja pasrahdalam arti positif dan aktif, bukanarti pasif.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2895


DEMOCRACY PROJECTRidla itulah yang kemudiandikaitkan dengan jiwa yang tenang.Para psikolog menerangkan bahwasalah satu unsur kebahagiaan ialahberpikir positif kepada hidup. Hidupini baik walau apa pun yangterjadi. Dalam tingkat tertentu,orang mesti bisa mengapresiasi bahwakesengsaraan itu adalah kebahagiaan.Karena itu, kalau kaum sufimenderita (katakanlah, sakit) merekamalah bersyukur kepada AllahSwt. Sebab, itulah rahmat Tuhan.Jadi rahmat itu bukan berarti kalauminta uang lalu dengan segeraTuhan memberinya.Mengapresiasi sifat RahmanTuhan tidak berarti berlunak-lunaktetapi melihat tempatnya. Kasihadalah puncak dari sifat-sifat AllahSwt. Tentu saja nama-nama Allahyang 99 tetap relevan. Tetapi kalautidak bisa seluruhnya, maka sifatkasih itulah yang harus ditransferke dalam diri manusia. Nabi mengatakan,Allah itu pengasih langit danbumi, oleh karena itu kasihilah kepadasesamamu, maka Allah akankasih kepadamu.RINTISAN KESARJANAANPara ahli umumnya berpendapatbahwa pemikiran Islam yang kemudianterkait erat dengan fungsi kesarjanaantelah dirintis dan dikembangkansejak saat yang sangat dinidalam sejarah Islam. Di antara tokoh-tokohIslam yang terlibat dalamusaha perintisan dan pengembanganitu, dua nama patut disebutkandi sini, yaitu ‘Abdullah ibn‘Umar (Ibn Al-Khaththab) dan‘Abdullah Ibn ‘Abbas (Ibn ‘Abd Al-Muththalib). Kemunculan dua‘Abd Allah ini sangat menarik dicermatiberkaitan dengan fenomenaatau mungkin lebih tepat, perasaantraumatis akibat perpecahan (politik)di kalangan umat Islam dengansikap saling mengafirkan padamasa-masa awal setelah RasulullahSaw. wafat.Abdullah Ibn ‘Umar yang bermukimdi Madinah menyatakandiri netral dari pertikaian (politik)segitiga antara para pengikut ‘Aliibn Abi Thalib di Kufah (Irak),Mu’awiyah ibn Abi Sufyan diDamaskus (Syam atau Syria), danAhl Al-Syûrâ (para pembela prinsipmusyawarah, kaum “Demokrat”)yang berpangkal di Al-Harûrâ dekatKufah (karena itu semula merekadisebut Al-Harûrîyûn, tapi kemudiandikenal dengan sebutan kaumKhawarij, kaum “Penyebal” atau“Protestan”, karena protes-protesmereka). Sebagai ganti dari pelibatandiri dalam politik meskipunakhirnya menaati Mu’awiyah namuntetap bersikap kritis—AbdullahIbn Umar mencurahkan perhatiankepada praktik-praktik baku dikalangan kaum beriman (al-2896 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMu’minûn), khususnya di kalanganpenduduk Madinah yang dipandangsebagai secara langsung melanjutkanpraktik-praktik RasulullahSaw. Karena itu, ‘Abdullah ibn‘Umar dipandang sebagai perintiskajian tentangSunnah (tradisi),khususnya yangberkaitan denganNabi.Sementara itu‘Abdullah ibn‘Abbas banyakmencurahkanperhatian padabidang tafsir Al-Quran. Meskipuntanpa kepribadian yang amat mengesankanseperti ‘Abdullah yangpertama, ‘Abdullah yang kedua inijuga dianggap pelopor tumbuhnyainstitusi keulamaan dalam Islam,sekaligus berarti pelopor kajianmendalam (dan sistematis) tentangagama Islam. Bersamaan denganitu, mereka juga sering disebutsebagai “moyang” golongan Sunniatau Ahl al-Sunnah wa al-Iamâ‘ah.RISÂLAH UNIVERSALISME ISLAMDalam rangka ikhtiar, manusia diperintahkanuntuk memperhatikanhukum-hukum (taqdîr) dari Tuhanyang berlaku pada alam secarakeseluruhan.Risâlah (tugas kerasulan) NabiMuhammad adalah untuk seluruhumat manusia, sehingga ajarannyapun bersifat universal. Ini berartiajaran itu tidak bergantung atau terbatasioleh faktor kebahasaan, termasukoleh bahasa Arab.Karena Rasulullah Saw. adalahseorang Arab, maka dengan sendirinyawahyu yang diturunkan kepadabeliau, yaitu Al-Quran, adadalam bahasaArab, tanpa mengurangikualitasuniversalajaran yang dikandungnya.Dari sudut ini,penggunaanbahasa Arab sebagaibahasa KitabSuci adalah masalah teknispenyampaian pesan atau risâlah.Namun, dalam kesatuannyayang utuh, terutama dalam kaitannyadengan konsep atau doktrinI‘jâz (kemukjizatan), Al-Qurantidak dapat dipisahkan dari mediumekspresi linguistiknya, yaitubahasa Arab. Maka bahasa Arabmenjadi bagian integral darikesucian Al-Quran, dan Al-Quranhanya ada dalam bahasa Arab.Apresiasi terhadap Al-Qurantidak dapat dibatasi hanya kepadaaspek rasional dan kognitif semata(yaitu apresiasi dalam bentuk usahamenangkap dan memahami maknaajaran yang dikandungnya), tetapiharus dilengkapi dengan apresiasimistik atau spiritual (mungkin lebihtepat kesufian).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2897


DEMOCRACY PROJECTUntuk apresiasi rasional-kognitifnya,Al-Quran, baik secara keseluruhanatau sebagian, dapat diterjemahkanke dalam bahasa-bahasaselain bahasa Arab. Terdapat prokontradalam hal ini, namun dapatdipastikan adanya kesepakatan bulatsemua pihak bahwa suatu terjemahantidak bisa mengganti kedudukanaslinya dalam bahasaArab.Begitu persoalannya dengan Al-Quran, begitu pula dengan bacaanbacaanritual yang lain, sekalipundalam hal kedua ini kelonggaranuntuk menerjemahkan lebih besardaripada yang ada pada hal pertama,tanpa meniadakan perbedaanpendapat yang telah terjadi.Sementara itu, pengalaman empirikmenunjukkan bahwa penggunaanbahasa Arab dalam tindakanformal keagamaan, seperti dalamritus-ritus, memberi rasa kesatuanIslam sedunia tersendiri, sehinggasebaiknya dipertahankan. Meskipunbegitu, hal ini dilakukan dengantetap adanya keharusan memahamisecara kognitif apa makna bacaan.Sebab jika tidak, suatu ritus tidaklagi berfungsi sebagai sarana penghayatanajaran yang benar, tetapidapat berubah menjadi sejenis mantrayang beraroma magis, suatu halyang bertentangan dengan keseluruhansemangat Islam berdasarkantawhîd, yang berimplikasi antaralain pembebasan manusia daritakhayul dan mitologi.RISET DAN PENGEMBANGANPendidikan dalam arti peningkatanilmu pengetahuan dan perluasanserta pendalaman informasimencakup kegiatan-kegiatan penelitianilmiah. Dalam hal riset danpengembangan (research and development,R & D) ini pun, kita bangsaIndonesia termasuk yang palingrendah di dunia. Sebabnya tidaklain ialah rendahnya kesadaran kitatentang pentingnya penelitianilmiah. Lagi-lagi, sebagai jenisinvestasi, penelitian juga tidak akanmenyajikan hasil yang dalam jangkapendek dapat dinikmati. Tetapi, dalamjangka panjang, keberhasilanpenelitian ilmiah tidak saja akanmembuat suatu bangsa lebih produktif,melainkan juga lebih mandiridan lebih berdaulat, sepertiterbukti pada negara-negara maju.Karena itu, semua fasilitas penelitianyang ada, seperti lembagalembagapenelitian dalam bidangbidangpertanian (kita memilikikebun botani tropis terbesar didunia!), kelautan, kedirgantaraan,tenaga atom, sumber-sumber energi,dan seterusnya, harus dimanfaatkansecara optimal dengan perhatianyang lebih serius atas dasar2898 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkesadaran dan kemauan politik yangtinggi. Atas dasar itu pula fasilitasfasilitasbaru harus didirikan dandisediakan sebanyak mungkin, sesuaidengan tingkat kemampuannasional dalam hal pembiayaan danpengelolaan. Bersamaan dengan ituharus digalang kerja sama denganlembaga-lembaga penelitian internasional,antara lain demi meningkatkanmutu kemampuan parapeneliti nasional. Dibanding dengannegara-negara tetangga terdekat,kita merasakan adanya ironi besar,karena kita tertinggal tidak hanyadalam penelitian dan pengembanganbidang teknologi tinggi,tetapi juga dalam bidang pertaniandan kelautan yang justru merupakankeistimewaan negeri kita sebagainegeri tropis terbesar di dunia yangmembentang sepanjang Khatulistiwadengan garis pantai amatpanjang dan wilayah bahari yangamat luas.RIYA’ VS IKHLASSudah diketahui secara luas bahwaberbuat sesuatu untuk selainAllah adalah riya’, pamer-pamrih.Ada hadis yang mengatakan bahwariya’ merupakan jenis syirik kecil,al-syirk al-ashghar. Tetapi syirik demikiancukup menjadi kekhawatiranNabi setelah berhala tidak ada,“Tetapi yang paling aku khawatirkanadalah syirik kecil yaitu riya.” Dalamhadis lain dikatakan bahwa riya’merupakan sesuatu yang sangatsulit dikontrol karena semua orangmemiliki potensi untuk riya’. Dilukiskanbahwa riya’ masuk ke dalamdiri kita seperti semut hitam berjalandi atas batu hitam di malamyang kelam sehingga tidak kelihatan;jadi, tahu-tahu sudah kitajatuh ke dalam riya’.Ada ilustrasi dalam sebuah kitabbahwa, kalau mau pergi ke masjiduntuk shalat dan tiba-tiba tebersitniat sambil ketemu teman, itu sudahriya’. Karena itu, kembali pulangsaja. Tetapi ketika pulang menujurumah dan terbetik lagi dalamhati keikhlasan untuk ke masjid,maka lebih baik kembali ke masjid.Artinya, mencari ikhlas memangluar biasa sulitnya dan harus melaluiperjuangan terus-menerus, sehinggaujung-ujungnya adalahberbuat saja apa adanya tanpa peduli.Sebab ikhlas dalam literaturkesufian disebut sebagai rahasia,yaitu rahasia antara seorang pribadidengan Allah. Tidak ada orang yangtahu dirinya ikhlas atau tidak kecualidia sendiri dan Allah. Hal ituberdasarkan hadis, “Ikhlas adalahrahasia-Ku yang Aku amanatkan,Aku titipkan, Aku percayakan kepadahamba-Ku yang Aku cintai yangtidak diketahui oleh setan hingga ti-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2899


DEMOCRACY PROJECTdak bisa dirusak oleh setan dan tidakdiketahui oleh malaikat, tidak tercatatoleh malaikat.”Menurut agama Islam, di kanankirisetiap orang ada malaikat yangselalu mencatat amal. Tetapi ternyataada hal-hal yang tidak bisa dicatatoleh malaikat, yaitu lubukhati yang paling dalam termasukikhlas. Kemudian diterjemahkandalam dongeng-dongeng kesufian,misalnya ketika Nabi Musa naik kebukit Sinai untuk menemui Tuhan,di tengah ia jalan bertemu dengandua teman, yang satu orang baikdan yang satu penjahat, dan keduanyaberpesan untuk menanyakankepada Tuhan tentang diri merekamasing-masing. Orang yang baikmenanyakan di mana surganya danyang jahat menanyakan di mananerakanya. Kira-kira begitu sederhananya.Ketika kembali, Musa berkatakepada orang yang baik kalaudia akan masuk surga tingkat sekian,dan berkata kepada yang jahat bahwadia akan masuk neraka. Yangpenjahat lalu sujud bersyukur, karenabagaimanapun juga, Tuhan masihingat kepadanya. Musa melarangnyabersujud karena dia tetapakan masuk neraka. Lalu datangmalaikat menegur Musa, “Beritamusalah, Musa. Yang masuk surgajustru yang jahat, dan yang baikakan masuk neraka. Karena yangbaik tadi sombong dengan kebaikannya,membanggakan kebaikannya,sedangkan yang jahat rendahhati, dia tahu dia jahat dan mengakujahat, dan hanya diingat olehAllah saja sudah bersyukur.” Sebenarnyaitu bukan sesuatu yang malaikattahu, tetapi dia datang karenadiinstruksi oleh Tuhan untuk mengoreksiberita Musa.Dongeng di atas merupakan wahanauntuk menyampaikan pesanbahwa dalam diri kita terdapat bagianyang tidak bisa dideteksi oranglain, misalnya ikhlas. Dan salahsatu indikasi ketidakikhlasan adalahkalau kita terus-menerus mengakubahwa kita ikhlas karena khawatirdituduh tidak ikhlas. Padahal dituduhtidak ikhlas sendiri berarti ikhlas.Memang, ikhlas merupakanstruggle no save, suatu perjuanganyang berat sekali. Itulah sebabnyakita harus berusaha terus-menerus.RODA NASIBSalah satu kelemahan manusia,seperti digambarkan dalam Al-Quran, adalah bahwa manusia diciptakandalam keadaan halû‘an,mudah sekali keluh kesah dan tidakstabil, mudah terbanting ke kanandan ke kiri. Kalau menerima ataumengalami kekalahan atau kegagalan,manusia menjadi putus asa danmengumpat ke sana dan ke mari.2900 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEgonya hancur. Tetapi kalau menerimaatau mengalami kesuksesandan keberhasilan, dia menjadi sombong,mulai melihat dirinya lebihdari gambarannya.Dia melihatdirinya lebihbesar darikenyataan hidupnyasendiri.Oleh karena itu,kita butuh sikapistiqâmah, yaknilurus. Kita haruskembalikan semuanyakepadaAllah.Nabi Muhammad sendiri pernahmengalami hal itu. Begitu pula parasahabat. Misalnya ketika terjadiPerang Uhud. Bagaimanapun harusdikatakan bahwa Nabi Muhammaddan sahabat waktu itu kalah,sekalipun tidak berarti kalah fatal,yang membuat agama Islam hancur.Tetapi kalau dilihat dari jumlahkorban yang jatuh, lebih banyakpada umat Islam daripada kaummusyrik. Orang-orang Quraisysudah lebih dahulu mengalami eforiabahwa mereka menang. TetapiNabi Muhammad mempunyai akal,dengan cara meningkatkan perjuangandari fisik-senjata kepada perjuanganpsikologis (psywar). Hal itudilakukan Nabi dengan mengutusbeberapa orang sahabat untukmengejar orang Quraisy yang tujuannyahanya sekadar untuk memberikansuatu gambaran bahwamereka masih bertahan, dan parasahabat dipesan agar meneriakkankemenanganpada mereka.Maka ada suatuungkapan dalambahasa Arabyang artinya,“Perang itu selalusilih berganti,suatu saatuntuk kita, saatyang lain terhadapkita.”Maksudnya, satu saat kita menang,saat lain kita kalah, itu biasa. Ituadalah hukum (ketentuan) Allah,yang dalam bahasa Al-Quran disebutmudâwalah, hukum semacamroda nasib; bahwa nasib itu sepertiroda yang selalu berputar. Bahwasemua orang ada pada bingkai rodaitu, sehingga kadang-kadang ada diatas dan kadang-kadang ada dibawah.Nabi Muhammad dan para sahabatnyadibekali dengan satuprinsip, bahwa menderita atau menangsoal giliran; Rasulullah mendapatwahyu, Dan janganlah kamuberhati lemah dalam mengejar musuh.Kalau kamu merasakan penderitaan,mereka juga merasakan penderitaanyang kamu rasakan. Danyang kamu harapkan dari Allahbukan apa yang mereka harapkan.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2901


DEMOCRACY PROJECTDan Allah Mahatahu, Mahabijaksana(Q., 4: 104). Artinya, meskipunkaum Muslim dengan kaumkafir sama-sama menderita, tetapikaum Muslim mempunyai kelebihandibandingkan dengan kafir.Kelebihan yang dimaksud adalahbahwa kaum Muslim masih mempunyaiharapan kepada Allah,sedang kaum kafir tidak.RUHSelain berarti Wahyu atau Jibril,Rûh dapat diartikan sebagai Sukma.Maka dalam firman Allah, ParaMalaikat dan Rûh naik menghadapkepada-Nya dalam sehari yang ukurannyaialah sama dengan limapuluhribu tahun (Q., 70:4). Yang dimaksuddengan Rûh di situ adalahMalaikat Jibril. Tetapi jika dikaitkandengan firman Allah,Dia yang telah membuat baiksegala sesuatu yang diciptakanNya, dan telah memulai penciptaanmanusia dari tanah. Kemudiandijadikan anak-turunnyadari sari air yang hina. Lalu disempurnakanbentuknya, dan ditiupkanke dalamnya sesuatu dariRuh-Nya, dan dibuatkan untukkamu (wahai manusia) pendengaran,penglihatan, dan kalbu.Namun sedikit kamu bersyukur(Q., 32: 7-9).Dengan demikian, Rûh dariAllah adalah juga karunia Ilahi danRancangan-Nya bagi manusia.Dalam alam keruhanian, kita semuadiangkat kepada cahaya inayatatau pertolongan Tuhan, dan Kemuliaan-Nyamentransformasikannilai kemanusiaan kita. Dalam firmanitu dijelaskan adanya tingkattingkatperkembangan manusia:pertama, ia diciptakan dari tanah;kedua, keturunannya diciptakandari sari pati cairan yang menjijikkan(sperma dan ovum); ketiga,bentuknya disempurnakan; keempat,ke dalam diri manusia ituditiupkan sesuatu dari Ruh Tuhan;kelima, manusia dilengkapi denganberbagai indra, baik yang lahir(pendengaran dan penglihatan)maupun yang batin (kalbu). Sampaidengan tahap ketiga itu, makhluk“manusia” masih baru mencapaitingkat kemakhlukan binatang.Dan setelah tahap keempat manusiamenjadi lebih tinggi daripada binatang,yakni memiliki unsur sebagaimakhluk keruhanian atau spiritual,tidak semata-mata makhluk jasmaniatau biologis saja. Tingkat keruhanianmanusia ini ditopang oleh kemampuannyayang khas sebagaikarunia Ilahi, yaitu kemampuanmenyadari tingkat hidup yang lebihtinggi berdasarkan kesadaran tentangadanya Yang Mahakuasa danpengarahan hidup menuju kepada-Nya, demi memperoleh perkenan2902 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTatau ridla-Nya. Bahkan “pendengaran”dan “penglihatan” manusiapun mempunyai makna dan fungsiyang lebih tinggi daripada yang adapada binatang. “Pendengaran” manusiatidak saja berarti suatu kemampuanfisik-biologis untukmenangkap suara dalam alam material,tapi juga berarti kemampuan“mendengar” dan menangkap pesan-pesanIlahi melalui berbagaiperlambang dan tanda-tanda yangmemenuhi alam raya. Dan “penglihatan”berarti, selain kemampuanvisual menangkap bentuk atau gerakbenda dalam alam material, jugaberarti, dalam fitrahnya sebagaikeadaan suci primordial, kemampuanmenangkap visi Ilahi. Ini semuamenunjukkan segi-segi keruhanianmanusia. Kelak di akhiratsegi-segi keruhanian itu akan tampilutuh dengan pengalaman keruhanianyang utuh pula, baik yang berupakebahagiaan (“surga”) maupunyang berupa kesengsaraan (“neraka”).Hal ini dilukiskan dalam firman,Pada hari (kiamat) Rûh danpara malaikat berdiri dalam barisan,dan mereka tidak akan berbicara kecualidia yang diizinkan oleh YangMaha Pengasih, dan dia hanya berkatayang benar (Q., 78:38). KatakataRûh dalam ayat suci itu, menurutYusuf Ali, diartikan sebagai“sukma keseluruhan manusia ketikamereka bangkit menghadapi MejaPengadilan Tuhan”. (Tapi para ahlitafsir yang lain mengartikan Rûhdalam firman itu sebagai MalaikatJibril yang memang diserahi tugasmenyampaikan pesan-pesan Ilahikepada manusia melalui nabi-nabidan rasul-rasul. Ini mencocokifirman: Sesungguhnya ia (Al-Quran)adalah benar-benar wahyu yang diturunkandari Tuhan sekalian alam.Yang dibawa turun oleh Rûh al-Amîn (Ruh yang Tepercaya), kepadakalbumu (Muhammad) agar engkautermasuk (para rasul) yang memberiperingatan, dalam bahasa Arab yangjelas. Dan sungguh ia (Al-Quran) itu(berita-beritanya) sudah terdapat dalamkitab-kitab suci mereka kaumterdahulu.)WAHYU/RUH KENABIANAllah berfirman dalam Kitab Suci,Dan mereka bertanya kepada engkau(Muhammad) tentang Ruh (Wahyu).Katakan, “Ruh itu dari PerintahTuhanku, dan kamu tidaklah diberisesuatu dari pengetahuan (tentangRuh itu) kecuali sedikit saja.” Danjika Kami (Allah) menghendaki,tentulah Kami (dapat) melenyapkanapa yang telah Kami wahyukankepada engkau (Muhammad), kemudianengkau dengan begitu tidakakan mendapatkan Pelindung terhadapKami (Q., 17: 85-86).Abul A‘la Maududi mengemukakanpandangan bahwa RuhEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2903


DEMOCRACY PROJECTdalam ayat suci di atas, sesuai dengankonteks keseluruhan firmandalam deretan ayat-ayat bersangkutan,adalah sebagai “Spirit of Prophethoodor Revelation” (Ruh Kenabianatau Wahyu). Lengkapnya keteranganMaududi adalah demikian:Biasanya,Ruh di sini diartikan“soul”(ruh, sukma).Yaitu bahwaorang bertanyakepada NabiSaw. tentang hakikatruh yangmerupakan inti kehidupan, danjawabnya ialah bahwa ruh itudatang oleh Perintah Allah.Tetapi jika konteks (firmanfirmanbersangkutan) benarbenardiperhatikan, maka akanjelas bahwa di sini perkataanRûh mengandung makna “RuhKenabian atau Wahyu”, danmakna yang sama juga disebutkandalam Q.,16:2;40:15,dan 42: 52. Di antara paraulama terdahulu, Ibn Abbas,Qatâdah, dan Hasan Bashrî(semoga Allah meridlai merekasemua) menganut penafsiranyang sama, dan pengarang(kitab) Rûh Al-Ma‘ânî mengutipketerangan Hasan dan Qatâdah,demikian: “Rûh mengandungarti (Malaikat) Jibril dan pertanyaannyaialah tentang hakikatbagaimana turunnya dan inspirasinyakepada kalbu Nabi Saw.dengan Wahyu.“Sesungguhnya Aku adalah Allah,tiada Tuhan selain Aku. Makasembahlah olehmu akan Daku,dan tegakkanlah shalat untukmengingat-Ku!”(Q., 20: 14)Demikian pula para ulama terkenallain, banyak yang menganutpendapat dan penafsiran yangserupa. Ini menunjukkan dan menegaskanbahwa Al-Quran sebagaiWahyu memiliki dimensi keruhanian,dan kenyataan ini pentinguntuk dapat menangkappesanpesannyayangtidak selalu empirik.Dan dimensikeruhanianAl-Quranjuga diperkuatoleh keterangan-keterangan bahwamalaikat pembawa Wahyu, yaitu Jibril,sering diacu sebagai Rûh, Rûh Al-Quds, Al-Rûh Al-Amîn, danseterusnya.RULES OF THE GAMEPrinsip persamaan sebagai suatufaktor sosial-politik dalam hubunganantara sesama manusia tergantungpada sejumlah aturan permainan(rules of the game), apa punbentuk aturan itu (dari yang palingmendasar seperti konstitusi, terus keundang-undang, kemudian peraturanpemerintah, keputusan yangberwenang, kesepakatan, dan seterusnya).Aturan-aturan itu dapatterwujud hanya jika aspirasi atau keinginanwarga masyarakat yang ber-2904 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkedudukan sama itu dapat diungkapkandengan bebas. Tanpa kebebasanmenyatakan pikiran itu makadari bentuk-bentuk perubahansosial akan hanya sedikit yangbersifat ramah dan lancar, yangdapat memberi harapan bagi terhindarnyakorban yang menakutkan,seperti yang pernah terjadidi Korea Selatan dan RepublikRakyat Cina (peristiwa LapanganTiananmen).Dalam hal ini, kita perlu memberiperhatian secukupnya padamasalah bagaimana aturan-aturanitu diuji. Dalam hubungan yangbergantung pada aturan-aturanyang dapat diubah di mana perlu—tetapiyang harus ditaati dengansungguh-sungguh segerasetelah aturan-aturan itu disepakatibersama—ujian bagi aturan-aturanserupa dengan ujian yang rasional.Setiap aturan selalu terbuka untukdibicarakan kembali jika didapatitidak memadai lagi atau tidak dapatdilaksanakan dengan baik. Aturanaturanitu, tidak seperti halnyadengan adat-istiadat, hukum, ataubagian-bagian suprarasional darisuatu agama, tidak pernah dantidak dibenarkan mendasarkan kekuatannyapada kepercayaan bahwadirinya sendiri adalah suci atausupernatural. Dengan kata lain, iaharus dipandang sebagai hanyabersifat manusiawi, sebagai produkpemikiran rasional manusia yangterbuka untuk dibicarakan kembali.Sebab, sekali kita memandangbahwa satu produk pemikiran manusiabernilai mutlak dan tabu untukdibicarakan, maka hal ini akanrawan terhadap timbulnya absolutismekekuasaan, tiranisme, danotoritarianisme. Ada baiknya kitarenungkan peringatan dari IvorBrown, “Dunia telah senantiasadibicarakan oleh orang-orang yangmengira mereka itu mempunyai satu-satunyarahasia, satu-satunyaTuhan (secara palsu—NM), satusatunyapartai politik yang bakalmembawa keselamatan. Karena itu,mereka berketetapan hati untukmemaksa setiap orang masuk kedalam bangunan suci mereka,sambil membakar, menyiksa, memenjarakan,dan membunuh semuayang menentang, dengan membelenggujiwa, mengingkari hakmenggunakan badan dan pikiran.Inilah pandangan saya tentangdosa, dan sejarah dunia, termasukpolitiknya, penuh dengan dosapenyiksaan itu. Seorang fanatikusselalu merupakan hama. Pikiransatu-arah senantiasa merupakanpandu yang berbahaya.”Sama halnya dengan mode,aturan-aturan tertentu dapat bersifatsementara. Maka akan salahbesar jika kita mencampuradukkanantara perubahan suatu aturan main(yang tidak memadai) dengankekacauan. Justru yang sebaliknya-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2905


DEMOCRACY PROJECTlah yang benar. Perubahan yangcepat dan sering dalam hubungansosial dapat merupakan pertandakekuatan dan sekaligus kelemahan.Tetapi, kata Duncan, seorang pakarilmu sosial, “Hanya jika bentuk(dan sekaligus isi) hubungan-hubunganmanusia itu dapat digantidengan cepat dan mudah makasuatu masyarakat yang kuat dapatdiwujudkan. Dan jika ada bahayaketika terlalu banyak perubahan,maka juga ada bahaya yang samaketika terlalu banyak kekakuan.”Barangkali memang benar, sepertidikhawatirkan banyak orang,bahwa suatu kekacauan akan terjadijika usaha perubahan terhadapsuatu aturan atau pedoman bernegaratertentu dilakukan. TetapiDuncan juga memperingatkan,pengalaman di mana saja menunjukkanbahwa setiap berpegangsecara kaku dan dogmatis padaaturan yang tidak memadai akanjustru menjerumuskan masyarakatpada proses perubahan yang radikal,kacau, dan tidak jarang memakankorban. Maka, kita tidakboleh menyamakan “keributan”yang menandai hidupnya demokrasiatas dasar keterbukaan dengankekacauan yang benar-benar terjadijustru jika prinsip-prinsip demokrasitidak dijalankan. Ketentuan iniberlaku secara universal—di manasaja dan kapan saja—sebagaimanadiingatkan oleh Huntington,direktur CFIA (Center for InternationalAffairs, UniversitasHarvard), “... stabil. Di sampingmemang benar bahwa rakyatmungkin akan melakukan march,berteriak, menantang, dan urakan,tinjauan pada sejarah menunjukkanbahwa dalam masyarakat yangkompleks dan maju, pemerintahandemokratis adalah sangat stabil.Sebagaimana revolusi sosial yangkeras tidak pernah menghasilkandemokrasi, maka demokrasi puntidak pernah mengakibatkan revolusisosial yang keras...”Maka, sama dengan yang diharapkanpara pemimpin kita sendiri,demokrasi dan demokratisasi adalahjalan yang paling baik untuk memelihara,melestarikan, dan mengukuhkanaset nasional kita sekarangini, yaitu stabilitas, keamanan, persatuan,dan kesatuan. Selanjutnyakondisi ini untuk lebih menjaminkelangsungan pembangunan yangtelah menemukan momentumnyadalam Orde Baru, menuju “EraTinggal Landas”.RUNTUHNYA MITOLOGI KUNOMenurut Joseph Campbell,runtuhnya berbagai mitologikuno yang pernah menunjangdan mengilhami hidup manusiasejak zaman dahulu dimulai padatahun 1492, tidak lama setelah2906 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTterjadi penjelajahan besar keberbagai samudra oleh tokoh-tokohpelayaran seperti Columbus danVasco da Gama. Dikatakan bahwayang terkena sasaran devaluasiterlebih dahulu ialah mitologi penciptaanalam raya seperti termuatdalam Genesis (Kitab Kejadian) dariPerjanjian Lama. Pada tahun 1543,Copernicus menerbitkanmakalahnyatentangjagad yangberpusat padamatahari (heliosentris),melawanajaran Genesis bahwa jagadberpusat pada bumi (geosentris).Lebih sedikit dari setengah abadkemudian, Galileo dengan teleskopnyameneguhkan pendapatCopernicus. Pada tahun 1616Galileo dikutuk oleh Inkuisisi Gerejakarena dianggap melawan ajaranyang benar.Sejak itu, perang antara ilmu disatu pihak dan mitologi (atau agamayang mitologis) di lain pihak,tidak terhindarkan, dan berlangsungdalam skala besar. Bagaimanapun,Konfrontasi itu tidakselalu dimenangkan oleh ilmu.RUNTUHNYATANGGUNG JAWAB PRIBADIAlkisah, ada seorang lurah di sebuahdesa penghasil madu. IaBerdoalah kepada-Nya denganrasa takut dan rindu (harap-harapcemas—NM).(Q., 7: 56)mengumpulkan warganya untukmenyumbangkan madu kepadamasyarakat lain yang baru ditimpabencana alam. Kepada warganya iamenganjurkan agar masing-masingmenyumbangkan madu dalamcangkir dan supaya di waktu malamdikumpulkan di Pendopo. Di sanasudah tersedia bejana-bejana.Mengapa di waktumalam, supayatidak malu,sebab mungkinsaja di antaraanggota masyarakatitu ada yanghanya bisa menyumbangkan setengahcangkir, seperempatnya,atau bahkan kurang dari itu. Tidaksoal, yang penting semuanya ikutberpartisipasi dalam kebaikan. Sanglurah senang sekali karena ternyatasemua warganya datang dan menuangkanisi cangkir ke dalam bejana-bejanayang telah disiapkan,dan dia tidak sabar menunggu pagi.Tetapi apa yang terjadi ketikahari sudah mulai terang. Sang lurahkaget luar biasa, karena tidak satupun bejana itu yang berisikan madumelainkan air. Maka dikumpulkanlagi rakyat untuk menanyakan bagaimanahal itu bisa terjadi. Masing-masingmenoleh kepada yanglain, dan mengira bahwa yangmembawa air itu cuma dia sendiri.Rupanya malam itu ada yang berpikirbahwa jika semua orang mem-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2907


DEMOCRACY PROJECTbawa madu, maka kalau ada seorangyang membawa air tentu tidak akankentara. Dia lupa bahwa ada kemungkinansemua orang berpikiranseperti itu. Memang, yang terjadiadalah semua orang berpikiran demikiansehingga tidak ada setetespun madu dalam bejana.Itu suatu lukisan tentang tidakadanya tanggung jawab pribadi.Maka, Nabi mengatakan ibda’ binafsik(mulailah dari dirimu sendiri).Bayangkan kalau yang terjadisebaliknya, yakni seluruh warga desamenyadari tanggung jawab merekasebagai warga yang baik, sehinggasemuanya membawakanmadu yang terbaik. Maka tentu dipagi harinya sang lurah akan merasakaget. Dia minta sekadar madu, tetapiyang terkumpul madu yangkualitasnya terbaik.Sekarang, mari kita bicara daricontoh-contoh konkret, dan dariperspektif keagamaan. Telah lamamasyarakat Amerika Serikat (AS)meributkan soal krisis nilai (valuecrisis) yang intinya adalah hancurnyarasa tanggung jawab pribadiyang dimulai dari rumah tanggaatau keluarga. Gejala-gejala krisis itumisalnya ialah munculnya promiscuity,akibat dari revolusi seksualpada 1960-an, yakni kebebasan seksyang menghasilkan promiskuitas,atau suatu pertimbangan yangsangat ringan (longgar) kepada seks,dan akhirnya melecehkan sama sekalipernikahan—lembaga yangmasih dipandang sakral oleh agama-agama.Dalam agama Islam, misalnya,perkawinan disebut sebagaimîtsâq ghalîzh (perjanjian atau“kontrak” yang sangat berat). Karenaitu hubungan lelaki-perempuanharus dianggap sebagai sesuatuyang sangat serius.Tetapi jelas apa yang terjadi diAS itu bukan fenomena yang tanpapreseden. Pada tahun 60-an di ASterjadi krisis akibat perang Vietnam.Orang tidak mengerti untuk apaharus mati tanpa sebab yang jelasdi hutan-hutan tropis di Asia Tenggara.Padahal pada mulanya perangVietnam itu adalah urusan orangPrancis, tetapi AS kemudian masukdan melibatkan diri di dalamnya,yang menimbulkan efek sampingberupa adanya semacam penanyaankembali nilai-nilai Amerika (requestioningAmerican values).Kemudian, ekses dari prosesmempertanyakan kembali itu, munculgerakan-gerakan antikemapanan,antara lain, yang paling populer,dalam bentuk gerakan-gerakanHippie, yang merajalela di tahun60-an. Di antara ritual-ritualHippie ini ialah, misalnya, menginjak-injakuang, untuk menunjukkanpemberontakannya kepadakemapanan (the establishment).Tetapi, nilai-nilai juga ikut diinjakinjak,termasuk nilai-nilai keluarga.Sehingga terdapat satu proses yang2908 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsemakin menganggap ringan hubunganlelaki dan perempuan, yangsekarang ini menular ke Indonesiaseperti praktik “kumpul kebo”,yang menghasilkan delegitimasi atauistilah “anak-anak haram”.Sebetulnya istilah “anak haram”itu tidak benar, karena yang haramitu adalah proses terjadinya. Anakitu sendiri, menurut agama Islam,dilahirkan dalam kesucian, apa punprosesnya. Semua sahabat Nabi duluasalnya juga orang kafir, kalaukita hendak meninjau dari soal sahtidaknyanikah. Sebab musyrik artinyasebetulnya tidak sah; berarti,haram. Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman,dan lain-lain semuanya anak haramkalau kita gunakan pandangan sepertiitu. Tetapi Islam tidak berpandanganbegitu. Islam mengatakanbahwa anak yang lahir selaludalam keadaan suci, bagaimanapunprosesnya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2909


DEMOCRACY PROJECT2910 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2911


DEMOCRACY PROJECT2912 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSSA‘I: NAPAK TILAS HAJARSa‘i sebenarnya merupakan tindakanmeniru Hajar. Waktu itu,Hajar dan Isma‘il yang ditinggalIbrahim di Makkah, yakni tempatyang sangat tandus tanpa tetumbuhan,sedang kehabisan bekal air. Karenabegitu paniknya, Hajar bolakbalikdari Shafa ke Marwa. Maka,makna yang terkandung dalam sa‘iadalah kecintaan seorang ibu kepadaanaknya. Dan inilah yang harusdihayati ketika melakukan sa‘i.Kembali sedikit ke belakang.Setelah Ibrahim terusir dari negerinyasendiri di Babylon, ia pergi keHaran dan kemudian ke Kana‘an.Dia lalu kawin dengan Sarah, dansampai tua tidak dikaruniai anak.Suatu saat Ibrahim pergi ke Mesir,dan karena ada suatu peristiwa yangmembuat Fir‘aun sangat kagum kepadaIbrahim, Ibrahim dihadiahibudak cantik bernama Hajar. Denganpertimbangan tidak bisa memberiketurunan kepada Ibrahim,Sarah mengizinkan Ibrahim mengawiniHajar setelah dimerdekakandengan sendirinya. Dari Hajar, lahirseorang putra yang diberi namaIsma‘il, yang artinya Tuhan telahmendengar, yaitu mendengar doanyauntuk dikaruniai anak. Dengansendirinya kemudian Ibrahim menunjukkancinta yang sangat mendalamkepada Isma‘il. Tetapi ternyataSarah cemburu dan minta supayaIsma‘il dan Hajar diusir darirumah tangganya. Karena ini merupakanbagian dari rencana Tuhan,maka Ibrahim diberi petunjuk untukmembawa anak dan istrinya kesuatu lembah di sebelah selatanyang dulu di situ ada rumah suciyang didirikan pertama kali untukumat manusia, yaitu Ka‘bah.Pada saat Ibrahim dan anak istrinyasampai di sana, Ka‘bah tidakada karena sudah hancur oleh angin,debu dan pasir. Karenanya Ibrahimtidak menemukan apa-apa di sanakecuali hanya tempat yang sangatgersang. Tetapi dengan berbekalkeyakinan ruhani, Hajar dan Isma‘ilditinggal di tempat itu. Hajar punmerasa heran melihat Ibrahim yangsepertinya tidak bertanggung jawab.Kemudian Hajar berteriak, “HaiIbrahim, masa kamu tinggalkanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2911


DEMOCRACY PROJECTkami di sini?.” Karena sedih tidaktertahankan, Ibrahim tidak beranimenjawab dan terus pergi menjauh.Tetapi ketika Hajar bertanya, “Apakahini perintah Tuhan?”, Ibrahimmenjawab, “Ya, ini perintah Tuhan.”Mendengar jawaban itu Hajar kemudiantenang,karena berartiAllah tidak akanmenyia-nyiakannya.Ketika bekalair dalam kantongkulit habis,Hajar pun panik.Sesuai denganintuisi orang yanghidup di padangpasir, Hajar naik ke bukit untukmelihat burung terbang yang merupakanpertanda di sekitarnya adaair, tetapi tidak ada. Hajar punsemakin panik, bolak-balik dariShafa ke Marwa sambil berlari-lari.Dalam keputusasaan, Hajar kembalike anaknya, dan ternyata air memancardari bawah padang pasir.Dengan sendirinya Hajar sangatbergembira tetapi bercampur panik,seolah intuisinya berbicara denganair itu, “Hai kamu jangan kemana-mana, kumpullah, kumpullahdi sini,” karena takut airnyahabis ditelan oleh pasir. Itulahzamzam, berasal dari bahasa Ibrani,yang berarti kumpullah-kumpullah.Di daerah gunung berpasir dengansendirinya air menjadi komoditiyang paling berharga.Dengan air itulah kemudianMakkah tumbuh sedikit demisedikit menjadi kota. Dan Isma‘il,anak Ibrahim orang Babylon danberibu Hajarorang Mesir itu,akhirnya kawindengan orangArab. Dari perkawinanitu,akhirnya melahirkanbangsaQuraisy, yangkemudian menurunkanNabiMuhamad. Inilahyang disebut dengan ArabMusta’ribah, Arab melalui naturalisasi.Tetapi kelompok itulahyang kemudian menjadi pemimpinbangsa Arab.Berdasar atas pemikiran di atas,maka melakukan sa‘i harus dibarengidengan menghayati kecintaanseorang ibu kepada anaknya. Maka,tempat di mana anak dikandungseorang ibu disebut dengan rahîmyang berarti cinta kasih. Sebab tidakada cinta kasih yang lebih murnidaripada cinta kasih seorang ibukepada anaknya. Ini sudah menjadisuatu nilai perikemanusiaan yangluar biasa. Jadi jelas bahwa dalamsa‘i perlu ditanamkan nilai kemanusiaan.Kalau menghendaki2912 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberhaji yang mabrur, seharusnyatidak hamya menghayati ritualformalnya saja, tetapi juga menangkapmaknanya. Seperti ketika thawafjuga harus ditangkap maknanya,sehingga kita menyatu dengan seluruhjagat raya untuk bersama-samamenyembah Allah. Sebab tidak adasesuatu apa pun kecuali bertasbihmemuji Allah, “Ketujuh langit danbumi serta segala isinya menyatakankeagungan dan kesucian-Nya, dansegala sesuatu memuji kemuliaan-Nya, tetapi kamu tidak mengertipuji-pujian mereka” (Q., 17: 44).SABARSalah satu bentuk kebajikanadalah sabar. ... mereka yang tabah(sabar—NM), dalam penderitaandan kesengsaraan (Q., 2: 177).Sabar dalam menghadapi hidupdan tidak mudah putus asa. Inilahyang juga merupakan syarat atauprakondisi bagi kemenangan suatukelompok dalam perjuangannya.Biarpun suatu kelompok itu sedikit,tetapi kalau tabah, penuh disiplin,tidak mudah putus asa, makadia bisa mengalahkan yang banyak.Firman itu terkait denganpengalaman Nabi Daud yang memimpinsebuah tentara berjumlahkecil, tetapi bisa mengalahkan tentaraJalut yang besar jumlahnya. Iniadalah simbolisasi orang kecilmengalahkan orang besar, bukanpersoalan badannya, tetapi tentarakecil yang disiplin mengalahkantentara yang besar. Betapa seringpasukan yang kecil dapat mengalahkanpasukan yang besar dengan izinAllah. Dan Allah bersama orangyang tabah (sabar—NM) (Q., 2:249). Yaitu mereka yang tidakmudah putus asa, tidak mudah menyerahseperti dikatakan juga dalamAl-Quran, Betapa banyak para nabiyang telah berperang (di jalan Allah)didampingi sejumlah besar orangberiman, tetapi mereka tak merasalemah menghadapi bencana di jalanAllah, dan tak patah semangat, jugatak mudah menyerah. Dan Allahmencintai orang yang berhati tabah(sabar—NM) (Q., 3: 146).SABAR;MENUNDA KESENANGANMundur selangkah untuk dapatmaju beberapa langkah adalah suatuhal yang dilakukan dalam kehidupandan merupakan kenyataansehari-hari kegiatan kita. Ungkapanitu sendiri sebetulnya mengacu kepadasuatu sikap hidup yang amatpenting untuk dipahami denganbaik, yaitu sikap hidup berpikirdan bertindak strategis.Tetapi meskipun “dalil” itu tampakmudah diucapkan, namunsebenarnya tidak semua orangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2913


DEMOCRACY PROJECTdengan mudah melaksanakan. Karena“mundur selangkah” dapatmengesankan suatu kekalahan, makaorang yang tinggi hati biasanyatidak mau melakukannya, sebabkhawatir dinilai sebagai orang yangkalah. Padahal, dengan tidak mau“mengalah” secara taktis (sementara)itu dia justruterancam akanmengalami kekalahanstrategisyang lebih besar.Dalam sebuahtembang Jawadisebutkan ungkapan,Dedalaneguna kalawansakti wani ngalah duwue weksane.Terjemahnya, secara sedikit bebas,ialah “Jalan menuju kemenangandan ketangguhan ialah sikap beranimengalah, namun akhirnya memperolehkeunggulan”. Ini adalahisyarat agar dalam hidup ini kitamengenali mana bagian dari kegiatankita yang bernilai alat (instrumental)dan mana pula yang bernilaitujuan (intrinsik), mana yangjangka pendek (taktis) dan manapula yang jangka panjang (strategis).Selanjutnya, kita hendaknyamenyadari bahwa yang instrumentaldan taktis selalu sekunderkedudukannya dibanding yang intrinsikdan strategis. Sedangkanyang intrinsik dan strategi adalahprimer.Jika menyadari hal itu, maka kitaakan mampu mengambil sikap yangtepat dan tenang dalam menghadapisituasi-situasi yang menghendakiagar kita bersedia mengorbankanhal yang sekunder untukmempertahankan dan menjamintercapainya hal yang primer. Dengantenang danpenuh perhitungan,kita akanmundur selangkah(mengalahatau “kalah” dalamjangka pendek)agar supa-(Q., 15: 49-50)ya dapat majubeberapa langkah(yang akan membawa kemenangandalam jangka panjang).Jika kita tidak sepenuhnya menyadaripersoalan itu, maka kemungkinanbesar kita terjembab kedalam sikap-sikap mendahulukan“gengsi” yang semu, yang akanmembuat tindakan kita menjadiemosional, seperti yang dapat disaksikanpada banyak orang yangdalam hidup sehari-hari tidak maumengalah sama sekali. Kita tahubahwa dari sudut lain sikap itu jugabisa dipadang sebagai kekanakkanakan.Oleh karena itu, menarik sekalimerenungkan mengapa agama selalumengajarkan sifat dan watakkesabaran. “Sabar” (Arab: shabr)Beri tahukan kepada hambahamba-Kubahwa Aku Maha Pengampun,Maha Pengasih. Danbahwa azab-Ku sungguh azabyang berat sekali.2914 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTartinya tabah menderita, yakni,sanggup menunda kesenangansementara (seperti kesenangan karenamerasa “menang” dalam halhalsekunder) karena kita berharapdan yakin akan mendapatkan kebahagiaanyang lebih besar dan lama.Jadi, sama dengan makna tembangJawa tadi dan senapas dengan semangatpepatah Indonesia. “Berakit-rakitke hulu, berenang-renang ketepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senangkemudian”.Disebabkan sangat pentingnyasikap hidup yang penuh kedewasaanitu, maka Kitab Suci memperingatkankita semua agar tidak tertipuoleh hal-hal yang bersifat segera,sambil melupakan hal-halyang akan kita temui di belakanghari (Q., 75: 20 dan Q., 76: 27).Dan bahwa takwa kepada Allah ituterkait erat dengan sikap hidupmemandang jauh ke depan, tidakhanya untuk di sini dan kini saja(Q., 59: 18).SAINS MODERN DANKERUHANIANJika sains mengikuti metodenyasendiri dengan lebih terbuka dantidak apriori membatasi kenyataanhanya kepada yang tampak matasaja, maka barangkali ia akan mampuikut membimbing manusia kearah menginsafi alam ruhani secaralebih mendalam, suatu alam yangsesungguhnya menguasai seluruhyang ada. Sebagai “berita” dari YangMahakuasa, Al-Quran pun memberipetunjuk tentang adanya dimensikeruhanian dalam bendabenda,baik yang bernyawa maupuntidak:Langit yang tujuh dan bumi,juga penghuninya semua bertasbihkepada-Nya (Allah), dan tidak adasesuatu apa pun kecuali tentubertasbih memuji-Nya, namunkamu sekalian (wahai manusia)tidak mengerti tasbih mereka (Q.,17: 44).Tidak ada binatang yangmelata di bumi ataupun burungyang terbang dengan kedua sayapnya,melainkan umat-umat sepertikamu (wahai manusia)! (Q., 6:38).Terhadap firman-firman itu, sebuahketerangan penafsiran terbacademikian:Semua makhluk yang bernyawadan yang tidak bernyawa, bernyanyidengan pujian-pujian kepada Allahdan mengagungkan Asmâ’-Nya—yang hidup dengan kesadaran, danyang tidak hidup, melalui buktiyang diberikannya tentang Kemahaesaandan Kemuliaan Tuhan.Kaum mistik percaya bahwa ada jiwadalam benda-benda tak bernyawa,yang menyatakan keagunganTuhan. Seluruh Alam adalah saksiatas Dia Yang Mahakuasa, YangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2915


DEMOCRACY PROJECTMahabijaksana, dan Yang Mahabaik.Hanyalah “kamu” (wahaimanusia), yaitu kamu yang menolakkecenderungan utuh hakikatmusendiri dan menolak Iman hanyakarena kamu telah diberi sejumlahterbatas pilihan dan kebebasanbertindak—hanya orang semacam“kamu” yang tidak mampu memahamiapa yang dipahami olehseluruh makhluk dan dinyatakannyadengan penuh bahagia dangembira. Alangkah rendah martabatmu!Tetapi toh Tuhan masih melindungimudan mengampunimu.Begitulah Dia Yang Mahabaik.Dalam kaitannya dengan ayatyang kedua di atas, A. Yusuf Ali,seorang ahli tafsir yang terkenalotoritatif, memberi penegasan demikian:Dalam kesombongan kita (manusia),kita menyingkirkan duniahewan dalam pandangan kita,padahal hewan-hewan itu semuahidup mengikuti kehidupan sosialdan individual, sebagaimana kitasendiri, dan semua kehidupan tundukkepada Rencana dan KehendakTuhan... Dengan perkataan lain,semuanya menaati Rencana IndukNya, yaitu Kitab (Al-Lawh Al-Mahfûzh) yang juga disebutkandalam ayat itu. Semua bertanggungjawab menurut derajatnya masingmasingkepada Rencana-Nya (makadifirmankan, “semua akhirnya bakaldikembalikan kepada Tuhan mereka”).Ini bukanlah Pantheisme:ini menunjukkan hubungan seluruhkehidupan, kegiatan dan wujuddengan Kehendak dan RencanaTuhan.Jadi, agaknya ada harapan kepadailmu pengetahuan untuk dapatmembantu membawa manusiakepada tingkat kehidupan yanglebih tinggi—dan tidak terbatashanya kepada kehidupan materialseperti yang sekarang ada. Harapanitu tumbuh karena adanya kebenarandasar dalam seruan agamatersebut di atas, yaitu seruan untukmemerhatikan secara mendalamhakikat alam dan lingkungan. ApalagiAl-Quran sendiri memberiantisipasi, sebagai bagian daripandangan masa depan dalam ajaranIslam, bahwa Allah akan memperlihatkankepada manusia berbagaipertanda atau ayat-Nya, baikdalam seluruh cakrawala (jagatbesar) maupun dalam diri manusiasendiri (jagat kecil) sehingga merekaakan tahu bahwa Dia danajaran-ajaran-Nya benar belaka (Q.,41:53).SAINS MODERNDAN KETUHANANMemberi gambaran memadaitentang apa prinsip-prinsip pesanTuhan kepada umat manusia sangatlahpenting. Pesan ketuhanan,2916 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsesuai dengan hakikat agama yangmewadahinya, adalah pesan abadi,berlaku untuk selama-lamanya.Maka dengan sendirinya juga iaseharusnya dan memang berlakuuntuk masa sekarang di zaman modernini. Mengetahui pesan ituamat penting, juga meyakini keabsahannyasecara mantap.Sekarang, apakah ada dukunganbahan-bahan modern (berupa berbagaitemuan dan pengalaman manusiadi zaman modern ini) untukpesan-pesan tersebut? Bertitik-tolakdari iman, kita mungkin dibenarkanuntuk melompat kepada pandanganbahwa semua bahan modern,sebagaimana juga bahan-bahanklasik, tentu mendukung pesanpesanIlahi dalam agama (Islam)dan membantu umat manusiauntuk setiap kali menangkap kembalidengan segar pesan-pesan itu.Keterangannya ialah bahwa semuatemuan dan pengalaman manusiaitu, baik yang ada dalam alammakro (dilambangkan dalam pengertian“âfâq”, artinya berbagaiufuk atau horizon) dan dalam alammikro (dilambangkan dalam pengertian“fî anfusihim”, artinyadalam diri mereka, manusia), jikadilihat secara universal, adalah kelanjutanhakikat manusia itu sendirisesuai dengan tabiat dan naturekejadiannya. Namun kalau dilihatsecara partikular, tentu banyak penyimpangandari tabiat dan naturenyaitu.Tapi dukungan bahan-bahanmodern tidak diharapkan terutamauntuk bentuk-bentuk nyata pesantersebut, seperti, bahwa kita harusberbuat baik kepada ibu-bapak.Dukungan itu terutama diharapkankepada bagian yang mendasaribentuk-bentuk nyata tersebut, yaitusegi keimanannya. Karena itu, yangharus kita lakukan dalam mencarikemungkinan ini ialah melihat apasaja yang dihasilkan sains yangsekiranya bisa menguatkan sistemkeimanan agama.Walaupun begitu, kita masihharus mengingatkan diri sendiribahwa mencari dukungan daribahan-bahan modern hasil temuanilmu pengetahuan mungkin akansia-sia. Seperti dikatakan oleh salahseorang ilmuwan bernama James S.Trefil, dalam bukunya The Momentof Creation, Big Bang Physics:“Semua hukum ilmiah didasarkankepada pengamatan dan percobaan,dan akibatnya, tidak ada hukumilmiah yang benar-benar absahdi luar bidang yang di situ ia dicobadan dibuktikan.”Tetapi meski sains tidak bisamembuktikan agama, namun ia bisamembuktikan kepalsuan (disprove)agama sehingga agama itumati. Ini juga mendapat penegasandari kaum ilmuwan sendiri, antaralain Paul Davies, dalam bukunyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2917


DEMOCRACY PROJECTGod and New Physics, yang mengatakan,“Tidak ada agama yang mendasarkankepercayaannya atas asumsi-asumsiyang jelas salah dapat berharapakan bertahan lama.” Sementaratidak ada jawaban yang mudahatas masalah-masalah keagamaandari sains, Davies, seperti kebanyakanorangIslam, mengatakan,“Adalahkeyakinan sayayang mendalambahwa hanyadengan memahami alam raya dalamsegala seginya yang banyak itu…Kita akan sampai kepada pengertiantentang diri kita sendiri dan maknadi belakang alam raya, rumah kita.”Maka dalam berbagai percobaanmemahami jagat itulah kita melihatadanya berbagai kemungkinanmendapat bukti kebenaran pesanIslam, persis seperti dijanjikan dalamKitab Suci. Misalnya, mengapakita harus berpegang kepada pesanmoral yang datang dari Tuhan, danmelakukan perbuatan moral demidan untuk Tuhan. Kita mendapatkandukungan bahwa menurut teorikuantum, kehidupan kita tidakdikuasai oleh kekakuan hukumalam, tetapi oleh deretan probabilitas.Akar probabilitas itu ialah,berbeda dengan arti asumsi lama,adanya “chaos” dalam dunia subatomiksehingga tingkah lakuelektron itu sebenarnya tidak bisa“Barang siapa yang tahu dirinya,maka dia akan tahu Tuhannya”.diramalkan. Elektronik digambarkansebagai manusia yang berkehendak,dan memiliki sifat volationalseperti malas dan ogah-ogahan untukbergerak, atau sebaliknya.Ketika dunia sub-atomik menjelmadalam tingkah laku bendayang menjadi lingkungan hidupmanusia, makahidup manusiaitu sesungguhnyadiliputi ketidakpastiantentangmasamendatangnya: “The future isinherently uncertain” (Masa depansecara inheren tidak pasti. Hal inisejalan dengan Al-Quran yangmengatakan …Tak seorang pun tahupasti apa yang hendak dikerjakannyaesok hari, dan tak seorang pun tahupasti di bumi mana dia akan mati… (Q., 31: 34). Oleh karena itu,semua jalan hidup memang tersedia,tetapi tidak semuanya bisadiwujudkan (All is possible, but notall is probable). Ini berarti, sepertitelah diargumenkan oleh Al-Ghazalidelapan abad yang lalu, selalu adakemungkinan menyimpang dari“hukum kebiasaan”, karena adanya“intervensi” Tuhan. Dan Daviesberkata, rigidity is a myth (kepastianadalah mitos). Karena itu, hukumkausalitas dapat dipegang hanyakarena manusia tidak menembusbatas cahaya dan berjalan di ataskecepatan cahaya.2918 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTItu semua membawa kepadakesimpulan bahwa kita dalam hidupdan menjalani kehidupan harusselalu bersandar (tawakal) kepadaAllah, dengan berdoa, danberbuat hanya atas perintah-Nyadan demi ridlâ-Nya. Karenanya jelasbahwa pesan moral harus berdasarkaniman.SALAH PAHAM TENTANG ISLAMDAN POLITIKSesungguhnya kurang tepat jikadikatakan bahwa Islam menganutteori tentang persatuan antara “gereja”dan negara. Sebab, Islam berbedadengan Kristen; Islam tidakmengenal konsep “gereja”, yaknisebuah pranata yang mempunyaiwewenang keagamaan dan dipimpinoleh tokoh yang memiliki wewenangkeagamaan. Para tokoh Islamyang sering dilihat oleh kalangannon-Muslim sebagai padanan pendeta,sama sekali tidak mempunyaiwewenang keagamaan. Merekahanya mempunyai wewenang keilmuan(dalam agama), karena itumereka disebut “sarjana” (Arab:‘âlim, mufrad; ‘ulamâ’, jamak).Sebagai sarjana yang hanya mempunyaiwewenang keilmuan, apapun pendapat para ‘ulamâ’ tentangsuatu masalah keagamaan, sepertifatwa, tingkat kekuatan atau kelemahannyaadalah sebanding dengantingkat pengetahuan mereka, tanpawewenang suci, dan karenanyaselalu dapat ditandingi atau dibantah.Mereka tidak berhak mewakiliseseorang dalam urusannya denganTuhan dan mereka juga tidakberhak menentukan nilai keruhanianseseorang.Walaupun begitu, hubungan antaranegara dan agama dalam Islamadalah berbeda dari yang ada dalamKristen di zaman modern (bukanKristen di zaman tengah). Islamadalah agama yang sejak awal pertumbuhannyamengalami suksesluar biasa di bidang politik; Islamadalah agama para penguasa, atauagama yang mempunyai kekuasaan.Penguasa Islam pertama sesudahNabi, yang kemudian oleh masyarakatdisebut Khalîfat al-Rasûl(Pengganti Rasul/Nabi) adalah AbuBakar. Tetapi gelar itu tidak berartibahwa ia mempunyai wewenangmutlak dalam urusan duniawi, apalagidalam urusan agama. Wujudpemerintahan Islam Abu Bakaryang kemudian diteruskan oleh parapenggantinya selama tiga puluhtahun telah yang dikagumi olehRobert N. Bellah sebagai pemerintahanyang sangat modern: suatupemerintahan dalam sistem politikyang terbuka, egaliter, dan partisipatif.Orang harus membaca berbagaikarya yang membahas denganjujur pemerintahan para Khalîfahitu, baik karya klasik maupun modern,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2919


DEMOCRACY PROJECTuntuk dapat mengerti bagaimanahakikat sistem politik yang olehBellah dinilai sangat modern tersebut.SALÂM DAN SALÂMAHKita semua sudah tahu apa artiperkataan “salâm” yang dipinjamdari bahasa Arab itu. Kalau kitamengucapkan salamatau “kirim”salam kepada seseorang,maka sesungguhnyaberartibahwa kitaberdoa untuk keselamatan(ke-“selamat”-an,yangdalam ejaan aslinya,“salâmah”)kepada orang tersebut.Ucapan kita sehari-hari“Assâlamu‘alaykum.…” tidak lainartinya ialah “Semoga keselamatanterlimpah atas Anda …”. Jadi, sebetulnyaucapan itu adalah sebuahdoa kedamaian dan kesejahteraan.Selanjutnya, salâm dan salâmah(selamat) yang pada hakikatnyamempunyai makna yang sama itu,yaitu kedamaian, kesejahteraan, dankebebasan dari marabahaya, sangatterkait dengan makna Islâm. Yaitubahwa agama ini disebut demikian(Islâm) karena dia membawa salâmdan salâmah kepada manusia, lahirdan batin. Itu semua berpangkaldari sikap “berdamai” atau “pasrah”dengan tulus kepada Allah, MahaPencipta, yang merupakan makna harfiahperkataan Islâm tersebut.Pada suatu show oleh Donahuedi sebuah jaringan televisi Amerikatentang fundamentalisme (Kristen)di sana, diperlihatkan betapa merekayang hadir dalam show itu salingberebut surga dan saling memasukkanyanglain ke neraka.Atau dalam bahasayang jelas,masing-masinghendak mengatakan,“Kamilahyang selamat(saved),dan Anda yangtidak sepertikami adalahcelaka (doomed)! Sudah tentu bukankali ini saja orang berebut surga dansaling mendorong yang lain ke neraka.Dalam Kitab Suci pun dituturkanadanya hal serupa, demikian:Mereka berkata, “Tidaklahakan masuk surga kecuali orangYahudi atau orang Kristen!” Itulahangan-angan mereka. Katakan (kepadamereka itu), “perlihatkan buktimujika kamu memang orang-orangyang benar!” Sebaliknya, siapa sajayang pasrah (aslama) diri kepadaAllah dan dia adalah orang baik,maka baginya tersedia pahala di sisi2920 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTuhannya, dan tidak ada rasa takutatas mereka (yang seperti itu) sertatidak pula mereka akan merasa sedih(Q., 2: 111-112).Cobalah kita renungkan lebihmendalam makna firman suci itu.Meskipun yang disebutkan secaralangsung ialah kaum Yahudi danKristen (yang berebut surga, sebagaimanadituturkan dalam rangkaianfirman seterusnya), namunmakna firman itu juga berlaku untukbanyak golongan lain. Dan disitu terdapat penegasan bahwa pahaladari Tuhan serta kebebasan darirasa takut dan sedih akan dikaruniakankepada siapa saja yang berserahdiri kepada Allah, Tuhan YangMaha Esa, Sesembahan yang sebenarnya(bukan hasil mitologi, dongengatau takhayul). Kemudiandia menampilkan dirinya sebagaiorang baik (muhsin) dengan berbuatkebaikan kepada sesama manusia.Sekarang, sikap berserah diri(kepada Tuhan) itu dalam bahasaArab disebut Islâm. Dan agamapara nabi dan rasul, sejak NabiAdam a.s. sampai kepada NabiMuhammad Saw. disebut Islâm, karenasemuanya membawa ajaransikap pasrah dan berserah diri kepadaTuhan, agar manusia memperolehkedamaian (salâm) dan keselamatan(salâmah).Dalam kaitan dengan semuanyaitulah Nabi pernah bersabda:“Wahai manusia sekalian, sebar luaskanlahperdamaian, eratkanlah talipersaudaraan, berilah makan (kepadamereka yang kelaparan), kerjakanlahshalat ketika kebanyakanorang tidur di waktu malam, makakamu akan masuk surga dengan penuhkesejahteraan.”SALAM KEPADA TUHANMungkin terdengar tidak biasabila dikatakan bahwa kita mengucapkansalam kepada Tuhan. Tetapiitulah yang kita baca saat tahîyah(bacaan pada duduk terakhir dalamshalat), al-tahîyatu lillâhi wa alshalawâtual-thayyibât (segala salamdan salawat yang baik bagi Allah)dengan segala variasi bacaannya.Kemudian kita ucapkan salam kepadaNabi, assalâmu ‘alayka ayyuhâ alnabîyuwarahmatullâhi wabarakâtuh(salam sejahtera, rahmat dan berkahAllah kepada engkau wahai Nabi).Setelah itu kita ucapkan salamkepada diri kita sendiri, assalâmu‘alaina wa ‘alâ ‘ibâdillâhi alshâlihîn(salam bagi kita semuanyadan untuk semua hamba Allahyang saleh).Mengapa kita ucapkan salamkepada Allah? Ini semua adalah simbol,kiasan, atau lambang dari keislamanitu sendiri. Islam artinyapasrah kepada Allah. Dalam pengertianyang lebih dalam, Islam artinyaberdamai dengan Allah, tidak pu-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2921


DEMOCRACY PROJECTnya masalah dengan Allah. Sebagaiseorang Muslim, dengan sendirinyakita berdamai dengan Allah, tidakada masalah dengan Allah; Tidakpunya sikap negatif kepada AllahSwt. Ini terkait dengan sifat jiwayang tenang (al-nafs al-muthma’innah)yaitu rela dan direlakan(râdliyatan mardlîyah). (Kepadajiwa yang beriman akan dikatakan),“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilahkepada Tuhanmu, denganrasa lega dan diterima dengan rasalega (rida—NM)” (Q., 89: 27-28).Sikap râdliyatan mardlîyah bisakita terjemahkan sebagai perasaantidak punya masalah dengan Allah.Karena itu juga, Allah tidak adamasalah dengan kita. Maka Allahmelanjutkan ayat di atas dengan,Masuklah engkau ke dalam golonganhamba-hamba-Ku! Masuklah engkauke dalam surga-Ku (Q., 89: 29-30).Inilah salah satu makna Islam.SALAM, RAHMAT,DAN ILMU ALLAHKebahagiaan tertinggi yang akandialami manusia ialah ketika diamasuk surga dan mendapatkan salamdari Tuhan, Salam! Sebuah firman(sapaan) dari Tuhan MahaPengasih (Q., 36: 58), Di situ adakaitan antara salam dengan rahmah.Allah mengucapkan salam karenaDia Mahakasih dan Rahmah. Itulahsifat Allah yang paling banyak disebutdalam Al-Quran dan wacanakeagamaan.Dalam Al-Quran disebutkan bahwasatu-satunya sifat Allah yangdiwajibkan atas diri-Nya ialah rahmah.Ia telah menentukan (mewajibkan—NM)dalam diri-Nya sifatkasih sayang (rahmah) (Q., 6: 12).Rahmah atau kasih Allah itu meliputisegala sesuatu. Sama dengan ilmu.Ada dua sifat Allah yang dinyatakanmeliputi segala sesuatu: rahmahdan ilmu. “... dan rahmat-Kumeliputi segala sesuatu,” (Q., 7:156). “Amat luaslah rahmat danilmu-Mu, meliputi segalanya,” (Q.,40: 7). Oleh karena itu, perlu kitarenungkan sabda Nabi agar kitameniru akhlak Tuhan yang disebutkandalam sebuah hadis, “Berakhlaklahkamu dengan akhlakAllah.” Yang dimaksud ialah menirusifat-sifat Tuhan dan menghayatinyadi dalam hidup kita.SALÂM, RIDLÂ, DANKETENANGANPerkataan “jannah” dalam Al-Quran yang makna asalnya ialahkebun atau oase digunakan sebagailukisan tentang kebahagiaan tertinggiyang dijanjikan bakal dikaruniakankepada orang-orang berimankelak dalam kehidupan abadidi akhirat. Dalam pengertian ini,2922 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT“jannah” menjadi padanan katakataIndonesia “surga” (dari Sanskerta“swarga”). Al-Quran jugamenggunakan kata-kata “firdaus”yang diambil dari bahasa Persi yangtelah diarabkan.Dalam berbagai lukisan Al-Quran yang banyak sekali mengenaisurga itu, antaralain terbacaBeriman kepada Allah berartimemandang diri sendiri samadengan orang lain, dengan potensiyang sama untuk benar dan untuksalah. Maka iman membuat orangmenjadi rendah hati atau tawadlu,bersedia melakukan musyawarahdengan sesamanya.firman sebagaiberikut:Sesungguhnyaorang-orang yangberiman dan beramalsaleh, Tuhanmereka akanmemberi merekapetunjuk denganiman mereka itu; di bawah merekamengalir sungai-sungai, dalam surgakebahagiaan sejati. Seruan merekadalam surga itu ialah, “MahasuciEngkau, ya Allah,” dan tegur-sapamereka di situ ialah “Salâm(Damai)”, sedangkan penutup seruanmereka ialah, “Segala puji bagi Allah,seru sekalian alam” (Q., 10: 9-10).Terhadap firman ini, A. Yusuf Alimemberi komentar:“Sepotong melodi keruhanianyang indah! Mereka bernyanyi danberseru dengan kebahagiaan, tetapikebahagiaan mereka itu ada dalamKeagungan Tuhan! Tegur sapa yangmereka terima dan tegur sapa yangmereka berikan adalah Damai danSelaras! Dari awal sampai akhir, merekamenyadari bahwa Tuhanlahyang memelihara dan menumbuhkanmereka, dan Sinar-Nya adalahCahaya mereka.”Maka dalam lukisan tentangkebahagiaan tertinggi itu, intinyaialah penghayatan makna “salâm”,yaitu rasa kedamaian dan keselarasanyang diperolehseseorangkarena kesadarannyaakanke-MahaagunganAllah dan karenasikapnyayang penuh rasasyukur kepada-Nya. Adalah kedamaiandankeselarasan ruhani itu yang merupakanbuah langsung sikappasrah yang tulus kepada Allah (alislâmmenghasilkan salâm). Meskipunyang diungkapkan dalamfirman di atas adalah suatu pengalamansurgawi (dan karena itumerupakan ungkapan tentang bentukkebahagiaan yang tertinggi),namun pengalaman ruhani semacamitu, meskipun dengankualitas yang lebih rendah, jugadapat dirasakan oleh seseorang yangberiman semasa dalam kehidupanduniawi ini. Bahkan dalam KitabSuci juga terdapat isyarat bahwakebahagiaan di akhirat itu adalahkelanjutan kebahagiaan di duniaini, sekalipun dengan tingkat danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2923


DEMOCRACY PROJECTkualitas yang lebih tinggi (Q., 2:25).Oleh karena itu, salâm adalahmakna perorangan (personal meaning)sikap keagamaan yang tulus. Iajuga merupakan kelanjutan sikaprela (ridlâ) kepada Allah atas segalakeputusan-Nya yang telah terjadipada hidup kita, hamba-Nya, sertakelanjutan sikap bersandar (tawakkul,“tawakal”) kepada-Nya berkenaandengan apa yang hendakdiputuskan-Nya atas usaha dan ikhtiarkita untuk kehidupan di masamendatang. Dengan sikap rela kepadaAllah itu maka kedamaianatau salâm itu, menjadi sempurna,karena Allah pun akan rela kepadakita, menghantarkan kita kepadatingkat sebagai pribadi yang reladan direlakan (râdliyah-mardlîyah).Keadaan jiwa yang rela dan direlakanitu dicapai karena ketenanganbatin yang dimiliki seorang pribadiakibat rasa dekat kepada Allah.Tingkat keruhanian yang disebutderajat al-nafs al-muthma’innah(jiwa yang tenang-tenteram) iniadalah tingkat kebahagiaan yangtertinggi. Tingkat itu mengakhiriproses yang bermula dari jenjangyang rendah, yaitu tingkat al-nafsal-ammârah bi al-sû’ (jiwa yangsenantiasa mendorong kepada kejahatan),yaitu tingkat kejiwaanketika seorang pribadi masih lebihbanyak menghendaki kesenanganduniawi yang rendah; kemudianmungkin dilanjutkan dengan tingkatal-nafs al-lawwâmah (jiwapenuh penyesalan), yaitu tingkatkejiwaan ketika seorang pribadiyang karena kesadarannya akankelemahan dirinya (sehingga banyakberbuat dosa, misalnya) mengalamiguncangan yang menggelisahkan,yang kemudian membimbingnyake arah pertobatan kepadaAllah.Proses demikian melapangkanjalan ke arah sikap ridlâ kepadaAllah berkenaan dengan segala perkarayang telah terjadi, dan sikapbersandar atau tawakal kepada-Nyaberkenaan dengan ikhtiar atauusaha untuk yang akan datang, menujukepada tingkat kejiwaan yangtenang-tenteram (al-nafs al-muthma’innah).Tingkat ini, seperti telahdisebutkan, membawa kepada keadaanjiwa yang râdliyah-mardlîyah(rela kepada Allah dan direlakanoleh Allah), dan merupakan pangkalrasa kedamaian dan keselarasanruhani (salâm) yang tak terlukiskandengan kata-kata. Maka surga pundisebut sebagai Dâr Al-Salâm (NegeriKedamaian dan Keselarasan, theAbode of Peace and Harmony), (Q.,10: 25) dan karunia kebahagiaanyang paling agung di surga ituuntuk seorang yang beriman dansaleh ialah keridlaan Allah kepadanya(Q., 9: 72). Oleh karena itu,dilukiskan dalam sebuah sabdaNabi Saw. bahwa surga itu meru-2924 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpakan “sesuatu yang tak pernah dilihatoleh mata, tak pernah terdengaroleh telinga, dan tak pernah terbetikdalam hati manusia”.Telah dikemukakan bahwa rasadamai dan selaras dalam hati seorangpribadi itu diperoleh karenasikap batin yang rela dan tawakalkepada Allah.Dan seseorangyang rela sertabertawakal kepadaAllah itutentunya ialahorang yang selaluingat (dzikr) kepada-Nya.Justruingat kepadaAllah secarakonsisten dan tanpa terputusmerupakan segi keimanan yangamat penting, serta menjadi sumberkebajikan yang tertinggi (Q., 3:191). Dan karena sikap itumerupakan keharusan sikap rela dantawakal kepada-Nya (sebab, tentunya,rela dan tawakal kepadaAllah juga tidak mungkin tanpapernah ingat kepada-Nya), makaingat kepada Allah juga menjadisumber ketenangan jiwa dan ketenteramannya.Orang yang berimanialah yang merasakan ketenteramankarena ingat kepada Allah (Q., 13:28) serta yang setiap kali mendengarAllah disebut maka terjadigetaran pada jiwanya karena “kontak”dan rasa dekat kepada YangOrang yang memiliki penyakitrendah diri (inferiority complex)sesungguhnya memiliki potensiatau kecenderungan yang akandapat mendorong ia berlakuotoriter atau tiran apabila iamemiliki kesempatan atau posisimenjadi penguasa.Mahahadir (Omnipresent) itu (Q.,8: 2).Sekarang, ingat atau dzikr kepadaAllah itu adalah juga maknaperorangan keyakinan agama, karenasifatnya yang memang amat pribadi.Lebih dari itu, dzikr yangsejati dan mendalam ialah yangdilakukan denganpenuh rasarendah hati (tadlarru’)sedemikianrupa sehinggamenjadisemacam rahasiapribadi (khufyah,privacy) dan tidakdengan tingkahlaku lahiriah(manifest) seperti suara keras atau sikapberlebihan (Q., 7: 55). Ketulusan(ikhlas) dalam pasrah kepada Allahmenghendaki sikap batin pribadiyang serupa itu, tidak bisa lain.Karena itu, ikhlas dipertentangkandengan pamrih, yang dalam katakataArabnya disebut riyâ’, yangsecara etimologis berarti sikap ingindilihat sesama orang.Keseluruhan kesadaran mendalamitu disimpulkan dalam pengertiantentang takwa (taqwâ), yaitukesadaran pribadi yang selalu memerhatikandan memperhitungkanpengawasan Tuhan Yang Mahahadirdan Mahadekat berkenaan dengantingkah laku dan perbuatan seharihari.Karena kesadaran itu, melaluiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2925


DEMOCRACY PROJECTkebersihan hatinya yang laksanasinar terang (nûrânî [dari kata-katanûr—cahaya], luminous) karenatakwa, seseorang memperoleh bimbinganIlahi ke arah jalan yang diridlai-Nyadalam menempuh hidupini. Maka disebutkan dalam KitabSuci bahwa takwa kepada Allah dankeridlaan-Nya itu merupakan asasbangunan hidup yang benar (Q., 9:109).SALAM: SENTRAL DALAM AGAMAKalau kita mengucapkan salamkepada Allah, Allah pun menjawabsalam kita. Karena itu, dalam gambaranmengenai surga disebutkanbahwa Tuhan selalu mengucapkansalam kepada penghuninya. Salam!Sebuah firman (sapaan) dari TuhanMaha Pengasih (Q., 36:58).Konsep mengenai salam memangsangat sentral dalam agamaIslam. Perkataan Islam sendiri sudahmengandung makna orangyang berdamai dengan Tuhan, danTuhan pun berdamai dengan orangtersebut. Maka orang tersebut akanmencapai salâmah—yang kemudiankita pinjam menjadi kata selamat—yaitu suatu keadaan utuh bahwakita mencapai qalb-un salîm (hatiyang utuh). Ada suatu gambarannanti di akhirat bahwa tidak adaorang yang merasa tenteram kecualimereka yang mempunyai hati yangutuh. Kecuali orang yang menghadapAllah dengan hati bersih (utuh—NM) (Q., 26: 89).Makna salîm di sini adalah utuhtak kurang suatu apa. Istilah populernyasehat wal afiat. Tidak sematamataselamat dalam arti safety, tetapikeadaan utuh di hadapan AllahSwt. sesuai dengan desain-Nya ketikakita diciptakan. Al-Quran menggambarkanbahwa nanti penghunisurga tidak saja mendapatkan ucapansalam dari sesama, tetapi jugatidak pernah mendengar ucapanyang memandang rendah orang lain.Mereka di sana tidak mendengarcakap kosong, dan tiada mengandungperbuatan dosa. Selain mengatakan,Salama! Salama! (Q., 56: 25-26).Dalam agama-agama Semitik,perkataan salam begitu penting.Tidak hanya Islam yang mewariskanucapan assalâmu‘alaykum.Agama Yahudi juga memperkenalkanperkataan serupa, Salomlikum.Salom artinya salam. Likum artinyauntukmu. Salam mempunyai kaitandengan takwa, karena takwa harusmempunyai implikasi kepada usahamenciptakan salam, usaha menciptakankedamaian dan keutuhan dalammasyarakat. Usaha itu bermuladari tingkah laku pribadi kita masing-masingdalam bentuk budi pekertiluhur (al-akhlâq al-karîmah).2926 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSALAM UNTUKSEMUA MAKHLUKDewasa ini sudah banyak ilmuwan,termasuk Einstein, melihatbenda-benda di alam raya tidak lagidari segi manfaatnya secara teknologisatau material belaka, tetapimeningkat kepada apresiasi tentangciptaan Tuhan. Al-Quran mengatakan,“Tiada seekor binatang pun dibumi ataupun unggas yang terbangdengan sayapnya, tiada lain masyarakatjuga seperti kamu (Q., 6: 38).Itu artinya, kita diingatkan bahwakita harus menghargai makhluklain; kita harus menerima kehadiranmereka sebagai salah satu dari anggotawujud (makhluk) yang diciptakanoleh Allah Swt. dan berhakberada secara bersama dengan kita.Maka, sehabis shalat, kita melakukansalam ke kanan dan ke kiri,meskipun tidak ada orang, karenatujuan salam itu ialah semua makhluk,termasuk kutu-kutu dan serangga-serangga,bahkan juga nyamuk.Jadi ketika kita melihat suatuobjek material seperti gunung, hutan,dan sebagainya, kita harus berpikirlebih tinggi dari persoalan eksploitasidan eksplorasi. Tidak berartibahwa tindakan itu tidak benar, tetapikita harus mempertimbangkanyang lebih tinggi lagi, yaitu mengapresiasimereka sebagai umat sepertikita. Itulah ainul yaqin (‘ayn al-yaqîn).SALAM: WUJUD RAHMAT ALLAHNabi selalu mengucapkan salampada siapa pun, kepada yang dikenaldan yang tidak dikenal. Memang,dalam suasana yang kadangkadangtegang di Madinah, adasemacam krisis dalam soal salamitu, misalnya ada sekelompok orangYahudi yang datang kepada Nabidengan perasaan bermusuhan. Kitamembayangkan bahwa masyarakatdi zaman Nabi itu sangat demokratis,tidak terlalu banyak unggahungguh.Kelompok orang Yahudiitu mengucapkan suatu ucapanyang sebetulnya kurang ajar, karenamereka mengatakan al-sammu‘alayka. Al-Samm, yang kalau kitaterjemahkan agak sedikit kasar berarti,“Mampus engkau Muhammad.”Mendengar itu Nabi tidak menjawabal-sammu ‘alayka, melainkanhanya ‘alayka. Suatu saat, beberapaorang Yahudi masuk rumah Nabidan mengucapkan hal seperti itu.Aisyah, yang ada di dalam rumahbersama Nabi, sangat marah danmenjawab dengan ucapan, “wa alsammu‘alayka wa la‘natullâhiikhwâna al-qirâdata al-khasîr(Mampus kamu juga dan laknatAllah atas kamu, kamu orang-orangyang dikutuk oleh Tuhan menjadikera-kera yang hina).” Hal inikarena di dalam Al-Quran dijelaskanbahwa ada sebagian orang Ya-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2927


DEMOCRACY PROJECThudi yang pernah dikutuk menjadiseperti kera-kera yang sangat hina.Mendengar itu, Nabi marah sekali,“‘A’isyah! Jangan begitu, siapayang mengajari kamu seperti itu, akutidak diutus untuk melaknat orangdan bicara kasar seperti itu.”‘A’isyah menjawab, “Nabi mendengarsendiri apa yang dikatakanorang itu, jadisaya balas.”Nabi berkata,“Saya kan sudahmembalas dansaya jawab wa‘alaykum saja.”Nabi tetap menerimamerekadan berbicara denganbaik sekali. Jadi, kesopanankesopananseperti ini termasukdalam kemanusiaan. Maka, manusiadalam bahasa Arab disebut insân,insun, al-ins, artinya ramah, lemahlembut. Kalau ada orang yangnamanya anîs, artinya orang yangramah dan lemah lembut.Jadi, rahmat Allah kepada kitasebagai manusia itu diwujudkan kedalam salam. Dari situlah perkataanIslam diambil, yaitu suatu keadaandi mana kita utuh dan integral,tidak ada perasaan dengki, irihati, perasaan buruk sangka padaorang dan sebagainya. Hal itu yangdisebut halâl-un bi halâl-in, samasamabersih, sama-sama tidak adapersoalan. Kita juga harus halal biKita tidak boleh meminta apa-apakepada Tuhan, kecuali minta diampunkandosa. Sebab melakukandemikian itu sama denganmendikte Tuhan, seolah-olah kitalebih tahu dari Tuhan tentang apayang baik buat kita.halal dengan Allah dalam arti ridlakepada-Nya. Dengan begitu, Allahakan ridla kepada kita. Itulah yangakan menjadi ketenteraman ketikadisebutkan dalam Al-Quran berkenaandengan al-nafs al-muthma’innah.Kepada jiwa yang beriman[tenang—NM] akan dikatakan),“Wahai jiwa yang tenang! KembalilahkepadaTuhanmu, denganrasa lega (ridla—NM) dan diterimadengan rasa lega(diridlai—NM)!Masuklah engkauke dalam golonganhamba-hamba-Ku. Masuklahengkau ke dalam surga-Ku” (Q., 89:27-30).SALING MENASIHATIBanyak orang yang tidak tahanbermusyawarah, terutama ketikamenghadapi kemungkinan ternyatadirinya salah. Memang, yang palingberat pada diri kita ialah mengakuikesalahan sendiri. Sebagaimanadiungkapkan dalam pepatah Melayu,“Kuman di seberang lautantampak, sementara gajah bertenggerdi pelupuk mata tidak tampak.”Kita lebih mudah melihat kesalahanorang lain betapapun jauh dankecil, namun susah mengakui kesa-2928 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlahan diri sendiri biarpun besar dandekat. Itulah sebabnya, menurutsurat Al-‘Ashr, tidak cukup hanyadengan wa tawâshaw bi al-haqq(saling menasihati untuk kebenaran)(Q., 103: 3) tetapi juga harusdengan wa tawâshaw bi al-shabr(saling menasihati untuk kesabarandan ketabahan) (Q., 103: 3).Sabar sendiri mempunyai dimensiwaktu. Pembuktian kebenaransejati memerlukan waktu.Demikian juga menegakkan keadilan.Tidak bisa instan. Apalagi bilakebenaran itu menyangkut masyarakatyang besar. Di sana ada humaninvestment atau tanaman kemanusiaan.Waktu yang dibutuhkanuntuk membuktikan hasilnya adalahsatu generasi. Apa yang kitamulai sekarang ini, dalam skalabesar, baru dua puluh tahun lagiakan betul-betul terwujud. Ahlipendidikan umumnya mengatakan,“Kalau kau tanam jagung, tunggulahtiga bulan baru panen, kalaukamu tanam kelapa, sabarlah limatahun untuk panen. Tetapi kalautanamnya adalah human investment,mendidik manusia, menegakkankeadilan, dan sebagainya, maka kamuharus sabar menunggu satugenerasi.”Lihatlah tanaman Pak Harto.Baru terbukti salah setelah 30 tahun.Demikian juga yang benar.Kebenaran yang sekarang kita mulai,akan terbukti betul-betul benarkira-kira 20 tahun lagi. Maka, harusada wa tawâshaw bi al-shabr. Paraahli tafsir modern mungkin akanmenerjemahkan wa tawâshaw bi alshabritu sebagai keharusan adanyajadwal waktu (time scheduling).Syarat wa tawâshaw bi al-shabryang dimensinya sedemikian rupaitu, sekaligus merupakan peringatanbahwa menegakkan kebenaran tidaklahmudah. Tidak bisa sekarangkita mulai dan besok kelihatanhasilnya. Lebih sulit lagi meluruskankesadaran psikologis berupakesediaan untuk melihat kemungkinandiri sendiri salah dan secararendah hati melihat kemungkinanorang lain benar.SAMUEL HUNTINGTONSetelah Uni Soviet runtuh, melaluitesis-tesis seperti yang dikemukakanSamuel Huntington (Clash ofCivilization, benturan antarperadaban),muncul mindset imperialistikdari negara-negara besarseperti Amerika. Bahkan kalaudiperluas lagi menjadi the Westagainst the Rest. Barat lawan semuanya.Perang Amerika saat ini adalahperang atas nama peradaban: yaituperadaban versus non-peradaban.Jadi, tesis Huntington ini adalah suatugejala mindset imperialistik darisebuah negara super power, yangsedang adigang-adigung-adiguna,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2929


DEMOCRACY PROJECTkarena beranggapan sebagai satusatunyanegara adidaya. Karenaitu, sekarangAmerika merasatakut luar biasakepada Cinayang sedangbangkit untukmenyaingi mereka.Di dalam tesisHuntington,Cina dimasukkandalam kelompokIslam,sehingga munculCina-Islam, dengan bukti kerjasamayang erat sekali antara RRC denganPakistan.Walaupun para pengamat menuduhHuntington terlalu menyederhanakanmasalah, yang jelas tesisnyamerupakan cerminan darimindset kekhawatiran. Memang,geopolitik yang dibuat bisa membawakesulitan bagi Amerika sendiri.Misalnya, Amerika membuatkalkulasi, lalu timbul jargon bahwayang mereka perangi adalah terorisme,bukan Islam. Dari sini, mulailahmereka bicara tentangAbrahamic Religions (agama-agamaIbrahim). Yang menyebabkan orangAmerika tertarik sekali kepadaIslam, justru keributan mengenaisoal ini. Sebelum terjadi peristiwa11 September, pemerintah Amerikadan tokoh-tokoh politik Barat lainnyatidak peduli terhadap pers merekayang menggeneralisasikan antaraIslam dan terorisme, yang selalumenyebutIslam sebagaiteror atau sebaliknya.Barusekarang inimereka berhadapandengankenyataan yangmerupakan persoalanhidupatau mati. Terpaksamerekamembedakankeduanya, termasuk Bush sendiriyang mengatakan bahwa Islam ituagama damai.SANTRI DANPENDIDIKAN KOLONIALDalam sistem stratifikasi sosialkolonial, yang paling tidak diuntungkandalam sistem pendidikankolonial ialah mereka yng diidentifikasioleh Clifford Geertz sebagaigolongan Santri. Di bawah pimpinanpara ‘ulamâ’, golongan Santri(yang juga disebut sebagai kelompoksosial yang paling banyak melahirkanwirausahawan pribumi) merupakangolongan yang dalam halpendidikan modern termasuk palingrendah keadaannya.Tetapi, sebabnya tidak sematamatapolitik kolonial yang diskri-2930 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTminatif. Akibat negatif diskriminasiitu diperburuk oleh sikap paraSantri sendiri, di bawah pimpinanpara ‘ulamâ’, yang menempuh politiknon-koperatif dengan Belanda,bahkan isolatif. Ketika pemerintahkolonial dengan segala “iktikadbaik”-nya (berdasarkan gerakanKemanusiaan dan Sosialisme diNegeri Belanda yang menghasilkan“Politik Etis”) ingin menyertakanrakyat “Hindia Belanda” dalam peradabanmodern (Eropa) antara laindengan memperkenalkan pendidikanmodern (Belanda, Barat,sekular), para ‘ulamâ’ mengimbanginyadengan mengembangkandan mendirikan lebih banyak pesantren.Sebagai bagian dari tradisi budayaIslam Indonesia, meskipunpesantren telah ada sejak beberapaabad (dan dapat dilihat sebagai kelanjutantradisi mapan serupa dinegeri-negeri Islam dari kalangankaum sufi seperti zâwiyah danribâth di India dan Timur Tengah),namun suatu kenyataan yang sangatmenarik ialah bahwa sistem pendidikantradisional Islam itu berkembangpesat pada peralihan abadyang lalu. Pesantren-pesantren besardi kompleks Jombang-Kediri, sepertiTebuireng, Tambakberas,Rejoso, Denanyar, Jampes, Lirboyo,dan lain-lain (yang kelak pengaruhnyabegitu besar pada kehidupannasional, antara lain melalui organisasiNahdlatul Ulama, Nahdlatul‘Ulamâ’), tumbuh dan berkembangkurang lebih sebagai saingan terhadapsekolah-sekolah formal kolonial.Dalam lembaga-lembaga pendidikanitu terasa sekali semangatpengucilan diri dari sistem kolonialpada umumnya. Secara simbolik halitu dicerminkan dalam sikap para‘ulamâ’ yang mengharamkan apasaja yang datang dari Belanda, darihal yang cukup prinsipil seperti ilmupengetahuan modern (dan hurufLatin) sampai hal-hal sederhanaseperti celana dan dasi. Ajakanpemerintah kolonial kepada merekauntuk ikut serta dalam “peradabanmodern” disambut dengan sikapberdasarkan sebuah hadis, “Barangsiapameniru suatu kaum, maka iatermasuk kaum itu” (Man tasyabbahabi qawmin fahuwa minhum).Maka meniru “kaum” Belanda dengan,misalnya, memakai celana,membuat yang bersangkutan termasuk“kaum” Belanda yang “kafir”.Tentu dalam menilai secara lebihadil sikap para ‘ulamâ’ tersebut kitatidak boleh melupakan aspirasi merekayang sangat nasionalistik danpatriotik.SARUNGAgama mengajarkan supayakaum laki-laki paling tidak menu-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2931


DEMOCRACY PROJECTtup badannya mulai dari pusatsampai lutut. Tetapi tidak sampaipada persoalan bagaimana menutupnya.Lantas kita di Indonesia,karena mewarisi dari nenek moyangmemakai sarung, maka tiba-tibakita menganggap sarung itu menjadilambang dari orang Islam. DiIndia, lambangnya bukan sarungtapi pakaian khas India yang disebutsirwâl.SASTRA ARAB MODERNDalam membicarakan tentangsastra Arab modern, bisa dirujukkepada beberapa karya antologi,dua di antaranya harus disebutkan,yaitu antologi Mustafa Badawi(Mukhtârât min Al-Syi‘r Al-ArabîAl-Hadîts) dan antologi JamesKritzeck (Anthology of lslamic Literature,From the Rise of lslam to ModernTimes), juga beberapa karya NajibMahfuzh. Antologi Badawi secarakhusus dipusatkan kepada sastraArab modern, sedangkan antologiKritzeck cakupannya lebih luas,sejak munculnya Islam sampaizaman modern.Karena Iebih memusatkan diripada sastra Arab modern, Badawidituntut untuk membatasi apa yangia maksudkan itu. Sastra Arab modernialah yang muncul di duniaArab setelah terjadinya al-Nahdlah,kadang-kadang disebut al-Inbi‘âts(atau al-Ba‘ts), Renaissance, yaitukebangkitan kembali Dunia Arab(dan Islam). Kebangkitan kembaliini berlatar belakang penderitaanbangsa-bangsa Arab di bawah pemerintahTurki Utsmani, yang menurutBadawi ditandai oleh “tidakadanya vitalitas dan imajinasi, kuatnyaperasaan puas dan cukup diriyang menumpuk, dan tidak adanyakemauan atau kemampuan untukmenjelajahi horizon baru.”Kebangkitan kembali Arab itupertama-tama terasa di Libanondan Syria, berkat adanya kegiatankegiatanmisionaris Kristen dariEropa dan Amerika. Kehadirankegiatan misionaris itu kelak antaralain menghasilkan berdirinyaAmerican University of Beirut—A.U.B.—lembaga pendidikan tinggiyang paling bergengsi di TimurTengah dan yang banyak mencetakkaum intelektual Arab modern.Maka yang mula-mula aktif dalamkebangkitan kembali itu ialahorang-orang Arab Kristen, yaitukelompok sosial kawasan Levantyang didekati dan diistimewakanoleh kaum penjajah Barat karenaperasaan kesamaan budaya keagamaanmereka. Karena itu antologiBadawi meliputi pula banyak penyairArab Kristen, seperti Mikha’ilNa’imah, Jurj Shaidah, JabraIbrahim Jabra, dan Khalil Hawi.Tempat Kebangkitan kembaliArab lainnya ialah Mesir, berkat2932 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpembaruan yang dilakukan olehMuhammad Ali, seorang serdaduTurki Albania yang (ironisnya)justru membebaskan Mesir darikekuasaan Turki ‘Usmani dan mendirikanpemerintahan Khedive.Meskipun kononbuta huruf, namunMuhammadAli berusaha memodernisasiMesir,terutama angkatanbersenjatanya,guna mengimbangiBaratdan Turki. Bagi Muhammad Ali,modernisasi hanya berarti penerapanteknologi Barat, khususnyauntuk keperluan kemiliteran. Tetapidalam perjalanan waktu, orangorangmuda yang dikirim ke Eropauntuk belajar ilmu teknologi itutidak kebal terhadap nilai-nilaikultural dan intelektual yang amaterat kaitannya dengan ilmu teknologidan kehidupan ekonomi modern(seperti rasionalitas, efisiensi,tepat waktu, tepat janji, “predictability”,dan lain-lain).Walaupun begitu, berbeda denganmasalah teknologi dan pemikiran(di bidang politik, misalnya),penerapan bentuk-bentuksastra Barat hanya terjadi jauh belakangan.Ini antara lain disebabkanoleh kekayaan bahasa dan budayaArab sendiri—yang kaum orientalisbanyak mengemukakan keunggulanbahasa dan budaya itu—sehinggapenerimaan bentuk lain akan harusmenggeser apa yang sudah ada padamereka dan yang sudah amat mapansecara turun menurun. Namunsetelah penerapan bentuk-bentuksastra Barat itu“Penyembahan kita kepada Tuhanharuslah berarti pencarian Kebenaransecara tulus dan murni,tanpa belenggu dan pembatasanyang kita ciptakan sendiri, sadaratau tidak.”(Erich Fromm)terjadi, hasilnyaialah terdesaknyake belakangbentuk-bentuksastra Arab tradisionalyangberupa qashidahdan perkembangannyapada sastra arab abadtengah seperti madih (panegirik),hijâ (satir), fakhr (bangga diri), ritsâ’(elegi), ghazal (romans), washf(deskripsi), hikmah (ungkapanbijak), malah juga maqâmât (diskursus).Para patron sastra yang umumnyaterdiri dari para penguasa (khalifah,sultan, amir, dan lain-lain)juga lenyap dari pemandangan,digantikan oleh pembacaan umumatau publikasi karya-karya sastramelalui media-media massa danpusat-pusat kesenian, yang dibacadan diapresiasi oleh kaum menengah.Perluasan pendidikan rakyatmenambah luasnya audensisastra Arab modern, jauh lebih luasdaripada yang pernah ada sebelumnya.Dengan begitu, watak aristokratiksastra Arab pun digantikanoleh wataknya yang lebih merakyatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2933


DEMOCRACY PROJECTseperti dapat ditemukan pada novelnovelsosiologis Najib Mahfuzh,drama Taufiq Al-Hakim, ataupunpuisi-puisi Al-Bayati dan Shalah‘Abd Al-Shabur.SASTRA BERKEMBANGTETAPI DRAMA TIDAKOrang Islam boleh mengklaimbahwa di antara semua agama, yangpaling banyak mendorong senisastra adalah Islam. Hal itu, sekalilagi, karena pengaruh Al-Quranyang merupakan “sastra”. Seni Islamdi bidang sastra banyak sekali dipengaruhioleh seni Arab, dalamarti bahwa seni itu telah ada sebelumIslam. Dalam masyarakat Arabpra-Islam, ada perlombaan ataufestival seni di mana nama para pemenangbeserta hasil karyanya ditulisdan digantungkan di Ka‘bahsebagai penghargaan, yang disebutmu‘allaqât, yaitu seni-seni sastrayang digantung sebagai penghormatan.Model seni yang berkembang dizaman jahiliah bertahan di dalamIslam. Al-Quran sendiri tidak langsungmendukung seni, melainkanterlebih dulu melihat konteksnya.Di dalam surat Al-Syu‘arâ’ adapernyataan yang tidak terlalu positifmengenai kaum penyair, karena saatitu mereka mengikuti setan. Memangdi zaman pra-Islam, orientasipara penyair adalah syirik sertasangat hedonis, yakni pemuja kenikmatan;kenikmatan sekitar minumankeras, perempuan, kuda,unta, dan sebagainya. Meskipunpara penyair itu disebut mengikutisetan, namun masih ada anak kalimat“kecuali mereka yang beriman”.Kalau penyair beriman, itutidak masalah, karena Nabi sendirijuga punya penyair, yaitu HasanShadiq.Seni sastra, yaitu syair dan prosa,berkembang sangat pesat dalamIslam, tetapi tidak demikian dengandrama. Drama di dunia Islam merupakangejala baru. Mengapa?Sebab seni drama—yang unsurnyaialah tragedi—lahir di kalanganorang-orang Yunani yang berpandanganhidup pesimistis, yangberanggapan bahwa hidup ini sebetulnyapenuh tragedi. Islam tidakmengajarkan itu. Islam menganggapbahwa hidup ini baik danbisa mendatangkan kebahagiaan,asalkan dijalani secara benar. Karenaitu ada doa, Tuhan, “berilah kamikebaikan di dunia ini, dan kebaikandi akhirat” (Q., 2: 201). Dengandemikian, pandangan hidup Islambersifat optimistis; tidak ada tragedi,tidak ada drama. Inilah yangmembuat orang Islam tidak tertarikkepada drama. Ketika perbendaharaankebudayaan Yunani masukke Islam, yang banyak diterjemahkanorang Islam adalah falsafah2934 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan ilmu pengetahuan, dan bukandrama-drama seperti ‘Homeros’,‘Illia’. Merekatidak menginginkannyakarena selainpenuh tragedi,drama jugamengandung banyakunsur mitologi.Misalnya,“Perang Troya”,yang benar-benar bersifat mitologis;yakni kisah pertengkaran antaradewa-dewi yang saling menghancurkanantara mereka.SEBAB KESUKSESAN ISLAMBerdasarkan kesuksesan di dalamkekuasaan dan militer, kita harusmenyebut Nabi Musa, meski prestasinyahanya membawa Bani Isra’ilkeluar dari Mesir dalam suatu peristiwayang disebut eksodus (perpindahanbesar-besaran) ke Kanaan.Nabi Musa sendiri tidak bisa menghantarkanBani Isra’il ke daerahyang dijanjikan. Bangsa Israel harusmenunggu datangnya Daud, yangberhasil merebut Yerusalem. Hal iniberbeda dengan Nabi MuhammadSaw. yang ketika beliau wafat,seluruh Jazirah Arab sudah tundukdi bawah kekuasaannya, yang kemudiandiintensifkan oleh ‘Umardengan ekspansi luar biasa. Persisebagai negara super-power, daerahdaerahRoma (Byzantium waktuitu) seperti Syria, Mesir, dan sebagainya,semuajatuh. Usahaekspansi itu kemudiandilanjutkanoleh‘Utsman dansempat mengalamikemandekansewaktukekhalifahan Ali Ibn Abi Thalib.Ketika Ali terbunuh pada tahun 42H, umat Islam dipersatukan kembali.Maka tahun 42 H disebut ‘Âmal-Jamâ‘ah (Tahun Persatuan).Sebetulnya istilah “ahli sunnah waljamaah”memiliki kaitan denganperistiwa tersebut. Berikutnya, ditangan Muawiyah, ekspansi dilakukanlagi ke arah Barat (Andalusia),dan sedang ke arah Timursampai Pakistan dilakukan oleh Al-Walid.Bahwa Islam pada masa penyebarannyadulu memiliki kekuatanbersenjata yang tangguh, adalahfakta sejarah yang tidak perlu ditolak.Tapi kesuksesan penyebaranagama Islam itu sendiri ditopangoleh banyak hal dan keunggulanyang dimiliki oleh Islam sendiri,misalnya agama Islam itu bebas daribid’ah, khurafat, dan takhayul.Keunggulan lain adalah bahasaArab yang merupakan sarana dakwahIslam. Menurut para ahli, bahasaArab adalah bahasa yang palingPencarian kebenaran yang tulusdan murni akan mustahil jikadilakukan dalam semangat komunaldan sektarian. Ia harusbebas dari setiap kemungkinanpengukungan ruhani.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2935


DEMOCRACY PROJECTtua di muka bumi. Ia lebih kunodari bahasa Ibrani. Ini harus kitasebut karena orang Yahudi sudahterlanjur percaya bahwa bahasaIbranilah yang paling tua, sehinggananti di surga katanya semua orangakan berbahasa Ibrani. Lebih dariitu, bahasa Arab adalah satu dariempat bahasa yang paling memengaruhimanusia dan yang masihhidup. Yang lainnya adalah bahasaLatin, Yunani, dan Sanskerta. Jadi,dari empat bahasa yang memengaruhiumat manusia ini, semuanyatelah mati kecuali bahasaArab. Buku Imam Al-Ghazali yangnotabene ditulis 1000 tahun yanglalu, ketika kita baca serasa ditulisdi zaman sekarang. Padahal kitaakan merasa kesulitan saat membacabuku Negarakertagama. Jadi, keunggulanbahasa Arab itu sangat nyatasehingga langsung memengaruhisemua bahasa dari umat-umat yangberagama Islam termasuk bahasaIndonesia.Keunggulan berikutnya adalahdari segi militer, seperti disinggungdi atas. Orang Arab memiliki keunggulanmiliter yang luar biasakarena mereka menguasai perangpadang pasir. Keunggulan yang lainadalah keterbukaan dan kebebasan.Konflik-konflik agama yang terjadidi Timur-Tengah waktu itu sangatmelelahkan, terutama di kalanganKristen. Misalnya, kaum Nestorianditindas oleh Bizantium karenatidak mengikuti mazhab Bizantiumyang didirikan oleh kaisar Konstantin.Oleh orang Islam merekasemua dilindungi dan diberikankebebasan dan hak untuk mempraktikkanagama sesuai dengankeyakinan mereka.Dengan keunggulan-keunggulanitu, orang Arab bisa menguasaidaerah yang begitu luas dari LautanAtlantik sampai Gurun Ghobi.SEDEKAHAl-Quran menegaskan bahwadalam bersedekah kita tidak bolehmemilih-milih harta buruk yangkita sendiri tidak mau memakainya.Sering kita merasa bangga denganmemberikan pakaian bekas padahalkita sendiri tidak mau memakainya.Al-Quran memberikan sindirankepada mereka yang melakukan halsemacam itu:Hai orang-orang yang beriman,nafkahlah (di jalan Allah)sebagian dari hasil usahamu yangbaik-baik dan sebagian dari apayang Kami keluarkan dari bumiuntuk kamu. Dan janganlah kamumemilih yang buruk-buruk lalukamu nafkahkan dari padanya,padahal kamu sendiri tidak maumengambilnya melainkan denganmemincingkan mata terhadapnya.Dan ketahuilah bahwa AllahMahakaya lagi Maha Terpuji (Q.,2: 267).2936 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTItulah sebuah sindiran bagiorang-orang yang dalam bersedekahtidak sebanding dengan harta yangdimilikinya. Misalnya, sebagai perbandingansaja kita mempunyaiuang sepuluh ribu perak, ketika dijalan raya kita menemukan orangyang membutuhkansedekah, kitahanya memberinyalima puluhperak, tentunyaini tak sebanding.Jadi, dalam bersedekahini kitaharus serius dansebanding denganharta yangkita miliki.Memang dalam beramal danberibadah ini kita dituntut untukmenjadi yang terbaik (sesuai dengankemampuan kita). Nah, cobasekarang kita renungkan maknaHadis: “Sebaik-baik manusia ialahyang paling bermanfaat kepadasesama manusia.”SEDEKAH DENGAN IKHLASDalam bersedekah atau berzakat,kita harus bertanya-tanya apakahkita hendak berbuat baik atau hanya“membuang sampah”. Kalaukita sudah merasa bersedekah denganhanya menyisihkan baju-bajubekas, itu artinya kita sekadar“membuang sampah”. Itu menipudiri sendiri, karena kita sebetulnyatidak bersedekah. Ada anjuran bahwakalau kita bersedekah, sebaiknyabukan barang jelek yang kita sendiritidak mau mengambilnya kecualidengan memejamkan mata. Kalaumau bersedekah,justru pilihlahyang terbaik,termasukdi dalamnyabarang nominalseperti uang.Misalnya, seseorangmau bersedekahseribu,sedang di kantongnyaadauang tiga ribu, yang terbaik itulahyang diberikan. Perbuatan demikianmempunyai efek yang bagus untuklatihan.Apalagi jika nilainya bukannominal, yakni betul-betul mempunyainilai intrinsik. Kalau memberikanpakaian, pilih yang baikatau jumlahnya lebih banyak sehinggabetul-betul membuat kitabersedekah. Sedekah terkait dengankeikhlasan. Al-Quran mengatakanbahwa di dalam bersedekah agar tidakmengharap balasan, bahkansekadar ucapan terima kasih. DalamAl-Quran ditegaskan, (Sambilberkata), “Kami memberi makankepada kamu karena Allah semata;kami tidak mengharapkan balasanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2937


DEMOCRACY PROJECTdan terima kasih dari kamu,” (Q.,76: 9). Kalau masih ada bibitmengharapkan balasan meski ucapanterima kasih, ada bahaya bahwasedekah kita batal. Sebab Al-Quranmenyatakan, Janganlah merusaksedekahmu dengan mengingat-ingatkembali dan dengan gangguan(mengumpat dan perkataan yang menyakitkan)(Q., 2: 264). Jugadinyatakan, Kata-kata yang baikdan pemberian maaf lebih baik daripadasedekah yang disertai gangguan(sikap-sikap yang menyakitkan) (Q.,2: 263).SEDEKAH: MENYUCIKAN HARTABersedekah, mengeluarkan sebagianharta atas kekayaan yang dimilikiseseorang, merupakan prosespenyucian terhadap kekayaan tersebut.Dengan demikian, diharapkanharta yang dimiliki benar-benarmenjadi suci. Atau, dalam istilahyang sekarang lagi ramai dibicarakanorang, mirip dengan moneylaundrying,tetapi dalam arti positif,karena telah diberikan hak-hakorang lain secara benar menurut ketentuanagama.Di sisi lain, sedekah atau memberikansebagian harta merupakansebuah wujud tindakan pembuktiankesadaran dan kebenaran. Darisegi bahasa Arab, kata shadaqah, jugadiartikan dengan tindakan yangbenar. Benar dalam arti sesuaidengan kesadaran yang benar,kesadaran yang ia yakini atau kesadaranTuhan, takwa. Itulah sebabnya,sedekah sesungguhnya jugaberefek kembali pada kepentingandirinya dan tidak membutuhkansebuah imbalan atau balasan ataupujian. Hal demikian juga dibenarkandalam Al-Quran bahwa sedekahadalah refleksi kepentingandiri, yakni (Sambil berkata), “Kamimemberi makan kepada kamu karenaAllah semata, kami tidak mengharapkanbalasan dan terima kasihdari kamu” (Q., 76: 9).Ayat tersebut menegaskan, ketikaseseorang memberi kepada oranglain, maka tidak perlu mengharapkanimbalan atau, bahkan sekadarucapan terima kasih. Sebab inimenyangkut kepentingan dirinyadengan Allah Swt., refleksi sikapmembenarkan yang diyakini.Namun, dalam era teknologiinformasi yang sudah maju, baikteknologi media cetak maupunelektronik, sering sekali disaksikanatau publikasi orang melakukansedekah, beramal atau berinfak,menjadi pemberitaan. Kasus demikianitu, tentu tidak mengurangidan menyalahi nilai sedekah, sebagaipembuktian diri kepada keyakinanyang benar, iman kalau tidak diiringisifat riya, atau ingin mendapatkanpujian. Seperti yang disebutkandalam Al-Quran, riya men-2938 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTjadi ciri-ciri orang munafik atauorang yang mendustai agama dengandalil amal saleh, Adakah kaulihat orang yang mendustakan harikiamat (agama—NM)? … Makacelakalah orang-orang yang shalat.Yang alfa dalam shalat mereka. Yanghanya ingin dilihat (orang) (Q.,107: 1-6).Lain persoalannya kalau haldemikian itu diniatkan sebagaisugesti dan rangsangan kepadapihak lain agar mau bersedekah danberamal. Atau agar terjadi prosesimitasi atau penularan, maka sahsahsaja dan tidak ada salahnya.SEDIKIT TENTANGSEJARAH IMAM SYAFI‘IBeberapa waktu silam ada sebuahseminar internasional di Jakartamengenai Imam Syafi‘i. Para pesertanyaterdiri dari tokoh-tokoh terkemukayang dianggap sangat concerndengan Imam Syafi‘i, termasuk parakiai. Tetapi anehnya, tidak seorangpun membicarakan Syafi‘i dari sisisejarah. Paling-paling disebutkanbahwa Imam Syafi’i telah menuliskitab ini dan isinya begini. Bahkanada indikasi ketidaktahuan tentangtempat kelahirannya. Imam Syafi‘ilahir di …, kemudian pindah keMadinah dan belajar pada ImamMalik yang mendirikan mazhabMaliki. Tetapi setelah dia sendiriberkembang, banyak terjadi perbedaanpendapat antara dia dengangurunya, Imam Malik. Dulu berbedapendapat itu biasa, tetapi sekarangmalah dilarang.Di Yaman, Imam Syafi‘i diangkatsebagai profesor. Pada waktu itu,di Yaman ada kaum Syi‘ah Zaidiah,yang sampai sekarang masih sangatkuat keberadaannya (kaum Syi‘ahZaidiah ini dekat sekali denganSunni, hampir tidak ada bedanya).Imam Syafi‘i tumbuh di tempattersebut, dan karena dia juga seorangsastrawan, dia pun menggubahsyair-syair yang bernada memujakeluarga Nabi (Ahlul Bait).Hal ini terdengar oleh Harun Al-Rasyid dari Baghdad yang sangatanti Syi‘ah, sehingga Imam Syafi‘idituduh subversif dan dipanggil keBaghdad untuk diadili dan diancamhukuman mati (dibunuh).Waktu itu kelompok Syi‘ah memangmerupakan kekuatan subversifterhadap Baghdad. Tetapi ImamSyafi‘i yang sangat cerdas mengatakan,“Saya bukan orang Syi‘ah,saya hanyalah seorang penyair yangmenggubah syair-syair yang mengagungkankeluarga Nabi. Kalauyang Anda maksudkan orang Syi‘ahadalah orang yang mengagungkankeluarga Nabi bunuhlah saya, tetapisemua orang yang mengagungkankeluarga Nabi juga harus dibunuh.”Singkatnya, Imam Syafi‘i tidak jadidibunuh. Belakangan dia malahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2939


DEMOCRACY PROJECTbelajar di Baghdad dan mengembangkanmazhab Syafi‘i.Banyak orang Islam mengakubermazhab Syafi‘i, tetapi tidak tahusoal ini karena wawasan sejarahnyatelah hilang dan kemudian menganggapsemuanya diterima begitusaja (take it for granted). Padahalhampir semua yang sekarang dikerjakanorang (Islam) memiliki kaitandengan sejarah. Maka, mempelajarisejarah itu wajib karena Al-Quranmengatakannya begitu. Malahanperintah, “mengembaralah selama dibumi,” (Q., 6: 11) tidak sekadarbermakna sejarah, tetapi juga termasukarkeologi, paleo-antropologi,dan lain-lain.SEGALA KELEBIHANADALAH AMANATDalam Al-Quran ditegaskanbahwa amanat itu harus kita tunaikandengan sebaik-baiknya danseadil-adilnya. Allah memerintahkankamu menyampaikan amanat-amanatkepada yang layak (berhak—NM) menerimanya (Q., 4: 58).Ayat di atas menyebutkan katajamak (plural) “amanat-amanat”.Artinya, banyak sekali amanat yangkita terima. Semua kelebihan yangada pada kita adalah amanat. Hartayang ada pada kita adalah amanatAllah, begitu juga dengan pengetahuandan apa saja yang membuathidup kita ini menjadi lebih baik.Semua hak istimewa kita adalahamanat. Firman Allah ini dilanjutkandengan ayat yang secara khususmenyebut pemerintahan sebagaisesuatu yang harus dijalankandengan adil dalam kaitannya denganamanat. “Apabila kamu mengadilidi antara manusia, bertindaklahdengan adil (dan kalau kamu menjalankanpemerintahan di kalanganumat manusia maka jalankanlahpemerintahan itu dengan adil—NM)(Q., 4: 58).SEGI KEMANUSIAANDALAM AGAMAAgama, seperti juga setiap sistemkepercayaan, selalu mengasumsikankemutlakan, sekurangnya berkenaandengan pokok-pokok (ushûl) ajarannya.Sebab hanya dalam kemutlakannyaitu, agama berfungsi sebagaipegangan dan tuntunan hidupyang memerlukan kadar kepastianyang tinggi, dan memberikepastian itulah fungsi peganganatau tuntunan.Karena segi kemutlakan yangmembawa serta kepastian itu, setiappenganut suatu agama tentu menganggapbahwa agamanya tidak berasaldari manusia sendiri, melainkandari Tuhan. Ini dinyatakandalam berbagai konsep, terutamakonsep tentang wahyu, revelation2940 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT(pengungkapan), penjelmaan,wangsit, dan lain-lain, yaitu konsep-konsepyang membawa konsekuensipandangan bahwa agamaadalah ahistoris, normatif, danmenggarap bidang-bidang yang termasukdi dalamkategori “apa yangseharusnya”.Walaupun begitu,pada waktuyang sama setiap penganut suatuagama berkeyakinan agamanyamengajarkan tentang amal perbuatanpraktis, dan itu berarti agamamengandung unsur-unsur yangberbeda dalam lingkungan dayadan kemampuan manusia untukmelaksanakannya. Sekarang, “dayadan kemampuan manusia” dengansendirinya bernilai “manusiawi”,karena ia berada pada diri manusiaitu sendiri. Dan agar suatu ajaranagama berada dalam daya dankemampuan manusia untuk melaksanakannya,sebab jika tidak demikian,keberadaan agama menjadiabsurd, maka manusia harus membawanyake dalam dirinya, ke dalamlingkaran yang menjadi bataskemampuannya, dan inilah pemahaman.Jadi, jelas ada dimensi atau unsurkemanusiaan dalam usaha memahamiajaran agama. Pernyataan tentangadanya unsur manusiawidalam memahami ajaran agamamemang mengisyaratkan adanya“intervensi” manusia dalam urusanyang menjadi hak prerogatif Tuhanitu. Tetapi, jika berdasarkan kepadaketerangan di atas menjadi jelasbagi setiap orang bahwa “agama”dapat dibedakan dari “paham keagamaan”.Denganbegitu,adanya “intervensi”manusiadalam bangunankeagamaan historis adalah suatukenyataan. Perkembangan semuaagama penuh dengan bukti yangmendukung hal itu semua.Apa artinya nama, kalau substansinyatidak cocok dengannama itu.SEJARAHDalam percakapan sehari-harikita sering mendengar keluhan ataukritikan, bahwa masyarakat kitakurang memiliki kesadaran sejarah.Di balik keluhan kritikan itu tersiratkeberatan tertentu terhadapakibat tiadanya, atau rendahnya,kesadaran sejarah. Dengan begitu—juga dengan sendirinya—tersiratharapan terhadap sesuatu yang baikjika ada kesadaran sejarah, apalagikesadaran itu cukup tinggi. Pertanyaannyaialah apakah benar adamadarat dengan tiadanya kesadaransejarah, dan ada manfaat denganadanya kesadaran itu? Sekalipun jawabnyamenyangkut suatu truismesederhana (tentu saja “ya, ada!”),tapi untuk keperluan argumen yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2941


DEMOCRACY PROJECThendak diajukan di sini, pertanyaanini diajukan dengan kemungkinanmelihat jawabannya secara kritis.Jika benar ada madarat dengantidak adanya kesadaran sejarah danada manfaat dengan adanya kesadaranitu, dapatkah hal itu ditunjuksecara nyata? Pertanyaan ini dirasamempunyai keabsahan karena konsepmanusia tentang “sejarah” itusendiri tidaklah satu atau tidaksekaligus satu, melainkan bermacam-macamatau berkembang darisatu konsep ke konsep lain sepanjangwaktu. Misalnya, mungkinkonsep kita di Indonesia tentang“sejarah” bisa ditelusuri denganmelihat kata-kata “sejarah” itu.Perkataan Indonesia “sejarah” adalahpinjaman dari perkataan Arabsyajarah yang berarti “pohon”—dalam hal ini ialah “pohon keluarga”atau “family tree” yang mengacu kepadaskema hubungan vertikal danhorizontal anggota-anggota keluargayang bertalian darah atau nasab,kekerabatan atau semendo, ke atas(nenek moyang) dan ke bawah(anak cucu), serta ke samping kanandan kiri (pertalian semendo).Di zaman modern ini pengetahuantentang “sejarah” dalam arti“pohon keluarga” dipandang sebagaitidak lagi relevan. Zaman modernditandai dengan hubungan fungsionalyang lebih berdasarkankepada pencapaian prestasi (achievement)dan sangat kurang berdasarkankualitas-kualitas kenisbatan(ascriptive) seperti masalah keturunan.Tapi, dalam masyarakatfeodal, pengetahuan tentang “sejarah”dalam artian itu memang sangatpenting karena kehormatandan gengsi seseorang dalam masyarakatditentukan, atau dipengaruhi,oleh persoalan siapa keturunansiapa.Ada juga masyarakat yang karenapertimbangan tuntutan hidup tertentu,baik natural maupun sosial,melihat pentingnya kesadaran“sejarah” dalam artian itu. Misalnya,masyarakat-masyarakat TimurTengah, seperti bangsa Arab danBani Israel, memandang amat pentingkesadaran tentang rentetan(Arab: silsilah) keturunan dalam“pohon nasab” karena dua pertimbangan:pertama, pertimbanganyang diakui, tidak terlalu jauhberbeda dari pertimbangan feodal:bahwa kehormatan seseorang ditentukanoleh garis keturunan; kedua,yang tidak sadar diakui namunmuncul dalam kenyataan sosial,kesadaran tentang “sejarah” dalamarti pohon keluarga itu mencegahseseorang jatuh ke dalam kemungkinankawin dengan keluarga dekatsendiri, yang secara naluri merekasadari bahayanya bagi kesehatanketurunan, yang dapat memperlemahdaya tahan tubuh merekadalam kehidupan kerasnya alampadang pasir (tentang ini, ingat2942 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkaum Amish di berbagai tempat diAmerika serikat).SEJARAH AWAL PENYUSUNANDAN PEMBAKUANHUKUM ISLAMDalam bidang fiqih—sepertijuga dalam bidang-bidang yanglain—masa Tabi‘in adalah masa peralihandari masa sahabat Nabi danmasa tampilnya imam-imam mazhab.Di satu pihak masa itu bisadisebut sebagai kelanjutan wajarmasa sahabat Nabi, di lain pihakpada masa itu juga mulai disaksikanmunculnya tokoh-tokoh dengansikap yang secara nisbi lebih mandiri,dengan penampilan kesarjanaandi bidang keahlian yang lebihmengarah pada spesialisasi.Yang disebut “para pengikut”(makna kata tâbi‘ûn) ialah kaumMuslim generasi kedua (merekamenjadi muslim di tangan para sahabatNabi). Dalam pandangankeagamaan banyak ulama bahwamasa Tabi’in itu, bersama denganmasa para sahabat sebelumnya danmasa Tabi’ Al-Tabi’in (para pengikutdari para pengikut, yakni kaumMuslim generasi ketiga), dianggapsebagai masa-masa paling otentikdalam sejarah Islam, dan ketigamasa itu sebagai kesatuan suasanayang disebut salaf (klasik).Walaupun begitu tidaklah berartimasa generasi kedua ini bebasdari persoalan dan kerumitan.Justru sifat transisional masa iniditandai berbagai gejala kekacauanpemahaman keagamaan tertentu,yang bersumber dari sisa dan kelanjutanberbagai konflik politik, terutamayang terjadi sejak peristiwapembunuhan ‘Utsman, khalifah III.Tumbuhnya partisan-partisan politikyang berjuang keras memperolehpengakuan dan legitimasibagi klaim-klaim mereka, sepertiKhawarij, Syi‘ah, Umawiyah, dansebagainya, telah mendorong berbagaipertikaian paham. Dan pertikaianitu antara lain menjadi sebabbagi berkecamuknya praktikpemalsuan hadis atau penuturandan cerita tentang Nabi dan parasahabat. Untuk melukiskan keadaanyang ruwet itu Mushthafa Al-Siba’imengatakan bahwa tahun 40 Hadalah batas pemisah antara kemurnianSunnah dan kebebasannyadari kebohongan dan pemalsuan disatu pihak, dan ditambah-tambahnyaSunnah itu serta digunakannyasebagai alat melayani berbagaikepentingan politik dan perpecahaninternal Islam. Khususnyasetelah perselisihan antara ‘Ali danMu’awiyah yang berubah menjadipeperangan dan banyak menumpahkandarah dan mengorbankanjiwa, serta setelah orang-orang Muslimterpecah-pecah menjadi berba-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2943


DEMOCRACY PROJECTgai kelompok. Sebagian besar orangorangMuslim memihak Ali dalamperselisihannya dengan Mu’awiyah,sedangkan kaum Khawarij menaruhdendam terhadap Ali dan Mu’awiyahsekaligus setelahmereka itu sendirisebelumnyamerupakanpendukung ‘Aliyang bersemangat.Setelah ‘Alir.a. wafat danMu’awiyah habismasa kekhalifahannya(juga wafat), makaanggota rumah tangga Nabi (AhliBait, Arab: ahl al-bayt) bersamasekolompok orang-orang Muslimmenuntut hak mereka akan kekhalifahan,serta meninggalkankeharusan taat pada DinastiUmayyah.Begitulah, peristiwa-peristiwapolitik menjadi sebab terpecahnyakaum Muslim dalam berbagai golongandan partai. Disesalkan,pertentangan ini kemudian mengambilbentuk sifat keagamaan, yangkelak mempunyai pengaruh yanglebih jauh bagi tumbuhnya aliranalirankeagamaan dalam Islam.Setiap partai berusaha menguatkanposisinya dengan Al-Quran danSunnah, dan wajarlah bahwa Al-Quran dan Sunnah itu untuk setiapkelompok tidak selalu mendukungklaim-klaim mereka. Maka sebagian“Yang kuat di antara kalian bagikuadalah lemah, sampai aku ambildari mereka hak-hak kaummiskin; dan yang lemah di antarakalian bagiku adalah kuat, sampaiaku berikan kepada mereka hakhakmereka”.golongan itu melakukan interpretasiAl-Quran tidak menuruthakikatnya dan membawa nashnashSunnah pada makna yangtidak dikandungnya. Sebagian lagimeletakkan padalisan Rasul hadishadisyang menguatkanklaimmereka, setelahhal itu tidakmungkin merekalakukan terhadapAl-Quran karenaia sangat terlindung(terpelihara) dan banyaknyaorang Muslim yang meriwayatkandan membacanya.Dari situlah mulai pemalsuanhadis dan pencampuradukan yangshahîh dengan yang palsu. Sasaranpertama yang dituju para pemalsuhadis itu ialah sifat-sifat utama paratokoh. Maka mereka memalsukanbanyak hadis tentang kelebihanimam-imam dan tokoh-tokoh kelompoknya.Ada yang mengatakanbahwa yang pertama melakukan halitu ialah kaum Syi‘ah—denganperbedaan berbagai kelompokmereka—sebagaimana dituturkanIbn Abi Al-Hadid dalam SyarhNahj Al-Balâghah, “Ketahuilahbahwa pangkal kebohongan dalamhadis-hadis tentang keunggulan(tokoh-tokoh) muncul dari arahkaum Syi‘ah ...”. Tapi, kemudiandiimbangi orang-orang bodoh dari2944 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkalangan Ahli Sunnah denganperbuatan pemalsuan juga.Dihadapkan keruwetan itu,maka para Tabi’in—dipimpin tokoh-tokohyang mulai tumbuhdengan penampilan kesarjanaan—mencoba melakukan sesuatu yangamat berat namun kemudian membuahkanhasil yang agung, yaitupenyusunan dan pembakuan HukumIslam melalui fiqih atau “prosespemahaman” yang sistematis.SEJARAH DAN PENGALAMANDimensi waktu dari amalan dankegiatan manusia mengharuskankita melihat dan mempelajari perjalanansejarah dan pengalaman oranglain. Maka tidak mungkin bagi kita,rakyat Indonesia, melaksanakancita-cita keadilan sosial secara isolatif,terlepas dari konteks globaldan universalnya.Telah disebut-sebut, komunismemerupakan gerakan mewujudkankeadilan sosial yang memperolehkritik prinsipal dari sejarah, melaluipara pemikir dan ahli filsafat.Demikian pula sosialisme di Baratyang tidak mampu secara fundamentalmenghilangkan ciri-cirikapitalistis masyarakat di sana.Kini timbul banyak gerakan didunia, lokal, nasional dan internasional,yang hendak mencobamenawarkan pikiran-pikiran yanglebih baik bagi pelaksanaan cita-citakemanusiaan itu. Untuk sekadarcontoh, di sini akan dikemukakanpokok-pokok pikiran yang relatifpaling mutakhir tentang masyarakatideal yang dikehendaki. Contoh iniialah sebagaimana termuat dalambuku Moving Toward a New Society,oleh Susanne Gowan dan kawankawandari organisasi “Movementfor a New Society” (MTNS),Philadelphia, USA. Bagi mereka,ciri-ciri masyarakat sehat ialah:1. Physical Security.2. Equality.3. Non-exploitation.4. Work.5. <strong>Democracy</strong>.6. Wholeness.7. Community.8. Freedom.9. Conflict.10. Ecological Harmony.11. World Community.Walaupun sesungguhnya setiapgerakan sosialis mempunyai dimensimondial atau universal, namunyang terjadi dalam kenyataan ialahusaha mewujudkan sosialisme itudalam satu negara (socialism in onecountry—Lenin). Bahkan dalamdunia komunis itu—yang notabeneadalah yang paling internationalminded—sekarang justru menggejaladengan hebat tumbuhnya politikkomunis nasional, sepertiYugoslavia (pelopornya) danVietnam. Mengenai Vietnam ini,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2945


DEMOCRACY PROJECTada pula yang menggolongkannyasebagai bentuk komunisme majuatau “advanced communism/socialism”.Oleh karena itu, selalu ada kemungkinanbagi bangsa Indonesiauntuk menemukan dan menempuhjalan sendiri ke arah terwujudnyakeadilan sosial yang berciri khasIndonesia, karena paling cocok danefektif untuk konteks Indonesia.Memikirkan dan menemukansegi-segi praktis pelaksanaan suatugagasan atau ide sering tidak segampangmemahami prinsip-prinsipide tersebut. Sebab, hal itu tidaksaja menyangkut persoalan komitmendan tekad, tetapi jugamengait segi ketelitian, keahlian,dan ketekunan. Inilah tantangankita semua!SEJARAH ISLAM SEBAGAISEBUAH “VENTURE”Secara normatif, umat Islam dalamKitab Suci dinyatakan mengembantugas suci selaku “golonganpenengah” (ummah wasath) yangberkewajiban menjadi saksi atassekalian umat manusia. Dan dengansikap hidup yang menjunjung tinggimoral dan akhlak (melakukan alamrbi al-ma‘rûf wa al-nahy ‘an almunkar)atas dasar iman kepadaTuhan, umat Islam dinyatakan sebagai“umat yang terbaik, yangdiketengahkan untuk umat manusia”guna mengambil peranan kepemimpinan.Ketentuan normatif itu,seperti halnya dengan setiap ketentuantentang “apa yang seharusnya”,dalam sejarah sering berbenturandengan fakta-fakta keras, yangmemaksa ketentuan-ketentuannormatif itu untuk melakukan kompromi-kompromi.Karena itu,seperti dinyatakan oleh MarshallHodgson, sejarah umat Islam adalahsejarah sebuah “percobaan”(venture) menciptakan masyarakatyang sebaik-baiknya, dalam kontekssejarah dan hukum-hukumnyayang objektif dan immutable. Maka,sukses atau gagalnya percobaan itutidaklah terutama terletak pada ketentuan-ketentuannormatifnya,melainkan pada faktor manusia danpengalamannya yang menyejarahdan bernilai kesejarahan. Tidak adagejala kemanusiaan yang tidakbersifat kesejarahan kecuali wahyuwahyuyang dapat dipandang sebagaiwujud keputusan khusus Tuhanuntuk orang tertentu yaitu paraNabi. Tetapi para Nabi itu sendiri,dipandang dari segi kepribadiannyasebagai seorang manusia, adalahwujud historis, dengan hukumhukumkemanusiaannya (disebutal-a‘râdl al-basyarîyah). Kitab SuciAl-Quran, misalnya, mengingatkansemua orang beriman bahwaMuhammad hanyalah seorang Rasulyang juga seorang manusia,2946 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsehingga dapat mati, bahkan terbunuh.Maka, sikap menerima kebenarantidak boleh dikaitkandengan segi kenyataan manusiawipembawanya. Sebab, pembawakebenaran itu (baik pribadi maupunumat) adalah wujud kesejarahanbiasa.Pandangandasar itu dapatdigunakan untukmemahami kenyataan-kenyataanpenuh anomali,malah sangatmenyedihkan, dalam sejarahIslam dari masa-masanya yangpaling dini, khususnya kejadiankejadianyang dinamakan “fitnahbesar” (al-fitnah al-kubrâ) sepertiperistiwa pembunuhan Khalifah III,Utsman Ibn Affan, perang antara‘Ali Ibn Abi Thalib dan Mu’awiyahIbn Abi Sufyan, Revolusi Abbasiyah,perang antara Al-Amin danAl-Ma’mun, dan lain sebagainya.Ada berbagai indikasi bahwamula-mula umat Islam menginginkansebuah sistem politik untukseluruh umat Islam di seluruh dunia,dalam bentuk kekhalifahanuniversal. Tetapi keinginan ituterwujud hanya untuk jangka waktuyang pendek saja, seperti selamamasa-masa pemerintah tiga khalifahyang pertama. Masa pemerintahanAli sudah dihadapkan kepada tantanganMu’awiyah. Kemudian masa“Surga berada di bawah telapakkaki para ibu”.(Hadis)pemerintahan Mu’awiyah serta parapenerusnya dari kekhalifahanUmayyah, sekalipun secara geografismeliputi daerah kekuasaan yangpaling luas yang diketahui dalamsejarah Islam (bahkan sejarah umatmanusia), selalu ditentang oleh kelompok-kelompokIslam yang sangatberpengaruh,yang terdiridari para pengikutPartai Ali(Syi‘at ‘Ali) dankaum Khawarij.Dan setelah terjadirevolusi Abbasiyah yang kemudianberdiri pemerintahanBagdad, umat Islam menyaksikanadanya dinasti lain yang juga sempatmencapai puncak-puncak kejayaannya,yaitu kekhalifahanUmayyah di Andalusia. Jadi, justrudalam masa-masanya yang kinisering dirujuk sebagai ZamanKeemasan Islam, kaum Muslimsedunia sudah dengan nyata meninggalkankonsep sebuah kekhalifahanuniversal. Kemudian,tidak lama setelah mencapai masamasapuncak, kekhalifahan Abbasiyahsendiri berangsur-angsur terpecahbelah menjadi berbagai kesatuanpolitik yang hubungannya satusama lain longgar. Sebagian daripara pemikir Islam saat-saat sulititu, seperti Ibn Taimiyah, menanggapikeadaan demikian sebagairealitas. Maka, mulailah dikembang-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2947


DEMOCRACY PROJECTkan teori politik yang mengakomodasiperkembangan sejarah dankonsep kekhalifahan universalditinggalkan.SEJARAH KEKHALIFAHANUmat Islam pada beberapa dasawarsapertama dilanda perpecahanpolitik dan pertikaian berdarah.Mula-mula adalah suatu kelompokorang Arab di Yamamah (Nejedsekarang) yang menolak untuk tundukkepada Khalifah di Madinahsetelah Nabi Saw. wafat. Sebab,mereka berpendapat bahwa “islâm”(dalam arti tunduk secara lahiriahkepada kekuasaan Nabi, sepertidiisyaratkan oleh sebuah ayat sucitentang sikap orang-orang Arabtertentu [Q., 49: 14]), hanya berlakuselama Nabi masih hidup. Terhadappara pemberontak itu AbuBakar melakukan penindakan tegas—sekalipunmula-mula banyakkalangan pembesar Madinah menentangnya,termasuk ‘Umar IbnAl-Khaththab—sehingga korbanbanyak berjatuhan (rupanya suatuhikmah, karena perang Yamamahini, maka muncul desakan untuksegera membukukan Al-Quran,mengingat demikian banyaknya parapembaca [qurrâ’] dan penghafal[huffâzh] Kitab suci yang gugur).Abu Bakar hanya selama dua tahunmenjalankan tugas sebagaiKhalifah Rasul. Sebelum wafat iaberpesan agar umat mengangkat‘Umar sebagai penggantinya, halmana diterima oleh hampir semuasahabat. Pemberian wasiat dilakukanoleh Abu Bakar karena ia khawatirakan terulang lagi pertikaian padahari-hari Nabi Saw. wafat—sehinggajenazah Nabi baru dimakamkansetelah tiga hari, suatu hal yangmenyalahi pesan beliau sendiri agarjenazah selekasnya dikebumikan.Selama duabelas tahun ‘Umar memerintahdengan efektif dan efisien,suatu pola pemerintahan yangmenggabungkan antara pendekatankekerasan dan kelembutan. Selamakekhalifahan ‘Umar itulah terjadiekspedisi-ekspedisi pembebasan(fath) sebagian besar daerah TimurTengah yang kini menjadi kawasanIslam dan Arab (karena daerahdaerahini kemudian menggunakanbahasa Arab, kecuali Persia atauIran). Karena kehebatannya itumaka ‘Umar dipandang banyakkaum Muslim, khususnya kalanganSunni, sebagai teladan penguasayang benar, adil dan jujur, jugakreatif (dia banyak merintis pendirianlembaga-lembaga keislaman—awwalman dawwana aldawâwîn—sepertibayt al-mâl, alkharâjatau pajak tanah, dan lainlain.Tidak mengherankan bila banyakorang, seperti Michael Heart,memasukkan ‘Umar ke dalam kelompokseratus tokoh yang paling2948 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberpengaruh dalam sejarah umatmanusia.Keadaan yang sangat baik itumulai terganggu pada paruh keduakekhalifahan Utsman Ibn Affan. Tokohini dipilih di antara enam orangyang ditunjuk oleh Umar untukmelakukan musyawarah tentang siapayang akan menggantikannya.Umar menunjuk “panitia enam” itudalam pembaringan menjelangwafat, karena luka-luka oleh seorangPersi yang menyamar dan menaruhdendam kepadanya atas kekalahannegerinya. Sama dengan wasiatyang dilakukan Abu Bakar sebelumnya,tindakan Umar itupun dilandasioleh kekhawatiran kalau-kalau umatIslam akan berselisih keras tentangsiapa yang akan memimpin mereka.Utsman menjadi Khalifah selamadua belas tahun. Enam tahun pertamaia jalankan kebijakan yangcukup baik, dengan mencontoh danmelanjutkan kebijakan pendahulunya,Umar. Tetapi pada enamtahun kedua ia mulai menunjukkanberbagai kelemahan, dan berakhirdengan fitnah (bencana besar,khususnya dalam bentuk perangsaudara) pertama dalam Islam yangmelibatkan Ali Ibn Abi Thalib, kemenakandan menantu Nabi, seorangpahlawan Islam sejak muda.Sekarang banyak pihak, terutama dibawah pimpinan Mu’awiyah IbnAbi Sufyan, menuntut agar perkarapembunuhan Utsman diusut danpara pelakuknya dihukum secarasetimpal dan adil. Namun penyelesaianpolitik mengalami jalanbuntu, dan masing-masing yangbertikai segera mengangkat senjataterhadap lainnya. Maka terjadilahperistiwa Shiffîn yang terkenal yangberakhir dengan diusahakannyatahkîm (arbitrase) antara pihak Ali(diwakili Abu Musa Al-Asy‘ari) danpihak Mu’awiyah (diwakili olehAmr Ibn Al-‘Ash).Di samping cerita yang sudahumum diketahui tentang bagaimanapihak Ali kalah “secara diplomatik”oleh pihak Mu’awiyah, adasatu hal penting sekali yang patutkita renungkan di sini, yaitu ketikaAbu Musa Al-Asy‘ari melakukan tugasnyauntuk menengahi antara keduakelompok yang bertikai itu, iakemukakan perlunya semua pihakberpegang kepada Al-Quran dan“kepada sunnah yang adil dan meliputisemua, tidak memecah belah”(al-sunnat al-‘âdilah wa al-jâmi‘ahghayr al-mufarriqah). Yang amatpenting kita perhatikan dalamungkapan Abu Musa sebagai wakilAli ini ialah ide yang terkandungdalam perkataan “al-sunnah” (teladandari nabi sebagai preseden kebijaksanaan)dan “al-jâmi‘ah” (yangbersifat menggabungkan semua,yakni, mempersatukan), dan disamping “al-‘âdilah” (yang adil) dan“ghayr al-mufarriqah” (tidak memecah-belah).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2949


DEMOCRACY PROJECTYang dimaksudkan denganSunnah Nabi yang mempersatukandan tidak memecah belah itu ialahPerjanjian Madinah yang maknadan semangatnya mempersatukanseluruh kaum Muslim dalam gabungannyadenganpendudukMadinah lainnyayang bukan-Muslim, khususnyakaumYahudi. Dokumenyang terkenaldi kalangansarjana sebagaiKonstitusiMadinah ituantara lain memuat ketentuan pembagiantugas dan tanggungjawabsecara merata antara berbagai kelompok,yang meliputi kaumMuhajirin dan Anshar serta kaumYahudi dengan masing-masingsuku atau komunitasnya.Istilah-istilah “al-jâmi‘ah” dan“ghayr al-mufarriqah” itu, kalau kitaperhatikan lebih seksama, adalahrefleksi dari firman Allah, Berpeganglahkamu dengan tali (ajaran)Allah jamî‘an (yakni, semuanya,secara bersatu), dan janganlah kamuberpecah belah (wa lâ tafarraqû) (Q.,3:103). Dari situ tampak jelasbahwa bibit paling mula-mula darisemangat dan pandangan Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ‘ah ialah kerinduanyang amat mendalam kepadapersatuan dengan mengikuti teladanNabi Saw. Hal tersebutmerupakan adalah akibat pengalaman-pengalamanperpecahandan pertumpahan darah yangtraumatis, yang kelak juga muculdalam berbagaipaham yang khas“Sunni,” yaitutekanan yangberat kepada ketertibandankeamanan (altartîbwa alamn).Dalampandangan initidak ada kejahatanyang lebihbesar daripada tindakan memberontak(al-baghy) dan membuatkekacauan (al-fawdlâ).SEJARAH MAKKAHNabi Muhammad Saw. adalahorang Makkah. Tetapi ada maknalain yang lebih mendalam yaitubahwa Makkah melambangkan permulaandari ajaran tawhîd, ajarantentang Ketuhanan Yang MahaEsa. Makkah, seperti disebutkandalam Al-Quran, adalah rumah suciatau tempat ibadah yang pertamakali dibangun untuk umat manusia.Bahwa Rumah (ibadah) pertamayang dibangun untuk manusia ialahyang di Bakkah (Makkah), yang2950 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtelah mendapat berkah dan menjadipetunjuk bagi semesta alam (Q., 3:96).Pemahaman tentang masa lalumemang bisa tercampur antara sejarah,teologi, dan legenda. Teologinyaialah pernyataan ayat Al-Quran di atas. Sejarahnya ialah bahwadi antara semua tempat ibadah,Makkah memang termasuk yangpaling antik sehingga Al-Quransendiri menyebutnya sebagai rumahyang antik, al-bayt al-‘athîqatau rumah yang sangat tua (Q.,22: 29). Sedangkan legendanyaialah bahwa, misalnya, dulu NabiAdam turun di tempat itu. Legendaini dikaitkan dengan adanya pelabuhanMakkah, yaitu Jeddah yangartinya nenek, karena di situ terdapatmakam nenek umat manusia,yaitu Hawâ’; juga dikaitkan denganbukit yang ada di Arafah yangterkenal sebagai “bukit jodoh,”karena konon ketika Adam danHawâ’ diusir dari surga akibat pelanggarannyamendekati pohonkhuld, kedua-duanya terpisah dansaling mencari-cari, dan kemudianbertemu di bukit Arafah itu.Lalu, ada hadis yang diriwayatkanoleh ‘Amr ibn ‘Âsh yang menyatakanbahwa Allah mengutusJibril kepada Adam dan Hawâ’ danberkata kepada keduanya, “Dirikanlahuntuk-Ku sebuah rumahsuci!” Lalu Jibrîl membuat rencanaitu (maka Jibrîl adalah arsitekKa‘bah). Ternyata, (rencana) bentukbangunan rumah suci itu sangatsederhana yaitu kubus (cubic), sehinggakemudian disebut Ka‘bah.Maka, mulailah Adam menggalisementara Hawâ’ memindahkantanah sehingga menemukan air.Lalu ada suara memanggil dari bawahnya,“Cukup untukmu wahai‘Âdam!” Maksudnya, sekian sajapenggalian itu. Setelah selesaipembangunan rumah itu, Allahmemberi wahyu kepadanya “Hendaknyaengkau thawâf mengelilinginya.Dan difirmankan kepadanya,“Engkau adalah manusia pertamadan ini adalah rumah suci yangpertama.”Generasi pun berganti sampaisaatnya Nabi Nuh menunaikan hajike sana. Generasi berikutnya ialahketika Nabi Ibrahim mengangkatPondasi Ka‘bah itu dengan referensiayat Al-Quran, Dan ingatlah,Ibrahim dan Isma‘il mengangkatdasar-dasar Rumah itu (sambilberdoa): “Tuhan, terimalah ini darikami: Engkaulah Maha Mendengar,Mahatahu” (Q., 2: 127). Dengandemikian, Nabi Ibrahim danIsma‘il bukanlah pembangunKa‘bah, tetapi “pembangun kembali,”karena ayat Al-Quran ituberbunyi “wa idz yarfa‘u Ibrâhîmu alqawâ‘ida”yang menunjukkan bahwaPondasi Ka‘bah itu sudah ada didalam, dan Ibrahim hanya meneruskannya.Fakta tersebut mudahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2951


DEMOCRACY PROJECTsaja divisualisasikan karena memangnegeri Arab itu merupakan negerigurun yang sangat keras terhadapbangunan. Sebab, pasir seringkalimenghancurkan bangunan-bangunan,apalagi waktu itu “semennya”masih berupa tanah sehingga mudahhancur.Menurut Ibn Ishâq, seorangpenulis sejarah Islam yang palingawal (abad ke-2 H.), setelahmengumpulkan bahan dari berbagaisumber, ia sampai pada kesimpulanbahwa ternyata banyak nabi yangmenunaikan haji ke Makkah, termasukNabi Musa. Bahkan banyakpula orang yang beragama Yahudimenunaikan haji ke Makkah. Namun,ketika Makkah dalam perkembangansejarah berikutnya menjadipusat berhala, orang-orang itupun berhenti naik haji ke sana, karenajelas bahwa secara teologisMakkah sudah mengalami polusiakidah. Nabi Muhammad sendiridiutus ke sana ketika Makkah menjadipusat berhala. Konon ada sekitar360-an berhala yang terdapat didalam Ka‘bah.Artinya bahwa bangunan yangdibuat oleh Adam itu sempatmenghilang dari muka bumi, bahkanketika Ibrahim membawaputranya, Isma‘il dan ibunya Hajarke Makkah, di sana sama sekalitidak ada apa-apa lagi. Hanya sajasejak semula Ibrahim telah diberitahu bahwa dulu di situ ada rumahsuci. Setelah Ibrahim mendirikankembali Ka‘bah itu, dan kemudianditeruskan oleh Isma‘il, makaMakkah pun menjadi ramai. Namun,pada suatu saat di sana terjadipeperangan yang sangat hebat.Makkah pun dibumihanguskan.Mata air zamzam pun sempathilang. Kelak yang menemukannyakembali adalah Abd Al-Muthalib,kakek Nabi Muhammad Saw.,melalui sebuah mimpi.Dalam kaitan penjelasan Makkahsebagai pusat keagamaan sejak zamankuno, ada sebuah buku yangsecara hipotesis sangat menarik,yang berjudul, Bible Came fromArabia. Buku itu mengindikasikanbahwa dilihat dari pendekatangeografi, nama-nama tempat yangada dalam Alkitab itu jauh lebihcocok dengan Makkah dan sekitarnyadaripada Yerusalem dan sekitarnya,karena di situ ada peranandari Ibrahim.Makkah memang merupakantempat yang sangat unik. Perhatikanlahbahwa dari semua agama,yang bisa menguasai tanah sucinyahanyalah Islam. Hampir semuaagama tidak menguasai sendiri tanahsucinya. Maka, sebutan Makkahsebagai al-balad al-amîn dalam Al-Quran (Q., 95: 3) memang benar:yaitu suatu negara aman yang tidakbisa dimasuki orang lain.2952 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSEJARAH MASJID HARAMSebagai rumah ibadah yangpertama untuk umat manusia,Masjid Haram di Makkah itu menurutbanyak ulama didirikan olehNabi Adam a.s. Adam dan istrinyaHawa’ telah bersalah melanggarlarangan Allahmemakan buahpohon terlarang(oleh setan yangmenggodanyadisebut SyajaratAl-Khuld). Konon Nabi Adam a.s.membangun Ka‘bah sebagai intiMasjid Haram itu segera setelah iaturun ke bumi, diusir dari surgakarena pelanggarannya tersebut.Tentang Adam sebagai yang pertamamendirikan Masjid Haram,dalam hal ini ialah Ka‘bah, terdapatsebuah Hadis, bahwa Nabi Saw.pernah menerangkan:Allah mengutus Jibril kepadaAdam dan Hawa’, dan berkata kepadakeduanya: “Dirikanlah untuk-Ku Rumah Suci.” Lalu Jibril membuatrencana untuk keduanya itu.Maka mulailah Adam menggali danHawa’ memindahkan tanah sehinggabertemu air, lalu ada suara memanggildari bawahnya: “Cukupuntukmu, wahai Adam!” Setelahselesai membangun Rumah Suci itu,Allah memberi wahyu kepadanya:“Hendaknya engkau tawaf mengelilinginya.”Dan difirmankan“Berbicaralah kepada manusiasesuai dengan akalnya.”(Hadis)kepadanya: “Engkau adalah manusiapertama dan ini adalah RumahSuci pertama.” Kemudian generasipun silih berganti sampai saatnyaNabi Nuh menunaikan haji ke sana,dan generasi pun terus bergantisesudah itu sampai Nabi Ibrahimmengangkat pondasidaripadanya.Bahwa NabiIbrahim mengangkatfondasibangunan itu, dijelaskandalam Al-Quran berkaitan dengan firmanfirmantentang kegiatan Ibrahimdan putranya, Isma‘il, yang membangun(kembali) Masjid Haram,dalam hal ini khususnya Ka‘bah:Dan ingatlah tatkala Ibrahim danIsma’il mengangkat fondasi dariRumah Suci itu, lalu berdoa, “WahaiTuhan kami, terimalah dari kami,sesungguhnya Engkau MahaMendengar, Maha Mengetahui.”Kita semua sudah tahu bahwaNabi Ibrahim sampai di Makkahatas petunjuk Allah dalam perjalananmembawa anaknya, Isma‘il besertaibunya, Hajar. Ibrahim sendirimelukiskan bahwa Makkah adalahsuatu lembah yang “tidak bertetumbuhan”sehingga ia merasa ibadan sedih telah meninggalkansebagian dari keturunannya, yaituIsma‘il, di tempat yang tandus itu.Namun ia tetap berdoa untuktempat itu dan para penghuninya,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2953


DEMOCRACY PROJECTsebagaimana dituturkan dalamfirman suci yang mengharukansekali, demikian terjemahnya:Wahai Tuhan kami, sesungguhnyaaku telah menempatkan sebagian dariketurunanku di suatu lembah yangtidak bertetumbuhan, di dekat RumahMu yang Suci. Wahai Tuhan kami,agar mereka menegakkan sembahyang,maka jadikanlah hati nuranimanusia condong (mencintai) mereka,dan karuniakanlah kepada merekabermacam buah-buahan, semogamereka bersyukur. (Q.,14:37)Agaknya sumber air yang ditemukandalam galian oleh Adamdan Hawa’ itu ialah sumur Zamzamyang terletak di sebelah RumahSuci, yaitu Rumah Allah (BaitAllah, “Baitullâh”), Ka‘bah. Sumberitu, karena berada cukup jauh dalamtanah, kemudian hilang tertimbunpasir. Secara mukjizat sumberitu diketemukan kembali olehIsma‘il dan ibundanya, Hajar, padasaat keduanya pertama kali tinggaldi lembah itu dari Kana’an, danIbrahim, ayah Isma‘il meninggalkanmereka dengan pasrah kepadaAllah. Zamzam menjadi daya tarikyang amat kuat bagi lembah itu, sehinggalambat laun tumbuhlah sebuahkota, yaitu Makkah atauBakkah. Mula-mula orang-orangArab dari suku Jurhum yang memintaizin Hajar untuk ikut tinggaldi Makkah. Mereka mengetahuiadanya sumber air di lembah itudalam suatu perjalanan dagang merekadari Syria menuju negeri merekadi Arabia Selatan. Hajar mengizinkan,dengan syarat bahwaZamzam tetap menjadi haknya untukmenguasai. Isma’il berumahtangga dengan wanita dari kalanganorang Arab itu, dan dari rumahtangga Isma’il itu kelak tumbuhsuku Arab Quraisy, dan dari sukuini kelak tampil Nabi MuhammadSaw., penutup semua Utusan Tuhan.Dalam perjalanan waktu, sumurZamzam yang telah diketemukankembali oleh Isma’il dan ibundanyaitu sempat hilang lagi karena ditimbunitanah dan pasir oleh suatukelompok penduduk Makkah sendiriyang sedang berperang dengankelompok lainnya, dan merekamenjalankan taktik “bumi hangus”terhadap Makkah, dan kemudianmeninggalkan kota itu. “Politikbumi hangus” ini berhasil karenasumur Zamzam tidak pernah lagidapat diketemukan oleh pendudukMakkah sendiri yang tersisa. Sedikitdemi sedikit keturunan Isma’ilyang berhak atas Makkah itu kembalilagi, dan mereka inilah yangkemudian melahirkan suku Quraisy.Tokoh mereka yang sangat terpandangialah kakek Nabi, ‘Abd Al-Muththalib. Melalui petunjuk dalammimpi, kakek Nabi ini berhasilmenggali dan menemukan kembalisumur Zamzam setelah hilang sekianlama.2954 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPeninggalan pengalaman Ibrahim,Hajar dan Isma’il telah menjadipatokan ibadah haji. Maka ibadahhaji sebagian besar merupakan acaramemperingati dan menapak tilas(commemorative) tiga makhluk manusiayang dipilih oleh Allah untukmeletakkan dasar-dasar pahamKetuhanan Yang Maha Esa (Tawhîd)dan ajaran pasrah kepada-Nya(Islam). Selain ritus tawaf kelilingKa‘bah yang merupakan peninggalanNabi Adam, manasik atau ritushaji lainnya merupakan upayamenghidupkan kembali pengalamandan perjuangan tiga manusia,Ibrahim, Hajar, dan Isma‘il dalammenegakkan ajaran tauhid danIslam: sa‘i antara dua bukit Shafadan Marwah, wukuf di Arafah,turun ke Mina, melempar ketikajumrah, dan berkorban binatangternak. (Keterangan lebih lanjuttentang Makkah dan Masjid Haramserta kaitannya dengan manasik hajisudah amat terkenal karena itu disini tidak perlu lagi diulang kecualihal-hal tersebut di atas yang amatpokok dan penting).Dari keturunan Isma’il tidak adayang tampil menjadi Nabi kecualiNabi Muhammad Saw. Sedangkandari keturunan Ishaq, yaitu putraIbrahim dengan Sarah, tampilbanyak Nabi sehingga sebagianbesar tokoh-tokoh para Nabi yangdituturkan dalam Al-Quran adalahtokoh-tokoh keturunan Ishaq, yangjuga menjadi tokoh-tokoh dalamBibel, baik Perjanjian Lama maupunPerjanjian Baru. Tetapi NabiMuhammad Saw. adalah yang terbesardan paling berpengaruh darisemua Nabi dan Rasul, dan merupakanpenutup para Nabi dan RasulAllah sepanjang masa. Peranan danpengaruh Nabi Muhammad diakuioleh para ahli sejarah di mana pun(asalkan berpikir jujur) sebagaiyang paling besar dalam sejarahumat manusia. Dalam PerjanjianLama semua itu sudah diisyaratkandengan tegas, demikian:Dan lagi kata Malaikat Tuhankepadanya (Hajar): “Bahwa Akuakan memperbanyakkan amat anakbuahmusehingga tiada tepermanaibanyaknya.” Dan lagi pula kataMalaikat Tuhan kepadanya: “Sesungguhnyaengkau ada mengandungdan engkau akan beranak lakilakiseorang, maka hendaklah engkaunamai akan dia Isma’il, sebabtelah didengar Tuhan akan dikaudalam hal kesukaranmu.Maka akan hal Isma’il itu puntelah Kululuskan permintaanmu;bahwa sesungguhnya Aku telahmemberkati akan dia dan membiakkandia dan memperbanyakkandia amat sangat dan duabelas orangraja-raja akan berpencar daripadanyadan aku akan menjadikan diasatu bangsa yang besar. Tetapi perjanjiankuakan kutetapkan denganIshaq, yang akan diperanakkan olehEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2955


DEMOCRACY PROJECTSarah bagimu pada masa yang tertentu,tahun yang datang ini.Maka didengar Allah akan suarabudak (anak kecil, Isma’il) itu, laluberserulah Malaikat Allah darilangit akan Hajar, katanya kepadanya:“Apakah yang engkau susahkan,wahai Hajar? Janganlah takut,karena telah didengarAllahakan suara budakitu dari tempatnya.Bangunlahengkau, angkatlahbudak itu,sokonglah dia,karena Aku hendakmenjadikandia suatubangsa yang besar.” Maka dicelikkanAllah akan mata Hajar, sehinggaterlihatlah ia akan suatu mata air,lalu pergilah ia mengisikan kirbatitu dengan air, diberinya minumakan budak itu. Maka disertai Allahakan budak itu sehingga besarlah ia,lalu ia pun duduklah (tinggal) dalampadang belantara dan menjadiseorang pemanah.Berbahagialah orang (Isma’il)yang kekuatannya adalah dalamEngkau, dan hatinya adalah padajalan raya ke Ka‘bah-Mu. Apabilamereka itu melalui lembah pokokratam dijadikannya mata air (Zamzam),bahkan seperti kelimpahanhujan awal menudungi mereka itu.Hai hamba-hamba-Ku yang melampauibatas atasi diri sendiri!Janganlah kamu putus asa darirahmat Allah, sebab Allah mengampunisegala dosa. Dia MahaPengampun, Maha Pengasih.(Q., 39: 53)Maka tampilnya Nabi Muhammadsaw. sebagai Rasul Allah yang penghabisandapat dipandang sebagaiwujud dari semua yang telah dijanjikanoleh Allah kepada Ibrahim,Hajar dan Isma’il itu. Juga merupakanwujud dikabulkannya doaNabi Ibrahim sendiri agar di antaraketurunan Isma’ilkelak akanjuga tampil seorangRasulyang akan membacakanayatayatAllah, danmengajarkan KitabSuci danHikmah Ilahikepada merekadan kepada umat manusia.Semuanya itu kemudian dibuktikandengan tampilnya BangsaArab, di bawah pimpinan kaumQuraisy, untuk mengemban amanatAllah melalui agamanya yang terakhir,dan telah membawa pengaruhkepada kemajuan dan reformasiperadaban umat manusia sampaisekarang, dan seterusnya sepanjangzaman.SEJARAH NASIONALISMEINDONESIA KLASIKKesuksesan Indonesia sebagai“bangsa”, dalam pengertian keber-2956 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThasilannya muncul di antara bangsa-bangsadi dunia, tidak dapatdipandang sebagai hal biasa. Kesuksesanitu didahului dengan perjuanganpanjang mendaki bukitterjal penuh ancaman bahaya sehinggabanyak menuntut pengorbanan.Pada mulanya terdapat berbagaisuku bangsa mendiami kawasanAsia Tenggara, dalam lingkunganribuan pulau, besar dan kecil.Hubungan antarpulau tidak selalumudah, sehingga masing-masingpulau sedikit banyak terisolasi satudari yang lain, suatu kenyataanyang mendorong tumbuhnya ciricirikesukuan, kebahasaan, dankebudayaan yang terpisah-pisah.Bahkan dalam lingkungan pulaupulaubesar pun, pola kesukuan dankebudayaan yang berbeda-bedamuncul dengan sifat khas masingmasingmenurut lingkungannyadikarenakan keadaan geografis dantopografisnya.Keanekaragaman budaya itu darisatu sisi adalah kekayaan, tetapi darisisi lain adalah kerawanan. Sebagaikekayaan, keanekaragaman budayadapat dibandingkan dengan keanekaragamannabati. Keanekaragamanitu dapat menjadi sumber pengembanganbudaya hibrida yang kayadan tangguh, melalui penyuburansilang budaya (cultural cross fertilization).Berbagai bentuk penyuburansilang budaya telah terjadi, tetapiumumnya merupakan hal-hal “kebetulan”,sebagai akibat sampinganinteraksi perdagangan regional yangditunjang oleh kekuasaan politik.Peranan kekuasaan-kekuasaan besarseperti Sriwijaya, Majapahit, danAceh penting sekali dalam prosespenyuburan silang budaya AsiaTenggara. Pengaruh penyuburansilang itu dapat dikenali padaadanya unsur-unsur kosmopolit danuniversal dalam banyak segi budayaumum kawasan Asia Tenggara.Sebagai kerawanan, keanekaragamanbudaya melemahkan kohesiantarsuku dan pulau. Karena itu,Asia Tenggara selamanya rentanterhadap penaklukan dan penjajahandari luar. Usaha penguatan kohesibeberapa bagian atau seluruhNusantara melalui penyatuan dalamkekuasaan politik tunggalpernah beberapa kali terjadi, sepertioleh kerajaan-kerajaan Sriwijaya,Majapahit, dan Aceh. Tetapi usahausahaitu menghasilkan suatu penyatuanwilayah yang tidak persissama dengan wilayah Indonesiamodern sekarang ini. Di satu sisihasil penyatuan itu lebih kecildaripada Indonesia sekarang karenatidak mencakup seluruh wilayahdari Sabang sampai Merauke. Disisi lain, hasil penyatuan itu lebihbesar daripada wilayah Indonesiasekarang ini karena mencakup pulaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2957


DEMOCRACY PROJECTwilayah-wilayah di luar lingkunganSabang–Merauke seperti di SemenanjungMelayu, KalimantanUtara, Mindanao, bahkan sampaiFormusa dan Madagaskar.Penyatuan wilayah Asia Tenggarayang kini dikenal sebagai “Indonesia”adalah kelanjutan dari wilayahkekuasaan penjajahan Belanda.Wilayah itu dikenal sebagai “HindiaBelanda” atau “Hindia Timur Belanda”(Dutch East Indies). Tetapi“Indonesia” sebagai bangsa tidaklahdibentuk oleh Belanda atau pemerintahpenjajah, melainkan justruoleh semangat perlawanan terhadappenjajahan itu. Inilah bagian darihakikat kebangsaan kita yang agaknyaperlu dipahami secara lebihbaik, jujur, dan seimbang.Ada beberapa hal amat pentingyang harus ditelaah ulang mengenaiproses penjajahan Asia Tenggaraoleh bangsa-bangsa Eropa. Sudahsejak berabad-abad sebelumnya kawasanAsia Tenggara menjadi sumberpengadaan komoditi dagangyang amat diperlukan masyarakatdunia. Rempah-rempah termasukyang paling dikenal sebagai produkamat penting saat itu, di sampingbahan-bahan wewangian seperticendana dan gaharu, juga getah“kapur” dari Aceh, khususnya dariBarus (“kapur Barus”). Disebabkanoleh daya tarik produk-produkeksotik itu, kawasan Asia Tenggarasudah dikenal sejak lama oleh parasaudagar dari Anak Benua India danTimur Tengah. Dari kawasan AnakBenua datang para saudagar yangmembawa agama-agama India,yaitu Hindu dan Buddha. Pengaruhkekuasaan politik yang merekatanamkan mendorong berkembangnyabudaya bercorak India, denganperan utama bahasa Sansekerta. Ciribudaya ke-India-an kawasan ini merupakanalasan untuk mengenalinyasebagai kawasan India, sehinggadalam khazanah antropologi disebut“Indonesia”, yakni “KepulauanIndia”, sebanding dengan daratantenggara Asia yang disebut“IndoCina”, yakni “Cina India”.Dengan perangkat budayaSansekerta, untuk jangka waktu lamaAsia Tenggara merupakan wilayahbudaya besar yang berhubungansatu dengan lainnya, untuk kemudianbersambungan dengan budayaAnak Benua. Pola budaya ini lebihmemperkuat kecenderungan yangsudah ada, yaitu penyatuan sebagianbesar wilayah Asia Tenggara kedalam kawasan perdagangan regionalyang berpusat di Anak Benua(Subkontinen) India.SEJARAHPERKEMBANGAN DUNIASalah satu kesibukan para intelektualMuslim di seluruh dunia2958 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsaat ini ialah memikirkan bagaimanamenerjemahkan nilai-nilaiIslam ke dalam perangkat nyatakehidupan modern. Seorang Muslimyang serius tentu menyadari,betapa ia dihadapkan pada tantanganhidup dalam suatu masyarakatmodern, yaitu suatu masyarakatyang notabene merupakankelanjutan logis, meskipun melaluiproses transmutasi yang amat besar,dari berbagai unsur tatanan dannilai hidup yang telah pernahberkembang sebelumnya, khusus didunia Islam. Ilmu pengetahuanmodern, misalnya, dengan mudahdapat ditelusuri asal-usulnya sebagaikelanjutan dunia keilmuanIslam yang pernah berkembangdalam masa jayanya yang “liberal”,ketika kaum Muslim terlatih menghargaisuatu temuan pikiran dankeilmuan baru, dan ketika wawasanmereka terbentuk karena semangatkosmopolitanisme dan universalismesejati. Namun pada saat yangsama, karena tuntutan imannya,seorang Muslim “modern” harustetap berada dalam pangkuanagamanya dan dijiwai nilai-nilaiasasinya.Zaman modern, atau menurutMarshall Hodgson lebih tepatdinamakan “Zaman Teknik” (TechnicalAge) adalah jelas berbeda secaramendasar dari zaman agrarissebelumnya. Padahal agama Islam,sebagaimana halnya dengan agamaagamabesar lain, dilahirkan dalamzaman agraris. Seperti disebutkan diatas, ini tidaklah berarti zamanmodern terputus sama sekali darizaman sebelumnya. Justru unsurkontinuitasnya dengan masa lalusedemikian rupa tidak mungkindiingkari karena dasar-dasar zamanmodern ini pun diletakkan padamasa sebelumnya, yaitu di zamanagraris. Suatu teori kesejarahan duniamalah menyebutkan, zamanagraris sebenarnya telah mengalamiperkembangan menuju ke arahkompleksitas yang tinggi pada masaAxial Age (“Masa Aksial” atau“Sumbu”), yaitu masa yang terbentangselama enam abad sejak abadkedelapan sampai abad keduasebelum Nabi Isa Al-Masih a.s. Padasaat itu terjadi perubahan asasidi mana-mana, akibat lepasnyamonopoli pengetahuan tulis-bacadari tangan kelas pendeta, menjaditersebar di antara berbagai kelompokborjuis, dan karenanya watakserta kecepatan perkembangantradisi tulis-baca itu juga berubah.Pada waktu yang sama, keseluruhantatanan geografis bagi kegiatanbermakna kesejarahan manusia jugamengalami transformasi, sebab saatitu mulai menyebar, meliputihampir seluruh belahan bumi. Padamasa itu dengan nyata budaya manusiamulai berkembang keluar dariinti kawasan Nil-Amudarya (Mesir-Transoxiana) yang menjadi inti ka-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2959


DEMOCRACY PROJECTwasan bumi yang berpenghuni danberperadaban (Arab: Al-Dâ’irât Al-Ma’mûrah; Yunani: Oikoumene,“Daerah Berpenduduk”).Zaman Islam adalah zaman“Pasca-Sumbu” (Post-Axial), danmasa kejayaanIslam merupakanpuncak perkembangan“ZamanAgraria Berkota”(AgrarianteCitied Society),yaitu masyarakatagraris denganciri kehidupanperkotaan (urbanity)yang menonjol. Adalahdalam urbanity itu—suatu polakehidupan sosial-ekonomi yangditandai tingginya kegiatan ekonomiurban dan penghargaan kepadanya,khususnya perdagangan, danetos intelektual—terletak benangmerah kontinuitas antara zamanmodern dengan zaman Islam. Tetapisekalipun zaman Islam masihsepenuhnya berada dalam rangkaianzaman agraris (jadi, masih mempunyaikesinambungan dengan zamansebelumnya), perubahan yangdibawanya sedemikian radikal daneksplosif, sebanding dengan radikaldan eksklusif pembebasan (futûhât)yang dilakukan kaum Muslim, pertama-tamaatas kawasan Nil-Amudarya,kemudian segera meliputi“Kaum beriman ialah mereka yangpada hari ini lebih baik daripadamereka pada hari kemarin, danmereka yang pada hari esok lebihbaik daripada mereka pada hariini.”(Hadis)daerah yang lebih luas, yang kuranglebih waktu itu merupakan daerahpaling maju di muka bumi.Dengan flashback di atas, kiranyamenjadi jelas, sesungguhnyaperalihan dari masa lalu yang agraris-urbanitu,ke zaman modernsekarang,ini tidaklah terlaluunik dalampandangan sejarahumat manusia.Dan disebabkanfaktor peranansejarahnyasendiri sebagaipuncak zaman agraris urban, makaIslam memiliki potensi menjadi pewarisyang paling beruntung darizaman modern ini, dan pelanjutserta pengembangnya di masa depankarena unsur-unsur asasi zamanmodern itu tidak asing bagi pandanganhidup kaum Muslim. Jikakita ambil peristiwa Inkuisisi Kristendalam menghadapi ilmu pengetahuan,praktis tidak ada hal serupadalam Islam. Sejarah membuktikanbetapa problematiknya hubungandogma Kristen dengan unsur pokokmodernitas, yaitu ilmu pengetahuan,dan betapa dalam Islam, situasiproblematik itu dapat dikatakan tidakada sama sekali. Bahkan sebaliknyasikap positif terhadap ilmupengetahuan adalah sui generis atau2960 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtiada taranya dalam pandanganhubungan organiknya yang sejatidengan sistem keimanan.Tetapi sudah tentu faktor kontinuitasprinsipil bukanlah satu-satunyaperkara yang membentukdan menentukan sikap seseorangatau komunitas dalam menghadapiperubahan zaman. Berbagaipengalaman historis yang lebihspesifik pada bangsa-bangsa Muslimdalam interaksinya dengan bangsabangsaBarat, khususnya pengalamanpermusuhan (antara lainkarena titik singgung keagamaanIslam-Kristen dan ketetanggaangeografis Timur Tengah-Eropa),justru tampak menjadi sumberproblematik bangsa-bangsa Muslimmenghadapi perubahan ke zamanmodern karena adanya asosiasi(yang tidak seluruhnya benar) antaramodernisme dan westernisme.Apalagi bangsa-bangsa Barat itu,ketika melakukan penjajahan atasbangsa-bangsa Muslim, jelas-jelasmembawa kenangan pengalamanhistoris masa lampau yang penuhpermusuhan (antara lain dilambangkandan dibuktikan dalam:bagaimana para penjajah Spanyolmenamakan kaum Muslim Mindanaosebagai “orang-orang Moro”,sebagai kelanjutan semangat permusuhanantara orang SpanyolKristen dengan orang Spanyol Muslimyang mereka sebut “orangMoro”). Adalah beberapa pengalamanhistoris permusuhan ini,dan bukannya faktor kontinuitaskultural di atas, yang menyebabkankebanyakan kaum Muslim mengalamikesulitan dalam menghadapizaman modern. Maka, misalnya,Turki yang Muslim sampai sekarangmasih menunjukkan ciri dunia ketigayang nonindustrial, sementaraJepang yang Buddhis justru memperlihatkantanda-tanda Barat dalambeberapa segi industrialnya.Kesulitan kaum Muslim ini diantaranya tecermin dalam bagaimanamenangani masalah reinterpretasihukum Islam untuk zamanmodern.SEJARAH SEBAGAILABORATORIUMDalam dunia ilmu pengetahuan,dikenal adanya ilmu eksakta (pasti).Disebut demikian karena ilmu itumenggarap objek atau sasaran penelitian,pengetahuan, dan generalisasi(penteorian, pembuatan, atau penyimpulanteori) dengan variabelvariabelyang cukup terbatas sehinggapengetahuan dan generalisasiitu dapat dibuat sedekat mungkindengan kenyataan. Hasilnya ialahsuatu pengetahuan yang relatifpasti dengan “daya guna” (“predictability”)yang tinggi. Misalnya,jika seorang instalator listrik mengerjakaninstalasinya denganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2961


DEMOCRACY PROJECTmengikuti teori-teori perlistrikanyang ada, maka bolehlah dia “memastikan”apa yang dia duga atauinginkan akan terjadi, yaitu umpamanya,lampu pijar menyala.Karena itu,ilmu pasti kadang-kadangjugadisebut “ilmukeras” (hardscience). Ibaratsekeping matauang, maka halitu berarti adasisi lain dari kesatuankeseluruhansistem ilmu,yang dinamakan “ilmu lunak” (softscience). Inilah ilmu-ilmu sosial,yang pada zaman modern ini terdiridari sosiologi, antropologi, ilmu politik,ilmu sejarah, dan seterusnya,termasuk juga ilmu ekonomi.Ilmu-ilmu sosial itu dikatakan“lunak” bukanlah karena “mudah”seperti yang disangka banyak orang.Tetapi karena penyimpulan umum(generalisasi) dan penteorian yangdibuat dalam bidang ilmu itu tidakmemiliki kadar kepastian setinggiilmu-ilmu keras (eksakta), sedemikianrupa sehingga mengesankansebagai luwes, lunak, dan kurangpasti.Tidak ada yang terlalu salah dalamhal itu. Kurangnya kadar kepastiandalam ilmu-ilmu sosialterjadi karena variabel yang harusPerumpamaan taman surga, yangdijanjikan kepada orang yangbertakwa; di dalamnya terdapatsungai-sungai yang airnya takpernah payau, dan sungai-sungaiair susu yang rasanya tidakpernah berubah ....(Q., 47: 15)digarapnya mengenai kehidupan(social) sedemikian banyaknya sehinggasulit sekali seorang ilmuwansosial menguasai dan memahamiseluruhnya. Karena itu, sulit jugauntuk membangunsebuah teorisebagai hasilgeneralisasi atasdasar variabelvariabelitu. Danjika objek-objekilmu eksakta (sebutlah,listrik)dapat dibawa kelaboratoriumuntuk keperluanberbagai tes, percobaan, dan pembuktianmaka tidaklah demikiandengan objek-objek ilmu sosial.Meskipun ada suatu usaha membuatsuatu proyek di bidang ilmusosial sebagai laboratorium, namunkiranya dapat dipastikan bahwavariabel yang dapat dimasukkan labilmu sosial itu tidak mungkin meliputiseluruhnya (exhaustive). Jadi,tetap menghasilkan sesuatu yangmemiliki kadar kepastian yang lebihrendah daripada sebuah lab ilmueksakta.Sesungguhnya laboratoriumbagi ilmu-ilmu mengenai kehidupansosial manusia ialah sejarah hidupsosial manusia itu sendiri.Dalam sejarah itulah seluruh variabelkehidupan sosial manusia tercakupdan dapat diketemukan.2962 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKarena itulah Allah memerintahkankita semua untuk memerhatikandan menarik pelajaran dari sejarahmasa lalu. Ditegaskan pula bahwaHukum Allah (Sunnatullâh) dalamhidup manusia itu tidak akanberubah, jadi bersifat pasti (lihatQ., 33: 38 dan 62; Q., 35: 43, danQ., 48: 23). Tinggal bagaimanakita mampu mengidentifikasi danmemahaminya dari sejarah. Kemudian,kita membuat kesimpulankesimpulanumum atau generalisasitentang hukum yang menguasaihidup sosial manusia itu. Jadi, ungkapansehari-hari “belajar dari sejarah”adalah suatu truism yangamat penting. Maka, biasanya awalkehancuran seseorang, suatu kelompok,atau bangsa ialah kalau yangbersangkutan itu tidak lagi maubelajar dari sejarah.SEJARAH TIDAK SAKRALSaya mengalami banyak kesulitanberdiskusi dengan orang yangkritis terhadap Islam. Misalnya dikatakanbahwa Nabi Muhammadmembawa agama yang sempurna,tetapi dari empat penggantinya,mengapa hanya satu yang meninggalsecara alami, yaitu AbuBakar? Al-Quran memberi saran tertentuuntuk melihat persoalan sepertiini, yaitu bahwa sejarah adalahsejarah. Human history is nothingsacred about it. Sejarah tidak sakral.Jadi, peristiwa saling membunuhdalam sejarah tidak mengganggukesucian Islam. Maka, sebagaimanakata kebanyakan orang-orangSyi’ah; mengapa Aisyah melawanAli? karena Aisyah mempunyai misi.Dan misi politik itu bersifat manusiawi.SEKATENUmat Islam Indonesia menikmatisuatu keistimewaan karenapenyelenggaraan Maulid NabiMuhammad Saw. setiap tahun dijadikanacara resmi kenegaraan, bahkansatu-satunya perayaan keagamaanyang dilaksanakan di IstanaNegara. Tradisi ini merupakanwarisan Bung Karno yang memperolehilhamnya dari kebiasaanmasyarakat Jawa kuno atau kesultanan-kesultananlama sepertiYogyakarta, Solo, Cirebon, Demak,dan sebagainya, yaitu yang disebutsekaten; meskipun tradisi sekaten inipaling terkenal dilaksanakan diYogyakarta.Konon, sekaten berasal darisyahâdatayn yang dinisbatkan kepadasuatu peristiwa historis ketikapara wali berdakwah memperkenalkanmakna dua kalimat syahadat.Introduksi dua syahadat itu dilakukanmelalui metode yang secaraantropologis disebut sebagaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2963


DEMOCRACY PROJECTmetode perembesan damai (penetrationpasifique). Di dalam prosesitulah kemudian ditilawatkan keseniangamelan sehingga yang palingpenting dalam acara sekaten adalahmunculnya gamelan yang dipergelarkandi Masjid Agung Yogya.Ibarat air yang mengalir jernih padahulunya, tetapi di sepanjang perjalanannyamembawa dan mengangkutberbagai kotoran, begitu pulalahtradisi sekaten. Pada awalnya,sekaten merupakan suatu prosesikeagamaan yang jernih, tetapibelakangan tampak terkena polusipolusi.Maka sekarang ini, sekatentidak lebih dari pasar malam dengansegala macam kemungkinannya,termasuk judi, maksiat, dansebagainya. Dari satu segi, sebenarnyasuatu ironi bahwa Yogya sebagaipusat Muhammadiyah dankauman tidak bisa bertindak apaapaterhadap sekaten dengan segalamacam takhayulnya, seperti berebutkue apem. Hal itu menunjukkanbahwa Maulid dalam beberapa segimemang punya ekses-ekses yangmembuat beberapa kalangan Islammenganggapnya sebagai bid’ah.SEKTARIANISME DAN JAMAAHDalam Kitab Suci ada sebuahfirman yang terjemahannya kuranglebih demikian: Sesungguhnya merekayang memecah belah agamamereka kemudian menjadi bergolonggolongan,engkau (Muhammad)tidak sedikit pun termasuk mereka ....(Q., 6: 159). Menurut para ahli tafsir,firman itu ditujukan kepadapenganut agama-agama terdahuluyang menyimpang dari ajaran NabiIbrahim yang hanîf (alami, wajar,dan lurus, tanpa “golonganisme”).Karena penyimpangan itu, merekaterbagi-bagi ke dalam berbagai kelompokyang saling tidak mengakuikeabsahan masing-masing.Tetapi firman itu juga didahuluisebuah firman lain, beberapa ayatsebelumnya, yang terjemahannyakira-kira demikian: Dan sesungguhnyainilah jalan-Ku, yang lurus, makaikutilah olehmu semua jalan itu.Dan janganlah kamu mengikuti berbagaijalan (yang lain), sebab kamuakan mengalami perpisahan darijalan-Nya. Demikianlah Dia (Allah)berpesan kepadamu semua, semogakamu bertakwa (Q., 6: 153). Karenanyamenurut Muhammad Asaddalam kitab tafsirnya, firman yangpertama di atas mempunyai hubunganlogis dengan firman yangkedua. Yaitu bahwa peringatan Ilahitentang bahaya perpecahan itusesungguhnya juga ditujukan kepadakaum beriman (umat Islam)sendiri. Dengan kata lain, kataMuhammad Asad, firman itu “menyatakankutukan kepada semuabentuk sektarianisme yang munculakibat sikap tidak toleran manusia,2964 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTklaim-klaim sebagai ‘satu-satunyaeksponen yang benar’ tentang ajaranajaranagama dan saling mengingkari”.Karena itu, dalam tafsirThabari disebutkan bahwa sahabatNabi, Abu Hurairah, pernah ditanyatentang makna firman itu dandia menjawab, “Firman itu diturunkandengan menunjuk kepada umat(kita) ini”—yakni umat Islam.Dalam konteks tentang kaumJamaah, disebutkan adanya hadisbahwa umat Islam akan terbagimenjadi 73 golongan; semua golonganakan celaka, kecuali satu,yaitu golongan Ahl Al-Sunnah waAl-Jamâ‘ah. Sebetulnya hadis inimasih ada yang mempersoalkan.Misalnya, Imam Al-Ghazali dalamkitabnya Fashl Al-Tharîqah bayn Al-Îmân wa Al-Zandaqah menyebutkanadanya versi lain hadis itu.Yaitu, versi yang menyatakan bahwasemua golongan umat Islamyang 73 itu bakal selamat kecualisatu golongan saja (yang celaka).Meskipun hadis versi kedua initidak sepopuler versi pertama, namuntentu cukup banyak menarik.Dan kedua versi itu sebenarnyadapat dipahami tanpa kontradiksi.Apalagi disebutkan bahwa golonganyang selamat itu adalah Ahl Al-Sunnah wa Al-Jamâ‘ah. Sebab etosJamâ‘ah seperti dianut oleh AbdullahIbn Umar, kemudian olehKhalifah ‘Umar Ibn ‘Abdul ‘Aziz danKhalifah Harun Al-Rasyid ialahinklusivisme, yaitu semangat persatuandan persaudaraan yang meliputiseluruh umat Islam. Maka, etosJamâ‘ah berlawanan dengan Eksklusivismesekretarianis yang hanyamengakui golongan sendiri yangpaling benar dan lainnya salah.Eksklusivisme pasti membawa perpecahan.Etos Jamâ‘ah itu sesungguhnyadasar Ukhûwah Islâmîyah,seperti di firmankan Allah, Wahaisekalian orang beriman! Janganlahsuatu golongan menghina golongan(lain), kalau-kalau mereka (yangdihina) itu lebih baik daripadamereka (yang menghina) ... (Q., 49:11). Begitulah seharusnya sikap kitakepada sesama umat, jika kitamemang benar-benar ingin termasukyang selamat, dunia-akhirat.SEKTARIANISMEDAN KULTUSISMEBentuk-bentuk keagamaan tertentudapat merupakan masalahdalam usaha menegakkan nilai-nilaipersaudaraan yang luas. Banyak ahlisosiologi agama berpendapat bahwadalam Islam relatif sedikit sajadiketemukan sekte jika dibandingdengan agama-agama lain. Tetapihal itu tidak berarti bahwa masyarakatIslam benar-benar bebas darikemungkinan tumbuhnya sikapsikapkeagamaan yang sektarianistik,yaitu sikap-sikap keagamaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2965


DEMOCRACY PROJECTyang menganggap diri sendiri dangolongannya yang benar dalamlingkungan agama yang sama.Maka, indikasi sektarianisme ialahkeengganan atau ketidaksediaanseseorang atau kelompok untukbergaul di bidang keagamaan denganorang atau kelompok laindalam lingkungan umat yang sama.Misalnya, orang atau kelompokbersangkutan sebenarnya ada dalamlingkungan umat Islam, namunenggan atau tidak bersedia melakukanshalat dengan orang atau kelompokIslam yang lain.Sikap seperti itu, sepanjangajaran kitab suci Al-Quran, adalahsangat tercela, bahkan dapat digolongkansebagai jenis kemusyrikan,meskipun tentu saja tidak segawatkemusyrikan para penyembah berhala.Berkenaan dengan masalahini, Al-Quran memperingatkan kita(dalam satu rangkaian firman tentangagama yang benar yang terkaitdengan kesucian fitrah manusia diatas), demikian:Maka hadapkanlah wajahmuuntuk agama ini sesuai dengan kecenderunganalami menurut fitrahAllah yang Dia telah ciptakan manusia.Itulah agama yang tegak lurus,namun sebagian besar manusia tidakmengetahui. Dengan kamu semuabersemangat kembali kepada-Nya,dan bertakwalah kamu semua, sertategakkanlah shalat, dan janganlahkamu tergolong mereka yang musyrik.Yaitu, orang-orang yang memecahbelahagama mereka, lalu merekamenjadi berbagai golongan, setiapkelompok bangga dengan apa yangada pada mereka (Q., 30: 30-32).Sikap membanggakan apa yangada dalam diri sendiri dan kelompoksendiri—yang antara lain dapatmenghasilkan pandangan diri sendiridan kelompoknya sebagai yangpasti paling benar dan diri oranglain atau kelompok lain pastisalah—disebutkan sebagai jeniskemusyrikan karena di balik ituterselip pandangan memutlakkandiri sendiri dan kelompoknya.Sikap ini jelas bertentangan dengansemangat tauhid yang konsekuensilogis utama dan pertamanya ialahmeniadakan kemutlakan kepada apapun, termasuk diri sendiri dankelompok sendiri sebab yang mutlakhanya Allah, Tuhan Yang MahaEsa, saja. Inilah makna kalimat syahadatpertama yang mengandungpernyataan peniadaan (al-nafy),“Tidak ada suatu Tuhan apa pun ...”kemudian dilanjutkan denganpernyataan penegasan pengadaan(al-itsbât), “kecuali Allah”. Karenaitu, menuhankan keinginan dirisendiri, termasuk pandangan ataupikiran sendiri juga bertentangandengan semangat tauhid, sebagaimanadiisyaratkan dalam Al-Qurantentang adanya orang yang mengambilkecenderungan (hawâ)dirinya sendiri sebagai Tuhan, an-2966 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtara lain dengan memutlakkan danmemandangnya tidak dapat salah(Q., 45: 23). Berkenaan denganmasalah ini Ibn Taimiyah menegaskan,demikian:“Firman Allah (Q., 21: 87,dalam rangka kisahtentang NabiYunus—NM),“Tidak ada Tuhanselain Engkau”mengandungpembebasandiri darisegala sesuatu selainAllah yangterdiri dari Tuhan-tuhanpalsu,baik dalam bentuk kecenderungandiri sendiri (hawâ al-nafs) maupunkepada sesama makhluk atau lainnya”.Jadi pemutlakan diri sendiri denganberbagai kecenderungan subjektifnya,begitu pula ketaatanmutlak kepada sesama makhluk,adalah tidak sejalan dengan imanyang benar berdasarkan tauhid, sehinggaakhirnya juga berdampaknegatif kepada jiwa persaudaraanatas dasar persamaan hak dan kewajibanserta harkat dan martabat manusia.Sektarianisme dengan mudahsekali dapat tergelincir kepadakultusisme (Inggris: cultism), suatubentuk pandangan keagamaan yangbanyak menggejala dalam masyarakatyang sedang mengalami perubahansosial yang cepat. AmerikaSerikat, misalnya, sebagai negaraindustri paling maju dan karena itupaling cepat mengalami perubahansosial, menjadi tempat menggejalanyagerakan-gerakan kultusdalam jumlahyang spektakuler,sampai ribuankelompok.Kultuskultusitu banyakyang menyebarkansayapnyake berbagainegara,termasuk Indonesia,sehinggadiperlukan kewaspadaan ekstra terhadapmereka. Secara perkamusan,kultus atau cult (Inggris) diartikansebagai sekelompok orang yangmengikuti suatu cara penyembahantertentu, terutama yang berbedadari bentuk-bentuk yang lazim danmapan dalam suatu masyarakattertentu.Pengertian leksikal seperti ituterasa masih terlalu netral. Mengapakultus sebagai pengelompokkanyang bersifat keagamaan dengansikap-sikap para anggotanya yangsering antisosial itu banyak yangmenjadi masalah, adalah karena halhalsebagai berikut:1. Banyak dari kultus yang memutlakkanketokohan pemimpinnya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2967


DEMOCRACY PROJECT2. Karena itu, lalu tumbuh menjadikelompok eksklusif yangmemandang diri sendiri dankelompoknya benar dan orangatau kelompok lain salah.3. Kultus itu, melalui pemimpinnyasering menjanjikan keselamatanyang mudah.4. Biasanya disertai doktrin untukmenjaga diri dari pencemarankeyakinan melalui pergaulandengan orang lain, karena itulalu menjadi eksklusif.5. Ada pula kultus yang disertaipandangan apokaliptik karenaramalan yang meyakinkan daripemimpinnya tentang kapanhari kiamat.6. Ada pula kultus yang menjanjikanganjaran seks yang mudah,hal mana sering menarik untukorang-orang muda.Tentu saja tidak semua pengelompokkankeagamaan dalam masyarakatmenunjukkan gejala kultusyang serba negatif itu. Bahkan adayang tampak seperti kultus, namunsesungguhnya cukup sejati dan lurusserta mampu memberi jawabankepada kehausan ruhani para anggotanya.Walaupun begitu, tetapselalu ada baiknya untuk senantiasawaspada, jangan terjebak ke dalamsikap-sikap keagamaan yang bertentangandengan makna dan jiwasebenarnya dari ajaran agama yanglurus, berdasarkan tauhid, yangsecara sosial harus melahirkan sikapsikapramah, penuh pengertian dankasih sayang, mengikuti prinsip danajaran tentang ukhuwah islamiah.SEKULARISASI BUKANSEKULARISMEPertama perlu ditegaskan bahwasaya membuat perbedaan prinsipilantara sekularisme dan sekularisasi.Sekularisme adalah suatu pahamyang tertutup, suatu sistem ideologitersendiri dan lepas dari agama. Intisekularisme ialah penolakan adanyakehidupan lain di luar kehidupanduniawi ini. Dari perspektif Islam,sekularisme adalah perwujudan moderndari paham dahrîyah, sepertidiisyaratkan dalam Al-Quran,Q.,45: 24: Mereka berkata, “Tiadasesuatu kecuali hidup duniawi kita saja—kitamati dan kita hidup—dantidak ada yang membinasakan kitakecuali masa.” Tapi, mereka sebenarnyatidak mempunyai pengetahuantentang hal itu. Mereka hanyalahmenduga-duga saja. Jadi jelas,sekularisme tidak sejalan denganagama, khususnya agama Islam.Sementara itu, sekularisasi memangdapat diartikan sebagai prosessosial politik menuju sekularisme,dengan implikasi paling kuat idepemisahan (total) agama dari negara.Tapi, ini bukanlah satu-satunyaarti istilah sekularisasi. Arti lain-2968 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTnya ialah yang bersifat sosiologis,bukan filosofis, seperti yang digunakanoleh Talcott Parsons danRobert N. Bellah. Parsons menunjukanbahwa sekularisasi, sebagaisuatu bentuk proses sosiologis,lebih banyak mengisyaratkan kepadapengertian pembebasan masyarakatdari belenggutakhayuldalam beberapaaspek kehidupannya.Hal initidak berartipenghapusanorientasi keagamaandalam norma-normadarinilai kemasyarakatan itu. Bahkan,proses pembebasan dari takhayulitu bisa semata-mata terjadi karenadorongan, atau merupakankelanjutan logis dari suatu bentukorientasi keagamaan, khususnyamonoteisme. Ini menjadi pandanganRobert N. Bellah, misalnya ketikaia mengemukakan ciri-ciri masyarakatIslam Klasik (zaman Nabidan Al-Khulafâ’ Al-Rasyidûn) yangia nilai sebagai sebuah masyarakatmodern. Bellah menyebutkanbeberapa unsur struktural IslamKlasik yang relevan denganargumennya (bahwa Islam Klasikitu modern), yaitu monoteismeyang kuat, tanggung jawab pribadidi hadapan Allah, devaluasi radikal,atau sekularisasi pranata kesukuanApabila kamu diberi salam, balaslahdengan cara yang lebih baik,atau (sedikitnya) dengan salamyang sama. Dan atas segalanyaAllah membuat perhitungan.(Q., 4: 86)Arab Jahiliyah, dan, akhirnya, sistempolitik demokratis. Untuk jelasnya,mengenai sekularisasi itu, iamengatakan bahwa Islam Klasik telahmelakukan “devaluasi radikaldan orang dibenarkan menyebutnyasekularisasi atas semua struktur sosialyang ada berhadapan denganhubungan antaraAllah dan manusiayang sentralitu. Di atas segalanya,hal ini berartipencopotanpranata kesukuanatau perkeluargaan(kinship),yang telahmenjadi pusat kesucian Arabiasebelum Islam, dari maknasentralnya”. Dengan kata lain, proses“devaluasi radikal” atau “sekularisasi”,dalam pandangan sosiologis Bellah,berpangkal dari monoteisme yangantara lain berakibat penurunan nilaipranata kesukuan dan perkeluargaanyang di zaman Jahiliyah pusat rasakesucian hanya kepada Tuhan YangMaha Esa belaka.Jadi, penggunaan kata “sekularisasi”dalam sosiologi mengandungarti pembebasan, yaitu pembebasandari sikap pensucian yangtidak pada tempatnya. Karena itu,ia mengandung makna desakralisasi,yaitu pencopotan ketabuan dankesakralan dari objek-objek yang semestinyatidak tabu dan tidak sak-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2969


DEMOCRACY PROJECTral. Jika diproyeksikan kepada situasimodern Islam sekarang, maka“sekularisasi”-nya Robert N. Bellahitu akan mengambil bentuk pemberantasanbid‘ah, khurafat, danpraktik syirik lainnya yang kesemuannyaitu berlangsung di bawahsemboyan kembali kepada Kitabdan Sunnah dalam usaha memurnikanagama. Maka saya pernahmengajukan argumen bahwa sekularisasiserupa itu, seperti telah dikemukakan,berkenaan dengan pandangansosiologis Bellah, adalahkonsekuensi dari tawhîd. Tawhîdsendiri menghendaki pengarahansetiap kegiatan hidup untuk Tuhan,demi ridlâ-Nya, dan hal ini, bagisementara orang, justru merupakanbentuk sakralisasi kehidupan manusia.Hal ini tidak salah, bahkansesuai dengan pengertian sosiologisBellah tersebut—yang juga sayaanut—sebab, pengertian itu mengandungmakna pengalihan sakralisasidari suatu objek alam ciptaan(makhlûq) ke Tuhan YangMaha Esa. Pranata kesukuan, sepertidisebut Bellah, hanyalah salahsatu dan merupakan yang terpentingdari rasa kesucian Jahiliyah.Tetapi sesungguhnya, orang-orangArab Jahiliyah yang mensucikanatau menyembah objek lain, kesemuanyaitu, dalam pandanganIslam, termasuk manifestasipoliteisme (syirik). Sedangkanyang Mahasuci hanyalah Tuhan(subhânallâh). Karena hanya Tuhanyang sakral, maka seluruh kegiatan,untuk bisa mendapatkan maknanyayang hakiki, harus hanya ditunjukankepada-Nya semata, denganimplikasi orientasi kegiatan demikebenaran (al-Haqq), secara tulusdan ikhlas.Tapi, meskipun pengertian sosiologissekularisasi itu sudah cukupbanyak digunakan para ahli ilmuilmusosial, toh harus diakui bahwamasih tetap terdapat kontroversi disekitar istilah itu. Hal ini dicerminkanoleh adanya perdebatan danpolemik di sekitar buku HarveyCox, Secular City. Kesulitan timbuldari kenyataan bahwa masa EnlightenmentEropa telah melahirkanfilsafat sekularisme sebagai suatuideologi yang secara khusus bersemangatantiagama. Karenanya,cukup sulit untuk menentukan kapanproses sekularisasi, dalam maknasosiologisnya, berhenti dan berubahmenjadi proses penerapansekularisme filosofis. Inilah yangagaknya menjadi dasar penolakanPak Rasjidi atas penggunaan sayaakan istilah sekularisasi. Jika benardugaan ini, maka keberatan PakRasjidi cukup beralasan dan dapatditerima, yaitu jika sekularisasi memangtak mungkin lepas dari sekularismefilosofis hasil masa EnlightenmentEropa.Kesimpulannya, terdapat perbedaancukup prinsipal antara pe-2970 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTngertian “sekularisasi” secara sosiologisdan secara filosofis. Dankarena sedemikian kontroversialnyaistilah “sekular”, “sekularisasi” dan“sekularisme” itu, maka adalah bijaksanauntuk tidak menggunakanistilah-istilah tersebut, dan lebihbaik menggantikannya denganistilah-istilah teknis lain yang lebihtepat dan netral.SEKULARISASI ISaya sering mengambil ilustrasimengenai lambang negara kita,Burung Garuda. Kenapa kita sekarangdengan rileks memasang gambarGaruda di kantor-kantor kita,padahal burung itu adalah kendaraanDewa Wisnu? Apakah kitatidak takut musyrik? Tidak, karenagaruda itu sudah kita “bunuh” begiturupa sehingga fungsinya sekarangtinggal dekorasi atau ornamen.Sebagai orang Islam, kita memangharus begitu.Contoh lain adalah lambangkampus ITB di Bandung, yaituPatung Ganesha. Itu lebih gawatlagi karena Ganesha adalah DewaIlmu. Apakah para mahasiswa ITBngalap berkah dari patung Ganeshaitu? Jelas tidak. Mereka memakaijaket dengan gambar Ganesha, tetapibersembahyang di Masjid Salman.Mengapa? Karena Ganeshasebagai Dewa sudah “dibunuh” atausudah terkena Lâ Ilâha Illallâh.Nah, proses ini penting, dan sebetulnyasecara sosiologis disebutsekularisasi, devaluasi, atau kadangkadangjuga demitologisasi. Dalamgaris pikiran seperti itulah almarhumBuya Hamka, misalnya, pernahmenyatakan suatu pendapatbahwa seni patung itu halal, karenahanya seni. Dulu mungkin orangmembuat patung untuk disembah.Tetapi ketika sekarang orang membuatpatung hanya suatu ekspresiseni, itu sah-sah saja. Yang pentingdasarnya ialah Lâ Ilâha Illallâh.SEKULARISASI IISekularisasi tidaklah dimaksudkansebagai penerapan sekularisme,sebab secularism is the name for anideology, a new closed world viewwhich function very much like a newreligion. Dalam hal ini, yang dimaksudkanialah setiap bentuk liberatingdevelopment. Proses pembebasanini diperlukan karena umatIslam, akibat perjalanan sejarahnyasendiri, tidak sanggup lagi membedakannilai-nilai yang disangkanyaIslami itu, mana yang transendentaldan mana yang temporal.Malahan, hierarki nilai itu sendirisering terbalik, transendental semuanya,bernilai ukhrawi, tanpakecuali. Sekalipun mungkin merekatidak mengucapkannya secara lisan,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2971


DEMOCRACY PROJECTmalahan memungkirinya, namunsikap itu tecermin dalam tindakantindakanmereka sehari-hari. Akibathal itu, sudah maklum cukup parah:Islam menjadi senilai dengantradisi, dan menjadi Islamis sederajatdengan menjadi tradisionalis.Karena membela Islam menjadisama dengan membela tradisi inilah,maka timbul kesan bahwa kekuatanIslam adalah kekuatan tradisiyang bersifat reaksioner. Kacamatahierarki inilah, yang di kalangankaum Muslimin, telah membuatnyatidak sanggup mengadakanrespons yang wajar terhadap perkembanganpemikiran yang ada didunia dewasa ini.Jadi, sekularisasi tidaklah dimaksudkansebagai penerapan sekularismedan mengubah kaum Musliminmenjadi sekularis. Tetapi, dimaksudkanuntuk menduniawikannilai-nilai yang sudah semestinyabersifat duniawi dan melepaskanumat Islam dari kecenderungan untukmeng-ukhrawi-kannya. Dengandemikian, kesediaan mental untukselalu menguji dan menguji kembalikebenaran suatu nilai di hadapankenyataan-kenyataan material,moral, ataupun historis menjadisifat kaum Muslimin. Lebihlanjut, sekularisasi dimaksudkanuntuk lebih memantapkan tugasduniawi manusia sebagai “khalifahAllah di bumi”. Fungsi sebagai khalifahAllah itu memberikan ruangbagi adanya kebebasan manusia untukmenetapkan dan memilih sendiricara dan tindakan-tindakandalam rangka perbaikan-perbaikanhidupnya di atas bumi ini, dansekaligus memberikan pembenaranbagi adanya tanggung jawab manusiaatas perbuatan-perbuatan itudi hadapan Tuhan.Tetapi, apa yang terjadi sekarangialah bahwa umat Islam kehilangankreativitas dalam hidup duniawi inisehingga mengesankan seolah-olahmereka telah memilih untuk tidakberbuat dan diam. Dengan katalain, mereka telah kehilangansemangat ijtihad. Sebenarnya, pandanganyang wajar dan menurutapa adanya kepada dunia dan masalahnya,secara otomatis harus dipunyaioleh seorang Muslim, sebagaikonsekuensi logis dari tauhid. Pemutlakantransendensi semata-matakepada Tuhan, sebenarnya, harusmelahirkan desaklarisasi pandanganterhadap selain Tuhan, yaitu duniadan masalah-masalah serta nilainilaiyang bersangkutan dengannya.Sebab, sakralisasi kepada sesuatuselain Tuhan itulah, pada hakikatnya,yang dinamakan syirik, lawantauhid. Maka, sekularisasi itusekarang memperoleh maknanyayang konkret, yaitu desakralisasiterhadap segala sesuatu selain halhalyang benar-benar bersifatIlahiah (transendental), yaitu duniaini.2972 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTYang dikenai proses desakralisasiitu ialah segala objek duniawi,moral maupun material. Termasukobjek duniawi yang bersifat moralialah nilai-nilai, sedangkan yangbersifat material ialah benda-benda.Maka, jika terdapat ungkapan Islamis Bolshevism plus God (Iqbal), salahsatu pengertiannyaialah bahwapandangan Islamterhadap duniaini dan masalahmasalahnyaadalahsama dengankaum komunis(realistis, dilihatmenurut apaadanya, tidakmengadakan penilaianlebih dari apa yang sewajarnyadipunyai oleh objek itu),hanya saja Islam mengatakan adanyasesuatu yang transendental,yaitu Allah. Justru Islam meletakkanpandangan dunia (weltanschauung)dalam hubungannyaantara alam dan Tuhan itu sedemikianrupa, sehingga wajar bagaikanbadan dengan kepala di atasdan kaki di bawah (istilah Marx),artinya kepercayaan kepada Tuhanmendasari pandangan pada alam,dan tidak sebaliknya, seperti padaajaran materialisme dialektika.Setiap ada musibah terjadi di bumidan dalam dirimu, sudah tercatatsebelum Kami mewujudkannya,Sungguh itu bagi Allah mudahsekali. Agar kamu tidak berdukacita atas apa yang sudah hilangdan merasa bangga atas apa yangdiberikan.(Q., 57: 22-23)SEKULARISME DAN HUMANISMEKaum sekularis tidak mau menjadikanagama (baca: ajaran TuhanYang Maha Esa) sebagai sumbernorma-norma asasi dalam kehidupanduniawinya. Sesuai denganketentuan bahwa manusia harusmempunyai sekumpulankeyakinanuntuk menopangperadabanyang hendakdiciptakannya,kaum sekularispun kemudianmenciptakanpula sekumpulan,gagasan, sikap,dan kepercayaan,yang nantinya menjelmamenjadi suatu kesatuan keyakinanyang menyerupai agama.Mengingat bahwa kaum sekularispada pokoknya menyandarkan dirikepada kemampuan diri-manusiasebagai sumber bagi penemuannilai-nilai yang mutlak diperlukandalam membina kehidupan, makaperkataan yang paling meliputi danumum dipakai untuk menamakansekumpulan gagasan, sikap dan kepercayaanitu ialah perkataan humanisme.Dalam hubungannya denganmasalah ini, Julian Huxley, seoranghumanis terkenal, tegas-tegas mengatakan,bahwa humanisme ada-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2973


DEMOCRACY PROJECTlah sebuah agama baru. Karena diamemercayai akan adanya evolusi kemanusiaandalam menemukan nilai-nilaikebenaran (sampai kebenaranterakhir), maka ia menamakannyahumanisme evolusioner (evolutionaryhumanism). Tentang humanismeini, dia menulis sebuahbuku dengan judul Religion withoutRevelation (Agama Tanpa Wahyu).Dan dalam bukunya, Evolution inAction, dia mengatakan sebagaiberikut: “Saya terpaksa menggunakanperkataan agama. Sebab, kenyataanbahwa semua ini membentuksesuatu dalam hakikat agama, barangkaliorang dapat menamakannyahumanisme evolusioner. Perkataan‘agama’, sering dipakai secaraterbatas, dengan arti kepercayaankepada dewa-dewa; tetapi saya tidakmemakainya dalam pengertianini—dengan sendirinya saya tidakingin melihat seorang manusia diangkatmenjadi dewa, sebagaimanaterjadi dengan beberapa orang dimasa silam, dan masih terjadi sampaihari ini. Saya menggunakannyadalam pengertian yang lebih luas,untuk menunjukan suatu hubunganmenyeluruh antara seseorangdengan nasibnya, dan sesuatu yangmenyangkut perasaannya tentangapa yang suci. Dalam pengertianyang luas ini, humanisme evolusionerbagi saya tampaknya dapatdijadikan benih suatu agama baruyang tidak usah menyingkirkan agama-agamayang ada dengan menggantikanagama-agama itu. Sekarangtinggallah mencari jalan, bagaimanaagar benih ini dapat berkembang—untuk mengerjakan kerangka intelektualnya,bagaimana caranya supayagagasan-gagasan itu dapatmemberikan inspirasi dan untukmeyakinkan penyebarannya yangluas.” Jadi jelas, bahwa humanismeadalah sebuah agama baru hasil ciptaanmanusia. Tidak seperti agamaagamalain, ia tidak berbicara tentangTuhan. Tetapi, seperti agama-agamalain, ia membicarakan sesuatu yangsangat prinsipal, yaitu penentuan nasibmanusia, dan pengertian tentangsesuatu yang bersifat suci. Danmereka percaya bahwa humanismeberlaku di mana saja dan kapan saja:universal, bahkan abadi.Sebenarnya, tokoh-tokoh humanismemeliputi suatu stratasempit masyarakat Barat, yang terdirikaum cerdik pandai (intelektual).Dan kesemuanya berlombalombamenulis buku yang bersangkutandengan agama baru itu.Untuk menyebutkan sebagian saja,kami kemukakan di sini sebagaimanayang diterangkan oleh A.J.Bahm: Charles Francis Potter menulisbuku, Humanism ia a NewReligion, Roy Wood Sellar menulisbuku Religion: The Coming of Age,Durant Drake menulis buku, The2974 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTLaw Morality, Corliss Lamontdengan bukunya, Humanism as aPhilosophy, dan lain-lain.Oleh karena sekularisme merupakankeharusan bagi humanisme,maka Horrace menulis buku,Secularism is theWill of God. Danpragmatisme punmerupakan unsurpenting way oflife, menurut humanisme.Makadi sini pun perludisebutkan bukuWilliam James,Pragmatism, ANew Name for Some Old Ways ofThinking.Pada tahun 1933, kaum humanismengeluarkan sebuah manifestoyang dinamakan “A HumanistManifesto”, dikeluarkan di Chicago,dan ditandatangani oleh tiga puluhempat penandatangan. Mukadimahmanifesto itu menyebutkan: “Agamaselalu merupakan jalan untukmelaksanakan nilai-nilai tertinggikehidupan”. Tetapi, ada suatu bahayayang besar untuk mengidentikanperkataan agama dengan doktrindoktrindan metode-metode yangtelah kehilangan artinya dan kehilangankekuatan untuk dapat menyelesaikanmasalah kehidupanmanusia di abad kedua puluh, danseterusnya.Kaum humanis juga lupa membentuksebuah organisasi internasionalnya.Maka dibentuklah diAmsterdam pada 1952 “The InternasionalHumanist and EthicalUnion”, dan telah mengadakankongresnyayang ketiga padatahun 1962di Oslo. Organisasiinternasionalitu meliputiorganisasi-organisasinasional kaumhumanis di hampirseluruh negaradi dunia, dan perseoranganperseorangan.Mereka juga menerbitkanmajalah InternationalHumanism.Perumusan dasar (basic postulate)kepercayaan, atau “iman”, humanismeialah “the universe is selfexisting”(alam raya ada dengan sendirinya),seperti juga pendapat kaummaterialis. Selanjutnya, sepertitelah banyak di singgung di muka,nilai-nilai kehidupan tidak perludicari dari sesuatu yang bersifatadialami (Tuhan), melainkan daridalam diri manusia sendiri. Makadi manakah perbedaannya denganateisme?Akhirnya, ditinjau dari perkembangansejarahnya, humanisme tidaklain ialah usaha manusiamanusiaBarat untuk menemukanSuatu komitmen kepada nilaikemanusiaan yang lebih tinggitentu tidak membenarkan sikappasif menghadapi kecenderunganzalim dan sikap tak peduli kepadaharkat dan martabat manusia darisistem ideologis atau “isme” apapun di muka bumi ini.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2975


DEMOCRACY PROJECTnilai-nilai hidup baru, setelahagama-agama yang dikenal di sanatidak dapat mempertahankan dirilagi di hadapan perkembanganilmu pengetahuan dan kecerdasanotak manusia. Dan sekarang ini,humanisme, seperti dikatakan olehArchio J. Bahm, merupakan agamayang umum bagi peradaban Barat(Westernisme).SEKULARISME AWALBagi orang Eropa, pembagianantara khawas dan awam Eropabegitu impresif dan langsung diambilkesimpulan bahwa Ibn Rusydmembela agio tentang adanya duakebenaran, falsafi dan agama, yangtidak perlu dipersatukan. Akibatnyamereka betul-betul membedakanantara ilmu dan agama. Inilah permulaansekularisme yang sampaisekarang masih bertahan di Barat.Dari sini juga muncul humanisme,yaitu paham yang memercayai kemampuanmanusia, terutama kualitasnyasebagai makhluk.Adalah Geovanni Pico dellaMirandola yang disebut sebagaipemikir humanis pertama di Barat.Dalam orasi ilmiahnya di depanpara pemimpin Gereja mengenaihumanisme, ia menyatakan bahwadari Islamlah dia mengetahui harkatdan martabat manusia sebegitutinggi. Pico menyebut seseorangbernama Abdullah dalam bukunyaorang Sarasen (Arab Islam); ketikaditanya tentang objek yang palingberhak untuk dikagumi di mukabumi, dia menjawab manusia. Kemudiandikaitkan dengan legendaYunani, seseorang yang bernamaAchisipius ketika ditanya tentangapa yang paling menakjubkan dimuka bumi ini, dia juga menjawabmanusia. Dengan orasinya yangdemikian, Pico kemudian dikutuksebagai pembuat bid’ah, dipecatdari Gereja, dan diekskomunikasi.Meski demikian, pahamnya mengenaihumanisme menyebar ke manamanasehingga pada saatnya nantimemunculkan perlawanan terhadapGereja yang luar biasa dan memuncakdalam Revolusi Prancis denganciri utamanya paham keawaman danantiklarikalisme, antipendeta. Yangmenarik, banyak orang ateis pendukungataupun hasil Revolusi Prancisyang memuji Nabi Muhammad.Misalnya seorang dari mereka yangjengkel kepada pemimpin GerejaKatolik, mengatakan, “Ah kamupara pemimpin Gereja, terlalu banyakklaim yang tidak benar; adaorang yang kamu bilang sintingbernama Muhammad, tetapi melaluidongeng-dongeng yang sederhanasaja ia berhasil membuat revolusidan menciptakan keadilan sosial.”Jadi, Nabi Muhammad dijadikanbahan untuk menyerang paraKlarik.2976 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTDalam masalah pemikiran kemanusiaanseperti yang ada di Barat,banyak sekali yang dapat diklaimsebagai kelanjutan langsung secarageneologis pemikiran Ibn Rusyd,termasuk nilai-nilai Keamerikaanyang tertuang di dalam Declarationof Independence of America yangdibuat ThomasJefferson, yangOrang yang optimis berkemungkinanlebih besar dapat menghadapipersoalan daripada orang yangpesimistis.semangatnya tidakterbatas padasatu agama. Halini menyebabkanbanyak orang salahpaham dengan mengira bahwaAmerika adalah negara sekulardalam arti antiagama. Amerikamemang negara demokratis sekular,tapi tidak antiagama. Malah justrusangat mendorong kemajuan agama.Tetapi agama diletakkan padaurusan pribadi dan negara tidakboleh ikut campur tangan. Kalaunegara ikut campur tangan, makabenar dan salah, sesat dan tidaksesat, akan menjadi urusan negara.Dan itu sangat berbahaya. PengalamanEropa sekian ratus tahunmembuktikannya sebagai sumberkezaliman. Ini dapat dilihat padadiri Konstantin yang menetapkandoktrin Kristen dengan memasukkanunsur-unsur yang samasekali tidak Kristiani, tetapi merupakankelanjutan dari kultus kepadamatahari. Seperti sembahyang dihari Sabtu yang merupakan kelanjutandari agama Yahudi, tetapioleh Konstantin dipindah ke hariMinggu. Atau seperti Natal yangmulanya pada bulan Januari, dipindahke 25 Desember.Pengaruh Ibn Rusyd di Baratsampai sekarang masih terus berlangsung,paling tidak pikiranpikirandi masasekarang bisa ditelurusisecarageneologis ke dalampikiran-pikirannya.Termasukdi dalamnyaliberalisme, paham bahwa manusiapada dasarnya baik, yang sebenarnyamerupakan konsep fitrahdalam Islam.SELF DENIALDalam ilmu sosiologi dikatakanbahwa salah satu ciri berpikir modernadalah berpikir jangka panjang.Inilah cara berpikir orangorangyang sanggup menundakesenangan sementara untuk memperolehkesenangan yang lebih besardi masa depan. Itu namanya kesenanganyang ditunda. Sedang istilahself denial, mengingkari diri sendiri,bukan berarti bertapa, tetapicara untuk bisa memperoleh sesuatuyang lebih besar di masa depan.Inilah yang sebetulnya disebutzuhud.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2977


DEMOCRACY PROJECTKalau kita lihat secara sederhana,menanam investasi atau menabungtermasuk self denial (pengingkarandiri sendiri). Dengan menabungkita tidak bisa menikmati uangtersebut di masa sekarang, melainkanmenundanya di masa depan.Mengapa? Karena kita berharap,dengan menabung, di masa depanakan ada kebahagiaan yang lebihbesar. Istilah menabung juga digunakandalam Al-Quran, yaitu tazawwadû(kumpulkan bekal) danbekal yang paling baik adalah takwakepada Allah Swt. (Q., 2: 197),suatu orientasi hidup yang dijiwaidan diilhami oleh kesadaran bahwaakhir kehidupan ini ialah menujukepada Allah Swt. Maka, “wala alâkhiratukhayrun laka min al-ûlâ,”(Q. 93: 4) sebetulnya sejiwa denganpepatah melayu, “hidup yang benarialah berakit-rakit ke hulu, berenangrenangke tepian, bersakit-sakitdahulu bersenang-senang kemudian.”Bagi adik-adik yang lebih muda,jangan di balik, “sekarang bersenang-senang,minum-minum, ataumabuk-mabukan dan sebagainya(seperti di Petamburan di saatmalam), tetapi awas nanti masa tua,hancur lebur berantakan.” Ataumisalnya soal belajar, mengumpulkanilmu pengetahuan, yang berartiinvestasi. Semakin besar hasil yangdiharapkan dari sebuah investasi,semakin memakan waktu. Sepertidikatakan oleh para ahli, “kalaumau panen dalam tempo tiga bulan,tanamlah jagung. Kalau maupanen kira-kira lima tahun, tanamlahkelapa hibrida. Tapi kalauinvestasi manusia, panennya mungkinsewaktu kita sudah menginjakdewasa.” Karena itu, orang belajarsering tidak sabar. Tetapi harusdiingat, seperti diperingatkan dalamsebuah pepatah, “barang siapa tidakpernah mencicipi pahitnya belajarbarang sesaat, maka dia akan menelanpahitnya kebodohan seumur hidup.”Memang pahitnya belajarakan menunda kesenangan; ada temankita yang berhura-hura sedangkita tetap belajar; itu adalah menundakesenangan, yang disebutself denial, mengingkari diri sendiri.Kewiraswastaan mengandungmakna semacam itu. Semua pengusahaselalu mempunyai semangatmenunda menikmati hartanya,untuk ditanam agar bisa menjadibesar. Kadang terjadi salah paham;para pedagang santri umumnya dikatakanbakhil (medit) hingga adayang tidak mengeluarkan zakat.Tetapi sebetulnya itu adalah simboldari kalkulasi rasional di dalammengeluarkan uang untuk berinvestasi.Mengapa sekarang ini Jepangmerepotkan Barat dalam soal ekonomi?Di antara berbagai kelebihanJepang dibanding Barat ialah bangsaJepang jauh lebih kuat tradisimenabungnya daripada bangsaBarat; persentase penghasilan orang2978 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTJepang yang ditabung jauh lebihbesar daripada orang Barat. Sehinggaterjadilah akumulasi modal, penumpukanharta. Tapi karena hartaditaruh di bank, maka dipakailahuntuk biaya pertumbuhan ekonomi.Contoh-contoh kecil sepertiitu ada kaitannya dengan “wala alâkhiratukhayrunlaka min al-ûlâ,”(Q., 93: 4). Jugadengan, Dan Tuhanmukelakmemberimu apayang menyenangkankau (Q., 93:5). Inilah yangterwujud secaranyata sekali didalam sejarah setelahRasulullah Saw. berhijrah dariMakkah ke Madinah, di manakemenangan diperoleh dari Nabisatu demi satu sampai akhirnya beliauwafat, dan bahkan berhasilmembebaskan Makkah.SELURUH ALAM ITU THAWÂFSeluruh alam itu thawâf. Rembulanthawâf mengelilingi bumi;bumi thawâf mengelilingi matahari;matahari dengan seluruh tata suryanyathawâf mengelilingi galaksinya;dan seluruh alam raya akhirnyathawâf di sekitar ‘arsy. Karena itu,dalam istilah para failasuf, alam iniadalah ‘âsyiq, dan Tuhan adalahma‘syûq; alamlah yang merindukanTuhan, mencari Tuhan, terus berputar-putar,dan Allah-lah ma‘syûqnya.Oleh karena itu, thawâf adalahibadah yang meniru gerak dariseluruh alam. Melalui thawâf, kitamenyatu dengan seluruh alam ini.Dulu pemahamanorangorangmusyrikMakkah mengenaialam initidak saintifik.Misalnya, merekaberpendapatbahwa suatusaat rembulandan mataharibisa berbenturan.Tuhan pun membantahnya,tidak, karena semua sudah berjalanmenurut aturannya sendiri, dansesuai dengan taqdîr Tuhan. Taqdîrdalam istilah Al-Quran sebenarnyalebih banyak mengacu kepadahukum alam yang pasti. Makaberbuat sesuai dengan taqdîr, tidaklain adalah berbuat secara alamiah,yaitu menurut hukum-hukum yangmengatur alam ini. Dan ini memangtidak bisa dihindari. Olehkarena itu, taqdîr lalu menjadi pastidan tidak bisa kita taklukkan.Artinya, kita harus tunduk kepadahukum alam yang diberikan olehAllah. Pemahaman Islam terhadaphal ini telah melahirkan apa yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2979


DEMOCRACY PROJECTdisebut sains—yang nanti menjadiperintis sains modern. Sementarayang disebut sunnatullâh dalam Al-Quran lebih mengarah kepadahukum yang menguasai sejarahumat manusia—walaupun keduanyamemang bisa diganti-ganti. Disinilah ada peran akal.Dalam agama Islam, akal menjadisangat penting karena akallahyang akan menjadi taruhan manusiauntuk bisa memahami alam. Itusebabnya Al-Quran sendiri memerintahkankita supaya berpikir,memahami alam ini.SEMANGAT WIRAUSAHAKAUM SANTRIClifford Geertz, seorang ahliantropologi dari Amerika Serikat,yang sangat dikenal di kalanganpara ahli ilmu sosial di Indonesia,menulis buku yang tidak terlalu tebaltetapi sangat penting, yaituPeddlers and Princes (PedagangAsongan dan para Bangsawan[maksudnya bangsawan Bali]). Dasarargumen dari buku ini adalahbahwa semangat kewirausahaan dikalangan pribumi (di Indonesia)dimiliki oleh kelompok masyarakatyang secara sosiologis-antropologisdisebut golongan santri. Santri adalahsuatu kalangan dari bangsaIndonesia yang memiliki orientasikeislaman yang kuat, lebih kuat darigolongan lain yang biasanya—sekalilagi meminjam istilah yangtelah ada di Indonesia—disebutabangan.Polarisasi golongan santri danabangan, ditambah dengan golonganpriyayi, belakangan memangbanyak dipertanyakan. Sebagianorang malah sudah mengajukanantitesis bahwa dikotomi santriabangansekarang sudah mencair,sehingga tidak relevan lagi. Munculnyagejala yang disebut “santrinisasi”atau bahkan “islamisasi birokrasi”,betapapun istilah-istilahtersebut mengesankan kenaifankenaifan,seringkali dijadikan alasanuntuk mematahkan tesis Geertz diatas. Namun, sebetulnya yang lebihpenting dari tesis Geerzt ialahusahanya untuk melacak akar-akarkewirausahaan di kalangan pribumi.Dari sinilah wacana kesantrian dengankeunikan kulturnya tetaplayak dikedepankan sebagai satuentitas tersendiri, setidaknya untukmemudahkan analisis.SEMIOTIKA ISLAMKaren Armstrong, dalam bukunyayang sangat terkenal, A Historyof God (1993), mengungkapkan sebuahkenyataan bahwa di antarabanyak agama, Islam adalah yangsecara nisbi paling “aman” terhadapserangan kritisisme sains. Hal ini2980 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdisebabkan Al-Quran sendiri menyebutpenuturan tentang penciptaanalam raya oleh Tuhan sebagaiâyât—yakni, simbolisme atau perlambang—yangtidak perlu, bahkankadang-kadang tidak boleh, diartikansecara harfiah. Al-Quranmenyebut setiap keterangan didalamnya sebagaiâyât, sebagaimanaseluruhalam raya danbagian-bagiannyaserta kejadian-kejadianyang ada di dalamnya adalah âyâtdari Tuhan.Kutipan yang menarik dariKaren Amstrong menjelaskan persoalanini. “Al-Quran senantiasamenekankan perlunya akal untukmemahami ‘pertanda’ atau ‘pesan’Tuhan. Kaum Muslim tidak bolehmeninggalkan akal mereka, tetapiharus memerhatikan alam secara penuhperhatian dan dengan penuhminat. Sikap inilah yang kelakmembuat kaum Muslim mampumembangun tradisi ilmu alamyang baik, yang tidak pernah dipandangbegitu berbahaya kepadaagama [...]. Penelitian tentang bekerjanyalingkungan alam menunjukkanbahwa ia punya dimensidan sumber transenden, yang dapatkita bicarakan hanya dalam perlambangsimbol. Bahkan kisah tentangpara Nabi, gambaran tentang Hari“Pemikiran rasional yang bebasdari asumsi-asumsi akan berakhirdalam mistisisme.”Kemudian dan kesenangan surgatidak boleh ditafsirkan secara harfiahmelainkan sebagai tamsil ibarattentang kenyataan yang lebih tinggi,yang tak tergambarkan.”Berkaitan dengan pengertian“âyât” atau “perlambang” ini, IanRichard Netton, seorang ahli semiotika(ilmu tentanglambanglambang),mengatakan,“Al-Quran itu penuhdengan rujukankepada âyât-âyât(yakni, perlambang-perlambang)Tuhan; dalam pengertian ini, Al-Quran dapat digambarkan sebagaisurga sebenarnya bagi para ahlisemiotika. Dan jelas ... bahwa semiosisIslam mempunyai segi lahiridan batini yang luas.”Sekarang, permasalahannya adalah:bagaimana memahami “âyâtâyât”atau “perlambang-perlambang”Tuhan ini, baik yang ada dalamKitab Suci maupun yang adadalam alam semesta. Mengenai apayang dikatakan Netton tentangadanya segi-segi lahiri dan batiniyang luas dalam âyât-âyât, parasarjana Muslim sendiri telah menjadikannyasebagai bahan polemiksejak masa-masa dini sejarah pemikiranIslam. Di kalangan merekaada yang dikenal sebagai kaumzhâhirî (mereka yang memahamiteks-teks suci secara lahiriah, har-(Albert Schweitzer)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2981


DEMOCRACY PROJECTfiah), dan ada yang dikenal sebagaikaum bâthinî (mereka yang memahamiteks-teks suci menurut tafsiranesoteris, yakni, makna-maknabatin).Dari sudut pandangan kaumsufi, para ahli fiqih (hukum Islam)adalah kaum zhâhirî atau ahl alzhawâhir(orang-orang “kezahiran”),sedangkan mereka sendiri adalahkaum bâthinî atau ahl al-bawâthin(orang-orang “kebatinan”). Darikalangan Islam yang paling terkenalsebagai kaum batin ialah golonganSyi’ah aliran Isma’ili (kini dipimpinoleh Aga Khan yang berkedudukandi Jenewa, Swiss), dan disebut Al-Bâthinîyûn. Mereka ini pernahmenjadi sasaran kritik Al-Ghazali,sebagaimana juga pandangan kefalsafahanmereka yang diwakili olehfalsafah Ibn Sina (seorang Isma’ili)yang menjadi sasaran karya polemisnyayang abadi, Tahâfut Al-Falâsifah (Kerancuan para Filosof,The Incoherence of Philosophers).Tentang pendekatan semiotikaini, Al-Quran sebenarnya mengukuhkannya,berkaitan dengan keterangantentang surga dan neraka.Sebuah gambaran tentang kesenangandi surga, juga kesengsaraan dineraka, dengan tegas disebutkan sebagaiperumpamaan (matsal), sehinggatidak benar jika dipahamisecara harfiah. Terjemah ayatnyaberbunyi: Perumpamaan surga yangtelah dijanjikan kepada orang-orangyang bertakwa ialah, di dalamnyaada sungai-sungai dari air yang tidakberubah, sungai-sungai dari susuyang tidak berganti rasanya, sungaisungaidari madu yang suci murni.Dan tersedia untuk mereka di sana segalajenis buah-buahan, serta ampunan(maghfirah) dari Tuhan mereka.Sebagaimana juga (perumpamaan)orang yang kekal di dalam api (neraka),kemudian diberi minum dariair yang mendidih sehingga memotongmotongusus mereka (Q., 47:15).SEMUA AGAMA ISLAMPengambilan kesimpulan denganmenggunakan ‘umûm al-khud terkadangmudah, tetapi terkadang sulitterutama kalau kita dituntut untukmembuat generalisasi yang betul-betulumum. Misalnya, kita biasa menulisformulir dalam kolom agamadengan Islam. Itu adalah suatu agamadari agama-agama dan di situterkandung asosiasi sosiologis. TetapiIslam dalam perkataan ‘Islam’ itu sendiribisa mencakup semua agamaNabi. Dinamakan generalisasi kalaubisa mencapai tingkat yang cukuptinggi sehingga berlaku untuk semuanyameskipun secara lafalnyatidak ada; misalnya, Al-Quranmengatakan bahwa Nabi Isa ituMuslim dan Al-Hawârîyûn itu Muslimûnkarena Al-Quran mengatakan,Setelah Isa menyadari akan2982 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkekafiran mereka ia bertanya, “Siapakahyang menjadi pembelaku dijalan Allah?” (Q., 3: 52). KemudianAl-Hawârîyûn menjawab,“Kamilah pembela-pembela Allah:Kami beriman kepada Allah, dansaksikanlah bahwa kami orangorangyang tunduk” (Q., 3: 52).Sebetulnya, kalau ayat ini kita terjemahkan,“kami ini orang-orangMuslim.” Itu menjadi spesifik karenaasosiasinya seperti kita (Muslim).Tetapi kalau kita terjemahkanmenurut makna generiknya (maknaetimologinya), “Dan saksikanlaholehmu wahai Isa bahwa kami iniadalah orang-orang yang pasrahkepada Allah.” Jadi, kalau semuaagama disebut agama Islam, sebetulnyatidak lain adalah agamayang mengajarkan pasrah kepadaTuhan, bukan namanya harusIslam.SEMUA ORANG BERIMANBERSAUDARAKitab Suci mengajarkan prinsipbahwa semua orang yang berimanadalah bersaudara. Kemudian diperintahkanagar antara sesama orangberiman yang berselisih selaludiusahakan ishlâh (rekonsiliasi)dalam rangka takwa kepada Allahdan usaha mendapatkan rahmat-Nya. Pengajaran tentang persaudaraanitu langsung dilanjutkandengan petunjuk tentang prinsiputama dan pertama bagaimana memeliharaUkhûwah Islâmîyah, yangsayangnya sebagian besar kaumberiman sendiri tidak banyak memperhatikannya,yaitu agar suatukelompok di antara kaum beriman,baik pria maupun wanita, tidakmerendahkan kelompok yang lain,kalau-kalau mereka yang direndahkanitu lebih baik daripada merekayang merendahkan.Prinsip utama dan pertama itukemudian diteruskan dengan beberapapetunjuk yang lain untukmemperkuat dan mempertegasmaknanya, dengan menjelaskansecara konkret hal-hal yang akanmerusak persaudaraan, seperti salingmerendahkan, memanggilsesama orang beriman denganpanggilan yang tidak simpatik,banyak berprasangka, suka mencarikesalahan orang lain, dan mengumpat(melakukan ghîbah, yaitumembicarakan keburukan seseorangyang ketika itu tidak ada di tempat).Bahkan, sungguh merupakanhikmah Ilahiyah yang amat tinggibahwa deretan firman Allah tentangpersaudaraan berdasarkan iman itudilanjutkan dengan penegasan tentangprinsip bahwa seluruh umatmanusia adalah bersaudara, danbahwa terbaginya umat manusiamenjadi berbangsa-bangsa danbersuku-suku dimaksudkan sebagaitanda pengenalan diri (identitas),Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2983


DEMOCRACY PROJECTyang semuanya harus dibawakandalam lingkungan kemanusiaanyang lebih luas dengan sikap penuhsaling menghargai. Juga ditegaskanbahwa harkat dan martabat seseorangtidak dapat diukur dari segilahiriahnya seperti kebangsaan ataukebahasaan. Sebab, harkat dan martabatterletak di dalam sikap hidupyang lebih sejati, yang ada padabagian diri manusia yang palingmendalam, yaitu takwa dan hanyaAllah yang mengetahui dan dapatmengukur takwa itu (Q., 49:10-13). Jadi, hanya Tuhanlah yangberhak menentukan tinggi-rendahnyaderajat seseorang berdasarkantakwanya, sedangkan manusia harusmemandang sesamanya dalam semangatpersamaan derajat.SEMUA ORANG CELAKAImam Al-Ghazali mengatakan,“Semua manusia celaka, kecualimereka yang beramal; semua orangyang beramal celaka, kecuali merekayang berilmu; semua orang yangberilmu celaka, kecuali mereka yangikhlas; dan semua orang yang ikhlascelaka, kecuali mereka yang mengertimakna lâ hawla wa lâquwwata illâ billâh (Tidak ada dayadan tidak ada kekuatan melainkandengan Allah Swt).” Maksudnyaialah bahwa orang yang ikhlas padatingkat yang paling tinggi ialahorang yang tidak tahu bahwa diaitu berbuat baik. Orang itu tidakmerasa bahwa dia berbuat baik.Karena itu juga tidak mengklaimperbuatan baiknya di hadapanAllah, seolah-olah menagih rekeningnyakepada Tuhan. Maka, adafirman dalam Al-Quran yangAisyah sendiri bingung memahaminyatentang suatu gambaranmengenai kaum beriman, Danmereka yang memberikan sedekahdengan hati penuh rasa takut karenatahu mereka akan kembali kepadaTuhan (Q., 23:60).Aisyah bertanya kepada Rasulullah,“Wahai Nabi, apakahorang itu baik, tetapi sekaligusjahat?” Nabi berkata, “Tidak! Justrukarena kebaikannya, maka dia itumalu bahwa nanti akan bertemuTuhan karena dia tidak bisa memastikanbahwa dia adalah orangbaik.” Sekali orang itu mengatakandirinya baik, itu adalah kesombongandan itu adalah dosa yangpertama dari makhluk, yaitu dosanyaIblis. Oleh karena itu, banyaksekali firman Allah Swt. yang diakhiridengan, Sungguh, Ia tidakmenyukai orang yang sombong (Q.,16: 23). Rasulullah Saw. juga bersabda,“Tidak akan masuk surgaorang yang ada di dalam hatinyaseberat atom dari perasaan sombong”(HR Muslim).2984 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTermasuk sombong ialah mengakudirinya baik, yang merupakanistihqâq, merasa berhak atas pahalasurga, merasa berhak atas rahmatAllah swt. Padahal semuanya adalahrahasia dari Allah. Maka, yangtersisa ialah bekerja dan berdoa.Seolah-olah seperti yang dikatakanorang, dalam bahasa Latin Ora etLabora. Sebetulnya terbalik Laboraet Ora, bekerja dan berdoa.SEMUA PERKARA DIBOLEHKANAda kaidah yurisprudensi Islam(‘Ilm Ushûl al-Fiqih) bahwa “Padadasarnya semua perkara (selain ‘ibâdahmurni) dibolehkan, kecuali jikaada petunjuk sebaliknya” (al-ashl fîal-asyyâ’ (ghayr al-‘ibâdah) alibâhah,illâ idzâ mâ dalla al-dalîl‘alâ khilâfih). Prinsip ini akanmenjadi lebih jelas bila dikontraskandengan kebalikannya, yaitubahwa “pada dasarnya ibadat (formal)adalah terlarang, kecuali jikaada petunjuk sebaliknya” (al-ashl fîal-‘ibâdah al-tahrîm, illâ mâ dallaal-dalîl ‘alâ khilâfih).Prinsip pertama menegaskanadanya kebebasan dasar dalam menempuhhidup ini yang dikaruniakanAllah kepada umat manusia(Bani Adam, “anak-cucu Adam”)dengan batasan atau larangantertentu yang harus dijaga. Sedangkanprinsip kedua menegaskanbahwa manusia dilarang “menciptakan”agama, termasuk sistem ibadatdan tatacaranya, karena semuaitu adalah hak mutlak Allah danpara Rasul-Nya yang ditugasi menyampaikanagama kepada masyarakat.Maka, sebagaimana melarangsesuatu yang dibolehkan adalahsebuah bid‘ah (prinsip pertama),menciptakan suatu cara ibadatsendiri adalah juga sebuah bid’ah(prinsip kedua).Hal-hal yang terlarang, dibandingkandengan yang dibolehkan,secara nisbi tidak banyak (Adamdan Hawa’, sementara diberi kebebasanuntuk memakan buah-buahandi kebun dengan leluasa, hanyadilarang mendekat ke sebatangpohon tertentu). Dan kita diharapmengetahui batas itu dengan hatinurani kita. Sebab hati nurani adalahtempat bersemayamnya kesadaranalami kita tentang kejahatandan kebaikan, sesuai dengan ilhamTuhan kepada masing-masing pribadi(Q., 91: 8). Disebut “nurani”(nûrânî, bersifat cahaya) karena hatikecil kita adalah modal primordial,yang kita peroleh dari Tuhan sejaksebelum lahir ke dunia, untukmenerangi jalan hidup kita berdasarkankemampuan alaminya untukmembedakan yang baik, yang“dikenal” olehnya (al-ma‘rûf) dariyang buruk, yang “ditolak” olehnya(al-munkar).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2985


DEMOCRACY PROJECTSEMUA PESAN NABIADALAH TAUHID“Seandainya seseorang dapatmengetahui alam gaib, maka saatalam gaib itu tersingkap baginyaadalah juga saat ia tertutupbaginya.”(Ibn Arabi)Di antara nabi-nabi, hanya NabiMuhammad yang menggunakanperkataan Allah untuk menyebutTuhan. Nabi-nabiyang lain tidakmenggunakanperkataanAllah, namunmenggunakanistilah merekasendiri. Dalambuku Culture Atlasof Islam, karya seorang sarjanaIslam dengan reputasi internasional,yaitu Ismail Faruqi, ditelusuriasal-usul agama Islam sampaike zaman Babilonia kuno. Di situdikatakan bahwa Tuhan Yang MahaEsanya Nabi Ibrahim namanyaMarduke. Nama Tuhan yang disembahNabi Musa, meskipun disebutkandalam Al-Quran bahwaAllah Swt. berbicara langsung denganNabi Musa, tidak disebutAllah, tetapi Yahweh, bahasa Ibraniyang berarti Al-Mawjûd (Yang Ada).Supaya diingat bahwa NabiMusa lahir di Mesir oleh ibu danbapak dari Bani Isra’il, tetapi dia dibesarkandi Istana Fir‘aun, lalu diangkatmenjadi anak. Karena itu,yang memberi nama Musa ialahFir‘aun. Jadi, Musa itu bahasaMesir, bukan bahasa Ibrani. MakanyaNabi Musa sempat tidak mengetahuipersis agama tauhid ituseperti apa, dan baru mengetahuinyasetelah berkenalan dengan seorangNabi yang kemudian menjadimertuanya ketika dia lari dariMesir, yaitu Syu‘aib di Madyan,sebuah kota kecildi dekat TelukAqabah. DariNabi Syu’aib itulahdia mengetahuiYahwehatau Tuhan.Maka ketikakembali ke Mesirdia membawa serta konsep itu,“Akan aku tantang Fir‘aun itudengan Yahweh”.Demikianlah, bahasa nabi itubermacam-macam. Karenanya ketikaNabi Isa disalib, dia mengatakan“Eli, Eli, Lama Sabakhtani” (Tuhanku,Tuhanku, kenapa Engkaubuat aku seperti ini). Dalam bahasaArab selain ilâh, juga digunakanperkataan illun, sehingga ketikaAbu Bakar menjadi khalifah lalumenerima laporan bahwa orangorangYamamah (orang Najedsekarang ini), tidak mau membayarzakat, Abu Bakar berkata, “Mâhâkadzâ sya’nu qawmin yu’minûna biillin” (Tidak begini mestinya sikaporang-orang yang percaya kepadaillin [maksudnya Allah Swt.]).Karena itu, kalau kita mengatakanbahwa hanya perkataan Allah yangsah, maka bagaimana dengan Nabi2986 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMusa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim, dansebagainya yang semuanya tidakmenggunakan perkataan Allah.Sebaliknya, Allah adalah bahasaArab, karena itu orang Arab musyrikpun menggunakan perkataanAllah. Orang Arab Kristen danYahudi pun menggunakan perkataanAllah.Semua itu adalah masalah bahasa.Kita tahu bahwa yang diajarkanTauhid adalah Ketuhanan YangMaha Esa. Oleh karena itu, sepertidiingatkan oleh Sayyidina ‘Ali, kitatidak boleh menyembah nama,tetapi harus menyembah Zat Allah.Sebetulnya dalam Al-Quran sudahada polemik semacam ini di zamanRasulullah, sebab ada kelompokkelompokyang keberatan dengannama Allah. Tetapi ada kelompokkelompokyang keberatan dengannama-nama yang lain, seperti Al-Rahmân, misalnya orang Yahudiyang masuk Islam. Mereka itu terbiasamemanggil Tuhan dengan bahasamereka (bahasa Arab Yahudinya),yaitu Al-Rahmân.Pernah suatu ketika ada yangmemprotes Nabi Muhammad kenapamenyebut Tuhan dengan Allahsaja dan tidak dengan Al-Rahmân.Atas dasar itu, Nabi Muhammadpun memakai Al-Rahmân untukmenyebut Tuhan. Tetapi ini pundiprotes oleh mereka yang tidak sukamemakai Al-Rahmân, mereka maunyaAllah. Maka turunlah ayat,Serulah Allah atau serulah Al-Rahmân; dengan nama apa punkamu seru Dia, pada-Nya namanamayang indah (Q., 17: 110).Karena Allah itu bahasa Arab,maka diperkirakan ada empat rasulyang memakai perkataan Allah,semuanya dari Arab: Nabi Hud(diperkirakan dari Arabia Selatan),Nabi Shaleh, Nabi Dzulkifli (jugadiduga orang Arab), kemudianNabi Muhammad. Sedangkan yanglainnya, kebanyakan adalah orangIsra’il. Selain lima orang sebelumNabi Ibrahim (yaitu Adam, Idris,Nuh, Hud, dan Shaleh), semuanabi berbahasa Ibrani.“SEMUCI-SUCI”Kesucian jiwa dan raga adalahkualitas hidup yang tak ternilai,sehingga dijelaskan bahwa tujuanajaran agama ialah, antara lain, agarmanusia mencapai kesucian lahirdan batinnya. Juga terdapat dalamKitab Suci keterangan bahwa salahsatu tugas para Utusan Tuhan ialahmengajarkan kesucian lahir batinitu (Q., 2: 151).Tetapi berlagak suci tentu sajatidak dikehendaki oleh ajaran manapun juga. Berlagak suci atau “soksuci” (dalam Bahasa Jawa disebutsemuci-suci) adalah sejenis ketidakikhlasanatau kepamrihan. SikapEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2987


DEMOCRACY PROJECTberlagak suci itu tecermin dalamtindak-tanduk kita ketika secarasamar atau terang-terangan mengakuiatau merasa lebih dari oranglain (dalam bahasa Inggris disebut“I am better that thou attitude”).Tentu saja kadang-kadang kitadibenarkan merasa lebih baik daripadaorang laintertentu, yaitu kalaumemang adaalasan yang benarbenarsubstansialdan hakiki, yangmembedakan antarakita sendiridan orang lain itu.Walaupun begitukita harus selalu waspada terhadapdiri sendiri sebab, tidak mustahilpersepsi kita tentang baik dan burukitu subjektif, yaitu tidak lebihdaripada hasil dikte lingkungan ataukepentingan kita sendiri belaka.Pada umumnya, kita tidak beranimemandang yang benar sebagai benardan yang salah sebagai salah kalaumasalah benar dan salah itu berlawanandengan kepentingan kita.Oleh karena itu, biarpun cukupbanyak alasan substantif untukmelihat diri kita lebih baik dariorang lain, namun kita tidak perlu,dan jangan sampai, merasa dirisendiri suci, apalagi lebih suci daripadaorang lain. Justru biasanyaorang yang memiliki keinsafan dirisendiri (“tahu diri”) yang mendalamdan lengkap tidak akan pernahmempunyai kesempatan untukmerasa diri lebih baik daripadaorang lain. Dia hanya mengarahkanpandangan atau orientasinya kepadaAllah Yang Mahabenar danMahabaik, untuk memperoleh petunjuk-Nyadan bimbingan-Nya,agar tidak menyimpangdariyang benar danyang baik. Sebabmemanghanya Tuhanlahyang mengetahuisiapa sebenarnyakita ini.Dialah yang tahu,apakah kita ini benar-benarbaik, suci, dan bersih, ataukahsebenarnya kita ini mengalamipengotoran diri namun tidak merasa.Cobalah camkan firman Allahberikut ini, ... Dan (Allah) lebihtahu tentang kamu, ketika Diamenciptakan kamu dari tanah, danketika kamu masih berupa janinjanindalam perut ibumu. Maka dariitu, janganlah kamu menganggapdirimu suci. Dialah (Allah) yanglebih tahu tentang siapa yang bertakwa(Q., 53: 52). Menurut YusufAli, mengomentari ayat suci itu,“Karena Tuhan mengetahui keadaankita yang paling mendalam, makamustahil kita membenarkan dirisendiri, baik dengan berlagak bahwakita lebih baik dari keadaan kitaPerjalanan mencari Tuhan mengikutigaris lurus (al-shirâth almustaqîm)adalah perjalanan yangmensyaratkan kekosongan pikiranmengenai Tuhan dan bebas dariasumsi-asumsi (takhallî), pengosongandiri.2988 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang sesungguhnya maupun denganmencari-cari alasan untuk membenarkantindakan kita. Kita harusmenampilkan diri kita tanpa cadangan,seperti apa adanya kita:adalah Rahmat Tuhan dan Kemurahan-Nyayang akan menyucikankita. Kalau kita berusaha,karena cinta kepada-Nya, untukmenghindarkan diri kita dari kejahatan,maka memang berusaha itulahyang dituntut oleh-Nya.”Kita akan lebih daripada keadaankita sendiri (You are what you are,kata orang Inggris). Dan menyadarisiapa kita ini sebenarnya, sebagaimanabanyak ditekankan oleh kaumsufi, adalah aspek keikhlasanyang amat bermakna.SENI BERPOLITIKAda pepatah Arab, “Kalau kamumau sukses dan mencapai maksud,seluruh rencanamu itu harus dirahasiakandari orang, baik yang pakaisepatu maupun yang telanjangkaki”—maksudnya dari orang pandaimaupun awam. Jadi, tidak bolehsemua orang tahu. Alwi Shihab,menteri luar negeri pada masa pemerintahanAbdurrahman Wahid,sewaktu hendak membuka hubungandagang dengan Israel bilangsupaya jenderal-jenderal kita tidakdiadili oleh mahkamah internasional.Wah, ini kalau orang Yahudimendengarnya mereka akan tertawa;mau menipu kok bilang-bilang.Kecanggihan-kecanggihanseperti itu memang susah. Kadangkadangterlalu polos juga tidakbaik. Namanya juga politik, siyâsah,yang artinya seni mengendalikanorang. Maka, “orang yang mengendalikan”dalam bahasa Arab disebutsâ’is, yang telah masuk dalam bahasaIndonesia, sais, sinonim dengankusir. Jadi, perkataan siyâsahitu sendiri sudah menunjukkanbahwa di dalamnya ada seni.SENI ISLAM DEKORATIF-ORNAMENTALOrang Hindu tidak bisa membayangkandirinya masuk kuil danbersembahyang tanpa patung (“konkretisasi”dari Tuhan). Oleh karenaitu, patung selalu ada asosiasinyadengan mitologi dan syirik. Kalauseorang arkeolog menemukan patungsapi, pasti interpretasinya mitologi.Artinya, patung-patung ituadalah seni sakral, seni suci.Dalam Islam, seni tidaklah sakral.Memang, Al-Quran bisa diwujudkandalam bentuk apresiasi seniyang tinggi dan menjadi “bendaseni” yang menakjubkan. Di NewYork pernah ada pameran mengenaiAl-Quran yang indahnya luar biasa.Di Hartford ada bagian dari perpustakaannyayang dijaga ketatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2989


DEMOCRACY PROJECTkarena di situ terdapat banyak manuskripyang tergolong sangat lamatermasuk manuskrip Islam dan Al-Quran-Al-Quran yang sering ditawar—meskipunHartford tidakmau menjualnya—dengan hargayang sangat mahal, sampai jutaandolar.Jadi, Al-Quran pun bisa menjadisarana ekspresi seni. Tetapi jika Al-Quran yang demikian indah itudijajarkan dengan patung Buddha,maka akan ada perbedaan sikap dalammemandangnya. Orang Islamtidak akan menyembah Al-Quran,tetapi orang Buddha akan menyembahpatung Buddha. Karenaitu, ada pendapat bahwa seni dalamIslam adalah seni dekorasi (decorativeornamental), meskipun seni ituterletak di dalam masjid. Dekoratifornamental artinya tidak untukdisembah. Sikap seperti ini kemudianmempunyai pengaruh, yaituketika umat Islam sudah merasaaman dan melihat benda-benda senitidak lebih dari sekadar dekorasidan ornamen, mereka bisa menerimasemua bentuk seni, termasukpatung. Oleh karena itu, di Al-Hamra, misalnya, ada “Lion Court”,yaitu patung-patung singa yangmenghadap ke luar dan memancurkanair, letaknya di tengah-tengahplaza.Secara fiqih orang bertanya, apakahpatung singa itu tidak haram?Mereka mengatakan tidak, sebabitu hanya dekorasi dan ornamen.Begitulah, sehingga dalam bangunanIslam banyak juga patung, tetapicirinya adalah: tidak ada patungyang di atas, selalu di bawah (menjadidasar dari tiang, misalnya).Dalam bahasa Jawa ada yang disebutumpak, dan itu tidak pernahmenjadi “kepala” dari sebuah tiang.Semua ini dikarenakan umat Islamtidak boleh memandang ke atas untuksebuah patung.Itu di Spanyol. Di Saudi Arabiasampai sekarang tidak ada patung.Seandainya ada, biasanya patungabstrak seperti sepeda atau perahu(di Jeddah). Tetapi di Mesir atauIran ada banyak patung. Di Iran,ekspresi kesenian merambah wilayahseni lukis yang mirip denganapa yang berasal dari pelukis-pelukisBarat, tetapi dibatasi kepada lukisandi dalam buku-buku sehinggadisebut lukisan miniatur. Wilayahpetualangan estetika para senimanIran sebegitu jauh, sampai-sampaiNabi Muhammad Saw. pun digambar.Tetapi penggambaran itu tidakutuh, melainkan hanya, misalnya,“cahaya yang naik di atas untanya”.Lukisan-lukisan itu berkembangterutama setelah Islam berkenalandengan budaya Parsi, sedangkanbudaya Parsi dipengaruhi oleh budayaAsia Tengah. Karena itu didalamnya ada unsur Cina atauunsur Mongoloid.2990 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSikap sementara kalangan Islamyang mengharamkan gambar hanyalahsatu versi dari beragamkonsep mengenai keindahan dalamIslam. Sedangkan konsep yang lainsejak ratusan tahun yang lalu telahmengizinkan menggambar manusia.Bahkan “mikraj” Nabi pun adagambarnya. Semua itu terjadikarena umat Islam mulai aman.Maka, almarhum Buya Hamkapernah membuat fatwa bahwa senipatung itu sekarang halal, sebabumat Islam sudah memandangnyahanya sebagai dekorasi dan ornamen.Sama halnya dengan kalauorang Islam pergi ke Bali melihatpatung garuda yang indah laludibelinya. Jelas dia tidak mempunyaikepercayaan seperti orangBali bahwa garuda adalah suatukendaraan Dewa Wisnu. Ia cumamelihatnya sebagai barang yangindah, tidak lebih. Begitulah, seniIslam adalah seni dekoratif-ornamental,bukan seni suci seperti yangada dalam Hindu, Buddha, danterutama Katolik (Yunani maupunRomawi), dan sebagainya.SENI MUSIK DAN SENI SUARAMusik dalam Islam masih kontroversial.Sebagai misal, di Jombang,banyak sekali ulama yangmengharamkan gamelan karenadianggap membuat orang lalai dariTuhan. Maka gamelan disebut “almalâhî”,artinya sesuatu yang membuatorang lupa dari Tuhan. Tentusaja tidak semua ulama berpandanganbegitu. Gerakan-gerakansufi justru banyak yang menggunakanmusik, seperti wali yang menggunakanpendekatan dakwahnyalewat gamelan. Tetapi yang dimaksuddi sini adalah apa yangdisebut oleh orang Inggris denganWhailing Darwis, yang sekarangberkembang pesat di Turki, Istanbul,dan kemudian di Barat.Mereka menggunakan musik untukmengantarkan—istilah mereka—perjalanan ke Tuhan. Itu kontroversial;ada yang membenarkan danada yang tidak.Sebenarnya, ketika kejayaanIslam mencapai puncaknya, senimusik berkembang pesat sekali.Kalau dikatakan bahwa musik ituharam, persoalannya sama denganmasalah menggambar makhlukhidup; ada yang setuju, ada yangmenolak. Para musikus Islam kerapkalimerujuk kepada pengalamanNabi ketika Hijrah dari Makkah keMadinah. Sesampainya di Madinah,gadis-gadis memukul rebana serayamenyanyikan lagu-lagu “asyraq-a ‘lbadr-u‘alaynâ ....” (Belakangan laguitu dibawakan oleh Ummi Khulsum,dan terdengar sangat merdu). Jadi,Nabi sendiri ketika tiba di Madinahdisambut dengan musik.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2991


DEMOCRACY PROJECTPerkembangan peradaban Islammenyentuh segenap unsur kehidupan.Di zaman keemasan Islam,musik berkembang pesat, meskipuncenderung dibatasi hanya di lingkunganistana. Hal tersebut bisadilihat sangat mudah melalui konseptualisasiparasutradara Mesirketika memfilmkanperistiwa-peristiwaklasik sepertiRabi’ah Al-Adawiyahyang musiknyasangatbagus. Ada beberapateoritikusmusik yangmengatakan bahwa sebagian darikonsep—atau sekurang-kurangnyaalat—musik di Barat berasal dari Arab.Guitar, misalnya, berasal dari bahasaArab qisârah; lude dari kata al-udd.Di kalangan Islam sendiri banyakpendapat mengenai musik danseni suara. Kalangan yang ekstremmengharamkan seni suara, apa lagisuara perempuan. Alasannya, suaraperempuan adalah aurat. Bahkansekarang ada kelompok-kelompokyang beranggapan bahwa jika menerimatelepon dari suara perempuan,dan yang menerima laki-laki,telepon harus langsung ditutup.Alasannya adalah suara perempuanmerupakan aurat, dan itu berartiharam.Tetapi di Mesir banyak sekalipenyanyi perempuan, salah satunyayang terkenal Ummi Khulsum.Sampai-sampai pernah munculpemeo bahwa orang Arab akan bertengkarterus kecuali dalam duahal, yaitu menyangkut perangdengan Israeldan saat mendengarmusikUmmi Khulsum.Setiap kalilagu baru UmmiKhulsum diumumkandalamkoran diKairo, dan diberitakanjadwalpementasannya,orang dari seluruh penjuru duniaArab berdatangan dengan Mencarterpesawat. Fenomena itu, yangmuncul di era Arab kontemporer,cukup menarik. Tetapi sebenarnyaperkembangan musik Islam dizaman dulu juga cukup pesat, sehinggamemengaruhi seluruh daerahMediteranian. Yunani, misalnya,ekspresi seni musiknya persisdengan musik Arab. Tidak mungkinArab terpengaruh oleh Yunanitetapi sebaliknya Yunani pasti dipengaruhiArab, karena dalam perkembanganakhir, Yunani samasekali tidak mempunyai peranan,bahkan menjadi jajahan Turki.2992 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSENI SUCI DANPOPULARISASINYADi Basilica Santo Petrus, Vatican,dan beberapa Katedral yang megahsebagai hasil karya Renaisans diItalia, terdapat di dalamnya dekorasi-dekorasi.Dekorasi yang palingindah adalah hasil karya MichaelAngelo. Semua itu adalah keseniansuci (sacred art), yang menggambarkanIsa Al-Masih; mulai darikelahiran Isa dan peristiwa-peristiwaterkait seperti datangnya orangorangParisi, domba, tentang bagaimanadia disalib, surga, dan sebagainya.Setiap kali orang Katolikmelihatnya, tumbuh rasa keharuankeagamaan, yang memunculkaninstink untuk menyembah. Itulazim. Sebagaimana orang Hindu,setiap kali melihat sesuatu yangterkait dengan agamanya, sepertigambar seorang Dewa, muncul instinkuntuk menyembah. Ketika adapameran internasional di Tsukuba,Jepang, paviliun Indonesia dihiasidengan Patung Buddha dan miniaturBorobudur, yang sampai sekarangmasih dipajang di ruang depankedutaan Indonesia di Jepang. Maksudnyaadalah untuk promositurisme dan memang berhasil.Tetapi yang mengagetkan, setiaporang Jepang melihat, patung itudisembah dan dikasih uang.Itulah yang disebut sacred art(seni suci). Semua kesenian berasaldari sekitar kesucian. Orang Islamtidak bisa membuat itu. Dari segipositifnya, karena Tuhan tidak bisadigambar, mereka melirik ke hal-halyang abstrak, yaitu “signest geomatric”.Karena gambar-gambar signestgeomatric itu sangat banyak kaitannyadengan matematika, maka seniIslam menjadi sangat rasional.Seyyed Hossein Nasr menulis bukumengenai seni Islam yang semua isinyabisa diterangkan secara matematis.Maka sebelum orang Islammembuat dekorasi pada suatu dindingmasjid, seperti dalam kaligrafi,seni Islam yang abstrak lainnyaadalah matematika. Kemudian semuanya—sepertihalnya semua“seni lama”—dinyatakan dalambentuk bangunan. Bahkan seniHindu pun adalah bangunan sepertiBorobudur dan Prambanan.Objek-objek atau wahana untukmenyatakan rasa keindahan dalamagama-agama di zaman lalu selalumelalui rasa kesucian dan pemujaan.Maka segala bangunan suciseperti kuil atau katedral, mengandungsegi-segi kesenian yang luarbiasa. Hanya saja, dalam agamaHindu, setidaknya di Bali, seni bangunanitu mengalami popularisasi.Semula dinyatakan dalam bangunan-bangunansuci seperti kuil, laludikontraskan dengan latar belakang(di Bali, Gunung Agung misalnya),dan kemudian dibuat patungpatung,dan dijual. Penjualan pa-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2993


DEMOCRACY PROJECTtung Garuda, misalnya, adalah gejalapopularisasi, meskipun motifnyakesucian.Di Eropa, unsur popularisasidiekspresikan melalui lukisan.Michael Angelo melukis pada dinding,kubah-kubah katedral. Lamakelamaanorang mulai tertarik untukmembuatrumahnyad e n g a ndekorasi semacamitu. Ketikamengalami persoalanpemindahanmobilitas atau transportasi,maka ada cara lain, yaitu membuatlukisan, sehingga tampak menjadimedium yang sangat intens. Jadi,tradisi membuat lukisan itu kelanjutandari Greco-Roman,termasuk juga pengaguman atausemacam sikap penghargaan yangsangat tinggi terhadap lukisan.Ilham dari Greco-Roman juga yangsekarang melanda Dunia. DiIndonesia pun begitu. Maka adakejadian-kejadian yang untuk oranglain tidak masuk akal, sepertilukisan Van Gogh yang dibeli olehorang Jepang sekian juta Dolar,padahal hanya dalam selembarkanvas. Semua itu disebabkan karenadi dalamnya ada unsur pemujaan(devotional).“Amal perbuatan adalah gambaryang mati, dan ruhnya adalahrahasia keikhlasan di dalamnya.”SEPULUH “WASIAT” ALLAHUntuk menyambung perjanjianprimordial antara manusia danAllah, sebagai pedoman dasar sikappasrah dan tunduk yang benarkepada-Nya, Allah menurunkanberbagai “wasiat”. Hendaknya lebihdahulu jelas bahwayang dimaksuddengan “wasiat”di sini bukanlah“wasiat”seperti kita gunakandan pahamidalam bahasa kita. Aslinya, kata ituberasal dari bahasa Arab washîyah”yang berarti pesan, pitutur, perintahatau ajaran. Dalam kitab suci Al-Quran, perkataan “washîyah” itubanyak kita dapatkan, termasukdalam berbagai derivasinya.Dari berbagai “wasiat” Allahkepada umat manusia, dalam Al-Quran disebut adanya “SepuluhWasiat” Tuhan kepada umat manusia(dinamakan “Wasiat” karenaayat-ayat suci yang memuatnya diakhiridengan kalimat, “DemikianlahAllah berwasiat kepadakamu sekalian”). Kesepuluh “wasiat”Allah itu disebutkan dalam Al-Quran (Q., 6: 151-153) demikian:(1) Janganlah memperserikatkanAllah dengan apa pun juga; (2)Berbuatlah baik kepada keduaorangtua (ayah-ibu); (3) Tidakmembunuh anak karena takut2994 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkemiskinan (seperti praktik banyakorang Jahiliah); (4) Jangan berdekat-dekatdengan kejahatan, baikyang lahir maupun yang batin; (5)Jangan membunuh sesama manusiatanpa alasan yang benar; (6) Janganberdekat-dekat dengan harta anakyatim, kecuali dengan cara yangsebaik-baiknya; (7) Penuhilahdengan jujur takaran dan timbangan;(8) Berkatalah yang jujur(adil), sekalipun mengenai kerabatsendiri; (9) Penuhilah semua perjanjiandengan Allah; (10) Ikutilahjalan lurus Allah dengan teguh.Tafsir Al-Manâr yang dikarangoleh Syaikh Muhammad Abduh danRasyid Ridla, menguraikan panjanglebar “Wasiat” Allah yang sepuluhitu dalam konteksnya dengan ayatayatsebelum dan sesudahnya. TafsirAl-Manâr juga menyebutkan bahwa“Sepuluh Wasiat” Allah itu samasemangatnya dengan “SepuluhPerintah” (Al-Kalîmât Al-‘Asyr, TheTen Commandments) dari Allahkepada Nabi Musa a.s. yangditerimanya di atas Bukit Sinai,meskipun noktah spesifiknya sedikitberbeda. Dalam Alkitab yang diterbitkanoleh Lembaga AlkitabIndonesia (Jakarta 1960), “SepuluhPerintah” Allah itu, dalam KitabKeluaran (al-Khurûj, Eksodus, 20: 2-17) terbaca, ringkasnya, sebagaiberikut: (1) Jangan menyembahselain Allah; (2) Jangan membuatpatung berhala; (3) Jangan menyembahpatung berhala; (4) Janganmenyebut nama Allah dengan sia-sia;(5) Ingatlah hari Sabtu (Shabat,Istirahat); (6) Jangan membunuh;(7) Jangan berbuat zina; (8) Janganmencuri; (9) Jangan bersaksi palsudan dusta kepada sesamamu manusia;(10) Jangan menginginkanrumah orang lain, istrinya, danbarang-barang miliknya.“Sepuluh Perintah” yang diterimaoleh Nabi Musa a.s. itu menjadi intidari Kitab Taurat yang banyakdisebutkan dalam Al-Quran sebagai“petunjuk dan cahaya” untuk umatmanusia. Dan karena pentingnya“Sepuluh Perintah” yang disampaikanAllah kepada Nabi Musa a.s.di atas Gunung Sinai itu, makaAllah pun, dalam sebuah firmansuci, bersumpah dengan GunungSinai (Arab: Thûr Sînâ), di sampingdengan pohon tîn (fig), dengan buahatau Bukit Zaitun dan dengannegeri yang aman sentosa, yaituMakkah. Cukup sebagai bukti betapabesarnya pengaruh “SepuluhPerintah” itu terlihat dari adanyapengakuan para ahli bahwa peradabanBarat yang dominan sekarangini merupakan peradaban yangdidasarkan kepada “Sepuluh Perintah”itu melalui tradisi budaya keagamaanYahudi-Kristen (Judeo-Christian), selain budaya sosialpolitikYunani-Romawi (Graeco-Roman).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2995


DEMOCRACY PROJECTSERBA TUJUHAngka tujuh erat kaitannyadengan haji. Mengenai ini memangterdapat berbagai tafsiran, apa maksudserba tujuh; seperti hari tujuhdan langit juga tujuh. Tentu, semuaitu simbolik. Seperti hari yangtujuh, tidak semua dunia mengatakanhari itu tujuh; orang Jawamengatakan hari cuma lima danorang Romawi 12. Tujuh sebenarnyamempunyai makna yang sangaterat dengan budaya di TimurTengah. Tetapi yang jelas, dilihatdari aspek psikologis, pengulanganmempunyai aspek penguatan; kelilingtujuh kali, mengucapkan sesuatutujuh kali atau tiga kali.Serba tujuh tersebut kadangditafsirkan para ulama bahwa tujuhtidak berarti angka tujuh. KalauTuhan menyebutkan dalam Al-Quran bahwa Dia menciptakan tujuhlapis langit, tidak harus diartikansebagai tujuh, tetapi maksudnyaadalah banyak sekali. Danmasih banyak tafsiran lainnya.SETAHUN HANYA 12 BULANPerhitungan kalender di zamanNabi Muhammad dimulai denganapa yang disebut tahun gajah. Artinya,pada waktu itu belum ada perhitungankalender Hijriah. Nabisendiri sering dituturkan sebagaidilahirkan pada tahun gajah. Adafirman Allah yang berbunyi, Jumlahbulan dalam bilangan Allah duabelas bulan (dalam setahun) (Q., 9:36). Firman itu diturunkan untukmengakhiri praktik nâsikh yangdilakukan oleh orang-orang Jahiliah.Nâsikh artinya penambahanbulan ke-13 pada kalender supayacocok dengan hukum. Perhitunganhari antara kalender rembulan dengankalender matahari memangberbeda sepuluh hari; dan itu berartisetiap tiga kali terpaut satubulan sehingga disisipkanlah bulanke-13. Itulah yang disebut nâsikh.Dengan cara begitu, bulan tidaklagi 12, tetapi 13. Allah membatalkanatau melarang praktik sepertiitu. Menurut Al-Quran, perhitunganbulan tetaplah 12 karena perhitunganqamariyah sebagaimanadisinggung dalam surat Al-Baqarah/2 ayat 189 memang dimaksudkanterutama untuk ibadat, seperti haji,puasa, dan ibadat-ibadat lainnya,dan bukan untuk pertanian. Seandainyaditambahkan bulan ke-13,yaitu nâsikh, maka hikmah perputaranmusim secara merata tidak lagiterjadi.Dilihat dari segi bahasa, sebenarnyanama-nama bulan Hijriahmemang agak dipaksakan supayacocok dengan musim; ramadlânartinya musim panas, rabî‘ alawwâlartinya musim semi yangpertama, rabî‘ al-tsânî artinya mu-2996 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsim semi yang kedua, dan seterusnya.Tetapi, dengan adanyapembatalan dari Tuhan, meskipunnamanya ramadlân (musim panas),tidak selalu jatuh pada musim panas;meskipun namanya rabî‘ (musimsemi), tetapi tidak selalu jatuhpada musim semi. Dengan begitu,iklim untuk melakukan ibadat,terutama puasa dan haji, beredar diantara umat manusia.SETAN: MENGGODADalam Al-Quran disebutkanbahwa setan meminta ditunda kematiannya,dan dituruti oleh Tuhan.Dialog Tuhan dengan setandimulai dengan, Kamilah yangmenciptakan kamu lalu Kami berikamu bentuk, kemudian Kami berfirmankepada para malaikat, ‘Sujudlahkamu kepada Adam!’ Mereka punbersujud, kecuali iblis; ia menolakbersama mereka yang bersujud.(Tuhan) berfirman, ‘Apakah yangmerintangimu bersujud ketika KuperintahkankepadaMu?’ Ia menjawab,‘Kami lebih baik daripada Dia:Engkau menciptakan aku dari api,sedang dia Kauciptakan dari tanah,’(Q., 7: 11-12). Inilah kejahatanmakhluk yang pertama, yaitu kesombonganrasialis hanya karenaasal-usul primordial, suatu argumenyang tidak bisa didukung samasekali. Maka rasialisme adalah dosayang paling besar. Kemudian,(Tuhan) berfirman, ‘Turunlah engkaudari sini! Bukan seharusnya engkaumenyombongkan diri di sini. Keluarlah!Engkau makhluk yang hina’(Q., 7:13). Allah mengutuk setandengan mengeluarkannya dari surgakarena di dalam surga tidak bolehada orang-orang yang sombong,bahwa kebahagiaan tidak bisa dicampurdengan kesombongan. Ia(iblis) berkata, ‘Berilah aku waktu,sampai hari mereka dibangkitkankembali.’ (Tuhan) berfirman, ‘Engkautermasuk mereka yang diberipenangguhan waktu,’ Ia berkata,‘Karena Engkau menghukum akutersesat, aku akan selalu merintangimereka dari jalan-Mu yang lurus’(Q., 7: 14-16).Dari sini lahir konsep godaansetan, Aku mendatangi mereka daridepan dan dari belakang, dari kanandan dari kiri mereka, dan tidakKaudapati—kebanyakan merekayang bersyukur (atas segala rahmat-Mu) (Q., 7: 17). Salah satu kritikyang banyak dilontarkan Al-Quranadalah bahwa manusia merupakanmakhluk yang sulit sekali berterimakasih. Ini adalah bukti dari pekerjaansetan. Dalam ayat selanjutnya,(Tuhan) berfirman, ‘Keluarlah darisini dalam keadaan terhina danterusir. Jika ada dari mereka yangmengikutimu, nereka akan Kuisi penuhdengan kamu semua’ (Q., 7: 18).Tuhan memberi setan kehidupanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2997


DEMOCRACY PROJECTsampai hari kiamat dan hak untukmenggoda dan sebagai kompensasinya,Tuhan menyediakan nerakauntuk setan dan para pengikutnya.Dengan hak untuk menggodatersebut, siapa pun tidak lepas darigodaannya, termasuk Adam yangtinggal di surga. Kami berfiman, ‘OAdam! Tinggallah kau dan istrimudalam Taman, dan makanlah darisana apa yang kamu sukai. Tetapijangan dekati pohon ini supaya kamutidak menjadi orang yang zalim’ (Q.,2:35). Kemudian Setan pun mulaiberbisik kepada mereka (menggodakeduanya—NM) (Q., 7:20). Keberadaansetan dalam surga memangproblematis karena sebenarnyaiblis sudah dikeluarkan darisurga. Tetapi terlepas dari itu, yangmemberi tahu keadaan sebenarnyabahwa Adam dan Hawa telanjangadalah setan, ... supaya merekamemperlihatkan aurat, yang (sebelumnya)tersembunyi .... (Q., 7:20). Kemudian, Ia (setan) berkata,‘Tuhanmu hanya melarang kamu daripohon ini supaya kamu tidak menjadimalaikat atau makhluk hidupyang abadi’ (Q., 7:20). Setan membujukbahwa kalau Adam danHawa melanggar larangan Tuhandengan memakan buah pohon itu,mereka akan menjadi seperti malaikatdan tidak akan mati. Dan ia(setan) bersumpah kepada mereka,‘Aku adalah penasihatmu’ (Q., 7:21). Kemudian, Perlahan-lahan iamenjatuhkan mereka dengan tipumuslihat. Ketika ia mencicipi pohonitu, aurat pun terlihat oleh mereka.Maka mereka mulai menutupinyadengan daun surga berlapis-lapis.Tuhan mengingatkan (menghardik—NM) mereka, ‘Bukanlah sudahKularang kamu dari pohon itu, danKukatakan kepadamu bahwa setanadalah musuhmu yang nyata’ (Q., 7:22).SETAN TERKUTUKDalam setiap agama terdapat kepercayaanmengenai setan. Tokohsetan dalam bahasa Arab (Al-Quran)disebut iblîs yang berasal dari bahasaYunani diabolic, dan dalambahasa Inggris menjadi diabolical,bersifat setan. Ini artinya konseptentang adanya kekuatan jahat bersifatuniversal dalam berbagai bahasa,budaya, ataupun agama. Sementaraitu, kata Arab syaythânArab dipinjam oleh berbagai bahasamenjadi setan, seperti dalam bahasaInggris yang menjadi satan.Yang paling dasar adalah bahwasetan berada dalam alam gaib, sehinggamenjadi bagian dari sesuatuyang harus kita terima melalui percaya,untuk tidak mengatakan imankarena antara keduanya berbedaarti. Ucapan “beriman kepadaAllah” sebenarnya tidak hanya percayabahwa Allah ada, sebab jika2998 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdemikian, iblis juga beriman karenadia telah berdialog dengan Tuhanbahkan bertengkar dengan-Nya. Initerjadi ketika setan menolak untuksujud kepada Adam, dan Al-Quranmenyebut, Ia menolak dan menyombongkandiri, dan ia termasukdi antara mereka yang tiada beriman(Q., 2: 34). Darisini sangat jelasbahwa yang dimaksud“berimankepada Allah”adalah menaruhkepercayaan kepadaAllah, bahwaAllah itu baik,Allah memperhatikankita, danbahwa apa punyang terjadi tentu ada kebaikannya.Maka, percaya tentang adanya setantidak bisa disebut “beriman kepadasetan”. Justru kita harus menghindari,memerangi, dan melawan setan.Inilah yang tercakup di dalamta‘awwudz, mengucapkan a‘ûdzu(aku mohon perlindungan), baika‘ûdzu bi rabb al-falaq, a‘ûdzu birabb al-nâs, maupun a‘ûdzu billâhimin al-syaythân al-rajîm. Yangterakhir ini biasanya diterjemahkandengan “aku berlindung dari godaansetan yang terkutuk”. Rajîm berartiyang dirajam, dilempari batu. Inidapat dipahami secara metaforik,bahwa memang setan itu terkutukkarena merupakan kekuatan jahat.Ulama tradisional banyak menafsirkanrajîm dengan gejala alamberupa meteor yang jatuh dan terlihatmenyala pada malam hari.Menurut mereka, itulah wujud darisetan yang terkutuk (rajîm), yangdilempari batu sehingga tidak bisanaik ke atas. Setan tidak bisa naikke atas karenapaham kosmologinyabahwabumi ditutupdengan atapatapsuci “secretcannopy” berupalangit. Sementaradi ataslangit terdapatbanyak rahasia,dan yang tertinggiadalah rahasia Tuhan yangtermaktub di dalam Lawh Mahfûzh,lembaran yang terpelihara. Naiknyasetan menembus langit denganmaksud mencuri dengar atau mencuribaca dari lawh mahfûzh selaludihantam oleh meteor. Dari istilahrajîm sudah tergambar bahwa setanadalah kekuatan jahat yang terkutuk.Penafsiran seperti tergambar diatas berhubungan dengan masalahramalan yang dilakukan para dukun.Dalam bahasa Arab, peramaldisebut kâhin atau munajjim (ahlinujum), yaitu peramal berdasarkanperjalanan bintang. Menurut hadisyang cukup populer, “pada dasarnyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2999


DEMOCRACY PROJECTpara peramal bohong meskipunmungkin kebetulan benar.” Berdasarkanpenjelasan tradisional, paraperamal memperoleh informasi darisetan, yatu informasi yang dicuridari atas. Tetapi karena selalu dihalangioleh meteor-meteor, setan hanyamampu mencuri sedikit informasi.Kesedikitan informasi ini menyebabkanhasil ramalan lebih banyakbohong, dan benar hanya secarakebetulan.SETELAH BAPAK BANGSASelama 50 tahun, kita barumempunyai dua presiden: Soekarnodan Soeharto, yang juga berfungsisebagai Bapak Bangsa. Keduanyamembuat persoalan dapat diselesaikan(get things done). Secara formal,boleh diklaim bahwa semua prosespengambilan keputusan di negarakita selama Orde Baru adalah konstitusional.Tapi siapa yang tidaktahu bahwa keputusan akhir tetapdi tangan Pak Harto (waktu itu).Setelah Pak Harto, pertama kalinyakita mempunyai presiden yangprimus inter pares. Yang pertama dariyang sama: orang biasa saja. Iniberarti bahwa masalah negara akanlebih banyak dipertaruhkan padastruktur, bukan pada pribadi lagi.Berbicara mengenai struktur berartikita berbicara mengenai kekuatan-kekuatanpolitik yang berfungsiseperti partai, parlemen, pers.Struktur ini harus dimulai dengankebebasan-kebebasan asasi (civilliberties), seperti kebebasan menyatakanpendapat, berkumpul danberserikat. Ini seperti pilihan bepergian:bisa naik pesawat terbang,kapal laut, mobil atau kereta api.Yang paling berstruktur adalah keretaapi, karena siapa pun masinisnya,tetap saja keretanya berjalanmengikuti rel. Kereta tidak bisadibelokkan sekehendak masinis.Jadi, yang lebih menentukan adalahstruktur. Kita harus menciptakanstruktur (politik) sejak sekarang.Kita tidak boleh lagi tergantungpada pribadi seseorang. Dengandemikian, masalah suksesi menjaditidak penting. Siapa yang menggantikanPak Harto dan presidenpresidensetelah itu, tidak menjadisoal lagi; tidak perlu ribut danpanik. Memang, hal ini bukan tidakberarti tak ada negatifnya. Sepertidi Amerika, orang bisa tak pedulipada politik. Ya, siapa pun presidennya,keadaannya kurang lebihsama saja, karena struktur yang lebihmenentukan.Dengan syarat primus inter parespada presiden, berarti harus adaalternatif. Alternatif ini disediakanpartai-partai politik. Mereka harusmelatih diri untuk menjadi komponendemokrasi yang efektif.Mereka tidak boleh absurd, menyelenggarakankampanye, namun3000 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtanpa mencalonkan presiden alternatifseperti di zaman Soeharto.Berpolitik, tapi tidak punya keberanian.Jadi, setelah 50 tahun merdekaini, dan dengan mengantisipasi keadaanselanjutnya,untuk pertamakali kitaakan punya presidenyang taklagi berfungsisebagai BapakBangsa. Untukitu, perlu ada struktur. Peran presidentidak lagi terlalu dominan,menyelesaikan semua masalah,namun ia tunduk pada suatu mekanismeatau struktur. Karena itu,lembaga kepresidenan perlu kitaletakkan dalam suatu mekanismeatau struktur yang memungkinkanterjadinya pengawasan dan penyeimbangan,check and balance.Di negara-negara lain, misalnyaAmerika Serikat, kita juga melihatperjalanan yang sama. Beberapapresiden pertamanya adalah BapakBangsa. Namun, setelah tahap tertentu,setelah stabilitas dan kebebasan-kebebasanasasi menjadikebutuhan, yang lebih diperlukanadalah struktur yang baik, sehinggapergantian presiden setiap 4 tahun(di AS) bukan peristiwa yang luarbiasa.Kebenaran bukanlah semata-matapersoalan kognitif; kebenaranharus mewujudkan diri dalamtindakan.SETIAP BENDA PUNYA AFINITASDulu, orang melambangkanatom dengan gambar seperti eklipsdan di tengahnya ada bola kecil sepertiproton, neutron, dan elektronyang serba pasti.Tetapi sekarangtidak begitu lagi.Menurut Trefill,atom lebih baikdiumpamakanseperti anak kecil,dengan rumah,sekolah, dan lapangan tempatdia bermain. Jadi ada kepastian;tetapi kadang-kadang anak terlambatdatang, atau malah tidakdatang ke sekolah, karena dia mainmaindi lapangan. Memang atomitu sulit atau tidak dapat diprediksi.Al-Quran menyatakan, Ia menciptakansegalanya serta menentukansuatu ukuran yang tepat (hukumnyayang pasti—NM) (Q., 25: 2). Inilahobjek dari observasi ilmiah. Tetapikemudian Allah Swt. juga berfirman,Ketujuh langit dan bumi sertasegala isinya menyatakan keagungandan kesucian-Nya, dan segala sesuatumemuji kemuliaan-Nya, tetapi kamutidak mengerti pujian-pujian (tasbîh)mereka (Q., 17: 44). Sekarang iniada tafsiran yang lebih mekanikatau lebih teknologis, bahwa yangdimaksud benda-benda itu bertasbihmemuji Allah ialah merekamengikuti hukum-hukumnya yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3001


DEMOCRACY PROJECTpasti. Tetapi berkenaan dengan teori-teoriGod and New Physic,bahwa ada ketidakpastian, bendabendaini semuanya punya afinitas,bertasbih memuji Allah Swt. danitu menjadi sumber ketidakpastian.SETIAP ORANG AKANMASUK SURGAPemikiran Ibn ‘Arabi yang jugatidak konvensional ialah tentangorang di neraka yang bisa merasakannikmat (al-iltidzâdzu fî al-nâr). Dalambahasa Arab, siksa itu ‘adzâb,yang juga kemudian dalam bahasaIndonesia menjadi azab. Tetapi harusdiketahui bahwa azab dalam bahasaArab adalah ‘adzbun, yang artinyatawar. Kita mengatakan airtawar dalam bahasa Arab ialah almâ’ual-‘adzbu. Ibn ‘Arabi membawapendekatan etimologis (pendekatanbahasa) ini kepada maknayang jauh lebih luas. Implikasinyabersifat spiritual bahwa sebetulnyayang dimaksud ‘adzâb oleh Tuhanadalah suatu proses penyucian.Jadi, orang yang mendapat ‘adzâbitu sebenarnya disucikan olehTuhan untuk nanti kembali kepadasurga sehingga ‘adzâb itu “tidakberarti apa-apa”. Oleh karena itu,bagi Ibn ‘Arabî, semua orang bakalmasuk surga. Jelas pemikiran inisangat tidak konvensional. TetapiIbn Arabi punya logikanya sendiri.SETIAP ORANG ISLAMADALAH AL-MASÎHAda bagian-bagian dari agamayang masih bisa diterjemahkan sebagaikategori-kategori rasional, tetapiada bagian-bagian agama yanglebih tinggi dari akal sehinggatidak bisa lagi diterjemahkan sebagaikategori akal. Yang disebut keduaini dapat dikatakan sebagai“Misteri dari Tuhan”. Contoh yangsering disebutkan ialah wudlu. Al-Quran langsung menegaskan, Haiorang yang beriman, bila kamu hendakshalat basuhlah mukamu dantanganmu sampai ke siku, usaplahkepalamu (dengan air) dan (cucilah)kakimu sampai ke mata kaki (Q., 5:6). Secara rasional, kita bisa menerangkanmengapa kita harus mencuciwajah, yaitu supaya bersih. Itujelas. Demikian juga dengan tangan.Tetapi ketika harus membasuhkepala, apa logikanya? Tidakada.Perkataan yang digunakan untukmembasuh kepala ialah mash(wa‘msahû bi ru’ûsikum), yang satuakar kata dengan Al-Masîh (orangyang diusapi kepalanya). Dalambahasa Ibrani maupun bahasa Arab,asal-usul Al-Masîh adalah demikian:setiap orang yang dinyatakan sebagaipemimpin agama, karena melaluisemacam baptis, salah satu acaranyaialah kepalanya diusapi denganair, seperti Nabi Isa yang di-3002 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmandikan di sungai Yordan olehYahya, Yohannes Pembaptis, sehinggabeliau disebut Al-Masih.Atas dasar demikian, sebetulnyaNabi Isa bukan merupakan satusatunyaAl-Masih. Ia hanyalah salahsatu dari sekian Al-Masih, tetapiAl-Masih par excelent. Dalam Islam,setiap orang adalah pemimpin untukdirinya sendiri. Itu terkenal dalamucapan Inggris oleh seorang orientalisyang mengatakan,“A Moslemis Priest to himself(Seorang Muslimadalah pendetauntuk dirinya sendiri).” “Kamuadalah Kristus”, kira-kira begitu.Sebab Kristus dalam bahasaYunani artinya Al-Masih, orangyang kepalanya sudah diusapi dalamupacara suci. Jadi, ketika wudlukita mengatakan, “Saya bertanggungjawab langsung kepada AllahSwt., tidak mengharap yang lain.”Dan itulah kekuatan Islam. Maka,dalam Islam tidak ada pendeta.Berbeda dengan membasuh tanganatau muka, membasuh kepala ituketerangannya harus spiritual, danhanya diterima, tidak dipersoalkan.Sehingga, tidak betul anggapanbahwa agama itu tidak rasional;yang benar adalah suprarasional. Al-Quran tetap menganjurkan orangmenggunakan akal sebab ia merupakanpengantar untuk beriman.SETIAP RASUL DIUTUSDENGAN BAHASA KAUMNYAAgama adalah perjanjian sebabia merupakan kelanjutan dari perjanjianprimordial manusia denganTuhan—perjanjian yang diikat padawaktu manusia belum lahir di dunia.Hanya saja orang-orang BaniIsra’il merasa bahwa mereka adalahrakyat Tuhan (The People of God).Tetapi justru disitu pula letakHanya orang terhormat yang bisa kesalahannya,menghormati orang lain.bahwa seolaholahTuhan hanyamemperhatikanBani Isra’il. Dari pandanganini, Bani Isra’il melihat orang lainsebagai–meminjam bahasa Yunani—Gentileyang artinya asingtetapi dengan konotasi jelek, kotor,biadab, dan sebagainya. Karena itu,orang Yahudi menjadi sangat shopinis.Karena merasa bahwa merekalahrakyat perjanjian atau “TheChoosen People” (Bangsa yang terpilih),maka salah satu organisasimereka bernama “Benai Brief” yangartinya “Anak-Anak Perjanjian (TheChildren of the Covenant)”. Al-Quran mengoreksi hal ini, dan disinilah letak fungsi Al-Quran sebagaifurqân (pembeda).Tentu di dalam Perjanjian Lamasendiri banyak perkataan seperti“Rakyat Tuhan” (The People ofGod). Kalau Tuhan digambarkanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3003


DEMOCRACY PROJECTmencari-cari Bani Isra’il, “Where’sMy People?”, pada waktu itu gambaranini mungkin diperlukan ketikapaham-paham demikian masihsangat dominan. Seolah-olah tidakmungkin menghindari jembatanjembatankultural karena Al-Quransendiri juga mengatakan bahwa setiaprasul itu diutus dengan bahasakaumnya, Kami tidak mengutusseorang rasul kecuali dengan bahasakaumnya (Q., 14: 4). Yang dimaksudbahasa di sini bisa berarti bahasalinguistik dalam arti sepertibahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasaAram, dan sebagainya (Nabi Isadiutus dengan bahasa Ibrani, NabiMusa diutus dengan bahasa Aram,dan Nabi Muhammad diutus denganbahasa Arab). Tetapi menuruttafsir Abdullah Yusuf Ali, bahasaberarti pola pikir atau sikap kejiwaanyang dipengaruhi olehbudaya.SETIAP UMAT ADA RASULSeorang ahli paleo-antropologi,yaitu Renne du Bois, meyakini bahwaNabi Adam dulu turunnya diJawa. Ketika ia menemukan Trinil(bekas-bekas manusia prasejarah),lalu menemukan manusia Jawa,pithecanthropus erectus wajakenis, iamelamun: kalau kita memerhatikanBibel, katanya, Adam itu berasaldari Jawa, dan apa yang disebut tamanitu terletak di lembah sungaiBengawan Solo. Dari sinilah duBois mendasarkan kesimpulannya.Mengenai adanya nabi yangditurunkan di Jawa, atau sebenarnyadi mana saja, ada beberapa carapendekatan yang bisa digunakan,karena Al-Quran sendiri mengatakanbahwa tidak ada satu kaum punyang tidak diutus kepadanya seorangnabi (rasul). Juga, setiap nabiitu diutus menurut bahasa kaumnya.Pengertian bahasa di sini bermacam-macam:bisa dalam bentukbahasa linguistik, semisal Arab,Ibrani, dan Aramia, dan bisa jugadalam bentuk bahasa kultural. Dalamhal ini, Islam termasuk dalambentuk bahasa kultural TimurTengah. Oleh karena itu, nama danistilah-istilahnya yang diangkat dalamAl-Quran semuanya sudah dikenaldalam kultur orang-orangArab. Nama Konghucu, misalnya,tidak disebut dalam Al-Quran karenaorang-orang Arab pasti bingung.Sebab, istilah tersebut bagimereka ighrâb, menimbulkan rasaasing, pernyataan ganjil. Maka, Al-Quran nggak perlu bicara tentanghal-hal yang bagi orang-orang Arabasing dan nggak dikenal sehinggaAl-Quran hanya menyebutkannama dan istilah-istilah yang ada disekitar Arab, Mesir, Palestina, Persi,dan sekitarnya.Meskipun begitu, bila kitamengatakan isyarat-isyarat tentang3004 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdiutusnya Nabi untuk setiap umat,maka di Jawa pun tentunya diturunkanseorang Nabi karena di Jawaada sekelompok manusia. Dan Al-Quran banyak sekali berbicaramengenai hal tersebut:Dan pada tiap-tiap umat sesungguhnyaKami telah mengutusRasul (untuk menyerukan): “SembahlahAllah dan jauhilahThâghût (setan) itu” (Q., 16: 36).Dan (Kamitelah mengutus)rasul-rasul yangsebelumnya telahKami ceritakankepada engkau(Muhammad),dan rasul-rasulyang tidak Kamiceritakan tentangmereka kepadaengkau (Q., 4: 164).Nah, beberapa ulama telah mencobamenghitung-hitung jumlahpara rasul ini, termasuk Al-Ghazali.Menurutnya jumlah rasul itu sebetulnyatidak hanya 25 orang, sepertiyang kita hafal, melainkan 313orang. Sedang nabi lebih banyaklagi, yaitu ada sekitar 14.000 orang.Dengan demikian, banyak sekalipara rasul yang kita tidak menghendakinya,karena tidak tercantum dalamAl-Quran, tapi terdapat dalamkitab-kitab non-Islam, misalnyaYusac, Danial, dan masih banyaklagi tokoh lain dalam Bibel. KarenanyaIbn Taimiyah dalam bukubukunya,bila menyebut namaDanial, ia tambahkan dengan‘alayhissalâm.Namun, jangan mengharap kalaudi Jawa, misalnya, ada nabi, sebabistilah nabi ini berasal dari bahasaArab, atau bisa juga bahasaIbrani, yang artinya orang yangmendapat berita. Kalau di Jawa barangkalinamanyabukan nabi,Tuhan, ampunilah segala dosakami dan tindakan kami yangberlebihan dalam kewajiban kami,teguhkanlah pendirian kami dantolonglah kami melawan orangkafir.(Q., 3: 147).tapi mungkinempu; juga bukanwali, karenawali pun daribahasa Arab.“Nabi” asal katanyadari “naba’un”,yang artinyaberita. Sepertinama kantor berita “NewsAgencies,” dalam bahasa Arabnyaditerjemahkan “Wakâlat Al-Anbâ”.Sedangkan “nabi’un” adalah orangnya,orang yang mendapatkanberita. Rasûl itu artinya orang yangdiutus. Maka, karena orang Jawatidak tahu bahasa Arab, pasti tidakdikenal nabi ataupun rasul. Mungkinnamanya suhu atau empu. Begitujuga di Cina atau di mana-mana.Berdasarkan itu, Rasyid Ridla jugaAl-Baghdadi—pada abad keempatHijriyah—sudah mengatakan bahwaZoroaster itu termasuk seorangNabi, begitu juga dengan Buddhadan Konghucu. Almarhum BuyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3005


DEMOCRACY PROJECTHamka bahkan jelas-jelas mengatakandalam salah satu risalahnya,bahwa Lao-tse itu nabi. Maka, tidakmengherankan bila orang-orangMuslim keturunan Cina di Jakartasenang sekali dengan Hamka, karenasalah satu tokohnya disebutnabi, sehingga masjid mereka dibelakang Pasar Baru disebut masjidLao-tse karena kebetulan berada dijalan Lao-tse.Dari sini Islam dipandang sebagaiagama yang pertama kali memilikiwawasan teologis yang inklusifistikterhadap semua agama. Dankita wajib memercayai semuanya.Namun demikian, semua agamaitu mengalami proses development(perkembangan), yaitu semisal dariA ke B, B ke C, dan terus sampaike Z. Nah, bila dianalogikan denganini, maka Islam itu adalahyang Z. Artinya, Islam itu adalahagama yang terakhir, dalam pengertianmenyempurnakan dan banyakmengganti beberapa unsur dari agamayang sebelumnya. Misalnya,agama Nabi Isa membawa perubahanpada agama Yahudi, antaralain mengubah orientasi hukumagama Yahudi yang terlalu keras,diperlunak dengan menambahkanajaran kasih-sayang. Namun ternyata“rem”-nya blong, di manaorang Kristen tidak memperhatikanlagi aspek hukum yang dulu sangatkuat pada agama Yahudi. Di sinilahkemudian datang Islam menggabungkankembali unsur hukumpada agama Yahudi dan unsur kasihsayang pada agama Kristen, sehinggaIslam disebut agama Wasathan.Maka, perkataan dalam suratAl-Fâtihah: “Ghayri al-maghdlûbi‘alayhim” (bukan kaum yang dimurkai)ditafsirkan sebagai kaumYahudi karena mereka terlalu kerasberpegang pada hukum sehinggatidak ada kasih-sayang. Sedangkanperkataan: “Wa lâ al-dlâllîn (baca:walâdldlâllîn dan juga bukan kaumyang sesat) ditafsirkan sebagai kaumNasrani. Ini menurut versi kitabkitabtafsir tertentu, seperti tafsir“Jalâlayn” yang banyak dikaji di pesantren-pesantren.Dengan demikian, datangnyaagama Islam itu is not for nothing tapiit is for everything sehingga kitaharus memerhatikan perkembanganagama-agama dari satu fase ke faseyang lain tidak secara parsial.SHALAT BERDASARKANKALENDER MATAHARIIbadat shalat tidak didasarkankepada perhitungan rembulan, tetapimatahari. Kalau magrib jatuhnyaagak siang itu bukan karena kitaberada di bulan Zulhijjah, melainkanberada di bulan Juli. Bagi umatIslam Indonesia yang berada di daerahtropis dan di kanan kiri khatulistiwa,hal seperti itu mungkin ti-3006 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdak begitu terasa. Tetapi makin jauhdari daerah khatulistiwa, semakinterasa relevansi perhitungan bulanumum dalam rangka menentukanwaktu shalat. Tidak ada perhitunganwaktu shalat berdasarkan bulanZulhijjah ataubulan Ramadlan,melainkanbulan-bulanumum, yaitu Januari,Februari,Maret, sampaiDesember. Artinya,kedua-duanyamemangpatut dipakai.Saudi Arabia sekarangini sudah menggunakan kedua-duanya.Meskipun pada mulanyamereka keberatan, tetapiproblem-problem yang munculdalam pergaulan mereka dengandunia internasional memaksa merekauntuk beradaptasi. Sementara ituyang lebih realistis mungkin ialahorang-orang Iran yang sejak dulutelah membuat dua kalender yangsama-sama hijri, yaitu hijri qamarî(bulan) dan hijri syamsî (matahari).SHALAT:AUDIENSI DENGAN TUHANShalat adalah ibadat yang terpentingdalam agama Islam sehinggaia disebut sebagai tiang agama.Seperti dijelaskan Nabi, “Shalatadalah tiang agama, maka barangsiapa menegakkan shalat, dia telahmenegakkan agama dan barang siapameninggalkan shalat, dia menghancurkanagama.” Jika dikaitkandengan istilahhablun minallâh(tali hubungandengan Allah)dan hablunmin al-nâs (talihubungan denganmanusia),shalat merupakansuatu wujuddari hablunminallâh. Secarametaforik, seolah-olah Allah mengulurkantali dan kita diharapkanberpegang kepadanya agar dapatberkomunikasi dengan-Nya.Selain berdimensi hablun minallâh,shalat juga berdimensi horizontal(hablun min al-nâs). Pengertianseperti itu juga terkandungdalam istilah mustaqîm, al-shirât almustaqîm,jalan yang lurus. Mustaqîm,selain berpengertian lurus kesamping secara horizontal, jugalurus ke atas secara tegak, qâ’im.Maka, menegakkan shalat (iqâmatal-shalâh) seolah-olah merupakanjalan lurus dalam arti vertikal, yaitujalan yang paling dekat untukmencapai Tuhan. Dengan shalat,kita merasakan, atau paling tidak,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3007


DEMOCRACY PROJECTmelatih diri untuk menyadari kehadiranTuhan dalam hidup kita.Keadaan merasakan atau menyadarikehadiran Tuhan dalam hidupseperti yang terjadi dalam shalat,disebut tawajjuh. Itulah alasan shalatdimulai dengan membaca doapembukaan innî wajjahtu wajhiyalilladzî fathara al-samâwâti wa alardl(sesungguhnya aku sedang menghadapkanwajahku kepada Dia yangtelah menciptakan seluruh langit danbumi).Pada dasarnya, tawajjuh berartiberhadap-hadapan, yaitu situasiberaudiensi di hadapan Tuhan. Makasikap terbaik dalam situasi iniadalah ihsân, sebuah tingkat tertinggidari trilogi sikap keagamaandalam Islam. Tingkat yang palingluar adalah islâm, yang berarti tundukdalam arti lahiri (menyatakandiri Islam). Ketika seseorang menyatakandemikian, dia tidak bolehdipertanyakan tingkat keikhlasannyakarena merupakan suatu sikaphati. Meski demikian, ada indikasidalam Al-Quran bahwa semestinyaorang yang telah islâm berusahameningkatkan diri menjadi orangber-îmân yang selanjutnya meningkatmenjadi orang yang berihsân,yakni “ketika menyembahAllah seolah-olah engkau melihat-Nya, tetapi jika kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Allah melihatmu.”Artinya, suatu penghayatan kehadiranTuhan yang sangat intensifdan mendalam. Penghayatan demikianlahyang diharapkan dari pengalamanketika kita melakukan shalat.Maka, shalat tidak diperintahkandalam bentuk shallû (bershalatlahkamu), tetapi aqîmû al-shalâh (tegakkanlahshalat). Karena, apa yangdituntut dari shalat tidaklah semata-matatingkah laku fisik sepertiruku’ dan sujud, tetapi penghayatantentang maknanya.Secara simbolik, shalat mencakupmakna yang dimulai dengantakbîrat al-ihrâm, yakni mengucapkalimat Allâhu akbar yang merupakanpengharaman atas semuatindakan yang bersifat hablun minal-nâs. Asumsinya, semua tindakanyang berdimensi horizontal diharamkanagar kita bisa memusatkanperhatian kepada Allah saat beraudiensidengan-Nya. Karena itu,seluruh bacaan dalam shalat sebetulnyadirancang sebagai dialog denganAllah. Seperti Al-Fâtihah yangdimulai dengan, al-hamdu li ‘l-Lâh-iRabb-i ‘l-‘âlamîn—Segala puji bagiAllah, Maha Pemelihara Semestaalam(Q., 1: 2)—meskipun ada perbedaanpendapat apakah basmalahmerupakan bagian dari Al-Fâtihahatau tidak. Kemudian, kita mengakuiotoritas Allah yang Mâlik-iyawm-i ‘l-dîn—Penguasa Hari Perhitungan(Q., 1: 4), yaitu tempatmempertanggungjawabkan seluruhperbuatan secara pribadi. Denganmengakui otoritas Allah, kita pun3008 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenyatakan diri hanya berbakti kepada-Nya,iyyâka na‘bud—Engkauyang kami sembah (Q., 1: 5).SHALAT DÂ’IMSalah satu pikiran Ibn ‘Arabi yangpaling kontroversial ialah tentangshalat dâ’im atau shalat selamalamanya,yaitu bahwa seluruh tingkahlaku hidup manusia adalahshalat. Menanyakanapakah seseorangitu sudahshalat atau belum,merupakan pertanyaanyang tidakrelevan, sebab kitasemuanya shalat.Seluruh hidupkita ini shalat karena kita sudahmengatakan, “Inna shalâtî wa nusukîwa mahyâyâ wa mamâtî lillâhi rabbial-‘âlamîn.” Jadi, seluruh hidup kita,mati kita, milik Allah. Asalkan orangsudah menanamkan orientasi diribegitu kuat sebagai orang yangmendedikasikan seluruh hidupnyakepada Allah, itu berarti shalat.Maka kemudian shalat seperti yangkita kenal itu tidak perlu. Itulahyang disebut shalat dâ’im, shalatselama-lamanya. Kebetulan dalamAl-Quran ada suatu ayat, Kecualiorang yang tekun mengerjakan shalat.Ialah mereka yang shalatnya selamalamanya[dâ’im]. (Q., 70: 23)Salah satu ciri orang yang tinggikedudukannya secara spiritual, yangdisebut sebagai ulul albab (ûlû alalbâb)ialah Orang yang mengingat(berzikir) Allah; ketika berdiri, duduk,dan berbaring ke samping (Q., 3: 191).Yaitu, mereka yang selalu ingatkepada Allah pada waktu berdiri,pada waktu duduk, dan pada waktutidur. Pendeknya, orang itu tidakmengalami momen lupa kepadaAllah, atau terus-menerus ingat-Nya.Situasi hidupnyaadalah situasiHai orang-orang beriman! Jagalahdiri kamu dan keluargamu dari apineraka, yang bahan-bahan bakarnyamanusia dan batu ....(Q., 66: 6)shalat. Seluruhhidup menjadishalat, karena tujuanshalat itu,sebagaimana firmanAllah kepadaNabi Musa,Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku(Q., 20: 14). Jadi, tujuan shalatadalah untuk mengingat Allah.Menurut Ibn ‘Arabi, kalau tujuanshalat untuk mengingat Allah,berarti orang yang sudah ingatAllah tidak perlu shalat formal. Iniartinya peniadaan bentuk-bentuklahiri dari ibadat. Dan jangan dikiraorang Islam yang berpendapatseperti ini kecil jumlahnya. OrangorangSyiah Ismailiah, misalnya,punya pendapat seperti itu juga.Karena itu, mereka tidak pernahkelihatan shalat, tetapi fanatiknyakepada Islam dan Nabi Muhammadluar biasa. Mereka tidak mendirikanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3009


DEMOCRACY PROJECTmasjid karena bagi mereka seluruhhidup mereka sendiri sudah shalat.SHALAT: DIMENSI HORIZONTALSebagaimana diketahui, shalatharus diakhiri dengan salam, yaitumengucap assalâmu‘alaykum yangmerupakan doa untuk keselamatanorang di sekitar kita. Menurut paraahli fiqih, yang kita ucapi salam sebenarnyatidak hanya manusia, tetapijuga malaikat dan binatang yangada di sekitar kita. Karena itu, meskipunsendirian, kita tetap harusmengucapkan salam. Untuk menguatkanitu, secara simbolik kita menengokke kanan dan ke kiri. Inilahhablun min al-nâs, aspek horizontalshalat.Menurut para ahli, assalâmu-‘alaykum pada akhir shalat adalahkonsekuensi dari Allâhu akbar yangtidak bisa dipisahkan, seperti halnyadualitas iman dan amal saleh.Maka, shalat itu sendiri dalam artivertikalnya tidak bisa dipisahkandengan zakat dalam arti horizontalnya.Ini sesuai dengan sabdaNabi bahwa yang paling banyakmenyebabkan orang masuk surgaadalah taqwâllâh (takwa kepadaAllah) dan husn al-khuluq (budipekerti luhur). Taqwâllâh dilambangkandengan Allâhu akbar dalampermulaan shalat dan husn alkhuluqyang merupakan dimensikemanusiaan dilambangkan dalamassalâmu‘alaykum. Jadi, menengokke kanan dan ke kiri merupakansimbolisasi bahwa hidup harus tahubermasyarakat; kalau sudah mengakutelah berhubungan baik denganAllah melalui ibadat, kita harus mewujudkannyadalam hubungan sebaik-baiknyadengan sesama manusia.Karena berkaitan dengan sesamamanusia, maka dimensi horizontaldapat diukur dan bahkan orang lainberhak untuk menilai kita. Di siniharus ada mekanisme untuk salingmengingatkan dalam kebenaran danketabahan.SHALAT: IBADAH FORMALBerdasarkan berbagai keterangandalam Kitab Suci dan hadis Nabi,dapatlah dikatakan bahwa shalatadalah kewajiban peribadatan (formal)yang paling penting dalamsistem keagamaan Islam. Kitab Sucibanyak memuat perintah agar kitamenegakkan shalat (iqâmat alshalâh,yakni menjalankannya denganpenuh kesungguhan), danmenggambarkan bahwa kebahagiaankaum beriman adalah pertamatamakarena shalatnya yang dilakukandengan penuh kekhusyukan(Q., 23: 1-2). Sebuah hadis NabiSaw., menegaskan, “Yang pertamakali akan diperhitungkan tentang seoranghamba pada hari Kiamat ialah3010 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTshalat: jika baik, maka baik pulalahseluruh amalnya, dan jika rusak,maka rusak pulalah seluruh amalnya.”Dan sabda beliau lagi, “Pangkalsegala perkara ialah al-islâm(sikap pasrah kepada Allah), tiangpenyangganya shalat, dan puncak tertingginyaialah perjuangan di jalanAllah.”Karena demikian banyaknya penegasan-penegasantentang pentingnyashalat yang kita dapatkandalam sumber-sumber agama, tentusepatutnya kita memahamimakna shalat itu sebaik mungkin.Berdasarkan berbagai penegasan itu,dapat ditarik kesimpulan bahwaagaknya shalatmerupakan “kapsul”keseluruhanajaran dan tujuanagama, yangdi dalamnya termuatekstrakatau sari pati semuabahan ajarandan tujuankeagamaan. Dalamshalat itu kitamendapatkan keinsyafan akantujuan akhir hidup kita, yaitupenghambaan diri (‘ibâdah) kepadaAllah, Tuhan Yang Maha Esa, danmelalui shalat itu kita memperolehpendidikan pengikatan pribadi ataukomitmen pada nilai-nilai hidupyang luhur. Dalam perkataan lain,tampak pada kita bahwa shalatmempunyai dua makna sekaligus:makna intrinsik, sebagai tujuanpada dirinya sendiri dan maknainstrumental, sebagai sarana pendidikanke arah nilai-nilai luhur.SHALAT IDUL FITRIDalam menjalankan ibadahshalat Idul Fitri, di Indonesia jugaterjadi keragaman, ada yang melaksanakandi masjid dan ada pulayang melaksanakan di lapangan.Masing-masing memiliki argumenatau alasan dan itu adalah masalahijtihad. Masalah ini terkadang memangmenimbulkanperdebatanatau bahkansaling menyalahkan.Namun, satuhal yangperlu diingatadalah bukanmasalah di dalammasjid ataudi lapangan,tapi yang lebih esensial adalah padatingginya nilai kesadaran diri atauketakwaan dengan menangkap danmemahami pesan-pesan dan maknaIdul Fitri. Hal ini seperti dicontohkanketika pertentangan antaraorang Islam dan Kristen berkenaandengan kiblat atau arah untuk beribadahmereka—saat itu umatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3011


DEMOCRACY PROJECTWahai orang yang beriman! Takutlah(bertakwalah) kamu kepadaAllah dengan takut yang sesungguhnyadan janganlah kamumati kecuali dalam Islam.Islam masih menghadap ke arah Al-Masjid Al-Aqsha. Namun atas perintahdan petunjuk Allah Swt.,Rasulullah Saw. mengganti kiblatnyake Al-Masjid Al-Haram atau kearah Ka’bah.Kasus yang demikian itu akhirnyaoleh Al-Quran dinilai sebagaimempertentangkan masalah yangtidak substansial, penting atau mendasar,Kebaikan itu bukanlah karenamenghadapkan muka ke timur atauke barat, tetapi kebaikan ialah karenaberiman kepada Allah … (Q.,2: 177).Kiblat sebagai poros atau pusathanyalah sebagaisimbolisasi dalammenunjukkankebaktian,namun yang terpentingadalahkemampuanmenangkapmakna pesanpesanyang sesungguhnya. Sikapmerasa dirinya paling baik danbenar, dan sebaliknya menuduhyang lain salah, adalah salah satuindikasi ketidakmampuan memahamipesan-pesan ajaran agamasecara benar. Sikap yang menonjolkankelompok dirinya palingbenar itulah yang kemudian memunculkansikap sektarianismedalam beragama.Sikap sektarianisme lahir karenaketidakmampuan menangkap maknadan pesan secara benar sehinggapada akhirnya justru akan memecah-belahkesatuan umat. Di sisilain, tanpa disadari, sikap tersebutjuga akan dengan mudah dipergunakanatau diperalat kelompoklain untuk mencapai kepentingannyasendiri dengan mengorbankankepentingan umat.(Q., 3: 102)SHALAT INDIKATOR IMANPada satu sisi, ibadah shalat adalahperwujudan tingkah laku berislamdan pada sisi lain sekaligusmenjadi tandatandayang mengindikasikanbahwaseseorang telahberiman. Lalu,bagaimana kalauada orangberislam dan berimantapi tidakmenjalankan atau menunaikan ibadahshalat?Iman sebagai hal yang bersifatbatin harus diejawantahkan dalamtingkah laku atau budi luhur, akhlakkarimah. Itulah sebabnya ditemukanadanya korelasi positif antaraiman dan budi luhur. Ciriorang beriman adalah harus berbudiluhur, seperti halnya berislam, yangdiwujudkan dengan kesediaanmenjalankan shalat. Dalam sebuahHadis dikatakan, “Orang Islam ada-3012 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlah orang yang tetangganya selamatdari lisannya.” Dan, “Orang berimanadalah orang yang saudaranyaselamat dari tangan dan lisannya.”Dalam penjelasan yang lebih detaillagi jelas bahwa iman itu memilikicabang atau bagian yang banyaksekali. Salah satu di antara yang palingsederhana adalah mengambilatau menyingkirkan duri di jalan sehinggaorang lain dapat terhindardari bahaya. Bahkan dalam sebuahhadis Nabi yang sangat masyhurdisebutkan bahwa memberikan senyumjuga merupakan tanda-tandaorang beriman.Begitu juga masalah shalat, karenaternyata ibadah shalat dapatmemberikan implikasi positif dalamkehidupan seseorang. Shalat inidisimbolisasikan dengan takbir yangmenggambarkan berlangsungnyahubungan pribadi antara seorangindividu dengan Allah Swt. yangmerupakan dimensi vertikal. Kemudian,shalat harus ditutup ataudiakhiri dengan mengucapkan salâm,yang berarti melakukan hubungandengan manusia, atau menjadicermin dimensi horizontal.Dari situ dapat dilihat bahwa ibadahshalat memiliki dua dimensi.Dimensi ganda tersebut tidak akantercapai tujuan dan maksudnya bilakeduanya tidak terlaksana denganbaik.Dengan demikian, shalat jugadapat dijadikan indikator gambaranbatin seseorang sebagaimana pepatahbahasa Arab, “al-zhâhiru yadullualâ al-bâthin”. Artinya, yang lahiriahmengindikasikan yang batin.SHALAT JUMAT: MULA-MULADAN PERKEMBANGANNYASalah satu rukun khutbah Jumatialah membaca salam. Setelah salam,khatib kemudian duduk. Hal itusebetulnya adalah sikap rileks yangmerupakan sisa-sisa praktik Nabi.Pada waktu itu, rumah tinggal Nabiberada di sebelah masjid. Rumahnya,yang sekarang menjadi makambeliau, terletak satu tembok denganmasjid. Kalau dirasa sudah banyakorang yang datang ke masjid untukshalat Jumat, beliau keluar rumahdan mengucapkan salam. Kemudianbeliau duduk sambil mengamatisiapa yang hadir dan siapa yang tidak.Tempat duduknya dibuat lebihtinggi, yang kemudian menjadi rujukandesain mimbar Jumat. Olehkarena itu, ada sebagian umat Islamdan para ulama yang menganggapmimbar Jumat seperti yang ada sekarangini adalah bidah karenatidak sesuai dengan desain Nabi.Yang betul seperti apa? Kalau kitapergi ke masjid Tanah Abang, di sanaada contoh mimbar Jumat sepertizaman Nabi.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3013


DEMOCRACY PROJECTSetelah Nabi mengucapkan salam,kemudian dikumandangkanlahazan. Seolah-olah diumumkan bahwasembahyang akan segera dimulaikarena Nabi telah hadir. Padazaman Utsman Ibn Affan, ketikaMadinah sudah menjadi kota yangsangat besar, azan sekali dirasa tidakcukup. Maka Utsman memerintahkanagar azan jugadilakukan di luarmasjid untukmengumumkanbahwa shalat Jumatsudah dimulai.Maka tumbuhlahazan dua kali.Ini sama saja dengan perkembanganshalat tarawih. Awalnya dilaksanakansendiri-sendiri di rumah.Nabi selalu mengerjakannyadi rumah karena pada prinsipnyasembahyang sunnah memang dilakukandi rumah, Oleh karena itu,sekarang masih ada orang yang seusaisembahyang wajib ketika hendakbersembahyang sunnah, dia pindahtempat. Itu sebetulnya tiruansimbolik pindah ke rumah. Jadibegitulah, banyak aspek rileks dariagama yang telah menjadi formalitaskarena kita tidak tahu asalusulnya.Padahal sebetulnya banyakyang menyangkut masalah praktisseperti dipraktikkan Nabi.Ketika khutbah, Nabi selalu menyandarkanpedang atau tombakpada bahu beliau karena waktu ituumat Islam adalah komunitas militer.Setiap orang Islam adalah seorangmiliter. Maka orang yangmurtad kala itu menjadi disersi danhukumannya adalah dibunuh. Padahalmenurut Al-Quran, yangmenghukum orang murtad adalahAllah Swt. sendiri di akhirat nanti.Tetapi karena waktu itu yang murtadmempunyaiimplikasi desersi(meninggalkanbarisan perjuangan),makahukumnya dibunuh.Dalamkonteks itulah, ketika menjadi khatibJumat, Nabi tampil gagah sekalidi atas mimbar sambil menyandarkanpedang atau tombak padabahu beliau. Praktik demikian sekarangmasih ada di masjid-masjid lama,hanya saja pedang dan tombaknyakini diganti menjadi tongkat.Setelah itu, seperti yang kita ketahuibersama, isi khutbah yangpaling penting dan wajib disampaikanialah pesan takwa. Karena itu,khatib selalu mengutip firmanAllah yang berkenaan dengan takwa.Ayat yang biasa dikutip ialahfirman Allah yang artinya, Wahaiorang yang beriman! Takutlah (bertakwalah)kamu kepada Allah dengantakut yang sesungguhnya danjanganlah kamu mati kecuali dalamIslam (Q., 3: 102).Faktor yang gampang merusakrasa disiplin ialah egoisme, sikapmementingkan diri sendiri, dankeserakahan.3014 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSHALAT KEWAJIBAN BERWAKTUDisebutkan dalam Kitab Sucibahwa shalat merupakan kewajiban“berwaktu” atas kaum beriman (lihatQ., 4:103). Yaitu, diwajibkanpada waktu-waktu tertentu, dimulaidari dini hari (shubh), diteruskanke siang hari (zhuhr), kemudian sorehari (‘ashr), lalu sesaat setelah terbenammatahari (maghrib), dan akhirnyadi malam hari (‘isyâ’). Hikmahdi balik penentuan waktu ituialah agar kita jangan sampai lengahdari ingat di waktu pagi, kemudiansaat kita istirahat sejenak dari kerja(zhuhr) dan, lebih-lebih lagi, saatkita “santai” sesudah bekerja (dari‘ashr sampai ‘isyâ’). Sebab, justru saatsantai itulah biasanya dorongandalam diri kita untuk mencari kebenaranmenjadi lemah, mungkinmalah kita tergelincir pada gelimangkesenangan dan kealpaan.Karena itulah ada pesan Ilahi agarkita menegakkan semua shalat, terutamashalat tengah, yaitu ‘ashr(Q., 2: 238), dan agar kita mengisiwaktu luang untuk bekerja kerasmendekati Tuhan (Q., 94: 7-8).Sebagai kewajiban pada hampirsetiap saat, shalat juga mengisyaratkanbahwa usaha menemukanjalan hidup yang benar juga harusdilakukan setiap saat dan harus dipandangsebagai proses tanpa berhenti.Oleh karena itu, memangdigunakan metafor “jalan” danpengertian “jalan” itu dengan sendirinyaterkait erat dengan gerakdan dinamika. Maka dalam sistemajaran agama, manusia didoronguntuk selalu bergerak secara dinamissedemikan rupa sehingga seseorangtidak diterima untuk menjadikankeadaannya tertindas di suatunegeri atau tempat. Ia tidak mampuberbuat baik, padahal sebenarnya iadapat pergi, pindah, atau bergerakmeninggalkan negeri atau tempatitu ke tempat lain di bumi Tuhanyang luas ini (Q., 4: 97). Dengankata lain, dari shalat yang harusdikerjakan setiap saat sepanjanghayat itu, kita diajari untuk tidakberhenti mencari kebenaran dantidak kalah oleh situasi yang kebetulantidak mendukung. Sekalikita berhenti karena merasa telah“sampai” pada suatu kebenaran,maka itu mengandung makna kitatelah menemukan kebenaran terakhiratau final, dan itu berartimenemukan kebenaran mutlak. Iniadalah suatu kesombongan danakan menyangkut suatu kontradiksidalam terminologi, yaitu adanyakita yang nisbi dapat mencapaikebenaran final yang mutlak. Danhal itu pada urutannya sendiri,akan berarti salah satu dari dua kemungkinan:apakah kita yang menjadimutlak sehingga “bertemu”dengan yang final itu, ataukah yangfinal itu telah menjadi nisbi sehinggaterjangkau oleh kita! DanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3015


DEMOCRACY PROJECTmana pun dari dua kemungkinanitu, jelas menyalahi jiwa pahamtawhîd yang mengajarkan tentangTuhan, Kebenaran Final (al-Haqq),sebagai Wujud yang tidak sebandingdengan sesuatu apa pun juga (Q.,112: 4) dan tidak ada sesuatu apapun juga yang semisal dengan Dia(Q., 42: 11). Jadi, Tuhan tidak analogdengan sesuatu apa pun. Karenaitu, Tuhan juga tidak mungkinterjangkau oleh akal manusia yangnisbi. Ini dilukiskan dalam KitabSuci, Itulah Allah, Tuhanmu sekalian,tiada Tuhan selain Dia,Pencipta segala sesuatu. Maka sembahlahakan Dia; Dia adalah Pelindungatas segala sesuatu. Pandangantidak menangkap-Nya dan Diamenangkap semua pandangan. Diaadalah Mahalembut, Mahateliti (Q.,6: 102-3).Begitulah, kurang lebih, sebagiandari makna surat Al-Fâtihah,yang sebagai bacaan inti dalamshalat dengan sendirinya menjiwaimakna shalat itu. Maka untuk doayang kita panjatkan dengan harapharapcemas agar ditunjukkan kejalan yang lurus, pada akhir Al-Fâtihah kita mengucapkan dengansyahdu lafal âmîn, yang artinya,“Semoga Allah mengabulkan permohonanini.” Dan sikap kita yangpenuh keinsyafan sebagai kondisiyang sedang menghadap atautawajjuh (“berwajah-wajah”) kepadaTuhan itulah yang menjadi intimakna intrinsik shalat kita.SHALAT: MATI DALAM HIDUPDimensi hubungan vertikal dalamshalat telah melahirkan sebuahungkapan di kalangan kaum sufibahwa shalat adalah mati dalam hidupkarena dalam kematian yangada hanya hubungan vertikal. DalamAl-Quran banyak sekali terdapatgambaran demikian, bahwakalau kita mati, seluruh pertanggungjawabanhanya kepada Allah,pribadi mutlak. Dan jagalah dirimudari suatu hari tatkala tak seorangpun mampu membela (menolong—NM) yang lain, juga tak ada perantarayang bermanfaat baginya,atau tebusan yang akan diterimadaripadanya, dan tiada pula merekadiberi pertolongan (syafaat—NM)(Q., 2: 48). Bahwa di akhirat tidakseorang pun dapat menolong kita,tidak diterima uang tebusan untukmeringankan dosa, dan tidak jugaada syafaat. Dalam masalah syafaat,terdapat perselisihan pendapat,meski ayat di atas menolaknya secaramutlak. Sedang dalam ayat kursiada indikasi, Siapakah yang dapatmemberi perantaraan di hadapan-Nya tanpa izin-Nya (Q., 2: 255).Dalam memahami keteranganQ., 2: 255 di atas, terdapat dua3016 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkelompok yang berseberangan, yaituoptimis dan pesimis. Bagi kelompokyang pertama, ayat tersebutmenunjukkan adanya orang-orangyang diizinkan oleh Allah untukmenjadi perantara, yaitu para Nabidan wali. Kepadamerekalah kelompokini memintapertolongan.Dan salah satumakna keruhanianyang diharapkandariperingatanMaulid adalahsapaan kepadanabi. Menurutkeyakinan mereka, ruh Nabi hadirdalam acara itu untuk memperhatikansiapa yang nanti di akhiratakan diberi syafaat karena merayakanMaulid.Ada dugaan bahwa penghadiranruh Nabi dalam peringatan Maulidmerupakan pengaruh dari Kristen.Pendapat demikian didasarkan padakenyataan bahwa peringatanMaulid tidak ubahnya seperti konsepgereja dalam Kristen yang dipahamibukan semata bentuk fisikberupa gedung, tetapi lebih sebagaikomunitas suci yang sudah dipersaksikanoleh Ruh Kudus.Sedangkan kelompok yang pesimismemandang penjelasan Q., 2:255 sebagai pertanyaan retoriksehingga maksud ayat itu sebenarnyaadalah tidak adanya pihak yangbisa memberi syafaat, apalagi kalaudikaitkan dengan firman yang telahdikutip sebelumnya. Yang jelas, Al-Quran sangat kuat menekankanbahwa di akhirat nanti kita berdirimutlak sebagaipribadi, tidakada pembelaan.Situasi inilahyang harus kitahayati pada waktushalat. Ini kemudiankitaperkuat dengantingkah laku fisik,misalnyaketika sujud, kitatidak boleh membalas perlakuanorang, yang berarti suatu gambarantotal mengenai sikap pasrah kepadaAllah, Kembalilah kepada Tuhanmudan berserah dirilah kepada-Nya (Q.,39: 54). Sikap ini selanjutnya kitatunjang dengan bacaan dalamsujud yang sangat penting untukdiperhatikan meskipun bersifatsunnah, misalnya, “subhâna rabbiyaal-a‘lâ wa bihamdih–MahasuciTuhanku yang Mahatinggi danMaha Terpuji”.SHALAT: MIKRAJNYAORANG BERIMAN ISebuah hadis mengatakan bahwashalat adalah mikrajnya orangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3017


DEMOCRACY PROJECTyang beriman. Sejenis dengan sidratal-muntahâ yang menjadi mikrajnyaNabi. Sidratu al-muntahâ adalahlambang kearifan (wisdom) tertinggi.Kita, para umat Nabi, diberikesempatan bermikraj melaluishalat. Kita bertemu dengan Allahdalam batin melalui bacaan-bacaanshalat. Ketika kita membaca suratAl-Fâtihah, misalnya, kita mohondengan tulus agar ditunjukkan jalanyang benar.Shalat itu berdimensi vertikal.Dalam khazanah kaum sufi, dikatakanbahwa shalat adalah mati dalamhidup. Ketika shalat, sepertinyakita mati. Tidak ada lagi dimensihorizontal sesama manusia; yangada ialah dimensi vertikal antara kitadengan Allah Swt. Kesadaran inibiasanya kita kondisikan denganmembaca doa iftitah (pembukaan)yaitu, “innî wajjahtu wajhiya lilladzîfathara al-samâwâti wa al-ardl(sesungguhnya aku sedang menghadapkanwajahku kepada Dia yangtelah menciptakan langit dan bumi).”Semua bacaan dan tindakan dalamshalat dirancang untuk menegaskankesadaran lebih tinggibahwa kita dalam situasi menghadapTuhan. Maka dengan sendirinya,shalat itu harus penuh konsentrasi(khusyuk). Dari segi tasawuf,shalat yang tidak khusyuk akanmuspra atau hambar karena shalattidak ada artinya kalau tidak terjadikontak intim (qarîb dan taqarrub)dengan Allah Swt. Meski demikian,dari segi fiqih, khusyuk tidak termasuksyarat sah shalat. Orangyang tidak khusyuk, shalatnya tetapsah, karena mencapai khusyuk memangtidak mudah.Shalat kemudian diakhiri dengansalam. Salam adalah lambangpembukaan kembali dimensi horizontalhidup kita. Ucapan salam itukita pertegas dengan menengok kekanan dan ke kiri. Ini adalah simbolisasiyang kira-kira tafsirannyaialah bahwa kalau kita memangmengaku pernah berhubungan baikdengan Allah dalam shalat, makakita diminta untuk membuktikanhubungan baik kita itu dengansesama manusia. Selesai shalat,seolah-olah Allah mengingatkan,“Baiklah kamu sudah selesai shalatmenghadap Aku. Sekarang pergikamu bekerja. Tapi, ucapkan salam.Perlihatkan bahwa kamu punya perhatiankepada sesama manusia.Jangan hidup sendirian. Di sebelahkanan dan kirimu ada orang yangperlu perlindungan.” Jadi, hablunminallâh dan hablun min al-nâstidak bisa dipisahkan. Agama akanmenjadi kosong apabila kita hanyamenempuh kesalehan formal, yaitukesalehan yang tidak terhayati dantidak terwujud dalam hidup nyata.Kesalehan formal adalah suatu tindakanmuspra, sebagaimana peringatankeras Rasulullah Saw. ke-3018 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpada orang yang berpuasa, “Barangsiapa yang tidak bisa menahandirinya dari sesuatu yang kotor danmalah melakukan sesuatu yang kotor,maka Allah tidak peduli (tidak adaurusan) bahwa dia itu meninggalkanmakan dan minum” (HR Bukhari).SHALAT: MIKRAJNYAORANG BERIMAN IIOrang yang sedang melakukanshalat hendaknya menyadari sedalam-dalamnyaakan posisinya sebagaiseorang makhluk yang sedangmenghadap Khaliknya denganpenuh keharuan, kesyahduan, dankekhusyukan. Sedapat mungkin iamenghayati kehadirannya di hadapanSang Maha Pencipta itu sedemikianrupa sehingga ia “seolah-olahmelihat Khaliknya”; dan kalaupunia tidak dapat melihat-Nya, ia harusmenginsyafi sedalam-dalamnyabahwa “Khaliknya melihat dia”, sesuaidengan makna ihsan (Arab:ihsân) seperti dijelaskan Nabi Saw.dalam sebuah hadis. Karena merupakanperistiwa menghadap Tuhan,maka shalat juga sering dilukiskansebagai mikraj seorang mukmin,dalam analogi dengan mikraj NabiSaw. yang menghadap Allah secaralangsung di Sidrat Al-Muntahâ.Dengan ihsan itu, orang yangmelakukan shalat menemukan salahsatu makna yang amat pentingibaratnya, yaitu penginsyafan diriakan adanya Tuhan yang Mahahadir(omnipresent), sejalan denganberbagai penegasan dalam KitabSuci, seperti, misalnya: ... Dia(Allah) itu beserta kamu di manapun kamu berada, dan Allah Mahateliti akan segala sesuatu yang kamukerjakan (Q., 57: 4).Bahwa shalat disyariatkan agarmanusia senantiasa memelihara hubungandengan Allah dalam wujudkeinsyafan sedalam-dalamnya akankemahahadiran-Nya, ditegaskan,misalnya, dalam perintah kepadaNabi Musa a.s. saat berjumpadengan Allah di Sinai, “SesungguhnyaAku adalah Allah, tiada Tuhanselain Aku. Maka sembahlah olehmuakan Daku dan tegakkanlah shalatuntuk mengingat-Ku!” (Q., 20: 14).Dan ingat kepada Allah yang dapatberarti kelestarian hubungan yangdekat dengan Allah adalah juga berartimenginsyafkan diri sendiri akanmakna terakhir hidup di dunia ini,yaitu bahwa ...Sesungguhnya kitaberasal dari Allah, dan kita akankembali kepada-Nya (Q., 2: 156).Maka dalam literatur kesufian berbahasaJawa, Tuhan Yang Maha Esaadalah “Sangkan-Paraning hurip”(Asal dan Tujuan hidup), bahkan“Sangkan-Paraning dumadi” (Asaldan Tujuan semua makhluk).Keinsyafan terhadap Allah sebagaitujuan akhir hidup tentu akanmendorong seseorang untuk ber-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3019


DEMOCRACY PROJECTtindak dan berpekerti sedemikianrupa sehingga ia kelak akan kembalikepada Allah dengan penuh perkenandan diperkenankan (râdliyahmardlîyah).Oleh karena manusiamengetahui, baik secara nalurimaupun logika, bahwa Allah tidakakan memberi perkenan pada sesuatuyang tidakbenar dan tidakbaik, maka tindakandan pekertiyang harusditempuhnyadalam rangka hidupmenuju Allah ialah yang benardan baik pula. Inilah jalan hidupyang lurus, yang ada asal-muasalnya,ditunjukkan dan diterangihati nurani (nurani, bersifat cahaya,yakni terang dan menerangi), yangmerupakan pusat rasa kesucian(fithrah) dan sumber dorongan sucimanusia menuju kebenaran (hanîf).SHALAT: OLEH-OLEH MIKRAJShalat adalah oleh-oleh Nabi dariMikraj. Sebagai oleh-oleh, mari kitacoba bandingkan dengan oleh-olehNeil Amstrong dari bulan yangberupa batu. Berkaitan dengan proyekApollo yang begitu mahal, batuitu kemudian menjadi barang yangsangat berharga sehingga harusdilindungi dengan kaca anti peluru“Ya Tuhan, berilah rahmat kepadaayah dan ibuku, sebagaimanamereka telah melakukan tarbiyahuntukku di waktu kecil.”saat dipamerkan di muka umum.Seolah batu itu lebih berharga daribenda apa pun yang ada di bumi,kalau masalahnya harga material.Dalam Al-Quran disebutkanbahwa Allah menciptakan tujuh lapislangit, ... menciptakan tujuhlangit berlapis-lapis (Q., 67: 3).Yang menarikadalah tidak adaketerangan mengenaiapa sebenarnyalangit,sehingga kita menerimanyasebagaialam gaib. Ayat yang ada hanyamenjelaskan dengan apa langitpertama dihiasi, ... langit bumiKami hiasi dengan lampu-lampu(Q., 41: 12). Dalam ayat laindijelaskan bahwa langit pertama dihiasidengan bintang-bintang, Kamihiasi langit lapisan terbawah denganpelita-pelita (Q., 67: 5). Secarainferensial dapat ditarik kesimpulanbahwa seluruh bintang berada dalamkawasan langit pertama.Menurut catatan astronomi modern,galaksi atau bintang yang palingjauh dari bumi berjarak 2 milyartahun cahaya. Kalau kita menghitung-hitungperjalanan Nabimenembus langit ketujuh, denganasumsi jarak antarlangit sama,berarti membutuhkan 14 milyartahun cahaya, dan baru kembali keMakkah setelah 28 milyar tahuncahaya. Secara logika ilmiah me-3020 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmang Mikraj Nabi tidak masukakal. Karena itu, benar apa yangdikatakan Abu Bakar bahwa Mikrajitu tidak dapat diterangkan secaranalar sehingga yang diperlukan adalahberiman semata.Bagi Allah tidak ada masa laluatau masa datang karena Dia mengetahuiapa pun yang sudah terjadidan yang bakal terjadi; bebas darikungkungan waktu dan penjararuang. Mikraj Nabi Muhammadberada dalam kehendak Allah, yangberarti beliau telah bebas dari ruangdan waktu. Seandainya beliaumasih terikat dengan ruang danwaktu, menurut teori Einstein,maka tidak mungkin dapat berjalansecepat cahaya karena cahaya adalahkecepatan mutlak. Kalau bendadapat berjalan secepat cahaya, iaakan terurai menjadi energi.Oleh karena itu, kalau diperbandingkandengan batunya NeilArmstrong, oleh-oleh Nabi berupashalat dari suatu tempat yang berkali-kalilipat jauhnya dibandingbulan, berarti nilainya berkali-kalilipat di atas batu itu. Perbandinganini sebenarnya semata-mata untukmenegaskan betapa pentingnyashalat.SHALAT PUNCAK IBADATTasawuf, terutama dalam pemikirantarekat, sebenarnya hanya sebuahmetode yang lebih banyakmerupakan ijtihad dan temuan manusia.Dengan begitu, mengikutisebuah tarekat tidak merupakan kewajiban;atau kalau dibalik, tidakmengikuti tarekat bukan merupakankejahatan. Karena memangpokok dari ibadat adalah shalat sebagaisarana zikir kepada Allah,bukan metode-metode seperti yangdiajarkan dalam tarekat.Di negara kita, Indonesia, pernahtampil seorang Buya Hamka yangsangat paham mengenai tarekat, tetapisekaligus juga lebih banyakkembali kepada Al-Quran danhadis. Menurutnya, seperti termaktubdalam bukunya Tasawuf Modern,sebenarnya pengalaman ruhanidapat diperoleh melalui praktikpraktikyang standar setiap haridalam shalat. Dan memang puncaksemua ibadat adalah shalat. Sehebat-hebatnyaefek dari sebuah zikiryang diajarkan dalam sebuah tarekat,nilainya masih lebih rendahdari shalat. Maka kalau shalat kitahayati betul, itu merupakan puncakdari ibadat kita. Yang harus kitaingat, shalat bukan hanya untukdikerjakan tetapi ditegakkan. Perintahshalat dalam Al-Quran selalumenggunakan kata aqimi al-shalâh,yang berarti menghayati lahir danbatin.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3021


DEMOCRACY PROJECTSHALAT SEBAGAIINDIKASI TAKWASalah satu ciri orang yang bertakwaialah mereka yang menegakkanshalat (Q., 2: 3). Penting kitaperhatikan bahwa kegiatan shalatitu disebut dalamAl-Quran bukandengan kalimat“mengerjakanshalat” melainkan“menegakkan shalat”(iqâmat alshalâh).Ada berbagaiderivasi darikata iqâmahitu, seperti yuqîmûna al-shalâh,aqâmû al-shalâh, aqîmu al-shalâhdalam beberapa bentuk kata kerjayang idenya ialah bahwa shalat itutidak cukup dikerjakan, tetapi ditegakkan.Perintah itu bukan berbunyi“kerjakanlah shalat” atau“bershalatlah kamu”, tetapi “tegakkanlahshalat”. Menegakkan shalatialah mengerjakan shalat dengansebenar-benarnya dan menepatiatau memenuhi konsekuensi-konsekuensinyasebagai orang yangshalat.Paling tidak, tuntutan yang diharapkanakan dipenuhi orang yangshalat itu diisyaratkan di dalam penutupshalat itu sendiri. Shalatdimulai dengan takbîrat al-ihrâm,artinya takbir (kalimat AllahuAkbar) yang mengharamkan segalaDan waspadalah kamu semuaakan hari (Kiamat) ketika seorangayah tidak akan dapat menolonganaknya, dan seorang anak tidakpula bisa menolong ayahnyasedikitpun juga.(Q., 31: 33).pekerjaan yang bersifat horizontalatau sesama manusia. Sebab denganAllahu Akbar, kita menyatakan dirisedang membuka hubungan denganTuhan yang dimensinya vertikal,yang sangat pribadi danpersonal, tidak bisa diketahui dandiintervensioleh orang lain.Tetapi shalat ituharus diakhiridengan salam,yaitu membaca“assalâmu‘alaykumwarahmatullâhi.”Idenyaialah bahwa shalatharus menghasilkan pernyataanbaik kepada sesama manusia denganmenyampaikan doa keselamatan.Itu adalah konsekuensi dari shalat.Karena itu, shalat seharusnya menghasilkanbudi pekerti luhur. Orangyang melakukan shalat, tetapi tidakmempunyai budi pekerti luhur,tidak ramah kepada manusia, dansebagainya, maka menurut surat Al-Mâ‘ûn justru bisa lebih celaka.Surat Al-Mâ‘ûn dimulai dengansuatu pertanyaan retorik, Adakahkaulihat orang yang mendustakanhari kiamat (agama—NM)? Dialahyang mengusir anak yatim (dengankasar). Dan tidak mendorong memberimakan orang miskin. Makacelakalah orang-orang yang shalat.Yang alpa dalam shalat mereka (Q.,107: 1-5).3022 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTYang dimaksud di sini bukanlupa dalam arti shalat itu terlewatkarena asyik bekerja atau hal-hallain. Lupa melakukan sesuatu karenabetul-betul lupa itu justru tidakapa-apa. Malahan ada doa didalam Al-Quran, yaitu Tuhan, janganlahmenghukum kami jika kamilupa atau melakukan kesalahan(Q., 2: 286). Ada sebuah hadisyang menggambarkan bahwa kalaukita berdoa seperti itu Tuhan menjawab,“Engkau telah berbuat, Engkautelah berbuat (tidak apa-apalupa).” Jadi, yang dimaksud “Yangalpa dalam shalat mereka” ialahorang yang shalat setiap hari, tetapitingkah lakunya seperti orang tidakshalat. Atau shalatnya hanya untukriya’ atau pamrih—dalam istilahsosiologi disebut rule expectation.Seperti seorang yang sudah hajilantas aktif melakukan shalat karenaorang berharap (expect) dia shalat.Jadi, dia shalat atau beribadat atasdasar rule expectation. Maka, menegakkanshalat itu serius sekali.Itulah sebabnya mengapa Rasulullahmenegaskan bahwa shalatadalah tiang agama. “Barang siapamenegakkan shalat, maka dia menegakkanagama, dan barangsiapameninggalkan shalat, maka diamenghancurkan agama.”SHALAT SEBAGAIKOMITMEN SOSIALDalam Al-Quran juga ada tegurankepada orang yang menjalankanamalan yang berdimensi vertikal,tetapi tidak diimbangi oleh dimensihorizontal. Mereka itu dalam idiomAl-Quran disebut sebagai orangyang mendustakan agama, Adakahkau lihat orang yang mendustakanhari kiamat (bohong dalam beragama—NM)?Dialah orang yangmengusir anak yatim (dengan kasar)(tidak peduli dengan nasib anak yatim—NM),dan tidak mendorongmemberi makan (tidak pernah dengansungguh-sungguh memikirkannasib—NM) orang miskin. Maka,celakalah orang-orang yang shalat,yaitu alfa dalam (akan—NM) shalatmereka (Q., 107: 1-5).Kita barangkali justru dibuatheran atau bahkan terkejut denganpernyataan Al-Quran tentang orangyang sudah mendirikan shalat, tapijustru masih dinyatakan sebagaiorang yang mendustakan agama.Ini ternyata berkaitan erat denganpemahaman substansi dalam mendirikanshalat. Ia mendirikan shalathanya sebagai ritual pribadi tanpadiiringi oleh dimensi konsekuensinya,yakni amal saleh.Adapun amal saleh yang dimaksudkandalam ayat tadi disimbolisasikandengan keyatiman dankemiskinan. Untuk sekarang ini,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3023


DEMOCRACY PROJECTorang yang menjalankan shalat tapimasih dikutuk oleh Al-Quran adalahyang tidak menjalankan danmengindahkan pesan-pesan kemanusiaanyang terdapat dalam shalat(yaitu pekerjaan-pekerjaan sosial,social works). Ternyata, dalam Islamorang tidak cukup hanya menjagakesalehan pribadi dengan menjalankanperintah agama, tetapi kosongdan hampa dari dimensi konsekuensialnya.Contoh dimensi konsekuensialperintah ibadah puasaadalah, seperti dinyatakan kitab suciAl-Quran sendiri, menyantunidan menolong orang yang beradadalam kesusahan (dzâ mathrabah[homeless]), orang yang berkalangtanah.Kemiskinan yang ada sekarangmenuntut dilakukannya amal salehberupa upaya atau langkah-langkahmembantu mereka melepaskan diridari belenggu kemiskinan struktural.Pengertian struktural adalahsebuah penggambaran kemiskinanketika orang miskin tidak dapat lagimelepaskan dirinya dari lingkaranstruktur yang menjadikan ia miskin.Dari situ kemudian dapat ditarikkesimpulan bahwa untuk dapat hidupsukses sejalan dengan perspektifAl-Quran, ada empat faktor yangditawarkan oleh Al-Quran sepertiyang terkandung dalam surat Al-‘Ashr (Q., 103). Faktor pertamaadalah mengajarkan bahwa agarberhasil dalam menjalani kehidupanini, maka seseorang harus dapatmenghormati waktu. Menghormatiwaktu berarti mengatur dan mengelolaserta memanfaatkan waktu untukberibadah dalam pengertianyang luas sebaik-baiknya. Kedua,harus beriman secara benar. Ketiga,seseorang harus mampu melakukanamal saleh atau kerja sosial karenahampir keseluruhan ibadah dalamIslam selalu dibarengi dimensikonsekuensial. Dan yang keempat,seseorang harus mengikuti sebuahmekanisme sosial yang ada, berupakontrol sosial, yang di sini disebutsikap wa tawâshaw bi al-haqq watawâshaw bi al-shabr atau salingmengingatkan dalam kebenaran dankesabaran.Adanya kontrol sosial yang berwujudtanggung jawab untuk salingmengingatkan dimaksudkan dalamrangka mencapai derajat ketakwaanyang lebih tinggi. Kontrol sosial seringberupa kritik, teguran, dansaran, dan tentunya bukanlah kritikatau teguran yang dilatarbelakangioleh kepentingan pribadi (vestedinterest),melainkan dalam rangkamencari kebenaran.Seperti kita ketahui bersama,manusia itu sering sekali menjaditawanan dirinya karena ketidakmampuanmelepaskan atau menyelamatkandiri dari dorongan hawanafsu (vested-interest). Pada posisiyang demikian itu, dia tidak lagimampu melepaskan diri dari kung-3024 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkungan kepentingan dan posisidirinya. Kalau sudah menjadi tawanankepentingan dan posisi dirinya,maka seseorang akan sulit dantidak mampu lagi membedakanyang benar dan yang salah. Kondisiyang merugikan diri itu kemudiansering diistilahkan sebagai became acaptive of here and now.SHALAT SIMBOLISASIKETUNDUKANShalat dan bentuk ibadat-ibadatlainnya dalam Islam pada dasarnyaadalah ritus. Orang tidak boleh berhentikepada ritusitu sendiri,tetapi penghayatannya,sebabritus sesungguhnyahanya simbolisasi.Ketikaorang shalat melakukanrukuk,berdiri, sujud,dan seluruh aktivitasdalam shalat,itu sebetulnya simbolisasiketundukan manusia kepada Tuhan.Dan itu sifat (nature) manusia.Orang modern akan sulit sekalimenekuk lututnya karena terbiasaduduk di kursi. Maka ketikaMalcom X menjadi Muslim dankemudian mulai shalat, dia membuatsuatu pernyataan yang sangatmenarik. Katanya, yang paling sulitbagi manusia hidup ternyata ialahmenekuk lutut yang merupakanbagian dari anatominya sendiri,akibat tidak biasa menekuk lutut.Tetapi kalau kita berhenti padamenekuk lutut pada waktu rukukatau sujud tanpa menghayatinya,itu tidak akan mempunyai fungsiapa-apa. Itulah yang diperingatkanTuhan dalam Al-Quran surat Al-Mâ‘ûn ayat 4-6, Maka celakalahorang-orang yang shalat. Yang alpadalam shalat mereka. Yang hanyaingin dilihat (orang).Orang tidak boleh beragamasecara simbol. Tetapi tidak berartisimbol itu tidakpenting. Simboltetap pentingkarena dapatmenyederhanakanpersoalan.Uang, misalnya,adalah simbol.Orang yang bepergiantidaktakut kelaparankalau ia membawauang. Ketika lapar dia masukwarung, dia tukar uang itu dengannasi. Jadi, uang itu sendiri nilainyainstrumental. Yang punya nilai intrinsikadalah nasi. Demikian jugashalat, yang sebetulnya untukmendidik manusia kepada arah yanglain. Kalau orang beragama berhentihanya dalam shalat itu sendiriEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3025


DEMOCRACY PROJECTtanpa menangkap maknanya, itusama saja dia ke luar kota membawauang banyak, tetapi pada waktu lapardia makan uang itu, tidak masukwarung. Banyak sekali orangberagama hanya berhenti sampai disitu.SHALAT SUNNAHAda sebagian kalangan umatIslam yang melakukan shalat sunnahsampai 100 rakaat, meskipun tidakjelas dari mana idenya. Tetapi kalaukhusyuk menjadi hal yang pentingdalam shalat, ini sangat sulit dilakukandalam rakaat sebanyak itu.Pada prinsipnya, shalat sunnah bisadilakukan secara bebas, berapa saja.Karena itu, kemudian ada perselisihanmengenai rakaat shalat tarawih.Baik juga sebenarnya memperhatikantayangan tarawih dariMasjidil Haram pada bulan puasa.Sangat menarik karena shalatnyaternyata 23 rakaat seperti di kalanganNU. Tetapi ada juga unsurMuhammadiyahnya, yaitu bismillâh-nyatidak dikeraskan.Shalat tarawih sebenarnya bukannama resmi—tarâwîh berarti rileks,santai—karena nama sebenarnyaadalah shalat malam, qiyâm al-layl.Karena itu, semakin malam melakukannyasemakin baik. Meskipundianjurkan sebanyak-banyaknya, tetapitidak lantas sekaligus banyaksampai 100 rakaat karena selainmembuat capai, kekhusyukannyajuga berkurang. Sebaiknya dilakukanrileks saja.Pada zaman Nabi, shalat malamini dilakukan secara sendiri-sendiridi rumah karena shalat sunnah memangsebaiknya dilakukan di rumahkecuali tahiyyat al-masjid.Begitu juga dengan shalat sunnahba‘dîyah—sunnah setelah shalat fardlu–sebaiknyadilakukan di rumah.Dan shalat tarawih mulai dilakukansecara berjamaah sejak zaman ‘UmarIbn Khaththab. Dalam pemikiran‘Umar, mungkin saja ada orang yangtidak sempat melakukannya dirumah, sehingga tidak ada salahnyajika dilaksanakan di masjid. Apalagimemang di zaman Nabi ada sahabat-sahabatyang tinggalnya dimasjid yang disebut ahl al-shûfah.Maka kalau ke Madinah, kitamenyaksikan di dalam masjid Nabiterdapat tempat yang ditinggikan.Dulu, itu merupakan tempat menginapnyapara sahabat Nabi yangmiskin, seperti Abu Dzarr, dankalau tidak salah juga Ibn Mas’ud.Dengan sendirinya karena merekatidak punya rumah, maka merekasembahyang di masjid.Kebiasaan ahl al-shûfah bershalatdi masjid kemudian ditirukan olehbanyak orang. Dan pada zaman‘Umar, masjid menjadi penuh orang,tetapi shalatnya sendiri-sendiri. Melihathal demikian ‘Umar meng-3026 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTusulkan agar shalatnya dipimpinseorang imam agar lebih enak dilihat.Itulah permulaan shalat tarawihdengan imam. Maka tidakmengherankan kalau banyak ulamayang tidak mau shalat tarawih denganimam sebab tarawih itu dilaksanakandi rumah.SHALAT,TAPI CELAKAAllah berfirman, Adakah kaulihatorang yang mendustakan harikiamat (bohong dalam beragama—NM)? Dialah orang yang mengusiranak yatim (dengan kasar) (tidakpeduli dengan nasib anak yatim—NM), dan tidak mendorong memberimakan (tidak pernah dengan sungguh-sungguhmemikirkan nasib—NM) orang miskin (Q., 107: 1-3).Ini adalah indikator kepalsuan beragama.Dalam bahasa kontemporer,indikator kepalsuan beragama adalahtidak adanya solidaritas sosial(social concern), ketidakpedulianpada masyarakat, dan sebagainya.Maka celakalah orang-orang yangshalat, yaitu alpa dalam (akan—NM) shalat mereka (Q., 107: 4-5).Seolah-olah ini kontradiksi denganperintah shalat yang setelah dilaksanakanjustru dikutuk. Sebenarnyayang dimaksud di sini bukan lupashalat dalam arti lupa mengerjakannyakarena keasyikan bekerja.Keadaan seperti ini justru dimaafkanoleh Tuhan sehingga kita diajarisupaya berdoa, Tuhan, janganlahmenghukum kami jika kami lupaatau melakukan kesalahan (Q., 2:286). Lupa merupakan bagian darikemanusiaan. Oleh karena itu,yang dimaksud ayat Q., 107: 4-5adalah orang yang melakukan shalat,tetapi shalatnya tidak mempunyaiefek kepada pembentukanpribadinya. Jadi, dia melakukanshalat atau tidak, keadaannya samasaja. Indikasi pertamanya adalahYang hanya ingin dilihat (orang)(Q., 107: 6), yaitu bahwa ibadatmereka tidak tulus, tidak untukmenghadap Tuhan, tetapi mempunyaitujuan lain yang mengalahkantujuan sebenarnya; tujuan sampingyang mengalahkan tujuan intrinsik.Dalam masalah ini Nabi memperingatkan,“Saya tidak takut kamumusyrik karena syirik sekarang telahaman, orang tidak lagi menyembahberhala; tetapi yang paling sayatakutkan adalah syirik kecil, yaitupamrih”. Yang dimaksud pamrih disini bukan sekadar pamrih dalamarti pamer, tetapi pamrih yangsubtil, yaitu beribadat karenamemenuhi fungsi sosial (rule expection).Seperti seseorang yang sudahberhaji, ketika terbetik dalamhatinya perasaan malu jika tidakmelakukan shalat, maka shalatnyamenjadi pamrih yang subtil; shalatnyaitu karena haji. Sementara pamrihdalam arti pamer, tidak dalamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3027


DEMOCRACY PROJECTarti spiritual, dibolehkan. Dan nikmatTuhanmu, hendaklah kausiarkan!(Q., 93:11), yakni tidak bolehdiingkari. Termasuk di sini adalahkalau kita mampu dari segi materi,maka tunjukkanlah kemampuanitu melalui sedekah dan sebagainya.Dalam kasus sedekah memangada hal yang aneh karena menurutAl-Quran, pamer itu dibolehkan,Jika kamu perlihatkan (pamerkan—NM) sedekah itu maka baiklah ...(Q., 2: 271). Maka pertanyaannya,kenapa sedekah boleh dipamerkan?Pada dasarnya sedekah adalah untukmenolong orang miskin sehinggaterlepas dari si pemberinya merasaikhlas atau tidak, yang pentingorang miskin tertolong. Dalam bersedekah,boleh dipamerkan kepadaorang banyak karena sering sekalimempunyai efek peniruan. Ini sepertiseorang teman yang agak eksentrikkarena jengkel dengan kotakberjalan di masjid yang suaranyaterdengar klontang. Ketika kotakitu sampai di depannya, dia tunjukkanuang sepuluh ribu dan dimasukkanke dalamnya denganmaksud supaya ditiru. Yang sepertiini memang tidak apa-apa. ... tetapijika kamu sembunyikan dan kamuberikan kepada orang fakir, itulahyang lebih baik bagimu (Q., 2: 271).Yang demikian ini berarti keikhlasannyalebih terjamin.SHALAT: TIANG AGAMADisebutkan dalam sebuah hadisbahwa “shalat adalah tiang agama,maka barang siapa menegakkan shalat,berarti menegakkan agama, danbarang siapa meninggalkan shalat,dia berarti merubuhkan agama”. Tidakperlu dipersoalkan apakah hadisini sahih atau tidak, tetapi maknanyabenar. Artinya, memang shalatmerupakan suatu lembaga keagamaanIslam yang sangat penting. Kalaushalat dikaitkan dengan masjid,maka masjid menjadi pranata keislamanyang paling penting.Idealnya sebuah masjid adalahpusat dari sebuah komunitas karenaitu yang terpenting bukan fisikmasjid, tetapi apa makna shalatyang dikerjakan di masjid sebabmasjid berarti tempat sujud. Danmemang sujud adalah bagian yangsangat penting. Karena shalat dapatdilihat sebagai gabungan dari gerakantiga bagian diri kita, yaitu jasmani,nafsani, dan ruhani. Hubunganantara ketiganya berbentuksibernetika, yaitu jasmani menciptakankondisi bagi sikap nafsani, dannafsani memberikan kondisi bagisikap ruhani. Karena itu shalat dirumuskanseolah-olah sebagai ucapandan tindakan (tingkah laku fisik)yang dimulai dengan takbir danyang diakhiri dengan salam. Tingkahlaku fisik seperti berdiri, rukuk,i’tidal, sujud, dan seterusnya meru-3028 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpakan pengkondisian yang mendorongadanya sikap-sikap nafsaniyang benar. Sikap nafsani ini dirumuskandalam kata yang sebetulnyasudah sering diucapkan seharihariyaitu khusyû‘ dan khudlû‘. Olehkarena itu, shalat harus dilakukandengan khusyuk. Tetapi tentu sajamasalah ini terlepasdari pembahasanfiqih karenamemang fiqih hanyamengurusi halhalyang lahir, seperti masalahpakaian, tingkah laku fisik, tempatkita shalat, dan sebagainya. Maka,dalam jargon Keislaman, kaum fiqihdisebut sebagai ahl al-zhawâhîr,orang-orang yang mengurusi halhalyang lahir. Sedangkan kelompokyang banyak membahas atau mengembangkansoal-soal batin disebutahl al-bawâthîn, orang-orangyang mengurusi hal-hal yang batin,yang biasanya digolongkan sebagaikaum sufi. Tetapi pada kenyataannya,setiap orang Islam dengansendirinya mengurus masalahmasalahlahir dan batin sekaligus.Meskipun Rasulullah pernah bersabdabahwa “Allah melihat hatimudan tidak melihat lahirmu,” tetapibeliau juga pernah bersabda bahwa“yang lahir itu menunjukkan yangbathin.” Ini sesuai dengan akal sehatbahwa kalau kita melihat orangtentu penampilan lahirnya dulu.Karena itu Rasulullah berpesan,“berbuatlah baik meskipun sekadartersenyum kepada saudaramu.”Pernah terjadi pada zaman Nabi,seseorang yang terkenal jahat mendatangibeliau. Dari jauh, Nabi sudahmengatakan celaka orang ini.Tetapi begitu sampai, Nabi ramahsekali terhadapnya sehingga Aisyahheran dan bertanyakepadaNabi mengapabisa sepertiitu. Nabi menjawab,“yang paling celaka adalahorang yang dihindari orang lain karenaditakuti kejahatannya. Sayatidak mau orang ini lebih celaka,karena itu saya tidak mau menghindardarinya.” Ini merupakancontoh suatu sikap batin bahwameskipun orang itu jahat, tetapi tidakdiperlihatkan secara lahir. Memperlihatkankepada orang itu yangbaik, dengan harapan nanti bisamengubah orang tersebut.Shalat dimulai dengan tindakantindakanlahir, yang tidak akan sahkalau tidak dilakukan dengan memenuhikewajiban-kewajiban lahirikecuali dalam keadaan terpaksa; kalautidak bisa berdiri boleh denganduduk dan kalau tidak bisa dudukboleh dengan berbaring. Hal demikiandapat dimengerti karena tujuanshalat adalah untuk mengingatTuhan, sebagaimana firman-Nyakepada Nabi Musa ketika bertemudengan Tuhan dalam arti mengha-“Ya Tuhan kami, berikan dariketurunan kami anak yang saleh.”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3029


DEMOCRACY PROJECTyati kehadiran-Nya di balik pohonyang terang di bukit Sinai Sungguh,Akulah Allah: tiada tuhan selainAku: maka sembahlah Aku dandirikan shalat untuk mengingat Aku(Q., 20: 14). Artinya, tujuan shalatyang paling penting adalah supayaingat kepada Allah meskipun kitadapat mengingat Allah kapan saja.Bahkan Al-Quran sendiri menganjurkansupaya kita ingat kepadaAllah di waktu berdiri, di waktududuk, di waktu berbaring (Q., 4:103); setiap saat kita ingat kepadaAllah. Memang benar demikian, tetapiagar keingatan kita kepadaAllah mempunyai pondasi yang kukuh,maka dibuatkanlah tiang pancang,yaitu shalat. Oleh karena itu,kemudian shalat disebut sebagai kewajibanyang berwaktu, Shalatdiwajibkan kepada orang-orangmukmin pada waktu-waktu yangsudah ditentukan (Q., 4: 103) yangdisesuaikan dengan kondisi hidupkita. Seperti subuh, kurang lebihsaat kita baru bangun kita langsungingat kepada Allah, seolah memintabekal pada Allah untuk bekerja.Setelah kita bekerja di tengahtengahhari, kita minta bekal lagikepada Allah, begitu juga padaakhir kerja. Terutama dalam polakehidupan modern hal seperti inisangat cocok. Sambil bersyukurbahwa pekerjaan telah selesai danuntuk menghadapi yang akandatang, kita masuk magrib, pergantianwaktu antara siang dan malam,untuk minta bekal lagi kepadaAllah. Bekal yang kita minta adalahsupaya kita ditunjukkan jalan yanglurus. Dan menjelang tidur kitashalat isya’ agar jangan sampai tidurkita sesat.SHALAT: MAKNA DARISEBUAH KIBLATBerkenaan masalah kiblat, IbnTaimiyah menyebutkan adanyasebuah hadis Nabi: “Al-Masjid (Al-Haram) kiblat Makkah, Makkahkiblat Tanah Suci (Sekelilingnya),dan Tanah Suci kiblat bumi.” Makakiblat itu dari Syiria ke arah selatan,dari Nejed ke barat, dari Sudan ketimur, dan dari Yaman ke utara,dan sebagainya. Ibn Taymiyyah malahmencap bid’ah terhadap penggunaanilmu bumi matematis untukmenentukan arah kiblat. (LihatIbn Taimiyah, Al-Radd ‘alâ Al-Manthîqîyîn, hal. 259-60)Dengan keterangan itu, IbnTaimiyah hanya hendak menegaskanbahwa kita tidak dituntut untukmengetahui persis letak kiblat itu,cukup dengan kira-kira saja. Sebab,yang penting adalah makna di balikitu, yaitu pemusatan pandangan dantujuan hidup kepada ridla Allah,melalui perbuatan baik, amal saleh,budi pekerti luhur atau akhlakkarimah. Dan memang begitulah3030 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdifirmankan dalam Kitab Suci (lihatQ., 2:177). Karena itu jugaditegaskan bahwa “Bagi Allah-lahtimur dan barat, maka ke mana punkamu menghadap, di sanalah wajahAllah. (Q., 2:115). Begitulah kitaselalu ditantang untuk menangkapmakna-makna intrinsik di balik gejala-gejalayang tampak mata.SHALAT YANG KHUSYUKIbadah shalat yang baik, dalamarti akan dapat memberikan efekruhaniah kepada pelakunya, adalahshalat yang khusyuk. Kualitas ataukondisi khusyuk sendiri merupakangambaran sikap batin yang sangatsulit dikontrol atau dikendalikan.Itulah sebabnya, kemudian khusyuktidak termasuk dalam pembahasanfiqih untuk menjadi syaratdan rukun sah shalat.Meski untuk mencapai derajatkhusyuk merupakan hal yang sulit,namun tidak berarti bahwa dalammenjalankan shalat orang terus hanyamengejar batas sahnya shalatdalam pandangan fiqih. Kita diwajibkanberupaya (mujâhadah)untuk dapat mencapai derajattersebut karena di situlah tersembunyipesan-pesan shalat.Shalat yang khusyuk adalah shalatyang mampu menghadirkankesadaraan adanya komunikasi yangsungguh-sungguh antara hambadan Allah Swt. Di sini ditemukanhakikat shalat sebagai medium atausarana untuk selalu ingat kepadaAllah Swt. Inilah yang dimaksudkandengan dimensi fungsionalshalat, sebagaimana disebutkandalam Al-Quran, Sungguh, AkulahAllah: tidak tuhan selain Aku: makasembahlah Aku dan dirikan shalatuntuk mengingat Aku (Q., 20: 14).Shalat tidak hanya dibatasi olehwujud tingkah laku lahiriah berupagerakan dalam shalat, tapi jugaharus memberikan efek kepadakesadaraan ruhani sebagai konsekuensisetelah melakukan komunikasidan dialog dengan Tuhan;sebagai perwujudan dimensi vertikal.Dalam sebuah hadis RasulullahSaw. bersabda, “Sesungguhnya Allahtidak melihat jasad kalian, tetapiAllah akan melihat hati-hati kalian.”Dalam amalan ibadah shalat ditemukanadanya tahapan-tahapan,antara lain adalah tahapan lahiriahyang diwujudkan dalam bentuk gerakan,seperti menggerakkan anggotabadan dan membaca bacaan shalat.Kemudian, dilanjutkan dengantahapan komunikasi antara hambadengan Allah Swt., yang berwujudmemahami bacaan shalat yangdibaca. Setelah itu, dilanjutkandengan tahapan spiritual, yang efekatau pengaruhnya tidak dapatdilihat oleh mata, namun dapat dirasakandalam batin atau jiwa. Misalnyamunculnya hati yang tenang,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3031


DEMOCRACY PROJECThati yang mantap, tidak mudahdiombang-ambingkan oleh doronganyang dapat menjerumuskanpada kejatuhan moral atau spiritual.Itulah sebabnya, tidak jarang dialamioleh beberapa orang, shalatjuga mampu menjadimomen yangefektif untuk mendapatkanjalan keluar,alternatif darikebuntuan (deadlock)permasalahansehari-hari. Ini karenashalat yangkhusyuk selaludiiringi dan diliputioleh kesadaraanakan kehadiran Allah Swt.sebagai tempat bergantung dankembali karena meyakini bahwaAllah Swt. Maha segala-galanya,Maha Mengetahui (omniscient),Mahahadir atau ada (omnipresent),dan Mahakuasa (omnipotent).Seperti ibadah puasa yang bertujuanmencapai derajat atau kualitastakwa dalam arti rabbânîyah,maka ibadah shalat dimaksudkanuntuk mendapatkan perkenan atauridla Allah Swt. Karena itu, ibadahshalat juga akan melahirkan budiluhur sebagaimana ibadah puasa.SHALAT: VERTIKALDAN HORIZONTALShalat adalah ibadat yang dimulaidengan takbîrat al-ihrâm, yangberarti mengharamkan segala tindakanberdimensihorizontal(hablun minal-nâs). Hal inidilakukan agarkita dapat memusatkandirikepada Allahyang berdimensivertikal (hablunminallâh).Kemudian kitatolong diri kita sendiri denganmembaca doa, “innî wajjahtu wajhiyalilladzî fathara al-samâwâti waal-ardla hanîfan musliman wamâana min al-musyrikîn.”Dengan pemusatan diri kepadaAllah, kita melakukan ihsân, yaitubahwa kita menyembah Allah seolah-olahmelihat-Nya dan kalaupun tidak bisa melihat-Nya kita harusyakin bahwa Dia melihat kita.Artinya, kita harus menghayati situasiketika kita sedang menghadapTuhan. Jika tidak, kita bisa dicapsebagai orang munafik yang, Bilamereka sudah berdiri hendak mengerjakanshalat, mereka berdiri malasmalas;hanya supaya dilihat orangdan hanya sedikit mengingat Allah(Q., 4: 142).3032 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTBacaan yang paling pentingdalam shalat adalah Al-Fâtihahyang di dalamnya terdapat doa,Tunjukilah kami jalan yang lurus(Q., 1: 6). Dan inilah yang kitaâmîn-kan. Ini berarti bahwa kitaharus berusaha terus-menerus melaluimujâhadah untuk menemukanjalan yang lurus.Akhir dari shalat adalah salam,assalâmu‘alaykum, sambil disunnahkanmenengok ke kanan dan ke kiri.Mengucapkan salam sebetulnyamenunjukkan bahwa kita memilikisolidaritas kepada orang di depandan di samping kanan-kiri kita; kitamengharapkan kebahagiaan oranglain dan kita tidak mau bahagia sendirian.Dalam perkataan lain, salamadalah lambang solidaritas sosial,lambang kesetiakawanan sosial,lambang kesetiakawanan kemanusiaan.Menengok ke kanan danke kiri, meskipun sunnah, jelasmerupakan peringatan bahwa dalamhidup kita harus bermasyarakat.Shalat, seperti kata Nabi, adalahmikrajnya orang beriman. Karenaitu, dapat digambarkan setelah merasacukup menghadap Allah, kitamohon pamit kepada-Nya dengandoa. “Ya Allah, aku telah selesaimenghadap Engkau, izinkanlah akukembali ke pekerjaanku yang haramkarena takbîrat al-ihrâm.”Seolah-olah Allah menjawab, “Baiklah,kau boleh kembali ke pekerjaanmu,tetapi Aku pesan sampaikansalam kepada kanan-kirimu,tengok kanan-kirimu, jangan hidupsendirian, jangan hidup egoistis.”Inilah hablun min al-nâs. Jadi,shalat dimulai dengan hablunminallâh dan diakhiri dengan hablunmin al-nâs; yang pertama adalahtakwa dan yang kedua adalahhusnu al-khuluq. Itulah mengapadalam sebuah hadis sahih Nabi mengatakan,“Yang paling banyakmenyebabkan orang masuk surgaadalah takwa kepada Allah dan budipekerti yang luhur.”SHALAWAT BADARShalawat Badar berbunyi:Shalâtullâh salâmullâh ‘alâthâhâ rasûlillâhShalâtullâh salâmullâh ‘alâyâsîn habîbillâhTawassalnâ bi bismillâh wa bial-hâdî rasûlillâhwa kulli mujâhidin lillâh biahli al-badri yâ AllâhSalawat dan salam dari Allahkepada Thaha, yaitu Rasul Allah.Salawat dan salam dari Allahkepada Yasin, yaitu habib Allah.Kami mengambil wasilahdengan bismillah, dan denganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3033


DEMOCRACY PROJECTpembawa petunjuk ini yaituRasulullah.Dan dengan semua orangyang berjuang di jalan Allah,yaitu para tentara Badar.Pernah suatuketika ada orangIndonesia yangditangkap di SaudiArabia setelahmemimpin shalawatBadar. Ia diadili dengan tuduhanmusyrik. Bait ketiga dankeempat dari shalawat Badar dipandangsebagai pernyataan syirik,karena adanya pernyataan bertawassul,meminta melalui NabiMuhammad, dan lebih lagi melaluipara tentara Badar. Menurut pemerintahSaudi Arabia yang bermazhabresmi Hanbali versiWahhabi, wasilah itu tidak ada.Kalau dalam Al-Quran disebutkan,Bertakwalah kepada Allah dancarilah jalan (wasîlah) untuk mendekatkandiri kepada-Nya (Q. 5:35), yang dimaksud adalah perbuatanbaik dan amal saleh. Itulahwasilah yang sebenarnya. Karenaitu, tidak boleh meminta sesuatukepada orang meskipun dia Al-Hâdî, Al-Musthafâ, atau siapa pun.Lahirnya tawassul melalui NabiMuhammad bermula dari adanyasemacam gejala pengultusan kepadanya.Gejala semacam itu tampaksekali dalam syair-syair Al-Thiba‘iHarta kekayaan dan anak-anakadalah hiasan kehidupan dunia.dan Al-Barzanji yang dibaca dalamperingatan maulid. Sebagai contoh:Anta syamsun anta badrun,anta nûrun fawqa al-nûriAnta iksîrunwa ghâlî, antamishbâhu alshudûriWahaiMuhammad,engkau adalahmatahari, engkau adalah bulanpurnama, engkau adalah cahayadi atas cahaya.Engkau adalah saripati danobat mujarab, engkau adalahlampu kebahagiaan.Mungkin syair di atas tidak adasalahnya, tetapi cara dan pengungkapannyadapat menimbulkan kultusyang pada batas-batas tertentudapat menyebabkan penyembahankepada Nabi. Itulah sebabnya pemerintahSaudi Arabia menolakmaulid.SHALAWAT: BERKAH UNTUKKETURUNAN IBRAHIMShalawat yang lengkap adalahseperti yang terdapat dalam tahiyat,yaitu “Allâhumma shallî ‘alâMuhammad wa ‘alâ âli Muhammad,kamâ shallayta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alââli Ibrâhim, wabârik ‘alâ Muhammadwa ‘alâ âli Muhammad kamâ bâ-3034 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrakta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âliIbrâhîm”. Shalawat sebenarnya berhubungandengan Ibrahim karenaTuhan mengikat perjanjian dengannyayang antara lain dilambangkandi dalam khitan. Tuhan menjanjikanberkah kepada siapa saja yangmemberkati Ibrahim dan âlu Ibrahim.Termasuk dalam âlu Ibrahim adalahIshaq dengan keturunannya dari satujurusan. Ya‘qub, keturunan Ishakyang bergelar Isra’il dan menjadi bapakdari bangsa Yahudi, adalahorang yang kita doakan. Dalam wa‘alâ âli Ibrâhîm, kita juga mendoakanorang-orang Yahudi, tetapi Yahudibukan dalam arti agama melainkanBani Isra’il, terutama paranabinya.Nabi Muhammad sendiri adalahketurunan Nabi Ibrahim, meskipundari jurusan Hajar yang oleh orangYahudi dianggap sebagai anak tidaksah karena lahir dari seorang ibuyang budak. Pendapat demikian didasarkanpada konsep kemanusiaanmereka yang sombong. Padahal semuamanusia sama; masalah budakatau tidak budak sebenarnya hanyamasalah budaya. Al-Quran tidakmengenal pembedaan seperti itu.Islam malah yang pertama mengajarkanbahwa anak budak yangdiperoleh dari tuannya adalah manusiamerdeka. Islam tidak mengenalperbedaan intrinsik pada manusiahanya karena dilahirkan olehsuatu lingkungan budaya tertentu.Berdasarkan hal ini, termasuk dalamâlu Ibrahim dari jurusan yanglain adalah Isma’il, yang keturunannyasampai kepada Nabi Muhammad.Âlu Muhammad dengan sendirinyaadalah keluarga Nabi. Disini Syiah mempunyai pandangantersendiri karena mengaku sebagaipengikut imam-imam yang merupakanketurunan Nabi. Tetapi kalaudikembalikan ke Al-Quran, ketikaterjadi perjanjian dengan Ibrahim,Ia berfirman, ‘Akan Kujadikan engkauseorang Imam umat manusia.’ Ia(Ibrahim) bermohon, ‘Dan juga(Imam-imam) dari keturunanku?’ Iaberfirman, ‘Janji-Ku tak berlaku bagiorang yang zalim’ (Q., 2: 124). Disini seolah Ibrahim meminta jaminanbahwa keturunannya juga menjadipemimpin umat manusia. TetapiTuhan menegaskan bahwa perjanjianitu tidak berlaku bagi anakketurunannya yang zalim.Di dalam Al-Quran terdapatungkapan bahwa perlambang dariorang beriman adalah istri Fir‘aundan Maryam. Istri Fir‘aun dijadikanlambang karena merupakan orangyang hidup dalam lingkungan yangbegitu bengis, tetapi dia mampumempertahankan imannya denganjalan merahasiakan. Sedang Maryammerupakan lambang dari perempuanyang suci. Di dalam Al-Quranjuga terdapat lambang orang kafir,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3035


DEMOCRACY PROJECTyaitu istri Luth dan Istri Nuh. Inimembuktikan bahwa meskipunberasal dari keluarga Nabi sendiri,tidak ada jaminan bahwa orang tersebutadalah baik. Maka terutamadalam mazhab Sunni dikatakan,meskipun termasuk keturunanIbrahim, banyak dari mereka yangdurhaka dan dikutuk Tuhan, sepertiBani Isra’il.Secara analogi, mereka dari keturunanNabi Muhammad juga adayang menyeleweng. Oleh karenaitu, doa “wa ‘alâ âli Muhammad”dengan sendirinya—âlu dalam pengertiankeimanan dan bukan fisikatau jasmani—bermakna bahwakita semua akan mendapat berkah.Tetapi persoalannya, apakah berkahitu akan menghasilkan syafaat atautidak, masih diperdebatkan. MenurutNU, jawabannya ya, sedangmenurut Muhammadiyah jawabannyatidak.SHALAWAT DAN WASILAHShalawat adalah bagian dari rasakedekatan kita kepada Nabi. Karenaitu, dalam tahiyat (tahîyah) kitabahkan memperlakukan Nabi sebagaiorang kedua (second person).Ketika kita mengucapkan “assalâmu‘alayka ayyuhâ Al-Nabîyu wa rahmatullâhiwa barakâtuh” (Salamkepada Engkau wahai Nabi, sertarahmat dan berkahnya), seolah-olahNabi itu di depan kita. ApakahNabi mendengar shalawat yang kitaucapkan? Ini masih kontroversial,sebab ada beberapa keterangandalam Al-Quran yang mengatakanbahwa, Sungguh engkau tidak akanmembuat orang yang sudah matimendengar. Al-Quran menyebut itutanpa kecuali, artinya termasukNabi, seperti ditegaskan, Sungguhengkau tidak akan membuat orangyang sudah mati mendengar, danorang yang tuli dapat mendengarseruan, bila mereka sudah berpalingke belakang (Q., 30: 52).Ayat-ayat seperti itu bagi mazhabWahhabi (yaitu versi yangsangat keras dari mazhab Hanbali)begitu sentral sehingga mereka menolakide bahwa orang mati bisamendengar, termasuk mendengartalkin.Bagaimana halnya dengan shalawatpada tahiyat yang memperlakukanNabi sebagai orang kedua,“assalâmu ‘alayka” (Salam kepadaEngkau wahai Nabi)? Orang-orangseperti kaum Wahhabi akan menganggapnyasebagai metafor saja,atau suatu intimasi (ekspresi kedekatandengan Nabi). Di Indonesia,dua golongan, yakni Muhammadiyahdan NU, berbedapendapat mengenai persoalan shalawatdan wasilah ini. Yang pertamamengikuti garis pemahamanagama melalui Muhammad ‘Abduhlalu ke Rasyid Ridla, yang ke-3036 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmudian pemikiran Ibn Taimiyahdan akhirnya bertemu pada gerakanWahhabi di Saudi Arabia. Yangkedua, yang lebih tradisional,sebetulnya lebih merupakan pahamdari seluruh dunia Islam. Di kalanganNU, wasilah sangat penting.Wasilah itu artinya pencarianperantara, atau sama dengan syafaat.NU secara lebih umum diidentifikasisebagai Ahli Sunnah WalJamaah. PadahalMuhammadiyahpun termasukAhli Sunnah WalJamaah. OrangWahhabi jugatermasuk AhliSunnah Wal Jamaah,bahkanada klaim bahwamerekalah yang sebenarnya AhliSunnah Wal Jamaah. Namun,secara sosiologis, Ahli Sunnah WalJamaah di Indonesia selalu diidentifikasidengan NU. Maknasosiologis artinya tidak mempunyaimakna teologis, sebab makna teologisatau makna keagamaan meliputiseluruh umat Islam yang hampirsatu milyar itu (kecuali yang tidakmenamakan dirinya AhliSunnah Wal Jamaah, yaitu Syi‘ah).Di kalangan mereka yang mengikutipaham Ahli Sunnah Wal Jamaah,wasilah itu sangat penting, bahkanmerupakan sesuatu yang sangatsentral dari perasaan keagamaan.Di situlah bisa dimengerti mengapabanyak sekali orang yang menggunakanshalawat. Itu pula sebabnyaperingatan Maulid Nabi jugadianggap sangat penting.Ketahuilah olehmu (sekalian),bahwa kehidupan dunia hanyalahpermainan, kemegahan, dan salingberbangga di antara kamu,(berlomba) dalam kekayaan dananak keturunan.(Q., 57: 20)SHALAWATMENGHORMATI NABIShalawat dan wasilah mempunyaisignifikansisecara spiritualmaupun agama.Kendati begitu,kedua istilah itusering munculdengan biasbiastertentu.Seluruh umatIslam sepakattentang makna shalawat dan menganggapnyasebagai bagian dariekspresi keagamaan yang sangat penting.Sebaliknya, wasilah menjadibahan kontroversi yang cukup kerasdan tak jarang disikapi secaraamat dramatis. Paham Wahhabi diSaudi Arabia memandang masalahini sebagai bid‘ah, bahkan kadangkadangdisebut khurafat, malahansecara ekstrem mereka menyebutnyasebagai syirik.Shalawat adalah kata jamak darishalat. Hanya shalat di sini dikembalikankepada maknanya yanglebih umum, yaitu doa. DalamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3037


DEMOCRACY PROJECTbahasa Inggris, shalat dan doa adalahsama, sedangkan dalam bahasaArab keduanya dibedakan, yaitumelakukan shalat dan berdoa. Ituadalah perbedaan semantik, sementaradari segi bahasa sama saja.Dalam Al-Quran disebutkan, Allahdan para malaikat-Nya memberirahmat kepada Nabi (Q., 33: 56).Kalau Tuhan berdoa, berdoa kepadasiapa? Para ahli tafsir menyebutkanbahwa kalau Allah yang bershalawatatau membaca shalawat kepadaNabi, maksudnya adalah memberiberkah. Shalawat di situ artinyaberkah. Lanjutan dari ayat diatas, yang sering dikutip oleh khatibJumat dalam khutbah kedua berbunyi,Orang-orang beriman, berilahshalawat dan salam kepadanya(Q., 33: 56). Jadi, menurut Al-Quran, mengucapkan shalawatkepada Nabi merupakan perintahAllah, bahkan dikaitkan denganAllah sendiri. Dalam bahasa harian,kira-kira berbunyi begini: sedangkanAllah saja membaca shalawatkepada Nabi, kenapa kamu tidak?Pemberian berkah itu sebetulnyamerupakan suatu penghormatandari Allah kepada Nabi kita. Memangada sebutan-sebutan lainkepada Nabi yang merupakanpenghormatan seperti Allah menghormatinyadengan menegur. Suatuketika, Nabi pernah mengharamkansesuatu yang halal, yaitu madu,lalu beliau ditegur, Hai Nabi! Mengapaengkau mengharamkan yang olehAllah dihalalkan bagimu? (Q., 66:1). Peristiwa ini terjadi saat beliaubertengkar dengan istrinya, kemudiansaking marahnya Nabi seolaholahmau bersumpah, saya tidakmau makan ini lagi, haram. LaluNabi ditegur, mengapa kamu mengharamkansesuatu yang halal untukkamu. Di situ digunakan istilah “Yâayyuha Al-Nabî” (Hai Nabi), yangjuga merupakan sebutan kehormatan.Shalawat kita sampaikan dalamrangka menghormati Nabi sehinggakita tidak berhadapan denganmasalah yang absurd menyangkutpertanyaan kenapa kitamendoakan orang yang sudah mati.Para ustad di pesantren sering membuatsuatu perumpamaan yang sederhana.Misalnya, membaca shalawatbisa mendapatkan pahalakarena Nabi itu ibarat gelas, yangisinya sudah penuh, sehingga kalaukita minta orang lain mengisinya,gelas itu akan luber, dan luberannyamerupakan pahala.Berdoa kepada Nabi adalah suatupenghormatan, yang kemudianmemunculkan semacam “anak tangganya”.Misalnya, untuk Nabi kitamengucapkan, “Shallallâhu ‘alayhiwa sallam” (Semoga Allah memberkatinyadan memberikannyasalam). Tetapi untuk nabi yanglain, biasanya cukup dengan“‘Alayhissalâm”, meskipun ada jugayang membaca “Shallallâhu ‘alayhi3038 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTwa sallam”, misalnya kepada Isa Al-Masih. Untuk tokoh yang bukanNabi seperti para sahabat dan ulama-ulamabesar biasanya disebut“Radliyallâhu ‘anhu” (Semoga Allahmeridlainya). Itu yang diucapkanmisalnya kepada Abu Bakar, ‘UmarIbn Khaththab, Aisyah, dan yanglainnya.SIDRATUL MUNTAHASidrah adalah pohon sidrah. Dalambahasa Inggrisnya lotus tree. Muntahâartinya penghabisan. Pohon sidrahadalah pohon lambang kebijaksanaandan kearifan. Maka kalau Nabi sampaike Sidratul Muntaha (Arab: sidrat almuntahâ),artinya mencapai tingkatkearifan yang tertinggi, yang tidak adalagi kearifan setelah itu sepanjangkemampuan manusia. Nabi melihatnyadalam bentuk pohon yang terang ketikapohon itu diliputi sesuatu. Jadi secaramisterius, penglihatan Nabi tidak bisaberkutik dan hatinya tidak bisa menyimpang,malah terpukau oleh keindahanpohon itu. Inilah SidratulMuntaha. Maka (terutama) dalamagama Semitik ada lambang pohonterang. Pada peringatan Natal, adapohon terang. Pohon terang itu adalahlambang dari kebijaksanaan (wisdom).Apa yang dilihat Nabi adalahsama dengan apa yang dilihat Musadi Gurun Sinai. Pada malam hariyang sangat gelap, dia melihat apidari jauh. Musa mengatakan kepadaistrinya supaya tinggal di tempat,dia mau pergi ke api itu guna mencariobor akibat kegelapan. Ternyatasetelah sampai di sana dilihatnyapohon seolah terbakar. Di balikpohon itulah dia dengar suara Allahyang menyatakan dia sebagai Rasul.Dengan demikian, jelah bahwakonsep pohon terang itu ada dalamagama Yahudi, Nasrani, dan Islam.Kalau orang Nasrani memperingatiNatal dengan pohon terang, tidakada salahnya orang Islam memperingatiIsra-Mikraj dengan pohonterang. Itu pohon sidrah. Tetapiyang lebih penting ialah, Nabi yangsudah sampai ke Sidratul Muntaha,yang sudah sampai kepada puncakpengetahuan dan kearifan, masihdiajari Allah supaya berdoa, “YaTuhan, tambahilah ilmuku.” Halini karena ilmu tidak akan habis.Maka, begitu pulang dari sana,Nabi diperintahkan untuk shalat.SIFAT ALLAH SEBAGAIJENDELA PENDEKATANAl-Asmâ’ Al-Husnâ yang berjumlahkurang lebih 99 seolah-olah menjadijendela-jendela bagi kita untukmasuk secara khusus kepada peng-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3039


DEMOCRACY PROJECTalaman Allah sesuai dengan pengalamansubjektif kita. Kalau dalamkondisi kekurangan rezeki, makakita masuk melalui al-razzâq danmeminta kepada Allah untuk memberikanrezeki. Kalau kita beradadalam dosa, maka kita masuk melaluial-ghafûr untuk memintaampunan kepada-Nya,dan begituseterusnya.Dengan demikian,kita mempunyaichannelkhusus yang mengintensifkanzikir sesuai denganpengalaman kita. Tetapi Nabimengatakan bahwa zikir yang baikadalah Lâ ilâha illâllâh, meniadakansemuanya dan pasrah kepadaAllah sama sekali. Inilah tauhid.Sebab zikir yang membawa kepadatauhid ini, di samping bersifatlahiriah, bisa juga bersifat khafî.Dilihat dari namanya yangkhafî, rahasia, sebenarnya zikir inimerupakan sesuatu yang sangatrahasia, sangat pribadi, berada dalamlubuk hati masing-masing.Dalam bahasa Arab, hal itu disebutlubb, dan itu bisa tidak berbahasa,tanpa bahasa karena yang pentingadalah menghayati kehadiranTuhan dalam diri kita. Rasakanlahbahwa Allah sendiri berfirman,bahwa Allah lebih dekat daripadaurat leher kita sendiri.Dan Dia bersama kamu di manapun kamu berada. Dan Allahmelihat apa yang kamu kerjakan.Ada sebuah hadis yang secararingkas mengatakan bahwa ketikaNabi berkata sedang menungguorang yang akan masuk surga, datangkepadanya seorang yang sederhana.Abdullah ibn Amr sebagaianak muda yang cerdas dan salehmerasa penasaran dengan orangtersebut yang(Q., 57: 4)tampaknya disebutNabi bakalmasuk surga.Ketika Abdullahmengikuti dansampai di rumahnya,ia minta izin untuk menginapdengan alasan sedang bertengkardengan ayahnya. Orang itumempersilakannya. Setelah memperhatikanselama tiga hari tigamalam, Abdullah kecewa karenatidak menemukan sesuatu yang istimewa.Maka, ia minta izin pulangdan dengan jujur mengatakan bahwasebenarnya ia tidak bertengkardengan ayahnya. Ia menginap karenaterdorong rasa penasaran kepadaorang itu yang namanya disebutNabi bakal masuk surga, tetapi tidakada yang istimewa kecualisetiap membalikkan badan dalamtidur selalu menyebut Allah.Dengan kerendahan hati, orangitu mengatakan bahwa begitulahdirinya. Tetapi kalau memang ucapanAbdullah itu serius, dia sendiritidak tahu sebabnya. Hanya saja,orang itu memang selalu ingat3040 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkepada Allah di mana pun dan kapanpun, dan tidak pernah merasairi hati kepada siapa pun, termasukkepada orang yang sedang beruntung.Abdullah mengatakan bahwairi hati inilah yang berat buat kita.Iri hati digambarkan dalam hadissebagai api yang membakar kebaikanorang, seperti api membakarkayu bakar kering. Seperti dikatakanhadis, “Jauhilah perasaan dengkikarena kedengkian itu akan menghabiskankebaikanmu seperti apiyang membakar kayu bakar kering.”Begitu sulitnya menghilangkandengki sehingga kita diajari memohonpertolongan kepada Allahsupaya dijauhkan dari dengki danbahayanya.SIFAT INKLUSIF ISLAMKaum Yahudi dan Kristen banyakdisebut dalam Kitab SuciIslam. Tetapi, kaum Sabian juga disebut,demikian pula, di tempatlain, kaum Majusi atau Zoroaster.Bahkan konsep tentang ahl al-Kitâbitu, baik dalam sejarah politik Islamseperti yang ada pada KerajaanMoghul di India, maupun dalamuraian sebagian para ulama Islam,kemudian diperluas hingga meliputigolongan manusia siapa saja yangmenganut suatu kitab suci. Berkaitandengan ini, Yusuf Ali, misalnya,meragukan apakah orang-orangyang menyebut dirinya sebagai kaumSabian, yang tinggal diHarran—sebuah kota di MesopotamiaUtara—betul-betul bisadigolongkan sebagai ahl al-Kitâb.Soalnya, mereka itu adalah orangorangSyria penyembah bintangdan berkebudayaan Yunani dengankeahlian dalam filsafat. Namun, iaberpendapat bahwa konsep ahl al-Kitâb itu dapat diperluas hingga“meliputi mereka yang tulus darikalangan para pengikut Zoroaster,Kitab Veda, Buddha, Konghucu,dan pada Guru budi pekerti yanglain”. Berikut uraian lengkap YusufAli:“Kaum pseudo-Sabian dari Harran,yang menarik perhatian KhalifahAl-Ma’mun (Ibn Harun) Al-Rasyidpada 830 M. Karena rambut merekayang panjang dan pakaian merekayang khusus, barangkali menggunakannama (Sabian) itu, sebagaimanadisebutkan dalam Al-Quran,dengan maksud memperoleh hakhakkhusus kaum Ahl al-Kitâb. Merekaadalah orang-orang Syria penyembahbintang dengan kecenderungan-kecenderunganHellenistik,sama halnya dengan kaum Yahudidi masa Isa. Cukup meragukan apakahmereka berhak disebut Ahl al-Kitâb dalam artian teknis istilah itu.Tetapi saya kira dalam hal ini(meskipun banyak ahli yang tidaksetuju) istilah (Ahl al-Kitâb) itu dapatdiperluas melalui analogi se-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3041


DEMOCRACY PROJECThingga meliputi para penganutyang tulus dari (ajaran) Zoroaster,Veda, Buddha, Konghucu, danGuru-guru ajaran moral yang lain”.Pandangan di atas itu sejalandengan pandangan MuhammadRasyid Ridla, salah seorang tokohpembaruan Islam dari Mesir yangterkenal, yang pendapatnya dikutipoleh Abdul Hamid Hakim. TokohSumatera Thawalib dari PadangPanjang itu menuturkan bahwaRasyid Ridla pernah ditanya tentanghukum perkawinan lelakiMuslim dengan wanita musyrik danahl al-Kitâb, maka dijawabnya:“Wanita musyrik yang olehAllah diharamkan (atas lelaki Muslim)menikahi mereka dalam ayat disurah Al-Baqarah itu ialah para wanitamusyrik Arab. Pendapat inilahyang dipilih, kemudian diunggulkanoleh tokoh terkemuka para ahlitafsir, Ibn Jarir Al-Thabari. Danbahwa kaum Majusi, Sabian, parapenyembah berhala dari kalanganorang India, Cina dan Jepang adalahpengikut kitab-kitab yang mengandungtawhîd sampai sekarang.”Bahwa kitab-kitab orang India,Cina dan Jepang mengandungtawhîd, menjadi bahan persengketaandi kalangan para ahli. Tapi jikadikatakan bahwa hal itu menurutajaran “asli” kitab-kitab tersebut,maka pendapat demikian sejalandengan “temuan” Max Muller yangdidukung oleh Muhammad FaridWajdi. Dan ini, sepanjang argumenRasyid Ridla dan Abdul HamidHakim adalah berdasarkan keterangandalam Al-Quran bahwaAllah telah mengutus rasul untuksetiap umat (Q., 13: 7), sebagiandari rasul-rasul Allah itu ada yangdiceritakan dan sebagian lain tidakdiceritakan kepada beliau; dan tugaspara rasul itu ialah menyampaikanajaran tawhîd (Q., 21: 25). Karenaitu, Abdul Hamid Hakim menegaskan:“Pada pokoknya, perbedan antarakita (kaum Muslim) dengan ahlal-Kitâb menyerupai perbedaanantara orang-orang ber-tawhîd yangmurni sikapnya dalam beragamakepada-Nya (Allah) dan bertindaksesuai dengan Kitab dan Sunnah (disatu pihak) dan mereka yang berbuatbid‘ah (di lain pihak), yangmenyimpang dari keduanya (Kitabdan Sunnah) itu, yang telah ditinggalkanoleh Nabi untuk kita ....”Dengan penjabaran prinsipprinsipdi atas, kiranya menjadijelas bahwa agama Islam mengajarkansikap-sikap yang lebih inklusivistikdalam bermasyarakat yangmengakui kemajemukan masyarakatitu antara lain disebabkan kemajemukankeberagamaan para anggotanya.3042 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSIFAT TUHAN 20Sifat Allah yang paling banyakdisebut dalam Al-Quran adalah Al-Rahmân, kemudian Al-Rahîm; keduanyaberasal dari akar kata yangsama, yaitu rahmah. Sebuah ayatAl-Quran mengatakan, Tuhan mewajibkanatas diri-Nya sifat rahmat,rahmat-Ku meliputisegala sesuatu(Q., 6: 12). Atasdasar itu, banyakkaum sufi yang berpendapat bahwakalau sifat Allah yang 99 dilukiskansebagai kerucut, puncaknya ialahrahmat. Kalau kita mengambil sifatAllah Swt. sebagai Yang Mahakasih,itu dianggap sudah cukup. Maka,di antara sekian banyak firman Allahyang selalu kita sebut ialah “Bismillâhirrahmânirrahîm”.Tambahanpula, dalam sifat rahmat itu jugaterkandung sifat-sifat yang lain,seperti adil, yang tak lain merupakansuatu sifat kasih, yaitu kasihkepada masyarakat agar tidakditindas oleh yang zalim.Dengan fungsi Al-Asmâ’ Al-Husnâ seperti ini, ada golonganyang berpendirian bahwa “sifat 20”rumusan Asy’ari itu bidah karenahanya merupakan kategori rasionaltentang Tuhan: bahwa secara rasionalTuhan itu ada (wujûd), tanpapermulaan (qidâm), tanpa penghabisan(baqâ’), berbeda denganmakhluk (mukhâlafatu li al-hawâdits).Maka, bagi mereka yang tidaksetuju akan mengatakan bahwamempersepsikan Tuhan melalui katagorirasional memang baik-baiksaja, tetapi apa pengaruhnya didalam hati bahwa Tuhan itu qadîmatau ada tanpa permulaan? Tidakada; karena kitatidak bisa menirunya.LainKetahuilah bahwa Allah beradaantara manusia dan hatinya. jika Tuhan itudisebut Ghafûr,yang akan menimbulkansemacam sugesti bahwaTuhan akan mengampuni segaladosa kita; atau Razzâq yang memberisugesti bahwa Tuhan akanmemberi rezeki kepada kita. Pemahaman-pemahamanseperti ituada fungsinya. Kritik ini terutamadatang dari mazhab Hanbali; merekamemunculkan pertanyaan,mengapa dibatasi hanya 20?Asy’ari terbimbing untuk memformulasikansifat 20 itu karenatantangan zaman. Kita tahu bahwapada waktu itu umat Islam “kebanjiran”falsafah yang serba rasionalistik,yang antara lain menghasilkankonsep seperti ta‘thîl (konsepbahwa Tuhan tidak bisa diberi sifatyang menghasilkan persepsi mengenaiTuhan sebagai entitas yangsangat abstrak sehingga para failasuflebih suka menamakan Tuhansebagai al-sabab al-awwal atauPrima Causa). Menurut Asy’ari,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3043


DEMOCRACY PROJECTpandangan tersebut berbahayakarena Tuhan tidak akan mempunyaidaya cekam kepada masyarakat.Konsep ketuhanan seperti itujuga bersifat sangat “elite” sehinggatidak mampu menggerakkan masyarakat.Suatu paham yang dipersepsisecara abstrak seperti inimenjadi sama dengan konsepAristoteles tentang kekuatan alamyang tidak personal. Artinya, kalauapi berfungsi membakar, ia akanmembakar apa pun, orang salehmaupun orang jahat. Konsep Tuhanseperti ini akan sulit sekalidigabung dengan konsep mengenaipahala dan dosa yang mengharuskanpersepsi mengenai Tuhanyang personal, yaitu Tuhan yang“memerhatikan”, bahwa “kalau kamuberbuat jahat, maka ada balasannya”.Kalau Tuhan itu serbaabstrakseperti dipahami parafailasuf, tujuan agama yang berupamenegakkan moral, bisa hancur.Konsep pahala dan dosa akan tidakterpahami. Tidak ada konsep, misalnya,bahwa memasukkan tangan kedalam api itu dosa. Ia akan terbakar,itu saja.Dalam iklim intelektual begitulahAsy‘ari tampil. KebetulanAsy‘ari adalah seorang sarjana yangpernah menganut metodologi rasionalMu’tazilah, meskipun belakangania meninggalkan paham tersebut.Metodologi rasional itulahyang dia terapkan untuk membelapaham Sunni, dan ketika itulah diaterdorong untuk merumuskanTuhan dalam kategori rasional yangakhirnya menghasilkan sifat 20.Efek sifat 20—meskipun perlu kuranglebih 100 tahun—berhasilmenyelamatkan Islam dari pengaruhYunanisasi dan Romawisasiseperti yang menimpa agama Kristen.SIFAT-SIFAT ALLAHSecara sempurna, sifat-sifatTuhan terkumpul dalam keseluruhannama-nama yang disebut alasmâ’al-husnâ (nama-nama baik)sebanyak 99. Itulah deretan sifatsifatTuhan. Sifat-sifat itu mencakup—bahasasehari-hari kita—watakekstrem kanan sampai ekstremkiri. Sifat ekstrem, misalnya, kitaambil yang serba keras: Allah ituJabbâr (pemaksa), Qahhâr (diktator,hampir-hampir tiran), Mutakabbir(sombong), dan Dzû ‘ntiqâm (pendendam).Tetapi di sisi lain sifat-sifatTuhan serba lunak dan lembut,misalnya, Wadûd (santun), Rahîm(pengasih), Ghafûr (pengampun)dan seterusnya.Mengapa ada sifat-sifat yangbertentangan seperti itu? KarenaAllah adalah zat Mahatinggi yangtidak dapat digambarkan. Gambaranapa pun pasti kurang. Kalau gambarankita tentang Tuhan sebatas3044 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTuhan yang maha pengampun danpenyayang saja, maka berbahaya.Kita akan menganggap Tuhan biasabiasasaja. Kemudian kita menjadisembrono. Kita akan mengalami kelembekanmoral. Kita akan beranggapanbahwa apa pun yang kitalakukan pasti akan diampuni olehTuhan. Tetapi sebaliknya, kalau kitamenghayati Tuhan hanya sebagaizat yang serbakeras: jabbâr, mutakabbir,qahhâr, dan dzû ‘ntiqâm,maka kita akan kehilangan harapan(pesimistis) kepada Allah. Itu punsuatu malapetaka keruhanian. Karenaitu Al-Quran mengatakan,Berdoalah kepada-Nya dengan rasatakut dan rindu (harap-harap cemas—NM)(Q., 7: 56). Janganmemastikan ampunan Tuhan, tetapijuga jangan putus asa dari kemungkinandiampuni. Maka, dalamsuatu ayat, kedua sifat itu dikumpulkansekaligus, Beri tahukankepada hamba-hamba-Ku bahwaAku Maha Pengampun, Maha Pengasih.Dan bahwa azab-Ku sungguhazab yang berat sekali (Q., 15:49-50).SIHIR DALAM AL-QURANSelain mukjizat dan karamah,kemampuan semacam supraalamilainnya yang dikenal dalam masyarakatialah sihir. Tapi berbedadengan mukjizat dan karamah, sihirsenantiasa mengandung maknakejahatan.Apakah sihir itu ada? Pertanyaanseperti itu terdengar sangat sederhana,tetapi barangkali cukup pentinguntuk memulai pembicaraankita. Sebab, selain ada kalanganyang tidak saja meyakini bahwa sihiritu ada—bahkan sepenuhnyamenggunakan sihir itu untuk kepentingansendiri atau kepentinganorang lain, namun ada juga kalanganyang mengatakan bahwasihir adalah sejenis “gugon tuhon”atau takhayul (takhayyul—hasil khayalan).Maka jawaban atas pertanyaanitu ialah bahwa sepanjangyang kita dapatkan dalam kitabsuci, sihir itu memang ada. Bahkansurah yang kedua terakhir dalamAl-Quran, yaitu surat Al-Falaq (Q.,113), merupakan doa memohonperlindungan kepada Allah darikejahatan kaum sihir. Persoalannyaialah bagaimana penilaian Al-Quranterhadap sihir dan para pengamalnyaitu. Dalam Al-Quran, sihir dikaitkandengan kekafiran (yang dalamarti generiknya ialah sikap menutupiatau menolak kebenaran).Ini dapat kita simak dari rentetanfirman suci, Dan sungguh telahKami (Tuhan) turunkan kepada engkau(Muhammad) keterangan-keteranganyang jelas. Tidak ada yangmenolak (kebenaran)-nya kecualiorang-orang durhaka. Apakah setiapkali mereka membuat perjanjian,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3045


DEMOCRACY PROJECTsegolongan dari mereka mencampakannya?Namun, memang sebagianbesar mereka tidak beriman.Dan tatkala datang kepada merekaseorang Rasul dari sisi Allah yangmendukung kebenaranapa yangada pada merekasendiri, justru segolongandari merekayang telah mendapatkankitab suci(terdahulu) mencampakkan kitabAllah ke belakang, seolah-olah merekatidak tahu. Dan mereka turutkanapa yang diceritakan (secara palsu)oleh setan-setan mengenai kerajaanSulaiman. Sulaiman sendiri tidaklahmenolak kebenaran, tetapi setanlahyang menolak kebenaran. Mereka(setan-setan) itu mengajari manusiasihir dan sesuatu yang diturunkankepada Babilonia kepada (dua malaikat)Harut dan Marut. Tetapikeduanya itu tidaklah mengajariseorang pun hal tersebut (sihir)kecuali dengan mengatakan (sebagaiperingatan): “Kami (berdua) initidak lain hanyalah percobaan(fitnah), karena itu janganlah kamumenolak kebenaran (kafir).” Namunmanusia belajar dari kedua malaikatitu sesuatu (sihir) guna memisahkanseseorang dari pasangan hidupnya.Tetapi mereka dengan (sihir) itu tidakakan mampu membahayakan seseorangkecuali dengan izin Allah.Mereka mempelajari sesuatu yangmembahayakan mereka dan tidakmemberi manfaat kepada mereka.Mereka sendiri benar-benar sudahtahu bahwa orang yang membeli(menggunakan) sihir itu tidak akanmendapatkanbagian apa-apaKe mana pun kamu berpaling, disitulah kehadiran Tuhan.(Q., 2: 225)di akhirat.Sungguh jahatharga yang denganitu merekajual diri merekasendiri, kalau saja mereka mengetahui!Padahal seandainya merekaitu beriman dan bertakwa, makapastilah akan mendapatkan ganjaran(kebahagiaan) yang lebih baik darisisi Allah, kalau saja mereka mengetahui!”(Q., 2: 99-103).Dalam firman Allah itu disebutkannegeri Babilonia, suatu negeridi Lembah “Antara Dua Sungai”(Mesopotamia), yaitu antara sungaiFurat (Efrat) dan Dajlah (Tigris)—sekarang Irak. Daerah itu, bersamadengan Mesir, dicatat para ahli sebagaitempat menyingsingnya fajarsejarah umat manusia dan buaian(the cradle) peradaban dunia. DalamBahasa Arab, kawasan yang terbentangdari Nil di barat ke timurmelewati lembah Mesopotamia danterus sampai ke sungai Oxus disebutsebagai “Daerah Berperadaban”(Al-Dâ’irât Al-Ma‘mûrah). Dalampandangan bangsa Yunani, kawasanitu merupakan inti Oikumene (yangharus dibedakan dari istilah Ecumene),3046 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang istilah itu, seperti diartikanAlfred Kroeber, menunjuk “tidakhanya sebagai istilah kawasan, tetapimengacu kepada kompleks historisbudaya agraria yang memiliki hubunganantarkawasan yang khususdengan lingkup yang semakin luas”.Dan Al-Dâ’irât Al-Ma‘mûrah atauOikumene itu, dengan berintikankompleks antara Nil dan Oxus, “Tetapmerupakan tempat sebagianbesar kehidupan bersejarah di belahanbumi ini sampai tiba zamanmodern, ketika masyarakat sistemagrari tidak lagi merupakan bentukyang menentukan bagi masyarakatdi dunia pada umumnya, karenatelah digantikan oleh masyarakatberteknologi modern sejak akhirabad kedelapan belas.”Dua tokoh makhluk yang disebutkandalam firman-firman tersebutsebagai yang pertama mengajarkansihir, yaitu tokoh Harut danMarut disebutkan berasal dariBabilonia yang dalam zaman kunomerupakan asal usul banyak ilmupengetahuan, termasuk astronomi.Kata Yusuf Ali, seorang ahli tafsiryang terkenal, “Harut dan Maruthidup di Babilonia, suatu tempatilmu pengetahuan kuno, khususnyaastronomi.”SIHIR HARUT DAN MARUTIlmu sihir yang dibawa oleh Harutdan Marut adalah ilmu yang berbahayakarena merupakan hasil kerjasamaseseorang dengan setan.Harut dan Marut memang mengajarkannyakepada manusia, namun—sebagaiorang-orang yangbaik—mereka mengingatkan bahwamereka dikaruniai Tuhan ilmu itutidak lain ialah sebagai ujian ataupercobaan. Yaitu, apakah manusiaakan lebih tertarik kepada ilmuyang tampaknya akan segera memberihasil cepat itu (dalam rangkaianfirman suci-Nya diberikan contohnyaberupa kemampuan memisahkanseorang suami dari istrinyaatau seorang istri dari suaminya—suatupraktik yang cukupumum terdapat dalam masyarakat)ataukah menempuh hidup berimandan bertakwa yang walaupun tidaktampak segera hasilnya, namundalam jangka panjang—di belakanghari (al-âkhirah, “Hari Kemudian)—pastimembawa kebahagiaansejati yang lebih baik sebagaiganjaran dari sisi Allah. Sedangkanmereka yang melakukan sihir karenalebih terpukau oleh hasil cepatdan bersifat jangka pendeknya itu,akan berakibat penolakan kepadakebenaran hidup beriman dan bertakwakarena itu di belakang haritidak akan mendapatkan apa-apa,bahkan akan celaka.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3047


DEMOCRACY PROJECTSIHIR PRODUK BABILONIASihir merupakan hasil budayadari kawasan Oikumene, dimulaidari Babilonia, yang dalam Al-Quran disebut sebagai “fitnah”(percobaan) dari Tuhan kepada manusia,lewat “dua malaikat”, Harutdan Marut. Tentang siapa kedua“malaikat” itu,memang ada masalahdi kalanganpara ahli tafsir Al-Quran. Sebabmalaikat umumnyadipahami sebagaimakhlukTuhan serba baik,dan tidak mungkintersangkut dengan suatu upayayang dapat membawa celaka manusia.Dalam hal ini, A. Hassanmemberi keterangan yang patut kitaperhatikan. Menurut dia, “duaorang yang bernama Harut danMarut di negeri Babil yang dipandangsebagai malak (malaikat)oleh orang-orang di sebelah sana diwaktu itu lantaran mereka berduaitu orang-orang yang baik .... Tegasnya,menurut A. Hassan, yangdisebut bernama Harut dan Marutitu sebenarnya adalah manusiabiasa, namun oleh orang-orangBabilonia saat itu menganggapnyasebagai malaikat karena kesalehannya.Keterangan yang sama diberikanoleh Yusuf Ali. Dikatakannya bahwaayat (Q., 2: 99-103) memang telahditafsirkan dengan berbagai cara.Dengan mengutip tafsir-tafsir lama,seperti Tafsîr Al-Haqqânî, Tafsîr Al-Baydlâwî dan Tafsîr Al-Kabîr, YusufAli mengatakan, “...pendapat yangmendekati kebenaran ialah bahwaperkataan “malaikat”dalamfirman itu digunakansecarakiasan (figurative).“Malaikat”berarti “orangbaik, punya pengetahuan,sains (atau kebijakan),dan kekuasaan. Karenamerupakan orang-orang baik, Harutdan Marut tentu saja tidakterlibat dalam kejahatan, dantangan mereka jelas bersih. Tetapiilmu dan seni, jika dipelajari olehorang jahat, dapat digunakan untukmaksud-maksud jahat. Orang-orangjahat, di samping sihir mereka yangcurang, juga mempelajari hanyasedikit saja dari ilmu itu dan menggunakannyauntuk maksud-maksudjahat. Harut dan Marut tidak menyembunyikanilmu, namun tidakpernah mengajari seseorang tanpadengan jelas memperingatkan merekasifat fitnah dan godaan ilmu ditangan orang-orang jahat. Karenamerupakan orang-orang berpan-“To avoid criticism, say nothing,do nothing and be nothing”.(Untuk menghindari kritisisme,jangan berkata apa-apa, janganberbuat apa-apa dan jangan jadiapa-apa)(Pepatah Inggris)3048 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdangan mendalam, mereka (Harutdan Marut) juga melihat penyimpanganyang dapat keluar dari bibirorang-orang jahat yang di selubungdengan ilmu dan memperingatkanmereka terhadap hal itu. Sungguhilmu adalah cobaan dan godaan:kalau kita diberiperingatan,kita tahu bahayanya;jika Tuhanmenganugerahikita dengankebebasankehendak, kitaharus bebas untukmemilihantara yang bergunadan yangberbahaya”.Jadi kedua orang Harut danMarut yang saleh itu berkeistimewaan,yaitu memiliki ilmu yangmemberi kemampuan melakukansesuatu yang tampak bersifat mengatasihukum alam (supernatural),dan itulah yang disebut sihir. Yangdimaksud dengan sihir, menurutBaidlawi dalam kitab tafsirnya yangterkenal, ialah “Sesuatu yang untukkeberhasilannya dimintakan pertolongandengan mendekati setanyang dengan sihir itu manusia tidaklagi bebas. Sihir itu tidak terjadikecuali untuk orang yang mencocokisetan dalam kejahatan dan kebusukanjiwanya, sebab adanya kecocokanitu merupakan syaratterjadinya kerjasama dan salingmembantu. Karena itulah tukangsihir berbeda dari Nabi dan wali”.Baidlawi juga membedakan sihirdari permainan sulap. Sulap ituterjadi hanya karena kepandaianmempermainkan alat-alat atauanggota badan.Sulap biasanyadigunakan untukmenghiburorang sebagaitontonan—danitu tidaklah tercela.Kadang-kadangsulap disebutsihir hanyauntuk melebihlebihkan,karenadalam sulap memang terdapatkecermatan yang tidak tampak padaorang lain.SIHIR: WAWASAN JANGKAPENDEKContoh klasik di zaman-zamanIslam sendiri untuk praktik sihiryang bertujuan meraih hasil untungcepat dan mudah itu—yangkemudian ternyata palsu belaka—ialah ilmu al-kimyâ’ (diinggriskanmenjadi “alchemy” dengan konotasikesihirannya yang kuat). Memangdalam perkembangannya yanglebih jauh al-kimyâ’ tumbuh men-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3049


DEMOCRACY PROJECTjadi ilmu pengetahuan denganmetode empirisnya yang mapan,dan kelak setelah berpindah keEropa menjadi ilmu kimia moderndan dalam bahasa Inggris tidak lagidisebut “alchemy” melainkan “chemistry”.(Karenaasal-usulnya yangberasal dari duniaIslam, maka banyaksekali peristilahanilmu kimiamodern yangberasal dari bahasaArab, sepertialembic [dari al-anbîq], elixir [darial-iksîr], alcohol [dari al-kuhûl],dll.). Tetapi sebelum berkembangmenjadi suatu upaya ilmiah, ataubersamaan dengan perkembangannyamenjadi suatu upaya ilmiahitu, al-kimyâ’ atau “alcemy” berbausihir, dan tujuannya ialah mencarikeuntungan yang mudah dan cepat(dalam hal ini, khususnya mengubahlogam-logam tertentu menjadiemas). Namun, tidak berhasildan sekarang dipandang sebagai sisadari wujud kenyataan bahwa manusiamemang lebih tertarik kepadakeuntungan jangka pendek danpalsu, sementara melupakan atautidak tahan terhadap upaya-upayabersifat jangka panjang yang justrusejati, khususnya upaya-upayamemahami dan mengikuti sunnatullâhyang jelas bermanfaat, berdasarkaniman dan takwa. Karenaitu, sihir sebagai upaya mencari jalanpintas dan cepat, namun sesungguhnyatidak sejati alias palsu,terkait dengan suatu segi kelemahanmanusia, yaitu, seperti di firmankanAllah, Waspadalah (wahaimanusia)! Bahwasebaliknya“Jangan engkau mengabaikanbarang kecil dan remeh, sebabboleh jadi darah tertumpah karenaujung-ujung jarum.”(Syair Arab)kamu ini menyukaisesuatuyang segera, danmengabaikansesuatu yangbersifat mendatang!(Q., 75:20-21).Menafsirkan firman tersebut,Yusuf Ali mengatakan demikian,“Manusia senang kepada yang segeradan hal-hal yang segera. Karenaitu, ia mencantolkan kepercayaannyakepada hal-hal yang bersifatsementara, yang datang dan pergi,dan mengabaikan hal-hal yangbersifat abadi, yang datang perlahan-lahan,dan yang makna hakikatnyaakan terlihat sepenuhnyahanya di akhirat.”Kelemahan manusia melihat danmelakukan sesuatu yang bersifatmendatang atau jangka panjang,serta cenderung terkecoh oleh halhalsegera dan jangka pendek, menyebabkanmanusia tidak tahan terhadapkebenaran. Ia pun lalu menolakatau menutup pintu kebenaranitu, dan jatuh ke dalam perbuatandosa seperti perbuatan sihir, meng-3050 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTabaikan peringatan dua orang baikdari Babilonia, Harut dan Marut.Keterangan Yusuf Ali itu juga sesuaidengan apa yang disebutkandalam Tafsîr Al-Baydlâwî. Dalamkitab tafsir yang cukup terkenal dikalangan pesantren, itu dikemukakanadanya pendapat bahwa perkataan“malaikat” (dalam aslinya,“malak”) dalam ayat itu digunakansebagai kiasan untuk orang yang salehdan berilmu. Jadi, Harut danMarut itu bukanlah malaikat dalamarti kata hakiki, melainkan manusiabiasa namun memiliki kualitas yangtinggi, baik dalam arti kesalehanmaupun dalam arti kebijakan danilmu pengetahuan.SIKAP ABSOLUTISTIKHal yang menghalangi ide pertumbuhandan perkembangan adalahsikap-sikap serba mutlak (absolutistik)akibat keyakinan diri sendiriyang merasa telah “sampai” danmencapai kebenaran mutlak, suatupengertian yang sesungguhnyamengandung pertentangan istilah(contradiction in term). Sebab,bagaimana mungkin suatu wujudnisbi seperti manusia dapat mencapaisuatu wujud mutlak. Justrutawhîd mengajarkan bahwa yangmutlak hanyalah Allah sehinggaKebenaran Mutlak pun hanya adapada-Nya. Maka salah satu sifatatau kualitas Allah ialah Al-Haqq,artinya “Yang benar (secara mutlak)”.Berkenaan dengan ini, IbnTaimiyah sering merujuk kepadasabda Nabi bahwa ungkapan yangpaling benar dari para penyair ialahungkapan penyair Labîd “Alâ kullisyai’in mâ khalâ Allâh bâthilun”(Ingatlah, segala sesuatu selainAllah adalah palsu). Artinya, hanyaAllah yang mutlak, dan selainAllah, meskipun mengandungkebenaran adalah nisbi, dan kebenarannyapun nisbi belaka.Jadi, absolutisme seharusnya tidakterjadi di kalangan kaum Muslim.Apalagi Islam selalu dilukiskansebagai jalan, seperti dapat dipahamidari istilah-istilah yang digunakandalam Kitab Suci (shirâth,sabîl, syarî’ah, tharîqah, minhâj,mansak). Semua itu mengandungmakna “jalan” dan merupakan metafor-metaforyang menunjukkanbahwa Islam adalah jalan menujukepada perkenan Allah dengan segalasifat-Nya.SIKAP PAROKIALISTIKBerkenaan dengan Iptek, ketidakwajaranyang terjadi pada kaumMuslim pada umumnya sungguhbesar. Sebab ajarannya dengan jelasmenunjukkan adanya hubunganorganik antara iman dan ilmu. Hu-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3051


DEMOCRACY PROJECTbungan organik itu kemudian dibuktikandalam sejarah Islam klasikketika kaum Muslim memiliki kosmopolitanyang sejati. Atas dasarkosmopolitanisme itu, umat Islammembangun peradaban dalam artiyang sebenar-benarnya yang jugabenar-benar berdimensi universal.Seperti dikatakan oleh DominiqueSourdel:“Daerah kekuasaan yang luas itu,di mana Islam berkuasa, menampilkandirinya sebagai sangat berbedadari daerah-daerah di mana daerahIslam sedikit banyak berhubungan,dan lebih khusus lagi sangat berbedadari Bizantium kawasan Eropa dimana agama Kristen unggul, jugaberbeda dari lingkungan Asia diIndia dan Turkistan yang tetapmemelihara tradisi lamanya sehinggaistilah Islam juga diterapkanuntuk dunia yang sejarahnya ditandaioleh perkembangan progresifsebuah peradaban yang sejati.”Tetapi kenyataannya sekarang inisebagian besar kaum Muslim, dalammasalah peradaban ini, di manaIptek termasuk di dalamnya, malahbanyak yang bersikap parokialistisdan sempit, jangankan bersemangatkosmopolitan dan universal. Parokialismeitu tecermin dengan jelassekali dalam sikap-sikap menolaksesuatu yang tidak berasal dari kalanganmereka sendiri, atas dasaranggapan bahwa apa yang darikalangan sendiri adalah yang palingbenar, dan lainnya salah. Hal iniberlawanan diametral dengan semangatkosmopolitanisme dan universalismeyang diajarkan Nabi Saw.,dan yang kemudian dipraktikkanoleh umat Islam klasik.Seorang ahli sejarah filsafat, R.T.Wallis mengatakan bahwa para failasufMuslim, termasuk para ilmuwannyaadalah orang-orang yangtulus dalam beragama (Islam), meskipunbarangkali ada dari merekayang paham keagamaannya sedikitberbeda dengan pandangan umumkaum Muslim sebagaimana diwakilioleh pandangan para ulama. IbnSina, misalnya, adalah seorangpenganut “Kebatinan” (Al-Bâthiniyah)menurut ajaran kaum Syi’ahIsma’iliyah. Namun, ia tetap yakinakan keimanan Islam dan menjalankankewajiban-kewajiban keagamaannyadengan teguh, selain itu diajuga hafal Al-Quran. Demikianpula Al-Kindi, Al-Farabi, IbnRusyd, Abu Bakar Al-Razi, Al-Rumi, Al-Khawarizmi, Al-Biruni,dll., yang semuanya adalah parafailasuf dan ilmuwan, yang menjadisasaran kritik dan polemik yang kerasdari kalangan tokoh-tokohagama (rijâl al-dîn), khususnya paraulama fiqih. Tetapi sekeras-kerasnyapercekcokan intelektual di masaklasik, tidaklah pernah menyeretmereka pada sikap-sikap parokialistiksempit dan sikap antiilmuseperti yang sekarang ini mengge-3052 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTjala pada kelompok-kolompoktertentu kaum Muslim. Misalnya,keengganan sementara orang Islamuntuk mengakui pemenang hadiahNobel, Dr. Abdus-Salam, sebagaiseorang ilmuwan Muslim hanyakarena sarjana terkemuka ini kebetulanmenganut aliran Ahmadiyah.Sebab bagi mereka,denganalasan-alasan tertentu,kaum AhmadiyahbukanlahMuslim, dan ajarannya tidaktermasuk Islam. Padahal, jika kitalihat pribadi-pribadi kaum Ahmadiyah,termasuk Dr. Abdus-Salam sendiri, kita mendapatkankesalehan dan kesungguhan beragamayang acapkali justru jauhlebih baik daripada kaum Muslimumumnya. Dan, lebih penting lagi,Dr. Abdus-Salam adalah seorangsarjana yang dengan jelas dan tegasmampu menunjukkan hubunganorganik antara iman dan ilmu, dengankompetensi dan otoritas keilmuanbertaraf internasional.Tidak diragukan lagi bahwaparokialisme dan fanatisme akanmenghalangi kaum Muslim darikemampuan mengejar ketertinggalannyadi bidang Iptek. Kendatibegitu, tampaknya masih ada harapanbahwa parokialisme danfanatisme itu akan tersisih oleh proses-prosespragmatis dan kemanfaatan(expediency) yang nyata.Contoh proses-proses ini ialah,keperluan memperkuat militer denganmemodernisasinya, demi pertahanandan ketahanan negara sebagaimanadilakukan oleh TurkiUtsmani (yang akhirnya tidakbegitu sukses) dan Mesir (olehMuhammad Ali). Dan yang terjadidalam dimensibesar-besaranManusia tidak mendapatkan apaapakecuali yang ia kerjakan. impor teknologitentu saja ialahBarat untuk keperluanindustri, khususnya industriperminyakan, seperti dilakukanoleh negara-negara Teluk.Dalam hal ini simbolik sekali kenyataanbahwa pendidikan tingkatuniversiter dalam arti yang sebenarbenarnyadi Arabia dirintis dandimulai oleh Petroleum College diDahran yang kini berkembangmenjadi sebuah universitas modern.Didirikan sebagai tempat melatihtenaga-tenaga terampil teknologiperminyakan, Petroleum College diDahran tidak ayal lagi telah tumbuhdan berkembang menjadi lembagapendidikan tinggi yang palingbergengsi di Saudi Arabia dibandingdengan lembaga-lembagapendidikan lain mana pun di negeriitu. Kenyataan ini dari satu segi merupakansuatu ironi karena di sebuahnegeri pusat Islam sepertiSaudi Arabia, perguruan tinggi yangpaling bergengsi adalah justru sebuahinstitut teknologi, bukanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3053


DEMOCRACY PROJECTperguruan keagamaan Islam sepertiUniversitas Islam Madinah, UniversitasUmm Al-Qurra di Makkah.Dari segi lain, wajar dan logisbelaka karena perkembangan duniatidak terelakkan lagi menuju ke arahdominasi teknologi dan karenakeharusan menjawab tantanganyang begitu nyata, berupa industrialisasidan pengembangan kemajuankehidupan materiil.SIKAP PERCAYA KEPADA ALLAHKita barangkali masih harusmembicarakan masalah hubunganantara tauhîd dan sikap percaya atauberiman kepada Allah. Pasalnya,secara umum, dalam pandangankeagamaan kaum Muslim Indonesiaterdapat kesan amat kuat bahwaber-tawhîd hanyalah berarti berimanatau percaya kepada Allah. Padahal,jika kita mengkaji lebih mendalamdan teliti Kitab Suci Al-Quran, ternyatapandangan itu tidaklah sepenuhnyademikian. Misalnya, orangorangmusyrik di Makkah yangmemusuhi Rasulullah dahulu ituadalah kaum yang benar-benar percayakepada Allah. Difirmankandalam Kitab Suci:Dan sungguh jika kau(Muhammad) tanyakan kepadamereka, “Siapa yang menciptakanseluruh langit dan bumi?” Pastilahmereka akan menjawab, “Allah!”Katakan: “Apakah telah kamurenungkan sesuatu (berhala) yangkamu seru (sembah) selain Allahitu? Jika Allah menghendaki bahayaatasku, apakah mereka (berhala-berhala)itu mampu melepaskanbahaya-Nya? Dan jika Dia menghendakirahmat untukku, apakahmereka (berhala-berhala) itumampu menahan rahmat-Nya?”Katakan (Muhammad): “Cukuplahbagiku Allah (saja); kepada-Nyalah bertawakal mereka yang(mau) bertawakal”. (Q., 39: 38).Dan sungguh jika kau(Muhammad) tanyakan kepadamereka, “Siapa yang menurunkanair (hujan) dari langit sehinggadengan air itu dihidupkan bumi(tanah) sesudah kematiannya?”pastilah mereka akan menjawab,“Allah!” Katakan: “Alhamdulillâh!.”Tetapi kebanyakan mereka itutidak berakal! (Q., 29: 63).Firman-firman yang menuturkantentang kaum kafir itu dengan jelasmembawa kita kepada kesimpulanbahwa tawhîd tidak hanya berartipercaya kepada Allah, tetapi mencakuppula pengertian yang benartentang siapa Allah yang kita percayaiitu dan bagaimana kita bersikapkepada-Nya serta kepada objekobjekselain Dia.Orang-orang Arab sebelumIslam itu sudah percaya kepadaAllah. Mereka juga percaya bahwaAllahlah yang menciptakan alamraya (seluruh langit dan bumi) dan3054 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenurunkan hujan. Meski begitu,mereka tidak dapat dinamakan kaumberiman (al-mu’minûn) dan,karenanya, juga tidak disebut kaumbertauhid (al-muwahhidûn). Sebaliknya,mereka disebut kaum yangmempersekutukan atau memperserikatkanTuhan (al-musyrikûn,penganut paham syirk, yaitu pahambahwa Tuhan mempunyai syârik[serikat atau sekutu, yaitu “oknum”yang menyertai-Nya dalam hal-halkeilahian]). Padahal mereka punmengakui dan sadar betul bahwasekutu atau partisipan dalam keilahianTuhan itu juga ciptaanTuhan belaka, bukan Tuhan itusendiri, melainkan sesama makhlukseperti manusia. Hal ini digambarkandalam Kitab Suci, misalnya:Dan jika kau (Muhammad) tanyakankepada mereka (orang-orangkafir), “Siapa yang menciptakanmereka (sesama manusia yang merekasembah selain dari Allah itu)?”Mereka (orang-orang kafir) itu pastiakan menjawab, “Allah!” Maka bagaimanamereka terpalingkan (darikebenaran)? (Q., 43: 87).Lebih jauh, pengertian orangorangArab pra-Islam (Jahiliah) itutentang Allah masih penuh denganmitologi. Berkaitan dengan ini,sungguh menarik menelusuri jauhke belakang sejarah dan proses pertumbuhankepercayaan kepadaAllah di lingkungan bangsa Arabdan Jazirah Arabia. Ilmuwan Islamterkenal, Isma’il Al-Faruqi, menerangkanproses pertumbuhan itusebagai berikut:“Inskripsi Arabia Selatan (Ma‘în,Sabâ’ dan Qathabân), begitu pulaArabia Utara (Lihyân, Tsamûd, danShafâ) memberi bukti bahwa suatudewa mahatinggi (supreme deity)yang disebut al-Ilâh atau Allâh telahdisembah sejak masa dahulu kala.Dewa ini mengairi tanah, membuatpalawija tumbuh, rajakaya berkembangbiak, dan sumber air sertasumur mengeluarkan air yang memberihidup. Di Makkah, juga diseluruh Jazirah Arabia, “Allah” diakuisebagai “Pencipta dari semuanya,”“Pangeran seluruh alam.” “Penguasalangit dan bumi, “ “Pengawas tertinggisegala-galanya.” “Allah” adalahnama dewa yang paling banyakdisebut. Tetapi, fungsi-Nya didelegasikanatau diambil-alih oleh dewadewalain yang lebih kecil; danpengaruh-Nya yang luar biasadinyatakan dalam matahari danrembulan, misalnya. Kualitas-kualitas-Nyadijelmakan dan digantikanke dalam dewa-dewa atau dewi-dewiselain dari-Nya (Allah). Denganbegitu, timbullah sejumlah pantheonyang setiap anggotanya melayanisuatu kebutuhan tertentu atausuku tertentu dan mewakili suatuciri khusus, tempat, objek, ataukekuatan yang menunjukkan kehadiran,perhatian dan kekuasaan-Nyayang bersifat ilahi. Allât, seorangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3055


DEMOCRACY PROJECTdewi, anak perempuan Allah yangpertama, digambarkan sebagai rembulanoleh yang lain. Al-‘Uzzâadalah seorang anak perempuan ilahiyang kedua, yang dihubungkandengan planet Venus; Manât, anakperempuan ketiga, mewakili nasib.Dzû al-Syarâ dan Dzû al-Khalâshahadalah dewa-dewa yang mengambilnama dari kedudukan-kedudukanketuhanan; Dzû al-Kaffayn dan Dzûal-Rijl diasosiasikan dengan anggotabadan yang mempunyai maknatertentu, meskipun tidak diketahui.Wudd, Yaghûts, Ya‘ûq, dan Suwâ‘adalah dewa-dewa yang mengambilnama dari masing-masing fungsiketuhanan untuk cinta, pertolongan,perlindungan, dan penerapan siksayang pedih. Dewa Hubal, yangmemiliki patung paling menonjol diKa‘bah, mempunyai tangan yangterbuat dari emas murni. Al-Mâlik(Raja), al-Rahmân (Pengasih), danal-Rahîm (Selamanya Pengasih)mengidentifikasi dewa-dewa ataubarangkali mewakili fungsi-fungsiketuhanan mahatinggi dari suatudewa dengan suatu nama yanglain.”Tilikan Isma‘il Al-Faruqi tentangkepercayaan orang-orang Arab pra-Islam bahwa Allah mempunyaianak-anak perempuan itu juga denganjelas diisyaratkan dalam Al-Quran:“Tanyakan olehmu (Muhammad)kepada mereka, apakah patut bagiTuhanmu anak-anak perempuan, sedangbagi mereka, anak-anak lelaki?!”Juga dalam firman, “Apakah bagi Dia(Allah) anak-anak perempuan, danbagi kamu (orang-orang ArabJahiliah) anak-anak lelaki?” Dan diantara berhala kaum musyrik Arabyang paling terkenal, yaitu Allât (Al-Lâta), Al-‘Uzzâ, dan Al-Manâtmemang disebutkan dalam Al-Quran dipercayai oleh orang-orangArab Jahiliah sebagai anak-anakperempuan Tuhan.Selanjutnya, ada pula indikasibahwa orang-orang Arab Jahiliah itu,sekalipun telah percaya akan adanyaAllah yang menciptakan langit danbumi, juga memitoskan binatangbinatang,seperti jenis burungtertentu yang disebut gharnaq ataugharânîq, yang dipercaya mampumemberi pertolongan atau syafaatkepada manusia dalam berhubungandengan Tuhan. (Suatu kejadian padaNabi yang menyangkut burungmitologi ini, sebagaimana dibahasoleh Ibn Taimiyah, mengakibatkanadanya apa yang kelak dikenalsebagai peristiwa “ayat-ayat setan,”yang acap terbawa-bawa dalampolemik sekitar konsep ‘ishmah, atausifat tak bisa salah, atau “infallibility”,para nabi dan rasul).Dalam latar belakang sosialbudayaJazirah Arabia semacam ini,Nabi Muhammad Saw. mengembantugas suci (risâlah, mission sacrée)untuk menyampaikan seruan kepadaumat manusia agar membebas-3056 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkan diri dari berbagai kepercayaanpalsu itu dan berpegang kepada kepercayaanyang benar.SIKAP TERBUKADalam Kitab Suci terbaca firmanyang artinya kurang lebih demikian:... Maka berilah kabar gembirakepada hamba-hamba-Ku. Yaitu,mereka yang mendengarkan perkataankemudian mengikuti mana yangterbaik. Mereka itulah orang-orangyang diberi petunjuk oleh Allah danmereka itulah orang-orang yangberakal budi (ûlû al-albâb)—(Q.,39:17).Jadi, dalam firman itu dijelaskanbahwa salah satu orang yang memperolehpetunjuk atau hidayahAllah ialah bahwa dia suka belajarmendengarkan perkataan (alqawl)–yangmenurut Al-Razi danAl-Thabari dapat meliputi sabdasabdaNabi dan firman Ilahi, sertapendapat sesama manusia, kemudiandia berusaha memahami apayang dia dengar itu—dan mengikutimana yang terbaik. Disebutkanpula dalam firman itu bahwaorang-orang yang berperilaku demikianitu adalah orang-orang yangberakal budi.Ajaran yang terkandung dalamfirman itu adalah sejalan denganbeberapa nilai yang lain, yang kesemuanyadapat disebut sebagainilai keterbukaan. Nabi sendiri, sebagaiteladan kaum beriman, dipujiAllah sebagai orang yang lapang dadakarena memang dijadikan demikian,seperti difirmankan dalam Al-Quran surat Al-Insyirâh. Dan sejalandengan itu pula, Al-Quranmengkritik orang-orang kafir yangsalah satu ciri mereka ialah jika merekadiingatkan akan suatu kebenaran,mereka berkata, hati kamitelah tertutup sehingga tidak lagisanggup mendengarkan sabda Allahatau pendapat orang lain. Padahalyang terjadi ialah bahwa Allahmengutuk mereka karena sikapmereka yang menolak kebenaran itusehingga mereka pun memangsedikit sekali berkemungkinan untukberiman (lihat Q., 2:88).Semangat ajaran-ajaran KitabSuci itu dipertegas lagi dengan firmanAllah, Dan barang siapa Allahmenghendaki untuk diberi-Nyahidayah, maka Dia lapangkan dadaorang itu untuk (atau karena) Islam;dan barang siapa Allah menghendakinyasesat, maka Dia jadikan dadaorang itu sempit dan sesak, seolaholehnaik ke langit (S., 6:125). Olehkarena itu, jelas sekali bahwa sikapterbuka adalah bagian dari iman.Sebab seseorang, seperti ternyatakandari firman berkenaan dengansikap kaum kafir tersebut di atas,tidak mungkin menerima kebenaranjika dia tidak terbuka. Karenaitu, difirmankan bahwa sikapEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3057


DEMOCRACY PROJECTtertutup, yang diibaratkan dada yangsempit dan sesak, adalah indikasikesesatan.Sedangkan sikap terbuka adalahbagian dari sikap “tahu diri”, yaitutahu bahwa diri sendiri mustahilmampu meliputi seluruh pengetahuanakan kebenaran.Sikap “tahudiri”, dalammakna yang seluas-luasnya,adalahkualitaspribadi yang amat terpuji sehinggaada ungkapan bijaksana bahwa,“Barang siapa yang tahu dirinya,maka dia akan tahu Tuhannya.”Artinya, kesadaran orang akanketerbatasan dirinya adalah akibatkesadarannyaakanketidakterbatasan dan kemutlakanTuhan. Jadi, tahu diri sebagaiterbatas adalah isyarat tahu tentangTuhan sebagai Yang Tak Terbatas,yang bersifat serba Maha.Dalam tingkah laku nyata, “tahudiri” itulah yang membuat orangjuga rendah hati (harap tidak dicampuradukandengan “rendahdiri”). Dan sikap rendah hati ituadalah permulaan adanya sikap jiwayang suka menerima atau receptiveterhadap kebenaran. Inilah pangkaliman dan jalan menuju Kebenaran.“Aku mengikuti persangkaanhamba-Ku mengenai Diri-Ku”.SIKAP TERHADAP TASAWUFSekarang ini sikap Dunia Islamterhadap tasawuf seolah-olah terbagidua, ada yang lebih berorientasi kepadaImam Al-Ghazali dan adayang lebih beriorientasi kepadaIbn Taimiyah.(Hadis Qudsi)Mungkin tidakbisa dibuat garispemisah yangtegas antara keduanya,tetapiperbedaan tekanan orientasi itusangat jelas terasa. Prof. Dr. Hamkamisalnya, adalah seorang “pengikut”Ibnu Taimiyah. Tetapi beliau masihsangat menghargai karya-karyaImam Al-Ghazali dan ajaran-ajaranesoterik Islam pada umumnya. Sedangkanpara kiai di pesantren,meskipun sebagian besar bisa dipastikanmengenal ajaran-ajaran ImamAl-Ghazali, tetapi tidak dapat dikatakanbahwa setiap kiai bersikapsetuju, apalagi mengamalkan ajaran-ajarantarekatnya.Yang menarik adalah, sampaisaat ini negara yang secara resmimelarang amalan tarekat hanyalahKerajaan Saudi Arabia dan RepublikTurki. Namun, alasan pelarangankepada negara ini berlawanan;Saudi Arabia melarang tasawuf karenadinilai bertentangan denganajaran-ajaran Islam murni (puritanismeortodoks), sedangkan Turkimelarangnya karena bertentangan3058 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan paham hidup modern (sekularisme):sebuah pertemuan yangcukup ironis antara kedua ekstremitasgaya hidup yang menguasaikaum Muslimin di dunia. Mungkinlebih tepat dikatakan bahwa ajaranajaranMuhammad Ibn Abd Al-Wahhab (di Saudi Arabia) sangatanti-sufisme dan tarekat karena adanyapraktik-praktik pada tasawufyang mengagungkan orang-orangsaleh dan makam-makam mereka,meskipun bukan merupakan ajaranajaranaksetik dan esoteris padatasawuf. Sedangkan kaum Kemalis(Turki) lebih cenderung menilainyasebagai bentuk kekolotan saja,sebagaimana juga gejala-gejalakeagamaan yang lain, sampaisampaisoal pemakaian huruf danbahasa Arab.SIKAP TIDAK SATU GARISKitab Suci Islam mengajarkansikap tidak satu garis terhadap agama-agamalain, khususnya Yahudidan Kristen. Sikap keras dan lunakdilakukan menurut konteksnya,namun disertai dengan seruan,tersirat ataupun tersurat, agarsemua pihak kembali ke jalan yangbenar. Sikap keras Islam terhadapkaum Kristen terutama ditujukankepada pahamnya yang mempertuhankanIsa Al-Masih (Q., 4: 171-172). Tetapi sikap lunak dan penuhsimpatinya sungguh sangat mengesankan.Di suatu tempat dalamKitab Suci disebutkan bahwa Allahmenanamkan dalam hati para pengikutIsa Al-Masih rasa kasih dansayang (Q., 57: 27). Juga disebutkanbahwa sedekat-dekat manusiakepada kaum Muslim ialah kaumKristen. Berikut ini ayatnya:Engkau (Muhammad) pasti akantemukan bahwa di antara manusiayang paling sengit rasa permusuhannyakepada orang-orang beriman ialahkaum Yahudi dan mereka yangmelakukan syirik. Dan engkau pastiakan temukan bahwa sedekat-dekatmereka dalam rasa cintanya kepadaorang-orang beriman ialah yang menyatakan,“Sesungguhnya kami adalahorang-orang Nasrani.” Demikianitu karena di antara mereka terdapatpendeta-pendeta dan rahib-rahib,dan mereka tidak sombong (Q., 5:82).Karena itulah Nabi Saw. dan kaumberiman menunjukkan simpatiyang besar kepada Romawi (Bizantium)ketika negeri itu kalah perangoleh Persia yang Majusi sehinggaAllah menghibur Nabi dan kaumberiman dan menjanjikan kemenanganBizantium atas Persia beberapatahun lagi, yang ternyatabenar (Q., 30: 1-4). Maka, padadasarnya, secara ‘aqîdah, para‘ulamâ’ Islam tetap berusaha menunjukkansikap yang positif kepadakaum Kristen dan Yahudi,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3059


DEMOCRACY PROJECTtanpa kehilangan pandangan kritismereka seperlunya. Ibn Taimiyah,misalnya, betapapun kerasnyapolemik yang ia lancarkan terhadapkelompok-kelompok yang dipandangnyamenyeleweng, namunsetiap kali masih berusaha untukmenegakkan kembali sikap yanglebih adil dan wajar kepada mereka.Terhadap kaum Kristen, misalnya,Ibn Taimiyah menyatakan salah satusikapnya demikian: “Ajaran yangdibawa oleh Al-Masih adalah lebihagung dan lebih mulia (daripadaajaran Yunani Kuno). Bahkan kaumNasrani setelah mengubah agamaAl-Masih dan menggantinya punmasih lebih dekatkepada hidayahdan agamakebenaran daripadapara failasuf(Yunani) musyrikitu, yang kepekatansyirikmereka telahmerusak agamaAl-Masih, sebagaimanadikemukakanpara ahli.”Oleh karena itu senantiasa terbukaluas bagi agama-agama diIndonesia khususnya dan di duniaumumnya untuk bertemu dalampangkal tolak ajaran kesamaan (kalîmahsawâ’), yaitu Ketuhanan YangMaha Esa, seperti dikehendaki olehAl-Quran melalui Nabi Saw. dankaum Muslim (Q., 3:64). Terutamalagi di Indonesia, dukungan kepadaoptimisme itu lebih besar dan kuat,karena, pertama, bagian terbesarpenduduk beragama Islam; dankedua, seluruh bangsa sepakat untukbersatu dalam titik pertemuanbesar, yaitu nilai-nilai dasar yangkita sebut Pancasila.SIKAP TIDAK TOLERANPENYEBAB KEMUNDURANAl-Ghazali bukanlah penyebabkemunduran peradaban Islam. Justruia telah mencoba untuk ikutmengatasi persoalanitu, danmenghilangkanpenyebab utamanya,yaitusikap-sikap tidaktoleran, baikintra Islammaupun antaragama.Sikapsikaptidak tolerandan fanatikkepada mazhab atau golongansendiri itulah yang menyebabkanumat Islam mundur. Tidak saja karenasikap-sikap itu menyedot energimasyarakat, tapi juga memalingkanperhatian orang dari hal-halyang lebih mendasar dan menentukanperkembangan dan kemajuanperadaban. Syaikh Muhammad3060 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTRasyid Ridla, seorang tokoh pemikiranIslam Zaman Modern dariMesir (murid dan teman SyaikhMuhammad Abduh), dalam mukaddimahnyauntuk penerbitan kitabAl-Mughnî (oleh Ibn Qudamah)menggambarkan sikap-sikap tidaktoleran itu demikian:Mereka yang fanatik kepadamazhab itu mengingkari bahwaperbedaan adalah rahmat, semuanyabersikeras dalam sikap pastinyabertaqlid kepada mazhabnya, danmengharamkan para penganutnyauntuk mengikuti yang lain sekalipununtuk suatu keperluan yangmembawa kebaikan. Sikap salingmenjatuhkan satu sama lain sudahdikenal dalam buku-buku sejarahdan buku-buku lain, sehingga dapatterjadi bahwa sebagian orang Islam,jika mereka dapati penduduk suatunegeri bersikap fanatik kepadamazhab selain mazhab mereka sendiri.Mereka pandang penduduknegeri itu bagaikan memandangonta yang penyakitan.Rasyid Ridla juga menceritakanbahwa pada Zaman Modern ini, diakhir abad ketiga belas Hijri, diTripoli, Syria, beberapa tokohmazhab Syafi‘i mendatangi mufti(pembesar ulama) agar ia bisa membagimasjid setempat menjadi duaantara mereka dan para penganutmazhab Hanafi. Alasannya, tokohtertentu dalam mazhab Hanafi itumemandang para penganut mazhabSyafi‘i sebagai ahl al-dzimmah (non-Muslim yang harus dilindungi) berdasarkanpendapat yang saat itumenyebar luas bahwa seorang penganutmazhab Hanafi tidak dibenarkannikah dengan seorang penganutSyafi‘i. Para penganut mazhabSyafi‘i itu diragukan imannya karenamembolehkan orang mengatakan“Saya beriman, insyâ’ Allâh.”Hal itu menunjukkan bahwa merekatidak mempunyai kepastian dalamiman mereka padahal iman menuntutkeyakinan.Fanatisme dan pertentanganmazhab itu merupakan kelanjutandari fanatisme dan pertentanganmazhab yang merajalela di zamanAl-Ghazali. Seorang qâdlî (semacampemimpin badan peradilan syariah)yang bermazhab Hanafi dari Damaskus,yaitu Muhammad IbnMusa Al-Balasaghuni (wafat 506H), pernah mengatakan, “Seandainyasaya berkuasa, saya akan tarik jizyah(pajak non-Muslim) dari parapenganut mazhab Syafi‘i.” Dan sebaliknya,tidak kurang tokoh darimazhab Syafi‘i yang amat besar,yaitu Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini, guruAl-Ghazali, mengutuk mazhabHanafi karena,(1) membolehkanwudlu’ dengan khamar dari kurma;(2) berpendapat bahwa kulit anjingyang disamak adalah suci; (3) membolehkanmembuka shalat dengantakbir dalam terjemah bahasa selainArab seperti bahasa-bahasa TurkiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3061


DEMOCRACY PROJECTatau Hindi; (4) dan dalam shalatitu boleh hanya sekadar membacasepotong kata-kata dari Al-Quranseperti kata-kata “mudhâmmatân”,dari surat Al-Rahmân/55:64; (5)boleh meninggalkan rukuk; (6) bolehmembungkuk dua kali tanpaduduk antara keduanya; (7) bolehtidak membacatasyahhud (bacaansyahadat dalamtahîyah); (8)boleh berbicaradengan sengaja(tidak terpaksa); (9) membatalkanwudlu dengan keluar angin, misalnyasebagai cara mengakhirishalat tanpa ucapan salam.Lalu Al-Juwaini menuturkan sebuahkisah ketika Sultan MahmudIbn Al-Sabaktani hendak membuatkeputusan memilih salah satumazhab: Syafi’i atau Hanafi. seorangulama bernama Al-Quffal Al-Marwazi berhasil meyakinkan sultanuntuk memilih mazhab Syafi’idengan jalan mendemonstrasikansembahyang menurut masing-masingmazhab itu dan silakan melihatsendiri mana sembahyang yangbaik. Al-Quffal mula-mula bersembahyangmenurut mazhab Syafi’i,dengan melengkapkan semua syaratdan rukun sembahyang yang dikenal,ditambah dengan amalan-amalansunnahnya. Kemudian ia melakukancontoh sembahyang yangdibenarkan oleh mazhab Hanafi: ia“Sebaik-baik zuhud adalah menyembunyikanzuhud”.kenakan pakaian dari kulit anjingyang telah disamak; menempeli seperempatpakaian itu dengan najis;berwudlu’ dengan air khamar darikurma padahal saat itu adalah musimpanas sehingga badan Al-Quffaldirubung lalat; wudlu’-nya sendiriterbalik-balik, tidak urut; lalumenghadap kiblat;memulai(Hadis)sembahyang tanpaniat; membacatakbir dalambahasa Persi;membaca ayat dalam bahasa Persi;lalu membungkukkan badannyadua kali seperti ayam jago yangberkokok tanpa diseling dan tanparukuk; membaca tasyahhud; danakhirnya, buang angin tanpa salam.Lalu Al-Quffal berkata, “WahaiSultan, inilah sembahyang AbuHanifah!” Sultan menyahut, “Kalauternyata sembahyang mereka tidakdemikian, aku hukum bunuh engkau,sebab sembahyang seperti itutidak dibenarkan oleh orang yangberagama.” Tentu saja, kata Al-Juwaini, kaum Hanafî sendiri mengingkaridan menolak bahwa merekamengerjakan sembahyang sepertiitu. Maka Al-Quffal pun memintadihadirkannya dua kelompok tersebutbersama-sama di hadapan Sultan.Kemudian Sultan memintaseorang Nasrani (untuk menjagakenetralan) membaca kitab keduamazhab itu. Lalu disimpulkan bah-3062 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTwa sembahyang menurut Hanafîmemang dapat terjadi seperti dicontohkanAl-Quffal di atas. Karenaitu, Sultan pun menolak mazhabHanafi dan berpegang dengan kukuhkepada mazhab Syafi’i.SIKAP TIRANIKSikap tiranik (dalam istilah Al-Quran disebut thughyân, yang darikata-kata itu terambil istilahthâghût, “si tiran”), adalah sikapyang selalu ingin memaksakankehendak kepada orang lain tanpamemberi peluang kepada kepadaorang itu untuk melakukan pertimbanganbebas. Dalam firmanAllah berkenaan dengan laranganmemaksakan agama, sikap tiranikitu dipertentangkan dengan imankepada Allah (Q., 2: 256).Mengapa begitu? Karena dalamsikap tiranik terselip pandangan,bahwa diri sendiri pasti benar, danorang lain pasti salah. Yaitu, pandanganmemutlakan diri sendiri.Padahal jika kita telah menyatakanberiman kepada Allah, maka salahsatu konsekuensinya ialah pengakuandan kesadaran, sedangkanyang lain semuanya nisbi. Dan yangmutlak tentu tak terjangkau sertatak terpahami wujud dan hakikatnya.Maka menurut Kitab SuciAllah itu, Tidak ada sesuatu apa punyang semisal dengan Dia (Q., 42:11), dan Tidak seorang pun yangsepadan dengan Dia (Q., 112: 4).Berpikir dan memahami tidaklain ialah membuat asosiasi dalamotak seseorang antara sesuatu yangbelum diketahui, serta yang ingindipahami di satu pihak dengansesuatu yang telah diketahui sertayang ingin dipahami dalam simpananingatan atau pengertiannya,di pihak lain. Sedangkan apa yangkita ingat atau simpan dalampengertian kita itu tidak lain ialahhasil penumpukan pengalaman danpemahaman kita sebelumnya. Kitamemahami sesuatu jika sesuatu ituanalog, semisal atau sebanding.Jika, karena Allah tidak analogatau tidak dapat dibandingkandengan suatu apa pun, maka Diatidak mungkin diketahui atau terjangkauoleh pengertian manusia.Itulah sebabnya Rasulullah Saw.bersabda, kurang lebih, “Pikirkanlaholehmu alam ciptaan dan janganmemikirkan Wujud Maha Pencipta,karena kamu tidak akan mampumemperkirakan-Nya.” Kita mengetahuitentang Allah hanya berkenaandengan beberapa sifat-Nyayang diberitakan kepada kita olehpara Nabi dan Rasul yang mendapatwahyu dari Allah sendiri. Dankita menerima berita itu dengansikap percaya.Dengan kata lain, karena yangmutlak mustahil terjangkau olehyang nisbi, maka Allah serta Kebe-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3063


DEMOCRACY PROJECTnaran Mutlak juga mustahil terjangkaumanusia. Sehingga kalaukita mengaku “mengetahui yangmutlak”, akan timbullah letak logikanya,bahwa beriman kepadaAllah dengan sendirinya berarti menolakabsolutism sesama makhluk,termasuk diri sendiri, sehinggasecara otomatis juga berarti menolaktirani atau thâghût.Beriman kepada Allah berartimemandang diri sendiri sama denganorang lain, dengan potensiyang sama untuk benar dan untuksalah. Maka iman membuat orangmenjadi rendah hati atau tawadlu,bersedia melakukan musyawarah(“rembukan”—A. Hassan) dengansesamanya. Dia tulus untuk kemungkinanmenerima kebenaranorang lain dan mengakui kesalahandiri sendiri. Dalam bahasa modern,seorang yang beriman tidak akanmenjadi diktator, despot, tiran, totaliter,atau sebangsanya, melainkanmenjadi demokratis dan egaliter(berpaham kesamaan asasi semuaorang). Itulah sebabnya, sekali lagi,Kitab Suci mempertentangkan antarasikap tiranik dan beriman kepadaAllah. Maka Fir‘aun yangtiranik itu adalah seorang yang kafirdan musyrik.SIKAP UMAT ISLAMTERHADAP PANCASILAMungkin pada saat sekarang iniada sementara orang menganggapbahwa membicarakan hubunganantara Islam dengan Pancasila terasasangat membosankan, karena sudahterlalu sering dibahas. Tetapi, justruini menunjukkan bahwa memangada masalah dalam hal ini. Setidaknya,ada lima poin hipotesis yangdapat kita temukan di sini:1. Seandainya kita bisa kembali kemasa lampau dan mengulangisejarah, maka kita akan membuatPiagam Jakarta tidak memuatrumusan Pancasila dengantujuh kata-katanya yang“terkenal” itu. Alasannya adalahbahwa kata “Syariat” sepertiyang maknanya tersirat dalamtujuh kata-kata itu menunjukkanadanya bias pemahamanpada Islam yang terlalu beratke orientasi (hukum) fiqih. PadahalIslam tidak hanya mencakupfiqih, malah hukum fiqihbukan inti ajaran Islam. Intiitu didapatkan dalam ajarantentang “taqwâ min Allâh waridlwân” (takwa dan ridla Tuhan)yang disebut Al-Quran(Q., 9: 109) sebagai dasar kegiatanhidup yang benar. Jadi,seharusnya bunyi sila pertamaitu ialah “Takwa dan ridla TuhanYang Maha Esa”. Mungkin3064 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTjuga malah cukup dengan “KetuhananYang Maha Esa” sepertiyang ada sekarang, denganpengertian bahwa ungkapanitu menunjuk pada semangatdan jiwa yang sama denganungkapan Al-Quran “taqwâmin Allâh wa ridlwân”. Kemudiankesepakatan bahwaPiagam Jakartaitu menjadirencana “Declarationof Independence”Indonesia ditepati,lalu dipatribahwa falsafahyang dikandungnya itusudah permanen, tidak bolehdipersoalkan lagi. Tetapi, kitatidak bisa mengubah kenyataansejarah; Piagam Jakarta tetapmemuat tujuh kata-kata itu,sekalipun tidak digunakanuntuk deklarasi kemerdekaansebagaimana direncanakan.2. Pengandaian kedua adalah mengenaihasil sidang 18 Agustus1945. Setelah rumusan Moh.Hatta yang menghilangkan tujuhkata-kata itu diterima, mestinyadinyatakan (dan diterima)sebagai rumusan yang permanen,tidak perlu dipersoalkanlagi. Jadi, tidak perlu adarencana hendak diadakan sidangpembuat Undang-UndangDasar permanen seperti“Aku adalah hasanah yang tersimpan;dan Aku inginkan agardiketahui, maka Aku ciptakanalam semesta.”(Hadis Qudsi)yang dijanjikan Bung Karno.Dari pengandaian ini, kita akanberjalan sebagai bangsa Indonesiayang sejak dari berdirinyasudah sepakat akan dasar negaranya,seperti bangsa dan negaraAmerika Serikat dengan“Declaration of Independence”-nya.3. Pengandaianketiga,tentu saja inijuga tidak terjadi.Jika kelompokIslampada waktuitu, sepertidinasihatkan Moh. Hatta,tidak terus dengan perjuanganmereka yang hendak mendirikannegara dengan berdasarkanIslam, tetapi cepatmengambil inisiatif kembali kePancasila, maka paling tidak inidapat menutup lowongan inisiatifbagi PKI. Tetapi, ini jugatidak terjadi, lalu keluar DekritPresiden 5 Juli 1959 untukkembali ke UUD 1945.4. Dekrit itu sendiri—dari sudutpandangan kelompok tertentukalangan politisi Islam—mestinyaharus dianggap membuatdasar dan falsafah negara lebihbaik daripada yang ada dalamrumusan 18 Agustus 1945 itu.Sebab, ia menyebutkan PiagamJakarta sebagai suatu dokumenEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3065


DEMOCRACY PROJECThistoris yang menjiwai danmerupakan rangkaian kesatuandengan UUD ’45. Dekrit ituditerima dengan aklamasi DPRpilihan rakyat. Jadi, kelompokIslam pun (termasuk Masyumi)menerimanya. Seharusnya PresidenSoekarno menanggapipositif penerimaan aklamasiDPR itu dan meneruskan bisnispolitik Republik menurutkonstitusi baru—yaitu, UUD’45 dengan penuh tanggungjawab dan konsekuen—sepertidikehendaki Masyumi. Tetapi,yang ia lakukan justru membubarkanDPR pilihan rakyat,dan membentuk DPRGR yanglalim. Inilah permulaan malapetaka yang berakhir denganmeletusnya Gestapu/PKI.5. Orde Baru sekarang ini, sepanjangucapan para pemimpinnya,bertekad hendak melaksanakanUUD ’45 beserta Pancasilanyasecara murni dankonsekuen, sebagaimana yangdiamanatkan dalam DekritPresiden 5 Juli 1959 tersebut.Eksperimen-eksperimen untukitu memang sedang dilaksanakan,meskipun pada pelaksanaannyaada sebagian yangtidak konsisten. Mestinya semuaunsur masyarakat danbangsa Indonesia menyertaieksperimen-eksperimen itusecara “aktif”. Maka, timbulpertanyaan yang terbit darirasa khawatir, apakah umatIslam Indonesia—dalam hubungannyadengan Pancasila—pada masa Orde Baru yangberumur hampir 30 tahun iniakan kehilangan tongkat untukkesekian kalinya? Rasanya tidak.Kita berharap kita tidaklagi salah dalam membaca keadaan.Nabi saw bersabda,“Seorang Muslim tidak bolehterperosok dalam satu lobangsampai dua kali.”Namun, di sini kita ingin menegaskanpendirian bahwa Pancasilaadalah sebuah ideologi terbuka dandemokratis. Ia harus dicegah jangansampai meluncur menjadi rumusanrumusandogma yang mati dankaku. Jelas kita melihat Pancasiladari sudut pandangan sebagaiorang-orang Muslim, dan kita mempertimbangkannyadari sudut pertimbanganajaran-ajaran Islam.Tidak ada orang yang berhak melarangkita berbuat begitu kecualikalau Islam bisa dihapuskan dariIndonesia dan kita atau anak cucukita dipaksa masuk agama ataupandangan hidup lain. Tetapi,menurut keyakinan kita, usaha ituakan membuat pelakunya berhadapandengan Tuhan Yang MahaEsa. Kalau mereka juga berkeyakinandilindungi Tuhan (tepatnya,3066 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsuatu “tuhan”), maka biarkanlah“tuhan” meraka itu berhadapandengan Tuhan Yang Maha Esa.Selain hal-hal historis politis tersebut,sebagian umat Islam—melaluipara pemimpinnya—memang mempunyaipersepsi yang salah padaPancasila dalamhubungannya denganagama Islam.Kesalahan ini tampaknyasekarangsudah sangat berkurangdan kita boleh merasa optimistisuntuk masa mendatang.SIKAP-SIKAP PEMBEBASANBangsa Indonesia sekarang denganmantap memasuki era pembangunan.Kesadaran akan mutlaknya pembangunanmuncul secara meyakinkansejak tumbuhnya Orde Baru. Sebelumnyaorientasi pembangunan belummerupakan kesadaran seluruh rakyat,tetapi hanya merupakan kebijaksanaankabinet-kabinet tertentu. (Menurutanalis H. Feith, di Indonesia terdapatdua jenis pemerintahan, atau kabinet,yang pernah memerintah, yaitu administratif[berorientasi pembangunan]dan solidarity making [berorientasipolitik], yang secara kebetulan tecerminkanpada dua kepribadian dalam“dwi tunggal”, Soekarno-Hatta yangagak kontras).“No pains no gains” (Tanpa penderitaan,tidak akan ada pencapaian).Pada tahap sekarang, pembangunandi bidang ekonomi diprioritaskan.Kita sama-sama mengetahuibahwa prioritas ini dipilihkarena desakan untuk mengatasimasalah kemelaratan umum rakyatkita. Jika pembangunan ekonomiini mencapai sasarannya,daneksesnya bisa ditekanseminimalmungkin (misal,kian melebarnyajurang antara si kaya dan simiskin), maka kemakmuran akanberpengaruh lebih luas dan positifbagi pengembangan segi-segi kehidupannon-ekonomi. (Jika kemiskinanmendekatkan seseorang kepadakekafiran, maka seharusnyakebalikannya: kemakmuran mempertinggimutu iman atau martabatmanusia).Dengan pembangunan, masadepan bangsa kita secara sederhanadapat digambarkan sebagai masyarakatyang berubah dari pola-polaagraris ke pola-pola industrial. Bahkansecara universal, bentuk masadepan manusia ditentukan oleh penguasaanteknologi, pengembanganekonomi, automation of production,dan campur tangan ilmu pengetahuandalam perikehidupan sehari-hari.Hal itu pasti berpengaruhpada pandangan hidup manusia,termasuk pada doktrin-doktrin yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3067


DEMOCRACY PROJECTdisodorkan oleh masyarakat keagamaan.Jadi, perubahan sosial takmungkin bisa dihindarkan. Masalahnyaialah apakah perubahan sosialakan kita biarkan terjadi karenadesakan sejarah dan tekanannya(accidental), atau kita menyongsongnyadengan persiapan-persiapanyang semestinya, kemudian ikutserta mengarahkan secara sadar (deliberated).Oleh karena yang pertamaakan tak terkendalikan danmungkin menimbulkan kecelakaankecelakaansosial (social disasters),maka yang kedua harus dipilih. Kitaharus menyiapkan diri bagi perubahanitu dan mengarahkannya.Agama Islam, bagi kita, merupakankeyakinan. Bagi bangsa Indonesia,secara empiris atau kenyataan,Islam merupakan agama bagian terbesarrakyat. Karena itu, sikap-sikapyang diterbitkan atau disangka diterbitkanoleh agama Islam, akanmempunyai pengaruh besar sekalibagi proses perubahan sosial. Bagiperubahan sosial, peranan Islamakan diwujudkan dalam dua sikap:menopang atau merintangi. Hal inibergantung pada para pengikutnya.Guna menopang, menyertai,bahkan melakukan sendiri danmengarahkan perubahan sosial tersebut,kita harus mampu melepaskandiri dari sikap-sikap yang tidakkondusif bagi pembangunan danmodernisasi, yang dihasilkan olehcetakan lingkungan agraris kita.Secara positif, kita harus menciptakansikap mental baru yang “ilmiah”.Bila dikonkretkan—denganmelihat latar belakang yang ada—maka pada saat ini, perlu sekalimengadakan liberalisasi (pembebasandari nilai tradisional yang bersifatmenghambat), sekularisasi(pembebasan masalah-masalah danurusan-urusan duniawi dari belenggu-belenggukeagamaan yang tidakpada tempatnya), serta bentukbentuksikap pembebasan (liberatingattitude) lainnya (semua initelah dibicarakan sejak beberapawaktu yang lalu, dan kiranya dapatdianggap pengetahuan yang sudahumum). Yang erat sekali hubungannyadengan masalah ini ialah keharusankita—orang-orang Islam—untuk mengembalikan agama Islamsebagai agama perseorangan, di manatak terdapat lembaga kependetaandengan suatu wewenang keagamaan(lâ rahbâniyat-a fî ‘l-Islâm).Perspektif kemakmuran ekonomitersebut, dan pencabangan-pencabangannyayang dekat, masih beradadalam lingkungan penggarapanilmu pengetahuan. Tapi sesudahitu, ilmu akan tidak berdaya menjawabmasalah-masalah asasi kemanusiaan.Menurut Ivan Svitak,masalah kesejahteraan manusiatudak mungkin disederhanakanbegitu saja menjadi sekadar dataempiris ilmu pengetahuan, sebab ia3068 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTakan juga berurusan dengan masalah-masalahnilai-nilai dan pandangantentang tujuan hidupmanusia. Sebab, nilai-nilai menetapkanarah tujuan kegiatan sosialdan sekaligus merupakan sumbermotivasi serta pendorong bagiaktivitas-aktivitas tersebut.Karena nilai merupakan masalahkeyakinan, maka di sini dituntutadanya peranan mutlak agama. Disini nilai-nilai keagamaan hendaknyadiwujudkan menjadi kemanusiaanyang aktif, menjiwai kegiatankegiatanpraktis manusia, gunamewujudkan apa yang sering kitasebut masyarakat adil dan makmur(dunia [sekular] dan ilmiah) yangmendapatkan ridlâ Tuhan YangMaha Esa (ukhrawi atau religiusdan spiritual). Sebab, esensi kemanusiaantidak terbatas pada pertumbuhanmaterial semata-mata,melainkan meliputi pengembangansepenuhnya diri manusia itu, danpembebasannya, sehingga ia akandapat menumbuhkan cipta rasanya,mengembangkan bakat-bakat dankecerdasan untuk menghayati kekayaandan keindahan dunia.SIKLUS FITRAHIbadah puasa selama sebulan diakhiridengan Hari Raya Lebaranatau Idul Fitri (‘îd al-fithr, “SiklusFitrah”), yang menggambarkan tentangsaat kembalinya fitrah ataukesucian asal manusia setelah hilangkarena dosa selama setahun, dansetelah pensucian dari dosa itu melaluipuasa. Dalam praktik yangmelembaga dan mapan sebagai adatkita semua, manifestasi dari Lebaranitu ialah sikap-sikap dan perilakukemanusiaan yang setulus-tulusnyadan setinggi-tingginya. Dimulaidengan pembayaran zakat fitrahyang dibagikan kepada fakir miskin,diteruskan dengan bertemu sesamaanggota umat dalam perjumpaanbesar pada shalat ‘Id, kemudiandikembangkan dalam kebiasaanterpuji bersilaturrahmi kepadasanak kerabat, dan teman sejawat,keseluruhan manifestasi Lebaran itumenggambarkan dengan jelas aspeksosial dari hasil ibadah puasa.Adalah bersyukur atas nikmatkaruniayang merupakan hidayahAllah kepada kita itu, maka padahari Lebaran kita dianjurkan untukmemperlihatkan kebahagiaan dankegembiraan kita. Petunjuk Nabidalam berbagai hadis mengarahkanagar pada hari Lebaran tidak seorangpun tertinggal dalam bergembiradan berbahagia, tanpaberlebihan dan melewati batas.Karena itu, zakat fitrah sebenarnyalebih banyak merupakan peringatansimbolik tentang kewajibanatas anggota masyarakat untuk berbagikebahagiaan dengan kaumyang kurang beruntung, yang ter-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3069


DEMOCRACY PROJECTdiri dari para fakir miskin. Dari segijumlah dan jenis materialnya sendiri,zakat fitrah mungkin tidaklahbegitu berarti. Tetapi, sama denganibadah kurban, yang lebih asasidalam zakat fitrah ialah maknanyasebagai lambang solidaritas sosialdan rasa perikemanusiaan. Denganperkataan lain, zakat fitrah adalahlambang tanggung jawab kemasyarakatankita yang merupakan salahsatu hasil pendidikan ibadah puasa,dan kita manifestasikan secaraspontan.Tetapi, sebagai simbol dan lambang,zakat fitrah harus diberi substansilebih lanjut dan lebih besardalam seluruh aspek hidup kita sepanjangtahun, berupa komitmenbatin serta usaha mewujudkan masyarakatyang sebaik-baiknya, yangberintikan nilai Keadilan Sosial.Inilah antara lain makna firmanAllah berkenaan dengan Hari RayaLebaran: Hendaknya kamu sekaliansempurnakan hitungan (hari berpuasasebulan) itu, dan hendaknya pula kamubertakbir mengagungkan Allah ataskarunia hidayah yang diberikan oleh-Nyakepadamu sekalian, dan agar kamusekalian bersyukur (Q., 2: 185).Maka pada hari raya Idul Fitriada ucapan “Min al-‘â’idîn wa alfâ’izîn”yang artinya semoga kita semuatergolong mereka yang kembalike fitrah kita—dan menang atasnafsu-egoisme kita.SIKLUS SATU GENERASIDi kalangan masyarakat luas terdapatanggapan bahwa negeri kitamengenal siklus 20 tahunan perubahanbesar. Sebenarnya tidak tepatdalam bilangan 20 tahun.Yakni, kurang lebih setiap jangkawaktu yang dianggap sebagai periodesatu generasi, tampak adanyagejala perubahan besar yang amatmenentukan kehidupan bangsa.Jika kita mulai dengan abad ke-20, dorongan perubahan yang besarterjadi setelah pengenalan pendidikanmodern (baca: Belanda)kepada penduduk Hindia Belanda,berkat gelombang gerakan humanismeyang saat itu melanda Eropadan mendorong diterapkannya apayang disebut “politik etis” olehpemerintah Belanda kepada penduduktanah jajahan. Meskipun dalampelaksanaannya kebijakan itu tetapbersifat kolonialistik dan imperialistik,sama sekali tidak etis, namundiperkenalkannya pendidikan modernkepada penduduk tanah jajahanmempunyai “akibat tak sengaja”(unintended consequence) yang besarbagi bangsa kita, yaitu tumbuhnyakesadaran kebangsaan modern.Perjuangan melawan penjajahandan usaha merebut kemerdekaanmemperoleh momentum baru karenaadanya kesadaran itu, denganbentuk konkretnya berupa kebangkitangerakan-gerakan kebangsaan3070 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan pola-pola baru, terutamaBudi Utomo dan Sarekat DagangIslam (yang kemudian menjadiSarekat Islam [SI]). Pemimpin SIbahkan kelak menjadi “guru” hampirsemua para pendiri Republik,khususnya Bung Karno. Tentu, momentumyang amat bersejarah ialahterselenggaranya Sumpah Pemudapada 1928. Kita semua mengetahuibahwa sejak itu, nama “Indonesia”menjadi populer dan signifikan sebagaiidentitas bangsa sekaliguslambang aspirasi kemerdekaan.SILATURRAHIMDalam akhir shalat, kita membacaal-tâhîyah yang berarti tegursapa dengan penuh hormat. Tegursapa denganpenuh penghormatanini tidaksemata tertujukepada Allah (altahîyatu al-shalawâtual-thayyibâtulillâh), tetapijuga kepadaNabi (al-salâmu‘alaykum ayyuhaal-nabiyyu warahmatullâhiwabarakâtuh). Tegursapa kepada Tuhan beremanasi atauberpancar kepada tegur sapa kitakepada Nabi yang mengajari kitajalan yang lurus. Terakhir, kitamenegur sapa diri kita sendiri dansesama kita, al-salâmu ‘alaynâ wa‘alâ ‘ibâdillâhi al-shâlihîn. Karenaitu, sehari-hari kita mengucapkanal-salâmu ‘alaykum, salam untukkalian semua.Sebenarnya yang lebih dulumemberikan tegur sapa kepadaNabi adalah Allah (innallâha wamalâ’ikatahu yushallûna ‘alâ alnabî—Allahdan malaikat itu bertegursapa dengan salawat padaNabi), baru kemudian kita dianjurkanbertegur sapa kepada Nabi juga.Ini semua menunjukkan adanyahierarki dari eksistensi ruhani:mula-mula dari Allah, memancarkepada Nabi, kemudian memancarkepada kita semua.Oleh karena itu, meskipun bersyukuritu adalah kepada Allah—mengucapalhamdulillâhb e r a r t imemberi kreditkepada Allah—tetapi Nabipernah mengatakan,“Barangsiapayang tidakberterima kasihpada sesamamanusia, diatidak berterima kasih pada Allah.”Al-Quran memberi petunjukbahwa kalau kita memberi sesuatuagar tidak mengharapkan balasanapa pun, meski hanya berupaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3071


DEMOCRACY PROJECTucapan terima kasih. Kami memberimakan kepada kamu karena Allahsemata; kami tidak mengharapkanbalasan dan terima kasih dari kamu(Q., 76: 9). Ini dari pihak yangmemberi. Bagi pihak yang menerima,wajib mengucapkan terimakasih karena merupakan bagian dariterima kasih kepada Allah.Dimensi vertikal yang berupamemelihara hubungan baik denganAllah (hablun minallâh) harusdiselaraskan dengan hubungansesama manusia (hablun min alnâs).Hablun minallâh dilakukandengan zikir, sedang hablun min alnâsdengan silaturahim (tali cintakasih), yaitu memelihara cinta kasihantarsesama manusia. Berbuat baikkepada orangtua adalah awal darisilaturahim. Beberapa ayat Al-Quran bisa dikemukakan di sini.Dan Tuhanmu telah memutuskanbahwa hendaknya kamu sekaliantidak beribadat kecuali kepada-Nyasaja, dan bahwa hendaknya kamuberbuat baik kepada kedua orangtua... (Q., 17: 23). Dan Kami berpesankepada manusia hendaknya berbuatbaik kepada kedua orangtua ... (Q.,29: 8). Dan Kami berpesan kepadamanusia tentang kedua orangtuanya:ibunya mengandungnya dalam kesusahandemi kesusahan, berpisahsetelah dua tahun; maka hendaknyaengkau (manusia) bersyukur kepada-Ku dan kepada orangtuamu. Kepada-Ku-lah tempat kembalimu (Q., 31:41).Dalam hal kepada ibu, misalnya,ada bagian anatomis yang disebutrahm (cinta kasih) tempat kita duludikandung. Tempat itu disebutrahm karena tidak ada cinta kasihyang lebih murni daripada cinta kasihibu kepada anaknya. Hal inimenyebabkan porsi kewajiban anakberbuat baik kepada ibu tiga kalilebih besar dibanding kepada bapak.Istilah silaturahim kemudiandiperluas cakupannya menjadi seluruhkeluarga dan seluruh umat manusia.Karena itu, kalau kita zikirbetul kepada Allah, kita juga harussilaturahim, harus memelihara cintakasih kepada sesama manusia. Disinilah kita melihat kaitan antarasilaturahim dengan ihsân.SILSILAH TAREKATSetiap ajaran esoterik atau bâthinîtentu memiliki segi-segi eksklusif,yang tidak dapat dibuat untukorang umum. Segi-segi eksklusifitu menyangkut hal-hal yang “rahasia”,di mana bobot keruhaniannyayang berat membuatnyasukar dimengerti oleh kaum awam(al-‘awwâm, orang umum), ataumudah menimbulkan salah pahampada mereka. Karena itu, segi-segieksklusif tersebut seyogyanya tidakdipahami seseorang melalui kegiatan3072 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpribadinya semata, melainkan dipahamidari seorang guru pembimbing(mursyid) yang sudah diakuikewenangannya.Seorang mursyid sendiri memperolehkewenangannya mengajarkantarekat melalui pelimpahankewenangan (Arab: ijâzah, pemberianwewenang) dengan baiat dantalqîn dari gurunya, dan guru itumemperolehnya dari guru sebelumnya,sedemikian rupa sehinggarangkaian guru-murid itu menghasilkansilsilah tarekat. Sebagai misal,tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyahyang sangat populer di Indonesia,dengan contoh yang dipimpin olehalmarhum K.H. Musta‘in Ramli dariPondok Pesantren Rejoso, Peterongan,Jombang. Penjelasan sisilahnyaadalah sebagai berikut:Adapun silsilah kedua tarekat(Qadiriyah dan Naqsyabandiyah)itu ialah bahwa sesungguhnya Al-Faqîr ilâ ‘l-Lâhi Ta‘âlâ Al-KhabîrMuhammad Ramli Tamim, PeteronganJombang, telah memperoleh talqîndan baiat untuk kedua tarekattersebut dari Kiai Muhammad Khalil,Rejoso, Jombang. Kiai Khalil sendirimemperoleh talqîn dan baiat dariSyaikh Ahmad Khathib SambasIbn ‘Abd Al-Ghaffar yang ‘âlim dan‘ârif billâh (telah mempunyai makrifatkepada Allah) yang berdiam dinegara Makkah Al-Musyarrafahkampung Sûq Al-Lail.Kemudian disajikan daftar lengkapsilsilah itu demikian:1. Muhammad Musta‘in Ramli2. Utsman Al-Ishaqi3. Muhammad Ramli Tamim4. Muhammad Khalil5. Ahmad Hasbullah Ibn MuhammadMadura6. Abdul Karim7. Ahmad Khathib Sambas IbnAbdul Ghaffar8. Syamsuddin9. Murad10. Abdul Fattah11. Kamaluddin12. Utsman13. Abdurrahim14. Abu Bakar15. Yahya16. Husam Al-Din17. Waliyuddin18. Nuruddin19. Zainuddin20. Syaraf Al-Din21. Syamsuddin22. Muhammad Al-Hattak23. Abdul ‘Aziz24. Sayyid Al-Awliya’ wa Quthb Al-Awliya’ Sayyiduna Al-Syaikh‘Abd Al-Qadir Al-Jailani25. Abu Sa‘id Al-Mubarak Al-Mahzum26. Abu Al-Hasan ‘Ali Al-Hakari27. Abu Al-Faraj Al-Tharthusi28. ‘Abd Al-Wahid Al-Tamimi29. Abu Bakar Al-Syibli30. Abu Al-Qasim Al-Junaidi Al-BaghdadiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3073


DEMOCRACY PROJECT31. Sari Al-Saqathi32. Ma‘ruf Al-Kurkhi33. Abu Al-Hasan ‘Ali Ibn MusaAl-Ridla34. Musa Al-Kazhim35. Ja‘far Al-Shadiq36. Muhammad Al-Baqir37. Imam Zain Al-‘Abidin38. Sayyid Al-Syahîd Sayyidunâ Al-Husain Ibn Sayyidatinâ FathimahAl-Zahra’39. Sayyidunâ ‘Ali Ibn Abi Thalib40. Sayyid Al-Mursalîn wa HabîbRabb al-‘âlamîn wa Rasûluhûilâ kâffat Al-Khalq ajma‘în,Sayyidûna Muhammad Saw.41. Sayyidunâ Jibril a.s.42. Rabb Al-Arbâb wa Mu‘tiq Al-Riqâb, huwa Allah Swt.Selanjutnya, untuk mengikat talihubungan batin dengan mursyid,seorang murid (al-murîd, penuntutatau pencari kebenaran) melakukanbaiat atau janji setia kepada gurupembimbing. Termasuk janji setiauntuk tidak membagi pengetahuanesoteriknya itu kepada orang lainsecara tidak sah dan tanpa perkenanguru pembimbing.SIMBOLSimbol adalah lambang yangbiasa kita gunakan untuk mengungkapkansesuatu yang penting danbermakna. Kita memerlukan simbol,karena kata-kata biasa tidakmampu lagi mengungkapkannya,terutama untuk suatu kenyataantinggi yang ingin kita sampaikan.Simbol, atau bahasa Indonesia menyebutnya“tamsil-ibarat” diperlukansebagai alat mengungkapkan“kenyataan tinggi” kehidupan manusia.Secara etimologis, tamsil berartiperumpamaan, sedangkan ibaratadalah sesuatu yang yang harusdiseberangi. Keterangan ini perludikemukakan terlebih dahulu, karenahampir setiap hari kita menyebutkata tamsil-ibarat, tetapi seringkalitidak jelas apa yang dimaksudkandengan kata itu. Dengan katatamsil-ibarat itu, artinya segala sesuatuyang ditamsilkan baru kitaketahui maknanya secara benar apabilakita menyeberang ke apa yangada di balik kata-kata itu.Sebagai contoh, sering disebutbahasa merupakan suatu sistemsimbol. Oleh karena itu, bahasaadalah suatu lambang yang tidakmempunyai maknanya sendiri.Makna bahasa ada pada benda ataubarang yang kita namakan sesuaidengan kesepakatan. Maka banyakteori yang menyebutkan bahwabahasa itu sebenarnya satu, tetapikemudian berkembang menjadiberbagai macam, karena terjadinyaproses penamaan simbol yangberbeda-beda. Perbedaan simbol iniseringkali dipertengkarkan, akibatorang lupa akan esensinya (“apayang hendak dirujuk oleh simbol3074 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTitu”). Jika orang mengetahui esensidari simbol itu, dan tidak berhentipada perbedaan simbolnya, makapandangan orang dapat menjadisama. Misalnya agama (yang sepertijuga bahasa, pada hakikatnya agamaadalah sistem simbol). Perbedaanmemang ada padaagama-agama, karenasetiap agamamempunyai perbedaansimbol—dalam agama biasadisebut syir‘ahyang berarti jalan—tetapisebenarnyapada tingkatesensinya (“padatingkat transendennya”)adalah sama, yangdalam bahasa Islam disebut “mengajarkansikap kepasrahan kepadaTuhan” (makna dari islâm itusendiri). Dalam bahasa Arab, sistemyang mengajarkan kepasrahan itudisebut dîn, yaitu ketundukan.SIMBOL BUKAN MITOSDalam perkara simbol dan simbolisasi,Islam tidaklah jauh berbedadari agama lain mana pun, jikamemang dimungkinkan pemahamansimbol-simbol itu menujumakna yang sama. Tetapi, Islammemiliki kelebihan atas yang lainnyakarena secara inheren mengandungkelengkapan untuk memungkinkanpemahaman simbol-simbolitu secara jauh lebih bebas daripadamitologi.Narasi tentang penciptaan Adamdan Hawa sebagai misal, kaumMuslim tidak saja menunjukkankecenderunganpenafsiranyang berbedadari kaum Yahudidan Kristen.Lebih dariitu, merekamendapati—sepanjang pertanggalanpenciptaanterse-(Dr. Sa‘id Ramadlan)but—bahwadalam Al-Quran sendiri terdapatketerangan bahwa waktu menurutTuhan tidaklah sama dengan waktumenurut manusia. Dalam Al-Qurandisebutkan bahwa sesungguhnya satuhari di sisi Tuhanmu adalah sepertiseribu tahun dari yang kamu perhitungkan(Q., 22: 47) dan bahwa,Spiritualisme isolatif yang mengungkungpelakunya dari masyarakatsehingga ia tidak berhubungandengan orang lain danorang lain tidak berhubungandengan dia . . . ini adalah spiritualismeorang-orang yang lemahdan egois.Allah yang menciptakan langitdan bumi beserta apa yang adaantara keduanya dalam enam harikemudian bertahta di atas ‘Arasy(“Singgasana”). Tidak ada bagimusekalian Pelindung, juga tidakPenolong, selain dari Dia. Apakahkamu tidak pikirkan? Dia yangmengatur segala perkara dari langitsampai ke bumi, kemudian ia(segala perkara) itu naik kepada-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3075


DEMOCRACY PROJECTNya dalam masa sehari yang ukurannyaadalah seribu tahun dariyang kamu perhitungkan. ItulahDia (Tuhan) Yang Mahatahutentang yang tersembunyi (gaib)dan yang tampak (syahâdah), YangMahamulia dan Mahakasih Sayang(Q., 32: 5).Dalam firman-firman yang menyebutkanbahwa sehari di sisiTuhan sama dengan seribu tahunbagi manusia itu masih juga terkandungkemungkinan perlambanganatau simbolisasi, yaitupernyataan “seribu” tahun itu sendiri.Para penafsir Al-Quran mengatakanbahwa perkataan “seribu” disitu tidaklah musti diartikan secaraharfiah—karena ia hanyalah perlambangatau majaz yang dapat berartipenggambaran waktu yangsangat lama. Tafsiran ini ditunjangoleh keterangan lain dalam KitabSuci bahwa di hari kiamat, Para malaikatdan Ruh Suci naik—menghadap—kepada-Nyadalam satu hariyang ukurannya ialah lima puluhribu tahun (Q., 70: 4). Dalambahasa kontemporer, keteranganketeranganAl-Quran itu memberikemungkinan penafsiran sebagaipetunjuk tentang kenisbian waktu.Dengan begitu, Al-Quran memberipeluang yang besar untuk pengembanganpenafsiran dan pemahamankeagamaan yang lebih bebas darimitos dan mitologi. Atau, kalaupunfirman-firman suci harus tetap dipandangsebagai lambang-lambang,semua itu dapat dipahami dengancara-cara yang lebih masuk akal, sesuaidengan seruan Kitab Suci sendiriagar kita senantiasa menggunakanakal dan pikiran serta tidakmengikuti sesuatu yang kita tidakmengerti. (Janganlah engkau mengikutisesuatu yang engkau tidak mempunyaipengertian mengenainya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatandan hati (fu’âd) itu semuanyaakan dimintai pertanggungjawaban[Q., 17: 36]). Digandengkan denganbanyak seruan dan dorongankepada manusia untuk menggunakanakal [ya‘qilûn, dengan berbagaitasrifnya] dan berpikir [yatafakkarûn,dengan berbagai tasrifnya] makajelas sekali bahwa Islam tidakmenghendaki manusia berpikirserba bersifat dongeng yang tidakmasuk akal.SIMBOLISMEBerkaitan dengan pemahamanesensi terhadap simbolisme, dapatdikemukakan simbolisme Ka‘bah(kiblat) yang banyak ditulis dalamberbagai literatur kesufian sebagaicontoh. Orang akan gagal untukmenghayati makna keagamaanmenghadap Ka‘bah, jika tidak tahumakna di balik simbolisme tersebut.Kenyataan tersebut ditunjukkan padasaat Nabi Muhammad Saw. me-3076 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlakukan perpindahan kiblat dariYerusalem ke Makkah (Ka‘bah) secaradramatis. Dikisahkan, saat ituNabi Muhammad Saw. sedang melakukanshalatTobat yang dilakukan tanpa kejujurandan ketulusan, sesungguhnyamerupakan perbuatanmembohongi diri dan akan merugikandirinya sendiri, karenaamal perbuatan baik atau jahatpada hakikatnya akan kembalikepada diri kita sendiri, baik didunia maupun di akhirat kelak.zuhur (dalamsumber yang laindisebutkan shalatasar). Pada duarakaat awal, kiblatdiarahkan keYerusalem, tetapipada dua rakaatberikutnya, diperintahkanuntukmengarah ke selatan (Makkah).Melihat perpindahan kiblat itu,banyak di antara pengikut Nabiyang mengalami kebimbangan danbahkan ada yang menjadi murtad.Setelah itu, turunlah ayat-ayatpolemis dari Al-Quran yang menyatakanbahwa kebajikan itubukan karena menghadap ke Baratatau ke Timur, tetapi orang yangberiman kepada Tuhan, sabar,menepati janji, berbuat baik, dansebagainya. Sedangkan Barat danTimur adalah milik Tuhan, ke manapun manusia menghadap di sanaada Wajah Tuhan. Dan setiap umatmempunyai arah tersendiri ke manaakan menghadap. Oleh karena itu,hal tersebut janganlah dipersoalkan,yang penting adalah berlombalombakepada kebajikan.Dalam perspektif keagamaanorang-orang awam, fenomena simbolismeseperti itu menjadi hilang,tetapi akan tetap ada bagi orangorangyang khawwâsh (khusus). Pemahamannyadapat diterangkandengan ilustrasiberikut. Ada seorangahli kesufianyang menyatakan,seandainyakita bisanaik ke atas, dansecara imajinerbisa melihat bumi,maka secaraimajiner pula kitabisa melihat lingkaran-lingkaranyang bersumbu sama. Lingkaranlingkaranitu tidak lain adalah orangyang shalat, dan sumbunya adalahMakkah (Ka‘bah). Terjadinya lingkaran-lingkaranyang bersumbu samaitu dimungkinkan karena setiapsaat di dunia ini terdapat orangyang shalat lima waktu di berbagaitempat, akibat bentuk bola duniayang bulat menghadap titik yangsama di Ka‘bah.Peristiwa tersebut diibaratkansebagai garis lurus jeruji sepedayang berporos di as atau sumbunya.Jeruji sepeda apabila makin dekatdengan as atau sumbunya, makajaraknya makin dekat, sebaliknyajika jaraknya makin jauh, makajaraknya semakin renggang. Hal ituseperti juga simbolisme dari keagamaankita. Apabila kita makindekat dengan esensi nilai-nilai ke-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3077


DEMOCRACY PROJECTagamaan, maka sebenarnya mempunyaititik persamaan. Sedangkanapabila makin jauh dari esensi,maka perbedaan itu semakin lebar.Oleh karena itu, kemudian timbulsuatu istilah “the heart of thereligion” dan “the religion of theheart”. Istilah ini muncul karenakiblat manusia menurut berbagailiteratur kesufian sebenarnya terletakpada hati, sebagai simbolisasidari kerinduan kepada sentralitasatau kesadaran mengenai maknapusat, seperti halnya simbolisasikiblat di Makkah (Ka‘bah). Hatiadalah pusat kedirian kita yang merupakantempat bersemayamnyaatau lokus dari rasa kesucian, sebagaikelanjutan perjanjian primordialmanusia dengan Tuhan. Oleh karenaitu, secara kefalsafahan manusialahir membawa dorongan yangsangat alamiah, yakni doronganuntuk kembali kepada Tuhan,sesuai dengan perjanjiannya terdahulu.Dorongan tersebut kemudiandiwujudkan dengan dorongan untukmenyembah (berbakti) kepadaTuhan.Bagaimanakah dengan bentukdorongan yang lain? Setiap manusiayang lahir, memiliki naluri instinktif,seperti makan dan minum. Seorangbayi yang merasakan lapardan haus, ia diajari oleh Tuhan untukmenyatakan nalurinya berupamakan dan minum dengan menangismelalui bimbingan bapak-ibunya.Tetapi jika dorongan instinktifini tidak dibimbing dengan benar,maka akan berubah menjadi malapetaka.Bayangkan jika seorangbayi yang karena nalurinya tersebutberkehendak untuk makan tanpadibimbing oleh ayah-ibunya, iaakan makan apa saja yang terkenamulutnya atau terpegang tangannya.Demikian halnya dengan doronganuntuk menyembah, sematamataditujukan untuk kebahagiaanmanusia itu sendiri. Tidak ada kebahagiaanyang lebih tinggi kecualikebahagiaan kembali kepada Tuhanyang dapat digambarkan melalui“fenomena pulang”. Pulang adalahgejala psikologi, bukan gejala fisik.Orang yang pulang, akan merasakankebahagiaan meskipun secara fisikrumahnya hanya sederhana saja,misalnya melalui ungkapan homesweet home dan sebagainya. Dengandemikian, kebahagiaan itu adalahsikap kejiwaan (state of mind) yangtidak tergantung kepada masalahkebendaan.Maka kalau manusia dibiarkanuntuk menyembah apa saja, makadorongan tersebut akan berubahmenjadi malapetaka yang luar biasadahsyatnya, seperti terjadinya tiranismepemujaan kepada manusia. Itusebabnya agama mengajarkan bukanpercayalah kepada adanyaTuhan, melainkan bebaskan dirimanusia dari kepercayaan-keper-3078 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTcayaan palsu, baru setelah itu percayakepada Tuhan yang sebenarnya:“Lâ ilâha illallâh” (Tidak adatuhan, kecuali Tuhan itu, yaituAllah).” Ajaran ini muncul bukankarena manusia tidak percaya kepadaTuhan, tetapi justru karenaterlalu banyak percaya kepada “tuhan”—artinya“tuhannya” manusiaitu terlalu banyak. Dari sinilah kemudianagama muncul, dan karenaagama menyangkut realitas tinggi,maka itu dinyatakan dalam bentuksimbol-simbol. Esensi yang dapatditangkap, atau apa yang mau dikatakandengan melalui simbolsimbolkeagamaan itu adalah suatukesadaran agar manusia kembalikepada dirinya. Atas dasar itulah,setiap potong firman Tuhan disebutâyât (artinya tanda-tanda [dariTuhan] atau the sign of God). Semuamakhluk ciptaan Tuhan adalahayat-ayat Tuhan, baik manusia, binatang(bahkan sampai yang sekecil-kecilnya),maupun alam semesta.Mengapa demikian? Karenameskipun manusia telah dikumpulkanuntuk membuat makhlukciptaan Tuhan yang berbentuksangat kecil sekalipun, manusiatidak akan mampu melakukannya.Dalam tasawuf, terdapat pandangan“serba Tuhan” (wahdat alwujûd).Pandangan ini didasarkanpada kenyataan bahwa jika seseorangsudah sangat cinta kepadaTuhan, maka dia melihat segala sesuatuadalah atau sebagai wujudkecintaannya tersebut. Sikap sepertiini dapat dianalogikan dengancerita Majnun Laila (artinya orangyangtergila-gila pada Laila) yangterdapat dalam syair Asy. Dikisahkanada seorang laki-laki yang tergila-gilapada Laila, tetapi ia sendiritidak pernah bertemu dengan Laila.Meskipun demikian, laki-laki tersebutmenikmati betul cintanya kepadaLaila, karena segala sesuatu dipandangnyasebagai Laila. Demikianhalnya dengan kecintaan kepadaTuhan. Ini bukan syirik, tetapiekspresi kecintaan yang sempurna.Berkaitan dengan cinta, palingtidak terdapat 3 (tiga) tahap cintasebelum dibagi lagi dalam tahaptahapyang lebih halus, yaitu tahapraga (jasmani), tahap jiwa (nafsani),dan tahap sukma (ruhani). Kecintaanragawi (dalam bahasa Yunanidisebut cinta eros, yaitu erotic love)merupakan tahap cinta yang tidakcukup untuk membangun kebahagiaanrumah tangga. Oleh karenaitu, Tuhan di dalam Al-Quran menegaskanbahwa selain menciptakancinta erotik (hubb al-syahwah ataumahabbah), kemudian ditingkatkanmenjadi mawaddah. Yaitu suatukecintaan kepada orang berdasarkankearifan melihat manusia sebagaimakhluk Allah yang tinggi, bukanlagi hanya kepada nafsu biologis.Cinta berdasarkan kearifan inidalam bahasa Yunani disebut phalicEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3079


DEMOCRACY PROJECTyang juga berkaitan dengan philossophos,cinta kepada kearifan). Tetapitahap cinta yang kedua ini jugatidak cukup untuk mencapai bidangtertinggi kemanusiaan, makaharus ditingkatkan kepada rahmah(kasih)—yangdalam bahasaYunani disebutagape, yaitu sifatTuhan yang tertinggi,yang bahkandalam Al-Quran, Tuhan mewajibkankepada dirinya sifat rahmahini. Rahmah adalah cinta Ilahi(cinta transendental/cinta spiritual)yang tidak bisa diterangkan dengankata-kata, sehingga harus dipakaisimbol-simbol. Dan manusia tidakakan mampu mencapai kebahagiaantertinggi, kalau tidak mengalamirahmah ini.SIMBOLISME AGAPESimbolisme dari agape/rahmah,yaitu kecintaan karena menemukankebenaran tertinggi adalah “pohon”.Dikisahkan, suatu ketika NabiMusa sedang berada di Gurun Sinaibersama keluarganya. Dalam kegelapanmalam yang sangat pekat,Nabi Musa menyuruh keluarganyauntuk tinggal di tempat itu, sementaraia ingin mengambil obor setelahmelihat api di tempat lain. Ketikasampai di tempat tersebut, ia“Sebaik-baik zuhud adalah menyembunyikanzuhud.”melihat pohon yang terbakar. Setelahdekat, terdengarlah suara “Akuadalah Tuhanmu!” yang didengaroleh Musa sebagai “Ya Huwah!”(Wahai Dia). Menurut suatu keterangan,simbolisme pohon yangmenggambarkanagape ini adalahpohon Sidrah(Lotus) yang dipergunakansejak(Hadis)zaman MesirKuno sebagai lambang dari wisdom(kearifan). Pohon Sidrah ini jugasecara kebetulan merupakan perlambangkesucian dalam agamaBuddha.Nabi Muhammad Saw. dalam perjalananpendakian spiritual yang disebutmi‘râj (artinya pendakian), sampaike suatu tempat yang bernamaSidrat Al-Muntahâ (artinya pohonSidrah penghabisan). Dengan demikian,Nabi Muhammad Saw. mencapaithe highest wisdom. Dan sepertiyang tertulis dalam buku-bukutasawuf (mistik)—misalnya RudolfOtto dalam Mysticism in the West—menyatakan bahwa jika seseorangsudah bisa mencapai kepada kebenaranyang tertinggi, biasanyaakan diam. Terjadilah keheningantotal. Maka ketika Nabi MuhammadSaw. mencapai Sidrat Al-Muntahâ itu yang terlukis adalah“ketika pohon itu diliputi oleh cahayayang tidak terlukiskan”. Peng-3080 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlihatan Nabi Saw. tidak berkutikdan beliau tidak bergerak.Simbolisme pohon ini bersifatuniversal dan digunakan dalam banyakhal. Al-Quran memberikanperumpamaan tentang ide, gagasanatau pikiran yang baik, seperti pohonyang “akarnya menghunjam kebumi, cabangnya mencakar ke langit,dan selalu berbuah pada musim-musimtertentu atas izin Tuhan”.Simbolisme ini mengandungpengertian bahwa segala sesuatu ituharus memiliki otentisitas dan relevansi,yaitu berakar pada tradisi(budaya), tetapi juga harus relevanyakni dapat menjawab tantanganzaman.Peradaban (kebudayaan) itu harusmempunyai akar (otentisitas),dan berdasarkan keotentikan itulalu dikembangkan usaha untukmerespons tantangan zaman. Contohyang paling konkret adalah dalamkasus Turki dan Jepang. Turki adalahnegeri non-Barat yang pertamakali ingin menjadi modern, tetapisampai saat ini mengalami kegagalan.Mengapa? Karena kesalahanKemal Attaturk dalammenterjemahkan kemodernan. Diamenganggap bahwa kemodernanadalah kebaratan (westernisme),dimulai dengan hal-hal yang trivial(se pele) seperti mengganti pakaian dansebagainya. Dan yang lebih parahlagi adalah ketika ia menggantihuruf Arab dengan huruf Latin.Ketika itu, bahasa Turki Utsmani(Ottoman Turk) itu ditulis dalamBahasa Arab, yang sudah menghasilkankhazanah ilmu pengetahuandan peradaban sebagaiakibat kekuasaannya selama kuranglebih tujuh abad. Apa yang kemudianterjadi? Orang Turki terlepasdari masa lampaunya. Mereka tidaklagi bisa melanjutkan peradabanyang sudah dirintis oleh nenek moyangnya,dan harus memulai lagidari nol. Dalam keadaan demikian,mereka harus berkompetisi denganorang-orang Barat. Akibatnya, merekaselalu kalah dan tertinggal, danjiwa mereka pun terbelah (splitpersonality).Kondisi tersebut berbeda denganbangsa Jepang, yang keinginannyamenjadi modern relatif barudibandingkan dengan Turki, tetapijauh lebih berhasil. Mengapa? Karenaorang Jepang tidak mengartikanmodernitas sebagai kebaratan. Modernisasiadalah sesuatu hal yanguniversal yang bisa ditransfer dandiokulasikan dengan budaya setempat.Itulah sebabnya, Jepang tidakpernah berpikir untuk menggantihuruf kanji menjadi huruf latin,sehingga terjadilah kontinuitasperadaban dan budaya Jepang—yang kira-kira sudah mencapai3.000 tahun. Dalam keadaan otentikseperti itu, orang Jepang mempunyaikemantapan budaya sehinggamenjadi kreatif. Boleh saja orangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3081


DEMOCRACY PROJECTAmerika menemukan transistor, tetapiyang menciptakan transistormenjadi barang-barang komoditiyang sangat laku adalah orangJepang. Boleh saja orang Amerikamenemukan komputer, tetapi orangJepanglah yang menciptakan laptop.Sikap kreatif seperti itu bisa terjadikarena orang-orang Jepangsudah biasa menciptakan barangbarangyang berukuran kecil sepertiikebana dan sebagainya. Terjadilahkontinuitas dan hubungan organikantara ciptaan-ciptaan modern orangJepang, dengan budayanya sendiri:ada keterkaitan dan sambungan antarabudaya masa lalu dengan masasekarang dan mendatang.Bangsa kita hendaknya melakukanhal seperti itu. Jika diibaratkandengan keadaan tubuh kita, apabiladigestive system (sistem pencernaan)kita bekerja dengan baik, maka segalasesuatu yang kita makan akandihancurkan kemudian dilumatkanmenjadi bagian dari kedirian tubuhkita, sedangkan yang tidak perludikeluarkan sebagai kotoran. Demikianjuga apabila digestive systembudaya kita berjalan dengan baik,apa pun yang masuk akan dicernaoleh bangsa kita dan menjadi bagiandari ke-Indonesia-an itu sendiri,bukan sesuatu yang asing. Pada saatitulah, bangsa kita menjadi kreatifdan autentik.SINTESIS BUDAYA, EKONOMI,DAN POLITIKKesejajaran menakjubkan metodologiIbn Khaldun dengan yangada pada kaum sarjana keislamanmutakhir, yang banyak melancarkankritik kepada “Orientalisme” (murni),sungguh patut diapresiasi.Yaitu, metodologi kajian melihatgejala-gejala dalam kerangka interaksisosial, politik, ekonomi, budaya,geografis, dan lain-lain, danbukannya sebagai wujud entitasterpisah. Kritik terhadap Orientalismeyang dilancarkan para sarjanakeislaman modern ialah bahwaOrientalisme (dalam pengertiannyasebagai bentuk disiplin ilmiah tertentu)terlalu banyak membatasikajian Islam hanya sebagai masalahhermeneutika yang banyak mengandalkankemahiran bahasa (klasik).Selain itu, Orientalisme juga dikritikkarena kajiannya hanya tertujuterutama kepada masa-masa diniIslam saja (di mana masa sesudahnyadianggap mundur, dekaden,dan tidak autentik). Menurut IraLapidus, ini antara lain adalahakibat dominasi aliran filsafat dankeagamaan tertentu dalam budayaBarat awal abad 19 dan 20. Khususdari idealisme Jerman, kaum Orientalis“mewarisi pandangan bahwakekuatan penggerak dalam sejarah,pengaruh utama terhadap karaktersebuah peradaban, ialah Geist ma-3082 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSetiap orang sesungguhnya mempunyaipotensi untuk menjaditiran, yaitu ketika ia merasa tidakperlu lagi kepada sesamanya.nusia, yaitu jiwa dan realita kejiwaannya.”Dalam pandangan para sarjanakeislaman, yang oleh Lapidus untuksementara disebut kaum “positivis”,metode kaum Orientalis itu kurangempirik, sehingga juga kurangilmiah. Memangterjadi kritik terhadapOrientalismesecara kelewatbatas olehkaum “positivis”ini, lebih-lebihkaum positivis yang berhaluanMarxis, sehingga mereka tidakmampu menghargai berbagai prestasikesarjanaan yang, bagaimanapun,amat berguna dalam pengembangankajian Islam selanjutnya.Kritik mereka ini terbuktimenjadi pendorong baru munculnyatipe kajian Islam yang lebihmaju. Metodologi mereka digambarkanLapidus demikian:Mereka cenderung melihat, dibalik tingkah laku pribadi-pribadidan pengaruh ide-ide, berbagai kekuatantersembunyi, yang tidaktunduk kepada pengawasan sadarmanusia, dengan menekankankondisi-kondisi biologis, geografis,demografis, ekologis, dan ekonomis,sebagai dasar pengalaman sejarah.Mereka cenderung beranggapanbahwa materi dan kondisi-kondisiekonomis adalah fundamental danbahwa gejala budaya adalah sekunder.Karena itu, mereka menelitikekuatan-kekuatan sebab-musababdan hukum-hukum objektif sejarah,dan berpendapat bahwa pengetahuankesejarahan menuntut tidakhanya pengetahuan tentang tekstertentu, tetapi sebuah strukturkonseptualuntuk memberikeutuhan pemahamanpengalamankesejarahan.Karena pendekatannyayangterlalu Marxian itu, maka kaum“positivis” tadi jatuh pada ekstremitaslain yang tidak dapat dibenarkan.Yaitu, kegagalan merekauntuk menghargai pengaruh yangmendalam dari bahasa dan agamaterhadap identitas orang banyak,dan mereka pun terbukti tidakmampu mengetengahkan kekhususandan kepribadian bangsabangsaMuslim. Padahal tanpamemerhatikan peranan bahasa danagama seperti tertuang dalam teksteks,maka suatu temuan tentangpengalaman sejarah pada suatukelompok masyarakat Islam akantidak berbeda dengan yang adapada kelompok lain.Tetapi itu tidak berarti kita menemuijalan buntu. Berhadapan dengandua ekstremitas yang masingmasingterbukti tidak bisa didukunglebih lanjut, akal sehat menjuruskankita ke arah jalan tengah,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3083


DEMOCRACY PROJECTdengan membuat sintesis antarapertimbangan budaya dengan pertimbanganekonomi dan politik.Seorang Muslim tentu (atauseharusnya) tidak merasa asingdengan jalan pikiran itu. Sebab baginya,menurut ajaran agama Islam,agama dimaksudkan untuk memberituntunan tentang tingkah lakuperorangan dan kemasyarakatan dalamhidup di dunia, dan Islam adalahagama yang harus dihayati dalamkonteks ekonomi, politik, dankemestian-kemestian hidup lainnya.Islam tidak pernah lepas dari kenyataankeras dunia. Sebaliknya,tingkah laku dan tindakan umatIslam tidak dapat dipandang lepasdari segi keagamaan dan keyakinannya.Maka pengalaman sejarahumat Islam tidak mungkin dikajidan dipahami sebagai hal yang lepasdari kemestian-kemestian objektifdi sekelilingnya di satu pihak, sertakomitmen-komitmen kejiwaandan moral seperti dikehendaki ataudiilhamkan oleh agama, di pihaklainnya. Termasuk dalam sejarahumat Islam itu ialah institusionalisasisistem doktrinal dan ritual keagamaan.Semua itu terwujud dalamkerangka pilihan dan tindakanserta dalam kerangka tantangan danjawaban.Dalam kajian Islam, termasukyang menyangkut bidang pemikirannya,diperlukan perangkatilmiah yang akan menjamin objektivitassecara optimal. Masalahmasalahhumaniora dan ilmu sosialacapkali digambarkan sulit didekatisecara objektif sepenuhnya, mengingatpelaku pengamatan sendiriadalah peserta dalam gejala yangdiamati. Namun, kembali kepadaIbn Khaldun, ternyata objektivitasyang optimal tetap selalu dimungkinkan.Hitti menyebut IbnKhaldun sebagai seorang sarjanayang menggarap sasaran kajiannya“dengan tingkat pengendalian danobjektivitas yang mengagumkan”.Objektivitas dalam melihat masalahsendiri ini, kini disinyalirlangka pada umat Islam, akibatumat Islam tersudut ke posisidefensif oleh keangkuhan imperialismeBarat. Maka tantanganutama dalam metodologi kajianIslam lebih lanjut ialah bagaimanamelepaskan diri kita (umat Islam,dan terutama para pengkaji Islam)dari trauma penjajahan yang menyudutkankita ke posisi defensifitu. Kemudian, menumbuhkankonfidensi baru untuk mampu melihatpersoalan secara lebih objektif,termasuk persoalan pemikiran, gunamerancang masa depan bersamayang lebih baik. Ini berarti perlunyameneruskan garis pemikiran IbnKhaldun dan mengembangkan ilmu-ilmusosial. Kemajuan yangterus berlangsung di negeri-negeri3084 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMuslim membuat harapan itu kiranyatidaklah terlalu jauh.SISA WARISANINTELEKTUAL IBN RUSYDIbn Rusyd tampaknya tidak lepasdari pengalaman-pengalamanpahit yang menimpa para pemikirkreatif dan inovatifterdahulu,bahkan lebih buruklagi. PenguasaIslam Spanyol,yaitu Abu YusufYa‘qub Al-Manshur,yang saat itu berkedudukandiSeville, pernahmemerintahkanuntuk membakarsemua karya Ibn Rusyd, kecualiyang murni bersifat ilmu pengetahuan(science) seperti kedokteran,matematika, dan astronomi, atastuduhan telah membuat bid‘ah.(Bandingkan dengan semangat penyensoranserupa pada sementarapenguasa/pimpinan zaman sekarang!)Sangat menyedihkan bahwatindakan Amir itu, konon, sematamatahanya berdasarkan perhitunganpolitis. Namun tak luput peristiwatersebut mempunyai pengaruhbesar dalam perkembangan intelektualIslam yang amat merugikan.Hal itu mencerminkan, untuk kesekiankalinya, ketidakmampuansebagian umat, khususnya kaumortodoks, untuk menerima tradisiintelektual falsafah. Dan sepanjangmengenai ujung barat Dunia Islamini, kekolotan kaum ortodoks itutidak saja harus dibayar denganhancurnya Aristotelianisme IslamIbn Rusyd dan tradisi intelektualfalsafah padaumumnya,bahkan juganegeri AndalusiayangMuslim itusendiri punakhirnya haruslepas ke tanganmusuh. Tapi,secara menakjubkan,pikiran-pikiranIbn Rusyd, yang dicobadipadamkan oleh para penguasadengan bantuan para tokoh keagamaankolot itu, ternyata lebihhidup di kalangan orang-orangYahudi dan Kristen Eropa Barat,kemudian bangkit kembali dengansegarnya di Universitas Paris, laluberkembang menjadi salah satubahan pokok kebangkitan intelektualmereka, dan seterusnya ikutmenentukan warna dan bentuk hubunganlebih lanjut antara duniaBarat dan Kristen itu dengan duniaTimur yang Islam.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3085


DEMOCRACY PROJECTKekalahan Ibn Rusyd dan kegagalannyamembangkitkan AristotelianismeIslam, sepanjang mengenaiimplikasinya yang negatif padausaha memelihara dan mengembangkantradisi berpikir logis danrasional umat, adalah memang patutsangat disesalkan. Tetapi darisegi pencarian dan penemuan kebenaranitu sendiri, Falsafah danKalam memang banyak mengandungproblem. Pada zaman modernini tidaklah terlalu sulit mengenalisegi-segi Neoplatonisme danAristotelianisme yang merupakantitik-titik kelemahannya. Banyakdari Neoplatonisme itu, yang Islammaupun yang bukan Islam, yanglebih mirip dengan dongeng dankhayal seorang yang amat pandai,seperti, misalnya, emanasionismenyadalam kosmologi. Demikianpula dengan logika formal Aristoteles,yang mengingatkan seseorangkepada seni permainan kata-katakosong. Kosmologi Neoplatonisboleh dikata seluruhnya telahdengan tuntas terbantah oleh ilmupengetahuan modern, sedangkanlogika Aristoteles telah lama tumbangoleh sistem-sistem logika yangdikembangkan oleh, misalnya, Mill,Leibniz, dan Russel.SISI MODERNKONSTITUSI MADINAHBahwa Islam membawa kebebasan,telah dimulai dengan hijrah.Begitu Rasulullah sampai ke Madinah,maka yang beliau lakukan, antaralain, membuat perjanjian denganorang Yahudi, yang biasa disebutKonstitusi Madinah. Namaini sebetulnya diberikan oleh orangorangorientalis, termasuk MontgomaryWatt. Dengan nada kekaguman,mereka menyatakan bahwa itulahkonstitusi pertama kali yang pernahada di muka bumi, di mana salahsatu idenya betul-betul modern,yaitu kebebasan beragama.Sayang sekali orang-orang YahudiMadinah saat itu satu demi satuberkhianat, mulai dari Bani Qainiqa,Bani Quraizhah, dan Bani Nadlir.Akibatnya, satu per satu mereka dihukumsetimpal dengan pengkhianatannya;ada yang dipersilakansecara halus keluar dari Madinahdengan bebas membawa apa sajayang mau dibawa, ada yang dipersilakankeluar dari Madinah tanpabarang bawaan, dan ada juga yangdibunuh habis.Kita bisa berspekulasi, seandainyaorang Yahudi dulu itu penuhpengertian dan menerima perjanjianyang begitu longgar, maka barangkaliMadinah sampai sekarang akantetap menjadi kota Islam dan Yahudi.Tetapi Allah Swt. menghendaki la-3086 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTin, sehingga mereka dibersihkanoleh Nabi. Malahan ‘Umar IbnKhaththab kelak mengambil inisiatifuntuk “membersihkan” tidaksaja Makkah dan Madinah, tetapiseluruh Hijaz dari unsur-unsurnon-Muslim, seperti orang-orangKristen Najran. Najran adalah kotayang berbatasan denganYaman di masa sekarang. Oleh‘Umar Ibn Khaththab, KristenNajran dipersilakan pindah keMesopotamia. Mereka pun proteskepada ‘Umar, karena menurutmereka, Nabi Muhammad sajatidak melakukan itu. Tetapi ‘Umarmenjawab dengan minta maafsebab dia sedang melakukan ekspansimiliter ke mana-mana daningin mempunyai pangkalan indukyang aman. Mereka dipindahkan keMesopotamia dengan ganti rugiberlipat ganda, tidak hanya dalamukuran luas tanah, tetapi jugakualitasnya yang jauh lebih suburdaripada Najran. Sampai sekarangketurunan mereka masih ada, yaituorang-orang Kristen Irak. Ironisnya,justru sekarang mereka ditindasoleh Saddam Hussein (tulisan inidibuat sebelum penyerbuan Amerikake Irak—editor), sehingga merekaingin pergi ke Amerika.Begitulah etos di sekitar hijrah.Apa yang kita nikmati sekarang, sepertidemokrasi, hak asasi manusia,kebebasan beragama, dan sebagainya,dimulai dari hijrah. Adalahtepat sekali ketika ‘Umar IbnKhaththab memilih peristiwa inisebagai permulaan perhitungan penanggalanIslam, karena maknanyayang begitu besar dan sekaligusmemberi penegasan bahwa manusiadihargai berdasarkan amal dan kerjanya,bukan kelahiran, keturunan,dan sebagainya.SISTEM MADÎNAH DANNASIONALISME MODERNNasionalisme sejati, dalam artiansuatu paham yang memerhatikankepentingan seluruh warga negaratanpa kecuali, adalah bagian integraldari konsep Madinah yang dibangunNabi. Berkenaan denganMadinah Nabi itu, Robert N.Bellah (seorang sosiolog palingterkemuka untuk saat ini), menyebutkanbahwa contoh pertamanasionalisme modern ialah sistemmasyarakat Madinah masa Nabi danpara khalifah yang menggantikannya.Dalam sebuah tulisan, Bellahmengatakan bahwa sistem yang dibangunNabi itu, yang kemudianditeruskan para khalifah, adalah “abetter model for modern nationalcommunity building than might beimagined”, (suatu contoh bangunankomunitas nasional modern yanglebih baik daripada yang dapat dibayangkan).Komunitas itu disebut“modern” karena adanya keter-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3087


DEMOCRACY PROJECTbukaan bagi partisipasi seluruh anggotamasyarakat, dan karena adanyakesediaan para pemimpin untukmenerima penilaian berdasarkankemampuan. Penilaian kepada seseorangbukan berdasarkan pertimbangankenisbatan atau ascriptiveseperti perkawanan,kedaerahan,kesukuan,keturunan, kekerabatan,dan sebagainya,yaituciri-ciri pribadiyang merupakan“takdir” Tuhan,bukan hasil pilihanbebas orang bersangkutan.Faktor-faktor kenisbatan atau ascriptivetidak dapat dijadikan tolokukur tinggi-rendah martabat seseorang.Penilaian kepada seseorangharus hanya berdasarkan apa yangia telah perbuat dan kemampuannyauntuk melakukan sesuatu(achievement orientation), berdasarkanpenegasan bahwa “Manusiatidak memiliki apa-apa kecuali yangia usahakan.Menurut Bellah, pencopotan nilaikesucian atau kesakralan dalammemandang kepada suku ataukabilah, sehingga dengan pencopotanitu tidak dibenarkan untukmenjadikan suku atau kabilah sebagaitujuan pengkudusan danpengabdian, adalah tindakan devaluasiradikal atau secara sah dapatBarangsiapa menghendaki kemuliaan,maka kepunyaan Allahlahkemuliaan itu seluruhnya.Kepada-Nya naik semua ucapanyang baik, dan amal saleh akandiangkat oleh-Nya.(Q., 35: 10)disebut sebagai sekularisasi. Itu semuaadalah konsekuensi dari adanyakewajiban memusatkan pengkudusandan pengabdian mutlakhanya kepada Tuhan Yang Mahatinggi(Allâh Ta‘âlâ, El Iliyun).Menurut Robert Bellah, devaluasiradikal, sekularisasiatau desakralisasiberdasarkanpaham KetuhananYangMaha Esa atautauhid (tawhîd)itu merupakanunsur ketiga mengapaprinsip organisasisosial Madinah disebutmodern. (“…Third was the radicaldevaluation, one might legitimately saysecularization, of all existing socialstructures in face of this central Godmanrelationship. This means aboveall the removal of kinship, which hadbeen the chief locus of the sacred inpre-Islamic Arabic, from its centralsignificance”.)Dengan paham dan semangattauhid, Ketuhanan Yang MahaEsa, manusia memperoleh kemerdekaannyayang hakiki, karenaterbebaskan dari segala bentukpenghambaan ke sesama makhluk,khususnya sesama manusia sendiri.Atas dasar paham dan semangattauhid itu pula manusia harusmenentang setiap kekuasaan tiranik,kekuasaan yang merampas kebebas-3088 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTan, seperti Nabi Musa a.s. menentangRaja Fir‘aun, seorang tiran(thâghût) dari Mesir Kuno.Lebih lanjut, Bellah juga menyebutkanbahwa sistem Madinahadalah suatu bentuk nasionalismeyang egaliter partisipatif (“equalitarianparticipant nationalism”). Halitu berbeda sekali dengan sistemrepublik negara kota (city state)Yunani kuno yang membuka partisipasihanya kepada kaum lelakimerdeka, yang merupakan limapersen penduduk. Sementara kaumperempuan dan semua budak, yangkeseluruhannya merupakan sembilanpuluh lima persen penduduk,tidak memiliki hak apa-apa dariataupun terhadap negara. Sepertidiketahui, republik city state Yunanikuno adalah model bagi konseprepublik dan demokrasi di Barat,dimulai dengan penerapannya diAmerika, dengan gedung gaya arsitekturkapitol sebagai lambangnya.Konsep republik city stateYunani kuno itu masih harus dikembangkansedemikian rupa, sehinggatumbuh sejalan dengan pahamkerepublikan (republicanism)dan demokrasi modern dalam wadahnegara-bangsa seperti kitasaksikan sekarang ini. Namunkonsep Madinah, menurut Bellahsebagaimana dikutip di atas, sesungguhnyaadalah “suatu contohbangunan komunitas nasional modernyang lebih baik daripada yangdapat dibayangkan”.Mengingat bahwa dalam komunitasnasionalisme terbuka danegaliter partisipatif model Madinahitu kekayaan nasional adalah milikumum (publik) guna sebesar-besarkemaslahatan rakyat, maka diperlukanpemisahan yang tegas antaraharta pribadi dan harta umum.Kekacauan antara keduanya akanmerobohkan sistem hukum dankeadilan. Masyarakat, melalui setiappribadi warganya, diwajibkan tunduk-patuhkepada hukum, yangdasar-dasar metafisisnya diletakkandalam ajaran agama seperti, misalnya,Sepuluh Firman dalam Tauratdan batasan-batasan (hudûd) halalharamdalam Al-Quran. Lebih banyaklagi adalah hukum-hukum hasil kesepakatankontraktual (al-‘aqd, al-‘uqûd) dan perjanjian (al-‘ahd, almu‘âhadâh)yang pembuatan hukum-hukumserupa itu menjadi tugaspokok badan legislatif modern,kurang-lebih padanan konsep klasik“Ahl al-halli wa al-‘aqdi”, yaitusuatu kelompok para ahli yang memilikiwewenang untuk “mengurai”(hall) dan “mengikat” (‘aqd), yakniwewenang membatalkan dan mengukuhkanhukum atau aturan,berdasarkan pertimbangan kebenarandan keadilan serta maslahatumum. Kekacauan dalam penguasaandan pengelolaan harta milikpribadi dengan harta milik umumEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3089


DEMOCRACY PROJECTakan mengakibatkan berkembangnyabentuk-bentuk hubungan pembagiankekayaan nasional di luarhukum dan melanggar rasa keadilan.Lebih-lebih lagi jika semuanya itudisertai praktik-praktik korupsi danpenyelewengan dengan transaksiharam seperti suap-menyuap, makatujuan negara-bangsa untukmewujudkan kesejahteraan umumdan keadilan sosial akan menjadiperkara mustahil. Karena itu negara-bangsamutlak memerlukan goodgovernance, pengelolaan yang baik,yang bertumpu kepada kemutlakanadanya transparansi, partisipasi terbuka,dan pertanggungjawaban atauaccountability dalam semua kegiatankenegaraan di setiap jenjang pengelolaannegara, sehingga terbentukpemerintah yang bersih (clean government).SISTEM PARLEMENTERLewat Proklamasi, dimulailahsuatu deretan eksperimen melaksanakanpikiran-pikiran kenegaraanpara founding fathers. Tetapi segeraternyata bahwa mereka membenturtembok logika diplomasi internasionalpasca-Perang Dingin II.Indonesia adalah “milik” pihak yangkalah, yaitu Jepang, karena itu harusdiserahkan kembali kepada pihakpemenang, yaitu Sekutu, sebagai“harta rampasan perang”. Percobaanmelaksanakan pikiranpikirankenegaraan “revolusioner”itu berlangsung hanya tiga bulan,untuk kemudian diganti, secara terpaksa,dengan sistem lain yang olehBung Karno sangat tidak disukai,yaitu demokrasi parlementer modelEropa Barat, dengan Bung Karnodan Bung Hatta sebagai presidendan wakil presiden simbolik tanpakekuasaan, dan Sutan Syahrir sebagaiperdana menteri, pemegangkekuasaan yang sebenarnya. Dalamsalah satu tulisannya sebelum kemerdekaan,Bung Karno mengecamhabis sistem parlementer sebagaisistem yang menguntungkan golonganberduit dari kalangan kaumborjuis dan penindas rakyat.Tujuan penggantian sistempresidensial menjadi sistem parlementeritu memang telah menghasilkansuatu terobosan diplomatik.Didahului oleh perundingan Roem-Royen yang menghasilkan KonferensiMeja Bundar untuk penyerahan/pengakuanresmi kedaulatanRepublik Indonesia dari KerajaanBelanda, akhirnya, pada 27 Desember1949, kemerdekaan Indonesiamendapat pengakuan resmi internasional.Namun begitu, penerapansistem parlementer telah menimbulkanberbagai masalah nasional,yang bersumber dari ketidakstabilannegara dan pemerintahan yang3090 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsilih berganti dalam jangka waktupendek. Sebegitu jauh, penampilanterbaik “demokrasi liberal” parlementeritu adalah pada saatpemerintahan Perdana MenteriBurhanuddinHarahap, seorangtokoh Masyumipengikut MohammadNatsir, yangpada tahun1955 berhasilmelaksanakanpemilihanumum pertamadalam sejarahRepublik Indonesia,suatu pemilihan umum yangsangat sukses. Di luar itu, sistemparlementer lebih banyak menyulitkanbangsa dan negara.SISTEM POLITIK ISLAM DANSEJARAHDari sudut ketentuan normatif,sistem politik yang diperkenalkanIslam melalui Nabi dan para sahabatbeliau adalah suatu sistem yangsangat maju di kalangan umat manusia.Seorang pengamat ahli Amerika,Robert N. Bellah, mengatakanbahwa sistem politik itu sangatmodern, bahkan terlalu modernuntuk zaman dan tempatnya, sehinggamengalami kegagalan. Kegagalanitu ditandai oleh munculnyaDinasti Umayyah yang bagisebagian umat Islam sendiri merupakanwujud baru tribalisme Arab.Sesungguhnya, menurut ajaranIslam, sejarahyang terjadi padaumat manusia,termasukpada kaumMuslim sendiri,adalah bagiandari wujud kesejarahanhidupumat manusiaitu sendiri. Artinya,sejarahumat manusia harus dipahamisebagai perjalanan hidup umatmanusia dengan hukum-hukumnyayang objektif dan tidak kenal berubah(dalam bahasa Kitab Sucidisebut Sunnatullâh, dibaca: “Sunnatullah”,artinya, Hukum Allah).Dan Sunnatullâh itu berlaku sepanjangmasa, telah terjadi padaumat-umat yang telah lalu, sedangterjadi pada saat-saat sekarang danakan terjadi pada masa-masa mendatang.Karena itu, sejarah Islampun harus dilihat dari sudut berlakunyaSunnatullâh ini, yangberarti sejarah Islam, karena keislamannya,harus dipahami sebagaisama saja dengan sejarah umatumatyang lain dengan segala hukum-hukumnyayang tidak-tundukEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3091


DEMOCRACY PROJECTkepada kemauan pribadi. Seorangpelaku sejarah akan mengalamisukses dalam menjalankan perannyahanya jika ia mampu memahamihukum-hukumtersebut dan dapatdengan baikmenjadikannyasebagai pedomantindakan dan sepakterjangnya.Dengan katalain, ia akan suksesjika ia memahamiSunnatullâh dan menjalankannya.SISTEMATISASI DANDEMITOLOGISASI IBRAHIMJika penegasan Allah Swt., Tidak,tetapi sungguh manusia melampauibatas. Karena melihat dirinya sudahserba cukup(Q., 96: 6) diterjemahkandalam praktik nyata, maka beribadatkepada Allah Swt. akanmelahirkan sikap yang sekarang inibiasa disebut demokratis atau sikapmenghargai manusia. Perkataan demokratistentu saja pinjaman, tetapiidenya ialah suatu tatanan kehidupanyang menghargai setiap orang.Apalagi manusia memang makhlukyang dimuliakan oleh Allah Swt.,Kami telah memberi kehormatankepada anak-anak Adam; kamilengkapi mereka dengan saranaKalau kamu menghitung nikmatAllah, kamu tidak akan dapatmenghitungnya. SesungguhnyaAllah itu pastilah Maha Pengampundan Maha Penyayang.(Q., 16: 18)angkutan di darat dan di laut (Q.,17: 70). Artinya, anak-anak Adamtelah dikembangkan di daratanmaupun di lautan. Oleh karena itu,tauhid dalamAl-Quran berbunyi,Kamimenurunkanwahyu kepadamuseperti wahyuyang Kami turunkankepadaNuh (Q., 4:163). Memangdi situ disebut Nuh sebagai permulaannya,dan kalau diurut dalam25 nabi, dia adalah yang ke-3.Tentu, tidak hanya dari Nuh, melainkanjuga dari Adam.Rasulullah pernah mengatakan,“Kami kelompok para nabi ini,agama kami intinya adalah satu.”Tetapi, di antara nabi-nabi ini,yang pertama kali membawa ajaranyang paling tegas dan sistematismengenai monoteisme atau tauhidialah Nabi Ibrahim. Dialah yangpertama yang dicatat dalam sejarah,artinya ia telah menjadi tokoh historis.Nabi Nuh dicatat berkenaandengan banjir. Nabi Adam jugadicatat, bukan dalam sejarah, melainkandalam kitab-kitab suci.Nabi Ibrahimlah yang pertama-tamamemperingatkan kepada manusiadengan tegas agar tidak menyembahsuatu benda alam, betapapun benda alam itu sangat mem-3092 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTesona, seperti matahari. Oleh karenaitu, Nabi Ibrahim memperingatkanumat manusia melaluikaumnya, Janganlah bersujud kepadamatahari dan kepada bulan, tapisujudlah kepada Allah yang menciptakannya(Q., 41: 37).Bangsa Babilon adalah contohbangsa yang menyembah matahari.Sebetulnya, tidak hanya matahari,melainkan juga bulan, Saturnus,Venus, Yupiter, Mars, dan planetlain yang jumlahnya tujuh. Olehkarena itu, mereka menciptakanhari yang tujuh, yang sebetulnyamerupakan reka-reka mereka untukmenyediakan satu hari untuk satuTuhan. Agak mengejutkan bahwahari yang tujuh itu adalah warisandari syirik. Meski konsep hari yangtujuh bangsa Babilon itu menularkepada bangsa Yunani, kemudiandari bangsa Yunani ke bangsaRomawi dan dari bangsa Romawikepada bangsa Eropa seluruhnya,dan kemudian diterjemahkan dalambahasa-bahasa mereka, tetapisisa-sisa syiriknya masih ada. Dalambahasa Inggris, misalnya, masih terlihat,Sunday (hari matahari), Monday(hari bulan). Selasa, dalam bahasaInggris tidak begitu tampakunsur syiriknya, tetapi lain halnyadalam bahasa Prancis, yaitu Marsday(hari Mars), Rabu itu Marcuriday(hari Mercurius), kemudianZuday (hari Yupiter), Vancerday(hari Venus), dan kemudian Saturday(hari Saturnus). Semuanyaadalah nama dewa.Ketika Nabi Ibrahim—demikepraktisan—juga mengambil alihkonsep hari yang tujuh, tetapi olehIbrahim fungsinya diubah menjadisekadar penghitungan waktu, tidakada lagi masalah penyembahan dewa-dewaitu. Konsep waktu itu kemudiandiberi nama angka 1, 2, 3,dan seterusnya, dan ini kemudianmenular kepada orang Arab menjadiÂhâd, Itsnayn, Tsulasâ’, Arba‘â’,Khamîs, Jum‘ah (artinya hari berkumpuldi masjid untuk shalat bersama)dan Sabt (dari bahasa Ibrani,Saba‘atun yang artinya tujuh), atausapta, dalam bahasa Inggris seven.Ini kita ceritakan untuk menunjukkanbetapa Ibrahim secara sistematikmemperkenalkan tauhid,dan mendemitologisasikan sisa-sisadari agama masa lalu. Selain itu,Nabi Ibrahimlah yang pertama kalisecara tegas mengatakan bahwa kitaharus ber-islâm (pasrah) kepadaAllah Swt. Yang dimaksud pasrahialah, dalam tingkah laku sehariseharikita harus berusaha berbuatbaik, karena Allah Swt. bisa didekatimelalui perbuatan baik atau amalsaleh. Jadi, Ibrahimlah yang pertama-tama—lagi-lagisecara sistematis—memperkenalkankonsepbahwa Allah didekati melalui amalsaleh.Perkataan sistematis harus selaludicatat karena ajaran tersebut se-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3093


DEMOCRACY PROJECTbelumnya telah diperkenalkan olehNabi Adam, Idris, Nuh, Hud, danSaleh. Bagi umat Islam, barangkalihal itu tidak terlalu aneh, tetapi supayadiketahui bahwa di dalam agama-agamalain, Tuhan didekati melaluibujukan, sajian atau sesajenmakanan yang berwarna tujuh, dansebagainya. Cara pendekatan inidikarenakan mereka memiliki konsepTuhan yang lebih merupakankekuatan magis, sedangkan sejakNabi Ibrahim Tuhan dipahamisebagai wujud “etis” atau “ethicalBeing” atau “ethical God”. Artinya,selain sebagai Pencipta dari segalagalanya,Tuhan juga wujud yangmenghendaki supaya makhluk-Nyaberbuat baik, sebagaimana dinyatakandalam surat Al-Kahf, Barangsiapa mengharapkan pertemuan denganTuhan, kerjakanlah amalkebaikan (amal saleh), dan dalamberibadat kepada Tuhan janganlahpersekutukan dengan siapa pun (Q.,18: 110).SISTEMATISASI PEMIKIRANDAN HUKUMSejak awal kemunculan dan perkembanganIslam, kaum Musliminbersepakat bahwa dalam segala perkaramereka harus berpegang kepadaKitab Suci. Namun begitu,Kitab Suci tidak mencakup rincianyang menyeluruh, melainkan hanyamelengkapi umat dengan garis-garisbesar pandangan etis dan satu-duamemberi preskripsi konkret. Makadesakan kepada perlunya sistem pemikirandan penjabaran hukum (baca:segi-segi legalnya) telah mendoronggerakan pemikiran keagamaan.Kegiatan pemikiran itu, sepertibisa diduga, banyak melibatkandan mempertaruhkan kemampuanintelektual. Oleh sebab itu, penggalakkankegiatan pemikiran tersebutmemiliki nilai positifnya sendiriyang agung, yaitu kreativitas dandinamika, malah mungkin jugasikap liberal, dan hal ini menyediakankemungkinan yang hampirtak terbatas bagi usaha untuk membawaide-ide dasar agama menjadirelevan dengan perkembangan dantuntutan masyarakat. (Dewasa inipenggalakan kegiatan-kegiatan itubanyak diusahakan, setidaknyadisuarakan, untuk kembali diulang,di bawah naungan doktrin tentangijtihad.)Tetapi segera pula terlihat bahwapengandalan kemampuan intelektualmengandung masalah. Segi individualitassuatu kegiatan intelektualmenyebabkan pemikiran diluar teks (nashsh) tentang hukumdan ajaran keagamaan selalu menunjukkancorak sebagai pendapatpribadi atau al-ra’y, sehingga selalurawan terhadap ancaman subjek-3094 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtivisme. Tak heran jika segi-segipositif yang dibawanya pada fasefasedini perkembangan pemikirandalam Islam sering harus dibayardengan ancaman terjadinya keruwetan,ketidakpastian dan keadaanchaos akibat subjektivisme, dan sektarianisme.Maka sangat wajarbahwa “aliran” (mazhab) al-ra’y punmenjadi persoalan dan meningkatmenjadi kontroversi umum.Dirasakan bahwa suatu kesatuansosial-politik dan keagamaan yangbegitu kompleks dan besar memerlukankepastian acuan bagi hukumhukumdan aturan-aturannya.Acuan itu harus berlaku umum(universal), tanpa terlalu banyakmengandalkan pendapat pribadikecuali dalam masalah-masalahsekunder, yaitu tingkat interpretasi.Kini persoalannya ialah bagaimanamenetapkan acuan umumitu. Ini pun, untungnya, bukanlahperkara yang amat sulit dikatakanbahwa, sejak masa-masa awal, kaumMuslimin telah sepakat untukmenggunakan Kitab Suci sebagaipedoman. Setelah Kitab Suci,pedoman berikutnya ialah konvensi-konvensikaum Salaf, yaituSunnah atau Atsar. Pada taraf perkembanganini konsep tentangSunnah dan atsar memerlukanpenajaman batasan dan pemastiankeabsahannya, sehingga, demimenghindari kesimpangsiuran,Sunnah dan Atsar diberi definisidan format yang lebih konkret.Maka pembatasan suatu topikSunnah atau Atsar yang memilikikeabsahan sebagai sumber pemahamanagama dan hukum hanyalahberasal dari Nabi Saw. sendiri.Pemastian definisi Sunnah yangabsah itu telah menjadikannyahampir identik dengan hadis.Perkataan Arab “hadîts” sendiri bermaknaasal laporan atau penuturan,dalam hal ini laporan atau penuturantentang Nabi. Tapi sebagaiistilah teknis, ia berarti laporan tentangsabda, tindakan, atau persetujuantak langsung (iqrâr) Nabi.Kini timbullah istilah teknis penuturan(“riwayat”, al-riwâyah), yangsering dipandang sebagai pengimbang,karena itu juga diletakkanberhadapan dengan al-ra’y.Tekanan kepada pentingnya alriwâyahsebagai tahap perkembangankonsep tentang Sunnah inipun dapat dipandang sebagai kelanjutanwajar dari kecenderunganmasyarakat Islam yang telah ada.Kebiasaan menuturkan cerita tentangNabi, baik berkenaan denganapa yang beliau sabdakan, tindakanmaupun “diamkan” (dengan isyaratpersetujuan) sudah dipraktikkanoleh kaum Muslim sejak masa-masaawal. Hanya saja, meskipun adadorongan batin untuk menjadikanbahan-bahan tentang Nabi ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3095


DEMOCRACY PROJECTsebagai rujukan, peraturannyasendiri memiliki gaya anekdot danmulut ke mulut. Karena itu, dibayangkanbahwa penuturan anekdotalsukar diawasi, bahkan seringdisalahgunakan. Lebih dari itu,disebabkan dorongan yang kuatuntuk memperoleh dasar legitimasibagi suatu argumen dalam situasiyang penuh polemikdan sektarianisme,banyakorang yang tidaksegan-segan membuat-buatceritadan laporan tentangNabi sesuaikebutuhannyasendiri (kelak diklasifikasisebagai “hadîts Mawdlû‘”,jadi “laporan buatan”, alias palsu).SNOUCKISME:PENGALAMAN BERHARGABAGI BANGSA INDONESIAPemerintah Kolonial Belandamemberikan pendidikan kepadapribumi Hindia Belanda, dan mendirikansekolah-sekolah, sejak darisekolah rendah sampai sekolah tinggi.Hal-hal itu dilakukan dalamrangka “politik sopan”-nya (Ethicalpolicy). Hal ini memaksa kita untukkembali ke sejarah yang agak lebihjauh lagi.Dalam menjalankan “politik sopan”inilah, pandangan-pandanganseorang ahli Islam (Islamologi)terkenal, Snouck Hurgronje, sangatberpengaruh. Ketika menasihatiPemerintah Kolonial Belanda, untukmenghadapi umat Islam Indonesia,Snouck Hurgronje mengemukakanpendapatnya bahwa PemerintahKolonialharusmengembangkansikap netralterhadap Islamsebagai agama,dan sikap kerastegasterhadapIslam sebagaigerakan politik,dan Pemerintahan Kolonial sekaligusharus merangkul golongangolongandalam masyarakat Indonesiayang agak tipis keislamannya:yaitu kaum elite tradisional,pemimpin-pemimpin kaumadat di luar Jawa, dan kaumpriyayi di Jawa. Kesemuanya ituditempuh semata-mata untukmemperkokoh kolonialisme Belandadi bumi Indonesia.Tetapi, hal itu semua hanyalahpermulaan politik Belanda lebihlanjut: yaitu sepenuhnya menghancurkanIslam, dan oleh Dr. HarryJ. Benda: “… selama bangsa Indonesia,terutama pemimpin-pemimpinnya,masih tetap merupakanKami amanatkan kepada manusiaberlaku baik terhadap keduaorangtuanya; ibunya telah mengandungnyadengan susah payahdan melahirkannya dengan susahpayah.(Q., 46: 15)3096 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTorang-orang Muslim, maka hubungankolonial selamanya tidakakan dapat memberikan jalan bagiadanya ikatan yang abadi antaraIndonesia dan Negeri Belanda.”Lebih dari itu—dan inilah intisarifilsafat kolonialisme-nya SnouckHurgronje—Indonesia harus dimodernisasikan,dijadikan modern.Dan seperti juga dikatakan olehSnouck, “Oleh Indonesia modernitu, menurut batasannya, tidak mungkinmerupakan Indonesia Islam, dantidak pula merupakan Indonesiayang diperintah oleh adat (maksudnya:nasional, penulis), maka iaharus merupakan Indonesia yangdi-Barat-kan.”Untuk mencapai itu semua,“Peradaban Belanda harus dapatmenggeser peradaban priyayi tradisional,dan lebih-lebih lagi, peradabansantri.” Demikianlah dikatakanoleh Harry J. Benda.Selanjutnya, dia menerangkanbahwa penghancuran Islam diIndonesia, pembebasan pengikutpengikutnyadari apa yang olehSnouck Hurgronje disebut “thenarrow confines of Islamic system” (suatulingkungan yang sempit darisistem Islam), harus dilakukan denganmengikutsertakan orang-orangIndonesia dalam kebudayaan Belanda.Maka wajar, jika Snouck Hurgronjememusatkan perhatiannya kepadakaum bangsawan Jawa, dan kepadakaum elite priayi umumnya, sebagailapisan masyarakat yang pertamadan paling mudah untukdimasukkan ke dalam orbit westernisasi.Tingkat lebih tinggi kaumaristokrat, dan pendekatannya kepadapengaruh-pengaruh Baratyang dibawa oleh adanya hubungandengan kepegawaian (administrasi)menurut cara Eropa, dan lebih pentinglagi, sifatnya yang agak jauhdari Islam, membuatnya sebagaipihak yang secara wajar menerimadan memanfaatkan rencana asimilasionis-nyaSnouck. Kaum ningratIndonesia, menurut Snouck, kehilangantambatan politik dan kebudayaanmereka, akibat penjajahanBelanda. Dia menegaskan: “OrangorangBelanda mempunyai kewajibanmoral untuk mengajar kaumningrat, dan menjadikan merekasebagai rekanan dalam kehidupansosial dan budaya kita sendiri.” Kerekanantersebut akan mengakhirijurang pemisah antara pihak penguasa(penjajah) dan yang dikuasai(yang dijajah). Dengan tidak lagiterpisah oleh kesetiaan kepada agama,keduanya akan bersatu dalampersamaan kebudayaan dan kesetiaanpolitik. Sekalipun pada awalnyagolongan interest ini hanyameliputi kaum elite Jawa, tohmasyarakat Indonesia berakar dalamadat ternyata cukup dapat menyesuaikandiri untuk mengikutiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3097


DEMOCRACY PROJECTjalan yang ditempuh oleh pemimpin-pemimpintradisional mereka.Agar pengikutsertaan itu menjadikenyataan, maka pendidikanBarat harus dibuat dapat dinikmatioleh seluas mungkin orang-orangIndonesia. Dalam analisisnya yangterakhir, Snouck Hurgronje mengatakan:“Pendidikan Barat adalahcara yang paling dapat dipercayauntuk mengurangi dan akhirnyamengalahkan pengaruh Islam diIndonesia.”Tetapi, pendidikan hanyalahlangkah pertama politik Belanda.Pendidikan harus diikuti dengan“… memberikan banyak saham,dalam menangani masalah-masalahjajahan, baik yang bersifat politikmaupun administratif, kepadaorang-orang Indonesia yang mendapatkanpendidikan Barat itu.”Pendidikan Belanda tersebutadalah pendidikan kolonial, semata-matauntuk mengabdi kepadakepentingan Pemerintah Kolonial.Jadi, pendidikan itu sama sekali tidakdemokratis. Di situlah Belandamengadakan westernisasi yang—seperti telah banyak diterangkan dimuka—dimaksudkan untuk menggantiperadaban Islam Indonesiadan adat. Oleh sebab itu, pendidikanBelanda itu penuh dengansinisme kepada Islam dan kepada keIndonesia. Tidak seorang anak didikBelanda pun diberi kesempatanuntuk mengembangkan kepribadiannyasecara keislaman atau keindonesiaan.Sinisme kepada Islam,terutama, merupakan suatu sikapyang intensif ditanamkan. Akibatnyaialah para anak didik tumbuhmenjadi manusia-manusia yang kehilanganharga dirinya sebagaiorang Islam dan sebagai bangsaIndonesia, kemudian sebagai kompensasinya,berusaha keras membelandakandiri. Meminjam istilahDr. Rasjidi, mereka terkena penyakit“… kecongkakan karena keunggulankultural”. Dan yangdimaksudkan dengan kultur di siniialah kultur Belanda khususnya danBarat (Westernisme) umumnya.Harus diakui bahwa denganpendidikan itu Belanda telah mengintrodusirilmu pengetahuan kepadabangsa Indonesia. Tetapi, disamping segi-segi positif, segi negatif,seperti diterangkan di muka,jauh lebih terasa. Oleh karena itu,tumbuhlah suatu lapisan kecilbangsa Indonesia yang cukup terpelajar(intelek), tetapi tidak mempunyaikepribadian, kecuali kepribadianimitasi yang diambil dariBarat. Mereka kemudian terasingdari rakyat, dan membentuk masyarakatsendiri, dengan way of lifenyasendiri pula.Sekarang, bagaimana nasib umatIslam? Bahkan, bagaimana nasibrakyat pada umumnya yang tidaktermasuk kaum elite tradisional?Seperti diterangkan di atas, politik3098 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkolonial yang digariskan olehSnouck itu adalah pertama-tamauntuk menghancurkan Islam yangmerupakan simbol anti-kolonialisme,dan merupakan rallying appealuntuk menentang setiap kezaliman.Oleh karena itu, mudah dipahami,bahwa umat Islam,sebagai objekpolitik, menjadigolonganyang paling dirugikan.Kaumkolonial mengasingkanmereka,dan sebaliknya mereka, karenakebenciannya kepada Belanda dansegala sesuatu yang berbau Belanda,menempuh jalan non-kooperasi dannonasosiasi. Umat Islam meneruskanpendidikan tradisional merekasendiri, dan mengembangkannyadalam suatu persaingan yang hebatdengan pendidikan Belanda. Sebaliknyakaum Asosiasionis (orangorangyang ikut serta dalam administrasidan Pemerintahan Kolonial),yaitu kaum intelek dan kaumpriayi, mulai membenci, malahanmemusuhi segala sesuatuyang berasal dan berbau Islam.Umat Islam dan pemimpin-pemimpinnya,yaitu kaum alim-ulama,menjadi sasaran kaum “intelek” dankaum priayi, sebagai hasil terpentingpendidikan kolonial yangmereka peroleh, untuk dijadikanbahan ejekan dan sinisme.Dan janganlah sebagian dari kita(sesama manusia) mengangkatsebagian yang lain sebagai tuhantuhankecil [arbâb].(Q., 3: 64)Tetapi dengan demikian, justrusemangat patriotisme dan antikolonialismemenjadi semakin berkobardi kalangan rakyat di bawahpimpinan kaum ulama, yang kelakmenjadi bibit gerakan-gerakan politikrevolusioner Islam, malahanmenjadi bibit seluruhgerakanpatriotik bangsaIndonesia. Apalagisetelah adabeberapa orangdari mereka yangberpendidikan disekolah-sekolah Belanda itu. Sebagaipengecualian dari keadaan umumnya,dan karena berhasil mempertahankankepribadian Islamnya,mereka ikut serta dengan rakyatdalam perjuangan patriotik melawanBelanda, bahkan pemimpinnya.Mereka itu, untuk menyebutkanbeberapa orang saja,ialah H.O.S. Cokroaminoto, H.A.Salim, K.H.M. Mansyur, Dr. Sukiman,Moh. Natsir, dan lain-lain.Karena derasnya arus pendidikankolonial yang membahayakan kepribadiannasional itu, maka timbullahkekhawatiran di kalangan pemimpin-pemimpinrakyat yangmempunyai rasa tanggung jawabbesar kepada nasib bangsa di masadepan. Maka tampillah mereka itudengan konsepsi-konsepsinya tentangpendidikan nasional, antaraEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3099


DEMOCRACY PROJECTlain Ki Hajar Dewantara denganTaman Siswa-nya. Para ahli pendidikanIslam pun tampil pula, sehinggatumbuhlah di sana-sini sekolah-sekolahatau madrasah Islamdengan gaya modern (rasional,efisien), seperti yang terdapat dibanyak tempat di Sumatera Barat,Jawa Tengah, dan Jawa Timur.Sekarang bangsa Indonesia sudahmerdeka, malahan sudah hampirseperempat abad. Sudahkah pendidikandi Indonesia, yang kebanyakandiwarisi dari zaman kolonial,digantikan dengan pendidikannasional? Kiranya masalahini adalah masalah pengisian kemerdekaan,yang tampaknya lebihsulit melaksanakannya, daripadamerebut dan memperoleh kemerdekaanitu sendiri. Dan di sinilahkita menghadapi rintangan-rintanganyang beraneka ragam.Sebagai sekadar contoh, dalamrangka nasionalisasi pendidikan,kita kembali betapa perjuanganmenggantikan bahasa Belandadengan bahasa Indonesia di perguruan-perguruantinggi, yang dipeloporioleh Muh. Yamin dulu,menghadapi tantangan-tantangandari pihak kaum terpelajar waktuitu, dengan alasan bahwa bahasaIndonesia tidak akan mampu menjadibahasa ilmu pengetahuan.Maka kalau masalah penggantianbahasa saja sudah ditentang sedemikian,apalagi masalah yang lebihpenting dan mendasar dari itu,yaitu masalah jiwa pendidikan itusendiri. Umpamanya, dalam rangkamengikis sisa-sisa aspirasi kolonialdalam pendidikan, rakyat menuntutagar di semua sekolah diajarkanagama sebagai ajaran wajib. Meskipuntidak lancarnya pengajaran danpendidikan agama itu, di satu pihak,karena ketidakmampuan umatIslam itu sendiri (akibat tidak adanyapendidikan yang cukup, sebagaihasil politik Belanda), tetapi yangtidak kurang pula pentingnya ialahhalangan dan rintangan berupaindividu-individu yang kebetulanmasih mempunyai peranan dalamlembaga-lembaga pendidikan tersebut.Sebab sampai sekarang pun,banyak individu yang memegangperanan dalam pendidikan itu masihterus merupakan pelanjut-pelanjutjiwa dan semangat Snouckisme,baik secara sadar maupun tidak sadar.Agaknya seperempat abad belumcukup lama bagi terjadinya suatuperubahan mendasar dan menyeluruh,tidak saja di bidang pendidikan,tetapi juga di seluruh sektorkehidupan bernegara kita. Pengindonesiaankehidupan bernegaraitu, seperti dikatakan oleh GeraldS. Maryanov dalam bukunya, PoliticsIndonesia: An Interpretation,masih baru berarti penggantian pe-3100 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtugas-petugas Belanda denganorang-orang Indonesia. Keadaan inikiranya tidaklah begitu aneh,mengingat golongan yang berperandalam Indonesia merdeka ini pun,kebanyakan, seperti sudah disinggungdi atas, bagian terbesar hidupmereka dialaminya dalam pemerintahHindia Belanda. Karena latarbelakang pendidikan dan sosialmereka itu, maka Maryanov mengatakan:“Dasar untuk mengembangkankritik-kritik terhadap carapemerintah itu adalah sedikit, dantidak ada rencana yang tegas untukmenggantikannya. Bentuk HindiaBelanda tidak dapat disingkirkanbegitu saja, mengingat belum adagantinya, dan tidak ada waktu untukmendapatkan pengalaman, sekalipunseandainya hal tersebutdikehendaki.”Jadi jelas, sekalipun pelaksanaan“Snouckisme” tidak menghasilkanseluruh apa yang digambarkan olehpenciptanya, tetapi segi-segi yangberhasil tetap dirasakan sampaimasa-masa Indonesia merdeka ini,terutama yang diteruskan dandiwarisi oleh suatu lapisan sempitmasyarakat Indonesia yang merupakankelas atas (elite), ditinjau darisegi politik, dan terutama ditinjaudari segi intelektualitas atau pendidikan.Sekali lagi, masa seperempatabad rupa-rupanya belumcukup lama untuk terjadinya suatuperubahan basar yang meliputi seluruhsegi kehidupan kita, terutamayang bersifat idiil-fundamental.SOEHARTO MEMILIH CINAKetika etos pembangunan digulirkan,Soeharto masih tetap harusmencari partner dalam pembangunan.Sebab, konsep dan kebijaksanaansaja memang belum cukup;harus ada pertimbangan darisegi pelaksanaan praktisnya.Soeharto ternyata masih berpikiruntuk mengajak orang Masyumi,yakni para usahawannya. Tetapi,karena terhalang oleh sikap-sikappolitis para pemimpin Masyumisaat itu, di mana ide mengenai negaraIslam masih sangat kuat,Soeharto tidak mau mengambilrisiko (ideologis). Maka dia mencarikelompok warga negara yang darisegi ideologis cukup aman, dan darisegi teknis kewirausahaannya cukuptinggi, yaitu kalangan Cina.Tindakan Soeharto itu ibaratmembuka “Kotak Pandora”, begitudibuka, tidak bisa lagi dibendungdan menghasilkan keadaan sepertisekarang ini (Orde Baru—ed.). Diapernah menerangkan alasannya bertemandengan Liem Sie Liong, yangantara lain karena Lim dulu adalahtemannya sejak zaman KodamDiponegoro. Lim juga seorangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3101


DEMOCRACY PROJECTpengusaha yang tabah. Dia menyuplaiSoeharto dengan kebutuhan-kebutuhanlogistiknya, sehinggamenjadi unsur utang budiSoeharto kepada Lim. KeteranganSoeharto itu sebetulnya agak ad hoc,tidak menjawab keseluruhan kebijakanyang banyak memberikan kesempatankepadaCina, dengan segenapdampaksosial-politiknyadi kemudian hari.Kalau melihatmasa depan, tampaknyamulaiada indikasi bahwaumat Islamakan memperolehkesempatan lagi. Di sini umatIslam akan diuji apakah merekasanggup menahan diri untuk tidakbermental menagih rekening sepertibapak mereka dulu, selain unsurtake and give yang rasional. Kalautidak, umat Islam akan kehilangankesempatan lagi. Dan faktor kehilanganitu mudah sekali dibayangkankarena memang ada kelompokkelompokyang tidak suka kalauumat Islam memiliki kesempatan.Persoalan ini jelas memerlukan satusikap politik yang lebih dewasa. Kesempatanitu ada antara lain karenafaktor pendidikan.SOEHARTO VS MASYUMIKetika Orde Baru muncul, bersamaantampilnya Soeharto, tidakjelas siapa gerangan Soeharto itu.Dalam bahasa Inggrisnya “Soeharto,who?” Tetapi di luar dugaan ternyataSoeharto adalah seorang yangsangat mampumengatasi persoalan.Padawaktu ituSoeharto mengambil-alihpimpinannegara,sebagai KomandanKostrad,denganmencari jenazahpara PahlawanRevolusi. Sebetulnya, ketikatampil, Soeharto hampir seorangdiri. Dan dukungan yang bisadiandalkan hanyalah KOSTRADdan RPKAD, yang kemudian bisadiperluas ke KUJANG denganSILIWANGI-nya. Sementara kodam-kodamyang lain semuanyatercurigai, apalagi angkatan-angkatanlainnya: Angkatan Kepolisian,Angkatan Laut, dan AngkatanUdara.Dalam keadaan seperti itu,Soeharto harus membuat kalkulasiyang hati-hati sekali, sehingga terhadapBung Karno pun dia tidakpernah berbicara negatif. Sekali sajadia terlepas bicara negatif terhadap3102 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTBung Karno, maka seluruhnya akantermobilisasi menghancurkan dia.Dalam keadaan seperti itu, dia sebetulnyaperlu teman. Dan yang diaincar waktu itu adalah Masyumi,karena Masyumi-lah (baik secarapolitis maupun ideologis, apalagikeagamaan) yang secara tegas antikomunis.Kemudian dia mengadakan pendekatankepada orang-orang Masyumi.Tetapi secara instropektif,patut sekali disesalkan bahwa sikaporang Masyumi pada waktu ituseakan mau “menagih rekening”.Kira-kira begini sikapnya, “Kami‘kan yang benar, ternyata BungKarno dan PKI itu salah, oleh karenaitu sekarang harus kami (Masyumi)yang berkuasa.” Itu jelassikap yang legalistik, kurang politis.Sementara secara politis, Soehartomenghadapi kenyataan bahwaMasyumi, diakui atau tidak, terlibatdi dalam pemberontakan-pemberontakanyang baru berhenti sekitar4-5 tahun yang lalu (sebelumkasus Gestapu tahun 1965-66);PRRI selesai tahun 60-an, danKartosuwiryo tertangkap sekitar tahun-tahunitu juga. Jadi masihpendek sekali, sehingga kenangankepada semuanya masih begitu segar.Maka melalui Alamsyah, misalnya,karena pada waktu itu sayaterlibat dalam usaha-usaha rehabilitasiMasyumi, Soeharto mengatakankira-kira begini, “Bilang samaorang-orang Masyumi itu bahwakita perlu mereka, tetapi mereka jugaharus tahu psikologi dari tentara,bahwa tangan para tentara itu ibaratnyamasih berlumuran darahkarena pemberontakan, dan jandajandanyamasih belum ketahuanbagaimana menanganinya, apalagianak-anak yatimnya. Jadi manamungkin kita rehabilitasi Masyumisecara utuh.”Kekakuan cara berpikir legalistikorang-orang Masyumi ketika itumenyebabkan semua proses berjalanalot. Selama bertahun-tahunproses itu berjalan sedemikian rupa,sementara golongan lain sudahmulai membaca, dan kemudianmereka langsung berebutan mendukungSoeharto. Pada saatnya,ketika orang Masyumi menyadaribahwa mereka telah kehilangan kesempatan,kesempatan itu sudahsulit direbut kembali.Soeharto sebetulnya waktu itumau membangun ekonomi, tetapitidak tahu apa yang harus dia lakukan.Namun, ada kelompok-kelompokyang kemudian menyuplaigagasan. Mereka ini dulunya kawanMasyumi, tetapi cara berpikirnyasama sekali kebalikan dari Masyumi,yaitu orang-orang PSI pimpinanSoedjatmoko. Juga di-backing olehWidjojo Nitisastro c.s, yaitu anggota-anggotadari kelompok yangsering disebut “Mafia Berkeley” (karenamereka kebanyakan lulusanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3103


DEMOCRACY PROJECTBerkeley di California). Mereka inilahyang menyuplai konsep-konseptentang apa yang harus dilakukan,terutama dari segi ekonomi, olehSoeharto sebagai pemimpin baruIndonesia. Lama-kelamaan Soehartopun mulai tahu apa yang harus dialakukan. Ketika harus mencari siapayang akan melaksanakannya, makapara penyuplai konsep itu sendirilahyang diambil, yaitu Wijoyo cs.Bappenas pun menjadi benteng pertahanandari apa yang tadi disebutsebagai “Mafia Berkeley”. Kemudianmuncul etos pembangunanyang menjadi landasan Orde Baru.Jadi, sekali lagi, Soeharto waktuitu sebetulnya menginginkan Masyumi.Hanya saja Pak Syafruddin padawaktu itu (maaf saja dengan segalahormat) terlalu tinggi hati. Diamengatakan bahwa, “Saya punyakonsep, saya bisa, tetapi yang melaksanakanharus saya.” Sementaraorang PSI tidak berpikir seperti itu.Di sinilah orang Islam “kecolongan”dan kehilangan tongkat untukkesekian kalinya.SOFT STATE INegara kita adalah negara yanglunak (soft state). Maksudnya, wawasanetikanya lunak. Hal ini dikarenakan,di negara kita landasanbaik dan buruk sering kacau, tidakjelas, yang berbeda dengan negaranegaraseperti Amerika yang mempunyailandasan etika yang jelas.Dulu pernah ada satu keguncangankarena para anggota parlemenAmerika mengadakan lawatan kesuatu tempat dengan menggunakanuang yang jumlahnya belasan ribudolar. Itu saja sudah dipersoalkan.Tapi bagaimana di kita? Miliarandolar tidak dipersoalkan. Padahaldari segi agama kita sebagai orangMuslim mestinya kuat secara etis.Karena Kitab Suci Al-Quran sajadisebut al-furqân, artinya pembedayang tegas antara yang baik danburuk, yang benar dan salah. Jadi,ini berarti kita kekurangan etika.Padahal, menurut hadis Nabi, yangbenar dan salah itu jelas berbeda,dan antara keduanya ada hal-halyang syubhat. Dan syubhat barudiketahui setelah jelas mana yanghalal dan mana pula yang haram.Kalau semuanya syubhat, itu jelastidak betul. Tidak ada logikanya.SOFT STATE IIGunnar Myrdal, seorang ahliekonomi Swedia, pemenang HadiahNobel, memasukkan negara kita,Indonesia, ke dalam kelompok negeri-negeriberkembang, yang ia sebutsebagai kelompok “negara-negaralunak” (soft states). Sebutan itukurang enak didengar, dan pernahmenjadi bahan kontroversi. Tetapi3104 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtak ada salahnya menelaah kembalimaksud penilaian Myrdal itu sebagaicermin bagi kita, dan menelitikenyataan-kenyataan yang ada.Yang dimaksud Myrdal sebagai“lunak” ialah tidak adanya disiplinsosial. Di sini kita membicarakanmengenai kelemahan dan kesewenanganyang bisa, dan malah telahdisalahgunakan untuk keuntunganpribadi oleh orang-orang yangmempunyai kekuatan ekonomi,sosial, politik. Kesempatanpenyalahgunaandalamukuran besar ituterbuka untuk kelasatasan, tetapiorang dari anaktangga paling bawahpun mendapatkan pula kesempatannyauntuk keuntungan-keuntungankecil. Myrdal menyebutgejala ini sebagai “korupsi”, yangtelah begitu mengakar dalam budayabangsa kita.Jika benar bahwa untuk setiapkeberhasilan tentu ada ongkosnya,maka sebagai salah satu “ongkos”menjadi bangsa merdeka ialahmenggantikan tenaga-tenaga penjajahdengan tenaga-tenaga sendiridalam mengatur negeri, dan itujuga berarti pergantian tenaga ahlidan berpengalaman oleh yang kurangahli dan kurang berpengalaman.Keadaan kurang ahli dantiadanya pengalaman itu mempunyaiakibat kepada mundurnyaproduktivitas. Mundurnya produktivitasberjalan seiring denganmembengkaknya personalia, danpada urutannya, diiringi denganturunnya gaji bila diukur dari nilairiilnya. Digabung dengan kebiasaanmenjalankan administrasi “menurutkebijaksanaan”, dan ditambah dengankaum politisi yang setelahkemerdekaan berkedudukan pentingkarena memegang kekuasaan,Ketahuilah! Sesungguhnya manusiaitu cenderung berlaku tiranik,yaitu ketika ia melihatdirinya serba berkecukupan.(Q., 96: 6-7)keadaan inimembuka pintubagi praktikpraktikkorupsi.Myrdal secarakhusus menyebutnegeri kitaIndonesia, yangdisebutnya bebas dari korupsi dizaman kolonial Belanda, menjadinegeri yang paling korup beberapasaat setelah kemerdekaan.SOK SUCISikap memandang diri palingsuci dan tidak memiliki kesalahan,sebenarnya merupakan indikasisikap sombong dan kesombonganitu sesungguhnya telah menutuppintu-pintu batin orang tersebut.Tanpa disadari, kesombongan telahmenjadi penghalang untuk dapatmenerima dan masuknya hidayah,petunjuk dan taufik atau bim-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3105


DEMOCRACY PROJECTbingan dari Allah. Di dalam Al-Quran disebutkan, …Tuhanmusungguh luas memberikan pengampunan,dan Dia lebih tahu tentangkamu ketika Ia mengeluarkan kamudari bumi (menjadikan kamu daritanah—NM), dan ketika kamu masihtersembunyi dalam rahim ibumu.Karenanya, janganlah kamu menganggapdiri kamu suci. Dia lebihtahu siapa yang memelihara diri darikejahatan (Q., 53: 32).Dari ayat tersebut dapat ditarikkesimpulan bahwa sikap menganggapdiri sok suci itu dipandang sebagaisikap yang sungguh sangatnaif atau bodoh. Sebab di hadapanAllah Swt., tidak ada sesuatu punyang dapat disembunyikan dan dirahasiakan.Apakah dengan demikiania berasumsi bahwa Allah Swt.tidak mengetahui segala sesuatutentang dirinya?Sebagai gantinya, Islam kemudianmenganjurkan kepada orangberiman agar bersikap rendah hati—sebagailawan sikap sombongtadi, sekaligus sebagai refleksi akhlakkarimah. Tetapi, jangan disalahpahamibahwa Islam mengajarkankepada orang beriman sikap rendahdiri atau merasa hina.Pengertian rendah hati sungguhberbeda dengan rendah diri. DalamAl-Quran pun dinyatakan bahwakeimanan dan ketakwaanlah yangmenjadi barometer pengukuranseseorang di hadapan Allah Swt.Dengan demikian, orang berimanjustru harus merasa bangga dan bukansebaliknya, merasa rendah diriatau hina. Dalam kaitan ini, AllahSwt. berfirman, Janganlah merasalemah, janganlah bersedih hati sebabkamu lebih tinggi jika kamu beriman(Q., 3: 139).Dari segi lain, ternyata sikap rendahdiri mengandung implikasiadanya sebuah penyakit psikologis,seperti diungkapkan oleh AlfredAdler. Orang yang memiliki penyakitrendah diri (inferiority complex)sesungguhnya memiliki potensiatau kecenderungan yang akandapat mendorong ia berlaku otoriteratau tiran apabila ia memiliki kesempatanatau posisi menjadipenguasa.Sikap tiran (thughyân) adalahsikap yang telah melampaui batas.Allah Swt. berfirman berkenaan dengansikap manusia yang dapatdengan mudah terseret kepadaperbuatan tiranik apabila sudahmenganggap dirinya kaya, tidakmembutuhkan pertolongan ataubantuan dari siapa atau apa pun(istighnâ). Dalam sebuah firmanAllah Swt. disebutkan, Tidak, tetapisungguh manusia telah melampauibatas (Q., 96: 6).Sikap sombong dapat menjaditiranik apabila memiliki kekuasaan.Pada sisi lain, sikap sombong yangmengendap pada mereka yang tidakmemiliki kekuasaan, biasanya akan3106 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTterwujud dalam bentuk pelanggaranterhadap aturan-aturan sosial.Dengan kata lain, sikap sombongdapat mengarah pada perilakuperilakusosial.Dalam Al-Quran, sikapsombong, tiranikditampilkandalam dialogantara figurMusa a.s. yangberhadapan secaradiametrisdengan figurFir‘aun, simbol dan sekaligus prototipesegala kesombongan sifatmanusia.SOLOMON TEMPLEKita tergerak untuk sekali lagimembicarakan sesuatu berkenaandengan Al-Masjid Al-Aqsha, karenakita baca dalam beberapa harian ibukota tentang kebrutalan tentaraIsrael terhadap rakyat Palestinayang tidak berdosa. Beberapa koranmemuat gambar tentara Israel dengansenapan siap tembak “menjaga”(lebih tepat membatasi gerakorang-orang Palestina Muslim yangsedang bersembahyang di depanpintu gerbang Temple Mount).Apa yang dimaksud dengan“Bukit Kuil” (Temple Mount) itu?Yang dimaksud ialah bukit di manaTuhan, jadikanlah istri-istri kamidan keturunan kami cendera mata(sebagai penyenang hati—NM)bagi kami, dan jadikanlah kamiteladan bagi orang yang bertakwa.(Q., 25: 74)dahulu berdiri “Solomon Temple”atau Haikal Sulaiman, yaitu BukitMoria, juga disebut Bukit Zaitun.Karenanya “Solomon Temple” itutidak lain ialah Masjid Al-Aqsha,dalam bentuk aslinya,yang didirikanNabi Sulaiman,putraNabi Daud.Persoalannyaialah, istilah“Temple Mount”atau “Bukit Kuil”tidak dikenal dikalangan kaum Muslim Indonesia.Koran-koran tersebut mengambilalih begitu saja istilah dari koranasing (Inggris), tanpa mengetahuiapa implikasinya, bahkan tanpamengetahui bagaimana menerjemahkannya,terutama terjemahmaknawiyah yang lebih luas. Padahalistilah Inggris “Temple Mount” ituberkonotasi kuat mengingkari hakIslam dan kaum Muslim atas tanahsuci itu, karena anggapan bahwakaum Muslim dahulu merampasnyadari kaum Yahudi. Tegasnya, istilah“Temple Mount” mengandung isyaratbahwa tanah suci itu harusdikembalikan kepada “yang berhak”,yaitu kaum Yahudi yangmempunyai rencana besar membangunkembali “Solomon Temple.” Inisesuai dengan eskatologi merekabahwa sebelum hari hiamat datang,“Solomon Temple” itu akanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3107


DEMOCRACY PROJECTberdiri megah kembali, sama dengankeadaannya pada masa NabiSulaiman a.s. berabad-abad sebelumlahir Al-Masîh.Apakah memang orang Yahudimasih berhak atas tanah-tanah suciitu? Secara teologis, seorang Yahudibarangkali akan menjawab, “Pastiberhak!” Sebaliknya, secara teologispula seorang Muslim barangkalijuga akan dengan tegas mengatakan,“Sama sekali tidak berhak!” Jaditinjauan teologis bisa kehilangankenetralan. Namun, terdapat dasartinjauan yang netral dan bisa diharapkanmengandung objektivitas,yaitu sejarah.Seperti sudah dibicarakan, tempatsuci bangunan Nabi Sulaimanitu dihancurkan oleh Nabukadnezardari Babilonia, dua abad setelahberdiri. Kaum Yahudi bahkan diboyongke Babilonia, untuk dijadikanbudak. Inilah masa “perbudakan”(Captivity), yang menurut BertrandRussel, merupakan permulaan kaumYahudi mengidap Messianisme,dan pada mereka, sebagai kompensasi,mulai tumbuh keyakinan bahwamereka adalah “Bangsa Pilihan”.Kaum Yahudi memang kemudiandapat kembali ke Yerusalem atasbantuan Persia yang telah mengalahkanBabilonia. Tapi merekamampu membangun kembali HaikalSulaiman hanya sekadarnya saja,sampai datangnya Herod, sekitarmasa Nabi Isa Al-Masih muncul.Herod (“Yang Agung”) adalah RajaYahudi keturunan Arab, yang taatkepada Roma. Dengan kedudukannyaitu dia membangung kembaliHaikal Sulaiman, lalu dikenalsebagai “The Second Temple” (“KuilKedua”). Bangunan itu megah sekali,namun tanpa makna mendalam.Karena itu dikutuk oleh NabiIsa. Kutukan itu terwujud ketikapada tahun 70 Masehi Titus dariRoma menghancurkannya dan meratakannyadengan tanah. Yang tersisahanyalah sebuah tembok, tempatpaling suci kaum Yahudi saatini. Mereka beribadah dengan meratapdi tembok itu, maka dikenaldengan “Tembok Ratap” (WailingWall), mengenang nasib mereka.Kaisar Titus tidak hanya meluluhlantahkanYerusalem dan SolomonTemple-nya saja, dia juga menindasorang-orang Yahudi, kemudianmenghalangi mereka tinggal diKana’an (Palestina Selatan) umumnyadan Yerusalem khususnya. Inilahpermulaan masa Diaspora, yaitumasa kaum Yahudi mengembaraterlunta-lunta ke seluruh penjurudunia, tanpa tanah air. Kitab Sucimengisyaratkan kejadian itu dalamfirman, Kehinaan ditimpakan atasmereka di mana pun mereka berada,kecuali dengan tali dari Allah dantali dari manusia, dan merekapulang dengan murka dari Allahkenistaan ditimpakan atas mereka.Demikian itu karena mereka ingkar3108 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTakan ajaran-ajaran Allah dan membunuhpara nabi tanpa alasan yangbenar. Itulah akibat mereka durhakadan telah melampaui batas (Q., 3:112).Sedikit demi sedikit kaum Yahudimengumpulkan lagi kekuatanmereka. Bahkan pada tahun 132Masehi mereka masih sempat menentangRoma lagi, yang kemudiandengan sangat kejam ditindas olehKaisar Hadrian, melalui JenderalSeverus, sehingga “darah orangorangYahudi sampai mengalir sepertisungai dan harga budak dipasaran merosot karena banjir lelakidan para perempuan Yahudi diperbudakdan diperjualbelikan”.Karena ingin mengesampingkanbangsa Yahudi untuk selamalamanya,termasuk tanah suci mereka,maka Yerusalem dibersihkan,kemudian dibangun sebuah kotakecil, dan dinamai Aelia Capitolina,kurang lebih berarti kota suci,untuk Dewi Aelia, berhala Roma.Di atas Bukit Moria sendiri, yangsemula tempat berdiri HaikalSulaiman, berdiri patung Kaisarmenghadap patung dewa pelindungnya,Jupiter Capitolinus. Kemudiandi Golgota, Kaisar Hadrianmendirikan kuil untuk berhalaVenus, sebagai penghalang terhadapagama Kristen yang mulai tumbuhdi tempat itu, yang bagi Hadriantidak lebih dari sebuah sekte kecilbaru agama Yahudi.Begitulah keadaan Yerusalem selamasekitar tiga abad setelah kehancurannya.Pada abad keempatRaja Konstatinopel (pendiri Konstatinopel,setelah dikuasai orangorangTurki Muslim menjadi Istanbul)masuk Kristen, dan menjadikanagama itu agama kekaisaranRomawi. Maka Yerusalem pun dikuasaikaum Kristen, dan berbagaitempat yang diduga ada kaitannyadengan Isa Al-Masih diagungkandengan didirikan bangunan-bangunan.Yang termegah, sampaisekarang, ialah gereja Holy Sepulcher.Nama “Aelia” tetap bertahansampai jatuh ke tangan kaum Muslimdi zaman Khalifah ‘Umar. Khalifahdatang sendiri ke Yerusalemmematuhi permintaan PatriakSophronius, penguasa lamanya,guna secara langsung menerima penyerahankota yang amat pentingitu. Kemudian dia membuat perjanjiandengan Patriak, yang memuatjaminan perlindungan bagiagama dan umat Kristen. Bunyibagian pertama perjanjian amat bersejarahitu demikian: “Inilah yangdiberikan oleh hamba Allah, Umarkomandan kaum beriman, kepadapenduduk Aelia tentang keamanan:dia juga memberi mereka keamananuntuk jiwa dan harta mereka, untukyang sakit dan yang sehat, dan untukkeseluruhan agamanya. Gereja-gerejamereka tidak akan diduduki ataudirusak, dan (bangunan) gereja-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3109


DEMOCRACY PROJECTgereja itu sendiri ataupun sekelilingnyatidak akan dikurangi, begitupula salib mereka dan bagian apapun dari harta mereka. Mereka tidakakan dipaksa meninggalkan agamamereka, dan tidak seorang pun darimereka akan diganggu. Juga tidakseorang Yahudi pun akan tinggalbersama mereka di Aelia …”.Selesai membuat perjanjian, danketika Khalifah ‘Umar hendakshalat, dia dipersilahkan olehSophronius untuk shalat di GerejaHoly Sepulcher di situ. Khalifah menolak,dan dia shalat di tangga luargerbang timur gereja itu. ‘Umarberkata: “Patriak, tahukah Andamengapa aku tidak mau shalat dalamgereja Anda? Anda akan kehilangangereja itu dan akan lepas daritangan Anda, karena nanti kalauaku sudah pergi, kaum Muslim akanmengambilnya dari Anda, sebab merekasudah mulai berkata, ‘Di sinilah‘Umar dahulu shalat’.”Karena itulah gereja tersebututuh sampai kini. Dan di tempat‘Umar shalat berdirilah masjid‘Umar. Dari menaranya yang indah,suara muazin bercampur dengannyanyian para pendeta Kristen dibawahnya.Pada kesempatan di Yerusalemitu ‘Umar tidak lupa memintaSophronius untuk ditunjukkanHaikal Sulaiman atau Al-Masjid Al-Aqshâ dahulu. ‘Umar dibawa kepuncak Bukit Moria denganShakhrah-nya. Namun dia sangatkecewa, karena tempat suci itu telahmenjadi tempat pembuangansampah. Ini dilukiskan oleh IbnTaimiyah: “Setelah kaum Nasranimenyerahkan negeri itu kepadanya,dia pun masuk dan mendapatkandi atas Shakhrah tumpukan sampahyang besar sekali, yang ditempatkandi situ oleh kaum Nasrani sebagaitantangan kepada kaum Yahudiyang menggunakan Shakhrah danbersembahyang menghadap kepadanya.Maka ‘Umar pun menyingsingikanbajunya.”SOMBONG: ANTARA KESETANANDAN HARGA DIRIOrang yang pasrah kepada Allahtidak pernah mengklaim bahwadirinya sendiri berbuat baik. Kalaupun ternyata ada kebaikan, alhamdulillâhbahwa Allahlah yang mempunyaikredit. Ucapan alhamdulillâhadalah untuk memupusegoisme dan kesombongan kita. Supayadiingat bahwa dosa makhlukyang pertama adalah kesombongan,yaitu ketika iblis menolak untuksujud kepada Adam, Ia menolakdan menyombongkan diri, dan iatermasuk di antara mereka yang tiadaberiman (Q., 2: 34). Dengan demikian,kesombongan adalah dosakesetanan, sehingga tidak ada pintuyang lebih rapat menutup orang3110 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTuntuk masuk surga selainnya. Rasulullahpernah bersabda bahwatidak akan masuk surga orang yangdalam hatinya terdapat seberatatom dari perasaan sombong.Perlu diberi catatan di sinimengenai sifat sombong (al-mutakabbir)Allah yang kita diperintahuntuk menirunya. Memang kitaharus punya juga sifat sombong, tetapiporsinya tidakbesar, hanyasampai padatingkat bahwakita punya hargadiri. Ini yang disebutta‘affuf(perwira), yaituorang yang tidakmudah merendahkandiri padaorang lain apalagisampai meminta belas kasihan.Perwira artinya punya harga diri,tetapi tidak boleh sombong. Karenaitu zikir sebenarnya merupakanbentuk penyadaran bahwa kitahanyalah makhluk yang tidak mempunyaiharga apa-apa kecuali denganpengakuan Allah sendiri.Barang siapa mencari kemuliaandan kekuatan, kepunyaan Allahsegala kemuliaan dan kekuatan.Kepada-Nya naik kata yang baik,dan Dialah yang mengangkat amalyang baik (Q., 35: 10).SOMBONG:MENUJU KEHANCURANDalam Kitab Suci Al-Quran disebutkanbahwa sikap sombong atautidak mau melakukan koreksi diriakan membawa kehancuran. BilaKami memutuskan hendak menghancurkansejumlah penduduk, (pertama)Kami keluarkan perintah yangpasti kepada mereka yang diberi hidupmewah, danmereka masihmelakukan pelanggaran;makaberlakulahkata atas mereka;kemudianKami hancurkanmereka sama sekali(Q., 17:16).Ayat ini menyebutkanbahwa orang yang bersikapdurhaka, atau dalam bahasaArab diistilahkan dengan fâsiq, adalahorang yang tidak mau menerimakebenaran dan menutup hatinyasehingga hatinya gelap. Dengandemikian, kata fâsiq dapat diartikansebagai orang yang tidak maumengikuti kebenaran, termasukyang datang dari dalam dirinya.Hati orang fâsiq gelap, sehingga iatidak lagi mampu membedakanyang benar dan yang salah. Di sinikemudian orang fâsiq sering diidentikkandengan orang yang tidakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3111


DEMOCRACY PROJECTmau mengikuti atau peduli padaaturan atau hukum.Hati yang tertutup adalah hatiyang gelap. Dalam bahasa Arabdisebut hati yang zhulmânî, lawanhati nûrânî yang asal katanya nûr,berarti cahaya atau terang, yaknihati yang selalu mengajak kepadakebaikan. Sekali lagi, kalau seseorangatau bangsa sudah dihinggapipenyakit fâsiq, sesuai dengan janjiAllah Swt., maka orang atau bangsatersebut pasti akan dihancurkanatau dibinasakan hingga rata denganbumi, sebagaimana difirmankandalam Al-Quran, Dan Kami perintahkan,“Pergilah kamu berdua kepadamereka yang telah mendustakanayat-ayat Kami.” Maka Kami hancurkanmereka sampai lumat (Q.,25: 36).Peringatan yang demikian itutelah dibuktikan sendiri oleh umatIslam pada saat kejayaan Islam diBagdad, Irak. Pada saat itu, umatIslam menjadi pusat peradabandunia dengan kemegahan KotaBagdad sebagai pusatnya yang dipenuhioleh gedung-gedung yangmegah dan mewah. Bahkan menurutsebuah informasi dari literatursejarah yang ada di UniversitasPrinceton, Amerika, pada saatBagdad menjadi kota metropolis,pajak yang dikumpulkan pemerintahBagdad banyaknya sama dengankekayaan negara bagian Philadelphia.Tetapi, karena mereka kemudianmenjadi orang-orang fâsiq,hawa nafsunya sudah tidak lagi dikendalikandan hati mereka sudahgelap, tertutup, serta mereka hidupbermewah-mewahan, maka akhirnyamereka dibinasakan dan dihancurkansehancur-hancurnya olehbangsa Mongol, bahkan sisa-sisabatu merahnya pun tak tersisa.Yang demikian itu benar-benarsesuai dengan janji Allah Swt. tadi.Gejala yang demikian juga menjadisunnatullah, hukum alam, bahwasetiap orang atau bangsa yang sudahtidak lagi menjunjung tinggi moraldan akhlak, maka akan mengalamikejatuhan dan kehancuran.Sejarawan terkenal, Gibbon, punmenceritakan hal yang sama dalambukunya, The Decline and the Fall ofRoman Empire. Disebutkan bahwakerajaan Romawi yang berbentukimperium yang begitu besar danditakuti bangsa-bangsa lain padazamannya hancur dan binasa karenadipimpin oleh orang-orang fasik,orang yang tidak lagi mau memedulikanaturan atau akhlak. Pararaja dan pejabatnya sudah tidak memilikimoral dan akhlak lagi, karenahidup bermegah-megah dan hanyamementingkan kepentingan dirinya.Mereka pun akhirnya hancurdan binasa.3112 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSOMBONG PENGHALANGPENINGKATAN SPIRITUALKesombongan adalah dosa makhlukyang pertama, yaitu dosa ibliskepada Adam, dan merupakanpenghalang yang paling besar dalampeningkatan spiritual manusia.Ujub yang merupakan rangkaiandari kesombongan juga disebutkansebagai salah satuindikasi kelemahanjiwa seseorang.Dosa yangmasih merupakanrangkaian daridosa pertama ituialah ketika Adamdan Hawa melanggarlaranganAllah untuk tidakmendekati suatu pohon di surga.Tetapi kelak setan dengan segalatipu dayanya berhasil menggodaAdam dan Hawa untuk melanggarlarangan tersebut, sehingga Adamdan Hawa diusir dari surga. Adapundosa yang kedua ialah dosa ketamakanatau keserakahan, yakninafsu untuk memiliki sesuatu yangbukan menjadi haknya. Keserakahanmasih bersangkutan dengan kesombongan,karena ia cenderung menisbikanbatas. Artinya, batas itusudah ada tetapi dilanggar. Perbuatanmelanggar batas dalam Al-Quran disebut dengan istilah thaghâ,orangnya disebut thâgût. Al-QuranDan janganlah seru tuhan yanglain, selain Allah. Tiada tuhanselain Dia. Segala yang ada akanbinasa, kecuali wajah-Nya; segalaketentuan ada pada-Nya, dankepada-Nya kamu dikembalikan.sering mengulang-ulang ceritamengenai Fir‘aun, karena dia memangmewakili atau representasiyang paling besar dari thâgût. Karenaitu, Fir‘aun dianggap sebagai lambangdari kezaliman tiranik. KetikaNabi Musa diperintahkan untukdatang ke Fir‘aun, perintahnyaberbunyi, Pergilah kepada Fir‘aun,sebab dia telah berlaku sewenangwenang(Q., 20:24 dan 43; 79:(Q., 28: 88)17). KemudianNabi Musa berjuangmelawanFir‘aun, dan berhasilmembebaskananak turunanBani Israil keluardari Mesir menujuke Kanaan,meskipun tidak sampai karenakemudian berputar-putar di gurun.Itulah yang disebut dengan eksodus,keluar secara besar-besaran dariMesir menuju Palestina. Dalam sistemkeagamaan Yahudi, eksodusdianggap sebagai lambang kebebasanmanusia (dari penindasanFir‘aun yang sombong).Al-Quran mengajari kita agarmeninggalkan syirik. Syirik yangpaling berbahaya sebenarnya adalahpemujaan terhadap manusia. Kalauorang memuja batu, efeknya masihtersamar. Sebab apalah artinya memujabatu yang cuma fenomenaalam. Demikian juga orang yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3113


DEMOCRACY PROJECTmenyembah gunung. Efeknya palingjauh adalah penutupan gunungitu bagi riset ilmiah karena sudahdisakralkan. Tetapi kalau orangmemuja manusia yang dalam Al-Quran dilambangkan sebagaiFir‘aun, maka dia akan menindasdan merampas seluruh kebebasanorang yang memujanya. Itulahalasan mengapa Tuhan mengutusuntuk setiap umat seorang rasulyang bertugas mengajak manusiamenyembah Allah dan melawantiran. Sebab, tiran merupakan suatubentuk kesombongan. Sikap menindasitu kemudian dikaitkandengan tindakan kesetanan (satanicaction) karena di situ memang adakesombongan yang merupakantindakan kelanjutan dari sikap iblis.Perkataan Arab, iblîs, ternyataberasal dari bahasa Yunani, diabolis.Dalam bahasa Inggris, diabolicalaction artinya bersifat kesetanan.Semua tindakan kejahatan yangdisebutkan dalam bahasa Inggrisdianggap sebagai diabolical ataudiabolism, artinya ada unsur kesetanan.Unsur kesetanan yang palingpenting adalah takabur, dosa makhlukyang pertama ketika iblis menolakperintah Allah untuk sujud kepadaAdam, agar mengakui keunggulanatau superioritasnya. Dalamhal ini, iblis bersikap sok suci karenaia merasa diciptakan dari api dibandingkanAdam yang diciptakan daritanah. Maka, dalam Al-Qurandisebutkan bahwa manusia itu tidakboleh sok suci, Mereka yang menjauhidosa-dosa besar dan perbuatankeji, kecuali kesalahan-kesalahankecil. Tuhanmu sungguh luas memberikanpengampunan, dan dia lebihtahu tentang kamu ketika Ia mengeluarkankamu dari bumi, dan ketikakamu masih tersembunyi dalamrahim ibumu. Karenanya, janganlahkamu menganggap diri kamu suci;Dia lebih tahu siapa yang memeliharadiri dari kejahatan (Q., 53: 32).Jadi sikap dan perilaku sok suci merupakansuatu kesombongan yangjuga menghalangi orang untukmenuju peningkatan spiritual.Satu istilah lain yang berkaitandengan ini secara teknis disebutistihqâq, yang diindonesiakan menjadi“merasa berhak”. Yaitu, merasaberhak atas balasan atau pahaladari Tuhan untuk kebaikan-kebaikanyang telah diperbuat. Inijuga termasuk bagian dari kesombongan.Oleh karena itu, agak anehbahwa banyak orang beragamayang sudah merasa mendapatkan“kavling” di surga, seraya “memasukkan”orang lain ke neraka. PadahalNabi sendiri seperti direkamdalam Q., 46: 9 mengatakan bahwabeliau sendiri pun tidak tahu apayang akan menimpa dirinya. Malahandalam sebuah hadis, Nabidengan sangat rendah hati mengatakanbahwa ibarat ada sebuah bangunanyang sangat besar yang di-3114 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdirikan oleh semua rasul yangpernah ada di bumi ini sepanjangzaman tetapi ada satu ubin di pojokbangunan yang belum terpasang,maka itu adalah beliau. Maksudnya,Nabi tidak pernah membanggakanperanannya. Dalam Al-Quran dinyatakan,Katakanlah, “Aku bukanlahorang baru diantara para rasul,dan aku taktahu apa yangakan dilakukanterhadap dirikudan terhadap dirimu”(Q., 46:9). Dalam halini, termasuk di surga atau neraka.Suatu saat Nabi diketahui olehsalah seorang sahabat tengah melakukanshalat malam. Lama sekaliNabi melakukan itu sampai kakinyabengkak. Menurut hadis, sahabatitu bertanya, “Hai Nabi, apakahEngkau masih perlu melakukan itu,bukankah Engkau dijamin olehAllah dan seluruh dosamu diampuni?”Nabi mengatakan, “Bukankahaku ini seorang hamba yangharus selalu bersyukur!” Salah satu carabersyukur kepada Allah ialahistighfar, yaitu mengaku bersalahatau berdosa. Di kalangan kaumsufi ada pendapat bahwa kita tidakboleh meminta apa-apa kepada Tuhan,kecuali minta diampunkandosa. Sebab melakukan demikianitu sama dengan mendikte Tuhan,“Tuhanku, perlihatkanlah kepadakuyang benar itu sebagaibenar, dan berilah aku kemampuanuntuk mengikutinya; sertaperlihatkanlah kepadaku yangsalah itu sebagai salah.”seolah-olah kita lebih tahu dariTuhan tentang apa yang baik buatkita. Dan itu merupakan bentuk laindari sikap sombong. Nabi Musapernah “diplonco” habis-habisanoleh Tuhan melalui Khidir, karenaia sombong. Maka tema kesombonganini cukup dominan dalampembahasan kesufian.Untuk hiduptanpa kesombongan,kitaharus melakukanhal-hal yang baiktanpa pretensi,tanpa istihqâq,tanpa sikap menagih“rekening” kepada Tuhan.Dan itu mempunyai efek yang luarbiasa di dalam peningkatan nilaispiritual kita.“SOROT BALIK” ILMU KALAM“Sorot balik” atau “flashback” inidibuat untuk mempertajam keinsafankita akan permasalahantentang fungsi setiap usaha penyajianbaru sistem akidah Islam dimasa lalu, yang secara keseluruhanbisa diwakili dengan nama ilmuKalam.Jika kita mulai dengan Al-Allaf,ilmu Kalam yang notabene mem-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3115


DEMOCRACY PROJECTperoleh namanya dari inspirasiHellenisme (Arab: Kalâm mempunyaiarti yang sama dengan manthiq,yakni logika), kita ketahuibahwa ia tumbuh sebagai suatubentuk jawaban terhadap persoalandoktrinal keagamaan saat itu dalammenghadapi invasi dunia pemikiranYunani. Kaum Mu’tazilah menghadapitantangan itu tidak dengansuatu eskapisme, tetapi denganadaptasi kreatif terhadap tuntutanintelektual-responsif yang diperlukan,dan mulailah mereka tidak lagiterpuaskan dengan menerima akidah-akidahIslam dengan cara yangsudah dikenal, yaitu bahwa akidahakidah(‘aqîdah, jamak: ‘aqâ’id)sebagai ikatan, buhul atau simpulkeimanan itu harus dibenarkanbegitu saja, tanpa diperkenankanbertanya “mengapa”. Sebaliknya,kaum Mu’tazilah membela danmempertahankan sistem keimananIslam dengan menggunakan pendekatanrasional, sehingga secaraintelektual, akidah Islamiyah itumenjadi lebih terpandang. Lebihjauh, Abu Al-Hudzail Al-Allafmulai pula memperkenalkan padapemikiran Islam berbagai unsurmetafisika Yunani yang kelak sangatbanyak mewarnai ilmu Kalam.Dibanding dengan falsafah—sebagaimana diwakili oleh tokohtokohseperti Al-Farabi, Ibn Sina,dan Ibn Rusyd—ilmu Kalam jauhlebih orisinal, dan dianggap sebagaibentuk paling representatif pemikiranspekulatif Islam. Tetapi, kecenderungannyadalam meminjamdan menggunakan bahan-bahanYunani untuk mengembangkanargumen-argumennya itu telahmenjadi sumber pencemarannya,sehingga sudah semenjak tahaptahapawal penggunaan ilmu Kalamoleh kaum Mu’tazilah ini ditentangpara ulama. Bahkan meski ilmuKalam Asy‘ari kini diterima secarataken for granted (pasti) akan keabsahannya,ia harus menunggudua abad sampai datangnya Al-Ghazali, dan selama menunggu ituia menjadi sasaran polemik dankontroversi. Seandainya tidak pernahdinyatakan sebagai doktrinresmi Bagdad oleh Sultan BaniSeljuk Alp Arsalan dengan NizhamAl-Mulk sebagai perdana menterinyadan Al-Ghazali selakupelaksana intelektualnya, maka agaksulit membayangkan bahwa Sunnismesekarang ini dibangun di ataslandasan ilmu Kalam Asy‘ari. Kalausaat sekarang terdapat kaitan eratantara sistem Asy‘ari di bidangakidah dan sistem Syafi‘i di bidangfiqih (seperti dengan jelasdicerminkan dalam definisi Sunnismemenurut Muktamar NU diSitubondo), maka Alp Arsalan,Nizham Al-Mulk dan Al-Ghazaliharus disebut sebagai tokoh-tokohsejarah yang paling instrumental.3116 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTetapi, mari kita lihat apa yangdikatakan Ibn Taimiyah, tokoh yangamat berpengaruh pada gerakanreformasi Mesir, dan sebelumnyakepada reformasi di Jazirah Arabia.Jika di Mesir itu hanya secara taklangsung saja mengakui utangbudinya kepada Ibn Taimiyah,maka yang diArabia itu, yangsebutan pejoratifnyaialah Wahhabisme,jelasjelasmendasarkanseluruh bangunanpemikirannyadi atas landasanwarisan Ibn Taimiyah. Danjika memang mazhab Hanbalimerupakan representasi Ahli Sunahwal Jamaah “par excellence”—sebagaimanaklaim itu selalu terbacadalam literatur mereka—makamenghubung-hubungkan pahamyang dinilai paling ortodoks (dalamarti sah) itu dengan Syafi‘i sekaligusdengan Asy‘ari, menurut IbnTaimiyah adalah absurd, “... Makabarang siapa berkata, “Saya adalahpengikut Syafi‘i dalam masalahsyariat dan pengikut Asy‘ari dalammasalah akidah, kami katakankepadanya, ini adalah kontradiksi,bahkan pemutarbalikkan, sebabSyafi‘i bukanlah penganut Asy‘aridalam akidah.” Dan jika orang berkata,‘Saya adalah pengikut Hanbalidalam furû‘ dan pengikut Mu’tazilahdalam ushûl, maka kami berkata,‘Kalau begitu, Anda sungguh telahsesat dari jalan yang lurus dalamanggapanmu itu sebab Ahmad (IbnHanbal) bukanlah seorang Mu’tazilahdalam agama dan ijtihad.”Dari pandangan Ibn Taimiyahitu, jelas sekali betapa ia menolakAsy‘arisme sebagaiunsur, apalagipondasi bagiSunnisme.Sebab, menurutIbn Taimiyah,sekalipun AbuAl-Hasan Al-Asy‘ari adalahtokoh kaum Kalam yang palingdekat pada Ahl Al-Sunnah sepertidalam kitabnya, Al-Ibânah, namunia adalah tetap seorang Mutakallimyang menggunakan dalil-dalil non-Qurani untuk menopang penalarannyasebagaimana hal itu ia beladalam kitabnya, Istihsân Al-Khawdlfî Al-‘Ilm Al-Kalâm.Sementara itu, tinjauan historisatas perkembangan pemikiranIslam menunjukkan peran positifyang tidak kecil dari ilmu Kalam.Sebagai teologi rasional dan dialektis,ilmu Kalam berjasa ikutmempertahankan akidah Islam darisubversi Hellenisme. Rumusan “sifatdua puluh” dengan segala argumenrasional-dialektisnya dalam sistemkalam Asy‘ari harus dipandangsebagai usaha pembelaan keimananPada saat ini para pemeluk semuaagama ditantang untuk dapatdengan konkret menggali ajaranajaranagamanya dan mengemukakanpaham toleransi yangautentik dan absah.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3117


DEMOCRACY PROJECTIslam dari rongrongan kaum falsafah.Sebab mereka ini, diwakili olehIbn Sina dan lain-lain, memahamieksistensi Tuhan secara rasionalmurni, sejalan dengan orientasiAristotelianistik mereka, sehingga,kata Ibn Taimiyah juga, Tuhanmenjadi seperti tidak mungkin ada.Antara lain, karena rasionalismeAristotelianistik itu telah menggiringmereka kepada konsep-konseppengingkaran adanya sifat-sifatTuhan (konsep ta‘thîl), yang secaraironis mereka maksudkan untukmemperoleh konsep tauhid yangsemurni-murninya.Para ahli Kalam melihat dalamargumen-argumen para failasuf ituada unsur-unsur subversifnya kedalam akidah Islam. Jika dibiarkan,maka jalan pikiran yang berpangkaldari konsep interpretasi mataforisatau takwil itu akan membuatagama kehilangan fungsinya sebagaisumber ajaran moral, karena konsepketuhanan yang melandasinyamenjadi abstrak, yang membuatTuhan lebih mirip dengan hukumalam yang tak sadar dan tanpakepribadian (personality). Lebihjauh, sejumlah argumen yang digunakanpara failasuf dengan meminjamunsur-unsur Hellenismehampir tanpa saringan itu—sepertikonsep mereka tentang “Akal Sepuluh”—akanmembuka pintu bagimasuknya unsur-unsur yang lebihberbahaya, yaitu mitologi Yunani.Para pemikir sudah cukup waspadauntuk tidak mengakomodir mitologiyang banyak masuk sebagaibahan cerita panggung dan tragedi(seperti dalam cerita Illiad olehHomerus). Namun, dengan semangatHellenistik seperti yang adapada kaum filsafat, tidak mustahilpertahanan keimanan orang-orangMuslim itu jebol, dan Islam akanmengalami Hellenisasi, juga Romanisasi,yang berat, seperti pernahdialami oleh agama Kristen sebelumnya.Para Mutakallim denganilmu Kalam mereka telah berjasasecara efektif mencegah hal ituterjadi, dan kita pun sekarang inimewarisi agama Islam yang relatiftak tercemar oleh unsur-unsur takbenar atau batil dari peradabanYunani-Romawi.SOSIALISME DI INDONESIAPelaksanaan sosialisme di Indonesiamemerlukan sumber-sumbermotivasi dan dasar-dasar justifikasiyang ada dalam agama, dan menjadikankegiatan pelaksanaannyasebagai suatu investasi untuk akhirat.Sumber-sumber itu didapatkandalam konsep-konsep agamamengenai alam (world outlook,weltanschauung, kosmologi), manusia(human outlook), dan bendabendaekonomi. Sebagai suatu ancer-ancer(tentative), dikemukakan3118 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTprinsip-prinsip dalam agama Islam(agama bagian terbesar rakyatIndonesia) yang secara langsung adakaitannya dengan jiwa dan semangatsosialisme: (1) seluruh alamraya ini beserta isinya adalah milikTuhan. Tuhanlah pemilik mutlaksegala yang ada; (2) benda-bendaekonomi adalah milik Tuhan (dengansendirinya), yang kemudiandititipkan kepada manusia (kekayaansebagai amanat); (3) penerimaamanat harus memperlakukanbenda-benda itu sesuai dengan “kemauan”Sang Pemberi Amanat(Tuhan), yaitu hendaknya “diinfakkan”menurut “jalan Allah”; (4)kesempatan manusia memperolehkehormatan amanat Allah itu (yaitu,mengumpulkan kekayaan)harus didapatkan dengan cara yangbersih dan jujur (halal); (5) hartayang halal itu setiap tahun dibersihkandengan zakat; (6) penerimaamanat harta tidak berhak menggunakan(untuk diri sendiri) hartaitu semaunya, melainkan harusdengan timbang rasa begitu rupasehingga tidak menyinggung rasakeadilan umum (tidak kikir danjuga tidak boros, melainkan beradadi antara keduanya); (7) orangmiskin mempunyai hak yang pastidalam harta orang-orang kaya; (8)dalam keadaan tertentu, kaummiskin berhak “merebut” hak merekadari orang-orang kaya, jikapihak kedua ingkar; (9) kejahatantertinggi terhadap kemanusiaanialah penumpukkan kekayaan pribaditanpa memberi fungsi sosial;(9) cara memperoleh kekayaanyang paling jahat ialah “riba” atau“exploitation de l’homme parl’homme”; (10) manusia tidak akanmemperoleh kebajikan sebelummensosialisasikan harta yang dicintainya.Sudah tentu prinsip-prinsiptersebut tidak selamanya memperolehpelaksanaan secara harfiah, danmemang tidak harus demikian.Tetapi jelas, prinsip-prinsip tersebutterhunjam dalam sekali pada agamaIslam, termuat dengan tegas dalamAl-Quran. Dapat dipastikan bahwaagama-agama yang lain juga memuatsemangat yang sama.SOSIALISME RELIGIUS ISosialisme religius, baik sebagaiistilah maupun ide, bukanlah sesuatuyang sama sekali baru, khususnyadi Indonesia. Sudah semenjakmasa perkembangan Sarikat Islam,khususnya setelah mengalami sentuhandengan paham-paham sosialis-komunisBarat yang mengadakaninfiltrasi ke dalam tubuhnya,ide sosialisme-religius mulaimendapatkan perumusan-perumusansistematis dan serius, meskipunmungkin belum sepenuhnya memuaskan.H.O.S. CokroaminotoEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3119


DEMOCRACY PROJECTmenulis buku berjudul Islam danSosialisme, dan H. Agus Salimmengemukakan pikiran bahwa idesosialisme sudah tercakup dalamajaran-ajaran agama, khususnya agamaIslam. Syafruddin Prawiranegarapernah pula menulis sebuah bukupamflet yang isinya menegaskanbahwa seorang Muslim haruslahseorang sosialis sekaligus. Karenapikiran-pikiran serupa itu, tidakmengherankan, jika Masyumi olehKahin, digolongkan sebagai “IslamKiri” atau “Islam Sosialis”.Tetapi, istilah “Sosialisme Religius”bukan monopoli golonganatau tokoh Islam saja. Bung Karnosendiri tidak sekali-dua kali memberipenegasan bahwa masyarakatyang dicita-citakannya adalah suatumasyarakat sosialis-religius. Sebab,untuk bangsa Indonesia, dasarPancasila merupakan faktor pemberiwarna dan corak utama kepada setiapgagasan politik atau sosial yangtumbuh di atas buminya. Ide sosialismereligius itu memperolehartikulasinya yang penuh melaluitulisan-tulisan dan ceramah-ceramahRuslan Abdul Gani.Di luar negeri, ide sosialismereligiusjuga bukan suatu baranganeh. Hampir semua negeri Islam,terutama yang biasa digolongkansebagai radikal seperti Aljazair,Libia, Mesir, Syria, Irak, dan lainlainmenganut sistem sosialismeArab, yang kadang-kadang juga dinamakansosialisme Islam. Pakistan,yang memang memiliki Islam sebagairaison d’etre-nya, menjadikansosialisme Islam sebagai suatu pilihansistem kemasyarakatannya,sekalipun istilah itu memperolehpenonjolan hanya pada masa kekuasaanAli Bhuto.Adalah suatu hal yang cukupmenarik bahwa di dunia Barat puntumbuh subur pikiran sosialis-religius.Misalnya, di Jerman Baratterdapat Partai Uni Sosial Kristen(CSU), kawan berkoalisi Uni DemokratKristen (CDU), yang punyacita-cita melaksanakan masyarakatberkeadilan sosial dengan dijiwaiajaran-ajaran Kristen, khususnyaKatolik. Bahkan Partai SPD (SosialDemokrat Jerman) yang “sekular”pun telah “merevisi” Marxismenyasehingga tidak lagi bersifat doktrinerdan kaku, dengan jalan memasukkanunsur keagamaan ke dalamsistem ideologinya. Kita ketahui,berkat revisionisme Willy Eichlerini, SPD mampu memperluas basismassanya sehingga berhasil memenangkanbeberapa kali pemilu diJerman dan menjadikannya pemegangpemerintahan (bersama denganPartai Demokrat Bebas—FDP).Segi menarik dari apa yangterdapat di Barat itu ialah bahwaselamanya sosialisme dianggapalternatif terhadap kapitalisme,khususnya kapitalisme modern.3120 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPadahal, suatu tesis oleh Weber,yang sampai saat kini belum sepenuhnyaterbantah, mengatakanbahwa dorongan pertama tumbuhnyakapitalisme modern adalahetika Kristen Protestan, khususnyamazhab Calvin. Kenyataan itumenunjukkan bahwa tampaknyapikiran-pikiran yang ada di balik istilah-istilahtersebut, baik sosialismemaupun religiusitas, adalah cukupfluid atau “cair”, sehingga mudahmemperoleh bentuk sesuai dengankeinginan si manusia pelaku pikiran-pikiranitu sendiri.SOSIALISME RELIGIUS IIAdanya religiusitas pada sosialimeakan memberi dimensi yanglebih mendalam kepada cita-citasosialisme itu. Bung Karno selalumengatakan bahwa Pancasila adalah“hogereoptrekking” dari “Declarationof Independence”-nya ThomasJefferson dan “Manifesto Komunis”-nya Marx dan Engels. Terhadapyang pertama, Pancasila mempunyaikelebihan sosialisme, dan terhadapyang kedua, terletak pada sila ketuhananYang Maha Esa.Dimensi lebih mendalam darisosialisme religius ialah dikukuhkannyadasar moral cita-cita tersebutmenjadi tidak hanya karena doronganhendak berkehidupan yanglebih bahagia di dunia saja, tetapijuga dalam kehidupan yang lebihkekal di akhirat. Di sini sosialismetidak hanya merupakan komitmenkemanusiaan, tetapi juga ketuhanan.Bung Hatta, dalam menerangkanbentuk kesalinghubunganantarsila dalam Pancasila, senantiasamenegaskan bahwa sila ketuhananmerupakan sila yang menyinari silasilalainnya, dasar moral yang kuatuntuk mewujudkan cita-cita kenegaraandan kemasyarakatan kita.Karena dasar moral yang kuatitu, sosialisme kita diharapkan tidakmudah terjerumus ke dalam lembahmetode kerja “tujuan menghalalkansegala cara” sebagaimanadiderita oleh gerakan-gerakan sosialisatau komunis radikal. Bagaimanapun,mungkin sulit diingkaribahwa gerakan komunis dan sosialisyang ada di dunia, semenjak abadyang lalu, khususnya yang memperolehkejelasan filsafat dan rumusandari Marx, kemudian Lenin,Mao, dan lain-lain merupakan gerakankemanusiaan yang paling serius,sungguh-sungguh, dan spektakuleryang pernah dialami olehsejarah umat manusia. Tidak pernahsebelumnya sejarah menyaksikansekelompok orang sedemikiansungguh-sungguh dan ambisiusdalam perjuangan melaksanakancita-cita kemanusiaan dan keadilanseperti golongan-golongan komunisdan sosialis, serta dengan tingkatsofistikasi, baik segi ajaran maupunEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3121


DEMOCRACY PROJECTmetode dan pengorganisasian, yangdemikian tingginya. Tetapi, sungguhsuatu ironi, umat manusia dansejarah juga rasanya belum pernahmenyaksikan tindakan pemerkosaankepada nilai-nilai kemanusiaan dankeadilan spektakuler seperti yangdilakukan oleh orang-orang komunis,khususnya kaum Bolsyewisdi Rusia di bawah pimpinan Stalin.Segi ironis yang dimaksud ialahbahwa pelaksanaan suatu cita-citakemanusiaan yang paling tulus danspektakuler telah terjadi denganmenggunakan metode anti-kemanusianyang paling rapi danspektakuler pula.Keadaan yang mencolok, paradoksal,malah kontradiktif itulahyang menyebabkan Albert Camus,seorang failasuf sosialis-komunismuda asal Prancis/Aljazair yangamat fanatik, akhirnya, mengalamisituasi tak mengerti, kemudianputus asa. Camus-lah yang kemudianmengajarkan, sebagai hasilpenyimpulannya dari ironi-ironiyang dialami atau disaksikan,bahwa hidup ini adalah “absurd”,tak bisa dimengerti, malah tak berguna:hidup dan mati sama saja,dan tak ada faedahnya memikirkanpersoalan-persoalan hidup ini.Baginya, sia-sia memikirkan masalampau, dan muspra pula merenungkanmasa depan. Yang pentingialah kini dan di sini.Mengapa gerakan kemanusiaankomunis-sosialis sampai terperosokke dalam metode “killing ground”yang meniadakan seluruh ciri danwatak kemanusiaan dari filsafatajaran mereka? Kiranya mudah ditemukansebabnya, yaitu, karena merekamenganut filsafat hidup danpandangan dunia (kosmologi) yangmengingkari adanya alam bukanmateri(alam gaib), lebih-lebihmengingkari adanya Tuhan. MenurutHuston Smith, pengingkaranadanya alam gaib, khususnyaTuhan, adalah permulaanmeluncurnya seseorang ataumasyarakat ke amoralisme atauimmoralisme. Sebab, kembalikepada Bung Hatta, hanyakepercayaan kepada Tuhan sajalahyang akan memberi kedalaman rasatanggung jawab dan moralitastindak-tanduk manusia di duniaini. Dengan adanya kepercayaanitu, seorang manusia bertindaktidak semata-mata karena perhitunganhasil dan akibatnya didunia ini saja, tetapi, lebih pentinglagi, di alam kehidupan yang lebihkekal kelak. Dasar tanggung jawabyang mendalam itu akan merupakanjaminan yang jauh lebih baikbagi kesejatian pelaksanaan suatucita-cita, khususnya cita-cita kemanusiaanseperti sosialisme ataumasyarakat berkeadilan sosial.3122 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSPANYOLKini Spanyol adalah sebuahnegeri yang makmur dan modern.Modernitas Spanyol juga tecermindalam pluralisme dan demokrasinyayang konon sedang giat dikembangkan.Agama Islam, misalnya,yang bagi rakyat Spanyol tentu tidakaneh karena terkait erat dengankegemilangan peradaban mereka dimasa silam, mulaimendapat pengakuanyang tulusdan diberi kesempatankembaliuntuk berkembang.Perananpara ilmuwanMuslim Spanyolseperti Ibn Rusyd(Averroes) dalam membawa falsafahdan ilmu pengetahuan ke Eropamulai menjadi kebanggaan nasional(di Cordova ada patung Averroes,untuk memperingati jasa-jasanya;di Madrid berdiri megah sebuahmasjid baru yang konon terbesar diBenua Eropa). Banyak orang menaruhharapan baru kepada Islam diSpanyol untuk mampu mengulangilagi peranannya sebagai salah satupusat peradaban umat manusia.Orang Spanyol banyak yang merasatertarik dengan masa silam merekayang agung di bawah Islam. KaumMarranos (orang Islam atau Yahudiyang pura-pura masuk Kristen,karena dipaksa) konon mulai banyakyang berani tampil denganagama mereka yang sebenarnya.(Dulu, “Marranisme” adalah satusatunyacara menyelamatkan diri).Ajaran pluralisme dan demokrasiadalah berkat modernitas. Tanpamodernitas, sulit sekali membayangkanbahwa peradaban dewasaini akan mengenal pluralisme.Untuk sampaikepada tahapToleransi bukan semata-mata persoalanprosedur pergaulan untukkerukunan hidup, tapi—lebihmendasar dari pada itu—merupakanpersoalan prinsip ajaran kebenaran.modernitas itu,perjalanan Spanyoltidaklahlempang danlancar. Berbagaikesulitan ditempuh,danpengorbananpun tidak kecil.Spanyol menjadi model yangamat menarik. Skema model itu,dalam kaitannya dengan pokokpembicaraan di sini, sebutlah demikian:Spanyol dahulu, selamalima abad, adalah sebuah masyarakatdengan kesadaran pluralisyang tinggi, berkat Islam; kemudianmenjadi monolitis di bawahkekuasaan para raja Kristen; dankini sedang berusaha menumbuhkankembali pluralisme, atas namademokrasi dan dengan ilham modern.Pola itu, dalam tarikan garisequasinya, menunjukkan adanyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3123


DEMOCRACY PROJECTkesejajaran antara Islam dan modernitas.Ini memang menjadi kesimpulanpara pengamat mutakhirtentang Islam dan sejarahnya,seperti Ernest Gellner dan RobertN. Bellah (seorang tokoh otoritassosiologi agama yang banyak dirujuk).Robert N. Bellah berpendapatbahwa Islam, menurutzaman dan tempatnya, adalahsangat modern, bahkan terlalumodern sehingga ia gagal. Masakekhalifahan “cerah” (râsyidah)yang demokratis dan terbukaberlangsung hanya selama 30tahun, lalu digantikan oleh masa“kerajaan” (al-mulk) dari DinastiUmawi yang otoriter dan tertutup.Oleh Bellah, seperti juga olehbanyak ‘ulamâ’ Islam sendiri,sistem Umawi dipandang sebagaikelanjutan sistem kesukuan atautribalisme Arab belaka. KataBellah, kita ketahui, kegagalan itudisebabkan oleh tidak adanyaprasarana sosial di Timur Tengahsaat itu guna mendasari penerimaansepenuhnya ide modernitasIslam dan pelaksanaannya yangtepat.Pengamatan Bellah itu membawakita kepada renungan lebihlanjut. Jika Islam memang sebuahmodernitas seperti dikatakannya,maka seharusnya zaman modernakan memberi kesempatan kepadakaum Muslim untuk melaksanakanajaran agamanya secara lebih baik,dan menjadi modern dapat dipandangsebagai penyiapan lebih jauhinfrastruktur sosial guna melaksanakanajaran Islam secara sepenuhnya.Atau, zaman modern tentunyaakan melengkapi kaum Muslimuntuk dapat lebih baik memahamiajaran agamanya dan menangkapmakna ajaran itu sedemikian rupasehingga “api”-nya dapat bersinarlebih terang dalam kegelapanzaman modern di Barat yangditandai dengan pertentanganantara ilmu dan agama yang takterdamaikan. Sama dengan falsafahHellenis dahulu yang digunakanoleh kaum Muslim sebagai bahanmeningkatkan kemampuan menangkapmakna agama melaluiinterpretasi metaforis (yang kemudianmenimbulkan heboh dikalangan kaum konservatif), kaumMuslim zaman modern ini pundapat menggunakan unsur-unsurmodernitas untuk bahan tambahanmeningkatkan kemampuanserupa.SPIRITUALITY, YES;ORGANIZED RELIGION, NOSekitar dua puluh tahun yanglalu kami memperkenalkan semboyan:“Islam, Yes; Partai Islam,3124 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTNo.” Meskipun ungkapan itu kamiletakkan dalam sebuah tanda tanya,namun kami berpendapat bahwasemangat di balik semboyan itu benaradanya, dan pendapat itu kamipertahankan sampai kini. Sebagiandari keadaan sekarang berjalan sesuaidengan semboyan itu.Ternyata, setelah selang dua dasawarsa,semboyan yang mirip sekalidengan itu diperkenalkan olehdua orang futurolog, John Naisbittdan Patricia Aburdene, berkenaandengan masalahkehidupan agama.Mereka berkata:Spirituality,Yes; OrganizedReligion, No.Semboyan inimengandungmakna yang jauhlebih prinsipildaripada semboyankami di atas.Dan kami mendapati diri kamimengalami kesulitan besar, bahkankemustahilan untuk dapat menerimakebenarannya.Semangat di balik semboyanNaisbitt-Aburdene itu sesungguhnyasudah lama ada di kalanganmasyarakat tertentu, di Barat maupundi Timur. Mereka ini menginsafiperlunya spiritualisme dalamhidup manusia, namun mereka sangatkritis kepada agama-agama mapan,bahkan menolaknya. Einsteinpernah menyatakan hal serupa, danjauh sebelumnya Thomas Jeffersonjuga menganut pandangan serupa.Jefferson mengaku sebagai percayakepada Tuhan (Deisme), kepadaKemaha-Esaan Tuhan (Unitarianisme),dan kepada KebenaranUniversal (Universalisme), tanpamerasa perlu mengikatkan diri kepadasalah satu dari agama-agamaformal yang ada. Jefferson bahkanmeramalkan bahwa pahamnya ituakan menjadiagama seluruhumat manusia,dan dalam jangkawaktu duaratus tahunakan menggeseragama-agamaformal.Memangbetul spiritualismeJeffersonakhirnya masuk ke dalam perumusanDeklarasi KemerdekaanAmerika, dan diungkapkan tidakdalam jargon keagamaan yang berlakudan dikenal di sana saat itu,melainkan dalam jargon-jargonDeisme alami seperti ungkapanLaws of Nature’s God. Tapi ramalannyabahwa Deisme-Unitarianisme-Universalismenya akan menggeseragama-agama formal ternyata melesetsama sekali. Justru, berlawananEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3125


DEMOCRACY PROJECTdengan ramalan Jefferson, agamaagamaformal sekarang ini bangkitkembali, sehingga tidak kurang dariseorang pemikir kita yang besar,almarhum Sudjatmoko, mengatakanbahwa abad mendatang iniadalah abad spiritualitas melaluiagama-agama. Oleh karena itu,semboyan “Spirituality, Yes; OrganizedReligion, No” agaknya tidakmemiliki pijakan yang kuat.Walaupun begitu, menarik sekalimenyimak uraian Naisbitt-Aburdenemengenai kehidupan keagamaan dibawah semboyan tersebut. Pada pokoknyakedua futurolog itu mengemukakan,berdasarkan hasil-hasilpengumpulan pendapat, adanyaindikasi menaiknya spiritualisme dikalangan masyarakat Amerika, lebihtinggi daripada masa-masa sebelumnya.Sebagian besar mereka percayabahwa “Tuhan adalah kekuatanspiritual yang positif dan aktif ”,meskipun gejala itu disertai denganmenurunnya peran agama-agamaformal. Kalangan muda yang terpelajardi sekolah-sekolah tinggiadalah yang pertama-tama bersikapsangat kritis kepada agama-agamaformal. Mereka menilai bahwa gerejadan sinagog “sibuk denganmasalah-masalah keorganisasian,dengan mengesampingkan isu-isuteologis dan spiritual”. Maka, kataNaisbitt-Aburdene, mereka kaummuda itu bukannya manusia “beragama”(religius), melainkan “berkeruhanian”(spiritual).Mungkin sekali bahwa apa yangdiamati oleh Naisbitt-Aburdene itutidak lain ialah apa yang diamatioleh Alvin Toffler sebagai gejalakultus (cult), yaitu bentuk gerakanspiritual (dan keagamaan) dengansistem pengorganisasian yang ketat,penuh disiplin, absolutistik, dan,dengan sendirinya, kurang tolerankepada kelompok lain. Kultus biasanyaberpusat kepada ketokohanseorang pribadi yang menarik, berdayapikat retorik yang memukau,dan dengan sederhana namun denganpenuh keteguhan, menjanjikankeselamatan dan kebahagiaan.Contoh yang paling sering disebutuntuk gerakan kultus ini ialahUnification Church, Divine LightMission, Hare Krishna, the Way,People’s Temple, Yahweh bin Yahweh,New Age, Aryan Nation,Christian Identity, the Order,Scientology, Jehovah, Witnesses,Children of God, gerakan BhagawanShri Rajneesh, dan lain-lain. Semuanyadi Amerika, namun yangserupa dan yang analog dengan itujuga muncul di mana-mana, termasukakhir-akhir ini di negarakita.3126 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSRIWIJAYAMenurut temuan seorang musafirCina, pada abad ketujuhMasehi, (sekitar masa kerasulanNabi Saw. dan kekhalifahan AbuBakar, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali),Sumatera adalah pulau terpentingNusantara sebagai pusat peradabanAsia Tenggara. Pada sekitar masamasaitu agama Buddha mulai datangke Sumatera. Pengaruh BuddhismeMahayana sudah tampaksejak awal abad ketujuh, yang kemudianmelahirkan Kerajaan Sriwijaya,suatu offshoot kultus Syailendrakepada “Rajadewa” (Devaraj,suatu keyakinan bahwa raja adalahketurunan dewa). Pada tahun 671,seorang sarjana pengembara Cinabernama I Tsing, dalam perjalanankembali dari India, singgah disebuah universitas di Palembang dantinggal di sana selama empat tahun,menulis memoir dan membukukanpengalamannya. Ia gambarkanadanya pasar besar di Palembangyang para pedagangnya datang dariTamil, Persia, Arabia, Yunani,Kamboja, Siam, Cina, dan Burma.Ribuan kapal berlabuh di sana.Sriwijaya bahkan konon mengirimkantentara sukarelawannyasampai sejauh daerah Mesopotamiauntuk ikut dalam suatu kampanyepeperangan. Di samping itu, UniversitasSriwijaya sedemikian tinggireputasinya, sehingga kononribuan pendeta dari seluruh duniabelajar agama Buddha di sana, danmenerjemahkan kitab-kitab Sansekerta.Jadi saat itu Palembang, sebagaiibu kota Sriwijaya, sudah merupakansebuah pusat kehidupanperkotaan metropolis yang kosmopolit.Sriwijaya tidak mempunyai basissistem ekonomi pertanian yang kuat,tetapi peranannya sebagai penjagalalu lintas maritim dan perdaganganinternasional (berkat penguasaannyaatas Selat Malaka) telahmembuatnya berpengaruh luas sekali.Dampak politik dan komersialSriwijaya bahkan mencapai Hainandan Taiwan. Para sarjana Baratmenggambarkan Sriwijaya sebagai“Phoenesia Timur”. Pada permulaanabad kesebelas (yaitu, baik sekaliuntuk diingat, sekitar satu abadsetelah zaman kekhalifahan HarunAl-Rasyid dan Al-Ma’mun dariDinasti Islam Bani ‘Abbas), KerajaanSriwijaya mencapai puncak kebesarannya.Jadi, kerajaan itu mencapaipuncak kejayaannya pada masa ketikaDinasti ‘Abbasiyah juga sedangdalam puncak kejayaannya. Mungkinsekali Sriwijaya adalah salah satudari rekanan dagang kaum ‘Abbasidi timur, menuju Cina lewat laut(di samping sudah sejak lama parapedagang Arab dan Timur Tengahjuga berhubungan dengan CinaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3127


DEMOCRACY PROJECTlewat jalan darat, melalui AsiaTengah, menyusuri “Jalan Sutra”).Pada tahun 1028 Sriwijaya diserangsecara brutal oleh Raja Choladari India Selatan, konon karenacemburu. Sriwijaya melemah danterpecah belah menjadi banyak kerajaanpantai kecil-kecil, untukakhirnya, di permulaan abad keempatbelas, runtuh sama sekali,dan bersama dengan itu Buddhismejuga mengalami kemunduran cepat.Tetapi keturunan Syailendra besertakultusnya telah berabad-abad terlebihdahulu menyebar ke Jawa. Padaabad kedelapan mereka mendirikanBorobudur di Jawa Tengah, sebuahmonumen Buddhisme yang termegahdi dunia. (Jadi, sekali lagibaik juga diingat, waktu pembangunanBorobudur kurang lebihsama dengan waktu pembangunankompleks tempat suci Islam diYerusalem atau Al-Quds [jugadisebut Al-Bayt Al-Maqdis, “KotaSuci”] yang terdiri dari Qubbat al-Shakhrah [the Dome of the Rock] danbangunan Masjid Aqsha, berturutturutoleh Khalifah ‘Abdul MalikIbn Marwan, dan anaknya, Al-WalidIbn ‘Abdul Malik dari Dinasti IslamBani ‘Umayyah).STABILITAS DEMOKRASIDAN NASIONALISMEStabilitas politik merupakanistilah yang cukup susah dan tidakjelas maknanya. Tapi biasanya iadigunakan untuk suatu konsepmultidimensional, yang menggabungkanide-ide kelanggengansistem, ketertiban sipil, legitimasi,dan keefektifan. Ciri terpentingkekuasaan demokratis yang stabilialah bahwa ia memiliki kemungkinanyang tinggi untuk tetapdemokratis dan mempunyai tingkatyang rendah untuk mengalamigangguan kekerasan sosial, baikyang terbuka maupun yang tersembunyi.Kedua dimensi—kelanggengansistem dan ketertiban sipil—ini berkaitan erat, dan yang pertamabisa dipandang sebagai persyaratanbagi yang kedua dan menjadi indikatornya.Begitu pula, tingkatlegitimasi yang dinikmati olehpemerintah dan keefektifan memerintahnyaberkaitan satu sama laindengan kedua faktor tersebut.Secara bersama-sama dan dalamkeadaan saling bergantung, keempatdimensi—kelanggengansistem, ketertiban, legitimasi, dankeefektifan ini menandai stabilitasyang demokratis. Bahkan sebenarnyasuatu stabilitas politikharuslah dengan sendirinya bersifatdemokratis, sebab stabilitas yangtidak demokratis adalah semu, yangdi dalamnya terkandung bibit-bibitkekacauan yang destruktif bagaikansebuah bom waktu.Sudah menjadi proposisi yangsangat mapan dalam ilmu politik3128 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbahwa mencapai dan memeliharapemerintahan yang demokratis danstabil dalam suatu masyarakat majemukitu sulit. Bahkan jauh ke belakang,ke Yunani Kuno, Aristoteles,telah mengatakan bahwa “negarabertujuan untuk mewujudkan diri,sejauh mungkin, menjadi suatumasyarakat yang terdiri dari orangorangyang sama derajat dan parasejawat.” Keseragamansosialdan konsensuspolitik dianggapsebagai persyaratanuntuk,atau faktor yangmendukung bagi,demokrasiyang stabil. Sebaliknyaperpecahansosial dan perbedaan politikyang mendalam dalam masyarakatmajemuk dianggap bertanggungjawab untuk ketidakstabilan dankeruntuhan dalam sistem-sistemdemokratis.Demokrasi sendiri adalah suatukonsep yang hampir-hampir mustahilditakrifkan. Cukuplah dikatakanbahwa demokrasi adalah suatusinonim dengan apa yang disebutpolyarchy. Demokrasi dalam pengertianitu bukanlah sistem pemerintahanyang mencakup keseluruhancita-cita demokratis, tetapiyang mendekatinya sampai batasbatasyang pantas.Seorang pelaku sejarah akanmengalami sukses dalam menjalankanperannya hanya jika iamampu memahami hukum-hukumsejarah, dan dapat dengan baikmenjadikannya sebagai pedomantindakan dan sepak terjangnya.Setiap bentuk pengaturan politikyang tangguh dan absah, lebihlebihlagi yang demokratis, memerlukanikatan bersama yang antaralain berbentuk kesetiaan dasar,suatu komitmen pada sesuatu yanglebih menggerakkan perasaan, yangterasa lebih hangat dalam lubukjiwa daripada sekadar seperangkatprosedur, dan yang barangkali malahlebih kuatdaripada nilainilaidemokratistentang kemerdekaandan persamaan.Dalamdunia modern,perekat politikitu ialah rasa kebangsaan.Rasa kebangsaansebagai ideologi pernah menimbulkanmasalah hangat padamasa menjelang kemerdekaan. Parapenentang nasionalisme terutamadari kubu-kubu politik Islam,karena paham itu dalam beberapasegi bisa merupakan perwujudankembali paham kesukuan zamanJahiliah yang Islam datang untukmenghapuskannya. Tambahan lagisaat itu nasionalisme telah menyingkapkanwajahnya yang palingburuk, yaitu chauvinisme Jerman,Italia, dan Jepang yang menyeretumat manusia ke malapetaka PerangDunia II.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3129


DEMOCRACY PROJECTKini paham kebangsaan Indonesiadiletakkan dalam satu rangkaiandengan paham-paham lainyang diharap bisa mengeceknya,yaitu terutama paham Ketuhanandan Perikemanusiaan. Dan rumusantertingginya pun diperlunak menjadiPersatuan Indonesia.Dalam hal ini, Persatuan Indonesiamenjalankan fungsi yang samadengan paham kebangsaan di laintempat. Fungsi itu, seperti dikatakanPennock, ada dua; mempertautkanrakyat kepada negara; dan,mempertautkan warga negara satusama lain. Dalam kedua kasus itu,ia menyokong kepentingan umummenghadapi kepentingan pribadidan cenderung untuk menunjangtumbuhnya ketaatan kepada pimpinandalam saat-saat kepentinganumum secara serius berlawanandengan kepentingan pribadi. Jadi,kebangsaan memberi kemanfaatanyang tak ternilai harganya.Lebih lanjut, seperti dikatakanoleh Rupert Emerson, munculnyademokrasi sebagai gejala politiktelah berlangsung bersamaan secaraamat dekat dengan munculnyabangsa-bangsa sebagai kesatuankesatuanyang sadar. Banyak terdapatgaris-garis hubungan antarakebangsaan dan demokrasi. Yangpaling tampak ialah kenyataan bahwanasionalisme merupakan salahsatu manifestasi ikatan sosial modernyang mengubah berbagai hubungansosial tradisional.Tapi diingatkan bahwa nasionalismeitu tidak dibenarkan mengurangiarti penting suatu kemajemukanhimpunan-himpunansosial. Nasionalisme hampir seluruhnyabersifat sentimental, tapipengelompokan nasional biasanyatidak disusun seperti itu sepenuhnya,meskipun ia bisa sejajar dengannegara. Sebaliknya pengelompokanpengelompokansosial tidak sajamempunyai sistem ketaatannyasendiri yang menggerakkan seseoranguntuk menjauhkan diri darikepentingan-kepentingan pribadiyang khusus menuju pada kebaikanuntuk semua, tetapi juga disusununtuk dan bisa melakukan tindakan-tindakanyang mengembangkanpemikiran tentang dasar kepentinganuntuk menunjang seluruhsistem itu.STABILITAS POLITIK, PERLUKAH?Ide tentang stabilitas politik,khususnya untuk suatu negara berkembang,tidak semuanya salah.Seperti yang sudah dinyatakanorang berulang-ulang, stabilitasdiperlukan guna memberi atmosferyang baik bagi pembangunan.Padahal pembangunan itu, dalamhal ini pembangunan ekonomi,3130 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtelah ditempatkan dalam prioritasyang sangat tinggi. Stabilitas itubiasanya dikaitkan dengan gayapolitik pragmatis—seperti seringdikemukakan orang di tanah airkita ini sejak Orde Baru—yang menekankanpandangan politik instrumental,terbuka, dan tak langsung.Namun, di sisilain terlalu banyakpragmatismemungkin justrubukan jalanyang bijaksanauntuk menciptakanstabilitas.Sebab pragmatismeyang berlebihanmengharuskan orang untukbanyak mengompromikan nilainilaidasar (dalam tradisi) yangjustru dapat merupakan soko gurustabilitas yang lebih kokoh.Nilai-nilai dasar itu pertamatamaakan memberikan kekokohanpribadi, karena dalam nilai-nilaiinilah terdapat makna dan tujuanhidup yang hakiki. Tanpa kesadaranyang mendalam akan makna dantujuan hidup (sense of meaning,sense of purpose) orang tidak akantahan hidup di dunia yang tidakselalu menyenangkan ini.Dalam praktiknya, kompromipada batas-batas tertentu agaknyatidak bisa dihindarkan. Kompromiitu, yang dalam rumusan tingginya“Setiap kamu itu mempunyaiisyarat-isyarat. Tangkaplah semaksimalmungkin isyarat-isyaratitu. Dan setiap kamu juga mempunyainihâyah (penghabisan,the end).”(Hadis)disebut “musyawarah-mufakat”,mengisyaratkan batas-batas tempatpara pelaku politik dapat memercayaidan menghargai temannya.Dan suatu sistem politik yang baiktidak akan mungkin tanpa suatubentuk pergaulan politik yangsaling menghargai dan saling menghormati.Olehkarena itu, perlusekali dikembangkanbudayapolitik di kalanganpara pelakupolitik agarhubungan-hubunganpribaditidak selalu denganmudah terganggu oleh pertimbanganafiliasi politik partisan.Sementara hal ini di negara-negaramaju sudah mapan (misalnya, diInggris), di Indonesia agaknyamasih memerlukan pengembangandengan penuh kesadaran.STANDAR MORALITASKita harus tetap yakin bahwaada standar moralitas, yakni tentangkebaikan yang konstan dan objektif,seperti objektifnya lokomotif(menurut metafor Ackerman).Maka, sebagaimana kita merasaberhak dan bertanggung jawab secaramoral untuk mencegah sese-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3131


DEMOCRACY PROJECTorang yang hendak menubrukkankepalanya ke sebuah lokomotif yangsedang melaju—betapapun ia tidaksenang dengan tindakan penyelamatankita itu—kita juga mempunyaikewajiban moral untuk ikutmemikul tanggung jawab meluruskanjalan masyarakat yang kitayakini sedang bengkok. Dalammelukiskan hal ini, Ackerman menyatakan,“Kebenaran moral ituada, seperti sebuah lokomotif, secarabenar-benar lepas apakah orangtertentu memerhatikannya atautidak. Sungguh, jika seandainyasaya melihat Anda terlibat dalampesta keraguan di atas rel kereta api,pastilah saya benar jika saya mendorongAnda keluar rel sebelumlokomotif lewat. Dan samalahhalnya dengan masalah kebaikan.”Prinsip itu memberi kita peluanguntuk “teriak”, atau, “salingteriak” memperingatkan satu samalain akan apa yang baik dan benar.Tetapi, “teriak” yang sehat—yangtidak semata-mata merupakan ekspresikekecewaan, keputusasaan,ataupun mungkin malah histeri—membutuhkan suasana kebebasansejati. Dalam kebebasan sejati itu,yang masing-masing orang merdekauntuk memilih suatu keyakinanjalan hidup dan mencoba berbuatbaik sesuai dengan keyakinan itu,dimungkinkan terjadinya polahubungan masyarakat yang bercirikanpertukaran ide dan informasitentang apa yang baik dan benar.Selanjutnya diikuti dengan pembagiantugas dalam bentuk kewajibanmemikul tanggung jawabsosial bersama secara tabah dansabar. Dan dalam suasana kebebasansejati itu, para anggota masyarakatmengembangkan kreativitasdan imajinasinya, sehinggatidak terkungkung oleh idea fixeyang biasanya menjadi pangkalkefanatikan dan kebuntuan pikiran.Imajinasi yang liar barangkali memangmenyesatkan. Tetapi, kekuranganimajinasi adalah berarti kebuntuandan kemandekan, dan inibisa lebih buruk lagi. Seperti diingatkanoleh Bernstein, salah seorangtokoh pendiri Partai Sosialis-Demokrat Jerman, dalam menggambarkankeadaan tokoh sosialislain, yaitu Jaures bahwa, “Padawaktu itu ia—Jaures—tampak padasaya terkungkung oleh idea fixe.Kini saya bertanya kepada dirisendiri apakah kalimat itu dulutidak lebih tepat berlaku untuk sikapkita sendiri. Tidak selalu liarnyaimajinasi yang berani itu menyesatkan;seringkali kekurangan imajinasiadalah buruk.”Karena cita-cita mewujudkankeadilan sosial dalam situasi dilematisperkembangan pembangunannegeri kita sekarang iniadalah kompleks sekali, maka imajinasiatau kreativitas yang diperlukanuntuk mewujudkannya tentu3132 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTjuga harus bersifat kompleks. Iniberarti kita tidak bisa hanya mengandalkanide-ide simplistik. Barangkaliinilah tantangan terbesar kita.Dan kita harus mencoba dengansegala kemampuan untuk mencarisolusi.STEREOTIPE BARATTENTANG ISLAMDengan adanya tulisan SamuelHuntington yang mengemukakankemungkinan terjadinyaperbenturanbudaya(clash of civilizations)dengan Islamsebagai polabudaya yang palingpotensial“membentur” budayamodern Barat,maka rasa permusuhanyang latenkepada Islam semakin memperolehbahan pembenaran.Untunglah bahwa di kalanganorang Barat sendiri selalu tampilorang-orang yang jujur dan sadar.Dalam kejujuran dan kesadaran itumereka tampil—sungguh menarik—sebagaipembela-pembelaIslam yang tangguh. Mereka kerapjuga sangat gemas dengan pandanganpenuh nafsu namun salahdan zalim dari kalangan orang BaratPada hari ketika ajal itu tiba, tidakseorang pun berbicara kecuali denganizin-Nya, sebagian dari merekaitu sengsara (syaqî) dan sebagianlagi bahagia (sa‘îd) .... Adapunmereka yang diberi sa‘âdah(kebahagiaan), maka berada disurga, kekal di dalamnya.tentang Islam dan kaum Muslim.Contohnya ialah Robert Hughes,seorang yang lama bekerja sebagaikritikus seni majalah Times. Karenapandangan dan komentarnya denganbaik sekali mewakili sikapkritis seorang Barat terhadap lingkungannyasendiri dan mencobabersikap adil dan benar, maka adabaiknya penulis terkenal ini kitakutip secara agak panjang lebar.Dalam sebuah bukunya yang berjudulCulture of Complaint—sebuahbestseller koran New YorkTimes—Hughesmengatakantentang pandanganhidupaneka-budaya(multikultur)demikian:Maka jikapandangan aneka-budayaialah(Q., 11: 105-108) belajar melihattembus batasbatas,saya sangat setuju. OrangAmerika sungguh punya masalahdalam memahami dunia lain.Mereka tidaklah satu-satunya—kebanyakan sesuatu memang terasaasing bagi kebanyakan orang—tetapi melihat aneka ragam asal kebangsaanyang diwakili dalammasyarakat mereka (Amerika) yangluas, sikap tidak peduli danmudahnya mereka menerimastereotipe masih dapat membuatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3133


DEMOCRACY PROJECTorang asing heran, bahkan(berkenaan dengan diri saya) sesudahtinggal di AS dua puluh tahun.Misalnya: Jika orang Amerika putihmasih punya kesulitan memandangorang hitam, bagaimana denganorang Arab? Sama dengan setiaporang, saya menonton Perang Telukdi televisi, membaca beritanya dikoran, dan melihat bagaimanaperang itu membuat klimaks burukpada kebiasaan yang sudah lamatertanam pada orang Amerika, berupaketidakpedulian yang penuhpermusuhan kepada dunia Arab,dahulu dan sekarang. Jarang didapatpetunjuk dari media, apalagidari kaum politisi, bahwa kenyataantentang budaya Islam (baik dahulumaupun kini) bukanlah tidak laindari sejarah kefanatikan. Sebaliknya,orang pintar bergantian maju untukmeyakinkan umum bahwa orangArab pada dasarnya adalah sekumpulankaum maniak agama yangberubah-ubah, pengambil sandera,penghuni semak berduri dan padangpasir yang sepanjang zamanterhalang mengenal negeri-negeriyang lebih beradab. FundamentalismeIslam di zaman modernmemenuhi layar televisi denganmulut-mulut yang berteriak dantangan-tangan melambaikan senjata;tentang Islam masa lalu—apalagisikap ingkar orang Arab sekarangterhadap senofobia dan militerismefundamentalis—sangat sedikitterdengar. Seolah-olah orangAmerika selalu dicekoki denganversi pandangan Islam yang dianutFerdinand dan Isabella pada abadke-15, yang dibesar-besarkan dandisesuaikan dengan zaman. Inti pesannyaialah bahwa orang Arabadalah tidak hanya tidak berbudaya,tetapi tidak dapat dibuat berbudaya.Dalam caranya yang jahat,pandangan itu melambangkan suatukemenangan bagi para mulla danSaddam Hussein–di mata orangAmerika, apa saja di dunia Arabyang tidak cocok dengan kejahatandan maniak eskatologis ditutup rapat,sehingga mereka (orang Amerika)tetap menjadi pemilik penuhbidang (segala kebaikan) itu.Tetapi memperlakukan budayadan sejarah Islam tidak lebih daripadamukadimah kefanatikansekarang ini tidak membawa faedahapa-apa. Itu sama dengan memandangkatedral Gotik dalamkerangka orang Kristen zaman modernseperti Jimmy Swaggart atauPat Robertson (dua penginjil televisiyang amat terkenal namun kemudianjatuh tidak terhormat karenaskandal—NM). Menurut sejarah,Islam sang perusak adalah dongeng.Tanpa para sarjana Arab, matematikakita tidak akan ada dan hanyasebagian kecil warisan ilmiah Yunaniyang akan sampai ke kita.Roma abad tengah adalah kampungtumpukan sampah dibanding de-3134 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTngan Bagdad abad tengah. Tanpainvasi Arab ke Spanyol selatan atauAl-Andalus pada abad ke-8, yangmerupakan ekspansi terjauh ke baratdari imperium Islam yang diperintahDinasti ‘Abbasiyah dariBagdad (sic., yang benar ialahSpanyol Islam berdiri di bawahDinasti Umawiah, tanpa pernahmenjadi bagian wilayah Dinasti‘Abbasiyah di Bagdad—NM), kebudayaanEropa selatan akan sangatjauh lebih miskin. Andalusia Spanyol-Arab,antara abad ke-12 danke-15, adalah peradaban “multikultural”yang brilian, dibangunatas puing-puing (dan mencakupmotif-motif yang hampir punah)dari koloni Romawi kuno, menyatukanbentuk-bentuk Barat denganTimur tengah, megah dalam ciptaaniramanya dan toleransinya yangpandai menyesuaikan diri. Arsitekturmana yang dapat mengungguliAlhambra di Granada, atau MasjidAgung Kordoba? Mestizaje es grandeza:perbauran adalah keagamaan.Itulah mawas diri dan kritikseorang intelektual Amerika tentangmasyarakatnya sendiri, suatumasyarakat yang mengidap perasaanbenci kepada Islam (khususnyaArab) yang tak pernah terpuaskan.Pandangan umum yang tidak senangdengan Islam itu, sepertidikatakan dalam kutipan di atas,sudah diidap orang Barat sejakberabad-abad yang lalu, kemudianseolah-olah diperkuat oleh kejadiankejadianmutakhir yang menyangkutIslam dan umat Islam. Kesimpulanimpulsif yang merekabuat tentang segi-segi negatifmasyarakat Islam karena melihatkejadian-kejadian itu barangkalimemang dapat dipahami. Tetapiorang Barat, termasuk kebanyakankaum cendekiawannya, apalagipolitisinya, melupakan dua sejarahdari dua masyarakat masa lalu yangsangat kontras: mereka lupa akansejarah mereka sendiri yang kejam,bengis, dan tidak beradab, sampaidengan saatnya mereka berkenalandengan peradaban Islam; kemudianmereka lupa, atau semata-matatidak tahu, sejarah Islam yangmembawa rahmat bagi semuabangsa, membuka ilmu pengetahuanuntuk semua masyarakat,dan membangun peradaban yangbenar-benar kosmopolit. Sampaisampaipara sarjana Yahudi (yang dimasa lalu terkenal sengit kepadaIslam dan Kristen itu), sepertiSchweitzer, Halkin, dan Dimont,memuji masyarakat Islam klasiksebagai yang paling baik memperlakukanpara penganut agamalain, termasuk kaum Yahudi, yangsampai sekarang pun belum tertandingi.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3135


DEMOCRACY PROJECTSTEREOTIP BARAT TENTANGPEREMPUAN ISLAMGambaran-gambaran negatifmengenai perempuan dalam Islammenjadi sangat dramatis oleh bukubukubergaya novel seperti yangditulis oleh Jean Sasson (Princessdan Daugthers of Arabia) dan olehBetty Mahmoody bersama WilliamHoffer (Not Without My Daughter).Buku-buku itu, menurut pengakuanpara penulisnya, bukanlah khayal.Princess ditulisberkenaandengan seorangwanita aristokratikArabia yangdihukum matikarena bercinta.Daughters ofArabia menuturkankisah seorangperempuan Arabiaterpelajaryang menyadari kezalimanmasyarakatnya terhadap wanita daningin merombaknya. Sedangkan NotWithout My Daughter berkisahtentang pengalaman seorang ibuasal Amerika yang harus berpisahdari suaminya yang orang Iran, denganmelarikan diri, dan berjuanguntuk memperoleh hak memeliharadan mendidik anak perempuanmereka, karena khawatir (dan tahu)bahwa, dalam lingkungan ayahnya,gadis itu akan merana. Pada sampulluar buku ini tertera gambaransingkat mengenai drama pelariandiri itu demikian:“Betty Mahmoody dan suaminya,Dr. Sayyid Bozorg Mahmoody(‘Moody’), datang ke Iran dariAmerika untuk berjumpa dengankeluarga Moody. Bersama merekaadalah anak perempuan merekayang baru berumur empat tahun,Mahtob. Kecewa oleh kejorokankondisi hidup mereka, dan ketakutanoleh apa yang dilihatnya,yaitu sebuahnegara di manawanita hanyabenda bergerakdan orang Baratdihina, Bettysegera sangatmendambakankembali keAmerika. TetapiMoody, dan keluarganyayangsering kasar itu, punya rencana lain.Ibu dan anak menjadi tawananbudaya asing, sandera seorang lelakiyang semakin tiranik dan kejam.Betty mulai mengatur pelarian.Menghindar dari jaringan matamataMoody yang jahat, ia secararahasia bertemu dengan para simpatisanyang melawan rezimKhumaini yang biadab. Tetapi setiaprencana yang disarankan kepadanyaberarti meninggalkan Mahtob selamanya.3136 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAkhirnya, Betty diberi nama seseorangyang akan membuat rencanapelariannya yang berbahayakeluar dari Iran, sebuah perjalananyang hanya sedikit wanita atauanak-anak pernah melakukannya.Percobaan mereka yang mengerikanuntuk pulang itu bermula dalambadai salju yang menakutkan.Keadaan mengerikan yang ditemuiBetty Mahmoody akan memberimimpi buruk kepada setiapwanita yang penuh cinta. Inilahcerita yang memukau tentang keberanianseorang wanita dan pengabdianyang sempurna kepadaanaknya yang akan membuat Andamengikuti mereka sepanjang tiapjengkal dari perjalanan mereka yangpenuh bahaya.Lagi-lagi bunyi ungkapan yangtertera pada sampul buku-bukutentang wanita dalam Islam yangditulis oleh orang Barat itu. Daughtersof Arabia merupakan cerita pembebasanwanita Arabia yang dicitacitakanoleh seorang wanita terhormatnegeri itu. Mungkin lebihmenarik daripada buku Not WithoutMy Daughter tersebut di atas,karena memuat cerita sampingandengan cukup wajar, seperti upacaraibadah haji, dan lain-lain.Namun, tak pelak lagi tema pokoknyaialah ilustrasi tentang betapamundurnya (atau tertinggalnya)kedudukan wanita di Arabia.Dengan gaya propaganda,sampul luar belakang buku itumemuat kalimat demikian:“Siapa saja yang mempunyaiminat sesedikit apa pun kepadahak-hak asasi manusia akan mendapatkanbuku ini mencekam. Iaditulis dengan baik, kisah pribaditentang pelanggaran hak-hak asasimanusia di Saudi Arabia dan peranansebenarnya dari kaum wanitayang ditentukan oleh kaum pria,bahkan di kalangan keluarga kaya,di negeri itu. Cerita semacam iniharus datang dari wanita setempatsendiri untuk dapat dipercaya.Wanita aristokrat itu mengungkapkanseperti apa menjadi kaya,anggota keluarga raja dan wanita disuatu negeri yang prianya memilikiwanita. Isinya tidak dapat dilupakan,sangat menarik dalam rincinya,sebuah buku yang membuat Andamelelehkan air mata dan menjadikanAnda merasa bahagia dengannasib Anda sendiri dalam hidup ini.SITUASI AHL AL-KITÂB DI ERAANDALUSIAPara ahli amat mengakui keunikankonsep ahl al-kitâb dalamIslam. Sebelum Islam, praktiskonsep itu tidak pernah ada, sebagaimanadikatakan oleh CyrilGlassé, “...the fact that one Revelationshould name others as authenticis an extraordinary event in the historyEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3137


DEMOCRACY PROJECTof religions” (...kenyataan bahwasebuah Wahyu [Islam] menyebutwahyu-wahyu yang lain sebagaiabsah adalah kejadian luar biasadalam sejarah agama-agama). Konsepitu juga memiliki dampak sosiokeagamaandan sosio-kultural yangsangat luar biasa, sehingga Islambenar-benar merupakan ajaran yangpertama kaliJanganlah kamu berlaku sewenang-wenangkepada anak yatim.Dan orang yang meminta, janganlahkau bentak. Dan nikmatTuhanmu, hendaklah kausiarkan(kamu menyebut-nyebutnya [denganbersyukur]—NM).memperkenalkanpandangan tentangto-leransidan kebebasanberagama kepadaumat manusia.Bertrand Russel—seorangateisradikal yangsangat kritis kepadaagama-agama—misalnya,mengakui kelebihan Islam atasagama-agama yang lain sebagaiagama yang lapang atau “kurangfanatik”, sehingga, menurut BertrandRussell, sejumlah kecil tentaraMuslim mampu memerintah daerahkekuasaan yang amat luasdengan mudah berkat konsep tentangahl al-kitâb.Konsep tentang ahl al-kitâb inijuga berdampak dalam pengembanganbudaya dan peradabanIslam yang gemilang, sebagai hasilkosmopolitisme berdasarkan tatamasyarakat yang terbuka dan toleran.Hal ini dicatat dengan penuhpenghargaan oleh para ahli berkenaande-ngan, misalnya, peristiwapem-bebasan Spanyol (Andalusia)oleh tentara Muslim (di bawahkomando Jenderal Thariq ibnZiyad) pada tahun 711 M. Pembebasan(fath) Spanyol oleh kaumMuslim itu telah mengakhiri kezalimankeagamaan yang sudahberlangsung satu abad lebih, dankemudian selamapaling tidak(Q., 93: 9-11)500 tahun kaumMuslim menciptakantatanansosial-politikyang kosmopolit,terbuka, dantoleran. Semuakelompok agamayang ada, khususnyakaum Muslim sendiri, besertakaum Yahudi dan Kristen,mendukung dan menyertai peradabanyang berkembang dengangemilang. Kerja sama itu mengakibatkanbanyaknya terjadi hubungandarah (karena kaum Muslimlelaki dibe-narkan kawin denganwanita non-Muslim ahl alkitâb),namun tanpa mencampuriagama masing-ma-sing.Jadi, konsep tentang ahl al-kitâbmerupakan salah satu tonggak bagise-mangat kosmopolitisme Islamyang sangat terkenal. Denganpan-dangan dan orientasi mondialyang positif itu, kaum Muslim dizaman klasik berhasil menciptakan3138 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTilmu pengetahuan yang benarbenarberdimensi universal (internasional),dengan dukungan darisemua pihak. Ini digambarkandengan cukup jelas oleh BernardLewis, seorang orientalis Yahudi:“Pada masa-masa permulaan,banyak pergaulan sosial yang lancarberlangsung di antara kaum Muslim,Kristen, dan Yahudi; sementaramenganut agama masing-masing,mereka membentuk masyarakatyang satu, di mana perkawananpribadi, kerja sama bisnis, hubunganguru-murid dalam ilmu,dan bentuk-bentuk aktivitas-bersamalain-nya berjalan normal dan,sungguh, umum di mana-mana.Kerja sama budaya ini dibuktikandalam banyak cara. Misalnya, kitadapatkan kamus-kamus biografipada dokter yang terkenal. Karyakaryaini, meskipun ditulis olehorang-orang Muslim, mencakuppara dok-ter Muslim, Kristen, danYahudi tanpa perbedaan. Dari kumpulanbesar biografi itu bahkandimungkinkan menyusun semacampro-posografi dari profesi kedokteran—untukmelacak garis hidupbeberapa ratus dokter praktik diDunia Islam.”Berdasarkan fakta sejarah itulah,sebagian besar masih bertahan sampaikini, banyak orang menyatakanbahwa kebebasan beragama dantoleransi antarpenganut agamaagamaterjamin dalam masyarakatyang berpenduduk mayoritas Islam,dan tidak sebaliknya (kecualidalam masyarakat negara-negaramodern di Barat). Dalam beritasehari-hari jarang sekali diketemukanberita tentang ma-salahgolongan non-Muslim di tengahmasyarakat Islam. Tetapi sebaliknya,selalu terdapat kesulitan padakaum Muslim (minoritas) yanghidup di kalangan mayoritas non-Muslim. Kenyataan itu sulit sekalidiingkari, sekalipun setiap gejalasosial-keagamaan juga dapat diterangkandari sudut-sudut pandanglain di luar sudut pandangankeagamaan semata.STIGMA PRIBUMIIstilah “pribumi” mengandungstigma, kiranya harus kita ketahuidan pahami. Istilah itu stigmatiskarena mengisyaratkan “rasialisme”,sebab konotasi langsungnya ialah“bukan” Cina, jika tidak malah “anti”Cina. Dari permulaan, kita harusbenar-benar jelas bahwa ketikamembicarakan masalah “pribumi”dan “non-pribumi”, kita harus bebasdari rasialisme. Sebab rasialismetidak saja menyalahi konstitusi(karena sebagian besar orang “nonpribumi”adalah warga negara yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3139


DEMOCRACY PROJECTsah, dan banyak dari mereka yangpatriotik seperti Haji Abdul KarimOei, misalnya), tapi juga secara lebihmendalam rasialisme menyalahidasar perikemanusiaan yang adildan beradab dan, lebih prinsipil lagi,paham pembedaan warna kulitmenyalahi ajaran agama yang hanîf.Karena itu, membicarakan masalah“pribumi” harus dengan jelasdalam kerangka dasar pemikiranprinsipil yang benar, terutama nilaiKeadilan Sosial. Sebab istilah “pribumi”sesungguhnya merupakanepitet untuk golongan yang kurangberuntung dalam susunan sosialekonominegerikita. Dan dalampengertian ini,“kaum tak beruntung”itu tidakhanya menyangkutwarganegara “asli” lawan “tidak asli” (duaistilah yang tidak kurang stigmatisnyadaripada istilah “pribumi”),tapi juga menyangkut sebagianmereka yang disebut “nonpribumi”atau “tidak asli”.Tetapi memang harus diakuihampir mustahil mengingkarikenyataan bahwa susunan sosialekonomikita, jika digambarkansecara grafis berbentuk kerucut,yang berada di puncak kerucut ituialah mereka yang disebut golongan“non-pribumi”, sedangkan padatingkat yang lebih rendah, sejakIlmuwan yang tidak bekerja sesuaidengan ilmunya akan mendapatkanazab mendahului kaummusyrik!tingkat menengah bawah sampaitingkat dasar kerucut itu kebanyakanadalah mereka dari golonganyang disebut “pribumi”. Kenyataanini dari sudut rasa Keadilan semakinkuat dirasakan sebagai “tidak semestinya”karena dilihat dari proporsinyakaum nonpribumi meliputihanya suatu presentase yang amatkecil warga negara secara keseluruhan,sementara penguasaan merekaatas sumber daya ekonomi bangsameliputi suatu presentase yangbesarnya fantastis. Padahal biarpunseandainya penguasaan atas sumberdaya ekonomi nasional yang amatsangatbesar ituterjadi oleh golongan“pribumi”,rasa keadilanmasyarakatpasti juga tetapterganggu danmendorong yang bersangkutanuntuk menggugat.STRICT MONOTHEISMPaham monoteisme dalam Islam,yang disebut Max Weber sebagaistrict monotheism, adalah Tuhantidak sebanding dengan apa pundan tidak dapat diasosiasikan denganapa pun. Sepintas lalu ini adalahpaham Ketuhanan yang sangatabstrak. Namun, sebenarnya inilahpaham Ketuhanan yang masuk3140 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTakal, karena justru sebagai WujudMutlak, Tuhan mengatasi dan jauhberada di atas persepsi manusiasendiri yang serba nisbi. Sebaliknya,sekali kita mempunyai gambarantentang Tuhan dalam benakkita yang kemudian kita anggapsebagai hakikat Tuhan itu sendiri,maka Tuhan menjadi hanya setarafdengan kemampuan kita sendiriuntuk berimajinasi. Tuhan sepertiitu menjadi mustahil, dan keimanankepadanya pun menjadi mustahil.Ini dapat dibuktikan denganbetapa banyaknya “Tuhan” yang telahmati, ditinggalkan manusia,dalam sisa-sisa budaya dunia, sejakmatinya “Tuhan-tuhan” dari agamaMesir kuno sampai runtuhnya berbagaisistem mitologis oleh gempuranilmu pengetahuan sekarangini, termasuk dalam budaya kitasendiri di Indonesia. “Dewa” Ganeshamisalnya, telah menjadisekadar ornamen dan dekorasi diITB, dan burung mitologi Garudasudah berubah fungsi menjadi sekadarsimbol kenegaraan bagi RepublikIndonesia. Maka, kata seorangahli, banyak orang yangcerdas dan berkemauan baik menggambarkanbahwa mereka tidakdapat memercayai adanya Tuhankarena mereka tidak dapat memahami-Nya.Seorang yang jujur,yang diberi karunia minat ilmiah,tidak merasa perlu membuat visualisasiTuhan, seperti halnya seorangahli fisika tidak merasa perlumemvisualisasikan elektron. Setiappercobaan membuat gambarandengan sendirinya akan kasar danpalsu, dalam kedua perkara itu(perkara Tuhan dan elektron—NM). Secara material, elektron tidakdapat dipahami, namun, melaluiberbagai efeknya, elektron dapatdiketahui secara lebih sempurnadaripada sepotong kayu sederhana.Jika kita benar-benar dapat mengertiTuhan, maka kita tidak akan dapatlagi percaya kepada-Nya, sebabgambaran kita, karena kemanusiaankita (yang nisbi), akan mengilhamikita dengan keraguan.Dengan kata lain, setiap usahamemvisualisasikan Tuhan akanberakhir dengan berhala dan penyembahannya.Dan yang berfungsisebagai berhala itu tidak hanyayang berwujud patung atau representasimitologis tentang Tuhan,melainkan juga termasuk pikirankita sendiri dan pendapat kita yangdimutlakkan menjadi sepertiTuhan (padahal yang mutlak hanyalahTuhan saja). Dan setiap pahamkeagamaan yang mencobamemvisualisasikan Tuhan, cepatatau lambat tentu akan ditinggalkanumat manusia yang semakinmaju ini, dan akan merosot menjaditidak lebih daripada sistem mitologisdan dongeng palsu belaka.Dan efek merosotnya kepercayaan(yang toh palsu) itu akan mem-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3141


DEMOCRACY PROJECTpunyai dampak hilangnya maknahidup pada orang atau umat bersangkutan.Mengenai orang yangkehilangan makna hidup ini,Russel mengatakan, “Anda tidakakan tahu rasa putus asa yang mendalam,yang diderita oleh orangorangyang hidupnyatanpa tujuandan kehilanganmakna.”Oleh karenaitu, menurut ErichFromm, penyembahankita kepadaTuhan haruslah berarti pencarianKebenaran secara tulus dan murni,tanpa belenggu dan pembatasanyang kita ciptakan sendiri, sadaratau tidak. Dan karena masing-masingdari kita mempunyai potensiuntuk terbelenggu oleh kepercayaanpalsu serupa itu, yaitu akibatpengaruh budaya sekeliling kita,maka kita senantiasa harus berusahamembebaskan diri dari belengguitu dengan menyatakan “Lâ ilâha ...”(“tidak ada suatu tuhan apa pun ...”),kemudian kita harus tetap padajalan pencarian Kebenaran yang tulus,dengan mengucap “illallâh”(“kecuali Allah”, yaitu Tuhan yangsebenarnya, yang lepas dari representasi,visualisasi, dan gambarankita sendiri, yang tidak mungkin diketahuimanusia namun kita dapatdan harus senantiasa berusaha untukmendekatkan diri—taqarrub—“Ambil hikmah itu dan tidak akanberpengaruh apa pun kepadamudari bejana apa pun hikmah itukeluar.”(Hadis)kepada-Nya, untuk memperolehperkenan atau ridla-Nya).Pencarian kebenaran yang tulusdan murni ini akan mustahil jikadilakukan dalam semangat komunaldan sektarian. Ia harus bebas darisetiap kemungkinan pengukunganruhani. Danadalah pencarianakan Kebenaransecara tulusdan murniini yang dimaksudkandenganistilah dalamAl-Quran, hanîf, sikap alami manusiayang memihak kepada yangBenar dan yang Baik, sebagaikelanjutan dari fithrah-nya yangsuci bersih.Pencarian Kebenaran secara murnidan tulus akan dengan sendirinyamenghasilkan sikap pasrah(perkataan Arab islâm dalam maknageneriknya) kepada Kebenaran itu.Tanpa sikap pasrah itu, maka pencarianKebenaran dan orientasikepadanya akan tidak memiliki kesejatiandan otentisitasnya, dantidak pula akan membawa kebahagiaanyang dicari. Sehingga, sebagaipandangan hidup, mencari Kebenarantanpa kesediaan pasrah kepada-Nyajuga bersifat palsu, danditolak oleh Kebenaran itu sendiri.Karena itu ditegaskan bahwa sikaptunduk yang benar (perkataan Arabdîn dalam makna generiknya) yang3142 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdiakui oleh Yang Mahabenar, yaituTuhan, ialah sikap pasrah kepadaKebenaran itu (Q., 3:19). Dan karenaitu pula ditegaskan bahwabarang siapa mencari, sebagai sikapketundukan, selain dari sikap pasrahkepada Kebenaran itu, maka pencariannyaitu tidak akan berhasil, dantidak akan membawa kebahagiaanabadi yang dikehendakinya (Q., 3:85).Berdasarkan pandangan asasi itukita dapat mengerti mengapaIbrahim, “bapak monoteisme” dan“first patriach”, disebut dalam Al-Quran sebagai seorang yang tidakterikat kepada suatu bentuk “organizedreligion”, melainkan seorangpencari kebenaran yang tulus danmurni (hanîf), dan seorang yangberhasrat untuk pasrah (seorangmuslim, dalam arti generik katakataArab itu) kepada Kebenaran,yaitu Tuhan (Q., 3: 67). Kita jugadapat memahami mengapa NabiMuhammad Saw. diperintahkanAllah untuk mengikuti dan mencontohagama Nabi Ibrahim yanghanîf (Q., 16: 123).STRUKTUR INDONESIASTRUKTUR KOLONIALIndonesia sekarang memangmasih merupakan kelanjutan darisisa kolonialisme, terutama dalamstruktur sosial, seperti para elitenya(priayi). Memang sudah banyaksekali perubahan, tetapi dari segiekonomi yang dikuasai Cina, strukturnyatetap sama. Di zamankolonial dibuat 4 pembagian stratifikasisosial, dan yang paling tinggiadalah orang Belanda. Yang tidakdisebut-sebut ialah mereka yang kedudukannyasama dengan Belanda,yaitu orang Kristen. Fasilitas merekasama dengan orang Belanda. Kemudianbaru orang Timur Asing,yaitu orang Cina, Arab, dan lainsebagainya yang sampai sekarangmasih tecermin.Orang-orang Kristen masihmerupakan kekuatan yang sangatdominan bukan karena keputusanpolitik, tetapi persoalan kenyataansosiologis-historis. Memang, sekarangini kita melihat naiknya orangIslam, tetapi proses ini belum selesai,apalagi kalau kita memperhitungkanapa yang disebut dalambahasa Inggris mindset, suasanakejiwaan. Suasana kejiwaan orangIslam yang kondusif untuk hal-halyang modern dalam kehidupankenegaraan kita belumlah sempurna.Sebagai contoh, ketika sayamasih aktif 30 tahun lalu, saya punyateman bernama dr. MarsilamSimanjuntak (mahasiswa kedokteranUI). Dia memiliki bapakseorang profesor, berkakek seorangpegawai tinggi di zaman Belanda;dengan keadaan ini, mindset diatelah tertanam secara bergenerasi.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3143


DEMOCRACY PROJECTSementara kita semua hampir merupakanorang pertama yang terpelajardi kalangan keluarga kita.Kalau sekarang ini ada satu orangdoktor yang Kristen dan satu lagiMuslim (di bidang apa saja), laluberkompetisi, besar kemungkinanyang Muslim akan kalah karenamindset-nya belum terbentuk.Teori-teori Gaetano Moscha sepertiThe Rolling Class menyinggungsekitar itu. Maka, kalau orang Islamingin berkuasa, harus belajar berkuasa.Karena, anak seorang bupatiakan lebih mudah dan lebih besarkemungkinannya menjadi bupatidaripada anak pedagang.Orang-orang Kristen dan Cinaitu mindset-nya telah terbentuk.Ibarat rumpun bambu yang telahlama berdiri, ketika ada sebuahrebung naik ke atas, rebung ituseolah-olah disambut dan ditolongoleh bambu-bambu yang sudahtua, sehingga tidak melawan anginatau hujan sendirian, tidak patah.Tetapi “rebung-rebung”-nya umatIslam umumnya masih muda-mudasekali, sehingga mudah patah dijalan.Metafora seperti itu bisa dilihatdari banyak contoh. Misalnya, yangpaling saya sukai, ialah Bintoro danSumarlin. Di Fakultas Ekonomimereka berteman dengan prestasiakademik yang jauh berbeda.Bintoro jauh lebih pintar daripadaSumarlin. Bintoro Islam danSumarlin Katolik. Tetapi yang palingjauh bisa diperoleh olehBintoro ialah pergi ke luar negeri,yaitu di Pittsburg dan menjadi MA.Meskipun dia lulus Summa CumLaude, tetapi karena tidak ada memilikirumpun, maka dia pulangdan hanya bekerja. SementaraSumarlin, meskipun prestasi akademiknyabiasa saja, dia ditolongmenjadi doktor, dan pulang menjadibosnya Bintoro.SUFI DAN SASTRADi Nusantara ini pernah tampilseorang pemikir kesufian yang diakuioleh lingkungannya, yang menyatakanpikirannya dalam bahasaMelayu. Dialah Hamzah Fansuri,yang dari berbagai bahan diketahuimenganut paham wahdat al-wujûdseperti dikembangkan oleh Ibn‘Arabi dan lain-lain. Kutipan pendekdari syairnya berikut ini akansedikit memberi gambaran tentangmuatan kesufian dalam sastraMelayu Indonesia yang mula-mulasekali (sebab memang HamzahFansuri adalah salah seorang yangmemelopori penggunaan bahasaMelayu untuk piranti menyatakanpikiran mendalam di kawasan ini,di samping bahasa Arab dan Persi):Hamzah Funsuri di dalamMakkah3144 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMencari Tuhan di bait al-Ka‘bahDi Barus ke Kudus terlalupayahAkhirnya dapat di dalam rumahHamzah Shahnawi zahirnyaJawiBatinnya cahaya Ahmad yangshâfîSungguhpun ia terhina jati‘Âshiqnya da’im akan Dzât al-BârîNoktah kesufian lainnya yangamat kuat menjadi muatan banyakkarya sastra ialah masalah cinta kepadaTuhan. Tasawuf kecintaankepada Tuhan (tashawwuf al-hubbfîllâh) dirintis dan dipelopori olehseorang pemikir sufi wanita, Rabi‘ahAl-‘Adawiyah (w. 185 H/ 801 M). Iahidup di zaman “keemasan” Islamdi bawah Khalifah Harun Al-Rasyid di Bagdad, yang dalamgelimang kemewahan dan kemakmuranhidup zaman itu iamenyaksikan mundurnya nilai-nilaikeruhanian masyarakat. Kelaktasawuf cinta Tuhan itu juga dikembangkanoleh Ibn ‘Arabi danAl-Rumi. Dan melalui silsilahguru-murid yang runtut, pandanganitu pada zaman modern initampil kembali dengan kuat padagerakan-gerakan tarekat yang kinibanyak berkembang di Barat.Tarekat itu, yang karena identifikasinyadengan ajaran Al-Rumiyang bergelar Mawlânâ (Pemimpinkita), dinamakan tarekat Mawlâwî.Termasuk dalam jajarannya ialahtarekat Darvish Halveti-Jerrahi diIstanbul yang dipimpin oleh SyaikhMuzaffer (lahir1332 H/ 1916 M).Tokoh pandangan kesufianwahdat al-wujûd dan al-hubb fîllâhialah Husain Ibn Manshur Al-Hallaj (w. 309 H/ 922 M). Iamengalami nasib yang tidak beruntung,karena dihukum bunuhberdasarkan pahamnya yang dianggapkaum Zawahir sebagai menyimpang.Ia terkenal dengan ucapannya,Anâ al-Haqq (Akulah SangKebenaran). Pada sastra baru Arab,nama dan pengalaman Al-Hallaj itumasih banyak mengilhami, denganpenuh rasa simpati. Hal itu, misalnya,tecermin dalam puisi Adonis(Ali Ahmad Sa‘id).SUJUD DI ATAS TANAHDi kalangan Sunni, sujud di atastanah tidak diartikan secara harfiah,sebab segala sesuatu berasal daritanah dan pada akhirnya akan berakhirdi tanah. Sedangkan kalanganSyi‘ah memang memahaminya secaraharfiah, sehingga kalau shalatJumat di lapangan, tempat imamselalu merupakan galian ke bawah;imam berada di dalam tanah. Tetapipada perkembangan lebihEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3145


DEMOCRACY PROJECTlanjut, orang Syi‘ah tidak mempraktikkansujud di atas tanah.Maka dibuatlah simbolisasi dengantembikar dari tanah yang dibakardan ditaruh diatas sajadah sebagaitempat keningmenempelketika sujud.Tanah tersebutsebaiknya diambildari Karbala,sebuah kota kecildi Irak yang merupakantempatHusein dibunuholeh Yazid.Tragedi pembunuhan Huseinmemang menjadi kenangan yangsangat pahit, karena sebagai cucuNabi yang sangat disayang, dia dibunuhdengan sangat kejam. Tetapiitulah ekses dalam perang, apalagiperang yang terjadi pada 14 abadlalu di padang pasir. Kenangantragedi menyedihkan ini dihidupkansetiap tahun dalam peringatan10 Muharram. Dalam peringatanitu, orang Syi‘ah memukul-mukuldadanya sebagai simbol penyesalankenapa mereka dulu tidak cukupmembela Husein sehingga dia menjadikorban yang tragis. Memukulbadan kemudian menjadi ritus yangpaling penting dalam Syi‘ah. Dantanah atau kota tempat Husein dibunuhlama-kelamaan menjadikota suci. Maka, untuk mendapatberkah yang lebih tinggi di dalamshalat, sebaiknya orang melakukanshalat di Karbala. Tetapi karenatidak mungkin, ia diganti dengantembikar yangdiambil dari sana.Di negerinegeridominasiSyi‘ah sepertiIran, di depanmasjid selaluterdapat kotakbesar tempatmenyimpantembikar, dansetiap orangyang hendak shalat, akan mengambiltembikar itu.SUJUD: PUNCAK KEPASRAHANSebagai tiang pancang, shalatmemperteguh ingatan kita kepadaAllah. Oleh karena itu, ada simbolisasidari segi fisik denganberdiri, ruku‘, sujud, dan sebagainya.Tidak ada agama yang mengajarkanbahwa shalat dengan sujudnyamerupakan puncak dari gerakanjasmani, nafsani, dan ruhani, selainIslam. Dilihat dari postur fisik saja,sujud merupakan simbolisasi penyerahandiri, pasrah kepada Allah.Ketika sujud, kita tidak akan bisamembela kalau diapa-apakan orang;posisi sujud adalah posisi yangpaling rawan.3146 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSecara fiqih, sujud harus mengenakanbagian-bagian dari tubuhkita seperti jidat, hidung, keduatelapak tangan, kedua lutut, dankedua ujung kaki, langsung kelantai diletakkan secara sempurna.Ada pendapat yang menarik di dalamseperti hampir semua fiqih bahwakalau sedang sujud, kita harusmenerima keadaan seperti apa adanya,tidak boleh membersihkantempat sujud, karena yang demikianitu berarti tidak rela kepadaTuhan atau kurang pasrah kepadaAllah. Membersihkan hendaknyadilakukan sebelum shalat. Jika dilakukansewaktu sujud, hukumnyamakruh.Yang lebih ekstrem adalah dikalangan Syi‘ah, yang secara teoretismengharuskan sujud di atas tanah,tidak boleh dihalangi apa pun, termasuktegel, sajadah, dan sebagainya.Dalam praktiknya, terutamabagi Syi‘ah Imamiyah, shalat Jumatdi Kota Teheran hanya ada satutempat, dan imam selalu masuk dalamtanah karena keharusan sujuddi atas tanah. Kalau tidak bisa, diatas tempat shalat diberi tembikarkecil-kecil yang sebaiknya tanahnyadiambil dari Karbala, tempatHusein mengalami tragedi (Maka,tidaklah mengherankan bila Syi‘ismesekarang ini bisa dikatakan sebagaiHuseinisme, sebab banyak sekali ritus-ritusSyi‘ah yang dikaitkan dengancucu Nabi ini). Tetapi idenyaadalah sujud di atas tanah, karenakita semua memang akan kembalike tanah, seolah mengingatkan bahwakita akan kembali ke sana.Di kalangan Sunni juga adapendapat bahwa sebaiknya shalatdilakukan di atas sebuah tempatyang dikhususkan untuk shalat, yaitusajadah. Konon, sajadah akanmenjadi saksi bagi kita. Malah adacerita, seandainya kita masuk neraka,nanti malaikat dengan sajadahyang kita pakai akan menolongmengeluarkan kita dari neraka.Tetapi ini sebenarnya conditioningyang bisa dijelaskan secara ilmiah.Artinya, kalau kita menghadap sajadah,dengan sendirinya kita hendakshalat. Kalau sajadah itu setiaphari kita pakai, serta merta ada conditioningpada diri kita untuk melakukanshalat. Jadi, aspek fisiknyaberpengaruh kepada aspek nafsani,yang dibantu dengan bacaan-bacaan.SUKSES SAJA TIDAK CUKUPKita tidak cukup hanya bekerjasebaik-baiknya dan meraih suksesdengan memerhatikan dan mengikutiSunnatullah melalui penggunaanilmu pengetahuan guna memperolehrahmat-Nya sebagai Al-Rahmân. Kita juga harus berusahadengan penuh waspada agar ilmupengetahuan dan sukses itu tidakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3147


DEMOCRACY PROJECTmengecoh dan membuat kita lupadari sesuatu yang lebih abadi, yaiturahmat kebahagiaan anugerah Allahsebagai Al-Rahîm. Maka untukmelengkapi lingkaran hidup kita,hidup aktif di dunia guna menciptakanperadaban yang sehebatmungkin harus disertai denganpenghayatan sedalam-dalamnyaakan kehadiranAllah dalam hidupitu sendiri dimana dan kapanpun kita berada.Kita berusaha terus-menerus melakukanpendekatan diri (taqarrub)kepada Allah dan meresapi sedalam-dalamnyanilai-nilai keagamaanpribadi seperi zikir, tawakal,sabar, ikhlas, taat, dandengan “harap-harap cemas” (khawfwa rajâ’ atau khawf wa thama‘ [Q.,7: 56]) kepada Allah sambil menanamkankomitmen sosial yang setinggi-tingginya(Q., 32: 16).Dengan cara begitu, kesuksesankita tidak hanya untuk kesenangandiri sendiri dan juga bukan hanyabagi masa kini, tapi juga untuk kesejahteraanmasyarakat luas danpersiapan bagi masa depan. Sebuahilustrasi yang sangat indah tentangsikap hidup ini digambarkan dalamAl-Quran:Sesungguhnya beriman kepadaajaran-ajaran Kami (Allah) hanyalahmereka yang apabila diingatkan“Tidak ada kelebihan seorang Arabatas seorang non-Arab selaindengan takwa.”(Hadis)mereka (Q., 32: 15-16).akan ajaran-ajaran itu tundukpatuhseraya bersujud, dan bertasbihdengan memanjatkan pujisyukurkepada Tuhan mereka, lagipula mereka tidak sombong.Punggung-punggung mereka terangkatdari pembaringan, denganberdoa kepada Tuhan merekadalam kecemasandan harapan,serta merekamendermakansebagiandari rezeki yangKami anugerahkankepadaSikap penuh harapan kepadaAllah kita nyatakan dalam sikappenuh puji-syukur atas segalanikmat-karunia yang dianugerahkankepada kita seperti kesuksesan usaha,kesenangan dan kemudahanhidup, dan lain-lain. Jadi, nikmatkaruniaberupa kemauan, kemampuan,dan kesempatan untuk selaluingat kepada-Nya dalam setiap saatdan tempat adalah pangkal keruhanianyang amat penting bagi tumbuhnyarasa bahagia dalam diri kitayang paling dalam.SUMBER BERITAASBABUN NUZULSumber pengetahuan tentangasbabun nuzul (asbâb al-nuzûl)diperoleh dari penuturan para saha-3148 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbat Nabi. Nilai berita itu sendirisama dengan nilai berita-berita lainyang menyangkut Nabi dan Kerasulanbeliau, yaitu berita-beritahadis. Karena itu bersangkut pulapersoalan kuat dan lemahnya beritaitu, sahih dan dlaif, serta autentikdan palsunya. Semua ini menjadiwewenang cabang ilmu kritik hadis(ilmu tajrîh dan ta‘dîl) para ahli.Dan seperti halnya persoalan hadispada umumnya, penuturan atau beritatentang suatu sebab turunnyawahyu tertentu juga dapat beranekaragam, sejalan dengan keanekaragamansumber berita. Maka tidakperlu lagi ditegaskan bahwa informasi-informasiyang ada harus dipilihdengan sikap kritis.Sebagai misal ialah berita tentangsebab turunnya firman Allahyang berkenaan dengan penetapankiblat. Berdasarkan penuturan JabilIbn ‘Abdullah, Al-Wahidi Al-Nisaburi menerangkan tentang adanyabeberapa versi lain tentang sebabturunnya firman tersebut, sehinggaimplikasinya juga dapatmenyangkut beberapa situasi yangberbeda. Pertama, berdasarkanpenuturan ‘Abdullah Ibn ‘Umar, seseorangboleh melakukan shalatsunnah ke mana pun di atas kendaraannya.Tapi firman itu jugamenegaskan bahwa shalat menghadapke mana pun dalam keadaandarurat, apalagi shalat itu bukanshalat wajib, melainkan sunnah,tidaklah menjadi persoalan. Sebabyang penting adalah nilai shalat itusendiri sebagai tindakan mendekatkandiri kepada Allah dan mengasahjiwa untuk lebih bertakwakepada-Nya. Menghadap kiblatyang telah ditentukan, yaitu Al-Masjid Al-Haram di Makkah, sekalipundalam keadaan normal diwajibkan,tidaklah menyangkut sebenarnyanilai shalat itu. Kiblat ituhanya sebagai lambang orientasihidup yang benar dan konsistenserta kesatuan orientasi itu antaraseluruh umat Islam sedunia. Kitasendiri mengetahui betapa efektifnyasimbolisasi kiblat ini, dengandampak kesamaan yang menakjubkanantara seluruh kaum Muslim dimuka bumi ini dalam hal peribadatan.Kalangan non-Islam biasanyamerasa heran, mungkin tidak akandapat mengerti, mengapa terdapatkesamaan yang demikian besar danjauh di antara seluruh umat Islamdi dunia dalam hal shalat dan peribadatanlain.Walaupun kiblat sebagai lambangpersatuan dan kesamaan itudemikian pentingnya, namun berdasarkanayat yang menegaskan bahwake mana pun kita menghadapkanwajah kita, maka di sanalahwajah Allah (Q., 2: 115), tidaklahdibenarkan adanya tekanan yangserba mutlak atas kewajiban menghadapkanwajah ke Makkah. Sebab,tekanan serupa itu akan membawaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3149


DEMOCRACY PROJECTkepada sikap lebih mementingkanlambang atau simbol daripada isiatau makna. Meskipun lambangdan makna harus ada secara serentak,namun dari ayat suci itujelas sekali bahwa segi makna adalahlebih penting dari pada segi lambang.Kedua, pandangan lain berdasarkanpenuturan ‘Abdullah ibn ‘Abbas,ayat ini turun berkenaan denganadanya pertanyaan kepada Nabi,mengapa mereka diperintahkanuntuk melakukan shalat jenazahbagi Raja Najasyi (Negus) dariAbessinia (Habasyah, Ethiopia),yang semasa hidupnya (sebagaiseorang Kristen) bersembahyangmenghadap kiblat yang berbedadengan kiblat mereka sendiri, kaumMuslim. Najasyi adalah RajaHabasyah yang besar sekali jasanyakepada Nabi, kaum Muslim, danagama Islam, karena perlindunganyang diberikannya kepada parapengikut Nabi yang berhijrah kenegeri itu untuk menghindar daripenyiksaan kaum musyrik Makkah.Perlakuan yang amat simpatikkepada kaum Muslim dan sikapnyayang penuh pengertian kepada ajaranIslam yang menyebabkan turunnyafirman Allah yang lain, yangmenegaskan bahwa sedekat-dekatnyaumat manusia dalam rasa cintanyakepada kaum Muslim ialah merekayang berkata, “Kami adalahorang-orang Nasrani,” (Q., 5: 82).Dan Nabi dalam memerintahkansahabat beliau untuk melakukanshalat jenazah bagi Najasyah menggambarkanraja Habasyah itu sebagai“saudara” kaum beriman.Di balik pertanyaan sementarasahabat di atas itu dapat diketahuidengan jelas bahwa sekalipunNajasyi adalah seorang Kristen,Nabi memerintahkan mereka berdoabaginya, mengingat jasa-jasanyayang besar itu. Dan firmanAllah yang terkait itu, menurut versipenuturan asbâb al-nuzûl ini, menegaskanbahwa masalah ke manapun orang menghadap dalam sembahyangbukanlah perkara penting.Yang penting ialah sikap batin yangada dalam dada. Sebab, sepertidifirmankan di tempat lain, setiapkelompok manusia mempunyaiarah (wijhah) ke mana merekamenghadap atau berorientasi. Danumat manusia dalam orientasi yangberbeda-beda itu hendaknya berlombamenuju kepada berbagai kebaikan,tanpa terlalu banyak mempersoalkanperbedaan antara mereka.Lengkapnya firman Allah ituadalah, Dan bagi setiap (kelompokmanusia) ada arah (wijhah) yangkepadanya kelompok itu menghadap.Maka berlomba-lombalah kamusekalian untuk berbagai kebaikan. Di(kelompok) mana pun kamu berada,Allah akan mengumpulkan kamu se-3150 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmua. Sesungguhnya Allah Mahakuasaatas segala sesuatu (Q., 2:148).Jadi firman Allah tentang “timurdan barat” mempunyai kemungkinanimplikasi dan aplikasi yangluas.Versi ketiga tentang sebab turunnyafirman itu menyangkutkaum Yahudi Madinah. Menurutpenuturan Ibn Abi Thalhah, ketikaNabi dengan izin Allah mengubahkiblat shalat dari arah Yerusalemmenjadi ke arah Makkah, kaumYahudi bertanya-tanya, mengapaada perubahan yang mengesankansikap tidak teguh dalam beragamaserupa itu?! Maka firman Allahtersebut dimaksudkan untuk menampikejekan kaum Yahudi danmenegaskan bahwa perkara arahmenghadap dalam shalat bukanlahsedemikian prinsipilnya sehinggaharus dikaitkan dengan persoalannilai keagamaan yang lebih mendalamseperti keteguhan dan konsistensi(istiqâmah) sebagai ukurankesejatian dan kepalsuan. Sebabakhirnya semua penjuru angin, sepertibarat dan timur, adalah milikAllah semata, tanpa kelebihan nilaisalah satu yang lain.Berkenaan dengan masalah itubahkan turun firman yang menegaskanbahwa kebaikan tidaklahdiperoleh hanya menghadapkanmuka ke arah timur ataupun barat,melainkan hal-hal yang lebih sejatiseperti iman kepada Allah yangselalu hadir (omnipresent) dalamhidup manusia sehari-hari, percayakepada adanya pertanggung jawabanpribadi mutlak di Hari Kemudian(Akhirat). Dan berbuat kepadasesama manusia dan makhluk untukdibawa ke hadirat Tuhan diAkhirat nanti. Lengkapnya, firmanberkenaan dengan masalah kiblatini adalah, “Bukanlah kebaikan itubahwa kamu menghadapkan wajahmuke arah timur dan barat. Tetapikebaikan ialah jika orang berimankepada Allah, Hari Kemudian, paraMalaikat, Kitab Suci, dan para Nabi;dan jika orang mendermakan hartanya,betapapun cintanya kepada hartaitu, untuk kaum kerabat, yatimpiatu, orang-orang miskin, orangterlantar di perjalanan, para peminta-minta,guna membebaskan budak;juga jika orang menegakkan shalatdan mengeluarkan zakat; serta merekayang menepati janji jika merekaberjanji, dan tabah dalam menghadapipenderitaan dan kesusahan,serta dalam masa-masa sulit. Merekaitulah orang-orang yang bertakwa(Q., 2: 177).Para ulama telah menuangkanmasalah asbâb al-nuzûl ini dalamberbagai karya ilmiah yang kinimenjadi rujukan para ahli.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3151


DEMOCRACY PROJECTSUMBER DAYA MANUSIADAN NILAI-NILAI BUDAYASekarang ini sudah menjadi kesadaranyang cukup umum bahwakemajuan suatu bangsa lebih banyakditentukan oleh sumber dayamanusianya daripada oleh sumberdaya alamnya. Jika kita melihatkeadaan bangsa sendiri, Indonesiaadalah bangsa ketiga yang terkaya didunia (sesudah Amerika Serikat danRusia) dalam hal sumber daya alam.Namun tidak berarti bahwa bangsakita adalah yang ketiga di dunia dalamurutan kemakmuran. Sampaisaat sekarang ini, biarpun setelahmengalami kemajuan yang amatpesat dan dapat dikatakan “exponential”,namun kita masih tergolongbangsa miskin atau terbelakangatau, seuntung-untungnya, bangsakelas menengah bawah (yang masihcukup jauh di bawah). Sebabnyaialah, meskipun kita kaya dalam halsumber daya alam, namun miskindalam hal sumber daya manusia.Salah satu unsur sumber dayamanusia itu, selain unsur keahliansebagaimana sering dibicarakanorang sekarang ini, ialah sikapkejiwaan atau mindset yang bersifatmendorong kemajuan dan menopangdaya cipta atau kreativitas.Nasib suatu bangsa atau kelompokmanusia, baik dalam arti kemajuanataupun kemundurannya, sangatditentukan oleh sikap kejiwaanmereka. Sikap kejiwaan itu beradadalam bingkai budaya, dan tampilsecara nyata melalui pribadi-pribadianggota masyarakat dalam bentukkepercayaan-kepercayaan (atau etosetos)dan cara berpikir mereka.Kelestarian budaya menjadiamat penting, karena ketulusanserta kesungguhan berkepercayaandan berpikir memerlukan rasa keabsahandan keotentikan. Kita tidakakan memiliki kemantapan dalamberkepercayaan, berpandangan hidupatau menganut suatu etos jikakepercayaan, pandangan hidup atauetos itu tidak kita rasakan sebagaiabsah dan otentik. Dan biasanyarasa keabsahan dan keotentikan itukita peroleh antara lain karena adanyarasa kesinambungan denganmasa lalu dan kelestariannya.Sudah tentu itu semua harus terjadidalam kerangka sikap kritis(yang merupakan fungsi kepahamanyang tepat dan terbuka), sehinggatidak jatuh ke dalamatavisme dengan menganggap bahwaapa saja yang berasal dari masalampau tentu benar dan baik.Atavisme atau obsesi kepada masalampau dan pengagungannya biasanyaberjalan seiring dengan sikapsikapkonservatif, karena itu justruakan menghambat kemajuan dandaya inovasi. Di sinilah mulai tampakpersoalan kesinambungan danketerputusan: kesinambungan diperlukanuntuk rasa keabsahan dan3152 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkeotentikan yang akan berfungsisebagai landasan kemantapan dankreativitas. Tetapi kreativitas itusendiri akan terhambat jika suatumasyarakat terjerembab ke dalampandangan-pandangan atavistik danpemujaan masa lampau. Makadalam keadaan tertentu diperlukankemampuan “memutuskan” diridari budaya masa lampau yang negatif,yang kemampuanitusendiri dihasilkanoleh sikapsikapkritis yangbersifat membangun.Dan sikapkritis yang membangunitu antaralain merupakanhasil adanyapengertianmenyeluruh nilai-nilai budaya masalampau tersebut (termasuk pengertiantentang dinamika interaksinyadengan tuntutan sejarah)dan keberhasilan menangkap tantanganzaman mutakhir. Jadi diperlukankecakapan mengelolasecara kreatif dinamika keteganganantara keperluan kepada kelestarianatau kesinambungan dan kemampuanmelakukan inovasi untukmemberi responsi kepada tuntutanzaman (dalam bahasa kalanganpesantren, diperlukan sikap-sikap“al-muhâfazhatu ‘alâ al-qadîm alshâlihwa al-akhdzu bi al-jadîd alashlah”—memeliharayang lamayang baik dan mengambil yang baruyang lebih baik).SUMBER MALAPETAKA:KEMEWAHANKecemburuan sosial bagaikanpupuk yang menyuburkan bibitbibitkekacauandalam kehidupanmasyarakat.Kecemburuan itusendiri sebetulnyamerupakan suatusegi kekuranganpada seseorang.Kecemburuan,yang biasanyadisebut iri hati,biasanya dideritapersoalannya. Jadi, kecemburuandapat disebut sebagai sikap yangkalah sebelum melangkah. Yangmantap kepada diri sendiri biasanyabebas dari iri hati.Tapi, semua itu benar kalaumasalah kecemburuan tersebut kitatinjau hanya sebagai masalah pribadiatau kepribadian. Sedangkandalam tinjauan sosial, kecemburuanyang muncul di tengah masyarakatharus dilihat sebagai akibat suatubentuk tatanan sosial yang tidakwajar, misalnya jika terjadi kesenjanganantara kaya dan miskinyang amat mencolok. Dalam hal iniEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3153


DEMOCRACY PROJECTkecemburuan sosial harus dilihatsebagai gejala dan wujud lain daridorongan jiwa masyarakat untukmenciptakan kembali keseimbangansosial, yang secara politikbiasa disebut sebagai tuntutanuntuk keadilan. Jika tidak begitu,maka bagaimana kita menerangkanterjadinya revolusi-revolusi sepanjangsejarah umat manusia, baikyang dipimpin oleh para Nabi danRasul maupun yang dipelopori olehpara pemimpin non-agama sepertiWashington, Thomas Jefferson,Gandhi, dan Bung Hatta. Semuarevolusi itu melaju karena arusderaskecemburuan sosial yang meningkatmenjadi protes sosial. Danrevolusi itu biasanya berhasil menumbangkantatanan yang mapan,umumnya secara kejam dan tanpabelas kasihan. (Dalam berbagaianalisis, ternyata gejolak di EropaTimur, antara lain, karena akibatkemewahan para pemimpin komunissendiri di tengah kemelaratanrakyat yang mereka perintah.Dalam melihat kecemburuansosial, kita harus berani dengan jujurmendeteksi sebab-sebab dan biangkeladinya. Dan di mana-mana biangkeladi kecemburuan sosial ialahkecenderungan hidup mewah sebagiankecil masyarakat di tengahkemiskinan rakyat. Kemewahan yanghalal saja bisa menjadi pelatuk untukmeledakkan kecemburuan sosialmenjadi kekacauan sosial; apalagikemewahan yang tidak halal dan tidaklegitimate, baik secara sosial, ekonomi,dan politik, maka kecemburuan ituakan lebih mudah lagi mendorongterjadinya kekacauan yang besar karenamenumpuknya berbagai faktor itu.Karena kemewahan selalu mengakibatkanmalapetaka masyarakat,maka Kitab Suci menyebutnyasebagai perbuatan setan, makhlukkejahatan (Q., 17: 27). Lebih dariitu, coba kita renungkan terjemahanfirman berikut: “Dan jikaKami (Allah) menghendaki untukmenghancurkan suatu negeri (sebagaihukuman atas kezalimannya),maka Kami biarkan orang-orangyang hidup mewah dalam negeriitu berkuasa, kemudian di sana merekapun bertindak melewati batas,sehingga pastilah turun keputusan(azab) kepada negeri itu, dan kamihancurkanlah ia sehancur-hancurnya.”(Q. 17: 16)3154 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSUMPAH TUHANKa’bah diyakini sebagai pusatspiritual, sehingga ia dijadikanqiblat (arah-menghadap) orangorangyang shalat. Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam bentuktantangan (sumpah):Demi pohontîn, zaytûn, danBukit Thursina.Dan demi al-Balad al-Amîn(negeri yangaman) ini (Q.,95 : 1-3).Sumpah Tuhanini oleh paramufassir (ahli tafsir)dinilai sebagai penegasan tentangrangkaian kesatuan dari agamaagamayang dilambangkan dengantanah-tanah sucinya. Pohon tîn,misalnya, adalah merujuk padanegeri Palestina. Sebab, di Palestinaitu banyak sekali pohon tîn, yangditempat itu memang banyak sekalidibangkitkan para nabi termasuk,tentu saja, Nabi Ibrahim–meskipunNabi Ibrahim itu sebenarnya pindahandari Babilonia (kalau sekarangIrak). Pohon tîn itu bahasaInggrisnya pohon fig (buah fig),yang bila dikeringkan menjadi awetsekali, sehingga buahnya merupakanstaple food (makanan pokok) bagiorang-orang zaman dulu. Karenanyabuah tersebut menjadisandaran kekuatan mereka.Sedangkan pohon zaytûn jugamerupakan pohon yang sangataneh, bisa berumur ribuan tahundan masih terus bisa tetap berbuah.Dan pohon yang semacam ini hanyaberbuah zaytûn. Pohon zaytûnitu tumbuh di daerah-daerah Mediterania,yaitudaerah-daerahDan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nyaialah penciptaan langitdan bumi serta perbedaan bahasabahasamusekalian dan warnawarna(kulit)-mu sekalian. Sesungguhnyadalam hal demikianitu ada tanda-tanda bagi merekayang berpengetahuan.(Q., 30: 22)Laut Tengahmulai dari Italikemudian ketimur keYunani, belok keselatan ke Syriadan sampai keMesir. Danbuah zaytûnadalah buah yang sangat bergizi.Saking tingginya nilai nutrisi buahzaytûn itu, ada yang mengatakan,bahwa orang-orang Yunani dulu itumenghasilkan banyak failasuf karenamemakan buah zaytûn.Rupa-rupanya, keterangannyabegini. Karena pohon zaytûn itu bisabertahan ribuan tahun, atau palingtidak ratusan tahun dan tetapbisa berbuah, dan pohon tersebuthampir-hampir tidak memerlukanperawatan, maka kalau orang mempunyaisejumlah pohon zaytûn,orang tersebut menjadi termasukleissure class, menjadi orang yangtidak perlu bekerja, tapi tetap mempunyaipenghasilan dari pohon ter-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3155


DEMOCRACY PROJECTsebut. Para bangsawan Yunani dulutermasuk Aristoteles dan Plato misalnya,mempunyai banyak pohontersebut, sehingga mereka tidakusah lagi memikirkan bagaimanamencari nafkah, dan karenanya merekabanyak memiliki waktu untukdapat berpikir.Tapi ada juga yang mengatakan“wa al-zaytûni” dalam sumpah Allahitu merujuk pada Bukit Zaitun,yang ada di Yerusalem. Dari atasbukit inilah dulu Nabi Isa a.s.pernah berpidato yang isinya dianggapsangat penting. Karena itu,dalam teologi Kristen ada pengertianbahwa apa yang dipidatokandari atas Bukit Zaitun itu adalahintisari dari ajaran Kristen.Lalu wa thûrisînîna (Thurisina)adalah Bukit Sinai, yaitu bukityang di situ dulu Nabi Musa a.s.pernah menerima The Ten Commandements(Perintah yang Sepuluh).Tentang Perintah yang Sepuluhitu semua ulama Muslim,termasuk Ibn Taimiyah, mengatakanmasih berlaku untuk kita (umatIslam) kecuali satu, yaitu menghormatihari Sabtu. Isi Perintah yangSepuluh itu adalah: (1) kita tidakboleh menyembah, kecuali AllahSwt.; (2) tidak boleh membuatpatung; (3) tidak boleh menyembahpatung; (4) tidak boleh membunuh;(5) tidak boleh mencuri;(6) tidak boleh berzina; (7) tidakboleh menyebut nama Tuhan sembarangan;(8) tidak boleh bersumpahpalsu; (9) tidak boleh merebutistri orang–lucu kedengarannya memang,tapi ini ditujukan kepadaBani Isra’il yang hidupnya dikemah-kemah dan selalu berpindah-pindah,sehingga masih banyakproblem mengenai keluarga. Makadi sini ditegaskan, jangan mempunyaimaksud untuk memiliki sesuatuyang bukan menjadi haknya, termasukdi sini istri orang. Terakhir(10) menghormati hari Sabtu(Sabat).SUNAN KALIJAGADAN SIDI LAHSEN LYUSIKetika membandingkan antaradua negeri Muslim dari ujung yangpaling jauh, yaitu Indonesia danMaroko, Clifford Geertz mengambiltokoh Sunan Kalijaga dan SidiLahsen Lyusi sebagai perlambangcorak keislaman masing-masingkedua bangsa itu. Tentang Kalijaga,dalam Islam Observed dilukiskannya,“...meninggalkan Majapahityang sedang mati dan turunmartabat serta kehilangan wibawa,kemudian menembus berbagaigejolak politiko-religius negerinegeripelabuhan perantara, danakhirnya sampai kepada spiritualitasyang bangkit kembali di Mataram;suatu ikhtisar transformasi sosialdalam sosok manusia”. Ringkasnya,3156 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsebagai suatu perlambang dan suatuide yang terwujud nyata,Sunan Kalijaga mempertautkanJawa yang Hindu dan Jawa yangIslam, dan di situlah terletak dayatariknya, sama juga untuk kitamaupun untuk orang lain. Apa punsebenarnya yang terjadi, ia dipandangsebagai jembatan antara duaperadaban tinggi, dua epik sejarah,dan dua agama besar: Hinduisme-Buddhisme Majapahit yang di situia dibesarkan, dan Mataram Islamyang ia kembangkan.Sementara Kalijaga lebih seringditampilkan sebagai tokoh legendaatau dongeng tanpa banyak dukungansejarah, Sidi Lahsen Lyusi(nama sebenarnya ialah Abu Ali Al-Hasan ibn Mas‘ud Al-Yusi), memilikiketokohan historis yang lebihkukuh. Sebagai perlambang gayakeislaman dua bangsa, terdapat kesamaanantara Kalijaga dan Lyusi,yaitu kedua-duanya muncul danmemainkan peranan dalam masamasakritis perkembangan masyarakatnya,dan mencoba, kemudiandipercaya sebagai berhasil, menemukanjalan keluar dan penyelesaian.Kedua-duanya mengembaradari satu tempat ke tempat lain, denganpenuh semangat mencari.Mereka hidup dalam zaman yangberdekatan: Kalijaga di abad enambelas, dan Lyusi di abad tujuh belas.Kedua-duanya, menurut penuturan,berasal dari lapisan atasmasyarakatnya: Kalijaga seorangbangsawan, dan Lyusi seorang syarîf(keturunan Nabi Saw.). Namun terdapatperbedaan yang amat pentingantara keduanya, dalam latar belakangsosiologisnya dan dalam mencaripemecahan.Di Jawa, krisis yang dihadapiKalijaga adalah akibat melemahnyaMajapahit yang Hindu-Budhis danmerebaknya demoralisasi, kemudiandilancarkanlah introduksi Islamyang vital dan dinamis. Sedangkandi Maroko, krisis yang ditemukanoleh Lyusi ialah masyarakat yangsudah berabad-abad terislamkan(sejak 50 tahun sesudah wafat NabiSaw.) namun mengalami disintegrasidari dalam, yang membuatmasyarakat terpecah-belah ke dalamkelompok-kelompok kecil denganseseorang yang dipercayai sebagaiWali selaku tokoh sentral. Krisis ituditandai oleh berkembangnya maraboutisme,suatu gejala dan praktikmistis Islam Maroko warisanDinasti Murâbithûn. Maka jikaKalijaga mencari penyelesaian krisismasyarakatnya dengan menemukanharmoni, keselarasan dan keutuhanaestetis, Lyusi mencoba mengatasinyadengan mengarahkan masyarakatkepada tuntutan-tuntutanmoral yang dipercayai sebagai ajaranagama yang benar.Dalam menjelaskan segi perbedaanlingkungan budaya itu,Geertz melihat kaitannya denganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3157


DEMOCRACY PROJECTkenyataan bahwa Maroko adalahsebuah negeri padang pasir, yangpola kehidupan sosialnya ditandaioleh semangat kabilah atau tribalisme.Sebaliknya, Jawa adalahsebuah negeri pertanian yang amatproduktif, damai dan tenang.Geertz mengatakan, “In Moroccocivilization was built on nerve; inIndonesia, on diligence” (Di Maroko,peradaban didirikan di atas saraf; diIndonesia, di atas ketekunan).Tentang adanya kaitan antarakondisi geografis, dan subur-tandusnyasuatu daerah dengan watakpara penghuninya telah lama menjadikajian para sarjana Muslim. IbnKhaldun, dalam bukunya yangtermashur, Muqaddimah, membagibola bumi menjadi tujuh daerahdengan pengaruhnya masing-masingdalam watak para penghuninya.Ia bahkan memaparkan teoritentang pengaruh keadaan udarasuatu daerah terhadap akhlak sertatingkah laku orang-orang setempat.Syahrustânî, dalam kitabnyayang juga amat terkenal, Al-Milalwa Al-Nihal, menyinggung tentangteori peradaban manusia yang dipengaruhioleh letak daerah huniannyadalam pembagian bola duniamenjadi timur, barat, utara, danselatan. Bangsa-bangsa Timur berbedadengan bangsa-bangsa Barat,dan mereka yang berada di belahanbumi utara berbeda dengan yang dibelahan bumi selatan. Kemudian iamenyebutkan adanya empat bangsainduk di dunia ini, yaitu Arab,Persia, India, dan Roma (Eropa). Iamenyebutkan adanya kemiripanpada bangsa-bangsa Arab dan India,yaitu kedua-duanya cenderung kepadapengamatan ciri-ciri khusussuatu kenyataan dan membuatpenilaian berdasarkan pandangantentang substansi dan hakikat kenyataanitu, dengan menggunakanpertimbangan-pertimbangan keruhanian.Sedangkan bangsa-bangsaRoma (Eropa) dan Persia mempunyaipersamaan dalam kecenderunganmelihat suatu kenyataanmenurut tabiat luarnya, kemudianmenjadi penilaian menurut ketentuan-ketentuankualitatif dan kuantitatifdengan menggunakan pertimbangan-pertimbangankejasmanian.Jika benar apa yang dikatakanoleh Ibn Khaldun dan Syahrustânî,sudah semestinya kita menduga adapengaruh-pengaruh tertentu lingkunganhidup sekelompok manusiaterhadap keagamaannya. Ini tidakperlu berarti pembatalan segi universalsuatu agama, apalagi agamaIslam. Hal itu hanya membawaakibat adanya realitas keragamanpenerapan prinsip-prinsip umumdan universal suatu agama, yaitukeanekaragaman berkenaan dengantata-cara (technicalities). Pada contohKalijaga dan Lyusi, keragamanitu menyangkut tingkat “tata-cara”3158 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang tinggi dan abstrak, karena itubagi kebanyakan orang tidak mudahdikenali segi benar-salahnyasecara normatif universal. Namundemikian, hal itu tidak begitu sajadapat ditafsirkan sebagai sikapmengkompromikan prinsip, biarpunpada Kalijaga yang “sinkretis”dan pada Lyusi yang banyakmengaku-aku sebagai sayyid (padahal,konon, ia “hanyalah” keturunanBarbar dari suatu desa terpencildi Sahara). Sebagai “tatacara”,inti persoalan itu semua hanyabernilai “metodologis” dan“instrumental”, tidak intrinsik.SUNGAI-SUNGAI DI SURGAAda sebuah kitab fiqih besaryang cukup terkenal di kalanganpesantren, yaitu Hâsyiyat Al-Bâjûrî.Pada bab tentang kebersihan(thahârah) terdapat pembicaraantentang berbagai jenis air yang dapatdigunakan untuk menyucikanbadan, pakaian, tempat, dan lainlain.Salah satunya ialah air sungai.Lalu disebutkan bahwa beberapasungai di muka bumi berasal darisurga, yaitu Sungai Nil, Gangga,dan Amu Darya (Oxus). Malah adasungai yang berasal dari Sidrat al-Muntahâ, yaitu Sungai Furat(Eufrat) dan Dajlah (Tigris).Jelas itu semua adalah mitologidan legenda. Sekarang ini, kemajuanIlmu Bumi, anak SD pun insyâ’Allâh tahu di mana sumber ataumata air sungai-sungai itu. Danmeskipun mitologi dan dongeng itusampai kepada kita lewat seorangahli fiqih dan termuat dalam sebuahkitab fiqih, namun dapat dipastikanbahwa mitologi dan legendaitu tidak berasal dari agamaIslam sendiri. Sebab agama Islam,sebagaimana termuat dalam Al-Quran, bersemangat anti mitologidan legenda atau dongeng (asâthîr).Maka pertanyaan selanjutnya ialah,mengapa muncul mitologi dan legendaitu?Itu semua berasal dari sistem kepercayaankuno Timur Tengah (danIndia). Mitologi itu muncul disebabkanoleh kenyataan amat pentingnyasungai-sungai itu dalammendorong terciptanya peradabanumat manusia. Daerah yang terbentangsejak dari Mesir di baratsampai Transoxiana di Timur, dandapat diperluas guna meliputi pulaAnak-Benua India, dikenal sebagaitempat asal mula manusia memasuki“Zaman Sejarah”. Hal itu terjaditerutama setelah bangsaSumeria di Mesopotamia (lembahantara “dua sungai”: Eufrat danTigris) membimbing umat manusiamenuju zaman pertanian, kemudiansegera disusul oleh bangsaMesir di lembah sungai Nil denganteknologinya yang sampai sekarangmasih dapat disaksikan bekas-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3159


DEMOCRACY PROJECTbekasnya. Maka bangsa-bangsa kedualembah itu kini mengaku sebagaipewaris “tempat buaian peradabanumat manusia” (the craddleof human civilizations).Barangkali mereka memang berhakmengaku demikian. Dan tampaknyatidak ada orang yang mengertisejarah dan mencoba mengingkarihal itu. Orang Yunani kunomenyebut daerahyang terbentangantara Nil danOxus sebagai pusatOikoumene(yang menurutAlfred Koeberberarti “Kompleksagraria historisdari Afro-Eurasia”di bumi). Padananistilah Yunaniitu dalam Ilmu Bumi Klasik Islamialah Al-Dâ’irât Al-Ma’mûrah, yangartinya “Daerah Berperadaban.”Kini pola budaya yang dirintisbangsa-bangsa kawasan Nil-Oxustelah menjadi milik umat manusia.Sementara itu mereka sendiri sekarangkalah oleh bangsa “pinggiran”,khususnya bangsa Anglo-Saxonpimpinan Inggris-Amerika. Inimengingatkan akan sebuah Sunnatullâh(Hukum tetap dari Allah):… Dan begitulah masa kami buatbergilir di antara umat manusia…(Q., 3: 140). Jadi, tidak adabangsa yang jaya selama-lamanya,sebagaimana juga tidak ada yangkalah selama-lamanya.SUNGKEM: MEMINTA MAAFSelama merayakan Idul Fitri, kitadapat menyaksikan dan menemukankeragaman cara dalam memintamaaf atau dalam bersalaman. Diantaranya adayang dikenaldengan budayasungkem, yaknibersalamanatau memintamaaf dengancara duduk dilantai, sedangkanorangtuaduduk dikursi,seperti yangdisaksikan dalam budaya Jawa.Tentu saja yang demikian itu sahsahsaja, selagi tidak diliputi olehadanya mitos atau asumsi, anggapansebagai praktik kultus ataupenyembahan kepada orang tersebut.Sungkem dimaksudkan sebagaiperwujudan meminta maaf kepadaorangtua yang diliputi tingginyarasa hormat. Ini dianjurkan Islamkarena yang demikian sejalan denganajaran Islam yang mewajibkanorang beriman menghormati ibubapaknyasebagaimana dikatakandalam Al-Quran, Tuhanmu telah3160 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenetapkan (memerintahkan—NM), janganlah menyembah yangselain Dia, dan berbuat baik kepadaibu-bapakmu (Q., 17: 23).Dalam suasana yang lebih formal,saling bermaafan juga dilaksanakandengan mengadakan halalbihalal (Arab: halâl bi halâl).Bahkan budaya halal bihalal sudahmenjadi budaya khas bangsaIndonesia. Halal bihalal dimaksudkansebagai pelaksanaan saling bermaafandan silaturahmi tersebuttentunya tidak hanya menjalaniperintah ajaran Islam, bahkan sebaliknyamenjadi acara yang memilikinilai positif.SUNNAH DAN HADISDalam masyarakat Islam dibeberapa negara terdapat kelompokkelompokyang meragukan otoritashadis sebagai sumber kedua penetapanhukum Islam. Di negara kita,ada suatu golongan yang menamakandirinya kaum Inkâr al-Sunnah.Karena sikap mereka menolak perlunyakaum Muslim berpegang padaSunnah, maka golongan inimenjadi sasaran kritik para ulamadan tokoh Islam.Pada banyak kasus mungkinterjadi semacam kekacauan akibatkecenderungan masyarakat untukmenyamakan begitu saja antaraSunnah dan hadis. Sudah jelas, diantara keduanya terdapat jalinanyang erat, namun sesungguhnyatidaklah identik. Yang pertama(Sunnah) mengandung pengertianyang lebih luas daripada yang kedua(hadis). Bahkan dapat dikatakanbahwa Sunnah mengandungmakna yang lebih prinsipil daripadahadis. Sebab yang disebutkan sebagaisumber kedua sesudah Kitab SuciAl-Quran ialah Sunnah, bukanhadis, sebagaimana sering dituturkantentang adanya sabda Nabi Saw.“Aku tinggalkan di antara kaliandua perkara, yang kamu tidak akansesat selama berpegang kepada keduanya:Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”.Tapi sekarang ini Sunnah memangtidak dapat dibedakan darihadis, demikian pula sebaliknya.Jika seseorang menyebut “Sunnah”maka dengan sendirinya akan terbayangpadanya sejumlah kitabkoleksi sabda Nabi. Yang palingterkenal di antaranya ialah duakitab koleksi oleh al-Bukhari danMuslim (disebut Al-Shahîhayn,“Dua yang Sahih”), dan lengkapnyameliputi pula kitab-kitab koleksioleh Ibn Majah, Abu Dawud, Al-Turmudzi dan Al-Nasa’i. Tapi sebelummereka sudah ada seorangkolektor hadis yang amat kenamaandan berpengaruh besar, yaitu sarjanadan pemikir dari Madinah,Malik Ibn Anas (pendiri mazhabMaliki, w. 179 H.) yang menghasilkankitab hadis Al-Muwaththa’.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3161


DEMOCRACY PROJECTBerdasarkan sabda Nabi tentangKitab dan Sunnah di atas, makapada prinsipnya sikap ingkar padaSunnah tidak dapat dibenarkan.Tapi ingkar kepada hadis, sekalipunjelas tidak dapat dilakukan secaraumum tanpa penelitian tentanghadis tertentu mana yang dimaksud,telah terjadi dalam kurunwaktu yang panjang pada golongangolongantertentu Islam sepertikaum Mu’tazilah. Oleh karenadampak masalah ini dalam usahapenetapan hukum (tasyrî‘) sangatbesar dan penting, maka kajiankesejarahan tentang evolusi pengertianSunnah—yang diungkapkanNabi meski secara tersirat—diharapkanakan dapat membantumemperjelas persoalan. Perjalanansejarah perkembangan dan perubahanitu sendiri cukup panjangdan rumit. Tapi jika kita berhasilmelepaskan diri dari dogmatismeyang menerima begitu saja pengertian-pengertianmapan tentang apayang terjadi di masa lampau, makadari celah-celah sejarah itu kita akandapat menarik “benang merah” yangmemberikan kejelasan tentang perkembangandan perubahan itu.SUNNATULLAHAllah tidak akan pernah menyalahijanjinya dan Allah telah menetapkansunnatullah di muka bumidan seluruh jagat raya yang haruskita perhatikan. Oleh karena itulah,kita diperintahkan oleh Allah untukmemerhatikan jagat raya. Katakanlah,“perhatikan apa yang ada dilangit dan di bumi” (Q., 10: 101).Bahkan sekitarmu pun harus kamuperhatikan. Tidakkah mereka memerhatikanunta, bagaimana diciptakan?(Q., 88: 17).Di samping itu, kita juga harusmemerhatikan sejarah. Banyaksekali firman Allah dalam Al-Quranyang memerintahkan kita untukbelajar dari sejarah. Di antaranyaadalah, Katakanlah, “Jelajahilahbumi ini kemudian lihatlah bagaimanaakibat orang yang mendustakan(kebenaran)” (Q., 6: 11).Kepentingan mempelajari sejarahadalah supaya kita bisa ambilpelajaran. Di sini kita melihat adanyasunnatullah, bahwa hukumhukumAllah berjalan secara objektif,artinya tidak tergantung padakita dan tidak akan berubah (immutable).Dalam Al-Quran dijelaskan,…tidak akan kaudapatkanperubahan pada hukum Allah (Q.,33: 62).SUNNATULLAH DALAM SEJARAHHuruf yang diwariskan kepadakita sekarang ini ialah huruf Nabatheayang diciptakan oleh orangArab Nabathea. Itulah yang kemu-3162 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdian menular kepada bangsa Punesia(sekarang ada di Lebanon). HurufLatin juga sebetulnya berasal darisitu, sehingga ada kemiripan-kemiripan;“alif, ba, ta” mirip dengan“al fa be ta”. Huruf “dal” itu sebetulnyagambar “delta”. Lalu ada“gama” dan “djim”, yang oleh orangMesir dibaca “gim”.Padanan-padanan itu pentingsekali, sehingga diketahui secararuntun perkembangan dari peradabanyang sekarang ini diwarisi.Secara spiritual ini merupakan pelajaranagar orang bersyukur kepadaAllah Swt., bahwa semua yang diwarisisekarang ini adalah akumulasipengalaman manusia ribuan tahun.Tetapi yang negatif pun banyak sekali.Misalnya, pada 1298 M terjadiperistiwa yang menurut paraorientalis membuat shock umatIslam, yang sampai sekarang belumsembuh, yaitu jatuhnya Bagdad ke tanganbangsa Mongol. Bagdad yangmerupakan ibu kota kekhalifahanHarun Al-Rasyid itu dihancurkansampai rata dengan tanah, bukanhanya menyangkut bangunan pemerintahantetapi yang lebihmengenaskan adalah perpustakaanilmu pengetahuan, yang semua isinyadibakar dan dibuang ke sungai.Tidak selembar pun yang tersisa.Padahal kalau kita baca kisah 1001Malam akan terbayang bagaimanakebesaran Bagdad waktu itu.Damaskus saja yang kekuasaannyasekitar seratusan tahun bisa meninggalkanbekas-bekas yang luarbiasa seperti Masjid Umawi atauMasjid Aqsa yang arsitekturnyasangat agung, apalagi Bagdad yangwaktu itu merupakan “kota metropolis”terbesar di muka bumi.Untunglah Kairo tidak terjangkauoleh mereka, sebab Kairo padawaktu itu memang kota propinsiyang kecil. Alhamdulillah bahwa diPerpustakaan Nasional Kairo sampaisekarang masih banyak tersimpanbuku-buku ilmu pengetahuanyang sangat berharga. Artinya, darigambaran itu bisa dibayangkan kalauseandainya Bagdad waktu ituselamat, tentu akan sangat luarbiasa sekali pengaruhnya.Orang-orang Mongol itu memangbetul-betul sadis, merekamembunuh jutaan orang dan memilikikegemaran membangun piramidadari tengkorak umat Islam.Semua itu sejarah. Dan orang Baratsendiri mencatat seperti itu. PhillipK. Hitti, misalnya, mengatakanbahwa shock yang ditimbulkan olehperistiwa itu sampai sekarang masihbelum sembuh. Kerugian dari segiilmu pengetahuan pun tidak kurang-kurang.Misalnya, kitab-kitablama yang berhasil dicetak kembalimasih sedikit sekali. Di Princestonmasih ada sekitar 1 juta naskah klasikumat Islam yang sama sekali belumdijamah. Yang sekarang sudahditerbitkan dengan teknologi mu-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3163


DEMOCRACY PROJECTtakhir baru beberapa puluh ribusaja.Pertanyaannya sekarang ialah,mengapa Baghdad jatuh? Ataukalau mau didramatisasi dari segikeagamaan, mengapa khazanah danperadaban milik orang-orang Islam(penganut agama yang paling benardi hari akhir, agama yang diridlaiAllah Swt.) hancur lebur? ApakahTuhan tidak memberi dispensasikepada umat-Nya yang diridlai? Disinilah, orang harus kembali ke masalahsunnatullah. Penting memahamisunnatullah sebagai buktiyang objektif dan immutable (abadi).Objektif maksudnya tidak tergantungpada keinginan kita (yangsubjektif ). Immutable artinya tidakberubah oleh kita. Semuanya berjalansecara objektif.Sunnatullah yang objektif danimmutable itu bisa dikiaskan denganhukum alam mengenai api. Api itumembakar atau tidak tergantung kepadakita. Siapa pun yang memasukkantangan ke dalam api pastiterbakar, tidak peduli apakah diaorang saleh atau orang jahat. Hukumalam atau sunatullah pun sepertiitu: kalau orang tidak memerhatikannya,pasti diterjang olehhukum itu.SUNNATULLAH DAN PERADABANSunnatullah merupakan gejalanyata di sekeliling hidup manusiayang dapat dikatakan berusahadipahami oleh semua peradaban.Usaha memahami Sunnatullah itumenghasilkan falsafah (segi spekulatifnya)dan ilmu pengetahuan(segi empiriknya). Maka, untukmelaksanakan perintah Allah dalamAl-Quran tentang perlunya bagikita memahami sunnatullah, kitadiberi petunjuk oleh Nabi Saw.Agar kita belajar dari siapa pun,“sekalipun ke negeri Cina”. NabiSaw. juga menegaskan bahwa“Hikmah (yakni setiap kebenarandalam falsafah, ilmu pengetahuandan lain-lain) adalah barang hilangnyakaum beriman; oleh karena itusiapa saja yang menemukannya hendaknyaia memungutnya”. Beliaujuga berpesan agar kita memunguthikmah kebenaran, dan tidak akanberpengaruh buruk kepada kita daribejana apa pun hikmah kebenaranitu keluar. Bahkan Nabi Saw., menurutsuatu penuturan, membericontoh dengan mengirim beberapasahabat beliau ke Jundishapur,Persia, guna belajar ilmu kedokterandari kaum Hellenis di sana.Garis besar pokok pandangan ini3164 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdipaparkan dengan baik sekali olehIbn Rusyd (Averroes) dalam risalahnyayang terkenal, Fashl Al-Maqâlwa Taqrîr mâ bayn Al-Hikmah waAl-Syarî’ah min Al-Ittishâl.Itulah dasar pandangan bahwaurusan dunia(umûr al-dunyâ),sepertimasalah kenegaraan,berbedadari urusan agama(umûr aldîn),meskipunantara keduanyatidak dapatdipisahkan.Sebab, apabiladalam urusan dunia kita boleh, malahdianjurkan Nabi, untuk belajarkepada siapa saja dan dari manasaja, dalam masalah agama kitaharus hanya berpegang kepada sumbersumber suci, baik Kitab Al-Quran ataupun Sunnah. Seperti sudahdiuraikan di tempat lain, menciptakansendiri “agama” atau “ibadat”adalah sebuah bid’ah atau“kreativitas” yang terkutuk, sementaramenciptakan suatu urusan duniayang baik, sebagaimana antaralain banyak dicontohkan oleh tindakanUmar, adalah dihargai sebagaikreativitas atau “bid’ah” yangbaik (bid‘ah hasanah).SUNNATULLAH YANG OBJEKTIFDari sekian banyak hukum yangpaling banyak dikutip dalam Al-Quran ialah hukum keadilan.Masyarakat akan tegak kalau bersikapadil danakan hancur kalausebaliknya.Konteksnya ialahagama, bukanperspektif semacamsosiologiyang cenderungnetral. Penekananpada keadilandi dalam Al-Quran, yangagak lunak, misalnya, Allah memerintahkanberbuat adil, mengerjakanamal kebaikan (Q., 16: 90). Tetapiitu didahului dengan peringatan,Janganlah kebencian orang kepadamumembuat kamu berlaku tidakadil. Berlakulah adil. Itu lebih dekatkepada takwa (Q., 5: 8).Dalam surat Muhammad ayatterakhir ada firman yang patut diperhatikan,Ah! Kamu diajak menafkahkan(harta kamu) di jalanAllah; di antara kamu-kamu adayang bakhil; Barang siapa yangbakhil, ia bakhil terhadap dirinyasendiri. Tetapi Allah Mahakaya dankamu semua miskin (Q., 47: 38).Maksud ayat itu ialah bahwa kalauTuhan memerintahkan manusiauntuk memerhatikan masalah-ma-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3165


DEMOCRACY PROJECTsalah sosial, itu bukan untuk kepentinganTuhan (sebab Tuhantidak mempunyai kepentingan),tetapi manusia sendiri.Perlu diingat bahwa Islam adalahagama monoteisme etis, yaituagama yang mengajarkan bermasyarakatsekaligus pendekatan kepadaTuhan melaluiamal perbuatanyang baik, bukanagama sakramen,seperti agamaKristen, di manakeselamatan diperolehdenganmengikuti sakramen,terutamasakramen Ekaristi(misa), yakni “roti atau anggur”yang diberikan—melalui prosestransubstansiasi—harus dianggapdaging dan darah Yesus, sehinggaterjadi “Perjamuan Kudus”, sebuahsakramen yang membuat orangKristen selamat. Ada lagi agamasesajen, di mana Tuhan didekatimelalui sajian-sajian. Firman Tuhandi dalam Al-Quran bahwa, “AllahMahakaya dan kamu semua miskin,”(Q. 47: 38) tidak lain dimaksudkanuntuk menangkis suatupengertian bahwa Tuhan banyaksekali menuntut dari manusia.Padahal, semua yang dilakukan manusiasebenarnya bukan untukTuhan, tetapi untuk manusia sendiri.Dari kerangka teologis-sosiologisinilah kita melihat jatuhnya Bagdaddan negara-negara Islam yang laintermasuk Cordova, Sevilla, Granada,dan Toledo yang terletak di semenanjungIberia (Spanyol danPortugis). Jelas bahwa di sana beroperasisunnatullah yang objektifdan immutable.Karena itu IbnTaimiyah mengutipAli yangmengatakanmengenaikeadilan sebagaiberikut, “SesungguhnyaAllah akan meneguhkan,akanmendukung negara yang adil meskipunkafir, dan Allah tidak akanmenegakkan negara yang zalimmeskipun Islam.” Inilah contohberoperasinya sunnatullah yangobjektif dan immutable. Dan ituharus dipelajari dari sejarah. Tanpamemahami sunnatullah yang adadalam sejarah, mustahil dimengertimengapa umat Islam bisa sengsara,mengapa tiga abad terakhir umatIslam menjadi bulan-bulanan bangsalain. Semua itu lebih karenamereka tidak menjalani sunnatullah.Sunnatullah itu bisa dilihat dalamsejarah, sehingga apa yang disebut“menjalankan hukum Allah”tidak hanya menjalankan hukumKebahagiaan manusia tidak hanyaterletak pada tanggung jawab pribadinya,tetapi juga terletak padaadanya pengakuan akan hakorang lain untuk berbuat sesuatuamal bagi dirinya, dan bersamasamadengan anggota masyarakatlain, di atas dasar ta‘âwanû ‘alâal-birri wa al-taqwâ.3166 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdalam arti hukum-hukum yang dipelajaridalam buku, tetapi memahamiapa hukum yang beroperasi dialam raya ini. Kalau orang membuatirigasi, daerah hulunya lebihtinggi daripada daerah hilirnyasehingga air bisa mengalir, itu sebenarnyamenjalankan hukumAllah. Tetapi sebaliknya, kalau hulunyalebih rendah daripada hilirnya,ini tidak akan jalan, sebabmenyalahi sunnatullah, menentanghukum Allah. Demikian juga dalamsoal sejarah yang notabene tidakbersifat eksak, meski ada sesuatuyang bisa dipegang. Karena itu,dalam hal ini orang Islam harusmengikuti sejarah, yaitu bisa bekerjasama dengan bangsa lain. Disitulah, mengapa dulu orang Islambelajar dari mana-mana.SUNNATULLAH:HUKUM SEJARAHSelain adanya hukum ketentuanAllah dalam pengertian takdir yangmengatur lingkungan material hidupmanusia, terdapat hukum ketentuanlain dari Allah dalampengertian sunnatullah (Arab: sunnatullâh),yang mengatur lingkungansosial hidup manusia itu. Kalîmât,ajaran-ajaran moral atauagama seperti yang untuk pertamakalinya diberikan kepada Adamsetelah jatuh dari surga itu—danyang kemudian diteruskan dandikembangkan secara bersambunganmelalui Rasul-rasul Allah yangtampil sesuai dengan tingkat perkembanganzaman sampai akhirnyakepada Nabi Muhammad Saw.—adalah tidak lain bagian dari sunnatullahyang menguasai hidupmanusia. Karena itu manusia harusmemahami dan bertindak sesuaidengan ketentuan-ketentuan itu,demi keselamatan dan kebahagiaannyayang lebih utuh.Sesungguhnya, yang diterapkansecara eksplisit dalam agama hanyalahyang bersifat garis besar danamat prinsipil saja. Atau, jika bersifatgaris rinci (garis kecil), makayang diterangkan hanyalah hal-halyang langsung bersangkutan dengannature manusia dan fitrahnya, yangmanusia cenderung untuk melupakanatau meremehkannya (dalamhal ini, misalnya, bisa kita sebutadanya hukum yang cukup rincitentang perzinahan, pencurian,pembagian harta pusaka, perkawinan,soal anak angkat, dan seterusnya).Sedangkan sunnatullah itudalam wujudnya yang menyeluruh,yang meliputi dan menguasaisemua aspek hidup sosial manusiasepanjang sejarah, tidaklah diterangkanoleh Allah, Sang Penciptahukum ketentuan itu, sebab otakmanusia tidak akan muat untuksekaligus menampung pemahamannya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3167


DEMOCRACY PROJECTTetapi karena sunnatullah itutelah mewujud nyata dalam perjalanansejarah manusia, maka terdapatkemungkinan bagi manusiauntuk melengkapi pengetahuannyatentang hukumketentuan Tuhanyang didapatkansecara deduktifdari ajaran agamaitu dengan memerhatikandanmemahami sertamembuat kesimpulansecara induktifdari gejala sejarah umatmanusia. Oleh karena itu terdapatperintah-perintah Allah yang amattegas agar kita mengembara dimuka bumi dan memerhatikansejarah umat-umat terdahulu,khususnya mereka yang melanggarketentuan hidup bermoral, gunamenarik pelajaran. Hal ini ditegaskandalam beberapa firman,antara lain, “Maka tidakkah merekamemerhatikan sunnah (sunnatullah)untuk mereka yang terdahulu?!”Maka kamu tidak akan menemuisunnatullah itu perubahan dan kamutidak akan menemui sunnatullah ituperalihan (Q., 35: 43) dan Telahlewat sebelum kamu sunnah-sunnah.Maka adakanlah perjalanan dibumi, kemudian perhatikan bagaimanaakibat mereka yang mendustakan(kebenaran) (Q., 3: 137).Agama Islam mengajarkan agarsetiap pribadi orang Islam dapatberlaku terhormat dan memeliharaserta menjaga harga dirinyadengan bersikap sebagai seorangperwira (‘afîf)—menjaga kehormatandiri.Maka sama dengan seluruh alamraya ini yang merupakan ayat-ayatAllah, sejarah manusia pun adalahayat-ayat Allah, karena di dalamnyaterkandung perwujudan nyatahukum-hukumketentuan-Nyayang dapat dijadikansumberpelajaran bagiumat manusia.Penegasan ituterdapat di berbagaitempatdalam kitab suci,yang kesemuanya menunjukkanbahwa untuk dapat memperolehkehidupan yang baik di dunia inimanusia harus memahami perjalanansejarahnya sendiri dan bertindaksesuai dengan ketentuan-ketentuanyang mengatur dan menguasaihukum-hukum sejarah itu, baiksecara sosiologis, ekonomis, politis,kultural, dan seterusnya.Kajian dan penelitian terhadapsejarah—suatu laboratorium kehidupansosial manusia—melahirkanilmu-ilmu sosial dan humaniora.(Seperti kita ketahui, dalam warisanintelektual Islam kajian tentangsejarah itu dilakukan dan dirintisoleh Ibn Khaldun. Magnum opusnya,Muqaddimah, dianggap olehdunia ilmu pengetahuan sosial modernsebagai karya filsafat sejarahklasik yang tidak ada bandingnyadalam perbendaharaan intelektual3168 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTumat manusia. Arnold Toynbee,misalnya, menganggap Ibn Khaldunsebagai pendahulu dan perintissejati berbagai cabang ilmu sosialyang kini menjadi bagian daritradisi intelektual modern).SUNNATULLAH: KETENTUANYANG KONSISTENPada dasarnya, ilmu pengetahuandan teknologi berasas kepadaempirisisme, atau kepada postulatpostulathasil deduksi rasional yangkemudian diusahakan pembuktianbenar salahnya melalui tindakanempiris. (Rumus fisika atom olehEinstein dan astrofisika olehStephen Hawking adalah jenispostulat deduksi rasional ini). Darisudut pandang itu, kenyataansupra-ala dengan sendirinyamenjadi bukan kenyataan ilmiahseperti halnya Iptek, dan justru itumakna yang dimaksud denganistilah “supraalami” atau “supranatural”.Tetapi mungkin disinikonsep itu harus diperiksa kembalimelalui perbandingan istilah.Dalam peristilahan Bahasa Arab,padanan istilah supranatural ituialah fawq al-thabî‘ah. Istilah itudapat diasosiasikan dengan istilahmâ warâ’ al-mâddah, yang merupakanpadanan istilah “metafisika”.Jadi kekuatan supraalami adalahjuga kekuatan metafisis.Tetapi ada istilah lain yang lebihsering dipakai, yaitu khâriq al-‘âdah, yang pengertiannya adalahsekitar “menerobos kebiasaan”. Artinya,kekuatan supraalami adalah jugakekuatan yang menerobos kebiasaanatau menerjang hukumhukumkebiasaan. Yang dimaksudkandengan “hukum-hukum kebiasaan”ialah hukum-hukum yangmenjadi lingkungan hidup kitasehari-hari. Sebenarnya hukumhukumitulah yang menjadi sasaranpenelitian ilmiah, dan penggunaannyamenghasilkan teknologi (jikamenyangkut dunia kebendaan)atau pemecahan masalah secarateknokratis (jika menyangkut duniasosial-historis).Penyebutan hukum-hukum itusebagai “hukum kebiasaan” atau‘âdah—diindonesiakan menjadi“adat”, tetapi sama sekali tidak adahubungannya dengan “hukumadat”, sedikit mengandung masalah.Penyebutan itu punya hubungandengan kosmologi dalam ilmuKalam Asy‘ari bahwa dunia lingkunganhidup manusia ini hanyasepintas lalu saja tampak sepertidikuasai oleh “hukum-hukum alam”yang pasti. Pada hakikatnya, apayang kita kenal sebagai “hukumalam” itu hanyalah suatu “hukumkebiasaan” yang ditetapkan Allahuntuk alam ciptaan-Nya. Dalamperistilahan Al-Quran, “hukum kebiasaan”dari Allah itu disebut sun-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3169


DEMOCRACY PROJECTnatullah (Arab: sunnatullâh). Jadiada sesuatu, yakni ketentuan-ketentuanberlaku, dan merupakan“sunnah” Allah atau “praktik” berulang-ulangdari Allah, sebandingdengan Sunnah Rasûlullâh yangberarti “praktik” atau amalan Rasulullahyang lumintu dan konsisten.Sesungguhnyaistilah sunnatullahdalam Al-Qurandigunakan untukketentuan-ketentuantentangkehidupan manusiasecara sosialdan historis. Contohsunnatullah itu misalnya,bahwa suatu masyarakat yangmengabaikan keadilan akan hancurtanpa memedulikan bahwa paraanggota masyarakat itu berkeagamaanatau tidak (Q., 47: 38).Karena disebut “sunnah” yang secaraharfiah berarti “kebiasaan”, makaada isyarat bahwa sesungguhnyahukum-hukum itu tidak mengandungkepastian pada dirinya sendiri.Walaupun begitu, “kebiasaan”itu dijamin oleh penciptanya sebagaiketentuan yang tidak mengenalperubahan ataupun peralihan,jadi juga bersifat pasti (Q.,17: 77 dan Q., 35: 43). Denganbegitu, maka hukum-hukum sosialhistoristetap dapat dijadikan pedomandalam menempuh hidup,sehingga manusia pun diperingatkanAllah “untuk mengembara di bumi”guna meneliti, memahami, dan menarikpelajaran dari pengalamanumat-umat yang telah lampau(lihat Q., 3: 137; Q., 6: 11; Q., 16:36; Q., 29: 20; Q., 30: 42).Kita mengetahui bahwa penelitiandan pemahamangejala-gejalahidupmanusiasecara sosialhistoristelahmenghasilkan“ilmu-ilmuperadaban”(‘ulûm al-‘umrân)sebagaimana telah dirintis oleh IbnKhaldun dan berkembang menjadiilmu-ilmu sosial dan humanioramodern. Mungkin dalam tahapperkembangannya sekarang iniilmu-ilmu sosial dan humanioramasih belum berhasil—barangkalitidak akan pernah mutlak berhasil—membuatprediksi-prediksitentang masa depan masalah-masalahkemasyarakatan. Tapi hal itutidak meniadakan pentingnya ilmuitu sebagai hasil nisbi manusiamempelajari gejala sosial, sebab secaragaris besar tetap merupakancara manusia menemukan petunjuktentang bagaimana menjalani danmenghadapi hidup ini dengan benar.Pandangan itu harus demikian, karenahal itu merupakan makna danPenting sekali mengetahui ataumenemukan bentuk hubunganyang lebih otentik antara Iptek danIslam... Dan tanpa otentisitas itu,maka kreativitas juga tidak bisadiharapkan, apalagi kepeloporanyang dulu didemonstrasikan olehkaum Muslim klasik.3170 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThikmah adanya perintah Ilahimempelajari sejarah. Demikian itupengertian tentang sunnatullâh,suatu gambaran tentang hukumketentuan kehidupan sosial-historismanusia sebagai “sunnah”, “praktikkebiasaan” atau “adat” dari AllahSang Maha Pencipta untuk kehidupanmanusia ciptaan-Nya.SUPERIORITAS DANINFERIORITASPikiran-pikiran untuk membagidua dunia, yaitu dunia sendiri dandunia yang lain, sebenarnya adalahpikiran umum bangsa-bangsa yangpernah mengalami superioritas.Dulu misalnya, bangsa Yunani selalumembagi dunia sebagai oikumenedan di luar oikumene. Oikumene artinyadaerah berperadaban. OrangArab menerjemahkannya menjadi aldâ’irâtal-ma’mûrah, yang intinyaadalah kawasan yang terbentang darisungai Nil di Mesir sampai sungaiAmudaria atau Oxus di Asia Tengah.Dulu, orang Arab menyebutEgypt dengan sebutan Mishr, berasaldari bahasa Arab yang artinyakota, the civilized, dengan pengandaianbahwa yang lainnya, ataudi luar Mesir, adalah uncivilized(tidak berperadaban). Pada waktuitu Mesir memang merupakan ibukotadunia. Maka, kalau di zamanklasik Nabi Ya‘qub pergi ke Mesir,kemudian Ibrahim juga pernah keMesir, itu sebetulnya sama dengankita sekarang pergi ke Amerika atauke Eropa.Orang Yahudi, meskipun secarapolitik dan ekonomi tidak pernahdominan, mengklaim sebagai bangsapilihan. Oleh karena itu, merekajuga mempunyai kecenderunganmembagi dua umat manusia, yaituYahudi sebagai bangsa pilihan (thechosen people) dan Gentile. Secara etimologis,perkataan Gentile artinyaasing, tetapi oleh orang Yahudi diberikonotasi sebagai tidak beradab,biadab, dan sebagainya. Orang Baratsekarang ini sebetulnya juga beradadalam suasana kejiwaan bahwadunia ini hanya dua, yaitu The Westand The Rest (Barat dan yang bukanBarat). Huntington, misalnya, ketikamengatakan akan adanya benturanperadaban (clash of civilization),dalam analisis terakhir sebetulnyadia mau mengatakan, “theclash is between the West and the Rest”(benturan itu adalah antara Baratdan yang bukan Barat).SUPRAALAMIPADA NABI DAN WALIBahwa ilmu pengetahuan modernmembatasi diri hanya kepadakenyataan-kenyataan yang teramati(observable), dan eksperimen dilakukanhanya berkenaan dengan hal-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3171


DEMOCRACY PROJECThal yang teramati. Karena itu ilmupengetahuan modern menghindaridan melihatnya sebagai bukanbidangnya, hal-hal yang tidakteramati, seperti hal-hal keruhanian.Padahal dari berbagai sumberketerangan suci seperti Al-Quran,banyak disebutkan tentang kenyataanatau gejala ruhani seperti, Bintang-bintang(di langit) dan tetumbuhan(di bumi) semuanya bersujudkepada Allah (Q., 55: 6); Seluruhlangit dan bumi beserta para penghuninyabertasbih kepada-Nya, dantidak ada sesuatu apa pun kecuali bertasbihdengan memuji-Nya, namunkamu semua (umat manusia) tidakmengerti tasbih mereka (Q., 17: 44);Halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu pula para malaikat, karenatakut kepada-Nya (Q., 13: 13);Tidak ada binatang yang melata dibumi, atau pun burung yang terbangdengan kedua sayapnya, melainkanumat-umat seperti kamu (manusia)(Q., 6: 38).Itu semua membuka peluangkemungkinan bagi manusia untuk“berkomunikasi” dengan alamsekitarnya secara keruhanian, danmelalui komunikasi itu terdapatpeluang untuk “menyertai” potensi-potensibenda-benda dan gejala-gejalayang ada dalam tindakan-tindakansuci (bertasbih memujiAllah) dan dalam penggunaanenergi mereka. Dalam batas-batasdunia lahir, wujud kesertaan manusiadalam penggunaan atau pemanfaatanenergi benda-benda ialahpenggunaan benda-benda itu untukkepentingannya, sepertitampak jelas pada penggunaanbahan bakar. Kesertaan dalambatas-batas dunia lahiri itu terjadimelalui metodologi ilmiah (penyertaansecara ilmiah, yang dengansendirinya bersifat lahiri.Sedangkan dalam batas-batas duniaruhani, kesertaan manusiadalam penggunaan atau pemanfaatanpotensi ruhani benda-bendasekitarnya tidak dapat dilakukandengan metodologi ilmiah, melainkanharus dengan metodologikeruhanian pula.Karena metodologi keruhanianserupa itu—seperti ibadah, doa,tafakkur, tadabbur, atau meditasidan lain-lain—berada di luar lingkungankenyataan yang terhitung(quantifiable), maka pembuktiankebenarannya tidak dapat dilakukanseperti pembuktian ilmiah melaluipengulangan eksperimental danverifikasi satu dibanding satu (artinya,satu eksperimen menghasilkanpembuktian atau verifikasi satukebenaran, dan menghasilkan dua,dan seterusnya). Pengalaman keruhanianyang khusus, seperti pengalamanmetafisis di tanah suci padawaktu menjalankan ibadah haji,kebanyakan bersifat satu kali kejadiandan tidak dapat diulang denganhasil yang persis sama, meski-3172 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpun dilakukan prosedur yang persissama.Dengan kata lain, setiap pengalamanruhani adalah unik, bersifatsangat pribadi, dan tidak ada padanannya.Inilah yang membuatklaim-klaim keruhanian tidak dapatdibuktikan, dan cenderung untukditolak oleh pihak lain yang tidakmampu mengapresiasinya. Karenaitu disebutkan dalam ilmu tasawufbahwa penuturan dan pembeberansatu pengalaman ruhani pribadi kepadaorang lain akan dapat mengakibatkancacat nilai keruhanianpengalaman tersebut, dan merupakanpekerjaan yang tidak terpuji,karena mengandung riyâ’ ataupamer diri. Ini sejalan dengan ajarandalam Al-Quran agar manusiajanganlah merasa suci sendiri (“soksuci”, “semuci-suci”), karena Allahlebih tahu tentang asal-usulnya(diciptakan dari tanah yang hina,dan bermula dari janin yang tidakberdaya dan menjijikan dalam kandunganperut ibu), dan Allah yanglebih tahu tentang siapa yang bertakwa(Q., 53: 32).Dari uraian di atas dapat diketahuiadanya kekuatan “supraalami”yang sesungguhnya bersifat nisbibelaka, karena sesungguhnya kekuatanitu pada hakikatnya masih“alami”, kecuali bahwa jalan untukmengetahui dan menggunakannyarumit. Walaupun begitu, ia tetapterbuka bagi siapa saja untuk memperolehnya,asalkan bersedia menempuhjalannya yang telah ditentukan.Dengan kata lain, ada jenisjeniskemampuan “supraalami” yangdapat dipelajari, diulangi dandibuktikan seperti lazimnya perkarailmiah, meskipun mungkin metodologidan prosesnya berbeda.Di samping itu ada jenis kemampuandan kekuatan supraalamiyang benar-benar di luar kapasitasmanusia biasa untuk mencapainya,yaitu mukjizat pada Nabi dan karamahpara wali. Hakikatnya sebagaikekuatan supraalami karena iamuncul tidak dari gejala alami yangdikenal, yang bersifat lahiri, melainkandari sumber-sumber kemampuanyang bersifat ruhani.Oleh karena itu tidak bersifatilmiah-lahiriah, tidak dapat ditiru,dan tidak dapat diulang (dengansengaja). Mukjizat para Nabi dankaramah para wali selalu bersifatunik, pribadi, dan sekali terjadi.SUPREMASI HUKUMPelaksanaan good governance akanmendorong pelaksanaan asas hukumdan keadilan secara tegar, tegas,dan teguh. Sebaliknya, tanpategaknya asas hukum dan keadilan,pelaksanaan good governance adalahmustahil. Melemahnya kesadaranarah dan tujuan hidup bernegarayang menggejala saat ini berdampakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3173


DEMOCRACY PROJECTsangat negatif kepada usaha penegakanhukum dan keadilan. Karenaberoperasinya praktik suap-menyuapyang terkutuk, masyarakat semakinbanyak kehilangan kepercayaankepada proses-proses penegakkanhukum dan keadilan olehaparat-aparat yang bersangkutan.Lepas dari benar-tidaknya banyaksinyalemen dalam masyarakat tentangdunia peradilan kita yang telahterjerat oleh jaringan penyimpangandan manipulasi hukum yang terorganisasi(semacam organized crime),segi penegakkan hukum memangmerupakan titik paling rawandalam kehidupan kenegaraan kita.Dalam masyarakat terdapat banyakindikasi bahwa tindakan kejahatanberlangsung dengan lindunganhelat hukum (legal device) sehinggamendapatkan legitimasi legal palsu.Ketaatan kepada hukum danaturan adalah pangkal keadaban,madaniyah atau civility. Sebaliknya,“lawless society” atau “masyarakathukum rimba” adalah ciri masyarakattak berkeadaban, yang menujukepada kehancuran. Seperti dalamrimba, dalam keadaan kacaudan lemah hukum, yang berfungsidalam masyarakat ialah kekuatandan kekuasaan sewenang-wenang,dan negara hukum (rechtsstaat) yangdicita-citakan para pendiri negaraberubah menjadi negara kekuasaan(machtsstaat). Yang lemah tidakmampu bertahan hidup menghadapiyang kuat; suatu bentuk Darwinismedalam kehidupan sosialpolitik,dengan hukum “survival ofthe fittest” melalui proses “naturalselection” yang brutal. Berbeda denganDarwinisme, terwujudnya kebaikandalam kehidupan sosial manusiasenantiasa memerlukan campurtangan kepemimpinan yang benardan sadar tugas kemanusiaan.Kearifan Abu Bakar patut dijadikanrujukan di sini, ketika Khalifah itudalam pidato bai’atnya mengatakan,“Yang kuat di antara kalianbagiku adalah lemah, sampai akuambil dari mereka hak-hak kaummiskin; dan yang lemah di antarakalian bagiku adalah kuat, sampaiaku berikan kepada mereka hak-hakmereka.”SURAT-SURAT MAKKIYAH PUITISSekarang ini Al-Quran dilagukandan dilombakan. Tetapi banyak sekalilagu yang tidak mengena padamaknanya alias kabur, karena yangpenting enak didengar. Padahal sebenarnyaAl-Quran lebih tepat dibacasebagai puisi. Dulu Nabi jugamembacanya demikian. Itulah sebabnyabeliau dituduh sebagai penyair.Seandainya Nabi waktu itumembacanya seperti qari-qari sekarangini, tuduhannya pasti sebagaipenyanyi. Tetapi itu tidak adadalam Al-Quran. Tuduhannya ada-3174 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlah penyair dan tukang sihir, karenaretorika beliau memang kuat sekali.Ditambah lagi ketika di Makkahbeliau menyampaikan ayat-ayatyang memang secara puitis palingkuat. Itulah ayat-ayat Makkah,surat-suratMakkiyahseperti surat Al-Syams, dan sebagainya.Kelak, setelahpindah keMadinah, ayatayatAl-Qurankurang puitislagi karena langsungmenanganipersoalan kemasyarakatan. Memangtetap bersajak, tetapi tidak sekuatseperti ayat-ayat Makkah. Ekspresiekspresiyang diberikan Al-Quranpada ayat-ayat Makkiyah mengenaihari kiamat merupakan refleksi darikerasnya penolakan orang Arabterhadap paham mengenai HariKemudian. Sebab orang-orang Arabpada waktu itu tidak percaya tentangadanya Hari Kemudian.SURGA ADAMAdam diciptakan dengan desainsebagai khalifah Tuhan di bumi.Dan secara biologis, bumi adalahlingkungan hidup manusia. Artinya,Adam harus hidup dalamsuatu lingkungan biologis. Untukmenjadi biologis, Adam spiritualharus melanggar dulu perintahTuhan sehingga diusir dari surga;dari dunia spiritual ke dunia biologis.Hal ini mirip dengan penjelasanKarlSagan mengenaiteori black hole(lubang hitam),yaitu dalam jagatraya ini terdapatsuatu lubang hitam.Inisebenarnya adalahplanet yangmengalamipemadatan diribegitu rupa sehingga gravitasinyasedemikian kuat, karena kuat danlemahnya gravitasi tergantung padakepadatan planet; makin padatsuatu planet, gravitasinya makinkuat. Suatu planet yang sedemikianmembuat cahaya tidak bisa lari,semua cahaya tersedot. Karena cahayatidak bisa lari, yang terlihatadalah kegelapan, dan inilah blackhole. Menurut Karl Sagan, blackhole merupakan jalan menuju duniayang lain.Surga adalah dunia spiritual dandi dalamnya tidak ada dosa sertapelanggaran. Hal ini sebagaimanadisebutkan di dalam Al-Quran,Mereka di sana tidak mendengarcakap kosong (perkataan yang siasia—NM),dan tiada mengandungEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3175


DEMOCRACY PROJECTperbuatan dosa, selain mengatakan,“Salama! Salama!” (Q., 56: 25-26).Berdasarkan ini, para ulama sulitmenafsirkan keadaan surganyaAdam karena di sana Adam bertengkardengan iblis, digoda setan,dan melanggar perintah Tuhan.Muhammad ‘Abduh berspekulasi,sebenarnya surga Adam adalahsuatu tempat di dunia ini yangentah di mana tetapi enak sekali sebagaitempat hidup. Tapi karenaAdam tidak pandai memelihara,maka lingkungannya kemudianrusak dan hancur. Menurut orangorangyang percaya, GhulamAhmad memperkirakan Khasmirsebagai surga Adam, karenaKhasmir merupakan tempat yangindah luar biasa. Sedang Deboa, seorangantropolog, memperkirakansurga Adam berada di Jawa. Tetapimenurut tafsiran yang lebih agamis,Adam hidup dalam suatu duniayang sama sekali bukan duniakita. Maka, melanggar seolah-olahmasuk dalam suatu black hole, kemudianturun di dunia yang samasekali lain. Dan di sinilah Adammenjalankan tugasnya sebagaikhalifah. Tetapi tetap saja hanyaAllah yang tahu (wallâhu a‘lam);kita tidak tahu, tak ada cara untukmengetahuinya secara pasti.SURGA DAN NERAKAKepercayaan kepada adanya surgadan neraka adalah bagian tak terpisahkandari ajaran agama manapun. Sebagai gambaran tentangkebahagiaan dan kesengsaraanabadi, surga dan neraka memperolehbagian yang cukup besardalam pembahasan Al-Quran.Dalam istilah yang beraneka ragam,surga dan neraka dijelaskan olehKitab Suci sebagai, berturut-turut,tempat yang amat menyenangkandan tempat yang amat mengerikan.Gambaran itu sebagian besar bersifatnyata dan visual, tapi di tempatlain atau kadang-kadang dalam satuderetan firman juga diberikangambaran yang lebih abstrak, bersangkutandengan kehidupan ruhani,tidak jasmani semata.Hal itu menyebabkan adanyapandangan yang beraneka ragamtentang surga dan neraka di kalanganpara ulama Islam. Sebagiandari mereka memahami surga danneraka dengan menitikberatkanperhatian pada ilustrasi konkret danfisik dalam kitab suci. Sebagian lagi,meskipun cukup terbatas jumlahnya,memahaminya dengan menitikberatkanperhatian kepada keterangan-keterangankitab suci yanglebih ruhani. Terhadap keteranganyang lebih jasmani, kelompokkedua ini melakukan takwil atauinterpretasi metaforis, sehingga3176 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmereka tidak mengartikan keterangan-keteranganitu secara harfiah.Kedua-duanya mempunyaialasan, tapi pada tingkat kalanganawam dua pandangan yang berbedaitu acapkali menimbulkan persoalan.SURGA DI BAWAHTELAPAK KAKI IBUSebagaimana diketahui, kewajibanberbuat baik anak adalah pertama-tamadan terutama dituntutdalam hubungannya dengan ibundanya.Sebab tidak ada di mukabumi ini seorang yang demikianbesar pengorbanannya untuk anak,dan tidak pula yang kecintaannyakepada anak demikian tulusnya sepertiibu sendiri. Dalam firmanAllah dilukiskan, betapa ibu mengandungsi anak dalam kesusahandemi kesusahan, dan tidak bisamelepaskan atau memisahkan dirinyadari anak dalam dua tahun.Dihubungkan dengan masalahpendidikan anak, hal tersebut mengandungarti timbal balik: bahwasebagaimana pertama-tama anakharus berbuat baik kepada ibunya,maka begitu pula sang ibulah yangpaling banyak dapat memengaruhianak. Ini disebabkan bahwa hubunganemosional ibu dengananak, jika tidak ada faktor-faktorlain yang luar biasa, umumnya terpatrirapat dan menjadi abadi sampaianak menjadi dewasa. Danmungkin ini pula sebabnya mengapa,konon, semua pemimpin besarseperti, misalnya, Bung Karno, adalah“anak ibu”-nya. (Konon, orangorangyang kreatif luar biasa sepertibanyak para komponis lagu-laguklasik Eropa adalah “anak-ibu” mereka).Sebuah sabda Rasulullah Saw.yang sering kali dikutip berkenaandengan ini menegaskan bahwa, “Surgaberada di bawah telapak kaki paraibu”. Selain mengandung maknapenegasan tentang betapa jika seseorangingin “masuk surga” maka iaharus berbuat baik kepada ibunya,sabda Nabi itu juga bisa dipahami,sebagai pantulan makna tersebut,bahwa para ibu berperan amat besarbagi nasib anak, karena surga ituberada sepenuh-penuhnya di bawahkekuasaan mereka. Sehingga, ibaratnya,jika dikehendaki, seorangibu dengan satu hentakan kaki dapatmenentukan apakah anaknyaakan masuk surga atau masuk neraka.Sekali lagi, hal ini bisa terjadimengingat demikian kuatnya hubunganemosional antara seoranganak dengan ibunya. Jika dimisalkanjiwa anak itu sebatang besi,ia akan menjadi lentur oleh hangatnyacinta kasih ibu, dan karenanyaibu dapat membentuknyahampir sekehendak hatinya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3177


DEMOCRACY PROJECTTetapi tentu saja yang bertanggungjawab atas pendidikan anaktidak hanya ibu. Meskipun tidakmemiliki hubungan emosional dengananak sehangat para ibu, kaumbapak pun juga sepenuhnya ikutbertanggung jawab atas pendidikananak. Faktor yang paling menentukandalam peranan bapak ialahkedudukannya sebagai kepala keluarga.Ini tidak saja berarti sebagai“penghasil nasi” (bread earner)dalam keluarga, tetapi juga, untukanak fungsinya sebagai “imagoideal”. Para ahli umumnya mengatakanbahwa dalam jiwa anak yangingin mencari suri teladan danbahkan “pahlawan”, sang ayah selalumenempati urutan pertama danbaru orang lain. Oleh karena itupendidikan anak pun akan ikutditentukan, berhasil atau gagalnya,oleh “penampilan” sang ayah dalampenglihatan anak.Dalam renungan lebih lanjut,penyebutan peranan ayah dan ibuoleh Nabi Saw. dalam hadis fitrahbernada peringatan tentang kemungkinanpengaruh negatif orangtuadalam pendidikan anaknyasehingga ia bisa menyimpang darinature kesucian primordialnya. Ini,tentu saja, harus ditafsirkan bisaterjadi jika ayah-ibu kurang menyadariperan pengarahannya bagipertumbuhan anak, dan begitu sajamembiarkan anak dibentuk olehlingkungannya. Sebab memanglingkungan atau milieu itulah yangsesungguhnya amat besar pengaruhnyaterhadap pembentukanwatak dan akhlak anak. Dan orangtuaumumnya mewakili lingkunganhidup sosial, dan mereka pula yang“menyambung” lingkungan sosialitu kepada si anak. Dalam suatu alegori,dari semua “stotz kontak”kultural yang bersambung dengananak, “stotz kontak” orangtua adalahyang paling besar “setrum”-nya.Oleh karena itu, supaya pengaruhmereka terhadap pertumbuhananak bernilai positif, ayahibuharus terlebih dahulu kritis, danjika perlu mentransendensikan diri,atas lingkungannya. Itu berarti merekaharus dengan penuh kesadaranmelakukan pilihan jenis arah pendidikananaknya, dan mewujudkankomitmen mereka dengan tulus dannyata.SURGA: PERUMPAMAANNYABanyak yang tidak menyadaribahwa seluruh keterangan Al-Quranmengenai surga sebenarnya merupakanperumpamaan (matsal). Surgaadalah kenyataan gaib yang tidakbisa diterangkan; tetapi karena manusiaperlu tahu gambarannya,dipakailah bahasa manusia. Kebetulanyang diajak bicara orangArab, sehingga bahasa yang dipakaitidak hanya linguistik Arab, tetapi3178 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTjuga bahasa kultural, seperti istilahjannah yang arti sebenarnya adalahoase. Kondisi Arab yang begitu gersang,membuat gejala penghijauandari oase menjadi bagian dari kebahagiaanorang Arab. Sebagaicontoh, di dekat Makkah ada WadiFatimah yang di bawahnya mengalirair, sama seperti yang digambarkanAl-Quran mengenai surga.Jalan setapak menujuoase disebutsyariat, yang kemudianmenjadimetafor untukagama. Maka, kalaumelihat kembalijanji Allah diakhirat, Allahmenjanjikan kepada orang beriman,laki-laki dan perempuan, tamantamansurga yang di bawahnyamengalir sungai-sungai. Merekatinggal di sana selama-lamanya, dankediaman yang indah di tamantamanbahagia yang abadi, dankeridlaan Allah yang lebih besar (Q.,9: 72). Ayat ini merupakan janjibahwa surga adalah tempat yangenak. Tetapi tidak boleh dilupakanbahwa yang lebih agung adalahkeridlaan Allah. Surga hanyalahmatsal, Perumpamaan taman surga,yang dijanjikan kepada orang yangbertakwa, di dalamnya terdapatsungai-sungai yang airnya tak pernahpayau, dan sungai-sungai air susuyang rasanya tiada berubah, dansungai-sungai air anggur (‘wiski’—NM) yang lezat bagi mereka minum,dan sungai-sungai madu yang murnidan bersih. Dan di dalamnya terdapatbagi mereka berbagai macambuah-buahan, serta rahmat dariTuhan mereka (Q., 47: 15). Dalamsurat lain dijelaskan, Tiada seorangpun tahu cendera mata apa yang masihtersembunyi bagi mereka sebagaibalasan atasamal kebaikanyang mereka lakukan(Q., 32:17). Atau dalamistilah Nabi,surga adalah, “sesuatuyang tidakpernah terlihatoleh mata, tidak pernah terdengar olehtelinga dan tidak terbetik dalam hatimanusia.”Dalam beragama manusia membutuhkanidiom-idiom, yaitu suatupola pemahaman setingkat denganakal pikirannya. Maka, ada istilah‘awwâm (umum) dan ada khawwâsh(khusus). Nabi berpesan, “Berbicaralahkepada manusia sesuaidengan akalnya”. Ini relevansinyakenapa Al-Quran bersifat adil denganberbicara kepada semua manusiadalam semua tingkat. Orangyang paling sederhana maupunyang paling tinggi berpikirnya sama-samamendapatkan sesuatu dariAl-Quran, meskipun dalam bentukpemahaman yang berbeda. KarenaIbadah puasa diharapkan akandapat memelihara dan meningkatkanharkat dan martabat kemanusiaandengan pencapaianpengalaman batin atau ruhaniahberupa tumbuhnya sikap empati.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3179


DEMOCRACY PROJECTitu, kita harus meningkat kepadaruhani, tentu saja yang didukungoleh nafsani dan jasmani. Ini sepertitecermin dalam doa, “rabbanâ âtinâfî al-dunyâ hasanah, wa fî alâkhiratihasanah”.SURGA UNTUK SEMUADalam Al-Quran, ada ayat (duaayat yang mirip), Mereka yang beriman(kepada Al-Quran), orangYahudi, Nasrani,dan Sabiin, yangberiman kepadaAllah dan HariKemudian, danmelakukan kebaikan,pahalamereka di sisiAllah, dan merekatidak perlukhawatir sertatidak perlu sedih(Q., 2: 62; lihat juga Q., 5: 69).Dalam beberapa ulasan yangdiungkapkan kembali olehMuhammad Asad dalam tafsirnyayang cukup mendapatkan pengakuandi kalangan internasional,The Message of the Qur’an, disebutkanbahwa di antara semuaagama, Islamlah yang pertamamenetapkan bahwa keselamatan itutergantung pada tiga hal, yaituberiman kepada Allah dan kepadaHari Kemudian serta berbuat baik.Ini merupakan suatu nilai universalyang tidak terkungkung oleh pengelompokan.Di sini ada masalah semantik;inna al-ladzîna âmanû (sesungguhnyamereka yang beriman) menimbulkanpertanyaan: Siapakah merekaitu? Sebab diulangi lagi, manâmana billâhi, siapa saja di antaramereka yang beriman kepada Allah?Jawabnya ialah, masyarakat NabiMuhammad, atau kaum beriman.Ini adalah suatu identifikasi sosiologis.Kalau kitabaca lagi: “Sesungguhnyamereka yangberiman, merekayang menganutagama Yahudi,mereka yangmenganut agamaNasrani, danorang-orangShabiin, siapasaja mereka yang beriman kepadaAllah dan Hari Kemudian sertaberbuat baik ... dst.”; maka, merekayang beriman kepada Allah di siniialah “masyarakat Muhammad”,yang sekarang memang lebih dikenalsebagai “masyarakat Islam”.Tetapi, harap diketahui bahwa padazaman Nabi perkataan “Islam” itutidak banyak dipakai. Yang banyakdipakai ialah “kaum beriman”,sehingga di dalam Al-Quran tidakada seruan wahai orang-orang Islam;3180 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang ada ialah wahai orang-orangberiman.SURGA YANG METAFORDAN NONMETAFORLukisan dalam Al-Quran mengenaisurga sebetulnya merupakanmetafor. Sebab sebagai sabda Allahyang menuntun manusia kepadakebahagiaan, Al-Quran berbicarakepada semua lapisan manusia. Karenamasyarakat di mana punsebagian besarnya adalah kalanganawam, maka bahasa metafor banyakdigunakan. Sebagaimana ketikaseseorang merasa kehabisan katakatauntuk menerangkan betapasusahnya mencapai suatu keinginanyang luar biasa, ia akan memakaibahasa metafor, misalnya, “maksudhati memeluk gunung apa daya tangantak sampai”. Bahasa semacamini banyak dipakai dalam Al-Quran.Contoh lain adalah ayat yangberbunyi, Tidakkah kau lihat,bagaimana Allah membuat perumpamaan?Kata yang baik seperti pohonyang baik, akarnya tertanam kokohdan cabangnya (menjulang) ke langit.Menghasilkan buahnya setiap waktu,dengan izin Tuhannya. Dan Allahmemberikan perumpamaan-perumpamaankepada manusia supaya merekaingat. Dan perumpamaan katayang buruk seperti pohon yang buruk;tercabut dari dalam bumi dan takpernah mantap (Q., 14: 24-26). Itujelas metafator; pikiran yang baik,ide yang baik, perkataan yang baik,dan sebagainya, oleh Tuhan diumpamakansebagai pohon yang baik,yang selalu memberikan manfaatkepada manusia. Banyak juga katakatadi dalam Al-Quran yang disebutkanlangsung sebagai metafor.Contoh lainnya adalah, Allah tiadasegan membuat perumpamaan berupaapa pun, seekor nyamuk yang terendahapalagi yang lebih dari itu (Q.,2: 26). Orang-orang kafir akanmengatakan dengan sinis untuk apaTuhan berbicara sampai ke masalahnyamuk segala. Tetapi orang yangberiman mengatakan, “Itu semuanyadari Allah, dan itu ada maknanya”.Kalangan orientalis yang tidaksimpatik kepada Islam (karena tidakmembaca Al-Quran seluruhnya)mengatakan, “Konsep ketuhananIslam itu memang bagus, tetapibegitu sampai pada konsep surga,maka penuh nafsu seks, ada bidadariyang matanya berkilauan bagaikanmutiara yang baru dikeluarkandari laut. Dan (akan ada)teman-teman yang bermata besar,indah, dan berkilau. Seperti mutiarayang terjaga baik (Q., 56: 22-23).Mereka tidak tahu bahwa itu sebetulnyametafor. Bahkan perkataan“jannah” yang kita terjemahkandengan surga, adalah metafor. Perkataan“surga” itu pinjaman daribahasa Sanskerta, “suarga”, yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3181


DEMOCRACY PROJECTartinya kebun. Jannah itu sendiriarti sebenarnya “oase” (sumber mataair di padang pasir). Lukisanmengenai surga dalam Al-Quranselalu berbunyi “sungai yang mengalirdi bawahnya”, yakni oase; karenakondisi demografis dan iklimtanah Arab yang tandus dan gersang,maka penggambaran sepertiitu sangat menakjubkan dan menarikperhatian.Dikatakan bahwa Al-Quran ituberbicara kepada seluruh lapisanmasyarakat, sehingga banyak sekalidigunakan metafor. Pendekatanyang dipakai ialah retorik (khaththâbî),sebab kebanyakan manusiamudah terpengaruh oleh retorika,dan jarang atau sedikit sekali yangbetul-betul terpengaruh oleh substansi.Namun, meskipun Al-Quranberbicara pada semua lapisan masyarakatdengan nada retorika danmenggunakan metafor-metaforyang menarik, tetapi tetap disisakansemacam cadangan (reserve) untukmereka yang memahami betul.Mereka yang terakhir ini mungkintidak begitu perlu dengan metaformetaforyang memikat. Nabi sendiripernah mengatakan bahwa surgaialah “Sesuatu yang tidak pernahdilihat oleh mata, tidak pernah terdengaroleh telinga dan tidak pernah terbetikdalam hati manusia.” Tegasnya, surgatidak bisa digambarkan.Dalam surah Al-Tawbah ayat 72metafor itu menjadi satu denganyang nonmetafor, Allah menjanjikankepada orang beriman, laki-lakidan perempuan, taman-taman surgayang di bawahnya mengalir sungaisungai.Mereka tinggal di sana selama-lamanya,dan kediaman yangindah di taman-taman bahagia yangabadi, dan keridlaan Allah yanglebih besar (Q., 9: 72). Ada ajakanyang sangat memikat orang awam,yaitu menyangkut vila, kebun, dansebagainya. Tetapi untuk orangyang mengerti, surga itu ialahcukup keridlaan Allah Swt., dankeridlaan Allah itulah yang lebihagung.SYAFAAT ANTARA ADADAN TIADADari mana ide mengenai syafaat?Memang ada beberapa hadis yangmenunjukkan itu. Tetapi hadis selaluproblematis dan bisa dipertanyakankeabsahannya. Bahkan Al-Quran sendiri juga memberi sugestitentang kemungkinan adanya syafaat,meski itu tergantung pada tafsir.Ini, antara lain, terkandung dalamayat Kursi yang sudah sangatkita kenal, Siapakah yang dapatmemberi perantaraan di hadapan-Nya tanpa izin-Nya (Q., 2: 255).Terhadap firman ini, merekayang mendukung dan berpandanganbahwa syafaat itu memang ada,menafsirkan bahwa di dalamnya3182 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTterselip pengertian tentang adanyaorang yang diizinkan oleh Tuhanuntuk menjadi perantara. Tetapi,bagi kalangan yang berpandanganmurni dalam akidah Islam, sepertipandangan orang-orang Wahabi diSaudi Arabia, yang di Indonesia antaralain diteruskan terutama olehkalangan Persis,melihat pertanyaantadi sebagaipertanyaanretorik, pertanyaanyang tidakperlu dijawab karena sudah mengandungjawaban. Jadi, bukan“siapa?,” tetapi “siapalah!” Artinya,menurut mereka, tak ada seorangpun yang diberi izin oleh Tuhanuntuk memberi syafaat. Di sini kitamelihat persoalan tafsir menjadisumber perselisihan.Di antara tokoh yang paling banyakdiharapkan syafaatnya adalahNabi Muhammad Saw. Ini, misalnya,kentara sekali dalam peringatanMaulid Nabi Muhammad didesa-desa. Orang-orang desa memperingatimaulid dengan suatu keyakinanbahwa ruh Nabi Muhammadada di situ. Dalam acara itudibacakan syair-syair Diba‘i, yaknipenuturan cerita tentang perjalananhidup Nabi Muhammad Saw.Sebelumnya diceritakan juga siapaibunya, bapaknya, dan sebagainya.Begitu sampai kepada cerita tentangperistiwa lahirnya Nabi, semua“Tangan di atas lebih muliadaripada tangan di bawah.”(Hadis)yang hadir di situ berdiri sambilbersama-sama membaca, “Asyraq-a‘l-badr-u ‘alaynâ (bulan purnamatelah terbit di atas kita),” yangdimaksudkan sebagai simbolisasidari kelahiran Nabi. Mengapa berdiri?Karena mereka begitu yakinbahwa pada saat itu ruh Nabi datangmemerhatikanperayaanmaulid. Danganjaran pahalayang paling utamadari peringatanmaulid adalah syafaat,yakni harapan akan adanya syafaatdari Nabi nanti di akhirat.Sekarang masing-masing kitatentu punya argumen, sehingga secarapribadi silakan pilih sendiri.Tetapi tampaknya banyak tekanandalam Al-Quran bahwa seseorangtidak bisa mendapatkan apa-apakecuali yang dia kerjakan sendiri.Misalnya disebutkan, Ataukah belumdiberitakan apa yang ada dalamkitab-kitab Musa? Dan tentangIbrahim yang memenuhi janji? Seseorangyang memikul suatu beban tidakakan memikul beban orang lain.Bahwa yang diperoleh manusia hanyaapa yang diusahakannya; Bahwa usahanyaakan segera terlihat; Kemudiania akan diberi balasan pahala yangsempurna (Q., 53: 36-41). Adasebuah adagium atau ucapan bijaksanadari kalangan ulama yangmengontraskan antara Islam denganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3183


DEMOCRACY PROJECTJahiliah, yakni masa sebelum Islamdatang di Arabia: “Penghargaankepada orang di zaman Jahiliahberdasarkan keturunan, penghargaankepada orang di zaman Islamberdasarkan kerja”. Jadi ada orientasiprestasi (achievement orientation),seperti ciri dari masyarakatmodern yang sering dibilang parasosiolog. Gambaran yang demikianitu banyak. Misalnya ilustrasimengenai tanggung jawab manusiadi akhirat yang semuanya bersifatpribadi, Dan jagalah dirimu darisuatu hari tatkala tak seorang punmampu membela yang lain juga takada perantara yang bermanfaatbaginya, atau tebusan yang akanditerima daripadanya (Q., 2: 48).Al-Quran memang kuat sekalimenekankan tanggung jawab pribadikepada Tuhan secara langsung.Paham demikian justru adakorelasinya dengan paham Islamyang sangat kuat: bahwa dalamIslam tidak ada sistem kependetaan;setiap orang berhubungan secaralangsung dengan Tuhan, setiaporang menjadi “pendeta” untukdirinya sendiri. Saya tidak tahubagaimana konsep kependetaandalam agama lain. Tetapi kalaubenar seorang pendeta atau pastoritu, antara lain, mempunyai wewenanguntuk menyatakan bahwaseseorang diampuni atau tidak,dalam Islam hal itu tidak ada. Yangbisa menyatakan, “Saya diampunioleh Tuhan,” hanya kita sendiridengan keyakinan bahwa kita telahbertobat. Kalau kita bertobat, dantidak mau melakukan lagi sesuatuyang kita sesali, justru Al-Quranmenghendaki kita harus yakinbahwa kita diampuni Tuhan. Katakanlah,“Hai hamba-hamba-Kuyang melampaui batas atasi dirisendiri! Janganlah kamu putus asadari rahmat Allah, sebab Allah mengampunisegala dosa. Dia Maha Pengampun,Maha Pengasih” (Q., 39:53). Kalau pun ada dosa yang tidakdiampuni oleh Tuhan, itu hanyasyirik saja. Jadi kalau kita merasaberdosa, dan kemudian kita bertobatdengan tulus (tawbat-annashûh-an), kita harus yakin bahwaAllah mengampuni kita. Tetapi, dengansendirinya, itu jangan kitasepelekan begitu saja. Misalnya sekarangkita sudah minta ampun,tetapi setelah merasa diampunibesok kita berbuat dosa lagi. Itunamanya mengakali agama, tidaktulus, dan dosanya lebih besar lagi.SYAFAAT: KONTROVERSISyafaat (Arab: syafâ‘ah) berartiperantara, yaitu perantaraan NabiMuhammad. Maksudnya, campurtangan Nabi Saw. pada pengadilanIlahi untuk memengaruhi Allahagar memaafkan hamba-Nya. Pemahamantentang ada tidaknya syafaat3184 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang demikian memang kontroversial,karena dalam Al-Quran adafirman yang menolak, “... tak adaperantara yang bermanfaat baginya(pada waktu itu tidak diterimasyafaat sama sekali—NM) (Q., 2:48). Tetapi ada firman lain yangmenunjuk adanyasyafaat itu,Siapakah yang dapatmenjadi perantaraandi hadapan-Nyatanpaizin-Nya? (tidakada yang akanmenjadi perantaradi hadapanAllah kecuali denganizin-Nya—NM) (Q., 2: 255).Bagaimana mempertemukan duaayat yang kontradiktif di atas?Terserah kepada pribadi masingmasinguntuk menentukan pilihan;tetapi yang jelas kita tidak bolehmeremehkan tanggung jawab pribadi.Yang perlu diingat bahwatanggung jawab pribadi di akhiratnanti bukan secara jasmani danruhani, tetapi agaknya secararuhani saja, karena badan kita inibisa menjadi saksi pemberat. Hariitu akan Kami tutup mulut mereka;tapi tangan mereka akan berbicarakepada Kami dan kaki mereka akanmemberikan kesaksian atas segalayang mereka kerjakan (Q., 36: 65).“Sebaik-baik ucapan sesudah AlQuran ada empat, dan semuanyajuga berasal dari Al-Quran:Subhânallâh, Al-Hamdulillâh, Lâilâha illâllâh, dan Allâhu Akbar,dan tidak mengapa bagimu manasaja dari kalimat-kalimat itu yangkau mulai (menyebutkannya).”(Hadis)Berhati-hatilah dengan badankita sendiri, karena nanti ia bisamenjerumuskan kita di akhirat.Dengan perkataan lain, badan kitatidak peduli apakah kita masuk nerakaatau surga. Maka, Nabi pernahmengingatkan supaya kita membiasakandiri berbuatbaik meskipunsedikit,seperti sekadartersenyum waktuketemu teman.Hal inipenting karenasetiap perbuatanbaik kita, besaratau kecil, direkamoleh badankita. Hasil rekaman itulah yangnanti akan disampaikan tangan dankaki kita kepada Allah di pengadilanIlahi nanti.SYAFAAT TIDAK ADAKita tahu bahwa banyak hadisyang muncul pada abad keduaHijriah di masa sebelum Al-Syafi’i,sekitar penghujung abad pertama.Pada saat itu hadis lebih merupakansuatu model bagi orang yang berargumen,sehingga dengan mudahmengklaim rujukannya pada sabdaNabi. Kemudian Al-Syafi’i tampil danmemiliki ide menyaring hadis supayadiketahui mana yang sah, ma-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3185


DEMOCRACY PROJECTna yang kurang sah, mana yang palsu,dan sebagainya. Tetapi sebelumsempat melaksanakan idenya, Al-Syafi’i telah meninggal tahun 204 H.Sekitar 50 tahun kemudian, ideAl-Syafi’i dilaksanakan oleh Bukhari(wafat tahun 256 H) dan diikutioleh yang lain, seperti Muslim, IbnMajah, Nasa’i, Tirmidzi. Memakanwaktu selama 100 tahun untukmembuat kitab hadis yang enam(al-kutub al-sittah) seperti dikenalsekarang. Pada saat itu hadis yangberedar dalam masyarakat lebihbanyak merupakan refleksi pendapatmasyarakat yang kemudiandikaitkan dengan Nabi, seolah-olahNabi mengucapkan. Di sinilah kritikhadis menjadi sangat penting.Kalau ditinjau dari sudut pandangAl-Quran, tidak mustahil hadis-hadissyafaat merupakan hadisyang muncul pada abad keduaHijriah, yaitu setelah orang Islamterkena penetrasi paham-pahamKristen. Seperti diketahui bahwakeselamatan dalam Kristen bukankarena amal saleh tetapi iman padaIsa. Sementara dalam Islam tidakdemikian, karena iman tanpa amalsaleh tidak berarti apa-apa. Olehkarena itu, dalam Kristen sakramenmenjadi penting, terutama sakramenEkaristi. Roti dan anggur yangdiberikan pada orang Kristen (ritualdalam Katolik), melalui trans substansiasi,menjadi daging dan darahYesus. Dengan makan roti danminum anggur tersebut, makaorang Kristen menjadi satu denganYesus yang dipersaksikan oleh RuhKudus. Yang dominan di sini adalahide intersesi, ide syafaat. Jadi,sebenarnya dalam Islam tidak dikenaladanya syafaat.SYAHADAT:NEGASI DAN KONFIRMASISyahadat adalah kalimat persaksian,yaitu mengucapkan lafal,“Asyhadu an lâ ilâha illallâh (akubersaksi bahwa tiada Tuhan selainAllah).” Menjadi seorang Muslim,atau menjadi seseorang yang mempunyaipegangan hidup yang benar,dimulai dengan ucapan “Tidak adaTuhan kecuali Allah.” Para ulamamenguraikan lafal sederhana, tetapisangat mendasar ini dengan membagidua bagian lâ ilâha (tiadaTuhan) dan illallâh (selain Allah).Lâ ilâha adalah peniadaan Tuhan.Kemudian lafal illallâh adalah peneguhan(itsbât) kecuali Allah.Kita sudah biasa mengucapkanlafal ini, tetapi mungkin sebagiandari kita lupa maknanya yang sangatmendalam, bahwa untuk menjadiorang yang benar bukanlah dimulaidengan “Aku percaya kepada Allah”,tetapi dimulai dengan “Aku tidakpercaya kepada semua kepercayaan”.Dengan perkataan lain, dimulaidengan pembebasan diri dari3186 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberbagai kepercayaan yang ada dalammasyarakat. Kemudian kita luruskandiri kita pada kepercayaanyang benar. Mengapa hal ini terjadi?Mengapa ada proses negasidan konfirmasi,nafî dan itsbât,atau peniadaandan peneguhan?Itu terjadi karenasebetulnya problemmanusiaialah bukan tidakpercaya kepadaTuhan.Percaya kepadaTuhan ialahpaling alamiah. Oleh karena itu,praktis tidak ada manusia yang tidakpercaya kepada Tuhan. Tetapipersoalannya ialah kepercayaannyakepada Tuhan itu tidak benar, baikcaranya maupun pemahamannya.Padahal setiap kepercayaan selalumembelenggu. Setiap kepercayaanmengikat kita, dan kita semua menjadihamba dari apa yang kita percayai.Misalnya, kalau kita percayabahwa batu akik yang kita pakai padajari adalah pembawa rezeki kepadakita, maka secara apriori kitakalah oleh batu itu, kita terikatolehnya. Dengan demikian kita terhalangmenuju kesempurnaan dirisebagai makhluk Allah yang tertinggi.Kami telah menciptakanmanusia dalam bentuk yang terbaik(Q., 95: 4). Bahkan Allah sendiriHai orang yang beriman! Jagalahdirimu sendiri. Orang yang sesattidaklah merugikan kamu jikakamu sudah mendapat petunjuk.Kepada Allah kamu semua akankembali. Kemudian diberitahukankepadamu mengenai apa yangsudah kamu lakukan.menghormati manusia, Kami telahmemberi kehormatan kepada anakanakAdam; Kami lengkapi merekadengan sarana angkutan di daratdan di laut; Kami beri mereka rezekidari segala yangbaik, dan Kami(Q., 5: 105)utamakan merekamelebihi sebagianbesar makhlukyang Kami ciptakan(Q., 17: 70).Dari ayat diatas jelaslah bahwapuncak makhlukialah manusia.Kalau kita melakukansyirik, yaitu memercayaisesuatu yang lebih rendah dari kita,maka kita mengingkari kodratsendiri. Itulah sebabnya mengapasyirik menjadi dosa yang palingbesar, yang tidak bakal diampunioleh Allah Swt. Agar manusia bisamemperoleh martabatnya yangtinggi sebagai makhluk Tuhan,maka yang pertama-tama dituntutialah membebaskan dirinyadari kepercayaan-kepercayaan palsu,yang dilanjutkan menuntun dirinyakepada kepercayaan yang benar,yaitu Allah Swt.SYAIKH ‘ABDUL QADIR JAILANIMerosotnya suatu kenyataan sejarahmenjadi penuturan dongengEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3187


DEMOCRACY PROJECTdan mitologi menjadi ramuan ceritamenakjubkan yang tidak historis,karena jelas tidak masuk akal. Ceritatentang Syaikh Abdul Qadir Jailani,misalnya, di kalangan tertentumasyarakat kita menjadi tidak lebihdaripada dongeng dan mitologi,karena penceritaannya dilakukantanpa disertai kesadaran tentangdimensi ruang dan waktu tokohbesar kesufian itu. Padahal Syaikhsufi ini benar-benar pernah hidupdalam sejarah, yakni dalam ruangdan waktu yang dapat ditentukandengan cukup pasti—hidup diBagdad pada 1077-1166 M.—dandengan pengalaman-pengalamanhidup seperti layaknya orang yanghidup nyata dalam ruang danwaktu. Oleh karena itulah diperlukankesadaran sejarah.SYARH DAN HASYÎYAHSetelah masa kejayaan pemikiranIslam dan dalam bidang fiqih sudahlahir mazhab-mazhab, saat itulahkurang lebih mencul ide tentangkeharusan seorang Muslim memilihsalah satu dari mazhab-mazhabyang ada sebagai anutan. Logika keharusanini ialah ide tentang taklid(Arab: taqlîd), yang taklid itu sendirimerupakan dinamika dambaanpada ketenteraman. Dari beberapasudut pandang tertentu, seperti darisudut keprihatinan karena situasipolitik yang tidak mantap, keharusanmemilih suatu mazhab sepertiitu dapat dibenarkan. Begitu pulalarangan mencampuradukan lebihdari satu mazhab, yang kemudiandikenal sebagai talfîq, juga sangatdicela, karena dalam praktik serupaitu mudah sekali masuk unsur oportunismedalam paham (misalnya,mengenai suatu hukum tertentuseseorang cenderung mencari yangmudah dan ringan dari berbagaimazhab, tanpa kesungguhan menelitibagaimana pangkal sebenarnyahukum itu).Keharusan memilih salah satumazhab sekaligus larangan mencampurlebih dari satu mazhab—betapapun tulusnya hal itu dilakukan—secaratersirat mengandungdoktrin bahwa suatu pemikiranmazhab adalah suatu kesatuanorganik yang tidak boleh dipisahpisah.Pemisahan itu akan menghasilkaninkonsistensi, dan yangterakhir ini tentu berakibat padamasalah istiqâmah atau keteguhandan keikhlasan dalam beragama.Tapi konsekuensi yang lebih jauhialah hilangnya kreativitas danorisinalitas intelektual, dan bersamaandengan itu hilang pula kemampuanmemberi responsi padakeadaan masyarakat nyata (historis)yang senantiasa berkembang danberubah.Pada saat itulah kegiatan intelektualyang muncul ialah karya-3188 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkarya syarh, yaitu karya tulis berupakitab yang mengelaborasi karya lainyang lebih orisinal, yang dipandangsebagai matn (teks inti). Kegiatanpseudo-ilmiah semacam ini palingbanyak terjadi dalam pemikiran judisial,tetapi sesungguhnya jugamerambah ke berbagai cabang ilmukeislaman yang lain, seperti, danterutama, ilmu Kalâm.Namun syarh bukanlah akhirperjalanan tradisi pseudo-ilmiah dalammasa kemandekan intelektualini. Sebuah karya syarh membukapeluang pada bentuk elaborasi lebihlanjut, sehingga merupakan“elaborasi atas elaborasi”, yang biasanyadisebut hasyîyah.Untuk memperoleh gambaranapa yang dinamakan syarh danhasyîyah itu, berikut ini adalahcontoh kutipan dari matn kitabTaqrîb, yaitu sebuah kitab fiqihyang paling standar di pesantrenpesantren.Matn itu kemudian diberisyarh dalam kitab Fath Al-Qarîb, juga sangat standar di pesantren-pesantren,dan akhirnyadiberi hasyîyah dalam kitab Al-Bajûrî, sebuah kitab yang bolehdipandang cukup tinggi:Matn: Air yang boleh untukmenyucikan ada tujuh air: air langit,air laut, air sungai, air sumur,air sumber, air salju, dan air embun.Syarh: (Air yang boleh) artinyasah (untuk menyucikan ada tujuh:air langit) artinya yang terjun darilangit, yaitu hujan (air laut) artinyayang asin (air sungai) artinya yangtawar (air sumur, air sumber, airsalju, dan air embun) dan tujuh airitu tercakup dalam ungkapan Anda“Apa yang turun dari langit dan apayang menyembul dari bumi dalamkeadaan bagaimanapun adalahtermasuk pokok penjelasan.Syarh itu kemudian diberihasyîyah, yaitu penjabaran atau elaborasilebih lanjut. Berikut iniadalah contoh hasyîyah-nya (tetapikarena hasyîyah yang bersangkutanitu panjang sekali, maka demi kepraktisankita akan mengutiphasyîyah yang menyangkut salahsatu dari air yang tujuh itu, yaitu“air sungai” saja):Hasyîyah: (Perkataannya dan airsungai) rangkaian dalam pengertiandi, artinya air yang mengalir disungai (nahr) dengan fathah hâ’ danmatinya dan yang pertama lebih fasihdan al di situ adalah untuk jenis,maka ia mencakup Nil dan Furatdan sebagainya, dan asalnya darisurga sebagaimana hal itu disebutkandalam nash mengenainyasebab sesungguhnya diturunkandari Sungai Nil Mesir dan SihunSungai India dan Juhun SungaiBalkh dan keduanya itu bukanlahSihan dan Jihan menurut yangunggul berlainan dengan orangyang menyangka keduanya itusinonim sebab Sihan adalah SungaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3189


DEMOCRACY PROJECTArnah dan Jihan adalah Sungai Al-Mashishah dan Dajlah dan Furatadalah dua sungai di Irak dari asalSidrat al-Muntahâ dan itulahmakna firman Dia Yang Mahatinggi“Dan Kami turunkan darilangit air dengantakaran tertentu”,maka pada waktukeluarnya Ya’jûjdan Ma’jûj sungai-sungaiitudiangkat dan itulahmakna firmanDia Yang Mahatinggi“Dan sesungguhnya Kamitentulah berkuasa untuk menghilangkannya”.Kutipan di atas itu sengaja dibuatdalam bentuk terjemahan harfiahtanpa memberi tanda-tandabaca sesuai konteks, menurut keadaanaslinya dalam Kitab. Maksudnyaialah agar kita dapat merasakankesulitan yang dihadapi olehmereka yang membaca “Kitab Gundul,”jika mereka tidak terlatihmembaca dalam konteks. Dan keadaanmenurut aslinya itu dapatmemberi gambaran tentang ungkapan“ilmiah” masa kemunduranitu yang tidak dapat disebut mengagumkan,jauh di bawah ukuranmasa kejayaan intelektual sebelumnyaseperti diwakili karya-karyaIbn Sina, Al-Ghazali, Ibn Rusyd,Ibn Arabi, Ibn Taimiyah, dansebagainya.Karena rahmat dari Allah jugalahmaka engkau bersikap lemahlembutterhadap mereka. Sekiranyaengkau kasar dan berhatitegar niscaya mereka menjauhikamu ....(Q., 3: 159).Bahkan dalam kutipan dapat dilihatmunculnya beberapa dongengdan mitologi, yang dirangkaikandengan paham keagamaan, sepertibahwa Sungai Nil berasal dari surgadan Sungai Dajlah (Tigris) danFurat (Eufrat) diIrak berasal dariSidrat al-Muntahâ!Juga ada mitoslain yang tercampurdenganpandangan keagamaantertentuseperti ceritatentang datangnya Ya’jûj dan Ma’jûj(Gog dan Mogog) yang disebutdalam Kitab Suci Al-Quran, yangpada saat itu akan mengangkatSungai Nil, Furat, dan Dajlah ituke langit sebagai tafsir ayat suci Al-Quran.SYARIATSeringkali syariat dipahamidalam pengertian yang agak terbatasyaitu hukum, bahkan hukumpun masih dipersempit lagi menjadifiqih—hukum fiqih. Maka yangdimaksud menjalankan syariat(misalnya: “Ketuhanan Yang MahaEsa, dengan kewajiban menjalankansyariat Islam bagi para pemeluknya”)ialah menjalankan fiqih. Itujuga pengertian di balik kata-kata,misalnya, Fakultas Syari’ah di per-3190 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTguruan-perguruan tinggi Islam. DalamAl-Quran, agama secara keseluruhandisebut syariat, karenasyariat adalah jalan setapak menujuoase, dan bahasa Arab dari kata oaseialah jannah. Jadi syariat adalahjalan setapak menuju surga. Laluistilah ini dipinjam sebagai metaforjalan setapak menuju kebahagiaan.Maka penting sekali kita pahamiagama sebagai jalan. Hal ini samadengan ide mengenai Tao dalambahasa Cina dan Dharma dalambahasa Sansekerta. Artinya, agamaadalah suatu jalan.Di dalam Al-Quran, perkataansyara‘a yang artinya menetapkansyariat dapat dibaca dalam bunyifirman:Dia (Allah) menetapkan syariatbagi kamu yaitu agama yang samadengan yang diwasiatkan kepadaNuh dan seperti yang Aku wahyukankepada engkau (Muhammad),dan sebagaimana yang telah Akuwasiatkan kepada Ibrahim, Musa,dan Isa, hendaknya kamu setiamelaksanakan agama itu danjangan bercerai-berai dalamagama itu; sungguh berat terasabagi orang musyrik apa yang kauserukan ini Muhammad, (yaitubersatu dalam agama-agama).Allah memilih siapa pun yang dikehendakikepada diri-Nya yang dikehendaki,dan akan memberi petunjukkepada siapa saja yang maukembali kepada Dia (Q., 42: 13).Kemudian, yang dalam bentukperkataan syariat adalah firman:Kemudian Aku jadikan engkau(Muhammad) mengikuti suatujalan (syariat) dalam menyelesaikanperkara ini, ikuti jalan itu,dan jangan mengikuti keinginanorang-orang yang tidak mengerti(Q., 45: 18).Firman-firman itu diturunkankepada Nabi kita, setelah deretangambaran tentang kekuasaan Tuhanatas seluruh alam dan bagaimanahubungan kita terhadap alam dankepada sesama manusia, termasukdalam penggunaan alam sesuaidengan konsep kekhalifahan. Darisitulah muncul konsep agama.Sesuai dengan konteksnya, agamaitu dimulai dengan Kitab Taurat,karena Taurat artinya hukum. Allahberfirman:Sungguh telah Kami berikankepada Bani Isra’il Kitab Suci dankebijakan dan kenabian, dan Kamianugerahkan kepada merekahal yang baik dan Kami buatmereka itu, lebih unggul terhadapseluruh umat manusia dan Kamijelaskan segala perkara untuk merekaitu tapi kemudian merekabercerai-berai justru setelah datangketerangan-keterangan, karenapersaingan-persaingan di antaramereka, Allah nanti akanmemberikan keputusan hukumterhadap mereka di hari kiamattentang hal-hal yang mereka perselisihkanitu (Q., 45: 16-17).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3191


DEMOCRACY PROJECTKetika Allah menurunkan Tauratkepada Nabi Musa, pesannya adalahmereka harus menjalankan isiKitab Suci itu, tidak boleh takutkepada manusia. Hukum dalamTaurat bersifat sangat keras, karenaNabi Musa diturunkan kepadaorang Yahudi atau Bani Isra’il yangbekas budak, dan budak itu sulitsekali didisiplinkan. Mereka tidakbisa menerima atau tidak bisa memerintahdirinya sendiri, tapi harusselalu menunggu perintah oranglain, sehingga mereka harus diancam.Itulah sebabnya pendisiplinanmenjadi sangat keras sekali.Dalam Taurat itu telah Akutetapkan hukum, jiwa dibalasdengan jiwa, mata dengan mata,hidung dengan hidung, telingadengan telinga, dan gigi dengangigi, dan luka pun harus dibalasdengan qishas; Tapi barang siapayang melepaskan hak pembalasannyasebagai sedekah, maka itusudah cukup sebagai penebus dosabaginya. Barangsiapa yang tidakmenjalankan hukum Allah, makamereka itu zalim (Q., 5: 45).Kemudian disusul dengan ceritatentang Nabi Isa;Dan setelah semuanya itu(orang Yahudi tadi) Kami datangkanIsa ibn Maryam untuk mendukungkebenaran Kitab Suciyang ada (yaitu Taurat), dan Kamiberikan kepadanya Kitab Injil(Q., 5: 46).Injil adalah kata Arab yang berasaldari bahasa Yunani yang berarti“kabar gembira”. Mengapa kabargembira? Karena tugas Nabi Isa adalahmelonggarkan kekakuan hukumNabi Musa. Maka, di dalam Al-Quran disebutkan, Dan Aku halalkanbagi kamu sebagian atas apayang telah diharamkan bagi kamu(Q., 3: 50). Jadi, sekali lagi, dalamwawasan keagamaan Taurat, Tuhanitu serba keras, bahkan boleh dibilangkejam, malah dalam Genesisdikatakan bahwa Tuhan bersifatpendendam. Jadi, Nabi Isa datangdidahului dengan suatu visi bahwaTuhan itu Mahakasih, Rahman.Di dalamnya (Injil) itu adapetunjuk dan cahaya yang menerangidan membenarkan kitabsebelumnya, yaitu Taurat. Dan sebagaipetunjuk serta nasihat bagikaum yang bertakwa. Hendaknyapara pengikut Injil itu menjalankanhukum yang ada yang diturunkanAllah itu. Dan barangsiapatidak menjalankan hukumsesuai dengan yang diturunkanAllah maka mereka itu fasik (Q.,5: 46).Itulah pesan untuk orang yangmengikuti Injil. Setelah itu, barudatang pesan kepada Nabi kita:Dan sekarang MuhammadAku turunkan Kitab kepada engkaudengan benar, untuk mendukungkebenaran-kebenaran Kitabyang lalu, bahkan untuk memberikanperlindungan kepada Kitab-3192 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKitab Suci yang lalu, sekarangjalankan hukum antara merekasesuai dengan hukum yang diturunkanAllah, dan kamu janganmengikuti keinginan merekasehingga kamu nanti menyimpangdari kebenaran, setiap kelompokdi antara kamu telah Kami tetapkansyariat dan cara melaksanakansyariat tersebut; kalauseandainya Allah mau, Dia membuatkamu umat yang tunggal, tapiAllah ingin menguji kamu berkenaandengananugerah yangtelah diberikankepada kamuitu, dan sekarangberlombalombalahmenujukebaikan,kepada Tuhankembalimusemuanya, danTuhan yangakan menerangkanmengapa kamu berbeda (Q.,5: 48).SYARIAT DAN KESAMAANAGAMA-AGAMASebagai sebuah peristilahan dalamkhazanah agama Islam, “syariat”(syarî‘ah) adalah salah satu daribeberapa pokok persoalan yangmendominasi wacana kaum Muslim.Di sekitar perkataan itu terdapatpandangan dan pengertianyang amat mendalam dan meluas,yang membuat agama Islam, bahkansemua agama, tidak mungkinterwujud tanpanya.Pengertian-pengertian mendalamdan meluas, yang biasanyabersifat abstrak, selalu rawan terhadapdistorsi dan pengaburan,baik karena proses penyempitanataupun perluasannya secara tidakproporsional. Ibarat perjalananaliran air sebuah sungai, hulunyadengan sendirinyalebih murnidan jernih daripadahilirnya.Masuknya unsur-unsurluarke dalam perjalananaliran airsungai tidakmesti berartipencemaran—bahkan ada dariunsur campuran itu yang membuatbahan aslinya menjadi lebih kuatdan bermanfaat. Sekalipun demikian,mengetahui serba cukuptentang keaslian suatu pengertiantentu akan banyak bermanfaat. Halitu sangat ditekankan jika memangbenar yang terjadi dalam perjalanansejarah ialah distorsi dan pencemaranmakna.Dengan mengetahui keadaanaslinya, kita akan lebih mudahmengenali unsur-unsur pencemaranyang telah terjadi. Syariat sedemi-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3193


DEMOCRACY PROJECTkian penting dalam agama Islamdan kaum Muslim. Ketika pembicaraansekitar konsep syariat terasasedemikian ramai di kalangan masyarakat,maka memperoleh pengertianyang lebih “asli” dan “murni”tentang syariat adalah suatu keharusan.Hal ini di antaranyaberfungsi untuk dapat ikut mengarahkanpembicaraan kepada bentuk-bentukyang lebih absah,produktif, danbermanfaat.Salah satu distorsitentang pengertiansyariat—sekalipun terkesantidak mengganggu—ialahpandanganorang banyakbahwa seolah-olahkonseptentang “syariat” itu hanya adapada agama Islam (tegasnya, hanyaada pada agama islâm “versi terakhir”,yaitu islâm yang dibawa olehNabi Muhammad Saw.). Padahalyang sesungguhnya terjadi ialah,semua ajaran kepatuhan kepadaAllah (makna yang lebih fundamentalfrase Arab “dînullâh”)dengan sendirinya mengandungajaran tentang suatu bentuk syariat,sebab “syarî‘ah” itu sendiri artinya“jalan”, yaitu jalan menuju Tuhan,dengan cara melaksanakan ajaranajaran-Nya.Padanan konsep“syarî‘ah” dalam agama Islam ialahshirâth, sabîl, tharîqah, minhâj, danmansak. Semua itu mempunyaimakna dasar jalan, cara, atau metode.Dalam agama-agama lain,konsep-konsep itu dinyatakandalam peristilahan khas merekaseperti “dharma,” “marga,” dan“tao.” Nabi Isa Al-Masih juga menyebutdirinya sebagai “jalan,” sebabdengan mengikuti ajaran-ajaranTuhan yang diwahyukan kepadanya,manusiaakan berada di(Kepada jiwa yang beriman akandikatakan:) Wahai jiwa yangtenang! Kembalilah kepada Tuhanmudengan rasa lega dan diterimadengan rasa lega! Masuklahengkau ke dalam golongan hambahamba-Ku!Masuklah engkau kedalam surga-Ku!(Q., 89: 27-30).jalan yang benarmenujuTuhan.Selain “syarî‘ah,”perkataan,“syir‘ah”juga digunakandalam Al-Quran,dengan katakerja “syara‘a” yang artinya“menetapkan syariat.” Maka,disebutkan dalam Al-Quran, Dia(Allah) menetapkan syariat bagikamu, berupa agama (al-dîn, ajarankepatuhan), sebagaimana yang Diawariskan kepada Nuh, dan yangKami (Allah) wahyukan kepada engkau(Muhammad), dan yang Kami(Allah) wasiatkan kepada Ibrahim,Musa, dan Isa. Maka tegakkanlahagama itu, dan janganlah kamu berpecah-belahdi dalamnya. Terasa beratatas orang-orang musyrik apayang kamu serukan kepada merekai n i . Allah menarik (mendekatkan)3194 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkepada agama itu siapa pun yang dikehendaki-Nya,dan memberi petunjukkepada agama itu siapa pun yangmau kembali [kepada Allah] (Q.,42: 13).Jika kita cermati firman itu, jelaslahbahwa syariat itu bersifat samapada semua agama, yaitu darisegi pengertian fundamentalnya.Kita semua, para pemeluk agama,diperintahkan untuk bersatu dalampengertian-pengertian fundamentalitu, dan tidak boleh berpecah belah.Dan sangat menarik penegasan dalamfirman tersebut bahwa seruanuntuk bersatu dalam pengertianfundamental itu terasa amat beratpada orang-orang musyrik. Sebab,mereka tidak mengerti, atau tidaksanggup memahami, bahwa padadasarnya agama-agama itu adalahsatu, dan semua Nabi dan RasulTuhan mengajarkan hal yang sama,yaitu ajaran kepatuhan kepadaTuhan (dînullâh), yang kepatuhanitu harus dilakukan dengan sikappasrah dan tulus, dengan rasadamai (yaitu islâm atau “al-islâm”dalam pengertiannya yang palingdasar). Jika suatu kepatuhan kepadaTuhan dilakukan secara terpaksa,tanpa ketulusan dalam hati berdasarkaniman, maka ajaran kepatuhanatau dîn serupa itu dengan sendirinyatidak absah di sisi Tuhan,dan yang bersangkutan akan merugi.Karena itu, di dalam Al-Quran terdapat penuturan tentangorang-orang Arab nomad yangdatang kepada Nabi Saw. danmelaporkan “iman” mereka dengansikap bangga. Allah pun memerintahkanNabi untuk menanggapidengan menegaskan bahwa merekaitu baru “islâm” dalam artian sekadartunduk-patuh secara lahiri,sementara iman belum masuk dalamhati mereka (Q., 49: 14).Sikap patuh atau dîn selainpatuh kepada Allah dengan sikappasrah yang damai (al-islâm) tidakmerupakan sikap patuh yang benar.Dalam Al-Quran juga ditegaskanbahwa sikap pasrah yang damai atauislâm kepada Tuhan adalah ajaransemua kitab suci, namun banyakpenganut kitab suci itu yang memilikisikap berbeda (Q., 3: 19).Diterangkan pula bahwa pasrahyang damai itu adalah sikap semuapenghuni seluruh langit dan bumi(Q., 3: 85).SYARIAT YANG DIPAHAMISyariat seperti yang sekarangdipahami orang adalah hasil prosesevolusi sejarah ketika Islam ditinggalwafat oleh Nabi dan sudah merupakanagama yang menguasaiseluruh Arabia. Di tangan parasahabatnya, Islam mengalami ekspansike seluruh daerah yang olehorang Yunani dulu disebut Oikoumene(daerah berperadaban) danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3195


DEMOCRACY PROJECTmereka berhadapan dengan persoalanbagaimana mengatur masyarakat.Maka yang muncul adalahhukum yang dalam perkembangannyalebih identik dengan fiqih.Ilmu fiqihlah yang pertama munculdalam Islam. Karena begitu dominannyafiqih dalam persepsi umatIslam, maka iadisebut “syariat”,padahal sebetulnyasyariat artinyaseluruhagama. Sampaisekarang, pengertianini masihberlaku. Apalagiumat Islam adalah umat manusiayang pertama kali mendirikansebuah negara dengan rakyat tundukkepada hukum dan tidaksemata-mata kepada penguasa. Jadi,apa yang disebut dominasi hukumatau supremasi hukum itu dimulaidalam masyarakat Islam. Maka,karier politik atau jabatan apa punakan mudah dikejar kalau seseorangitu ahli hukum. Dalam suasanaseperti ini, semua orang belajarhukum, sehingga ulama menjadifuqaha, syariat menjadi samadengan hukum, dan Islam sendiriakhirnya menjadi sama dengan hukum.Sampai sekarang masih ada kecenderunganseperti itu. Hal inisama dengan di Amerika. DiIndonesia orang masuk ke fakultasSikap-sikap mengabaikan danmelanggar hukum serta aturanadalah tiranisme (thughyân) yangdalam berbagai kisah dalam Al-Quran digambarkan sebagai permusuhankepada Allah.hukum biasanya sebagai pilihan terakhir.Orang maunya menjadi dokter,tetapi mereka tidak lulus ataukarena alasan lain. Tetapi diAmerika, masuk fakultas hukumadalah yang paling sulit. Sekolahprofesional yang paling bergengsi diAmerika ialah hukum. Maka, kalauada rumah besar,orang Amerikaselalu berobsesithis belongs tolawyers. Maksudsaya, ada kesamaanantara Amerikasekarang denganzaman Islam zamandulu.Sedangkan dalam masyarakatIslam, secara sosiologis-politis keadaanitu sudah mati, yang adaadalah fosil—sama dengan hutanyang diawetkan dalam hiasan batuyang banyak dijual di tempatpariwisata. Hanya menjadi hiasansaja, hiasan yang awet tapi sebetulnyasudah mati. Syariat dalamarti sekarang ini kurang lebihadalah hiasan batu. Dulu syariathidup sekali dan merupakan suatusegi kelebihan umat Islam. Sekalipun,misalnya, pada zaman BaniUmayah ada banyak sekali penyimpangan,tetapi umat Islam masihmempunyai kelebihan dari masyarakatyang lain, yaitu mereka tundukkepada hukum.3196 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTJadi kalau ada keinginan untukkembali ke syariat Islam yang relevan,terutama ini harus dikaitkandengan penegakkan supremasihukum. Tetapi kalau yang dimaksuddengan hukum ialah syariatseperti yang dikembangkan duatiga abad setelah Nabi, maka kitabetul-betul bertemu dengan fosilfosil.Itulah sebabnya supaya fosilini menjadi relevan, agama harusdipahami sebegitu rupa; ilmu suci(sacred science)-nya apa, kemanusiaannyaapa, dan lain-lain, kemudianditarik pada level yangtinggi, untuk diturunkan kembalisesuai dengan kebutuhan ruang danwaktu. Kita memerlukan fiqih baru,hukum baru, yang masih sulitsekali sekarang ini. Tetapi insyaAllah saatnya nanti akan datang, karenaumat Islam seluruh duniasekarang ini sedang ke arah sana.SYIRIKTitik berat seruan atau dakwahAl-Quran ialah bagaimana supayamanusia beriman kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa, secara benar.Selanjutnya, jika kita perhatikandengan lebih teliti, argumenargumenAl-Quran dalam mengajakkepada iman itu sebagian besarditujukan kepada orang-orangmusyrik atau kaum politeis. Denganperkataan lain, problemnyaialah bagaimana mengubah manusiadari menganut paham tuhan(palsu) yang banyak (politeisme)kepada paham Ketuhanan YangMaha Esa (tauhid, Monoteisme).Dalam Kitab Suci memang disebutkanadanya suatu kelompokyang biasanya ditafsirkan sebagai kelompokpenganut ateisme, namundituturkan hanya sepintas lalu,yang mengisyaratkan bahwa kelompokitu kecil sekali dalammasyarakat (Q., 45: 23-26). Sebaliknya,kelompok yang palingbanyak menentang Nabi ialah kaumMusyrik.Meskipun kasusnya terjadi diMakkah dan sekitarnya (Hijaz khususnyadan Jazirah Arabia umumnya)pada sekitar lima belas abadyang lalu, signifikansinya bisa digeneralisasikanmeliputi seluruhumat manusia sejagad sampaisekarang. Yaitu bahwa problempokok manusia ialah politeisme.Sampai saat-saat terakhir di zamanmodern ini pun pandangan dansikap hidup politeistik tetap merupakansumber masalah dan kesulitanumat manusia.Ateisme sebagai problema, memangcukup nyata. Tetapi daripengamatan terhadap praktikorang-orang komunis abad ke-20ini, yang mencoba mengembangkandan menerapkan ateisme secara“ilmiah” dan “profesional,” ternyataEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3197


DEMOCRACY PROJECThasilnya justru lebih banyak berupabentuk-bentuk politeisme yangsangat kasar dan dengan kerasmemenjarakan kemanusiaan. Inibisa dilihat dari, misalnya, “politeisme”dalam bentuk pemujaandan kultus kepada para pemimpinseperti Stalin, Mao, dan Kim. Bahkandapat juga dikatakan bahwa komunismetelah tumbuh dan berkembangmenjadi padanan-agama(religion equivalent), dan para pemimpinkomunis menjadi padanan-padananTuhan (God equivalents;dalambahasa Al-Quran,andâd—Q., 2:165). Bahkan berbagaitingkah lakuorang komunis,seperti sikap penuh khidmat merekaketika menyanyikan lagu-lagutertentu atau membaca kutipankutipankarya seorang pemimpin,telah tumbuh dan berkembangmenjadi semacam ibadah atau padananibadah (rituals equiualent).Mungkin di kalangan mereka memangterdapat orang-orang ateistulen, seperti adanya kaum Dahrîyûndi kalangan orang-orang Arabyang kebanyakan musyrik itu, namunagaknya jelas jumlah kaumateis “tulen” itu kecil sekali.Jika kita perhatikan berbagaipraktik politeisme, baik yang “kuno”maupun yang “modern”, kitaakan dapat mengerti mengapa politeismeatau syirik itu dalam KitabSuci disebut sebagai dosa yangamat besar (Q., 31: 13), yang takakan diampuni Tuhan (Q., 4: 48).Yaitu karena setiap praktik syirikmenghasilkan efek pemenjaraanharkat manusia dan pemerosotannya,dan ini berarti melawan natureatau fitrah manusia sendiri sebagaimakhluk yang paling tinggidan dimuliakan Tuhan.Hakikat syirik, sama dengan mitos,adalah pengangkatan sesuatuselain Tuhan secara tidak benar (tidakhaqq, jadibâthil), sehinggamemiliki nilailebih tinggidaripada nilaimanusia sendiri.Dengan kata lain, orang yangmelakukan syirik akan dengansendirinya secara apriori menempatkandiri dan harkat serta martabatnyalebih rendah daripadaobjek yang disyirikkan itu. Jikaseseorang mensyirikkan suatu objekatau gejala alam, ataupun malahsesama manusia sendiri, denganjalan menumbuhkan dan mengembangkanberbagai pandangan mitologiskepada objek, gejala ataumanusia itu, maka orang itu secaraapriori menempatkan dirinya dibawah “kekuasaan” objek, gejalaatau manusia yang disyirikkannyaitu. Jika berkelanjutan, orang itubisa terjerumus ke dalam pola danBarangsiapa menghadapkan dirinyamenentang Kebenaran tentu Iaakan hancur3198 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsikap hidup atas belas kasihan (“atthe mercy of”) sesuatu yang dimitoskanitu. Inilah salah satu hakikatbahwa ia telah kehilangan harkatdan martabat kemanusiaannya yangtinggi.SYIRIK KARENA KEBODOHANDalam pengertian yang longgardapat dikatakan bahwa alienasiialah situasi ketika seseorang tidaklagi bisa menguasai kembali ciptaannyasendiri, atau jika dibalik,ketika seseorang dikuasai oleh ciptaannyasendiri. Pengertian ini menyerupaiabstraksi konsep syirikdalam Islam. Syirik adalah suatusikap kejiwaan ketika orang dikuasaioleh benda-benda (dalam arti keagamaanmenyembah benda-bendaitu sebagai berhala). Apakah orangorangmodern tidak menyembahberhala? Kalau persoalannya dikuasaioleh ciptaannya sendiri, makaorang modern pun sebetulnyamengalami demikian.Dikisahkan dalam Al-Qurantentang Ibrahim yang bertanya(menggugat!) kepada ayahnya,Ayah, kenapa ayah menyembah sesuatuyang tidak mendengar dan tidakmelihat? (Q., 19: 42). Maksudnyaialah patung yang dibuatsendiri oleh ayah Ibrahim. Olehkarena itu, sebetulnya di dalamsyirik itu juga terselip suatu pengertianyang kira-kira kalau dielaborasimenurut bahasa sekarang adalahsama dengan pengertian alienasi.Orang yang syirik atau musyrik itusebetulnya mengalami alienasi.Ironisnya, itu terjadi bukan karenaketerpaksaan, misalnya orangmodern tidak mungkin lagi hiduptanpa kapal terbang, tanpa mobildan sebagainya. Pada zaman primitif,alienasi dialami karena kebodohan.Jadi, syirik memangmempunyai korelasi dengan kebodohan,yang dalam jargon Islamdisebut jahiliah.SYIRIK:MERENDAHKAN MANUSIAIman yang benar adalah imanyang mempunyai efek menaikkanmartabat manusia, bukan sebaliknya.Syirik disebut dosa yang palingbesar karena mempunyai efek memerosotkanharkat dan martabatmanusia. Manusia adalah sebaikbaikmakhluk, Kami telah menciptakanmanusia dalam bentuk yangterbaik (Q., 95: 4), sebab tidak adamakhluk yang lebih tinggi daripadamanusia. Jika semua ciptaan Tuhandivisualisasikan, maka bentuknyaadalah kerucut, dan manusia beradadi puncaknya. Dengan sendirinyamanusia terhadap alam harus melihatke bawah, tidak dalam artimenghina tetapi menyadari hierar-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3199


DEMOCRACY PROJECTkinya bahwa alam lebih rendah daridirinya sehingga dia harus tetapberada di atas. Sekali manusia melihatke atas pada alam, maka kerucutnyamenjadi terbalik, manusiamenjadi lebih rendah dari alam.Itulah syirik, yang secara antropologimerupakan mitologi itu sendiri.Syirik adalah membuat persamaankepada Tuhan. Dalam konsepIslam tidak ada yang lebih tinggidari manusia kecuali Tuhan.Karena itu, manusia harus melihatke atas hanya kepada Allah danyang lainnya harus dilihat ke bawah.Dengan begitu, iman akanmempunyai efek emansipasi, ataulebih tepatnya menempatkan manusiapada posisi sesuai dengandesain Tuhan sebagai makhluktertinggi. Kami telah menciptakanmanusia dalam bentuk yang terbaik.Kemudian Kami jatuhkan dia serendah-rendahnya(Q., 95: 4-5). Manusiaakan jatuh rendah kalaudikalahkan oleh batu, keris, kuburan,pohon besar, dan sebagainya.Padahal seluruh jagad raya dibuatlebih rendah dari manusia, DanDia menundukkan untukmu segalayang di langit dan di bumi, sebagai(karunia) dari Dia. Sungguh, dalamsemua itu adalah tanda-tanda bagigolongan orang berpikir (Q., 45: 13).Tauhid yang benar harus dipahamidalam rangka memandangalam ke bawah sehingga dapatmembuat orang menempati posisieksistensialnya sesuai dengan desainTuhan. Dengan tidak bertauhid,yakni memandang atasannya kepadaselain Allah, maka serta mertaorang akan menjadi lebih rendahdaripada sesembahannya. Konteksseperti inilah yang dinamakansyirik dalam Islam. Maka Al-Quranmemperingatkan bahwa semua dosabisa dimaafkan kecuali syirik.Tentu, dengan bertobat, persoalannyaakan lain lagi. Maksudnya,selain syirik, terdapat orang-orangyang meski tidak bertobat tetapdirahmati Allah untuk diampunidosanya. Sedangkan syirik harusmelalui tobat dengan meyakini lâilâha illallâh dalam bentuk negasiafirmasi, al-nafy wa al-itsbât. Artinya,untuk menuju iman yangbenar harus melalui proses membebaskandulu dari semua kepercayaan.Dan ini yang sulit, yangtidak bisa dilakukan oleh orangorangArab sebelum Nabi karenameskipun mereka memercayai Allahsebagai satu-satunya pencipta, tetapimenganggap Dia mempunyai serikat-serikat.Sedang yang dikehendakiIslam adalah melepaskan semuanyadan hanya menyisakankepada Allah.Berbagai keraguan kepada Tuhanyang tumbuh bersama ilmu pengetahuansebenarnya tidak salah karenaTuhan yang dikenal di Baratmemang bukan Tuhan yang sebenarnya.Ini adalah proses awalnya.3200 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKemudian iman yang benar adalahiman yang membawa efek mempertahankanharkat dan martabatmanusia. Oleh karena itu, orangmusyrik yang kemudian beriman,karena iman mempunyai efekemansipasi, maka martabatnya menaik.SYUKUR VS KUFURAda alasan bahwa orang berimanhendaknya mengucapkan syukurapabila mendapatkan keberhasilanatau kesuksesan. Dengan syukur,maka sebenarnya yang ada adalahrendah hati, tidak sombong yangdapat menjerumuskan dirinya. Sebabyang patut mendapatkan pujianhanyalah Allah Swt. Dalam sebuahhadis Nabi bersabda, “Pangkalpujian adalah Allah”.Rasa dan sikap syukur, pada sisilain juga merupakan perwujudankepercayaan kepada Allah Swt. Diamenyadari dan meyakini bahwakesuksesan yang diperolehnya bukankarena usahanya semata, tapijuga bantuan Allah Swt. Sikap syukur,tanpa disadari juga akan dapatmelahirkan sikap produktif, sebagaimanadinyatakan dalam kitabsuci Al-Quran, Dan ingatlah tatkalaTuhanmu memaklumkan, “Jika kamubersyukur, Aku akan memberitambahan (karunia) kepadamu; tetapijika kamu tidak bersyukur,sungguh azab-Ku dahsyat sekali” (Q.,14: 7).Sebaliknya, sifat tidak mau bersyukur(kufur) justru hanya akanmenjadikan dirinya pesimistis, seringdisebut counter productive,tidak produktif. Dalam kasus ini,dzikr atau mengingat Allah Swt.dalam bentuk wirid, dengan mengucapkansubhânallâh merupakansikap yang baik sekali dalam pensuciandiri. Karena Allahlah suatuhal dapat atau tidak dapat tercapai.Dengan begitu, orang yang bersyukurtidak akan mudah menjadiorang yang pesimistis akan masadepan dan inilah nilai hakikat ajarantakwa, yakni sikap yang dipenuhioleh pengharapan kepadaAllah Swt.Al-Quran menyatakan orangyang tidak bersyukur sebagai orangyang pesimis dengan ungkapan,“apakah ia berpikir bahwa AllahSwt. tidak mampu menjamin masadepannya?” Sebuah asumsi yangterdengar absurd, tidak masuk akalsama sekali. Allah Swt., seperti padaayat sebelumnya, telah menciptakandia dari tanah. Apalagi hanyamenjamin hidupnya, sebuah pekerjaanyang amat kecil bagi-Nya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3201


DEMOCRACY PROJECT3202 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3203


DEMOCRACY PROJECT3204 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTTADRÎJDi antara sifat Allah ialah YangMahabaik dan Mahabenar. Karenaitu jalan menuju kepada perkenanAllah ialah jalan menuju kebenaran,sehingga jalan itu sendiri ikutmendapatkan kualitas kebenaran(menjadi “jalan yang benar”),meskipun kebenaran “di jalan” ituadalah kebenaran yang terus bergerakdan dinamis, alias nisbi. Jalanitu benar adanya hanya karenamengarah atau menuju kepadaKebenaran Mutlak. Dengan demikianpengertian hakiki tentang“jalan” dengan sendirinya mengisyaratkanadanya gerak, yaknibahwa apa dan siapa pun yang bergerakmenuju jalan dan menempuhnya,maka ia harus bergerakmenuju suatu tujuan. Etos gerakini tinggi sekali dalam Islam, yangdalam Kitab Suci dikaitkan denganide benar dan semangat tentanghijrah (Q., 4: 97 dan 100; Q., 29:26). Dan ide dasar tentang jihâd,ijtihâd dan mujâhadah (berakar katajuhd artinya usaha penuh kesungguhan)juga sangat erat terkait denganetos gerak dan jalan yangdinamis dan tidak kenal henti.Karena itu dijanjikan dalam KitabSuci bahwa barangsiapa melakukanusaha penuh kesungguhan, makaAllah akan menunjukkan berbagai(tidak satu!) jalan menuju kepada-Nya (Q., 29: 69).Ide tentang pertumbuhan danperkembangan dengan sendirinyamengandung makna ide tentangpenahapan (tadrîj, pembagian ataupengenalan derajat-derajat atautingkat-tingkat pertumbuhan). Darisudut penahapan ini, sesuai denganparadigma tentang jalan dan etosgerak yang dinamis dalam ajaranIslam di atas, maka tidak adapenyelesaian “sekali untuk selamanya”atas masalah hidup yang senantiasabergerak dan berubah ini.Suatu bentuk penyelesaian atassuatu masalah hanya absah untukmasa dan tempatnya. Itu pundengan syarat bahwa penyelesaianitu “berbicara” kepada masa dantempat yang bersangkutan, yangdimungkinkan hanya jika telahterjadi “pembacaan” yang tepat atasmasa dan tempat itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3203


DEMOCRACY PROJECTHal tersebut tidak berarti bahwakita dibenarkan membiarkan diridalam relativisme yang tidak terkendalisehingga tidak ada pendiriandan kehilangan keberanianberbuat. Setiap bentuk penyelesaianmasalah yang kita temukan danyakini kebenarannya untuk saat dantempat tertentu, untuk sementaraharus dilaksanakan dengan tulusdan sungguh-sungguh; namun, kitaharus pula tetap terbuka untuk setiapperbaikan dan kemajuan. Denganbegitu kita dapat memenuhigambaran Nabi Saw. bahwa kaumberiman ialah mereka yang padahari ini lebih baik daripada merekapada hari kemarin, dan merekayang pada hari esok lebih baik daripadamereka pada hari ini.TAFSIR AL-MARAGHI ANTARABI AL-RA’YI DAN SEJARAHTitik berat tafsir bi al-ra’yi adalahpendapat akal, atau penalaran rasional.Dalam tafsir Al-Maraghi, meskipunmengikuti Abduh, penulisnyajuga mementingkan riwayat.Sebagai contoh, ketika menafsirkanpembagian waris 2:1 untuk laki-lakidan perempuan, itu diperlukantidak secara mutlak, bukan sematamatahasil intelektualisasi tetapijuga berdasarkan riwayat. Hanya sajariwayat-riwayat itu ada yang sampaipada orang lain dan ada yang tidak,ada yang diakui dan ada yangtidak. Di sinilah letak kontroversinya.Penggunaan banyak riwayatdalam tafsir Al-Maraghi tidak secaraotomatis mendudukkannya sebagaitafsir sejarah. Al-Maraghi berada diantara bi al-ra’yi dan sejarah (somewherein beetwen) meskipun lebihberat ke tafsir bi al-ra’yi. Namunsebagai seorang Sunni terkemuka diMakkah, cukup mengejutkan ketikadalam mukadimahnya disebutkanbahwa tafsirnya juga menggunakantafsir Al-Zamakhsyari yang sangatMu’tazilah. Di sinilah kehebatanAl-Maraghi, unsur-unsur tafsirAl-Zamakhsyari diramu sedemikianrupa dengan meletakkannya secaratersebar sehingga tidak tampak.TAFSIR ANALITISJika kita melihat buku-bukutafsirnya, akan timbul kesan bahwaQuraish Shihab adalah salah seorangpemikir Islam Indonesia kontemporeryang memiliki perspektifperbandingan (comparative perspective)yang kuat, sehingga ia tidakdogmatis. Perspektif perbandinganpada dasarnya telah menjadi tradisipemikiran Islam klasik, sepertiterlihat dalam buku Al-Milal waAl-Nihal karangan Al-Syahrastaniyang berisikan tentang agama-agamadan aliran-aliran keagamaan.3204 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTNamun, kekuatan Quraish terletakpada komparasinya yang mendalamdan lengkap (exhaustif), tidak dibatasipada aliran tertentu.Salah satu tafsir populer di pesantren,yang bahkan kepopulerannyadiakui di seluruh dunia, khususnyaSunni, adalah tafsir IbnKatsir. Dalam tafsirnya, Ibn Katsirjuga banyak melakukan komparasi,tetapi karena bersifat tahlîlî (analitis),maka tafsirnya tidak fokus.Dia mengikuti dalil lama yangsudah dikenal di kalangan mufassirbahwa Al-Quran sebaiknya ditafsirkanoleh dirinya sendiri atau—dalam bahasa Quraish—biarlah Al-Quran bicara sendiri.Tidak terfokusnya pembahasansuatu masalah pada satu tempat,seperti dalam tafsir tahlîlî, menjadiproblem tersendiri, karena ketikahendak membahas suatu masalah,kita harus mencarinya di berbagaitempat dalam tafsir itu. Betapa sulitnyaapabila kita harus membacasatu persatu dan membuka lembarperlembar kitab hanya untuk membahassuatu masalah. Untunglah,berkat teknologi modern seperti komputer,kini semuanya sudah dimasukkandalam compact disc yangmempermudah pencarian.Implikasi dari kemajuan teknologiini, ijtihad akan lebih mudahdilakukan pada masa sekarang daripadazaman dahulu. Memang,Imam Al-Ghazali menulis Ihyâ’‘Ulûm Al-Dîn pada saat etos duniaIslam di bidang ilmu begitu tinggi,dan semua naskah ditulis dengantangan. Penulis-penulis profesional(khuththâth) yang kerjanya cepat sekalipun bermunculan. Naskahnaskahdibawa empunya kepadakhuththâth untuk ditulis. Oleh karenaitu, di akhir tulisan biasanya diberitanggal dan nama penulis, untukkepentingan otentifikasi. Kini,dalam memperbanyak naskah,orang cenderung memakai foto copymeskipun sebenarnya itu melanggaraturan.Ungkapan di atas menggambarkanbetapa sulitnya menjelajah ilmu pengetahuan.Menghafal merupakansalah satu cara yang tepat agar tidakselalu membawa buku. Ada ceritamenarik dari Al-Ghazali dalam masalahini. Ketika akan pindah tempatdan dirampok di jalan, Al-Ghazalimempersilahkan perampok itu mengambilhartanya, bukan bukunya.Sebagai ulama, ia lebih memerlukanbuku-buku itu. Tetapi perampok itumalah menyebut Al-Ghazali bodoh,karena ia tidak akan dapat mengajartanpa buku. Dongeng tentang Al-Ghazali ini menunjukkan betapapentingnya menghafal.TAFSIR BAHASA INDONESIATafsir Al-Quran berbahasa Indonesiayang lengkap adalah tafsirEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3205


DEMOCRACY PROJECTyang dikeluarkan oleh DepartemenAgama Republik Indonesia. Tafsirini sebenarnya merupakan tafsircatatan kaki (footnote), seperti tafsirkarya Yusuf Ali.Namun, karenadikerjakan olehsebuah tim, m-aka tafsir DepartemenAgamaini merupakanhasil kompromiyang seringmembingungkan.Tafsir berbahasaIndonesialainnya dan mirip dengan tafsir Al-Jalâlayn adalah tafsir Ahmad Hasandari Persis, yang harfiah, sederhana,dan tidak banyak berisiko. Sayangnya,ia menggunakan bahasaMelayu klasik, sehingga banyaksekali ditemukan kejanggalan.Yang menarik adalah terjemahAl-Quran Mahmud Yunus, yangdiakuinya sebagai tafsir dan bukanterjemah. Dilihat dari wujudnya,terjemah sama dengan tafsir, tetapidari sudut klaim, itu berbeda.Dengan menyebutnya tafsir, berartiMahmud Yunus mengakui adanyaintervensi dalam penerjemahannya.Atau, dengan menyebutnya sebagaitafsir, paling tidak Mahmud Yunusmencoba untuk jujur, karena bahasaArab tidak selalu dapat diartikandengan bahasa Indonesia secaratepat. Di sini, berlaku konsep kesepadanan(equivalent) dan koherensi(coherence), di mana menerjemahkantidak selalu kata demi kata dan,karena itu, dalam setiap penerjemahanintervensipenerjemah telahmasuk. Penerjemahanbismillâhirrahmânirrahîmdengan “DenganNama Allahyang Maha Pengasihdan Mahapenyayang”,misalnya, sebenarnyasudah terintervensi. Olehkarena itu, klaim Mahmud Yunuspatutlah dihargai.TAFSIR DAN TERJEMAHPenting sekali berbicara tentangmasalah tafsir dan usaha menafsirkanKitab Suci. Pokok persoalannyaialah bagaimana kita membuatKitab Suci dengan segala pesan danajarannya dipahami umat manusia,sebab Kitab Suci itu dirancangsebagai petunjuk untuk seluruhumat manusia. Namun karenaumat manusia terdiri dari bermacambahasa (bahkan perbedaanbahasa umat manusia itu justrudisebutkan dalam Al-Quran sendirisebagai salah satu ayat Allah juga—Q., 30: 22), maka usaha mene-3206 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrangkan, menjelaskan, dan menafsirkanAl-Quran juga menyangkutkemungkinan menerjemahkannyake dalam bahasabahasalain, yakni, selain BahasaArab. Persoalan ini telah menjadiperhatian para ulama Salaf, salahseorangnya ialah Ibn Taimiyah.Dalam sebuah kitabnya ia menjelaskandemikian:“Terjemah dan tafsir adalah tigatingkat:Pertama: terjemah kata-katatunggal, seperti mengganti sebuahkata-kata dengan padanannya.Dalam terjemah ini Anda hendakmengetahui bahwa yang dimaksudkandengan kata-kata tertentu itubagi orang-orang tertentu adalahmakna yang sama yang dimaksudkandalam kata-kata tertentu (yanglain) oleh orang-orang tertentuyang lain. Ini adalah ilmu yangbermanfaat, sebab banyak orangyang mengaitkan makna dengankata-kata tertentu, sehingga ia tidakmemerlukan kedua kata sekaligus.Kedua: terjemah makna dan penjelasannya,yaitu dengan memberigambaran makna kepada lawan bicara.Penggambaran makna dan penjelasannyaitu baginya adalah nilaitambah atas terjemah kata-kata saja,sebagaimana usaha memberi penjelasankepada seorang Arab maknasebuah kitab Arab yang kata-kataArabnya sudah didengarnya, tetapiia tidak mempunyai gambaran dantidak mengerti maknanya. Penggambaranmakna itu dapat dilakukandengan menjelaskan katakataitu sendiri atau padanannya,sebab penggambaran itu merupakanrangkaian kualitas-kualitas(makna yang terkandung) dalamkosakata-kosakata yang dipahamilawan bicara, yang rangkaian itumerupakan gambaran makna tersebut,baik melalui pendefinisianataupun aproksimasi.Ketiga: penjelasan tentang keotentikangambaran tersebut danpembuktian kebenarannya denganmenyebutkan bukti dan analogiyang mendukung makna tersebut,baik dengan pembuktian abstrakumum (generalisasi) atau denganpembuktian yang menjelaskan ‘illat(ratio, alasan dasar) adanya pengertianitu.Telah diketahui bahwa umat(Islam) diperintahkan menyampaikanAl-Quran, lafal dan maknanyasecara sekaligus, sebagaimanaRasulullah Saw. telah diperintah.Penyampaian pesan Allah itu tidakbisa tidak mesti demikian, danpenyampaiannya kepada orang‘Ajam (non-Arab) kadang-kadangmemerlukan terjemahan untukmereka, sehingga perlu diterjemahkansedapat-dapatnya. Dan terjemahitu sendiri kadang-kadangmemerlukan penggunaan perumpamaan-perumpamaanuntuk menggambarkanberbagai makna yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3207


DEMOCRACY PROJECTada, dan hal ini akan merupakanunsur penyempurnaan terjemah.”Jadi sesungguhnya terjemahadalah suatu tafsir, dan usaha menerjemahkanadalah pada hakikatnyajuga usaha menafsirkan. Sebabsetiap usaha pengalihan bahasa akanmelibatkan pengetahuan orangyang melakukannya, dengan kualifikasikurang dan lebih, jadi tidaksempurna. Seperti dapat dipahamidari kutipan di atas, Ibn Taimiyahmembolehkan, bahkan jika perlumengharuskan, penerjemahan Al-Quran untuk yang memerlukan,yaitu orang-orang Muslim non-Arab (‘Ajam). Padahal dalam menerjemahkanitu, sama dengandalam menafsirkan, selalu ada risikokekurangan atau kesalahan. Namunitu semua dapat diberikan penilaiandalam kerangka ijtihad: jika benardapat pahala ganda, dan jika salah(secara tidak sengaja) masih dapatpahala tunggal (sesuai dengan penegasansebuah sabda Nabi Saw.).TAFSIR LAHIR SEBAGAI ILMUSebagai ilmu, tafsir merupakanmedan perebutan antarberbagaialiran dalam Islam. Setiap orangmempunyai tafsir sendiri, sebagaisarana mengonsolidasikan dan kemudianmengukuhkan pahamnya.Kitab tafsir klasik terakhir yangmuncul adalah Al-Manâr karanganMuhammad Abduh dan RasyidRidla. Kitab tafsir ini berpengaruhluas di seluruh dunia, hingga adaanekdot bahwa Ahmad Dahlanmendirikan Muhammadiyah karenamempunyai akses kepada tafsir Al-Manâr yang, saat itu, dinyatakanterlarang oleh Belanda karena mengandungbanyak ungkapan-ungkapanpatriotik, seperti kewajibanmembela negara. Anekdot inimungkin ada benarnya, karenaMuhammadiyah memang sangatberorientasi kepada MuhammadAbduh.Format isi tafsir Al-Manâr kuranglebih mendekati tafsirmawdlû‘î. Pembahasan dalam tafsirini bersifat tematik (topical interpretation):topik-topik yang berkenaandengan suatu masalah dikumpulkan,kemudian ditafsirkan.Tafsir seperti ini lebih praktis sehinggadapat dengan cepat memberikanrespons kepada persoalanpersoalanyang muncul.Lahirnya tafsir sebagai ilmu lebihdisebabkan banyaknya ayat atau kalimatdalam Al-Quran yang mengundangberagam penafsiran (interpretable).Penentuan suatu ayat ataukalimat itu interpretable atau tidak,juga sangat relatif. Misalnya, perkataansurga. Kita percaya denganadanya surga, bahwa kalau nantimati, orang baik akan masuk surga.Bagi sebagian orang, perkatan surga(jannah) tidak interpretable, tetapi3208 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbagi sebagian yang lain tidaklahdemikian. Hal ini karena kalau dikembalikankepada Al-Quran,ternyata ada peluang bagi beragaminterpretasi perkataan surga.Sejak kecil kita diberi gambaranbahwa surga adalah sebuah tempatmewah, di dalamnya ada rumahyang indah dan segala buah-buahanyang tidak pernah habis. Sebagaibahan dakwah/tablig,penggambaranini memangmenarik.Namun, kalau ditelitilebih jauh,ternyata dalam Al-Quran terdapatbeberapa ayatyang menyebutkanbahwa gambaran itu sebagaimetafor. Perumpamaan taman surga,yang dijanjikan kepada orang yangbertakwa; di dalamnya terdapatsungai-sungai yang airnya tak pernahpayau, dan sungai-sungai air susuyang rasanya tidak pernah berubah;dan sungai-sungai air anggur yanglezat bagi mereka minum (ada sungaidari ‘whiski’ yang bakal menyegarkansiapa saja yang mau minum—NM);dan sungai-sungai madu yang murnidan bersih (Q., 47: 15).TAFSIR MAWDLÛ‘Î: KOMPARASI,METODOLOGI, DAN WAWASANDalam tafsir mawdlû‘î, selainkomparasi, persoalan metodologiyang lebih komprehensif juga dilibatkan.Sebagai contoh, ketika masalahperempuan hendak tafsirkan,maka yang dicari tidak semata ayatayatyang mengandung perkataanperempuan, tetapisemua ayatKetahuilah olehmu (sekalian),bahwa kehidupan dunia hanyalahpermainan, kemegahan, dan salingberbangga di antara kamu, (berlomba)dalam kekayaan dan anakketurunan.(Q., 57: 20)yang berkaitandengan perempuan,sepertiperkawinan dantalak. Kalau hanyamencari ayatayatyang mengandungkataperempuan, tanpa menyertakan ayatayattentang perkawinan dan talakyang tidak ada kata perempuannya,maka tafsirnya terbatas sekali danbisa salah. Hal ini dikarenakanbanyak firman yang berkenaan denganperempuan tetapi tidak menggunakanperkataan perempuan. Dengan demikian,tantangan tafsir mawdlû‘îadalah masalah wawasan.Tafsir, meskipun ladang perebutan(the battlefield) untukmemperoleh legitimasi, tetapi itubukan menjadi motif utamanya.Titik pertama penulis-penulis tafsiradalah komitmen yang tulus.Muhammad Abduh, ThanthawiJauhari atau bahkan Zamakhsyari—Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3209


DEMOCRACY PROJECTseorang Mu’tazilah yang tafsirnyasangat filosofis-rasionalistik—semuanyatulus. Begitu juga denganAl-Razi, Ibn Katsir, Al-Thabari,dan yang lainnya. Karena tafsirsebagai battlefield, maka orang berbeda-bedamenerimanya; denganalasan masing-masing, orang bisamenerima tafsir ini dan menolaktafsir itu sementara yang lainmenerima yang itu dan menolakyang ini. Apa yang dilakukan KiaiNawawi Banten dalam tafsirnya,Anwâr Al-Tanzîl, yang banyakmenggunakan unsur-unsur Mu’tazilahmeskipun ia orang Banten yangsangat Sunni sungguh menarik. Disini ada semacam unsur liberalisme.Hal yang sama juga ia lakukandalam tafsir Al-Munîr-nya.Muhammad Abduh, sebagaiseorang pemikir-pembaru, mendorongterjadinya proses-prosespembaratan di Mesir. Ide-ide pembaruanAbduh ditanggapi secaraberbeda oleh murid-muridnya,sehingga lahirlah pemikir-pemikirliberal, seperti Thaha Husein danAbdul Aziz Fahmi. LiberalismeThaha Husein tampak pada idenyabahwa Mesir sebetulnya bagian dariBarat dan, karena itu, harus menjadiBarat; sedangkan liberalismeAbdul Aziz Fahmi tampak padaidenya untuk mengganti hurufArab dengan huruf latin. Lahirnyamurid-murid yang liberal itu menyebabkanbanyak kritik terhadapAbduh sepeninggalnya. BukuIttijâhât Al-Tafsîr fî ‘Ashr Al-Hadîts(tendensi-tendensi tafsir di zamanmodern), misalnya, mengutukAbduh secara habis-habisan. Iadituduh sebagai agen Yahudi,Inggris, dan Masonry—semacamgerakan sufi yang didukung orangYahudi.Secara umum, setiap pembahasanmengenai Islam dapat disebutsebagai tafsir mawdlû‘î. Masalahperang, jihad, dan perbudakandalam Islam, untuk menyebutbeberapa contoh, jelas sekali merupakangarapan tafsir Maudlû’i.Hanya yang menjadi persoalankemudian adalah ittijâhât (kecenderungan)-nyamau dibawa kemana. Kecenderungan itu ada yangmenyangkut masalah preposition,pendirian yang sudah ditetapkanlebih dahulu, dan ada yang menyangkutmasalah metodologi.Penggunaan pure metodologi akanmenghasilkan tafsir yang buruk bilatidak dikembangkan secara maksimal.Maksimalisasi metodologisangat dibutuhkan, agar tidakterjebak pada pandangan sempit.Inilah yang dilakukan AbdullahYusuf Ali dalam tafsirnya, The HolyQuran, Text, Translation, andCommentary. Meskipun liberal,tafsir ini dibuat dengan banyakmenggunakan bahan-bahan klasik3210 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan diolah melalui metodologikomparatif yang matang. Tidaklahmengherankan kalau ia menjaditafsir yang highly otorized, diterimabanyak orang, bahkan PemerintahSaudi Arabia pun mensponsoripenyebarannya ke seluruh dunia.Di Indonesia tafsir ini sudah diterjemahkanoleh Ali Audah.Kelebihantafsir mawdû‘îterletak padaadanya kesempatanbagi penggunaanpendekatankomparatifdengan mengambilbahan darimana saja danselesai di situ.Meskipun dalamtafsir tahlîlî dapat dilakukan pendekatankomparatif, pendekatan inimenjadi tidak praktis, karena kalaubertemu masalah yang sama padaayat lain, dapat terjadi pengulangan.Itulah sebabnya, mengapatafsir-tafsir Tahlîlî cenderung menjadiberjilid-jilid. Misalnya, tafsirAl-Manâr. Meskipun belum selesai,tafsir ini sudah belasan jilid. Begitujuga Tafsir Al-Azhar karya BuyaHamka yang “liberal” tetapi tidakefektif karena berjilid-jilid, kecualisebagai referensi.TAHÎYAH: UCAPAN SELAMATTakwa itu dimulai dengan ingatkepada Allah yang disebut denganzikir. Shalat pun sebetulnya dirancangagar kita selalu ingat kepadaAllah, seperti firman-Nya kepadaNabi Musa, Tegakkanlahshalat untuk mengingat Aku (Q.,20: 14). Dalamfirman yang laindisebutkanbahwa shalatitu mencegahdari perbuatanyang keji danjahat. ... shalatmencegah orangdari perbuatanyang keji danmungkar, danmengingat Allah sungguh agung(dalam hidup) (Q 29: 45).Kalimat “dan mengingat Allahsungguh agung (dalam hidup) ”(dalam bahasa Al-Quran “waladzikrullâhi akbar”) ada yangmengartikan sebagai penegasantujuan dari shalat. Tapi juga adayang mengartikan sebagai peringatanbahwa shalat itu memangmencegah kita dari perbuatan jahatkarena kita ingat kepada Allah.Dalam shalat, salah satu yang haruskita renungkan dengan mendalamialah bacaan tahîyah pada dudukterakhir. Tahîyah artinya peng-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3211


DEMOCRACY PROJECTucapan selamat atau tegur sapa.Greeting dalam bahasa Inggrisnya.Kalau kita menyebutkan lafal altahîyatulillâhi wa al-shalawâtu waal-thayyibâtu dengan beberapavariasinya, maka sebetulnya ituadalah ucapan salam kita kepadaTuhan.Sesuai ketentuan Allah bahwakalau kita diucapi salam, maka kitawajib membalas, setidak-tidaknyasepadan, atau sedapat mungkinyang lebih baik. Apabila kamu diberisalam, balaslah dengan carayang lebih baik, atau (sedikitnya)dengan salam yang sama. Dan atassegalanya Allah membuat perhitungan(Q., 4: 86). Maka kalau kitamengucapkan salam kepada Tuhan,tentu Tuhan pun membalas salamkita. Tentu saja Tuhan membalassalam dengan cara yang sesuai dengansifat-Nya yang tidak bisa dilukiskan.Tetapi Al-Quran menggambarkanbahwa salah satu bentukkebahagiaan di surga nantiadalah kita selalu mendapatkanucapan salam dari Tuhan. Salam!Sebuah firman (sapaan) dari TuhanMaha Pengasih (Q., 36: 58).Setelah salam pada Tuhan, kitaucapkan salam kepada Nabi. Selanjutnyakita ucapkan salam kepadasesama manusia, dimulaidengan diri kita sendiri dan orangorangyang saleh di sekitar kita.Semuanya adalah gambaran mengenaihubungan-hubungan yangakrab dan intim. Oleh agama, kitamemang tidak diajarkan mengetahuiTuhan, tetapi diajarkan bagaimanakita akrab dengan Tuhan,taqarrub. Akrab adalah kata-kataIndonesia yang dipinjam dari bahasaArab aqrab yang artinya sangatdekat atau sangat intim.TAHLILANBAGIAN DARI BUDAYAArti sebenarnya tahlil (Arab:tahlîl) adalah membaca lâ ilâhaillallâh. Dalam arti populer, tahlilmerupakan upacara mendoakanruh yang sudah meninggal. Tahlildalam pengertian ini memangbagian dari Islam. Namun, tahlil(tahlilan) yang merupakan faktorbudaya, memang masalah kontroversial:boleh atau tidak. Masingmasingkita bebas menganut yangmana. Tahlilan sebenarnya tidakapa-apa dilakukan, asal jelas dalampersepsi kita bahwa itu bukan bagiandari agama, tetapi merupakanbudaya saja, yang kemudian dijadikansebagai suatu kesempatan untukikut berdoa bersama-sama bagiruh yang meninggal.Dalam tahlilan ada yang disebutmengirim doa atau mendoakan.Hanya saja, harus diingat bahwadoa yang lebih mungkin dikabulkanAllah adalah doa yang disertaidengan perbuatan baik. Oleh ka-3212 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrena itu, kalau kita ingin doa dikabulkanoleh Allah, sertailah doaitu dengan perbuatan baik. Perbuatanbaik inilah yang oleh sebagianulama dipandang sebagaiwashîlah, seperti dikatakan dalamfirman Allah, Barang siapa mengharappertemuan dengan Tuhan,kerjakanlah amal kebaikan, dandalam beribadat dengan Tuhanjanganlah persekutukan dengan siapapun (Q., 18: 110).Pada dasarnya, selamatan merupakanupaya untuk berbuat baik,yaitu mengajak tetangga makanbersama. Itu baik sekali, sepertipernah Rasulullah pesankan, kalaukamu masak gulai kambing makaperbanyaklah airnya) supaya bisadibagi kepada tetanggamu.Selamatan hari ketujuh setelahseseorang meninggal memang adakaitannya dengan agama Hindu.Sebenarnya ada cara untuk tidakterjerumus kepada bid’ah dansyirik, yaitu dengan melihatnyasebagai bagian dari budaya, bukanagama. Seperti sarung, meskipun diIndonesia ada korelasi antara keislamandan “sarungan”, ia tetapbagian dari budaya, bukan agama.TAHUN BARU HIJRIAHSetiap tahun diperingati tahunbaru Hijri, yaitu tahun baru dalamkalender Islam yang perhitungannyadi mulai dari kepindahan atauhijrah Nabi Saw. dari Makkah keMadinah. Adapun yang menetapkansistem kalender Islam ini ialahKhalifah ‘Umar ibn Al-Khaththâb.Khalifah ini memang banyak sekalimembuat “inovasi” di bidang sosial-politik.Selain menetapkankalender Hijri, beliau juga antaralain membuat bayt al-mâl (baca:baitulmal), semacam Pusat BendaharaNegara (atau, di Amerika,Federal Reserve). Beliau juga membuatsemacam sistem daftar gajipara tentara Islam, yang disebutdîwân, dan lain-lain.Keputusannya untuk menjadikanHijrah Nabi Saw. sebagaipermulaan kalender Islam cukupmenarik. Sebelum dibuat keputusanitu, sebenarnya ada berbagai usultentang kapan sebaiknya kalenderIslam itu dimulai perhitungannya.Saat kelahiran Nabi adalah titikawal yang baik untuk kalender itu.Hal serupa dilakukan oleh orangorangNasrani, yang memulaiperhitungan kalender mereka darisaat kelahiran Nabi Isa Al-Masih(menurut pendapat mereka, yaituakhir Desember, lalu dibulatkan 1Januari). Maka kalender merekadalam bahasa Arab disebut kalendermîlâdî (kelahiran), selainjuga biasa disebut kalender Masîhî(Masehi).Namun Umar tidak menerimaide-ide tersebut. Beliau menerimaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3213


DEMOCRACY PROJECTsalah satu ide yang muncul, yaituide penghitungan kalender Islamitu dari Hijrah Nabi Saw. Sebab,dalam pandangan ‘Umar, Hijrahadalah peristiwa yang membalikkankeseluruhan perjalanan perjuanganNabi menegakkan kebenaran. Hijrahadalah “turning point” perjuanganRasulullah. Bila di Makkahselama 13 tahun, beliau berhasilmenanamkan iman kepada Allahdan mendidik akhlak pribadipribadipara sahabat yang jumlahnyatidak terlalu besar, maka setelahhijrah, di Madinah, langkah perjuanganbeliau meningkat, yaitumembentuk masyarakat politik.Karena itu nama kota beliau berhijrah,Yatsrib, beliau ubah menjadiMadinah, yang maknanya ialah“kota” “tempat peradaban”, hidupberadab, berkesopanan, dan teraturdengan hukum-hukum yang ditaati oleh semua warga. Namalengkapnya ialah Madînat al-Rasûl(baca: Madînaturrasûl) atau Madînatal-Nabî (baca: Madînatunnabî),artinya “Kota Rasul” atau “KotaNabi” (penamaan ini bisa dibandingkandengan “Constantionapolis,”“Ahmadabad,” Aligarh,” “Fatihpuri,””Singapura,” dan lain-lain).Jadi salah satu makna Hijrah ituialah peningkatan kualitatif perjuanganbersama menciptakanmasyarakat yang sebaik-baiknya.Sebutlah, mirip dengan slogan“tinggal landas” bangsa kita sekarangini. Dan ciri amat menonjol masyarakatIslam pimpinan Rasulullahyang “tinggal landas” setelah Hijrahitu ialah peradaban, civilisasi dankehidupan teratur (Arab: madanîyahatau tamaddun, semuanya satu akarkata dengan madînah) yang dilandasioleh jiwa persaudaraan (almu’akhah,ukhûwah) di antarasemua anggota masyarakat satusama lainnya. Bahkan jiwa persaudaraanitu mula-mula meliputikelompok Yahudi Madinah (hanyasayang, kaum Yahudi ini satu persatu melakukan pengkhianatan,dan harus dihukum secara setimpal).Maka memperingati Hijrahadalah juga memperingati pergantiannama kota Yatsrib menjadiMadinah. Pergantian itu melambangkanpeningkatan tata hidup yangber-madanîyah, ber-civilisasi, beradab,dan berbudaya. Dan itulahmemang yang dibangun Nabi Saw.setelah Hijrah.TAHUN KESEDIHANTelah lewat lebih dari sepuluhtahun Nabi berjuang menegakkankebenaran di Makkah, namun hasilnyatidak terlalu menggembirakan.Nabi justru mengalami lebihbanyak kesulitan karena kematianistri beliau, Khadîjah, yang selamaini mendukung dan memberanikan3214 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbeliau dengan amat setia. Setelah ituwafat pula paman beliau, AbuThalib (ayah Ali, yang kelak menjadimenantu beliau dan terpilih sebagaikhalifah keempat). Sebagaitokoh besar klannya, Abu Thalibdengan penuhketulusan dantanggung jawabmelindungi Nabi,seorang anggotaklan dan kemenakannya,dariserangan orang-orang kafirMakkah. Karena wibawanya, perlindunganitu sangat efektif, danuntuk selama ini Nabi merasaaman, dengan gangguan yang tidakberarti.Kematian Khadîjah dan AbuThalib membuat tahun kesepuluhdari Kenabian menjadi tahun yangamat sulit bagi Nabi, maka disebut“tahun kesedihan” (‘âm al-huzn).Kini jalan terbuka lebar bagi kaumkafir Makkah untuk menyiksa Nabidan menghalangi tugas suci beliau.Suatu saat, misalnya, Nabi masukrumah dengan kepala beliau penuhpasir, akibat ulah seorang Quraisyyang dungu. Salah seorang putribeliau menolong Nabi membersihkankepalanya dari pasir, sambilmenangis. Nabi menasihatinya: “Janganlahengkau menangis, wahaianakku, sebab Allah akan melindungiayahmu.” Beliau juga mengatakan:“Orang Quraisy tidakDan Dia bersama kamu di manapun kamu berada. Dan Allahmelihat apa yang kamu kerjakan.dapat berbuat sesuatu yang tidakaku sukai, sampai meninggalnyaAbu Thalib.”Karena merasakan kerasnyaperlawanan kaum Quraisy Makkah,Nabi Saw. mencoba menyampaikanseruan suci beliaukeluar kota.Tha’if merupakankota pilihanyang wajar. Selainjaraknya(Q., 57: 4)yang tidak begitujauh dari Makkah, kota itumenduduki tempat kedua terpentingdalam jajaran kota-kota diHijaz. Karena terletak di pegunungandengan udara yang segardan tanah yang subur, Tha’if menjaditempat peristirahatan parasaudagar kaya dari Makkah, denganvila-vila dan kebun-kebun yangindah. Disertai oleh Zaid (IbnHaritsah), Nabi datang ke kota itudan menyampaikan seruan beliau.Tetapi, sama dengan di Makkah,Nabi menjumpai penolakan danperlawanan yang keras dari pendudukTha’if. Atas hasutan tokohmereka, penduduk Tha’if beramairamaimenghalau Nabi dan Zaid,sambil melempari keduanya denganbatu.Dalam keadaan luka parah Nabidan Zaid meninggalkan Tha’if.Beliau berdua sedikit tertolong olehkebaikan dua orang pemilik kebundi luar kota yang melihat Nabi danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3215


DEMOCRACY PROJECTZaid, yang menderita berat itu,berteduh di bawah sebuah pohondi kebun mereka. Kedua orang ituialah ‘Utbah dan Syaibah, dariMakkah dan, seperti Nabi sendiri,keturunan ‘Abd Al-Manâf. Merekamenyaksikan perlakuan pendudukTha’if kepada Nabi dan Zaid, danmerasa iba kepada keduanya ini.Mereka suruh salah seorang budakmereka bernama ‘Addas membawasetandan anggur untuk ditawarkankepada Nabi dan Zaid. Ketika Nabimenerima anggur itu dan hendakmemakannya, beliau membaca:“Bismillâh.” Mendengar bacaan itu,‘Addas mengatakan: “Kata-kata itubukan yang biasanya diucapkanorang di negeri ini.” Lalu Nabibalik bertanya kepada ‘Addas: “Darinegeri mana kamu? Dan apa agamamu?”Dijawab oleh ‘Addas: “Akuseorang Nasrani, dan aku datangdari Niniveh.” Disahut oleh Nabi:“Dari kota tempat seorang yangbenar, Yunus putra Matta.” ‘Addasbertanya: “Dari mana tuan mengetahuitentang Yunus putra Matta?”Nabi menjawab: “Ia adalah saudaraku.Ia adalah seorang Nabi,dan aku adalah seorang Nabi.” Lalu‘Addas membungkukkan badankepada Nabi, mencium kepala,tangan, dan kaki beliau.” Keduapemilik kebun itu menyaksikandari jauh tingkah laku ‘Addas,budak mereka. Ketika kembali,‘Addas ditanya: “Hati-hati, ‘Addas!Apa yang membuatmu menciumkepala, tangan, dan kaki orang itu?”Ia menjawab: “Tuan, tidak ada dimuka bumi ini yang lebih baikdaripada orang itu! Ia telah berceritakepadaku tentang sesuatu yanghanya seorang Nabi yang tahu.”Kedua juragan itu berkata: “Hatihatikau ‘Addas, janganlah kaubiarkan orang itu membelokkanengkau dari agamamu, sebab agamamulebih baik daripada agamanya!”Nabi kembali ke Makkah denganperasaan tidak menentu tentangnasib beliau berhadapandengan kaum Quraisy, karenabeliau kini tidak lagi memilikitokoh-tokoh pelindung dan pembela.Karena itu beliau tidak langsungpulang ke rumah di kota,melainkan singgah di gua Hirâ’,tempat beliau dahulu berkhalwat(menyepi). Dari sana beliau mengirimutusan untuk memintaperlindungan beberapa tokohQuraisy sehingga beliau amanmasuk kembali ke rumah. Namunusaha itu tanpa hasil. Kemudianbeliau ingat seorang tokoh Quraisyyang bernama Muth‘im ibn ‘Adîy,pemimpin klan Naufal, yang cukupberwibawa dan baik hati. Beliaumeminta kepadanya jaminan perlindunganuntuk masuk kota, danMuth‘im menyetujuinya. Muth‘immemanggil semua anak lelaki dankemenakannya, melengkapi mereka3216 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan senjata dan baju perang.Dengan jaminan perlindungan olehMuth‘im dan anak-anaknya ini,Nabi Saw. bersama Zaid pun masukkota. Ketika beliau sampai diKa‘bah, Muth‘im berdiri tegak diatas ontanya, dan dengan suarasekeras-kerasnya berseru: “Wahaikaum Quraisy! Aku telah berjanjiuntuk memberi perlindungan kepadaMuhammad. Karena itu janganlahada seorang pun yangmengganggunya!” Abu Jahal bertanya,apakah mereka, Muth‘im dankelompoknya, telah menjadi pengikutMuhammad. Mereka menjawab,“Kami hanya memberinyaperlindungan.” Mendengar itu klanBani Makhzum hanya dapat berkata:“Orang yang kamu lindungi,akan kami beri pula perlindungan.”Dengan begitu Nabi pun aman,dan beliau dapat kembali pulang kerumah.Berada di Makkah kembali,Nabi hidup kesepian. Beliau berdoakepada Tuhan tentang siapa yangsebaiknya hendak beliau nikahi.Tidak lama Malaikat Jibril datangdengan membawa selembar kainsutra, yang padanya tertera potretAisyah, putri Abu Bakar, sahabatbeliau yang paling setia. Tapi Aisyahsaat itu baru berumur sepuluhtahun, sementara Nabi telah berumurlebih dari limapuluh tahun.Lagipula Abu Bakar telah menjanjikanAisyah untuk dijodohkandengan Jubair, anak Muth‘im.Karena itu terhadap Jibril Nabihanya berkata: “Kalau memangAllah menghendaki, tentu akanterjadi.” Tapi beberapa hari sesudahitu Nabi melihat dalam mimpidatangnya Jibril membawa lembaransutra yang sama, dan beliau memintakepadanya untuk ditunjukkanisinya. Ketika disingkap,tampak lagi gambar Aisyah, dansekali lagi Nabi hanya berkata:“Kalau ini kehendak Allah, tentuakan terlaksana.”Meskipun telah mendapatkanisyarat dari Jibril, Nabi tidak segeramenikahi Aisyah. Bahkan beliautidak menyampaikan isyarat Jibrilitu kepada siapa pun, termasukkepada Abu Bakar. Tapi kemudiandatang peneguhan yang ketigabahwa beliau harus menikahiAisyah, kali ini dari seorang wanitabernama Khaulah, istri ‘Utsmanibn Mazh‘ûn, seorang Sahabat Nabiyang amat saleh dan banyak beribadat,lagi pula kaya raya. Wanitaitu banyak memerhatikan keperluanNabi sepeninggal Khadîjah. KetikaNabi bertanya kepadanya tentangsiapa wanita yang sebaiknya beliaunikahi, Khaulah menjawab: “Aisyahputri Abu Bakar atau Saudah putriZam‘ah.” Saudah adalah seorangjanda, berusia sekitar tigapuluhtahun. Suaminya, Sakrân, adalahsalah seorang Sahabat Nabi yangberhijrah ke Habasyah (AbessiniaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3217


DEMOCRACY PROJECTatau Ethiopia), namun wafat tidaklama setelah kembali ke Makkah.Nabi meminta kepada Khaulahuntuk mengatur perkawinan beliaudengan kedua wanita yang disebutnyaitu (Aisyah dan Saudah).Saudah dengan senang hati menerimalamaran Nabi, dan memilihiparnya, Hâthib,juga seorang SahabatNabi yangbaru kembali darihijrahnya keHabasyah, sebagaipihak yang mengawinkannyadengan Nabi.Sementara itu, Abu Bakar mendekatiMuth‘im, memintanya untukmembatalkan rencana perkawinanAisyah dengan anaknya,Jubair. Muth‘im menerima, dansetelah beberapa bulan Aisyah pundinikahkan oleh ayahnya, AbuBakar, kepada Nabi, tanpa kehadiranAisyah sendiri. Nabi tidak segerahidup berumah tangga denganAisyah, kecuali bertahun-tahunsetelah pernikahan resmi beliau,yaitu kelak di Madinah setelahHijrah. (Para ulama mengatakanbahwa perkawinan Nabi denganAisyah, sebagaimana terlihat dari“ikut-campur”-nya Jibril, sesungguhnyaadalah rencana Ilahi. KarenaAisyah masih sangat muda dandengan begitu, sesuai dengantakdir-Nya, dia akan hidup lamasetelah Nabi sendiri wafat, sehinggaKetahuilah bahwa Allah beradaantara manusia dan hatinya.akan ada “sumber hidup” untukmengetahui detail kehidupan privatNabi yang perlu diketahui kaumberiman untuk diteladani. Yangterjadi memang demikian: Aisyahhidup cukup lama setelah Nabi,dan memerankan diri sebagai gurukaum beriman, khususnya berkenaandengan(Q., 8: 24)kehidupan pribadiNabi untukdicontoh orangbanyak. Terutamadi bidangitu, yakni Aisyah adalah perawi Hadisyang kaya dan subur).Sementara itu, Nabi meneruskanperjuangan beliau menyampaikanseruan suci Islam kepada suku-sukusekitar Makkah dan di Arabia,seperti suku-suku atau klan-klanBanî Maharab, Farazah, Ghassan,Marrah, Hanifah, Suldim, Abs,Kindah, Kalb, Harits, Azrah,Hadzramah, dan lain-lain. Namunsemua usaha itu berlalu tanpa hasilyang memadai.Dalam keadaan serba sulit itu,peristiwa kecil terjadi menyangkutAbu Bakar. Ia mendirikan sebuahmushalla kecil di sebelah rumahnya,di mana ia sembahyang danmembaca Al-Quran. Mushala itutanpa atap, dan dinding yangmengelilinginya pun tidak terlalutinggi, sehingga mudah dilongokorang dari luar. Ini rupanya menggusarkanhati kaum kafir Makkah,3218 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkarena orang yang kebetulan lewatdekat mushalla itu dan melongoknya,sering tertarik oleh ibadat AbuBakar, lebih-lebih oleh ayat-ayat suciyang dibacanya. Tidak sedikit darimereka yang kemudian menyatakandiri menerima Islam. Maka kaumkafir Makkah mengutus Ibn Al-Dughunnah, meminta kepada AbuBakar untuk membongkar mushalanya,atau membuatnya bangunantertutup sama sekali sehingga tidakmenarik perhatian orang luar. AbuBakar dengan tegas menolak, danmengancam untuk membatalkanperjanjian damai dengan Ibn Al-Dughunnah, sambil menyatakan:“Cukup bagi saya perlindungandari Allah!” Persis pada hari itu pulaNabi Saw. memberitahu Abu Bakardan para Sahabat yang lain: “Akutelah diberitahu tempat hijrahkalian: aku melihat tanah denganpengairan yang cukup, kaya denganpohon-pohon kurma, terletak diantara dua alur batu-batu hitam.”Yang digambarkan Nabi itu tidaklain ialah Yatsrib atau Madinah,kota oase.TAKABUR PENYEBAB KEKAFIRANKata-kata takabur sudah menjadibahasa Indonesia—denganvariasi vokalisasinya yang sudah kitaketahui—yang artinya sombong,membanggakan diri, dan tinggihati. Secara psikologis, perasaansombong sebenarnya merupakanpantulan dari rasa rendah diri.Perasaan rendah diri ini harus dibedakandengan rendah hati, yangjustru sangat positif. Ada kata-katabijak bahwa seseorang tidak akanbisa memberi sesuatu kecuali yangia miliki. Logis sekali. Demikianjuga, orang tidak akan bisa menghormatiorang lain kalau dia sendiritidak terhormat. Hanya orang terhormatyang bisa menghormatiorang lain. Menghormati orang lainmerupakan unsur kerendahan hati(tawadldlu‘). Jadi, orang yang rendahhati sebetulnya orang yang terhormat,yang memiliki sikap-sikap toleran,dan sanggup menenggangorang lain. Hal itu hanya bisa terjadiatau dilakukan oleh individuatau komunitas yang mantap kepadadirinya sendiri. Sebaliknya, individuatau komunitas yang merasatidak mantap, akan agresif, merasatakut, terancam, dan sebagainya.Perkataan takabur diambil daribahasa Arab, satu akar kata dengankabîr yang artinya besar. Sesuai denganteori konjungasi atau morfologi(tashrîf) Arab, maka takabburberarti sok besar, melihat diri besardan, karena itu, menjadi sombong.Dalam suatu hadis juga dipakaiistilah “kibr”, dan dengan sedikitvariasi yang rumit istilah “istikbâr”juga disebut dalam Al-Quran. Dalamsuatu cerita tentang penciptaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3219


DEMOCRACY PROJECTmanusia pertama, yaitu Adam,yang dinyatakan sebagai khalifahAllah di bumi, Allah “diprotes” olehpara malaikat. Para malaikat merasalebih berhak untuk menjadi khalifahkarena mereka selalu bertasbih danmemuji Tuhan. Tetapi kemudiandibantah olehTuhan denganpenegasan bahwaAdam memilikisesuatuyang tidak dimilikioleh paramalaikat, yaituilmu pengetahuan.Selanjutnya,ada semacam“kompetisi,”saat malaikat berada di pihakyang kalah, sehingga mereka diperintahkanuntuk sujud kepadaAdam, sebagai bentuk pengakuanatas keunggulan Adam; bahwaAdam memang mempunyai hakuntuk menjadi khalifah atau wakilTuhan di bumi. Semuanya pun tundukdan sujud kepada Adam atasperintah Allah, kecuali iblis, sehinggadikatakan bahwa iblis itu “abâwa ‘stakbara”. Tidak sampai di situ,iblis juga dimasukkan ke dalam golongankafir.Jadi masalah kekafiran (dan keimanan)itu tidak semata-mata hanyamenyangkut kepercayaan mengenaiadanya Tuhan. Iblis berdialogdengan Tuhan, malahan“berbantahan” dengan Tuhan,tetapi dia disebut sebagai kafirkarena sikapnya. Tidaklah benarbahwa perkataan kafir itu berartitidak percaya kepada Tuhan, dalamarti tidak percaya bahwa Tuhan ituada. Sebagian besar umat manusiakafir justru dalamkeadaan percayakepada Tuhan,tetapi merekamempunyaisikap yang tidakdikehendaki olehTuhan, termasuksombong. Di dalamayat itu digunakanistilah“istakbara” yaitubentuk kata kerjanya (kata bendanyamenjadi “istikbâr”).Di sini, tampak bahwa dosamakhluk yang pertama ialah kesombongan,yaitu kesombongan iblisketika menolak mengakui superioritasatau keunggulan Adam. Kesombonganiblis itu dalam bahasakita sekarang adalah kesombonganrasialisme, yaitu kesombongan dalambentuk perasaan lebih tinggihanya karena faktor perbedaan asal(dalam hal ini, faktor perbedaandari bahan apa mereka dibuat).Dalam agama Islam disebutkanbahwa makhluk-makhluk seperti setandan malaikat, diciptakan darisubstansi sekitar api: Setan dari apidan Malaikat dari cahaya. Api dan3220 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTcahaya itu sebetulnya satu kelanjutansaja. Oleh karena itu, dalam bahasaArab api disebut nâr yang jugamempunyai pengertian neraka, dancahaya disebut nûr. Salah satu alasanpenolakan Iblis bersujud kepadaAdam sebagai bentuk pengakuansuperioritas Adam ialah karena iamerasa lebih tinggi, dia diciptakandari api sedangkan Adam dari tanah.Dosa pertama makhluk, yangmeliputi manusia sendiri danmakhluk spiritual seperti malaikatadalah kesombongan. Akibatnya,masalah ini menjadi topik yang sangatbanyak dalam pembahasanpembahasankesufian, yaitu pembahasan-pembahasanolah ruhani dalamIslam, karena kesombonganmerupakan penghalang paling besarbagi seseorang untuk mengalamipromosi atau peningkatan keruhaniannyadalam bahasan-bahasanspesifik seperti disebutkan dalamhadis, “Tidak akan masuk surgaorang yang dalam hatinya terdapatseberat atom dari kesombongan.”TAKDIRSebagai seorang Islam, apakahkita harus percaya kepada adanyatakdir (taqdîr)? Jawabnya jelaspositif, khususnya untuk kaumMuslim seperti di negeri kita ini,sesuai dengan aliran paham yangumumnya dianut, yaitu pahamAhlussunnah Waljama’ah (ahl al-Sunnah wa al-Jamâ‘ah). Percayakepada takdir merupakan salah satudari rukun iman yang enam.Walaupun begitu, masih tetapdapat diajukan pertanyaan, “Apayang disebut takdir?” Sepintas laluseperti tampak telah jelas untuk setiaporang, apa yang disebut takdiritu. Ini tecermin dalam penggunaanharian kata-kata “takdir” itu sepertidalam ungkapan: “Sudahlah, perkaraitu sudah menjadi takdir Tuhan,tidak perlu dibicarakan lagi.”Pengertian tentang takdir, yangpaling mendasar ialah dalam kaitannyadengan suatu ketentuanIlahi yang tidak dapat kita lawan.Kita semua dikuasai oleh takdir tanpamampu mengubahnya dantanpa ada pilihan lain, karena takdiritu adalah ketentuan dari TuhanYang Mahakuasa. Kita harus menerimanyasaja, yang baik maupunyang buruk.Sesungguhnya takdir dalampengertian populer itu tidaklahterlalu salah. Apalagi kenyataannyamemang dalam hidup kita ini adahal-hal yang sama sekali di luarkemampuan kita untuk menolakatau melawannya. Hanya saja, jikasikap percaya kepada takdir ituditerapkan secara salah atau tidakpada tempatnya, maka dia akanmelahirkan sikap mental yangsangat negatif, yaitu apa yangdinamakan “fatalisme”. DisebutEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3221


DEMOCRACY PROJECTdemikian, karena sikap itu mengandungsemangat menyerahkalah terhadap fate (“nasib”), tanpausaha dan tanpa kegiatan kreatif.Banyak orang menilai bahwa kaumMuslim penganut aliran pahamtertentu adalah kaum fatalis.Padahal sebenarnya tidaklahdemikian. Islam adalah agama yangdengan amat tandas mengajarkanpentingnya amal perbuatan. Jikaagama lain ada yang mengajarkanbahwa keselamatan diperoleh seseorangkarena kesertaannya dalamsuatu upacara suci (sakramen) ataumelalui penyajian makanan ritual(sesajen), Islam mengajarkan bahwa,“Barangsiapa berharap untuk bertemuTuhannya, maka hendaknya diaberbuat baik, dan hendaknya dalamberibadat kepada Tuhannya dia tidakmemperserikatkan-Nya dengan sesuatuapa pun juga” (Q., 18: 110).Juga dengan tegas mengajarkanbahwa, “Manusia tidaklah mendapatkansesuatu kecuali yang diausahakan; dan bahwa hasil usahanyaitu akan diperlihatkan (kepadanya),kemudian akan dibahas denganbalasan yang setimpal” (Q., 53: 39).Berdasarkan prinsip amal itumaka sebenarnya telah jelas bahwapercaya kepada takdir tidak samadengan fatalisme, sebab fatalismeitu, sebagai sikap menyerah-kalahkepada nasib atau fate, adalah berartitidak adanya usaha (inactivity).Oleh karena itu percaya kepada takdiryang dikehendaki oleh Islamyang mengajarkan amal-usaha tentumustahil mempunyai makna yangmenentang aktivitas dan amal perbuatan.Sejak zaman dahulu “ulama” telahterlibat dalam berbagai pertukarandan perselisihan pendapattentang masalah ini. Masing-masingdengan logika dan penalarannyasendiri.TAKDIR ALLAHHukum ketetapan Allah untukalam kebendaan dalam Al-Qurandiistilahkan sebagai takdir (takdirAllah; Arab: taqdîrullâh), yangberarti “kepastian” dari Allah.Sesuai dengan makna harfiahnyasendiri, takdir Allah digambarkandalam Al-Quran sebagai kepastian.Misalnya, tentang perjalanan mataharimenurut garis edarnya yangdisertai penegasan bahwa tidakmungkin matahari bertemu ataubertumbukan dengan rembulansebagaimana juga malam tidak akanmendahului siang, semuanya itudisebutkan sebagai takdir dari YangMahamulia dan Mahatahu (Q., 36:28-30 dan Q., 21: 33). Juga adapenegasan bahwa “Allah menciptakansegala sesuatu kemudian dipastikan(hukum-hukumnya ) sepastipastinya”(Q., 25: 2).3222 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTBerdasarkan tinjauan dari sudutkeimanan atau ajaran agama itu,diketahui bahwa hukum-hukumlingkungan hidup manusia, baikyang bersifat sosial-historis (sunnatullah)ataupun yang bersifat alamkebendaan atau material (takdirAllah), tidaklahberdiri sendirimelainkan dibuatdan ditetapkanoleh Sang MahaPencipta. Jadi semuanya itu adalahhukum Allah, dan manusia diperintahkanuntuk mempelajari,memahami, dan menggunakannyadalam menjalani dan menghadapihidup ini. Hukum-hukum itu secarakonvensional dapat disebutsebagai “hukum sosial-historis” dan“hukum alam,” tapi sebatas dalampengertian, berturut-turut, “hukumAllah untuk pola lingkungansosial-historis” dan “hukum Allahuntuk pola lingkungan kebendaan,”dan sama sekali tidak dalam artihukum-hukum yang berdiri sendiriatau ada dengan sendirinya dalamlingkungan masing-masing sosialhistorisdan alam kebendaan itu.Dari sudut pandang itulah dapatdilihat adanya kemampuan melakukantindakan supraalami dimungkinkan.Kemampuan itumerupakan “penangguhan” sementarahukum-hukum yang berlaku,yang penangguhan itu terjadi hanyaatas kehendak Allah. Sebab AllahKe mana pun kamu berpaling, disitulah kehadiran Tuhan.Yang Mahakuasa sebagai pembuathukum itu pastilah mempunyai“hak prerogatif” untuk memberlakukanatau tidak memberlakukanhukum-hukum ketetapan-Nyasendiri, sesuai dengan keperluan.Tapi karena sudah ada “janji” Allahsendiri bahwa(Q., 2: 225)hukum-hukumtersebut tidakmengalamiperubahan atauperalihan, maka penangguhan ituadalah untuk suatu tujuan yang sangatkhusus. Maka penangguhanitu menjadi bersifat “di atas alam”,“supraalami” (super natural), “meneroboskebiasaan” (khâriq al-‘âdah), dan seterusnya.Namun itu semua adalah keterangankeagamaan secara konvensionaltentang tindakan supraalami.Kemungkinan keterangan lainmenyangkut pengertian tentang“alami”, “natural”, “kebiasaan” atau‘âdah, dan seterusnya. Sepertisemua pengertian oleh manusia,pengertian-pengertian tersebutmasih tetap mengandung kenisbian.Artinya, masih ada kemungkinansuatu gejala masih merupakanhal yang alami untuk seseorang, tapitidak lagi untuk orang lain. Perkataankita “heran” sudah menunjukkankemungkinan itu, sebabperkataan itu kita pinjam dariperkataan Arab hîrân atau hairânyang artinya “bingung”, tidak dapatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3223


DEMOCRACY PROJECTmengerti. Juga perkataan Indonesia“takjub”, pinjaman dari perkataanArab ta‘ajjub, yang berarti “melihatsesuatu sebagai aneh atau ajaib”,menunjukkan hal yang sama. Yaitu,ada kenyataan-kenyataan sosialhistoris maupun material yangmembuat orang tidak dapat mengerti,dan karena itu memandangnyasebagai aneh.Letak kenisbian pengertian“aneh” atau “ajaib” itu sangat nyata,karena tidak semua orang melihatsatu kenyataan atau gejala sebagaianeh atau ajaib. Ada dari merekapribadi atau kelompok yang memangmemandangnya aneh danajaib, sehingga mereka menjadi“heran”, alias bingung, tidak dapatmengerti. Tetapi juga ada yangmelihatnya sebagai biasa saja, tidakada yang aneh, dan tidak membuatnyaheran.Hal itu dapat terjadi karenaadanya perbedaan dalam tingkatpengetahuan dan pengalamanorang dari sudut pandang ini, makasuatu gejala yang oleh orang dipandangsebagai supraalami dan“melawan kebiasaan” mungkin sajabagi orang lain lagi merupakan halbiasa. Kemungkinan ini didukungoleh beberapa fakta baru dalamperkembangan ilmiah. Misalnya,melalui teori-teori Einstein kitasekarang mengetahui bahwa kenyataankebendaan sekeliling kitatidaklah hanya berdimensi tiga(tinggi, panjang, dan lebar), melainkanberdimensi empat (ditambahwaktu). Berdasarkan itulalu dikembangkan teori—sebagaikonsekuensi logisnya—tentang kenyataan-kenyataanyang berdimensilebih dari empat.TAKDIR DALAM AL-QURANSesungguhnya yang diajarkanoleh Islam bukanlah kehidupanduniawi dan ukhrawi yang dikotomisdalam arti terpisah danbertentangan. Islam hanya mengajarkanbahwa antara keduanya ituberbeda, namun merupakan kesinambunganatau kontinuitaskarena keduanya dipertautkan dandipersatukan dalam satu hukumketentuan Tuhan yang mengaturlingkungan hidup duniawi ini sertapola kehidupan manusia itu sendirisecara tetap dan tidak berubahubah,yaitu hukum ketentuanTuhan atau takdir (Arab: taqdîr).Seperti diketahui, istilah takdirdalam Al-Quran—berbeda denganumumnya arti istilah itu dalampenggunaan kita sehari-hari—ialahhukum ketentuan yang telah ditetapkanTuhan untuk mengaturpola perjalanan dan “tingkah laku”alam ciptaan-Nya, khususnya alammaterial. Secara spesifik Kitab Sucimenyebutkan tentang adanya taqdîr3224 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpola perjalanan atau peredaranmatahari, Dan matahari berlari(beredar) pada tempat yang telahditetapkan: itulah taqdîr (Tuhan)Yang Mahamulia dan Mahatahu(Q., 36: 38).Demikian pula ada takdir untukpola perjalanan rembulan danmatahari, yang memungkinkanmanusia menjadikan keduanya itusebagai dasar perhitungan waktuyang pasti, (Allah) yang memisahkan(menerbitkan) pagi hari, danDia jadikan malam sebagai saatketenangan, serta matahari danrembulan sebagai perhitungan itulahhukum ketentuan (taqdîr) Tuhanyang Mahamulia dan Mahatahu(Q., 6: 96).Sementara matahari dan rembulan—yaitudua benda langit yangpaling tampak pada manusia danpaling banyak memengaruhi kehidupannyadi bumi ini—secarakhusus disebutkan sebagai berjalanmenurut hukum ketentuan atautaqdîr Tuhan yang pasti, namunsesungguhnya hukum ketentuan itumeliputi seluruh ciptaan Allahtanpa kecuali. Pengertian ini dapatkita pahami antara lain dari firmanAllah, ... Dia menciptakan segala sesuatudan Dia tetapkan ketentuannyasepenuh-penuh ketentuan (taqdîran)(Q., 25: 2) dan Dan segala sesuatubagi-Nya adalah dengan hukumketentuan yang pasti (miqdâr) (Q.,13: 8).Dengan perkataan lain, lingkunganmaterial di sekeliling manusiadan yang terkait erat dengan kehidupannyadi dunia ini berjalanmengikuti hukum-hukum ketentuanyang pasti dari Tuhan Maha Pencipta.Hukum-hukum ketentuanitu tidak lain adalah padanan atauekuivalensi dengan istilah seharihari,“hukum alam”. Maka sudahtentu untuk mendapatkan suksesdalam kehidupan duniawi ini manusiadituntut untuk memahamihukum ketentuan Allah bagi lingkungansekelilingnya, yaitu alam.Sebab, memang alam ini diciptakanAllah untuk kepentingan hidupmanusia, dan manusia pasti dapatmenarik manfaat darinya jika merekamau berpikir dan berusaha memahaminya.Dan Dia (Allah) telahsediakan bagi kamu segala sesuatuyang ada di seluruh langit dan segalasesuatu yang ada di bumi—semuanyasebagai karunia daripada-Nya.Sesungguhnya dalam hal itu semuaada ayat-ayat (tanda-tanda) bagigolongan yang berpikir (Q., 45: 13).TAKDIR DALAM TEOLOGITakdir dalam istilah Al-Quranberbeda dengan takdir dalam istilahteologi. Perkataan seperti, “inisudah ditakdirkan oleh Tuhan”, ituistilah teologi. Al-Quran tidakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3225


DEMOCRACY PROJECTmenggunakan perkataan takdirdengan konotasi itu. Bagi pihakyang mendukung paham takdir,rujukannya adalah firman Allah,Setiap ada musibah terjadi di bumidan dalam dirimu, sudah tercatatsebelum Kami mewujudkannya,Sungguh itu bagiAllah mudahsekali (Q., 57:22). Sampai disinilah, banyakkalangan ulamadan mubaligmengutip ayatitu, tetapi ayatseterusnya jarang mereka kutip, yaituAgar kamu tidak berduka cita atasapa yang sudah hilang, dan merasabangga atas apa yang diberikan (Q.,57: 23). Itulah sebetulnya kegunaanpaham takdir. Kalau diperhatikan,itu sebenarnya masalahpsikologis tujuannya adalah agarmanusia bersikap “seimbang” atautidak terlalu ekstrem (terlalu sedihkarena menerima musibah, atauterlalu sombong karena menerimakesuksesan), karena semuanya dikembalikankepada Allah. Itulahyang membuat orang sehat secararuhani (secara psikologis).Kalau dilihat konteksnya, makahal yang harus dihadapi sebagaitakdir itu adalah yang lampausedangkan yang akan datang tidakbisa dibicarakan sebagai takdir.Seseorang tidak bisa mengatakan“To avoid criticism, say nothing, donothing and be nothing”.(Untuk menghindari kritisisme, janganberkata apa-apa, jangan berbuat apaapadan jangan jadi apa-apa)(Pepatah Inggris)misalnya, besok dia ditakdirkanuntuk tidak datang ke kantor.Terhadap masa depan, tatapan ituharus dalam kerangka ikhtiar.Ikhtiar itu sendiri dilihat dari segibahasa cukup menarik. Ia berasaldari khayrun (baik), sehingga ikhtiarberarti menentukanpilihanyang terbaik.Asumsinya ialahada alternatif,bahwaseseorang mengetahuiseluruhalternatifnyauntuk kemudian dia pilih yangterbaik. Itulah ikhtiar. Di situ adaact of choice atau tindakan memilih,yang berarti bebas, karena memangmasa depan masih terbuka danmasa lalu sudah tertutup atau,katakanlah tutup buku. Hal terakhirinilah yang harus dihadapisebagai takdir.Sekali lagi perkataan takdir sepertiini sesungguhnya tidak adadalam Al-Quran, melainkan dalamteologi ciptaan para ulama dan parapemikir. Persoalan keagamaan yangmula-mula muncul adalah persoalanpembunuhan ‘Utsman: mengapa‘Utsman dibunuh?. Merekayang membunuh ‘Utsman mengatakanbahwa dia telah melakukankejahatan sebagai seorang khalifah,yaitu antara lain melakukan nepotisme.Ketika digugat, apakah3226 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT‘Utsman telah ditakdirkan Tuhanuntuk melakukan itu?, tentu sajatidak. Ia melakukannya dengan pilihansendiri, dan karena itu, diaharus bertanggung jawab. Orangyang membunuh ‘Utsman itu menjadiqadarî (qadar di sini berartimampu, sehingga qadarî adalahorang yang berpendapat bahwa manusiaitu mampu menentukan nasibnyasendiri).Keluarga ‘Utsman, terutamayang kemudian berkuasa diDamaskus, yaitu Bani Umayyah,berlindung di balik argumen bahwatindakan ‘Utsman semuanya sudahditakdirkan oleh Tuhan. Artinya,kalau mereka melakukan kejahatan(sebagai penguasa), maka semua kejahatanitu adalah takdir Tuhan.Hal ini menjadi dasar dari sikapsikapdespotisme atau jabbarisme(jabarun dari bahasa Arab, artinyaterpaksa). Salah satu sifat Allahadalah al-Jabbâr, artinya memaksa.Kalau orang menganut jabariah,berarti ia menganut paham bahwamanusia itu terpaksa. Namun, halini jelas pilihan ekstrem bahwaseolah-olah hanya ada dua paham:Jabariah atau Qadariah.Ada bahasan menarik dalambuku Marxis Philosophy. Di situdigabungkan antara konsep keharusansejarah (historical neccesity)dan kebebasan manusia (humanfreedom). Konsep keharusan sejarahitu mirip dengan konsep Jabariah.Konsep history materialism mengatakanbahwa “manusia itu ditakdirkanuntuk menjadi komunis.”Proses sejarah, menurut konsep ini,akan berlangsung demikian. Hanyasaja, ternyata banyak sekali anomali.Buktinya, kalau menurut urutanurutanhistorisme materialisme itu,mestinya Inggris, bukan Uni Soviet,yang lebih dulu menjadi komunis,tetapi ternyata Uni Sovietlah yanglebih dulu. Itu jelas anomali. KemudianLennin menambahkan satudoktrin mengenai petani, yaitusosialisme oleh petani (kalau Marxitu sosialisme buruh).Bagaimanapun juga, di situ adapredeterminisme historis yang miripJabariah. Orang komunis mengatakanbahwa manusia ditakdirkanuntuk menjadi komunis. Pertanyaannya,mengapa harus menjadikomunis (anggota PKI, misalnya)dan menanggung risiko untuk dibunuh(dan kenyataannya memangbenar-benar dibunuh)? Mereka punmenjawab, karena ada peranan manusiayang harus ambil bagian untukmenciptakan negara komunis.Berdasarkan seberapa jauh orangmengambil peran, maka manusiadibagi menjadi jahat dan baik, revolusionerdan kontra-revolusioner.Semua agama (seperti Islam)pun sebenarnya begitu: yang cocokuntuk diri sendiri disebut saleh,mukmin, muslim; dan yang tidakcocok disebut kafir. Begitu pulaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3227


DEMOCRACY PROJECTorang-orang komunis: yang cocokdisebut revolusioner, yang tidakcocok kontra-revolusioner. Di sini,ada human freedom (kebebasanmanusia). Lantas, untuk apa teorimengenai keharusan sejarah itu. Inimenarik sekali. Namun, penulisbuku Marxis Philoshopy sendiri puntidak bisa menjelaskannya karenamemang sulit sekali.Kembali ke pembahasan, bahwatakdir yang dipahami masyarakatitu adalah takdir teologi, bukantakdir Al-Quran. Takdir Al-Quranseperti dalam surat Yâsîn (dan jugadi tempat-tempat lain dalam Al-Quran) dalam bahasa sekarang kirakiraadalah hukum alam kebendaan,yang bila dipelajari dan dikuasai,akan menghasilkan ilmu pasti (exactsciences). Hukum alam kebendaanini mudah sekali dikuantifikasi,sehingga peran matematika, statistika,dan sebagainya sangat penting.Lain halnya dengan ilmu sosial.Karena menyangkut sunnatullahyang fluid, yang cair dan tidakmenentu, ilmu sosial sulit sekalidikuantifikasi, sehingga pendekatannyaharus kualitatif, tempatperanan insight, peranan yang miripilham atau wangsit itu kadangkadangbisa terjadi karena tidakbisa diperhitungkan. Kiai-kiai punmenjadi penting, karena padaumumnya kekuatan mereka bukankekuatan kuantitatif empirikal, tetapiinsight, semacam kemampuanmencandra sesuatu (weruh seduruningwinarah).TAKDIR DAN IKHTIARDALAM MARXISMEpersoalan takdir dan ikhtiar,tampaknya dibahas juga olehideologi-ideologi lain di luar Islam. Dalam Marxisme, V. Afanasyevyang mendasarkan pada ajaranKristen, mengatakan bahwa“materialisme dialektika menolakpengertian idealis tentang hukumhukum(alam) dan menampikfatalisme, yaitu, penyembahan butakepada hukum-hukum (alam), sertatidak adanya kepercayaan kepadaakal manusia dan kemampuanmanusia untuk memahami hukumhukumitu dan menggunakannya.”Dari segi akibat lahiriahnya,pernyataan Afanasyev itu tidaklahberbeda dengan apa yang berasaldari sudut pandang Islam: yaitumanusia perlu, dan mampu, memahamihukum-hukum lingkungankerjanya dan dapat menggunakanhukum-hukum itu untuk meningkatkanefisiensi dan efektivitaskerjanya. Tapi, ketika seorangMarxis menolak kepercayaan kepadaTuhan, maka ia juga menolak adanyamakna hidup yang transendental,dengan membatasi maknahidupnya hanya kepada yang3228 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT“terrestrial” (terbatas kepada kehidupandi bumi saja).Digabung dengan paham kebendaan(materialisme, dalam artifalsafah), penolakan kepada wujudgaib tampaknya telah menggiringkaum Marxis kepada sikap hidupyang hanya mengandalkan kepadapengawasan moral lahiriah. Makaciri utama masyarakat-masyarakatMarxis, sebagaimana ditemukanpada sistem-sistem totaliter lainnya,ialah menguatnya usaha pengawasankepada rakyat melalui jaringanpolisi rahasia atau alat-alatpengawasan elektronik. Ini berdampakkepada menurunnya ketulusankerja dan menjuruskan oranguntuk berbuat pura-pura.Menurunnya ketulusan itu, padaurutannya, terkait dengan melemahnyamotivasi pribadi dalam bekerja.Agaknya hal ini menjadi salahsatu sebab ambruknya sistem sosialisatau Marxis, ketika pintu keluardibuka dengan cukup lebaruntuk Gorbachev. Kegagalan inimembuktikan betapa pentingnyamotivasi pribadi dalam etos kerja.Ketika di RRC dibuka kesempatanbagi warga masyarakat untuk menanamihalaman mereka dengan tanamanyang mereka boleh nikmatisendiri hasilnya, konon produktivitasorang dalam pertanian halamanrumah itu secara pukul ratalebih tinggi daripada produktivitasnyadi komun-komun.Dari sudut motivasi pribadi ini,kapitalisme adalah kebalikan totaldari sosialisme. Dengan kredo ekonomiyang berasaskan pencariankeuntungan pribadi yang sebesarbesarnyaserta bersandar kepadadinamika dan kekuatan pasar,kapitalisme telah terbukti berhasilmendorong produktivitas yangsangat tinggi, yang membuat duniakapitalis mengalami kemakmuranseperti sekarang. Berkaitan denganini, Milton Friedman, seorangekonom konservatif pemenanghadiah Nobel, menulis buku “Freeto Choose” (Bebas Memilih), yangmengutarakan tentang kepercayaanyang tak tergoyahkan kepada kekuatan,dinamika, dan logika pasar.Sampai sekarang kapitalismemasih menunjukkan vitalitasnyayang luar biasa. Walaupun begitu,ini tidak berarti kapitalisme bebasdari kritik. Mereka yang lebih memerhatikansegi kemanusiaan dankeadilan, mendapati kapitalisme sebagaisistem yang tidak adil. Malahada yang mengatakan bahwa kapitalismeadalah suatu “Darwinisme” dalamekonomi, yang mengandungprinsip hukum evolusi di manayang kuat adalah yang menang(hukum “rimba”), atau pihak yangmemiliki kecocokan tertinggi (thefittest) adalah yang bakal bertahanhidup (survive).Segi kekurangan sistem kapitalis(dengan segala implikasinya dalamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3229


DEMOCRACY PROJECTbidang-bidang lain seperti sosial-politik)ditunjukkan oleh adanya, misalnya,kaum gelandangan (homeless) dikota-kota besar Amerika. Ada suatuabsurditas dalam masyarakat kapitalis:di samping adanya orangorangyang superkaya, masih banyakorang yang harus makan denganmengais sampah.Karena sistem kapitalis denganliberalismenya adalah juga sistemmasyarakat terbuka, maka keterbukaanmerupakan tulang punggungkekuatan dan kemampuannyauntuk bertahan. Keterbukaan merupakansarana bagi terjaminnyakoreksi kepada kesalahan dalamsistem, atau dengan kata lain,dengan keterbukaan pula sebuahsistem senantiasa menemukan jalanuntuk memperbaiki dirinya sendiri.Ini melahirkan prinsip eksperimentasi,dengan keyakinan bahwasesuatu yang memang baik untukmasyarakat tentu akan bertahan,dan yang tidak baik tentu akan sirnadengan sendirinya. (Contohnya,organisasi Yahudi Amerika, Anti-Defamation League dari B’nai Brithmembiarkan, kalau perlu melindungi,hak kaum Neo-Nazi di sanauntuk berorganisasi).Secara empirik, kita belum dapatmemastikan ke mana arah perkembangankapitalisme itu untukmasa depan, baik atau buruk. Tetapisuatu komitmen kepada nilai kemanusiaanyang lebih tinggi tentutidak membenarkan sikap pasifmenghadapi kecenderungan zalimdan sikap tak peduli kepada harkatdan martabat manusia dari sistemideologis atau “isme” apa pun dimuka bumi ini. Kaum Muslim,karena keislamannya, memikulbeban kewajiban melaksanakankomitmen itu, begitu pula seorangwarga Indonesia karena Pancasilanya.Persyaratan yang diperlukan disini ialah adanya iman dan ilmu.TAKDIR DAN KEBEBASANMANUSIABerbicara mengenai postulatpostulatideal, saya teringat kepadaStephen Hawking yang mendambakansuatu rumusan matematis yangelegan untuk teori tentang sesuatu,theory of everything. Dia mengatakan“Hanya saja, kalau kita telah dapatmembuat suatu rumusan yangelegan dan matematis mengenaitheory of everything, kita akan tahubahwa kebebasan itu mitos, karenasemuanya sudah ditakdirkan dandirencanakan oleh Tuhan. Kalautidak ditakdirkan, lalu bagaimanabisa dirumuskan secara matematis?”Akhirnya, semuanya kembali kepadatakdir, Jabariah. Namun,hidupnya sebagai saintis adalahpilihan pribadi, yang berarti masihada ikhtiar. Di sini, masih adaproblem antara takdir dan ke-3230 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbebasan manusia. Artinya, debatlama antara Jabariah dan Qadariahtampaknya tidak akan selesai,kecuali secara parsial. Ini sepertisebuah lingkaran yang memiliki kepastian-kepastian,tetapi di dalamlingkaran itu masih ada pilihanpilihan.Pembahasanmengenai doa dikalangan para pemikirmemangagak sulit karenadoa, lebih-lebihyang menyangkuthal-hal konkret,pasti menimbulkankesimpulanbahwaTuhan bisa kitapengaruhi. Problem pun munculketika ada dua orang atau lebihdalam situasi yang sama, tetapidoanya berbeda. Seperti mengenaiterik matahari, di satu sisi ada yangmeminta supaya tetap panas karenadia sedang menjemur padi, tetapidi sisi lain ada juga yang menghendakihujan segera turun karenakekeringan sudah mulai terasa. Jadi,seolah Tuhan dihadapkan padasuatu pilihan, terpengaruh olehsiapa?Oleh karena itu, kalangan kaumsufi tidak mau berdoa, kecualiistigfar, mohon ampun kepadaAllah. Dalam haji pun, doa yangpaling dianjurkan adalah istigfar.Perkataan doa sebenarnya adalahmenyeru, memanggil, yang bisadielaborasi sebagai suatu usahakontak dengan Tuhan, bukan permintaan.Ini tidak berarti bahwaberdoa, misalnya meminta uang,itu tidak boleh. Dalam penjelasankesufian, medium berdoa adalahminta uang,dan hasilnyaadalah rasa dekatdengan Tuhan.Kedekatankepada Tuhanitulah yang berfungsisepertimembuat tenteram,percayadiri, yang menjadisyarat untuksukses. Orang yang berdoa bisalebih sukses daripada orang yangtidak berdoa, antara lain adalahkarena secara psikologis lebihpercaya diri. Oleh karena itu, doayang paling banyak dianjurkanadalah membaca lâ hawla walâquwwata illâ billâh.Seperti diketahui, selesai shalatkita dianjurkan Nabi membacasubhânallâh, yang intinya membebaskandiri dari pikiran buruk terhadapTuhan, karena kita seringmenuduh Tuhan tidak adil hanyakarena menghadapi nasib yang, bagikita, tidak semestinya. Artinya,secara psikologis kita menghilangkanpesimisme atau tidak berpengha-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3231


DEMOCRACY PROJECTrapan kepada Tuhan dan menggantinyadengan optimisme yangmerupakan sumber energi. Orangyang optimis berkemungkinan lebihbesar dapat menghadapi persoalandaripada orang yang pesimis.Lantas, baca alhamdulillâh, bahwaapa pun yang terjadi pasti ada hikmahnya.Kemudian kita teruskandengan Allâhu akbar, sebuah tekadrawe-rawe rantas malang-malangputung, bahwa semua masalah bisadiatasi. Oleh karena itu, sebetulnyasubhânallâh wa alhamdulillâhwallâhu akbar merupakan gambaranperkembangan psikologi kita daripesimis menuju optimis.Jelaslah bahwa yang berfungsidari doa adalah situasi psikologisnya,bukan misalnya kita berdoakepada Allah meminta uang, kemudianbesok pagi di meja kita adauang. Karena itu, doa tetap penting,apa pun mediumnya. Doa,dari meminta uang sampai yang lebihtinggi seperti doa kaum sufi,harus dilihat sebagai medium untuklebih mendekatkan diri kepadaAllah.TAKDIR: BERENANGDALAM GARIS EDARSebelum astronomi modern lahir,orang berpendapat bahwa pusatalam raya adalah bumi. Pendapatini didukung oleh beberapa kitabsuci, di antaranya adalah PerjanjianLama. Melalui instrumen-instrumenyang dikembangkannya,Galilei Galileo akhirnya sampai kepadakesimpulan bahwa ternyatabumi hanya merupakan satelitmatahari. Dengan kesimpulan ini,Galileo mengubah pendapat geosentrismemenjadi heliosentrisme:berpusat pada bumi menjadi berpusatpada matahari. Pendapat inimembawa tudingan murtad kepadaGalileo, dan kemudian ia terkenahukuman inquisition, yaitu pemeriksaanpaham pribadi yang tidakcocok dengan dogmatika resmigereja.Dalam perkembangan astronomiselanjutnya diketahui bahwa mataharipun ternyata tidak stasioner,melainkan yasbahûn, berenang. Halini mengindikasikan adanya objeklain, yang seolah-olah menjadi titikpusat dari perhatian matahari yangdikelilinginya. Ini relevansinyakenapa Al-Quran mengatakan,Masing-masing berenang dalam garisedarnya, (Q., 36: 40). Inilah takdir.TAKDIR: KERANGKA KERJAUngkapan sehari-hari bahwa kitabekerja dalam kerangka takdir adabenarnya juga. Kalau Tuhan telahmenakdirkan alam yasbahûn sesuaidengan hukumnya, maka kita harusbekerja dalam frame work takdir itu.3232 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKemudian lahirlah ungkapan bahwatakdir tidak bisa dilawan.Salah satu konsekuensi daripercaya kepada takdir adalah kitaharus bekerja secara ilmiah. Kalautidak begitu, berarti kita melawantakdir yang notabene oleh Allahdikatakan pasti. Seperti air, takdirnyaadalah selalu mempunyaipermukaan yang sama (relatif ), danselalu mengalir ke tempat yanglebih rendah. Oleh karena itu, kalaumembuat saluran air, hulunya haruslebih tinggi dari hilirnya. Inilahyang disebut bekerja sesuai dengantakdir, sesuai dengan apa yang telahditentukan oleh Allah.Persoalannya adalah bahwa pahamtakdir seperti itu tidak hanyadimiliki orang Islam yang membacaAl-Quran, melainkan juga orangorangyang meneliti alam. Dalamkonteks ini kita boleh belajar kepadamereka. Inilah yang diisyaratkanNabi dalam sebuah hadisnya,“carilah ilmu meskipun ke negeriCina.”Perintah mencari ilmu ke negeriCina tentu saja bukan ilmu agama,karena Cina bukan salah satumercusuar ilmu keislaman. Sepertiyang telah terjadi dalam sejarah,banyak hal yang bisa dipelajari dariCina. Mesiu, yang sekarang digunakanuntuk perang adalah salahsatu hal yang dipelajari orang Islamdari Cina. Di Cina, mesiu digunakandalam rangka mitos untukmengusir setan. Hal ini didasarkanpada kepercayaan bahwa setan takutdengan suara ribut. Akibatnya,kalau mengadakan perayaan, orangCina selalu membuat petasan yangdimaksudkan untuk mengusirsetan. Kalau di saat lebaran kitamembakar petasan, sebenarnya itumerupakan pemubaziran yang tidakjelas arti dan maksudnya.Nilai mitologis mesiu ini dikesampingkanorang Islam ketika merekamempelajarinya. Mesiu kemudiandipergunakan untuk keperluan yangsangat jelas, yaitu perang. OrangIslamlah, bukan orang Barat, yangpertama kali menggunakan mesiuuntuk perang. Oleh karena itu, paraahli sejarah menyebut kerajaanMoghul di India, kerajaan Ottomandi Turki, dan kerajaan Sasavid di Irandengan sebutan Gun Powder Empires,kemaharajaan Mesiu.Selain mesiu, orang Islam jugabelajar membuat kertas dari Cina.Memang qirthâs itu bahasa Arab,bahkan bahasa Al-Quran, tetapipengertiannya lebih pada lembaran,bukan kertas dalam pengertian yangkita kenal sekarang. Kertas sepertiyang kita kenal sekarang adalahtemuan Cina yang kemudian dikembangkanoleh umat Islamsehingga menjadi produk industriyang besar. Masih banyak lagi yangdipelajari umat Islam dari Cina.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3233


DEMOCRACY PROJECTTAKDIR: MENOLAK MITOLOGITakdir seperti yang banyak disebutdi dalam Al-Quran, berbedapengertiannya dengan takdir dalampercakapan sehari-hari. Takdir dalambentuk kedua sebenarnya lebihmerupakan istilah teknis dalam IlmuKalam yang menyarankan padaadanya ketentuan terlebih dahuludari Tuhan terhadap segala sesuatuyang terjadi di muka bumi. Dalamperjalanan sejarah, perkataan takdirmengalami sedikit anomali, yaituberada dalam konteks kontroversiyang sangat dini dalam Islam. Kontroversiini, seperti terbingkai dalamJabariah dan Qadariah, adalah seberapajauh kebebasan manusiamenentukan perbuatannya sendiri.Namun, dalam percakapan seharihari,takdir menunjuk sesuatu yangtidak bisa dilawan. Takdir dalampengertian ini sebenarnya lebih berkaitandengan Jabariah.Takdir dalam pengertian Al-Quran, misalnya diterangkan dalamfirman Allah, Dan matahari beredarmenurut waktu yang sudah ditentukan(dalam tempat yang tetap)baginya, itulah ketentuan (takdir—NM) Yang Mahaperkasa, Mahatahu(Q., 36: 38). Terjemahan bebasnya,“Matahari beredar di tempat edarnyayang sudah tetap”. Peredaranbulan sejak dari purnama sampaisabit, yang dalam istilah Al-Quransebagai manâzil, juga disebutsebagai takdir Tuhan. “Dan bulanpun telah Kami tentukan manzilmanzilnya(untuk dilintasi), sampaiia kembali seperti bagian bawahtangkai kurma yang sudah tua(kering) (Kami takdirkan berbentukberubah-ubah [dari purnama kesabit] sehingga rembulan itu kembalidalam betuk bulan sabitnya yanglama—NM),” (Q. 36: 39). Daripengertian ini, dapat ditarik korelasiantara takdir dalam percakapan sehari-haridengan takdir dalampengertian Al-Quran, yaitu bahwasegala sesuatu telah ditentukanlebih dahulu oleh Tuhan meskipuntakdir dalam pengertian Al-Quranlebih menunjuk kepada sunnatullah(hukum Allah).Kedua ayat di atas berbicaratakdir secara khusus, yaitu takdirmatahari dan bulan. Selain takdirsecara khusus, Al-Quran juga berbicaratentang takdir secara umumyang berlaku untuk semua ciptaan,yaitu, Ia menciptakan segalanya sertamenentukan suatu ukuran (hukumhukumsegala sesuatu—NM) yangtepat (Q., 25: 2). Dari ayat ini bisaditangkap suatu ide tentang adanyahukum Tuhan yang pasti berlakudan menguasai alam ini. Sungguh,segalanya Kami ciptakan denganukuran (Q., 54: 49).Berdasar pada gambaran di atas,pembicaraan takdir dalam Al-Quran, baik secara umum maupunsecara khusus, seolah mengarah3234 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkepada apa yang disebut denganistilah hukum alam (natural law).Meskipun demikian, menyetarakantakdir dengan hukum alam sebenarnyatidak tepat, karena titik tolaknyasaja sudah berbeda. Hukumalam bertolak dari kepercayaan bahwaalam menciptakan hukumnyasendiri, yang berarti penolakan akanadanya Tuhan yang Mahakuasa,sementara takdirbertolak dari kepercayaantentangadanya Allahdan Dialah yangmembuat takdiritu. Karena itu,yang tepat adalahmengatakan takdirsebagai hukum Allah, takdirAllah, tetapi tidak dalam pengertiansehari-hari.Dalam takdir matahari, peredarannyadi tempat edar adalahsebuah takdir yang mengandungmakna kepastian. Tetapi dalamtakdir bulan, berubah-ubahnyabentuk adalah sebuah takdir yangjuga mengandung makna kepastian.Karena itu, sebenarnya yang diharapkanAl-Quran adalah kitaharus memahami semuanya; kitaharus memahami alam menuruthukum-hukum yang menguasainyasebagaimana telah ditetapkan Allah.Dengan begitu, kita tidak akanterjerembab ke dalam mitologi,seperti perilaku orang-orang Arab“Jangan engkau mengabaikanbarang kecil dan remeh, sebabboleh jadi darah tertumpah karenaujung-ujung jarum.”(Syair Arab)Jahiliah yang percaya bahwa mataharidan bulan sesekali bertemu.Mitos seperti ini ditolak Al-Quran,Tiada semestinya matahari akan menyusulbulan, dan malam tak akanmendahului siang; masing-masingberenang dalam garis edarnya (semuanyaberedar di tempat yang telahditentukan [istilahnya di situ berenang]—NM),”(Q., 36: 40).Memang, Al-Quran datang untukmenghancurkanmitos yangmerupakan bagiandari syirik, yaitumenerima danmenganggap sesuatusebagai menguasaidiri kita meskipun tidakmemiliki dasar dalam hukum Allahyang telah ditetapkan untuk alamnyasendiri. Penolakan ini kemudianmenjadi dasar bagi banyakahli sosiologi agama untuk mengatakanbahwa Islam adalah agamayang paling bebas dari mitologi.Bahkan lebih jauh, seorangKuroda—profesor muslim dariJapan International University—mengatakan bahwa sebenarnyaIslam adalah ilmu pengetahuan.Karena itu, pemahaman orangJepang dalam mempelajari Islamjauh lebih baik dibanding orangIndonesia. Dasar yang digunakanKuroda dalam penilaiannya adalahbahwa orang Jepang lebih saintis,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3235


DEMOCRACY PROJECTtidak seperti orang Indonesia yangmasih banyak dikuasai mitos.TAKHALLÎDalam masalah metodologitakhallî di kalangan kaum sufi,metodologi itu mengharuskanadanya proses pengosongan darianggapan-anggapan, asumsi-asumsidan klaim-klaim tentang pengetahuanyang benar, supaya dalammenempuh jalan lurus mencariKebenaran itu terjadi kemurniansejati (ikhlâsh). Jika dalam konteksduniawi berpikir selalu menuntutadanya praasumsi atau premis,maka dalam konteks pencarianKebenaran sejati itu, praasumsi danpremis justru harus dilepaskan.Tetapi, meskipun tanpa adapraasumsi atau premis, berpikirdalam konteks kesufian tidaklahberarti tiadanya rasionalitas. Kenyataanbahwa Al-Quran senantiasamenyerukan penggunaan akal untukmencari dan menerima Kebenaranmenunjukkan bahwa antararasio dan pengalaman keagamaantidaklah terdapat pertentangan.Justru tasawuf, sebagai bidang yangmenganggap segi esoterik keagamaan,adalah suatu bentuk perkembanganrasionalitas yang tertinggi.Erich Fromm mengatakan, “Sayaharus memberi catatan bahwa, sangatberlawanan dengan perasaanumum bahwa mistisisme adalah suatujenis pengalaman keagamaanyang tidak rasional, ia justru mengetengahkan—perkembangantertinggirasionalitas dalam pemikirankeagamaan. Seperti dijelaskan olehAlbert Schweitzer: “Pemikiranrasional yang bebas dari asumsiasumsiberakhir dalam mistisisme.”Pembuangan asumsi-asumsiadalah fase pembebasan yang amatsulit dalam menempuh jalan menujuhakikat. Kesulitan itu dapatdipahami antara lain dari peringatanIbn ‘Arabi dalam sebuahsyair kesufiannya, dalam Futûhât Al-Makkîyah:“Barang siapa mengaku denganpastibahwa Allah bergaul dengandirinya,dan ia tidak lari (dari pengakuanitu),maka itu adalah tanda bahwa iatak tahu apa-apa.Tidak ada yang tahu Allah kecualiAllah sendiri,maka waspadalah, sebab yangsadar di antaramutentulah tidak seperti yang alpa.Ketiadaan kemampuan menangkappengertian adalah ma‘rifat,begitulah memang pandanganakan hal itu bagi yang berakalsehat.Dia adalah Tuhan yang sebenarnya,yang pujian kepada-Nya3236 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtidak berbilang. Dia adalah YangMahasuci,maka janganlah kamu buat baginyaperbandingan.”Jadi perasaan tahu Tuhan adalahjustru tidak tahu apa-apa. “MengetahuiTuhan” mengesankan adanyahasil pencarian rasional yang luarbiasa. Tetapi sekali orang menginsafibahwa Tuhan adalah Wujud Mutlak,yang berarti tidak akan terjangkauwujud nisbi seperti manusiadan seluruh alam raya ciptaan-Nya, maka ia pun akan pahambahwa perasaan, apalagi keyakinan,bila ia tahu Tuhan adalah kebodohanyang tiada taranya.Dalam gambaran Ibn ‘Arabi,bahkan seandainya seseorang dapatmengetahui alam gaib, maka saatalam gaib itu tersingkap baginyaadalah juga saat ia tertutup baginya.Jadi, sejalan dengan sikap paradoksalkenyataan-kenyataan, justru saatseseorang tahu alam gaib adalahjuga saat ia tidak tahu.“Jika matahari ilmu telah terbenam,maka bingunglah akal pikiranyang kemampuannya hanya dalamteori pembuktiankalau seandainya alam gaib itudapat disaksikan oleh mata penglihatan,maka saat munculnya alam gaib ituadalah juga saat ia terbenam.”Karena itu perjalanan mencariTuhan mengikuti garis lurus ataual-shirâth al-mustaqîm adalah perjalananyang mensyaratkan kekosonganpikiran mengenai Tuhandan bebas dari asumsi-asumsi yangdiistilahkan dalam ilmu tasawufsebagai takhallî, pengosongan diri.Inilah tawhîd dalam tingkatnyayang amat tinggi, sekaligus amatabstrak (mujarrad).TAKHALLÎ NABIAda isyarat dalam Al-Quranbahwa Nabi sendiri pun melakukantakhallî. Nabi diperintahkan untukmenyatakan bahwa beliau adalahseorang utusan Tuhan, antara lainuntuk mengajarkan kepercayaanpada adanya alam gaib, namun beliauhanyalah seorang manusia yangdiutus Allah dengan mengikutiajaran yang diwahyukan kepadabeliau dan menyampaikan ajaranitu kepada masyarakat manusia.Katakan (Muhammad), “Akutidak pernah mengaku kepadamubahwa aku memiliki perbendaharaanAllah juga aku tidak mengetahuialam gaib. Aku pun tidak pernahmengaku kepadamu bahwa aku adalahseorang malaikat. Aku hanyalahmengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.”Katakan (Muhammad),“Apakah sama antara orang yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3237


DEMOCRACY PROJECTmelihat dan orang buta? Apakahkamu tidak berpikir?” (Q., 6: 50).Lebih lanjut, senapas denganprinsip-prinsip di atas, Nabi jugadiperintahkan Allah untuk menyatakanbahwa beliau tidaklahbermaksud membuat hal-hal baruterhadap apa yang telah diwariskankepada Rasul terdahulu. Dan bahwabeliau sendiri tidak tahu apayang akan diperbuatAllah kepadabeliau (misalnya,mengingatbahwa sebagaimanaRasulterdahulu ada yang menjadi korban,sampai terbunuh, oleh misi sucinya).Nabi hanyalah mengikutiwahyu yang diterimanya, danbeliau hanyalah seorang pembawaperingatan yang tidak meragukan.Katakan (Muhammad), “Aku bukanlahseorang pembuat bid‘ah diantara Rasul-rasul (yang sudahsudah),dan aku tidak pula tahu apayang akan diperbuat (oleh Tuhan) kepadakujuga tidak (apa yang diperbuat)kepadamu. Aku hanyalahmengikuti apa yang diwahyukan kepadakudan aku hanyalah seorangpembawa peringatan yang jelas tidakmeragukan” (Q., 46: 9).Bagi seorang yang menerimapengajaran langsung dari Tuhandan bertugas menjadi utusan-Nya,Nabi pasti mengetahui apa yangbenar dan apa yang salah. Beliaupasti mengetahui pula siapa yangmendapat petunjuk Tuhan dansiapa pula yang sesat di antaramanusia ini, termasuk di antarabeliau sendiri berhadapan dengankaum yang menolak kebenaranyang beliau ajarkan. Namun Allahmasih mengajari beliau agar menerapkanapa yang disebut (dalambahasa Inggris) the benefit of the doubtatau hikmahkeraguan, sebagaimetodo-Manusia tidak mendapatkan apaapakecuali yang ia kerjakan. logi pencariankebenaran.“ Katakan(Muhammad), ‘Siapa yang memberikamu semua rezeki, baik yang darilangit maupun yang dari bumi?’Katakan, ‘Allah!’ dan boleh jadikami, atau kamu, yang pasti beradadi atas petunjuk kebenaran, ataupasti berada dalam kesesatan yangterang,” (Q., 34: 24)Semuanya itu dalam pandangankesufian dan falsafah Islam, adalahjalan sebenarnya menuju dan menemukankebahagiaan. Metaforyang telah disebutkan bahwa “mataair” di surga itu dinamakan “salsabîlan” atau “tanyalah jalan” melukiskanbahwa kebahagiaan tidaklahbersumber dari perasaan kepastiandalam pengalaman pencariaankebenaran. Justru pengalamanruhani ketika dengan penuh ketulusanhati dan niat yang murnisungguh-sungguh mencari, dalam3238 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTketegangan antara kecemasan danharapan (khawfan wa thama‘an)yaitu kecemasan kalau-kalau gagalmenemukan kebenaran, dan harapanbahwa dengan kebenaran ituakhirnya bakal terjadi perjumpaan(liqâ’). Seraya dengan itu, terjadipula keterlibatan diri dalam usahaperbaikan bumi dan menjaganyadari kerusakan yang mungkin menimpa.Itulah inti jalan menuju kebenaran,dan sumber sejati cita rasapiala melimpah (ka’san dihâqan)penuh minuman kebahagiaan. Semuaitu dapat kita timba dari petunjukIlahi dalam Al-Quran, yangpatut sekali kita renungkan:Serulah Tuhanmu sekalian, dengankerendahan hati dan suarasunyi sesungguhnya Allah tidak sukakepada mereka yang kelewat batas.Dan janganlah kamu merusak bumisetelah bumi itu diperbaiki. Laluserulah Dia dalam kecemasan danharapan. Sesungguhnya rahmat Allahitu dekat kepada mereka yang berbuatkebaikan (Q., 7: 55-56).TAKLID DAN IJTIHADDalam mengkaji pertumbuhanintelektual dalam Islam, ada keterkaitannyadengan masalah taqlîddan ijtihâd. Meskipun masalahtaqlîd dan ijtihâd merupakan sesuatuyang lebih banyak digelutikalangan ahli fiqih—terutamaberkenaan dengan hukum—sebetulnyamasalah ini menyangkutkeseluruhan aspek pengembangantradisi intelektual.Taqlîd adalah suatu mekanismepewarisan dan pengakuan otoritasmasa lampau, yaitu pada orangorangyang lebih dahulu dari kita,yang menghasilkan akumulasipengalaman dan informasi. Hampirseluruh segi kehidupan kita mengandungunsur taqlîd. Yang tidakdibenarkan adalah taqlîd-isme, artinyataqlîd sebagai isme yang tertutup,seperti kecenderungan mensucikanmasa lampau, atau mensucikanorang-orang terdahulu. Korelasidari taqlîd-isme itu dengansendirinya adalah sikap tertutup,dan konservatisme.Mesir misalnya, bisa menjadipusat intelektualisme Islam karenamemiliki Universitas Al-Azhar.Umat Islam patut bersyukur, karenaketika bangsa Mongol menjarahdunia Islam dan menghancurkanBagdad, eskalasinya tidak sampai keMesir, sehingga Mesir masih bisa,dan berhasil meneruskan tradisiintelektual Islam. Karena paraulama pada masa belakangan tidaksanggup mengembangkan pemahamanbaru terhadap hukumhukumIslam, maka ketika negeriMesir berubah menjadi negaramodern, orang Mesir lari kepadapilihan yang paling gampang, yaitumengadopsi hukum Barat. InilahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3239


DEMOCRACY PROJECTgejala yang sekarang melanda seluruhdunia Islam, akibat tidak berkembangnyalagi fiqih. Tentang ini,Turki dapat menjadi contoh yanglebih ekspresif.Kita menunjuk Turki sebagaibangsa bukan Barat yang pertamakali berusaha menjadi modern.Tetapi kenyataanmenunjukkan,sampai sekarangTurki belum berhasilmenjadi modern.Turki tetapmerupakan Dunia Ketiga. Sementarakalau segi kulturalnya dikontraskandengan Jepang, makaafinitas kultural antara orang Islamdan orang Barat itu jauh lebih dekatdibandingkan antara orang Baratdengan orang Jepang. Tetapi Jepangternyata lebih berhasil menjadimodern daripada Turki yang Islam.Dengan hasil yang menakjubkan,mereka jauh melampaui Turki, sehinggamenimbulkan suatu pertanyaan:apa yang terjadi denganorang Islam? Apa yang salah?Sebetulnya, ini ada kaitannyadengan taqlîd dan ijtihâd. Padaorang Turki ada suatu keterputusankultural dengan masa lampaunya,yang disimbolkan dengan keputusanKemal Attaturk menggantikanhuruf Arab, sebagai medium penulisanbahasa Turki Utsmani, denganhuruf Latin. Akibatnya orang Turkisekarang ini—yaitu orang Turkimodern—tidak lagi bisa menggalidan memahami warisan budayamereka sendiri. Semuanya harusdimulai lagi dari nol.Jadi, orang Turki sekarang menjaditawanan kekinian dan kedisinian,dalam arti bahwa untukmenengok ke belakang mereka tidakbisa lagi, atau“Aku mengikuti persangkaanhamba-Ku mengenai Diri-Ku.”(Hadis Qudsi)tertutup akibatdari penggantianhuruf tadi,dan untuk menengokke depanmereka harus menghadapibangsa Eropa yang sudah sedemikiankompetitifnya. Akibatnya,Turki mengalami kemiskinan intelektual.Kita tidak pernah mendengarsedikit pun karya-karyabesar dari orang Turki modern.Sementara Jepang terus memeliharakontinuitas tradisi. Artinya,ada tradisi taqlîd pada orang Jepang.Meskipun orang Jepang menjadimodern dan bahkan sekarang ultramodern,tetapi mereka tidak terputusdari masa lampaunya. Danitu juga disimpulkan dalam soalhuruf: mereka tidak pernah berpikiruntuk menggantikan huruf Jepangdengan huruf Latin. Oleh karenaitu, orang Jepang menengok masalampau dengan penuh konfidensidan kebanggaan. Kemodernan bagiorang Jepang menjadi bagian darikejepangan. Sementara di Turki,kemodernan masih dilambangkan3240 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan bagaimana mengganti sorbandengan topi, dan menggantihuruf Arab dengan huruf Latin. DiTurki, kemodernan belum dantidak pernah menjadi keturkian,malah merupakan sesuatu yangasing. Maka taqlîd dan ijtihâd itumengandung masalah kontinuitasbudaya. Taqlîd (dan bukan taqlîdisme)merupakan bagian dari carauntuk memelihara kontinuitasbudaya ini.TAKWASaat masih berada di Makkah,Rasulullah Saw. dan kaum berimanpengikut beliau bersembahyangdengan menghadap sekaligus keKa‘bah di dalam Masjid Haramdan ke Bait Maqdis di Yerusalem.Hal itu dilakukan dengan caramengambil posisi shalat di sebelahselatan Ka‘bah, sehingga padawaktu bersamaan juga menghadapke Yerusalem di sebelah utara.Setelah berhijrah ke Madinah, caratersebut tidak bisa lagi dilakukan,karena pertentangan antara arahMakkah (selatan) dan Yerusalem(utara) dari Madinah. Maka, NabiSaw. dan kaum beriman dalambersembahyang hanya menghadapke utara, ke arah Yerusalem.Berkiblat ke Yerusalem itu—sejalan dengan berbagai penegasandalam Al-Quran dan Sunnah—mengandung makna pengakuanakan kesucian kota itu dan keabsahanagama serta para nabi yangpernah muncul di sana. Makaorang-orang Yahudi merasakanadanya sedikit afinitas dengan Nabidan kaum beriman, meskipun,karena keangkuhan, mereka tidakbersedia mengakui keabsahan agamayang dibawa Nabi.Tetapi Nabi Saw. sendiri menyadariMakkah dengan Ka‘bahnyaadalah lebih dekat ke hati bangsaArab daripada Yerusalem. Dan darisudut sejarah perkembangan monoteisme(tawhîd), Makkah mempunyaimakna yang lebih pentingdaripada Yerusalem, di sampingjuga jauh lebih tua. Oleh karenaitu, Nabi Saw. senantiasa berdoa,memohon kepada Tuhan agar diperkenankanmengubah kiblat shalatdari Yerusalem ke Makkah.Ketika Rasulullah Saw., atas izindan perkenan Tuhan, akhirnyamengubah kiblat, terjadi kegaduhandi masyarakat Madinah. Beberapakalangan dari para pengikut Nabisendiri merasa masygul denganperubahan itu. Namun, kegaduhanyang lebih besar terjadi di kalanganorang-orang Yahudi Madinah, yangmelihat perubahan kiblat itu sebagaiskandal dan menunjukkantidak adanya kesungguhan dalamagama Nabi Saw. Mereka kemudianmempertanyakan, apakah agamayang “suka berubah kiblat” sepertiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3241


DEMOCRACY PROJECTitu masih memiliki keautentikanmengingat—begitu agaknya jalanpikiran mereka—masalah kiblatdalam sembahyang adalah prinsipilsekali? (Q., 2: 142). Menghadapisituasi demikian, sungguh menarikjawaban yang diwahyukan Allahkepada Nabi-Nya, yang dengantegas membantah “premis” orangorangYahudi mengenai maknakiblat dalam shalat. Allah berfirman:Bukanlah kebajikan itu ialahbahwa kamu menghadapkan wajahmuke arah timur ataupun barat!Tetapi kebajikan itu ialah bahwaseseorang beriman kepada Allah dankepada Hari Kemudian, para malaikat,kitab-kitab suci, dan paranabi. Dan dia itu mendermakanharta betapapun cintanya kepadaharta itu untuk sanak-kerabat, anakanakyatim, orang-orang miskin,orang yang dalam perjalanan, peminta-minta,dan orang yang terbelenggu.Dia itu juga menegakkanshalat dan melaksanakan zakat (ataumenjaga kesucian [diri]). Dan (kebajikanitu) ialah orang-orang yangmemenuhi janji jika mereka berjanji,dan orang-orang yang tabah dalamkesusahan atau pun kemalangan, dandalam masa-masa sulit. Merekaitulah orang-orang yang benar, danmereka itulah orang-orang yangbertakwa (Q., 2: 177).Dari firman itu, jelas sekalibahwa masalah arah menghadapdalam beribadah bukan hal yangsedemikian prinsipilnya sehinggaharus dipandang sebagai kebajikan(al-birr) itu sendiri. Ia hanyalahsegi lahiriah keagamaan, yangberfungsi sebagai lambang sesuatuyang lebih hakiki, yaitu ketaatankepada Tuhan dan kesatuan pandanganhidup kaum beriman.Lambang (simbol) tidaklah dimaksudkansebagai tujuan padadirinya sendiri, sehingga jika tidakdipahami dengan tepat akan berartisuatu kekosongan. Firman itudengan jelas mengajarkan bahwahakikat harus dicari, dan ditemukan,di balik lambang-lambang danbentuk-bentuk lahiriah. Memberikomentar untuk firman ini, A.Yusuf Ali menegaskan adanya “peringatanterhadap formalisme yangmematikan” (warning againstdeadening formalism) tentang kebajikan(al-birr), takwa dan nilaikeagamaan yang lain. Demikianpula pandangan Muhammad Asad,yang mengatakan adanya penegasanAl-Quran tentang prinsip bahwa semata-matamengikuti bentuk-bentuklahiriah tidaklah memenuhipersyaratan takwa (Thus the Qur’anstresses the principle that more compliancewith outward forms does notfulfill the requirements of piety).Karena itu, firman tersebutmemberi rincian tentang nilai-nilai3242 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkebajikan dan takwa yang sebenarnya.Nilai-nilai yang disebutkandalam firman itu, menurut A.Yusuf Ali, berkisar sekitar empathal, yaitu (1) keimanan kita harussejati dan murni; (2) kita harus siapmemancarkaniman ke luar dalambentuk tindakankemanusiaankepada sesama;(3) kita harusmenjadi wargamasyarakat yang baik, yang mendukungsendi-sendi kehidupankemasyarakatan; dan (4) jiwa pribadikita harus teguh dan tak goyahdalam setiap keadaan. Semua itusaling berkait, namun bisa dipandangsecara terpisah.Jika nilai-nilai itu bisa disebutsebagai manifestasi takwa, makatakwa sendiri, dalam maknanyayang serba meliputi dan bulat,hanya dapat dipahami sebagai“kesadaran ketuhanan” (Godconsciousness),yaitu kesadaran tentangadanya Tuhan Yang Mahahadir(Omnipresent) dalam hidup kita.Kesadaran seperti itu membuat kitamengetahui dan meyakini dalamhidup ini tidak ada jalan menghindardari Tuhan dan pengawasan-Nya terhadap tingkah laku kita.Kesadaran akan kehadiran Tuhandalam hidup ini mendorong kitauntuk menempuh hidup mengikutigaris-garis yang diridlai-Nya, sesuaidengan ketentuan-Nya. Maka kesadaranitu memperkuat kecenderunganalami (fithrah) kita untukberbuat baik (hanîfîyah), sebagaimanadisuarakan dengan lembutoleh hati nurani (nûrânî, bersifatcahaya) ataukalbu kita. Pada“Sebaik-baik zuhud adalah menyembunyikanzuhud”.gilirannya, doronganbatinitu mewujud-(Hadis) nyata dalamrincian nilai-nilaiyang disebutkan dalam firmanIlahi di atas.Takwa, dalam pengertian mendasardemikian, adalah sejajardengan pengertian rabbâniyah(semangat ketuhanan) dalam firmanyang lain, yang menuturkan salahsatu tujuan pokok diutusnya seorangnabi atau rasul kepada umatmanusia. Kata-kata rabbâniyahmeliputi “sikap-sikap pribadi yangsecara sungguh-sungguh berusahamemahami Tuhan dan menaati-Nya”, sehingga dengan sendirinyaia mencakup pula kesadaran akhlâqîmanusia dalam kiprah hidupnyadi dunia ini. Dan tidaklahsepatutnya bagi seorang manusiadiberi Allah kitab suci, kebijaksanaandan kenabian, kemudian berkatakepada umat manusia, “Jadilahkamu sekalian hamba-hamba untukku,dan bukan hamba Tuhan.”Melainkan (ia akan berkata), Jadilahkamu sekalian orang-orang yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3243


DEMOCRACY PROJECTbersemangat ketuhanan (rabbânîyîn),dengan menyebarkan ajaran KitabSuci dan dengan pendalaman akanajaran Kitab Suci itu oleh kamusendiri (Q., 3: 79). Menurut Asad,makna perkataan Arab rabbânîmendekati makna perkataan Inggris“a man of God”, yakni, “manusiaberketuhanan”.Dan dari firmanitu dapat dipahamibahwamembentuk masyarakatmanusiayang rabbânî termasuktujuan pokoktugas suci seorangnabi. Olehkarena itu, terdapatkorelasi langsungantara takwa dan akhlak ataubudi luhur, sedemikian rupa sehinggaNabi menegaskan bahwa,“Yang paling banyak memasukkanseseorang ke dalam surga ialah takwakepada Allah dan budi luhur.”Sedangkan menyempurnakan budiluhur itu, sebagaimana ditegaskanNabi sendiri, adalah tujuan akhirkerasulan beliau.Takwa, yang mendasari budiluhur itu, tidak terpenuhi hanyakarena ketaatan lahiriah semata;budi luhur pun tidak menghendakiformalisme yang berlebihan. Diisyaratkandalam Kitab Suci bahwaperbuatan baik, meskipun tidakakan batal karena dimanifestasikankepada orang banyak secara wajar,akan lebih baik lagi jika dilakukansecara diam-diam. Prinsip ini misalnyabisa disimpulkan dari firman,Q., 2: 271, Jika sedekah-sedekah itukamu tampakkan, maka itu pun baiksaja. Tetapi jika kamu sembunyikandan kamu berikan (langsung) kepadaorang-orangyang memerlukan(al-fuqarâ’),maka halitu lebih baikbagi kamu, danDia (Allah)akan menutupsebagian darikejahatan-kejahatanmu.AllahMaha Mengetahuiapa pun yang kamu perbuat.TAKWA ADA DI DADARasulullah pernah diberitahukantentang dua orang sahabat; salahsatunya Usamah yang membunuhseorang musuh yang sudah meneriakkankalimat syahadat. Mendengaritu Nabi marah sekali danmengatakan bahwa beliau tidak diutusuntuk membelah dada umatmanusia. Kemudian Nabi Saw.menegaskan, “al-taqwâ hâ hunâ(takwa berada di sini),” yang diulangnyasebanyak 3 kali serayamenunjuk dadanya. Ini menunjuk-3244 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkan bahwa takwa terdapat dalamdada.TAKWA DAN BUDI LUHURJelas bahwa pendidikan agamatidak dapat dipahami secara terbatashanya kepada pengajaranagama. Karena itu, keberhasilanpendidikan agama bagi anak-anaktidak cukup diukur hanya dari segiseberapa jauh anak itu menguasaihal-hal yang bersifat kognitif ataupengetahuan tentang ajaran agamaatau ritus-ritus keagamaan semata.Justru yang lebih penting, berdasarkanajaran Kitab Suci danSunnah sendiri, ialah seberapa jauhtertanam nilai-nilai keagamaantersebut dalam jiwa anak, danseberapa jauh pula nilai-nilai itumewujud nyata dalam tingkah lakudan budi pekertinya sehari-hari danperwujudan nyata nilai-nilai tersebutdalam tingkah laku dan budipekerti sehari-hari akan melahirkanbudi luhur atau al-akhlâq alkarîmah.Berkenaan dengan itu, patutsekali kita renungkan sabda-sabdaNabi, “Yang paling banyak memasukanorang ke dalam surga ialahtakwa kepada Allah dan keluhuranbudi”, dan “Tiada sesuatu apa punyang dalam timbangan (nilainya) lebihberat dari pada keluhuran budi.”Keterkaitan yang erat antaratakwa dan budi luhur itu adalahjuga makna keterkaitan antara imandan amal saleh, shalat dan zakat,hubungan dengan Allah (hablunminallâh) dan hubungan dengansesama manusia (hablun min alnâs),bacaan takbîr (lafal AllâhuAkbar) pada pembukaan shalat danbacaan taslîm (lafal assalâmu‘alaykum)pada penutupan shalat. Pendeknya,terdapat keterkaitan yang mutlakantara Ketuhanan sebagai dimensihidup pertama manusia yang vertikaldengan Kemanusiaan sebagaidimensi kedua hidup manusia yanghorizontal. Oleh karena sedemikiankuatnya penegasan-penegasan dalamsumber-sumber suci agama(Kitab Suci dan Sunnah Nabi)mengenai keterkaitan antara keduadimensi itu, maka pendidikanagama, baik di rumah tangga maupundi sekolah, tidak dapat disebutberhasil kecuali jika pada anak didiktertanam dan tumbuh dengan baikkedua nilai itu: Ketuhanan danKemanusiaan, Takwa dan BudiLuhur.TAKWA DAN BUDI PEKERTITujuan diturunkan Kitab SuciAl-Quran adalah sebagai latihan pengendalianjiwa agar dapat mencapaiderajat ketakwaan yang lebihtinggi. Takwa sebagai kondisi kejiwaan,menghayati kehadiranTuhan dalam setiap aktivitas hi-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3245


DEMOCRACY PROJECTdup—sebagaimana kita ketahui—sudah pasti tidak dapat dijustifikasikanatau dihukumi, karena bersifatruhaniah. Pada tingkatan tertentu,tanpa disadari, takwa juga telahmengajarkan kesabaran kepada kita.Takwa dalam pengertiannyayang lebih luas adalah pengendaliandiri, yang juga sebenarnyaberarti kemampuan menunda kesenanganyang bersifat kekinianatau sesaat demi mendapatkan kebahagiaanyang sesungguhnya,yakni kebahagiaan ruhaniah. Denganbegitu, takwa juga dapatdipahami sebagai sikap berpengharapanterhadap masa depan,yakni mengendalikan diri menundakesenangan duniawi demi kesenanganakhirat yang lebih abadi.Dalam dimensi absolut, takwaadalah kemampuan melepaskan diridari tawanan dirinya, dari belenggukekinian dan kesekarangan, captiveof here and now, yang dapat memperdayamanusia untuk memahamihakikat kediriannya. Ilustrasi takwadalam pengertian yang sesungguhnyaadalah mirip dengan yangdilakukan oleh orang-orang yangberpikiran modern atau mempersiapkanmasa depan dengan menabung.Menabung dalam pengertiantradisional mungkin hanya berupatindakan menyimpan barang atauuang di bawah bantal atau tempattidur. Sikap demikian itu, meskidalam bentuk yang masih tradisional,tetap merupakan sebuahwujud dari upaya mengendalikandiri demi masa depan. Untuk kepentinganmasa depan, dengansendirinya, ia harus mampu menundakesenangan masa kini. Dalammasyarakat modern, ilustrasisikap berorientasi kepada masadepan diwujudkan dengan menabungdi bank-bank yang didalamnya diperkenalkan sistembunga. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa sikap menundakesenangan untuk masa yang akandatang adalah sebuah contoh darisikap produktif. Dengan begitu,dimensi takwa juga merupakanlatihan sikap produktif.Pandangan hidup yang benar,sebagaimana dinyatakan sendiridalam Al-Quran, adalah takwa yangharus terus diupayakan agarmenjadi gerakan moral sosial (socialmorality), sehingga takwa yangpada mulanya hanyalah menjadiurusan pribadi, berubah menjadipersoalan masyarakat atau tanggungjawab sosial. Seperti kita ketahui,akhlak—sebagai perwujudan takwa—merupakanpijakan atau pondasibagi berdiri dan tegaknyasuatu bangsa. Yang demikian itusudah dibuktikan, tidak saja berkenaandengan umat Islam, tapijuga umat yang lain, seperti yangterjadi dengan bangsa Romawi,Yunani, India, dan sebagainya yang3246 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpernah mencapai kejayaan danmemimpin peradaban dunia karenaberpegang pada akhlak. Dan merekamengalami kejatuhan karenamengabaikan akhlak.Dengan demikian, perlu diingat,masalah akhlak adalah universal,berlaku kepada siapa saja, tanpamemandang Muslim dan bukanMuslim. Dan ini telah menjadi sunnatullah.Hadisyang menjelaskantentang perlunyamelestarikanakhlak atau moralyang tinggi sebagaimanaseringdikutip oleh ulamabesar BuyaHamka, “Sesungguhnya tegaknyasuatu umat atau bangsa adalah kalaumereka memegang tinggi akhlak, danjika akhlak ditinggalkan, umat punakan hancur.”Takwa dengan budi pekerti yangtinggi sebagai perwujudannya harusterus dilestarikan sehingga lambatlaunmenjadi etika sosial, socialethic. Pentingnya akhlak dalam masyarakatdapat terlihat melalui praktikyang terjadi di negara-negarayang tergolong negara industri barudi Asia Timur. Di negara-negaratersebut, akhlak menjadi etika sosialkarena mampu mempertahankansemangat Konfusiannya. Dan dengankegigihan mempertahankanketinggian moral, Amerika Serikat—sebuah negara yang terkenal denganmasyarakatnya yang sekular dansangat longgar dengan ikatan moral,dengan budaya permisifnya—ternyata sangat kuat dalam mempertahankanmoral, khususnya berkenaandalam memilih pemimpinmereka.Sebagai contoh adalah kasusyang menimpa mantan PresidenRonald Reagan.Ronald Reagan“Aku adalah hasanah yang tersimpan;dan Aku inginkan agardiketahui, maka Aku ciptakanalam semesta.”(Hadis Qudsi)mengalami kesulitanpolitikkarena terbongkarskandalnya—darikatascandalous artinyaperbuatanyang membuat aib atau malu—yakni membuat katabelece, suratsakti bagi anaknya untuk masukperguruan tinggi. Padahal, suratsakti yang ditulis itu hanya di ataskertas tak berkop. Juga yang menimpaPresiden Bill Clinton berkenaandengan skandal keuangan yangdilakukan bersama istrinya saatmenjadi gubernur di Arkansas.Dan, tentunya, yang sangat populerdan menghebohkan adalahkasus yang menimpa Garry Hart,seorang calon presiden Amerikayang reputasinya jatuh total hanyakarena dirinya mempunyai wanitasimpanan bernama Donna Rice, seorangfoto model terkenal.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3247


DEMOCRACY PROJECTBerkaitan dengan kasus tersebut,barangkali, cukup menarik untukdiketahui jawaban yang diberikanoleh seorang ibu yang sudah tua saatdiwawancarai harian WashingtonPost menanggapi kasus skandalwanita yang menimpa Garry Hart.Dia mengatakan, “Bagi kita, mungkinmemiliki wanita simpanan danberbohong tidak menjadi masalah.Tetapi, bila seorang pemimpinberbohong, tentu saja rakyat akanmenjadi korban.”Dari kasus-kasus yang sangatsepele terjadi di sebuah negara sekular,yang terkenal dengan longgarnyaikatan moral, justru merekatelah membuat standar moral yangsangat ketat untuk seorang pemimpin.Ini sungguh luar biasa.Moral yang tinggi itu sangat pentingdan dapat dicapai denganmelatih diri lewat latihan secarakontinyu dengan mengendalikanhawa nafsunya, sebagaimana yangdiajarkan oleh Islam selama bulanpuasa. Moral harus ditegakkan sehinggabenar-benar menjadi kekuatanhidup. Jangan sampai hal-halyang tidak benar karena politicalculture, atau politik kebudayaanyang sudah kuat dan memasyarakat,kemudian dipandang benar.Dalam kasus ini, diperlukan kehadiranorang-orang untuk menjadipelopor gerakan moral (path finderatau al-sâbiqûn al-awwalûn), yakniorang-orang yang terus menganjurkandan memberikan contohberkenaan dengan moral atau akhlakmulia. Mereka ini adalah orangorangyang mampu mentransendenkandirinya, atau mampu menarikdirinya dari jebakan. Meskijumlah mereka sedikit, dan terkadangkalah, perlu diyakini bahwaorang yang memperjuangkan tegaknyamoral atau akhlak itu menangsecara moral.TAKWA DAN KEMULIAANMANUSIADi dalam Al-Quran dinyatakan,Hai manusia! Kami ciptakan kamudari satu (pasang) laki-laki danperempuan, dan Kami jadikan kamubeberapa bangsa dan suku bangsa,supaya kamu saling mengenal (bukansupaya saling membenci). Sungguh,yang paling mulia di antara kamudalam pandangan Allah ialah yangpaling bertakwa. Allah Mahatahu,Maha Mengenal (Q., 49: 13).Prinsip yang memandang kemuliaanmanusia berdasar ketakwaanseperti tergambar dalam ayat diatas sudah mendarah daging dalamkehidupan umat Islam. Secaraobjektif, umat Islamlah yang palingterlatih untuk melihat bahwaukuran martabat kemanusiaan tidakditentukan oleh kenisbatan; bahwasesuatu yang terjadi pada diri kitabukan karena pilihan sendiri, tetapi3248 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkarena ketentuan Allah kepada kita;seperti tempat dan waktu kita dilahirkan,warna kulit, bahasa, dansebagainya.Itu semua adalah kenyataan kenisbatan.Artinya, kenyataan yangdinisbatkan kepada kita. Dalambahasa Inggris disebut sebagaiascriptive factors, faktor-faktor yangdinisbatkan kepada kita (ascribed tous), tidak boleh menjadi dasarpembedaan antarumat manusia.Karena itu rasialisme merupakansuatu dosa. Fasisme juga suatu dosakarena beranggapan bahwa seseorangatau sekelompok orang sertamertamerasa lebih tinggi dari yanglain hanya karena hal-hal askriptifatau bersifat penisbatan.TAKWA DASAR KEHIDUPANPada setiap pembicaraan mengenaitakwa mungkin timbulkesan seolah-olah takwa terlalucondong ke sisi akhirat. Padahalsebenarnya takwa adalah dasaruntuk kehidupan dunia dan akhiratsekaligus. Orang yang bertakwatidak berarti dunianya terabaikan.Allah banyak menerangkan dalamAl-Quran bahwa seorang yangbertakwa akan memperoleh kebahagiaandunia dan akhirat. Ada diantara orang-orang itu yang berkata,“Tuhan, berilah kami (akan karunia-Mu)di dunia ini,” tetapi diakhirat ia tidak mendapat bagian.Dan ada pula di antara mereka yangberdoa, “Tuhan, berilah kami kebaikandi dunia ini, dan kebaikandi akhirat, dan lindungilah kamidari azab api.” Mereka akan mendapatbagian sesuai dengan usahamereka, dan Allah cepat sekali membuatperhitungan (Q., 2: 200-202).Tercatat dalam sejarah, perjuanganpara nabi selalu mendapattantangan dari masyarakat. Tidakseorang pun nabi yang tampildengan aman. Reaksi masyarakatpasti keras sekali. Ini karena paranabi datang membawa pembaruan.Karena ada energi sosial-kulturalmasyarakat—daya untuk melawangerak ke depan—maka dengansendirinya para nabi mendapatkanreaksi. Ada ilustrasi dalam Al-Quran yang kuat sekali berkenaandengan ini, Berapa banyak para nabiyang telah berperang (di jalan Allah)didampingi sejumlah besar orangberiman, tetapi mereka tak merasalemah menghadapi bencana di jalanAllah, dan tak patah semangat, jugatak mudah menyerah. Dan Allahmencintai orang yang berhati tabah(Q., 3: 146).Kata ribbîyûn—atau orang yangberorientasi ketuhanan—dalam ayatdi atas adalah istilah lain untuktakwa. Sabar dalam ayat di atasmaknanya lebih mendalam dariperkataan sabar dalam obrolan kitasehari-hari. Allah selalu berpihakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3249


DEMOCRACY PROJECTkepada mereka yang sabar, orangorangyang tabah, atau orang-orangyang menikmati tantangan. Ayat diatas dilanjutkan dengan, Tiada lainyang mereka katakan hanyalah,“Tuhan, ampunilah segala dosa kamidan tindakan kami yang berlebihandalam kewajiban kami, teguhkanlahpendirian kami dan tolonglah kamimelawan orang kafir” (Q., 3: 147).Ayat ini menegaskan pentingnyamenghindari sikap berlebihan. Dalamsebuah perjuangan kita seringterdorong oleh nafsu dan secaratidak sadar kita bersikap berlebihan.Tetapi, kadang-kadang kita menjadilembek dan mulai bertanya-tanyatentang keabsahan nilai perjuangankita. Ini tidak boleh terjadi. Karenasebelum memulai sesuatu kita haruspunya niat dan tujuan yangjelas. Maka Allah memberi merekapahala di dunia dan pahala yangbaik di akhirat. Karena Allah mencintaiorang yang berbuat kebaikan(Q., 3: 148).TAKWA PUNCAK PUASAMasalah tanggung jawab pribadidan hubungan langsung kepadaTuhan juga berkaitan denganpuasa. Puasa merupakan latihanmenghayati hubungan pribadiantara manusia dan Tuhan. Diantara semua ibadat, yang palingbersifat pribadi adalah puasa, dalamarti bahwa yang tahu kita berpuasaatau tidak hanyalah kita dan Tuhan,orang lain tidak. Mengapa ketikakita dalam keadaan lapar dandahaga, dan sendirian, kita tetapmenahan diri untuk tidak makandan minum? Itu sebetulnya merupakanlatihan bersikap jujurkepada Allah Swt. dan juga kepadadiri sendiri.Sementara itu, dalam ibadatselain puasa, kita dianjurkan sepublikmungkin. Misalnya, kalaushalat, sebaiknya kita berjamaah,karena berjamaah mempunyaifungsi sosial: memperkuat ikatankomunitas shalat. Haji juga dilaksanakanbersama banyak orang.Zakat lebih menarik lagi, karenadalam Al-Quran ada indikasi bahwaTuhan tidak peduli, apakahorang yang membayar zakat ituikhlas atau tidak. Yang penting darizakat adalah orang miskin tertolong,karena tujuan zakat adalahmenolong orang miskin.Sekali lagi, di antara ibadatibadat,yang paling bersifat pribadiadalah puasa. Puasa merupakanlatihan menghayati kehadiranTuhan dalam hidup; Tuhan selalubeserta kita, di mana pun kitaberada. Inilah inti dari takwa:kesadaran bahwa dalam hidup inikita selalu mendapat pengawasandari Allah Swt. yang gaib. Kalau3250 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkita baca ayat-ayat pertama suratAl-Baqarah, Alif Lâm Mîm. InilahKitab yang tiada diragukan; suatupetunjuk bagi mereka yang bertakwa(Q., 2: 1-2), maka indikasi pertamatakwa adalah, Mereka yang berimankepada yang gaib (Q., 2: 3).Moralitas yang sejati memerlukandimensi kegaiban, yaitu bagaimanaorang tetap berbuat baik danmenghindar dari kejahatan meskipuntidak ada yang tahu, karenaAllah tahu. Dalam konteks ini,banyak analis mengatakan bahwa disinilah terletak kegagalan komunisme.Komunisme, kita tahu,adalah paham yang ajaran moralitasnyasangat tinggi: menginginkankeadilan sosial dan semacamnya.Namun, karena aspekgaibnya tidak ada, mereka gagaltotal. Karena itu, dasar kehidupanyang benar ialah takwa kepadaAllah Swt., dan takwa kepada Allahitu sifatnya pribadi: tidak ada yangtahu bahwa kita bertakwa kepadaAllah atau tidak, kecuali kita sendiridan Allah Swt., dan bahkan mungkinkita sendiri juga tidak tahu.Oleh karena itu, kita harus selaluberdoa kepada Allah, Tunjukkanlahkami jalan yang lurus (Q., 1: 6).Hal ini sama dengan ikhlas,yang juga bersifat rahasia. Adasebuah ungkapan dalam kitabtasawuf yang artinya begini, “Amalperbuatan adalah gambar yangmati, dan ruhnya adalah adanyarahasia keikhlasan di dalamnya.”Mengapa ada ungkapan rahasia? Inisebetulnya berdasarkan sebuahhadis Nabi yang menceritakanbahwa ada orang bertanya kepadaNabi mengenai ikhlas dan ternyataNabi tidak tahu. Nabi kemudianbertanya kepada Jibril. Jibril pun tidaktahu. Lalu, melalui Jibril pembawawahyu, Nabi bertanya kepadaAllah Swt. Allah Swt. pun menjawab,“Ikhlas itu adalah salah satudari rahasia-rahasia-Ku yang Akutitipkan di dalam hati para hamba-Ku yang Aku cintai.” Jadi sedemikianrahasianya ikhlas, malaikat puntidak bisa tahu sehingga tidak bisamencatat, dan setan pun tidak bisatahu sehingga tidak bisa merusak.Itulah ikhlas, dan ikhlas ada korelasinyadengan takwa, sehinggaada sebuah ayat yang menjelaskanbahwa manusia tidak boleh merasasok suci, Dia lebih tahu tentangkamu ketika Ia mengeluarkan kamudari bumi, dan ketika kamu masihtersembunyi dalam rahim ibumu.Karenanya, janganlah kamu menganggapdiri kamu suci. Dia lebihtahu siapa yang memelihara diri darikejahatan (Q., 53: 32). Takwa ituada di dalam dada, bersifat sangatpribadi dan, karena itu, dimensinyapun langsung dengan Tuhan(hablun minallâh).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3251


DEMOCRACY PROJECTTAKWA RAHASIA DI DADAKita harus menghayati asashidup takwa kepada Allah dankeinginan mencapai ridla-Nya.Takwa adalah sesuatu yang sangatpersonal, dan tidak bisa kita bagipada orang lain. Oleh karena itu,Rasulullah bersabda sambil menunjukdadanya, “Takwa itu ada disini.” Yakni di dalam dada. Maka,kita tidak boleh dan tidak mungkinpamer takwa. Oleh karena itu,dalam Al-Quranada peringatankeras sekali agarorang tidak soksuci. Dia lebihmengetahui (tentangkeadaan)muketika Dia menjadikankamu daritanah dan ketikakamu masih janindalam perut ibumu;maka janganlah kamu mengatakandirimu suci. Dialah yangpaling mengetahui tentang orangyang bertakwa (Q., 53: 32).Rasulullah Saw. juga bersabdabahwa beliau diutus tidaklah untukmembelah dada manusia. “Aku tidakdiperintahkan untuk membelah dadamanusia.” Jadi Nabi sendiri tidaktahu takwa seseorang. Takwa memangberpulang kepada masingmasingdan di situlah makna hubungankita dengan Allah. Takwayang sangat pribadi itu mempunyaidampak sosial, yaitu bahwa manusiaharus dipelihara kebebasan nuraninya,tidak boleh dipaksa.TAKWA, AL-BIRR, DAN SEJARAHPENETAPAN KIBLATKonsep agama tentang al-birrbanyak sekali digunakan dalam Al-Quran maupun Hadis. Surat Âlu‘Imran ayat 92, misalnya menyebutkan,Kamu tidakakan mencapaikebaktian(kebajikan—NM) sebelumkamu menafkahkan(denganrela) sebagianyang kamucintai (Q., 3:92).Dari kataal-birr terbentuklah kata mabrûr,sehingga ada istilah haji mabrur,yang dalam sebuah sabda Nabidisebutkan, “Dan haji mabrur itutidak ada balasannya melainkansurga,” (HR Bukhari).Kata mabrûr pada hadis tersebutmemiliki sangkut paut maknadengan kata al-birr, yaitu perbuatansehari-hari yang didasarkan padatakwa. Asas hidup ini hanya dua:Pertama, asas takwa kepada Allahdan keinginan mencapai ridla-Nya;3252 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan kedua, semua asas hidup yanglain, yaitu semua asas hidup yangdalam Al-Quran diumpamakanbagai pondasi bangunan yang dibuatdi tepi jurang retak. Setelahbangunan itu berdiri, lalu runtuhmasuk neraka jahanam.Renungan kaitan takwa denganal-birr ini terasa bermakna bila kitamenelusuri sejarah penetapan kiblat.Selama di Makkah, RasulullahSaw. shalat menghadap ke arahMasjid Aqsha, Yerusalem, yangterletak di sebelah utara Makkah.Banyak riwayat menyebutkan, padasaat itu posisi shalat Nabi berada disebelah selatan Ka‘bah. Dengandemikian berarti beliau menghadapKa‘bah dan Masjid Aqsha sekaligus.Pada masa itu sudah ada beberapaorang Yahudi yang tinggal diMakkah, meskipun kebanyakanmereka tinggal di Madinah. Merekasewaktu shalat menghadap keMasjid Aqsha. Dibandingkan dengankaum musyrik Quraisy, agamaorang Yahudi tentu jauh lebihbenar, karena mengikuti agamaNabi Musa, meskipun beberapaajaran sudah disimpangkan. Karenaitu, Nabi lebih mengikuti kiblatorang Yahudi dalam shalatnya.Tetapi, ketika sudah hijrah keMadinah, Nabi tidak bisa lagi shalatmenghadap Ka‘bah dan MasjidAqsha sekaligus. Terpaksa beliaumembelakangi Ka‘bah, karenaKa‘bah (di Makkah) berada di sebelahselatan Madinah, sedangkanMasjid Aqsha (di Yerusalem) beradadi sebelah utaranya. Hal inirupanya mengganggu beliau. Makabeliau selalu berdoa kepada AllahSwt. agar diizinkan pindah keKa‘bah, dan akhirnya Allah memberikanizin. Kami melihat mukamumenengadah ke langit, maka akanKami arahkan engkau ke kiblat yangkau sukai; Arahkanlah wajahmu keMasjid Haram dan di mana punkamu berada arahkanlah wajahmuke sana. Dan mereka yang telahdiberi Kitab mengetahui bahwa itulahkebenaran dari Tuhan dan Allahtiada lalai akan segala yang merekaperbuat (Q., 2: 144).Sebuah riwayat menyebutkanbahwa firman ini diterima ketikaNabi sedang shalat zuhur, tetapiada yang mengatakan sedang shalatasar, ada juga yang meriwayatkanshalat isya. Yang jelas, shalat ituberjumlah empat rakaat, sehinggapada dua rakaat pertama Nabimenghadap ke Yerusalem (utara),dan pada dua rakaat berikutnyamenghadap ke Makkah (selatan).Tempat terjadinya peristiwa itusekarang diperingati dalam bentukpendirian masjid, bernama MasjidQiblatain (Masjid Dua Kiblat).Perubahan arah kiblat ketikatengah menjalankan shalat itumenimbulkan kegaduhan diMadinah. Apa yang dilakukanNabi itu seolah-olah sebuah stan-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3253


DEMOCRACY PROJECTdar. Banyak orang yang imannyatipis kemudian murtad. Merekatidak lagi percaya kepada Nabi.Nabi dituduh tidak serius dalamberagama, karena kiblatnya pindahpindah.Karena kegaduhan inilahbanyak ayat Al-Quran yang turunbernada polemis merespons mereka.Salah satunya adalah, Kebaikan itubukanlah karena menghadapkanmuka ke timur atau ke barat; tetapikebaikan ialah karena berimankepada Allah dan Hari Kemudian,dan para malaikat, dan Kitab, danpara nabi. Memberikan harta bendaatas dasar cinta kepada-Nya, kepadapara kerabat, kepada anak yatim,kepada fakir miskin, kepada orangdalam perjalanan, kepada merekayang meminta, dan untuk menebusbudak-budak; lalu mendirikan shalatdan membayar zakat; memenuhijanji bila membuat perjanjian, danmereka yang tabah, dalam penderitaandan kesengsaraan, dandalam suasana kacau. Mereka itulahorang yang benar, dan mereka ituyang bertakwa (Q., 2: 177).Ayat ini diturunkan dalamkaitan dengan orang-orang yangmempersoalkan kiblat, bahwa kiblatmemang menjadi kewajiban karenadiperintahkan oleh Allah untukmenghadapi diri ke arah tersebut.Namun, sesungguhnya kiblat merupakansuatu lambang, yaitulambang kesatuan orientasi dankesatuan tujuan hidup. Di antarasemua agama, Islamlah yang banyakmenikmati simbolisme persatuanini. Setiap tahun jutaanorang pergi ke Makkah beribadathaji. Ini menunjukkan, betapapunumat Islam di seluruh dunia memilikiperbedaan di sana-sini, tetapisemuanya bisa aman menjalankanibadat bersama di satu tempat.TAKWA: ASAS HIDUPYANG BENARHubungan antara takwa dan asashidup dipaparkan dalam konteksperistiwa ketika orang-orang munafikmencoba menyaingi Nabidengan mendirikan sebuah masjidyang kemudian disebut sebagaiMasjid Dlirar. Artinya, masjid yangmenimbulkan bahaya perpecahan.Dan mereka yang mendirikan masjiddengan maksud jahat, kekufurandan perpecahan di antara orangorangberiman, serta tempat pengintaianbagi mereka yang dahulumemerangi Allah dan Rasul-Nya.Mereka akan bersumpah, “Tiadalain yang kami kehendaki hanyakebaikan.” Tetapi Allah menyaksikanbahwa mereka sungguh pendusta (Q.,9: 107).Allah Swt. kemudian menurunkanwahyu untuk mengingatkanbahwa tidak sepatutnya Nabi besertakaum beriman sembahyang dimasjid yang didirikan dengan niat3254 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang tidak benar. Allah berfirmanbahwa masjid Nabi yang terdahulu,yaitu Masjid Kuba, adalah lebihbaik sebagai tempat sembahyangdaripada Masjid Dlirar. Di situlahdigunakan istilah takwa. Janganlahsekali-kali kau berdiri di dalamnya.Masjid yang sejak semula didirikandi atas takwa, lebih layak kau berdiri(shalat) di dalamnya. Di tempat ituada orang yangingin membersihkandiri. DanAllah mencintaimereka bebersihdiri (Q., 9: 108).Setelah itu diajukansuatu pertanyaan retorik.Pertanyaan yang sebetulnya sudahmemberikan makna dan jawabansendiri sehingga tidak perlu dijawab.Pertanyaan itu ialah, Manakahyang terbaik? Mereka yangmendirikan bangunannya atas dasartakwa dan keridlaan Allah, ataukahyang mendirikan bangunannya diatas tanah pasir di tepi jurang laluruntuh bersamanya ke dalam apineraka. Dan Allah tidak memberipetunjuk kepada mereka yang zalim(Q., 9: 109).Jadi, asas hidup itu ialah takwakepada Allah dan upaya mencapairidla-Nya. Semua asas hidup, selaintakwa dan mencapai ridla Allahdiibaratkan sebagai pondasi darisebuah bangunan yang didirikan ditepi jurang yang retak, sehinggaketika bangunan itu berdiri, justruruntuh dan masuk neraka jahanam.Sekarang, apa yang dimaksuddengan mendirikan bangunan diatas rasa takwa kepada Allah danridla-Nya? Ini bukan berarti bangunanfisik semata, tetapi jugabangunan nonfisik, yakni kehidupanitu sendiri. Kehidupan kitaharus didirikan di atas dasar takwakepada Allahdan keinginanuntuk mencapairidla-Nya.Artinya, seluruhkehidupan kitaharus dijalaniberdasarkan kesadaran mendalambahwa Allah menyertai kita. BahwaAllah beserta kita. ... Dia bersamakamu di mana pun kamu berada.Dan Allah melihat apa yang kamukerjakan (Q., 57: 4). Dalam ayatlain disebutkan, Tidakkah kauperhatikan bahwa Allah mengetahui(segala) apa yang di langit dan dibumi? Bila ada pembicaraan rahasiaantara tiga orang, tentulah Dia yangkeempat, dan bila lima orang tentulahDia yang keenam, dan tiada pulakurang atau lebih dari itu, tentulahDia bersama mereka di mana pun merekaberada. Kemudian Ia memberitahukanapa yang mereka kerjakanpada hari kiamat. Dan Allah mengetahuisegala sesuatu (Q., 58: 7).“No pains no gains” (Tanpapenderitaan, tidak akan adapencapaian).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3255


DEMOCRACY PROJECTTAKWA: HIDUP DALAMKEHADIRAN TUHANTakwa adalah suatu cara danpola menempuh hidup dengantingkah laku yang selalu didasarioleh kesadaran bahwa Allah selaluhadir. Jadi, takwa adalah hidupdalam kehadiran Tuhan. Jika kitabenar-benar menjalankan seluruhkegiatan kita dengan kesadaranbahwa Allah itu hadir, kita akanterlindungi dari marabahaya, terutamamarabahaya spiritual (ruhani).Hai orang-orang beriman!Jagalah diri kamu dan keluargamudari api neraka, yang bahan-bahanbakarnya manusia dan batu, dijagapara malaikat yang keras dan tegar,tak pernah membangkang apa yangdiperintahkan Allah kepada mereka,dan melaksanakan apa yang diperintahkan(Q., 66: 6).Istilah qû yang berarti jagalah,dengan demikian menunjukkanbahwa kata takwa itu ialah sikapmenjaga diri dari marabahaya,menempuh hidup dengan kesadaransepenuhnya tentang kehadiranAllah atau yang disebut dengankeikhlasan. Keikhlasan tidak lainadalah jika kita berbuat sesuatu,maka lillâhi Ta‘âlâ, semata hanyakarena Allah.Seperti digambarkan dalamsurat Al-Insân, seorang mukhlisadalah orang yang ketika memberimakan kepada orang miskin hanyakarena Allah. (Sambil berkata),“Kami memberi makan kepada kamukarena Allah semata; kami tidakmengharapkan balasan dan terimakasih dari kamu” (Q., 76: 9).Kira-kira, jangankan memberiseribu lalu berharap dibalas seribu,ucapan terima kasih pun kami tidakmengharap, karena kami hanyalahmengharapkan ridla Allah swt.Inilah yang dimaksud sebagaikeikhlasan. Dan ada padanya budiseseorang yang hendak dibalas. Selainingin mencari wajah Tuhannya YangMahatinggi. Dan kelak pasti ia mendapatkesenangan (yang sempurna)(Q., 92: 19-21).TAKWA: IMPLIKASI-IMPLIKASINYAImplikasi takwa adalah kesadaranbahwa Allah selalu beserta kita.Hal ini membuat kita menjadimanusia yang berani. Ada istilahyang baik sekali, yaitu menjadimanusia berkarakter. Lebih dari itu,kalau kita bertakwa dengan menyadariAllah Swt. selalu hadirdalam diri kita, bahkan lebih dekatdaripada urat leher kita sendiri,kemudian kita menempuh hidupdengan mempertimbangkan kehadiranAllah itu, maka dengansendirinya kita akan dibimbing kearah budi pekerti luhur (al-akhlâqal-karîmah). Secara logika biasa,3256 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkalau orang menyadari bahwaTuhan selalu melihat dirinya, selalumenyertai dirinya, maka orang itutentu tidak akan melakukan sesuatuyang tidak mendapat perkenanTuhan. Perkenan itulah yang dalamAl-Quran disebut ridla Tuhan.Oleh karena itu, dengan takwa,kita menempuh kehidupan denganberusaha sedemikian rupa sehinggaada kemantapan dalam hati bahwasemua kegiatan kita mendapat perkenanridla Tuhan. Secara negatifnya,tidak dimurkai Tuhan. Laludari mana kita menyadari bahwasesuatu itu tidak dimurkai olehAllah, atau bahkan mendapatkanperkenan-Nya? Al-Quran mengatakanbahwa kita sebetulnya sudahdiberi petunjuk secara primordialoleh Tuhan. Kita sudah tahu secaraprimordial, secara instingtif, secaranaluri, seperti difirmankan Allah,Demi jiwa, dan perimbangan yangsempurna (Perhatikanlah bagaimanaAllah menyempurnakan wujud danjiwa manusia—NM). Maka Ia menunjukkankepadanya segala kejahatannyadan kebaikannya (Q.,91: 7-8).Jadi, kita sudah mendapat ilhamatau petunjuk primordial dari Allahtentang baik dan buruk. Maka,begitu manusia lahir, ia sebetulnyasudah tahu apa yang baik danburuk, kalau saja dia memerhatikansuara dalam dirinya sendiri yangpaling dalam, yang disebut nurani.Nurani (Arab: nûrânî) artinya bersifatcahaya atau bersifat terang.Dikatakan demikian, karena inilahmodal primordial dari Tuhan untukmenjalani hidup yang benar. Makaperkataan berbuat sesuatu sesuaidengan hati nurani adalah suatuungkapan yang sangat religius; sangatbenar menurut ajaran agama.TAKWA: INDIKASI-INDIKASINYAIsi khutbah yang paling pentingdan wajib disampaikan dalamKhutbah Jumat ialah pesan takwa.Maka, khatib selalu mengutip firmanAllah yang berkenaan dengantakwa. Ayat yang biasa dikutipialah firman Allah yang artinya,Wahai orang yang beriman! Takutlah(bertakwalah) kamu kepada Allahdengan takut yang sesungguhnya danjanganlah kamu mati kecuali dalamIslam (Q., 3: 102).Seluruh ayat Al-Quran, sebagaimanatergambar dalam ayat-ayatpertama surah Al-Baqarah, sebenarnyadirancang sebagai petunjuk bagiorang-orang yang bertakwa. Indikasiorang yang bertakwa menurutayat-ayat awal surah Al-Baqarahadalah, pertama, Mereka yang berimankepada yang gaib (Q., 2: 3).Gaib pada ayat ini adalah gaib dalampengertian seluas-luasnya, tidakseperti pengertian harian yangberlaku sekarang.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3257


DEMOCRACY PROJECTIndikasi kedua adalah merekayang mendirikan (menegakkan—NM) shalat (Q., 2: 3). Jadi, orangbertakwa tidak sekadar mengerjakanshalat, tetapi menegakkan shalat.Patut diperhatikan bahwa dalam Al-Quran perintah shalat tidak pernahdalam bahasa,“Shalatlah kamu!”atau “Kerjakanlahshalat!,” tetapi“Tegakkanlah shalat!”atau aqimial-shalâh.Indikasi ketigaadalah merekayang menafkahkansebagian rezekiyang Kami karuniakan(Q., 2: 3). Di sampingmempunyai kesadaran vertikalberupa hubungan dengan AllahSwt., orang yang bertakwa jugamemiliki kesadaran horizontal, yaituhubungan dengan sesama manusia.Kesadaran itu dilambangkan dalampraktik shalat. Shalat dibuka dengantakbîrat al-ihrâm, artinyatakbir yang mengharamkan segalapekerjaan selain menghadap Allah,dengan ucapan Allâhu Akbar, AllahMahabesar. Takbir ini menggambarkankesadaran vertikal. Tetapishalat harus diakhiri dengan ucapansalam, assalâmu‘alaykum, yangsecara simbolik menunjukkan bahwakita mempunyai perhatian kepadasesama manusia. Ini kemudiandiperkuat dengan anjuran menengokke kanan dan ke kiri, seolaholahAllah berpesan, “Kamu betultelah sungguh-sungguh menghadap-Kumelalui shalatmu, membinahubungan yang baik dengan-Ku. Maka tunjukkanlah buktinyadengan memilikihubunganyang baik dengansesamamanusia.” Itulahal-akhlâqal-karîmah,yang intinyaadalah perhatiankepada kelompok-kelompokmasyarakatyang kebetulan tidak beruntung.Indikasi keempat adalah, Danmereka beriman kepada (wahyu)yang disampaikan kepadamu danyang disampaikan sebelummu (Q., 2:4). Hal ini dikarenakan Allahberfirman dalam Al-Quran bahwaIa mengutus seorang utusan untuksetiap umat. Dan pada setiap umatKami sudah mengutus seorang rasul(Q., 16: 36). Artinya, di manamana,kalau ada sekumpulan manusiayang bisa disebut umat, disitu pernah ada rasul, sebab Al-Quran juga mengatakan, ... danpada setiap umat pasti ada padanyaseorang pemberi peringatan (di masasilam) (Q., 35: 24). Para rasul itu3258 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberbicara menurut bahasa masingmasingumatnya. Kami tidak mengutusseorang rasul kecuali denganbahasa kaumnya, supaya dapatmemberi penjelasan kepada mereka(Q., 14: 4).TAKWA: KESADARAN AKANPENGAWASAN TUHANKetika Nabi Muhammad berduadengan Abu Bakar di Gua Tsur, danAbu Bakar merasa ketakutan karenahampir diketahui oleh musuhmusuhNabi, maka dengan tenangNabi mengatakan, “Jangan sedih,sesungguhnya Allah bersama kita.”Kisah lengkapnya disebutkan dalamayat berikut, Jika kamu tidak menolongnya,Allah telah menolongnya,ketika golongan orang kafir mengusirnya;dia salah seorang dariseorang, ketika keduanya beradadalam gua, dan berkata kepadasahabatnya, “Janganlah sedih, Allahbersama kita.” Lalu Allah melimpahkanketenangan kepadanya, danmemberikan kekuatan dengan suatupasukan yang tiada kamu lihat.Dijadikan-Nya seruan orang kafirmenyeruak jatuh sampai ke dasar danfirman Allah menjulang tinggisampai ke puncak. Allah Mahamulia,Mahabijaksana (Q., 9: 40).Tidak ada dua orang yang berbisik-bisikmelainkan Allah yangketiga. Tidak ada tiga orang yangberbisik-bisik kecuali Allah yangkeempat, tidak kurang dan tidaklebih dari itu kecuali Allah selalumenyertai mereka. Begitu kira-kiramakna yang terkandung dalamfirman Allah di atas. Dengan demikian,takwa tiada lain adalah suatupola hidup atau suatu cara hidupyang dijalani atas dasar kesadaranbahwa seluruh tingkah laku kitaselalu berada dalam pengawasanTuhan. Sebab Tuhan selalu besertakita. Itulah yang dimaksud dalamhadis yang menjelaskan bahwaseluruh ibadah yang lain itu untukmanusia sendiri. Kita bisa memamerkanshalat atau zakat kita.Jika kamu perlihatkan sedekah itumaka baiklah tetapi jika kamusembunyikan dan kamu berikankepada orang fakir, itulah yang lebihbaik bagimu dan akan membebaskankamu dari segala dosamu. Dan Allahmengetahui segala apa yang kamukerjakan (Q., 2: 271).Dari ayat di atas terkesan seolaholahAllah tidak peduli apakah kitaikhlas atau tidak dalam berzakat,yang penting orang miskin tertolong.Bahkan jika kita memperlihatkansedekah kita, itu mungkinakan mempunyai efek peniruan dimasyarakat. Demikian halnya denganibadah haji. Sikap pamerbukan suatu kesalahan karena telahmenjadi kultur kita, di mana orangpulang haji memakai atribut kehajiannya.Tetapi dalam puasa,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3259


DEMOCRACY PROJECTsikap pamer ini tidak diperbolehkan,sebab puasa itu hanya milikkita sendiri dan Allah Swt. Makaditegaskan, Allah-lah yang akanmengganjarnya.TAKWA: LANDASAN DISIPLINDALAM ISLAMDalam agama Islam, bagian darisikap keagamaan yang seharusnyamelahirkan etos disiplin ialahkesadaran akan tanggung jawabpribadi. Yaitu tanggung jawab dihadapan Tuhan dalam pengadilanIlahi—pengadilan yang digelarpada Hari Pembalasan—atas segalaperbuatannya yang baik ataupunyang buruk, besar ataupun kecil,yang dilakukannya di dunia.Adanya kesadaran akan tanggungjawab pribadi ini berpangkalpada iman, yakni keyakinan akanadanya Tuhan semesta alam. Kemudiankeyakinan bahwa Tuhanmenghendaki para hamba-Nya untukbertindak dan bertingkah lakumenurut pedoman dan ukuran kebaikandan kebenaran. Sebab hanyakebaikan dan kebenaran yangmengantarkan seseorang pada perkenanatau ridla (Arab: ridlâ) Tuhanitu.Landasan keyakinan itu memerlukansikap takwa. Kata “takwa” itusendiri merupakan kata serapandari bahasa Arab yang biasa diterjemahkansebagai sikap “takutkepada Tuhan” atau “sikap menjagadiri dari perbuatan jahat”, atau“sikap patuh memenuhi segalakewajiban dan menjauhi laranganTuhan.” Meskipun penjelasan itusemuanya mengandung kebenaran,tetapi belumlah merangkum seluruhpengertian tentang “takwa”.“Takut kepada Tuhan” tidak mencakupsegi positif “takwa”, sedangkan“sikap menjaga diri dari perbuatanjahat” hanya menggambarkansatu segi saja dari keseluruhannyamakna “takwa”. MuhammadAsad, seorang penerjemah dan penafsirAl-Quran yang terkenal masakini, menerjemahkan kata “takwa”dengan (dalam bahasa Inggris) “GodConsiousness”, yakni, “kesadaranketuhanan”. Dan kesadaran ketuhanansebagai uraian tentang “takwa”sejiwa dengan perkataan “rabbâniyah”atau ribbiyah” (semangatketuhanan) yang dalam Kitab Sucidiisyaratkan sebagai tujuan diutusnyapara Nabi dan Rasul (Q.,3: 79 dan 146). Selanjutnya, yangdimaksud dengan “kesadaran atausemangat ketuhanan” itu ialah—seperti dijabarkan MuhammadAsad—kesadaran bahwa Tuhanadalah Mahahadir (omnipresent) dankesediaan untuk menyesuaikankeberadaan diri seseorang di bawahsorotan kesadaran itu.Oleh karena itu, persyaratanpertama takwa adalah kepercayaan3260 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkepada yang gaib. Tetapi, pengertian“yang gaib” di sini lebihdaripada sekadar “yang tak tampakoleh mata” (seperti, “makhluk atauwujud halus” yang meliputi jin,setan, malaikat, surga, neraka, danlain-lain). Itu semua memang termasukyang gaib. Tetapi, mengutipMuhammad Asadlagi, “yang gaib”atau “al-ghayb”itu mengandungpengertian semuasektor atau fasekenyataan yangberada di luarjangkauan pemahamanmanusia.Oleh karena itu,keberadaan “yanggaib” ini tidak dapat dikukuhkanatau dibantah melalui pembuktianatau observasi ilmiah, bahkan jugatidak dapat dirangkum (secaramemadai) dalam berbagai kategoripemikiran spekulatif, seperti adanyaTuhan dan tujuan yang pasti tentangadanya alam raya ini, kehidupansesudah mati, hakikatsebenarnya waktu, dan adanyakekuatan-kekuatan spiritual. Hanyaseseorang yang yakin bahwa kenyataantertinggi itu jauh lebihbanyak daripada lingkungan kitasendiri yang observable (teramati)akan mampu mencapai iman kepadaAllah. Orang-orang inilahyang memiliki keyakinan bahwaSpiritualisme isolatif yang mengungkungpelakunya dari masyarakatsehingga ia tidak berhubungandengan orang lain danorang lain tidak berhubungandengan dia... ini adalah spiritualismeorang-orang yang lemahdan egois.hidup ini mempunyai makna dantujuan. Oleh karena itu, seseorangbisa menerima kebenaran agama hanyajika dia memiliki iman. Tanpaadanya iman, suatu agama ataupunajaran Kitab Suci akan tertutup baginyayaitu bagi dia yang tidak menerimapremis dasar itu.Dengan adanyaiman dantujuan hakikihidup yang batas-batasnyamelampaui kekiniandan kedisinian,seseorang(seharusnya)tidak mudahterjebak padadimensi-dimensijangka pendek perjalanandan pengalaman hidupnya. Sebaliknya,ia selalu dapat melihat dimensijangka panjang dan menyeluruhsetiap keping tindakannya,yang baik maupun yang buruk.Atau dengan kata lain, ia memilikikesadaran strategis dan tidak semata-matataktis; dia melihat setiaptindakannya itu suatu implikasikosmis dan tidak hanya terbataspada implikasi terestial (bumi,dunia; di sini, dan kini) saja.Dengan mudah kita dapat melihatbahwa kesadaran serupa itu merupakansalah satu persyaratan yangsangat penting bagi adanya disiplin.Jika kita ambil contoh bahwa faktor(Dr. Sa‘id Ramadlan)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3261


DEMOCRACY PROJECTyang gampang merusak rasa disiplinialah egoisme, sikap mementingkandiri sendiri, dan keserakahan(terlintas dalam pikiran kitagaya banyak orang dalam mengemudikankendaraan di ibukota), maka kita dapat melihatbahwa dalam usaha menegakkandisiplin sebenarnya kita berurusandengan sesuatu yang berakar dalampribadi masing-masing, namunjuga menyangkut dimensi kepentinganyang menyeluruh. Kalaukita renungkan apa sebenarnya hidupini, maka tidak ada alasan bagikita hanya mengejar kepentingankita sendiri dengan mengabaikankepentingan orang lain danorang banyak. Jadi, jelas sekalibahwa disiplin berkaitan erat dengankesadaran sosial, sedangkangaya hidup individualistis atauegoistis merupakan musuh bebuyutannya.TAKWA: TUJUANDITURUNKANNYA AL-QURANTakwa adalah tujuan dari seluruhajaran Al-Quran. Dalamayat-ayat pertama surat Al-Baqarahdinyatakan, Inilah Kitab yang tiadadiragukan; suatu petunjuk bagimereka yang bertakwa (Q., 2: 2).Takwa ialah pola atau gayahidup kita, yang disertai dengankesadaran yang mendalam bahwaAllah itu hadir. Bahwa Allah itubeserta kita. Allah bersama kita (Q.,9: 40).Seperti diucapkan Nabi kepadasahabatnya, Abu Bakar, pada waktubeliau berdua berada di Gua Tsurdalam perjalanan hijrah. KetikaAbu Bakar merasa ketakutan karenahampir diketahui musuh, Nabidengan tenang mengatakan, Jangantakut, Allah bersama kita (Q., 9:40).Kesadaran bahwa Allah besertakita mempunyai efek atau pengaruhyang besar sekali dalam hidup kita.Pertama, kesadaran itu memberikankemantapan dalam hidup. Bahwakita ini tidak pernah sendirian. Kitaselalu bersama Tuhan, sehingga kitatidak akan takut menempuh hidupini dan kita bersandar kepada-Nya.Maka sikap bersandar kepada Allahitu disebut tawakal. Salah satu sifatAllah ialah al-wakîl, artinya tempatbersandar. Allah cukup bagi kamusebagai Pelindung terbaik (Q., 3:173).Kemudian dampak yang kedua,bahwa dengan kesadaran hadirnyaAllah dalam hidup kita, kita akandibimbing ke arah budi pekertiluhur, ke arah al-akhlâq al-karîmah.Mengapa? Karena, kalau kita menyadaribahwa Tuhan selalu hadirdalam hidup kita, tentunya kitatidak akan melakukan sesuatu yang3262 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsekiranya tidak mendapat perkenan-Nya, tidak mendapat ridla dari-Nya.Sesuatu yang diridlai Allah ialahsesuatu yang bersesuaian dengannurani kita, karena di dalam diri kitaterdapat sesuatu sebagai mudhghahsebagaimana yang dikatakanoleh Nabi; Ia berupa segumpaldaging yang dikatakan menentukanseluruh hidup kita,“Ingatlah bahwadalam dirimuada segumpal dagingyang kalaubaik maka seluruhjasadmu (hidupmu)akan baikdan kalau dagingitu rusak maka seluruhjasadmu (hidupmu)pun rusak,(daging) itu adalah kalbu,” (HRBukhari).Itulah hati nurani yang diberikankepada kita oleh Allah Swt. sebagaipetunjuk pertama menempuh hidupyang benar. Maka yang pertamakali di dalam mempertimbangkanperbuatan ialah hati nurani.Dari situ kemudian kitamendapat suatu rentangan garislurus antara diri kita dengan Tuhanyang disebut al-shirâth al-mustaqîm(jalan lurus).TAKWA: TUJUAN PUASAKata takwa mengandung pengertiantakut, melindungi (protection),memelihara, dan menjaga(guarding). Adapun takwa dalampengertian yang lebih mewakiliadalah gambaran sikap dan kesadaranakan kehadiran Tuhan (Godconsiousness)dan bahwa Tuhan adadi mana-mana(omnipresent),Maha Mengetahui,(omniscient)dan Mahakuasa.Dengansendirinya,makna takwaidentik denganistilahyang populer dikalangan kita,yakni pengawasan diri secara melekat.Adapun ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang memerintahkan kitauntuk selalu mendekatkan dirikepada Allah Swt. sebagai simbolkedekatan adalah seperti, …Diabersama kamu di mana pun kamuberada … (Q., 57: 4).Di samping mengajarkan kepadakita keharusan memilikiketulusan dan kejujuran, takwa jugamengandung implikasi moral atauakhlak karimah, budi pekerti yangluhur, sebagai wujud dimensiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3263


DEMOCRACY PROJECTkemanusiaan. Dalam sebuah kitabhadis yang masyhur di kalanganorang-orang salaf, yakni kitabBulûgh Al-Marâm, dikatakan bahwasesungguhnya yang banyak membuatorang bisa masuk surga adalahtakwa dan budi pekerti yang luhur.Hal ini sebagaimana disabdakan,“Yang banyak memasukkan orang kedalam surga adalah takwa dan budipekerti luhur.”Keimanan dan ketakwaan memangmenjadi urusan yang sangatpribadi dari dimensi vertikal sebuahritual, namun keimanan danketakwaan yang benar juga akanmemiliki implikasi sosial. Dan,perintah ibadah puasa yang bertujuansebagai sarana untuk mengantarkanmanusia ke derajat takwa,dalam arti sesungguhnya, juga tidakbisa dipisahkan begitu saja daridimensi konsekuensialnya berupaamal saleh, atau dalam istilahkontemporer dinamakan kerjasosial.Diriwayatkan dalam sebuahhadis yang amat terkenal berkaitandengan amalan ibadah puasa yangmemiliki implikasi sosial, “Banyakorang menjalankan ibadah puasatetapi tidak mendapatkan sesuatudari puasanya melainkan lapar dandahaga.”Dengan demikian, ibadah puasatidak hanya dimaksudkan sebagairitual pribadi semata, dalam wujudmenahan diri dari makan, minumdan seks, tetapi juga menjadi pelatihanpengendalian diri yangmemiliki konsekuensial sangatpenting, yakni memunculkan kondisipsikologis berupa kesadarandiri yang berwujud komitmensosial. Rasa empati, yakni kondisipsikologis ikut merasakan yangdirasakan oleh orang lain.TAKWILInterpretasi metaforis atau takwil(Arab: Ta’wîl) ialah pemahamanatau pemberian pengertian atasfakta-fakta tekstual dari sumbersumbersuci (Al-Quran dan Al-Sunnah) sedemikian rupa, sehinggayang diperlihatkan bukanlah maknalahiriyah kata-kata pada teks sumbersuci itu, tapi pada “maknadalam” (bâthin, inward meaning)yang dikandungnya. Metode pemahamansemacam itu telah munculsejak masa-masa dini sejarahIslam (jika tidak malah sejak masaRasul Allah Saw. sendiri, sebagaimanadikatakan kalangan Islamtertentu). Karena itu persoalaninterpretasi metaforis ini mempunyaisaham cukup besar dalamtimbulnya perselisihan, kemudianperpecahan di kalangan kaumMuslim. Maka salah satu manfaatyang menjadi tujuan tulisan iniialah tumbuhnya keinsafan lebihbesar tentang bibit-bibit per-3264 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTselisihan paham dalam Islam, sertabagaimana seharusnya kita menempatkandiri dalam kancah perselisihanitu secara adil.Sikap dapat memahami persoalanberkenaan dengan perselisihanpaham di kalangan umatitu semakin dirasa mendesak akhirakhirini. Dalam abad telekomunikasimondial yang serba cepat danluas, setiap pribadi orang modernmengalami bombardemen informasiyang seringkali menyangkutsegi-segi kesadarannya yang mendalam.Dari sekian banyak informasiitu, untuk kalangan kaumMuslim, ialah yang berkenaandengan keadaan umat Islam sendiridi seluruh dunia, termasuk informasitentang adanya berbagaikelompok dan aliran pemikiranyang beraneka ragam. Terlintasdalam pikiran, misalnya kesadaranhampir secara tiba-tiba kaum MuslimIndonesia tentang adanyagolongan Syi‘ah dan berbagaialirannya, antara lain karena revolusimereka di Iran 1979. Lepasdari masalah revolusi itu sendiri(yang agaknya lebih baik dilihatsebagai gejala politik, seperti halnyadengan revolusi-revolusi lain),kejadian di Iran pada penghujungdasawarsa lalu itu dalam suatusentakan, telah melahirkan sejeniskesadaran tentang pluralitas Islamdan potensi yang ada di balik setiapgolongan.Maka dengan menengok masalahtakwil ini, kita berharapdapat menempatkan diri lebih baikdalam memandang berbagai alirandan mazhab di kalangan umatsendiri, untuk kemudian sikap yangsama itu sedapat mungkin kitabawa pada persoalan masyarakatsecara keseluruhan.TAKWIL KAUM KEBATINANIstilah al-Bâthinîyûn, kadang-kadangjuga Ahl al-Bawâthîn (KaumKebatinan) digunakan secara longgaruntuk mengidentifikasi kelompok-kelompokIslam yang berorientasinyaberat ke arah pahamkeagamaan yang lebih mengutamakanusaha menangkap makna dalam(batin) dari suatu teks atau ajaranagama. Karena itu istilah tersebutberlaku untuk hampir semua kelompokesoteris Islam, termasuk kaumsufi. Oleh kaum Sunni istilahitu juga digunakan untuk kelompokIslam tertentu, terutama kaumIsma‘ili, penganut aliran Isma‘iliyah,yaitu suatu pecahan aliran Syiahyang muncul sesudah wafat Isma‘ilibn Ja‘far Al-Shadiq sekitar 148 H.(765 M.). Mereka juga dinamakanSyiah Sab‘iyah (Syi‘ah Tujuh),karena kepercayaan mereka kepadaimam-imam yang tujuh (yaitu sejakHasan ibn ‘Ali sampai Muhammadibn Isma‘il (Ibn Ja‘far Al-Shadiq ibnEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3265


DEMOCRACY PROJECTMuhammad Al-Baqir). Dalam halpaham keimanan itu mereka berbedadengan umumnya golonganSyiah Itsna ‘Asyariyah (Syi‘ah duabelas, karena kepercayaan merekapada imam-imam yang dua belasjumlahnya, sejak dari Hasan ibn‘Ali sebagai imam pertama, melaluiJa‘far Al-Shadiq seperti kaumIsma‘ili, tapi menyimpang ke MusaAl-Kazhim ibn Ja‘far—dan bukannyake Muhammad ibn Isma‘il—kemudian berakhir denganMuhammad Al-Muntazhar, yangdipercayai sekarang sedang bersembunyidan akan kembali sebagaiImam Mahdi).Adalah Al-Bâthinîyûn ini yangmenjadi salah satu sasaran karyakaryapolemis pemikir Sunni Al-Ghazali dalam rangka usahanyamenghancurkan falsafah. Sebabdalam melakukan takwil terhadapfakta-fakta tekstual agama, parapengikut Syiah Isma‘iliyah inimemang banyak sekali menggunakansumber-sumber falsafah, khususnyaNeoplatonisme. Merekamemang masih memiliki persamaandengan orang-orang Muslimlain, seperti pandangan tentangkewajiban melakukan ibadah-ibadahtertentu. Tapi mereka jugaberpegang pada paham tentangadanya ajaran-ajaran esoteris (batin)yang membentuk sistem falsafahkaum Isma‘ili. Dalam gabungannyadengan semangat keagamaan mereka,sistem falsafah itu menyediakanpenyimpangan kandungan batinajaran-ajaran agama yang antaralain, bagi mereka, memberi dukunganpada usaha pembuktianbahwa lembaga Imâmah (keimaman)adalah langsung dari Tuhan.Pembuktian itu diperoleh antaralain karena doktrin, semua ajaranagama (Islam) selalu mengandungmakna lahir dan makna batin. Tapikarena orang awam, seperti jugamenjadi pandangan kaum failasuf,tak mampu menangkap maknabatin yang sulit itu, malah berbahayabagi mereka, maka maknabatin itu ditujukan hanya padaorang-orang istimewa tertentu saja.Makna dan kebenaran agama,khususnya kandungan Al-Quran,yang tersembunyi dan dirahasiakanitu hanya diberikan Nabi kepada‘Ali, kemenakan, menantu, dansahabat yang menjadi kepercayaanbeliau. Maka hanya mereka yangmemiliki kemampuan spiritual yangtinggi sajalah yang mampu mengakuiperanan khusus ‘Ali dan hanyamereka inilah yang dapat menangkapmakna-makna batiniahagama.Unsur Neoplatonis kaum kebatinanini kemudian munculdalam karya kefalsafahan besar—yang ditulis sekelompok sarjanayang menamakan diri merekaIkhwân al-Shafâ (PersaudaraanSuci)—Risâlah Ikhwân Al-Shafâ.3266 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSelain unsur Neoplatonisme,paham kebatinan ini juga menunjukkantanda-tanda adanya pengaruhManicheanisme, yaitu suatupecahan agama Majusi (Zoroastrianisme).Diduga bahwa orangorangversi penganut Manicheanismedi zaman Abbasiyah secararahasia masuk Islam dan memelukpaham kebatinan kalangan kaumIsma‘ili. Paham Syiah Isma‘iliyahbertemu dengan Manicheanismedalam ajaran yang hendak memberipada penganutnya “kearifan danmartabat kosmis” yang budi kasarorang umum tak mampu menggapainya.Sedikit sekali kemungkinanorang luar lingkungan sendiriakan diberi pengakuan kemanusiaanyang penuh. Pandangan hidupkaum Isma‘ili yang sangat esoteris(batini) itu telah membuat merekasebagai salah satu kelompok yangpaling eksklusifistik dalam Islam.Tapi lain dari Menicheanisme,kebatinan kaum Isma’ili sangatmenekankan pembangunan praktissusunan masyarakat dunia, sebagaibentuk keterlibatan nyata merekadalam sejarah kemanusiaan. Merekaitu kini dipimpin Aga Khan yangterkenal itu. Mereka tidak sajamenjadi sponsor atas kejadiankultural dan ilmiah yang antusias,tapi juga banyak mendorong kemajuanmasyarakat manusia padaumumnya, khususnya masyarakatIslam sendiri. (Sebagai contoh,mereka memberi award bidangarsitektur Islam kepada PesantrenPabelan, Magelang, Jawa Tengah,atas dasar konsep tentang arsitekturIslam masa depan yang cukuprevolusioner, yang menurut penilaianmereka diwakili rintisannyaoleh pesantren itu). Mereka jugabanyak mengadakan pameran benda-bendaseni peninggalan Islam dikota-kota besar dunia (1983 diNew York), suatu bentuk kegiatanyang dimungkinkan oleh minatmereka yang besar kepada usahamemelihara warisan sejarah Islam.Mereka juga terdiri dari kaumbisnis dan wirausahawan yangsukses, seperti tampak nyata dibanyak kawasan Afrika Timur.TAKWIL KAUM SUNNIDari satu segi, pertumbuhanhistoris paham Sunni merupakangabungan dua komponen, yangpertama komponen ideologis, danyang kedua komponen politikpragmatis. Yang ideologis ialah“Aliran Penduduk Madinah” (MadzhabAhl Al-Madînah) seperti dikemukakanmereka yang tak mauterlibat dalam pertikaian-pertikaianpolitik saat itu, khususnya antaraAli dan Mu‘awiyah beserta pengikutmasing-masing. Mereka inidipelopori Abdullah ibn Umar,Muhammad ibn Maslamah, Sa‘dEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3267


DEMOCRACY PROJECTibn Abi Waqqash, Usamah ibnZaid, Abu Bakrah, dan Imran ibnHasyim. Bahkan menurut IbnTaimiyah, mazhab Madinah itujuga didukung oleh sebagian besar“para pelopor pertama” (al-sâbiqûnal-awwalûn).Sedang yang politik pragmatis,ialah sikap mendukung sebagianterbesar kaum Muslim kepadaMu‘awiyah sebagai Khalifah yangsah berkedudukan di Damaskus,Syria. Khususnya yang terjadi padatahun 41 H. yang sering disebutpara ahli sejarah sebagai “TahunPersatuan” (‘âm al-Jamâ‘ah).Mungkin disebabkan latar belakanghistorisnya itu maka pahamSunni ditandai semangat umummoderasi dan akomodasi. Salah satuwujud semangat itu tampak dalampaham Sunni menghadapi masalahtakwil itu. Kaum Sunni umumnyamenerima adanya interpretasi metaforis,tapi dengan pembatasanpembatasanbegitu rupa sehinggamasih bisa dikuasai. Kaum Sunni—yang secara garis besar perjalanansejarahnya hampir selalu parareldengan susunan mapan masyarakatIslam—sangat mengkhawatirkan,pendekatan metaforis pada agamaakan mempunyai efek melemahnyasendi-sendi dan kesadaran hukummasyarakat banyak. Sebab, jikapintu interpretasi metaforis ituditenggang dengan tidak hati-hati,maka bagaikan membuka KotakPandora, semua bagian dari ajaranagama akan habis diinterpretasikan,sehingga tidak ada lagi sisa yang bersifatpasti. Interpretasi metaforisatau takwil tidak saja selalu bersifatabstrak dan intelektualistik—yangtak terjangkau masyarakat banyak—tapi juga senantiasa menyediakan“lubang pelarian” (loop hole) dibidang hukum bagi mereka yangkesadaran hukumnya lemah. Tapi,sebaliknya, menutup sama sekalikemungkinan mengadakan takwilakan menghadapkan orang-orangMuslim yang serius pada kesulitanmengartikan berbagai pelukisantentang Tuhan yang antropomorfis(yakni, menyerupai manusia; misalnya,keterangan dalam Al-Quranbahwa Tuhan mempunyai tangan,wajah dan mata, bahwa Dia bertahtadi Singgasana, merasa senangdan tidak senang, dan seterusnya.Sebab pelukisan antropomorfis itutidak sesuai dengan penegasanKitab Suci sendiri bahwa Tuhantidak sebanding, dan tidak bisadisamakan dengan sesuatu apa punjuga. Paling jauh, jika mereka tidakmelakukan interpretasi, merekatetap menolak antropomorfisme,dengan mengatakan bahwa sekalipundisebutkan Tuhan itu mempunyaitangan, wajah, mata, dan lainlain,namun tangan, wajah, danmata Tuhan itu tidak sama denganyang ada pada makhluk sepertimanusia, dan “tanpa bagaimana”3268 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT[bilâ kayfa]). Inilah metode Al-Asy‘ari, rujukan utama pahamSunni dalam ilmu ketuhanan atauakidah.Masih dalam konteks pahamSunni tentang takwil ini, IbnTaimiyah mengemukakan pandanganyang cukup menarik. Berdasarkanfirman Allah,Kitab Suci penuhberkah, yang telahKami turunkankepada engkau(Muhammad),agar mereka (manusia)merenungkanayat-ayatnya,dan agar merekayang berpengetahuanmendalammenangkap pesannya (Q., 38: 29).Ibn Taimiyah mengatakan bahwayang harus direnungkan itu ialahsemua ayat-ayat Al-Quran, baikyang muhkamât maupun yangmutasyâbihât. Hanya hal-hal yangmaknanya tak masuk akal saja yangtidak direnungkan, dan hal yangtak masuk akal itu tak ada dalamAl-Quran. Maka Allah memujimereka yang merenungkan firmanfirman-Nya,baik yang muhkamâtmaupun yang mutasyâbihât, sebagaimanaperintah untuk itu dapatdipahami dari firman-Nya, “Apakahmereka (manusia) tidak merenungkanAl-Quran, ataukah sebenarnyahati mereka telah tersumbat? (Q., 47:24). Karena itu, menurut IbnTaimiyah, Allah dan Rasul-Nyatidaklah mencela orang yang merenungkanmakna di balik ungkapan-ungkapanayat-ayat mutasyâbihâtdalam Al-Quran kecuali jikadilakukan dengan maksud menimbulkanperpecahan dan mencari-cariinterpretasinyaTobat yang dilakukan tanpa kejujurandan ketulusan, sesungguhnyamerupakan perbuatan membohongidiri dan akan merugikandirinya sendiri, karena amal perbuatanbaik atau jahat pada hakikatnyaakan kembali kepada dirikita sendiri, baik di dunia maupun diakhirat kelak.yang tidak masukakal.Pandanganhampir serupadianut jugaoleh AbdullahYusuf Ali, sarjanaMuslim dizaman modernini, dan penafsirAl-Quran terkemuka. TerhadapFirman Allah berkenaandengan ayat-ayat muhkamât danmutasyâbihât yang dikutip di atastadi, ‘Abdullah Yusuf Ali memberikomentar bahwa ayat ini memberikita suatu kunci penting untukinterpretasi Al-Quran. Secara garisbesar Al-Quran itu dapat dibagi kedalam dua bagian, yang tidakdiberikan secara terpisah, tapitumpang tindih; yaitu, pertama,inti atau dasar Kitab Suci, secaraharfiah “Induk Kitab Suci,” dankedua , bagian yang bersifatfigurative, metaforis dikenakankepada esensi itu, di seluruh KitabSuci. Kita harus mencoba me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3269


DEMOCRACY PROJECTmahaminya sebaik mungkin, tetapitak boleh menyia-nyiakan energikita dalam memperdebatkan sesuatuyang berada di luar kedalamandiri kita.Seorang sarjana Muslim modernpenafsir Al-Quran lainnya,Muhammad Asad, juga berpegangpada pandangan yang sama dalamsebuah takwil ini. Asad berpendapatbahwa Al-Quran memang mengandungayat-ayat yang pastimaknanya tanpa samar, namunkebanyakan justru firman-firmanyang metaforis. Menurut sarjanaini, sifat alegoris atau metaforisketerangan-keterangan dalam KitabSuci itu tak dapat tidak harusdigunakan sebagai metodologipenyampaian pesan, sebab manusiatidak akan dapat memahami sesuatuyang sama sekali abstrak,yang tidak ada asosiasinya denganapa yang sudah ada dalam alampikirannya. Namun manusia, dalamusahanya memahami keterangan-keterangansuci itu, tak dibenarkanmenganggap perolehannyasebagai mutlak dan final, sebabtidak ada kesalahan yang lebih besardaripada berpikir bahwa terjemahan-terjemahan(yakni, ungkapan-ungkapandalam bahasa manusia)itu dapat memberi definisi padasesuatu yang tak mungkin didefinisikan.TAKWIL PARA FILOSOFSeperti dapat diduga, para failasufadalah kalangan orang-orang Muslimyang paling banyak melakukantakwil (Arab: ta’wîl), disebabkankuatnya pengakuan sebagai pencarihakikat dan kebenaran demonstratif(yang terbuktikan secara tak terbantah).Mereka dengan kuatmemandang bahwa ungkapanungkapankebahasaan dalam sumber-sumberajaran agama, baikKitab Suci maupun Sunnah Nabiadalah ungkapan-ungkapan metaforisatau alegoris. Jadi tidak dimaksudkanseperti apa adanyamenurut arti lahiriah ungkapanungkapanitu, diperlukan disiplindan latihan berpikir yang tinggi,yang menurut mereka hanya diperolehmelalui pemikiran kefalsafahan.Sesuai dengan makna asal katanyadalam bahasa Yunani, falsafahadalah kecintaan kepada kearifan(wisdom), kemudian menjadi kearifanitu sendiri, sehingga falsafahpun disebut al-hikmah. Maka parafailasuf Islam memandang dirimereka sebagai “penganut kearifan”(ahl al-hikmah) atau para orang arifbijaksana(al-hukamâ’). Kadangkadangjuga disebut ahl al-burhân(“para penganut kebenaran demonstratifatau apodeiktik, yaknikebenaran tak terbantah”).3270 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKelebihannya, mereka adalahgolongan khawâsh di kalanganumat, dan mereka berhak, bahkanwajib, menggunakan metodeinterpretasi metaforis terhadapteks-teks keagamaan. Failasuf Islamterkenal dari Cordova, Spanyol, IbnRusyd (Latin: Averroes), misalnyaberpandangan parafailasuf selaku ahl alburhânitulah yangdimaksudkan dalamfirman Ilahi sebagai“orang-orang yangmendalam ilmunya”, karena merekaini berhak atau wajib melakukantakwil terhadap bunyi teks-tekssuci. Jadi, bagi Ibn Rusyd, firmanTuhan dalam Q., 3: 7 itu harusdibaca kaum khawas sedemikianrupa sehingga “orang-orang yangmendalam ilmunya” termasuk kedalam yang mengetahui takwil ayatayatmutasyâbihât. Yaitu denganmemindah tanda baca berhenti sehinggaterbaca, “… Padahal tidakmengetahui takwilnya kecuali Allahdan orang-orang yang mendalamiilmunya. Mereka ini berkata, “Kamiberiman kepada Kitab Suci itu;semuanya dari sisi Tuhan kami …”sebagai ganti cara baca kaumawam.”Jadi para failasuf, dengan katalain, memandang Nabi mengutarakansesuatu dengan ungkapanungkapanmetaforis dan alegoris,yang tidak memaksudkan maknamaknalahir ungkapan itu, melainkanpada makna batinnya. Karenaitu para failasuf rawan terhadaptuduhan, mereka sebenarnya menganutteori, Nabi telah melakukansejenis kebohongan: mengungkapkansesuatu tanpa memaksudkanmakna lahiriah“Sebaik-baik zuhud adalahmenyembunyikan zuhud.”(Hadis)ungkapan itu. Tapi“kebohongan” Nabibukanlah kejahatan,karenabertujuan kebaikan,yaitu pendidikan orang banyakatau kaum awam, agar merekaberbuat baik dan meninggalkankeburukan. Dengan kata lain, parafailasuf menganut teori Nabi telahmelakukan “kebohongan untuk kebaikan”(al-kidzb li al-mashlahah),seperti yang dituduhkan IbnTaimiyah. Karena “pendidikan” ituditujukan pada kalangan awam,maka kalangan khawas, yakni, parafailasuf sendiri, tak seharusnyamengikuti cara awam dalam memahamiajaran agama. Para failasufharus melakukan takwil terhadapbunyi-bunyi teks suci baik Kitabmaupun Sunnah (hadis), sedangkanorang awam harus menerimanyamenurut apa adanya sesuai denganbunyi dan makna lahiriah lafalnyaitu. Para failasuf akan menjadi kafirjika tidak melakukan interpretasi(karena bagi mereka ajaran-ajaranEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3271


DEMOCRACY PROJECTagama tertentu seperti surga danneraka dalam pengertian fisik itutidak masuk akal, jadi tertolak).Sebaliknya, orang awam akan menjadikafir jika melakukan interpretasi,disebabkan sulitnya pemahamaninterpretasi yang abstrakitu, yang tak terjangkau kemampuanakal mereka. Adanya bahaya ini(bahaya kekafiran, baik dari pihakkhawas maupun awam), maka IbnRusyd berpendapat, takwil harusdisimpan dan dirasakan untukkalangan kaum khawas saja. Sehinggasering dikatakan, metodeIbn Rusyd yang membagi manusiadalam golongan khawas dan awamitu akan melahirkan semacamelitisme dalam kehidupan beragama.TANDA KEBESARANAkan Kami (Allah) perlihatkankepada mereka (umat manusia)tanda-tanda kebesaran Kami diberbagai cakrawala dan dalam dirimereka sendiri, sehingga akan jelasbagi mereka bahwasannya DialahYang Mahabenar. “Tidak cukupkahdengan Tuhanmu bahwa Dia ituSaksi atas segala sesuatu?!” (Q., 41:53).Firman Allah yang dikutip diatas itu dengan jelas sekali menjanjikanmasa depan umat manusiayang menyaksikan dan memahamitanda-tanda kebesaran Allah diseluruh cakrawala (jagad besar,macrocosmos) dan dalam diri manusiasendiri (jagat kecil, microcosmos).Kita tidak boleh sedikitpun jugameragukan masa depan manusiaitu, karena dalam firman jugaditegaskan bahwa janji Allah itupasti akan terjadi, sebab Allahadalah Saksi atas segala sesuatu.Yang patut sekali kita perhatikandalam firman itu ialah bahwa ayatayatAllah terdapat di seluruh cakrawalaatau ruang angkasa dalamjagad raya ini dan dalam dirimanusia sendiri. Sudah tentu inimerupakan penegasan dari apa yangsering disebutkan di berbagaitempat dalam Kitab Suci Al-Quran,yang menggambarkan tentangadanya ayat-ayat Allah dalam semuagejala ciptaan-Nya, sejak dari jagatraya ini secara keseluruhan sampaikepada gunung-gunung, awan, danhujan, tumbuh-tumbuhan, danbinatang. Bahkan disebutkan bahwadalam binatang kecil sepertinyamuk pun ada ayat-ayat Allah,sehingga Allah “tidak malu” menjadikannyasebagai perumpamaan(Q., 2: 26).Dalam memahami kedudukandan fungsi ilmu pengetahuan daninformasi-informasi ilmiah, pengertianistilah Qurani “ayat” ituperlu sekali dipahami dengan baikdan direnungkan secara mendalam.Perkataan itu sendiri sering di-3272 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTterjemahkan dengan “tanda-tanda”atau “tanda-tanda kebesaran”, danmenurut para ahli memang itulahmakna yang dimaksudkan. Tetapidalam telaah lebih lanjut, perkataan“ayat” itu juga mengandung makna“sumber pelajaran”atau“sumber mencaridan menemukankebenaran”, sepertikalau perkataanitu digunakandalamrangkaian frasa“ayat Al-Quran”.Karena itubanyak para ahliyang mengatakan bahwa “ayat” ituada dua macam, yaitu “ayatQur’ânîyah” dan “ayat kawnîyah”.TANGGUNG JAWABCENDEKIAWANKaum cendekiawan menanggungbeban dan tanggung jawabyang berat dalam masyarakat, yaitutanggung jawab “menjaga moralitasdan etika sosial” melalui kesanggupanmereka menangkap maknamaknaintrinsik di balik amalanamalanproforma, dengan menarikpelajaran dari lingkungan hidupnya,baik sosial maupun alam. Kaumcendekiawan adalah pengembanamanat ilmu pengetahuan danhikmah dari Allah, yang dilukiskandalam Kitab Suci dalam bentuk sebuahpertanyaan retorik, Katakanlah(hai Muhammad), “Apakah sama antaramereka yang berilmu dan merekayang tidak berilmu?!Hanyakaum cendekiawan(ûlû al-albâb)sajalah yangmampu melakukanrefleksi-refleksi” (Q., 39: 9).Sudah tentu,selain berkewajibanmenyampaikanseruan-seruankebenaran hakiki, paracendekiawan juga harus mengamalkanilmunya sendiri. Justruamanat keilmuan menghendaki pertama-tamapengamalan ilmu itu,sehingga Allah pun mengutuk merekayang berbicara, namun tidakberbuat (Q., 61: 3). Bahkan untukmemberi penegasan kepada apayang dimaksudkan firman itu, sebuahsyair (Arab) mengatakan bahwailmuwan yang tidak bekerja sesuaidengan ilmunya akan mendapatkanazab sebelum kaum musyrik! Sebuahsyair lagi mengutuk orang yangmencegah suatu perangai buruk,namun ia sendiri melakukannya.Dengan kata lain, seorang cendekiawandiharapkan menunaikanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3273


DEMOCRACY PROJECTamanat ilmu pengetahuannya denganmengamalkannya secara konsistendan konsekuen (istiqâmah).Hanya dengan begitu ia dapatdiharapkan mampu dengan baikdan penuh otoritas, kewenangandan wibawa untuk melaksanakantugas kewajiban selaku “pewarispara Nabi”, sebagai “kekuatanmoral” dalam masyarakat.TANGGUNG JAWAB KEAGAMAANMelihat berbagai bentuk kehidupankeagamaan yang kitakenal sekarang, barangkali dibenarkanuntuk membuat generalisasibahwa semua agama mengajarkantanggung jawab. Agama Islam,misalnya, mengajarkan dengan kuatsekali tanggung jawab pribadi dihadapan Pengadilan Tuhan di HariKemudian. Selanjutnya, tanggungjawab pribadi itu membawa akibatadanya tanggung jawab sosial,karena setiap perbuatan pribadiyang bisa dipertanggungjawabkandi hadapan Tuhan adalah sekaligus,dan tidak bisa tidak, perbuatanyang bisa dipertanggungjawabkandi hadapan sesama manusia. Denganmenggunakan istilah keagamaanIslam yang lebih khusus,iman yang pribadi membawa akibatadanya amal saleh yang memasyarakat.Sebab, kebenaranbukanlah semata-mata persoalankognitif; kebenaran harus mewujudkandiri dalam tindakan. Darisini, memancar berbagai implikasikeagamaan dan kemasyarakatanyang harus diperankan oleh agamadalam kehidupan manusia, termasukdalam kehidupan mereka diabad modern ini.Berbarengan dengan tekananagama pada tanggung jawab pribadidi hadapan Allah ialah penegasanakan persamaan manusia, tanpamemandang ras, warna, maupunjenis. Dihubungkan dengan tekananbahwa Tuhan-lah yang mutlak,sedangkan segala sesuatu selain-Nya, termasuk manusia dan hal-halkemanusiaan, adalah relatif, makapaham persamaan manusia itumenghendaki tidak terjadinyasikap-sikap otoriter seseorang dalamkehidupan sosial. Tidak seorangpun dibenarkan memutlakkan diridan “penemuan”-nya akan suatukebenaran seolah-olah berlaku sekaliuntuk selamanya—karena, hal ituakan berakhir dengan tindakanmenyaingi Tuhan. Sebaliknya,masalah-masalah antarmanusiaharus diselesaikan bersama, melaluiproses take and give, mendengar danmengemukakan pendapat, yaituproses musyawarah. Konsultasi, danbukannya pendiktean, adalah yangsecara orisinal diajarkan oleh agamaagama,disebabkan oleh adanyaprinsip ketuhanan yang ada padaagama-agama itu.3274 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPaham persamaan manusia itutidak cukup hanya mengejawantahdalam bidang sosial politik, tapiharus berlanjut ke bidang sosialekonomi. Sebagaimana manusiamempunyai hak dan kewajibanyang, pada prinsipnya, sama dalambidang sosial politik, mereka jugamempunyai hak dan kewajibanyang sama di bidang sosial ekonomi.Agama Islam, misalnya,menunjukkan, dalam masa-masapaling awal pertumbuhannya dalamperiode Makkah kehidupanNabi—sebagaimana tecermin dalamsurat-surat pendek Al-Quran—penekanan kepada masalah monoteismedan keadilan sosial. NabiMuhammad sangat prihatin olehadanya ketimpangan ekonomis diantara para warga kota Makkah.Karena ada keterkaitan antara keadilansosial dan paham persamaanmanusia berdasarkan paham ke-Maha Esa-an Tuhan, maka seruanAl-Quran kepada umat manusiaialah hendaknya mereka menerimakeesaan Tuhan itu dan keesaanmanusia sejagat.Usaha mengatasi ketimpangandalam kehidupan manusia bermasyarakatmerupakan tanggungjawab manusia. Usaha itu menjadiinti dari program kemanusiaan“membangun kembali dunia” (ishlâhal-ardl, world reform), yangharus dilakukan manusia “atas namaTuhan” dengan penuh rasa tanggungjawab kepada-Nya, karenasesungguhnyalah manusia ini bertindakdi bumi sebagai wali pengganti(khalîfah) Tuhan. Maka, baikdan buruk dunia ini diserahkansepenuhnya kepada manusia, danmanusia harus dengan penuh kesungguhanmemperhitungkan tindakan-tindakanyang dipilihnya dihadapan Tuhan.TANGGUNG JAWAB MASA DEPANBanyak kenyataan sekelilingyang telah sedemikian lekat sebagaibagian hidup kita sehingga kitatidak menyadarinya. Kenyataan itubisa tampak sederhana saja, namunsesungguhnya amat penting dalamkehidupan kita sehingga dapatdikatakan mustahil hidup tanpakenyataan itu. Misalnya, pada diridan kehidupan kita ini banyaktersangkut berbagai hal yang telahbegitu lekat pada diri kita—baikyang material, seperti pakaian, tempattinggal, dan alat hidup seharihari,maupun yang “immaterial”seperti adat kebiasaan, budaya, caraberpikir, kepercayaan, dan agama.Sudah tentu termasuk juga pranatakemasyarakatan, pemerintahan dankenegaraan. Sebagian dari kenyataanitu begitu sederhana sehinggakita mungkin akan memandangnyasebagai jamak lumrah saja, malahbarangkali kita cenderung me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3275


DEMOCRACY PROJECTremehkannya. Tetapi sesungguhnyajelas sekali bahwa kita tidak mungkinhidup tanpa masing-masingsemuanya itu.Sesuatu kenyataan yang seringkita lupakan ialah bahwa apa punyang melekat pada diri kita ituadalah hasil proses yang panjangperjalanan hidupmanusia,dan melibatkanbanyak sekaliorang tanpa kitaketahui samasekali jumlahnya.Ambil sajamisalnya pakaian yang menutupitubuh kita. Waktu telah berjalanribuan tahun semenjak manusiamembuat sendiri pakaiannya—artinya, tidak tergantung kepadaalam semata-mata seperti keadaanmanusia “pra-sejarah.” Dan dalamperjalanan ribuan tahun itu dapatdikatakan hampir setiap menit adasaja seorang atau sejumlah orangyang memberi kontribusi baruuntuk usaha membuat pakaian itu,sehingga akhirnya menghasilkanapa yang kini kita nikmati bersama.Jadi sekali lagi, dari contoh kecilitu tampak sekali bahwa semua segidari kehidupan kita sekarang iniadalah hasil akumulasi pengalaman,penemuan, dan sumbangan banyaksekali pribadi dalam jumlah yangtak terhitung sejak masa lalu yangamat jauh. Karena itu amat masukSetiap orang sesungguhnya mempunyaipotensi untuk menjaditiran, yaitu ketika ia merasa tidakperlu lagi kepada sesamanya.akal bahwa kita mempunyai kewajibanmoral untuk menghargaijasa mereka itu.Tapi dalam mengenang masalalu itu juga terselip pesan moralagar kita mencontoh mereka dalamberbuat baik. Sementara kita wajibmengingat dan mengenang merekayang telah laluitu, namun kitatidak diperkenankanuntuk membayangkandiriseolah-olah kitasendiri juga telahikut berbuat jasaseperti mereka. Masalah ini akanmenjadi lebih terang kalau kitamelihat cara berpikir masyarakatfeodal: “Karena leluhurnya berjasa,maka dengan sendirinya anak turunnyapun lalu (merasa) berjasapula, dan serta-merta menuntutpenghormatan seperti yang diperolehleluhur mereka.”Dalam paham Ketuhanan YangMaha Esa (tawhîd), pandangan serupaitu tidak dibenarkan. Misalnya,dalam Kitab Suci diingatkan,…Dan waspadalah kamu semuaakan hari (Kiamat) ketika seorangayah tidak akan dapat menolonganaknya, dan seorang anak tidakpula bisa menolong ayahnya sedikitpunjuga…(Q., 31: 33). Juga diingatkan,Itulah mereka umat yangtelah lalu: bagi mereka apa yangmereka kerjakan, dan bagi kamu apa3276 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang kamu kerjakan, dan kamu tidakikut bertanggung jawab akan apayang telah mereka kerjakan itu (Q.,2: 134). Artinya, kita wajib mengenangjasa mereka yang telahlalu, namun kita wajib memikulbeban tanggung jawab zaman ini diatas pundak kita sendiri.TANGGUNG JAWABORANG TUA IMengapa anak mempunyai kewajibanuntuk berbuat baik kepadaorangtua, atau sebaliknya mengapaorangtua mempunyai hak untuk diperlakukansecara baik oleh anak?Jawabnya, karena orangtua punyakewajiban untuk mendidik. Dalambahasa Arab, mendidik sama dengantarbiyah; kata itu sebetulnyaberasal dari kata rabwatun, yang artinyabukit kecil atau tempat yangmeninggi. Jadi, sebetulnya dalamistilah tarbiyah itu terkandungpengertian peningkatan. Dalampengertian peningkatan atau meningkatkan(to promote), terkandungpengertian bahwa pada anakada potensi yang harus ditingkatkan.Dengan demikian, mendidikitu bukanlah “menambah” sesuatu,tetapi “meningkatkan” sesuatu yangada di dalam. Setiap anak itudilahirkan dalam fitrah, dan fitrahatau kesucian inilah yang harusditingkatkan dan dipelihara untukmemperoleh bentuk yang lebihtinggi dan lebih kuat sehingga tidakmudah patah atau hancur di jalan.Doa berikut ini, “Ya Tuhan, berilahrahmat kepada ayah dan ibuku,sebagaimana mereka telah melakukantarbiyah untukku di waktu kecil.”bermakna, “Ya Tuhan berilah rahmatkepada orangtuaku setingkatdengan bagaimana mereka berduadahulu berusaha meningkatkanaku.” Artinya, kalau usahanya(tarbiyah) itu kecil, maka rahmatnyapun kecil. Demikian itu, karenadi situ digunakan istilah kamâ(sebagaimana). Hanya saja, padaumumnya, masalah itu menjaditaken for granted, bahwa perhatianorangtua kepada anak itu tidak bisadibandingkan dengan apa pun, karenamemang sangat besar. Namun,dari situ terlihat bahwa ada tanggungjawab orangtua kepada anak,yaitu tanggung jawab tarbiyah.Dari sinilah kemudian terdapat,misalnya, hadis yang mengatakanbahwa surga itu di bawah telapakkaki ibu. Ini suatu kehormatan yangbesar untuk ibu. Ditambah denganhadis-hadis lain yang serupa. Misalnya,Nabi pernah ditanya tentangsiapa dari dua orangtua itu yangharus dihormati. Nabi menjawab:“Ibu!”; Setelah itu? “Ibu!” Setelahitu? “Ibu!” Baru yang keempatbapak. Dengan begitu, nilai ibutiga kali dari bapak, sebagaimanadilukiskan Al-Quran, ibunya telahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3277


DEMOCRACY PROJECTmengandungnya dalam kelemahandemi kelemahan, dan menyapihnyadalam dua tahun (Q., 31: 14).TANGGUNG JAWABORANG TUA IITugas dan tanggung jawab keduaorangtua adalah berusahamendapatkan keturunan yang baikatau putra-putri yang saleh. Usahadan upaya tersebut haruslah diwujudkandengan cinta kasih yangtulus, truly love, tidak hanya terbataspada pemenuhan material semata.Cinta kasih orangtua juga harusdiwujudkan dalam bentuk hubunganemosional dan spiritual. Orangtuajuga hendaknya selalu memohonatau berdoa kepada Allah Swt. agardiberi keturunan dan anak yangberakhlak atau berbudi luhur,seperti doa yang sering dibaca usaishalat, “Ya Tuhan kami, berikandari keturunan kami anak yangsaleh.” Di sisi lain, sesungguhnyadoa juga merupakan simbolisasi ataucermin tanggung jawab orangtuakepada anak.Dalam ajaran Islam, kita tidakdibenarkan hanya mendambakanatau berharap seorang anak majudalam segi intelektualitasnya, cerdasdan pintar, atau bahkan hartanya.Sesungguhnya, kita dianjurkanuntuk selalu berdoa dan memohonagar diberi putra-putri yang dipenuhioleh kepribadian yang salehseperti dalam doa sehari-hari yangsangat populer, “Dan perbaikilahbagi kami keturunan kami.”Yang dimaksud dengan “perbaikan”dalam doa tersebut, sekalilagi tidak semata-mata dari segilahiriah, intelektual, dan material.Namun, yang lebih substansialadalah perbaikan dalam moral danakhlaknya.Adapun ilustrasi atau gambarananak saleh adalah sebagaimana ditemukandalam doa yang berbunyi,“Ya Tuhan kami, limpahkanlahkepada kami dari istri-istri danketurunan kami qurrata a‘yun.”Yang dimaksud dengan qurrataa‘yun, arti harfiahnya adalah pusatpandangan, yakni metafor anakanakyang dapat memberikan kebahagiaanbila mata orangtuanyamelihat atau memandang mereka.Di sisi lain, ungkapan kebahagiaansaat melihatnya juga merupakansimbolisasi adanya hubungan ataukomunikasi yang baik dalam keluarga.TANGGUNG JAWAB PRIBADIKehidupan setelah mati adalahsaat pembalasan (yawm al-jazâ’),yaitu pembalasan atas segala sesuatuyang telah kita kerjakan, baik danburuk. Ini semua telah kita maklumisebagai bagian dari ajaran3278 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTagama kita. Di sini hendak dikemukakanbeberapa hal khususyang perlu sekali kita sadari.Pertama, kematian adalah peristiwayang tidak dapat ditundaataupun dipercepat. Inilah konsep“ajal” (masa akhirhidup duniawi)yangpasti. Danketika ajal merekatelah tiba,mereka tidak dapatmenundanyabarang sesaatpun,juga tidakdapat mempercepatnya(Q., 7:34).Kedua, berkenaan dengan “ajal”itu, berlaku ketentuan “sesal dahulupendapatan, sesal kemudiantak berguna,” seperti dilukiskandengan jelas sekali dalam firmanberikut:Wahai orang-orang yang beriman,janganlah hartamu dan anakanakmumembuat kamu lengah dariingat kepada Allah. Barangsiapaberbuat begitu maka mereka itulahorang-orang yang merugi. Dan dermakanlahsebagian dari rezeki yangtelah Kami (Tuhan) karuniakan kepadakamu, sebelum datang kematiankepada salah seorang di antara kamukemudian ia berkata, “Wahai Tuhanku,kalau saja Engkau tunda akuke ajal yang dekat (sebentar), sehinggaaku dapat bersedekah dan akumenjadi termasuk mereka yang saleh.”Namun, Allah tidak akan menundaseorang pribadipun jika ajalnya telahtiba. Dan Allah mengetahui segalasesuatu yangkamu kerjakan(Q., 63: 9-11).Ketiga, sebagaiHari Pembalasan,kehidupansesudah matitidak lagi mengenalsistemkehidupan antaraperoranganmenurut hukum-hukumsosial seperti yang adadi dunia ini. Karena itu juga tidakada lagi kesetiakawanan atausolidaritas dan sikap saling membela.Manusia akan berhadapandengan Allah sebagai pribadimutlak:Dan waspadalah kamu kepadahari ketika tidak satu jiwa pun dapatmembalas satu jiwa yang lain sedikitpunjuga, dan ketika perantaraantidak akan diterima, serta tebusanpun tidak akan diambil, dan mereka(manusia) tidak akan dibela (Q., 2:48, 2: 123).Wahai umat manusia, bertakwalahkepada Tuhanmu sekalian, danwaspadalah kepada hari yang saatitu tidak seorang orangtua pun dapatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3279


DEMOCRACY PROJECTmenolong anaknya dan tidak seoranganak pun dapat menolong orangtuanyasedikit pun juga. Sesungguhnyajanji Allah adalah benar (pasti).Maka janganlah sekali-kali kehidupanduniawi mengecohkan kamusekalian, dan janganlah sekali-kaliseorang pengecoh dapat mengecohkamu berkenaan dengan Allah (Q.,31: 33).Dan sudahkah engkau tahu apaitu Hari Pembalasan? Sekali lagi,sudahkah engkau tahu, apa itu HariPembalasan? Yaitu hari ketika tidakseorang juapun dapat menolongorang lain, dan segala urusan padahari itu ada pada Allah semata (Q.,82: 17-19).Jadi, terdapat penegasan bahwatanggung jawab di akhirat adalahtanggung jawab pribadi mutlak. Iniberarti bahwa masing-masing kita,secara pribadi, harus menjalankanhidup ini dengan penuh tanggungjawab, tanpa menunggu orang lain.Dan suatu sikap hidup yang bertanggungjawab, yang dijiwai olehikatan batin untuk berbuat sebaikbaiknya,tentu akan berdimensisosial. Perbuatan seorang pribadiyang bertanggung jawab akanberakibat semakin diperkuatnya talihubungan sesama manusia. Sebabdefinisi kebaikan ialah kebaikanuntuk sesama manusia, demi mendapatkanridla Allah Swt.Demikianlah sebagian dari keteranganyang dapat kita petik dariAl-Quran berkenaan dengan kematiandan kehidupan sesudahmati. Kematian adalah misteri,sebagaimana hidup ini pun misteri.Agama menerangkan apa hakikatdan tujuan hidup itu, dan apa pulayang bakal terjadi pada setiap orangsesudah mati. Kita percaya kepadaberita-berita langit yang dibawaoleh para nabi dan rasul dariHadirat Tuhan.Berita itu mengatakan bahwahidup dan mati adalah diciptakanAllah untuk memberi manusiakesempatan menampilkan dirinyasebagai makhluk akhlaki atau moral.Dengan hidup, Allah hendak mengujikita semua, mana dari kitayang paling baik dalam amal perbuatan.Dan dengan mati Allahakan memasukkan kita ke dalam kehidupanyang dimensinya secararadikal berbeda dengan kehidupankita sekarang.Dalam kehidupan sesudah matiitulah, pengalaman eksistensialmanusia yang hakiki, dalam kebahagiaanatau kesengsaraan, akanterjadi. Kita semua harus bersiapmenghadapi kematian itu, denganmengemban tugas dan tanggungjawab pribadi kepada Allah, yangwujudnya di dunia ini ialah tugasdan tanggung jawab sosial kepadasesama manusia, yaitu beramalsaleh, berbuat kebajikan.3280 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTANGGUNG JAWAB PRIBADIDI AKHIRATDimensi pribadi (personal) menjaditanggung jawab setiap orangdalam Pengadilan Tuhan di hariakhirat itu, Kitab Suci Al-Quranmemberi gambaran amat kuatsebagai berikut:Wahai sekalian umat manusia!Bertakwalah kamu sekalian kepadaTuhanmu, dan waspadalah terhadaphari ketika seorang orangtua tidakdapat menolong anaknya, dan tidakpula seorang anak dapat menolongorangtuanya sedikit pun jua. Sesungguhnyajanji Allah itu benar(pasti terjadi), maka janganlah sampaikehidupan duniawi (kehidupanrendah) memperdayamu sekalian, danjangan pula tentang (wajib patuh)kepada Allah itu kamu sekaliansampai terpedaya oleh apa pun yangdapat memperdaya (Q., 31: 33).Waspadalah kamu sekalian terhadaphari ketika tidak seorang pundapat membantu orang lain, danketika perantaraan tidak dapatditerima, dan tidak pula tebusanbakal diambil, dan mereka semuanyatidak akan dibela (Q., 2: 48 dan123).Ini semuanya sudah tentu sejajardengan berbagai penegasan dalamIslam bahwa manusia dihargaidalam pandangan Allah menurutamal perbuatannya berdasarkantakwanya. Yaitu suatu ajaran tentangorientasi prestasi yang tegas,dalam pengertian pandangan bahwapenghargaan kepada seseorangdidasarkan pada apa yang dapat diperbuatdan dicapai oleh seseorang.Sebaliknya Islam melawan orientasiprestise, yaitu pandangan yangmendasarkan penghargaan kepadaseseorang atas pertimbagan segi-segiaskriptif, seperti faktor keturunan,daerah, warna kulit, bahasa, danlain-lain. Orientasi prestasi berdasarkankerja ini kemudian dikukuhkandengan ajaran tentangtanggung jawab yang bersifat mutlakpribadi di Akhirat kelak.TANGGUNG JAWABPRIBADI MUTLAKDalam Islam, masalah perbuatandan imbalannya, diserahkan kepadapribadi masing-masing, karenapertanggungjawaban kepadaAllah di akhirat kelak mutlakpribadi. Artinya, prestasi amalpribadi menjadi andalan utamadalam Islam. Di sinilah letak artipenting mujâhadah dan berusahaterus-menerus untuk berbuat baik,tidak seperti orang-orang Quraisyyang lebih mengandalkan keturunan,sehingga Ibn Taimiyah mengatakan,“Penghargaan kepada seseorangdi zaman Jahiliah didasar-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3281


DEMOCRACY PROJECTkan keturunan dan penghargaankepada seseorang di zaman Islamdidasarkan pada perbuatannya,prestasinya. Prestasi inilah yangkita, sebagai pribadi, pertanggungjawabkandi hadapan Allah. FirmanAllah, Dan jagalah dirimu dari suatuhari tatkala tak seorang pun mampumembela yanglain juga tak adaperantara yangbermanfaat baginya,atau tebusanyang akan diterimadaripadanya(Q., 2: 48).Di akhirat nanti, manusia berhadapanlangsung dengan AllahSwt. tanpa ada yang bisa menolong,tanpa syafaat, tebusan, dan pembela.Inilah yang dulu pernahmengilhami ‘Umar saat menjadikhalifah. Ketika mengetahui seorangjanda yang mendakwanyaberdosa karena dianggapnya tidaktahu ada rakyatnya yang miskin,‘Umar mengambil sekarung gandumdari bayt al-mâl dan dipanggulnyasendiri. Para pengawal sebenarnyamerasa kikuk dan memintasupaya diizinkan untuk memikulgandum itu, tetapi ‘Umar menolak.Ia menjelaskan bahwa kemiskinanyang diderita janda itu menjaditanggungannya, dosanya sendiri.Seandainya Tuhan mengizinkan untukmengalihkan dosa kepada oranglain, dengan senang hati ‘Umar“Setiap kamu itu mempunyai isyarat-isyarat.Tangkaplah semaksimalmungkin isyarat-isyarat itu.Dan setiap kamu juga mempunyainihâyah (penghabisan, the end)”.(Hadis)akan melimpahkannya. Tetapi Tuhantidak mengizinkan. Islam tidakmengenal pengalihan dosa, seseorangtidak akan bisa menanggungdosa orang lain. Karena itu, ‘Umarmemanggul sendiri gandum itusebagai penebus dosanya. Apakahbelum diberitakan apa yang adadalam kitab-kitabMusa? Dantentang Ibrahimyang memenuhijanji? Seseorangyang memikulsuatu beban tidakakan memikulbeban orang lain. Bahwa yangdiperoleh manusia hanya apa yangdiusahakannya. Bahwa usahanyaakan segera terlihat. Kemudian iaakan diberi balasan yang sempurna(Q., 53: 36-41).Pembalasan setimpal pada PengadilanIlahi, seperti tergambar padaayat-ayat di atas, memberikan suatupendidikan kepada kita untuk berbuatbaik meskipun hanya mitsqâladzarratin, sebesar biji sawi. Kitatidak boleh menjalani hidup santai,melainkan harus serius dan tidakterlibat dalam perbuatan-perbuatantidak produktif. Rasulullah Saw.mengingatkan, “Salah satu yangmembuat umat Islam itu baik ialahdia meninggalkan sesuatu yang tidakberguna.” Peringatan ini didasarkanpada keyakinan bahwa apapunyang kita lakukan, nanti akan diper-3282 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtanggungjawabkan di hadapanAllah.Perbuatan baik menjadi misiketiga yang dibawa Nabi Saw.,setelah tauhid dan kehidupanakhirat. Perbuatan baik utama yangberhubungan dengan persoalansehari-hari ialah yang berkenaandengan harta, yaitu supaya kitaberusaha untuk menegakkan keadilansosial. Persoalan inilah yangkemudian membangkitkan orangQuraisy menentang Nabi Saw.,sehingga terjadi war of altruism,perang berlarut-larut selama 13tahun ditambah 10 tahun; 13tahun di Makkah meskipun tidakdalam arti sebenarnya dan 10 tahundi Madinah. Atas izin Allah, NabiSaw. menang dan tersebarlah Islamdi Makkah dan Madinah, yangkemudian menyebar ke seluruhdunia sampai ke tanah air kita.Karena itu, kita ucapkan terimakasih kepada Allah, kita ucapkansyukur kepada Allah atas kelahiranNabi, kita rayakan ini sebagai suatucara mengucapkan terima kasih, dansyukur kepada Allah atas kedatanganRasulullah.TANTANGAN DEMOKRASIPANCASILA DI MASA DEPANBahwa bentuk negara kita adalahnegara demokrasi—sekurangnyabentuk inilah yang diidealkan danmenjadi cita-cita kita semua—tentu tidak perlu lagi dipersoalkan.Cita-cita itu sudah menjadi tekadpara pendiri Republik dan merupakansalah satu unsur dorongan batinyang sangat kuat bagi mereka untukberjuang merebut, mempertahankan,dan kemudian mengisi kemerdekaan.Demokrasi adalah suatu kategoriyang dinamis. Ia senantiasa bergerakdan berubah, kadang-kadang negatif(mundur), kadang-kadangpositif (maju). Oleh karena itu,seperti dikatakan oleh Willy Eichler(ideolog SPD Jerman), demokrasiakhirnya sama dengan proses demokratisasi.Dari sudut penglihatanini, suatu negara dapat disebutdemokratis jika pada dirinya terdapatproses-proses perkembanganmenuju ke arah yang lebih baikdalam melaksanakan nilai-nilai asasikemanusiaan dan memberi hakpada masyarakat—baik individumaupun komunitas—untuk mewujudkannilai-nilai itu. “Checklists” yang dapat digunakan untukmengukur maju-mundurnya demokrasiadalah seberapa jauh kebebasanasasi—seperti kebebasanmenyatakan pendapat, berserikat,dan berkumpul—itu dilaksanakan.Kebebasan asasi ini selanjutnyadapat dikaitkan dengan berbagaibidang kehidupan, seperti politik,ekonomi, kebudayaan, akademik(ilmiah), dan hukum (legal).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3283


DEMOCRACY PROJECTSudut pandang itu memungkinkanterjadinya hal yang dapatdisebut ironis, seperti jika sebuahnegara yang kini disebut (paling)demokratis—katakanlah AmerikaSerikat—justru akan dinilai tidakdemokratis jika ia menunjukkangejala “kemandekan” dengan adanyausaha mengerem laju tuntutan danpelaksanaan kebebasan dari parawarganya. Disebut ironis untukdinamakan “tidak demokratis”karena dalam kenyataannya, negaraitu—sebut lagi Amerika Serikat—masih menunjukkan keunggulannyata dalam pelaksanaan nilai-nilai“tradisional” demokratis dibandingnegara-negara berkembang. Maka,juga ironis bahwa suatu negaraberkembang, dalam perspektifEichler, akan disebut “lebih demokratis”hanya karena dalam negaratersebut terjadi proses-proses perkembangankemajuan sejati dalammewujudkan dan melaksanakan“check lists”. Yang perlu diperhatikandalam perspektif tentang demokrasiseperti itu adalah adanyapesan tentang pentingnya prosesperkembangan dan bahayanyakemandekan.Jika persoalan itu dibawa kenegeri kita, maka kita harus melihatada tidaknya proses-proses menujupada pelaksanaan check lists demokrasitersebut. Berdasarkan itu,menurut pengamatan Eichler,Indonesia harus digolongkan sebagai“negara demokratis”. Denganmengatakan negara kita demokratis,kita terhindar dari kesulitan politikyang tidak perlu. Dan yang lebihpenting lagi kita harus menyisihkanruang dan hak keabsahan bagi dirikita untuk betul-betul berpikir danberperilaku demokratis sehinggabisa digunakan untuk menuntutdari semua orang agar berbuatserupa, khususnya dari merekayang tergolong “penentu kecenderungan”dengan kekuasaan yangefektif.TANTANGANILMU PENGETAHUANSebagaimana dimaklumi, masalahzaman modern ialah tantanganilmu pengetahuan dan teknologi.Akibat dimensi global teknikalitas,zaman teknis ini, sekalidimulai di suatu tempat (Inggris,abad ke-18), tidaklah mungkinbagi tempat lain untuk memulainyadari titik nol. Semua harusmengikuti pola (setting) yang telahdiletakkan dan menjadi konvensiinternasional (perhatikan hal-halkecil seperti istilah “made in”, danbetapa sulitnya para pendukung“fanatik” bahasa Prancis untukmengubah peristilahan perangkatlunak komputer dan internet daribahasa Inggris [Amerika] ke bahasaPrancis atau bahasa lain). Pene-3284 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrimaan dan penyesuaian diri dengankeharusan-keharusannya telahmenjadi kemestian yang tidakdapat ditolak.Persoalan tantangan ilmu pengetahuandapat didekati dari dua sisi.Pertama, untuk mengembangkanilmu pengetahuan diperlukan sikapbersedia memperlakukan alamsekitar manusia sebagai lembaranterbuka yang dapat diamati, diteliti,dipahami hukum-hukumnya,dan kemudian digunakan untukmanfaat hidup manusia (teknologi).Ini merupakan tindakan kreatif(creative act), bertolak dari sesuatuyang peringkatnya lebih tinggidaripada ilmu pengetahuan (empirik)itu sendiri, seperti, khususnya,sistem nilai. Kedua, adanyaperkembangan ilmu pengetahuanmembawa akibat pembukaan alamsekitar sebagai objek-objek yangdapat diamati, diteliti, dipahamihukum-hukumnya dan kemudiandigunakan (teknologi). Jadi persoalannyasama, tetapi pada sisipertama sikap terhadap alam sebagaiobjek terbuka, merupakanprasyarat pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi olehdiri sendiri; sedangkan pada sisikedua, sikap itu merupakan akibatdari perkembangan dan “serbuan”ilmu pengetahuan dan teknologiyang sudah ada (dari Barat). Lalu,muncul retorika “perang pemikiran”(al-ghazw al-fikr).Dari sisi pertama, tantangannyaadalah seberapa jauh masyarakatdapat ditumbuhkan menuju kepadasikap terbuka kepada alamsekitar. Tanpa sikap itu, dukungankepada usaha pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi tidakakan menjadi kuat, dan maksimalyang dapat terjadi hanyalah sikapmenerima ilmu pengetahuan danteknologi yang sudah ada secarakebetulan atau bahkan terpaksa,dalam arti tanpa kesadaran konseptual.Sebagian besar negara berkembangdapat digolongkan kedalam kategori ini. Kaitannyadengan masalah agama, termasukIslam, bahwa halangan untukmengembangkan sikap terbukakepada alam muncul dari gejalagejalasosial-keagamaan, yang dipandangkaum reformis Islamsebagai khurafat (lebih jauh, kaumreformis biasanya menilai hal itusemua sebagai syirik yang harusdiberantas secara konsekuen). Sikap-sikapterhadap alam yang tidakbersifat mendukung pengembanganilmu pengetahuan itu merupakanakibat sikap menyakralkan alam,gejala alam, dan lingkungan hidupsosial-budaya.Sisi kedua menampilkan tantanganyang dapat menimbulkankrisis-krisis bagi masyarakat yangsedang mengalami perubahan cepatdan berskala besar—khususnyaperubahan oleh ilmu pengetahuanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3285


DEMOCRACY PROJECTdan teknologi—berupa ketercerabutanakar budaya (culturaluprooting), dislokasi, disorientasi,dan deprivasi relatif. Ilmu pengetahuandan teknologi membuatwilayah kesakralan semakin menciut.Ketika semula dianggap sakraldan tabu lalu rahasianya terkuakoleh ilmu pengetahuan dan teknologi,suatu objek akan kehilangankesakralan dan ketabuannya. Padatahap ini, nilai objek tersebutmerosot sehingga tidak lagi memenuhisyarat dan dapat menimbulkankrisis sebagai sumber maknadan tujuan hidup. Tidak ada krisisyang lebih besar dan mencekamdaripada krisis makna dan tujuanhidup. Suatu agama yang gagalmemberi solusi kepada masalah iniakan sirna dari bumi dan sejarah.TANTANGAN KE DEPANZaman modern tampaknyamemberi kemungkinan baru bagiumat Islam untuk memperluascakrawala dan menjadi kreatifkembali. Pujangga dan failasufMuhammad Iqbal misalnya, sepenuhnyamenyadari beberapa segikekuatan dan kelemahan tradisiintelektual Islam klasik, dan pribadinyasendiri menggambarkansuatu bentuk paduan baru yangamat menarik. Di satu pihak Iqbaladalah seorang esoteris, yang menggubahpuisi-puisi kesufian. Di lainpihak, ia adalah seorang pemikirdengan pandangan kemodernandan keilmuan. Ia menyatakanbahwa zaman modern—meskipunhanya dibatasinya kepada segi-segipositifnya saja—adalah kelanjutanlangsung zaman Islam. Sejalandengan modernismenya itu, ia jugamengagumi Ibn Taimiyah dan Al-Biruni yang baginya adalah penganjur-penganjurempirisisme ilmiah.(Ibn Taimiyah, misalnya,dalam menolak konsep universaldalam silogisme Aristoteles, selalumenekankan bahwa “kenyataan adadi dunia luar, bukan dalam duniapikiran “al-haqîqâh fî al-a‘yân lâ fîal-adzhân”, suatu pandangan yangbagi Iqbal sama dengan yang dikemukakanfailasuf empirisis sepertiBacon dan lain-lain.) Maka Iqbalmenyatakan bahwa pada dasarnyaIslam, dengan kosmologinya yangdinamis tidak bisa menerimaHellenisme.Gambaran tentang perkembangandan tradisi keilmuan Islam inidiharapkan menjadi pemicu bagimunculnya semangat dan sikapsikapapresiatif terhadap warisanklasik Islam. Serentak dengan itu,diupayakan menarik benang merahdan relevansinya bagi tantangan dizaman kini, dengan tetap bertitiktolak pada Al-Quran yang dinyatakanoleh Allah sebagai “keteranganatas segala sesuatu” (Q., 16: 89).3286 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTHal ini dikarenakan pada prinsipnya,tantangan yang ada di depanumat Islam sekarang ialah mengungkapkankembali kandungan Al-Quran dengan segala implikasinya,secara luas dan kreatif. Untuk itu,kaum Muslimin zaman sekarang,seperti telah dipraktikkan olehmereka pada zaman dulu, harusmenggunakan segala macam bahanyang disediakan oleh pengalamanmanusia dalam berbudaya danberperadaban, khususnya dalampengembangan ilmu pengetahuan.Sikap itulah antara lain yang bisakita tarik sebagai kesimpulan eskatologiIslam yang menyangkutmasalah pemikiran dan ilmu pengetahuan,yang tersirat dalamfirman Allah:Akan Kami (Allah) perlihatkankepada mereka (umat manusia) tanda-tandakebesaran (âyât) Kami diseluruh cakrawala (makrokosmos?)dan dalam diri mereka sendiri (mikrokosmos?)sehingga menjadi jelaslahbagi mereka bahwa dia (Al-Quran)itu benar adanya (Q., 41: 53).TANTANGAN MENEGAKKANKEADILAN SOSIALBerdasarkan gejala-gejala yangada di tanah air kita sekarang ini,maka dengan cukup mudah kitabisa melihat kemungkinan apa yangbakal terjadi pada negara kita dimasa mendatang. Dalam menghadapikenyataan ini, mereka yangconcerned dengan masalah keadilansosial dituntut untuk memilikikearifan yang tinggi. Sebab, sudahsejak semula dikemukakan orangbahwa jika kita menunda pembagiankue dan menunggu sampaikue itu besar, maka mungkin kueitu akan tidak pernah terbagi-bagikepada banyak orang, apalagi merata.Sebab, membuat kue supayamenjadi besar memerlukan tangantanganterampil, yakni orang-orangmemiliki keistimewaan (privileged).Persoalan yang akan segera dihadapioleh mereka yang concernedpada keadilan sosial ini adalah bahwasiapa pun yang bernasib untungdalam masyarakat, baik usahawan,politisi, kaum profesional, bahkankaum intelektual, dan para pemukaagama, selalu dengan sendirinyacenderung untuk mempertahankannasib baiknya itu. Problem ini dipaparkansecara cukup panjang lebaroleh Ackerman, “Cara yang beranekaragam yang digunakan orangorangkuat untuk mempertahankankeberuntungan mereka adalahmenakjubkan untuk diamati: seorangpengurus partai yang giatakan meneruskan keberuntungannyakepada anak-anaknya dengancara yang tidak kurang bernafsunyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3287


DEMOCRACY PROJECTdaripada yang dilakukan seorangwirausahawan kapitalis. Setiapbangsa berjuang untuk mengeksploitasimereka yang dilahirkanpada garis yang salah—yakni,kurang beruntung, NM—sebagaimanahal itu juga dilakukan olehsetiap ras, setiap kelas, setiap kasta,dan oleh kebanyakanagama. Setiaporang diajari dengancara yang takterhitung banyaknyauntuk menggunakansebaikbaiknyakesempatanyang diberikankepadanya olehkemampuan genetik (yakni, segiketurunan)-nya dan lingkunganpergaulan—tanpa membuat perbandinganantara kesempatan yangia terima dengan kesempatan yangdiperoleh orang-orang lain. Sementaraitu, para pemimpin keruhaniandari semua jenis selamanyatergelincir pada apologi panjanglebaruntuk status quo—denganmengajukan alasan bahwa berbagaikategori eksploitasi yang ada itumewakili kebaikan tertinggi untukumat manusia.”Mungkin hal ini bersifat alamidan manusiawi belaka, tetapi tidakselalu baik dari segi moral. Berkenaandengan ini, Michael Harrington—seorangintelektual sosialisbaru Amerika—yang disebutBarangsiapa menghendaki kemuliaan,maka kepunyaan Allahlahkemuliaan itu seluruhnya.Kepada-Nya naik semua ucapanyang baik, dan amal saleh akandiangkat oleh-Nya.(Q., 35: 10)sebagai berada di belakang kepresidenanJ.F. Kennedy yang terkenaldengan wawasan cerahnya itu,memperingatkan, “Sesuai denganrasionalisasi saat itu, berbagai negarasemata-mata hanyalah melakukanapa yang dapat dilakukan secarapaling baik dan karenanya tundukkepada hukumhukumekonomiyang takberpribadi. Tetapi,orang lupamencatat bahwa‘hukum-hukum’itu adalahkonstruksi yangdibuat oleh kekuatanBarat. Asia, Afrika, danAmerika Latin secara cermat dansistematis dijauhkan dari manfaatindustrialisme baru. Mereka initelah ditentukan sebelumnya sebagaipengumpul kayu bakar danpenimba air saja.”Mengingat keadaan dunia saatini, tuntutan mewujudkan keadilansosial agaknya mengharuskan kitasemua menjadi pejuang-pejuanggigih yang membela terwujudnyatujuan nasional bernegara itu. Dansetiap cita-cita besar memangmengharuskan adanya pejuangpejuanggigih serupa itu. Tetapi,suatu cita-cita luhur juga dapatmenjadi rusak oleh “semangatperjuangan” yang berlebihan, yangmengarah pada fanatisme dan3288 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtindakan tanpa perhitungan. Suatumasyarakat yang seluruhnya terdiridari kaum fanatik—yang masingmasingbersedia mengorbankandirinya secara tanpa perhitungandemi suatu cita-cita, betapapunluhurnya seperti cita-cita keadilansosial—akan segera kehilangankesadarannya tentang makna citacitaitu sendiri, yang pada mulanyacita-cita inilah yang memberikanmotivasi untuk bersemangat dalamkegiatannya. Apalagi, tujuan keadilansosial dalam suatu masyarakatPancasila kiranya bukanlahuntuk membentuk masyarakat yangbaru sama sekali—yang secara radikallain dari yang ada sekarang—dan di situ semua seperti diperbudakatas nama cita-cita bersamayang serba hebat. Sebaliknya, citacitakeadilan sosial dalam negaraPancasila kiranya ialah untuk membangunsuatu bentuk tatananmasyarakat yang di situ setiap wargadijamin haknya untuk hidup menurutpilihannya sendiri, namuntetap dalam semangat kebersamaanatau kekeluargaan. Oleh karena itu,seperti telah dikemukakan, dalammenghadapi problema ini kitadituntut untuk cukup arif.Memang harus diakui—kalaukita menggunakan kerangka pandanganserupa itu—tidak ada carapenyelesaian sederhana bagi persoalankita tersebut. Dalam konteksini, yang termasuk prinsip pentingdalam usaha mewujudkan keadilansosial adalah hendaknya kita tidakdengan mudah menjadi semacam“penyederhana agung” (grand simplificateurs)dalam menghadapimasalah yang menyangkut berbagaikepentingan ini. Kita harus waspadaterhadap kaum “revolusioner”yang bernafsu menguasai opiniumum dan merasa paling “berjuang”,sebagaimana kita juga haruswaspada terhadap kaum individualisyang tak berperasaan, tidak teposeliro, dan egois. Semangat cita-citaPancasila ialah suatu tatanan masyarakatyang menjamin setiap warganyamemperoleh kebebasan bertindak—dantidak perlu lagi dibatasibahwa tindakan itu harusbertanggung jawab—dalam lingkunganstruktur kekuasaan yangadil.Kewaspadaan itu juga harus kitatujukan kepada diri sendiri dalamsuatu semangat introspeksi. Sebab,tidak tertutup kemungkinan bahwaketegangan dan erosi moral itu jugaterjadi pada kehidupan pribadikita. Orang-orang yang kebetulanberuntung harus menghadapi kenyataanbahwa kita tidak berhakmenggunakan semua kemampuanyang ada di tangan kita untukmengejar lebih jauh tujuan-tujuanpribadi kita. Kalau boleh jujur,kiranya cukup banyak dari kitaharus mengakui tidak bisa menghindarkandiri dari penggunaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3289


DEMOCRACY PROJECTkekuasaan—termasuk kekuasaandalam bentuk kelebihan atau keunggulanpribadi—sepanjang hidupkita, meskipun penggunaankekuasaan itu sebenarnya tidak bisadibenarkan oleh pegangan hidupideal kita sendiri. Ini berarti bahwaseseorang yang berkedudukan istimewatidak bisa begitu saja menghapuskankonflik pribadi yangdialaminya, yaitu antara usahanyameningkatkan kepentingan dirisendiri dan tuntutan mewujudkankeadilan sosial.TANYALAH JALANATAU SAL SABÎLANJalan yang ditempuh seseorangsetelah menegasikan semua kekuatanyang dapat dipandangsebagai tuhan ialah dilambangkandalam pernyataan tekad untuktunduk pada Sang Kebenaran itusendiri, yang merupakan konsistensipertanyaan afirmatif atau al-itsbâtpada bagian kedua kalimat syahadat,“kecuali Allah”. Inilah islâmyaitu ketundukan kepada YangMahabenar (al-Haqq). Telah dikemukakanbahwa ketundukankepada Allah Sang KebenaranMutlak, adalah ketundukan yangdinamis, artinya ketundukan dalamwujud usaha tak kenal henti secaratulus “mencari”, “mendekat” (taqarrub),dan akhirnya “bertemu”(liqâ’) dengan Kebenaran. Usahaterus-menerus mencari jalan Kebenaranitu disebut berjalan menempuh“Jalan Allah” (sabîlillâh),dan wujud nyata usaha tersebutpada pribadi yang bersangkutanialah adanya kualitas “kesungguhandalam berusaha” (dinyatakan dalamkata-kata Arab jâhada—usaha penuhkesungguhan), sehingga melahirkansikap hidup jihâd (dalamdimensinya yang lebih fisik), ijtihâd(dalam dimensinya yang intelektual),dan mujâhadah (dalam dimensinyayang lebih spiritual).Yang pertama banyak ditempuholeh ahli perang dan para pahlawan,yang kedua oleh para pemikir baikdalam bidang fiqih maupun kalam,dan yang ketiga oleh kaum sufi danahli ‘irfân.Jalan Allah yang harus ditempuhmelalui ketiga fase itu juga disebut“jalan lurus” (al-shirâth al-mustaqîm),karena jalan itu membentanglangsung antara diri kitayang paling suci, yaitu fitrah kitadalam hati nurani (nûrânî, artinya,bersifat terang, sebagai sumberkesadaran akan kebenaran), lurus kearah (sekali lagi ke arah) KebenaranMutlak. Tapi justru karena kemutlakan-Nya,maka Sang Kebenaranitu sungguh Mutlak dantak akan terjangkau. Akibatnya,dalam menempuh jalan lurus itukita tak boleh berhenti, sebabperhentian berarti menyalahi se-3290 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTluruh prinsip tentang KebenaranMutlak. Maka dalam perjalananmenempuh jalan yang lurus itujustru kita harus terus-menerusbertanya dan bertanya, apa selanjutnya?Apakah tak ada kemungkinansama sekali bahwa jalanyang telah kita tempuh, apalagiyang masih akan kita tempuh, akanmenyesatkan kitadari kebenaran,karena tidak luruslagi? Siapa tahu?Pertanyaan danpenanyaan ituadalah eksistensialdan esensial sekalidalam mencari,mendekat, danbertemu denganKebenaran. Pertanyaandan penanyaan itulah yangmendasari ketulusan hati dalampermohonan kepada Tuhan, “Tunjukilahkami jalan yang lurus” (Q.,1: 6). Seorang yang memang tundukpatuh kepada Allah (Muslim)akan terus-menerus memohonpetunjuk jalan yang lurus ituterutama dalam setiap kali shalat,kemudian di-âmîn-kan, baik secarabersendirian maupun bersamaorang lain. Kalau shalat itu disebutkandalam Al-Quran sebagaikewajiban atas kaum berimandengan dikaitkan pada pembagianwaktu selama sehari semalam (pagi,siang, sore, saat terbenam matahari,dan malam)—Q., 4: 103, makasalah satu “pesan” yang dikandungnyaialah agar kita bertanya tentangjalan yang lurus itu setiap saattanpa henti-hentinya. Ini berartibahwa jalan yang telah kita tempuh,juga yang akan kita tempuh,tak boleh dipastikan sebagai mutlaklurus. Justru amat berharga dalammenempuh jalanitu semangatmencaridan berusahayang sungguhsungguh,yaitujihâd, ijtihâddan mujâhadahtersebut tadi.Dalam kesungguhanmencaridan menemukanjalan itu, kita tidak perlu takutmembuat kekeliruan, asalkan takdisengaja, karena kekeliruan pun,yang toh tidak akan kita sadari padasaat mengalaminya sendiri, masihakan memberikan kebahagiaan,meskipun tidak sepenuhnya. Inilahmakna penegasan Nabi bahwa,barangsiapa berusaha dengan sungguh-sungguh,lalu menempuh jalanyang (ternyata) benar, maka ia akanmendapatkan pahala ganda, danjika (ternyata) keliru maka ia masihmendapatkan satu pahala (sebuahhadis terkenal).Sesungguhnya dalam Al-Qurandilukiskan bahwa berusaha secaraEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3291


DEMOCRACY PROJECTdinamis, mencari dan menemukanjalan ke arah Kebenaran itu sendiri,sudah merupakan sumber mata airpengalaman kebahagiaan yangtinggi. Al-Quran melukiskan bahwadalam surga, yaitu dalam tempatdan lingkungan pengalamankebahagiaan sejati, para penghuninyaakan diberi minum yangsejuk dan amat menyegarkan yangairnya diambil dari mata air yangbernama “salsabîlan” atau “salsabîlan”. Sebuah metafor, alegoriatau makna kiasan yang sungguhindah, karena perkataan Arab salsabîlan itu tidak lain arti harfiahnyaialah “tanyalah jalan”.Mereka (yang bahagia) di sanadisajikan minuman dalam pialayang ramuannya ialah zanjabîl, darimata air yang ada, yang disebutsalsabîl (Q., 76: 17-18).Menafsirkan metafor dalamfirman ini, Muhammad Asad mengatakanbahwa begitulah ‘Ali ibnAbi Thalib, sebagaimana dikutipZamakhsyari dan Al-Razi, menerangkankata-kata salsabîlan yangjelas merupakan kata majemuk itu,yang dapat dibagi menjadi duakomponen, “salsabîlan” (“tanyalah[atau “carilah”] jalan”): yakni “carilahjalanmu ke surga dengan caramelakukan perbuatan baik”. DanYusuf Ali menafsirkan firman itudengan mengatakan bahwa mata airsalsabîl (-an) ini membawa kitakepada ide metaforis yang lain.Perkataan itu secara harfiah berarti,“carilah jalan”. Jalan itu sekarangterbuka menuju Hadirat YangMahatinggi.TARAWIH DI MASJIDSebenarnya tarawih yang jumlahrakaatnya diperdebatkan, sebelasatau dua puluh tiga (termasukwitir), adalah tahajud, shalat lail,shalat malam. Pada zaman Nabi,tarawih dilakukan secara pribadipribadidi rumah, bukan di masjid.‘Umarlah orang yang memulaitarawih di masjid. Menurutnya, itumerupakan inovasi yang baik,bid‘ah hasanah. Jadi, sebetulnya ideshalat tarawih adalah shalat tahajud,shalat malam. Memperselisihkanjumlah rakaat shalat tarawih, berartijuga memperselisihkan rakaat shalattahajud. Oleh sebab itu, sebenarnyakalau tidak sempat, shalat tarawihsatu rakaat juga cukup sepertihalnya shalat tahajud karena yanglebih penting adalah kualitas,bukan kuantitas.TARAWIH: SHALAT MALAMIde pertama tarawih sebetulnyaadalah qiyâm al-lail. Maka dalampelaksanaan shalat tarawih semakin3292 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmalam semakin baik. Nabi melaksanakanshalat tarawih selalujauh malam dan sendirian di rumah,karena di situ hendak diciptakansuatu momen ketika kitasecara bening, jernih,dan jujursempat bertanyapada diri sendiri,sebetulnya siapasaya ini? Apakahbetul saya iniorang baik? Apabetul semua kebaikanyang sayalakukan adalah benar-benar kebaikan?Ada perumpamaan karikaturalyang menarik. Ketika rumah kitadiketuk orang yang meminta uang,lalu kita memberinya uang, ikhlaskahpemberian kita itu? Ataukahmengusir orang itu supaya lekaspergi? Ada satu batas yang kadangtidak tampak. Kelihatannya sedekah,tetapi sebetulnya perlakuankasar, karena kita menghendakiorang itu lekas pergi. Kadang kitakatakan kepada anak kita ataupembantu kita, “Kasih orang ituuang biar lekas pergi.” Kelihatannyasedekah, tetapi sebetulnya mengusir.Dalam hal ini, banyak sekalitindakan kita seperti itu. RasulullahMuhammad Saw. pernah ditanyaoleh ‘A’isyah dengan penuh keherananatas suatu ayat Al-QuranKalau kamu menghitung nikmatAllah, kamu tidak akan dapatmenghitungnya. SesungguhnyaAllah itu pastilah Maha Pengampundan Maha Penyayang.(Q., 16: 18)yang menggambarkan orang beriman,Dan mereka yang memberikansedekah dengan hati penuh rasatakut, karena tahu mereka akankembali kepada Tuhan (Q., 23: 60).Ayat ini menimbulkankeherananpada‘A’isyah. Lalu iabertanya kepadaNabi, “ WahaiNabi, ayat inibagi saya aneh,orang itu sudahbersedekah tetapidia malu kepada Tuhan. Maksudnyaapa?” Nabi mengatakan,“Memang orang bersedekah yangikhlas itu ialah orang yang bersedekah,tetapi tidak bisa memastikanbahwa dia dapat pahaladari Tuhan karena dia belum tahuapa sedekahnya itu ikhlas atautidak. Dia malu kepada Tuhanjangan-jangan sedekahnya tidakditerima Tuhan. Jangan-janganterbaca oleh Tuhan niat di lubukhatinya bahwa ia ingin disebutsebagai orang yang murah hati.”Maka, puasa menjadi kesempatanuntuk introspeksi total tentangsebetulnya siapa diri kita ini. Dirikita, yang ketika berpakaian ihram,pakaian putih-putih tanpa jahitan,melambangkan ketelanjangan didepan Tuhan. Itu adalah perlambangbahwa kita tidak punya pretensiapa-apa. Kita tidak mengklaimEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3293


DEMOCRACY PROJECTapa-apa; tidak punya perasaansebagai orang baik dan sebagainya.Terserah Tuhan untuk menilai kita.Hanya dengan introspeksi sepertiitu, tobat kita akan diterima olehAllah Swt. Hanya dengan begitu,permohonan kita untuk mendapatpetunjuk Allah, Tunjukilah kamijalan yang lurus (Q., 1: 6) akanditerima oleh Allah Swt. Kalau kitamemohon petunjuk, tetapi sekaligusmerasa bahwa kita sudah tahuapa yang benar, maka kira-kirajawaban Tuhan, “Kalau kamu sudahtahu yang benar mengapakamu meminta petunjuk kepada-Ku.” Oleh karena itu, asumsinyaharuslah kita tidak tahu. Itu berartimelepaskan semua klaim dalamsemangat introspeksi. Kalau kitabisa melakukan itu, maka sebagaimanasabda Nabi, “Segala dosanyayang lalu akan dihapuskan olehAllah Swt.” Itulah kondisi suci,bagaikan “terlahir kembali” darirahim ibu. Itulah yang kita peringatidengan Idul Fitri, kembalinyafitrah, kembalinya kesucian primordial,kesucian asal kita, sebagaimanaAllah telah menciptakan kitadahulu.Kita harus renungkan semua ituagar puasa kita betul-betul bermakna.Nabi memperingatkan kita,“Barang siapa yang tidak bisa meninggalkanperkataan kotor dan (takbisa meninggalkan) perbuatan kotormaka Allah tidak punya kepentinganapa-apa meskipun orang itu meninggalkanmakan dan minum,”(HR Bukhari).TARBIYAHDalam bahasa Arab, sebagaimanadigunakan dalam Al-Quran,pengertian “pendidikan” dinyatakandalam kata-kata “tarbiyah”, yangmakna kebahasaannya ialah “meningkatkan”atau “membuat sesuatulebih tinggi”. Pengertian pendidikanmenurut Al-Quran ini mengandungpraanggapan bahwa dalamdiri manusia terdapat bibit-bibitkebaikan. Bibit-bibit itu dapat dikembangkan(dilakukan “tarbiyah”),tapi dapat juga terhambat, tersumbat,dan mungkin mati jika tidakdikembangkan. Dalam idiom keagamaan,bibit-bibit naluri kebaikanitu disebut “fithrah”, yangdapat diberi pemaknaan sebagai“kemanusiaan primordial yangsuci”. Karena kemanusiaan “primordial”ini merupakan inti kewujudanmanusia, maka ia adalah abadi(“perennial”). Artinya, manusiaselama-lamanya, sejak mula-mulasekali diciptakan Allah sampai akhirzaman, memendam dalam dirinyabibit-bibit kebaikan, yang senantiasamendorongnya untuk berbuatbaik. Manusia akan merasakan ke-3294 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbahagiaan sejati jika ia berhasil menyalurkandorongan batinnya yangsuci itu, dan akan mengalami kesengsaraansejati jika ia gagal.Dorongan untuk berbuat baikmenumbuhkan kesadaran berakhlakmulia. Artinya, manusia memilikidalam dirinya kesadaran menempuhhidup dalam akhlak mulia (alakhlâqal-karîmah) atau budi luhur.Perangai manusia disebut “khuluq”(dalam bentuk mufrad) atau “akhlâq”(dalam bentuk jamak), karenabersangkutan dengan hakikat penciptaan(khalq) Sang Maha Pencipta(Al-Khâliq) untuk manusia sebagai“makhlûq”-Nya. Jadi “akhlâq” ataubudi pekerti adalah hakikat dan sifatkedirian manusia yang palingmendalam dan asasi. Inilah yang sesungguhnyadisebut “fithrah” yangarti kebahasaannya adalah sama dengan“khilqah”, yakni keadaan dansifat asli dan suci “penciptaan” Ilahi.Bibit-bibit kebaikan itu sendiri,sebagaimana telah disinggung,terdapat dalam diri manusia yangpaling mendalam secara abadi, dantidak akan ada perubahan (ataupengubahan) selama-lamanya (Q.,30: 30). Ada sebuah penegasan dariNabi Saw. bahwa setiap anak dilahirkandalam fitrah atau bibitkesucian, dan ibu-bapaknyalah yangmungkin akan menyimpangkanfitrah itu dari jalannya yang lurus.TARBIYAH MENINGKATKANFITRAH ANAKDalam konsep pendidikan modern,pendidikan dapat dilakukansecara pranatal (sebelum lahir).Pendidikan sebelum lahir ini ternyatasangat efektif karena akanmemengaruhi janin, sejak dari yangsangat fisik, seperti menjaga gizipada waktu hamil. Karena kecerdasansangat terkaitan denganmasalah gizi, terutama protein,maka janin harus diberikan konsumsigizi yang tepat. Dalameksperimen yang telah dilakukanselama ribuan tahun, dikenal adamakanan-makanan tertentu yangsangat dianjurkan untuk oranghamil. Misalnya, ada kepercayaanbahwa kalau hamil 7 bulan, orangdiberi rujak-rujakan; rujak-rujakanitu sebenarnya sumber vitamin C,dan vitamin C adalah vitaminpembuat tinggi daya tahan tubuh.Semua itu berkaitan dengan konsepmodern tentang adanya pendidikanpranatal. Kemudian ada juga pengaruhpsikologis atau spiritual,karena doa pada waktu hamil itukelak berpengaruh besar kepadaanak. Sikap ibu sewaktu mengandung,gelisah, tenang, dan ataubanyak berdoa juga mempunyaipengaruh.Al-Quran sangat menghargaisusah payah seorang ibu sewaktuEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3295


DEMOCRACY PROJECTmengandung. Itulah yang menyebabkananak harus berbuat baikkepada ibu tiga kali lebih banyakdaripada kepada ayah. Ibulah,bukan ayah, yang bikin kualat.Kalau berani (membantah) kepadaibunya, orang akan kualat, hidupnyaakan susah. Namun, tidak adadalam bahasa harian atau dalamkepercayaan tradisional yang menghubungkankualat itu kepada ayah.Selalu yang disebut kualat itukepada ibu.Kewajiban orangtua kepada anakadalah tarbiyah. Dikaitkan denganhadis populer bahwa, “Setiap anakitu dilahirkan dalam keadaan fithrah/suci,” maka, fitrahnyalah yang harusditingkatkan. Ini menyangkutmasalah teknis tentang bagaimanamenumbuhkannya, yaitu lebihmerupakan soal menjaga dan membimbing,bukan membentuk. Perananmanusia dalam membentukanak tidaklah banyak. Peranannyaadalah menjaga dan membimbing.Dalam firman Allah, Jagalah dirimudan keluargamu dari api neraka (Q.,66: 6), ada asumsi bahwa fitrahanak itu sudah betul dan, karenaitu yang penting ialah bagaimanamemeliharanya. Konsep pemeliharaannyaitu sendiri bisa secarapositif atau negatif: secara positifdapat berupa pemberian instruksi,pengajaran-pengajaran, dan contohcontoh,seperti menciptakan suasanakeluarga yang baik di dalamrumah tangga itu sendiri; dansecara negatif, misalnya mencegahnyabergaul dengan orang yangtidak benar. Keduanya terkandungdalam konsep amar makruf nahimunkar.Ada hadis yang berbunyi, “Setiapanak dilahirkan dalam keadaan suci,namun kedua orangtuanyalah yangmenjadikan dia itu Yahudi atauNasrani.” Maksud dari ungkapan“kedua orangtuanyalah yang menjadikandia itu Yahudi atau Nasrani”ialah menyimpang dari fitrahyang suci, yaitu asumsinya kepadaYahudi dan Kristen yang menyimpang,karena asal-mula agamaYahudi, seperti yang diajarkan NabiMusa, adalah agama fitrah danagama Kristen, yang diajarkan NabiIsa, itu juga agama fitrah.Orangtua, yang sudah menjadimanusia dewasa, adalah wakillingkungan yang langsung memilikikontak dengan anak. Semua polahidup ini merupakan cermin darilingkungan, termasuk lingkunganbudaya. Melalui orangtua, budayaluar kontak dengan anak. Ibaratsebuah ruangan yang memilikiinstalasi listrik, maka untuk bisamenyambung ke pengeras suara(loudspeaker), harus melalui stopkontak. Stop kontak itu ibaratorangtua. Di sini ada instalasi kultural,instalasi tradisi, dan sebagainya,yang kontaknya dengan anakitu melalui orangtua. Orangtualah3296 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang mentransfer tradisi atau kulturitu kepada anak. Karena itu, tanggungjawab orangtua sangat besarhingga disebut fitnah atau ujian.Oleh karena itu, berbangga karenabanyak anak itu, menurut Al-Quran, tidak benar, sebab yangmenjadi persoalan ialah bagaimanamemperlakukananak. BahkanAl-Quran, ditempat lain,menyebut anaksebagai hiasan,Harta kekayaandan anak-anakadalah hiasankehidupan dunia(Q., 18: 46).Kritik Al-Qurankepada orang kafir Makkah, antaralain karena mereka selalu berbanggadengan banyak anak dan harta.Lalu, ada juga firman, Ketahuilaholehmu (sekalian), bahwa kehidupandunia hanyalah permainan, kemegahan,dan saling berbangga diantara kamu, (berlomba) dalamkekayaan dan anak keturunan (Q.,57: 20). Mengapa ada sebutansebutansemacam itu? Karena,sebagaimana harta, anak pun it’s notgood in it self, anak itu tidak baikdalam dirinya sendiri, sebab merupakanfitnah atau ujian.TAREKATAda firman Allah yang dijadikandalil oleh kaum tarekat: wa ‘anlawi‘staqâmû ‘alâ al-tharîqati la‘astaqaynâhum mâ’an ghadaqân(kalau saja mereka mengikuti tarekat,pasti Kami siramkan padamereka air yangmelimpah [Q.,72: 16]). Perkataantarekat dalamfirman tersebutmenunjukpada agama secarakeseluruhan,bukan hanya suatuwujud atauinstitusi keagamaansepertiyang kita lihat sekarang sebagai “tarekat”.Secara harfiah tarekat berartijalan, sama dengan syarî‘ah, yaitujalan setapak menuju oase yang dalambahasa Arab disebut jannah—biasa diterjemahkan sebagai surga.Bagi orang di daerah padang pasir,oase adalah lambang kehidupanyang paling ideal karena suatukehijauan di tengah kegersanganyang luar biasa. Jalan setapakmenuju oase itu disebut syarî‘ah,dan kemudian dipakai sebagaimetafor: agama adalah jalan menujukebahagiaan, menuju surga. Adabanyak kosakata yang dapat diartikandengan jalan, seperti sabîl,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3297


DEMOCRACY PROJECTminhâj, suluk atau maslak, nusuk,atau mansak. Agama memang selaludigambarkan sebagai jalan—sama dengan marga atau dharmadalam bahasa Sanskerta, atau taodalam bahasa Cina.Dalam perkembangannya, karenaada tekanan-tekanan di dalamapresiasi keagamaan dan sesuaidengan perkembangan sejarah,istilah-istilah tersebut mengalamisedikit pergeseran makna. Sepertisyarî‘ah yang lebih menunjuk kepadajalan yang bersifat lahiri,hukum, dan tharîqah yang menjadilebih bersifat batini.TAREKAT DANKETENTERAMAN BATINTidak dapat disangkal bahwa keanggotaandalam suatu tarekat dapatmemberikan ketenteraman batinyang luar biasa. Secara doktrin,zikir atau ingat kepada Allah itulahyang memberikan ketenteraman.Tetapi kenyataan sosialnya, “attachment”kepada organisasi tarekat yangdipimpin kiai itulah yang lebihberfungsi. Karena itu, sering terjadibahwa seseorang yang telah luaspengetahuan agamanya, yang secarateoretis telah memahami sendiribagaimana menjalankan zikir danibadah, masih merasa perlu mengikatkandiri kepada seorang kiaitarekat dan ahli wirid yang sebenarnyapengetahuannya lebihrendah. Agaknya dengan begitu diamendapatkan jalan untuk membebaskandiri dari beban kesendirianatau kijenan (Jawa) dalam memikultanggung jawab ruhani, dan menyerahkanhampir seluruh tanggungjawab itu, sebab dia kemudianjuga bersandar kepadagurunya dan selanjutnya dalamsuatu kontinum yang berujung kepadaAllah. Sebagai contoh adalahProf. Dr. Abu Bakar Atjeh yangmenjadi anggota perkumpulantarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyahpimpinan Kiai Haji Shahibul WafaTadjul Arifin dari PesantrenSuryalaya di Tasikmalaya. Danbanyak lagi golongan orang-orangterpandang yang menempuh jalanserupa.TAREKAT DAN MESSIANISMESekalipun magisme selalu dianggapsebagai unsur dalam kalangantarekat, tetapi gejala itu tidakpernah menjadi ciri yang menonjol.Paham-paham yang lebih murniatau ortodoks dari ilmu-ilmu kalamdan fiqih senantiasa “mengawasi”amalan tarekat dan intuisinya agartidak jatuh dalam amalan-amalanyang menyimpang. Karena itu,gerakan tarekat tidak pernah terkenapengertian yang dikandungdalam perkataan klenik. Klenik3298 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlebih banyak diasosiasikan dengangerakan kebatinan di luar tarekattarekat.Organisasi seperti NU punberjalan dalam mencegah adanyakecenderungan-kecenderunganesoteris yang berlebihan. NU menetapkanketentuan tentang tarekatmana yang sah atau mu‘tabarah danyang tidak sah (ghayru mu‘tabarah).Dapat dipastikan bahwa tidakada pesantren yang tidak mengajarkanilmu-ilmu kalam, fiqih, dansyari‘ah, meskipun pesantren tersebutmempunyai peranan pentingdalam dunia tasawuf. Salah satuekses yang berhasil dibendungdalam tarekat-tarekat di pesantrenadalah messianisme. Memang secarasamar-samar kaum Muslim umumnyadan kalangan tarekat khususnyamemercayai akan datangnya seorangpemimpin besar bernamaImam Mahdi. Apalagi tarekatNaqsyabandiyah-Qadariyah yangmengklaim pertautan amalannyadengan Nabi Muhammad adalahmelalui ‘Ali. Dalam tarekat ini,paham tentang bakal datangnyaImam Mahdi semakin kuat disebabkanadanya unsur-unsur pahamSyî‘ah yang masuk. Tetapi sebegitujauh messianisme tidak menjadipusat orientasi ruhaninya yangpokok. Mungkin dalam hal inimessianisme di kalangan kebatinandalam hubungannya dengan kedatanganRatu Adil adalah lebihpenting. Tarekat di pesantren-pesantrenumumnya membatasi diripada ajaran tentang wirid-wirid danamalan-amalan untuk mendekatiAllah Swt.Menurut Prof. Dr. SartonoKartodirdjo unsur messianismeadalah penting dalam gerakangerakankeagamaan yang mempunyaisikap memberontak kepadapemerintahan (kolonial). Agaknyamemang begitu dahulu di zamanpenjajahan. Pesantren Suryalayaumpamanya tidak terlepas dari haltersebut. Mula-mula Kiai HajAbdullah Mubarok bin Nur Muhammadyang mengajarkan sulukdan mendirikan perkumpulantarekat di dekat Subang. Sikapsikapnyayang antipenjajahan telahmemaksa pemerintah kolonialbertindak dan memaksa kiai tersebutmenyingkir ke tengah hutanGodebag untuk mencari persembunyian.Dan di situlah beliaumendirikan kembali tarekatnyayang kemudian berkembang dandilanjutkan oleh putranya. Namadesa Godebag, yang di atasnyadidirikan pesantren, kemudiandiganti namanya dengan Suryalaya,atau tepatnya Patapan SuryalayaKajembaran Rahmaniyah. Setelahpemerintah kolonial hengkang dariNusantara, “politik” Suryalayacenderung taat kepada pemerintahanrepublik (yang sah). Ini tecermindari selebaran tanbîh (peringatan)yang dikeluarkan oleh KiaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3299


DEMOCRACY PROJECTAbdullah Mubarok sebagai fatwakepada para pengikutnya dan dipertahankansampai sekarang.Mungkin saja ajaran Imam Al-Ghazali yang agak masa bodohterhadap pemerintahan dan politikikut membentuk jalan pikiran kaumtarekat. Dalam banyak kasus, relativismepolitik lebih banyak ditemukanpada kaum sufi daripadamereka yang berpegang teguh padailmu kalam, fiqih, maupun syarî‘ah.Tasawuf dalam konteks ini adalahyang tidak terpengaruh oleh messianismeyang parah.TAREKAT DANPENCERAHAN KESUFIANBerbicara mengenai tarekat danpencerahan kesufian, perlu dikemukakanfirman Allah yangdijadikan dalil oleh kaum tarekat,(Dan firman Allah), Sekiranyamereka tetap berada di jalan yanglurus (Kalau saja mereka mengikutitarekat—NM), pasti Kami curahkanair hujan yang melimpah (Q., 72:16).Perkataan tarekat dalam firmandi atas menunjuk pada agamasecara keseluruhan, bukan hanyasuatu wujud atau institusi keagamaanyang kita kenal sebagaitarekat. Secara harfiah tarekat berartijalan, sama dengan syarî‘ah, yaitujalan setapak menuju oase (dalambahasa Arabnya, jannah, biasaditerjemahkan sebagai surga). Bagiorang di daerah padang pasir, oaseadalah lambang kehidupan yangpaling ideal, karena ia suatu kehijauandi tengah kegersangan yangluar biasa.Jalan setapak menuju oase itudisebut syariat, dan kemudiandipakai sebagai metafor, agamaadalah jalan menuju kebahagiaan,menuju surga. Ada banyak kosakatayang dapat berarti jalan, sepertisabîl, manhaj atau minhâj, sulukatau maslak, dan nusuk atau mansak.Agama memang selalu digambarkansebagai jalan—samadengan Marga atau Dharma dalambahasa Sansekerta, atau Tao dalambahasa Cina. Dalam perkembangannya,karena ada tekanan-tekanandi dalam apresiasi keagamaan dansesuai dengan perkembangan sejarah,istilah-istilah tersebut mengalamisedikit pergeseran makna.Misalnya, syarî‘ah lebih menunjukkepada jalan yang bersifat lahiri,hukum, dan tharîqah menjadi lebihbersifat batini.Al-Quran banyak menggunakanair sebagai simbol kehidupan. Airyang melimpah (mâ’an ghadaqan)dalam firman di atas berarti kehidupanbahagia, lahir dan batin.Dalam sistem agama lain pun, airdijadikan sebagai simbol kehidupan,seperti digambarkan dalamcerita tentang Nabi Musa yang mau3300 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbertemu dengan Nabi Khidir.Ketika ditanya oleh para pengikutnyatentang siapa yang lebih hebatdarinya, Nabi Musa menjawab tidakada. Mendengar kesombonganNabi Musa, Tuhan marah danmengatakan bahwa ada yang lebihhebat darinya; ia berada di tepilaut, dan Nabi Musa disuruh untukmencarinya.Ketika NabiMusa mencaridan beristirahatdi sebuah batu,bekal ikan yangsudah digorengternyata hidupkembali dan masukke laut. Ini,seperti diceritakan dalam surat Al-Kahfi adalah pertemuan antara duaair yang kemudian menjadi landasankaum tarekat sebagai tempatideal untuk zikir. Misalnya, PakHarto yang suka pergi ke tempatbertemunya dua air sungai gunting.Di tempat ini Nabi Musa mendapatkanorang yang tidak begitumengesankan. Ketika ditanya apakahdia yang dikatakan lebih hebatdarinya, Nabi Khidir menjawabtidak tahu. Karena merasa penasarandan untuk mengetahuilebih jauh siapa dia, Nabi Musameminta untuk ikut dengannya.Dengan tegas Nabi Khidir menolakkarena yakin bahwa Nabi Musatidak akan tahan melihat tingkahKami amanatkan kepada manusiaberlaku baik terhadap keduaorangtuanya; ibunya telah mengandungnyadengan susah payahdan melahirkannya dengan susahpayah.(Q., 46: 15)lakunya nanti. Namun, karenaberjanji tidak akan macam-macam,dan hanya ikut tanpa protes, akhirnyaNabi Musa diizinkan ikut.Mereka kemudian menyeberangiselat dan naik perahu. Di tengahperjalanan ketika mereka melihatperahu, perahu itu dirusak NabiKhidir. Nabi Musa tidak tahanmelihat kejahatanitu dan protes.Denganenak orang itumenjawab, Bukankahsudahkukatakan kepadamuengkautidak dapat sabardengan aku?(Q., 18: 72). Ketika sampai dipantai dan bertemu dengan anakanakyang sedang bermain riang,orang itu mengambil dan menempelengsalah satu sampai mati.Nabi Musa marah sekali dan berkata,Engkau membunuh orang yangtak bersalah, yang tidak membunuhorang? Sungguh engkau telah melakukansuatu perbuatan mungkar!(Q., 18: 74). Lagi-lagi, orang itudengan tenang berkata, Bukankahsudah kukatakan engkau tidak akandapat bersabar bersama aku? (Q.,18: 75). Kemudian Nabi Musaminta maaf.Sesampainya di sebuah desa,keduanya sudah lapar dahaga, tetapitidak seorang pun menjamu merekaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3301


DEMOCRACY PROJECTwalau sudah diminta. Meskipundemikian, ketika melihat rumahyang mau roboh, Nabi Khidirmengajak Nabi Musa untuk memperbaikinya.Dengan dalih perlakuandesa yang tidak bersahabattadi, Nabi Musa keberatan untukmemperbaiki rumah itu. Dia menjawab,“Inilah perpisahanku dengankau. Kini akan kuberitahukan kepadamuarti (segala itu) yang kausendiri tidak sabar menahan diri.Adapun tentang perahu, itu kepunyaanorang-orang miskin yangbekerja di laut. Aku membuatnyacacat, karena di belakang mereka adaseorang raja hendak mengambilsetiap perahu dengan paksa. Adapunanak muda itu, kedua orangtuanyaberiman. Kami khawatir dia akanmemaksa keduanya terjerumus kedalam kesesatan dan kekafiran.Maka kami ingin Tuhan memberiganti buat mereka (anak) yangberkelakuan lebih bersih dan lebihbesar kasih sayangnya. Dan adapunmengenai tembok itu, milik dua anakyatim di kota. Di bawahnya adaharta terpendam yang menjadi hakmereka; ayah mereka orang yangsaleh. Tuhanmu menghendaki merekamencapai umur dewasa dan mengeluarkanharta mereka sebagaikarunia dari Tuhanmu. Aku tidakmelakukannya atas kemauanku.Itulah arti yang tak dapat kaubersabar (melihatnya)” (Q., 18: 78-82).Bahasa lisannya adalah, “Inilahsaatnya kita harus berpisah, karenakamu tidak tahan mengikuti saya.Namun, sebelum berpisah, sayaakan menerangkan dulu mengapasaya melakukan itu semua. Tentangperahu itu, saya merusaknya, karenadi seberang sana sedang menungguperampok-perampok yang akanmerampasnya. Saya merusaknyasupaya tidak dirampas oleh perampok-perampokitu. Tentanganak kecil yang sedang bermain itu,saya membunuhnya, karena sayamendapat wahyu dari Tuhan bahwaketika besar nanti, ia akan durhakakepada kedua orangtuanya, padahalkedua orangtuanya itu saleh. Jadi,ia saya bunuh dengan harapan kelakAllah akan menggantinya dengananak yang saleh. Mengenai rumahyang mau roboh tadi, di dalamnyaada harta yang tersimpan untukanak-anak yatim yang sekarangberada di kota. Jadi, rumah itu kitabangun agar harta itu tetap utuhsampai anak yatim itu dewasa danbisa memanfaatkannya.”Cerita di atas dipandang sebagaicerita konflik dan keteganganorientasi lahiri yang tidak sanggupmenerobos orientasi batin. Pencerahanyang dimaksud adalah dalamarti penembusan batas, ‘ibrah,i’tibâr, tingkah laku atau tindakanmenyeberang. Maksudnya, orangsemestinya tidak berhenti padaaspek lahir, tetapi harus mencoba3302 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmemahami apa yang ada di sebelahnya.Hal demikian penting,mengingat agama sebenarnya merupakansistem simbol; orang baruakan mengerti agama dengan benar,jika sanggup menyeberangi simbolsimbolitu. Maka jadikanlah inisebagai pelajaran, hai orang-orangyang berpandangan tajam (Q. 59:2); “Tapi yang dapat memahaminyahanya mereka yang berilmu” (tidakada yang bisa memahami secararasional kecuali mereka yang berpengetahuan—NM)(Q., 29: 43).TAREKAT DI INDONESIAAdanya tarekat-tarekat kesufiandi tanah air boleh dikatakan merupakansalah satu gejala keagamaanIslam yang menonjol. Tidak semuanegeri Islam mempunyai gejalaserupa. Republik Turki dan KerajaanSaudi Arabia merupakannegeri-negeri yang melarang adanyatarekat kesufian, meskipun denganalasan yang sangat berbeda. Turkimelarangnya karena tarekat dipandangsebagai gejala kebodohanumum dan tidak sesuai dengansekularisme ajaran Kemal Attaturk,sedangkan Saudi Arabia melarangnyakarena dianggap penyimpanganatau bid‘ah dari ajaran yang benar.Selain kedua negara itu bolehdikatakan semua negara Islammengizinkan atau membiarkan(dengan sikap tak peduli) adanyatarekat-tarekat. Kita dapat sebutkanbahwa negeri kita termasuk yangterakhir itu.Tentang mengapa di Indonesiabanyak berkembang tarekat, tentuterkait dengan teori yang telahumum diterima, yaitu bahwa Islamdatang ke kawasan ini melalauigerakan kesufian dalam tarekattarekat.Jika dikaitkan dengan faktasejarah bahwa Islam berkembangpesat sejak jatuhnya kerajaan HinduMajapahit pada sekitar awal abadXV (hampir bersamaan denganjatuhnya Malaka ke tangan Portugispada tahun 1511), maka peranangerakan kesufian dalam mengembangkandan mengukuhkan Islamdi negeri kita mencocoki gejalaumum di mana-mana dalam DuniaIslam. Demikian pula jika diingatbahwa tokoh-tokoh keagamaanmasa lalu banyak disebut wali,adanya peranan yang besar darikaum sufi itu juga merupakanketerangan yang dapat diterimatentang fakta itu. Dengan begitu,adanya corak kesufian yang kuat,yang melembaga dalam tarekattarekat,dalam penampilan keagamaanIslam di tanah air kitaadalah bagian dari fakta sejarahmasuk dan berkembangnya Islam dikawasan ini.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3303


DEMOCRACY PROJECTTAREKAT SEBAGAI IJTIHADTerdapatnya persimpangan jalanantara “kaum kebatinan” (ahl albawâthîn)dan “kaum kezahiran”(ahl al-zhawâhîr) dapat meningkatkepada batas-batas yang cukupgawat. Tetapi, benarkah antarakeduanya tidak terdapat titik pertemuan?Sudahbanyak usahausahamenyelaraskanantara keduanyayang dilakukanpara ulamaterdahulu.Dapat dikatakanbahwa tarekat sepertiyang sekarangada merupakanhasil dariusaha penyelarasan itu, sehinggasesungguhnya tidak perlu terlampaudikhawatirkan. Sepertidikatakan Ibn Taimiyah, kita harussecara kritis dan adil melihat perkaranyamasalah demi masalah, danhendaknya tidak melalukan penilaianberdasarkan generalisasiyang tidak ditopang oleh fakta.Sebab tasawuf dengan segala manifestasinyadalam gerakan-gerakantarekat itu, pada prinsipnya adalahhasil ijtihad dalam usaha mendekatkandiri kepada Allah Swt.Sebagai hasil ijtihad, suatu usahapendekatan diri kepada Allah dapatbenar dan dapat pula salah, denganpahala ganda bagi yang benar danpahala tunggal bagi yang salah.Maka tidak dibenarkan sikap prokontrayang bernada kemutlakkemutlakan.Ibn Taimiyah memberiketerangan yang cukup menariktentang hal ini:Karena banyak terjadi ijtihaddan pertikaian pendapat di kalanganmereka (kaumsufi) itu, manusiapun bertikaitentang tarekatmereka.Satu golonganmencela kaumsufi dan tasawuf,dan memandangbahwamereka ituadalah kaumpembuat bid‘ah dan keluar dariSunnah. Seperti diketahui, pernyataanserupa itu dikutip darisekelompok imam (tokoh-tokohagama), kemudian diikuti olehsementara ahli fiqih dan kalam.Segolongan lagi berlebihan tentangmereka (kaum sufi) itu, dan menganggapbahwa kaum sufi adalahmanusia terbaik dan paling sempurnasesudah para nabi. Keduaujung (ekstremitas) dari pandanganyang wajar itu tercela. Yang benarialah bahwa mereka itu adalahorang-orang yang berijtihad dalamketaatan kepada Allah, sebagaimanaorang-orang yang taat kepada Allah3304 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdari kalangan lain juga berijtihad.Maka dari mereka ada yang majudan menjadi dekat (kepada Allah)sejalan dengan ijtihadnya, ada jugayang sedang-sedang saja dan termasukgolongan kanan (ahl alyamîn).Kemudian dari keduapihak itu ada yang mungkin melakukanijtihad dan membuatkekeliruan, lalu (yang keliru dansadar) ada yang bertobat atau tidakbertobat. Dari kalangan merekayang menisbatkan dirinya dengankaum sufi ada yang zalim terhadapdirinya sendiri dan melakukanmaksiat kepada Tuhannya, dansungguh ada pula dari kalanganyang menisbatkan diri kepadamereka itu suatu kelompok pembuatbid’ah dan zandaqah (penyimpangankeagamaan), yangbagi kalangan ahli tasawuf yangmuhaqqiqûn (mereka yang mendalamdalam hakikat) tidaklahtermasuk mereka (kaum sufi),seperti Al-Hallaj, misalnya.TARIK-MENARIK ANTARASYARΑAH DAN THARÎQAHPerpisahan antara kedua orientasikeagamaan yang lahiri dan batiniitu mewujudkan diri dalam divergensisistem-sistem penalaranmasing-masing pihak pendukungnya.Maka dalam kedua-duanyakemudian tumbuh cabang ilmukeislaman yang berbeda satu dariyang lain, bahkan dalam beberapahal tidak jarang bertentangan.Seolah-olah hendak merebut sumberlegitimasi dari Al-Quran, makasebagaimana orientasi keagamaaneksoteris yang bertumpu kepadamasalah-masalah hukum itu mengklaimsebagai paham keagamaan(fiqh) dan jalan kebenaran (syarî‘ah)par excellence, orientasi keagamaanesoteris yang bertumpu kepada masalahpengalaman dan kesadaran ruhanipribadi itu juga mengklaimdiri sebagai pengetahuan keagamaan(ma‘rifah) dan jalan menuju kebahagiaan(tharîqah) par excellence.Akibatnya, polemik dan kontroversiantara keduanya pun tidakbisa dihindari. Ibn Taimiyah,misalnya, melukiskan pertentanganantara orientasi eksoteris dari kaumfiqih dengan orientasi esoteris darikaum sufi serupa dengan pertentanganantara kaum Yahudi dankaum Kristen. Dengan terlebih dahulumengutip firman Allah yangartinya, Kaum Yahudi berkata,“Orang-orang Kristen itu tidak mempunyaisuatu pegangan”, dan kaumKristen berkata, “Orang-orang Yahudiitu tidak mempunyai suatu pegangan”(Q., 2: 113), Ibn Taimiyahmengatakan:“Anda dapatkan bahwa banyakdari kaum fiqih, jika melihat kaumsufi dan orang-orang yang beribadah(melulu), akan memandangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3305


DEMOCRACY PROJECTmereka ini tidak ada apa-apanya,dan tidak mereka perhitungkankecuali sebagai orang-orang bodohdan sesat, sedangkan dalam tarekatmereka itu tidak berpegang kepadailmu serta kebenaran sedikit pun.Dan Anda juga dapatkan banyakdari kaum sufi serta orang-orangyang menempuh hidup sebagaifaqîr tidak menganggap apa-apakepada syarî‘ah dan ilmu (hukum);bahkan mereka menganggap bahwaorang yang berpegang kepadasyarî‘ah dan ilmu (hukum) ituterputus dari Allah, dan bahwa parapenganutnya tidak memiliki apaapayang bermanfaat di sisi Allah.”Ibn Taimiyah tidak bermaksudmenyalahkan salah satu dari keduanya,juga tidak hendak merendahkansufi, sekalipun ia, sebagaiseorang penganut mazhabHanbali, sangat berat berpegangkepada segi-segi eksoteris Islamseperti diwakili dalam syarî‘ah.Karena itu, Ibn Taimiyah mengatakan:“Yang benar ialah bahwa apapun yang berdasarkan Kitab danSunnah pada kedua belah pihak ituadalah benar. Dan apa pun yangbertentangan dengan Kitab danSunnah pada kedua belah pihakadalah bâthil.”Tetapi terhadap pernyataan IbnTaimiyah ini, penyunting kitabIqtidlâ’ memberi catatan:“Ini dengan asumsi bahwaajaran kesufian itu ada kebenaran.Jika tidak, maka sebenarnya ajarankesufian itu pada dasarnya adalahciptaan sesudah generasi utama,yang dalam masa generasi ituhidup sebaik-baik umat dan paraimam kebenaran pada umat itu.Sesungguhnya Allah, dengan Kitab-Nyadan petunjuk Nabi-NyaSaw. telah membuat kaum berimantidak memerlukan apa yang adadalam ajaran kesufian, yang dianggaporang mampu melembutkanhati dan membersihkannya.”Dari kutipan-kutipan itu dapatdidasarkan betapa persimpanganjalan antara “kaum kebatinan” (ahlal-bawâthîn) dan “kaum kezahiran”(ahl al-zhawâhîr) dapat meningkatkepada batas-batas yang cukupgawat.TASAWUF DANPENDANGKALAN AGAMAJelas bahwa tasawuf dan akhlakharus diajarkan kepada anak didikMuslim sebagai dimensi kedalamankeagamaan. Dimensi kedalamanitulah yang dulu diteguhkan oleh3306 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpara pemikir tasawuf yang terancamhilang karena didominasi segi-segilahiriah dalam beragama. Kinisering dikemukakan bahwa gejala“pendangkalan agama” itu berulangkembali.Ungkapan “pendangkalan agama”adalah kata-kata bersayap danmempunyai arti yang berlainan darisatu orang ke lainnya. Banyak yangdengan perkataan itu memaksudkansesuatu yang berkaitan denganpolitik. “Kedangkalan agama” diberimakna yang sarat masalah politik.Tapi justru “kedangkalan agama”itu ialah jika aspek yang amatlahiriah seperti politik mendominasiwarna kehidupan keagamaan. Maka,seperti dulu, tasawuf kiranyaakan bisa menolong keadaan.TASAWUF DI DUNIA USAHASering kita dengar pernyataanbahwa etos dalam bisnis merupakanciri asasi atau sifat dasar dari jiwakewirausahaan. Pengertian etos inimengarah kepada adanya keyakinanyang kuat akan harga atau nilaisesuatu yang menjadi bidang kegiatanusaha atau bisnis. Yangpertama-tama harus ada dalam etosbisnis ini ialah keyakinan yangteguh dan mendalam tentang nilaipenting dan penuh arti dari suatubisnis. Dengan kata lain, seseorangdisebut punya etos bisnis, jikapadanya ada keyakinan yang kuatbahwa bisnisnya bermakna penuhbagi hidupnya. Unsur keyakinandalam bisnis ini umumnya terkaitdengan masalah kesadaran tentangmakna dan tujuan hidup. Jadi,seorang pelaku bisnis adalah seorangyang melihat bidang usahanyasebagai kelanjutan dari maknadan tujuan hidupnya. Memang,dibanding dengan makna dantujuan hidup itu sendiri, bisnishanya bernilai alat atau jalan untukmencapai tujuan. Tapi karena dalamkeyakinannya itu terletak demikiankuat kaitan bisnis dengan maknadan tujuan hidupnya, maka seorangpelaku bisnis tidak menyikapinyadengan setengah hati.Karena itu, etos bisnis biasanyaterjalin erat dengan kepercayaan.Sejak Weber membeberkan tesisnyatentang etika Protestandalam kaitan dengan pertumbuhankapitalisme (biarpun sebagai temuanilmiah tentu tidak sepi daripro-kontra), kajian demi kajian(seperti Robert N. Bellah—TokugawaReligion, Clifford Geertz—Peddlers and Princes, dan PeterGran—Islamic Roots of Capitalism)umumnya memberi kesan kuattentang adanya kaitan antara bisnisdan komitmen keagamaan, bahkanmungkin dengan kesalehan, yangmelandasi adanya keteguhan maknaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3307


DEMOCRACY PROJECTdan tujuan hidup dalam nilai-nilaibisnis, seperti kesediaan menderita(sementara).Seorang pelaku bisnis sejati“tidak takut melarat” untuk sementara,karena ia yakin melaluiusahanya ia akanmenjadi “kaya”Dan janganlah sebagian dari kita(sesama manusia) mengangkatsebagian yang lain sebagai tuhantuhankecil [arbâb].di belakang hari.Seorang kiai misalnya,seringmenasihati parasantrinya, “Kalauingin kaya, janganlahtakutmiskin.” Takut miskin kemudianenggan bertindak adalah justrusalah satu penyebab kemiskinan.Karena itu, seorang pelaku bisnisselalu memiliki kesediaan untukmenunda kesenangan sementara,demi kebahagiaan yang lebih besardi belakang hari. Penundaan kesenangan(deference of gratification)berjalan sejajar dengan sikap hiduphemat dan tidak konsumtif. Makapepatah klasik populer “hematpangkal kaya” adalah benar. Jadiasketisme atau zuhud, baik peroranganmaupun kemasyarakatan,diperlukan dalam etos bisnis demikesuksesannya sendiri. Zuhud merupakanthe characteristic spirit,prevalent tone of sentiment, of a peopleor community. Ungkapan “You maylose the battle, but you should win thewar”, “Wani ngalah duwur wekasané”,“Lebih baik mandi keringatdalam latihan daripada mandi darahdalam pertempuran”, “Berakit-rakitke hulu, berenang-renang ke tepian;Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senangkemudian”, dan lainsebagainya, adalahdalil-dalil(Q., 3: 64)yang sangat bersangkutandenganetos bisnis.Ini semua menunjukkanadanyasikap hidupberpandanganjauh ke depan, dan tidak menjaditawanan kekinian dan kedisinian.Maka “aji-aji mumpung” bukanlahetos bisnis sejati, malah tidak sehat.Terutama di zaman modern ini,sangat diperlukan sebuah pandanganyang strategis, tidak sematataktis, dalam semangat pandanganhidup yang “future oriented”. Iniberarti bahwa seorang pelaku bisnismempunyai sikap penuh harapankepada masa depan. Harapan adalahsumber energi pribadi, dan putusharapan adalah juga pemupusenergi pribadi. Sebuah pepatahArab mengatakan, “Alangkah sempitnyahidup ini seandainya tidakkarena lapangnya harapan.”Sebagai kebalikan putus asa,harapan adalah pendorong bagiadanya langkah-langkah awal atauinisiatif. Karena itu seorang yang3308 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberpengharapan tidak pernahmenghadapi jalan buntu. Kesulitanapa pun tentu ada jalan keluarnya.Jika banyak tidak dapat diraih, makayang sedikit pun diterima dandimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidakada pikiran “all or nothing” yangkekanak-kanakan. Karena itu, dalambeberapa hal diperlukan adanyasikap “puas” (Arab: qanâ‘ah), tanpapuas diri dan merasa tak perlukepada yang lain (Arab: “istighnâ’).Seorang yang tidak berputus asajuga orang yang berani menempuhrisiko. Ia tidak akan mencari selamatdengan tidak berbuat. Kataorang (dalam bahasa Inggris), “Toavoid criticism, say nothing, donothing and be nothing.” Seorangpelaku bisnis selalu berusaha untukmenjadi “something”, “somebody”daripada “nothing”, “nobody”, dengankeberanian menempuh risiko.Salah satu prinsip yurisprudensiIslam menyebutkan, “Jika duabahaya dihadapi, maka harus ditempuhsalah satu yang lebihringan.” Jadi tidak boleh ditinggalkantanpa perbuatan. Tapi padawaktu yang sama seorang pelakubisnis adalah orang yang “tahu diri”secara “pas”, yakni, tanpa melebihkandiri sehingga menjadisombong, atau mengurangkan dirisehingga menjadi rendah diri dankurang bersyukur kepada Tuhan. Iatidak “rendah diri” tapi “rendahhati”. Karena itu, jika mengalamisukses ia tidak mengklaim “kredit”atau pengakuan hanya untuk dirinyasendiri semata, dan jika mengalamikegagalan ia tidak menjadinelangsa dan kehilangan harapan.Sebab, semua itu tidak seluruhnyamanusia sendiri yang menentukan,melainkan ada juga campur tanganYang Gaib. Jadi ia terus melakukan“ikhtiyâr” (Arab, artinya, memilihkemungkinan yang terbaik).Maka, seorang pelaku bisnistidak bekerja setengah-setengah: Iaselalu berusaha melakukan pekerjaannyadengan itqân (menelitiseluruh bagian yang terkait dengancermat sehingga pekerjaannyamendekati kesempurnaan). Jangansampai seperti dikatakan orang(Inggris), “For the want of a nail theshoe was lost, for the want of a shoethe horse was lost, for the want of ahorse the battle was lost.” Syair Arabmengatakan, “Jangan engkau mengabaikanbarang kecil dan remeh,sebab boleh jadi darah tertumpahkarena ujung-ujung jarum.”Sebagaimana dalam keberhasilanruhani diperlukan sikap istiqâmah(teguh secara konsisten), bisnis punmemerlukan keteguhan dan konsistensi.Kepribadian yang predictableakan melancarkan pergaulan bisnis,karena melandasi sifat amânah(dapat dipercaya karena jujur).Sebaliknya, kepribadian yang temperamentalisdan sulit didugaperubahannya dari suatu situasi keEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3309


DEMOCRACY PROJECTsituasi lain akan dengan sendirinyamempersulit tumbuhnya pergaulanyang produktif.Karena itulah dari segi spiritual,seorang pelaku bisnis sejati menemukankebahagiaan dalam kerja.Baginya, kerja adalah “modal” eksistensidirinya (“aku bekerja makaaku ada”), sebab ia yakin bahwamanusia tidak mendapatkan apa-apakecuali yang ia kerjakan. Makadengan bekerja, dalam kegagalanpun ia tetap merasakan kebahagiaan.Sedangkan jika ia berhasil denganbaik, ia akan memperoleh“double rewards”, berupa kebahagiaankerja itu sendiri dan keberhasilannyamemperoleh sukses, sejalandengan sabda Nabi Saw. tentangorang yang melakukan ijtihâd (kerjapenuh kesungguhan): jika benar iadapat pahala ganda, dan jika keliruia masih dapat pahala tunggal.Karena dimensi keagamaan inilah,bisnis berjalan sejajar dengankesungguhan dan dedikasi. Ia tidakdapat dilakukan sambil lalu. Dikaitkandengan makna dan tujuanhidup, semakin seseorang bersungguh-sungguh(Arab: juhd, jihâd, ijtihâd,mujâhadah), semakin ia dapatdiharap menemukan jalan menujutujuan hidupnya. Begitu pula kebalikannya,semakin jauh setengahhati, semakin jauh pula tujuan taktercapai. Bisnis yang berpandanganreligius seperti ini bukanlah mengada-ada.Bacalah misalnya buku TheCorporate Mystics (Para Sufi Perusahaan)yang menandaskan bahwadewasa ini memang banyak perusahaandipimpin oleh para sufi,dalam arti nilai-nilai keruhaniantelah memengaruhi begitu mendalametos kerja para pemimpinperusahaan. Inilah “Tasawuf@Work”(Tasawuf di Dunia Usaha).TASAWUF:KESADARAN KETUHANANDAN KEMANUSIAANJelas bahwa tasawuf tidak bisadipisahkan dari keseluruhan agama.Bahkan jika tasawuf itu adalahdisiplin yang lebih berurusandengan masalah-masalah inti (batin),maka ia juga berarti merupakaninti keagamaan (religiusitas)yang bersifat esoteris. Dari sudut inimaka “ilmu” tasawuf tidak lainadalah penjabaran secara nalar(nazhar, teori ilmiah) tentang apasebenarnya takwa itu. Dan penjabarantentang takwa itu dikaitkandengan ihsân, seperti disebutkandalam sebuah hadis, “ihsân ialahbahwa engkau menyembah Tuhanseolah-olah engkau melihatnya, danjika engkau tidak melihatnya, maka(engkau harus menyadari bahwa) Diamelihat engkau.” Hadis ini sejalandengan firman Allah, Dan sembahlahTuhanmu sehingga datang kepadamukeyakinan (Q., 15: 99).3310 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKarena itu, pengajaran tasawufhendaknya menanamkan ke dalamjiwa anak didik kesadaran akanhadirnya Tuhan dalam hidup, danTuhan selalu mengawasi segalatingkah laku kita. Ke mana punkamu menghadap, maka di sanalahWajah Tuhan (Q., 2: 115), dan Diabeserta kamu di mana pun kamuberada, dan Dia mengetahui segalasesuatu yang kamu perbuat (Q., 57:4). Dari segi ini akan tampak jelasbetapa eratnya rasa ketuhanan(rabbânîyah), takwa, ihsân ataureligiusitas dengan rasa kemanusiaan(insânîyah), amal saleh, akhlak,budi pekerti atau tingkah laku etis.Juga tampak kaitan antara aspek lahirdan aspek batin, antara eksoterismedan esoterisme.TASAWUF MODERNHamka pernah menulis bukuyang berjudul Tasawuf Modern. Sekilas,judul tersebut memang menarik,karena adanya tasawuf modernmengesankan adanya tasawuf kolot.Hanya saja, kalau kita baca bukutersebut, yang dimaksud denganistilah “Tasawuf Modern” adalahsemacam suatu pandangan kesufianyang relevan dengan kehidupan modern.Jadi, tasawuf modern berseberangandengan sufisme tradisionalatau sufisme populer (popularsufism), yang contohnya dapatkita saksikan pada praktik ziarahkubur ke makam dan bahkan mengagung-agungkanorang yangdianggap sebagai wali. Karena itu,ketika Hamka menyebut tasawufmodern, maksudnya adalah lepasdari praktik-praktik semacam itu.Gagasan Hamka itu sebetulnyasatu tema dengan gerakan reformasidi Indonesia, tepatnya yang dilakukanoleh Muhammadiyah.Muhammadiyah sedikit banyak terpengaruholeh pikiran-pikiran dariTimur Tengah, seperti Muhammad‘Abduh dan Rasyid Ridla. Kalau ditariklebih ke belakang lagi, sampailahkita kepada Ibn Taimiyah,seorang tokoh yang sering disebutsebagai “Bapak” dari berbagai gerakanreformasi Islam. Ibn Taimiyah,meski seorang sufi, sangat anti terhadapsufisme populer. Bahkan, polemik-polemiknyabanyak sekali,yang diarahkan kepada usaha-usahauntuk menghancurkan sufisme populer.Ada analisis mengenai IbnTaimiyah bahwa sebetulnya iamenghendaki suatu neo-sufisme.Istilah ini berasal dari FazlurRahman, seorang pengkaji IbnTaimiyah yang sangat bergairah. Neosufismeyang dia maksud adalahsuatu paham kesufian yang tidak terlalubanyak terkungkung oleh sufismepopuler, dan dikembalikan kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3311


DEMOCRACY PROJECTyang standar, yang mainstream. PadaIbn Taimiyah, itu maksudnya kirakiraadalah kita bisa bicara secaralangsung berdasarkan Al-Quran danhadis, karena memang obsesinyakembali kepada Al-Quran danhadis.Sekarang,mari kita cobamemahami apakahsufisme itumemang relevanuntuk kehidupanmodern. Sayakira, praasumsinyaialahbahwa hidupmanusia itu harusseimbang.Kalau kita mengalami suatu ketidakseimbangandalam hidup, makapasti akan muncul problem. Misalnya,orang yang terlalu banyakaspek material, tentu akan merindukanaspek spiritual; orangyang terlalu banyak aspek spiritual,tentu akan mendambakan sesuatuyang bersifat material.Kebetulan, menurut para ahli,zaman modern kalau dirumuskanadalah zaman ketika orang berpendapatbahwa kebutuhan pokok hidupmanusia—pangan, sandang,dan papan—harus diatur seserasimungkin sehingga bisa ditingkatkansejauh mungkin. Itu maksudnyaadalah masuknya ilmu pengetahuandan teknologi. Jadi,masalah sebenarnya adalah kebutuhanpokok.Komunisme merupakan pahamyang sangat modern, dalam artibahwa dambaan utamanya adalahbagaimana membagi rata kebutuhan-kebutuhanpokok, yaitup a n g a n ,sandang, danpapan. Namun,aspek spiritualtidak pernahmenjadi obsesiatau perhatianutama orangorangmodernis.Tidaklah mengherankanjikabanyak orang Barat yang tertarikkepada Islam, hanya kepada aspeksufismenya, bukan aspek fiqihnya.Mereka tertarik pada aspekesoterisnya, bukan aspekeksoterisnya. Ini disebabkan, merekaseolah-olah sudah “kenyang”dengan aspek material dan merindukanfaktor pengimbang padakehidupan ini, yakni aspek spiritual.Sebagai contoh sederhana, adacerita tentang cara bagaimanaFritjhof Schuon, saat masuk Islam,memilih nama Islamnya. Diamemilih nama Muhammad IsaNuruddin, yang sebenarnya namasufi, nama yang berbau kesufian.Nama “Muhammad”, tentu saja re-3312 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTferensinya kepada Nabi MuhammadSaw; dan “Isa”, referensinya kepadaNabi Isa—mungkin karena diabekas orang Kristen—tetapi yanglebih serius lagi adalah bahwa nama“Isa” merupakan simbol dari spiritualisme.Di kalangan kaum sufi,Nabi Isa merupakan salah seorangidola mereka. Kemudian nama“Nuruddin” juga nama yang sangatsufi. Nûr artinya cahaya, dan dînartinya agama; jadi “cahaya agama”.Dalam kesempatan lain, kita jugapernah diskusi tentang istilah “hatinurani”. Ini adalah istilah kesufian:nûrânî, artinya bersifat cahaya.Konstruksi “nurani” sama dengan“ruhani”. Nurani merupakan suatukepercayaan bahwa hati ini merupakanmodal primordial dariTuhan untuk menerangi hidupkita, modal yang diberikan olehTuhan sejak sebelum kita lahir kedunia. Itulah yang dimaksud dariayat, Demi jiwa, dan perimbanganyang sempurna; Maka Ia menunjukkankepadanya segala kejahatannyadan kebaikannya (Q., 91: 7-8).Ayat kesufian dalam Al-Quranyang sangat populer adalah, Allahadalah cahaya langit dan bumi.Perumpamaan cahaya-Nya seolahseperti sebuah rongga di dalamnyasebuah pelita ... (Q., 24: 35). Inilahilustrasi yang sangat bersifat esoterik,karena esoterisisme atautasawuf itu memang berbeda denganilmu Kalam. Kalau ilmuKalam banyak menekankan Tuhansebagai yang transendental, sebagaiYang Mahatinggi, Yang Serba Tidakseperti apa-apa, sehingga Tuhan ituadalah suatu wujud yang kalausalah dipahami, menjadi sangatjauh sekali, maka tasawuf sebaliknya,menekankan KemahahadiranTuhan; tidak Tuhan yang transendental,tetapi yang imanen,Yang Serbahadir, Yang Selalu Adabersama kita. Karena itu, kalangansufi tertarik pada firman-firmanyang maknanya menunjuk kepadaimanentisme Tuhan. ... dan Kamilebih dekat kepadanya daripada uratmerihnya sendiri (Q., 50: 16).Ketahuilah bahwa Allah beradaantara manusia dan hatinya (Q., 8:24). Artinya, jika secara analitis kitabisa memisahkan antara hati dengandiri kita, maka Tuhan ada diantaranya. Ini adalah imanentisme.Dan Dia bersama kamu di manapun kamu berada. Dan Allah melihatapa yang kamu kerjakan (Q., 57: 4).Di kalangan kaum sufi, mempersepsiatau menghayati secaraintens bahwa Tuhan ada “di sini”,“di ruang ini”, itu biasa. Ke manapun kamu berpaling, di situlahkehadiran Tuhan (Q., 2: 225). Ininamanya omnipresent, kemahahadiranTuhan. Kesufian, denganteknik-teknik latihan spiritualseperti zikir, bertujuan untukmengintensifkan kesadaran bahwaTuhan itu Mahahadir.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3313


DEMOCRACY PROJECTTuhan juga berpesan, Berdoalahkepada Tuhanmu dengan kerendahanhati dan suara perlahan (Q., 7: 55).Jadi, ingatlah Tuhanmu dengansendiri saja, tidak perlu orang laintahu, karena yang diharapkanadalah kita zikir, kita ingat kepadaAllah setiap saat; baik pada waktuberdiri, waktu duduk maupunwaktu berbaring. Jangan sampaikita lupa kepada Allah Swt., bahkan,Al-Quran mengatakan bahwa,“Kita harus bertakwa kepada AllahSwt. begitu rupa, dan jangan sampailupa kepada Tuhan. Barangsiapayang lupa kepada Tuhan, maka Diaakan membuatnya lupa kepadadirinya sendiri dan mereka itulahorang yang fasik.”TASAWUF MODERN HAMKA IKetika Prof. Hamka menulisbukunya yang terkenal, TasawufModern, beliau sesungguhnya telahmeletakkan dasar-dasar Sufismebaru di tanah air kita. Dalam bukuitu terdapat alur pikiran yang memberiapresiasi yang wajar kepadapenghayatan esoteris Islam, namunsekaligus disertakan peringatanbahwa esoterisisme itu harus tetapterkendalikan oleh ajaran-ajaranstandar syari’ah. Jadi, hal ini sesungguhnyamasih tetap dalam garis kontinuitasdengan pemikiran ImamAl-Ghazali. Bedanya dengan Al-Ghazali ialah bahwa Prof. Hamkamenghendaki suatu penghayatankeagamaan esoteris yang mendalam,tetapi tidak dengan melakukanpengasingan diri atau ‘uzlah, melainkantetap aktif melibatkan diridalam masyarakat.Sebagai seorang ulama yang sangatmengenal pemikiran kaumpembaharu klasik seperti IbnTaimiyah dan Ibn Qayyim Al-Jawziyah, Prof. Hamka juga menunjukkankonsistensi pemikirannyadengan pemikiran tokoh-tokohitu. Maka bukanlah suatu hal yangterjadi secara kebetulan bahwa Prof.Fazlur Rahman, juga seorang sarjanayang amat mendalami pemikiranIbn Taimiyah dan IbnQayyim, menyebut kedua tokohklasik itu sebagai perintis dari apayang ia namakan sebagai neo-Sufisme. Istilah “neo-Sufisme” terasalebih netral daripada istilah “tasawufmodern”. Istilah “tasawufmodern” terasa lebih optimistik,karena “modern” acapkali berkonotasipositif dan optimis. Tapikeduanya menunjuk kepada kenyataanyang sama, yaitu suatujenis kesufian yang terkait eratdengan syari‘ah, atau dalam wawasanIbn Taimiyah, jenis kesufianyang merupakan kelanjutan dariajaran Islam itu sendiri sebagaimanatermaktub dalam Al-Qurandan Al-Sunnah, dan tetap beradadalam pengawasan kedua sumber3314 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTutama ajaran Islam itu, kemudianditambah dengan ketentuan untuktetap menjaga keterlibatan dalammasyarakat secara aktif. FazlurRahman menjelaskan bahwa sufismebaru itu mempunyai ciri utamaberupa tekanan kepada motif moraldan penerapan metode zikir danmurâqabah atau konsentrasi keruhanianguna mendekati Tuhan,tetapi sasaran dan isi konsentrasi itudisejajarkan dengan doktrin salafi(ortodoks) dan bertujuan untukmeneguhkan keimanan kepadaakidah yang benar dan kemurnianmoral dari jiwa. Gejala yang dapatdisebut sebagai neo-sufisme inicenderung menghidupkan kembaliaktifisme salafi dan menanamkankembali sikap positif kepada dunia.Dalam makna inilah kaum Hanbaliseperti Ibn Taimiyah dan IbnQayyim Al-Jauziyah, sekalipunsangat memusuhi sufisme populer,adalah jelas kaum neo-sufi, malahmenjadi perintis ke arah kecenderunganini. Selanjutnya, kaumneo-sufi juga mengakui, sampaibatas tertentu, kebenaran klaimsufisme intelektual: mereka menerimakasyf (pengalaman penyingkapankebenaran Ilahi) kaum sufiatau ilham intuitif tetapi menolakklaim mereka yang seolah-olahtidak dapat salah (ma‘shûm), denganmenekankan bahwa keandalankasyf adalah sebanding dengankebersihan moral dari kalbu, yangsesungguhnya mempunyai tingkattingkatyang tak terhingga. BaikIbn Taimiyah maupun Ibn Qayyimsesungguhnya mengaku pernahmengalami kasyf sendiri. Jadi, terjadinyakasyf dibawa kepada tingkatproses intelektual yang sehat. Lebihjauh lagi, Ibn Taimiyah dan parapengikutnya menggunakan keseluruhanterminologi kesufian—termasuk istilah sâlik, penempuhjalan keruhanian—dan mencobamemasukkan ke dalamnya maknamoral yang puritan dan etos salafi.TASAWUF MODERN HAMKA IIKalau kita membaca buku BuyaHamka Tasawuf Moderen, memangfenomena ‘uzlah atau eskapismemenjadi sasaran kritik yang tajam.Ini dikritik Buya Hamka, karena‘uzlah secara eksesif memang pernahmenghinggapi umat Islam, sehinggakemudian timbul semacamrevivalisme—sebuah usaha untukmenghidupkan kembali aktivismedi kalangan umat Islam—yangmenghasilkan apa yang disebutsebagai sufisme baru itu.Kalau kita kembalikan padaprinsip keseimbangan (tawâzun)yang sangat sentral dalam ajaranIslam, maka sebetulnya, dan sudahseharusnya, perkembangan di atastidaklah aneh. Prinsip keseimbanganini dalam Al-Quran adalahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3315


DEMOCRACY PROJECTprinsip kosmis, karena Al-Quranmenyebutkan, Dan langit punditinggikan oleh-Nya, dan ditetapkan-Nya[hukum] Keseimbangan [almîzân].Maka hendaknya kamu[umat manusia] jangan melanggar[hukum] keseimbangan itu, sertategakkanlah timbangan dengan jujur,dan janganlah merugikan [hukum]keseimbangan (Q., 55: 7-9).Kalau kita perhatikanfirmantersebut, jelasbahwa prinsip keseimbanganitudikaitkan denganpenciptaan langit,artinya seluruhkosmos. Prinsip keseimbanganadalah cosmic principle, sehinggamelanggar keseimbangan itu merupakandosa kosmis. Jadi, bisadibayangkan betapa besar dosaorang yang tidak seimbang dalamhidupnya. Dalam bahasa orangpesantren, hal itu bisa “mengguncangkan‘arsy” (pusat alam semesta).Sufisme baru dari Fazlur Rahman,atau tasawuf modern menurutistilah Buya Hamka, sebetulnyamasih merupakan satu garis kelanjutandengan tasawuf yang sudahada terutama pada abad ke-12,tetapi minus ‘uzlah-nya. Tegasnya,sufisme baru ini merupakan suatusufisme yang terlibat, yang berartibahwa kita tidak boleh lepas (danmelepaskan diri) dari persoalanpersoalanmasyarakat (etika sosial)kita sehari-hari.Perlu diketahui bahwa Al-Ghazali dalam Kitab Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn masih mengajarkan ‘uzlah.Sekali-sekali ‘uzlah mungkin baik,yaitu dalam pengertian untuk sebentartidak terlibat dari aktivitassehari-hari, untuk menyegarkankembali pandangankita,Ketahuilah! Sesungguhnya manusiaitu cenderung berlaku tiranik,yaitu ketika ia melihat dirinyaserba berkecukupan.(Q., 96: 6-7)dan mengobjektifkanpandangankita kepadamasyarakat:semacamretreat. Sebab,salah satu persoalan yang membuatkita ruwet ialah ketidakmampuankita membuat jarak antara diri kitasendiri dengan ketegangan peristiwa.Tetapi ‘uzlah tidak bolehmenjadi sikap hidup, karena padadasarnya keterlibatan dalam hidupmerupakan panggilan Islam.Sebuah kutipan menarik daribuku kecil berjudul Al-RûhânîyâtAl-Ijtimâ‘îyah fî Al-Islâm (SpiritualismeSosial dalam Islam)terbitan Al-Markaz Al-Islâmî (IslamicCenter), Jenewa, Swiss pimpinanDr. Sa‘id Ramadlan, meneguhkanpandangan bahwa keterlibatandalam hidup adalah panggilanIslam. Katanya, “Di sini kitaingin memberi peringatan tentangsesuatu yang pelik dan penting,3316 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyaitu bahwa spiritualisme sosial harusada pada para penganutnya danorang lain. Adapun spiritualismeisolatif yang mengungkung pelakunyadari masyarakat sehingga iatidak berhubungan dengan oranglain dan orang lain tidak berhubungandengan dia, tidak puladia memberi pelajaran kepada oranglain, dan dia tidak belajar dariorang lain, ini adalah spiritualismeorang-orang yang lemah dan egois;spiritualisme orang-orang yanglemah, yang tidak tahan menghadapikejahatan dan bahaya, yangkemudian lari ke ‘uzlah (pengucilandiri) dan berpegang kepada ‘uzlahitu; dan spiritualisme kaum egoisyang hanya mencari kebahagiaanuntuk diri mereka sendiri saja. Halserupa itu, meskipun ada unsurunsurkebaikan medium dan keluhurantujuan di dalamnya, adalahsejenis penyakit.”TASAWUF SEBAGAIGERAKAN OPOSISITidak dapat dibantah bahwadari sekian banyak nabi dan rasul,Nabi Muhammad Saw. adalah yangpaling sukses dalam melaksanakantugas. Ketika beliau wafat, bolehdikatakan seluruh Jazirah Arabiatelah menyatakan tunduk kepadaMadinah. Dan tidak lama setelahitu, di bawah pimpinan para khalifah,daerah kekuasaan politik Islamdengan amat cepat meluas sehinggameliputi hampir seluruh bagiandunia yang saat itu merupakanpusat peradaban manusia, khususnyakawasan inti yang terbentangdari Sungai Nil di barat sampaiSungai Amudarya (Oxus) di timur.Sukses luar biasa di bidangmiliter dan politik itu membawaberbagai akibat yang sangat luas.Salah satunya ialah kian membesarnyaperhatian kaum Muslim,khususnya para penguasa, padabidang-bidang yang menyangkutmasalah pengaturan masyarakat.Maka tidaklah mengherankan bahwadari berbagai segi agama Islam,bagian yang paling awal memperolehbanyak penggarapan yangserius, termasuk penyusunannyamenjadi sistem yang integral, ialahyang berkenaan dengan hukum.Sedemikian rupa kuatnya posisi segihukum dari ajaran agama itu, sehinggapemahaman hukum agamamenjadi identik dengan pemahamankeseluruhan agama itu sendiri,yaitu “fiqh” (yang makna asalnyaialah “pemahaman”), dan jalanhidup berhukum menjadi identikdengan keseluruhan jalan hidupyang benar, yaitu “syarî‘ah” (yangmakna asalnya ialah “Jalan”). Katakata“syarî‘ah” itu sebenarnya kuranglebih sama maknanya dengan katakata“sabîl”, “shirâth”, “minhâj”,“mansak” (“manâsik”), “maslak”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3317


DEMOCRACY PROJECT(“suluk”), dan “tharîqah” yang jugadigunakan dalam Al-Quran.Sudah tentu hal tersebut tidakseluruhnya salah. Dalam suatumasyarakat yang sering terancamoleh kekacauan (Arab: fawdlâ’,yakni, chaos) karena fitnah-fitnah(dimulai dengan pembunuhan‘Utsman), dan jika masyarakat itumeliputi daerah kekuasaan yangsedemikian luas dan heterogennya,maka kepastian hukum dan peraturan,serta ketertiban dan keamanan,adalah nilai-nilai yangjelas amat berharga. Maka kesalehanpun banyak dinyatakan dalamketaatan kepada ketentuan hukum,dan perlawanan kepada penguasa,khususnya perlawanan yang bersifatkeagamaan (pious opposition), jugaselalu menyertakan tuntutan agarhukum ditegakkan.Tetapi kesalehan yang bertumpukepada kesadaran hukum (betapapunia tidak bisa diabaikan samasekali karena mempunyai prioritasyang amat tinggi) akan banyakberurusan dengan tingkah lakulahiriah manusia, dan hanya secaraparsial saja berurusan dengan halhalbatiniah. Dengan kata-kata lain,orientasi fiqih dan syarî‘ah lebihberat mengarah kepada eksoterisme,dengan kemungkinan mengabaikanesoterisme yang lebih mendalam.Maka demikian pula gerakanoposisi terhadap praktik-praktikpemerintahan kaum Umawi diDamaskus. Sebagian bentuk oposisiitu terjadi karena dorongan politiksemata, seperti gerakan oposisiorang-orang Arab Irak, karena parapenguasa Damaskus lebih mendahulukanorang-orang Arab Syria.Tetapi sebagian lagi, justru yanglebih umum, oposisi itu timbulkarena pandangan bahwa kaumUmawi kurang “religius”. TokohHasan dari Bashrah adalah mewakilikelompok gerakan oposisi jenis ini.Ketokohan Hasan cukup hebat,sehingga kelompok-kelompok penentangrezim ‘Umayyah banyakyang mengambil ilham dan semangatnyadari Hasan, yang dianggappendiri Mu’tazilah (WashilIbn ‘Atha’, dianggap pendiriMu’tazilah, asalnya adalah muridHasan), begitu pula para ‘ulamâ’dengan orientasi Sunni, dan orangorangMuslim dengan kecenderunganhidup zuhud (asketik).Mereka yang tersebut terakhirinilah, sejak munculnya di Bashrah,yang disebut kaum sufi (shûfî),konon karena pakaian mereka yangterdiri dari bahan wol (Arab: shûf)yang kasar sebagai lambang kezuhudanmereka. Dari kata-katashûf itu pula terbentuk kata-katatashawwuf (tasawuf ), yaitu, kuranglebih, ajaran kaum sufi.Dalam perkembangannya lebihlanjut, tasawuf tidak lagi bersifatterutama sebagai gerakan oposisipolitik. Meskipun semangat me-3318 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlawan atau mengimbangi susunanmapan dalam masyarakat selalumerupakan ciri yang segera dapatdikenali dari tingkah laku kaumsufi, tetapi itu terjadi pada dasarnyakarena dinamika perkembangangagasan kesufian sendiri, yaitusetelah secara sadar sepenuhnyaberkembang menjadi mistisisme.Tingkat perkembangan ini dicapaisebagai hasil pematangan danpemuncakan rasa kesalehan pribadi,yaitu perkembangan ketika perhatianpaling utama diberikankepada kesadaran yang bersifatmasalah historis dan politis umathanya secara minimal.TASAWUF SEBAGAIOLAH RUHANIKetika Nabi Muhammad Saw.disebut sebagai seorang rasul yangpaling berhasil dalam mewujudkanmisi sucinya, bukti untuk mendukungpenilaian itu ialah hal-halyang bersifat sosial-politis, khususnyadalam bentuk keberhasilanekspansi-ekspansi militer. DanNabi Muhammad Saw. sama denganbeberapa nabi yang lain sepertiMusa dan Daud a.s. adalah seorang“Nabi Bersenjata” (Armed Prophet),sebagaimana dikatakan oleh sosiologterkenal, Max Weber.Bertolak dari kenyataan tersebut,ada sementara ahli yang hendak mereduksikanmisi Nabi MuhammadSaw. sebagai tidak lebih dari suatugerakan reformasi sosial, denganprogram-program seperti pengangkatanmartabat kaum lemah(khususnya kaum wanita dan budak),penegakan kekuasaan hukum,usaha mewujudkan keadilan sosial,tekanan kepada persamaan umatmanusia (egalitarianisme), dan lainlain.Dalam pandangan serupa itu,Nabi Muhammad Saw. tidak bisadisamakan dengan Nabi Isa Al-Masih, karena ajaran NabiMuhammad tidak banyak mengandungkedalaman keruhanianpribadi. Tetapi Nabi MuhammadSaw. lebih mirip dengan Nabi Musaa.s. dan para rasul dari kalangananak turun Nabi Ya‘qub (Isra’il),yang mengajarkan tentang betapapentingnya berpegang kepadahukum-hukum Taurat (TalmudicLaw).Bahwa Nabi Muhammad Saw.membawa reformasi sosial yangmonumental kiranya sudah jelas.Al-Quran sendiri mengaitkan keimananserta penerimaan seruanNabi dengan usaha reformasi dunia(ishlâh al-ardl). Tetapi di berbagaitempat dalam Al-Quran juga disebutkanbahwa tugas reformasidunia itu tidak hanya dipunyai olehNabi Muhammad, melainkan jugaoleh para nabi yang lain (Q., 7: 56dan 85). Dan Nabi Muhammadmemang telah melaksanakannyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3319


DEMOCRACY PROJECTdengan sukses luar biasa. Salah satupengakuan yang jujur dari pihakluar Islam atas sukses Nabi dalammembawa reformasi dunia ini ialahyang diberikan oleh Michael H.Hart. Dalam bukunya yang memuaturutan peringkat seratusorang yang paling berpengaruhdalam sejarah umat manusia, HartmenempatkanNabi Muhammadsebagai manusianomor satu yangpaling berpengaruh.Ia menegaskan:“Jatuhnya pilihansaya kepadaNabi Muhammaddalam urutan pertamadaftar SeratusTokoh yang berpengaruh didunia mungkin mengejutkan sementarapembaca dan mungkin jaditanda tanya sebagian yang lain. Tapisaya berpegang kepada keyakinansaya, dialah Nabi Muhammad satusatunyamanusia dalam sejarah yangberhasil meraih sukses-sukses luarbiasa ditilik dari ukuran agamamaupun ruang lingkup duniawi.”Namun, di samping itu Al-Quran juga banyak menegaskantentang pentingnya orientasi keruhanianyang bersifat ke dalam danmengarah kepada pribadi. Justrusudah menjadi kesadaran parasarjana Islam sejak dari masa-masaawal bahwa Islam adalah agamapertengahan (wasath) antara agamaYahudi yang legalistik dan banyakmenekankan orientasi kemasyarakatandan agama Kristen yangspiritualistik dan sangat memerhatikankedalaman olah dan pengalamanruhani serta membuat agamaitu lembut. Seperti dikatakanIbn Taimiyah,“Syarî‘ah Tauratdidominasioleh ketegaran,dan Syarî‘ahInjil didominasioleh kelembutan;sedangkanSyarî‘ahAl-Quranmenengahidan meliputikeduanya itu.”Sebagai bentuk pertengahan antarakedua agama pendahulunyaitu, Islam mengandung ajaran-ajaranhukum dengan orientasi kepadamasalah-masalah tingkah laku manusiasecara lahiriah seperti padaagama Yahudi, dan sekaligus mengandungajaran-ajaran keruhanianyang mendalam seperti pada agamaKristen. Bahkan sesungguhnyaantara keduanya itu tidak bisadipisahkan, meskipun bisa dibedakan.Sebab, ketika orang Muslimdituntut untuk tunduk kepadasuatu hukum tingkah laku lahiriah,ia diharapkan, malah diharuskan,3320 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenerimanya dengan ketulusanyang terbit dari lubuk hatinya. Iaharus merasakan ketentuan hukumitu sebagai sesuatu yang berakardalam komitmen spiritualnya.Kenyataan ini tecermin dalamsusunan kitab-kitab fiqih, yangselalu dimulai dengan bab pensucian(thahârah) lahir sebagai awalpensucian batin.Walaupun begitu, tetap adakemungkinan orang mengenalimana yang lebih lahiriah, dan manapula yang batiniah. Sebenarnya,sudah sejak zaman Rasulullah Saw.sendiri, terdapat kelompok parasahabat Nabi yang lebih tertarikkepada hal-hal yang bersifat batiniah.Disebut-sebut, misalnya, kelompokahl al-shuffah, yaitu sejumlahsahabat yang memilihhidup sebagai faqîr dan sangat setiakepada masjid. Tidak heran kalaukelompok ini, dalam literatur kesufian,sering diacu sebagai teladankehidupan saleh di kalangan parasahabat.Al-Quran sendiri memuat berbagaifirman yang merujuk kepadapengalaman spiritual Nabi. Misalnya,lukisan tentang dua kalipengalaman Nabi bertemu danberhadapan dengan Malaikat Jibrildan Allah. Yang pertama ialahpengalaman beliau ketika menerimawahyu pertama di Gua Hirâ’, diatas Bukit Cahaya (Jabal Nûr). Danyang kedua ialah pengalaman beliaudengan perjalanan malam(isrâ’) dan naik ke langit (mi‘râj)yang terkenal itu.Bagi kaum sufi, pengalamanNabi dalam Isrâ’ Mi‘râj itu adalahsebuah contoh puncak pengalamanruhani yang bisa dipunyai olehseorang nabi. Namun, kaum sufiberusaha untuk meniru dan mengulanginyabagi diri mereka sendiri,dalam dimensi, skala, dan formatyang sepadan dengan kemampuanmereka. Sebab inti pengalaman ituialah penghayatan yang pekat akansituasi diri yang sedang berada dihadapan Tuhan, dan bagaimana ia“bertemu” dengan Zat Yang Mahatinggiitu. “Pertemuan” denganTuhan dengan sendirinya jugamerupakan puncak kebahagiaan,yang dilukiskan dalam sebuah hadissebagai “sesuatu yang tak pernahterlihat oleh mata, tak terdengar olehtelinga, dan tak terbetik dalam hatimanusia.” Sebab dalam “pertemuan”itu, segala rahasia kebenaran“tersingkap” (kasyf) untuk sanghamba, dan sang hamba pun leburdan sirna (fanâ’) dalam Kebenaran.Maka Ibn ‘Arabî, misalnya, melukiskan“metode” atau tharîqahnyasebagai perjalanan ke arahpenyingkapan Cahaya Ilahi, melaluipengunduran diri (khalwah) darikehidupan ramai.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3321


DEMOCRACY PROJECTTASBÎH, TAHMÎD, DANISTIGHFÂRDalam mazhab Hanbali, bacaansujudnya patut diperhatikan karenaberdasarkan sejarah, yaitu setelahNabi berhasil membebaskanMakkah, turun firman Allah berupasurat Al-Nashr, Jika datang pertolonganAllah dan kemenangan (kalausudah tiba saatnya kemenangandari Allah dan pembebasan—NM),dan kau lihat manusia masuk agamaAllah, maka murnikanlah dalammemuji Tuhanmu dan berdoalah(bertasbihlah kepada Tuhanmu danpujilah—NM), dan memohon ampunlahkepada-Nya; sungguh Ia MahaPenerima Tobat (Q., 110: 1-3).Apabila digambarkan secaragrafis, seolah-olah Tuhan memperingatkanNabi bahwa setelahmencapai karier sosial-politik denganmenguasai Makkah kembali,selanjutnya Nabi harus meningkatkepada masalah ruhani yang, dalamsurat di atas, diwujudkan dalambentuk tasbîh, tahmîd, dan istighfâr.Ketiga hal ini penting, karenadalam seluruh proses hidup, kitatidak jarang menghadapi hal-halyang terasakan seperti tidak padatempatnya. Misalnya yang palinggampang, kita sudah berusaha menjadibaik tetapi masih juga menderita.Dalam keadaan seperti ini,tentu berbahaya kalau kita mulaicuriga atau buruk sangka terhadapAllah. Fungsi tasbih untuk membebaskandiri kita dari prasangkakepada Allah, dari persepsi negatifdan pesimis kepada Allah. Hal inikarena kehadiran Allah dalam dirikita menyangkut juga masalahpsikologis yang kadang subjektif.Disebutkan dalam sebuah hadis,“Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku mengenai Diri-Ku.” Artinya,kalau kita berprasangka baik kepadaAllah, maka Allah pun akan baikkepada kita, tetapi kalau kitaberprasangka buruk kepada Allah,maka Allah pun buruk pada kita;kalau kita mengatakan Allah tidakadil, maka akan terjadi ketidakadilanpada diri kita, tetapi kalaukita mengatakan Allah Mahakasih,maka kita pun akan dikasihi olehAllah. Karena itulah, kita dididikuntuk mempersepsi Allah sebagaiyang Mahakasih dan Mahasayang(al-rahmân al-rahîm). Oleh karenaitu, mengucapkan subhânallâhberarti menghapus prasangka burukkita kepada Allah, wa bihamdih,mengucapkan alhamdulillâh, berartimengganti pesimisme yang adadengan optimisme. Apa pun yangterjadi, kita harus terima denganpenuh optimis, dengan pikiranyang positif (positive thinking). Allahberfirman, Jika kamu bersyukur, Akuakan memberi tambahan (karunia)kepadamu, tetapi jika kamu tidakbersyukur, sungguh azab-Ku dahsyatsekali (Q., 14: 7). Dalam bahasa se-3322 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkarang, orang yang positive thinkingakan melihat dunia sebagai yangmenyenangkan, tetapi orang yangnegatif thinking akan melihat duniasebagai tempat yang menyengsarakan.Setelah optimis, positive thinking,kita ber-istighfâr, memohonampun pada Allah karena pernahcuriga kepada-Nya, pernah tidakbegitu terima, dan ada sedikit ganjalanmengenai pemberian Allah.Keadaan tidak punya persoalandengan Allah maka disebut sebagairidla kepada Allah; kalau kita ridlakepada Allah, maka Allah pun akanridla kepada kita. Ini merupakancapaian spiritual paling tinggi, yangdisebut al-nafs al-mutma’innah. Didalam Al-Quran disebutkan, (Kepadajiwa yang beriman akan dikatakan,)‘Wahai jiwa yang sudahtenang! Kembalilah kepada Tuhanmu,dengan rasa lega (rela—NM)dan diterima dengan rasa lega (Q.,89: 27-28). Rela kepada Tuhanitulah Islam, pasrah kepada Allah,yang merupakan inti dari agama.Karena itu, disebutkan di dalam Al-Quran bahwa, Barangsiapa menerimaagama selain islam (tundukkepada Allah) maka tidaklah akanditerima (Q., 3: 85); dan Sungguh,agama pada Allah ialah Islam (tundukpada kehendak-Nya (Q., 3: 19).Dengan begitu, kita pun menjadirâdliyatan mardlîyah.Secara berurutan, yang diwujudkandalam surat Al-Nashr,adalah tasbîh, tahmîd, dan istighfâr.Meskipun khithab surat tersebutkepada Nabi, tetapi itu berlakuumum untuk kita semua. Logikanya,kalau Nabi saja diperintahkanseperti itu oleh Allah, maka lebihlebihkita. Sejak saat itu, dalamruku’ dan sujud, Nabi membaca,“Subhânaka rabbanâ fasabbih wabihamdika wa astaghfirullâhumma....” Inilah yang dipakai dalammazhab Hanbali.Adanya perbedaan bacaan dalamsujud tidak perlu menjadi kerisauan,karena bacaan apa pun, asaldiresapi, tentu mempunyai maknajuga. Hal ini karena yang terpentingketika membaca adalah mencobamengerti apa yang dibaca. Padataraf ini berarti kita sudah meningkatdari fisik ke psikologis,intelektual. Aspek memahami yangmerupakan olah pikir melalui rasioini, masih berhubungan denganfisik. Namun, menghayati setelahmemahami, meresapi maknanya,berarti sudah menjadi emosional,menjadi nafsani. Ketika menghayatibetul makna membaca subhânallâh,wa bihamdih, istighfâr, dan menjadibagian dari nafsani kita, maka kitaakan meningkat kepada sesuatuyang lebih tinggi, yang bersifatruhani, yang tidak lagi bisa dilukiskan,tidak bisa dikomunikasikan.Itu merupakan ciri pengalamanruhani dan, karena itu, tidak adapengajarannya melainkan harusEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3323


DEMOCRACY PROJECTdialami sendiri, harus diusahakansendiri. Aspek jasmani jelas bisadiajarkan. Begitu juga aspek nafsaniterutama dalam segi intelektualnya,masih bisa diajarkan. Namun,masalah menghayati, sudah mulaiada hal-hal yang tidak bisa diajarkan,harus dialami sendirimelalui eksperimentasi. Ketikasudah ruhani yang disebut denganistilah kasyf, penyingkapan, ataupengalaman teofanik, pengalamanatas kehadiran manifestasi Tuhan,itu sepenuhnya tidak bisa dikomunikasikankarena sangat pribadi.Karena itu, puncak dari shalat merupakanhal yang sangat pribadi.TATA NILAI RABBÂNIYAHKita beriman kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa. Iman itumelahirkan tata nilai berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa (rabbâniyah),yaitu tata nilai yang dijiwaioleh kesadaran bahwa hidup iniberasal dari dan menuju Tuhan(Innâ lillâhi wa innâ ilayhi râji‘ûn,“Sesungguhnya kita berasal dariTuhan dan kita akan kembali kepada-Nya”).Maka, Tuhan adalah“sangkan paran” (asal dan tujuan)hidup (hurip), bahkan seluruhmakhluk (dumadi).Dalam Kitab Suci terdapat katakatarabbânîyîn, “orang-orang yangberketuhanan”. Dari situ diambilkata-kata rabbâniyah, “semangatketuhanan”, sebagai inti semuaajaran para nabi dan rasul Tuhan:Tidaklah sepatutnya seorang manusiayang kepada-nya Tuhan menurunkanKitab Suci, keputusan yang adil (alhukm)dan martabat kenabian akanberkata kepada umat manusia,“Jadilah kamu sekalian orang-orangyang menyembah kepadaku.” Sebaliknya(ia akan berkata), “Jadilahkamu sekalian orang-orang yangberketuhanan dengan menyebarkanajaran Kitab Suci dan dengan kajianpendalamannya oleh diri kamusendiri” (Q., 3: 79).Ketuhanan Yang Maha Esaadalah inti semua agama yang benar.Setiap pengelompokan (umat)manusia pernah mendapatkanajaran tentang Ketuhanan YangMaha Esa melalui para rasul Tuhan.(Q., 16: 36; 13: 7; 35: 24). Karenaitu, terdapat titik pertemuan (kalîmahsawâ’) antara semua agamamanusia, dan orang-orang Muslimdiperintahkan untuk mengembangkantitik pertemuan itu sebagailandasan hidup bersama.Tuhan adalah pencipta semuawujud yang lahir dan batin, danDia telah menciptakan manusiasebagai puncak ciptaan, untukdiangkat menjadi wakil (khalîfah)-Nya di bumi. Karena itu manusiaharus berbuat sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkandi hadapan-Nya, baik di dunia ini maupun di3324 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPengadilan Ilahi di akhirat kelak.Orang Muslim berpandangan hidupbahwa demi kesejahteraan dankeselamatan (salâm, salâmah) merekasendiri di dunia sampai akhirat,mereka harus bersikap pasrah dirikepada TuhanYang Maha Esa(islâm dalam maknagenerik-nya),dan berbuat baikkepada sesamamanusia.Semua agamayang benar yangdibawa oleh paranabi, khususnya seperti dicontohkanoleh agama atau millah NabiIbrahim a.s., mengajarkan manusiauntuk berserah diri dengan sepenuhhati, tulus, dan damai (islâm)kepada Tuhan Yang Maha Esa.Sikap berserah diri sepenuhnyakepada Tuhan itu menjadi inti danhakikat agama dan keagamaan yangbenar.Sikap berserah diri kepada Tuhan(ber-islâm) itu secara inherenmengandung berbagai konsekuensi.Pertama, konsekuensi dalam bentukpengakuan yang tulus bahwa Tuhanlahsatu-satunya sumber otoritasyang serba-mutlak. Pengakuan inimerupakan kelanjutan logis hakikatkonsep ketuhanan, yaitu bahwaTuhan adalah Wujud Mutlak, yangmenjadi sumber semua wujud yanglain. Maka semua wujud yang lainTuhan, jadikanlah istri-istri kamidan keturunan kami cendera mata(sebagai penyenang hati—NM)bagi kami, dan jadikanlah kamiteladan bagi orang yang bertakwa.adalah nisbi belaka, sebagai bandinganatau lawan dari Wujud sertaHakikat atau Zat yang mutlak.Karena itu Tuhan bukan untukdiketahui, sebab “mengetahuiTuhan” adalah mustahil (dalamungkapan “mengetahuiTuhan”(Q., 25: 74)terdapat kontradiksiin terminus,yaitu kontradiksiantara “mengetahui”,yangmengisyaratkanpenguasaan danpembatasan,dan “Tuhan”, yang mengisyaratkankemutlakan, keadaan tak terbatasdan tak terhingga).Dalam keadaan tidak mungkinmengetahui Tuhan, yang harus dilakukanmanusia ialah usaha terusmenerusdan penuh kesungguhan(mujâhadah, ijtihâd) untuk mendekatkandiri (taqarrub) kepada-Nya. Ini diwujudkan dengan merentangkangaris lurus antara dirimanusia dan Tuhan. Garis lurus itumerentang sejajar secara berhimpitandengan hati nurani. Berada dilubuk yang paling dalam pada hatinurani itu ialah kerinduan kepadaKebenaran, yang dalam bentuktertingginya ialah hasrat bertemuTuhan dalam semangat berserahdiri kepada-Nya. Inilah alam, tabiatatau fithrah manusia. Alam manusiaini merupakan wujud perjanjianEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3325


DEMOCRACY PROJECTprimordial antara Tuhan dan manusia.Maka sikap berserah dirikepada Tuhan itulah jalan lurusmenuju kepada-Nya. Karena sikapitu berada dalam lubuk hati yangpaling dalam pada diri manusiasendiri, menerima jalan lurus itubagi manusia adalah sikap yangpaling fitri, alami, dan wajar.Jadi ber-islâm bagi manusiaadalah sesuatu yang alami danwajar. Ber-islâm menghasilkanbentuk hubungan yang serasi antaramanusia dan alam sekitar,karena alam sekitar ini semuanyatelah berserah diri serta tundukpatuh kepada Tuhan secara alamipula. Sebaliknya, tidak berserah dirikepada Tuhan bagi manusia adalahtindakan yang tidak alami. Manusiaharus mencari kemuliaan hanyapada Tuhan, dan bukannya padayang lain. Ber-islâm sebagai jalanmendekati Tuhan itu ialah denganberbuat baik kepada sesama manusia,disertai sikap menunggalkantujuan hidup kepada-Nya, tanpakepada yang lain apa pun juga.Karena ke-Maha Esa-an dankemutlakan-Nya, wujud Tuhanadalah wujud kepastian. JustruTuhanlah satu-satunya wujud yangpasti. Semua selain Tuhan adalahwujud tak pasti, yang nisbi, termasukmanusia sendiri, betapapuntingginya kedudukan manusiasebagai puncak ciptaan Tuhan.Maka sikap memutlakkan nilaimanusia, baik yang dilakukan olehseseorang kepada dirinya sendirimaupun kepada orang lain, adalahbertentangan dengan prinsip KetuhananYang Maha Esa, atautawhîd, monoteisme. Beribadatyang tulus kepada Tuhan harusdiikuti dengan meniadakan sikapmemutlakkan sesama makhluk, termasukmanusia. Makhluk padaumumnya, dan manusia pada khususnyayang mengalami pemutlakanitu disebut “thâghût”, yangberarti tiran, dan makhluk atauorang itu akan menjelma menjadinidd (jamak: andâd, saingan Tuhanatau tuhan-tuhan palsu).Maka setiap bentuk pengaturanhidup sosial manusia yang melahirkankekuasaan mutlak adalahbertentangan dengan jiwa tawhîd,Ketuhanan Yang Maha Esa, ataumonoteisme. Pengaturan hidupdengan menciptakan kekuasaanmutlak pada sesama manusia adalahtidak adil dan tidak beradab. Sikapyang pasrah kepada Tuhan, yangmemutlakkan Tuhan dan tidaksesuatu yang lain, menghendakitatanan sosial terbuka, adil, dandemokratis. Inilah yang telah dicontohkanoleh Nabi MuhammadSaw., yang keteladanannya diteruskankepada para khalifah yangbijaksana sesudahnya.3326 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTAUFIK DAN HIDAYAHPara mubalig sering mengatakanbahwa seseorang dapat menjalankanibadah puasa karena mendapatkanlimpahan taufik dan hidayah dariAllah Swt. Dengan demikian, bisasaja orang yang sehat secara jasmaniah,namun karena tidak mendapatkantaufik dan hidayah dariAllah Swt., ia tidak dapat menjalankanibadah puasa. Dengan katalain, kesanggupan berpuasa tidaksemata-mata menjadi urusan manusia.Kadang-kadang, pengertian katataufik dan hidayah terlupakanbegitu saja. Ini karena kata taufikdan hidayah sering terdengar dandigunakan dalam berbagai kesempatansehingga makna sesungguhnyakemudian tidak tertangkap.Kata taufik berarti bimbingan. Bilapara mubalig biasanya menutupceramah dengan perkataan billâhittawfîqwalhidâyah, maka maksudsesungguhnya adalah memohonbimbingan kepada Allah Swt. agarkita mendapatkan kekuatan untukmenerima rahmat Allah Swt. baikberupa kemudahan maupun kesulitan.Tampaknya cukup mengherankan,untuk mendapatkan kemudahan,dalam arti rezeki yangbanyak, kita justru meminta kekuatandari Allah Swt. Alasansemacam itu sebenarnya bisa kitaketahui. Banyak dari kita kuatmenderita, atau dalam ungkapankuat miskin. Tetapi sebaliknya,tidak sedikit dari kita yang tidakkuat menerima kemudahan, diantaranya orang tersebut kemudianmenjadi lupa diri dan lupa kepadayang memberi rezeki, yakni AllahSwt.Itulah sebabnya, bisa saja kebaikandan kemudahan dalambentuk limpahan rezeki yang diberikanoleh Allah Swt. kepada kita,jangan-jangan merupakan cobaandan ujian apakah kita kuat menerimanya,mensyukuri, atau malahmenjadi lupa diri dan sombong.Seperti kita pahami sebelumnya,manusia diciptakan oleh Allah Swt.sebagai ciptaan dan karya terbaik-Nya. Manusia diberi kekuatan untukdapat berlaku melebihi derajatmalaikat, seperti yang dicontohkandalam peristiwa mi‘râj. Namun,manusia juga diberi kelemahanberupa hawa nafsu yang dapat menjatuhkandirinya ke derajat yangpaling rendah, bahkan melebihibinatang.TAUHIDPerkataan “tawhîd—diIndonesiakan menjadi “tauhid”—sudah tidak asing lagi bagi setiappemeluk Islam. Kata-kata itumerupakan kata benda kerja (verbalEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3327


DEMOCRACY PROJECTnoun) aktif (yakni memerlukanpelengkap penderita atau objek),sebuah derivasi atau tashrîf darikata-kata “wâhid” yang artinya“satu” atau “esa”. Maka maknaharfiah “tawhîd ialah “menyatukan”atau “mengesakan”. Bahkan dalammakna generiknya juga digunakanuntuk arti “mempersatukan” hal-halyang terserak-serak atau terpecahpecah,misalnya, penggunaan dalamBahasa Arab “tawhîd al-kalîmah” yangkurang lebih berarti “mempersatukanpaham”, dan dalam ungkapan“tawhîd al-quwwah” yang berarti“mempersatukan kekuatan”.Sebagai istilah teknis dalamIlmu Kalam (yang diciptakan olehpara mutakallim atau ahli teologidialektis Islam), kata-kata “tawhîd”dimaksudkan sebagai paham “me-Maha Esa-kan Tuhan”, atau lebihsederhananya, paham “KetuhananYang Maha Esa”, atau “monoteisme”.Meskipun bentuk harfiahkata-kata “tawhîd” tidak terdapatdalam Kitab Suci Al-Quran (yangada dalam Al-Quran ialah kata-kata“ahad” dan “wâhid”), namun istilahciptaan kaum mutakallim itu memangsecara tepat mengungkapkanisi pokok ajaran Kitab Suci itu,yaitu ajaran tentang “me-Maha EsakanTuhan”. Bahkan kata-kata tawhîdjuga secara tepat menggambarkaninti ajaran semua nabi dan rasulTuhan, yang mereka itu telah diutusuntuk setiap kelompok manusiadi bumi sampai tampilnya NabiMuhammad Saw., yaitu ajaran KetuhananYang Maha Esa.Masalah dampak pembebasansemangat tawhîd dalam hidupmanusia sering muncul dalamberbagai percakapan serius di masamasaakhir ini. Pembahasan itubiasanya merupakan bagian daridambaan manusia, khususnya kaumMuslim, kepada pandanganhidup yang mampu membawakebebasan dari berbagai belengguzaman modern. Misalnya, sebuahtulisan dalam koran Kayhân Al-‘Arabî (koran berbahasa Arab milikPemerintah Republik Islam Iran),menyebutkan tentang adanya efekpembebasan (taharrûrîyah) darihadirnya agama Islam di AfrikaHitam, yang pembebasan itu memangsedang menjadi kebutuhanrakyat benua yang tertindas olehbangsa-bangsa Barat itu. Ini yangmenyebabkan Islam, dalam kompetisinyadengan agama lain untukmemperoleh pengikut, selalu mengalamikeunggulan.Efek pembebasan dari Islamterhadap para pemeluknya di AfrikaHitam juga menjadi perhatianHuston Smith, seorang profesorfalsafah di M.I.T. dan di UniversitasSyracuse, Amerika Serikat. Dalamsebuah bukunya tentang agamaagamadunia, berkenaan denganperkembangan Islam di ZamanModern ini, Smith menyatakan:3328 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSebagian dari agama-agama yangdibicarakan dalam buku ini kitaharus akui akan mati atau sedangterhapus. Tidaklah demikian halnyadengan Islam. Merupakan agamatermuda di antara agama-agamabesar dunia, Islam kembali bergerakdengan kekuatan dan “kesegaranusia muda .... Di banyak tempat,di mana Islam dan Kristen bersainguntuk pengikut, Islam ungguldengan rata-rata sepuluh dibandingsatu.”Dampak pembebasan oleh Islampada orang-orang Afrika Hitam ituantara lain terwujud dengan nyatadalam paham persamaan manusiaatau egalitarianisme dan amalankonkretnya. Mereka yang membawaagama Kristen ke Afrika, yaituorang-orang Eropa, tetap bertahandengan pandangan penuh rasasuperioritas kulit putih atas kulithitam atau kulit berwarna, sampaike sistem gereja sehingga merekatidak mau bercampur dengan pribumi,bahkan beribadat di gerejagerejayang mereka dirikan sendiri.Tetapi mereka yang membawa Islamke Afrika, yang terdiri dari orangorangAfrika Hitam sendiri denganbantuan sekadarnya dari orangorangAfrika Utara (khususnyaMesir) benar-benar berintegrasidengan pribumi dan sama sekalitidak tampak adanya pembedaandiri antara mereka yang putih dariutara dan yang hitam dari selatan.Maka dengan melihat kasusperkembangan Islam di Afrikasebagai contoh nyata, efek pembebasansemangat tawhîd antara lainmerupakan kelanjutan langsungpandangan kemanusiaan yang melekatdan menjadi konsekuensinya.Yaitu bahwa salah satu rangkaiantawhîd atau paham Ketuhanan yangMaha Esa ialah paham tertentu tentanghakikat dan martabat manusia.Dapat ditegaskan bahwa tidak adatawhîd tanpa menghasilkan pandangantertentu tentang harkat danmartabat manusia.TAUHID DAN TASAWUFBahwa inti ajaran Al-Quranadalah tawhîd merupakan sesuatuyang tidak boleh diragukan. Tetapibagi kaum sufi, Al-Quran tidakhanya memuat ajaran-ajaran yangmengisyaratkan bahwa Tuhan adalahserba transcendental. Justru banyakayat yang memberikan keterangan-keteranganyang menunjukkanbahwa Tuhan adalahserba immanent, senantiasa hadirbersama hamba-Nya dan selalumawjûd di mana-mana. Ayat-ayatberikut ini merupakan tumpuanpandangan hidup kaum sufi: Danjika hamba-hamba-Ku bertanyakepadamu (Muhammad) tentangDiriku, maka (katakanlah) bahwasesungguhnya Aku ini dekat (Q., 2:Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3329


DEMOCRACY PROJECT186), .... dan Kami (Tuhan) lebihdekat kepadanya (manusia) daripadaurat lehernya sendiri (Q., 50: 16),Dan kepunyaan Allahlah baik timurmaupun barat, maka ke mana punkamu menoleh, di sanalah wajahAllah. SesungguhnyaAllahMahaluas (rahmatnya)danMaha Mengetahui(Q., 2: 115),dan Dialah YangAwal dan YangAkhir, Yang Lahirdan YangBatin. Dia mengetahuisegalasesuatu. Dialah yang menciptakanlangit dan bumi dalam enam masa,kemudian bertahta di atas ‘Arsy. Diamengetahui apa yang masuk ke dalambumi dan apa yang keluar darinyaserta apa yang turun dari langit danapa yang naik membumbung kepadanya.Dia beserta kamu di mana punkamu berada. Dan Allah MahaMelihat apa yang kamu kerjakan(Q., 57: 3-4).Ajaran ilmu kalam tentang“mukhâlafatu li al-hawâdîtsi” yangserba-transendental dengan sendirinyajuga melahirkan penegasanbahwa antara Tuhan dan manusiaterdapat perbedaan dan “pembedaan”yang mutlak. Tetapi, dalamAl-Quran terdapat ayat yang dapatditafsirkan sebagai sangkalan atashal itu: Dan ingatlah ketika Tuhanmuberfirman kepada para malaikat:“Sesungguhnya Aku menciptakanmanusia dari tanah. Maka apabilatelah Kusempurnakan kejadiannyadan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku,makahendaklah kamutunduk bersujudkepadanya (Q.,38: 71-72). MenurutAl-Jilli,seorang sufi muridIbn ‘Arabi,dari ayat tersebutbisa ditarikkesimpulan bahwaTuhan memanifestasikandirinya melaluisetiap orang, tidak terbatas kepadaIsa Al-Masih saja sebagaimanadikatakan dogmatika Kristen.Tentang petunjuk bahwa Tuhanbersifat immanent dalam alam selaindapat disimpulkan dari ayat-ayatAl-Quran tersebut dan banyak lagiayat-ayat yang lain, juga memperolehpenegasan dari sebuah HadisQudsi—firman Allah yang lafalnyadari Nabi Muhammad—yang menyatakan:“Aku adalah khazanahyang tersimpan; dan Aku inginkanagar diketahui, maka Aku ciptakanalam semesta.” Dan banyak lagibahan-bahan yang digunakan olehkaum sufi sebagai sumber dan dasarajaran-ajaran tasawuf.3330 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPada masa Nabi Muhammadsendiri, dan selama satu abad sepeninggalbeliau, dunia Islambelum mengenal adanya kaum sufi,kaum mutakallimin atau ahli kalam,maupun ahli hukum fiqih.Sebab, pada saat itu kaum Muslimmasih merupakan suatu masyarakatetika yang berlandaskan doktrindoktrinyang jelas tentang Tuhan,Hari Kemudian, serta kewajibankewajibankeagamaan yang praktis.Tetapi dengan semakin meningkatnyakegiatan intelektual dan semakindikenalnya cara-cara pembahasanfilosofis telah melahirkanpaling tidak satu dua hal penting.Pertama, sistem hukum yang terorganisasikan,dan kedua, teologiyang sistematis. Maka melalui suatuproses yang sejajar dan oleh sebabkewajaran serta keperluan adanyafaktor pengimbang atas rasionalisasilahiriah daripada agama itu, persepsikeagamaan yang intuitif menjadisemakin peka dan sadar diri. Usaha-usahadari kaum asketik danzuhud yang telah ada sebelumnyauntuk memperoleh kesempurnaanetis tidak ditinggalkan sama sekali,bahkan berangsur-angsur dimurnikandan ditransformasikan. Citacitaetis yang dinyatakan dalamajaran “takhallaqû bi ahlâqillâh”(berbudi pekertilah kamu denganbudi-pekerti Tuhan) tidak lagi terpuaskandengan hanya melaksanakanaturan-aturan yang dipaksakandari luar, tetapi menuntutadanya keserasian dengan maknapengalaman ruhani yang mendalamdan nyata.Hubungan antara tasawuf dengankedua cabang ilmu-ilmukeislaman lainnya, yaitu ilmu kalamdan ilmu fiqih atau syari‘ah, memangtidak senantiasa harmonis.Tetapi harus dikatakan di sini bahwapada awalnya perbedaan antaraketiga cabang ilmu itu, terutamaantara tasawuf dengan kalam, lebihterletak pada masalah tekanandaripada isi ajaran. Selain persoalantransendentalisme, ilmu kalam jugalebih mengutamakan pemahamanmasalah-masalah ketuhanan dalampendekatan yang rasional dan logis.Ilmu kalam adalah kategori-kategorirasional dari tawhîd, dan bersamasyari‘ah membentuk orientasi keagamaanyang lebih bersifateksoteris.Sedangkan tasawuf sangat banyakmenekankan pentingnyapenghayatan ketuhanan melaluipengalaman-pengalaman nyatadalam oleh ruhani (spiritual exercise)yang mengutamakan intuisi. Jadi,ia merupakan orientasi keagamaanyang lebih esoteris. Berbeda denganilmu kalam yang melahirkan rumusanrasionalistik yang bersifatuniversal dan—karenanya—stabil,tasawuf lebih merupakan kumpulanperilaku daripada rumusan doktrindoktrin.Tasawuf ini sering kaliEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3331


DEMOCRACY PROJECTbersifat sangat pribadi sehinggatidak stabil.Dikatakan bahwa perbedaan itulebih terletak pada masalah tekanandaripada isinya, sebab baik ilmukalam maupun ilmu tasawuf keduanyaberpangkal tolak padakalimat syahadah Lâ ilâha illallâh.Tasawuf memulai dengan pertanyaanapa sesungguhnya maknaterakhir dari rumusan ajaran dasaragama Islam itu. Menurut kaumsufi, dari kalimat syahadat itu dapatdisimpulkan bahwa kenyataan yangbenar atau al-Haqq hanyalah Tuhansemata, sedangkan selain Dia hanyalahnisbi belaka. Kaum sufibertujuan untuk sampai pada al-Haqq itu, yang dapat dilakukandengan hanya mencontoh perikehidupanNabi Muhammad yangmerupakan prototipe kehidupanruhani dalam Islam. Tidak adakelompok dalam masyarakat Islamyang begitu bergairah dan bersungguh-sungguhmeniru kehidupanNabi seperti kaum sufi ini.Tidak saja mereka menjalankankehidupan sehari-hari menurutSunnah Rasul, tetapi mereka jugamenempuh jalan dalam mencaripengalaman ruhani yang ukuransempurnanya adalah mikraj Nabi.Bahkan sufisme dapat dikatakansebagai pengejawantahan dari ajarantentang ihsân, salah satu dari tigaserangkai ajaran Islam, yaitu Islamsendiri, iman, dan ihsan. Esoterismesufi adalah perwujudan dari sabdaNabi sendiri bahwa ihsân adalah keadaandi mana ketika kita menyembahAllah seolah-olah kita melihat-Nya, dan kalau pun kita tidakmelihatnya, maka Dia yang melihatkita. Apa yang diajarkan olehtasawuf tidak lain adalah bagaimanamenyembah Allah dengan suatukesadaran penuh bahwa kita beradadi dekat-Nya sehingga kita “melihat”-Nya atau bahwa Dia senantiasamengawasi kita dan kita senantiasaberdiri di hadapan-Nya.TAUHID ESENSI,BUKAN TAUHID NAMAZikir atau ingat kepada Tuhanadalah salah satu bentuk ritus yangamat penting dalam agama Islam.Sebetulnya zikir adalah lebih banyaksikap hati, yang secara langsungatau tidak, dapat dipahamidari berbagai sumber suci dalam Al-Quran dan Sunnah. Namun, zikirjuga dapat melahirkan gejala formal,seperti pengucapan atau pembacaankata-kata atau lafal-lafal tertentu dariperbendaharaan keagamaan, khususnyakata-kata atau lafal yang berkaitandengan Tuhan seperti “Allah”dan “lâ ilâha illallâh”. Selain lafal“Allah” sebagai lafal keagungan karena merupakan nama Wujud Mahatinggiyang utama, juga terdapatlafal-lafal lain yang merupakan3332 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTnama-nama Wujud Mahatinggi itu,seperti Al-Rahmân, Al-Rahîm, Al-Ghaffâr, Al-Razzâq, dan lain-lain,dari al-asmâ’ al-husnâ Tuhan.Dalam Kitab Suci Al-Quranterdapat sebuah firman yang berisipetunjuk kepada Nabi Saw.—menghadapi orang-orang musyrikArab yang menolak adanya namalain, selain nama “Allah” untukWujud Mahatinggi. Sebab pada saatitu Al-Quran mulai banyak menggunakannama Al-Rahmân, yangselama ini tidak dikenal orang Arabdan selama ini menggunakan namaAllah (Allâh). Karena salah paham,maka kaum musyrik Arab mengirabahwa Nabi tidak konsisten dalammengajarkan paham KetuhananYang Maha Esa. Dalam pandanganmereka yang keliru itu, jika ZatYang Mutlak itu mempunyai namalain, berarti Dia tidak Maha Esa,melainkan berbilang sebanyak namayang digunakan. Maka turunlahfirman Allah, memberi petunjukkepada Nabi dalam menghadapimereka, Katakan (hai Muhammad),“Serulah olehmu sekalian (nama)Allah, atau serulah olehmu sekalian(nama) Al-Rahmân, nama manapun yang kamu serukan, maka bagiDia adalah nama-nama yang terbaik.”Dan janganlah engkau (Muhammad)mengeraskan shalatmu,jangan pula kau lirihkan, dancarilah jalan tengah antara keduanya(Q., 17: 110).Menurut Sayyid Quthub, firmanAllah itu mengandung maknabahwa manusia dibenarkan memanggilatau menyeru dan menamakanTuhan mereka sekehendakmereka sesuai dengan nama-nama-Nya yang paling baik (al-asmâ’ alhusnâ).Firman itu juga merupakansanggahan terhadap kaum Jâhiliyahyang mengingkari nama “Al-Rahmân”, selain nama “Allah”. Berkenaandengan alasan turunnyafirman itu, tafsir-tafsir klasik menuturkanadanya hadis dari IbnAbbas, bahwa di suatu malam nabiberibadah, dan dalam bersujudbeliau mengucapkan, “Ya Allah, yaRahman”. Ketika Abu Jahal, tokohmusyrik Makkah yang sangat memusuhikaum beriman, mendengartentang ucapan Nabi dalam sujuditu, ia berkata: “Dia (Muhammad)melarang kita menyembah duaTuhan, dan sekarang ia sendiri menyembahTuhan yang lain lagi.” Adajuga penuturan bahwa ayat ituturun kepada Nabi karena kaumahl al-Kitâb pernah mengatakan kepadabeliau, “Engkau (Muhammad)jarang menyebut nama Al-Rahmân,padahal Allah banyak menggunakannama itu dalam Taurat.”Turunnya ayat itu tidak lain ialahuntuk menegaskan bahwa keduanama itu sama saja, dan keduanyamenunjuk kepada Hakikat, Zat,atau Wujud yang satu dan sama.Zamakhsyari, Al-Baidlawi dan Al-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3333


DEMOCRACY PROJECTNasafi menegaskan bahwa kataganti nama “Dia” dalam kalimat“Maka bagi Dia adalah nama-namayang terbaik” dalam ayat itu mengacutidak kepada nama “Allah” atau“Al-Rahmân”, melainkan kepadasesuatu yang dinamai,yaitu Zat(Esensi) WujudYang Mahamutlak.Sebab suatunama tidaklah diberikankepadanama yang lain,tetapi kepada suatuzat atau esensi.Jadi, Zat YangMaha Esa itulah yang bernama“Allah” dan atau “Al-Rahmân” sertanama-nama terbaik lainnya,bukannya “Allah” bernama “Al-Rahmân” atau “Al-Rahîm”.Jadi yang bersifat Maha Esa itubukanlah Nama-Nya, melainkanZat atau Esensi-Nya, sebab Diamempunyai banyak nama. Karenaitu Al-Baidlawi menegaskan bahwapaham Tauhid bukanlah ditujukankepada nama, melainkan kepadaesensi. Maka Tauhid yang benarialah “Tawhîd Al-Dzât” bukan“Tawhîd Al-Ism” (Tauhid Esensi,bukan Tauhid Nama).Pandangan Ketuhanan yangamat mendasar ini diterangkandengan jelas sekali oleh Ja‘far Al-Shadiq, guru dari para imam dantokoh keagamaan besar dalamDan janganlah seru tuhan yanglain, selain Allah. Tiada tuhanselain Dia. Segala yang ada akanbinasa, kecuali wajah-Nya; segalaketentuan ada pada-Nya, dankepada-Nya kamu dikembalikan.sejarah Islam, baik untuk kalanganAhl Al-Sunnah maupun Syi‘ah.Dalam sebuah penuturan, ia menjelaskannama “Allah” dan bagaimanamenyembah-Nya secara benarsebagai jawaban atas pertanyaanHisyam, “Allah”(kadang-kadang(Q., 28: 88)dieja, ‘Al-Lâh’)berasal “ilah”dan “ilâh” mengandungmakna“ma’lûh” (yangdisembah), dannama (ism) tidaklahsama denganyang dinamai(al-musammâ). Maka barangsiapamenyembah nama tanpamakna, ia sungguh telah kafir dantidak menyembah apa-apa. Barangsiapamenyembah nama dan makna(sekaligus), maka ia sungguh telahmusyrik dan menyembah dua hal.Dan barangsiapa menyembah maknatanpa nama maka itulah tauhid.Engkau mengerti, wahai Hisyam?”Hisyam mengatakan lagi, “Tambahilahaku (ilmu).” Ja‘far Al-Shadiq menyambung, “Bagi AllahYang Mahamulia dan Mahaagung,ada sembilan puluh sembilan nama.Kalau seandainya nama itu samadengan yang dinamai, maka setiapnama itu adalah suatu Tuhan. TetapiAllah Yang Mahamulia dan Mahaagungadalah suatu Makna (Esensi)yang diacu oleh nama-nama itu,3334 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsedangkan nama-nama itu sendiriseluruhnya tidaklah sama denganDia ....”Kalau kita harus menyembahMakna atau Esensi, dan bukan menyembahNama seperti yang diperingatkandengan keras sebagai suatubentuk kemusyrikan oleh Ja‘far Al-Shadiq itu, berarti kita harus menunjukkanpenyembahan kita kepadaDia yang menurut Al-Quranmemang tidak tergambarkan, dantidak sebanding dengan apa pun.Berkenaan dengan ini, ‘Ali ibn AbiThalib r.a. mewariskan penjelasanyang amat berharga kepada kita.Dia mengatakan, “Allah” artinya“Yang Disembah” (al-Ma‘bûd), yangmengenai Dia itu makhluk merasatercekam (ya’lâhu) dan dicekam(yu’lâhu) oleh-Nya. Allah adalahWujud dan tertutup dari kemampuanpenglihatan, dan yang terdindingdari dugaan dan benih pikiran.TAWHÎD ULÛHIYAHIndikasi syirik itu banyak. Yangpaling sederhana ialah keteranganAl-Quran bahwa manusia adalahmakhluk Tuhan yang tertinggi.Kami telah menciptakan manusiadalam bentuk yang terbaik (Q., 95:4). Oleh karena itu, demi martabatdan harkatnya sendiri, manusiatidak boleh memandang lebih (lookup) kepada alam. Dengan look upkepada alam, berarti dia apriorimenempatkan diri di bawah alam;dan dia menjadi lebih rendahdaripada alam. Itu berarti melawanharkat dan martabatnya denganimplikasi yang sangat luas. Antaralain, hal ini berkaitan denganmitologi.Salah satu indikasi yang palinggampang ialah bahwa setiap mitologipasti menuntut pengetahuan.Kalau kita, misalnya, mengibaratkansebuah gunung sebagai sumbermalapetaka, sebab di gunung ituada dewanya, maka pendekatan kitapaling banter adalah membujukgunung itu dengan menyembahnya,seperti yang dilakukan olehsaudara-saudara kita di Bali terhadapGunung Agung. Namun,kalau kita melihat gunung sebagaiobjek alam yang biasa saja, yangnilainya lebih rendah dibandingmanusia, maka gunung itu bisaditeliti sebagai gejala vulkanologi.Jadi, tauhid itu membuka pintulebar-lebar kepada ilmu pengetahuan.Tidaklah heran bila Islamsangat spontan terhadap ilmupengetahuan.Selanjutnya, dalam Al-Quransurat Al-Jâtsiyah (45): 13, dikatakanbahwa Tuhan membuat alamini lebih rendah daripada manusiaatau, dalam bahasa yang lebih jelas,Tuhan membuat alam ini lebihhina, supaya manusia bisa mengeksplorasinya.Karena itu, sesuaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3335


DEMOCRACY PROJECTdengan hierarki wujud ini, kalaumelihat gejala alam lebih tinggidari semestinya, maka manusiatelah merusak martabatnya sendiridan telah merusak desain Tuhandan, karena itu, dosanya tidakterampuni. Ini menyangkut persoalantauhid yang tiga macam.Pertama, tawhîd rubûbiyah yangartinya kepercayaan bahwa Tuhanitu adalah satu-satunya pemeliharaalam. Kedua, tawhîd khalqîyah, yaitusuatu kepercayaan bahwa hanyaTuhanlah satu-satunya penciptalangit dan bumi. Ketiga, tawhîdulûhiyah, yaitu suatu kepercayaanbahwa yang harus disembah hanyaTuhan Yang Maha Esa.Para ulama berpendapat bahwaorang-orang kafir Makkah dahulupun telah ber-tawhîd rubûbiyah(bahwa Tuhan hanyalah pemeliharaalam raya saja). Itulah sebabnyamereka terjatuh kepada kemusyrikan,yaitu menyembah patungpatungdan berhala-berhala, kendatimereka anggap semua itusebagai perantara saja. Begitu jugatawhîd khalqîyah yang sekadarmeyakini bahwa Tuhan adalahpencipta. Itu tidak cukup, karenamasih ada kemungkinan manusiamenyembah yang lain yang menjadiperantara. Oleh karena itu,tauhid yang sebetulnya dikehendakioleh Islam adalah tawhîdulûhiyah.TAUHID VS SYIRIKKetika Musa mengalami kesulitandi Mesir karena terlibat dalamsuatu perkelahian, dia melarikandiri ke timur menyeberangi GurunSinai, dan terus ke timur sampaidia tiba di Madyan, sebuah kota ditepi pantai Teluk ‘Aqabah, ArabiaBarat Laut. Di kota itu berdiamseorang bijak bernama Syu‘aib,yang dalam Al-Quran disebutsebagai seorang Nabi yang diutusTuhan untuk penduduk Madyan(antara lain, Q., 11: 84).Musa (yang saat itu belum menjadiNabi), menuturkan perkaranyakepada Nabi Syu‘aib. Orang itusangat memahaminya, bahkanmenawarkan perlindungan baginya,karena dia melihatnya tidak bermasalah.Lebih dari itu, NabiSyu‘aib mengambil Musa sebagaimenantu, dengan mengawinkannyakepada kedua putrinya. Musamembayar maskawinnya dengantinggal bersama keluarga NabiSyu‘aib selama delapan tahun(empat tahun untuk masing-masingistrinya), guna membantuekonomi keluarga itu, antara laindengan ikut menggembalakankambing (Q., 28: 27).Dari Nabi Syu‘aib, mertuanya,Musa banyak belajar ilmu danhikmah (wisdom), khususnya agama.Nabi Syu‘aib menuntun menantunyake arah paham Ketuhan-3336 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTan Yang Maha Esa atau tawhîd, danmengajarinya untuk hanya menyembahTuhan Yang Maha Esasaja, yaitu Dia Yang Mahaada(Yahwah, Yahweh, atau, di-Inggriskanmenjadi Jehovah).Setelah genap delapan tahuntinggal dan belajar pada keluargaNabi Syu‘aib, Musa dan keduaistrinya kakak-beradik mengadakanperjalanan kembali ke Mesir. Dalamperjalanan itulah, Musa dipilih olehTuhan Yang Maha Esa menjadiRasul-Nya, dan ditugaskan untukmenemui Fir‘aun, karena Sesungguhnyadia itu menjalankan tirani (Q.,20: 13-24).Siapa sebenarnya Fir‘aun itu?Fir‘aun (Inggris: Pharao) adalahgelar untuk raja-raja Mesir. Yangdihadapi dan dilawan Nabi Musaialah Fir‘aun Ramses II (1304-1237SM). Selain menggambarkanFir‘aun ini sebagai bertindak tiranik(thaghâ), Al-Quran juga menyebutkannyasebagai orang yangmengaku menjadi Tuhan dan menindasrakyat. Karena itu dia adalahseorang musyrik, sebab mengakusebagai Tuhan selain “TuhannyaMusa” (Q., 28: 38), yaitu TuhanYang Maha Esa.Dari kasus Fir‘aun itu kitamenarik pelajaran bahwa yangdisebut syirik bukan hanya sikapseseorang yang mengangungagungkandiri sendiri, namun jugamenindas harkat dan martabatsesama manusia, seperti tingkahpara diktator dan tiran. Keduaduanyaadalah sikap melawan Allah,yakni Kebenaran Mutlak, dan berlawanandengan jalan hidup yangbenar, yaitu jalan hidup menujuperkenaan (ridlâ) Allah Yang Mahabenaritu. Maka sama halnya dengankehinaan karena kehilanganharkat dan martabat seorang musyrikakibat penghambaan dirinyakepada selain Tuhan, begitu pulaorang yang menindas orang lain.Dia ini sama sekali tidak dalam“kegagahan” atau “keperkasaan”,melainkan justru dalam kehinaanyang lebih mendasar, karena diadiperhamba oleh nafsunya sendiriuntuk berkuasa dan menguasaiorang lain. Inilah keadaan Fir‘aunyang kemudian mengalami hukumTuhan yang tragis dan dramatis,dan dia baru insaf setelah malapetakamenimpa, namun sudahterlambat (Q., 10: 90).TAUHID: MONOTEISME RADIKALSeorang Muslim hampir dapatdipastikan akan mengatakan bahwaajaran agamanya dimulai dengankalimat Lâ ilâha illallâh, yangartinya “Tidak ada tuhan, melainkanAllah”. Perkataan “Allah” sendiriberarti “Tuhan” (dengan hurufbesar), yaitu Tuhan yang sebenarnya.Maka dengan suatu penafsiran,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3337


DEMOCRACY PROJECTkalimat tersebut akan berarti “tidakada tuhan melainkan Tuhan yangsebenarnya itu sendiri”. Bersamaandengan kalimat itu adalah Muhammadunrasûlullâh yang berartibahwa “Muhammad adalah utusanAllah”. Kalimat pertama itu membentukdua kalimat persaksian atausyahâdah yang wajib diucapkandengan lisan dan diyakini dalamhati oleh setiap orang yang hendakmenyatakan diri memeluk ataumasuk Islam. Biasanya kedua kalimatitu ditambah dengan perkataan“saya bersaksi”, sehinggaakan berbunyi, “Saya bersaksibahwa tidak ada tuhan melainkanAllah, dan saya bersaksi bahwaMuhammad adalah utusan Allah”(Asyhadu an lâ ilâha illallâh, waasyhadu anna Muhammadan rasûlullâh”).Dengan kata lain, seorang Muslimakan mengatakan bahwa pokokpangkal agamanya adalah ajarantawhîd atau pengesaan Tuhan, suatumonoteisme yang keras dan tidakmengenal kompromi. Sepanjangajaran Al-Quran, tawhîd adalah intiajaran dan agama yang dianut pararasul dan nabi sepanjang zaman.Tetapi juga ada petunjuk bahwayang pertama mengemukakan ajarantawhîd itu dengan jelas dansistematis adalah Nabi Ibrahimyang kelak mewariskan agamaagamamonoteisme utama. Tiga diantaranyatetap hidup sampaisekarang, yaitu Yahudi, Kristen,dan Islam. Di kalangan bangsa Arabsebelum Nabi Muhammad, agamaNabi Ibrahim ini juga sudah dikenal,khususnya oleh pendudukkota Makkah suku Quraisy. Parapengamal agama itu disebut “orangoranghanîf atau hunafâ’”, yangberarti orang-orang yang memeliharadan memegang teguh kebenaran.Muhammad yang kelakmenjadi nabi itu termasuk seoranghunafa’.Dalam menjalankan misinya,Nabi Muhammad sering menegaskanbahwa beliau hanyalah menyerukankepada umat manusia agarkembali memegang teguh pokokajaran agama para nabi sebelumnya,khususnya ajaran agama NabiIbrahim. Kontinuitas yang konsistenantara agama Muhammaddengan agama para nabi itu antaralain ditegaskan dalam Q., 42: 13,Allah telah menetapkan bagi kamusekalian agama sebagaimana yangdiajarkan-Nya kepada Nuh dan yangKami wahyukan kepadamu (Muhammad)serta yang Kami ajarkan kepadaIbrahim, Musa, dan Isa, yaitu hendaknyakamu sekalian berpegangteguh kepada agama (yang murni)dan janganlah berpecah belah! Sungguhberat bagi para penyembahberhala (musyrikin) apa yang engkauserukan ini. Tuhan menarik kepada-Nya siapa saja yang Dia kehendaki,dan Dia menunjukkan jalan kepada3338 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTagama-Nya siapa saja yang mendekati-Nya.Bertitik tolak dari ajaran dan semangattawhid itu, maka tidaklahmengherankan bahwa risalah ataumisi Nabi Muhammad diliputi olehperjuangan yang sangat gigih menentangdan memberantas setiapbentuk syirik atau politeisme, terutamasebagaimana diwujudkan dalamagama penyembahan berhalapenduduk kota Makkah. Sebagaimanadiketahui dalam sejarah, pertentangansengit antara tawhîd dan syirikitu memaksa Nabi Muhammadbeserta para pengikutnya meninggalkanMakkah dan pindah ke Yatsribyang kemudian berganti namaMadinah (artinya kota atau tempatperadaban). Dengan hijrah itu, NabiMuhammad memulai karier baru.Pertentangan dengan kaum MusyrikMakkah berkembang menjadi peperangan-peperanganyang berlangsungselama hampir sepuluh tahun,yang akhirnya secara mutlak dimenangkankaum Muslim.Hal yang sudah menjadi pengetahuanumum itu dikemukakan disini dengan maksud memberi gambaranbetapa sentralnya ajarantawhîd dalam keseluruhan sistemagama Islam. Bagaimana wujudtawhîd itu di zaman Nabi Muhammadsendiri adalah sesuatu yang hanyadapat diketahui dengan studicermat tentang ajaran-ajaran dalamKitab Suci dan sunnah atau tradisiserta sejarah Nabi. Tetapi pada masasekarang kaum Muslim lebih mengenalajaran tawhîd itu melaluikarya-karya para sarjana ilmu kalamatau teologi Islam, terutama skolastisismeAsy‘ari (Abu Al-Hasan ‘AliAl-Asy‘ari). Ahli kalam ini merumuskankepercayaan, khususnyatentang ajaran tawhîd dalam Islam,secara sistematis dengan menggunakancara berpikir falsafah Yunani,terutama filsafat Aristotelianisme.Maka sekarang ini kaum Muslim diseluruh dunia, terutama golonganortodoks atau Sunni (ahlus Sunnah)berpedoman pada Asy‘arisme dalamhal pokok-pokok kepercayaan yangdinamakan ilmu tawhîd. Ilmu tauhidini sering disebut ilmu kalâm,ilmu ‘aqâ’id, dan ilmu ushûluddîn.TAUHID:PEMBEBAS DARI TIRANIDari teropong lensa Kitab Suci,hal-hal yang amat jauh dapat kita“lihat” menjadi dekat dan jelas,seperti berkenaan dengan gambarankehidupan sesudah mati (akhirat),apa-apa yang amat tersamar dantersembunyi dalam diri kita, danpersoalan makna hidup. Dalam KitabSuci, kita memperoleh gambaranbahwa kelak, di masa depan, Tuhanakan memperlihatkan kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3339


DEMOCRACY PROJECTmanusia tanda-tanda kebesaran-Nya, di seluruh cakrawala dan dalamdiri manusia sendiri, sehinggaakan jelas bagi manusia bahwa KitabSuci itu sendiri benar adanya (Q.,41: 53).Firman itubukanlah suatujanji tentang temuankebenaranyang seluruhnyahanya empirik.Berjalan denganproses-prosesempirik ialahproses keimanan,yang antara keduanyasalingmenopang. Dengan perkataan lain,manusia akan memahami tandatandakebenaran Tuhan melaluipenggunaan teleskop-mikroskopdan Kitab Suci sekaligus. Dalam teropongKitab Suci kita dapat melihatdengan jelas hakikat-hakikatyang tidak teramati, dan daripengamatan lingkungan empirik,baik yang makro maupun yangmikro, kita menemukan bahanbahanpeneguh keimanan kitaberdasarkan Kitab Suci.Di antara yang dapat kita ketahuidengan pasti dari Kitab Suciialah bahwa manusia tidaklahdiciptakan sia-sia: Apakah kamu(manusia) mengira bahwa Kami(Tuhan) menciptakan kamu dengansia-sia (tanpa makna), dan bahwakamu tidak akan kembali semuanyakepada Kami? (Q., 23: 115). Jadiditegaskan bahwa hidup manusiaadalah bermakna, dan makna terakhirhidup itu ialah kembalikepada Tuhan. Sebab, memangHadirat Tuhanitulah tempatasal kita, dansekaligus tempattujuan kita(Innâ lillâhi wainnâ ilayhi râji‘ûn[Sesungguhnyakita adalah milikAllah dansesungguhnya kitasemua kembalikepada-Nya]) (Q., 2: 156).Kesadaran tentang kembalikepada Tuhan akan menimbulkansikap berbakti kepada-Nya dalamsuatu pertalian hubungan denganYang Mahakuasa (hablun minallâh),dan sikap berbakti kepada Tuhan ituakan melandasi bimbingan ke arahjalan hidup yang benar di duniaini, khususnya dalam hubunganantarmanusia (hablun min al-nâs).Yang pertama merupakan dimensikeimanan dan takwa yang personal,sedangkan yang kedua adalah dimensiamal kebajikan (‘amalunshâlihun) yang sosial. Karena sifatnyayang personal, maka keimanandan ketakwaan adalah dengansendirinya bersifat private, suaturahasia yang tersimpan rapat dalam3340 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmasing-masing pribadi manusiatanpa kemungkinan orang lain ikutcampur. Sedangkan amal kebajikan(antarmanusia) yang sosial dengansendirinya bersifat umum danterbuka, sehingga harus selalu adahak pada masyarakat untuk ikutcampur dalam bentuk pengawasandan pengimbangan (pengertianinilah yang dapat kita tarik denganjelas dari semangat surah Al-‘Ashr).Namun, antara keduanya itu,justru karena sifatnya yang personaldan merupakan rahasia pribadi yangpaling mendalam dan rapat tersimpandalam diri manusia, keimanandan ketakwaan adalah locussebenarnya rasa makna hidup yanghakiki. Inilah wujud nyata dalamhidup manusia dari perjanjianprimordialnya dengan Tuhan, yaituperjanjian masing-masing jiwa atauruh manusia “membumi” bahwa iamengakui Allah, Tuhan Yang MahaEsa sebagi Penjaga, Pemelihara danPelindung (pengertian kata-kataArab Rabb, yaitu Pangeran, Lord,Sustainer) baginya (Q., 7: 172).Adanya perjanjian primordial denganTuhan itu tersembunyi danmengendap pada dataran kesadaranterbuka alam pikiran rasional.Namun, ia adalah sungguh nyata,dan dengan amat jelas memengaruhijalan hidup kita melaluidorongan alami dan naluri untukmenyembah suatu objek sesembahanyang kita pandang sebagaiTuhan. Yang menjadi masalah ialahbahwa manusia tidak selamanyaberhasil “menemukan” sasaranpenyembahan yang benar, sehinggapenyembahan itu justru menjerumuskannyakepada maknahidup yang salah, yang membawabencana ruhani dan jasmani(‘adzâb, kesengsaraan). Hal inidapat terjadi karena tidak selamanyamanusia hidup dalam lingkungansosial-budaya yang membantunyamemelihara dan mengembangkankesucian asal atau fitrahnya, yaitukesuciaan primordial sebagai kelanjutanperjanjian primordialdengan Tuhan tersebut. Lagi-lagi,dalam ketidakberdayaan itu, manusiamemerlukan Tuhan danmengharapkan petunjuk-Nya. Inilahagama, sehingga agama pundisebut sebagai fitrah yang diturunkandari langit (al-fithrah almunazzalah),untuk menguatkanfitrah bawaan dari lahir (al-fithrahal-majbûlah). Dan karena adanyaperjanjian primordial dengan Tuhanitu, maka tindakan yang palingalami bagi manusia ialah beribadat,yaitu berbakti kepada Tuhan denganpenuh semangat pasrah dankerinduan kembali kepada-Nya.Kealamian sikap berbakti kepadaTuhan itu adalah wujud penegasanlain dalam Kitab Suci bahwa manusiadiciptakan memang hanyalahuntuk berbakti kepada-Nya (Q.,51: 56).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3341


DEMOCRACY PROJECTNaluri manusia untuk berbaktidan menyembah adalah sedemikianalami, sehingga sesungguhnya iamerupakan kebutuhan manusiayang paling asasi. Jika naluri itutidak tersalurkan secara benar kearah sikap berbakti kepada TuhanYang Maha Esa saja (tawhîd), makaia akan mencari jalan keluar kesesuatu yang lain, tersalur menujuke arah kesesatan berupa praktikketundukan dan pengabdian yangmelahirkan sistem yang tiranik danmerampas harkat dan martabatmanusia. Kitab Suci memberi gambarantentang dua kemungkinanitu: jalan hidup yang benar danjalan hidup yang sesat (yang asalmuasalnyasama-sama merupakanhasil dorongan untuk berbakti danmenyembah):Tidak ada paksaan dalam agama,(sebab) sungguh kebenarantelah jelas berbeda dari kesesatan.Maka barang siapa menolak tirani(thâghût) dan beriman kepadaAllah, ia benar-benar telah berpegangdengan tali (kehidupan)yang kukuh, yang tidak akanlepas. Allah Maha Mendengardan Mahatahu. Allah adalahPelindung orang-orang beriman.Dia bebaskan mereka dari kegelapanmenuju ke cahaya terang;sedangkan orang-orang kafir itupelindung mereka ialah paratiran, yang mendorong merekakeluar dari cahaya terang menujukegelapan ... (Q., 2: 257-258).Patut sekali kita perhatikan penegasandalam firman itu bahwaorang yang tidak menyembahAllah, Tuhan Yang Maha Esa, akanterjerumus kepada penyembahanthâghût atau kekuatan dan sistemtiranik yang membelenggu danmerampas harkat dan martabatnyasebagai manusia melalui peniadaankebebasan asasinya. Atau, dari arahlain, orang yang menyembah Allahdengan benar, tauhid (Arab: tawhîd)akan dengan sendirinya bebas darikemungkinan pembelengguan diriakibat tunduknya kepada kekuatandan sistem tiranik yang dikuasainya.Artinya, hanya dengan tauhid itulahmanusia menemukan jati dirinyasebagai makhluk yang tertinggi. Iadapat kembali ke harkat dan martabatnya,karena ia bebas darikungkungan tirani dalam segalabentuknya, termasuk tirani dirinyasendiri. (Setiap orang sesungguhnyamempunyai potensi untuk menjaditiran, yaitu ketika ia merasa tidakperlu lagi kepada sesamanya) (Q.,96:6).TAWA SARAHNabi Ibrahim tinggal di Kana’andengan istrinya, Sarah, dengansesekali menengok putranya, Isma‘il,dan istri keduanya, Hajar.Kota, yang di tempat itu NabiIbrahim wafat dan dikuburkan, kini3342 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdisebut Hebron, di Kana’an, yangbelum lama ini di situ terjadipembunuhan kejam oleh orangYahudi kepada orang yang sedangsembahyang di Masjid Ibrahim.Hebron itu dalam bahasa Arabnyaadalah Madînat Al-Khalîl, yaitugelar dari Nabi Ibrahim a.s., yangartinya “Teman Akrab”. Jadi, NabiIbrahim itu tidak pernah tinggal diMakkah, tapi beliau tinggal diKana’an.Setelah menginjak dewasa NabiIsma‘il menikah dengan seorangperempuan dari suku Jurhum, yangkemudian suku Jurhum tersebutmenjadi bibit dari orang-orang ArabMakkah, atau orang Arab Quraisy,yang dari keturunan itu lahir NabiMuhammad Saw.Di Kana’an, Nabi Ibrahim kedatanganseorang tamu, yang sebenarnyamalaikat yang menyerupakandiri seperti manusia. Tamu tersebut,antara lain, membawa berita kepadaNabi Ibrahim, bahwa istrinya yangsudah lanjut usia itu, yakni Sarah,akan mengandung seorang anak lakilaki.Waktu itu Sarah mengintip daribalik pintu dan ketika ia mendengarberita itu, Sarah tertawa. Setelahdicek kepada Ibrahim tentang kebenaranberita yang dibawa tamu itu,Nabi Ibrahim mengiyakan. Sarahbertanya kepada Nabi Ibrahim, siapatamu itu? Ibrahim menjawab bahwatamu itu adalah malaikat. Makatertawalah Sarah sambil mengatakanbahwa masa iya sih saya sudah setuaini masih bisa mengandung. KeraguanSarah terjawab ketika diabenar-benar mengandung. Memang,semua itu adalah kehendakAllah, yang harus disyukuri.Putra yang dikandung Sarahdiberi nama Ishaq, yang artinyatertawa. Meskipun namanya “lucu”(yang membuat orang lain tertawa),yaitu Ishaq, namun Allah menjanjikankepada Nabi Ibrahimsebagai bagian dari perjanjiannya,bahwa dari Ishaq-lah nanti akantampil banyak nabi. Karena itu,kalau kita hafal banyak nama nabi,maka sebagian besar para nabi ituadalah anak turunnya dari NabiIshaq, yang dalam Al-Quran kadang-kadangdisebut secara umumdengan istilah Al-Asbâth, yangartinya suku-suku Isra‘il. Sedangkandari keturunan Nabi Isma‘il,Allah menjanjikan bahwa anakturunnya akan menjadi bangsa yangbesar sekali dan akan hanya tampilsatu nabi saja, yaitu NabiMuhammad Saw. Salah satu Nabidari keturunan Isra‘il adalah NabiMusa yang menerima SepuluhPerintah Allah. Nabi Musa-lahkemudian yang diberi tugas olehTuhan untuk membebaskan bangsaIsra‘il dari perbudakan di bawahRaja Fir‘aun di Mesir. Ada yangmengatakan bahwa Fir‘aun ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3343


DEMOCRACY PROJECTadalah gelar raja Mesir, dan Fir‘aunyang dihadapi oleh Nabi Musa ituadalah Ramses II.TAWAF MENGIKUTIGERAK TATA SURYAPada saat ibadah haji, lautanmanusia mengeliling Ka‘bah sebagaisumbu atau porosnya. Aktivitasini menyerupai benar aktivitasyang dilakukan alam raya ini.Gerakan tawaf ini merupakan paralelismedengan gerakan tata suryakita, yakni bulan dan planet-planetlain yang sedang melakukan revolusimengelilingi matahari, sebagaisumbu. Matahari dengan susunanplanet-planetnya bersama bintangbintangdi alam jagat raya inimengitari sebuah poros. Galaksikita—dinamakan Galaksi Susu(Milky Way)—dan jutaan Galaksiyang ada di jagat raya yang tidakdiketahui persis jumlahnya, melakukanaktivitas yang sama.Perlu juga diketahui bahwagerakan tawaf adalah meletakkanatau memosisikan bangunan Ka‘bahsebagai sumbu pada sisi kiri. Yangdemikian sama dengan gerakan alamsemesta, bahkan termasuk makhlukhidup yang terkecil pun, yakni selselyang mengitari inti sel.Kita belum, atau barangkalitidak pernah membayangkan kalausaja ajaran Islam tentang tawaf,umpamanya, diganti dengan meletakkanKa‘bah pada sisi kanan,ternyata orang akan pingsan ataupusing. Itu tentu saja terjadi karenagerak tersebut tidak sesuai denganfitrah, nature atau sunatullah. Karenaitu, lagi-lagi agama Islamadalah agama fitrah.Penciptaan segala sesuatu dengankeserasian adalah yang kemudiandipandang sebagai somethingnatural, sesuatu yang alami.Dan sesuatu yang alami adalahajaran fitrah yang dalam Islamadalah kesucian. Manusia dalamkonsep Islam dikaruniai potensibawaan untuk selalu mencintaiyang natural, yang alami, yang suci,sesuai dengan dorongan fitrahnya.Dalam Al-Quran disebutkan, Makahadapkanlah wajahmu benar-benarkepada agama; menurut fitrah Allahyang atas itu Ia menciptakan manusia.Tiada perubahan pada ciptaanAllah.... (Q., 30: 30).TAWAF: SIMBOLISASIKEPASRAHANSeluruh alam ini tawaf; bumitawaf mengelilingi matahari, mataharidengan seluruh keluarganyatawaf mengitari pusat dari GalaksiBima Sakti, dan Galaksi Bima Saktiitu sendiri juga tawaf mengitaripusatnya yang entah di mana.Inilah yang oleh para failasuf ditaf-3344 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsirkan sebagai malaikat. Artinya,malaikat itu simbolisasi dari seluruhjagat raya. Di dalam Al-Quran adafirman yang berbunyi, Dan akankaulihat para malaikat mengelilingi‘Arsy seputarnya, bertasbih memujiTuhan (Q., 39: 75).Sebuah cerita keagamaan bercampurlegendamengatakanbahwa ketika“Tuhanku, perlihatkanlah kepadakuyang benar itu sebagai benar,dan berilah aku kemampuan untukmengikutinya; serta perlihatkanlahkepadaku yang salah itu sebagaisalah, dan berilah aku kemampuanuntuk menghindarinya.”Adam diusirdari surga danturun ke bumi,salah satu yangpaling disedihkanAdam ialahbahwa dia tidakbisa lagi menyertaimalaikatberibadat mengelilingi Arsy Tuhan.Tuhan lalu menghibur Adam agartidak bersedih, dengan cara menyuruhnyamembuat miniatur Arsydi muka bumi dan kemudian mengelilinginya,menirukan malaikat.Itulah yang kemudian disebutKa‘bah. Tawaf sebetulnya menirukanbagaimana jagat raya berputar.Karena itu, ibadat tawaf merupakansimbolisasi menyatu dengan seluruhjagat raya. Seluruh jagat rayaini Islam, artinya tunduk patuhkepada Tuhan. Dalam Al-Quran adailustrasi, Segala makhluk apa punyang di langit dan di bumi kepadaAllah bersujud, dengan sukarela atauterpaksa, begitu juga bayang-bayang(Doa)mereka, pagi dan petang (Q., 13:15); dan Dan kepada Allah bersujudsegala yang di langit dan di bumi,makhluk-makhluk bergerak (hidup)dan para malaikat; dan mereka tidaksombong (di hadapan Tuhan) (Q.,16: 49). Seluruh jagat raya initunduk kepada Tuhan, dan perkataantundukitu dalam bahasaArab adalahislâm, ataupasrah kepadaTuhan. Jadi,tawaf itu seolah-olahmerupakanperingatankepadamanusia bahwajagat rayaitu saja tunduk (islâm), mengapamanusia tidak menirunya.Bahwa pusat yang dikelilingi ituselalu sebelah kiri, dan yang mengelilingisebelah kanannya adalahyang paling natural. Karena itu,posisi jalannya orang Indonesia ituterbalik, sebab di sebelah kiri.Orang Inggris (Raffles)lah yangmembuat orang Indonesia berjalandi sebelah kiri. Orang Inggrissendiri dulu sebetulnya berjalan disebelah kanan. Belakangan merekaberjalan di kiri, akibat ulah Napoleonyang sangat marah karenamerasa sangat sulit menjatuhkanInggris. Begitu dapat mengalahkannya,ia dekritkan bahwa orangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3345


DEMOCRACY PROJECTInggris tidak boleh berjalan di sebelahkanan, tetapi harus di sebelahkiri. Amerika pun waktu dijajahInggris berjalan di sebelah kiri.Baru setelah merdeka, mereka marahkepada Inggris dan tidak maumeniru Inggris, lalu mereka berjalandi sebelah kanan. Anekdotanekdotseperti itu terdapat dalambuku The Story Behind Everything.Ternyata bahwa yang paling naturalitu adalah berjalan di kanan.TAWAKALSecara harfiah, “tawakal” (Arab,dengan ejaan dan vokalisasi yangbenar: tawakkul) berarti bersandaratau memercayai diri. Dalam agama,tawakal ialah sikap bersandardan memercayakan diri kepadaAllah, Tuhan Yang Maha Esa.Karena mengandung makna “memercayakandiri”, maka tawakalmerupakan implikasi langsungiman. Sebab, iman tidak saja berarti“percaya akan adanya” Tuhan (sesuatuyang orang-orang musyrikMakkah di zaman Jahiliah punmelakukannya), tapi lebih bermakna“memercayai” atau “menaruhkepercayaan” kepada Tuhan satusatu-Nyatanpa sekutu, yaitu Allah,Tuhan Yang Maha Esa. Maka tidakada tawakal tanpa iman, dan tidakada iman tanpa tawakal: … Dankepada Allah hendaknya kamusekalian bertawakal, kalau benarkamu adalah orang-orang yangberiman (Q., 5: 23). Bahkan tidakada iman, dan tidak pula ada sikappasrah kepada Allah (islâm), tanpatawakal, begitu pula sebaliknya: …kalau kamu sekalian benar-benarberiman kepada Allah, maka bertawakallahkepada-Nya, jika memangkamu orang-orang yang pasrah[muslim] (Q., 10: 84).Berbeda dengan kesan kebanyakanorang, tawakal bukanlah sikappasif dan bersemangat melarikandiri dari kenyataan (eskapis). Tawakaladalah sikap aktif, dan tumbuhhanya dari pribadi yang memahamidan menerima kenyataanhidup dengan tepat pula. Sebab,pangkal tawakal ialah kesadaran diribahwa perjalanan pengalamanmanusia secara keseluruhan dalamsejarah—untuk tidak mengatakanperjalanan pengalaman perorangandalam kehidupan diri pribadi—tidak akan cukup untuk menemukanhakikat hidup. Sebagian besardari hakikat itu tetap merupakanrahasia Ilahi yang tidak ada jalanbagi makhluk untuk menguasainya.Kesadaran serupa itu tidak sajamerupakan suatu “realisme metafisis”,tetapi juga memerlukankeberanian moral, karena bernilaiaktif. Yaitu keberanian moral untukmenginsafi dan mengakui keterbatasandiri sendiri setelah usahayang optimal, dan untuk menerima3346 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkenyataan bahwa tidak semuapersoalan dapat dikuasai dan diatasitanpa bantuan (‘inâyah) Tuhan YangMahakuasa. Pengakuan ini terkandungdalam ungkapan, Lâ hawlawa lâ quwwata illâ billâhi al-‘alîy al-‘azhîm (Tidak ada daya dan tidakpula ada kekuatan kecuali dengan[bantuan, ‘inâyah] Allah YangMahatinggi dan Mahaagung).Dalam Kitab Suci, seruan kepadamanusia untuk bertawakalkepada Allah itu dikaitkan denganberbagai ajaran dan nilai:(1) Tawakal dikaitkan dengansikap percaya (îmân) kepadaAllah dan pasrah(islâm) kepada-Nya.(2) Tawakal kepada Allah diperlukansetiap kali usaimengambil keputusanpenting (khususnya keputusanyang menyangkutorang banyak melaluimusyawarah), guna memperolehketeguhan hatidan ketabahan dalam melaksanakannya,serta agartidak mudah mengubahkeputusan itu. (Q., 3:159).(3) Tawakal juga dilakukanagar terbit keteguhan jiwamenghadapi lawan danagar perhatian kepada usahauntuk menegakkan kebenarantidak terpecahkarena adanya lawan itu,dengan keyakinan bahwaTuhanlah yang akan melindungidan menjaga kita.(Q., 4: 81).(4) Tawakal juga diperlukanuntuk mendukung perdamaianantara sesamamanusia, terutama jikaperdamaian itu juga dikehendakioleh mereka yangmemusuhi kita. (Q., 8:61).(5) Sikap memercayakan dirikepada Tuhan juga merupakankonsistensi keyakinanbahwa segala sesuatuakan kembali kepada-Nyadan bahwa kitaharus menyembah DiaYang Maha Esa itu saja.(Q., 11: 123)(6) Tawakal kepada Allah jugadilakukan karena DialahYang Mahahidup dan takakan mati. Dialah RealitasMutlak dan Mahasuci,yang senantiasa memperhitungkanperbuatan hamba-hamba-Nya.(Q., 25:58).(7) Kita bertawakal kepadaAllah karena Dialah yangMahamulia dan Mahabijaksana.Dengan tawakalkita menghapus kekhawatirankepada Penciptakita sendiri dengan segalaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3347


DEMOCRACY PROJECTkemuliaan dan kebijaksanaan-Nya.(Q., 26: 217).(8) Tawakal diperlukan untukmeneguhkan hati jika memangseseorang yakin, dengantulus dan ikhlas,bahwa dia berada dalamkebenaran. (Q., 27: 79).Begitulah nilai-nilai yang disebutkandalam Kitab Suci, yangdisangkutkan dengan seruan untukbertawakal. Jika kita perhatikan,semua nilai itu memiliki kesamaansemangat, yaitu semangat harapankepada Allah Yang Mahabijaksana.Jika takwa melandasi kesadaranberbuat baik demi ridla-Nya, makatawakal menyediakan sumber kekuatanjiwa dan keteguhan hatimenempuh hidup yang penuhtantangan dan tidak seluruhnyadapat dipahami ini, terutama dalamperjuangan memperoleh ridla-Nya.TAWAKAL BUKAN KEPASIFANDi kalangan orang kebanyakan(awam, umum), tawakal memanglebih sering diartikan sebagai sikappasif, menunggu apa saja yangbakal terjadi, tanpa usaha aktif atauikhtiar meraih atau menolak. Sesungguhnyapengertian tawakalseperti ini menyalahi ajaran agamayang dianut oleh kebanyakan ulama.Kiai H. Muhammad Shalih ibn‘Umar Samarani (Kiai Shaleh Darat)menjelaskan hal ini (berikut terjemahannyadari bahasa Jawa, hurufPego): Adapun menurut pendapatsebagian besar para ahli, tawakaltidak berarti menghilangkan kerja(kasb). Ada orang bekerja (aktif)dan tetap bertawakal, dan tawakalnyaitu tidak rusak karena kerja.Sebab makna tawakal ialah percayakepada Allah Swt. dan berpegangkepada-Nya, meskipun disertaitindakan menempuh cara-carakerja. Kesimpulannya, pada zamansekarang lebih baik kerja, malahwajib, karena iman orang umumdan keislaman mereka tidak sempurnakecuali dengan adanya harta.Hadis riwayat Anas r.a. menceritakanbahwa Rasulullah Saw.bersabda, “Sebaik-baik penopangbagi takwa kepada Allah ialahharta.” Dan sabda beliau lagi,“Kemiskinan bagi sahabat-sahabatkuadalah kebahagiaan, dan kekayaanbagi orang-orang beriman di akhirzaman adalah kebahagiaan.” (Diriwayatkanoleh Jabir). Beliau (NabiSaw.) juga bersabda, “Kemuliaanseorang mukmin ialah kemandiriannyadari orang lain.”TEGAR NAMUN LUWESIbn Taimiyah adalah sosok yangtegar, karena keyakinannya yangkukuh kepada kebenaran. Tetapi3348 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberdasarkan keluasan pengetahuantentang berbagai paham yang ada,ia sesungguhnya adalah seorangyang luas dan luwes. Karena itu,Ibn Taimiyah menunjukkan sikapsikapyang sangat menarik tentangpara sahabat Nabi. Jika padaumumnya kaum Muslim, dan khususnyakalanganSunni, merasa tabumengkritikpara Sahabat Nabi,maka tidak demikiandenganIbn Taimiyah. Iamengkritik banyakSahabat, termasukyang sangatterkemukadalam sejarah, seperti Empat Khalifahyang Pertama. Walaupunbegitu, ia tidak pernah lupa mengatakanbahwa segi kebaikan parasahabat itu masih jauh lebih banyakdaripada segi kekurangannya.Mereka menderita kekuranganhanyalah semata-mata karena merekaadalah manusia juga, yangtidak luput dari kekhilafan. Danmereka telah melakukan ijtihadsebaik-baiknya. Maka memandangdan menilai seseorang haruslahkritis, tapi dengan rasa keadilan dankejujuran yang setinggi-tingginya,dengan kesediaan mengakui segikebaikannya, sementara dengantulus menarik pelajaran dari segikekurangannya.Cara pandang Ibn Taimiyah itumenghasilkan sikap penilaian yangcukup unik tentang para SahabatNabi yang terlibat peperanganantara sesama mereka seperti ‘A’isyahlawan Ali dan Mu’awiyah lawan ‘Ali.Ibn Taimiyah mengatakan bahwamasing-masing dari mereka itubeserta kelompoknyatelahmelakukan ijtihad,sedemikianrupa sehinggaada yangijtihadnya itubenar dan adapula yang salah.‘Ali, misalnya,telah melakukanijtihad dan benar, sedangkanMu’awiyah juga telah melakukanijtihad, sekalipun menurut IbnTaimiyah, ijtihadnya itu salah. Jadikedua-duanya mendapatkan pahala,namun sementara ‘Ali mendapatkannyadua lipat, Mu’awiyahmendapatkan hanya satu saja.Karena itu Ibn Taimiyah bersimpatibesar pada sekelompok SahabatNabi yang memilih sikap netraldalam pertentangan-pertentanganpolitik yang terjadi, seperti yangdilakukan oleh mereka yang disebutsebagai Ahl Al-Madînah (TokohtokohMadinah) yang terdiri dariMuhammad Ibn Maslamah, Sa’dIbn Abi Waqqas, ‘Abdullah Ibn‘Umar (Ibn Al-Khaththab), AbuPada saat ini para pemeluk semuaagama ditantang untuk dapatdengan konkret menggali ajaranajaranagamanya dan mengemukakanpaham toleransi yangautentik dan absah.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3349


DEMOCRACY PROJECTBakar, dan ‘Imran ibn Hasin. Dapatdisebutkan di sini bahwa kelompokini adalah tokoh-tokoh acuan bagipaham jamâ‘ah (dan Sunnah) yangmenghendaki persatuan universaldan inklusif umat Islam sepertidirintis oleh Marwan Ibn Al-Hakamdan mulai diwujudkan oleh ‘Umaribn ‘Abdul ‘Aziz dari KekhalifahanBani Umayah.Kenyataan itu memiliki implikasiyang cukup jauh. Sementara daritulisan-tulisannya Ibn Taimiyahmengesankan sebagai seorang yangkeras, fanatik dan “fundamentalis”,tapi dalam telaah lebih lanjut danlebih luas ia adalah seorang yangberpegang teguh kepada paham“jamâ‘ah”, yaitu paham menyeluruhdari kaum Muslim, lepas dari pandangan-pandangankhusus masingmasingorang atau kelompok. Sebagaicontoh, begitu banyak iamenyerang orang atau kelompokdari kalangan Muslim yang dianggapnyamenyeleweng, tapi juga iategaskan bahwa segi-segi persamaandi antara mereka masih jauh lebihbanyak berlipat ganda daripada segisegiperbedaannya. Misalnya iaungkapkan dalam sebuah kalimatkonklusif setelah menguraikanpanjang lebar tentang perselisihanberbagai kelompok sekitar pengertianistilah “Islâm”:Maka siapa saja yang meneruskanilmunya (artinya, mencari pengertiannyadalam berbagai penggunaannya—komentarHarras, editorbuku sumber kutipan ini) sehinggaia mengetahui secara menyeluruhletak-letak penggunaan (istilah Islâm)dan mengenali pula tempat kesamaran(ketidakjelasan)-nya, ia akanmemberi (menghargai) setiap orangsesuai dengan haknya, dan ia akantahu bahwa sebaik-baik perkataanadalah firman Allah dan bahwa tidakada keterangan yang lengkap daripadaketerangan-Nya, dan (ia jugaakan mengetahui) bahwa yang akandisepakati oleh kaum Muslim dariagama mereka yang mereka perlukanadalah berlipat-lipat ganda lebihbanyak daripada yang mereka pertengkarkan.Maka ada yang berpendapat bahwasesungguhnya Ibn Taimiyah bukanlahseorang yang fanatik kepadapendiriannya sendiri. Buktinya,sekalipun bermazhab Hanbali, iajika perlu tidak segan-segan mengkritikImam Ahmad ibn Hanbal.Hal ini tentunya tidak begitumengherankan setelah kita tahubahwa ia juga tidak segan-seganmengkritik para Sahabat Nabiseperti dikemukakan di atas. Seorangpenulis biografi Ibn Taimiyahmengatakan demikian:Analisisnya yang mendalam tentangkepalsuan apa saja yang menyalahinash yang sahih dari Kitab dan3350 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSunnah semata-mata keluar dari rasionalitasyang sadar, agung danfungsional, yang dimiliki oleh syaikhkita, Imam IbnTaimiyah, tanpakenal penyimpangan.Ia terke-Toleransi bukan semata-matapersoalan prosedur pergaulannal tidak fanatik untuk kerukunan hidup, tapi—dan tidak melakukantaklid, serupakanpersoalan prinsip ajaranlebih mendasar dari itu—mebagaimanaia (terkenal)melawankebenaran.kejumudan dan tamadzhub (sikap sampai sekarang.fanatik kepada mazhab sendiri).TEGUH HATIIjtihad dan pemikirannya telahmendorongnya untuk berselisihdengan mazhab-mazhab para ahlifiqih dalam sebagian pandanganpandangannya,bahkan mazhabImam Ahmad ibn Hanbal pun yangmerupakan mazhab anutannyasendiri, ia lawan dalam sebagianjalan pikirannya. Ada yang mengatakanbahwa ia mengoreksi sesuatuyang dianggapnya beku, yangmemerlukan penjelasan.Dalam masyarakat dan zamanketika umat memandang hampirapa saja yang berasal dari masa lalu,yang menyangkut paham keagamaan,sebagai dengan sendirinya absah,sikap-sikap kritis Ibn Taimiyahsungguh sangat mengejutkan. Tetapikarena dasar-dasar pemikirannyadianggap oleh banyak orangsangat relevan dengan keadaanzaman itu, ia pun berhasil mengundangdukungan yang antusias.Di sisi lain, sikap Ibn Taimiyahyang bebas terhadap mazhabmazhabyangada telah menjadisalah satupusat kontroversinya:menimbulkansikapsikappro dankontra yang terusberlanjut,Istiqâmah artinya teguh hati, taatasas, atau konsisten. Meskipuntidak semua orang bisa bersikapistiqâmah, namun memeluk agama,untuk memperoleh hikmahnyasecara optimal, sangat memerlukansikap itu. Allah menjanjikan demikian,Dan seandainya mereka itubersikap istiqâmah di atas jalankebenaran, maka pastilah Kamisiramkan kepada mereka air yangmelimpah (Q., 72: 16). Air adalahlambang kehidupan dan lambangkemakmuran. Maka Allah menjanjikanmereka yang konsisten mengikutijalan yang benar akan mendapatkanhidup yang bahagia.Tentu saja keperluan kepadasikap istiqâmah itu ada pada setiapmasa, dan mungkin lebih-lebih lagiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3351


DEMOCRACY PROJECTdiperlukan di zaman modern ini.Karena kemodernan (modernitas,modernity) bercirikan perubahan.Bahkan para ahli menyebutkanbahwa kemodernan ditandai oleh“perubahan yang terlembagakan”(institutionalized change). Artinya,jika pada zaman-zaman sebelumnyaperubahan adalah sesuatu yang“luar biasa” dan hanya terjadi di dalamkurun waktu yang amat panjang,di zaman modern perubahanitu merupakan gejala harian, dansudah menjadi keharusan. Lihat sajamisalnya, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, terutamateknologi tinggi (“hightechs”)yang berpangkal dari ditemukannyateknologi microchip [harfiah: “kerupukkecil”] dalam teknologielektronika. Siapa saja yang mencobabertahan pada suatu bentukproduk, baik dia itu produsen ataupunkonsumen, pasti akan tergilasdan merugi sendiri. Karena itulah,maka “Lembah Silikon” atau SiliconValley di California selalu diliputioleh ketegangan akibat kompetisiyang amat keras.Adanya kesan bahwa “perubahanyang terlembagakan” itu tidakmemberi tempat istiqâmah adalahsalah. Kesalahan itu timbul antaralain akibat persepsi bahwa istiqâmahmengandung makna yang statis.Memang istiqâmah mengandungarti kemantapan, tetapi tidak berartikemandekan. Melainkan lebihdekat kepada arti stabilitas yangdinamis. Ini dapat dikiaskan dengankendaraan bermotor: semakin tinggiteknologi suatu mobil, semakinmampu dia melaju dengan cepattanpa guncangan. Maka disebutmobil itu memiliki stabilitas atauistiqâmah. Dan mobil disebut stabilbukanlah pada waktu dia berhenti,tapi justru ketika dia melaju dengancepat.Maka begitu pula dengan hidupdi zaman modern ini. Kita harusbergerak, melaju, namun tetapstabil, tanpa goyah. Ini bisa terwujudkalau kita menyadari danmeyakini apa tujuan hidup kita,dan dengan setia mengarahkan dirikepada-Nya, sama dengan mobilyang stabil terus melaju ke depan,tanpa “terseok” ke kanan-kiri.Lebih-lebih lagi, yang sebenarnyamengalami “perubahan yang terlembagakan”dalam zaman modernini hanya esensi hidup itu sendiridan tujuannya. Ibarat perjalananJakarta-Surabaya, yang mengalamiperubahan hanyalah alat transportasinya,mulai dari jalan kaki,sampai naik pesawat terbang. Tujuannyasendiri tidak terpengaruholeh “cara” menempuh perjalananitu sendiri.Maka ibarat mobil yang stabilmampu melaju dengan cepat,begitu pula orang yang mencapaitingkat istiqâmah tidak akan goyah,apalagi takut, oleh lajunya per-3352 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTubahan hidup yang dinamis, berjalandi atas kebenaran demi kebenaranuntuk sampai akhirnyakembali kepada Tuhan, Sang KebenaranMutlak dan Abadi. Dankesadaran akan hidup menujuTuhan itulah yang akan memberikebahagiaan sejati, sesuai janjiTuhan di atas.TEKAD MEWUJUDKANREFORMASIProses reformasi membutuhkansebuah tekad yang kuat. Sekadarkeinginan saja tidaklah cukup.Diperlukan motivasi yang mendalam,yang akan lebih kuat pengaruhnyadalam proses itu—yaitucita-cita reformasi kita mengenaidemokrasi, masyarakat madani,paham kemajemukan, dan seterusnya.Lebih dari itu, tekad tersebutjuga perlu mengakar kepada suatuprinsip ajaran, bukan sekadarprosedur.Sebuah tekad perlu berangkatdari kesadaran makna dan tujuanhidup yang lebih tinggi, daripadasekadar kepentingan pribadi ataukelompok dalam arti sempit. Karenaitu tekad reformasi ini dapatterkait tidak terbatas hanya kepadakehidupan terestrial (duniawi) ini,tetapi malah selestial (ukhrawi),seperti the problem of ultimacy, yaitupersoalan yang menjadi jawabanatas pertanyaan: hidup ini apa?Dari mana? Untuk apa? Mau kemana? Persoalan “alfa-omega”-nyahidup.Dampak nyata tekad reformasimemang bersifat sosial, dalam artimenyangkut orang banyak. Tetapititik tolak yang amat mendalambagi tekad ini malah dapat amatpersonal, yang tersimpan dalam dirimanusia yang paling mendalam,tanpa kemungkinan bagi orang lainuntuk mengintervensinya. Hal-halyang amat personal ini, berupasistem keyakinan atau keimananyang memberi seseorang maknadan tujuan hidupnya, merupakanpangkalan motivasi, gerak jiwa danruhaninya untuk menempuh hidupdalam memperjuangkan cita-citatersebut. Jadi sebuah tekad itu—lebih dari yang biasa dibayangkan—dapatberhubungan denganrasa bahagia yang paling mendalam.Dengan adanya kesadaran yangultimate ini, maka orang akan mempunyaikesanggupan untuk menderitasementara dengan keyakinanbahwa di belakang hari akan diketemukankebahagiaan yang lebihsejati. Kesediaan menderita sementaraini menjadi dasar dari sifat-sifatpaling asasi dari tekad reformasi,seperti kesediaan berkorban, mendahulukankepentingan orangbanyak, kepahlawanan, dan sikapsikaphidup yang altruistik lainnya,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3353


DEMOCRACY PROJECTyang dilandasi keyakinan bahwamendahulukan orang banyak, baikdalam lembaga kenegaraan dankomunitas, adalah terpuji secaraintrinsik dan dapat menjadi tujuandalam dirinya sendiri (the end initself). Sehingga pangkal tekadreformasi itu adalah kesanggupanmelakukan pengingkarankepadadiri sendiri (selfdenial), yaitu kesediaanmenundakesenangan sementarayangsempit dan egoistis.Semua sikapyang membawasukses dan kebahagiaansejati dan besar itu di masamendatang memang memerlukankesanggupan menunda kesenangansementara ini, sebagaimana diungkapkandalam ungkapan berikut:“No pains no gains” (Tanpapenderitaan, tidak akan ada pencapaian).“Wala al-âkhiratu khayrunlaka min al-ûlâ” (Pastilah yangakhir lebih baik bagimu daripadayang awal). Juga “You may lose thebattle but you should win the war.”Tekad reformasi tidak mungkintanpa landasan kepercayaan yangkuat. Sebab dalam sistem kepercayaanatau keimanan itulah terjawabpersoalan-persoalan ultimate, dan kepercayaanatau keimanan itu pulayang akan memasok manusia denganrasa makna dan tujuan hidupyang tertinggi. Seperti dikatakanJohn Gardner (“aktor intelektual” dibalik kepresidenan mendiang John F.Kennedy dari Amerika Serikat), “Tidakada bangsa yang mencapai kebesarankecualikalau bangsa itumempunyai kepercayaandankecuali kalaukepercayaannyaitu memiliki dimensisosial untukmenopangperadaban yangbesar.”Dalam dimensinyayang lebih luas, yaitudimensi sosial, sebuah tekad reformasiini harus melahirkan asketismesosial, yaitu sikap hidupyang mampu menunda kesenangansementara, dalam ruang lingkupyang meliputi sebanyak mungkinorang, jika tidak seluruh anggotamasyarakat. Adalah asketisme sosialini yang akan membuat suatu bangsamemiliki ketahanan yang tinggi.Suatu masyarakat yang terdiri dariorang-orang yang hanya bertujuanmencari kesenangan lahiriah (material)semata, tidak akan memilikitekad yang tangguh. Sebab nilainilaireformasi seperti yang kita3354 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTcita-citakan itu, bagi anggota masyarakatserupa itu akan dipandangsebagai tidak relevan, karena tidakakan membawa kesenangan segeradan cepat.Sebuah tekad juga tidak hanyadiperlukan pada saat-saat kritis bagibangsa atau masyarakat seperti kitasekarang ini, melainkan merupakankeharusan sepanjang masa. Sehinggatekad kepada reformasi ituberkaitan dengan sikap hiduppenuh tanggung jawab dan bermoral.Dalam masa reformasi yanglebih lanjut (advanced) nanti, moraldan etika umum atau sosial adalahpondasi yang tidak-bisa-tidak.Bangsa-bangsa yang maju memilikiciri moralitas atau etika sosialyang tegar (tough), sedangkan negara-negaraterkebelakang, sebagaimanadiamati oleh Gunnar Myrdal(seorang pemenang hadiah Nobeldalam ilmu sosial-ekonomi), kebanyakanmempunyai ciri moralitasyang lunak (soft). Tekad kepadareformasi memang memerlukanikatan batin atau komitmen kepadanilai-nilai budi pekerti luhur kemasyarakatan,yang tidak hanya sebatasperorangan. Dan untuk tegaknyaetika sosial itu, mutlak diperlukankesanggupan setiap pribadianggota masyarakat untuk mampuhidup dengan kesenangan yang tertunda,dengan tidak memperturutkankeinginan diri sendiri yangegoistis dan individualistis. Moraldan etika yang tinggi ini tidak akanterwujud dalam masyarakat yangpara anggotanya selalu menurutikemauan, dan selalu memenuhikeinginan-keinginan pribadi.Tekad reformasi memerlukankehandalan (reliability) dalammasyarakat, kualitas dapat dipercaya(amanah, trustworthiness),dan keterdugaan (predictability).Nilai-nilai ini merupakan faktoryang amat penting bagi tingginyaproduktivitas, karena orang dapatbekerja dengan penuh kepercayaanbahwa ia akan mendapat balasan(reward) bagi pekerjaannya sebagaimanamestinya, tanpa takutdikurangi. Sebaliknya, jika dalammasyarakat tidak terdapat kehandalan,amanah, dan keterdugaan,maka perasaan tidak aman dalambekerja akan selalu membayang,yang pada urutannya akan mengurangimotivasi kerja dan menurunkanproduktivitas.Moralitas yang tinggi selaludimulai dengan ketulusan niatmasing-masing pribadi anggotamasyarakat, dan dikukuhkan olehlembaga pengawasan dan pengimbanganmasyarakat itu juga. Inisemua dilembagakan antara laindalam pemenuhan hak-hak asasi,khususnya hak asasi untuk bebasmenyatakan pendapat, berkumpul,dan berserikat, serta kebebasanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3355


DEMOCRACY PROJECTakademis, dan pers, dalam semangatkepentingan umum dan rasa tanggungjawab.Dengan terwujudnya itu semua,akan terjadi paduan yang kukuhantara moralitas pribadi dan moralitasyang terlembagakan (institutionalizedmorality) sebagai hasilmekanisme pengawasan dan pengimbangan.Ini harus menjadi salahsatu arah pengembangan dalammasyarakat, demi fase reformasiyang lebih lanjut. Dan agaknya,inilah salah satu tantangan kita dimasa depan yang tidak terlalu jauh.TEKNOLOGIPerkembangan teknologi telahmenciptakan kemungkinan bagiperbaikan dalam tingkat hidupsejumlah besar manusia, mengangkatdari penderitaan fisik,membebaskan dari kerja berat danmemperpanjang umur. Seseorangyang lapar, kedinginan, atau sakittidak dapat memiliki dirinya sendiri.Dari segi ini, teknologi merupakanpembebas. Teknologi jugamerupakan tulang punggung masyarakatindustrial. Banyak ahliekonomi berpendapat bahwa teknologimembangkitkan kecerdasan,dan merangsang inisiatif dan kreativitas.Itu adalah pendapat ekonomekonomPrancis, Georges Fourestiedan Lou Armand.Para ekonom itu bahkan berpendapatbahwa kaum pekerja, setelahmengalami perkembangan terusmenerusdari sektor pertanian kesektor industri dengan teknologinyayang maju (dinamakan sektorsektorprimer dan sekunder), selanjutnyaakan berkembang ke sektorketiga (tertier) berupa pelayananpelayanan(services) yang bersifatpribadi. Sebagai contoh, otomatisasi(automation) akan memerlukanhanya sedikit pekerja dan teknisi,tetapi permintaan akan periasrambut, pencuci pakaian dan pelicinannya,pelukis, tukang reparasi,dokter gigi, dokter umum, guru,pegawai-pegawai bank, asuransi,dan sebagainya, akan bertambah.Karena permintaan akan barangbarangkonsumsi tidak dapat tumbuhtanpa batas, maka suatu titikkejenuhan akan segera tercapai, danmanusia akan menuntut lebihbanyak “kebutuhan” di luar bahanmakanan dan alat-alat rumah tangga,berupa hasil-hasil karya seni.Berkat sifat kerja dalam sektor tertierdan berkat penyebaran universalkebudayaan, manusia akan mampusepenuhnya berkembang sebagaiindividu yang bebas. Apalagi industribeserta teknologinya akanmenyumbang bagi perwujudanhubungan-hubungan sosial yanglebih bersahabat menuju kepada keadilandan persamaan sosial. Setidak-tidaknyaitulah yang diharap-3356 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkan menjadi masa depan industridan teknologi.Jika semuanya itu benar, makaindustrialisasi akan memengaruhimanusia dalam suatu nilai yangpositif. Nehru mengatakan bahwasistem kasta (faktor dehumanisasiterkuat di India) mustahil bertahandalam kereta api atau ban berjalandi suatu pabrik. Lenin mengatakanbahwa sosialisme (humanisme) akanterwujud melalui perlistrikan sertaindustri pada umumnya.Tetapi, kita harus menengok kesekeliling kita (dalam arti globalatau dunia) untuk mendapatkanbahwa zaman emas itu rasanyajustru semakin jauh. Apakah sebenarnyayang diberikan olehperadaban industri dan teknologikepada umat manusia pada abadkedua puluh ini? Kota-kota yangberkembang dengan udara yangkotor, usaha-usaha bisnis yang luasserta pembagian-pembagian pemerintahanyang tak kenal pribadi(impersonal), pers, radio, dan televisi,yang mengeksploitasi sentimen-sentimenmanusia yangpaling rendah dan kebutuhankebutuhanpublik yang paling kasar,dan jumlah amat besar danayang dipergunakan untuk membiayaipeperangan yang mengerikan; dimana-mana terdapat penderitapenyakit mental yang menyedihkandan bertambah-tambah, serta terdapatkecenderungan umum mundurnyademokrasi berhadapandengan totalitarianisme dan kediktatoran.Wajah yang menakutkandan mengancam inilah yang disajikanoleh dunia industri, teknologi,dan ilmu pengetahuan kita akhirakhirini.Maka kita berhak untuk bertanya,mengapa justru industrialisasiyang mampu membebaskanmanusia dan mendobrak temboktembokpenghalang di dunia ini,juga menimbulkan keadaan sebaliknya,yaitu alienasi manusia?TEKNOLOGI DALAMPERADABAN ISLAM KLASIKDapat dipastikan adanya merekayang skeptis, dan itu beralasan,berkenaan dengan masalah pandanganIslam dengan teknologi.Apalagi terdapat kenyataan bahwateknologi adalah ciri menonjolzaman modern ini, sehingga asosiasikita setiap kali mendengarperkataan “teknologi” ialah denganzaman mutakhir itu.Tetapi, sebenarnya teknologitidaklah muncul hanya di zamansekarang. Meskipun ia memainkanperan sentral dalam zaman modern,namun teknologi telah ada sejakperadaban manusia (atau sejak“Zaman Sejarah”), terutama sejaktumbuhnya masyarakat kota padabangsa Sumeria sekitar 5.000 tahunEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3357


DEMOCRACY PROJECTyang lalu. Karena itu Hodgson,misalnya, menyatakan kemustahilanmemandang zaman modern sebagaisuatu kesatuan terpisah. Ia tidakdapat diisolasi bahkan dalam asalusulnya,karena ia mensyaratkanadanya jaringan sejarah yang lebihluas, yang pada akhirnya membentuksuatu bagian.Sebagai bagiandari peradabanumat manusia secarakeseluruhan,teknologi dapatditelusuri unsurunsurnyayangberasal dari berbagaibangsa danmasa. Berkenaandengan unsur-unsurnya yang berasaldari bangsa-bangsa Muslim, disini dapat disebutkan beberapafakta seperti penggunaan kata-katapinjaman dari bahasa Arab dalamteknologi kimia modern semisalkata-kata Inggris alambique,alchemy, alcohol, azimuth, elixir,henna, nadir, saffron, dan lain-lain.Telah diketahui bahwa kontakorang-orang Barat dengan duniaTimur melalui berbagai salurantelah membawa ilmu pengetahuandan teknologi Islam khususnya, danTimur umumnya, ke Eropa. DuniaBarat saat itu masih sedemikianterbelakangnya dibanding dengandunia Timur, sehingga hampir apapun yang dibawa dari Timur merupakansentuhan kemajuan bagiBarat. Memang pembicaraan tentangteknologi modern sekarang inicenderung bersifat Eropa-Baratsentris,sehingga tidak jarang terkesankesengajaan, paling tidakkeseganan, untuk dengan jelasmengakui kontribusi bangsa-bangsaTimur. Meskipunbegitu,masih didapatkansinggungansepintas lalu kearah pengakuanitu, seperti antaralain kutipanini:“KerajaanBizantium jugaberperan meneruskan teknologi dariTimur Dekat Islam dan TimurJauh ke Eropa Barat. Rute lain yangmelaluinya teknologi sampai keBarat ialah Spanyol Muslim. Perdagangandengan dunia Islam dandengan Bizantium mengakibatkankontak-kontak dengan India danCina, yang di sana teknologi umumnyalebih maju daripada di Barat.Maka banyak proses dan alat penting,seperti mesin pembuatan kainsutra, pengecoran besi, mesiu,kertas, dan berbagai proses pencetakan,dan tali-temali haluan danburitan untuk kapal-kapal layarboleh jadi telah diteruskan ke Barat….”Umat Islam dituntut untuk mampumengenali kebaikan dan keburukandalam masyarakat, kemudianmemupuk dan memberanikantindakan-tindakan kebaikan,dan pada waktu yangsama mencegah dan menghambattindakan-tindakan keburukan.3358 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKaum Muslim zaman klasik,pramodern, menyadari benar keunggulanmereka dalam hal ilmupengetahuan dan teknologi atasbangsa-bangsa lain. Ibn Taimiyah,misalnya, secara ringkas memberigambaran demikian:“Kaum Muslim mengembangkanberbagai ilmu pengetahuan,baik yang bersifat kenabian (agama)maupun rasional, yang juga pernahdikembangkan oleh umat-umatsebelumnya. Tapi mereka, orangorangMuslim itu, memiliki keunggulandengan ilmu pengetahuanyang tidak dipunyai oleh umatumatyang lain. Ilmu pengetahuanrasional dari umat-umat lain yangsampai ke tangan orang-orangMuslim kemudian dikembangkan,baik pengungkapan maupun isinya,sehingga menjadi lebih baik daripadayang ada pada umat-umat lainitu, kemudian dibersihkan daripatokan-patokan yang palsu, danditambahkan kepadanya unsurkebenaran sehingga orang-orangMuslim itu menjadi lebih ungguldaripada orang-orang lain.”Karena itu, kiranya menjadi jelasbahwa sebagai anggota masyarakatuniversal, umat Islam dan peradabannyasecara historis punyasaham yang cukup penting dalampengembangan teknologi. Kenyataanini dapat dibuat bahan pertimbanganbagi sikap yang tepat orangorangMuslim terhadap teknologipada umumnya, dan teknologimodern pada khususnya.TEKNOLOGI MODERNSegi negatif teknologi modern,setidaknya menurut mereka yangkritis kepadanya, tidak terbataskepada peristiwa spektakuler sepertipenggunaan bom atom. Teknologimodern dengan sendirinya menghasilkantatanan sosial, dengan pranatadan pelembagaannya, yangjuga “teknikalistik” dan “modern”(“modern” dalam arti baru denganimplikasi terputus, jika bukan menyimpang,dari pola yang lazimpada masyarakat manusia selamaribuan tahun). Dalam masyarakatsemacam itulah, timbul sinyalemenbahwa teknologi modern mengakibatkanalienasi, yaitu keadaan seseorangyang “terasing” dari dirinyasendiri dan nilai kepribadiannya,karena ia menjadi tawanan sistemyang melingkarinya dan di mana iahidup, tanpa ia sendiri berdaya berbuatsesuatu apa pun. Ini pun merupakansuatu pandangan pesimistismengenai “kemajuan” dan “modernitas”dan, seperti pandangan pesimistislain di atas, ini pun mempunyaialasan-alasannya sendiriuntuk timbul. Salah satu gambaranpaling baik tentang “alienasi” iniEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3359


DEMOCRACY PROJECTdapat dikutip dari Erich Frommdalam bukunya The Sane Society:“Alienasi sebagaimana kita temukandalam masyarakat modernadalah hampir total; ia meliputihubungan manusia dengan pekerjaannya,dengan benda-bendayang ia konsumsi, dengan negara,dengan sesama manusia, dan dengandirinya sendiri. Manusia telahmenciptakan suatu dunia bendabendabuatan manusia yang tidakpernah ada sebelumnya. Ia telahmembangun suatu mesin sosialyang kompleks untuk mengaturmesin teknik yang didirikannya.Namun, semua kreasi itu berada disamping manusia. Manusia tidakmerasa dirinya sebagai pencipta danpusat, melainkan sebagai budaksuatu Golem (semacam berhalaYahudi), yang dibangun oleh tangannyasendiri. Semakin kuat dangigantik kekuatan yang ia lepaskan,semakin ia merasa tak berdayasebagai seorang manusia. Dia menghadapkandirinya dengan kekuatankekuatannyasendiri yangterkandung dalam benda-bendayang telah ia ciptakan, terasing daridirinya sendiri. Ia dimiliki olehkreasinya sendiri, dan telah kehilanganpemilikan atas dirinya. Iatelah membangun sebuah patunganak sapi emas, dan berkata, ‘Inilahsemua tuhan-tuhanmu yang telahmembawamu keluar dari Mesir.’”Dari semua penjelasan di atas, dandi tengah kontroversi antara strukturalismedan kemauan pribadi, nyatasekali bahwa di samping adanyasemacam determinisme teknologis,faktor “the man behind the gun” ikutmemegang peran amat menentukandalam menjadikan teknologi bermanfaatatau bermudarat. Dan siapa“the man” itu jika bukan hakikat yangdiwujudkan melalui amal-perbuatanyang dilakukan berdasarkan doronganbatinnya? Menurut keimanan Al-Quran, hakikat wujud (mode ofexistence) manusia ialah amalnya(praksis), dan bahwa nilai amalnya ituditentukan oleh kualitas niat ataumotivasi batinnya. Karena itu, tujuanpertama ajaran agama ditujukankepada penanaman iman dalambatin masing-masing orang, dengantuntutan bahwa iman itu menyatakandirinya secara konkretdalam amal perbuatan yang bermoral.Iman yang mendalam, tulus,dan bersifat pribadi (personal) itumendasari komitmen orang bersangkutandalam amal perbuatannya,kemudian amal perbuatan itusendiri diwujudkan dalam kontekshubungan antarpribadi anggotamasyarakat, jadi bersifat sosial danberwatak kemanusiaan. Dua sisipandangan hidup ini dilambangkandalam shalat: takbîrat al-ihrâm,yaitu takbir pembukaan, melambangkanhubungan personal3360 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTseseorang dengan Tuhan, dan taslîmatau ucapan salam yang mengakhirishalat itu melambangkan hubunganberdasarkan kemauan baik (harapansama-sama sejahtera dan bahagia)orang tersebut dengan masyarakatsekitarnya.Namun, tidaklah berarti denganmengatakan begitu persoalan telahterselesaikan semua. Masih tetapada pertanyaan, yaitu “iman” yangbagaimana yang dapat menyelamatkanmanusia itu? Jawabnyatentu ialah iman yang murni kepadaTuhan Yang Maha Esa, yaitutawhîd. Dan sampai di sini punmasih tersisa pertanyaan, “tawhîd”yang mana? Mengingat yang mengakuber-tawhîd sedemikian banyaknya,tanpa seorang pun dari merekamenerima tuduhan bahwa ia sebenarnyatidak ber-tawhîd. Ini berartikita masih tetap harus memeriksapengertian kita tentang tawhîditu dan terus menerus berusahakeras (mujâhadah) menangkapmakna pesan sebenarnya Kitab Sucimengenai hal itu.Sebagai kesimpulan, teknologimodern adalah suatu keharusan,dan kita memerlukannya untukmeningkatkan harkat dan martabatkemanusiaan kita melalui pemberantasankemiskinan nasionalyang harus dilanjutkan denganpelaksanaan cita-cita keadilan sosial.Tetapi, pada waktu yang sama, kitatidak dapat menutup mata darikenyataan bahwa teknologi modern,berdasarkan pengalaman bangsabangsalain yang telah terlebihdahulu memilikinya, justru dapatberkarakter “kontra-produktif ”,yaitu menghapuskan harkat danmartabat kemanusiaan itu sendiri.Karena watak teknologi modernselalu berdampak mondial, meliputiseluruh dunia dan mencakupsekalian umat manusia, akibatburuknya di suatu tempat akanjuga dirasakan dan ditanggung olehtempat-tempat lain di seluruh mukabumi sebagaimana hal itu telahterbukti dengan nyata. Oleh karenaitu, kita tidak mungkin begitu sajamelepaskan diri dari tanggungjawab ikut berusaha mengatasimemikirkan dan memahami masalahnya,betapapun kita sendirisebenarnya secara teknologis masihterbelakang. Apalagi iman kitamengajarkan tentang kesatuan umatmanusia.TEKS DANKEPENTINGAN UMUMFiqih sangat erat berkaitandengan syariat, jika bukannyamalah identik (seperti menurutpengertian kebanyakan orang).Ahmad Zaki Yamani, dalam sebuahrisalahnya yang terkenal, memperjelaspersoalan syariat itu dalamkaitannya dengan hasil karya paraEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3361


DEMOCRACY PROJECTulama terdahulu yang secara keseluruhannyabiasanya dipandangsebagai korpus hukum Islam. Perhatikanlahbagaimana Yamani menegaskan,hasil pemikiran (“fiqih”dalam arti asalnya) para ulama dalamkitab-kitab itu baginya tidaklahmengikat, karena pemikiran itutidak lepas dari tuntutan zamandan tempat yang lebih spesifik,yang belum tentu cocok dengantuntutan zaman kita sekarang.Bagi Yamani, prinsip publicinterest atau kepentingan umumadalah sangat fundamental. Berkaitandengan prinsip ini, denganmerujuk kepada kitab Tabaqat Al-Hanâbilah karya Ibn Rajab, Yamanimengutip, dengan implikasi sebuahdukungan, pendapat yang ekstremdari Imam Al-Tuffi yang diduga darimazhab Hanbali (tapi juga adayang menduganya bermazhabSyi‘ah), yang mengatakan bahwakepentingan umum mengatasi danmendahului ketentuan tekstual, sekalipundari Al-Quran dan Sunnah.Maka jika terdapat pertentanganpertimbangan kepentingan umumdi satu pihak, dan ketentuan tekstualatau nash di pihak lain, Al-Tuffi berpendapat bahwa kepentinganumum itu harus dimenangkan,betapapun absahnya sebuahnash. Ia berpandangan bahwakepentingan umum itulah yangmenjadi maksud dan tujuan Mahahakim(Allah), sedangkan ketentuantekstual yang diwahyukan dansumber-sumber lainnya hanyalahperantara untuk mencapai tujuanitu, dan tujuan harus selalu mendahuluiperantara atau cara.Lebih jauh, Yamani mengkritiksebagian kaum Orientalis yang tidakmemahami syariat dan mencampuradukkandua unsurnya yang berbedanamun tidak terpisah, yaituhukum-hukum keagamaan (ibadah)dan hukum-hukum kegiatan manusiadalam hidup keduniaan(muamalat).TELADAN PENGORBANANYANG AGUNGSalah satu kebenaran pokokdalam kehidupan adalah bahwasetiap keberhasilan senantiasamenuntut semangat pengorbanan.Tanpa semangat itu, keberhasilanatau kesuksesan adalah mustahil.Orang Inggris bilang, “There is nosuch as thing as free lunch” (“Tidakada itu makan siang gratis!”). Begituagung dan mulianya semangatpengorbanan itu, sehingga nilaikebalikannya pun berbandinglurus: betapa hinanya hidup tanpasemangat pengorbanan dan solidaritassosial. Yaitu, hidup egoistisdan mementingkan diri sendiri.Semangat berkorban yang setinggi-tingginyadan setulus-3362 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtulusnya telah dicontohkan olehNabi Ibrahim a.s. Yaitu ketika diadiperintahkan untuk mengurbankanputranya tercinta, Isma‘il.Padahal Isma‘il itu dianugerahkanTuhan kepada Ibrahim ketika iatelah mencapai usia lanjut, dantelah lama sekali mendambakan keturunan.Namun, demi perkenan danridla Allah, dan demi kebahagiaanyang abadi, ayah dan anak itu tundukdan patuh. Ibrahim berdoa, “YaTuhan, anugerahkanlahkepadaku(seorang anak)yang akan termasukorang-orangyang saleh.” MakaKami (Tuhan)sampaikan kepadanyakabar gembira,dengan seoranganak yangsantun. Dan ketikadia, Isma‘il, telah mencapai usiauntuk bekerja bersamanya, Ibrahimberkata kepadanya, “Wahai Anakku,sesungguhnya aku telah melihatdalam tidurku bahwa aku mengurbankanengkau. Maka pikirkanlah,bagaimana pendapatmu?” Dia,Isma‘il, menjawab, “Wahai Bapakku,laksanakannlah apa yang telah diperintahkankepadamu itu, danengkau akan mendapati diriku insyaAllah termasuk mereka yang tabah.”Maka ketika mereka berdua, Ibrahimdan Isma‘il, itu telah pasrah, dantatkala Ibrahim merebahkan Isma‘ilpada wajahnya (untuk dikurbankan),Kami (Tuhan) berseru, “WahaiIbrahim, engkau sungguh telahmembenarkan mimpimu!” BegitulahKami (Tuhan) membalas orangorangyang baik. Sungguh kejadianitu adalah ujian yang nyata (bagiIbrahim). Dan dia, Isma‘il, punKami tebus dengan seekor dombayang besar, dan Kami tinggalkanlahpada Isma‘il itu (percontohan) untukorang-orangyang datang kemudian.Selamatsejahteraatas Ibrahim.Dan begitulahKami (Tuhan)membalas kebaikanorangorangyang berbuatbaik. SesungguhnyaIbrahimitu termasuk kalangan hambahamba-Kuyang beriman sepenuh hati(Q., 37: 102-111).Begitulah rekaman dalam KitabAllah tentang kisah dua insan, ayahdan anak, yang amat mengharukan;tentang dua hamba-Nya yang saleh,dua orang rasul yang kelak menjaditeladan bagi umat manusia tentangbagaimana menaati perintahTuhan.Membaca kisah yang menyentuhhati itu, tentu timbul pertanyaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3363


DEMOCRACY PROJECTdalam diri kita: Mengapa NabiIbrahim tega atau sampai hatibertindak mengurbankan seorangbocah, putranya sendiri, yang telahlama didambakan, dan hanya diperolehsetelah berusia cukuplanjut?Mengapa pula Isma‘il, si bocah,sang putra, dengan penuh pasrahkepada Allah menyerahkan dirinyakepada ayahnya untuk dikurbankan?Tidak lain karena Ibrahim danIsma‘il menyadari bahwa hidup initidak mempunyai arti apa-apakecuali jika mempunyai makna dantujuan. Karena mereka percayabahwa di dalam semangat berkurbanitulah makna dan tujuanhidup ini mereka temukan. Sertamenginsafi bahwa makna dan tujuanhidup yang benar ada dalamridla Allah.Ridla Allah itulah yang jugamenjadi tujuan hidup kita. Sebabdalam ridla atau perkenan Tuhanitulah kita akan merasakan kebahagiaansejati, kebahagiaan yangkekal abadi. Maka seperti dikatakankaum sufi, “Ya Tuhan, Engkaulahtujuanku, dan ridla-Mulah yangkucari.”Ibrahim dan Isma‘il menujuTuhan, dan mereka temukan Tuhandalam perintahnya untuk berkurban.Mereka mencari ridla danperkenan itu dalam semangat berkurban.Sebab sekalipun tidakterjadi Ibrahim mengurbankanIsmail—karena telah diganti denganbinatang sembelihan yangbesar, namun baik Ibrahim yangmelaksanakan kurban dan Isma‘ilyang menjadi kurban telah memperlihatkandengan sebaik-baiknyabahwa mereka memiliki semangatberkurban yang tinggi.TENTARA DAN DEMOKRASITerdapat pendapat yang cukupumum di kalangan masyarakat luasmengenai tentara dan demokrasi.Pendapat itu, seperti telah kitaketahui bersama, terbagi antarayang optimis dan pesimis. Yangoptimis mengatakan bahwa Tentaradapat, dan harus, memainkanperannya sendiri dalam usahabersama menumbuhkan demokrasi.Dan yang pesimis mengatakansebaliknya, yaitu bahwa tidakmungkin Tentara sebagai kekuatanmiliter memiliki komitmen yangsejati pada nilai-nilai demokrasi.Pendapat ini dikaitkan denganpremis dasar bahwa “militerisme”dengan sendirinya bertentangandengan demokrasi. Tapi mungkinpersoalannya harus dilihat daribeberapa sudut yang khas suatumasyarakat atau negara. Misalnya,untuk Indonesia, sudah biasa diajukanargumen bahwa kekuasaanmiliter di sini mempunyai latarbelakang sejarah yang khusus ber-3364 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkenaan dengan proses-proses kelahirannyaselaku tentara rakyat.Dari sudut pandang ini, tentaratidak lain adalah penumbuhan danpengembangan lebih ianjut daribadan yang menghimpun parapejuang kemerdekaan yang “kebetulan”bersenjata, mendampingipara pejuang kemerdekaan lainnyayang tidak bersejata.Mungkin di sini tidak lagiterlalu relevanuntuk memperdebatkanabsahtidaknyapandangantersebut.Yang lebih relevan,mengingathal-hal yang sudah“given “tentangTentara RI,adalah bagaimanakahkiranya peranpositif tentaradalam usaha bersamamewujudkan demokrasi dimasa depan. Agaknya peran ituberpusat pada tiga hal berikut ini.Pertama, demokrasi tidak mungkintanpa adanya prinsip-prinsipyang dipraanggapkan sebagai dengansendirinya benar (preasumedtruth) dan diterima oleh semua warganegara. Dalam hal negara kita,prinsip-prinsip itu ialah Pancasiiadan makna UUD 45. (Sebagai perbandingan,Amerika Serikat. misalnya,mendasarkan seluruh konsepdan kiprah demokrasinya atasprinsip-prinsip yang terkandungdalam dokumen Deklarasi Kemerdekaandan Konstitusi.) Semuaprinsip itu melandasi konsep Keamerikaan(“Americanism”). Makaperan Tentara dalam demokrasi,sesuai dengan doktrinnya sendiri,ialah mempertahankan preasumedtruth” itu dan mengembangkannyasebagai titik tolak kiprah demokrasi.Kedua, demokrasitidakmungkin tanpastabilitas dankeamanan. Berkenaandenganini, sudah sejakawal tahun 60-an, Bung Hatta,seorang tokohyang dipandang(Q., 11: 105-108) sebagai “hatinurani” bangsa,memperingatkankepada mereka yang bersangkutanbahwa demokrasi yang dilaksanakansecara tidak bertanggungjawab sehingga menimbulkan situasichaos akan mengundang lawandemokrasi itu sendiri. Sebab situasichaos akan memberi pembenaranbagi tampilnya seorang kuat (strongman) yang akan mengatasi kekacauandengan bertindak sebagaidiktator, tiran, atau malah fasis.Maka Tentara jelas sekali akanmembantu pengembangan demo-Pada hari ketika ajal itu tiba, tidakseorang pun berbicara kecualidengan izin-Nya, sebagian darimereka itu sengsara (syaqî) dansebagian lagi bahagia (sa‘îd) ....Adapun mereka yang diberi sa‘âdah(kebahagiaan), maka beradadi surga, kekal di dalamnya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3365


DEMOCRACY PROJECTkrasi jika tetap mampu menjaga stabilitasdan keamanan. Tetapi dengansendirinya hal itu harus dilakukansedemikian rupa sehinggaserasi dan seiring dengan pelaksanaannilai-nilai demokrasi itu sendiri,yang intinya ada dalam pelaksanaankebebasan-kebebasan asasi, yaitukebebasan menyatakan pendapat,berkumpul dan berserikat, selainpenghormatan pada hak-hak asasipribadi semua warga negara.Lebih jauh, di mana pun stabilitasdan keamanan adalah prasyaratbagi pembangunan yang lestaridan lancar menuju kemakmuran.Demokrasi tidak mungkinberjalan dengan baik dan membawakebaikan jika masyarakat berada dibawah garis kemiskinan. EksperimenIndia dengan demokrasi,sekalipun cukup mengagumkan,menunjukkan bahwa demokrasi disana sering “tenggelam” oleh efekefeknegatif kemiskinan. Karena itu,untuk demokrasi, Tentara berperanmelanjutkan tugas “tradisional”-nya, yaitu menjaga kelestarianpembangunan nasional atas dasarstabilitas dan keamanan. (Tentangkorelasi tingkat tertentu kemakmurandengan demokrasi dibuktikanoleh kecenderungan yang cukupumum negara-negara industri baruuntuk semakin menuju pada tatanansosial-politik yang demokratis,seperti gejala Korea Selatan danTaiwan.)Ketiga, para anggota tentarasendiri harus benar-benar menghayatidemokrasi sebagai “carahidup” (way of life). Tanpa penghayatanseperti itu maka usahamenegakkan demokrasi akan menjadipalsu, seperti patung tanpanyawa. Di mana-mana, termasuk dinegeri kita, sering eksperimendemokratis dan perjuangannyaterhalang oleh mereka yang mengaku“demokrat”, namun tidak menunjukkansikap pribadi yang demokrasi,karena gagal meyakini danmempraktikkan demokrasi itu sebagai“way of life”. Misalnya, adalahsuatu ironi, bahkan contradictiointerminus, bahwa seseorang, atasnama demokrasi, memaksakanpendapat dan kehendaknya sendiri.Jelas sekali bahwa hal itu terjadikarena dominannya unsur vestedinterest orang atau kelompok yangbersangkutan.TENTERAMSurga itu intinya ialah ketenteramanyang dalam. Dalam ketenteramanitu, terselip maknadamai atau salam. Maka ada ucapansalam dari Tuhan, Salam! Sebuahfirman (sapaan) dari Tuhan MahaPengasih (Q., 36: 58). Ketenteramanyang kita peroleh dengan ingatkepada Allah adalah ketenteramanyang dirasakan setiap kali kita3366 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberhasil kembali ke asal. Kita semuarindu kepada asal kita, seperti anakyang rindu kepada ibunya. Setiaphari kita ingin pulang. Pulang itubukan peristiwa lahiri (jasmani)tetapi peristiwa batini (nafsani).Karena itu, biarpun rumah kitagubuk, kalau kita bingung tidakbisa pulang, kemudian ditampungorang untuk tidur di rumah yangsangat mewah, kita tidak merasabahagia. Pulang bukan persoalanrumah yang mewah, hidangan yanglezat, tetapi persoalan kembali kerumah. Pulang termasuk dalamkawasan psikologi. Maka Rasulullahbersabda, baytî jannatî, artinya,rumahku adalah surgaku. Atau homesweet home, kata orang Inggris.Mengapa kalau pulang kitamerasa bahagia meskipun rumahkita sangat sederhana. Mengapatidak bisa diganti oleh tampunganorang yang baik hati untuk tinggaldi rumahnya yang mewah? Karenapulang adalah bentuk kembali keasal. Semua keberhasilan kembali keasal akan menimbulkan ketenteraman.Maka asal dari asal kitaadalah Allah Swt. Kalau kita bisakembali pada Allah Swt., makaakan memperoleh kebahagiaanyang luar biasa dan tak terlukiskan,karena sifatnya yang ruhani.TEOFANIKDalam pengalaman pribadi, kitasering menemukan hal-hal yangkita istilahkan sebagai the meaningof life, the purpose of life, dan masalahketenteraman batin. Karena itu,benar anggapan bahwa semuapengalaman pribadi itu autentikuntuk yang bersangkutan. Artinyameskipun kita bisa menarik pelajarandari pengalaman-pengalamanpribadi orang lain, kita tidak bisameminta atau berbagi untuk memilikipengalaman-pengalamantersebut.Mengenai pengalaman pribadilewat mimpi, kita bisa belajar darisurat Yûsuf dalam Al-Quran. Dalamsurat Yûsuf ini ada mimpi yangdiindikasikan sebagai “mimpi kosong”yang dalam bahasa kita seringdisebut sebagai “bunganya tidur”.Karena itu, bila dalam tidur kitabermimpi, kita tidak harus benarbenarmemerhatikan mimpi-mimpitersebut, jangan-jangan itu hanyausaha setan untuk memengaruhikita. Memang untuk orang-orangtertentu, seperti para nabi danrasul—karena mereka terlindungidari kesalahan—setiap bermimpiberarti benar (al-ru’yâ al-shâdiqah),bahkan harus ditafsirkan sesuaidengan jalannya mimpi tersebut.Artinya kalau dalam mimpi itumenerima perintah, harus ditafsirkansebagai perintah dari Allah Swt.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3367


DEMOCRACY PROJECTContoh yang paling dramatisadalah mimpinya Nabi Ibrahim a.s.yang dalam mimpinya itu Ibrahimdiperintah oleh Allah untuk menyembelihputranya, Isma‘il. Denganpenuh keikhlasan dan tanggungjawab, perintah tersebutdilaksanakan oleh kedua kekasihAllah itu (Ibrahim dan Isma‘il).Kemudian dengan kemurahanAllah, Isma‘il yang siap disembelihitu segera diganti oleh Allah dengandomba besar. Kisah penuh nasihatdan teladan ini disajikan denganbegitu mengharukan dalam Al-Quran surat ke-37 (Al-Shâffât),ayat 102. Kisah inilah yang kemudianmenghasilkan suatu ritusnapak-tilas dan commemorative,artinya memperingati peristiwamasa lalu, yaitu dalam bentukibadah haji. Jadi, haji itu adalahritus napak-tilas masa lalu yangmenyangkut Nabi Ibrahim, putranya,Isma‘il, dan istrinya, SitiHajar.Memang, ada kemungkinanmimpi kita itu benar dan bisamenjadi kenyataan. Rasulullah Saw.sendiri pernah berpesan. “Setiapkamu itu mempunyai isyarat-isyarat.Tangkaplah semaksimal mungkinisyarat-isyarat itu. Dan setiap kamujuga mempunyai nihâyah (penghabisan,the end).” Maka, bisa sajaseseorang itu bermimpi mengenaisesuatu yang berkenaan dengantanda-tanda nihâyah-nya, yangmenyadarkan bahwa kematiannyasudah dekat. Tentunya hal ini seizinAllah, untuk menunjukkan kebesarandan kemurahan-Nya. Tinggalkita, bisakah menangkap isyaratisyaratmimpi tersebut dan memanfaatkannyasebagai langkahintrospeksi, sehingga bisa mengisisisa hidup dengan amal saleh.Namun demikian, tidak ada satupun dari umat manusia yang mengetahuikapan akan mati. Al-Quran dengan tegas menyatakan:Dan tidak seorang pun yangdapat mengetahui (dengan pasti) apayang akan dia peroleh besok. Dantiada seorang pun mengetahui dibumi mana dia akan mati (Q., 31:34)Nabi Muhammad Saw. sendiritidak tahu kapan beliau bakal wafat.Memang ada isyarat-isyarat ketikaNabi hendak meninggal, namuntidak semua Sahabatnya sanggupmenangkapnya. Sahabat seperti AbuBakar sanggup menangkapnyasehingga menjadi sedih. Salah satuisyarat tersebut adalah ketika RasulullahSaw. menerima ayat:Pada hari ini telah Kusempurnakanuntukmu agamamu, dan telahKulengkapkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridlai Islam menjadiagamamu (Q., 5: 3).3368 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSecara impilsit ayat ini memberiisyarat bahwa tugas Rasulullahdalam menyampaikan risalah secaralangsung sudah mendekati masamasaakhir. Nah, ketika ayat yangmenyatakan bahwa ajaran yangdibawa Nabi ini telah sempurna,maka para Sahabat gembira menerimanya.Mereka merasa senangkarena ajaran Islam sudah lengkap.Tetapi justru lain bagi Abu Bakar.Mendengar ayat yang menyatakanbahwa ajaran Islam itu telah sempurnaAbu Bakar malah menangis.Abu Bakar menangkap bahwa bilarisalah atau tugas suci Nabi sudahlengkap dan sempurna, maka ituberarti isyarat bahwa Nabi sudahmendekati ajalnya. Isyarat semacaminilah yang disebut dengan ma‘âlim,bentuk plural dari ma‘lam.Kalau kita ibaratkan, isyaratisyaratsemacam itu adalah semacamrambu-rambu lalu lintas,atau marka jalan. Kita semua sebenarnyamemiliki isyarat-isyaratsemacam itu. Bagi mereka yangmempunyai jiwa yang bersih sekali,ma‘âlim itu akan terbaca denganjelas. Semua pengalaman hidupnyaakan penuh dengan ma‘âlim. OrangJawa bilang, orang-orang semacamini weruh sakdurunging winarah(tahu sebelum kejadian), meskipunsebenarnya tidak. Kemampuanmereka tebatas hanya untuk menangkaptanda-tanda itu, termasuktanda-tanda lewat mimpi yangsedang kita bicarakan, atau bisajuga lewat pengalaman-pengalamanpribadi lainnya. Ini yang disebutdalam peristilahan teologi, ataubahasa Barat—bukan berarti Kristen—sebagai“teofanik”.“TEOLOGI PEMBEBASAN”Dampak dari ikrar dua kalimatsyahadat sangat besar bagi peradaban(Islam). Hampir semua ahli sosiologiagama dan pengkaji riwayatilmu pengetahuan mempunyaikesimpulan bahwa orang Islam,karena pandangannya bahwa alamini terbuka (tidak sakral), menjadiperintis ilmu pengetahuan. Belakangan,dalam dua abad terakhirini, rintisan orang-orang Islam itudilanjutkan oleh Barat. Bagi umatIslam, konsep Lâ ilâha illallâh itumenjadi semacam “teologi pembebasan”.Namun, tentu saja kitaharus berhati-hati menggunakanistilah yang terakhir ini, sebab“teologi pembebasan” yang biasa diasosiasikandengan Amerika Latinidentik dengan Marxisme. Ketikatidak lagi melihat jalan lain untukmembebaskan rakyat Amerika Latindari penindasan, para pastur danpendeta di sana lalu membuatinterpretasi Marxis terhadap ajaranajaranKristen, terutama Katolik.Inilah yang disebut teologi pembebasan.Karena itu pula, salah satuEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3369


DEMOCRACY PROJECTunsur kekatolikan adalah penguasaanGereja atas tanah-tanah.Dalam Islam, pembebasan dimulaidari konsep Lâ ilâha illallâh,yaitu bahwa untuk menjadi orangyang benar, kita harus lebih dulumembebaskan diri dari kecenderunganuntuk menyucikan setiapobjek di depan kita; bahwa semuaitu tidak suci, dalam arti tidak tabudan tertutup, dan karena itu tidakboleh diletakkan lebih tinggi daripadadiri kita sendiri. Di sini kitaharus benar-benar hati-hati, sebabproblem manusia bukanlah tidakpercaya kepada tuhan, tetapi percayakepada tuhan yang salah ataupercaya kepada tuhan secara salah.Begitu dilahirkan ke duniamanusia membawa kecenderunganuntuk menyembah. Karena itu,tidak satu pun komunitas manusiadi muka bumi ini yang tidakmempunyai objek sesembahansama sekali. Sejak sebelum lahirmanusia sudah terikat suatu perjanjianyang disebut “perjanjianprimordial”. Dalam Al-Qurandigambarkan bahwa ketika masih dialam ruhani, manusia dipanggiloleh Allah untuk dimintai persaksian,“Bukankah Aku Tuhanmu?”Mereka menjawab, “Ya! Kami bersaksi!,”(Q., 7: 172). Manusia punterikat oleh perjanjian itu. Hanyasaja, karena perjanjian itu terjadi dialam ruhani, maka ia tidak munculdalam alam sehari-hari. Di sinilahpenting mengetahui bahwa dirimanusia itu terbagi dalam tigasatuan, yaitu jasmani, nafsani, danruhani. Jasmani ialah jasad manusia,nafsani ialah psikologi ataujiwanya, dan ruhani ialah sukmanya.Perjanjian primordial terjadipada yang terakhir dan, karena itu,tidak terasakan di alam sehari-hari.TEORI EVOLUSICHARLES DARWINHentakan terakhir kontroversiyang membicarakan teori evolusidari sudut pandangan agama munculkarena pernyataan Paus YohannesPaulus II beberapa tahunlalu, bahwa Gereja Katolik dapatmenerima dan membenarkan teorievolusi yang dirintis Charles Darwin.Pernyataan Paus ini mengejutkandan melegakan sekaligus.Mengejutkan, karena selama iniGereja Katolik dikenal dalam opinipublik menentang teori evolusikarena dipandang tidak sejalandengan Alkitab. Melegakan, karenadampak dari pernyataan tersebutakan membebaskan banyak ilmuwandari stigma antiagama, padahalbanyak dari mereka yang menganutteori evolusi ini adalah ilmuwanyang saleh. Di Amerika Serikat,mungkin dampak positif tersebutakan lebih-lebih terasa karena parailmuwan “evolusionis” sekarang3370 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpunya “amunisi” menghadapi kaumagamawan fundamentalis yangmenganut paham “kreasionis”.Konon di dunia Kristen Baratada empat pemikir yang dinilaipaling kontroversial dan telahmenggoncangkan iman. SelainCharles Darwin, tiga lainnya ialah,Adams Smith,Karl Marx, danSigmund Freud.Adams Smith dikatakantelahmendorong umatmanusia menujukapitalisme yangzalim dan tidakberperikemanusiaan.Karl Marx dianggapmelahirkankomunisme yang anti Tuhan.Sigmund Freud merendahkan martabatmanusia, karena menganggapmanusia tidak lebih dari binatangyang dikuasai nafsu-nafsu rendah.Sedangkan Charles Darwin meniadakanperan Tuhan selaku Penciptamanusia yang dituturkan dalamKitab Kejadian. Semua “pemikiranantiagama” tersebut seringdianggap oleh mereka yang ateismisalnya Julian Huxley—seoranghumanis sekular—merupakan dukunganbagi ide perlunya “agamatanpa wahyu” seperti yang ia cobaprovokasikan, tetapi gagal!Bagi mereka yang mendukungnya,teori evolusi adalah suatu jenisilmu pengetahuan yang “objektif”dan “bebas nilai”. Tapi bagi merekayang menentangnya, teori ituadalah ideologi yang subjektif dantertutup, paling-paling hanyalahsebuah “ilmu palsu” (pseudo science).Karena itu penolakan mereka jugabersifat tertutup, dengan pelaknatannyasebagaiantiagama. Tapidengan adanyapernyataanPaus di atas,maka kini menjadijelas bahwateori evolusi dapatbermanfaatuntuk perkembanganiman,sama dengan ilmupengetahuan lainnya yangsekarang sudah wajar.Meskipun kenyataannya teorievolusi itu memang ilmu pengetahuanyang relatif saja kebenarannya,sejarah mencatat adanya perlawanankaum agamawan kepadanya,sama dengan catatan sejarahtentang perlawanan agama kepadajenis-jenis ilmu pengetahuan yanglain, walaupun tidak semua agamamenentang ilmu pengetahuan.Menurut Karen Armstrong,sebenarnya ilmu pengetahuan dipandangmengganggu iman hanyadi kalangan tertentu Kristen Baratsaja, misalnya kaum fundamentalis.Ini tentu mengesankan keanehan,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3371


DEMOCRACY PROJECTkarena ilmu pengetahuan modernjustru berkembang pesat di sana,dan kemudian menyebar ke seluruhdunia. Rupanya, mereka seringmerasa terancam oleh ilmu pengetahuankarena mereka punya kecenderungankuat untuk menafsirkanKitab Suci secara harfiah. Tapisebagian besar kaum Kristen padadasarnya mampu menyesuaikan diridengan perkembangan baru ilmupengetahuan, dan memberinyarespons yang positif.Di kalangan Kristen Timur(Ortodoks Yunani), Yahudi danIslam, yang kesemuanya tidakmenafsirkan bunyi Kitab Sucimereka secara harfiah, melainkanmemberi tafsiran metaforis ataualegoris, ilmu pengetahuan danfalsafah lebih dapat diakomodasi,sekalipun akhirnya banyak yangditinggalkan juga. Karena itu dikalangan mereka, ilmu pengetahuansedikit saja dipandang sebagaiancaman terhadap iman. KataKaren Armstrong, “Ilmu pengetahuantelah dirasakan mengancamhanya oleh mereka dari kalangankaum Kristen Barat yang telahterbiasa membaca Kitab Suci secaraharfiah dan menafsirkan doktrindoktrinseolah-olah semuanya itumerupakan fakta objektif. Parailmuwan dan failasuf yang tidakmenemukan ruang untuk Tuhandalam sistem mereka biasanyamerujuk kepada ide tentang Tuhansebagai Penyebab Pertama, suatupaham yang nantinya ditinggalkanoleh kaum Yahudi, Muslim, danKristen Ortodoks Yunani di abadpertengahan. Walaupun begitu, adasejumlah penting orang-orangKristen yang segera melihat bahwatemuan-temuan Darwin sama sekalitidak fatal kepada ide tentangTuhan. Pada dasarnya, agamaKristen [dewasa ini] telah mampumenyesuaikan diri kepada teorievolusi; kaum Yahudi dan Muslimtidak pernah secara serius tergangguoleh temuan-temuan ilmiah tentangasal usul kehidupan.”Sebetulnya sikap kaum Muslimterhadap ilmu pengetahuan tidaklahsama dan tunggal. Sekalipun memangbenar bahwa umat Islamsecara keseluruhan, seperti diperhatikanoleh Karen Armstrongtadi, tidak antiilmu pengetahuan,bahkan menggunakannya untukmenguatkan iman kepada Tuhan,namun terdapat juga kelompokkelompokIslam eksentrik yangmenentangnya. Lebih-lebih dizaman mutakhir ini, ketika umatIslam banyak dinilai telah mengalami“polusi” dalam memahamiagamanya dan menyimpang jauhdari sumbernya (sehingga adaseruan kembali kepada Kitab Sucidan Sunnah Nabi), justru banyakterdengar suara aneh yang menentangsuatu temuan atau perkembanganilmu pengetahuan.3372 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSikap eksentrik itu misalnya, adayang menghukum sebagai kafirmereka yang percaya bahwa manusiatelah menjejakkan kakinya dirembulan. Dan cerita anekdotal dariArab Saudi yang menuturkan bagaimanadahulu para ulama mengharamkantelepon karena bagimereka merupakan pekerjaan setan(ada suara tetapi tidak tampak yangberbicara, seperti makhluk halus!).Sekalipun mereka sedikit sekali(dalam bahasa Arab diledek sebagaisyirdzimah qalîlah—golongan eksentrikyang kecil), namun karenasatu-dua orang dari mereka dianggapberwenang dalam pengetahuanagama—disebut “‘ulama’,”“Syaykh” atau “kiai”—maka suaramereka bergaung nyaring dalammasyarakat Muslim. Jadi, merekatidak dapat diabaikan begitu saja.Sebetulnya di zaman moderninipun sikap menentang ilmupengetahuan tidak pernah menjadipandangan, apalagi gerakan keagamaanyang serius termasukterhadap teori evolusi Darwin. Paraulama Islam boleh dikata tidakpernah mempersoalkannya. Inidisebabkan, seperti dikatakanArmstrong di atas, bahwa sekalipunAl-Quran dengan jelas menyebutkanalam raya ini sebagai ciptaanTuhan, namun tidak ada keterangandetail, sedetail keterangan dalamKitab Kejadian tentang bagaimanaterjadinya penciptaan itu. Keterangan-keterangandalam Al-Quranselalu bersifat garis besar, sehinggaselalu membuka kemungkinantafsiran yang beraneka ragam, yangmenjadikan ilmu tafsir lambanglambangatau semiotika menjadisangat relevan.Ilmu pengetahuan—sepanjangia memang benar-benar ilmupengetahuan dan tidak sepertiMarxisme yang diklaim sebagai “sosialismeilmiah” padahal sebenarnyasebuah ideologi—tidaklah bertentangandengan agama, sejauhdoktrin-doktrin agama tidak diartikansecara harfiah, melainkandidekati secara semiotik sebagaiâyât, pertanda atau sistem perlambangan(symbolic system). Dengandemikian, tidak ada masalahantara agama dan ilmu pengetahuan;malah yang terjadi justrusebaliknya, agama mendorongumat beragama untuk terus mengeksplorasiilmu pengetahuan, karenadalam ilmu pengetahuan itu ada“tanda dari Tuhan” (the sign of God),yang ada dalam Al-Quran disebutsebagai âyât.TEORI HUKUM PEREDARANIBN KHALDUNSalah satu makna dari Al-Quranadalah bacaan. Hal ini mengindikasikanbahwa Islam menempatkanetos membaca pada tingkatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3373


DEMOCRACY PROJECTyang tinggi. Karena itu, tidakmengherankan kalau para ahlisejarah dunia selalu mengatakanbahwa Islam selalu membawa literacy,melek huruf, ke mana pun iapergi. Penyebutan kaum santri bagiorang Islam di Jawa adalah dalampengertian ini—santri berasal darikata sastri yang berarti mengertibaca-tulis.Orang-orang Islam sekarang,banyak sekali yang bangga terhadapwarisan-warisan ilmiahnya. Tetapisayangnya, kebanggaan itu tidakdibarengi dengan etos membacawarisan-warisan tersebut. Makatidak mengherankan ketika padasebuah seminar tentang seorangimam dalam fiqih ternyata parapembicaranya tidak mengetahuisiapa tokoh tersebut, baik mengenaitempat kelahirannya maupun tempatbelajarnya. Mereka hanya tahubahwa imam tersebut pada usiaenam tahun sudah hafal Al-Quran.Hal ini disebabkan, mereka hanyamembaca ajaran atau kitab-kitabnya,tetapi tidak membaca hal-halyang berkenaan dengan sejarahnya.Padahal Al-Quran sangat kuatmemerintahkan kita supaya mempelajarisejarah.Ibn Khaldun adalah orang yangdiakui seluruh dunia sebagai failasufsejarah yang pertama. Sampaisampaiseorang Arnold Toynbeeberkata bahwa dengan membacaIbn Khaldun dan mengetahui jalanpikirannya, maka menyejajarkanAristoteles, Plato, dan sebagainyadengan Ibn Khaldun adalah halyang tidak pantas. Karena itu kitamesti membaca bukunya.Dalam Muqaddimah Ibn Khaldun,nama Indonesia tidak disebutkarena memang pada saat itu belumdikenal. Kalau pun ada, literaturklasik menyebut Nusantara denganJawa atau Jawi yang mencakupMalaysia, Filipina, Thailand, dansebagainya. Artinya istilah Jawaatau Jawi jangan diartikan sebagaipulau Jawa, tetapi adalah seluruhdaerah Nusantara.Ibn Khaldun tampil pada abadke-14, padahal di Indonesia masihsedikit sekali Islamnya. Aceh mungkinsudah mulai kenal Islam tetapidaerah lain belum ada. Perjalanansejarah sampai abad ke-14 ini diwarnaibanyak kejadian. Pada awalabad ke-8 khalifah Al-Walid ibn‘Abd Al-Malik melalui panglimanyaThariq ibn Ziyad berhasil menaklukkanSpanyol, dan melaluiMuhammad Ibn Abd Al-Kasemberhasil menaklukkan India. Bisadibayangkan, ketika India jatuh ketangan Islam, Indonesia terutamaorang Jawa sedang sibuk maumendirikan Candi Borobudur sebagaimonumen Buddha. Satu abadkemudian orang Hindu terprovokasiuntuk membuat saingannya dankemudian mendirikan Candi LoroJonggrang.3374 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSekitar empat abad kemudian,tahun 1111 M. ketika Al-Ghazalimeninggal, di Indonesia sedangberdiri Kerajaan Kediri denganJayabaya sebagai rajanya. PadahalAl-Ghazali disebut-sebut sebagaitokoh yang bertanggung jawab ataskemunduran Islam karena berhasilmembunuh filsafat melalui bukunyaTahâfut Al-Falâsifah, meskipunsecara pribadi saya tidak sependapat.Sekitar 200 tahun setelah Al-Ghazali meninggal, tahun 1297 M.Majapahit berdiri, dan baru hancurpada tahun 1478. Dapat dibayangkanketika India sudah 600 tahundikuasai umat Islam, Nusantaramasih menghasilkan sebuah kerajaanHindu yang hebat. Baru padasekitar abad ke-15, Gresik, Sedayu,dan sebagainya masuk Islam yangkemudian menyebarkan Islam kedaerah Timur.Dari uraian ini dapat diketahuikenapa Ibn Khaldun tidak berbicaramengenai Indonesia. Jangankan IbnKhaldun, orang-orang Arab sebelumPerang Dunia II saja banyakyang tidak mengetahui kalau di sinibanyak orang Islam. OrangMakkah dan orang Al-Azhar sebagaipengecualian karena ada orangorangIndonesia yang belajar disana.Hukum sosiologis yang dikemukakanIbn Khaldun adalah hukumperedaran (Al-Dawrah), yaitubahwa masyarakat selalu beredar.Sebenarnya ini sama dengan yangdikatakan Al-Quran ketika Islamkalah dalam Perang Uhud, Kamiedarkan zaman di antara manusia(Q., 3: 140). The Message adalahfilm yang menggambarkan inidengan bagus sekali.Pada Perang Uhud, Khalid ibnWalid yang masih musyrik berkata,“dulu kita kalah, sekarang menang”dengan optimisme akan menangseterusnya tetapi ternyata justrukekalahan terus menimpa mereka.Dan Khalid ibn Walid masuk Islam.Ini artinya menang dan kalah adalahsebenarnya hukum Tuhan juga,yaitu hukum mudâwalah, pergiliran;dawlah berarti giliran. Makaberkuasa sebenarnya adalah masalahgiliran; penguasa sekarang bisamenjadi budak di masa depan danbudak sekarang bisa menjadi penguasadi masa depan. Inilah ide al-Dawrah, hukum perputaran. Karenaitu Ibn Khaldun mengatakanbahwa seluruh bangsa memilikitenggang waktu hidup yang terbatas;mati, kemudian bangkit lagi,dan selanjutnya. Seperti bangsaYunani yang selalu disebut dalamliteratur mengenai ilmu pengetahuankarena memang ia yangmerintis filsafat dan ilmu pengetahuan.Tetapi sekarang, Yunaniadalah bangsa Eropa yang palingterbelakang. Justru yang munculadalah Inggris, Prancis, dan Jerman,yang menurut geopolitik adalahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3375


DEMOCRACY PROJECTperipheral (pinggiran). Ini adalahmasalah giliran dan dalam hal inirelevan dengan Al-Quran yangmengatakan jangan putus asa kalausedang menderita. Karena, Jikakamu mendapat luka, mereka punmengalami luka serupa. Kami edarkanzaman di antara manusia secarabergiliran supaya Allah mengetahuimereka yang beriman (Q., 3: 140).TEORI JALAN TENGAHDalam agama Islam, salah seorangtokoh yang berjasa menyelamatkanproses-proses yangtidak baik adalah Asy‘ari denganongkos-ongkosnya yang cukupmahal. Dia selama 200 tahun menjadibulan-bulanan polemik dankritik, sampai muncul Al-Ghazaliyang kemudian mengembangkanpaham Asy‘ari ini dengan argumenargumenyang jauh lebih baiksehingga akhirnya diterima olehhampir seluruh dunia Islam. Kalaudilihat dari segi penganut, maka diantara semua pemikir Islam yangpaling sukses adalah Asy‘ari, karenahampir semua golongan SunniArab dan Asia Tenggara mengikutidia. Namun, Asia Daratan, sejakdari Dacca di Bangladesh sampaiIstanbul di Turki, mengikuti Al-Maturidi (akidahnya). Agak mengherankanbahwa antara Asy’ari danAl-Maturidi sejak awal tidak adakomunikasi, tetapi keduanya sampaikepada rumusan yang persissama. Meskipun Asy‘ari sampai 20sifat, sedangkan Al-Maturidi hanya13 sifat, esensinya persis sama.“Ongkos-ongkos” yang telahdikeluarkan Asy‘ari cukup banyak.Inilah yang sekarang mesti diteliti,karena banyak sekali yangkemudian boleh kita persoalkan.“Ongkos” paling mahal yang dibayaroleh Asy‘ari ialah ketika diamencoba menengahi antara pahamJabariah dan Qadariah. PahamJabariah mengatakan bahwa manusiasama sekali tidak memilikikemampuan untuk memilih perbuatannyasendiri, sedangkan pahamQadariah mengatakan bahwamanusia itu mampu sama sekalimemilih pekerjaannya. Dua-duanyaproblematik. Kalau memangmanusia itu tidak mampu memilihpekerjaannya sendiri dan semuadatangnya dari Tuhan (Jabariah),maka konsep pahala dan dosamenjadi tidak masuk akal (absurd),dan kelak yang berdosa maupunyang berpahala adalah Tuhan sendiri,karena semuanya dari Tuhan.Dengan begitu, seluruh pesan agamayang bersifat moral itu, yaitukonsep baik dan buruk, menjadiambruk. Sebaliknya, kalau memangada kebebasan seseoranguntuk memilih pekerjaannya sendiri(Qadariah), maka berarti ada3376 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpencipta selain Allah, dan artinyamanusia menjadi khâliq, sehinggatauhid terkompromikan.Bagaimana menengahi antarakeduanya? Di sini Asy‘ari tampildengan konsep yang sebetulnyabagus sekali tetapi rumit, yaitukonsep kasb. Konsep ini harusdipahami dari segi semantik IlmuKalam, yaitu yang dalam bahasaInggris disebutaquisition. MenurutAsy‘ari,memang seluruhpekerjaan manusiaitu adalah dariTuhan, tetapimanusia harusbertanggung jawabatas pekerjaannya,karenaada suatu momensaat orangitu memilih untuk melakukanpekerjaan tersebut. Pilihan itulahyang betul-betul milik manusia.Apabila seseorang memperolehundangan untuk datang pada suatupertemuan, lalu ia memutuskan akandatang, maka keputusan itu milikdia. Begitu dia mengimplementasikankeputusan tersebut, maka itubukan milik dia. Jika dia datangdengan mobil, itu berarti mobilbergantung pada bensin. Kalau tibatibadi Jakarta tidak ada bensin,entah karena ditimbun oleh paraspekulan atau sebab-sebab lain, makaJanganlah kamu berlaku sewenangwenangkepada anak yatim. Danorang yang meminta, janganlah kaubentak. Dan nikmat Tuhanmu, hendaklahkausiarkan (kamu menyebutnyebutnya[dengan bersyukur]—NM).dia tidak bisa datang ke pertemuanitu. Artinya, mobil itu telah menjadisebuah universum yang tergantungpada seluruh kosmos. Ini berartibahwa manusia sesungguhnya tidakmemiliki pekerjaannya sendiri. Yangdia miliki hanyalah niat pertama.Itulah yang oleh Asy’ari disebutkasb, aquisition. Kalau dia datangmemenuhi undangan pertemuanitu, maka (menurutIslam)Q., 93: 9-11)ia mendapatkanpahala.Hanya saja,pahalanya itu,menurutAsy’ari, bukankarena ia datang,melainkankarena iamemutuskanuntuk datang.Ini jelas konsep yang rumit, sehinggadi tangan kaum Asy‘ariah—parapengikut Asy‘ari—akhirnya konsepini justru terjatuh pada Jabariah.Tidak heran kalau kaum Asy‘ari lalulebih mirip dengan Jabari. Inilahkritik dari orang seperti Ibn Taimiyah.Ada beberapa bait syair darikitab Ja‘far Al-Syauqi, kitab darikalangan Ahli Sunnah yang sangatpopuler di dunia pesantren, yangberbunyi, “Bagi kami, setiap hambaitu mempunyai kewajiban untukberusaha, ... dan itu tidak usahmempunyai efek untuk nasibnya.”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3377


DEMOCRACY PROJECTIni terkesan sangat kontradiktif:orang wajib berusaha, tetapi menurutkaum Asy‘ari, usahanya itutidak perlu mempunyai efek untukperubahan nasibnya. Ada juga syairyang agak “aneh”, yaitu “Walaupunseseorang itu tidak terpaksa, tetapijuga tidak bebas memilih, dan tidakseorang pun yang bisa menentukanpekerjaannya melalui pilihannya ...Kalau Tuhan memberi kita pahalaatau memasukkan kita ke surga, ituhanya karena kemurahan Tuhan,bukan karena amal kita; sebaliknya,kalau Tuhan menyiksa atau memasukkankita ke neraka, itu hanyakarena keadilan Tuhan.”Di sini peranan amal sama sekalitidak ada. Inilah yang disebut fatalisme.Namun, kita harus mengapresiasiAsy‘ari, karena yang diatekankan sebetulnya adalah kasb.Hanya saja, dalam elaborasi lebihlanjut ia menjadi sulit; ibaratmasuk gang kecil dan tidak bolehmenyentuh kanan-kiri. Nyatanya,dalam praktik kaum Asy‘ari, itulebih banyak menyentuh salah satubagian, terutama ialah ke kanan(Jabariah). Terlepas dari itu, kitaharus menghargai Asy‘ari yang telahmenyelamatkan agama kita sehinggatidak mengalami Helenisasi (peyunaniandan peromawian), tetapikita juga harus memperbaiki akidahkita. Caranya adalah dengan belajardari kelompok-kelompok lain yangbanyak sekali, yaitu antara lainakidah Syi‘ah yang lebih Qadari,atau lebih mengakui kemampuanmanusia dibanding orang Sunni.Memang, sudah saatnya kitabelajar menghargai orang lain.‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz (KhalifahBani Umayah yang dianggap sebagai“‘Umar kedua”, dan yangkelima dari al-Khulafâ’ al-Râsyidûn),mengajarkan kita untuk menghargaiorang dengan plus dan minusnya.Itulah sebabnya dia menganjurkanuntuk menutup khutbahkhutbahJumat dengan ucapan,“Innallâha ya’muru bi al-‘adli wa alihsân.”Itulah kalimat di akhirkhutbah yang sebetulnya warisandari ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz, karenapada waktu itu khutbah-khutbahJumat selalu diakhiri dengan katakatasaling melaknat lawan-lawanpolitik; kaum Umawi melaknatkaum Syi‘ah, kaum Syi‘ah melaknatkaum Khawarij, dan seterusnya.TEOSENTRISME DANANTROPOSENTRISME IDalam kajian sosiologi agama,paling tidak dikenal tiga bentukagama, yaitu monoteisme etis,sakramental, dan sesajen. Pertama,monoteisme etis adalah agama yangmangajarkan bahwa Tuhan MahaEsa hanya dapat didekati melaluiamal perbuatan baik. Islam beradadalam kategori ini. Kedua, agama3378 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsakramental adalah agama yangmengajarkan bahwa Tuhan didekatimelalui ikut serta dalam upacaraupacarasuci, sakramen. Masukdalam kategori ini adalah agamaKatolik. Agama ini memercayaibahwa, “Keselamatan itu dalam diriYesus dan melalui Yesus”. Yesusyang dimaksud bukan ajaran Yesus,tetapi pribadi Yesus. Sakramenmenjadi sentral dalam agama ini,dan yang terpenting adalah sakramenEkaristi, yaitu ketika jamaahdikasih roti dan anggur yang,melalui trans substansiasi, harusdiyakini sebagai darah dan dagingYesus, sehingga terjadi penyatuansuci dengan pribadi Yesus. Inilahyang membuat orang selamat.Ketiga, agama sesajen adalah agamayang mengajarkan bahwa Tuhandidekati melalui sajian-sajian,sesajen. Hindu mula-mula sebenarnyatidak mengenal sesajen,tetapi karena tercampur denganbudaya, maka sekarang menjadiseperti agama sesajen. Meskipundemikian, Hindu tidak bisa dikatakansebagai agama sesajenkarena memang pada mulanya tidakmengenal itu. Bahkan, bukan hanyaHindu, orang Islam sendiri punbanyak yang mulai mempraktikkansesajen.Dalam pandangan hidup terdapatpandangan teosentris yangberpusat pada Tuhan dan pandanganantroposentris yang berpusatpada manusia. Kedua pandangantersebut di dalam peradabanBarat dipertentangkansebagai akibat dari pemisahan ilmupengetahuan dari gereja. Di satupihak agama Kristen sangat teosentris,dan di pihak lain peradabanBarat yang sekular sangat antroposentris.Antroposentrisme peradabanBarat pada gilirannya menjadititik kritis ketika mereka bersikapsangat eksploitatif terhadap alam,menyikapi alam seolah hanya untukkemanfaatan manusia dengan tanpaapresiasi terhadap alam sebagaimanaapa adanya. Sebagai reaksi terhadapini, muncul paham lingkunganhidup, ecoalism, yang bisa dianggapsebagai ideologi paling modernkarena bersikap menghargai alamsebagai apa adanya.Islam, sebagai agama monoteismeetis, ketika melakukan amalbaik, maka mempunyai dua jurusanyaitu teosentris dan antroposentris.Teosentris yaitu nilai spiritualnyaharus bersifat memusat kepadaTuhan, lillâhi ta‘âlâ, dan antroposentrisbila dilihat dari segi manfaat,bahwa amal baik itu harusbermanfaat untuk sesama manusia.Karena itu, dalam Islam tidak bolehberbuat baik yang merugikanorang lain. Bahkan, menurut Al-Quran, orang berbuat baik sebenarnyaadalah berbuat baik untukdirinya sendiri, Barang siapa mengerjakanamal kebaikan, maka ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3379


DEMOCRACY PROJECTuntuk keuntungannya sendiri (maksudnyauntuk sesama manusia—NM), dan barang siapa mengerjakankejahatan, maka akibatnya untukdirinya sendiri (Q., 41: 46).Dalam bahasa Arab, ilustrasi mengenaidosa bermacam-macam.Ilustrasi yang paling banyak digunakanAl-Quran adalah zhulm,gelap. Orang yang berdosa kemudiandisebutzhâlim, yaitu karenadia telahberbuat sesuatuyang membuathatinya gelap. Iniberkaitan denganpandangan dalamIslam bahwa hati adalah lokusdari fitrah, sehingga dia disebutnûrânî, bersifat cahaya. Kalau orangberbuat dosa, lama-kelamaan dosaini membuat hatinya gelap, sehinggadisebut zhulmânî. IlustrasiAl-Quran mengenai orang yangberbuat dosa adalah, Mereka tiadamerugikan (tidak berbuat zalimkepada—NM) Kami melainkanmerugikan (berbuat zalim kepada—NM) diri mereka sendiri (Q., 2: 57).Idenya bahwa perbuatan baikadalah untuk diri sendiri danperbuatan jahat juga berakibatkepada diri sendiri karena memangTuhan tidak berkepentingan. Islambukanlah agama sesajen yang seolahperbuatan kita adalah untuk kepentinganTuhan. Oleh karena itu,Ilmuwan yang tidak bekerja sesuaidengan ilmunya akan mendapatkanazab mendahului kaummusyrik!nilai spiritual perbuatan untukAllah (teosentris), tetapi implikasikemanfaatannya untuk manusia(antroposentris).Penekanan teosentris dan sekaligusantroposentris semacam inimenyebabkan Islam menjadi jawabanatas kegelisahan beragamadewasa ini. Sebagaimana diketahuibahwa kritik terhadap Barat adalahkarena Barat terlaluantroposentrisyang menyebabkankehilangandimensiketuhanannyasehingga tidakterkontrol. Sebaliknya,ada agama yang terlaluteosentris sehingga tidak berdirikepada manusia, seperti agama yangmengajarkan pertapaan. DenganIslam, kegelisahan terhadap hilangnyateosentris seperti di Baratdan kegelisahan terhadap hilangnyaantroposentris seperti dalam agamatapa, terjawab.Untuk menghindari orientasiteosentris murni, Islam mengharamkanpertapaan. Tapa tidakmakan dan minum, berhari ataubahkan berbulan, hanya merupakanpenyiksaan diri. Jangankan bertapa,puasa yang diwajibkan oleh Tuhanuntuk menahan makan dan minumsejak dari fajar sampai terbenammatahari, kalau sudah sampai waktuberbuka, sebaiknya cepat berbuka3380 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT(ta’jîl). Menyegerakan makan dalamberbuka justru akan mendapatbonus lebih. Sebaliknya, sahursebaiknya seakhir mungkin, karenasemakin akhir, pahalanya semakinbesar. Memang supaya tidak jatuhkepada kemungkinan subuh, paraulama memberi waktu sepuluhmenit sebagai kehati-hatian agartidak keterusan. Inilah yang disebutimsak. Melihat latar demikian,maka sebenarnya setelah imsakmasih boleh makan, asal yakin betulbelum masuk subuh.Dilihat dari idenya, puasa memangmerupakan suatu latihanpengingkaran diri sendiri, karenaorang tidak akan bermoral kalauseluruh keinginannya dituruti.Oleh karena itu, kita dilatih untukbisa menahan. Namun, ini hanyalatihan, tidak boleh kebablasansehingga menjadi pertapa. Yangdemikian justru terjerembab dalamharam, karena hanya akan menjaditeosentris, dan mengesampingkanantroposentrisnya.TEOSENTRISME DANANTROPOSENTRISME IIPada dasarnya persoalan manusiabukanlah terutama bagaimanamereka “percaya” kepada suatu“tuhan” (secara alami manusia telah“percaya”), tetapi bagaimana memercayaiTuhan Yang Maha Esa,Allah, Tuhan yang sebenarnya.Sebab sementara memercayai suatu“tuhan” mungkin telah berdampakbaik berupa adanya peganganhidup, namun dampak itu sendiribisa palsu. Justru dampak sampingannya,yaitu berupa pembelengguanpribadi dan pemerosotan harkatdan kemanusiaan, lebih nyatamerugikan. Percaya kepada TuhanYang Maha Esa adalah satu-satunyayang membawa efek ganda: di satupihak memberi pegangan hidupyang kuat (Q., 31: 22), dan, di lainpihak, membebaskan manusia daribelenggu mitologi sesama manusiadan alam. Sebab, sebagaimana telahditegaskan, Tuhan Yang Maha Esaadalah Zat Yang Mahatinggi, WujudTak Terhingga, yang tak bakalterjangkau oleh manusia. Dia tidakakan “merosot” menjadi setingkatdengan manusia atau alam yanglebih rendah dari manusia. Ituberarti hanya Allah, Tuhan YangMaha Esa, yang selama-lamanyaakan tetap “berkualitas” sebagaiTuhan, karena Dia untuk selamalamanyatetap merupakan misteriyang menimbulkan rasa kehebatandan daya tarik terhadap rasa ingintahu yang tak habis-habisnya.Berdasarkan itu semua, manusia,demi nilai kemanusiaannya sendiri,dalam iman, yakni dalam keseluruhanpandangan transendentalyang menyangkut kesadaran akanasal dan tujuan wujud dan hidup-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3381


DEMOCRACY PROJECTnya, harus berpusat pada TuhanYang Maha Esa. Dengan kata lain,keseluruhan keinsafan hidupnyaharus bersifat “teosentris”, bahwasegala sesuatu berasal dari Tuhandan akan kembali kepada-Nya.Dengan memusatkan pandangankepada Tuhan itulah manusia menemukandirinya, dengan dampakketenteraman lahir dan batin sertarasa optimis terhadap hidup dankemantapan kepada diri sendiri(Q., 13: 28).Kepuasan batin yang esoteris itunyata, dan merupakan kebutuhanhidup manusia yang nyata pula. Tetapijustru untuk kesempurnaan segiesoteris itu orang beriman harusmelengkapi dirinya dengan segi-segieksoteris, yang lebih berdimensi sosial-horizontaldengan sesama manusia,selain yang berdimensi individual-vertikaldengan Tuhan. Wujuddimensi sosial-horizontal itu ialahkerja-kerja kemanusiaan atau, dalamistilah yang lebih “teknis” keagamaan,amal saleh (Arab: ‘amal shâlih,perbuatan kebajikan). Dengan katalain, manusia harus menyatupadukan“teosentrisme” dalam pandanganhidup atau iman dengan “antroposentrisme”dalam kegiatan hidupatau amal (Q., 3: 112).Bahwa amal perbuatan manusiaitu antroposentris adalah jugamerupakan akibat logis ide tentangke-Maha Esa-an Tuhan. SebagaiYang Maha Esa, Tuhan tidaklahmemerlukan manusia. Manusiatidak dituntut untuk “melayani”(kata-kata Arab untuk “pelayan”ialah khâdim dan “pelayanan” ialahkhidmah), tetapi harus “menghamba”(kata-kata Arab untuk“hamba” ialah ‘abd, dan “penghambaan”ialah ‘ibâdah). Sebabmanusialah yang memerlukanTuhan, yang mewujudkan keperluannyaitu dalam ibadah kepada-Nya. Karena itu, “buah” dan “hasil”ibadah itu bukan untuk Tuhan,tetapi untuk manusia sendiri. …Dan Allah-lah yang Mahakaya (tidakmemerlukan apa pun yang lain), dankamulah yang fakir (memerlukankepada yang lain, terutama kepadaAllah) .... (Q., 47: 38).Begitulah mengenai ibadah,begitu pula mengenai amal perbuatanmanusia. Manusialah yangperlu kepada amalnya sendiri. Baikatau buruk nilai amal itu akankembali kepada manusia, tidakkepada Tuhan (Q., 41: 46). Bahkanketika manusia berterima kasih(bersyukur) kepada Tuhan, sebenarnyaia berterima kasih (bersyukur)untuk dirinya sendiri (Q.,27: 40). Karena manusia, atau nilaikemanusiaan, menjadi ukuranamal perbuatan, maka dari segalayang ada di muka bumi tempatmanusia ini, yang tidak bermanfaatuntuk manusia dan ke-3382 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmanusiaan akan sirna, dan, sebaliknya,yang bermanfaat untukmanusia akan tetap bertahan (Q.,13: 17).Jadi pandangan hidup yangteosentris dapat dilihat mewujudkandiri dalam kegiatan keseharianyang antroposentris. Bahkan antarakeduanya itu tak dapat dipisahkan.Maka, konsekuensinya, orang yangberketuhanan dengan sendirinyaberperikemanusiaan. Justru pengakuanberketuhanan yang dinyatakandalam kegiatan ibadah ditegaskansebagai tidak mempunyai nilaiapa pun sebelum disertai tindakantindakannyata dalam rangka perikemanusiaan(Q., 107: 1-8).Karena itu pula iman kepadaAllah, Tuhan Yang Maha Esa,selain membawa akibat emansipasikemanusiaan pribadi bersangkutan,juga mendorong mekarnya polahidup saling menghormati sesamamanusia. Jika Tuhan sendiri memuliakanmanusia, maka, apalagimanusia sendiri harus memuliakansesamanya. Sebab, bagaimanapunseorang pribadi “mengada” atau“menjadi ada” dalam kaitannyadengan pribadi lain, dalam artijawaban “siapa sesungguhnya sayaini”, sebagian didapat dalam interaksinyadengan pribadi yanglain. Karena itu, kualitas interaksisangat memengaruhi kualitas dirinyasebagai manusia, yaitu kualitasmartabat dan harkatnya. Makadalam saling berinteraksi antarasesamanya, seorang pribadi harusmemandang pribadi yang lainsebagai representasi seluruh kemanusiaan,dan dia harus memperlakukannyadengan perlakuantertentu terhadap keseluruhankemanusiaan. Perbuatan baik kepadaseseorang bernilai sebagaiperbuatan baik kepada keseluruhankemanusiaan, dan, sebaliknya,perbuatan jahat kepada seseorangakan bernilai sebagai perbuatanjahat kepada keseluruhan kemanusiaan.Kebajikan dan dosa kepadaseseorang mempunyai makna sebagaikebajikan dan dosa kepadakemanusiaan universal.Melalui tindakan-tindakan kemanusiaan,seseorang bisa “bertemu”Tuhan (mendapatkan kesejatianmakna hidup), sepanjang iatetap mengorientasikan hidupkepada-Nya saja (Q., 18: 110).Dengan mengorientasikan hidupkepada Tuhan itu, manusia jugadidorong untuk selalu mengemansipasidirinya dari hal-hal tak berartidalam hidup keseharian. Pamrih,misalnya, adalah salah satuwujud ketidakberdayaan seseorangmengemansipasi diri dari penyimpangantujuan hidup kepadaTuhan, dan pamrih tentu akanmenghasilkan ketidaksejatian atauketidakautentikan.Dampak paling nyata emansipasiharkat dan martabat kemanusiaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3383


DEMOCRACY PROJECTkarena iman kepada Allah ialah terwujudnyapola hubungan antarmanusiadalam semangat egalitarianisme.Karena setiap pribadi manusiaberharga sebagai makhlukTuhan yang bertanggung jawablangsung kepada-Nya, tidak seorangpun darimereka itu yangdibenarkan diingkarihak-hakasasinya, sebagaimanajuga tidakseorang pun dari mereka yangdibenarkan mengingkari hak-hakasasi pribadi yang lain. Karena itu,iman dan harkat serta martabatkemanusiaan melandasi demokrasi,dan tak mungkin mendukungsistem totaliter, otoriter, dan tiranik.TERPEDAYA OLEHKEHIDUPAN DUNIAWIAgama-agama senantiasa memberiperingatan agar kita tidaksampai terpedaya oleh kehidupanduniawi, kehidupan rendah, kehidupanmaterial, sehingga kitalupa akan kehidupan yang lebihbermakna, lebih berarti dan lebihbernilai. Agama memperingatkanbahwa harta kekayaan—juga anakdan keturunan—adalah “fitnah”atau percobaan dari Tuhan kepada“Ambil hikmah itu dan tidak akanberpengaruh apa pun kepadamudari bejana apa pun hikmah itukeluar.”(Hadis)kita. Kita tidak boleh membiarkandiri kita terbuai, terpukau, danterkecoh oleh keberhasilan lahiriah,kemudian kita melupakan, mengabaikan,dan meninggalkan sesuatudalam kehidupan ini yang nilainyalebih tinggi danlebih agung daripadasegi-segilahiriah dan jasmaniah(Q., 8:28). Oleh karenaitu, sebagai“fitnah” atau ujiandari Tuhan, harta dan keturunanharus diarahkan dan digunakanuntuk memperkuat usaha menujumakna hidup yang lebih hakiki.Termasuk keberhasilan dalamkehidupan lahiriah itu ialah keberhasilandalam memperolehkekuasaan politik. Kekuasaan politikbukanlah tujuan akhir perjalananhidup kita menuju kebahagiaan,baik pribadi maupun bersama.Kekuasaan politik hanyalah saranauntuk mempermudah mencapaitujuan itu. Maka, junjungan kitaNabi Muhammad Saw., setelahberhasil membebaskan Makkah darikaum musyrik Quraisy, diperintahkanoleh Tuhan untuk bertasbihmemuji-Nya dan memohon ampunkepada-Nya. Yaitu, untuk meningkatkandiri kepada datarannilai kehidupan yang lebih hakiki,sebagai kelanjutan dari kesuksesanbeliau meletakkan prasarana ke-3384 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThidupan sosial-politik (Q., 110: 1-3).Demikianlah, sekarang kitamengerti di mana letak bahayakemiskinan. Tetapi kita juga tahubahwa keberhasilan dalam kehidupanmaterial bukanlah tujuanakhir. Tujuan kita adalah datarankehidupan yang lebih hakiki, yanglebih bermartabat, dan akhirnyalebih ruhani!TERJEMAH AL-QURANSuatu karya terjemah tidakpernah menggantikan yang asli.Terjemahan dalam bahasa Indonesiaatau bahasa Inggris atau bahasa apasaja bukanlah Al-Quran sendiri,tetapi terjemahnya. Setiap terjemahanpasti melibatkan intervensimanusia. Oleh karena itu, terjemahanselalu bersifat tafsîrî,interpretatif. Tetapi, karena dikontroldengan ketat oleh teks asli,maka sebuah terjemahan selalu bisadipersoalkan. Kesulitan dari KitabPerjanjian Lama dan Baru terletakpada teks aslinya sendiri. Karenaitu, misalnya, ada gambaran berbeda-bedamengenai Isma‘il denganBakkahnya, dengan Zamzamnya,dan dengan Ka‘bahnya di dalamMazmur 84 ayat 567. Ada versibahwa Ka‘bahnya masih ada tapiBakkahnya hilang; ada versi bahwaBakkahnya masih ada tapi Ka‘bahnyatidak disebut. Di dalam versiProtestan Indonesia, Ka‘bah masihdisebut, tapi Bakkahnya sendiri hilang,dan seterusnya. Bahkan dikatakanbahwa ada yang menggantikanKa‘bah dengan Zion, yakniBukit Zion.Terjemah Al-Quran tetaplahpenting, dan tentu saja menolong.Sejak semula disadari tentangperlunya terjemahan. Untuk diketahuibahwa contoh bangsa non-Arab yang pertama kali ter-Islamkanialah Mesir dan Syiria, yangdalam perjalanannya kemudianmengalami Arabisasi. Tetapi bangsabukan Arab dan sampai sekarangtidak ter-Arabkan ialah Iran atauPersi. Mereka termasuk pertama kaliyang ter-Islamkan di zaman ‘Umaribn Khaththab, tetapi merekapunya resistensi yang sangat kuatuntuk tidak menjadi Arab, sekalipunbahasa Persi sekarang initelah menjadi bahasa Persi Islamdengan nama Islamic Persian. Banyaksekali unsur bahasa Arabmasuk dan tulisan Persia pundiganti dari tulisan Palawa menjaditulisan Arab.Maka, orang-orang Iran (Persi)lah yang pertama kali menghadapimasalah terjemahan. Kalau kitamengikuti, kira-kira terjemahanmerekalah yang paling awal, dankarena itu boleh dikata yang palingstandar, dan bagi telinga banyakorang terjemahan mereka mungkinEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3385


DEMOCRACY PROJECTterdengar aneh. Misalnya terjemahan“Lâ Ilâha illa Allâh”. Dalambahasa Persi, Tuhan itu Khuda,kognit dari Khad, God dan sebagainya.Maka “Lâ Ilâha illa Allâh”diterjemahkan Miskhuda’i, dan jikaditerjemahkan dalam bahasaIndonesia berbunyi “Tidak adatuhan melainkan Tuhan itu sendiri.”Jadi, terjemahan itu penting,walaupun selalu problematik. Menurutsaya, Ustad Mahmud Yunusharus dihargai karena dia berendahhati mengatakan bahwa terjemahannyamerupakan tafsir. Dia tidakmenyebutnya dengan terjemah Al-Quran tetapi tafsir Al-Quran.Ketika dia menerjemah, dia jugamenafsirkan, dan dalam menafsirkanitu pasti ada masalah, sepertiseberapa jauh dia memahami bahasaArab, seberapa luas dia membaca,dan sebagainya.Hal ini ditambah lagi denganmasalah kesenjangan di dalamkekayaan bahasa. Bahasa Arab sangatluar biasa kayanya. Dari semuabahasa di dunia, bahasa Arablahyang paling sedikit memerlukanpinjaman dari bahasa asing karenasemua kata bisa diciptakan sendiridari dalam.Sebetulnya, problem di dalampenerjemahan tidak hanya terletakpada kaya-miskinnya sebuah bahasa.Sebagai misal adalah puisiChairil Anwar yang sulit sekaliditerjemahkan ke dalam bahasaInggris (meskipun bahasa Indonesiasendiri lebih miskin daripadabahasa Inggris), karena ada nuansadan perasaan yang tidak bisa dialihkan.Apalagi Al-Quran, yang selainpuitis juga mengandung maknamaknaruhani, sehingga sekalipunorang tidak paham Al-Quran, tapiketika diperdengarkan Al-Quran,Al-Quran tetap mempunyai dampakruhani padanya karena puitisasinyaitu. Jadi, di dalam Al-Quran tidak hanya terdapat nuansaliterer dan puitis, tapi juga nuansaIlahi.Di samping itu, bahasa Al-Quran adalah sangat kaya. Maka,setiap bahasa yang menerjemahkanAl-Quran, di dalamnya pasti adakesulitan. Yang paling sulit adalahbahasa Indonesia, karena bahasaIndonesia masih miskin, sedangyang paling bagus untuk menerjemahkanAl-Quran ialah bahasaInggris, karena bahasa Inggris jugakaya sekali, sehingga nuansa-nuansaAl-Quran banyak yang bisa dialihkan,meskipun jelas tetap tidak bisasempurna.Ditinjau dari segi pemindahannuansa, agak ironis bahwa yangpaling bagus adalah terjemahan A.J.Arberry yang resminya bukanMuslim, tetapi beriman sekali padaAl-Quran kalau kita lihat pengantarnya.Dia bisa menangis kalaumendengar Al-Quran. Sedangkan3386 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTterjemahan paling bagus dari orangIslam sendiri adalah karya YusufAli, The Holy Quran: Text, Translation,and Commentar y, yangsudah menjadi standar di dunia.Apalagi tafsirnya, yaitu tafsir dalambentuk catatan kaki. Kemudian,tulisan orang Islam yang juga bagusadalah karya Muhammad Asad, TheMessage of the Quran.TERJEMAHDEPARTEMEN AGAMADi antara semua karya terjemahanAl-Quran dalam bahasaIndonesia, yang paling tidak bagusadalah terjemahan DepartemenAgama sedangkan yang paling baikadalah karya Ali Audah, karena diamenerjemahkan dari terjemahan.Dia seorang sastrawan dan ahlibahasa Indonesia, tahu bahasa Arabdan tahu agama. Tapi terjemahannyaadalah hasil penerjemahan darikarya Yusuf Ali. Artinya, melaluisuatu jenjang penyaringan yanglebih tinggi, sehingga hasilnyabagus sekali. Jadi, di dalam membacaterjemah Al-Quran, kira-kirayang paling sedikit bermasalahadalah karya Ali Audah. Tapi sayang,terjemahannya berjilid-jilid,tiga jilid besar, sehingga harganyamahal sekali.TERJEMAH SECARA TAFSIRIBanyaknya buku-buku tafsir,dari masa klasik sampai sekarang,menjadi bukti bahwa tafsir memangbermacam-macam. Belum lagikalau kita meneliti banyaknyatafsir-tafsir yang sudah mulaimenggunakan bahan-bahan ilmupengetahuan modern, sehingga iamenjadi lebih merupakan “<strong>ensiklopedi</strong>ilmiah”. Di Mesir, misalnya,tafsir semacam itu terbitberpuluh-puluh jilid. Hal itu tidakaneh, sebab umat Islam memangmemiliki tradisi intelektual yangluar biasa, sehingga mereka terbiasamenulis kitab yang berjilid-jilid. Dikalangan Syi‘ah juga banyak tafsir.Yang paling terkenal adalah TafsîrAl-Mîzân yang sekarang terbitdengan cetakan modern. Tafsirtafsiryang berkembang itu sebenarnyatidak ada problem, karenamemang sebuah tafsiran. Bahkan,kalau kita melihat terjemah Al-Quran ke dalam bahasa asing,artinya ke dalam bahasa Indonesia,Inggris, Belanda, dan sebagainya,maka setiap terjemah itu pastimengandung unsur tafsir atauterjemahan tafsiriah. Tidak adaterjemahan yang murni. Akibatnya,terjemahan Al-Quran pun bermacam-macam,ada yang disebutAl-Furqân, karya Ahmad Hasan(ketua dan pendiri Persis), adaterjemahan versi Departemen Aga-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3387


DEMOCRACY PROJECTma, dan lain-lain. Satu sama lainpasti berbeda-beda, karena memangterjemahan itu mengandung tafsir.Karena itu, Mahmud Yunus, misalnya,tidak menyebut kitab terjemahAl-Qurannya dengan Terjemah Al-Quran, tetapi Tafsir Al-Quran, satusikap yang lebih rendah hati.Muhammad Marmaduke Picktall,seorang sastrawan Inggris yangmasuk Islam dan menjadi seorangahli agama Islam, juga menerjemahkanAl-Quran. Dia tidakmengatakan karyanya sebagai “Al-Quran Translation” (Terjemah Al-Quran), tetapi “The Meaning ofthe Glorious Koran” (Makna dariAl-Quran yang Mulia ini). Dia tahubahwa ketika menerjemahkan Al-Quran yang dalam bahasa Arab kedalam bahasa Inggris, dia sebetulnyamemasukkan tafsirannya sesuaidengan pemahamannya. Atas dasaritu pula, para ulama yang lebihkonservatif atau lebih ortodokstidak setuju Al-Quran diterjemahkan.Bahkan, MuhammadMarmaduke Picktall pun mengatakanbegitu. Lalu, karena diaseorang sastrawan Inggris, dia buatperbandingan: semua karya sastrabesar tidak bisa diterjemahkan.Kalau saja karya-karya Shakespeare,misalnya, diterjemahkan, makanuansa-nuansanya akan hilang.Hanya saja, untuk melarang samasekali penerjemahan Al-Quran, jugatidak mungkin, karena Al-Quranmemang diturunkan dengan bahasaArab, tetapi ditujukan untuk seluruhumat manusia yang terdiri daribermacam-macam bahasa. Karenaitu, pendapat yang lebih umum sebenarnyaialah bahwa Al-Quranboleh diterjemahkan, tetapi terjemahannyabersifat tafsiri. Denganbegitu, tidak perlu terkejut kalaukita mendapati terjemahan Al-Quran yang berbeda-beda. Namun,ada hal yang perlu dicatat, yaitubahwa berhasil atau tidak, danbagus atau tidaknya terjemahan itu,tergantung kepada bahasa keduanya.Kurang lebih aturan umumnyaialah bahwa semakin kayabahasa keduanya, maka semakinberhasil terjemahan itu. Karena itu,terjemahan Al-Quran dalam bahasaasing yang paling bagus adalahterjemahan bahasa Inggris karenakekayaan bahasa tersebut.Dalam bahasa Indonesia, kitasulit mendapatkan terjemahan yangberhasil, karena banyak ide-idedalam Al-Quran yang tidak tertampung(oleh bahasa Indonesia),sebab bahasa Indonesia memangmasih dalam pertumbuhan. BahasaInggris adalah bahasa yang palingcepat berkembang. Orang Inggrissering menghina bahasa InggrisAmerika sebagai bahasa Inggrispinggiran. Padahal, bahasa Inggrisyang di Inggris itu dulu, abad ke-7, disebut “English German”, artinyabahasa Jerman versi Inggris.3388 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTOrang Jerman menghina betulbahwa itu adalah bahasa Jermanpinggiran, karena bahasa Inggrispada abad ke-7 masih seperti bahasaJerman. Sekarang bahasa Inggrismaju pesat dan mengalahkan bahasaJerman. Nah, sekarang inibahasa Inggris Amerika mengalahkanInggrisnya Inggris (British). Halini penting dalam rangka memahamiterjemahan.Freud, seorang Jerman yangmerintis psikologi analisis, pernahmenugaskan seorang temannya,orang Amerika, untuk menerjemahkanbukunya ke dalam bahasaInggris. Setelah selesai dan diterbitkan,ternyata terjemahanbukunya dalam bahasa Inggris itulebih baik daripada aslinya dalambahasa Jerman, sehingga menimbulkanpersoalan. Pertama, persoalanetis, yaitu seberapa jauh seorangpenerjemah berhak membuat terjemahannyalebih bagus dari aslinya;dan kedua, persoalan bahasa.Masalah ini menjadi polemik yangdiangkat majalah Time belasan tahunsilam, yang kemudian diselesaikanoleh seorang ahli bahasa. Diamengatakan bahwa hal seperti itubisa terjadi bila bahasa kedua lebihkaya daripada bahasa pertama.Karena bahasa Inggris lebih kayadaripada bahasa Jerman, makaterjemahannya menjadi jauh lebihbaik dan lebih tepat dalam penggambaransuasana atau objek. BahasaInggris terkenal kekayaannya karenamerupakan bahasa yang paling terbukadan paling banyak meminjamdari mana-mana, termasuk dari bahasaMelayu.THÂGHÛT:KECENDERUNGAN TIRANIKDalam kitab-kitab tafsir klasik,perkataan Arab thâghût seringdiartikan juga sebagai setan, representasikekuatan atau kemauanjahat. Ini mengandung kebenaran,karena selain thâghût atau tiran itumerupakan sumber kerusakan tatananhidup yang benar, juga karenadalam Kitab Suci sendiri disebutkanbahwa setan itu selainberbentuk makhluk halus (jin) jugabisa berbentuk manusia, yakni jikamanusia itu telah merosot martabatdan harkatnya dan menjadi sumberkekuatan jahat (Q., 114: 6). Kadang-kadangperkataan thâghût itujuga diartikan sebagai berhala,yakni objek sesembahan palsudalam sistem syirik atau politeisme.Ini pun suatu pengertian yangbenar, dan sejalan dengan pengertianthâghût sebagai tiran, sebabtiran itu, seperti yang diwakili olehFir‘aun, tidak jarang mengakusebagai tuhan atau memiliki sifatsifatketuhanan (misalnya, pandanganorang Jepang terhadapKaisar mereka, Tenno Heika). KitabEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3389


DEMOCRACY PROJECTSuci menggambarkan kemungkinanini: Dan di antara manusia ada yangmengangkat selain Tuhan saingansainganTuhan (andâd) yang merekacintai seperti mereka mencintai Tuhan.... (Q., 2: 165);… Danjanganlahsebagian dari kita(sesama manusia)mengangkat sebagianyang lain sebagaituhan-tuhankecil [arbâb].... (Q., 3: 64).Dalam Al-Quran juga adaayat, Dan sungguh Kami (Tuhan) telahmengutus seorang Rasul dikalangan setiap umat, (untukmenyeru): “Hendaklah kamu sekalianberbakti kepada Tuhan semata,dan jauhilah tiran (thâghût) .…” (Q.,16: 36). Jadi, dari firman itu dapatdisimpulkan bahwa inti risâlah atautugas kerasulan ialah menyampaikanseruan untuk beriman kepadaTuhan semata (Tawhîd, Monoteisme)dengan sikap pasrah sepenuhnyakepada-Nya, dan menjauhiatau menentang sistem-sistemtiranik. Sistem-sistem tiranik itu,dalam Kitab Suci, dilambangkandalam sistem ke-Fir‘aun-an, danFir‘aun sendiri menjadi lambang seorangtiran atau despot. Allah berfirmankepada Nabi Musa a.s., Pergilahengkau ke Fir‘aun; sebab sesungguhnyaFir‘aun itu seorang yang menjalankantirani [thaghâ] (Q., 20: 24). Namun,Kitab Suci juga mengingatkanbahwa kecenderungan tiranik ituada dalam diri setiap orang, berakardalam titiktitikkelemahanmanusia.Kecenderungantiranik itumuncul setiapkali seseorangkehilangan wawasanyang lebihluas, yangmenjerumuskannyakepadatujuan-tujuan hidup jangka pendekberupa “kepentingan-kepentingantertanam” (vested interests), yaitu kepentingandalam kehidupan duniawiyang kurang luhur, seperti penguasaankepada harta benda: Ketahuilah!Sesungguhnya manusia itucenderung berlaku tiranik, yaitu ketikaia melihat dirinya serba berkecukupan(Q., 96: 6-7). Serba berkecukupan(istaghnâ, yakni merasa kaya,atau “semugih” [Jawa]) adalah permulaandari tindakan dan sikaptiranik, di mana dengan perasaanserba cukup itu seseorang menjaditidak lagi cukup rendah hati untukmenunjukkan respek kepada oranglain. Inilah salah satu pangkalbencana hidup manusia dalamtatanan sosialnya: Adapun orangyang bertindak tiranik (thaghâ), dan3390 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlebih mementingkan kehidupan duniawi,maka Neraka Jahim-lah tempatia kembali (Q., 79: 37-39)“THE BEST GOVERNMENT ISTHE LEAST GOVERNMENT”Deng Xiaoping, sebelum melancarkanagenda reformasinya diCina, menyadari bahwa untukmenjalankan demokrasi, solusinyadari bawah. Sebagai seorang yangsangat terpelajar (dia pernah tinggallama di Prancis sekalipunkomunis), dia tahu bahwa rakyatCina adalah rakyat atau bangsa yangselalu hidup dalam pemerintahanyang sangat tersentralisasi. Maka,sebelum menerapkan reformasi, diamendidik dahulu rakyatnya supayaterbiasa mengambil inisiatif daribawah. Dengan cara apa? Sederhanasekali: memberikan kebebasankepada masing-masing keluargauntuk menanami lahan kosong disekitar rumahnya dengan tanamanapa pun dan untuk tujuan apa pun,dimakan sendiri ataupun dijual.Ternyata, motivasi pribadi itu luarbiasa memberi dorongan bagirakyat. Setelah ada inisiatif pribadi,baru dilancarkan reformasi. Maka,Cina lebih jauh perjalanannyadibanding Rusia, misalnya, yangrusak parah karena reformasi dilakukansecara mendadak sekalipadahal mereka sudah terbiasahidup 70 tahun dalam suasanatersentralisasi, dan akibatnya,mereka sekarang tidak bisa mengambilinisiatif dari bawah. Semuanyaserba-minta dari atas. Kitamasih beruntung karena hanyahidup relatif sebentar di dalamsentralisasi. Kalau Pak Harto saja 30tahun dan ditambah dengan BungKarno 10-an tahun, maka sekitar40-an tahun. Ini masih lumayandaripada 70 tahun.Karena itu kita harus menggunakankesempatan sebaik-baiknyauntuk mulai belajar bekerja. Kadang-kadangdalam perspektifekstrem, ini harus dilakukan dengansuatu pandangan untuk bersikapmasa bodoh, tidak peduli pemerintah,pokoknya kita bekerja.Dengan cara ini, nanti dalam suatuproses kita akan bertemu dengansatu adagium bahwa the best governmentis the least government—pemerintah yang terbaik adalahpemerintah yang sedikit; maksudnyapemerintah sedikit campurtangan. Yang penting ialah pemerintahmenciptakan suasanakondusif untuk mengambil inisiatif.Salah satunya adalah suasana kebebasan.Itu tidak perlu dikatakansecara detail, tetapi sebagai wawasan,perlu dikomunikasikan. Nantiakan kita lihat bahwa kebebasanmempunyai korelasi yang sangatkuat dengan produktivitas (produk-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3391


DEMOCRACY PROJECTtivitas material maupun produktivitasintelektual).THE GRAPE IS SOUR!Seandainya tidak selalu tersediacara menghibur diri, maka barangkalibeban hidup di dunia ini tidakakan terpikul oleh pundak psikologikita. Tetapi sementara banyak hiburanyang memang sehat, semisalolahraga, namun ada juga jenishiburan yang kurang sehat, mungkinjuga berbahaya. Pembicaraankita sehari-hari sering menyangkutpersoalan itu.Namun, di sini kita hendakmembicarakan tentang cara menghiburdiri yang kurang sehat. Yaitucara menghibur diri seperti dimaksuddengan metafor ucapan:“Anggurnya masam!” (the grape issour!). Adalah seekor serigala besaryang suka menahan gengsi kepadakawan-kawannya bahwa ada sebatangpohon anggur di dusunsebelah yang sedang berbuah lebat.Dia tergiur oleh bayangan buahnyayang ranum. Maka kepada kawankawannyabahwa dialah yang menyatakannya.Kawan-kawannyamengiakan saja, namun mereka tidakmau ikut. Dan pergilah serigalabesar itu menuju pohon angguryang dimaksud.Tidak lama kemudian dia kembalilagi ke kawan-kawannya. Merekabertanya, “Sudah puas memakananggur?” Tapi kawan-kawannyatertawa dalam hati. Mereka tahuanggur itu benar-benar manis. Persoalannyaialah pohonnya cukuptinggi, sehingga buahnya tidak tercapaioleh serigala mana pun termasukserigala besar itu. Dia katakanmasam, hanya untuk menutupi kegagalannyamencapai buah itu. Diasangat merasa perlu tahan gengsi.Telah dikatakan bahwa hiburanseringkali memang kita perlukan.Tapi, kalau caranya ialah denganmenyalahkan pihak lain untuk kegagalankita, maka kita tidak menghibur,tapi menipu diri sendiri.Dan ini berbahaya, karena hal itumemberi kita rasa terhormat yangpalsu. Padahal yang terjadi ialahkita sedang menutup diri darikemungkinan perbaikan.Orang yang beriman kepadaAllah tidak semestinya punya sikaptahan gengsi semacam itu, sebab“afiliasi”-nya ialah kepada Allah,Yang Mahamulia. Seorang berimanmerasa mulia “bersandar” (tawakal)kepada Allah, seperti perlu kitacamkan dari ajaran Kitab Suci,Karena itu, barangsiapa menghendakikemuliaan, maka kepunyaanAllah-lah kemuliaan itu seluruhnya.Kepada-Nya naik semua ucapan yangbaik, dan amal saleh akan diangkatoleh-Nya (Q., 35: 10).Artinya kita harus merasa hormatkarena menunjukkan seluruh3392 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkegiatan kita kepada Allah, demiperkenan atau ridlâ-Nya. Sedangkankeberhasilan dan kegagalan adalahkenyataan hidup sehari-hari yangdapat terjadi silih berganti. Sudahtentu kita menghendaki keberhasilan.Tetapi jika kegagalan harusmenimpa, hendaknya kita tidakberusaha untuk menutup-nutupihanya karena tahan gengsi. Apalaginikmat-nikmat Tuhan yang diberikankepada kita banyak sekali, tidakterhitung berapa banyak karuniakeberhasilan kita. Takkan terhitung.Ada peringatan dalam Kitab Suci:Dan kalau kamu menghitung nikmatAllah, kamu tidak akan dapatmenghitungnya. Sesungguhnya Allahitu pastilah Maha Pengampun danMaha Penyayang (Q., 16: 18). Makakita harus senantiasa mampu untukbersyukur kepada-Nya, sebab bersyukuritu mempunyai arti menjagaoptimisme dan harapan kepadaAllah, pangkal sukses sejati.THE NAME OF THE ROSEUmberto Eco, seorang novelisterbesar Italia, pernah menulis novelberjudul The Name of the Rosedengan mengambil setting sejarahsekitar abad ke-12 sampai abad ke-14 saat Islam berpenetrasi ke Barat.Novel yang sudah difilmkan inibercerita tetang sebuah Ordo Dominikanyang sangat besar dengankomplek biaranya. Suatu ketikadalam biara itu sering terjadi kematianmisterius dan mengerikanyang tampak seperti bunuh diri,misalnya terjun dari menara ataumasuk ke dalam kuali besar tempatmerebus air. Tersebarlah desasdesusbahwa dalam biara itu terdapatsetan yang sedang mengamuk,tetapi instansi Gereja yanglebih tinggi tidak memercayainyasehingga kemudian meminta tolongtenaga-tenaga dari ordo Fransiscanuntuk meneliti. Lantas, datanglahdua orang dari ordo Fransiscan,seorang sarjana dengan seorangpembantu untuk meneliti.Menariknya, ordo Fransiscanmerupakan ordo yang banyak terpengaruholeh agama Islam, sehinggawawasannya lebih ilmiah.Oleh karena itu, mereka mendekatipersoalan kematian misterius melaluipendekatan ilmiah denganmengesampingkan bahwa kematianmisterius itu perbuatan setan.Mereka mengadakan penelitian,dan akhirnya ditemukan suatu ciriumum pada mayat-mayat berupalidahnya berubah warna, sehinggadapat disimpulkan bahwa merekamati karena keracunan. Racun yangada memang tidak bekerja secaracepat, perlahan-lahan menggerogotisehingga sempat menyiksa orangyang terkena. Dalam keadaan tersiksaitulah mereka bunuh diridengan caranya masing-masing.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3393


DEMOCRACY PROJECTBerdasarkan analisis demikian,maka yang menjadi perhatian penelitidari ordo Franciscan adalahmencari sumber racun. Melalui penelitianyang lama dan sulit, akhirnyaditemukan bahwa racun itu berasaldari buku didalam perpustakaanordo. Bahwadi dalamkompleks ordoDominikan ituterdapat perpustakaanyang berisibuku-bukuilmu pengetahuandari Islam tetapidirahasiakan,sehingga tidak ada yang membaca.Kalau ternyata ada yangmembaca dan ketahuan, orang ituharus dibunuh. Namun, karenasangat sulit untuk mengawasi agartidak ada yang mencuri-baca, makapara pimpinan ordo Dominikanmempunyai siasat dengan membubuhiracun pada setiap buku.Siapa yang mencuri-baca dan membukahalamannya dengan menjilatlidahnya, pasti akan terkena racun.Hal demikian dilakukan, karena,menurut para pimpinan ordo ini,membaca buku-buku itu akanmembawa kepada kekafiran.Ini adalah kisah berdasarkanfakta sejarah yang menggambarkankrisis yang terjadi di Barat, akibatpenetrasi ilmu pengetahuan Islampada sekitar abad ke-12 sampaiabad ke-14. Pada abad ke-14 sampaiabad ke-16 ketegangan antarailmu pengetahuan dan Gereja didamaikandengan cara memisahkanantara keduanya, sehingga terdapatdualisme kebenaran,yaitu kebenaranGerejadan kebenaranilmiah. Dalamkeadaan demikian,para ilmuwanmenyerapdan mengembangkanpengetahuandari Islam.Sejak abadke-16 mereka sudah tenteram dengankemajuan pesat pengetahuannyadan meninggalkan Islam.Indikasi paling menonjol di Nusantaratentang bagaimana Islam sudahmulai kalah oleh Barat adalah jatuhnyaMalaka ke tangan Portugis.THE SON OF MOTHERDalam masalah hubungan anakdengan orangtua, ada petunjukmengenai doa yang sebaiknyadibaca oleh anak, yang menyangkutorangtua dan yang dikaitkan denganumur, Kami amanatkan kepadamanusia berlaku baik terhadapkedua orangtuanya; ibunya telahmengandungnya dengan susah payah3394 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan melahirkannya dengan susahpayah (Q., 46: 15). Jumlah masahamil dan perpisahannya nantimemakan waktu sekitar 30 bulan,sehingga kalau sudah dewasa danmencapai umur 40 tahun, anakberdoa, Tuhanku! Berilah aku peluanguntuk bersyukur atas nikmat-Mu yang Kau-limpahkan kepadakudan kepada kedua orangtuaku, dansupaya aku dapat mengerjakanperbuatan yang baik yang Kau-ridlai;berilah aku kebaikan bagi anakcucuku (Q., 46: 15). Ini doa untuktiga generasi; untuk dia sendiri,untuk orangtua, dan untuk keturunan.Sungguh aku bertobatkepada-Mu, dan sungguh aku tunduk(kepada-Mu) dalam Islam (Q., 46:15). Melihat dari konteks firmanyang dimulai dengan, Kami amanatkan,Kami wasiatkan, Kamipesankan kepada umat manusiauntuk berbuat baik, ini adalah dalamrangka bersyukur kepada Allah Swt.dan kepada orangtua, terutamayang langsung disebut di siniadalah ibu, maka anak harus berterimakasih kepada ibu.Mengapa begitu? Karena ibuyang langsung “memberi”. Ayahjuga memberi, tetapi sambil lalu(in passing) saja. Dalam ungkapanAl-Quran, ibunya telah mengandungnyadalam kelemahan demikelemahan (Q., 31: 14). Secaraeksplisit banyak bukti bahwa orangyang berhasil umumnya adalah“anak ibunya” (the son of mother).Bung Karno itu “anak ibu”-nya.Bung Karno tidak pernah bicaratentang ayahnya, tetapi selaluibunya. Para komponis, pemusikpemusikklasik, itu kebanyakandekat sekali dengan ibunya. Tentusaja, fenomena “anak ibu”-nya (theson of mother) itu hanya sebuah kecenderungan,bahwa orang-orangbesar itu kebanyakan adalah the sonof mother. Namun, sebagai suatu kecenderungan,ia mengindikasikansuatu keunikan hubungan antaraanak dan ibunya yang berbedadengan hubungan anak dan bapaknya.Contohnya, kasus janda danduda; biasanya janda lebih berhasildalam mendidik anak, setelah ditinggalmati oleh ayahnya. Sebaliknya,kalau anak ditinggal matiibunya lalu dididik oleh ayahnyabiasanya berantakan karena ayahnyakawin lagi. Perhatikan pula mengapabayi itu digendong di sebelahkiri, karena di situ adajantung, dan bayi sangat terhiburmendengar detak jantung itu karenamengingatkan dia pada waktudalam rahim (dari bahasa Arabrahm, yang artinya rahmat ataukasih sayang).THE TEN COMMANDMENTSFungsi Al-Quran sebagai keteranganatas petunjuk yang telahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3395


DEMOCRACY PROJECTlalu (bayyinâtin min al-hudâ) danpembeda (wa al-furqân) dapatdilihat pada, misalnya, “perintahyang sepuluh” (The Ten Commandments),yang sembilan di antaranyamasih berlaku bagi kita. Isi The TenCommandments (ini dikutip dariBibel bahasa Arab yang kedengaranseperti Al-Quran) ialah:“Aku adalah Tuhan yang telahmembebaskan kamu dari negeriMesir. Kamu janganlah membikinpatung dari yang kamu pahat daribatu dalam bentuk apa pun. Baikyang datang dari langit dari atas.Begitu juga yang datang dari bumidari bawah. Begitu juga yangdiambil dari laut. Kamu tidakboleh sujud kepada patung itu.Dan kamu tidak boleh menyembahnya.Karena Aku adalah TuhanTuhanmu, Tuhan yang penuhcemburu. Aku akan meneliti dosadosapara bapak, sampai kepadaanaknya, sampai kepada generasiketiga dan keempat. Yaitu orangorangyang membuat Aku marah.Dan Aku akan memberikan rahmatkepada beribu-ribu orang yangmenghidupkan Aku dan memeliharawasiat-wasiat-Ku. Kamujanganlah menyebut nama Tuhanmusecara sia-sia, karena Allah tidakmembersihkan jiwa orang yangmenyebut Tuhannya sembarangan.Perhatikanlah (jagalah) hari Sabtu.Dan sucikanlah dia. Sebagaimanakamu telah diperintahkan olehTuhanmu. Kamu bekerja enam hari.Dan menyelesaikan pekerjaanpekerjaanmu.Dan hari yang ketujuhhari istirahat bagi Tuhanmu.Kamu tidak boleh bekerja sedikitpunjuga. Kau sendiri, anakmu,hambamu, ibumu. Binatang-binatangmu[sapimu, himarmu]tidak boleh kerja. Begitu jugasemua binatang peliharaanmu. Danhendaknya mereka semuanya ituada dalam rumah untuk istirahat.Ingatlah bahwa Engkau adalahdiperhamba di negeri Mesir. KemudianTuhanmu mengeluarkankamu dari sana. Dengan tanganyang kuat dan dengan tapak tanganyang terbuka lebar. Karena itulah,Tuhan memerintahkan kamu hendaknyakamu memelihara hariSabtu. Hormatilah Bapakmu danIbumu. Sebagaimana Tuhanmumemerintahkan. Supaya panjangumurmu. Dan kamu bisa berbuatbaik di bumi yang telah diberikanTuhan kepadamu. Kamu tidakboleh membunuh. Kamu tidakboleh berzina. Jangan mencuri.Kamu janganlah memberikan sumpahpalsu atau kesaksian kepadatemanmu. Kamu janganlah menginginkanistri temanmu. Dan janganmenginginkan rumahnya,makanannya, hamba laki-lakinya,dan hamba perempuannya. Sapinyamaupun himarnya. Dan apa punyang lain dari temanmu. Kalimatkalimatini telah disampaikan3396 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTuhanmu kepada kelompokmu.Semuanya dari atas gunung ditengah siang. Dan adanya mendung,badai, dan geledek dengansuara keras sekali. Dan tidak ditambah-tambah.Dan dituliskan didua lempeng batu. Dan kemudiandiberikan kepada-Ku.Itu semua mirip dengan kisahAl-Quran tentang turunnya “TheTen Commandments” dari BukitSinai. Karena itu, Al-Quran bersumpahdengan, Demi tin danzaitun, dan Bukit Sinai, dan kota iniyang aman (Q., 95: 1-3). Dari segiajaran, turunnya The Ten Commandmentsitu tentu suatu peristiwa yangsangat penting. Sudah barang tentusebelum itu juga sudah ada hukum-hukumsejak dari Hamurabi,tetapi tidak sejelas The Ten Commandments.Karena itu, kalau dalamAl-Quran ada sumpah sepertitermuat di dalam surat Al-Tîn tadi,maka sebetulnya itu adalah suatulukisan tentang kontinuitas agamaagama.Ada tafsir yang sedikit berbedamengenai buah tin dan pohonzaitun ini. Buah tin adalah salahsatu dari makanan paling pentingdi zaman kuno, karena ia awetsekali, bisa disimpan berbulanbulantanpa harus membusuk.Sekarang ini yang paling bagusadalah produksi Kalamata dariYunani, dan lebih-lebih lagi pohonzaitun. Al-Quran banyak berbicaratentang pohon zaitun dengan penuhpenghargaan. Dalam surat Al-Nûr ayat 35 juga disebutkan tentangpohon zaitun. Pohon zaitunitu tumbuh di daerah Laut Tengah,termasuk Italia, Yunani, Syria sampaike Mesir, dan Irak, yang notabeneini adalah “the ancient world”(dunia kuno) yang merupakanpusat peradaban manusia.Ada lagi tafsiran bahwa yangdimaksud zaitun adalah bukitZaitun, sebuah bukit di Yerusalem,yang dari atas bukit itu Nabi Isapernah membuat suatu pidato yangsangat penting dan terkenal sebagairumusan dari ajaran-ajaran moral.Kemudian juga ditambah denganTursina.Dalam The Ten Commandmentsdigambarkan bahwa Nabi Musabertemu dengan Tuhan (Al-Quranmenyebut empat puluh hari), kemudianturun dengan membawateks dari perintah yang sepuluh disuatu lempengan batu. Di situdisebut dua lempengan batu, tetapidalam Al-Quran digunakan bentukkata jamak alwâh, jadi lebih daridua, atau tiga ke atas. KemudianAl-Quran menyebut bahwa ketikaturun, Nabi Musa mendapati kaumnyatelah menyeleweng (karenaSamiri), sehingga dia marah sekali.Kemudian saudaranya yang bernamaHarun ditarik janggutnya,sampai Harun mengatakan, “Haianak ibuku janganlah kamu kejamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3397


DEMOCRACY PROJECTterhadap saudaramu seperti ini, sayatidak berdaya.” Dia memang digodaoleh Samiri.Dalam Al-Quran disebutkanbahwa Nabi Musa meletakkan teksyang sepuluh itu karena marah,Setelah Musa reda dari kemarahannya,dipungutlah loh-loh itu. Dalamtulisannya terdapat petunjuk danrahmat bagi orang yang takut kepadaTuhan (Q., 7: 154). Di sini adadua tafsir. Ada yang mengatakanbahwa Nabi Musa marah danlempengan itu dibantingnya sampaipecah berantakan, sehingga diatidak bisa membacanya kecualisetelah disusun kembali, sepertiorang main puzzle. Ada juga yangmengatakan bahwa sebagai seorangnabi, Musa tidak mungkin marahsampai membanting perintahTuhan. Namun, yang jelas adaproses marah yang direkam dalamAl-Quran. Terlepas dari itu semua,itulah yang disebut perjanjian(mîtsâq) antara Allah dan BaniIsra’il, Allah telah menerima ikrarBani Isra’il (Q., 5: 12). Perjanjianitu disimpan dalam suatu kotak,yaitu Tâbût, yang dalam bahasaInggris disebut “The Ark of theCovenant”.THE THIRD TEMPLEKini Yerusalem masih berada dibawah kekuasaan Israel. YasserArafat dengan PLO-nya berusahauntuk memperoleh kembaliYerusalem, yang akan dijadikan ibukota Palestina. Namun, kelak ituakan merupakan tarik-menarik yangluar biasa antara Israel dan PLO. Dikalangan orang Yahudi, terutamaorang Yahudi yang taat—sepertikaum Hasyidin yang pakaian dantopinya hitam-hitam, yang di NewYork keluyuran di sekitar Bronx dansebagainya—ada kepercayaan bahwa“sebelum kiamat datang orangorangYahudi akan berkuasa dimuka bumi sebagai ahli waris dariDinasti Daud (Davidian Dinasty),”dan itu dimulai dengan keberhasilanorang Yahudi mendirikanHaikal yang ketiga, yaitu masjidyang ketiga. Masjid yang pertamaialah masjid Sulaiman, yang disebut“The First Temple”. Masjidkedua ialah masjid yang didirikanHerod yang kemudian dihancurkanoleh Titus, yaitu “The SecondTemple”. Orang Yahudi percayabahwa sebelum kiamat “The ThirdTemple” atau Haikal yang ketigapasti berdiri. Tempatnya juga persisdi tempat Nabi Sulaiman mendirikanmasjid. Itu berarti bangunanIslam akan digusur, Qubbat Al-Shakhrah akan digusur, kemudianmasjid yang didirikan oleh Walidibn ‘Abdul Malik juga akan digusur.Mereka (orang-orang Yahudiitu) juga mempunyai keyakinanbahwa sebelum kiamat, tâbût yang3398 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThilang setelah digempur olehNebukadnezar, akan ditemukan.Dalam sebuah buku karanganorang Yahudi dinyatakan bahwatâbût itu sudah ditemukan disebuah sinagog yang sangat tidakterduga karena sangat sederhananya,tetapi tersimpan dengan baiksekali di tengah hutan di Etiopia,tempat banyak orang Yahudi hitam.Mereka itu ternyata pemeliharatâbût. Menurut kepercayaan mereka,kalau nanti masjid yang ketigasudah berhasil didirikan, tâbûttersebut akan ditempatkan ditempat yang paling suci, yaitu tidaklain ialah Shakhrah itu, tempatNabi berpijak untuk Mikraj. Akanada perayaan besar-besaran yangakan mengiring tâbût itu dariEtiopia ke Yerusalem.Menurut kepercayaan orangYahudi, setelah itu, seluruh duniaakan diperintah oleh anak turunanNabi Daud dengan adil, makmurgemah ripah loh jinawi dan setelahitu kiamat. Di sini umat Islam akanmenghadapi persoalan. Untunglah,pemerintahan Israel di bawahYitshak Rabin tidak peduli kepadaagama, karena itu tidak begitukeras. Hanya saja, jangan meremehkangerakan-gerakan Yahudi ekstremitu.Ada juga paham lain yang kinisudah mulai muncul yang menyatakanbahwa “the holy of holies”itu bukan tempat berdiri QubbatAl-Shakhrah sekarang, tetapi konondi sebelah utaranya. Kalau itu yangdianut, maka nanti akan berdiri tigabangunan. Paling selatan ialahmasjid yang didirikan oleh Al-Walid, yaitu Al-Masjid Al-Aqsha.Kemudian di tengah ialah QubbatAl-Shakhrah—bangunan indah segidelapan biru sebagai monumenkemenangan umat Islam yangdidirikan oleh ‘Abdul Malik ibnMarwan. Di sebelah utara, itulahHaikal yang ketiga. Kalau itu yangdianut—tetapi tampaknya kaumYahudi ekstrem tidak terima—mereka ingin menguasai seluruhbukit Moria, termasuk orang Kristenakan digeser, dan mereka akanmendirikan “The Third Temple.”Dalam Al-Quran dinyatakan,Dan Kami memberi peringatan (yangjelas) kepada Bani Isra‘il di dalamKitab, bahwa mereka akan dua kalimembuat kerusakan di muka bumidan merasa unggul dengan kesombonganyang besar (dan dua kalimereka diazab). Maka ketika peringatanpertama sudah berlaku,Kami utus kepadamu hamba-hambaKami yang berkekuatan dahsyat;mereka menyusup ke dalam kampung-kampung;dan itulah peringatanyang sudah (sepenuhnya)terlaksana. Kemudian Kami berikankepada kamu giliran melawan mereka;dan Kami bantu kamu berupaharta kekayaan dan anak-anak danKami jadikan kamu golongan yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3399


DEMOCRACY PROJECTlebih besar. Kalau kamu berbuatkebaikan, berbuat kebaikan untukdirimu sendiri. Kalau kamu berbuatkejahatan, (perbuatanmu) untukdirimu sendiri. Maka jika peringatankedua sudah lalu (Kami mengizinkanmusuh-musuhmu)akan merusakwajah-wajahmu,dan mereka memasukiKuil sebagaimanatelahmereka masukipertama kali,dan mereka membinasakansegalayang berada dibawah kekuasaanmereka (Q., 17: 4-7).Ayat ini semacam antisipasi bahwaada kemungkinan orang Yahudimembuat kerusakan lagi, dan ituakan diazab oleh Allah Swt. dengancara-cara yang tidak bisa kita ketahui.Kalau saja misalnya, merekamemaksakan diri mendirikan “TheThird Temple”, kemudian gerejagerejaKristen juga digusur bukanhanya masjid, jelas orang-orangBarat akan marah, dan mungkinitulah akhir sejarah bangsa Yahudi.THE TIME OF RESPONSSecara ilmiah ada konsep mengenaiwaktu, the time of respons,yaitu waktu yang diperlukan untukterbuktinya suatu hukum. Misalnya,hukum api ialah membakar.Kalau kita masukkan tangan kedalam api, seketika itu juga tangankita terbakar. Maka hukum apiyang membakar itu bersifat seketika.Ketikaitu juga akanterbukti.Dalam masalah-masalahkemasyarakatan,the time of respons-nyatidakbersifat seketika.Ia butuh waktuyang amat panjang,bukan sajadalam hitungan tahun, tetapi jugadasawarsa atau bahkan lebih. Artinya,jika dalam suatu masyarakatsekarang ini berlangsung kezaliman,tetapi tidak terjadi apa-apa, bukanberarti vonis Tuhan tidak akanjatuh. Ia akan jatuh suatu saatkelak.Agama Mesir kuno, misalnya,adalah agama yang sangat tidakmasuk akal. Ia percaya bahwaSungai Nil itu dewa, yang setiaptahun membutuhkan pengorbanandengan cara menceburkan seoranggadis ke dalam sungai itu supayatetap banjir, yang akan membawaberkah pada kesuburan. Agamayang tidak masuk akal itu bisabertahan sampai ribuan tahun. Iniyang disebut lamanya the time of3400 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrespons untuk soal-soal kemasyarakatan.Tetapi, ada suatu masa ketikaseseorang ingin memetik hasilperbuatannya, dan tidak akan tertunda,yaitu ketika dia mati. Padawaktu itu dia kembali ke alamruhani. Dalam alam ruhani, tidakada waktu. Waktu semuanya menjadititik, sehingga tidak ada masalalu dan masa depan. Begitu kitamati dan kembali ke alam ruhani,maka seluruh perbuatan kita mempunyaiakibat pada diri sendiri.Inilah sebabnya mengapa kitadiajarkan untuk percaya kepadaakhirat. Tidak saja karena akhirat itumemang ada—yang tidak bisadibuktikan secara empirik, karenamemang bukan objek ilmiah—tetapi karena kita tahu keberadaannyaberasal dari berita-berita paranabi. Kepercayaan kepada akhirattidak saja benar, tetapi juga akanmembimbing kita ke arah polahidup yang penuh tanggung jawab.Maka, di antara ciri orang yang bertakwaadalah, ... mereka yakin akanhari akhirat (Q., 2: 4; 27: 3; 31: 4).THEORY OF EVERYTHINGDunia fisika sedang asyik mengembangkanTOE (Theory ofEverything, teori tentang segala hal),suatu rumusan persamaan matematisyang bersih dan elegan,dengan titik tolak pandanganbahwa unsur pembentukan bendabendabukanlah partikel-partikelkecil seperti benda-benda atom atausub-atom, melainkan sebuah superstringdalam suatu jagat yangberdimensi sepuluh! Semua benda,energi, dan kekuatan-kekutan dasaralam bermula dari putaran (loops)dan pecahan-pecahan (snippets)yang amat luar biasa kecilnya danmenyerupai “tali” (string). Tokohteori ini sekarang ialah EdwardWitten dari Universitas Princeton.Semua orang mengakui bahwa teoriitu amat sulit dan aneh, sampaikelak para ahli percobaan (eksperimentalis)membuktikan benartidaknyateori itu, sama sepertidahulu Einstein harus menunggupara eksperimentalis untuk membuktikanbenar tidaknya TeoriUmum Kenisbian (General Theoryof Relativity) yang ia kemukakan.Sekarang semua tahu bahwa teoriEinstein mengandung kebenaran,dan menjadi dasar teori dan eksperimenpelepasan energi dari bendadalam suatu reaksi berantai dengankekuatan yang luar biasa (yangantara lain menghasilkan bom atomdan pembangkitan listrik tenaganuklir). Tentu saja bagi kebanyakanorang semua itu “aneh”, “ajaib”,“mengherankan”, dan seterusnya.Tapi bagi yang bersangkutan semuanyaitu “berjalan normal”,tidak ada yang aneh.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3401


DEMOCRACY PROJECTJika jalan pikiran tersebut di atasitu dapat diterima, maka sesungguhnyasebagian dari gejala dankemampuan supraalami dapatdipandang masih berada dalamlingkungan “hukum alam” itusendiri, hanya saja (sebagian)manusia kebetulan belum memahaminya.Karena itu, demi memenuhidorongan naluri manusiasendiri yang selalu ingin tahu, jugauntuk meningkatkan kualitas hidupnyakepada dataran yang lebihtinggi, penting sekali manusiaterus-menerus memerhatikan, meneliti,dan memahami lingkunganhidupnya, baik lingkungan sosialhistorismaupun lingkungan duniakebendaan dalam arti seluas-luasnyadan sedalam-dalamnya.THUMA’NÎNAHKhusyuk pada dasarnya merupakanspiritual situation, suatukeadaan secara ruhani, tetapi yangditopang oleh jasmani dan nafsani.Ketiga aspek tersebut harus dibuatsedemikian rupa agar saling menopanguntuk mencapai tujuantujuanyang lebih tinggi. Meskipunmerupakan aspek ruhani, tetapisebelum itu khusyuk harus dikembangkanmelalui proses yangmenyangkut jasmani dan nafsani.Itulah sebabnya shalat harus dijalankandengan thuma’nînah (tenang,tidak tergesa-gesa). Ruku‘,umpamanya, harus dengan betuldan sempurna sehingga dapatmemberi dukungan kepada kondisinafsani. Tenang di dalam ruku‘,seolah merupakan kesiapan baginafsani untuk meningkat, dankemudian dapat diteruskan kepadapeningkatan ruhani. Inilah maknathuma’nînah.Thuma’nînah dibahas dalamkitab-kitab fiqih karena bisa diobservasidan kemudian menjadisalah satu syarat sah shalat. Initerlihat dalam fiqih mazhab Syafi‘iyang mengatakan bahwa ruku‘yang tidak tenang sampai hitunganketiga berarti shalatnya batal.Namun, sebenarnya yang diharapdari thuma’nînah tidak berhentihanya sampai di situ, melainkanshalat yang sempurna harus diteruskansecara nafsani. Tentu saja,ini melalui jenjang-jenjang tertentu,seperti secara psikologis bisa dimulaidari hal yang lebih kognitif,yaitu mengerti apa yang dibaca.Kalau bukan bahasanya, minimalmengerti maknanya, dan justru iniyang penting. Misalnya, bacaansubhâna rabbiya al-a‘lâ wa bihamdih”—danbeberapa variasi lain—dalamruku‘, yang lebih pentingadalah tasbih (memahasucikanAllah), sehingga memberikan kondisibagi nafsani untuk meningkat,karena ternyata tasbih, memahasucikanAllah, memang bertingkat.3402 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTingkat paling mendasar adalahmemahasucikan Allah dari persekutuan(syirik). Mahatinggi Ia dari segalayang mereka persekutukan(Mahasuci Allah dari gambarangambaranyang mereka berikan—NM) (Q., 23: 91; Q., 37:1 59),seperti dalam “syirik yang telanjang”(naked polytheism) yangmenggambarkanTuhan mempunyaianak, istri,dan sebagainya.Dalam hal ini termasukjuga prasangkayang tidakbaik tentang Tuhan,seperti sifat curiga kepada-Nyaatau bahkan menuduh-Nya tidakadil dengan dalih nasib tidakberubah meskipun sudah berbuatbaik, sementara orang lain yangtidak peduli dengan moral justrumaju terus. Sifat curiga dan menuduhAllah tidak adil ini sangatberbahaya, sebab kalau sudah mulaitidak mempunyai harapan kepadaAllah, lalu kepada siapa harusmenaruh harapan? Ini berkaitandengan peringatan Nabi dalamsebuah hadis qudsi (firman Allahtetapi kalimatnya dari Nabi) yangberbunyi, “Aku mengikuti persangkaanhamba-Ku mengenai diri-Ku.”Jadi, kalau seorang hamba mengiraTuhan tidak adil kepadanya, makaitulah yang terjadi, tetapi kalau iamengira Allah baik, maka Dia punakan baik. Di sini ada aspek psikologisnya.Untuk mencapai tingkat lebihtinggi, nafsani memerlukan dukunganjasmani berupa thuma’nînahyang dimulai dengan memahamiapa yang kita baca. Setelah memahamiapa yang kita baca dankemudian menjadi bagian darikesadaran nafsanikita, maka“Tidak ada kelebihan seorang Arabatas seorang non-Arab selaindengan takwa.”(Hadis)akan mudahmeningkatmenjadi kesadaranruhani,yaitu berupapenghayatanakan kehadiran Allah. Selain AllahMahatinggi (al-A‘lâ), Allah jugadekat kepada kita; Allah adalahyang lahir maupun yang batin,dekat dan jauh, karena tidak terikatoleh ruang dan waktu.Efek dari menghayati Allahbeserta kita, tidaklah terhitungbanyaknya, tetapi yang tertinggiadalah efek ruhani berupa perasaandekat dengan-Nya. Perasaan dekatinilah yang menjadi kebahagiaanruhani yang, tentu saja, tidak bisadigambarkan. Al-Quran hanyamengatakan bahwa Sungguh, denganmengingat Allah hati merasa tenang(Q., 13: 28). Di sinilah letak konsepridla Allah; Allah rela kepadakita. Tanpa keridlaan Allah, kitatidak akan merasakan kebahagiaanmeskipun, tanpa ridla, bisa jadiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3403


DEMOCRACY PROJECTpermintaan-permintaan kita tetapdikabulkan. Hal terakhir inilahyang namanya istidrâj, memberidengan nada marah, sehingga yangdiberi tidak merasa bahagia, sepertianalog seorang ibu yang marahkepada anaknya waktu minta uang,lalu ia memberikannya dengan caramelemparkan.Kata istidrâj satu akar denganderajat (Arab: darajah), yang berartiseseorang diberi derajat tetapisebenarnya dijerumuskan olehTuhan. Inilah yang disebut Al-Quran sebagai balâ’un hasanun(percobaan baik) (Q., 8: 17), yaituujian dari Tuhan dalam bentukkenikmatan-kenikmatan. Artinya,dengan kenikmatan-kenikmatanyang telah diberikan-Nya, sebenarnyaAllah ingin mengetahuiapakah seseorang bersyukur atautidak, apakah kita dapat memanfaatkannyaatau tidak. Kalau tidak,maka azabnya jauh lebih dahsyat.Buya Hamka menyebutnya denganistilah “dari nikmat menjadiniqmah; dari anugerah menjadi bencana”.Itulah sebabnya kenapa kitaharus selalu bertakwa kepada Allahdalam senang atau susah. Dalamsenang, kita harus bertakwa karenajangan-jangan itu merupakan niqmah.TIDAK ADA PAKSAANDALAM BERAGAMASetiap khatib dan juru dakwahdapat dipastikan telah mengetahuiadanya prinsip tidak boleh adapaksaan dalam agama. Sebuahfirman Allah yang amat seringdikutip berkenaan dengan ini ialah:Tidak boleh ada paksaan dalamagama. Sungguh telah nyata (berbeda)kebenaran dari kesesatan.Barangsiapa menolak tirani danpercaya kepada Allah, maka sungguhdia telah berpegangan dengan taliyang kukuh, yang tidak akan lepas.Allah Maha Mendengar dan MahaMengetahui (Q., 2: 256).Jadi, tidak dibolehkannya memaksakansuatu agama ialah karenamanusia dianggap sudah mampudan harus diberi kebebasan untukmembedakan dan memilih sendirimana yang benar dan mana yangsalah. Dengan kata lain, manusiadianggap telah dewasa sehinggadapat menentukan sendiri jalanhidupnya yang benar, dan tidakperlu lagi dipaksa-paksa sepertiseorang yang belum dewasa.Oleh karena Tuhan telah “percaya”kepada kemampuan manusiaitu, maka Dia tidak lagi mengirimkanutusan atau rasul untuk mengajarimereka tentang kebenaran.Deretan para nabi dan rasul telahditutup dengan kedatangan Nabi3404 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMuhammad Saw. Sebagai RasulPenutup, Nabi Muhammadmembawa dasar-dasar pokok ajaranyang terus dapat dikembangkanuntuk segala zaman dan tempat.Maka sekarang terserah kepadamanusia yang telah “dewasa” ituuntuk secara kreatif menangkappesan dalam pokok ajaran NabiPenutup itu dan memfungsikannyadalam hidup nyata mereka.Firman tersebut menegaskanbahwa jalan hidup tiranik (sikap“melewati batas”, menurut A.Hassan) adalah lawan dari jalanhidup beriman kepada Allah. Ituberarti bahwa jalan hidup berdasarkaniman kepada Tuhan ialahkebalikan dari sikap memaksamaksa.Sebaliknya, iman kepadaTuhan sebagai jalan hidup menghasilkanmoderasi atau sikap “tengah”(‘adl—adil, atau Wasîth—“wasit”, dan seterusnya), dan tanpaekstremitas (al-ghuluw). Berimankepada Allah, sebagai kebalikantiranisme, melahirkan sikap yangselalu menyediakan ruang bagipertimbangan akal sehat untukmembuat penilaian yang jujur ataufair terhadap setiap persoalan.Karena iman kepada Allah danmenentang tirani itu mempunyaikaitan logis dengan prinsip kebebasanberagama, maka bahkanNabi pun diingatkan: Kalau seandainyaTuhanmu menghendaki,tentu berimanlah semua manusia dibumi. “Maka apakah engkau(Muhammad) akan memaksa manusiahingga mereka menjadi orangorangyang beriman semua?!” (Q.,10: 99).Maka, prinsip kebebasan beragamaadalah kehormatan untukmemilih sendiri jalan hidupnya.Tentu tidak perlu lagi ditegaskanbahwa semua risiko pilihan ituadalah tanggung jawab sepenuhnyamanusia sendiri.Para ahli mencatat bahwa pelembagaanprinsip kebebasan beragamaitu dalam sejarah umatmanusia, yang pertama kali ialahyang dibuat oleh Rasulullah Saw.Sesudah hijrah ke Madinah, beliaulangsung menyusun masyarakatmajemuk (plural) karena menyangkutunsur-unsur non-Muslim.Sekarang prinsip kebebasan beragamaitu telah dijadikan salah satusendi sosial politik modern. Prinsipitu dijabarkan oleh Thomas Jeffersonyang “Deist” dan “Uniterianist-Universalist” namun menolak agamaformal, dan oleh Robespiere yangpercaya kepada “Wujud Mahatinggi”namun juga menolak agamaformal. Mungkin karena agamaformal yang mereka kenal di sanawaktu itu tidak mengajarkan kebebasanberagama.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3405


DEMOCRACY PROJECTTIDAK ADA SIKSA KUBURDalam surat Yâsîn terdapat ayatyang mengesankan bahwa siksa kuburitu tidak ada, karena ketika dibangkitkandari kubur, orang kafirberteriak, Wahai,celakalah kami.Siapakah yangmembangunkankami ini dari tempattidur kami?(Q., 36: 52). Artinya,ternyatamati adalah tidurnyenyak. Hanyasaja, meskipun disebutbahwa matiadalah tidur, jangan lalu mengatakanbahwa tidur itu lamanya bisa sejutatahun, karena ada relativitas waktu.Mungkin saja orang baru merasakanmati tahu-tahu sudah bangkit lagi,karena waktu itu relatif.Al-Quran menggunakan istilahdinding sebagai ilustrasi tentangalam perantara, yaitu dalam suratAl-Mu’min (23) ayat 100, yangmelukiskan penyesalan orang-orangyang tidak pernah berbuat baik didunia, lalu kelak di akhirat berangan-angan,Supaya beramal salehyang dulu telah kutinggalkan. Sekalikalitidak! Itu hanya kata yang diucapkan.Di hadapan mereka sebuahdinding pembatas sampai pada harimereka dibangkitkan kembali (Q.,23: 100).Di sini disebut dinding yang,dalam Al-Quran terjemahan DepartemenAgama, disebut “membatasiantara dunia dan akhirat”. Dindingperantara itulah yang mungkindisebut barzah. Dalam surat Al-Rahmân, barzahadalah satupertemuan dariair yang asindan yang tawaryang di situ diatidak tercampur(lâ yabgiyân[Q., 55: 20]).Orang mati tidaksekonyongkonyongdibangkitkan,melainkan ada satubarzah atau dinding dari satu masayang panjang sebelum bertemu harikebangkitan. Itulah barzah. Namun,apa sebetulnya yang adadalam alam barzah itu? Banyakinterpretasi di sini, tetapi seluruhnyasebaiknya memang diketahui.Yang jelas, dalam Al-Quran tidakada ilustrasi tentang siksa kuburyang sering digambarkan oleh paramubalig. Dalam hadis, memangbanyak, misalnya bahwa nanti dikubur itu orang akan dimakan olehkalajengking, dan sebagainya. Itusemua produksi para mubalig untukmenakut-nakuti orang supayaberbuat baik.3406 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTIDAK ADA TUHANKECUALI TUHANDalam Islam, kita diajarkanuntuk selalu mengingat Allah atauberzikir. Di antara lafaz zikir, yangpaling penting adalah Lâ Ilâhaillallâh. Kalau itu diterjemahkan—dulu saya pernah terlibat sedikitdalam kontroversi—tiada suatuTuhan apa pun kecuali Tuhan itusendiri, karena dalam sebuah tafsirkalimat itu juga diterjemahkan LâMa‘bûda illâ Al-Ma‘bûd; Ilâh-nyadiganti dengan Al-Ma‘bûd (YangDisembah). Al-Ma‘bûd atau Tuhanitu sendiri apa? Tuhan itu adalahTuhan Yang Mahatinggi; KenyataanTinggi yang tidak tergambarkan.Semua gambaran mengenai Tuhanadalah metafor, yakni pinjaman daribahasa manusia. Islam itu sebenarnyamenengahi antara suatu agamayang mengizinkan penggambaranTuhan sampai kepada tiga dimensi(yang menghasilkan patung-patungseperti orang Yunani, misalnya) disatu pihak, dan di pihak lain agamayang tidak mengizinkan sama sekalipenggambaran mengenai Tuhanmeskipun sebatas kata-kata, yaituagama Buddha. Dalam pandanganorang Buddha, setiap kata untukmenggambarkan Tuhan pasti gagal.Karena itu, bagi mereka kewajibanyang lebih utama adalah berbuatbaik saja, dan Buddha Gautamamenjadi modelnya.Kedua bentuk di atas sebenarnyamengandung risiko sekalipundimulai dengan suatu titik berangkatyang benar. Misalnya argumenorang Makkah ketika diingatkanuntuk tidak menyembah patung;mereka menjawab, kita tidakmenyembah patung, kita hanyamenyembah dia supaya menjadiperantara kepada Tuhan. Tetapi,dalam kenyataannya orang berhentikepada patung itu sendiri. Begitusebaliknya, orang-orang Buddhayang menghindar sama sekali daripembicaraan mengenai Tuhan.Bahkan Paus sendiri pernah salahmengira bahwa Buddhisme ituateis. Sewaktu pulang dari TimorTimur (ketika berkunjung keIndonesia dulu, yakni ketika wilayahitu masih menjadi provinsi RIke-27—ed.) ke Roma, ia berencanamampir terlebih dulu ke Srilanka.Tapi orang-orang Srilanka marahkarena anggapan Paus bahwa orangBuddha itu ateis.Islam dalam hal ini berada ditengah: tidak boleh menggambarkanTuhan secara fisik, sepertimembuat patung, bahkan ikonsekalipun, sebagaimana dalamagama Kristen Ortodoks, tetapipada saat yang bersamaan jugaharus membicarakan Tuhan. Maka,di dalam Islam penggambaranmengenai Tuhan menjadi verbal,yakni seperti termaktub di dalamAsmaul Husna, Al-Asmâ’ Al-Husnâ,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3407


DEMOCRACY PROJECT(nama-nama Tuhan yang indah/baik). Di sini Asmaul Husna adalahsimbolisasi verbal dari Tuhan. Tetapisemuanya adalah metafor (gambaran).Sebab, Tuhan yang sebenarnyaialah wa lam yakun lahû kufuwanahad (tidak bisa digambarkan samasekali).Ketika orang Yunani menyembahpatung Hermes, semula ituadalah suatu representasi darikebijakan absolut, tetapi akhirnyamereka menyembah patung itusendiri. Di sini orang Islam jugabisa lupa kepada Allah, wa lamyakun lahû kufuwan ahad, denganmenyembah ratusan representasinya,termasuk lafaz. Maka, sayatidak setuju dengan penulisankalimat Allah dalam mihrab masjid,sebab itu merupakan ikon, logo,dan suatu saat atau lama kelamaanbisa menjadi sesuatu yang disembah.Karena itu, nama itusendiri tidak boleh menjadi berhala.Setiap kali kita mempunyai gambaranmengenai Tuhan, harus kitabantah sendiri dengan mengatakan“itu bukan Tuhan”, “Tuhan tidakbisa digambarkan”. Apalagi, kalauTuhan itu sudah mewujud nyatadalam bentuk komun[alitas], ituakan lebih mengekang. Dengan LâIlâha Illallâh, seolah-olah yang kitacari bukan yang dipahami orangorang,tanpa berarti menjadi nihilis—tidakada sama sekali.TIDAK DIMARAHIDAN TIDAK SESATSalah satu ajaran Nabi Isa a.s.adalah kasih. Dalam Al-Qurandilukiskan bahwa tujuan diutusnyaNabi Isa ialah untuk menetralisirdoktrin-doktrin atau ajaran-ajaranagama Yahudi yang serba hukumdan keras, karena agama Yahudiadalah agama hukum, bahkan kitabsucinya disebut Taurat yang artinyahukum. Orientasi hukum orangYahudi itu kuat sekali termasuk,misalnya, “Mata dibalas denganmata dan telinga dibalas dengantelinga.” Semua itu diambil dariBibel dan Perjanjian Lama. Hanyasaja, ketika Yahudi fanatik kepadahukum, maka itu menghasilkansuatu sikap keagamaan yang kehilangankasih. Lantas, diutuslahNabi Isa, yang kedatangannyadalam Al-Quran disebutkan untuk,Dan untuk menghalalkan bagi apayang sebagian diharamkan kepadakamu (Q., 3: 50). Maksudnya, halhalyang semula terlalu ketat danserbakeras itu dicairkan kembalioleh Nabi Isa., dan pencairannyaitu melalui kasih. Oleh karena itu,Al-Quran juga mengatakan bahwa,Dan Kami tanamkan ke dalam hatimereka yang menjadi pengikutnya,rasa cinta dan kasih sayang (Q., 57:27). Jadi, etos orang Kristen ialahkasih, sehingga janganlah heran bilapekerjaan-pekerjaan sosial banyak3408 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdisponsori oleh Gereja di seluruhdunia.Isa Al-Masih adalah seorangYahudi dan agama yang dibawanyapun sebenarnya intern Yahudi ataupaling tidak, Semitik. Menjadiproblem karena, melalui Paulus dansebagainya, agama tersebut dibawake Yunani dan Romawi sehinggamengalami Yunanisasi dan Romawisasi.Sejak itu, agama Kristenbanyak terpengaruh oleh unsurunsurYunani dan Romawi, sehinggaada hal yang hilang, yaituorientasi hukum Yahudinya. Akibatnyamisalnya, babi menjadihalal, padahal sebetulnya Nabi Isatidak pernah menghalalkan babi.Ibarat mobil, kasih yang diajarkanNabi Isa itu remnya blong. Inilahyang dimaksud Al-Quran dalamsurat Al-Fâtihah—paling tidakmenurut sementara ahli tafsir—sebagai dlâllûn (sesat); inginnyabaik, tetapi keliru sementara orangYahudi adalah al-maghdlûb ‘alayhim,yang dimarahi oleh Tuhan, karenamereka terlalu keras berpegangkepada hukum, tidak ada tawarmenawar.Kemudian Islam datang,menggabungkan kedua-duanya.Hukum dari Yahudi dipertahankan,tetapi juga diajarkan kasih. Karenaitu, (umat) Islam disebut “ummatunwasathun” atau “umat tengah”,sebab hampir semuanya dimaksudkanuntuk menengahi antara orientasilegalistik yang keras pada Yahudidan orientasi kasih yang terlalu lunakpada orang Kristen.TIDAK MENGINGKARI HALPOSITIF DALAM DIRI KITADi dalam Al-Quran disebutkan,Dan nikmat Tuhanmu, hendaklahkausiarkan (kamu menyebut-nyebutnya[dengan bersyukur]—NM)(Q., 93: 11). Artinya, berkenaandengan semua rahmat karuniaAllah yang telah diberikan kepadakita, hendaknya kita mengakui danmemperlihatkan. Kita tidak bolehmengingkari bahwa banyak halpositif dalam diri kita. Inilahpentingnya alhamdulillâh. Setelahmembaca subhânallâh yang mengikishal-hal negatif terhadapAllah, hendaknya diteruskan denganalhamdulillâh. Dengan begitu,kita telah membangun semangathidup yang optimis-positif, dandengan optimisme kita punyaenergi.Kalau ada orang A dan B, yangsatu pesimis dan yang satu optimismenghadapi suatu masalah, makakemungkinan besar yang bisamengatasinya ialah yang optimis.Untuk selanjutnya diteruskan denganAllâhu akbar (Allah Mahabesar),bahwa semuanya kecil danbisa diatasi. Rawe-rawe rantasmalang-malang puntung. Itulahkondisi psikologis kita, dari pesimisEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3409


DEMOCRACY PROJECTmenjadi optimis, dan kemudianmenjadi pribadi yang penuh energi.Dengan becermin dari surat Al-Dluhâ, kita percaya dengan firmanAllah, Dan Tuhanmu kelak memberimuapa yang menyenangkan kau,(Q., 93: 5), bahwa kelak Allah akanmemberi kemenangan dan kitabahagia menerimanya. Tetapi semuanyatidak boleh diandalkankepada peristiwa-peristiwa metafisis,karena tentunya hal itu jugabergantung pada usaha kita. Usahaharus dimulai dengan kesadaransiapakah diri kita. Nabi disadarkanoleh Allah bahwa dia anak yatim,yang dulu tidak tahu apa yangbenar dan salah, serta miskin (Q.,93: 6-8). Dengan penyadaran diridahulu, kita maju ke depan dengankesadaran baru.TIDAK SEMUANON-MUSLIM SAMADalam Al-Quran disebutkanbahwa tidak semua non-Muslimadalah sama (Q., 3: 113). Pada ayatsebelumnya digambarkan bahwaorang-orang Ahl Al-Kitab, terutamaYahudi, banyak melakukan pelanggaran.Karena itu dikutuk olehTuhan, Mereka selalu diliputi kehinaan(seperti kemah) di mana punmereka berada, kecuali bila merekaberpegang pada tali (janji) dariAllah dan tali (janji) dari manusia(Q., 3: 112). Dengan adanyapengecualian ini, maka berarti adadi antara mereka yang berhubungandengan Allah dan sesama manusia.Secara historis, orang Yahudimengalami diaspora, yaitu ketikamereka ditindas Titus pada tahun70 M dengan tidak diperbolehkantinggal di Palestina. Mereka kemudianmengembara ke seluruhmuka bumi tanpa tanah air sampaitahun 1948 ketika negara Israeldidirikan, Mereka telah diliputi olehkehinaan dan penderitaan, danmereka berada dalam kemurkaanAllah (Q., 2: 61). Ini terlihat dalamistilah Ghetto di Eropa yang berartikampung-kampung Yahudi yangsangat miskin di pinggir kota. Yangdemikianlah itu karena merekamengingkari ayat-ayat Allah danmembunuh para nabi tanpa sebab(Q., 3: 112). Semua itu termuatdalam Bibel bahwa mereka membunuhNabi Yahya, Nabi Zakaria,dan mau membunuh Nabi Isa.Tetapi Mereka tidak sama, di antaraAhl Al-Kitab ada segolongan yangberlaku jujur, mereka membaca ayatayatAllah pada malam hari danmereka pun bersujud. Mereka percayapada Allah dan Hari Kemudian,menyuruh orang berbuat benar danmencegah perbuatan munkar sertaberlomba dalam kebaikan. Merekatermasuk orang yang saleh. Danperbuatan baik apa pun yang mereka3410 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkerjakan niscaya takkan ditinggalkan.Dan Allah Mahatahu merekayang bertakwa (Q., 3: 113-115).Karena itu, yang menjadi titik tekankafir dalam ayat di atas bukanlahpada non-Muslim, tetapi merekayang menolak kebenaran.TIGA ‘ABDULLAHPada masa-masa awal Islam adatiga tokoh bernama ‘Abdullah yangberperan banyak dalam mengonsolidasikanpaham keislaman;‘Abdullah ibn Mas‘ud, ‘Abdullahibn ‘Umar dan ‘Abdullah ibn ‘Abbas.‘Abdullah ibn Mas‘ud adalah yangmengonsolidasikan pembacaan Al-Quran; ia ahli membaca Al-Qurandan diakui keahliannya. Ia mempunyaikoleksi tersendiri mengenaiAl-Quran, tetapi ketika kodifikasiAl-Quran dimulai, koleksinya dirampasdan dibakar ‘Utsman, sehinggaterjadi sedikit krisis.‘Abdullah ibn ‘Umar adalah ahlidalam bidang hukum Islam yangbijak. Ia menjadi rujukan bagi ahliahlihukum yang berhubungandengan politik, kemasyarakatan,dan sebagainya. Itulah sebabnyaorang-orang Arab Madinah waktuitu sudah ada yang menginginkannyauntuk menggantikan ‘Umarkalau wafat. Hanya saja, ‘Umarjustru menolak. Ketika memanggilenam orang untuk bermusyawarahmengenai siapa yang akan menggantikannya,‘Umar berpesan, “Tolongjangan sampai anak sayadipilih, karena itu dapat merusaktatanan Islam, bahwa penilaianorang tidak boleh didasarkan keturunan,melainkan harus berdasarkanhasil kerja.”‘Abdullah ibn ‘Abbas adalahseorang ahli tafsir. Ia penulis tafsirpertama yang isinya lebih padapenjelasan kata-kata.TIGA DOSA PERTAMA MAKHLUKPara ulama mengatakan bahwasumber dosa makhluk—bukanhanya manusia, tetapi termasukmalaikat, dan juga iblis (kalaudisepakati bahwa iblis itu asalnyamalaikat)—itu ada tiga. Pertama,rasialisme atau sombong, yaituketika iblis membangkang dantidak mau menjalankan perintahTuhan untuk mengakui superioritasAdam dengan cara simbolik bersujudkepada Adam. Iblis yangmerasa lebih tinggi karena diciptakandari api, tidak mau sujudkepada Adam yang diciptakan daritanah. Itu rasialisme. Itulah dosapertama makhluk. Kesombongankarena rasialisme adalah perasaansecara apriori lebih tinggi daripadaorang lain, hanya karena asal-usul.Pertimbangan-pertimbangan askriptifseperti itu tidak bolehEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3411


DEMOCRACY PROJECTmenjadi alasan untuk membagimanusia menjadi tinggi dan rendah.Satu-satunya yang diizinkanoleh agama Islam—kalau toh harusdijadikan sebagai pertimbanganlebih tinggi atau rendah—ialahsesuatu yang bersifat achievement,sesuatu yang diperolehmelaluiusaha atau perbuatankita. Al-Quran menyatakan,Sungguh,yang paling muliadi antara kamudalam pandanganAllah,ialah yang palingbertakwa(Q., 49: 13), karena takwa adalahsesuatu yang kita peroleh melaluiusaha.Kedua, dosa yang dicerminkandalam pelanggaran Adam terhadaplarangan Tuhan untuk mendekatisebuah pohon terlarang yang membuatAdam dan Hawa diusir darisurga. Itulah dosa ketamakan. Dosakeinginan memiliki sesuatu yangbukan menjadi haknya.Ketiga, dosa hasad atau dengki,yaitu dosa yang dilakukan oleh anakAdam (Kabil terhadap Habil).Hasad ini sedemikian rupa sehinggadalam susunan Al-Quran sekarangini, menjadi tema pokok dari suratkedua terakhir, yaitu surat Al-Falaq.Di situ ada permohonan berlindungkepada Allah dari kejahatanorang yang dengki kalau sudahmulai dengki. Mengapa? Sebabkejahatan dengki itu kejahatansepihak. Kalau si A dengki kepadasi B, si B tidak tahu kedengkian siA itu. Sekonyong-konyong saja diadibuat celaka,dan itu sangattidak rasional.Kedengkian itusebenarnyamuncul akibatkurang bersyukur.Si A tidaktahan melihat siB lebih beruntungdari dia.Padahal, sebetulnyabelum tentu si B itu lebihberuntung dari dia (si A). Anehnya,orang yang dengki itu sendiri yangmerusak dirinya, sedangkan orangyang didengki, dirinya (jiwanya)tidak apa-apa. Perasaan menderitakarena orang beruntung itu dideritasendiri oleh orang yang dengki,sementara orang yang menjadisasaran kedengkian itu tidak apaapa.Celakanya, karena itu sepihak,maka orang yang dengki itu bisamembuat celaka orang yang didengki.Tiba-tiba saja misalnya, dijalan si pendengki itu menabrakdengan sengaja orang yang dijadikansasaran kedengkiannya. Itulahsebabnya Al-Quran mengajarkandoa untuk menghindar dari keja-3412 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThatan dengki, Dan dari jahatnyaorang yang dengki bila melakukankedengkian (Q., 113: 5).Kedengkian adalah kejahatanyang luar biasa, sehingga NabiMuhammad Saw. bersabda, “Kamuharus hindari dengki itu, sebab dengkiitu memakan seluruh kebaikan kitasebagaimana api memakan kayubakar yang kering.” Kayu bakaryang kering di padang pasir tanahArab, tentu mudah sekali terbakar.Ini adalah metafor-metafor yangpenting dan harus diingat.TIGA GELOMBANG PERUBAHANPembicaraan tentang perubahannilai yang timbul akhir-akhir inibiasanya dikaitkan dengan antisipasitentang apa yang sekiranya bakalterjadi pada masa-masa dekat iniketika umat manusia memasukizaman milenium. Dikatakan orangbahwa zaman yang oleh AlvinToffler disebut sebagai “gelombangketiga” peradaban umat manusiaitu akan membuat bumi menjadiseolah-olah sebuah kampung ataudesa paguyuban yang transparan—sering disebut “desa buwana”, globalvillage.Dalam pola kehidupan yangmeliputi seluruh bola dunia (globe)itu pasti tidak terhindarkan adanyasaling pengaruhi antara berbagaibangsa dan masyarakat secara jauhlebih berarti daripada yang telahlampau. Globalisasi adalah polakehidupan umat manusia yangtidak mungkin dihindarkan. Dengankondisi ini, muncul pertanyaanbagaimana wajah Indonesia dimasa yang ditandai globalisasi itu?Jika kita melihat sejenak kebelakang sejarah, gelombang pertamaperadaban umat manusia tumbuhsekitar lima ribu tahun yang laluoleh bangsa-bangsa yang menghunilembah sungai-sungai Efrat danTigris, yang dikenal denganMesopotamia (Lembah Dua Sungai),yaitu Irak. Dengan rintisanbangsa Sumeria, umat manusiamemasuki zaman pertanian, dandengan begitu terbitlah fajar sejarahdunia (zaman prasejarah). Selainlembah Furat dan Dajlah, kawasanlain di muka bumi yang menjaditempat buaian peradaban umatmanusia ialah lembah Sungai Nilyang dihuni oleh bangsa Mesir.Hampir semua segi peradabanumat manusia sekarang ini dapatdijejaki bibit-bibitnya ke belakangsampai ke zaman-zaman keduabangsa kuno itu.Gelombang kedua peradabanumat manusia, yaitu zaman industri,dimulai pertumbuhannya olehInggris pada abad ke-18. Jadi baruberlangsung selama dua abad lebihsaja. Sekarang ini dapat dikatakanhampir semua bangsa di duniamendambakan industrialisasi,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3413


DEMOCRACY PROJECTsebagian berhasil dan sebagiantidak. Lebih daripada gelombangpertama, pola hidup gelombangkedua juga belum menjamah seluruhumat manusia. Bahkan yangbenar-benar telah memasuki gelombangkedua ini justru merupakanbagian kecil masyarakatmanusia, yang terpusat pada bangsa-bangsaEropa Barat, AmerikaUtara, dan Australia-Selandia Baru,dan Jepang, yang agaknya akansegera disusul oleh Korea Selatan,Taiwan, dan Singapura. Negerikita, Indonesia, sering dipandangsebagai potensial akan menjadinegara industri bersama denganMuangthai dan Malaysia. Tetapidari ketiga negara itu Indonesiaadalah yang paling terbelakang,dengan perbedaan yang cukupbesar, yang sementara ini—apalagisetelah krisis—belum terbayangdapat mengejarnya.Gelombang ketiga peradabanumat manusia adalah zaman informatika,dilambangkan oleh silikondan microchip sebagai komponenteknologi kecerdasan buatan (artificialintelligence) seperti komputer,internet, ponsel, dan lain-lain.Zaman informatika ditandai denganmudahnya menjalin komunikasitimbal balik antara berbagaikelompok umat manusia di seluruhpenjuru muka bumi.Dari perkembangan ketiga gelombangini, salah satu kenyataanyang dapat kita amati ialah bahwasetiap kali muncul suatu gelombangperadaban, selalu ada dampakglobalisasinya, lambat atau cepat.Ketika bangsa Sumeria memperkenalkanpertanian dan ide tentangnegara, pola budaya itu segeramenyebar ke bangsa-bangsa Semitdi Timur Tengah dan bangsa Hamitdi Afrika Utara, kemudian memengaruhibangsa-bangsa Arya diAsia Tengah, khususnya bangsaPersia, dan dari mereka ke bangsabangsalain seperti bangsa-bangsaEropa. Bangsa Arya yang menginvasiAnak Benua India memperkenalkanpola budaya itu ke bangsa-bangsasetempat, seperti bangsa Dravida.Dari bangsa India itulah polabudaya pertanian dibawa ke negerikita (ingat nama pulau Jawa yangberasal dari bahasa Sanskerta,Jawadipa, artinya pulau padi, berkatpertanian yang berkembang pesatdi sana).Pada zaman industri, prosesglobalisasi terlaksana secara jauhlebih cepat dan mendasar. Disebabkanoleh unsur ilmu pengetahuandan teknologi, globalisasi itumenjadi sedemikian rupa dipermudahnyasehingga proses-prosesperkembangan yang dalam zamanagraria memakan waktu selamaberabad-abad, dalam zaman industrihanya membutuhkan selamapuluhan tahun saja.3414 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTJika bajak sawah sejak zamanSumeria sampai sekarang di desadesaJawa hampir tidak mengalamiperubahan kecuali peningkatanmutu logam mata bajak itu saja,maka dalam zaman industri, sejakJames Watt menemukan mesin uapsampai Neil Armstrong menjejakkankakinya di rembulan terentangwaktu hanya sekitardua ratustahun saja. Demikianpula sejakdiketemukannyaradio sampai denganpengembanganteknologikomputer sekarangini, terentangwaktu yangrelatif amat singkatmenurut ukuran sejarah umatmanusia. Karena itu dikatakanbahwa perubahan di zaman pertanianterjadi hanya mengikutideret hitung, sedangkan perubahandi zaman industri adalah mengikutideret ukur. Faktor deret ukur itumakin hari makin besar, sehinggakecepatan dan frekuensi perubahannyapun semakin cepat hampirsecara tak terkendali. Jika grafikperubahan di zaman pertanianhanya membentuk sebuah garisdatar dengan derajat tanjakan yanghampir-hampir tak tampak dansangat landai, grafik perubahandalam masyarakat industri membentukgaris dengan derajat tanjakanyang sedemikian tajam danterjal. Besaran dan kecepatan perubahanitu lebih-lebih lagi amatterasa, dan akan semakin amatterasa, dalam pola peradaban zamaninformatika. Perubahan-perubahanyang dalam zaman pertanian berlangsungdalam jangka waktu ribuantahun dandalam zaman in-Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nyaialah penciptaanlangit dan bumi serta perbedaanbahasa-bahasamu sekalian danwarna-warna (kulit)-mu sekalian.Sesungguhnya dalam hal demikianitu ada tanda-tanda bagi merekayang berpengetahuan.(Q., 30: 22)dustri dalamjangka waktu ratusanatau puluhantahun,dalam zaman informatikamungkinhanya dalamjangka waktu tahunansaja. Perubahan-peru-bahan itu tidak mungkin dielakkan,sekalipun barangkali dapat ditundaatau diperlambat. Sebab, mengelakatau menahan perubahan ini adalahsama dengan menentang hukumsejarah; ini membenarkan suatupandangan yang diajarkan agamabahwa segala sesuatu berubahkecuali Tuhan. Dan janganlah serutuhan yang lain, selain Allah. Tiadatuhan selain Dia. Segala yang adaakan binasa, kecuali wajah-Nya;segala ketentuan ada pada-Nya, dankepada-Nya kamu dikembalikan (Q.,28: 88).Perubahan sosial akibat perkembangansuatu pola budaya keEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3415


DEMOCRACY PROJECTpola budaya berikutnya merupakanpersoalan umat manusia—apalagisekarang yang ditandai denganglobalisasi. Perubahan-perubahanyang terjadi terlalu cepat dan dalamskala besar akan menimbulkanberbagi bentuk krisis, baik pribadimaupun sosial. Gejala-gejala deprivasirelatif, dislokasi, dan disorientasimerupakan penyakit masyarakatyang amat gawat akibatperubahan-perubahan sosial yangcepat dan besar itu. Penyakit masyarakatitu dengan mudah sekalidilihat dalam gejala-gejala kehidupandi kota-kota besar, tempatperbenturan paling langsung dandahsyat berbagai pertumbuhangelombang peradaban manusia.Bangsa Indonesia dewasa inisecara teoretis menghadapi perbenturannilai yang berlapis-lapisyang dampaknya akan terasa dalamkrisis-krisis sosial yang sudah mulaikita lihat sekarang ini, karena padabangsa Indonesia ketiga gelombangperadaban tersebut ada pada masyarakat.Bisa dibayangkan betapakompleksnya masalah Indonesiasekarang ini: sebuah krisis akibatperubahan sosial! Krisis akibatperubahan sosial dapat berdimensiperorangan, seperti gejala gangguankesehatan jiwa pada banyak pendudukkota. Dapat pula ia berdimensilebih besar dengan dampaklebih gawat, seperti krisis politikdan kenegaraan. Semoga kita bisamenyelesaikan segala masalah krisissosial dengan kedewasaan dan kearifansebagai bangsa yang besar.TIGA MACAM KEZALIMAN‘Ali ibn Abi Thalib r.a., keempatdan terakhir dari Khalifah yangBijaksana (al-Khulafâ’ al-Râsyidûn),terkenal dengan ungkapan-ungkapanbijak-bestari. Salah satu ungkapannyaialah demikian: “Ketahuilahbahwa ke-zhâlim-an yang tidakterampuni, ke-zhâlim-an yang tidakboleh diabaikan, ke-zhâlim-an yangterampuni dan tidak akan dituntut.Adapun ke-zhâlim-an yang tidakterampuni ialah mensyirikkanAllah. Allah berfirman: SesungguhnyaAllah tidak mengampuni jikadisyirikkan (Q., 4: 48 dan 116).Sedangkan ke-zhâlim-an yang terampunidan tidak dituntut ialahke-zhâlim-an seseorang atas dirinyayang menyangkut beberapa dosakecil. Dan ke-zhâlim-an yang tidakboleh diabaikan adalah ke-zhâlimanmanusia kepada sesamanya.”Jadi ke-zhâlim-an terbesar mensyirikkanTuhan. Yaitu pandangandan kepercayaan yang mengingkaribahwa Tuhan adalah Maha Esa danMahakuasa. Jika tidak Maha Esa,maka berarti ada lebih dari satuTuhan. Jadi harus ada “Tuhan”selain Allah, Tuhan Yang Maha Esaitu sendiri. Lalu konsekuensinya,3416 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberarti Tuhan yang lain tentuberasal dari kalangan makhlukciptaan Tuhan Yang Maha Esa,termasuk sesama manusia. Akibatnyaialah bahwa manusia yangmusyrik (pelaku syirik) itu mengangkatdan mengagungkan sesamaalam atau sesama manusia lebihdari semestinya. Kepercayaan itu,dalam antropologi budaya, dikenalsebagai sistem mitologis, yaitupandangan yang tidak benar kepadaalam sekitar atau manusia (misalnya,raja yang dianggap keturunanDewa, dan lain-lain), pandanganyang tidak sejalan dengan Sunnatullâhdan taqdîr (dalam arti menurutAl-Quran, yakni HukumKetetapan Allah) untuk ciptaan-Nya. Maka disebut sebagai kezhâlim-ankarena syirik mempunyaimakna menempatkan sesuatu tidakpada tempatnya dan berdampakmerendahkan harkat dan martabatmanusia. Padahal manusia adalahpuncak ciptaan Tuhan.Apalagi jika orang memandangbahwa Tuhan tidak Mahakuasa,sehingga Tuhan memerlukan “pembantu-pembantu”yang juga harusdisembah dan yang akan menolongmanusia mendekat kepada-Nya,maka ini lebih-lebih merupakan kezhâlim-an.Sebab praktik penyembahanyang tidak pada tempatnyadi bawah sesama alam atau sesamamanusia. Maka dia sungguh telahkehilangan harkat dan martabatnyasendiri, dia telah menentang designTuhan baginya sebagai setinggitinggimakhluk. Karena itu tidakakan diampuni oleh-Nya.Ke-zhâlim-an seseorang terhadapdirinya sendiri berkaitan dengandosa-dosa kecil adalah ke-zhâlim-anyang terampuni. Sebabnya ialah bahwamanusia memang tidak mungkinsuci sama sekali dari kesalahan.Terkenal sekali ungkapan dalambahasa Arab: “al-insân mahall alkhatha’wa al-nisyân” (Manusia adalahtempat alpa dan lupa). Maka kitadiajari berdoa agar Allah tidak menghukumkalau kita lupa atau alpa.Dan ke-zhâlim-an antara sesamamanusia tidak boleh diabaikan,karena akan berdampak rusaknyaseluruh masyarakat. Maka setiaporang berkewajiban mencegah kezhâlim-andalam masyarakat (socialin justice). Kitab Suci mengingatkan,Waspadalah kamu terhadapbencana yang sama-sekali tidaksecara khusus menimpa hanya merekayang zalim saja di antara kamu (jadimereka yang baik pun akan tertimpa)(Q., 8: 25).TIGA PENDEKATAN KEBENARANAbad ke-14 adalah abad AveroesmeLatin, suatu perkataansimbolik untuk menggambarkansemacam infiltrasi ajaran-ajaran dariTimur (Islam) ke Barat yang me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3417


DEMOCRACY PROJECTnimbulkan pertentangan dan kemudiandiselesaikan dengan perceraian.Ibn Rusyd sendiri mengisyaratkansuatu pandangan yangdapat mereka gunakan, tetapi yangsebetulnya salah penggunaannya,yaitu suatu isyarat kepada adanyakebenaran ganda (double truth).Telah dikatakan bahwa ada kebenaranagama dan ada kebenaranilmu pengetahuan yang keduanyatidak bisa dipersatukan, sehinggacara mendamaikannya ialah diceraikan.Ibn Rusyd, seperti halnyapara failasuf Islam, menyebuttentang kebenaran yang diekspresikanmelalui bermacam-macamjalan: ekspresi simbolik dan kenyataannyaberbeda-beda, tetapiesensi kebenarannya sama.Ketika pikiran-pikiran Ibn Rusyddisalin ke dalam bahasa Latin,entah karena salah terjemah atausalah paham, mereka mengira IbnRusyd mengajukan pendapat bahwakebenaran itu ada dua, kebenaranilmiah dan kebenaranagama (double truth tadi itu). Inidigunakan oleh para pengikut IbnRusyd di Barat untuk dijadikandasar menceraikan ilmu pengetahuandari agama. Padahal, sebenarnyaIbn Rusyd tidak mengajarkankebenaran ganda itu. Kebenaran ituhanya satu, tetapi pendekatannyapaling tidak ada tiga, yaitu kebenaranapodiktik (burhânî), dialektis(jadalî), dan retorik (khathabî).Tiga pendekatan itu sebenarnyaditurunkan dari firman Allah yangsering sekali dikutip oleh paramubalig kita yaitu, Ajaklah (mereka)ke jalan Tuhanmu denganbijaksana dan pesan yang baik; danbantahlah (mereka) dengan cara yangterbaik (Q., 16: 125). Istilahpersisnya yang dipakai dalam ayatitu ialah al-hikmah, yaitu sophosatau wisdom, yang dalam bahasakita disebut hikmah. Menyampaikanseruan kebenaran dengan hikmahberarti dengan burhân ataubukti demonstratif yang tak terbantah(apodiktik). Namun, karenahikmah dalam pengertian ini sulituntuk orang kebanyakan (kaumawam), maka ia merupakan wewenangpara spesialis (kaum khawas)yang terdiri dari para failasuf, yangjuga disebut al-hukamâ’ [ahlihikmah] dan ahl al-burhân [ahlipembuktian apodiktik].Mereka yang tidak termasukkaum khawas dan tergolong “menengah”,harus merasa cukup denganpendekatan dialektis (jadalî),adu argumentasi. Itulah yangdiisyaratkan melalui kata-kata wajâdilhum billatî hiya ahsan (ajaklah[mereka] ke jalan Tuhanmu denganbijaksana), yang meskipun disebutdalam urutan ketiga, tetapi darisegi sistematika, metode dialektik(jadal atau jidâl) ini sebetulnyaadalah kedua. Untuk golongan yanglebih bawah, yaitu kalangan awam,3418 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTcukup dengan pendekatan retorik(khathabî) dalam bentuk tutur katadan nasihat yang baik, yang dalamayat tadi disebut wa al-maw‘izhatial-hasanah (dan pesan yang baik),tanpa mesti paham betul mengenaihakikat kebenaran itu sendiri.Tema seperti ini sebetulnyaumum di kalangan failasuf Muslim,bahwa satu kebenaran bisa diekspresikanmelalui tiga pendekatan,sesuai dengan siapa yang menerimaatau siapa yang mencobamemahami, dan ini membentukkerucut, artinya semakin ke atassemakin kecil jumlahnya. Orangyang sanggup memahami kebenaransecara falsafi, burhânî, itu jelasjumlahnya kecil dalam masyarakat.Kelompok masyarakat yang menerimakebenaran melalui metodedialektis dengan adu argumentasiagak banyak, dan yang palingbanyak adalah yang memahami danmenerima kebenaran secara retorik.TIGA TEMA POLEMIK FALSAFAHSecara karikatural, pemikiranIslam klasik, terutama falsafah,terwakili oleh dua tokoh yangmelakukan polemik secara posthumous,yaitu Ibn Rusyd (520-595H/1126-1197 M) terhadap Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111M), ketika yang terakhir ini sudahmeninggal sehingga tidak sempatmembalas. Polemik tersebut diakuisebagai suatu warisan pemikirandunia, tidak hanya dunia Islam.Pada awalnya, Al-Ghazali yangmemulai polemik itu terhadap parafailasuf, terutama terhadap IbnSina, karena memang pikiranpikiranIbn Sinalah saat itu yangsangat dominan. Al-Ghazali menuliskitab Tahâfut Al-Falâsifah(Kerancuan para Failasuf), yangmerupakan kritik terhadap parafailasuf mengenai tiga tema yanglebih bersifat metafisik atau ilahiah,yaitu pertama, apakah Tuhan ituhanya tahu universal (kullîyât),ataukah juga tahu yang partikular(juz’îyât); kedua, apakah kebangkitandari kubur itu ruhani dan jasmaniataukah ruhani saja?; dan ketiga,apakah alam ini abadi?Al-Ghazali menuduh parafailasuf menyimpang dari jalan yangbenar karena menganut pahambahwa Tuhan hanya tahu yanguniversal, tanpa tahu yang partikular.Al-Ghazali juga mengatakanbahwa para failasuf cenderung hanyaberpendapat tentang adanya kebangkitanruhani, tidak ada kebangkitanjasmani sementara menurutAl-Ghazali, di dalam Al-Quran banyak sekali bukti yangmenegaskan bahwa kebangkitan ituruhani dan jasmani. Al-Quranbanyak menggunakan pendekatanpendekatanlogika untuk membelakemungkinan kebangkitan itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3419


DEMOCRACY PROJECTMisalnya, dikatakan bahwa Tuhanmenciptakan manusia itu pertamakali, dan masalah kebangkitan adalahpenciptaan kedua. Penciptaankedua itu hanya pengulangan dan,karena itu, tentu lebih mudah daripenciptaan pertama. Berdasarkanitu, Al-Ghazali berpendapat bahwakebangkitan itu jasmani, sebagaimanaumumnyapandangan paraulama.Namun, metodepenafsiranmetaforis kepadateks-teks suci,para failasuf berpendapatbahwakebangkitan ituhanya ruhani.Di dalam polemiknyaterhadapAl-Ghazali, Ibn Rusyd mengungkapkanbahwa Al-Ghazali sendiritidak konsisten, karena dalambukunya yang berkenaan dengantasawuf, Al-Ghazali sangat kuatmengisyaratkan bahwa kebangkitanitu ruhani, dan tidak jasmani.Isu keabadian alam yang menjaditopik polemik memiliki kaitandengan konsep waktu. Ini pun bukansuatu hal yang sederhana. Kalauwaktu didefinisikan secara praktissebagai hubungan relatif antara duabenda yang bergerak dengan kecepatanyang berbeda, seperti antaramatahari dan rembulan, yangmembuat kita mempunyai waktuyang disebut tahun, bulan, hari,jam, menit, dan seterusnya, makaitu sebetulnya fungsi dari hubunganmatahari dan bumi. Hal itu berarti,waktu tidak ada sebelum bendaada, karena waktu adalah fungsidari benda. Oleh karena itu, sebelumada benda(jagat raya), tidakada waktu, dankarena tidak adawaktu, maka berbicaraapakah duniaatau alam rayaini abadi atau tidak,menjadi tidakrelevan. Kalaudisebut tidak(Albert Einstein) abadi, itu berartiada dalam waktu,padahal sebelum ada dunia tidakada waktu. Sebaliknya, kalau disebutabadi, itu berarti tidak adadalam waktu, padahal begitu diaada, waktu pun tercipta.Kita mengetahui bahwa sampaisekarang persoalan waktu masih merupakanisu yang cukup pentingdalam falsafah. Lebih-lebih setelahEinstein menemukan teorinyabahwa wujud itu tidak hanyaberdimensi tiga, tetapi berdimensiempat. Selain dimensi panjang,lebar, dan tinggi, juga ada dimensiwaktu. Tidak ada benda, kecuali ha-“Emosi paling indah dan palingmendalam yang dapat kita alamiialah rasa mistis. Ia merupakankekuatan semua ilmu pengetahuanyang benar. Seseorang, yangbaginya emosi itu terasa asing,yang tidak lagi dapat bergembiradalam suatu kedahsyatan, sebaiknyamati saja.”3420 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrus ada waktu. Jadi, waktu adalahsuatu dimensi dari keberadaan, darieksistensi.Dalam bahasa Arab, waktudisebut dahr. Di dalam Al-Quranada surat yang disebut surat Al-Dahr (yang juga disebut surat Al-Insân), karena ada ayat yang menyinggungadanya kelompok yangtidak percaya kepada adanya HariKemudian. Mereka hanya percayabahwa yang ada hanyalah waktudan kita hanya hidup di dunia ini,lalu disebut kaum dahrîyîn.Ada indikasi bahwa orang-orangArab dahulu menganggap perkataandahr itu suci; ada semacamkultus terhadap waktu. Hal itu jugamenjelaskan mengapa Nabi pernahberpesan, “lâ tasyubbu al-dahr(kamu janganlah mengutuk waktu).”Hadis itu mengimplikasikan bahwaseolah-olah al-dahr atau waktu itusendiri suci. Mungkin yang dimaksudNabi dalam sabdanya itubisa diuraikan dari segi kefalsafahan,yaitu bahwa dahr atau waktu itubegitu rumit, sehingga tidak bisadibicarakan. Hanya saja, kita tidaktahu kenapa para failasuf Islamdahulu sempat berpolemik mengenaiwaktu. Mungkin karena merekasangat menjunjung tinggi akalsebagai anugerah Tuhan, sehinggatidak ada persoalan yang tidak dicobadijajaki dengan pendekatanrasional.TIGA UNSUR MANUSIAManusia terdiri dari tiga unsur,yaitu jasmani, nafsani, dan ruhani.Yang paling bisa terukur adalahjasmani, sehingga melahirkan ilmupengetahuan yang paling berkembang,seperti kedokteran. Ketikamenanjak ke nafsani (psikologi),mulai banyak kontroversi, dariGustav Jung yang optimis hinggayang lebih pesimis seperti SigmundFreud.Yang lebih rumit adalah ruhanikarena tidak ada ilmunya. Kitamengetahui ruhani hanya daripemberitaan (naba’un) seseorangyang disebut Nabi, yakni orangyang mendapat berita dari langit,sehingga tidak bisa dibuktikan.Persoalan menjadi semakin rumitketika berita langit itu dikaitkandengan masalah harian, sehingasemua agama, setelah ditinggalkanoleh Nabinya, saling bertengkar.Umat Islam juga termasuk dalamkategori yang rajin bertengkar.Kalau tidak karena wibawa ‘Umaryang selain memang cerdas dantegas juga jago gulat, umat Islamwaktu itu (ketika Rasulullah wafat—ed.) pasti sudah bunuh-bunuhan.Umarlah yang menyelesaikan itudengan mengangkat tangannyaAbu Bakar sebagai penerus kepemimpinanRasulullah. “Sudahlah,Abu Bakar saja yang menjadiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3421


DEMOCRACY PROJECTpenggantinya.” Para sahabat yanglain setuju karena semuanya takutkepada ‘Umar. Mungkin kita heranmengapa para sahabat dulu maubunuh-bunuhan. Kenapa kita harusheran, toh mereka juga manusiabiasa seperti kita.TIGA VARIAN KULTURAL ISLAMTerkait erat dengan usaha mengembangkantradisi intelektualIslam adalah kemestian memenuhituntutan geografis dan geokulturalsuatu tempat. Dalam lingkungankesarjanaan, biasa dikemukakanadanya dua varian kultural keagamaanIslam: varian Arab, yangmeliputi seluruh negeri yang berbahasaArab, sejak dari Bahrain diTimur sampai Maroko di Barat(yang sekarang semuanya tergabungdalam Liga Arab); dan varian Parsi,yang meliputi daerah-daerah IslamAsia Daratan, sejak dari Bangladeshterus ke India, Pakistan, Afganistan,Iran, negara-negara Asia Tengahdan, Turki (bahkan dapat diperpanjangsampai ke daerah-daerahIslam Eropa Timur, sepertiChechnya, Bosnia, Macedonia, danAlbania).Sesungguhnya ada varian ketigabaru akhir-akhir ini mulai diakuieksistensinya, yaitu varian AsiaTenggara atau Asia Kepulauan,dengan Indonesia sebagai pusatnya.Karena itu, suatu lembaga akademikkeislaman di Indonesia harusdengan kreatif dan mantap mengembangkanbudaya keagamaanIslam sesuai dengan tuntutangeografis dan geokultural AsiaTenggara. Suatu kepercayaan kepadadiri sendiri yang besar dankuat sangat diperlukan untukmaksud ini.TIME TUNNELKonsep Al-Quran mengenaiwaktu yang juga penting ialahbahwa Tuhan menciptakan langitdan bumi selama enam hari. Enamhari adalah waktu. Secara sederhana,waktu adalah fungsi dari hubunganantara dua benda yang bergerakdengan kecepatan berbeda. Misalnya,waktu yang ditunjukkan olehdetik ke menit, menit ke jam, jamke hari, hari ke bulan, bulan ketahun, sebetulnya tidak lain adalahfungsi dari hubungan antara bumidan matahari yang bergerak secaraberbeda. Jadi, ukuran waktu kitaadalah bumi dan matahari. Artinya,kalau kita pergi ke Mars, semuakonsep waktu kita di sini menjaditidak relevan; jam kita tidak berlakumeskipun masih bergerak, karena iamenunjukkan waktu di bumi.Karena waktu adalah fungsi darihubungan antara dua benda yangbergerak secara berbeda, maka3422 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTwaktu tidak mungkin tanpa benda.Einstein mengatakan bahwa semuakenyataan itu berdimensi empat,yaitu dimensi panjang, tinggi, lebar(untuk membentuk suatu kubus),dan dimensi waktu. Tidak ada bendatanpa waktu. Karena waktu ituhanya suatu dimensi saja dari kenyataan,maka teori-teori pun munculbahwa sebetulnya waktu iturelatif. Oleh karena itu, secara teoretis,orang bisa jalan-jalan ke waktumasa lampau ataupun masa depanmelalui apa yangdalam pseudoilmiahdisebuttime tunnel (lorongwaktu). Salahsatu caramemahami Isra-Mikraj NabiMuhammad secarailmiah ialahbahwa beliaulepas dari kungkunganwaktu fisik, dan masuk ketime tunnel; Nabi berjalan-jalan kemasa lampau dan bertemu dengansemua nabi di Masjid Sulaiman,Haikal Sulaiman (Solomon Temple)di Yerusalem. Orang Arab menyebutnyaMasjid Aqsha, artinyamasjid yang sangat jauh, maksudnyasangat jauh dari Makkah.Sebetulnya ukuran jauh dariMakkah itu gejala geokultural, karenamemang orang Makkah yangmenyebut Masjid Aqsha. Namun,semua bangsa mempunyai geokultural.Orang Arab menganggapbahwa semuanya berpusat diMakkah; orang Jawa menganggapbahwa semuanya berpusat di GunungTidar, dekat Magelang.Orang Inggris mengatakan bahwakita hidup di Timur Jauh, maksudnyaialah jauh dari London. Itu artinyakita menjadi korban dari geokulturalorang Inggris.Di dalam Isra Nabi MuhammadSaw. bertemu dengan semua nabidan shalat bersamadi MasjidAqsha, masjidNabi Sulaimanyang dibangun1.500 tahun yanglalu (hitungan darizaman NabiMuhammad),yang sudah dihancurkanolehNebukadnezarpada abad ke-7. Setelah berdiriselama 200 tahun, masjid itudihancurkan oleh Nebukadnezar,kemudian dibangun lagi olehHerod menjadi “The Second Temple”,sekitar tahun-tahun kelahiranNabi Isa Al-Masih, tetapi kemudiandihancurkan lagi olehTitus. Artinya, ketika Nabi melakukan Isra-Mikraj, masjid itusudah tidak ada, bahkan telahmenjadi tempat pembuangan sampah.Semua kitab menceritakan itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3423


DEMOCRACY PROJECTHanya saja, mengapa ada cerita didalam hadis bahwa Nabi waktu itushalat di Masjid Aqsha bersamaseluruh nabi, dan beliau menjadiimam. Pertama, tidak mungkinNabi Muhammad Saw. bertemudengan semua nabi di zaman laluyang berjumlah 14.000 orang atauyang menjadi rasul berjumlah 313orang (menurut hadis), sebabsemuanya sudah wafat. Keterangannyahanyalah secara pseudo ilmiahtadi, bahwa Nabi kembali ke waktulampau dan bertemu dengan merekasemua, karena, nanti ketikanaik ke langit, Nabi bertemu lagidengan Nabi Musa, Ibrahim, danlain-lain. Terlepas apakah itu mempunyaimakna metaforis atau tidak,yang jelas itu menunjukkan adanyapersoalan waktu. Karena itu, menurutAl-Quran, waktu itu memangrelatif atau nisbi. Misalnya,ketika Al-Quran menyebut bahwaTuhan menciptakan langit danbumi enam hari, ada keteranganbahwa hari itu bisa sama dengan1.000 tahun atau 50.000 tahun didunia. Hal-hal semacam itu tidakboleh ditangkap secara harfiah.Semuanya relatif.“TIME TUNNEL” ISRA-MIKRAJFenomena Isra-Mikraj harusdipahami dalam kerangka gaib,karena seandainya tidak dipahamisecara gaib, tetap juga tidak bisaditerangkan secara ilmiah. Taruhlahmisalnya dipahami secara harfiahbahwa langit itu tujuh lapis danNabi sampai ke Sidratul Muntahadi atas langit yang ketujuh. Kalaukita ukur langit itu sampai batasnyadua miliar tahun cahaya, berartikalau kecepatan perjalanan Nabisecepat cahaya, maka beliau dalamwaktu dua miliar tahun baru menembuslangit pertama. Bayangkan!Padahal, kata Einstein, benda itutidak mungkin berjalan secepatcahaya, sebab ia akan hancur menjadienergi. Itu yang disebut kecepatanmutlak yang, dalam istilahEinstein, “absolute the last day”,yang mengubah semua benda menjadienergi.Dalam teori Einstein, ketikaberjalan, kereta api lebih pendekdaripada waktu berhenti. Secarateoretis, walaupun sepersekiansekianmiliar mili bedanya, tetapiitu lebih pendek. Artinya, kalaukereta api itu, misalnya, didorongterus untuk berjalan makin kencang,sampai secepat cahaya, iahabis menjadi energi. Kalau NabiMuhammad waktu itu berjalansecepat cahaya, beliau akan hancur.Jadi, memang tidak bisa diterangkanseperti itu. Hanya sajaada keterangan lain, yaitu teori lorongwaktu, “time tunnel”. Secarateori, kita bisa berjalan-jalan ke masadepan ataupun masa lalu (itu su-3424 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdah diangkat ke dalam film-filmscience fiction). Karena itu, ketikaNabi Isra dan bertemu para nabi diYerusalem, itu bisa diterangkansecara pseudo-ilmiah, bahwa Nabisedang kembali ke masa lalu. Selanjutnya,bahwa kelak di langit beliaumelihat orang masuk neraka, danmacam-macam gambaran lain, ituartinya beliau sedang melihat masadepan. Bagi Allah, seperti dinyatakandalam ayat Kursi, Ia mengetahuisegala yang di depan mereka dansegala yang di belakang mereka (Q.,2: 255). Allah mengetahui masalalu dan masa depan. Kitalah yangtidak mengenal masa depan ataupunmasa lalu, karena kita terkenaoleh dimensi waktu sementaraTuhan tidak terkena oleh dimensiwaktu, sebagaimana juga tidakterkena oleh dimensi ruang.TIMUR DAN BARATSejak seratus sampai dua ratustahun terakhir ini, dunia dikuasaioleh “Barat”. Dalam peristilahan“Timur dan Barat”, istilah “Barat”adalah yang lebih problematik. Tapiproblematika itu secara pasif jugaterefleksikan pada istilah “Timur”.Sebab jika ada kerancuan pengertiantentang “Barat”, maka dengansendirinya, secara reflektif, jugaterdapat kerancuan tentang pengertian“Timur”.Memang yang dimaksud dengan“Barat” sendiri kadang-kadang tidakbegitu jelas. Demikian pula dengankebalikannya, yaitu “Timur”. Adakalanya “Barat” berarti “putih”, biarpunmereka tidak berada di Baratseperti di Australia, Selandia Baru,dan lain-lain. Selain itu, jugabanyak orang “putih” yang tidakdiakui sebagai Barat seperti orangorangIran, Afrika Utara, dan lainlain.Kadang-kadang “Barat” diartikanEropa, namun dalam jargonpolitik internasional, hal ini juga tidaksepenuhnya konsisten dengankonsep “Barat” dan “Timur” yangmaknanya ialah kurang lebih “kapitalis”dan “komunis”, atau malahsekadar kurang lebih “Eropa Barat”dan “Eropa Timur” saja.Tapi kita biarkan saja hal itu demikian.Yang terang ialah bahwa“Barat” sudah sekian lama masukdalam retorika politik umat Islamdalam semangat pengecaman danperlawanan. Kaum Muslim, sampaisaat permulaan dan kejayaan Komunisme,yang paling “anti-Barat,”(tapi nanti setelah komunismebangkit, maka kaum komunislahyang paling anti-Barat). Hal itu dapatdijelaskan asal-usul dalam akarsejarah yang cukup jauh. Yaitu, dalamsejarah umat manusia, memangtidak ada sistem budaya dan politikyang begitu mengancam Baratseperti Islam. Begitu Islam muncul,daerah-daerah yang selama itu me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3425


DEMOCRACY PROJECTrupakan bagian dari kesatuan budayaBarat dibebaskan dan dikuasai.Hampir seluruh negeri-negeri Islamsekarang ini adalah bekas daerahkekuasaan Barat (Romawi, Bizantium).Kaum Muslimin menguasai semenanjungIberia selama tujuh abad,dan kelak ibu kota “Barat” sendiri,yaitu Konstantinopel, jatuh ketangan mereka di bawah pimpinanorang-orang Turki.Kemudianorang-orang Turkiini menguasaihampir seluruhEropa Timur,sampai datangnyasaat Balkanismeoleh kekuatan-kekuatan“Barat”. Di tengahitu ada PerangSalib yang berkepanjangan,yang berakhir dengan kekalahan“Barat” oleh kaum Muslim. Jugatentu saja tidak luput dari melihatIsrael yang menjadi duri dalam duniaIslam Arab.Tetapi, dari sudut pandanganyang lebih menyeluruh, sesungguhnyapertentangan itu bukanlahantara “Barat” dan “Timur” (yangIslam), melainkan antara dua tradisi,dan dua pandangan hidup,yang sesungguhnya berakar darisumber yang sama, yaitu “TimurDekat”. Dan dalam pandangan Al-Quran agaknya dikotomi “Barat”Kebahagiaan manusia tidak hanyaterletak pada tanggung jawabpribadinya, tetapi juga terletakpada adanya pengakuan akanhak orang lain untuk berbuatsesuatu amal bagi dirinya, danbersama-sama dengan anggotamasyarakat lain, di atas dasarta‘âwanû ‘alâ al-birri wa al-taqwâ.dan “Timur” tidaklah begitu relevan.Meskipun kini dunia Islamdikuasai oleh retorika anti-Baratyang kuat, namun dalam konstelasipolitik global zaman Nabi, ternyatakaum Muslim memihak “Barat”(Romawi) dalam pertentangan dengan“Timur” (Persia). Sementaraitu, yang lebih prinsipil lagi Al-Quran menegaskan bahwa Allahadalah pemilikBarat dan Timur(Q., 2: 115 dan142), juga Tuhanbagi “duaBarat dan duaTimur” (Q., 55:17), bahkan Tuhanbagi “banyakBarat danbanyak Timur”(Q., 70: 40).Marilah semua itu kita jadikan renungan,sebab dalam firman-firmanitu pasti terdapat hikmah yangsangat tinggi, yang menginsafkankita semua manusia, baik yang dari“Barat” maupun yang dari “Timur”.TIN, ZAITUN, TURSINA,DAN NEGERI YANG AMANDalam bahasa Arab ada pepatahal-‘abdu yudlrabu bi al-‘ashâ wa alhurrutakfîhi al-isyârah, budak ituharus dipukul dengan tongkat3426 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtetapi orang merdeka cukup denganisyarat. Umat seperti itulah yangdihadapi Nabi Musa. Maka, agamayang diturunkan oleh Allah kepadaMusa yang relevan untuk kaumnyaialah agama hukum. Agama itu dimulaidengan diturunkannya SepuluhPerintah (The Ten Commandements)yang merupakan perjanjianantara Allah dengan Bani Isra’ilatau Mîtsâq di Gunung Sinai, yangdalam Al-Quran diisyaratkan dalamsumpah Allah melalui suratAl-Tîn.Pohon Tin, sebagaimana disebutdalam ayat pertama surat Al-Tîn,mengacu kepada suatu sumbermakanan utama zaman kuno didaerah pantai timur Laut Tengahyang seolah-olah merupakan acuankepada budaya kuno terutamabudaya Romawi, Yunani, Kartago,Persia, dan sebagainya, yaitu budaya-budayaAriano dan Semitik.Kemudian ayat kedua surat Al-Tînmenyebut nama Zaitun. Itu mengacukepada Bukit Zaitun, yaitubukit di Yerusalem yang dari atasbukit itu Nabi Isa pernah mengucapkanpidato yang memuatprinsip-prinsip perikemanusiaanyang sangat tinggi, yang intinyaialah kasih antarsesama manusia.Ayat ketiga menyebut GunungSinai. Di situlah tempat diturunkannyaThe Ten Commandementsyang menjadi inti dan permulaandari Taurat. Ayat keempat menyebutkansebuah negeri yangaman. Maksudnya ialah Makkah.Jadi referensinya kepada agamaMuhammad Saw. sebagai agamapenghabisan.Jadi, Nabi Muhammad Saw.dibawa Isra’ untuk melihat hal itu.Bahkan untuk diperlihatkan kepadabeliau seluruh peristiwa yangdirekam dalam surat Al-Isrâ’, yangsebagian besar memang melibatkanBani Isra’il. Maka ayat selanjutnyapatut kita renungkan. Dan Kamimemberikan peringatan (yang jelas)kepada Bani Isra’il di dalam Kitabbahwa mereka akan dua kali membuatkerusakan di muka bumi danmerasa unggul dengan kesombonganyang besar (dan dua kali merekadiazab). Maka ketika peringatanpertama sudah berlaku, Kami utuskepadamu hamba-hamba Kami yangberkekuatan dahsyat: mereka menyusupke dalam kampung-kampung;dan itulah peringatan yang sudah (sepenuhnya)terlaksana (Q., 17: 4-5).TINGGAL LANDASSlogan “tinggal landas” pernahmenjadi bagian dari perbendaharaanpolitik pembangunan kita.Di balik jargon itu terkandungkeinginan, malah tekad, untukmembangun negara dan bangsasedemikian rupa sehingga ia memilikidinamika pertumbuhan danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3427


DEMOCRACY PROJECTperkembangan yang lestari, mandiridan aman sentosa. Diambil darimetafor gerak pesawat terbang,sesungguhnya “tinggal landas”adalah saat yang masih memerlukan“tenaga maksimal” mesin pesawatuntuk mendorong ke atas badanpesawat dan muatannya,setelahtenaga maksimalitu digunakan untuksekencangkencangnyameluncurkanpesawatdi landasanpacu (runway).Karena itu, sesungguhnya “EraTinggal Landas” bukanlah masa kitasudah lepas dari keharusan bekerjakeras. Mungkin, keharusan kerjakeras itu baru dapat dikendorkansedikit jika kita telah mencapaiketinggian tertentu, dan—meminjamlagi dari metafor gerakpesawat udara—kita memasuki fase“cruising” (terbang datar padakecepatan dan ketinggian maksimal).Salah satu yang amat diperlukandalam era tinggal landas itu, danjuga sebenarnya dalam semua erapembangunan, ialah akhlak ataumoral. Di sini kita dibenarkanuntuk mengharap kemungkinanperanan ajaran Islam secara lebihbesar dan kuat. Selain timbul darikesadaran keimanan seorang yang“kebetulan” beragama Islam, harapankepada peranan Islam itu jugaberdasarkan kenyataan sederhana,yaitu bahwa sebagian besar bangsaIndonesia, sekitar 90 persen, adalahorang-orang Muslim. Maka wajarjika Islam dipandang mempunyaipengaruh paling besar dan kuatdalam wawasanetis dan moralbangsa. Dari sinilahkita terdoronguntukmelihat dirisendiri denganjujur, melaluipenanyaan diri:Benarkah bangsa Indonesia, khususnyaumat Islam sendiri, telahdijiwai dan dibimbing oleh akhlakyang mulia? Sudahkah umat Islammemenuhi penegasan Nabi Saw.bahwa beliau diutus “hanya untukmenyempurnakan berbagai keluhuranakhlak.”Kita sering membanggakan dirisebagai “Bangsa Timur” (dengankonotasi berbudaya tinggi dansopan) atau “bangsa yang religius”(yang tentunya juga berarti bangsayang berakhlak tinggi). Tetapidengan jujur kita harus mengakuibahwa kebanggaan di atas itu seringkosong belaka. Mungkin sekali kitamemang bangsa yang sopan danramah. Banyak orang asing yangmembawa pulang kesan baik danpositif demikian itu. Tetapi hal itutampaknya terbatas hanya kepadaAgama Islam mengajarkan agarsetiap pribadi orang Islam dapatberlaku terhormat dan memeliharaserta menjaga harga dirinyadengan bersikap sebagai seorangperwira (‘afîf)—menjaga kehormatandiri.3428 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbidang-bidang pergaulan perorangansehari-hari. Meskipun ini jugapenting, namun bukan hal yangsangat sentral.Di sisi lain, banyak dari merekayang membawa kenangan ke negerinyabetapa bangsa kita adalahbangsa yang “korup”. Mereka memerhatikandan mengalami bagaimana“pungli” terjumpai dimana-mana, dan bagaimana pulatindakan-tindakan yang di negerinyasudah cukup merupakanskandal, di negeri kita dianggapbiasa saja. Misalnya, memberikankatabelece kepada anak sendiri,keluarga, atau teman untuk suatukeperluan bisnis, seperti yangpernah melilit dan menodai namabaik Presiden Ronald Reagan dariAmerika Serikat. Pengertian tentang“conflict of interest” di negeri kitamasih sedemikian lemahnya ataumungkin malah tidak ada, sehinggadalam praktik-praktik bisnis dankegiatan ekonomi lainnya—ataukegiatan pembagian rezeki—banyakterjadi hal-hal tidak wajar yangikut menumbuhkan gejala ketidakadilandan ketidakmerataansosial. Kepincangan dalam kemampuanekonomi yang sekarangini sangat menggejala di tanah airkita sebagian disebabkan olehkesalahan kita sendiri yang tidakteguh berpegang kepada ukuranukuranmoral dan akhlak sebagaimanadikehendaki oleh ajaranagama. Tentu saja ada sebab-sebabyang lain, yang dapat kita bahasdalam kesempatan lain yang relevan.Namun, jelas bahwa kesalahantidak seluruhnya dapatditimpakan kepada pihak-pihaktertentu yang “kebetulan” mengetahuikelemahan moral kita danmenggunakannya untuk kepentingansendiri. Maka dalam tinjauanhubungan sebab-akibat, mereka ituhanyalah “akibat”, sedangkan “sebab”-nyaada pada kita. Dan karenakita diajari untuk berani mengatakanyang benar meskipun pahit,kita harus berani merasakan pahitgetirnyakoreksi terhadap dirisendiri, sebelum melakukan koreksikepada orang lain. Sebab, sepahitpahitmengatakan suatu kebenaranyang bersifat korektif kepada oranglain, masih tetap jauh lebih pahitmenyadari dan mengatakan suatukebenaran yang bersifat korektifkepada diri sendiri. Itulah sebabnyaNabi mengajarkan dalam sebuahhadis yang cukup terkenal, “Sungguhberuntung orang yang sibukdengan kesalahan dirinya sendiri,bukan dengan kesalahan orang lain.”Akhlak ini mutlak pentingnya,karena merupakan landasan ketahanansuatu bangsa menghadapipancaroba. Tanpa akhlak yang baik,suatu bangsa akan binasa. Sebuahsyair dalam bahasa Arab seringdikutip orang, yang menerangkanmasalah ini: Sesungguhnya bangsa-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3429


DEMOCRACY PROJECTbangsa itu tegak selama akhlaknyategak, bila mereka rusak akhlaknya,maka rusak-binasa pulalah mereka.TINGKATAN IKHLASBahwa shalat harus dilakukantanpa rasa sombong adalah sudahdengan sendirinya, karena tidakmungkin kita shalat dengan kesombongan.Menurut salah satutafsiran, membaca Allâhu akbarketika bergantidari satu posisike posisi lain, sebenarnyamerupakanperingatanbahwa kita tidakbisa melakukansesuatu kecualidengan kehendakAllah. Malah ketikakita menyatakan,Engkauyang kami sembah, dan kepada-Mukami memohonkan pertolongan (Q.,1: 4), menurut literatur kesufianmerupakan dua tahap dari keikhlasan.Pernyataan “Engkau yangkami sembah” memang merupakansuatu sikap yang sangat ikhlaskarena hanya menyembah kepadaAllah. Tetapi di sini masih adaklaim bahwa kita yang berbuat.Ikhlas yang lebih tinggi adalahdalam pernyataan, “dan kepada-Mukami memohonkan pertolongan”,yang berarti kita mengakui tidakpunya daya apa-apa, termasukuntuk shalat. Di sini kita melepaskanklaim sebagai orang yangberbuat karena semuanya ataskehendak Allah. Hal ini merupakanpendidikan kerendahan hati, yaituuntuk tidak memberi kredit kepadadiri sendiri atas segala perbuatankita. Jadi pada tahap “Engkau yangkami sembah”, orang sudah ikhlasmenyembah kepada Allah sematatetapi mengklaimdirinyatelah menyembah,dan untukitu dia mengharapkanpahala.Tetapi kalausudah “dan kepada-Mukamimemohonkanpertolongan”,orang tidak lagimempersoalkan pahala karena sudahtermasuk dalam persoalan ridlaAllah.TINGKATANMASYARAKAT INDONESIATelah dijelaskan bahwa di zamanBelanda, sejak dari zaman VOC,hanya orang Kristenlah yang diberikankesempatan untuk masuk3430 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsekolah modern. Sekolah-sekolahmodern itu baru diperluas padatahun 1901 oleh suatu gerakan etispolitik Belanda sebagai kelanjutangelombang humanisme di negeriBelanda sendiri yang kemudiandiintrodusir di Hindia Belanda.Cinalah yang pertama kali mendapatkankesempatan dengan adanyaHCS (Hollands Chinese School).Setelah HCS kemudian didirikanHIS (Hollands Inlanders School).Untuk orang Arab, diberikan HAS(Hollands Arabische School), karenaorang Arab dianggap sebagai kelaspenduduk Indonesia yang cukuptinggi. Berkat HAS inilah, banyakorang Arab terpelajar yang menjadipemimpin Indonesia sampai sekarang.HIS (Sekolah BelandaPribumi) sendiri pada waktu itudibuka hanya untuk golonganpriyayi.Masyarakat Indonesia waktu itumemang dibagi empat. Yang palingtinggi adalah golongan kulit putih,Belanda sendiri dan, untuk itu,sekolahnya ialah ELS (EropeanLager Schoel). Kedua adalah golonganTimur Asing terutama Cina danArab, tetapi Arab kelas atas, bukanArab kelas bawah. Biasanya, darisegi keagamaan, Arab kelas atas itumenjadi anggota Jamiatul Khair,sedangkan yang bawah menjadianggota Al-Irsyad. Yang dimanjaoleh Belanda adalah Jamiatul Khair.Mereka mempunyai kesempatanuntuk masuk sekolah-sekolahBelanda atau sekolah pendidikanBelanda untuk orang Arab, yaituHAS. Yang ketiga adalah golonganpriayi yang paling tinggi atau elitetradisionil. Kemudian yang keempatadalah rakyat atau folk, disitulah umat Islam.Untuk rakyat, sekolahnya adalahSR (Sekolah Rakyat) atau Folk Schoolyang program pelajarannya adalahtiga tahun di desa dan lima tahun dikecamatan, tanpa dapat melanjutkanke tingkat yang lebih tinggi.Yang bisa melanjutkan ke SMP danSMA adalah yang tamatan HIS,HAS, dan ELS, yaitu ke MILO danAMS, dan nanti bisa ke perguruantinggi. Waktu itu sudah ada beberapaperguruan tinggi. Di Jakartaada STOVIA (Sekolah Dokter Jawa)yang kemudian diubah menjadiGHS (yang menjadi Fakultas Kedokteran,bibit dari UI sekarang ini).Di Bandung didirikan SekolahTeknik (THS) dengan programmendidik insinyur-insinyur pengairan,karena waktu itu Jawamerupakan pusat industri gula didunia. Kelak tentu saja THS tidakhanya berhenti mencetak insinyurpengairan, tetapi juga yang laintermasuk teknik sipil. Di Surabayaada NIAS yang nanti menjadi FakultasKedokteran Airlangga.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3431


DEMOCRACY PROJECTTINGKATAN PENGETAHUANDi dalam literatur tradisionaldikatakan bahwa manusia itu memperolehpetunjuk bertingkat-tingkat.Pertama-tama, ketika dia lahirsebagai bayi, maka yang berfungsiialah insting dan naluri, misalnyamenangis saat lapar. Siapa yangmengajari bayi itu menangis? Tidakada. Itu adalah insting. Denganmenangis, dia bisa hidup (survive),karena kalau dia menangis, ibunyatahu dia lapar dan akan memberi airsusu. Semakin bertambah besar, diatidak cukup dengan insting. Kalauhanya menggunakan insting, diamenjadi seperti binatang.Setelah insting, yang berfungsiadalah indra (panca indra). Kitatahu bahwa indra bayi, misalnyamata dan telinga, belum berfungsisebagaimana mestinya. Lama-kelamaanmata bisa mengenali. Mulamulayang paling pertama dikenaliadalah ibunya sendiri. Pada tahapini, setiap orang (perempuan)terlihat seperti ibunya, sebagaimanajuga setiap orang laki-laki terlihatseperti bapaknya, karena itu setiaplaki-laki disambut sebagai bapaknya.Kemudian indra itu berkembangdan ternyata tidak cukup,karena indra masih bisa salah.Misalnya, benda yang jauh terlihatsangat kecil (kapal terbang ituseperti sebesar lengan). Itu dikoreksioleh akal. Di dalam buku-bukupesantren juga sering diumpamakantentang tongkat lurus yang dimasukkanair dan ternyata tampakseperti bengkok. Akallah yangmengatakan bahwa itu lurus. Jadi,fase selanjutnya ialah akal.Setelah berkembang, ternyataakal juga masih bisa salah. Akallebih berkaitan dengan ilmu pengetahuan.Karena itu, Adam sebagaisimbolisasi dari manusia primordialsering dijadikan sebagai contoh.Kita tahu bahwa setelah Adamdinyatakan sebagai khalifah Allah dibumi, para malaikat “protes.”Tuhan pun menepis “protes” itudengan menegaskan bahwa Adammempunyai suatu kelebihan terhadapmalaikat yaitu ilmu, Dan Iamengajarkan kepada Adam sifat-sifatsemua benda (ilmu) (Q., 2: 31).Seolah-olah ada semacam penegasanbahwa yang relevan untuk jabatankekhalifahan di bumi adalah ilmupengetahuan. Namun, seorangAdam yang sudah berilmu itumasih harus diusir dari surga karenamelanggar larangan mendekatisebuah pohon. Jadi, ilmu saja tidakcukup, karena orang berilmu masihbisa jatuh.Manusia memerlukan sesuatuyang lain. Itulah yang didapat olehAdam begitu turun dari surga,Maka Adam menerima pelajarandari Tuhannya kata-kata (Q., 2: 37).Jelas yang disebut sebagai kalimat“pelajaran dari Tuhan” adalah3432 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTagama, yang lebih tinggi daripadailmu.Dalam versi lain bisa kita terangkanbegini. Apakah panca indra kitamenangkap benda-benda sepertiapa adanya? Buku tampak sepertibuku. Secara akal, buku tidak lagiditerjemahkan atau didefinisikansebagai benda, melainkan sebagaisuatu volume yang dinyatakan,misalnya, dalam m 3 yang terdiridari lebar, tinggi, dan dalam. M 3adalah kategori akal, tetapi masihbisa diterjemahkan menjadi kategoriindra. Artinya, m 3 itu masih bisadigambar dan bisa diwujudkanyaitu meter kubik, tetapi kalausudah m 4 sudah tidak bisa. Padahal,secara logis m 4 itu ada. Bahkan, mpangkat berapa saja ada, tetapitidak bisa lagi diterjemahkan menjadihal yang bersifat indriawi.Begitu juga agama. Ada bagianbagiandari agama yang masih bisaditerjemahkan sebagai kategorikategorirasional. Misalnya, mengapakita tidak boleh mencuri, iturasional. Namun, ada bagian-bagianagama yang sudah lebih tinggi daripadaakal, yang tidak bisa lagi diterjemahkansebagai kategori akal.Misalnya, yang sampai sekarangmasih menjadi perdebatan, kitatidak boleh makan babi. Dulu, adaumat Islam yang begitu apologetik(pada tahun 50-an), yang mencobamengatakan bahwa babi itu haramkarena mengandung banyak bibitpenyakit, cacing pita, dan sebagainya.Bahayanya argumen semacamini adalah kalau bisa diciptakanpeternakan babi yang bebas daricacing pita, apakah babi kemudianhalal. Untuk sampai pada kesimpulanitu, ternyata tidak seorangpun yang berani. Bahkan, ada yangmengatakan bahwa sapi Indonesiadibandingkan dengan babi Amerikaitu lebih bebas babi Amerika daripenyakit. Kalau argumen tadi yangdipakai, berarti sapi Indonesiaharam? Keterangan rasional sepertiitu berbahaya sekali. Lalu apaketerangannya? Itu “The Mystery ofGod”, rahasia Tuhan.TINGKATAN PENGETAHUANMENURUT IBN RUSYDBerkenaan dengan firman Allah,“Serulah (wahai Muhammad) kejalan Tuhanmu dengan hikmah dankata nasihat yang baik, dan bantahlahmereka dengan sesuatu yang lebihbaik” (Q., 16: 25), cukup menarikmemerhatikan tafsiran Ibn Rusyd(Averroes) tentang “hikmah” dalamfirman Allah itu. Menurut failasufMuslim yang sekaligus sangat ahlidalam hukum Islam itu, menyampaikanseruan kebenaran denganhikmah adalah berarti dengan“burhân” atau bukti demonstratifyang tak terbantah (apodiktik).Tetapi karena hikmah dalam pe-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3433


DEMOCRACY PROJECTngertian ini adalah sulit untukorang kebanyakan (kaum awam,‘awâm—“orang umum”) maka iamerupakan bidang yang menjadiwewenang para spesialis (kaumkhawas, khawâshsh—“orang khusus”)yang terdiri dari para failasuf(yang juga disebut al-hukamâ’—“ahli hikmah” dan “ahl al-burhân”—“ahli pembuktian apodiktik”).Pengertian Ibn Rusyd ini mungkinmencocoki pembicaraan tentangperan kaum cendekiawan dalammenumbuhkan religiusitas dalammasyarakat, yaitu peran memberikejelasan yang rasional. Tetapitafsiran serupa itu mungkin akanterasa elitis dan esoterik (terbataspada kalangan tertentu yang mengertihikmah saja). Dan memangIbn Rusyd memiliki pikiran itudalam benaknya. Mereka yangtidak termasuk kaum spesialis ataukhawas harus merasa cukup denganpendekatan dialektis (jadalî), melaluiadu argumentasi, jika tergolong“menengah”. Sedangkangolongan yang lebih bawah, yaitugolongan awam (orang umum)cukup dengan pendekatan retorik(khathâbî) dalam bentuk tutur katadan nasihat yang baik, tanpa mestipaham betul mengenai hakikatkebenaran itu sendiri.Bagi ketiga golongan itu—khawas, menengah, dan awam—cara pendekatan yang cocok untukmasing-masing akan sama-samamengantarkan pada penghayatankebenaran, meskipun dengan tingkat-tingkatkualitas yang tinggirendah.Dan dengan cara pendekatanyang berbeda-beda itumasing-masing juga akan sampaikepada tingkat-tingkat kebahagiaantertentu. Jadi masing-masing mempunyai“idiom”-nya sendiri yangbersesuaian, dan tidak perlu adaintervensi dari yang satu kepadayang lain.TINGKATAN-TINGKATAN CINTAAl-Quran menyatakan, Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya,Ia menciptakan pasangan-pasanganbagimu dari jenis kamu sendiri,supaya kamu hidup tenang denganmereka, dan Ia menanamkan rasacinta dan kasih (mawaddah warahmah) di antara kamu. Sungguh,yang demikian ialah tanda-tandabagi orang yang berpikir (Q., 30:21).Mawaddah wa rahmah adalahsuatu cinta dengan tingkatan cintayang sangat tinggi dan lebih tinggidari cinta fisik, dalam bahasa Arabdisebut mahabbah atau lebih tepatnyahubb al-syahawât. Sebagaimanafirman Allah, Menjadi tampak indahbagi manusia kecintaan kepada yangdiingininya; perempuan-perempuan,putra-putra, emas, dan perak yangbertimbun-timbun; serta kuda pilihan3434 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang diselar; binatang ternak dantanah ladang. Itulah harta bendadalam kehidupan dunia, tetapi padaAllah itulah tempat kembali terbaik(Q., 3: 14).Syahwat adalah suatu hal yangsangat fitri, sangat alamiah, karenaitu tidak perlu dilawan, bahkanharus disalurkan—menurut agamakita—melalui pernikahan. Tetapikalau kita berhentihanya kepadacinta fisik,maka kita akanlebih rendahdaripada binatang.Hubb alsyahawâtadalahsuatu bekalyang diberikanAllah agar kitatetap survive dimuka bumi ini dengan adanyaketurunan.Sedangkan untuk mencapaikebahagiaan yang disebut sakînah,syaratnya adalah mawaddah ataucinta pada level kejiwaan, yaitucinta kita kepada sesama manusia.Inilah yang disebut dengan philos,cinta kearifan dalam perkataanphilosophis. Sementara hubb al-syahawâtadalah erros atau cinta erotik(erotic love) yang jasmani, yang menurutpsikolog Freud disebut denganlibido.Dorongan libido ini tidak akanmembawa kita pada kebahagiaankarena akan menjadikan kita setingkatdengan binatang. Namun,jika kita ingin bahagia, maka harusnaik kepada philos (mawaddah) ataucinta kepada sesama manusia atasdasar kemanusiaan itu sendiri. Danhal itu pun tidak cukup karena kitapun harus berusaha sampai kepadacinta Ilahi atau yang disebut denganRahmah. Karena rahmahadalah sifat Allahyang paling banyakdisebut dalamAl-Quran.Rahmah tidakbisa dibayangkandan diterangkan,sepertihalnyaperolehan dariadanya rahmah,yakni sakînah,dan di tempat lainnya disebutqurratu a‘yun, seperti dalam doa,“Tuhan, jadikanlah istri-istri kamidan keturunan cendera mata (penyenanghati—NM) bagi kami, danjadikanlah kami teladan bagi orangyang bertakwa” (Q., 25: 74).Lagi-lagi, qurratu ‘ayn ini punadalah sebuah istilah yang sulitsekali diterjemahkan. Tetapi palingtidak berarti sebagai esensi kebahagiaanseperti juga yang disebutdalam Al-Quran sebagai kebahagiaantertinggi, ketika kita masuk kedalam surga. Sebab yang kita caridalam surga itu tidak lain adalahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3435


DEMOCRACY PROJECTqurratu a‘yun yang di dunia bisa kitarasakan melalui sakînah dan kehidupankeluarga yang benar.Dalam surat Al-Sajdah disebutkan,Tiada seorang pun tahu cenderamataapa yang masih tersembunyi bagimereka—sebagai balasan atas amalkebaikan yang mereka lakukan (Q.,32: 17).TINGKAT-TINGKATKEBAHAGIAANPemahaman manusia tentangarti kebahagiaan ternyata bertingkat-tingkat.Ada kebahagiaanfisik atau biologis, ada kebahagiaanyang sekarang ini disebut dengankebahagiaan psikologis (nafsîyah),dan ada pula kebahagiaan ruhaniahatau beriman. Tingkat kebahagiaanyang terakhir inilah yang dianggappaling tinggi.Orang yang secara lahir bahagia,belum tentu ia juga bahagia secarapsikologis dan spiritual. Juga orangyang bahagia secara psikologis,belum tentu ia bahagia secara fisikdan spiritual, dan seterusnya.Dalam ajaran Islam, manusia telahdiajarkan untuk mengejar danmendapatkan kebahagiaan yangsesungguhnya, yakni kebahagiaanruhaniah atau spiritual yang merupakanperwujudan kebahagiaanyang hakiki.Dalam memahami agama, orangjuga mengalami pengelompokan, adayang hanya dapat mamahami ajaranIslam dari segi-segi lahiriah, disebut‘awâm al-nashsh atau kelompok orangawam (common people). Pemahamankelompok ini terhadap ajaran agamaIslam juga absah dan dibenarkan.Seperti yang terjadi pada zamanRasulullah ketika seorang Baduiditanya Rasulullah Saw., di manaAllah Swt. berada, kemudian orangtadi menunjukkan tangannya kelangit dan Rasulullah membenarkannya.Padahal, pemahaman sepertiitu jelas berlawanan dengan pernyataanKitab Suci Al-Quran, yangmengatakan bahwa Allah Swt. ada dimana-mana.Berkenaan dengan kasus penggambaransurga, umpamanya, Al-Quran sering menggunakan bahasa-bahasametafor dan simbolsimbolatau tamsil sehingga orangawam mudah memahaminya. Sebagaicontoh, dalam sebuah suratsurga dilukiskan sebagai sebuahtempat yang di dalamnya terdapatsungai-sungai yang mengalir dibawahnya dan taman-taman yangindah dan dipenuhi dengan beranekamacam buah-buahan.Di sisi lain, ada pula kelompokyang memahami Al-Quran darisubstansinya, disebut kelompokorang al-khâshsh, kelompok khusus,elite (special people). Pemahaman3436 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTajaran agama kelompok ini jugasah. Al-Quran membuktikan puladengan kasus penggambaran tentangsurga, ada juga yang menggunakanungkapan-ungkapan yangsama sekali berbeda sehingga orangawam tidak akan bisa memahaminya,seperti Tiada seorang pun tahucendera mata apa yang masih tersembunyibagi mereka (yang menyedapkanpandangan mata—NM)sebagai balasan atas amal kebaikanyang mereka lakukan (Q., 32: 17).Yang demikian itu kemudiandiilustrasikan dengan gaya bahasayang sama dalam sebuah hadisQudsi, “Disiapkan bagi hambahamba-Kuyang saleh apa-apa yangtidak dapat dipandang mata, tidakdidengar telinga, dan tidak pernahterbetik dalam hati seseorang manusia.”Dengan begitu, pendeknya,dapat ditarik kesimpulan bahwakategorisasi atau pengelompokanislam, iman, dan takwa serta adanyakelompok-kelompok atau golonganorang awam, elite, dan lebih khusus,adalah hal yang diakui dandijustifikasi keberadaannya.TIRANI VESTED INTERESTCoba kita perhatikan kehidupankecil-kecil dan sederhana yangterjadi sehari-hari. Misalnya, jikasuatu waktu kita terjebak dalamjalanan yang macet, yang kinisemakin banyak menjadi ciri kotakotabesar di negeri ini. Dalamsituasi itu, sempatkan dengan jujurmemerhatikan sikap diri. Maka kitaakan temui bahwa dalam kejengkelanhati karena kemacetan lalu lintasitu, serta merta kita akan merasabahwa dari semua yang ada di jalanitu, kendaraan kitalah yang benar.Serta merta kita seperti menuntutagar semuanya minggir dan memberikesempatan kepada kendaraankita untuk melaju. Inilah salah satusebabnya mengapa sulit sekalimengharapkan sopir mau mengalahdalam situasi jalan macet. Yangterjadi justru sebaliknya, semuanyadan setiap orang saling berebutjalan, karena merasa paling berhakdan benar. Apalagi karena masyarakatkita yang masih baru beranjakmenjadi “modern” ini, salah satukualitas masyarakat yang benarbenarmodern belum kita milikisepenuhnya, yaitu sikap menghargaidan menghormati hak oranglain. Bukanlah suatu hal yangcukup memilukan bahwa kitasering mengaku sebagai bangsayang bersemangat gotong royong,namun jalanan kita acapkali menjadipanggung untuk mendemonstrasikansikap-sikap “individualistis”yang tidak “ketulungan”?Tentu saja persoalan jalan yangmacet dan bagaimana sikap kita yangterlibat di dalamnya dapat dianalisisEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3437


DEMOCRACY PROJECTdalam konteksnya yang lebih luas,ruwet, dan kompleks. Tapi kita inginmelihatnya dalam konteks tertentu,yaitu konteks kepentingan atauinterest. Sikap kita yang serta mertamerasa paling benar dalam kejadiansederhana jalan macet itu dapatdilihat dalam kaitannya dengankepentingan atau interest kita. Yaitubahwa kita semua berkecenderunganuntuk melihat dan menilaisesuatu dari kacamata kepentingankita sendiri dan mengabaikankepentingan orang lain. Karena itupandangan kita tentang yang salahdan yang benar pun tidak jarangmerupakan hasil dikte atau bisikandiri kita yang subjektif. Akibatnyaialah kita biasanya ingin orang lainmenyetujui, mendukung, dan mengikutijalan kita, sedang jalan oranglain semuanya salah.Itu semua dapat membawaakibat yang cukup gawat. Yaitu kitamungkin tidak mampu, tidaktahan, dan tidak kuat mengakuiyang benar sebagai benar dan yangsalah sebagai salah, serta yang baiksebagai baik dan yang buruk sebagaiburuk, karena semuanya ituberlawanan dengan interest kita.Jadi, kita murni benar dan salahserta baik dan buruk itu, sebetulnyatidak lebih daripada mengikutikeinginan diri sendiri secara subjektifyang keinginan diri sendiri itudalam bahasa Kitab Suci disebuthawâ (nafsu). Karena itu kitadianjurkan untuk memohon kepadaAllah: “Tuhanku, perlihatkanlahkepadaku yang benar itu sebagaibenar, dan berilah aku kemampuanuntuk mengikutinya; serta perlihatkanlahkepadaku yang salah itusebagai salah, dan berilah akukemampuan untuk menghidarinya.”Sebab dalam Kitab Suci diperingatkan:Dan seandainya kebenaran itumengikuti keinginan (hawâ) mereka(manusia), maka tentu hancurlahseluruh langit dan bumi serta merekayang ada di dalamnya…(Q., 23:71). Dan memang kehancuranmasyarakat antara lain dimulai olehsubjektivitas para tokohnya dalammelihat yang benar dan salah,padahal mereka itu tidak lebihdaripada orang-orang yang diperbudakoleh tirani.TITIK TEMU TERENDAHRumusan-rumusan internasionaltentang hak-hak asasi, seperti DeklarasiUniversal Hak-Hak Asasi olehPBB pada tahun 1948, tidak lainhanyalah “titik temu terendah”(lowest common denominator) daripandangan-pandangan kemanusiaanyang ada. Sebagai “titik temuyang terendah”, maka sesungguhnyatuntutan hak-hak asasi dalam instrumen-instrumeninternasional itu3438 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmasih lebih rendah nilainya daripadayang dituntut oleh Islam.Tapi mengherankan kita bahwaumat Islam tampak seperti tidakbanyak mengindahkan ajaran agamanyatentang hak-hak asasi manusiaitu? Tentu saja tidak, karenacontoh bagaimana umat Islammeninggalkan sebagian ajaranagamanya yang justru amat fundamentalbanyak sekali. Apalagi jikakita terpukau hanya kepada segisegisimbolik dan formal dariagama, kemungkinan kita tidakmenjalankan hal-hal yang lebihesensial menjadi lebih besar lagi.Maka sungguh, jika umat Islambenar-benar berharap memperolehkejayaannya kembali yang dijanjikanAllah, mereka harus memperbaruikomitmen mereka kepadaberbagai nilai asasi ajaran Islam, dantidak terpukau kepada hal-hal yanglahiri semata. Hal-hal lahiri itu kitaperlukan, dan tetap harus kita perhatikan,namun dengan kesadaranpenuh bahwa fungsinya ialah untukpelembagaan atau institusionalisasinilai-nilai yang lebih esensial dansubstantif.Dimensi ideologi nasionalPancasila tentu tidak dapat diabaikan.Tetapi mungkin akan sia-siauntuk mengisolasi ideologi itu darikonteks mondialnya, setidaknyakonteks mondial sebagaimana tecermindalam dialog-dialog besarpara pendiri Republik. Ini lebihlebihlagi tidak mungkin terjadiberkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan,sebab nilai-nilai kemanusiaanitu sendiri, by definition,senantiasa berdimensi universal.Itulah dasar argumen yang cobadikemukakan dalam tulisan singkatini tentang perlunya kesadaranhistoris dunia dalam rangka menanamkanpengertian dan penghayatanakan hak-hak asasi.Karena ada faktor kebaruan(novelty) dalam perkara perjuanganhak-hak asasi di negeri ini, makaproses-proses pertumbuhannyatentu menyangkut persoalan “cobadan salah”. Tetapi jika perjalananperjuangan yang sekarang mulaiditapaki itu dapat berlangsungkonsisten dan tanpa terganggu,maka harapan bahwa suatu saatakan menemukan format yangsesuai untuk situasi Indonesia tetapberalasan. Berhubung dengan ini,dalam masyarakat mana pun, tentusaja termasuk masyarakat kitasendiri, selalu terdapat orang-orangyang beriktikad baik (good intentioned)untuk masyarakatnya, danmereka itu, melalui caranya masing-masing,merupakan sumberkekuatan moral dan inspirasi bagiusaha-usaha penegakan nilai-nilaikemanusiaan. Maka ada keperluan,bahkan kewajiban, menggalangsemua kekuatan itu untuk menghadapihambatan yang tidak pernahringan dalam usaha bersama me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3439


DEMOCRACY PROJECTmenuhi suatu segi cita-cita kemerdekaanini.TNI DAN DEMOKRASIMungkinkah TNI demokratis?Tidak terhindarkan bahwa pembicaraantentang ini harus dimulai denganpendapatyang cukupumum di kalanganmasyarakat luasmengenai TNIdan demokrasi.Pendapat itu,seperti telah kitaketahui bersama,terbagi antarayang optimistisdan pesimistis.Yang optimistis mengatakan bahwaTNI dapat, dan harus, memainkanperanannya sendiri dalam usahabersama menumbuhkan demokrasi.Dan yang pesimis mengatakan sebaliknya,yaitu bahwa tidak mungkinTNI sebagai kekuatan militer memilikikomitmen yang sejati padanilai-nilai demokrasi. Pendapat inidikaitkan dengan premis bahwa“militerisme” dengan sendirinyabertentangan dengan demokrasi.Betulkah demikian? Persoalanini harus dilihat dari beberapasudut pandang. Misalnya, untukIndonesia, sudah biasa diajukanargumen bahwa TNI atau kekuasaanmiliter mempunyai latarbelakang sejarah yang khusus berkenaandengan proses-proses kelahirannyaselaku tentara rakyat.Dari sudut pandang ini, TNI tidaklain adalah penumbuhan dan pengembanganlebih lanjut dari badanyang menghimpun para pejuangkemerdekaanyang “kebetulan”bersenjata,mendampingipara pejuanglainnya yang tidakbersenjata.Dari sini ditemukanlahpembenaranbagipelibatan TNIdalam prosesprosessosial politik yang pernahmelandasi konsepnya yang unik,yaitu “Dwifungsi ABRI”.Mungkin di sini tidak lagirelevan memperdebatkan absahtidaknyapandangan tersebut. Yanglebih relevan, mengingat hal-halyang sudah “given” tentang TNI,bagaimanakah kiranya peran positifTNI dalam usaha bersama mewujudkandemokrasi di masa depan.Agaknya peran dan harapan iniberpusat pada tiga hal berikut ini.Pertama, demokrasi tidak mungkintanpa adanya prinsip-prinsipyang dipraanggapkan sebagai3440 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan sendirinya benar (preasumedtruth) dan diterima oleh semua warganegara. Dalam hal negara kita,prinsip-prinsip itu ialah Pancasiladan UUD 1945. (Sebagai perbandingan,Amerika Serikat misalnya,mendasarkan seluruh konsep dankiprah demokratisnya atas prinsipprinsipyang terkandung dalamDeklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi.Semua prinsip itu melandasikonsep keamerikaan, “Americanism”).Maka, peran TNI dalam demokrasi,sesuai dengan doktrinnya sendiri,ialah mempertahankan “preasumedtruth” itu dan mengembangkannyasebagai titik tolak keterlibatannyadalam demokrasi di Indonesia.Kedua, demokrasi tidak mungkintanpa stabilitas dan keamanan.Berkenaan dengan ini, sudah sejakawal 60-an, Bung Hatta, seorangtokoh yang dipandang sebagai “hatinurani” bangsa, memperingatkanbahwa demokrasi yang dilaksanakansecara tidak bertanggung jawab sehinggamenimbulkan situasi chaosakan memberi pembenaran bagitampilnya seorang kuat (strong man)yang akan mengatasi kekacauandengan bertindak sebagai diktator,tiran atau malah fasis. Maka TNIjelas sekali akan membantu pengembangandemokrasi itu jikamampu menjaga stabilitas dankeamanan. Tetapi dengan sendirinyahal itu harus dilakukan sedemikianrupa sehingga serasi dan seiringdengan pelaksanaan nilai-nilai demokrasiitu sendiri, yang intinyaada dalam pelaksanaan kebebasankebebasanasasi, yaitu kebebasanmenyatakan pendapat, berkumpul,dan berserikat, selain penghormatanpada hak-hak asasi pribadi semuawarga negara.Lebih jauh, di mana pun memangstabilitas dan keamananadalah prasyarat bagi pembangunanyang lestari. Tetapi jika banyakmasyarakat berada di bawah gariskemiskinan, demokrasi akan diancamoleh efek-efek dari kemiskinanitu. Eksperimen India dengandemokrasinya yang sekalipun cukupmengagumkan, menunjukkanbahwa demokrasi di sana sering“tenggelam” oleh efek-efek negatifkemiskinan. Karena itu, juga untukdemokrasi, TNI berperan melanjutkantugas “tradisional”-nya, yaitumenjaga kelestarian pembangunannasional atas dasar stabilitas dankeamanan. (Tentang korelasi tingkattertentu kemakmuran dengan demokrasidibuktikan oleh kecenderunganyang cukup umum negara-negaraindustri baru yangsemakin maju pada tatanan sosialpolitik yang demokratis, sepertiKorea Selatan dan Taiwan).Ketiga, para anggota TNI sendiriharus benar-benar menghayatidemokrasi sebagai “cara hidup” (wayof life). Tanpa penghayatan sepertiitu, usaha untuk menegakkanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3441


DEMOCRACY PROJECTdemokrasi akan menjadi palsu,seperti patung tanpa nyawa. Dimana-mana, termasuk di negarakita, sering eksperimen demokrasidan perjuangannya terhalang olehmereka yang mengaku “demokratis”namun tidak menunjukkan sikappribadi yang demokrasi, karenagagal meyakini dan mempraktikkandemokrasi itu sebagai “way of life”.Misalnya, adalah suatu ironi, bahkancontradictio interminus, bahwaseseorang, atas nama demokrasi,memaksakan pendapat dan kehendaknyasendiri. Jelas sekali bahwahal itu terjadi karena dominannyaunsur vested interest orang ataukelompok bersangkutan.TOBAT DANBERPRASANGKA BAIKSalah satu sikap optimistis yangdianjurkan agama adalah prasangkapositif terhadap Tuhan. Ia yakinbahwa Tuhan akan mengampunidosanya, sebagaimana dalam hadisditerangkan bahwa orang berimanharus berprasangka positif atau baikhusnuzhzhann terhadap Allah.Karena Allah Swt. akan bertindaksesuai dengan prasangka hamba-Nya. Ini seperti yang diriwayatkandalam hadis Qudsi, “Aku (AllahSwt.) adalah seperti yang diprasangkakanhamba-hamba-Ku.”Sikap gemar bertobat adalah salahsatu ciri orang beriman, dan sebaliknyasikap tidak mau bertobatadalah salah satu sifat orang kafir.Sikap yang demikian itu sering kitadengar dalam idiom bahasa Indonesiayang sangat populer, “sesaldulu pendapatan, sesal kemudiantak berguna”.Sifat itu dalam Al-Quran digambarkansebagai sikap orangorangzalim dan mereka adalahorang-orang yang merugi di akhiratkelak. Seperti difirmankan dalamAl-Quran, “Tuhanku! MengapaEngkau tidak memberi waktu kepadaku(menangguhkan [kematian]-ku–NM) barang sejenak?” (Q., 63: 10).Adapun amalan saat menjalankantobat biasanya adalah memperbanyaktasbih, yakni menyucikanTuhan, subhânallâh, karenasebelumnya diasumsikan kita telahberprasangka buruk terhadapTuhan. Kemudian, kita memperbanyakistigfar atau memohonampunan, astaghfirullâh al-‘azhîmatas kesalahan tersebut.Bertobat amat tepat dilakukanpada bulan puasa karena selamabulan itu, hati nurani dalam kondisisangat sensitif dan responsifuntuk menerima kesadaran kehadiranTuhan. Hal itu diperkuatoleh anjuran agar memperbanyakibadah sepanjang bulan puasasebagai bulan ampunan. Dengan3442 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbegitu, bulan puasa pun dengansendirinya identik dengan bulantobat. Karena itu sepanjang bulanpuasa kita dianjurkan untuk memohonampunan dengan memperbanyakiktikaf.Bangun malam sangat dianjurkandalam menjalani tobat. Karenapada malam hari, saat manusia yanglain tidur, kita berada dalam keheningandan kesendirian, sehinggayang ada hanyalah kita dan AllahSwt. Bahkan pada malam bulanpuasa, khususnya bertepatan dengandatangnya malam kepastian,Lailatul Qadar, diisyaratkan paramalaikat turun ke bumi. Suasanasemacam itu sudah pasti akan sangatkondusif untuk dapat menyadarkandiri, yang pada gilirannya, apabilakita sudah dapat menyadari dirisendiri, maka kita akan dapat menyadarikehadiran Tuhan, sebagaimanadi kalangan sufi dikenal istilah,“Barang siapa mengenal dirinya,maka ia telah mengenal Tuhannya”.Di sisi lain, tobat juga merupakanrefleksi sikap positif bagi orangyang membuat kesalahan ataudosa. Tobat juga dapat menjadi sikapproduktif karena dengan menyadaridirinya telah terperosokdalam kesalahan, maka ia akan berusahamembenahi diri dan berupayatidak mengulangi berbuatkesalahan atau dosa.Tobat yang di dalamnya terkandungamalan purification ataudalam bahasa sufi tazkiyah (pembersihanatau pensucian diri), dengansendirinya akan dapat menjadikandirinya lebih optimistiskarena selalu berpengharapan baikkepada Allah Swt.Sebaliknya, sikap tidak maubertobat atau tidak pernah maumengakui dan menyadari dirinyasalah atau berbuat salah adalahsikap yang dapat menghancurkandirinya atau counter-productive.Sikap tersebut dapat mengarahpada munculnya sikap menyalahkandiri (self-blaming), atau yanglebih parah lagi mencari kambinghitam, adanya pihak yang dituduhmenjadi penyebab kesalahan.Jika sikap-sikap seperti selfblamingtersebut sudah tidak dapatlagi dikontrol, maka yang akanmuncul adalah sikap frustrasi atauputus asa, putus pengharapan. Inisangat berbahaya dan fatal. Sikapputus asa adalah sebuah sikap yangdiperintahkan Al-Quran agar dijauhioleh seorang beriman karenadapat mengarah kepada syirik,seperti lahirnya anggapan bahwaTuhan tidak mampu mengubahnasib dia. Sikap-sikap tersebutdapat melahirkan prasangka burukterhadap Allah Swt. sebagaimanadisebutkan dalam Al-Quran, Dansiapakah (tidak ada orang—NM)yang akan berputus asa dari karuniaTuhannya selain orang yang sesat(Q., 15: 56).Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3443


DEMOCRACY PROJECTTobat yang dilakukan tanpakejujuran dan ketulusan, sesungguhnyamerupakan perbuatanmembohongi diri dan akan merugikandirinya sendiri. Karena amalperbuatan baik atau jahat padahakikatnya akan kembali kepadadiri kita sendiri, baik di duniamaupun di akhirat kelak.TOBAT DAN FITRAHDalam bahasa Indonesia, tobat(Arab: tawbah), seperti yang seringkita dengar, berarti kapok. Tetapidalam bahasa Arab, kata itu mengandungpengertian penggambaransebuah aktivitas, sebuah gerakkembali kepada asal. Pengertian tersebutdapat dilihat dalam sebuahayat yang berbunyi, Mereka yangmenjauhi setan, dan tidak terjerumusmenyembahnya, dan kembali kepadaAllah (dalam bertobat)… (Q., 39: 17).Yang dimaksudkan dengan gerakkembali kepada asal adalah gerakkepada kesucian asal, fitri. Gerak itudidorong oleh adanya sebuah kesadarandiri karena ketidakmampuandiri dalam menghadapi ataumenyelesaikan persoalan atau masalah.Gerakan serupa merupakandorongan dari fitrah manusia yangdisebut hanîf. Dorongan hanîfadalah dorongan yang selalu mengajakmanusia untuk mencintaikebajikan sebagai nature atau fitrahnyayang bersumber pada hatinurani.Fitrah atau nature tersebut tidakakan pernah berubah atau perenial,seperti diilustrasikan dalam Al-Quran, Maka hadapkanlah wajahmubenar-benar kepada agama;menurut fitrah Allah yang atas polaitu Ia menciptakan manusia. Tiadaperubahan pada ciptaan (fitrah—NM) Allah … (Q., 30: 30). Darisitu dapat dianalogikan bahwahakikat tobat adalah melakukanaktivitas yang natural atau alamiah,yakni gerak kembali kepada asal(Allah) sebagai pencipta dan sumberkesucian.Bertobat dalam pengertiannyayang sungguh-sungguh haruslahdiiringi oleh kesadaran diri. Dalambahasa Arab, tobat yang demikiandinamakan tobat nashûhâ. Tobatnashûhâ adalah tobat yang dibarengidengan kejujuran danketulusan sehingga tidak akankembali kepada perbuatan dosalagi.Ada beberapa fase atau tahapuntuk dapat mencapai derajat tobatnashûhâ. Yang pertama-tama adalahseseorang terlebih dahulu melakukanpelatihan-pelatihan persiapansecara ruhaniah atau preconditioning.Selain itu, seseorangjuga harus terlebih dahulu menyadaribahwa dirinya melakukanperbuatan dosa dan dirinya sudahtidak mampu lagi sehingga ia3444 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmenyerahkan (pasrah) diri kepadaAllah Swt. Di sini, makna tobatmenjadi paralel dengan Islam yangarti generiknya adalah pasrah.Di samping itu, seseorang harusmemiliki hati yang bersih. Hatiyang tidak diliputi oleh polusiakibat pretensi atau embel-embelkesucian, seperti yang dicontohkanoleh Rasulullah Saw. lewat sebuahhadis, “Sebaik-baik zuhud adalahmenyembunyikan zuhud.”Dengan kata lain, sebelummelakukan tobat, seseorang terlebihdahulu harus mensucikan dirinya,menjauhkan diri dari rasa tinggihati, seperti yang dicontohkan olehRasulullah Saw. Meskipun sudahdijanjikan baginya surga dan ampunandari Tuhan, beliau terusmemperbanyak tobat, khususnyasebagaimana yang diriwayatkandalam sebuah hadis, “Beliau (Rasulullah)memperbanyak ibadahdengan iktikaf pada sepuluh hariterakhir pada bulan puasa.”Adapun sikap yang lain adalahharus ada optimisme pada diribahwa setelah menyadari dengan segalakejujuran dan ketulusan dirinyatelah terjerumus dalam perbuatandosa, ia berjanji tidak mengulangilagi. Sikap ini tentu saja harusdibarengi sikap rendah hati. Kalautidak, sulit rasanya melakukankoreksi diri. Bahkan yang terjadijustru malah sebaliknya, sepertiyang diungkapkan dalam pepatahmelayu yang berbunyi, “Semut diseberang lautan kelihatan, gajah dipelupuk mata tidak tampak”.TOLERANSIToleransi adalah salah satu asasmasyarakat madani (civil society)yang kita cita-citakan. Dan sebagaiasas, ia lebih prinsipil daripadatoleransi seperti yang pernah tumbuhdi masyarakat Eropa. Dalamcatatan sejarah, paham toleransi diEropa antara lain dimulai oleh“Undang-Undang Toleransi 1689”(The Toleration Act of 1689) diInggris. Tetapi toleransi Inggris ituhanya berlaku dan diterapkan terhadapberbagai perpecahan didalam gereja Anglikan saja, sementarapaham Katolik dan Unitarianismetetap dipandang sebagaitidak legal. Dan di abad 18, toleransidikembangkan sebagai akibatketidakpedulian orang kepadaagama, bukan karena keyakinankepada nilai toleransi itu sendiri.Apalagi pada saat Revolusi Pranciskebencian kepada agama (lewatsemangat laisisme dan anti-klerikalisme)sedemikian berkobarkobar.Maka yang muncul tidak sajasikap tidak peduli kepada agama,tapi kebencian kepadanya yangmeluap-luap. Hal itu tecermindalam ungkapan Diderot, bahwaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3445


DEMOCRACY PROJECTagama dengan segala lembaga danpranatanya adalah sumber segalakebobrokan masyarakat, dengan ciriutama tidak adanya sama sekalitoleransi. Akibatnya, toleransi dikembangkanhanyasebagai suatucara (bahkansuatu prosedur)agar manusia dapatmenyingkirdari agama, atauagama menyingkir dari manusia.Itulah sebabnya di Barat adakeengganan besar sekali untuk menjadikanagama sebagai tempat mencarirujukan otentifikasi dan validasipandangan-pandangan hidup sosialpolitik yang diperlukan masyarakat.Dan sikap anti kepada rujukanotentisitas ini seharusnya tidakterjadi pada kita di Indonesia.Betapapun dunia Barat itudemikian, akhirnya mereka harusmenerima dan memperjuangkandengan sungguh-sungguh pluralismedan toleransi itu sebagai bagianintegral dari demokrasi. Bahkanpara agamawan yang semula menjaditarget gerakan paham toleransidan pluralisme, juga memperjuangkannyasebagai bagian daricara hidup baru yang tak terelakkan.Sekalipun begitu, tetap cukupjelas tampak bahwa pengertianmereka tentang toleransi masihlebih banyak bersifat ke dalam“Tangan di atas lebih mulia daripadatangan di bawah.”(Hadis)kalangan agama mereka sendiri,sebagai bagian dari usaha mengatasiefek negatif perpecahan, bahkan peperangan,karena perbedaan penafsiranajaran agama, seperti yangsampai detik inimasih berlangsungdi IrlandiaUtara. Dalamkeadaan sepertiitu, kaum Yahudidi sana misalnya,masih mengalami perlakuankejam tak terperikan dalam holocoustdan genocide Nazi, dan sampai saatini tetap berada di bawah bayanganancaman “anti-Semitisme” yangsewaktu-waktu dapat meledak.Demikianlah, dunia Barat sekarangdihadapkan kepada ujianuntuk belajar menerima kehadiranberbagai agama yang mulai berkembangdi sana, khususnya Islam,Hinduisme, dan Buddhisme. Secercahharapan memang telah munculdari Konsili Vatikan II (1965), tapimasih harus ditunggu seberapa jauhakan terbukti membawa dampakpositif yang nyata.Jika toleransi diharapkan membawaberkah, yaitu berkah pengamalansuatu prinsip dan ajarankebenaran, kita tidak boleh memahaminyaseperti di Eropa padaabad-abad yang lalu itu. Toleransibukanlah sejenis netralisme kosongyang bersifat prosedural semata-3446 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmata, tetapi adalah suatu pandanganhidup yang berakar dalam ajaranagama yang benar.Pada saat ini para pemeluk semuaagama ditantang untuk dapatdengan konkret menggali ajaranajaranagamanya dan mengemukakanpaham toleransi yang autentikdan absah, sehingga toleransi bukansemata-mata persoalan prosedurpergaulan untuk kerukunan hidup,tapi—lebih mendasar dari itu—merupakan persoalan prinsip ajarankebenaran.TOLERANSI DI INDONESIASebagian besar bangsa Indonesiaberagama Islam, dan itu bisa disebutsebagai dukungan terhadappaham toleransi, karena Islam memilikipengalaman melaksanakantoleransi dan pluralisme yang unikdalam sejarah agama-agama. Sampaisekarang bukti hal itu kurang lebihmasih tampak jelas dan nyata padaberbagai masyarakat dunia, yakni dimana agama Islam merupakananutan mayoritas, agama-agamalain tidak mengalami kesulitanberarti. Tapi sebaliknya, di manaagama mayoritas bukan Islam dankaum Muslim menjadi minoritas,mereka selalu mengalami kesulitanyang tidak kecil, kecuali di negaranegarademokratis Barat. Di sanaumat Islam sejauh ini masih memperolehkebebasan beragama yangmenjadi hak mereka.Pancasila merupakan pendukungbesar toleransi, karena memang darisemula ia mencerminkan tekaduntuk bertemu dalam titik kesamaanantara berbagai golongan dinegeri kita. Sikap mencari titikkesamaan ini sendiri mempunyainilai keislaman. Namun, isi masingmasingsila itu pun juga mempunyainilai keislaman. Maka kaumMuslim Indonesia secara sejatiterpanggil untuk ikut berusahamengisi dan memberinya substansi,serta melaksanakannya. Sebenarnya,sungguh menggembirakan, bahwatanda-tanda ke arah pertemuandalam titik kesamaan antara berbagaigolongan keagamaan di negeriini sudah mulai tampak. Apa yangmelambangkan hal itu ialah sebuahkelenteng Cina di Pontianak yangtidak lagi penuh dengan patungpatungKonghucu atau lainnyauntuk disembah, tetapi pada altardipasang kaligrafi besar dalam hurufCina yang artinya “Tuhan YangMaha Esa”. Keterangan yang kamiperoleh mengatakan bahwa parapengunjung kelenteng itu tidak lagimenyembah patung-patung, melainkanberibadat kepada TuhanYang Maha Esa, menurut caramereka, tentu saja. Jadi seolah-olahini memberi dukungan kepadaAbdul Hamid Hakim dari Padangpanjang,bahwa sesungguhnyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3447


DEMOCRACY PROJECTagama Cina pun berasal dari pahamKetuhanan Yang Maha Esa.TOLERANSI ISLAMBerpangkal dari berbagai pandanganasasi mengenai toleransiIslam, Al-Quran mengajarkan bahwaumat Islam harus menghormatisemua pengikut kitab suci (Ahl al-Kitâb). Sama halnya dengan semuakelompok manusia, termasuk umatIslam sendiri, di antara kaumpengikut kitab suci itu ada yanglurus dan ada yang tidak. Darimereka ada yang memusuhi kaumberiman, tapi juga ada yang menunjukkansikap persahabatan yangtulus. Dalam Al-Quran disebutkanterutama kaum Nasrani sebagaiyang paling dekat rasa cintanyakepada kaum beriman, karena diantara mereka ada pendeta-pendetadan rahib-rahib, dan mereka tidaksombong (Q., 5:82).Bahkan Al-Quran memperingatkanhendaknya kaum beriman tidakmelakukan generalisasi terhadapAhli Kitab berkenaan dengan sikapspesifik mereka. Di antara golonganpenganut kitab suci ada umat yangkonsisten, yang senantiasa membacaajaran-ajaran Allah di tengah malamdan beribadat, beriman kepadaAllah dan Hari Kemudian, melakukan‘amr ma‘rûf nahy munkardan bergegas dalam berbagai kebaikan.Al-Quran menyebut merekaitu golongan orang-orang yangsaleh, dan menegaskan bahwakebaikan apa pun yang merekalakukan tidak akan ditolak. Bunyilengkap terjemahan ayatnya, Mereka—ahlikitab itu—tidaklah sama.Di antaranya ada golongan yanglurus, membaca ajaran-ajaran Allahpada waktu malam, dan bersujud.Mereka beriman kepada Allah danHari Kemudian, dan menganjurkanyang baik dan melarang yang jahat,dan mereka bergegas dalam berbagaikebajikan. Mereka tergolong orangorangyang saleh. Apa pun kebajikanyang mereka kerjakan, mereka tidakakan diingkari. Allah Mahatahutentang orang-orang yang bertakwa(Q., 3:113-115).Demikianlah, agama telah mengajarkankita suatu sikap toleranterhadap umat beragama lain. NabiSaw. sendiri, sementara beliau keraskepada kaum musyrik, menjagapergaulan yang sangat baik dengankaum Nasrani yang lurus. Terhadapmereka, Al-Quran mengatakanbahwa kaum beriman tidak bolehberdebat kecuali dengan cara yanglebih baik, dari segi cara maupunisinya. Dan terhadap mereka itupula, kaum beriman tidak dilaranguntuk bergaul dengan baik danbersikap jujur (Q., 29:46; 60:8).3448 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTOLOK UKUR PEMBANGUNANYANG BERHASILMenurut Eugene Staley, tolokukur pembangunan yang berhasildi negara-negara yang sedang membangun,seperti Indonesia, ialah:1. Tingkat produksi dan pendapatanyang lebih tinggi danmerata.2. Kemajuan dalam pemerintahansendiri yang demokratis,mantap, dan sekaligus tanggapterhadap kebutuhan-kebutuhandan kehendak-kehendakrakyat.3. Pertumbuhan hubungan sosialdemokratis, termasuk kebebasanyang meluas, kesempatankesempatanuntuk pengembangandiri, dan penghormatankepada kepribadianindividu.4. Tidak mudah terkena komunismedan totalitarianismelainnya, karena alasan-alasantersebut di atas.Dengan penilaian dasar inisebagai latar belakang, maka parapemimpin pemerintah kian mulaimembahas sisi manusiawi pembangunan.Pendekatan terhadapmasalah-masalah pembangunansemata-mata dari sudut pandangekonomi tampaknya terlalu tidakmemedulikan efeknya atas masyarakat,aspirasi-aspirasi, rasa, dannilai-nilai mereka. Dan, kian diperhatikannyaaspek manusiawi dansosial pembangunan bersumberpada norma dasar yang telah digariskansebagai tujuan bangsa,menciptakan keadilan sosial bagiseluruh bangsa Indonesia.TRADISI BERMAAF-MAAFANMuara ibadah puasa yang akandicapai setelah melalui tiga fase puasaadalah kesucian atau fitri. Adapunketiga fase tersebut adalah fasesepuluh hari pertama yang merupakansimbolisasi fase lahiriah(rahmah); sepuluh hari kedua,simbolisasi nafsiah (maghfirah), sertasepuluh hari terakhir, simbolisasiruhaniah (itqun min al-nâr).Ajaran tersebut memiliki kaitanerat dengan ajaran bermaaf-maafan,yang dalam tradisi bangsa kitadiistilahkan dengan halal bi halal.Praktiknya adalah permintaan maafkepada orangtua dan kerabat. Kerinduanuntuk pulang kampung,atau lebih populer dengan istilahtradisi mudik, esensinya adalahanjuran untuk meminta maaf kepadaorangtua.Kalau mau direnungkan, sesungguhnyahal itu merupakangerakan alamiah (natural). SecaraEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3449


DEMOCRACY PROJECTalamiah manusia akan merindukanorang-orang yang dekat denganmereka, khususnya orangtua, kemudiankerabat. Kerinduan iniadalah back to basic dan puncaknyaadalah kerinduan kepada AllahSwt.Kerinduan kepada Allah Swt. diantaranya ditandai oleh munculnyakesadaran diri tentang asal-usuldirinya sebagai pencapaian tahapdimensi ruhaniah atau spiritual.Itulah sebabnya, setelah memintaampunan dari Allah Swt. danbermaaf-maafan kepada sesama,mereka berziarah kubur, yangbertujuan mendoakan ruh atauarwah yang sudah menghadapAllah Swt.TRADISI INTELEKTUAL ISLAMDI INDONESIACobalah kita renungkan apamakna kenyataan sejarah sederhanaini: ketika Al-Ghazali yang berasaldari kota Thus di Persia itu sibukmenulis karya-karya polemisnyayang ditujukan kepada para failasuf(khususnya Ibnu Sina), Indonesiadalam hal ini tanah Jawa, menyaksikankekuasaan kerajaan Dhaha atauKediri dengan Jayabaya sebagai rajanya.Al-Ghazali dan Jayabaya memanghidup dalam satu kurun, yaituabad kedua belas Masehi. SebagaimanaAl-Ghazali yang meninggalkanwarisan berbagai karya tulis,seperti kitab Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn,Jayabaya pun meninggalkan sebuahkarya tulis, yaitu buku JangkaJayabaya.Tanpa bermaksud menguranginilai warisan nenek moyang sendiri,namun jelas, dari sudut penilaianyang tidak apriori memihak, terdapatperbedaan kualitatif antara isikarya warisan kedua tokoh itu. Yangpertama, Al-Ghazali mewariskansuatu rangkaian karya-karya renungankefilsafatan yang amatmendalam, selain banyak yangbersifat polemis; sedangkan yangkedua, yaitu Jayabaya mewariskansuatu karya yang oleh banyakorang—lebih-lebih di zaman modernini dipandang sebagai hasilsebuah kreativitas imaginatif, jikabukan khayalan dan reka-rekabelaka.Penghadapan antara kedua tokohdari satu zaman dengan warisanmereka masing-masing itu mengungkapkansatu kenyatan. Yaitubahwa berbeda dari kesadarankebanyakan orang-orang MuslimIndonesia sendiri, kedatanganagama Islam ke tanah air kita inikhususnya dan Asia Tenggaraumumnya adalah relatif sangatbaru. Kebaruan ini semakin kuat terasajika kita ketengahkan kenyataanhistoris lainnya, yaitu berdirinyaMajapahit agak jauh sesudah periodeAl-Ghazali dan Jayabaya.3450 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKerajaan Hindu yang sering dirujukoleh kaum nasionalis sebagai contohpersatuan tanah air kita di masalalu itu didirikan pada tahun 1293M., yaitu sekitar lima setengahabad setelah India—tempat lahirnyaagama Hindu—jatuh ketangan orang-orang Muslim. JatuhnyaIndia ke tangan orang Islamini ditandai denganditaklukkannyaLembahSungai Indusoleh bangsaArab pada tahun711 M. Tepatnyapadamasa kekuasaanBani Umayyahdi Damaskus.Juga cukup menarikuntuk disadari, bahwa Majapahitdidirikan hampir seabadsetelah Kesultanan Delhi di IndiaUtara, yang didirikan pada tahun1206 M.Proses pengislaman Nusantarasendiri tergolong sangat cepat,sedemikian cepatnya sehinggamembuat pengkaji masalah-masalahIslam terkenal, Marshall G.S.Hodgson, bertanya-tanya, apakahgerangan yang sebenarnya telahterjadi saat itu di gugusan kepulauanini, sehingga agama Islamdalam waktu relatif sangat singkatditerima hampir secara universal?Pertanyaan ini ternyata memancingmunculnya jawaban yang beranekaragam. Namun, satu hal yangsudah jelas, yaitu karena kebaruannya,plus kecepatan proses pertumbuhannyaitu, sesungguhnyakaum Muslim Indonesia sebagaiumat adalah tergolong muda ataubaru dalam garis kelanjutan sejarahumat manusia.Sebagai umatyang relatif masihmuda, makakaum MuslimIndonesiahanya memilikitradisi intelektualyang relatifmuda pula, jikatidak dapat disebutlemah. Inibisa dibuktikandari isi kepustakaan kita. Sementaraitu, di anak benua Indo-Pakistan, misalnya—disebabkanoleh pengalamanmereka memiliki sejarah keislamanyang panjang dengan kekuasaanpolitik Islam yang menjadimasa lampau gemilang anak benuaitu—kita dapati kepustakaan merekapenuh dengan warisan karyakaryaklasik oleh anak negeri sendiri,yang karya-karya itu memperolehpengakuan dunia. Dankarena adanya beberapa kesenjangankultural antara kaum MuslimIndonesia dengan dunia Islampada umumnya, seperti kesenjangankebahasaan—tidak banyak orangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3451


DEMOCRACY PROJECTMuslim Indonesia yang mengetahuibahasa Arab, apalagi bahasa-bahasalain yang banyak digunakan olehkepustakaan Islam, seperti bahasaPersia—maka tradisi intelektualyang terjadi di luar itu hanya sedikitsaja. Jika memang ada tradisiintelektual, hanya mempunyaigaung di tanah air. Dengan mengesampingkansejumlah keciltokoh, seperti Hamzah Fansuri,Nuruddin Raniri, Syaikh NawawiBantani, Kiai Ihsan MuhammadDahlan Kediri, dan Hamka, kitadapat mengatakan bahwa umumnyatradisi intelektual Islam kitamasih menghasilkan karya-karyayang terbatas pada hal-hal elementer,bukan pemikiran danperenungan yang mendalam.Keadaan itu tidak bisa tidakmengesankan kemiskinan intelektual,dan sebagai konsekuensi dariadanya kemiskinan ini adalahrendahnya kemampuan kita dalammemberi responsi pada tantanganzaman. Untuk memberi responsipada tantangan zaman itu secarakreatif dan bermanfaat, kita dituntutmemiliki kekayaan dankesuburan intelektual. Kekayaandan kesuburan intelektual inilahyang disebut sebagai suatu “tradisiintelektual”, karena ia tidak terwujudseketika setelah dimulaipenggarapannya, melainkan tumbuhdan berkembang dalam waktuyang panjang. Dan selama masapertumbuhan dan perkembanganitu, terjadi proses penumpukan danakumulasi pengalaman masa lampau.Suatu tradisi intelektual tidakakan memiliki cukup vitalitas jikatidak memiliki keautentikan sampaibatas-batas tertentu. Sedangkankeautentikan itu antara lain dapatdiperoleh dari adanya akar dalamsejarah. (Dari sudut pandangan ini,seorang Albert Camus, misalnya,dalam tradisi intelektual Barat,adalah mustahil muncul jika diatidak memiliki keinsafan intelektualdalam kontinum pemikiran Baratjauh ke dalam masa lampau sampaike Yunani Kuno).Berdasarkan analisis di atas,maka tradisi intelektual Islam dinegeri ini pun tidak akan, atau sulitsekali memiliki vitalitas, jika tidakmemiliki kesinambungan denganpemikiran masa lampau. Dan padazaman modern sekarang ini, kesinambungantemporal atau historisitu juga muncul dalam bentukkesinambungan spasial atau geografis.Dalam arti bahwa apa yangterjadi di Indonesia, atau suatunegeri (Islam) mana pun, akanmustahil dapat berkembang denganbaik jika tanpa ada kesinambungandan keterkaitan dengan yang terjadidi negeri lain. Dalam abad teknologikomunikasi yang semakincanggih sekarang ini—yang diikuti3452 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTderasnya arus globalisasi—isolasikultural dan intelektual oleh siapasaja adalah suatu kemustahilan.TRADISI MENGHAFALMELEMAHKAN KREATIVITASMengingat kembali sumbanganbesar Islam terhadap lahirnyazaman modern, memang dapatberefek peninaboboan meskipunsebenarnya yang diharapkan adalahdapat berefek menumbuhkan rasapercaya diri, karena rasa percaya diriyang besar bisa menumbuhkansikap kreatif dan proaktif. Islammundur pada abad ke-12 antaralain karena orang Islam menutuppintu ijtihad. Ijtihad, dalam maknayang lebih luas, sebetulnya adalahberpikir kreatif dan proaktif. Denganditutupnya pintu ijtihad,maka yang muncul di dunia ilmupengetahuan (Islam) adalah tradisimenghafal. Hafal dari bahasa Arabhafizha, artinya memelihara. Jadi,menghafal sebetulnya hanya tindakanmemelihara yang sudah ada,tidak kreatif.Ada yang mengatakan bahwailmu pengetahuan itu tidak adabatasnya. Dalam Al-Quran banyaksekali ilustrasi tentang itu, misalnya,Katakanlah, “Sekiranya lautantinta untuk (menuliskan) kata-kata(ilmu pengetahuan—NM) Tuhanku,pasti lautan akan habis sebelum habiskata-kata Tuhanku, sekalipun mestikami tambahkan (tinta) sebanyakitu” (Q., 18: 109). Inilah gambarankuat, bahwa ilmu pengetahuan itutidak ada batasnya, karena batasnyaada pada Allah swt. Oleh karena itu,ketika orang Islam masih kreatif,mereka beranggapan bahwa ilmupengetahuan itu tidak ada batasnya,yang ada adalah perbatasan. Perbatasanialah titik terakhir yangtelah dicapai manusia dalam ilmupengetahuan, dan setiap perbatasanselalu bisa ditembus.Di zaman modern hal itu diwujudkandalam tesis atau disertasidoktor. Dokto[e]r berasal daribahasa Yunani yang artinya orangpandai. Dulu, orang yang palingmengesankan adalah orang yangbisa menyembuhkan penyakit,maka dokto[e]r adalah orang yangbisa menyembuhkan penyakit.Namun, sebetulnya arti dokto[e]radalah sarjana. Sekarang ini semuaperguruan tinggi menerapkan suatutradisi bahwa seseorang baru bisadisebut doktor kalau bisa membuattesis atau disertasi yang original.Idenya ialah harus menembus thefrontier of science, the frontier ofknowledge, perbatasan ilmu pengetahuan.Ia harus membuktikanbahwa ia bisa memberikan sumbangankepada dunia ilmu pengetahuan.Oleh karena itu, disertasiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3453


DEMOCRACY PROJECTharus original dan harus bisa menerangkansiapa saja yang telahmelakukan hal yang sama dansampai tahap mana. Kemudian diameneruskan itu. Dulu, orang Islamseperti itu, tetapi sekarang, atausejak abad ke-12, orang Islamkembali ke belakang. Inilah wujudtradisi menghafal, dan ini sudahmeluas pula di kalangan pesantren.Ada cerita dari Gus Dur(Abdurrahman Wahid) yang menarikdikemukakan. Ketika dipesantren (Pesantren Krapyak,Yogyakarta), Gus Dur menghafalAlfiyah (dari kata alfun yang berartiseribu). Alfiyah artinya seribu baitdari kitab gramatika bahasa Arab.Bayangkan saja, gramatika bahasaArab disusun dalam bentuk syairsebanyak seribu, dan itu dihafaloleh Gus Dur. Kemudian dia nazarbahwa nanti kalau sudah hafal, diaakan mengesahkan hafalannya itukepada seorang ahli Alfiyah diKroya. Singkat cerita, Gus Dursudah hafal Alfiyah dan harusberjalan kaki dari Yogya ke Kroya.Sampai di Kroya dia langsungmenemui kiai, dan belum diberiapa-apa sang kiai malah mengajaknyake sawah bersama santri yanglain. Sampai di sana baru ditanyaoleh sang kiai, “Ada perlu apa Gus?”Gus Dur menjawab bahwa dia maumengesahkan hafalan Alfiyah-nya.Dalam keadaan lelah, haus, danlapar itu, dia harus menghafal.Setelah selesai semua, barulahdirayakan di situ juga (syukuran).Gus Dur ini memang betulbetulorang NU. Maksudnya,weltanschauung-nya itu benar-benarNU. Masih mengenai Alfiyah itu,dia juga bilang begini, “Nanti kalauberhasil disahkan oleh ahli Alfiyahyang hebat itu, saya akan ke makamKiai Khalil di Bangkalan Maduradengan jalan kaki.” Bayangkan saja,dari Kroya ke Bangkalan berjalankaki! Namun, justru karena itu, diajadi mudah sekali dikenal orang.Yang unik, dia tidak berani jalankaki di jalan raya, melainkan hanyamenyusuri jalan-jalan kecil, sampaisakit-sakitan. Setelah sampai keBangkalan, di sana dia langsungmembaca Yâsîn di depan makamKiai Khalil. Kiai Khalil adalah gurudari banyak sekali kiai di JawaTimur, termasuk guru kakeknya,Kiai Hasyim. Tiga hari Gus Dur disitu dan bertemu dengan banyakorang yang berziarah. Di antaramereka ternyata ada orang yangmengenalinya, dan kemudian membawanyapulang ke Jombang dengankendaraan (mobil).Itulah contoh dramatis dari tradisimenghafal. Hanya saja, perludiingat bahwa kapasitas manusia ituterbatas. Kalau sudah digunakanuntuk menghafal, maka yang lainakan tercecer. Di kalangan pesantrenpun yang terjadi seperti itu. Siapayang menghafal Al-Quran, pasti3454 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtidak tahu yang lain, karena kapasitasotak manusia terbatas. Yangpenting adalah bahwa yang mendorongorang untuk maju bukanlahmenghafal, tetapi sikap kreatif, yaitukemampuan untuk menembusperbatasan ilmu pengetahuan ataufrontier. Itulah yang dilakukanorang-orang Islam dulu. Nabi sendiripernah menganjurkan, “Tuntutlahilmu meskipun ke negeri Cina.”TRANSISI MENUJU DEMOKRASIKita sekarang sudah berhasilmemasuki suatu tahap yang palingpenting dalam kehidupan sosialpolitik,yaitu memasuki suatutransisi menuju demokrasi. Tetapi,dibandingkan dengan tahap-tahapsebelumnya, ini adalah suatu tahapyang paling sulit, karena menuntutbanyak sekali persyaratan dari kita,yang kalau kita ucapkan akanterdengar sebagai klise, bahkanstereotip, seperti perlunya kedewasaanpolitik, kesanggupanmenerima perbedaan, dan menyelesaikanperbedaan itu di dalambatas-batas keadaban politik, bahkankeadaban itu sendiri. Hal inijuga berlaku pada pluralisme misalnya—yangmerupakan suatu kondisipaling penting bagi demokrasi;sebuah rumusan pernah saya baca,“Pluralisme haruslah dipahamisebagai ‘pertalian sejati kebhinekaandalam ikatan-ikatan keadaban’(genuine engagement of diversitieswithin the bonds of civility).”Artinya, pluralisme adalah suatutatanan masyarakat di mana kitaharus bersedia untuk terlibat dalamkeanekaragaman, dan menyelesaikanpersoalan dengan suatu keadaban.Maka suatu ironi yangcukup mengkhawatirkan dalamperkembangan politik kita dalamrangka demokrasi adalah meluasnyamob-politics (politik tawuran),ketika orang tidak biasa, atau belumterlatih, menyelesaikan sesuatudengan wacana akal, dan lari ke okol.Daripada berdebat susah-susah,dengan kemungkinan kalah, tawuransaja! Padahal demokrasi tidakbisa didukung oleh suatu mobpolitics.Memang, mob-politics itubukan suatu kejahatan—tidakseperti money politics—tetapi jelasmerupakan suatu keterbelakanganpolitik, suatu keadaan yang kurangmaju. Kita tidak usah kecil hatidengan penilaian seperti itu, karenakita ini memang bangsa baru.Keindonesiaan merupakan suatuproduk modern, yang masih haruskita bentuk.Demokrasi Indonesia adalahmasih dalam proses pertumbuhan,sehingga demokrasi—suatu hal yangjuga masih abstrak bagi kebanyakankita—bukanlah suatu kategoristatis, tetapi suatu kategori dinamisyang tumbuh melalui pengalamanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3455


DEMOCRACY PROJECTyang di dalamnya jelas ada persoalancoba-salah dan coba-salah.Salah satu kelemahan Pak Hartoadalah ketidakbersediaannya menerimarisiko salah, sehingga caraberpikirnya “jangan ambil risiko”,dan akibatnya seluruhkesalahanterakumulasi danmeledak setelah30-an tahun,sampai tidak bisaterkontrol.Yang kitaalami, denganpemerintahanAbdurrahman“Sebaik-baik ucapan sesudah Al-Quran ada empat, dan semuanyajuga berasal dari Al Quran: Subhânallâh,Al-Hamdulillâh, Lâ ilâhaillâllâh, dan Allâhu Akbar, dantidak mengapa bagimu mana sajadari kalimat-kalimat itu yang kaumulai (menyebutkannya).”Wahid danMegawati Soekarno Putri, adalahsuatu demokrasi di mana unsurcoba-salahnya dominan, dan kesalahannyaterlihat banyak sekali.Maka usaha kita dengan oposisiadalah bagaimana agar kesalahan itutidak fatal, tidak membatalkanseluruh proses demokratisasi. Yangkita maksudkan dengan oposisi itubukanlah oposisi seperti dalammasyarakat atau negara yang menganutsistem perlementer, yangagaknya obsesi partai oposisi di situadalah menjatuhkan pemerintah.Kiranya kita perlu memberi apresiasikepada para founding fatherskita, bahwa mereka itu mencobamencontoh Amerika Serikat yangmenerapkan suatu sistem politikyang dipimpin oleh kabinet presidensilperiodik (di Amerika 4 tahun,di Indonesia 5 tahun), sehingga sebuahpemerintahan tidak bisa dijatuhkandi tengah jalan. Lalu, apaperanan oposisi itu dalam kaitannyadengan soal kemungkinan menyudahisuatu pemerintahan?Yang paling dramatisadalah jikaterjadi impeachment;tetapiyang normaladalah memastikanbahwa dalamperiode(Hadis) akan datang,suatu pemerintahanyang tidak kredibel tidakperlu dipilih lagi.Karena kita ini baru bereksperimendengan demokrasi, yangnotabene belum ada contohnyadalam sejarah kita, maka kita tidakboleh berharap bahwa semuanyaakan selesai dengan segera. Kitaharus bersabar dan bersedia menundakesenangan sementara, termasukdalam menilai kepemimpinanpresiden kita. Kita harusselalu ingat, inilah presiden yangpertamakali terpilih secara demokratis,dengan pemilunya yangpertamakali jujur, dalam suatubangsa yang besar, yang kalaumelihat ukuran negara kita sajaadalah begitu besar (serupa denganukuran dari London sampai Tehe-3456 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTran, yang meliputi seluruh EropaBarat-Timur plus Timur dekat);kita berhasil berproses dari sistemotoriter Orde Baru, ke sistem demokrasiyang begitu aman. GusDur adalah presiden pertama yangdengan sadar memperjuangkan pluralismedan toleransi, yang pertamasadar akan antikekerasan, dan jugayang pertama sadar bahwa diamewakili masyarakat secara keseluruhan,walaupun banyak jugakekurangannya.Nah, persis di sini perananopisisi: bagaimana kita bisa meminimalkansegi-segi kekuranganGus Dur sampai datangnya pemiluyang akan datang dengan prinsipmenunda kesenangan. Memangmenyenangkan menjatuhkan presiden,tetapi dengan itu kita menanambenih konflik yang tidakakan ada habisnya.Kesimpulannya: orang tidak bisamengembangkan demokrasi jika tidakterbiasa berpikir alternatif. Untukitulah, salah satu yang diperlukanadalah lembaga oposisi, yang sebetulnyahanya merupakan kelembagaandari suatu tren yang selaluada dalam masyarakat, yaitu adanyakelompok yang tidak setuju kepadahal yang mapan. Dengan adanya kelembagaanoposisi ini, maka akanada pendewasaan politik dan percepatanproses demokratisasi. Bisa sajakita secara optimistis membiarkanproses itu berlangsung secara alami.Tetapi, sesuatu yang dibiarkanmenurut proses alam, biasanya tidakterkontrol; karena itulah harus adadeliberation, ‘kesengajaan’, bukannyaby accident (secara kebetulan). Melihatvisi perkembangan politikIndonesia di masa depan, menjadioposisi adalah suatu pekerjaan yangsangat terhormat.TRAUMA OPOSISIIstilah oposisi menjadi “trauma”dalam perpolitikan kita karena adapengalaman-pengalaman spesifikbangsa ini pada tahun 1950-an,sehingga oposisi dibayangkan sebagaisikap-sikap yang tidak bersahabatdan apriori. Dalam masyarakatyang belum dewasa, hal ituwajar. Tapi, kita percaya bahwamasyarakat sudah semakin dewasa.Dalam masyarakat yang belumdewasa, masih kanak-kanak, makamengingatkan trauma itu berartipenghinaan. Ad hominim istilahnya;oposisi tertuju pada orang,lalu muncul istilah character assassinationatau pembunuhan karakter,dsb. Nah, kalau kita secara terbukadan formal mengakui perlunya checkand balance, maka kritik-kritik yangkekanak-kanakan, ad hominim(yang kemudian merosot menjadimenghina) akan terhindari. Justrukalau ditutup-tutupi, orang akancenderung ke arah negatif.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3457


DEMOCRACY PROJECTMaka perlu proses pendewasaandan percepatan proses demokratisasi.Bisa saja kita secara optimistismembiarkan proses itu berlangsungsecara alami. Tetapi, sesuatuyang dibiarkan menurut prosesalam, bisa terlalu lama dan tidakterkontrol. Jadi harus ada deliberation,‘kesengajaan’. Tidak boleh byaccident, atau secara kebetulan.Karena perkataan oposisi itusendiri bisa menimbulkan trauma,maka tidak usahlah kita memutlakkankata oposisi. Yang lebih penting,tumbuhkan mekanisme pengawasandan pengimbangan, atauyang lebih dikenal dengan istilahcheck and balance. Kalau ditanyakanformal atau informal, itu jelas harusformal. Yang informal bukan berartitidak perlu; jelas harus formal.Yaitu, diwujudkan dalam mekanismepolitik yang terbuka danlegal, dalam hal ini, melalui partai.Oposisi yang informal memangsudah terjadi sekarang. LSM-LSMhampir semua melakukannya, disamping, misalnya, gambaran di balikkata-kata orang yang vokal. Tokohvokal sebenarnya wujud dari checkand balance yang informal. Tapijustru supaya hal ini tidak accidentdengan segala eksesnya, maka lebihbaik diformalkan. Sebab kita sendirisering menggunakan metafora letupan,meletup. Artinya, suatu dayayang selama ini ditahan kemudianmeletup. Kalau kecil meletup, kalaubesar menjadi ledakan.Dengan formalitas mekanismecheck and balance, maka pent-upfeeling atau perasaan-perasaan yangtersumbat akan tersalurkan. Danitu bisa menjadi lebih produktif.Sebab, orang-orang ini bisa dijadikansumber ide-ide yang palingkreatif dan maksimal. Karena,selama ini mereka tidak terlibat.Jadi, ada kemampuan untuk menjagajarak. Keep distances dari kenyataan-kenyataan.Sebaliknya, bagimereka yang terlibat, keterlibatannyaitu sendiri akan mewarnaipendapat dan sikapnya.Kalau kita tangkap esensi oposisiadalah check and balance, tidakberarti hanya to oppose tapi juga tosupport. Kalau kita bandingkan diAmerika, di sana secara formal adapartai pemerintah dan partai oposisi.Sekarang, misalnya partaipemerintah dari Partai Demokrat,maka oposisi-nya Partai Republik.Tapi dalam beberapa hal seringterjadi koalisi-koalisi. SebagianRepublik memihak sini, sebagianDemokrat memihak sana, dansebagainya. Namun, itu semuadilakukan dengan inisiatif penuhdari orang-orang itu.Jadi, itu bukan masalah kebijakangolongan atau kelompok,melainkan inisiatif penuh sebagaiwakil rakyat.3458 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTDalam era Orde Baru pikiranseperti ini disebut “liberal”. PakHarto misalnya, secara logis mewakilibanyak orang yang memilikitrauma dengan eksperimen tahunl950-an. Menurut saya ketika ituIndonesia secara tidak realistismenerapkan demokrasi liberal.Tidak realistis, karena orang banyakmasih buta huruf. Nah, akhirnyagagal total. Demikian juga denganFilipina yang mencoba menerapkandemokrasi ala Amerika Serikat. Jadi,terkait dengan hal itu, memangrelevan argumen mengenai siapatau belum siap. Itu bukan mengada-ada.TRILOGI ISLAM MISI HMISelain keindonesiaan atau kebangsaandan kemahasiswaan,kualifikasi HMI sebagai gerakanpemuda adalah keislaman. Maka,selain harus tampil sebagai pendukungnilai-nilai keindonesiaandan kemahasiswaan, HMI jugaharus tampil sebagai pendukungnilai-nilai keislaman. Sekalipundukungan pada nilai-nilai keislamanitu tetap dalam format yang tidakdapat dipisahkan dari keindonesiaandan kemahasiswaan. Artinya,penghayatan HMI pada nilai-nilaikeislaman tentu tidak dapat lepasdari lingkungan keindonesiaan(antara lain, demi efektivitas danfungsionalitas keislamannya itusendiri). Dan juga tidak lepas darinilai kemahasiswaan (yaitu suatupola penghayatan keislaman yanglebih cocok dengan kelompokmasyarakat yang menikmati hakistimewa sebagai anggota civitasacademica, yang menurut konstitusiHMI sendiri disebut sebagai “insanakademis”).Karena keindonesiaannya itu,HMI tampil sebagai organisasiIslam dalam format dan citra yangsedikit banyak berbeda dari penampilanorganisasi Islam dalamkawasan lingkungan budaya besarArab (yang terbentang sejak dariBahrain sampai Maroko). Jugaberbeda dari yang ada dalam kawasanlingkungan budaya besarPersi (yaitu kawasan Islam AsiaDaratan, sejak dari Bangladeshsampai Turki, yang dapat diteruskanke Eropa Timur seperti Bosnia,Makedonia, Chechnya, danAlbania).Perbedaan-perbedaan itu sebenarnyanisbi belaka, namun tetappenting karena merupakan fungsidari adaptasi kreatif yang melahirkanefektivitas. HMI berkiprahdalam lingkungan Asia Tenggaradengan lingkungan budaya besarMelayu, di mana Indonesia termasukdi dalamnya. Khazanahbudaya Islam mengenal adanyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3459


DEMOCRACY PROJECTgaya keislaman dengan warna budayaArab yang pekat dan gayakeislaman dengan warna budayaPersi yang jelas. Kedua gaya itusecara ilmiah keagamaan diakui olehdunia, termasuk Dunia Islam sendiri.Gaya ketiga yang memperolehpengakuan ilmiah keagamaan penuh,yaitu gaya keislaman denganwarna budaya besar Melayu di AsiaTenggara ini.Meskipun diakui adanya perbedaanini, tidak bisa kita pungkiriadanya titik-titik temu yang menghubungkanbudaya Islam secarauniversal. Salah satu titik temu ituberupa komitmen masing-masingpribadinya pada kewajiban menjalankansetiap usaha untuk menciptakanmasyarakat yang sebaikbaiknyadi muka bumi ini. Kewajibanitu dinyatakan dalamfirman Allah yang sering dikutip,Hendaknya di antara kamu adaumat yang melakukan da‘wah ilâ alkhayr,amar makruf dan nahi munkar,dan mereka itulah orang-orangyang bahagia (Q., 3: 104).Sengaja ungkapan-ungkapan Al-Quran tentang kewajiban kaumMuslim itu tidak kita terjemahkan,karena masing-masingnya sarat danpadat dengan makna yang tidakmudah dipindahkan ke bahasa lain.Setiap usaha pemindahannya padabahasa lain melalui terjemahan,tentu akan melibatkan kompromimakna sehingga tidak selalu tepat.Sebagai contoh, terjemah al-khayrmenjadi “kebajikan” (Tafsir DepartemenAgama), “kebaikan” (TafsirMahmud Yunus), atau “bakti”(Tafsir al-Furqân, A. Hassan).Masing-masing terjemahan di atasmempunyai keabsahan sendiri,namun tentu tidak secara sempurnamembawakan makna al-khayr. SedangkanRasyid Ridla dalam tafsirAl-Manâr yang sangat terkenal itumenjelaskan bahwa yang dimaksudal-khayr dalam firman itu adalah Al-Islâm dalam makna generiknya yangumum dan universal, yaitu agamasemua nabi dan rasul sepanjangzaman. Jadi, sesungguhnya al-khayrdi situ adalah kebaikan universal;suatu nilai yang menjadi titik temusemua agama yang benar, yaituagama Allah yang disampaikankepada umat manusia lewat wahyuIlahi (juga disebut agama samâwîatau “agama langit”). Dalam tafsirnyaini, Rasyid Ridla mengatakan,“Da‘wah ilâ al-khayr ini bersamadengan “amr” dan “nahy” mempunyaitingkatan-tingkatan. Tingkatpertama adalah ajakan umat inikepada semua umat yang lain agarmelakukan al-khayr dan agar merekamengikuti umat ini dalam cahayadan hidayah. Dan di sinilah yangdituju oleh penafsir ini: bahwa yangdimaksud dengan al-khayr adalahAl-Islâm. Kami telah menafsirkan3460 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAl-Islâm sebelumnya bahwa iaadalah agama Allah melalui lisansemua para nabi kepada semuaumat, yaitu (ajaran) keikhlasankepada Allah Swt. dan kembalimeninggalkan hawa nafsu menujupada hukum-Nya. Ini dituntut darikita sebagai konsekuensi dijadikannyakita umat tengah (wasath) dansaksi atas sekalian umat manusia.”Dalam tafsiran Rasyid Ridlatentang al-khayr sebagai Al-Islâm(dalam makna generiknya, bukanmakna sosiologis-historisnya saja)jelas terkandung pengertian “kebajikanuniversal”, yaitu nilai-nilaimoral dan etis atau al-akhlâq alkarîmah.Adalah al-akhlâq alkarîmahitu yang ditegaskan NabiSaw. dalam sebuah hadis sebagaitujuan beliau diutus Allah kepadaumat manusia (yaitu hadis, “Sesungguhnyaaku ini diutus hanyalahuntuk menyempurnakan berbagaikeluhuran budi”).Ungkapan amar makruf memerlukansedikit kejelasan. Meskipunkita semua merasa sudah tahumaksud ungkapan itu, untuk penajamanpemahaman ada baiknyakita lakukan tinjauan sekilas darisegi kebahasaan atau etimologisnya.Secara kebahasaan, al-ma‘rûf berarti“yang telah diketahui”, yakni “yangtelah diketahui sebagai baik” dalampengalaman manusia menurutruang dan waktu. Oleh karena itu,secara etimologis pula perkataan ituberkaitan dengan perkataan al-‘urfyang berarti “adat”, dalam hal iniadat yang baik. Dalam pengertiannyasebagai adat yang baik itulah al-‘urf diakui eksistensi dan fungsinyadalam Islam, sehingga dalam teoripokok yurisprudensi disebutkanbahwa “adat dapat dijadikan hukum”.Dalam pengertiannya yang lebihluas dan mendalam, perkataan alma‘rûfdapat berarti kebaikan yang“diakui” atau “diketahui” oleh hatinurani, sebagai kelanjutan darikebaikan universal tersebut (Al-Islâm adalah agama fithrah yangsuci). Karena al-ma‘rûf dalam pengertianini adalah sebagai lawandari al-munkar. Sebab, al-munkaradalah apa saja yang “diingkari”,yakni diingkari oleh fithrah, atauditolak oleh hati nurani. Kemudiankedua-duanya ini menunjuk padakenyataan kebaikan dan keburukandalam masyarakat. Umat Islamdituntut untuk mampu mengenalikebaikan dan keburukan dalammasyarakat itu, kemudian mendorong,memupuk, dan memberanikantindakan-tindakan kebaikan,dan pada waktu yang samamencegah, menghalangi, danmenghambat tindakan-tindakankeburukan.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3461


DEMOCRACY PROJECTTRILOGI ISLAM: POROSPERJUANGAN UMAT ISLAMTrilogi Islam berupa da‘wah ilâAl-khayr, amar makruf, dan nahimunkar merupakan poros perjuanganumat Islam sepanjangsejarah. Trilogi itulah yang menjadidasar keunggulan umat Islam atasumat-umat yang lain. Sehinggamereka pun disebut sebagai “yangberuntung, yang menang, atau yangberbahagia” (al-muflihûn ). Namun,semua itu tidak bisa disikapi dengansecara “taken for granted”.Yang pertama dari trilogi itu, yaituda‘wah ilâ al-khayr, menuntutkemampuan umat Islam—melaluipara pemimpinnya—untuk dapatmemahami nilai-nilai etis dan moralyang universal, yang berlaku disetiap zaman dan tempat. Inilahyang dapat dipahami dari tafsiranRasyid Ridla. Tanpa kemampuanitu kita tidak akan mempunyaipedoman yang jelas, yang menjadituntunan dan bimbingan kitamenghadapi masa depan.Sedangkan yang kedua daritrilogi itu, yaitu amar makruf,menuntut kemampuan memahamilingkungan hidup sosial, politik,dan kultural. Yaitu lingkungan yangmenjadi wadah terwujudnya alkhayrsecara konkret, dalam konteksruang dan waktu (contohnya yangsedikit karikatural; dahulu celanapanjang sebagai sarana penutupaurat pernah merupakan barangmunkar, namun sekarang sudahdapat diterima sebagai “baik-baik”saja, yakni ma‘rûf, dan yang serupa“celana” itu cukup banyak). Jugalingkungan dalam konteks ruangdan waktu itu yang menjadi wadahkeburukan nyata, yang beroperasidalam masyarakat. Lingkunganyang buruk akan menjadi “wadah”bagi al-munkar, sehingga masyarakatbersangkutan mungkin akanterkena wabah dosa dan kezaliman.Karena itu, yang ketiga dari trilogiperjuangan Islam tersebut, yaitunahi munkar, menuntut kemampuankita untuk mengidentifikasifaktor-faktor lingkungan hidupkultural, sosial politik, juga ekonomi,yang sekiranya akan menjadiwadah bagi munculnya perangai,tindakan, dan perbuatan yangberlawanan dengan hati nurani(jadi tidak ma‘rûf). Kemudiandiusahakan untuk mencegah danmenghambat pertumbuhan lingkunganserupa itu.Pemahaman terhadap lingkungandalam arti seluas-luasnya itumerupakan fungsi dari ilmu, termasuksains atau ilmu pengetahuan.Sedangkan sikap membenarkandan menerima al-khayr merupakanfungsi dari iman dan komitmenbatin. Karena itu, ia tidak mungkintanpa tawhîd dan takwa kepadaAllah (Tuhan Yang Maha Esa),yang merupakan dasar seluruh3462 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkegiatan yang benar. Dalam berpartisipasimemperjuangkan terwujudnyamasyarakat yang baik,yaitu masyarakatyang adil, terbuka,dan demokratissebagaimanamenjadicita-cita kita semua,tidaklahmungkin tanpaiman yang mendalamdan ilmupengetahuanyang luas. Adalahagama juga yang menegaskanbahwa keunggulan suatu kelompokmanusia atas lainnya karena faktoranugerah iman dan ilmu (Q., 58:11).TRILOGI UMAT ISLAMJika kita mengkontekskan bahasaAl-Quran mengenai trilogi umatIslam, yakni al-khayr, ‘amr ma‘rûf,dan nahyi munkar—maka padananistilah bahasa Inggrisnya yangpaling mendekati adalah perjuanganproaktif dan perjuangan reaktif.Keduanya sangat penting danmempunyai fungsinya sendirisendiri,namun kita dapat menentukanmana tekanan yang utamadan mana pula tekanan yang keduadalam konteks ruang dan waktu.Tantangan kehidupan sosialpolitikumat Islam dewasa initerutama tidak lagi bersifat “fightagainst” atau“berjuang melawan”sepertidulu sekitarawal Orde Baruketika negara terancamolehberkembangnyaideologi anti-Pancasila danantiagama; tetapi—lebih-lebihdi era reformasi ini—kemampuanuntuk “fight for” atau “berjuanguntuk”, yakni sikap-sikapproaktif, positif, bukan reaktif,negatif. Agaknya jika—hanya jika—umat Islam mampu melancarkansikap-sikap proaktif positif ini, maka“raison d’être”-nya—alasan rasionalmengapa kita merasa meyakinikebenaran agama—akan tetap bertahandan kukuh. Ini bukanlahsuatu Darwinisme, tetapi jelassuatu hubungan sosial yang sistemikdan sibernetik.Dalam hubungan sosial ini,sikap “fight for” atau proaktif merupakankemampuan yang dituntutumat Islam dalam beradaptasidengan suatu perubahan sosialpolitik,sekaligus merupakan persyaratanuntuk dapat “survive” dalamartian kemampuan terus berkiprah,beradaptasi, dan memberi kontri-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3463


DEMOCRACY PROJECTbusi kepada kemajuan masyarakatdan bangsa secara proaktif.Jika secara analitis kita lakukanidentifikasi, tema perjuangan “fightagainst” tidaklah penting. Identifikasiini hanyalah untuk memberitekanan lebih besar kepada salahsatu dari keduanya sesuai dengantantangan zaman; sementara keduaduanya,mungkin dengan kadartekanan yang berbeda, dapat berjalanbersama dan seiring. Tetapijelas ada saat-saat seperti sekarangini, di era reformasi, ketika salahsatu dari keduanya itu, yaitu sikap“fight for” lebih penting daripadalainnya—“fight against”.Dewasa ini tantangan umatIslam mewujudkan agenda-agendareformasi menuju masyarakat adil,terbuka, dan demokratis merupakanhal yang sangat penting. Pada saatsekarang skala prioritas perjuangantelah berubah. Dalam zaman reformasiini, yang lebih banyak dituntutialah kemampuan untukberadaptasi secara proaktif danpositif. Tekanan lebih diberikankepada segi “fight for”. Yang lebihdipentingkan bukanlah sekadar semangatberapi-api dan berkobar saja,melainkan kemampuan teknisyang tinggi (“highly qualified”), yanglebih banyak mengarah kepada kecakapan“problem solving” daripada“solidarity making”. Kemampuanteknis yang tinggi ini memerlukanwawasan keilmuan yang mendalam,disertai keterlibatan yang tulusdalam masalah-masalah kemasyarakatan.Tekanan kiprah kepadakemampuan “problem solving” inidalam penghadapannya kepada “solidaritymaking” dalam bahasa retorikapopuler kira-kira dapatdisebut sebagai “Hatta-isme” versus“Soekarno-isme”. Penyebutan inimemang mengandung simplikasi,namun masih dapat dibenarkan,karena memang ciri kepemimpinanBung Karno adalah “solidaritymaking”. Saat ini kita lebih banyakmemerlukan Hatta-Hatta, dansedikit saja memerlukan Soekarno-Soekarno, meskipun sejumlahSoekarno masih berguna.Di samping pentingnya kecakapan“problem solving”, bangsaini tidak akan mampu berperanbesar, resourceful dan efektif jikatidak memiliki komitmen yangsejati kepada kedaulatan rakyat.Jargon “pemihakan kepada rakyat”sudah merupakan ungkapan hariandi negeri kita apalagi dalamkampanye pemilu yang lalu. Jelasjargon itu menunjukkan wawasanyang benar dan baik. Namundalam mewujudkan apa yang dimaksuddengan jargon itu, kitamemerlukan ketulusan dalam pengikatanbatin kepada maknanya,yaitu pembelaan kaum miskin danperjuangan meningkatkan kehidupanrakyat pada umumnya. Ketulusanini adalah “fardlu ‘ayn”,3464 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyakni kewajiban setiap individutanpa kecuali. Tanpa ketulusan itu,semua perjuangan menjadi muspra,hilang tanpa makna.Indikasi pertama ketulusan ituadalah konsistensi antara ucapandan perbuatan, dan ini menyangkutbudi pekerti luhur atau akhlâq alkarîmah:jika memang menghendakipeningkatan peranan dalamhal kerakyatan, kita harus menciptakanautentisitas dan keabsahan etisdan moral kerakyatan dalam dirikita. Jika kita berbicara tentangkerakyatan namun menampilkandiri serba-“atas” atau “elit”, makakita akan kehilangan autentisitasdan muspralah seluruh kiprah kita.Ada ungkapan Arab “bahasa kenyataanadalah lebih fasih daripadabahasa ucapan”. Kita dapat mengatakanapa saja, namun tingkah lakukita akan lebih menentukan keabsahanapa yang kita maksudkan.Dalam memperoleh autentisitasdan keabsahan ini, penghayatan danpengetahuan akan nilai selaludatang dari bawah, bukan dari atas.Jika kita hendak menegakkan kedaulatanrakyat, itu tidak dilakukandengan mengharap belas kasihanpihak atas; kita harus memperjuangkannyadari bawah. Semuateori sosial-politik mengatakanbegitu. Pepatah Arab menyebut“hak itu dituntut, tidak dihadiahkan”.Jadi hak rakyat untuk menyatakankedaulatannya dan diakuikedaulatannya itu, hanya terwujudjika dituntut, dalam arti terusmenerusdiperjuangkan dari bawah.Hak itu tidak akan “jatuh” sebagaipemberian dari atas, sebab bolehjadi akan berlawanan dengan kepentinganpihak atas.Menegakkan kedaulatan rakyatakhirnya menyangkut peningkatankesadaran politik rakyat, yaitukesadaran akan hak-haknya, sekaligustentu saja kesadaran dankewajiban-kewajibannya. Sebab,“hak” dan “kewajiban” sesungguhnyaadalah dua muka dari satukeping mata uang (two sides of acoin). Hak kita dari orang lain akanmenjadi kewajiban orang itu kepadakita dan kewajiban kita kepadaorang lain akan menjadi hak orangitu dari kita.Demikian pula antara rakyat danpemerintah. Jika satu pihak tidakmenyadari hak-haknya, maka iahanya akan terbebani kewajibantanpa imbalan yang adil, dan iniadalah kezaliman. Kita menghendakimasyarakat yang meningkatkankesadaran politik rakyatberkenaan dengan hak-hak rakyatyang sah, baik secara kemanusiaanuniversal maupun secara ketentuanagama.Perjuangan dari bawah—samaseperti perjuangan mana pun–memerlukan komitmen batin,wawasan, kemampuan teknis dankekayaan pengetahuan, dan infor-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3465


DEMOCRACY PROJECTmasi. Kita tidaklah mungkin mampuberjuang dengan berwibawa danefektif jika kita melakukannyadengan “kepala kosong”. Artikulasiyang resourceful dan karena ituberwibawa, akan dapat diperolehhanya jika kepala kita “penuh”dengan informasi yang diperlukan.Informasi adalah pengetahuan padaumumnya, dan mampu bersikapdinamis hendaknya menjadi salahsatu tujuan perkaderan civil society.Tanpa informasi yang kaya dandinamis, ungkapan-ungkapan kitaakan terdengar kosong sebagai klisedan stereotip.TRINITARIANISMEYang mengatakan bahwa agamaKristen dengan trinitarianismenyaitu bukan monoteisme murni tidakhanya orang Islam yang mendasarkanpada sudut pandangkeagamaannya. Bahkan “bapak”sosiologi modern, yaitu Max Weber,juga berpendapat serupa, menurutsudut pandang ilmiahnya. KataWeber:Hanya agama Yahudi dan Islamyang dalam prinsipnya secara tegasbersifat monoteistis, meskipunpada yang kedua (Islam) terdapatbeberapa penyimpangan akibatadanya kultus kepada orang suci(wali) yang muncul kemudian. TrinitarianismeKristen tampakmemiliki kecenderungan monoteistis(hanya) jika dikontraskandengan bentuk-bentuk triteistis(paham tiga Tuhan) dari Hinduisme,Buddhisme akhir, dan Taoisme.Tidak berlebihan jika Webermencatat adanya penyimpangandari monoteisme murni dalamIslam, yakni berupa praktik pemujaankepada para wali dan kuburmereka. Penyimpangan itu umumsekali di seluruh dunia Islam,sampai-sampai gejala fisik peradabanIslam diwujudkan selaindalam arsitektur masjid juga bangunan-bangunankuburan, kecualidi Saudi Arabia. Bahkan seindahindahbangunan di muka bumi iniadalah kuburan Islam, yaitu TajMahal. Betapa ironisnya kenyataanitu mengingat Nabi Saw. telahwanti-wanti agar tidak mengagungkankuburan, siapa pun yangada di dalamnya. Karena itu gerakanpemurnian Islam yang sebegitujauh paling efektif, yaitu gerakanWahhabi di Jazirah Arabia, memilikiprogram dan tindakan untukmenghancurkan kuburan-kuburan.Jadi Weber benar, dan kita merasaperlu memberi catatan ini, antaralain untuk bahan introspeksi kaumMuslim sendiri.3466 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTRITUNGGAL PENOLAKFALSAFAHDalam hal sikap terhadap falsafah,terdapat persamaan yangcukup mengesankan antara IbnKhaldun, Ibn Taimiyah, dan Al-Ghazali. Ketiga-tiganya mengemukakankemustahilan falsafah, khususnyametafisika, sebagai usahamemahami kebenaran final. Tetapi,sementara mengkritik habis falsafah,mereka mempelajarinya denganpenuh tanggung jawab dan, lebihlanjut, dengan caranya masingmasingmasih menunjukkan penghargaankepada segi-segi positiftertentu falsafah itu, terutama yangbersangkutan dengan disiplin berpikirteratur. Maka Al-Ghazalidikutip sebagai mengatakan bahwapengetahuan seseorang yang tidakpernah belajar logika tidaklah bisadiandalkan. Dalam kritiknya terhadapmetode ijmâ‘, Ibn Taimiyahmengemukakan pentingnya apayang ia namakan sebagai metode alqiyâsal-syar‘î al-shahîh, yang padaanalisis terakhir masih berciriAristotelian. Dan, agak berlainandengan Ibn Khaldun, Ibn Taimiyahmasih menghargai pengetahuanalam pada failasuf. Sedangkan IbnKhaldun meskipun mengemukakansegi-segi kekurangan ilmu logikawarisan Aristoteles itu, masihmenghargainya sebagai metode,yang ia katakan terbaik sepanjangpengetahuan saat itu untuk melatihberpikir sistematis. Hanya saja, iaberpendapat bahwa seorang Muslimtidak dibenarkan mempelajarinyakecuali setelah matang ilmukeagamaannya.TUGAS CENDEKIAWANLepas dari persoalan metodeyang cocok untuk masing-masingkelompok manusia yang terbagimenjadi “tinggi”, “menengah”, dan“rendah” seperti pandangan IbnRusyd, kaum cendekiawan memangmempunyai peranan tertentu dalammenumbuhkan keinsafan akanmakna hidup yang kukuh dalammasyarakat. Kaum cendekiawan,untuk masyarakat mana pun danpenganut paham apa pun, memerankandiri sebagai pemberipenjelasan dan kejelasan, acapkalidengan efek pembenaran ataujustifikasi, selain efek pelurusan dankoreksi, berkenaan dengan tindakan-tindakan,baik peroranganmaupun kolektif. Jika yang dimaksuditu ialah kaum cendekiawanMuslim, maka peran dantugasnya ialah memberi penjelasandan kejelasan tentang ajaran-ajaranIslam, dengan dampak yang diharapkanberupa tumbuhnya sikapsikapkeagamaan yang lebih sejalandengan makna dan maksud hakikiajaran agama.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3467


DEMOCRACY PROJECTDi masa hidup Rasulullah Saw.dalam periode Madinah, setiap kaliada ekspedisi peperangan, orangberebut maju ke medan perang,ternyata Allah memperingatkankaum beriman dengan suatu firmanbahwa tidaklahsepatutnya semuaorang beriman itumaju perang, melainkanhendaknyaada dari setiapkelompok suatugolongan yangmendalami ajaranagama, dan denganbegitu yangakan mampumemberi pelajaran kepada kaumnya,jika sudah kembali dari medanperang, agar mereka ini tetapmenjaga diri, dengan moralitas danakhlak yang tinggi (Lihat Q.,9:122).Jika “agama” itu diartikan seluasluasnyaseperti yang dimaksudkandalam Al-Quran, maka “golonganyang mendalami ajaran agama”(tafaqquh fî al-dîn) itu dapat disejajarkandengan kaum cendekiawanmodern seperti kita pahami sekarang.Sama dengan kaum cendekiawan,mereka yang mendalami agamasebagaimana ditunjukkan maknafirman tadi, berkewajiban menjagakekuatan moral (moral force).Nabi Saw. menyebut mereka paraulama (al-‘ulamâ’, “orang-orangyang berilmu”)—jadi kaum cendekiawanjuga—sebagai pewarisNabi.Sebagai pewaris Nabi, makasalah satu pengertiannya ialahsepanjang makna firman tadi,bahwa merekaitu mewarisiHai orang yang beriman! Jagalahdirimu sendiri. Orang yang sesattidaklah merugikan kamu jikakamu sudah mendapat petunjuk.Kepada Allah kamu semua akankembali. Kemudian diberitahukankepadamu mengenai apa yangsudah kamu lakukan.(Q., 5: 105)dan meneruskantugas para Nabisebagai pengajar,penegak,dan penjagamoralitas masyarakat.Ini terutamabenarjika kita pegangdengan teguhbahwa tujuan misi suci para Nabiialah menegakkan moralitas yangtinggi di kalangan umat manusia.Tetapi agar dapat menjalankantugasnya dengan baik, kaum cendekiawanMuslim dituntut untukmampu menangkap makna hakikiagama yang ada di balik bentukbentukformal. Bentuk-bentuk formalreligiusitas atau hidup keagamaandiperlukan sebagai bingkaiyang melindungi makna-maknahakiki agama itu sendiri. Ibarat sebuahlukisan yang indah, bingkaiyang indah akan mempertinggimutu keindahan lukisan itu. Tetapitanpa lukisan yang dibingkainya,maka sebuah bingkai, betapapunindahnya, akan tidak punya nilaiyang berarti.3468 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMenembus formalitas-formalitasdan “menyeberangi” (Arab: i‘tibâr,‘ibrah) batas-batas bentuk lahiriahkeagamaan untuk dapat menangkapapa yang menjadi makna dan tujuanhakiki agama itu adalah tugaskaum cendekiawan, yang dalam Al-Quran digambarkan sebagai ûlû alabshâr(orang-orang yang mempunyaivisi, those who have vision).Salah satu ungkapan dalam Al-Quran, “dalam hal itu ada tamsiltamsiluntuk mereka yang memilikivisi”, ada dalam konteks penjelasantentang berbagai gejala alam, denganpesan yang amat jelas bahwadalam gejala alam ada “tamsilibarat”,yakni, pelajaran yang harusdipahami dan ditangkap dari baliksemua yang tampak secara lahiri itu(Lihat Q., 24:41-44).Pesan dan seruan untuk menangkapmakna yang ada di baliksegi-segi formal dan lahiri ituadalah konsekuensi dari berbagaipenegasan dalam Al-Quran, bahwaselain formalitas-formalitas atausimbol-simbol, terdapat maknamaknayang lebih hakiki yangmerupakan tujuan sebenarnyahidup keagamaan atau religiusitasitu. Misalnya formalitas dalamsistem keagamaan Islam sepertisentralitas Ka‘bah yang ada diMasjidil Haram, Makkah. Sebagaiarah menghadapkan diri atau kiblatdi waktu sembahyang, Makkahdengan Masjidil Haramnya yangberintikan Ka‘bah adalah pentingsekali, sehingga dalam ilmu fiqihdisebutkan bahwa sembahyangseseorang tidak sah jika tidakmenghadap ke kiblat itu. DalamAl-Quran sendiri terdapat perintahagar di mana pun juga, di waktubersembahyang, kita menghadapkandiri kita ke arah Masjidil Haram(Q., 2: 144, 149 dan 150). Walaupunbegitu, ditegaskan juga bahwa,timur dan barat adalah milik Allah,maka ke mana pun kamu menghadap,di sanalah wajah Allah (Q.,2: 155). Lebih jauh lagi, dalamKitab Suci ditegaskan sebagaiberikut:Bukanlah kebajikan itu ialahkamu menghadapkan wajah-wajahmuke arah timur dan barat. Melainkankebajikan itu ialah orangyang beriman kepada Allah, harikemudian, para malaikat, kitab suci,dan para nabi. Dan orang yangmendermakan hartanya betapapuncintanya (kepada harta itu), untukkeluarga dekat, anak-anak yatim,kaum miskin, orang jalanan,peminta-minta, dan dalam usahapembebasan budak. Dan orang yangmenegakkan sembahyang, membayarzakat. Dan orang-orang yang menepatijanji bila mengikat janji, dantabah dalam kesulitan dan kesusahan,juga di waktu peperangan.Mereka itulah orang-orang yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3469


DEMOCRACY PROJECTsejati, dan mereka itulah orang-orangyang bertakwa (Q., 2:177).TUGAS KAUM KHAWASSecara umum, agama adalahsistem perlambangan (simbolik).Artinya, untuk benar-benar mengetahuimakna ajaran agama, makamanusia harus melakukan “penyeberangan”(i‘tibâr) ke baliklambang-lambang. Tetapi usaha inimenuntut kemampuan berpikiryang relatif tinggi. Karena itu,kaum awam (al-‘awâm, orangumum), tentu tidak mampu melakukannya.Maka usaha melakukani‘tibâr menjadi tugas kaum khawas(al-khawâsh, orang khusus). Masyarakatakademik adalah jelastergolong kaum khawas, bukankaum awam. Dengan privilege itu,masyarakat akademik memikultanggung jawab untuk lebih banyakmenangkap esensi agama, tidakhanya sebatas simbol-simbol ataulambang-lambang belaka, mungkinmelalui ilmu tafsir lambang-lambangatau semiotika. Karena itupatut direnungkan bahwa semuaketerangan dalam kitab suci Al-Quran, bahkan semua kitab suci,bahwa seluruh alam dan gejalanya,adalah ayat-ayat atau lambanglambangTuhan.Kemampuan menangkap esensitersebut mutlak diperlukan dalamsetiap masyarakat keagamaan. Sebab,secara empirik ilmiah, masyarakat(awam) biasanya mengapresiasiagama hanya dalam bataslambang-lambang, sehingga ekspresikeagamaan dan kesalehan merekapun lebih banyak berupa keagamaandan kesalehan simbolik atauformal. Karena orientasi serbalambang(ramzîyât) dan serbabentukformal (syaklîyât) sedemikian kuatnya,maka keagamaan semacam itudapat sangat mengecoh. Suatu masyarakatdapat secara lahiri tampakseperti teguh melaksanakan agama(seperti bangsa kita yang sering diklaimsebagai “sangat religius”).Namun dalam hal yang lebih esensial,seperti akhlak atau etika danmoral yang tecermin dalam tingkahlaku nyata sehari-hari, mereka tidakmencerminkan keagamaan dankesalehan itu (makanya Indonesiadicatat sebagai salah satu negaraMuslim terbesar tetapi paling korupdi dunia!). Karena itu masyarakatakademik keagamaan harus mempelajarikenyataan-kenyataan sosialdan kultural historis tentang pemelukandan amalan keagamaan,melalui disiplin ilmu-ilmu sosialseperti antropologi, sosiologi, ilmupolitik, ilmu sejarah, psikologisosial, dan seterusnya.3470 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTUGAS KENABIANKalau kita perhatikan sejarahagama-agama, penegakan keadilanadalah tugas suci semua nabi, semenjakAdam sampai Muhammad.Marilah kita urai sekelumit sejarahagama, terutama di lingkunganSemitik, yaitu agama-agama TimurTengah.Agama Semitik lahir di daerahBabilonia (kawasan Irak sekarang),di sebuah lembah bernama Sawaddi antara dua sungai Tigris-Efratdan dua selat yang disebut Babil,pintu Allah. Dari sanalah banyakmuncul batasan mengenai manusiaserta hubungannya dengan alamdan Tuhan. Sistem ekonomi didaerah ini berbasiskan pertanianberkat kesuburan sungai-sungaitadi.Lambat laun tumbuhlah pembagiankerja. Pertama, diperlukanorang-orang yang sanggup menjelaskangejala alam. Ini mula-mulauntuk keperluan praktis, yaitumengetahui musim, agar bisa bercocoktanam pada saat yang tepatsehingga produktivitas meningkat.Penjelas gejala alam itu adalah parapendeta. Kehidupan mereka dijaminasalkan terus-menerus bekerjamemahami rahasia alam.Kedua, kelompok manusia yangsanggup mempertahankan masyarakatdalam hubungan dengannegara-negara kota. Saat itu, negaranegarakota saling menyerang.Mereka inilah yang ketika menularke bangsa-bangsa Aria disebutgolongan Satria, yaitu para penyelenggaranegara dan pemerintahan.Ketiga, orang-orang yang menyelenggarakanpertukaran produksiantarnegara-negara kota karenatidak semua negara kota mempunyaiproduksi yang diperlukan.Itulah permulaan perdagangan yangmelahirkan kelompok saudagar dankelompok buruh. Golongan saudagar,setelah ditiru bangsa-bangsaAria, kemudian menyerbu India,yang selanjutnya dikenal sebagaigolongan Waisya.Keempat, adalah golongan petaniatau Sudra. Dari keempat golonganini, yang paling banyak punyafasilitas, sehingga mempunyaipeluang berbuat zalim terbesar,adalah golongan Satria. Mereka inipara penyelenggara dan pemegangkekuasaan. Sedangkan para nabikebanyakan berasal dari golonganpertama, yaitu kelompok pendeta.Mereka adalah kelas literasi danselalu bersuara lantang menentangkezaliman penguasa. Amanat penentangankezaliman mereka harusdijalankan dengan adil. Allahberfirman, Allah memerintahkankamu menyampaikan amanat kepadayang layak menerimanya.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3471


DEMOCRACY PROJECTApabila kamu mengadili di antaramanusia, bertindaklah dengan adil(Q., 4: 58).Penegakan keadilan adalah intimisi sosial para nabi, sejak NabiAdam sampai Nabi MuhammadSaw. Al-Quran banyak sekali berbicaramengenai keadilan denganbahasa yang sangat keras. Hal initerutama ketika dalam masyarakattumbuh golongan-golongan yanghidupnya mewah tak terkendali,yaitu mereka yang tidak pedulikepada ukuran-ukuran moral. Dalambahasa Arab disebut fâsiq, yaituorang yang tidak peduli lagi denganukuran-ukuran baik dan buruk.Maka jatuhlah vonis dari AllahSwt., sehingga masyarakat atau negaraitu dihancurluluhkan, sepertidijelaskan dalam firman Allah, BilaKami memutuskan hendak menghancurkansejumlah penduduk,(pertama) Kami keluarkan perintahyang pasti kepada mereka yang diberihidup mewah, dan mereka masihmelakukan pelanggaran; makaberlakulah kata atas mereka, kemudianKami hancurkan merekasama sekali (Q., 17:16).Keadilan adalah sunnatullâh,yakni hukum Allah yang menjamintegak dan lestarinya sebuah masyarakat.Sedangkan kezaliman adalahjaminan bahwa masyarakat itu akanhancur.TUGAS SUCI UMAT ISLAMIslam yang dibawa NabiMuhammad Saw. telah berlaluselama 15 abad. Pengalaman umatIslam juga naik dan turun. UmatIslam pernah jaya selama delapanabad, dan memimpin umat manusiadi segala bidang peradaban.Tetapi setelah itu, yang gejalanyadimulai sejak abad ke-12 Masehi,umat Islam mulai tidak berkembanglagi, alias mandek. SejarahIslam mengalami kemunduran.Dan pada pertengahan abad ke-13Masehi—setelah tujuh abad Islammengalami kejayaan—Bagdad jatuhke tangan bangsa Mongol. Seluruhbangunan yang megah, warisankekayaan peradaban Islam dihancurratakandengan tanah. Kitab-kitabdibakar atau dibuang ke sungai,dan penduduk Bagdad yang ratusanribu jiwa itu dibunuhi, kemudiantengkorak mereka ditumpuktumpukmembentuk piramidapiramida.Tidak ada tragedi yanglebih menyedihkan dan mengerikandaripada jatuhnya ibu kotakejayaan Islam itu ke tangan bangsaMongol.Pada awal abad ke-12, orangBarat yang selama ini menjadisaingan umat Islam dan kalah, mulaiberkenalan dengan kebudayaanIslam. Mula-mula mereka menolakkebudayaan Islam. Tapi sejak abadke-14, mereka mulai belajar mene-3472 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrima kebudayaan Islam, dan setelahdua abad, yaitu sejak abad ke-16,orang Barat sudah mulai meninggalkanumat Islam. Inilah abadabadkebangkitan kembali Eropa,yang disebut zaman Renaissance.Dengan pangkal zaman Renaissanceyang merupakan akibat perkenalannyadengan kebudayaan Islamitu, bangsa Eropa kemudian duaabad yaitu sejak abad ke-18, mulaimemasuki zaman modern. Dan dizaman modern inilah umat Islammengalami penjajahan oleh bangsabangsaBarat. Dengan keunggulanilmu pengetahuan yang mula-mulamereka pinjam dari Islam itu,mereka mengembangkannya sejauhjauhnyasehingga akhirnya, bangsabangsaBarat mampu dengan mudahsekali menaklukkan bangsabangsaIslam.Zaman modern ini, dengan cirimasyarakat industri akibat ilmupengetahuandan teknologi, sebetulnyabaru berlangsung selamadua abad (dua ratus tahun) saja.Inilah yang oleh futurolog AlvinToffler disebut Gelombang Kedua.Sedangkan pertama, yaitu AbadPertanian atau Agraria, telah berjalansekitar 50 abad (lima ributahun), yaitu sejak bangsa-bangsa diIrak (Mesopotamia) memeloporiumat manusia memasuki sejarahdengan budaya pertaniannya. Puncakdari perkembangan kebudayaanpertanian ini ialah kebudayaanIslam, yaitu kebudayaan yang berbasiskanpola ekonomi pertanian,namun disertai dengan perdaganganyang sangat maju. MarshallG.S. Hodgson, seorang ahli sejarahdunia, sekaligus ahli sejarah Islam,dalam karyanya The Venture of Islammenyebut kebudayaan Islam itu“agrarianate citied society” (masyarakatpertanian berkota).Apa yang dikatakan Hodgsondapat kita hubungkan denganistilah-istilah dalam tradisi Islam,seperti madînah, hadlârah, dantsaqâfah. Madînah artinya kota,tetapi secara etimologis sebenarnyaberarti “hidup berperadaban”, yaituhidup secara teratur, dengan pemerintahanyang efektif dan hukumyang dijunjung tinggi bersama.Pengertiannya mirip sekali perkataanYunani polis, yaitu kota,yang dari situ diambil perkataanpolitik. Istilah lain untuk peradabanialah hadlârah. Tetapi secara etimologis,hadlârah, berarti “pola hiduphadir di suatu tempat tertentu,yakni menetap”. Lawan hadlârahialah badâwah, yaitu pola hidupmengembara atau nomad (“badui”).Ini mempunyai arti yang persis samadengan tsaqâfah.Secara semantik, hadlârah berartiperadaban, sedang tsaqâfah berartikebudayaan. Dan kedua-duanyamengacu kepada pengertian polahidup menetap, tidak nomad.Karena itu dalam perbendaharaanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3473


DEMOCRACY PROJECTkultural Islam, istilah ahl al-hadlarmempunyai konotasi yang lebihpositif daripada istilah ahl albadâwah,yang sering disebut jugadengan al-A‘rab.Dalam pengertianinilahkita harus memahamifirmanAllah yang agaknyasering diterjemahkansecarasalah.Orang-orangA‘rabi (badui) itulebih kafir danlebih munafik,serta lebih pantastidak memahami batas-batas(aturan-aturan) yang diturunkanAllah kepada rasul-Nya. AllahMahatahu dan Mahabijak (Q., 9:97).Mafhûm mukhâlafah dari firmanAllah ini ialah, bahwa orang yangberperadaban tentunya lebih mudahmenerima kebenaran dengantulus, dan lebih mungkin pulauntuk mengikuti tata cara dan polakehidupan masyarakat yang teratur,yang mengenal hukum. Hidupdengan hukum dan peraturan iniadalah ciri masyarakat berperadaban(ber-hadlârah) dan berkebudayaan(ber-tsaqâfah), bukanmasyarakat yang hidupnya liar,karena berpindah-pindah di padangpasir (badâwah).Maka, jelaslah bagi kita, bahwamasyarakat modern ini tidak lainadalah kelanjutan masyarakat sebelumnya,yaitu dari masyarakatagraris. Lebih dari itu, semua ahlisejarah mengakuibahwa zamanmodern iniadalah kelanjutandari peradabanIslam. Hal inijelas sekali dapatdilihat di bidangilmu pengetahuan.Banyak peristilahanbaku(Q., 89: 27-30)dalam ilmu pengetahuanituyang berasal dari peradaban Islam.Dan berkenaan dengan itu, umatIslam—dan terutama cendekiawanMuslim—sesungguhnya mempunyaitugas mengambil kembali“mutiaranya yang hilang” dariBarat, khususnya ilmu pengetahuan(dan teknologi sebagai pola penerapandan penggunaannya);kemudian ilmu pengetahuan danteknologi itu harus diletakkankembali ke bawah bimbingan fithrahyang hanîf, mengikuti hukumdan prinsip keseimbangan. Sebab,keseimbangan itulah hukum Allahuntuk seluruh jagad raya, yangdengan sendirinya adalah untukmanusia juga. Barangsiapa melanggarhukum itu, berarti me-(Kepada jiwa yang beriman akandikatakan:) Wahai jiwa yang tenang!Kembalilah kepada Tuhanmudengan rasa lega danditerima dengan rasa lega! Masuklahengkau ke dalam golonganhamba-hamba-Ku! Masuklah engkauke dalam surga-Ku!3474 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTlanggar hukum jagad raya, karenaitu akan hancur (Q., 55: 7-9).Memenuhi dan menjelaskanprinsip keseimbangan itu merupakankelanjutan dari keharusanmanusia memenuhi janji manusiasendiri kepada Tuhan, yaitu perjanjianprimordial untuk hanyamengambil Dia saja. Karena hal inisudah menjadi rancangan SangMaha Pencipta, maka ia tidak akanmengalami perubahan sepanjangmasa. Karena itu, manusia akantetap memerlukan keseimbangantersebut, kapan pun dan di manapun, termasuk di zaman modernyang sama sekali bukan perkecualian.Dengan falsafah ini, umat Islamdapat melaksanakan tugas yangdiamanatkan Allah kepada merekaselaku khayr ummah dan ummahwasath, yaitu tugas membawa danmembimbing manusia kembali kejalan yang benar, jalan kemanusiaanyang abadi.Mampukah umat Islam—danterutama tugas kaum cendekiawan—melaksanakantugas suci itu?Inilah pertanyaan yang palingpenting untuk dapat dijawab. Jikatidak mampu, apalagi umat Islamsendiri menyimpang dari jalankemanusiaan yang abadi itu, makamungkin Allah untuk kesekiankalinya akan menghancurkan peradabandan kebudayaannya, sepertidahulu, tujuh abad yang lalu, Allahmenghancurkan Bagdad denganperantaraan bangsa Mongol dariAsia Tenggara.TUHAN ADALAH TUJUAN HIDUPAgama adalah sistem pandanganhidup yang menawarkan maknadan tujuan hidup yang benar danbaik. Garis argumen yang diberikanagama, dalam suatu percobaanmenyusunnya kembali menurutsistematika manusiawi (yang relatif),kurang lebih akan berurutansebagai berikut:Pertama-tama, harus ditegaskanbahwa hidup ini berharga secaraintrinsik, berharga karena dirinyasendiri. Maka, tidak relevan menanyakanapakah hidup lebih baikdaripada mati. Sebab, pertanyaanseperti itu mengisyaratkan komparasiantara kehidupan dan kematian–suatuyang mustahil, karenatak seorang pun yang hiduppernah “secara sadar” mengalamikematian untuk menjadi bahanperbandingan dengan hidupnya itusendiri. Penanyaan itu juga mengisyaratkanadanya “usaha” untukhidup dalam masa prahidup, yaknisebelum hidup itu sendiri menjadikenyataan. Jika seseorang yang telahmencapai puncak sebuah bukit,setelah napasnya hampir habisEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3475


DEMOCRACY PROJECTkarena pendakian yang terjal, mempertanyakanapakah usahanyamencapai bukit itu cukup berharga,maka pertanyaan itu relevan, karenapencapaian puncak bukit itu bukanlahhal yang berharga secaraintrinsik, tetapi karena sesuatuyang lain yang relatif melekatpadanya, seperti, misalnya, pemandanganalam indah yang ditawarkanuntuk bisa dinikmati darisana. Karena itu dapatlah dibenarkanpembandingan nilainya dengannilai usaha (ongkos dana dan daya)yang dicurahkan, yakni pendakianyang terjal, apakah ia sepadan atautidak. Tetapi, terhadap adanyahidup ini tidak bisa dilakukanpenanyaan demikian, karena hidupitu sendiri muncul tanpa “ongkos”pada yang bersangkutan (orangyang hidup itu), dan suatu kesepakatanuniversal menunjukkanbahwa sekali suatu hidup terwujud,maka ia harus dilindungi dandihormati. Seorang pesimis sepertiSpinoza pun, yang disebut sebagaiseorang tokoh filsafat sekular (takmemercayai agama), tetap berpendapatbahwa betapapun sengsaranyahidup, masih lebih baikdaripada mati.Selanjutnya, hidup ini bukanlahsuatu lingkaran tertutup yang tanpaujung pangkal. Ia berpangkal darisesuatu dan berujung kepada sesuatu,yaitu Tuhan, Pencipta danPemberi kehidupan. Pernyataan inimungkin terasa sewenang-wenang,dan muncul sebagai apologi orangyang “telanjur” telah beragama, jadisubjektif. Tetapi sebenarnya tidakseluruhnya demikian. Noktah itumemang pangkal suatu bentukvalue judgment. Namun kenyataannya,setiap pandangan hiduptentu bertolak dari suatu bentukvalue judgment, termasuk pandangankaum pesimis sendiri. Jadi, adamasalah pilihan akan suatu bentukvalue judgment. Sebab, lebih jauh,sekali hidup terwujud, kita hampirtak mungkin menghindar darikeharusan membuat pilihan pandanganhidup. Pandangan bahwahidup berasal dari dan menujuTuhan itu dipilih karena harapanharapanyang ditawarkannya kepadaorang yang memercayai danmenganutnya.Harapan itu ialah bahwa ia bisamerupakan pegangan hidup yangkukuh, jika bukan satu-satunyayang kukuh (Kitab Suci menegaskanhal ini, antara lain, dalam Q.,31: 22) Dan barangsiapa pasrah dirikepada Allah lagi pula dia berbuatbaik, maka ia telah berpegang denganpegangan yang kukuh. Danhanya kepada Allahlah kesudahansegala urusan. Telah dikemukakanbahwa hampir tidak pernah ditemukanorang yang tidak merasamempunyai makna sama sekali bagihidupnya. Seseorang bisa menjadigelandangan, tapi tidak berarti ia3476 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThidup tanpa makna. Mungkinjustru sebaliknya: memilih hidupmenjadi gelandangan bisa merupakanbentuk pengorbanan yang tinggiuntuk suatu makna hidup seperti,misalnya, kebebasan dan keterlepasandari kebutuhan kepadaorang lain. Dari sudut pandanganini, kaum pesimis pun sebenarnyamempunyai makna hidup, yaitu“misi” mengetengahkan, jikamungkin memperjuangkan, pesimismenyaitu. (Pikiran sederhanamengatakan, seorang pesimis sepertiTolstoy tentu akan merasasenang jika pandangannya jugaditerima dan dianut orang lain).Tetapi rasa makna hidup seoranggelandangan tulen atau seorangpesimis seperti itu hanya bersifatterrestrial, duniawi, karena lepas daripertimbangan rasa makna kosmisyang meliputi seluruh jagad raya.Makna hidup yang sesungguhnyaharus selalu pertama-tama berdimensikosmis, berdasarkan pandangandan kesadaran bahwa hidupini terjadi sebagai bagian darirancangan atau design kosmis yangserba-meliputi. Karena itu, maknahidup yang sejati akan mustahiljika kematian dianggap akhir segalagalanya,khususnya akhir pengalamanmanusia akan kebahagiaandan kesengsaraan. Justru pesimismeSchopenhauer, Darrow, Tolstoy, danlain-lain berpangkal dari valuejudgment akibat pandangan bahwakematian akhir segala-galanya. Darisikap mereka tampak terbukti bahwasekali seseorang beranggapanhidup ini tidak mempunyai maknakosmis apa pun, maka rasa keterikatannyakepada tujuan-tujuanhidup duniawinya sendiri akangoyah sehingga hidupnya benarbenarakan kehilangan makna,termasuk juga makna terrestrial-nyaitu sendiri.Karena tujuan hidup ialah Tuhan,maka, seperti telah dikemukakandi atas, arti dan makna hidupditemukan dalam usaha kita “bertemu”dan “mencari wajah” Tuhan,dengan harapan memperoleh ridla(perkenan)-Nya. Hidup yang bertujuanmeneguk ridla Tuhan akanmembentuk makna kosmis hidupitu, sedangkan wujud nyata usahamanusia dalam hidup di duniauntuk mencapai ridla Tuhan merupakanmakna terrestrial hidup itu.Justru untuk memperoleh kesejatiannya,sebagaimana dijabarkandalam deretan argumen di atas,suatu makna hidup terrestrial harusdikaitkan dengan makna hidupkosmis. Jika tidak, seseorang akanmudah terjerembab dalam lembahpesimisme yang mengingkari adanyamakna dan tujuan hidup,sehingga hidup itu menjadi tidaktertahankan dan bebannya takterpikulkan. Dengan kata lain, hilangnyadimensi kosmis dari hidupakan membuat goyahnya dimensiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3477


DEMOCRACY PROJECTterrestrial, yang kegoyahan itu akanberakhir dengan hilangnya rasamakna hidup secara keseluruhan.Karena kematian bukanlah akhirsegala-galanya, khususnya bukanakhir pengalaman manusia tentangkebahagiaan dan kesengsaraan,maka kematian adalah suatu peristiwaperalihan (transitory), yangmengawali pengalaman akan kebahagiaanatau kesengsaraan yanghakiki. Ini pun mungkin terasasebagai pernyataan arbitrer, karenatidak diperoleh dari suatu deretanproses empiris yang membawakepada suatu kesimpulan yangterbukti kebenarannya. Karenaberpandangan tentang adanyahidup sesudah mati juga merupakanmasalah pilihan, mengingat bahwakehidupan sesudah mati itu, sepertihalnya dengan hakikat kematianitu sendiri, bukanlah sesuatuyang bisa didekati secaraempiris, maka hal itu tampak sewenang-wenang.Asumsi bahwa tujuan hidupkosmis ialah memperoleh kebahagiaansejati dalam hidup sesudahmati (di akhirat)—Inggris: bliss,Arab: sa‘âdah, di mana juga kitatemukan dalam Q., 11: 105-108,Pada hari ketika ajal itu tiba, tidakseorang pun berbicara kecuali denganizin-Nya, sebagian dari mereka itusengsara (syaqî) dan sebagian lagibahagia (sa‘îd) .... Adapun merekayang diberi sa‘âdah (kebahagiaan),maka berada di surga, kekal didalamnya ....—disanggah kaumpesimis dengan mengajukan pertanyaan:Apa baiknya kebahagiaansesudah mati? Mengapa tidak lebihbaik bahwa sesudah mati tidak adaapa-apa lagi yang terjadi kepadakita, dan kita terbebaskan darimasalah kesengsaraan atau kebahagiaan?Jawaban atas sanggahan itu bisadiajukan dalam dua bentuk. Pertama,kemustahilan sanggahan itutimbul karena tidak ada jalan bagimanusia untuk mengetahui adatidaknyahidup sesudah mati, sebabia merupakan “berita” yang dibawaoleh para penganjur agama, khususnyapara nabi. Dari sudut pandangankeimanan kepada nabi,berita itu mengandung kebenaranyang pasti. Dari pandangan empiris,berita itu bisa benar dan bisasalah, tanpa kemungkinan untukmengeceknya. Dan kalau benar,maka dapat dipastikan dalam hidupsesudah mati itu tentu ada persoalanpengalaman kebahagiaanatau kesengsaraan. Suatu commonsense mengatakan, bukankah lebihbaik kita bersiap-siap menghadapisebuah kenyataan?Kedua, jalan pikiran yang mempertanyakanapa baiknya kebahagiaandalam hidup sesudah mati, jikadiikuti dengan konsisten, haruspula mempertanyakan apa baiknyakebahagiaan dalam hidup sekarang3478 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTini. Berkenaan dengan ini, dapatdiingat kembali bahwa opini kaumpesimis tentang hidup hampamakna dan tujuan; bahwa hiduphanya peristiwa kebetulan murniyang konyol–stupid fraud, stupidjoke–adalah dikarenakan melihatmustahilnya kebahagiaan untukhampir semua orang. Ini berartimereka amat peduli kepada masalahkebahagiaan. Jadi, kebahagiaan bagimereka sendiri adalah berharga, danharga itu terdapat padanya secaraintrinsik. Karena itu seharusnyamereka tidak lagi mengajukanpertanyaan tentang apa baiknyasuatu kebahagiaan, termasuk kebahagiaansesudah mati. Ia dengansendirinya berharga, dan patutmenjadi tujuan hidup manusia.Demikian pula hakikat lainkebahagiaan sejati itu, seperti dinyatakandalam ungkapan “pertemuan”dengan Tuhan, atau perkenandan ridla-Nya, adalah nilainilaiintrinsik, yang positif (baik)pada dirinya sendiri. Karena itu iamenjadi tujuan hakiki hidup manusia,dan usaha untuk mencapainyaakan memberi makna hakikikepada hidup.Masih tersisa beberapa hal yangharus diperjelas mengenai nilaiketuhanan sebagai tujuan hidup.Karena dalam kenyataan sehari-harihampir tidak ada orang yang tidakmemiliki suatu makna hidup,dalam pengertian tertentu, dankarena makna hidup itu bisa berbedadari satu orang atau kelompokke orang atau kelompok lain, makaberarti ada masalah tentang maknahidup yang benar dan maknahidup yang salah. Ini dibuktikanoleh fakta sejarah bahwa ideologiyang jelas sesat, seperti NazismeHitler, bisa menjadi anutan sejumlahbesar manusia, dan mampumemobilisasi mereka untuk memperjuangkanterwujudnya ideologitersebut. Berarti suatu ideologiyang sesat sekalipun, selalu mempunyaipeluang untuk memberimakna dan tujuan hidup kepadaseseorang atau kelompok orang.Bukti lain untuk dalil ini ditunjukkanoleh adanya kultus yangmenjamur di banyak negeri, termasuknegeri-negeri maju sepertiAmerika. Dari sudut pandanganpara panganutnya, ideologi sesatitu tentu benar, tapi benar secarasubjektif, yaitu menurut anggapanmereka sendiri.TUHAN ANTROPOMORFISTETAPI TIDAK TERLUKISKANDalam semua agama, Tuhanmerupakan personal God atau Tuhanberpribadi; dan karena itu Diamasuk dalam ruang dan waktu.Hanya saja, kalau berhenti di situ,Tuhan menjadi antropomorfis,menjadi seperti manusia, dan ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3479


DEMOCRACY PROJECTdapat mengakibatkan syirik. Didalam al-asmâ’ al-husnâ digunakansifat-sifat yang seolah-seolah paradoks:ada Ghafûr, Wadûd, Rahîm,Rahmân, dan sebagainya yangsemua itu sebetulnya meminjambahasa manusia. Pada saat bersamaanjuga disebutkansifat-sifatTuhan yang sebaliknya,yaituJabbâr, Mutakabbir,Muntaqîm,dan sebagainya.Digambarkandemikian,karena kalauTuhan hanya digambarkanbersifatlunak, manusia akan meremehkanTuhan, dan itu mempunyaiefek terhadap melemahnyaetika dan moral. Sebaliknya, kalauTuhan juga dipahami hanya serbakeras,juga akan memengaruhi sikapmanusia, sebagaimana dinyatakandalam psikologi agama. Artinya,kita juga akan serbakeras. OrangIslam sekarang ini tampaknyamemahami Tuhan sebagai hakim,sehingga tidak heran sikap orangIslam cenderung menghakimi segalasesuatu atas nama Tuhan.Meskipun Tuhan digambarkandengan ilustrasi-ilustrasi sepertimanusia yang bisa marah, senang,ridla, dan sebagainya, ada jugapernyataan dalam surat Al-Ikhlâshbahwa Dan tidak ada apa pun sepertiDia (Q., 112: 4). Bertolak dari pemahamanini, bisa dikatakan bahwaIslam sebenarnya menengahiantara Buddhisme dan Grego-Romanisme (Yunani-Romawi).Dalam Grego-Romanisme Tuhandigambarkanserba-antropomorfis,serbamanusia,karenaitu semua gambarmengenaiTuhan dalamtradisi Yunani-Romawi selaluberbentuk manusia.Sementaraitu, dalamBuddhisme ada suatu pengertianbahwa Tuhan itu sedemikian rupasehingga tidak bisa dilukiskan dantidak bisa dipahami dan, karena itu,ada ajaran untuk tidak berbicaratentang Tuhan.Di dalam Al-Quran dinyatakan,Ia tak tercapai oleh segala indra,tetapi Ia mencapai segala indra. IaMahahalus Mahatahu (Q., 6: 103).Itu merupakan penggambaranTuhan yang bersifat transendental,sama dengan Dan tidak ada apapun seperti Dia (Q., 112: 4); Tuhantidak seperti apa-apa, dan tidak bisadigambarkan. Namun, kalau kitaberhenti di sini, kita akan menjadiseperti orang Buddha yang memahamiTuhan begitu abstrak,3480 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpadahal kita memerlukan sikapuntuk menyembah Tuhan, berbedadengan orang Buddha yang akhirnyatidak menyembah Tuhan,melainkan menyembah nabinyaatau Buddhanya itu sendiri. Pausdari Roma pernah ditolak olehorang-orang Srilanka untuk berkunjungke sana, karena orangorangSrilanka yang Buddhis itutersinggung oleh pernyataan Pausbahwa Buddhisme adalah agamaateis.Kalau hanya berhenti pada “walam yakun lahu kufuwan ahad” atau“laysa kamitslihî syay’un”, mungkinkita pun akan menyembah NabiMuhammad. Dalam ayat itu dikesankanbahwa Tuhan lepas dariruang dan waktu. Namun, karenaTuhan adalah Zat yang melakukanintervensi kepada kita, maka harusdipahami bahwa Tuhan itu adadalam ruang dan waktu. Demikepraktisan, kita diizinkan untukmempunyai bayangan tentangTuhan yang berada dalam ruangdan waktu, tetapi kalau kita berhentidi situ, kita menjadi syirik.Oleh karena itu, setiap saat kitaharus bersedia membatalkan sendiribayangan kita mengenai Tuhan itudengan ucapan “Lâ ilâha illallâh”,tidak ada tuhan, termasuk Tuhanyang kita bayangkan ini, kecualiAllah.Waktu, menurut definisi parafailasuf, adalah fungsi dari hubunganantara dua benda yang bergerakdengan kecepatan berbeda. Karenaitu, waktu tidak ada bila tidak adabenda; maka sebelum alam raya iniada, waktu itu tidak ada. Ini sebenarnyaperselisihan lama yangpernah diangkat oleh Al-Ghazalidalam polemiknya terhadap parafailasuf Islam lain. Dia yang mengatakanbahwa para failasuf itukafir karena menganggap alam inikadim atau tanpa waktu permulaan.Kesulitannya ialah, apa yangdisebut waktu? Kalau waktu itu adabersama benda, maka sebelum itutidak ada waktu, sehingga benda itumemang abadi, exist from all ideanity,dalam bahasa Arabnya qadîm,artinya abadi ke belakang. Lawannyaadalah baqâ’, abadi kedepan.Ungkapan bahwa Lauh Mahfuzitu diciptakan Allah seribu tahunatau ribuan tahun sebelum alamraya itu berarti mengukur LauhMahfuz dengan ukuran alam raya,sehingga tidak simetris. Persoalanberikutnya, karena Allah mencampuriurusan manusia, apakahitu berarti Dia turun dalam ruangdan waktu? Ini juga persoalan yangpelik. Ilmuwan seperti IsaacNewton tidak percaya bahwa Tuhanmenciptakan alam raya kemudianjuga mengaturnya. MenurutNewton, Tuhan itu sepertipembuat jam, ketika jam selesaidibuat, maka ia dibiarkan jalanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3481


DEMOCRACY PROJECTsendiri. Alam raya ini pun jalansendiri. Ini menjadi bahan polemikdalam sejarah pemikiran Islamkarena menyangkut masalah siapasebenarnya khâliq atau pencipta itu.Kalau ada sesuatu yang bisa berjalansendiri itu, berarti dia mempunyaifungsi sebagai khâliq, sehinggaAllah menjadi tidak MahaEsa. Untuk mempertahankan keesaanAllah, kemudian Allah dipandangtidak pernah lepas dariintervensinya kepada kehidupankita.Persoalan ini pun bisa didekatimelalui konsep kebaikan dan kejahatanyang dilakukan manusia,yang juga menjadi tema perdebatanpara ahli Kalam. Konsep tentangkebaikan dan kejahatan, dalamistilah keagamaan, menyangkutperkara pahala dan dosa; dan itumenyangkut Tuhan. Artinya, pahalaialah sesuatu yang menjadikanTuhan senang, dan dosa adalahsesuatu yang membuat Tuhanmurka atau tidak senang. Karenaitu, ada benarnya orang yangmemahami Tuhan sebagai Tuhanyang berpribadi (personal God).Meskipun terkesan sedikit antropomorfis,tetapi hal itu diperlukandalam batas tertentu, misalnyabahwa Tuhan itu bisa marah, senang,ridla, dan murka kepadamanusia. Dengan asumsi personalGod seperti ini, maka berarti Tuhanmasuk dalam ruang dan waktu.Kalau orang berdoa (memintakepada Tuhan) dan kemudianpermintaannya dikabulkan, ituberarti memang ada ruang danwaktu.TUHAN MENGGUGATNABI MUHAMMAD IAllah Swt. berfirman, BukankahDia mendapati kau sebagai piatu,lalu Ia melindungi? (Q., 93: 6).Maksudnya, (hai Muhammad)bukankah Tuhan dulu mendapatikamu yatim, lalu kamu dipelihara-Nya? Tentu saja, bukan Tuhansecara langsung yang memelihara,tetapi melalui kakeknya, ‘AbdulMuththalib, kemudian oleh pamannya,Abu Thalib. Nabi Muhammadsebelum lahir sudah ditinggal matioleh ayahnya, ‘Abdullah, kemudianoleh pamannya, Abu Thalib, dansetelah umur 6 tahun ditinggalmati oleh ibunya, Aminah. Kemudiandia dirawat oleh kakeknya,‘Abdul Muththalib, dan setelah ituoleh pamannya, Abu Thalib, yaituayah ‘Ali, yang nanti ‘Ali sendiridiambil menjadi menantu olehNabi Muhammad Saw.Melalui ayat di atas, NabiMuhammad digugat oleh Tuhan,“Siapa sih kamu Muhammad, kamudulu ‘kan susah!” Tuhan memperingatkanMuhammad seperti itu.Bahkan, Dan Dia mendapati kau3482 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtak tahu jalan (zalim), lalu Ia memberibimbingan (Q., 93: 7). Artinya,Tuhan mendapati kamu itu zalim.Itu sama persis dengan term “sesat”dalam ghayr al-maghdlûbi ‘alayhimwa lâ al-dlâllîn. Hanya saja, umumnyatafsir-tafsir tidak sampai hatimenerjemahkan “sesat”, tetapi“bingung”. Kemudian fa hadâ,Tuhan memberimu petunjuk.Dan Dia mendapatimu dalamkekurangan (‘â’il), lalu Ia memberikecukupan (fa aghnâ) (Q., 93: 8).‘Â’il itu artinya dependent, yaituorang yang bergantung kepadaorang lain. Fa aghnâ, kemudiandibuat-Nya independent secaraekonomi, yang wujud historisnyaialah berkat pernikahannya denganKhadijah yang notabene waktu ituadalah konglomerat Makkah. Berkatkawin dengan Khadijah itulah,Nabi punya waktu luang untukmerenung, untuk bertapa di GuaHira. Jadi, karena ekonominyaterjamin, maka dia menjadi leisuredclass, golongan orang yang mempunyaiwaktu luang.Ini memenuhi teori-teori modernbahwa biasanya kelompokkelompokkreatif di dunia ini adalahorang-orang yang “menganggur”dan mau berpikir. Maksudnya,orang yang tidak perlu disibukkanoleh pencarian ekonomi sehari-hari.Sebagai misal, gamelan Jawa mencapaitingkat tinggi seperti sekarangini bukan pada waktu kerajaan Jawaaktif, melainkan justru di zamanBelanda, saat kerajaan-kerajaan itutidak perlu berpikir, karena Belandayang memberinya uang. Jadi, pekerjaanmereka—untuk tidak mengatakantidak ada pekerjaan—adalah menggubah tarian, menggubahgamelan, dan sebagainya.Nabi Muhammad pun dahuluseperti itu. Kemudian dia ditegurkeras oleh Allah, diberi janji danjuga pesan moral, Karenanya, janganlahkau berlaku sewenangwenangkepada anak yatim. Danorang yang meminta, janganlah kaubentak (Q., 93: 9-10). Oleh karenaitu Muhammad, kamu janganmembentak anak yatim, karenakamu sendiri dulu yatim. Begitujuga kepada orang-orang miskin,kamu jangan suka menghardik,kamu sendiri dulu miskin. Kemudian,Dan nikmat Tuhanmu,hendaklah kausiarkan (Q., 93: 11).Artinya, terhadap nikmat karuniaTuhanmu itu, kamu harus perlihatkan,jangan coba kamu ingkari.Hal itu karena Nabi memangmerasa ditinggalkan Tuhan. Itulahgambaran situasi psikologis Nabisebelum Hijrah.Dengan adanya janji seperti itu,lalu ditambah dengan penguatankeruhanian yang dialami Nabidengan peristiwa Isra Mi‘raj, makaNabi menjadi bersemangat kembali.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3483


DEMOCRACY PROJECTTUHAN MENGGUGATNABI MUHAMMAD IIDalam sejarah disebutkan, ketikaberumur 25 tahun, NabiMuhammad kawin dengan SitiKhadijah, seorang pedagang kayapada waktu itu. Itulah yang memungkinanMuhammad selama 15tahun, yaitu sampai umur 40tahun—waktu itu belum menjadiNabi—untuk melakukan renungan-renungandi Gua Hira. Istilahnyadia jadi orang yang tidak perlubekerja karena sudah terjamin,sehingga seluruh energinya dicurahkanuntuk memikirkan hal-halyang lebih tinggi. Maka ketika NabiMuhammad suka mengeluh, Allahmenggugat: siapa kamu yang sukamengeluh ini; kamu dulu yatim,sesat, dan miskin. Cobalah introspeksi.Kira-kira kalau diterapkanpada kita sekarang, gugatan Allahjuga begitu. Siapa sih kamu yangsuka mengeluh sekarang ini, apakahkamu tidak lihat dirimu sendiri.Ada logikanya mengapa kamumengalami nasib seperti ini, tetapijuga jangan sampai hilang harapankepada Allah Swt. Oleh karena itu,setelah menggugat melalui suratAl-Dluhâ ayat 6-8, kemudianditeruskan, Karenanya, janganlahkamu berlaku sewenang-wenangkepada anak yatim. Dan orang yangmeminta, janganlah kau bentak.Dan nikmat Tuhanmu, hendaklahkau siarkan (kamu menyebut-nyebutnya[dengan bersyukur]—NM)(Q., 93: 9-11).TUHAN PENCEMBURUApakah Al-Asmâ’ Al-Husnâ adasebelum Islam? Bahasa Arab danbahasa Ibrani masih satu saudara,sehingga banyak cognate, dalam artidua kata dari dua bahasa yang miripkarena masih bersaudara. Sepertihalnya bahasa Melayu dan bahasaJawa, itu banyak sekali cognate-nya,misalnya batu dan watu; padi danpari. Cognate bahasa Ibrani denganbahasa Arab juga banyak, sepertisalom dan salâm, rahmân danrehman, Allâh dan El (karena itu,banyak orang yang nama akhirnyaEl—Isma-El, artinya Allah telahmendengar; Isra-El, artinya hambaAllah; Jibra-El, artinya utusanAllah. El itu cognate dengan Allah,jadi bisa diduga bahwa dalam Al-Quran cognate juga lebih banyak.Sifat atau nama Allah yang tidakada dalam Al-Quran tetapi adadalam Bibel ialah “Allah itu Pencemburu”.Itu terdapat dalamperintah yang sepuluh (Ten Commandments),“Kamu jangan menyembahselain Yahweh, sebab Yahwehitu pencemburu, kalau kamuberbuat jahat akan dihukum sampaiturunannya yang ketujuh.” Itu masihada dalam Bibel. Dalam Al-Quran3484 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtidak ada yang seperti itu. DalamAl-Quran hanya dikatakan bahwa,... ia mendapat (hukuman) sesuaidengan yang dikerjakannya (Q., 2:286), bahwa seseorang tidak akanmenanggung dosa orang lain danbahwa tidak adadosa warisOrang Yahudiwaktu itu adalahbekas budak(sudah ratusantahun diperbudakoleh bangsaMesir), karenaitu sulit sekalidisiplin, dan karenaitu pula hukumnyacenderung keras. Dalam“teori gen” dinyatakan bahwa kalauorang terlalu lama diperbudak, makagennya adalah gen budak. Ciricirinyatidak suka mengikuti aturan,tidak disiplin, dan sebagainya.Bangsa Yahudi dulu begitu, sehinggahukum-hukumnya keras sekali, laludilukiskan oleh Tuhan itu pencemburu.Karena itu, agama itu berkembangmenjadi makin baik;idenya sama, intinya sama, esensinyasama, tetapi ada development, perkembangan.TUHAN SEBAGAI HAKIMSetiap kali kita mempunyaigambaran mengenai Tuhan, kitaharus waspada agar tidak keliruyang bisa berbahaya karena akanmembelenggu kita. Misalnya, kalaudikatakan Tuhan itu “hakim yangselalu mengetokkan palu”; keyakinannanti akan memengaruhi sikapkita seperti hakim.Itu namanyapersepsimengenai Tuhansesuai dengansubjektivitaskita. Nah,dalam keadaanseperti itu, kitaharus membantahnyadenganLâ Ilâha. Tidak,Tuhan tidak hanya sebagai hakim,Tuhan juga Maha Pengampun danPenyayang. Orang Yahudi dulumemang sesuai dengan kontekssejarahnya dalam memahami Tuhansebagai hakim. Bahkan dalamGenesis, Tuhan itu disebutkansebagai “pencemburu”. Kalau adaorang salah atau berdosa ia akandikejar sampai tiga turunan. Persepsiseperti itu ada. Tapi lamakelamaanagama seperti itu tidakcocok dengan perkembangan masyarakat.Maka tampillah seorang Nabiyang memperkenalkan suatu teodisi,yaitu ajaran bahwa Tuhan ituMahakasih. Ketika itulah munculperkataan rahmân. Jadi orientasihukum yang kelewat berat dalamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3485


DEMOCRACY PROJECTagama Yahudi dibanting ke sisi laindengan mengajarkan kasih. Inilahyang kemudian melapangkan jalanbagi tampilnya Isa Al-Masih. MakaIsa Al-Masih itu memang mengajarkankasih sebagai imbanganterhadap agama Yahudi yangterlalu berat pada hukum; sedikitsedikitharam, masuk neraka, danseterusnya.Nabi Isa mengajarkan kasih,karena itu ia di dalam Al-Qurandigambarkan secara simbolik bahwabeliau datang untuk menghalalkansebagian dari yang diharamkankepada Bani Isra’il. Agama Yahudiitu “agama-serbaharam”, sehinggamenjadi orang Yahudi itu sulitsekali dalam hal makan, sebab hampirsemuanya serbaharam. Kemudiandatang agama Nasrani,yang secara harfiah artinya “pembela”(nashr). Maksudnya, pembelakebenaran atau pembela perjanjian,yaitu perjanjian kepada Tuhan. Sebabsemua agama itu adalah perjanjian,yaitu kelanjutan dari “perjanjianprimordial” manusia denganTuhan di alam sebelum lahir.Perkembangan lebih lanjut yangmemberi alasan mengapa NabiMuhammad tampil ialah karenaajaran kasih Nabi Isa ini dikembangkanbegitu rupa antara lainoleh Paulus yang menegaskan mengenaikasih manusia yang sangattinggi. Sayangnya, ada embel-embelbahwa dengan kasih ini makaseluruh hukum batal. Jadi, dalamagama Nasrani atau Kristen, seluruhhukum Musa itu kemudian batal,karena tidak ada lagi masalah halalharam.Karena itu, efeknya kepadaBarat sekarang ialah permisif. Apasaja boleh, termasuk kawin sesamajenis. Saya kira kehancuran Barat dimasa mendatang disebabkan olehhal tersebut. Yaitu terlalu permisif.Lalu datanglah Islam. Agamayang dibawa Muhammad ini mengembalikanlagi sebagian darihukumnya Musa dan kasihnya Isa.Itulah jalan tengah, shirât al-mustaqîm.Maka, semua tafsir mengatakanbahwa maksud shirât al-ladzìnaan‘amta ‘alayhim, ghayri al-maghdlûbi‘alaihim adalah “orangYahudi” yaitu suatu orientasi agamayang terlalu berat pada hukum;sedikit-sedikit masuk neraka. Itudimarahi oleh Tuhan. Kemudian aldlâllûnyaitu orientasi agama yangterlalu berat pada kasih sehinggasegalanya dimaafkan (permisif).Nah, Islam berada di tengahnya.Ketika kita mempersepsi Lâ ilâhaillallâh sedemikian rupa, itu masihmenghasilkan suatu kepercayaanyang membelenggu, kita belumIslam.TUHAN SEBAGAI WUJUD ETIS,BUKAN MAGISDalam agama-agama syirik,Tuhan didekati melalui bujukan3486 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan pengorbanan dalam arti sesajen(artinya tidak seperti kurban dalamagama Islam). Akibat dari konsepatau pemahaman bahwa Tuhanadalah kekuatan magis (magicalpower), maka menifestasi Tuhan terwujuddalam hal-hal yang magis,seperti gunung yang meletus danbanjir yang tidak terkendali. BangsaMesir kuno pun menuhankan SungaiNil. Untuk membujuk SungaiNil agar tetap bermanfaat dan tidakganas, setiap tahun bangsa Mesirkuno sibuk mencari gadis yangpaling cantik di seluruh negeri untukdicemplungkan ke Sungai Nil.Dalam Islam, Tuhan memangMahakuasa, tetapi tidak dalampengertian magis seperti itu. NabiIbrahim adalah yang pertamamemperkenalkan konsep tentangTuhan sebagai Wujud Etis atauEthical Being, sehingga dalambahasa Arab, etika itu disebutakhlâq, jamak dari khuluq, yangsebetulnya satu akar kata dengankhalq, yang artinya penciptaankejadian. Jadi, Allah Swt. ialahKhaliq (Khâliq), yaitu sumber dariakhlak (akhlâq), dan kita adalahmakhluk (makhlûq), pelaksana dariakhlak itu. Sebuah hadis yangsangat populer di kalangan kaumsufi berbunyi, “Berakhlaklah kamudengan akhlak Tuhan.” Akhlak Allahitu tidak lain adalah yang terdapatdalam nama-nama Allah Swt. yangbaik, yang berjumlah 99 atau alasmâ’al-husnâ. Kita dianjurkanuntuk meniru Tuhan, tetapi menirudalam arti menerapkan kualitaskualitasIlahi seperti di dalam alasmâ’al-husnâ. Kalau Allah bersifatrahman dan rahim, maka kita punharus berusaha menanamkan padadiri kita sifat-sifat itu. Kalau Allahdisebutkan sebagai Al-Ra’ûf (penyantun)atau Al-Wadûd (pengasih) sampaikepada Al-Jabbâr (tegas tidakkenal kompromi), Al-Muttakabir(penuh harga diri), maka kita punsedapat mungkin harus meniru itu.TUHAN YANG TIDAKMITOLOGISApabila percaya kepada tuhantuhanpalsu akan membelenggumanusia, lantas apakah percayakepada Allah Swt. tidak membelenggu?Sebetulnya membelenggujuga, tetapi, paling tidak, Allahyang dipahami dan dipercayai itutidak mitologis, Dan tak ada apapun seperti Dia (Q., 112: 4). Allahdipercayai sebagai suatu objekkepercayaan, tetapi tidak diketahuiapa Allah itu. Karena itu, prosesmenuju Allah Swt. terus berjalan.Karena itu pula, agama disebut“jalan” (syariat). Artinya, prosesmenuju Allah tidak pernah berhenti.Kalau ada suatu bendaberhenti di jalan, itu menyalahiaturan jalan, menyalahi sifat jalan.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3487


DEMOCRACY PROJECTMenurut seorang ulama penulisbuku pada abad ke-4 Hijriah, adakata-kata asing yang masuk dalamAl-Quran. Salah satunya adalahbahasa Melayu yaitu kafûr (kapur).Salah satu ilustrasi mengenai orangorangdi surga ialah bahwa merekaakan diberi minuman yang campurannyakapur. Namun, kapur itumaksudnya kapur barus, berartiwewangian. Bagi kita, kapur barushanya untuk mengusir ngengat.Ribuan tahun yang lalu, bahankapur yang dibawa dari Barus itudibawa ke Timur Tengah dan dijadikanbahan wewangian, termasukcampuran minuman raja-raja. KetikaNabi Sulaiman mendirikan Al-Masjid Al-Aqsha tahun 900 SM,salah satu acara liturginya adalahdengan membakar wewangian, termasukmembakar kapur yang diimpordari Barus itu (kapur barus).Dalam Al-Quran juga ada katakatadari bahasa Latin, yaitu stratayang menjadi shirâth, dan streetdalam bahasa Inggris (atau Strada).Idenya adalah jalan. Syariatsendiri adalah jalan menuju ke“kebun di oase”, yang dalambahasa Arab disebut jannah, danditerjemahkan menjadi surga. Idemengenai jalan ini dimaksudkanagar jangan sampai orang lupabahwa proses menemukan kebenarantidak pernah berhenti.Ada ritus-ritus yang sudah pasti,misalnya shalat. Dengan begitu,bisa dimengerti mengapa zikir “Lâilâha illallâh” penting sekalikarena mengandung ide pembebasandari berbagai kepercayaanpalsu. Problema manusia adalahsyirik. Di dalam Al-Quran disebutbahwa dosa yang tidak bakaldiampuni oleh Tuhan ialah syirik,karena menurut desain Tuhan,manusia adalah puncak makhluk.Ibarat gambar piramida, makamanusia itu di atas, dan melihatke atas langsung kepada AllahSwt., sedangkan alam yang lainsemuanya di bawah. Hal ini tidakberarti manusia harus look downdalam arti menghina, tetapi harusmenyadari hierarki wujud bahwaalam itu di bawah manusia. Karenaitu, kalau memuja alam,orang menyalahi desain Tuhan.Efek pengulangan zikir itubersifat psikologis. Terlebih lagi,apabila orang yakin atau tahumaknanya. Sayangnya, orang-orangberzikir itu banyak yang tidak tahumaknanya, sehingga efeknya palingpalingefek musikal—karena iramanyaenak. Karenanya, pengulanganitu harus dilihat sebagai semacammetodologi. Ben Gurion, seorangpropagandis Hitler, saja mengatakanbahwa bohong itu memangpalsu, tetapi kalau diulangi terusmenerus,maka orang akan percaya.Itulah sebabnya zikir selalu diulangulangsampai sekian kali. Dari situdiharapkan efek pengulangannya.3488 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAgama yang sudah mengalamiformalisasi banyak yang mati dantidak mempunyai makna lagi.Orang Yahudi sama dengan orangKristen dan orang Islam. Karenamewariskan tradisi Babilon, makasemuanya mengatakan bahwa rambutitu sebaiknya tidak diperlihatkan,sehingga dipakailah kopiah,serban, dan sebagainya. Kini orangYahudi akhirnya tinggal kecilnamanya Yarmulka. Itu formalisasiyang mati. Yang lebih aneh lagi,banyak ibu-ibu Yahudi karena tidakmau kelihatan rambutnya, makamereka memakai wig sehinggamakin cantik. Itu katanya tidakharam. Lagi-lagi, itu merupakancontoh-contoh formalisasi agamayang mati.TUHAN: MEMBEBASKANNYADARI PERSEPSI-PERSEPSIPenggambaran Tuhan sebagaiYang Mahatinggi, dapat kita rasakanmelalui kalimat yang kita bacadalam shalat, subhanallâhi rabbiyaal-a‘lâ. Ini artinya kita menghayatiTuhan sebagai yang transenden, serbatak terjangkau, dan tidak bisatunduk kepada deskripsi-deskripsikita; karena sesungguhnya Tuhantidak bisa digambarkan. Itulahsebabnya semua keterangan mengenaiTuhan disebut ayat (tanda)yang banyak menggunakan bahasamanusia. Agar penggambaran tentangTuhan dapat dimengerti manusia,memang tidak ada cara lainkecuali dengan menggambarkan-Nya dalam bahasa manusia. Olehsebab itu, memahami Tuhan tidakboleh berhenti hanya sampai disini, karena ini berarti sudah terjebakdalam antropomorfisme. Kalausudah seperti ini, maka kita akanmengalami kelemahan moral danetik; tidak memiliki etos furqân,yaitu ketegasan membedakan antaramana yang baik dan mana yangburuk, mana yang salah dan manayang benar.Setelah berhasil menanamkandalam jiwa bahwa Tuhan terlepasdari persepsi-persepsi, kemudianditeruskan dengan wabihamdih(Tuhan Maha Terpuji), mempersepsiTuhan yang positif. Jadi,pesimisme dalam hidup, buruksangka pada Tuhan, harus digantidengan optimisme, dan maju kedepan tanpa takut. Kondisi nafsaniyang seperti ini kemudian diteruskanpada tingkat ruhani, yaituperasaan dekat kepada Allah. Keadaanruhani yang demikian tidakbisa digambarkan karena sudahterlepas dari masalah kognitif,bukan masalah yang bisa dipahamisecara rasional yang, menurutistilah William James, disebutsebagai spiritual experiences. Pengalamanruhani bersifat sangatindividual, personal, tidak bisaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3489


DEMOCRACY PROJECTdisertai orang lain. Makna shalat,misalnya, hanya bisa dibicarakandari segi kognitifnya dan tidak bisasecara ruhani, karena ini hanya bisadialami sendiri melalui prosesprosestertentu.Menurut Al-Ghazali, kalauingin merasakan keagamaan, makalaksanakan saja.Di sini ada korelasidengan efekpengulangan ataurepetisi, sepertizikir yang 33 kali,atau 1000 kali.Ini tentu saja darisudut yangbaik. Namun, ada sudut yang tidakbaik, seperti teorinya HermanGoehring, seorang propagandisNazi, yang mengatakan bahwakebohongan yang diucapkan terusmenerusakan menjadi kebenaranmeskipun diucapkan oleh orangyang tahu. Bangsa Jerman yangsudah begitu sophisticated, bisadirasuki ajaran Goehring bahwaorang Yahudi adalah sub-human,karena itu bayi-bayinya bolehdiambil untuk eksperimen obatobatan.Ini juga efek dari pengulangan.Gambaran di atas menunjukkanbahwa ruhani sangat peka terhadapkebaikan dan keburukan. Misalnya,puasa yang berlapar-lapar, berhaushaus,dan menghindarkan diri darituntutan biologis, membuat kitapeka, sugestik—mudah menerimasugesti. Bila sugestinya kebaikan,akan menjadi baik, tetapi kalau sugestinyakeburukan, akan menjadiburuk juga. Puasa, misalnya, dapatmenjadi medium untuk mencapaikebaikan atau kejahatan. Blackmagic, sihir dan sebagainya diperolehmelaluipuasa.Karena puasamembuatnafsani sugestik,maka berpuasaharus disertaidengan niat.Memang, semuaamal harus dengan niat, tetapiniat dalam puasa harus kuat. Karenaitu, di kalangan NU, setelahshalat Tarawih biasanya imamnyamengajak niat puasa nawaytushawma ghadin dst. Meskipun keras,di sini tidak mesti diartikan dengansuara lantang, tetapi yang pentingadalah menegaskan keperuntukanpuasa; kalau diniatkan untuk kebaikan,maka yang akan datangadalah sugesti-sugesti kebaikan. Disinilah letak kebenaran sebuahhadis, “Segala pekerjaan itu bergantungkepada niatnya, dan bagi setiaporang memperoleh hasil sesuai denganniatnya.” Karena berada dalambatin, tidak bisa dikontrol, niatmenjadi rahasia kita dengan Allah.Sikap-sikap mengabaikan danmelanggar hukum serta aturanadalah tiranisme (thughyân) yangdalam berbagai kisah dalam Al-Quran digambarkan sebagai permusuhankepada Allah.3490 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTUHAN: MENGHAYATIMELALUI NAMA-NAMA-NYAIhsan adalah penghayatan yangsedalam-dalamnya akan kehadiranTuhan; ketika menyembah kepadaTuhan, seolah-olah kita melihat-Nya. Dalam ungkapan yang berasaldari hadis memang menggunakankata “seolah-olah”, tetapi sebenarnyamemang kita dibolehkan mempunyaibayangan tentang Tuhan,karena kita tidak mungkin berpikirsecara abstrak murni. Hanya sajayang perlu ditekankan adalah bahwagambaran kita tentang Tuhantidak boleh dimutlakkan, apalagimenggambar Tuhan sebagai bayangankita yang pada akhirnyaTuhan seperti ciptaan kita sendiri.Inilah yang dinamakan berhala.Karenanya, bayangan tentang Tuhanharus diyakini bukan sebagaiyang sebenarnya; itu ada, hanyakarena keterbatasan kita. Ucapan lâilâha illallâh (tiada Tuhan selainAllah), yang ditiadakan adalahTuhan dalam bayangan kita, sebabTuhan yang sebenarnya ialah Dantak ada apa pun seperti Dia (Q.,112: 4). Meskipun demikian, Allahmemiliki nama-nama yang bagus.Allah mempunyai nama-nama yangindah; maka bermohonlah dengan itu(Q., 7: 180).Al-Asmâ’ Al-Husnâ yang 99 ituseolah menjadi jendela-jendela bagikita untuk masuk secara khususkepada Allah, sesuai dengan pengalamansubjektif kita. Kalau dalamkondisi kekurangan rezeki, makakita masuk melalui al-razzâq danmeminta kepada Allah untuk memberikanrezeki. Kalau berada dalamdosa, maka kita masuk melalui alghafûruntuk meminta ampunankepada-Nya, dan begitu seterusnya.Dengan begitu, kita mempunyaichannel khusus yang mengintensifkanzikir kita, sesuai dengan pengalamankita. Namun, Nabi mengatakanbahwa zikir yang palingbaik adalah lâ ilâha ilallâh, meniadakansemuanya dan pasrahkepada Allah sama sekali. Inilahtauhid.TUHAN: TRANSENDENDAN IMANENPembicaraan mengenai imanensiatau transendensi Tuhan setelahmenciptakan alam merupakanmasalah Kalam. Di Indonesia,kebanyakan yang dipakai adalahKalam Asy‘ari yang muncul saatumat Islam dilanda rasionalismefalsafah yang hampir tidak terbendung.Melihat latar belakangdemikian, hampir dapat dipastikanbahwa Kalam Asy‘ari bersifat apologia,pembelaan.Asy‘ari adalah seorang sarjanayang luar biasa. Sebelum mengemukakanpaham-pahamnya, Asy‘ariEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3491


DEMOCRACY PROJECTmempelajari dahulu seluruh pahamyang ada dan akhirnya ia berkesimpulanbahwa rasionalisme yangtidak terkendali akibat invasifalsafah Yunani dan paham-pahamdari India dan sebagainya adalahyang paling berbahaya. PahampahamAsy‘ari dikemukakan dalamrangka membendung ini; rasionalitasfilsafat dibendung denganrasionalitas Asy‘ari. Oleh karena itu,Kalam Asy‘ari adalah kalam yangsangat rasional, sehingga oleh ahliBarat disebut sebagai rationaltheology, atau dialectic theology.Persepsi terhadap Tuhan yangsangat rasionalistik ini membawaAsy‘ari lebih banyak memerhatikanTuhan sebagai yang transenden,sedangkan Tuhan sebagai yangimanen terabaikan. Kaum sufilahyang kemudian menggarap aspekTuhan sebagai yang imanen. Asy‘arilebih terfokus kepada Tak suatu apapun yang menyerupai-Nya (Q., 42:11) sehingga melupakan Dia bersamakamu di mana pun kamuberada. Dan Allah melihat (mengetahui—NM)apa yang kamu kerjakan(Q., 57: 4); bahwa Kami lebihdekat kepadanya daripada uratmerihnya sendiri (Q., 50: 16), dansejenisnya. Karena itu, kaum Hanbalimelalui Ibn Taimiyah yangdilanjutkan oleh Muhammad AbdAl-Wahhab dan sekarang menjadipaham resmi Saudi Arabia, mengharamkanIlmu Kalam. Hal inipenting dimengerti agar ketika diSaudi Arabia, kita tidak berbicaramengenai Ilmu Kalam, sifat 20Tuhan, dan sebagainya, karenananti bisa seperti almarhumSubhan Z.E. ketika memimpinshalawat Badar dan ditangkap polisisetelah tawassalnâ bi bismillâh.Kesenjangan transendensi Tuhandari imanensi-Nya dicoba ditengahioleh Al-Ghazali. Dia adalah tokohpertama yang berusaha menggabungkanantara keduanya. Iniadalah prestasi (achievement) Al-Ghazali, yaitu menggabung semuanya.Karena itu, Al-Ghazalimenjadi sangat terkemuka. Statementbahwa kemunduran umatIslam adalah karena Al-Ghazalimembunuh falsafah, terbantah disini. Pada dasarnya Al-Ghazalisendiri tetap berpikir falsafi. Hanyasaja, efek samping dari pemikiranAl-Ghazali yang begitu kompletdapat membuat umat Islam tenang,atau mungkin juga terbuai. Menurutistilah seorang orientalis,umat Islam terpenjara oleh buaianyang nyaman dari pemikiran Al-Ghazali, karena semuanya sepertiselesai meskipun kemudian IbnRusyd mengungkit Al-Ghazali, tetapitetap gagal.3492 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTUJUAN HIDUP MENURUTKAUM PESIMISPembahasan tentang persoalanmakna dan tujuan hidup ini bisadibuat dengan melompat kepadakesimpulan yang telah diketahuisecara umumdan mantap dikalangan orangMuslim, yaitubahwa tujuanhidup manusiaialah “bertemu”(liqâ’) denganAllah, TuhanYang Maha Esa,dalam ridla-Nya. Sedangkanmakna hidup manusia didapatkandalam usaha penuh kesungguhan(mujâhadah) untuk mencapai tujuanitu, melalui iman kepadaTuhan dan beramal kebajikan.Tetapi jika dikehendaki garisargumen yang tidak arbitrer, disamping dengan maksud memantapkankesimpulan yang hampir“taken for granted” itu, maka pendekatankepada persoalan ini perlumelalui jalan nalar, mungkin jugaempiris, dengan melihat pokokpokokpermasalahan yang menjadiisu sentral makna dan tujuanhidup.Tidak sedikit kelompok darikalangan pemikir yang berpandanganbahwa hidup ini tidakbermakna dan bertujuan. Bahkandengan mengambil pengalamankeseluruhan manusia sebagai pangkalpenalarannya, kaum pesimisberpendapat bahwa hidup ini tidaksaja tanpa makna dan tujuan,melainkan jugapenuh kesengsaraan,sehinggamati sebenarnyaadalah lebih baikdaripada hidup.Karena itu,menurut mereka,semuaorang, seandainyabisa memilih,tentu lebihsuka tidak pernah hidup di duniaini, dan puas dengan “dalam ketiadaanyang serba-berkecukupan”(the peace of the all-sufficient nothing).Suatu hal yang menarik ialahtidak semua kaum optimis (yangberpendapat hidup ini bermaknadan bertujuan) percaya kepadaajaran agama, sementara semuakaum pesimis (yang menolak adanyamakna dan tujuan hidup)praktis tidak beragama, malahantiagama. Kaum komunis, misalnya,tergolong optimis, dalam artimemandang hidup penuh maknadan tujuan. Tetapi sama dengankaum pesimis, kaum komunis yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3493


DEMOCRACY PROJECToptimistis itu menolak kematiansebagai bersifat peralihan (transitory),seperti lazimnya pandangankeagamaan tentang hakikat akhirhayat manusia. Karena pandangannyaterhadap kematian sebagaikemusnahan pribadi (individualannihilation) yang bersifat final,kaum komunis menolak agamasebagai sumber makna dan tujuanhidup yang mereka sendiri yakinakan adanya itu. (Bagi kaum komunis,makna dan tujuan hidupada dan ditemukan dalam hidup didunia nyata ini sendiri, dan pengalamanhidup bermakna dan bertujuanitu tidak akan melewati saatkematian).Karena penolakannya kepadaagama, komunisme menjadi masalahbagi kebanyakan umat manusia.Tetapi kaum pesimis lebih-lebihlagi menjadi problem. Bukan sajabagi kaum agamawan, tetapi justruuntuk kaum komunis sendiri.Pandangan kaum pesimis, sepertidiwakili antara lain oleh Schopenhauer,diawali dengan pandangan tertentutentang kematian. Setiap kematianadalah peristiwa tragis dan amatmenyedihkan. Semua orang takutmati. Ini berarti bagi semua orang,hidup masih lebih baik daripadamati. Tapi justru kematian itulahsalah satu dari sedikit kejadian yangmutlak tak terelakkan oleh siapapun. Ini berarti, menurut kaumpesimis, hidup ini hanyalah prosespasti menuju tragedi. Jadi, hidupadalah kesengsaraan. Maka, Darrowpun mengatakan bahwa hidupadalah “guyon yang mengerikan”(awful joke), dan Tolstoy melihathidup sebagai “tipuan dungu”(stupid fraud). Jadi, untuk apa hidup?Bukankah, kalau begitu, lebihbaik tidak pernah hidup di duniaini dan tetap berada dalam ketiadaanyang tanpa masalah? Atau,kalau seseorang cukup “rasional”dan “berani”, bukankah lebih baikkembali kepada ketiadaan semulayang tanpa masalah itu, melaluibunuh diri? (Tapi nyatanya sedikitsekali kalangan kaum pesimis yangmemilih “kembali kepada ketiadaan”daripada tetap hidup dengansegala tragedinya ini).Bersumber dari rasa pesimistiskepada hidup itu, mereka yangmenolak adanya makna dan tujuanhidup mendasarkan pandangannyaatas kenyataan bahwa dalam hiduptidak ada kebahagiaan sejati. Setiapgambaran mengenai kebahagiaanadalah palsu, sebab kebahagiaan itusendiri adalah palsu. Suatu lukisanmengenai kebahagiaan menarik hatihanya selama lukisan itu sendirimasih berada di masa depan yangbelum terwujud, atau malah dimasa lalu yang diromantisasi dandidambakan kembalinya secaranostalgia. Orang pun terdorong dantergerak jiwa-raganya dalam usahamewujudkan lukisan kebahagiaan3494 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTitu. Tetapi segera setelah usahamewujudkannya dianggap selesaidan tujuan tercapai, mulailah kekecewaandemi kekecewaan timbul,dan proses pun berulang kembali.Ini, menurut kaum pesimis, padaperingkat pribadi dibuktikan olehberbagai pengalaman perorangandengan berbagai usaha dalamhidupnya, dan pada peringkat sosialdan umum dibuktikan olehpengalaman berbagai kelompokmanusia dengan revolusi-revolusimereka sendiri, termasuk revolusikomunis. (Maka, adagium “revolusiselalu memakan anaknya sendiri”adalah suatu truisme sederhanabelaka).Lantaran kebahagiaan bersifatsemu dan palsu, maka manusiaadalah makhluk yang sengsara. Jadi,untuk apa hidup? Mungkin saja adaorang yang merasa bahagia, tapidapat dipastikan jumlahnya sedikitsekali, dan kebahagiaannya puntidak langgeng. Malah, menurutkaum pesimis, justru kebahagiaansejumlah kecil orang itu, jika benarada, adalah sumber kesengsaraanorang banyak. Tidak dari sudutpandangan bahwa untuk bahagiaitu mereka “memeras” orang banyak,tetapi kebahagiaan mereka itumenjadi iming-iming bagi oranglain yang tak akan pernah bisaterwujud. Maka terjadilah keteringkaran(deprivation), danketeringkaran ini sendiri adalahkesengsaraan.TUJUAN PUASATujuan puasa adalah mencapaiderajat takwa. Ini dikatakan dalamsebuah ayat Al-Quran yang memerintahkanorang yang berimanuntuk berpuasa (Q., 2: 183).Istilah takwa sering diartikan sebagai“takut kepada Allah”. Penerjemahanini tentu saja benar, tetapiada segi lain yang sangat penting,yang juga termuat dalam makna terdalamkata takwa, yaitu segi kesadaranakan yang Ilahi (rabbânîyah), yaitupengalaman dan perasaan akankehadiran yang Ilahi, yang digambarkandalam banyak ayat Al-Quran; diantaranya ada yang menegaskanbahwa Milik Allah timur dan barat: kemana pun kamu berpaling, di situlahkehadiran Allah .... (Q., 2: 115).Pengalaman akan kehadiranAllah inilah yang menggambarkanfenomena mengenai orang beriman,yang … apabila disebut nama Allah,tergetar hatinya dan bila ayat-ayat-Nya dibacakan kepada mereka,bertambah kuat keimanannya ....(Q., 8: 2).Orang beriman adalah orangorangyang konsisten berpegangteguh pada agama. Mereka dijanjikanoleh Allah kebahagiaan hidupEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3495


DEMOCRACY PROJECT… mereka yang berkata, “Tuhankami adalah Allah,” kemudian tetapberpegang teguh (pada agama),mereka tak perlu khawatir, tak perlusedih (Q., 46: 13). Al-Quran menyebut,inilah orang-orang yangmenjadikan takwa–pengalamanakan kehadiran Yang Ilahi itu–dankeridlaan Allah sebagai asas hidupmereka. Allah mengatakan, Manakahyang terbaik? Mereka yang mendirikanbangunannya atas dasartakwa dan keridlaan Allah, ataukahyang mendirikan bangunannya diatas tanah pasir di tepi jurang laluruntuh bersamanya ke dalam apineraka .... (Q., 9: 109).Dalam jangka panjang, tujuanpuasa adalah menjadikan takwa inisebagai asas dan pandangan hidupyang benar. Ayat di atas menegaskanbahwa asas hidup yang selaintakwa dan keridlaan Allah ituadalah salah, diibaratkan denganorang yang “mendirikan bangunandi atas tanah pasir di tepi juranglalu runtuh bersamanya ke dalamapi neraka”.Tentang takwa ini, menarik melihatbahwa takwa adalah kesejajaran“iman” dan “tali hubungandengan Allah”–yang merupakandimensi vertikal hidup yang benar.Karena itu pengertian takwa bersifatruhaniah, yang masih harus diterjemahkandalam segi-segi konsekuensialyang mengikutinya (misalnyadalam kaitan iman dan amalsaleh,yang disimbolkan dalam “takbîratal-ihrâm” dalam shalat yangbersegi keruhanian, dan “salâm”yang bersegi komitmen sosial).Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 2-4, digambarkanlima ciri dari orang yang bertakwa,yaitu: (1) mereka yang berimankepada yang gaib; (2) mendirikanshalat; (3) menafkahkan sebagianrezeki; (4) beriman kepada wahyuyang telah Allah sampaikan (Al-Quran) dan wahyu sebelum Al-Quran; dan (5) mereka yang yakinakan Hari Akhirat.Kelima ciri takwa ini adalah ansich ciri dari orang yang beriman.Dari kelima unsur yang menjadiciri ketakwaan itu, unsur pertama,beriman kepada yang gaib, mendapatkanpeneguhan utama dalamibadah puasa, karena puasa adalahibadah yang paling pribadi, personal,private, tanpa kemungkinanbagi orang lain sepenuhnya melihat,mengetahui, apalagi menilainya.Seperti dikatakan dalamsebuah Hadis Qudsi, yang menuturkanfirman Allah, “… Puasaadalah untuk-Ku semata, Akulahyang menanggung pahalanya.” Jadi,seperti juga takwa yang bersifatruhani, puasa itu harus diawali atauberpangkal pada ketulusan niatyang juga private, sehingga menyangkutkelangsungan agamaIslam di kemudian hari. Itulahsebabnya oleh Al-Quran dinamakan3496 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAl-Furqân (yang membedakan antarabâthil dan haqq). Kata Al-Furqân sendiri sebenarnya merupakannama lain Al-Quran sesuaidengan fungsi dan misinya, yaknisebagai pembeda antara yang haqqdan yang bâthil.Namun demikian, ada baiknyadi sini disinggung arti kata nuzûlAl-Qur’ân untukmemberikan pengertianyangmemadai berkaitandengan peristiwaatau kejadiantersebut.Dalam Al-Quranterdapat tiga katayang menjelaskanturunnya Al-Quran—ketiganyamerupakan derivasi atau kata turunandari akar kata yang sama,yakni na-za-la. Ketiga kata tersebutadalah inzâl, dari akar kata anzala,nuzûl dari akar kata nazala, dantanzîl dari akar kata nazzala.Al-Quran diturunkan pada malam-malamganjil dalam sepuluhhari terakhir bulan Ramadlan.Malam-malam tersebut dinamakanlaylat al-qadr atau malam kepastian.Proses turunnya Al-Quran disebutinzâl, yakni diturunkannya Al-Quran ke lawh al-mahfûzh dalamwujud prototip kitab suci—prosesyang serupa juga dialami olehkitab-kitab suci lain sebelumnya.Selanjutnya, Al-Quran diturunkankepada Nabi Muhammad Saw.,prosesnya disebut nuzûl—membutuhkanwaktu 23 tahun.Adapun surat-surat yang adadalam Al-Quran selanjutnya diklasifikasikanke dalam dua kelompok.Yang pertama kelompokMakkiyah, atau periode Makkah.Kelompok ini ditandai dengan ciriciriayatnyaSikap-sikap mengabaikan danmelanggar hukum serta aturanadalah tiranisme (thughyân) yangdalam berbagai kisah dalam Al-Qurân digambarkan sebagai permusuhankepada Allah.yang pendekdan isinya memfokuskanpadapenanaman nilai-nilaikeimanan.Yang keduaadalah kelompokMadaniyah,artinya diturunkanpada periode Madinah. Madînahdalam bahasa Arab mengandungpengertian kota yangteratur, karena telah memilikiperadaban. Adapun surat-suratMadaniyah bercirikan menyorotimasalah-masalah sosial kemasyarakatan.Ayat-ayat ini turun setelahNabi Muhammad Saw. hijrah ataumelakukan migrasi dari kotaMakkah ke kota Madinah, kemudianbersama-sama kaum Musliminmulai membangun sebuah tatanansosial yang sama sekali baru—berbeda dengan tatanan yang adadi kota Makkah.Sementara itu, kata tanzîl mengandungpengertian proses pembumianAl-Quran ke dalam realitasEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3497


DEMOCRACY PROJECTkehidupan. Di sini, fungsi danperan Al-Quran adalah merespons,menjawab, dan memberikan berbagaisolusi atau pemecahan atasberbagai persoalan sosial yangdihadapi oleh umat Islam.Contohnya, ada seseorang yangbertanya kepada Nabi MuhammadSaw. tentang bulan sabit, al-ahillah,seperti dalam ayat Al-Quran disebutkan,Mereka bertanya kepadamutentang bulan-bulan baru (sabit—NM).Katakanlah, “Itu hanyatanda-tanda waktu untuk manusiadan untuk musim haji …,” (Q., 2:189). Contoh lain, mereka bertanyakepada Nabi Muhammad Saw.tentang harta rampasan (al-anfâl).Juga ada yang bertanya tentangkisah seseorang yang bernamaZulkarnain dan masih banyak lagi.TUKANG SIHIRTukang sihir takkan jaya, kemana pun dia pergi, begitu difirmankanAllah dalam Al-Quran.Firman itu dalam rangkaian penuturanmengenai pengalamanNabi Musa dan Harun menghadapiraja zhâlim Fir‘aun dan para pengikutnya.Dalam show down antaradua kekuatan yang bertentanganitu terjadi peristiwa yang sempatmembuat hati Nabi Musa kecut.Yaitu peristiwa ketika para ahli sihirpendukung mereka, kemudian sertamerta terkhayalkan padanya (NabiMusa) seolah-olah bergerak sepertiular karena sihir mereka. MakaAllah pun berfirman kepadanya,“Janganlah takut (wahai Musa),sesungguhnya engkau yang lebihunggul. Lemparkanlah (tongkat)yang ada di tangan kananmu itu,maka (tongkat) itu akan segeramenelan semua apa yang merekaperbuat; sebenarnya semua apa yangmereka perbuat itu hanyalah tipudayatukang sihir. Dan tipu-dayatukang sihir itu takkan jaya, kemana pun dia pergi” (Q., 20: 68-69).Sekarang apa yang disebut sihir?Sihir ialah perbuatan seseorangyang melalui suatu kekuatan sugestiatau tipu-dayanya mampu memperdayaorang lain sehingga padaorang lain itu tampak seolah-olahada sesuatu atau terjadi sesuatu halyang sebenarnya tidak ada dantidak terjadi. Karena intinya adalahsugesti (yang tidak ada realitasnya)dan tipu daya, maka sihir, sebagaimanadifirmankan Allah terkutipdi atas, adalah khayal ataubayangan semata, tanpa kenyataanyang hakiki. Dengan perkataanlain, sihir adalah suatu bentukkepalsuan.Namun, apa yang dilakukanMusa bukanlah sihir, melainkanmukjizat Tuhan. Sebab ketikatongkat Musa berubah menjadi ulardan menelan tongkat-tongkat dan3498 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtali-tali tukang sihir pendukungFir‘aun, hal itu terjadi secara nyata,bukan khayal. Karena itu paratukang sihir Fir‘aun menjadi sangatterkejut dan takut, kemudianberbalik melawan Fir‘aun danberiman kepada Tuhan sepertidiajarkan Nabi Musa dan Harun(Q., 20: 70).Oleh karena itu inti sihir adalahkhayal dan kepalsuan, maka dengansendirinya ahli sihir tidak akanmemperoleh kemenangan sejati (alfalâh)dalam hidup ini, apalagidalam hidup di akhirat kelak.Berbagai bukti nyata menunjanghal itu. Salah satunya yang palingmudah didapatkan ialah tidak adamasalah manusia yang berukuranbesar dan serius (tidak sekadarbersifat hiburan atau main-main)yang diselesaikan dengan menggunakansihir. Dalam mencaripemecahan masalah-masalah manusia,Allah, Tuhan Maha Pencipta,mengajarkan agar kita memerhatikanSunnatullâh, yaitu hukumhukumketetapan-Nya, baik yangberlaku pada sejarah manusia maupunalam semesta (lihat Q., 35: 43dan Q., 3: 190). Kemudian sekaligustentang benar dan salah,serta tentang baik dan buruk.Memerhatikan Sunnatullâh adalahusaha memahaminya, dan menghasilkanilmu pengetahuan yangharus kita pedomani dalam tindakan.Itulah ilmu amaliah dan amalilmiah. Dan itulah jalan yang benardalam mencari pemecahan masalahmasalahkita, baik individu maupunmasyarakat, bukan tipu-daya dankhayal ahli sihir. Sihir memang ada,seperti halnya khayal juga memangada. Tetapi sihir dan khayal tidakakan menghasilkan sesuatu yanghakiki, juga tidak akan mampu menawarkansubstansi apa-apa. Selaintakkan jaya, sihir dapat membawabencana bagi yang mempraktikkannya.TUNJUKILAH KAMIJALAN YANG LURUSSebagai manusia, kita semuamemiliki kelemahan. Al-Quranmenyebutkan bahwa kita diciptakansebagai makhluk yang mempunyaikelemahan. ... manusiadiciptakan dalam kodrat yang lemah(Q., 4: 28). Dengan kelemahan itukita terancam untuk mengalamikegelapan hati, sehingga hati kitatidak lagi nurani, tetapi zhulmânî,menjadi gelap. Yaitu hati yangtidak lagi bisa membedakan baikdan buruk, benar dan salah. Inilahyang disebut sebagai kebangkrutanruhani atau kebangkrutan spiritual,yang obatnya tidak lain adalahbertobat dengan tulus.Maka, dalam shalat, bacaan yangpaling penting ialah Al-Fâtihah. Didalamnya, kita harus memperhatikanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3499


DEMOCRACY PROJECTbetul doa kita untuk mendapatkanpetunjuk dari Allah, ihdinâ alshirâthal-mustaqîm (Tunjukilahkami jalan yang lurus) (Q., 1: 6).Dengan kita masih memohon petunjukkepada Allah tentang jalanyang lurus, itu artinya kita tidakmengetahuinya. Oleh karena itu,kalau kita memohon kepada Allahjalan yang lurus, tetapi pada waktuyang sama kita merasa sudah tahu,Allah tidak akan menjawab doakita. Maka, penting sekali ketikakita mengucapkan ihdinâ al-shirâthal-mustaqîm, kita mengosongkanbatin kita (takhallî) dari perasaansudah tahu. Kita betul-betul belumtahu. Kita menghadap Tuhan denganhati yang kosong; memohonkepada Allah untuk diisi denganjalan mereka yang telah mendapatkankebahagiaan dari-Nya,bukan jalan mereka yang kenamurka, yang tingkah lakunya tidakdiridlai, bukan pula jalan merekayang sesat, yaitu mereka yangmerasa berbuat baik tetapi sebetulnyajahat. Itulah yang kita âmînkanbersama secara khusyuk. Makadalam shalat, sebetulnya kita berusahaagar hati kita diterangkankembali oleh Allah; dibuat terangkembali, agar tidak dibiarkanberlarut-larut dalam kegelapan.Sebelumnya kita membaca, iyyâkana‘budu wa iyyâka nasta‘în (Engkauyang kami sembah, dan kepada-Mukami memohon pertolongan) (Q., 1:5). Ini adalah ungkapan yang sangatmendalam dari seorang yang ikhlas,bahwa dia beribadat hanya kepadaAllah Swt., bukan untuk yang lain.Murni ikhlas artinya murni untukAllah Swt. Itu adalah unsur yangsangat penting dari takwa.Tetapi kalau kita masih menyebut“kami menyembah”, artinyadi situ terselip pengakuan diribahwa diri kita berbuat sesuatu.Artinya, seolah-olah kita masihsempat memberikan kredit pengakuankemampuan pada diri sendiri.Maka sekalipun lafal iyyâkana‘budu sudah merupakan ungkapankeikhlasan, namun masih bisadipertinggi dengan mengucapkaniyyâka nasta‘în: hanya kepada Tuhankami mohon pertolongan, termasukpertolongan untuk berbuat baik.Dengan kalimat iyyâka na‘buduseolah-olah kita mengatakan, “Akumasih mampu berbuat baik yaTuhan.” Dan itu suatu keikhlasanyang sangat tinggi. Tetapi ada keikhlasanyang lebih tinggi lagi, yaituungkapan, “Hanya kepada Engkauya Tuhan aku memohon pertolongan.Aku tidak mampu ya Tuhanberbuat baik, kecuali kalau Engkaumenolong.” Di sinilah kaitannyadengan ungkapan lain yang sudahmenjadi ungkapan kita sehari-hari,yaitu lâ hawla wa lâ quwwata illâbillâh (tidak ada daya dan tidak adatenaga kecuali dengan Allah),termasuk di dalamnya daya untuk3500 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmengulurkan tangan memberikanbantuan kepada orang miskin. Kitatidak berdaya, yang menggerakkanialah Allah Swt. Maka denganiyyâka nasta‘în, kita tidak sempatmembuat diri kita telah berbuatbaik. Semuanya hanya Allah Swtyang menggerakkan. Itu adalah keikhlasanyang lebih tinggi. Hanyadengan begitu, kitaakan mencapaipengalaman yangsangat tinggi dalamhidup, yaitupengalaman ruhani,yang olehAl-Quran digambarkan,Dalam hal mereka yang berkata,“Tuhan kami adalah Allah,”dan selanjutnya mereka berpegangteguh pada kejujuran, para malaikatakan turun kepada mereka (dariwaktu ke waktu), “Janganlah khawatirdan jangan sedih! Tetapi terimalahberita gembira tentang surga yangdijanjikan kepada kamu!” (Q., 41: 30).TUNTUTAN REFORMASI DIBIDANG KEAGAMAANBerhadap-hadapannya agamadengan ilmu pengetahuan danteknologi terkadang dapat menurunkansakralitas suatu objekyang semula dianggap sakral dantabu oleh agama. Hal ini terutamaapabila suatu objek yang semuladianggap sakral dan tabu ternyatarahasianya terkuak oleh ilmu pengetahuandan teknologi. Dilihat daricara menyingkapi keadaan tersebut,pemeluk suatu agama dapat dibagimenjadi tiga kelompok besar. Pertama,sikap dogmatis yang yakinagamanya adalah mutlak benar,sedangkan ilmu pengetahuan mutlaksalah. Tepatdan tidaknyasikap ini akandibuktikanoleh show downantara agamanyaitu dan ilmupengetahuan.Kedua, sikap sebaliknya, yangmemandang bahwa agama ternyatamemang keliru, dan ilmu pengetahuanadalah benar. Sikap inimenghasilkan sekularisme, suatuideologi yang tidak mengakuikenyataan di luar dunia empirisilmiah dalam hidup ini. Gandengannyaialah ateisme (menurutpenelitian terakhir, hanya 40%kalangan ilmuwan Amerika yangpercaya kepada adanya Tuhan,suatu keadaan yang tidak berubahsejak permulaan maraknya ilmupengetahuan di negeri itu padaawal abad ini). Ketiga, sikap dengantingkat kritisme tertentu; agamamemang benar dalam ajarannyayang murni, tetapi tidak sekali jadi,selamanya atau mutlak. Sikap kritisini paling sulit dari ketiga macamBarangsiapa menghadapkan dirinyamenentang Kebenaran tentu Iaakan hancur.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3501


DEMOCRACY PROJECTsikap tersebut. Sekalipun palingsulit, sikap ketiga itu tidaklahterhindarkan bila seseorang memangyakin dengan agamanya danmelihat manfaat pada ilmu pengetahuan.Namun, memandang bahwaajaran murni suatu agamaadalah benar, tetapi belum tentupraktik atau kepercayaan nyata parapemeluknya, mengasumsikan kejelasantentang apa ajaran murniagama itu dan seberapa jauh praktikpara pemeluk telah menyimpangdaripadanya.Dengan asumsi ada kejelasansemacam itu, maka akibat logisnyaadalah perlunya usaha “pemurnian”paham keagamaan dalam masyarakatpemeluk itu sendiri berdasarkansumbernya yang autentikdan mengikuti penafsiran yangautentik pula. Kemudian, terhadappraktik-praktik dalam masyarakatpemeluk, akibat logis dari sikap ituadalah perlunya pembaruan ataureformasi. Yakni, pengubahanpositif pola-pola akidah dan amalankeagamaan masyarakat pemeluk itusehingga benar-benar mencocokiinti agama yang sah. Reformasisemakin dituntut, karena keharusanmenyatakan bahwa hidup keagamaanitu dalam konteks ruang danwaktu yang ada, dalam hal ini ialah“ruang Indonesia” dan “waktu yangmodern”.Karena itu, bagi umat Islam,dalam rangka rekonstruksi tradisiintelektualnya, tidak ada yang lebihrelevan daripada dalil lama, “kembalikepada Kitab dan Sunnah”.Agar tidak terlalu besar dalil dankurang praktik, maka perwujudandalil itu mengharuskan para pelakunyamampu mengangkat dirinya(transcend one’s self) di atas lingkungansosial, kultural, dan keagamaannya,dan membebaskandiri dari dikte lingkungan itusehingga tidak terjadi, misalnya,dalil itu hanya dilaksanakan dalambidang fiqih saja seperti yangterkesan selama ini. Banyak sekalipersoalan yang lebih prinsipildaripada masalah fiqih yang harusdikembangkan sebagai agendarekonstruksi tradisi intelektualIslam yang lebih responsif kepadatuntutan zaman, antara lain: 1)Makna dan falsafah kalimat Tauhidsebagai dasar pandangan dunia danpandangan hidup; 2) Konsep tentangkenabian dan kerasulan; 3)Konsep tentang Kitab Suci; 4)Konsep tentang garis kontinuitasdan titik temu agama-agama; 5)Makna dan falsafah MuhammadSaw. sebagai penutup para nabi danrasul; 6) Pandangan tentang alamraya; 7) Pandangan tentang hakikatmanusia; 8) Pandangan tentangkemasyarakatan dan kekuasaan(politik); 9) Hubungan organik antaraiman dan ilmu; 10) Pengetahuandan perbandingan antaraberbagai aliran dan mazhab dalam3502 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTIslam; 11) Pengetahuan dan perbandinganantara berbagai mitologidan legenda dunia; 12) Pengetahuandan penilaian kepada sejarahIslam; 13) Pemahaman dan penilaiankepada sejarah Islam; 14) Pemahamandan penilaian kepada sejarahumat manusia; 15) Sikap terhadapwarisan budaya umat manusiasejagad; dan 16) Tuntutan kontemporerhidup manusia modern.TUNTUTAN SHALATMunculnya anggapan yang memandangakhlak sebagai urusanpribadi adalah sebuah kekeliruan.Al-Quran memberi sinyalemenyang bernada mengutuk orangyang tidak melakukan kerja sosialsebagai orang-orang yang mendustakanagama, Adakah kau lihatorang yang mendustakan hari kiamat(agama—NM)? Dialah yang mengusiranak yatim (dengan kasar). Dantidak mendorong memberi makanorang miskin. Maka celakalah orangorangyang shalat (Q., 107: 1-4).Lebih jauh lagi, tampaknyalebih unik, adalah mengapa orangyang telah mendirikan shalat masihdikutuk pula? Ternyata, karena iamelupakan pesan, ajaran, danmakna yang terkandung dalamajaran shalat. Sekali lagi, yangdimaksud dengan melalaikan shalatdi sini bukanlah orang yang lalaikarena pekerjaan, lupa, tertiduratau hal lainnya karena alasan yangdemikian itu justru dimaafkan.Dengan demikian, ajaran Islambenar-benar bisa dikatakan sebagaiajaran anti-kesalehan formal. Bagaimanabisa seseorang yang sudahmenjalankan shalat masih dikutuk.Hal yang demikian itu, secarategas menggambarkan betapa ajaranIslam sangat memerhatikan danmemandang penting amalan sosial(social works), dan nilainya samadengan ibadah-ibadah yang berdimensipersonal. Seperti yangdiisyaratkan dalam Al-Quran, salahsatu bentuk tidak peduli terhadapmasalah-masalah yang berdimensikemanusiaan adalah sikap tidakmemerhatikan kehidupan anakyatim, Dialah yang mengusir anakyatim (dengan kasar). Dan tidakmendorong memberi makan orangmiskin (Q., 107: 2-3).Keyatiman, sebagaimana diilustrasikanadalah masalah yang—pada saat Al-Quran diturunkan—sangat berat. Kehidupan anakyatim, baik secara sosial maupunekonomi, pada saat itu benar-benarmembelenggu. Bahkan sampai saatini pun, keyatiman merupakankondisi yang dirasakan sangatberat.Begitu pula dengan masalahkemiskinan. Sampai sekarang punkemiskinan menjadi masalah besardan menuntut penyelesaian. Apa-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3503


DEMOCRACY PROJECTlagi sekarang ini kita sering mendengaristilah atau ungkapan “kemiskinanstruktural”.Ilustrasi lain yang menegaskanpentingnya amal sosial adalahajaran shalat. Shalat sebagai sebuahkomunikasi antara hamba denganAllah Swt. dimulai dengan takbir(mengagungkan nama Tuhan),kemudian diakhiri dengan mengucapkansalam ke kanan dan ke kiri.Salam itu ditujukan kepada manusia,bahkan kepada seluruh alam.Salâm yang mengakhiri ibadahshalat mengandung ajaran berbuatamal saleh kepada manusia danlingkungan, sesuai dengan pesanpesandalam shalat sejak takbir.Oleh karena itu, orang yang tidakmau melengkapi ibadahnya denganamal sosial, maka dengan sendirinyaamal ibadahnya akan sia-siaatau tak bermakna, sebagaimanaanalogi orang yang melakukanshalat kemudian tidak menutupshalatnya dengan mengucapkansalâm.TURKI: CONTOH KEGAGALANMODERNISASIDewasa ini Dunia Islam praktismerupakan kawasan bumi yangpaling terbelakang di antara penganutagama-agama besar. NegerinegeriIslam jauh tertinggal olehEropa Utara, Amerika Utara,Australia, dan Selandia Baru yangProtestan; oleh Eropa Selatan danAmerika Selatan yang KatolíkRomawi; oleh Eropa Timur yangKatolik Ortodoks; oleh “Israel”yang Yahudi; oleh India yangHindu; oleh Cina (“giant dragon”),Korea Selatan, Taiwan, Hongkong,dan Singapura (“little dragons”) yangBudhis-Konfusianis; oleh Jepangyang Budhis-Taois; dan olehThailand yang Budhis. Praktis tidaksatu pun agama besar di muka bumiini yang lebih rendah kemajuanilmu-pengetahuan dan teknologi(iptek)-nya daripada Islam. Denganperkataan lain, di antara semuapenganut agama besar di mukabumi ini, para pemeluk Islamadalah yang paling rendah danlemah dalam hal sains dan teknologi.Sebetulnya keadaan yang memilukanitu tidak perlu terjadi kalausaja umat Islam, seperti diharapkanoleh para pembaru pada peralihanabad yang lalu, khususnya Al-Afghanidan Abduh, mampu menangkapkembali ajaran agamanya yang lebihdinamis, sekaligus lebih autentik.Atau, dalam bahasa slogan BungKarno, mampu menangkap “apiIslam”, dan meninggalkan abunya,sebagaimana dicerminkan dalamsejarah klasiknya yang gemilangselama berabad-abad.3504 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKalau kita lihat sejarah dunia diZaman Modern ini (yaitu zamanyang sampai sekarang telah berlangsungselama dua abad, mungkinlebih tepat, “baru” dua abadsejak revolusi industri di Inggris danrevolusi sosial-politik di Prancis),kita dapati bahwa Turki Utsmaniadalah negeri bukan-Barat, sekalipunIslam, yang pertama menyadarikeharusan melaksanakan modernisasi.Tetapi karena berbagai sebabyang cukup kompleks (yang tidakmungkin dibahas di sini), Turkigagal, malahan terkejar jauh sekalioleh Jepang (dan kini oleh negaranegaraindustri baru Asia Timur).Padahal dari berbagai segi, termasuksegi geografis, historis, dankeagamaan (bangsa Timur bukanlahpenganut agama Ibrahimi ataumillat Ibrahim—Abrahamic religions,seperti bangsa-bangsa Timur TengahBarat) bangsa-bangsa Jepangdan sekitarnya itu berada di jarakyang lebih jauh dari ide-ide tentangiptek yang muncul, Eropa BaratLaut itu. Jadi ada sebuah ketidakwajarananomali geografis,historis dan religio-kultural padabangsa-bangsa Timur Jauh sepertiJepang dalam kaitannya denganmodernitas, meskipun hal ini tidaksedikit pun mengurangi kenyataanbahwa kini Timur Jauh menjadikawasan kedua paling modern saatini.Pengalaman Turki Utsmani berkenaandengan usaha modernisasinyaadalah tipikal pengalamanDunia Islam. Yaitu usaha modernisasiyang tidak mendapat dukungandari sistem budaya keagamaansetempat, disebabkan dua hal:Pertama, tindakan kaum modernis(atau modernisator) yang terlalumenghukum bahwa agama (Islam)tidak kompatibel dengan modernitas,seperti dicerminkan oleh berbagaitindakan (ad hoc) MustafaKemal. Kedua, kegagalan paraanggota komunitas keagamaan dibawah pimpinan para ulama (dalamarti para tokoh agama, rijâl aldîn)untuk melihat hubunganorganik antara sains dan imandalam Islam, disebabkan sudahsedemikian lama dan mendalamnyapara tokoh komunitas keagamaanitu merasa terasing, malah memusuhiatau sekurangnya tidak menghargai,ilmu-pengetahuan dan parailmuwan. Banyak orang yanglangsung menimpakan kesalahan inikepada Al-Ghazali yang menyerangfilsafat dan mendorong ke arahruntuhnya tradisi pemikiran kefilsafatandan ilmu-pengetahuan.Meskipun tuduhan terhadap Al-Ghazali itu jelas dapat diperdebatkan,namun memang terjadikoinsidensi historis berupa kenyataanbahwa pada abad ke-12,yaitu sekitar tampilnya Al-Ghazali,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3505


DEMOCRACY PROJECTilmu pengetahuan Islam mulaimengalir dan pindah ke Barat. Dansetelah mengguncangkan duniaBarat selama dua atau tiga abad,ilmu pengetahuan Islam akhirnyadapat mereka akomodasi dengancara antara lain memisahkan ilmudari iman (Kristen) karena memangtidak ada hubungan organik antarakeduanya. Dan pada abad ke-16ilmu pengetahuan bangsa-bangsaBarat sudah lebih unggul daripadailmu pengetahuan kaum Muslim.Dalam keadaan terus merosot danmundur, kaum Muslim sudahtidak mungkin lagi mengejar danmenandingi bangsa-bangsa Barat,apalagi mengunggulinya, dan kemudianterjadilah kolonisasi Baratatas dunia Islam.Pengalaman Turki Utsmani,kemudian Republik Turki, adalahjuga tipikal pengalaman DuniaIslam pada umumnya, dari segibahwa adopsi iptek Barat terjadiatas dasar pertimbangan praktispragmatis.Dalam wujudnya yangkonkret, dunia Islam menghendakiteknologi Barat tanpa etos ilmiahnya,sekadar memenuhi kebutuhannyata yang bersifat jangka pendekseperti kepentingan pembangunanmiliter dan, akhir-akhir ini, industrimereka. Karena itu adopsiteknologi modern oleh Dunia Islammasih bersifat ad hoc dan piecemeal(sepotong-sepotong), sehinggasebenarnya kaum Muslim tidaklebih dari sekadar sebagai pihakyang berada pada ujung garisdinamika iptek itu semua–sebagaikonsumen, bahkan sebagai pemakaiakhir (end user) produk-produknya.Tentu tidak ada salahnya menjadikonsumen dan end user. Namun jikahal itu tidak disertai dengan etospandangan hidup yang lebih mendukungsikap-sikap produktif, makakaum Muslim akan “ditakdirkan”sebagai umat yang bergantungkepada umat yang lain. Jadi semuatesis, keyakinan, dan klaim bahwa“Islam adalah paling unggul dantidak akan diungguli oleh yanglain” akan menjadi dalil kosong danmuspra belaka.3506 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3507


DEMOCRACY PROJECT3508 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTUUCAPAN MENGAKHIRIKHUTBAHKhutbah-khutbah Jumat biasanya—mungkin90 persen lebih—diakhiri dengan kutipan “innallâhaya’muru bi al-‘adli wa al-ihsân”(Sesungguhnya Allah memerintahkanmenegakkan keadilan dan kebaikanhati [ihsân], Q., 16: 90); artinyaAllah tidak hanya memerintahkankeadilan, tetapi juga kebaikan hati.Termasuk di dalam ihsân adalahkemungkinan memaafkan. Karenaitu, Al-Quran memuji orang-orangyang beriman; “Wa idzâ mâghadlibû hum yaghfirûn” (apabilamarah mereka memberi maaf [Q.,42: 37]); atau, “Wa al-kâzhimînaal-ghayzha wa al-‘âfîna ‘an al-nâs”(Dan orang-orang yang menahanamarahnya dan memaafkan kesalahanorang [Q., 3: 134]). Semuaitu adalah pujian dalam Al-Quran.Nabi sendiri pun dipuji Al-Qurankarena memiliki sifat semacam itu.Mengapa ada kebiasaan mengakhirikhutbah dengan cara itu? Inisebetulnya adalah kebiasaan sejakabad ke-2 H sedang Nabi sendiritidak mengakhiri khutbahnya denganucapan tersebut. Itu merupakanhasil dekrit dari seorangkhalifah, yaitu ‘Umar ibn ‘Abd Al-‘Aziz (biasanya disebut sebagai‘Umar kedua, karena wataknyamirip sekali dengan ‘Umar pertama,‘Umar ibn Khaththab, orang yangsangat saleh dan adil). Waktu itu,ia prihatin karena khutbah telahmenjadi ajang provokasi politik,sehingga biasanya khutbah diakhiridengan saling melaknat lawanlawanpolitik. Bani Umayyah,misalnya, khutbahnya selalu diakhiridengan kutukan kepada parapengikut ‘Ali, sebaliknya para pengikut‘Ali juga begitu. Nah, kemudian‘Umar ibn ‘Abd Al-‘Azizmendekritkan untuk mengakhirikebiasaan tersebut. Menurutnya,lebih baik kita ingatkan jamaahbahwa selain diperintahkan untukadil kita juga diperintah untukberlaku ihsân.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3507


DEMOCRACY PROJECTUKHUWAH ISLAMIAH IUkhuwah Islamiah (UkhûwahIslâmîyah) merupakan istilah yangsudah diterima di tengah masyarakat,yaitu suatu persaudaraanberdasarkan iman, meskipun istilahnyayang lebih tepat adalahukhuwah imaniah. Di dalam Al-Quran persaudaraan memang dikaitkanlangsung dengan iman. SuratAl-Hujurât dimulai dengan semacamkonstatasi bahwa umat Islampasti akan berpecah belah. Dalamkeadaan berpecah belah itu, pastinanti mereka akan saling menyerangdan berusaha menghancurkan satusama lain. Memang secara historishal itu sudah terbukti.Dalam surat Al-Hujurât itu,tersebutlah ajaran normatif tentangbagaimana seharusnya menyelesaikankonflik. Dan kalau ada duagolongan orang beriman bertengkar,damaikanlah mereka. Tetapi bilasalah satu dari keduanya berlakuzalim terhadap yang lain, makaperangilah golongan yang berlakuzalim, sampai mereka kembali kepadaperintah Allah. Bila merekasudah kembali, damaikanlah keduanyadengan adil, dan berlakulahadil. Allah mencintai orang yangberlaku adil (Q., 49: 9).Setelah proses pendamaian,sebetulnya ada petunjuk teknisyang sangat praktis tentang bagaimanamemelihara ukhuwah yangpada saat-saat sekarang ini relevanuntuk kita renungkan. Hai orangorangberiman! Janganlah ada suatugolongan memperolok golongan yanglain; boleh jadi yang satu (yangdiperolok) lebih baik daripada yanglain (yang diperolok). Juga janganada perempuan yang menertawakanperempuan lain; boleh jadi yangseorang (yang diperolok) lebih baikdaripada yang lain (yang diperolok).Janganlah kamu saling mencela danmemberi nama ejekan. Sungguhjahat nama yang buruk itu setelahkamu beriman. Barang siapa tidakbertobat, orang itulah yang zalim(Q., 49: 11).Sebetulnya Al-Quran mengajarkankita agar tidak terlalu cepatmemvonis orang kalau kebetulan iaberbeda. Kita harus memberinyahikmah keraguan, yaitu dengansuatu pertanyaan dalam hati, “Oh,dia berbeda dengan saya, tapijangan-jangan dia yang benar.” Ituyang diajarkan Al-Quran. Sebaliknya,memastikan diri sendiri benardan orang lain salah dalam Al-Quran disebut sebagai indikasikemusyrikan, karena berarti memutlakkanpendapat sendiri. ...janganlah termasuk golongan orangorangmusyrik. Mereka yang memecah-belahagamanya menjadibeberapa golongan, dan masingmasingpihak membanggakan apayang ada pada mereka (Q., 30: 31-32).3508 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMereka menjadi kelompok yangmenganggap diri paling benar.Mereka menjadi kelompok yangsektarian. Indikasi sektarianismeialah kalau suatu kelompok dikalangan Islam tidak mau sembahyangdi belakang kelompokyang lain, karena beranggapanorang lain semuanya sesat, sehinggadia berpikir bagaimana mungkinorang yang mendapat petunjukharus shalat di belakang orang yangsesat. Mereka yang memecah-belahagama mereka dan menjadi kelompok-kelompoksedikit pun kamutidak termasuk mereka; persoalanmereka kembali kepada Allah. Dialahyang kemudian memberitahukankepada mereka, apa yang merekaperbuat (Q., 6: 159).Janganlah kita—ibarat pepatahmelayu—menepuk air di dulangtepercik muka sendiri: bahwa menghinasesama kaum Muslim berartimenghina diri sendiri.UKHUWAH ISLAMIAH IISesungguhnya, di antara sikapsikappengertian toleransi, sebagaimanasecara benar seringdikemukakan oleb para mubaligdan juru dakwah, tersimpul dalamungkapan ukhuwah Islamiah.Maka, dalam situasi banyaknyapengertian tentang persaudaraanIslam itu, seharusnya kita kembalikepada sumber asalnya sejalandengan semangat reformasi dengantema pemurnian, yaitu Al-Quran.Ajaran tentang ukhuwah Islamiahitu yang paling jelas dan teruraidapat kita baca dalam Q., 49: 10-14, berikut ini:Sesungguhnya kaum beriman itusemuanya bersaudara, maka damaikanlahantara dua saudaramu (yangberselisih). Dan bertakwalah kepadaAllah, semoga kamu semua dirahmati-Nya.Wahai sekalian orangberiman! Janganlah suatu kaummenghina kaum yang lain, kalaukalaumereka (yang dihina) itu lebihbaik daripada mereka (yang menghina).Begitu pula, janganlah parawanita (menghina) para wanita(yang lain), kalau-kalau mereka(yang dihina) itu lebih baik daripadamereka (yang menghina). Dan janganlahkamu saling mencela diri(sesama)-mu, dan jangan pula salingmemanggil sesamamu dengan panggilan-panggilanyang tidak baik.Seburuk-buruk nama ialah (namayang mengandung) kejahatan setelahadanya iman. Barangsiapa tidakbertobat, maka mereka itulah orangorangzalim (jahat). Wahai sekalianorang beriman! Jauhilah olehmubanyak prasangka, karena sesungguhnyasebagian prasangka itu dosa(jahat). Jangan pula kamu salingmemata-matai (saling mencari kesalahansesamamu), dan janganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3509


DEMOCRACY PROJECTsaling mengumpat sebagian darikamu terhadap sebagian yang lain.“Apakah ada seseorang di antarakamu yang suka memakan dagingsaudaranya dalam keadaan mati,sehingga kamu menjadi benci kepadanya?”Dan bertakwalah kepadaAllah, sesungguhnya Allah itu MahaPemberi tobatdan MahaPengasih. Wahaisekalian umatmanusia! SesungguhnyaKami ciptakankamu sekaliandari pria danwanita, dan Kamijadikankamu sekalianberbagai bangsa dan suku, ialah agarkamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnyayang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah kamuyang paling bertakwa. SesungguhnyaAllah itu Mahatahu dan Mahateliti.”Begitulah ajaran dasar tentangpersaudaraan Islam, lengkap denganpetunjuk praktis pelaksanaannyayang dikaitkan dengan kemajemukanumat, kemudian diteruskandengan persaudaraankemanusiaan.UKURAN KEBAIKANDari mana ukuran kebaikan itu?Pertama-tama dari modal primordialyang diberikan Allah kepadakita, yaitu hati nurani. Hatiini disebut nurani—berasal darikata nûrânî, artinya bersifat cahaya—karenamerupakan modalpertama dariAllah untuk menerangisikap kita.Banyak hadisyang menggambarkanbahwakalau kita ingintahu mana yangbaik dan benar,kita harusbertanya kepada hati nurani. Nabibersabda, “Mintalah fatwa daridirimu, mintalah fatwa dari hatimuwahai Wabishah (Ibn Ma’bad Al-Aswadi). (Nabi mengulanginya) tigakali. Kebaikan adalah sesuatu yangmembuat jiwa tenang dan membuathati tenang. Dosa adalah sesuatuyang (terasa) tidak karuan dalamjiwa dan (terasa) bimbang dalamdada.” (HR Ahmad)Ukuran kebaikan yang keduaadalah agama. Karena itu, agamadisebut juga hati nurani yangditurunkan oleh Allah atau fitrahyang diturunkan oleh Allah kepadamanusia (al-fithrah al-munazzalah).Kalau hati nurani dalam diri kita3510 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmerupakan fitrah (kecenderungansuci) yang ada secara alami dalamdiri kita, maka agama adalah fitrahyang diturunkan Allah Swt. kepadaumat manusia untuk memperkuatfitrah alami itu.Ukuran kebenaran yang ketigaialah mu‘âhadat al-‘uqûd, yaituperjanjian-perjanjian antarsesamamanusia. Manusia mempunyai sisikeburukan dan kebaikan, sehinggakumpulan pikiran manusia besarsekali kemungkinannya menujukepada kebaikan. Allah selaluberpesan agar kita senantiasa menghormatiperjanjian atau kontrak(‘uqûd) di antara kita. Maka, undang-undangyang betul-betulabsah harus kita hormati. Kalau kitasudah sepakat lampu merah adalahberhenti, kita harus menghormatinya.Ini adalah ketaatan yangsebenarnya sederhana, tetapi darisegi agama hal itu merupakanketaatan kepada Allah. Allah berfirman,Hai orang yang beriman!Penuhilah janji. Binatang ternakdihalalkan bagimu, kecuali yangakan disebutkan: Dengan tidakmenghalalkan berburu sementarakamu dalam hurum. Perintah Allahsesuai dengan kehendak-Nya (Q., 5:1).Dengan ayat ini, jelaslah bahwaumat Islam adalah umat yangdididik untuk taat kepada aturan.Maka, Islam disebut sebagai dîn,yaitu sistem ketundukan atau kepatuhan.Sedangkan masyarakatnyadisebut madînah, artinya suatutempat di mana kehidupan ituteratur, karena orang-orangnyatunduk dan patuh kepada aturan.ULAMA AL-SÛ’Al-Ghazali berbicara tentangbencana yang bisa menimpa ilmupengetahuan dan para ulama, jugatentang alamat-alamat yang membedakanantara ulama dunia danulama akhirat. Kita sering mendengaristilah ulama al-sû’, ulamayang jahat. Ini hanya suatu istilah.Jangan membayangkan ulama yangsuka menipu dan menindas. Yangdimaksud ulama al-sû’ ialah ulamayang tidak lagi dapat menjaga jarakdengan pemerintah. Kenapa? karenaasumsinya ulama itu harus selalumenampilkan dirinya sebagai sumberkekuasaan moral, bukan politik.Karena itu, kalau ulama tidak lagibisa menjaga jarak dengan pemerintah,sebutlah ulama istana,misalnya, disebut oleh Al-Ghazalisebagai ulama al-sû’.Ada seorang kiai yang banyakmenulis dengan huruf Arab tetapidalam bahasa Jawa, yaitu Kiai SolehDarat. Dia juga berpandangan samabahwa salah satu ciri ulama al-sû’adalah tidak bisa menjaga jarakdengan penguasa. Namun, ulamajuga berdosa kalau tidak mauEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3511


DEMOCRACY PROJECTdatang ketika dipanggil oleh pemerintah,karena kita tahu bahwa,dalam doktrin kaum Sunni, pemerintahjuga harus ditaati. Kita wajibtaat kepada pemerintah, asalkanperintahnya benar. Tidak peduliapakah terdiri dari orang-orangjahat atau tidak, asalkan perintahnyabenar, pemerintahan itu harusditaati. Karena itu, kalau dipanggilpemerintah untuk dimintai nasihat,ulama wajib datang. Hanya saja,kalau ulama itu sendiri berinisiatifdatang kepada pemerintah, itudilarang. Itu akan menjadikan diasebagai ulama al-sû’.ULAMA-SARJANADAN SARJANA-ULAMADari segi kepemimpinan, orangMasyumi sebetulnya berasal darikalangan priayi yang “dicangkokkan”kepada suatu susunan masyarakatyang berakar santri, sepertiokulasi dalam pohon buah-buahan.Ketika okulasi itu belum begitumantap dan kemudian dari segipolitik beberapa kali terjadi salahlangkah, maka mereka dapat dipatahkandengan mudah sekali olehBung Karno.Namun, ada warisan dari mereka,yaitu Kabinet Natsir padatahun 1950, yang oleh Bung Karnoditunjuk menjadi perdana menteri,sebagai ucapan terima kasih, karenadia melakukan usul resolusi integrasi.Di situ ada dua menteri,yaitu Wahid Hasyim (bapaknyaGus Dur) sebagai menteri agama,dan Bahder Djohan sebagai menteriP dan K. Natsir membuat suatuperjanjian antara dua menteri ini,bahwa sekolah-sekolah umum dibawah P dan K, harus diberi pelajaranagama, dan sekolah-sekolahagama di bawah Departemen Agamaharus diberi pelajaran umum.Sistem pendidikan di Indonesiayang mula-mula “dualistik-paralel”seperti “rel kereta api” yang tidakmungkin bertemu itu, ujungujungnyadibelokkan oleh KabinetNatsir melalui dua menteri ini untuksatu saat ketemu atau terjadikonvergensi. Gejala konvergensinyaitu sendiri sudah terlihat sekarangsekarangini. Misalnya, dari madrasahbanyak sekali yang tampil,sama dengan mereka yang mempunyaipendidikan umum. Daripendidikan umum, banyak yangtampil sama dengan mereka yangmempunyai pendidikan agama,misalnya menjadi mubalig. Ujungnyaadalah apa yang sekarangmuncul dalam wujud ICMI (IkatanCendekiawan Muslim se-Indonesia).Kalau Kabinet Natsir tahun1950 dimulai sebagai patokan,maka secara kasar itu dapat dianggapsebagai masa permulaan3512 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpara santri masuk sekolah umum,kesempatan yang tidak diberikankepada mereka di zaman Belanda.Ini bisa dihitung dengan mudah;tahun 1956 mereka tamat SR danmasuk SMP; tahun 1959 tamatSMP masuk SMA; tahun 1962tamat SMA dan masuk universitas,sehingga awal tahun 1960-anuniversitas seluruh Indonesia penuhdengan anak kaum santri danumumnya mereka menjadi anggotaHMI.Pertengahan tahun 1960-an,mahasiswa ini mulai menjadi sarjanamuda (BA) yang waktu itugengsinya masih sangat tinggi,tidak seperti sekarang. Tahun 1970-an mereka menjadi sarjana lengkap(S1), yaitu dr., Ir., Drs., SH, dansebagainya. Waktu itu dampaknyabelum terasa karena masing-masingmasih sibuk dengan urusan dirisendiri, tetapi ketika tahun 1980-an sudah selesai, mereka mulaimelihat ke luar: yang mula-mulaorientasinya ke dalam mengurusdiri sendiri, sekarang mulai mengurusmasyarakat. Di mana-manalalu terjadi gejala Islam, itulah yangbiasa disebut “Kebangkitan Islam”.Jika di tahun 1960-an dan 1970-an orang shalat di kantor merupakanrisiko politik, sekarang terbaliksama sekali, itu berkat mereka.ÛLÛ AL-ALBÂBGambaran Al-Quran tentang ûlûal-albâb benar-benar bersesuaiandengan pengertian modern tentangkaum cendekiawan. Dalam gambaranitu, juga sudah tersimpulkantugas dan peranan kaum cendekiawanMuslim, yaitu bertanggungjawab untuk menyampaikan danmengembangkan makna yang lebihhakiki dalam kehidupan keagamaanatau religiusitas masyarakat, agartidak berhenti kepada segi-segiformal dan simbolik semata. Itusebabnya, kaum cendekiawan jugadigambarkan sebagai “orang-orangberilmu” atau ulama (al-‘ulamâ’).Dalam Kitab Suci, praktis “ulama”hanya disebut dua kali. Pertama,untuk menunjuk kepada parasarjana keagamaan di kalangankaum Yahudi yang mengetahuiajaran-ajaran Kitab Suci (‘ulamâ’banî Isrâ’il [Q., 26:127]). Kedua,dalam rangka pujian kepada merekasebagai golongan yang benar-benarbertakwa kepada Allah, melaluikemampuannya memahami berbagaigejala alam, sejak dari “hujanyang diturunkan Allah dari ketinggian”(meteorologi), “buahbuahanyang berwarna-warni”(flora), “bahan-bahan dalam susunangeologis gunung-gunung yangjuga berwarna-warni” (minerologi),“aneka ragam manusia” (antro-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3513


DEMOCRACY PROJECTpologi, humaniora serta ilmu-ilmusosial), dan “aneka ragam binatang,baik liar maupun peliharaan”(fauna) (lihat Q., 35: 27-28). Dengankata lain, menurut pengertianAl-Quran, kaum cendekiawan atauulama ialah mereka yang sanggupdengan baik memahami seluruhgejala alam di sekitarnya (sepertikemampuan Adam mengenali “nama-nama”)sebagai bekal menjalankantugas kekhalifahan, lalumampu menangkap pesan-pesanNabi di balik gejala-gejala alamsekitar itu sebagai ayat-ayat atausumber-sumber ajaran, dan menyampaikannyakepada masyarakat.Dari uraian di atas, jelaslahbahwa kaum cendekiawan menanggungbeban yang berat dalammasyarakat, yaitu tanggung jawabmenjaga moralitas dan etika sosialmelalui kesanggupan mereka menangkapmakna-makna intrinsik dibalik amalan-amalan proforma,dengan menarik pelajaran darilingkungan hidupnya, baik sosialmaupun alam. Kaum cendekiawanadalah pengemban amanat ilmupengetahuandan hikmah dariAllah, yang tanggung jawab menunaikanamanat itu dilukiskandalam Kitab Suci dalam bentuksebuah pertanyaan retorik, Katakanlah(hai Muhammad), “Apakahsama antara mereka yang berilmudan mereka yang tidak berilmu?”Hanya kaum cendekiawan (ûlû alalbâb)sajalah yang mampu melakukanrefleksi-refleksi (Q., 39: 9).Sudah barang tentu, selain berkewajibanmenyampaikan seruanseruankebenaran hakiki, kaumcendekiawan juga harus mengamalkanilmunya sendiri. Justruamanat keilmuan menghendakipertama-tama ilmu itu, sebab Allahmengutuk mereka yang berbicaranamun tidak berbuat (Q., 61: 3).Bahkan untuk memberi penegasankepada apa yang dimaksudkanfirman itu, sebuah syair (Arab)mengatakan bahwa ilmuwan yangtidak bekerja sesuai dengan ilmunyaakan mendapatkan azab sebelumkaum musyrik! Sebuah syair yangbermakna mengutuk orang yangmencegah suatu perangai buruk,namun ia sendiri melaksanakannya.Dengan kata lain, seorang cendekiawandiharapkan menunaikanamanat ilmu pengetahuannya denganmengamalkannya secara konsistendan konsekuen (istiqâmah).Hanya dengan begitu ia dapat diharapmampu dengan baik danpenuh otoritas, kewenangan, danwibawa untuk melaksanakan tugaskewajiban selaku “ahli waris paranabi”, sebagai “kekuatan moral”dalam masyarakat. Itulah kaitancendekiawan dan religiusitas masyarakat.3514 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTULUL ALBAB DAN CENDEKIAWANAdalah ulul albab (Arab: ûlû alalbâb)yang dilukiskan dalam Al-Quran sebagai golongan yang berhakuntuk mendapat kabar gembira(kebahagiaan). Karena dengan keimanankepada Allah dan sikapkembali kepada-Nya, mereka mampumembebaskandiri dari belenggukezalimantirani (thâghût),dan bersikapterbuka dengankesediaanmendengarkan“perkataan” (alqawl,yakni pendapat, pandangan,ajaran, ajakan, dan lain-lain). Lalu,al-qawl itu dipahami secara kritissehingga dapat diketahui manayang terbaik dari semua itu untukdiikuti dengan tulus. Al-Quranmelukiskan mereka sebagai orangorangyang mendapat petunjuk dariAllah (Q., 39: 17-18).Gambaran Al-Quran tentang ûlûal-albâb itu benar-benar bersesuaiandengan pengertian modern tentangkaum cendekiawan. Dan dalamgambaran itu juga sudah tersimpulkantugas dan peranan kaum cendekiawanMuslim, yaitu bertanggungjawab untuk menyampaikan danmengembangkan makna yang lebihhakiki dalam kehidupan keagamaanatau religiusitas masyarakat, agarKarena rahmat dari Allah jugalahmaka engkau bersikap lemahlembut terhadap mereka. Sekiranyaengkau kasar dan berhatitegar, niscaya mereka menjauhikamu ....(Q., 3: 159)tidak berhenti hanya kepada segisegiformal dan simbolik semata.Kaum cendekiawan juga digambarkansebagai “orang-orangyang berilmu” atau ulama (al-‘ulamâ’). Dalam Kitab Suci, perkataan“ulama” hanya disebut dua kali.Pertama, untuk menunjuk kepadapara sarjana keagamaan di kalangankaum Yahudiyang mengetahuiajaranajarankitab suci(‘ulamâ’ BanîIsrâ’îl—Q., 26:127). Kedua, dalamrangka pujiankepada merekasebagai golongan yang benarbenarbertakwa kepada Allah,melalui kemampuannya memahamiberbagai gejala alam, sejak dari“hujan yang diturunkan Allah dariketinggian” (meteorologi), “buahbuahanyang berwarna-warni”(flora), “bahan-bahan dalam susunangeologis gunung-gunung yangjuga berwarna-warni” (minerologi),“aneka ragam manusia” (antropologi,humaniora serta ilmu-ilmusosial), dan “aneka ragam binatang,baik liar maupun peliharaan”(fauna) (Q., 35: 27-28).Dengan kata lain, menurut pengertianAl-Quran, kaum cendekiawanatau ulama ialah mereka yangsanggup dengan baik memahamiseluruh gejala alam di sekitarnyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3515


DEMOCRACY PROJECT(seperti kemampuan Adam mengenali“nama-nama” sebagai bekalmenjalankan tugas kekhalifahan).Lalu mampu menangkap pesanIlahi di balik gejala-gejala alam sekitaritu sebagai ayat-ayat atausumber-sumber ajaran, dan menyampaikannyakepada masyarakat.‘UMAR DAN PATRIAKYERUSALEMSetelah membebaskan Yerusalemdan membuat suatu perjanjian (disebutPerjanjian Aelia) denganPatriak, ‘Umar mengatakan keinginannyauntuk shalat syukurkepada Allah atas dibebaskannyaYerusalem. Patriak mempersilakansupaya ‘Umar sembahyang di gerejanya,karena perjanjian tadi diadakandi gereja Kiamat yang orangInggris menyebutnya sebagai GerejaMakam Suci. Tetapi ‘Umar menolak.Lalu dia keluar dan pergi ketangga agak jauh dari gereja dan disanalah dia shalat sendiri.Setelah selesai, dia mengatakankepada Patriak, “Hai Patriak, tahukahAnda mengapa saya tidak mausembahyang di gereja?” “Ya, mengapa?”jawab Patriak. “Kita inimasih dalam suasana perang, kalaurakyat saya tahu bahwa saya habissembahyang di gereja Anda, merekaakan mengira gereja ini sudah menjadimasjid. Anda akan kehilangangereja. Karena itu, saya sembahyangdi sana.”Kemudian ‘Umar menengokkepada tentaranya, “Hai tentaraku,bila tempat bersejarah ini diperingatidengan pendirian masjid,saya pesan, masjid itu tidak bolehbesar dan tidak boleh ada shalatJumat, tidak boleh ada azan, karenaada gereja, dan bangunannya tidakboleh lebih tinggi daripada gerejaitu.” Itulah wasiat ‘Umar.Kemudian ‘Umar bertanya kepadaPatriak, “Di mana bekas masjidNabi Sulaiman, karena Nabikami dulu pernah berjalan di sinidan bertemu dengan semua nabidan dalam shalat beliau menjadiimam.” Mendengar itu, Patriak merasangeri dan ketakutan. Dia memperkirakan‘Umar akan marah melihattempat itu sudah menjaditempat sampah. Maka oleh Patriakditunjukkan tempat-tempat yangbagus. ‘Umar menolak, “Bukanini.” Akhirnya, terpaksa ditunjukkandi Bukit Moria, yang harusdicapai dengan merangkak untuksampai atas.‘Umar pun masuk kompleksmasjid itu dan dilihatnya di atas batusuci sampah menggunung yangdilemparkan orang-orang Nasranisebagai penghinaan kepada orangYahudi. Maka ‘Umar pun sangatmarah kepada Patriak dan memerintahkannyauntuk memulai pembersihan.3516 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSetelah bersih, ‘Umar mengatakankepada salah satu sahabatnya,Ka‘ab Ibn Akhbar, “Di mana kitasembahyang?” Ka‘ab menunjuktempat di sebelah utara batu suciyang baru dibersihkan. ‘Umar punmarah karena seolah-olah Ka‘ab(yang memang bekas orang Yahudi)menginginkan agar shalat masihmenghadap shakhrah sekaligus keMakkah. ‘Umar pun memilih tempatsebelah selatannya. Sembahyangmenghadap Makkah dengan membelakangitempat suci orang Yahuditadi. (Yang disebut shakhrah itunotabene adalah kiblatnya NabiMuhammad Saw. sebelum pindahke Makkah.)Tempat itulah yang sekarang didirikanmasjid yang kita sebutMasjid Aqsha. Masjid itu berdiri1.000 tahun yang lalu, seumurdengan Borobudur. Sedangkanshakhrah juga diperingati dengansebuah monumen yang disebutQubbat Al-Shakhrah, yaitu monumenIslam yang paling awal, yangmasih berdiri sampai sekarang danpaling indah.Inilah semua yang diperlihatkanAllah Swt. kepada Nabi. Maka sebetulnyadengan Isra-Mikraj, Nabinapak tilas, dan itu langsung disebutkandalam Al-Quran. Begitulahmaksud dari surat Al-Isrâ’ yangjuga disebut surat Bani Isra’il.‘UMAR DAN YERUSALEMSetelah ‘Umar selesai membuatperjanjian dengan Patriak Sofronius,yang dibuat di Gereja Kanîsat al-Qiyâmah, ‘Umar hendak melakukanshalat syukur atas pembebasan kotaYerusalem. Oleh Patriak, ‘Umardipersilakan melakukan shalat digerejanya, tapi ‘Umar menolak, lalubeliau shalat di anak tangga di luargereja. Setelah selesai shalat, Umarmengatakan begini: “Tahukah Andamengapa saya tidak mau sembahyangdi gerejamu?” Patriak itu menjawab,“Tidak tahu.” Lalu ‘Umarmenjelaskan: “Kita ini masih dalamsuasana perang. Kalau saya sampaimelakukan shalat di gerejamu, makatentara saya akan mengira gerejaini sudah menjadi masjid. Karenaitu, kamu akan kehilangan gereja.”Dan memang berkat itulah gerejaitu sampai sekarang masih tetapbertahan. Lalu ‘Umar bilang kepadatentaranya, “Saya tahu tempat sayasembahyang (di samping gereja) ininanti akan diperingati denganmendirikan sebuah masjid. Karenaitu, saya pesan, bila masjid itudibangun, tidak boleh besar, tidakboleh ada shalat jamaah, tidakboleh lebih tinggi daripada gerejadi sebelahnya, dan tidak boleh adaazan karena suaranya dikhawatirkanmengganggu gereja tersebut.”Nah, kalau kita ke Yerusalemsekarang ini, kita akan menyaksikanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3517


DEMOCRACY PROJECTMasjid ‘Umar yang letaknya didepan Gereja Holy Sepulcher. Tidakseperti yang diwasiatkan oleh‘Umar, sekarang justru Masjid‘Umar itu cukup besar, ada shalatjamaah, bahkan menaranya lebihtinggi daripada gereja yang ada disebelahnya. Nah, ternyata masjidbesar itu adalahbikinan Turki,bukan Masjid‘Umar. Masjid‘Umar yang asli,yang sesuai denganpesannya,justru selamaratusan tahundisembunyikan. Baru tiga tahunyang lalu (dari 1996) masjid ituditemukan dalam keadaan ditimbunitanah dan kerikil. Masjiditulah yang sesuai dengan wasiat‘Umar ibn Al-Khaththab, yangterletak persis di depan Holy Sepulcher.Jadi masjid besar yangsekarang ada itu bukan Masjid‘Umar karena tidak sesuai denganwasiatnya.Di sini ada kesalahpahaman. Yaituada orang mengira bahwa Masjid‘Umar di Yerusalem itu adalahQubbat Al-Shakhrah. Padahal bukan.Ada juga yang mengira Masjid‘Umar itu di sebelah selatannya,yaitu yang biasa disebut MasjidAqsha. Itu juga salah. Jadi, Masjid‘Umar itu adalah yang letaknya didepan gereja, yang bentuknya kecil.Setelah selesai membuat perjanjiandan melakukan shalat syukur,‘Umar menanyakan kepada Patriak:“Hai Patriak, Nabi saya (maksudnyaNabi Muhammad Saw.) dulu berceritatentang tempat ini. Sekarangtolong tunjukkan kepada saya dimana tempat Masjid Sulaiman(HaykâlSulaymân,SolomonTemple) itu?”Patriak itutakut karena‘Umar pastiakan marah,sebab masjidyang dimaksud oleh Nabi HaykâlSulaymân itu telah menjadi tempatpembuangan sampah. Patriak itumenunjukkan tempat yang bagusbagus,tapi ‘Umar menolak. Kata‘Umar, “Bukan ini!” Akhirnya terpaksaditunjukkan yang sebenarnya,yaitu tempat yang penuhdengan tumpukan sampah.‘ Umarpun marah kepada Patriak. Kata‘Umar, “Kamu tahu bahwa initempat suci. Sebagai pemimpinagama, kamu semestinya tidakbersikap semacam ini. Sekarang,marilah kita bersihkan, dan kamuyang harus memulai.” ‘Umar punmasuk ke kompleks masjid itu dandi atasnya didapati tumpukansampah yang menggunung yangdilempar ke situ oleh orang-orangKristen sebagai penghinaan kepadaSeorang yang “percaya” (mukmin)tentu akan memiliki orientasi dan sikaphidup yang bersifat strategis ataumemandang jauh ke depan. Sebaliknya,orang yang tidak percaya (kafir)hanya memiliki sikap hidup yangbersifat jangka pendek ....3518 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTorang Yahudi. Lalu Patriak itudisuruh mengambil kotoran-kotoranyang menumpuk di atasnya,termasuk kotoran manusia. Patriaktersebut ditemani oleh seseorangyang kemudian membacakan sebuahramalan dalam Bibel tentangakan datangnya seseorang yang akanmenguasai Yerusalem sampai harikiamat. Orang itu mengatakan,“Inilah—maksudnya ‘Umar Ibn Al-Khaththab—yang dijanjikan olehBibel. Dan sekarang betul-betulsudah terjadi, bahwa Yerusalemjatuh kepada kaum Gentile.” Gentileitu bahasa Yunani, yang artinyabukan orang Yahudi, asing, dansedikit agak rendah.Nah, setelah sampah itu diangkatdan lokasi itu bersih, terlihatlahbatu besar yang dulumenjadi the Holy of Holies. Makaberkatalah ‘Umar, “Inilah yangdigambarkan kepadaku oleh Nabi.Sekarang kita sudah kuasai.” Lalu‘Umar bertanya kepada Ka’ab, sekarangdi mana kita sembahyang?Lalu Ka’ab menunjuk tempat sebelahutara dari batu besar tadi, maksudnyasupaya sembahyang itumenghadap batu besar itu (Shakhrah)sekaligus menghadap keKa‘bah (Makkah). ‘Umar marahsekali, katanya: “Kamu masih sajabawa-bawa Yahudimu.” Kemudian‘Umar pergi ke sebelah selatan dariShakhrah itu. Di sinilah didirikanmasjid darurat tempat ‘Umar bersembahyang.Dan di tempat inipula kemudian didirikan MasjidAqsha oleh Al-Walid Ibn ‘Abd Al-Malik. Masjid itulah yang sampaisekarang dikenal oleh umat Islamsebagai Masjid Aqshâ yang dibangunpada abad ketujuh sampaidelapan Masehi.Di muka bumi ini salah satubangunan yang paling indah ialahQublat Al-Shakhrah (The Dome ofthe Rock). Orang Indonesia seringmenyamakan kata Shakhrah itudengan shahrâ’, yang artinya sahara(padang pasir). Padahal shakhrah ituartinya batu besar, yang dipercayaoleh umat Islam sebagai tempatberpijaknya Nabi untuk Mi’raj. Dibatu besar itulah kemudian dibangunsebuah kubah yang sangatindah oleh ‘Abd Al-Malik IbnMarwan, yang kemudian disebutQubbat Al-Shakhrah yang sekarangmenjadi masjid (buat) perempuan.Sedangkan masjid untuk jamaahprianya adalah Masjid Aqsha.Kembali pada percakapan antara‘Umar dengan Patriak. Umar waktuitu bilang pada Patriak bahwatempat ini adalah tempat suci tigaagama: Yahudi, Kristen, dan Islam.Karena itu, orang-orang Yahudiharus boleh tinggal di sini. Hal iniditegaskan oleh ‘Umar, sebab sejakzaman Titus dan penguasa-penguasaRomawi Kristen, orangYahudi tidak boleh lagi tinggal diPalestina. Maka mereka pun me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3519


DEMOCRACY PROJECTngembara ke seluruh muka bumitanpa tanah air. Itulah kemudianyang disebut diaspora. Itu pulalahyang disebutkan dalam Al-Quran:Mereka selalu ditimpa oleh kenaifandi mana pun mereka tinggal,kecuali mereka yang memeliharahubungan dengan Allah dan hubungandengan sesama manusia (Q.,3: 112).Nah, sekarang kalau dipikir-pikirkesulitan orang-orang Isra’il terhadaporang Islam itu ibarat “air susudibalas air tuba”. Orang-orang Isra’ilmenzalimi orang Islam yang dulumenolong mereka. Sebab, ‘Umarlahdulu yang membolehkan orangorangYahudi itu tinggal di Yerusalem.Pada waktu ‘Umar membiarkanorang-orang Yahudi tinggaldi Yerusalem, Patriak Kristen itusebenarnya nggak setuju. Akhirnyaterjadi kompromi dengan dibuatkaveling-kaveling. Patriak itu mengatakan,“Baiklah, orang-orang Yahudiboleh tinggal di Yerusalem, tapitidak boleh campur tangan denganKristen.” Setelah itu, ‘Umarmengkaveling-kaveling. Kavelingnyapenguasa biasanya lebih besar. Jadiorang Islam waktu itu, karena penguasa,kavelingnya paling besar,yaitu di pusat kota, yang sekarangberdiri Masjid Aqsha. Orang Kristensendiri dapat dua kaveling, karenauntuk dua kelompok yang tidakbisa dipersatukan, yaitu kavling KristenOrtodoks Yunani dengan Armenia.Kemudian orang Yahudi dapatsatu kaveling. Kaveling dalambahasa Arab disebut al-hayy, yangdalam bahasa Inggrisnya disebutquarter. Jadi kalau kita ke Yerusalem,di sana ada Jewish Quarter, ArmenianQuarter, Greek Quarter. Tapi tidakada quarter Islam, sebab orangIslam memiliki bagian yang palingbesar.Jadi orang Yahudi itu bisa kembalike Yerusalem karena kebaikanorang Islam, yaitu Khalifah ‘UmarIbn Al-Khaththab. Sebelum itu,ratusan tahun mereka tidak pedulidengan tanah air mereka, karenamereka memang tidak berdaya dantidak bisa berbuat apa-apa. Yangmereka bisa lihat hanyalah temboksebelah barat yang kita menyebutnyadengan Tembok Buraq. DisebutTembok Buraq karena adacerita bahwa Nabi waktu melakukanIsrâ’-Mi‘râj menambatkan kendaraannyadi tembok tersebut.Orang-orang Yahudi menyebuttembok tersebut Wailing Wall(Tembok Ratap), karena merekasetiap kali melihat tembok itumeratapi nasibnya yang ngenes,menyedihkan. Tembok Ratap itulahtempat ibadat orang-orangYahudi. Mereka beribadat di sanasambil menangis dan melakukansemacam rukuknya orang Islamdalam shalat. Kemudian mereka3520 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmengirimkan surat kepada Tuhan.Suratnya kecil dan digulung, kemudiandimasukkan ke sela-selatembok itu. Nah, itulah suratuntuk Tuhan. Ternyata orang Islampun ketularan orang Yahudi, yaitumengirim surat kepada orang mati,seperti ke kuburan Imam Al-Syafi‘idi Mesir yang setiap hari terimaribuan surat.Jadi, yang menyelamatkanYerusalem adalah orang Islam.Orang Yahudi hanya beberapa ratustahun saja menguasai Yerusalem.Selama ini orang Islam dan ditangan orang Islamlah Yerusalembenar-benar memperoleh keagungannya.‘UMAR DIPUJI DAN DIKRITIKSalah satu tindakan ‘Umar yangsepintas lalu tampak bertentanganatau tidak sejalan dengan artiharfiah Kitab Suci dan percontohanNabi ialah kebijaksanaannya, ketikamenjabat sebagai khalifah kedua,untuk tidak membagi-bagikantanah-tanah pertanian di Syria danIrak yang baru dibebaskan kepadatentara Muslim bersangkutan,tetapi justru kepada para petanikecil setempat, sekalipun merekaini bukan (belum) Muslim. Kebijaksanaan‘Umar itu menimbulkanprotes keras dari kalangan parasahabat. Dipelopori oleh Bilal,seorang muazin Rasul yang sangatdisayangi, banyak para sahabatmenuduh ‘Umar telah menyimpangdari Al-Kitab dan Al-Sunnah.Menurut para pengkritik ‘Umar ini,Al-Kitab, seperti tersebutkan dalamsurat Al-Anfâl/8, mengajarkanbahwa harta rampasan perang,termasuk tanah, harus dibagi-bagimenurut cara tertentu, sebagiannyauntuk para tentara yang berperang.Lagi pula Nabi sendiri pernahmembagi-bagi tanah pertanianrampasan serupa itu kepada tentara,yaitu tanah-tanah pertanianKhaibar setelah dibebaskan darikekuasaan orang-orang Yahudi yangmemusuhi Nabi dan kaum Muslimin.Sejarah mencatat bahwakemelut perbedaan pandangan itumembuat suasana Madinah selamatiga hari menjadi sangat tegang.‘Umar terutama gusar sekali olehkritik-kritik yang dipelopori Bilal,sehingga ia pernah mengucapkandoa: “Ya Tuhan, bebaskan aku dariBilal dan kawan-kawannya.” Memang,akhirnya ‘Umar memperolehkemantapan diri berkenaan dengankebijaksanaannya itu, yaitu setelahia dalam musyawarah mendapatdukungan para pembesar sahabat,dan setelah ia mengemukakan interpretasinyasendiri yang meyakinkantentang keseluruhan semangatajaran Kitab Suci dan kebijaksanaanNabi.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3521


DEMOCRACY PROJECTKarena ide-ide kreatifnya, ‘Umardiakui, baik oleh para sarjana Muslimsendiri maupun kalangan bukanMuslim, bahwa ia adalah orangkedua sesudah Nabi MuhammadSaw. yang paling menentukanjalannya sejarah Islam. Tetapi jugakarena semangatinovatifnya itu,‘Umar tidak terhindardari penilaiannegatifdan tuduhan sebagaitelah menyimpangdariagama yang benar.SekurangkurangnyaIbnTaimiyah, seorangpembaharu pemikiran Islamdari Syria pada abad VIII H/XIV Myang bersemangat dan sangat kritis,telah mencatat berbagai kesalahan‘Umar. Sedangkan kaum Syi‘ah,yang diketahui mempunyai kecenderungananti-‘Umar secara berlebihan,menuduh khalifah keduaitu tidak saja telah melakukan berbagaibid‘ah, tetapi bahkan ia telahberbangga dengan penyelewenganpenyelewenganyang diperbuatnya.Namun, patutlah diingatkanbahwa penilaian-penilaian negatifkepada gagasan dan tindakan ‘Umarserupa itu terjadi hanyalah sesudah‘Umar sendiri telah lama tiada. Halini terutama berkenaan dengantuduhan-tuduhan kaum Syi‘ah (adayang berteori bahwa perasaan anti-‘Umar yang berlebihan dari golonganpara pengikut ‘Ali Ibn AbiThalib itu, yakni kaum Syi‘ah,telah tercampur dengan unsur luarIslam, semacam Persianisme atauIranisme yang muncul ke permukaanoleh dorongangerakanSyu‘ûbîyah—semacamnasionalisme—pujanggaPersia,Firdausi. Inimengingat bahwadi bawah kekhalifahanUmaritulah Persia dibebaskanolehtentara Islam Arab, dan mengingatbahwa mayoritas golongan Syi‘ahadalah orang-orang Persia atauIran—wallâhu a‘lam).Terlepas dari penilaian kurangbaik kelompok tertentu terhadap‘Umar, khalifah kedua ini oleh umatIslam Ahl al-Sunnah (golonganSunni) disepakati sebagai pemimpinkaum beriman yang palingberhasil. Boleh dikata, dari sudutpeninjauan yang menyeluruh, masa‘Umar adalah masa keemasan sejarahIslam. Maka tidak mengherankankiranya bahwa pada zamanmutakhir ini, bila aspiran reformasikeagamaan, sosial, dan politik Islamharus mencari model klasik bagiwawasannya, ia akan dengan ber-3522 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsemangat dan penuh simpati menyebutmasa ‘Umar. Golonganpemikir Islam modernis misalnya,sangat mengagumi ‘Umar tidak sajakarena ia meneladani bagaimanamenangkap semangat Islam secaramenyeluruh, tetapi juga karena iaberhasil menciptakan masyarakatyang menurut jargon-jargon moderntentunya akan dinamakandemokratis dan sosialistis.‘UMAR MELARANGMENIKAHI AHL AL-KITÂB‘Umar Ibn Al-Khaththab ketikamenjabat sebagai komandan kaumberiman (Amîr Al-Mu’minîn) itutidak membenarkan seorang tokohsahabat Nabi kawin dengan Ahl Al-Kitâb (Yahudi atau Kristen), padahalAl-Quran jelas membolehkannya.Penyebutan tentang dibolehkannyalelaki Muslim kawin dengan wanitaKristen atau Yahudi dalam Al-Quran ada dalam rangkaian denganpenyebutan tentang dihalalkannyamakanan kaum Ahl Al-Kitâb itubagi kaum beriman, sebagaimanamakanan kaum beriman halal bagimereka:“Mereka bertanya kepada engkau(Nabi) tentang apa yang dihalalkannyauntuk mereka.” Jawablah, “Dihalalkannyabagi kaum apa sajayang baik; juga (dihalalkan bagikamu binatang yang ditangkap) olehbinatang-binatang berburu yangkamu latih dengan kamu biasakanmenangkap binatang buruan dankamu ajari binatang-binatang itudengan sesuatu (keterampilan) yangdiajarkan Allah kepada kamu;karena itu makanlah apa yangditangkap oleh binatang berburu ituuntuk kamu, dan sebutlah namaAllah atasnya, serta bertakwalahkepada Allah, sesungguhnya AllahMahacepat dalam perhitungan.”Pada hari ini dihalalkan pada kamuperkara yang baik-baik. Makananmereka yang mendapatkan Kitab Suci(Ahl Al-Kitâb) adalah halal bagikamu, dan makanan kamu halalbagi mereka. Dan (halal, yakni dibenarkankawin, bagi kamu) parawanita merdeka dari kalanganwanita beriman, juga wanita merdekadari kalangan mereka yangmendapat Kitab Suci sebelum kamu,jika kamu beri mereka mahar-maharmereka, dan kamu nikahi mereka(secara sah), tanpa kamu menjadikanmereka objek seksual semata (zina),dan tanpa kamu memperlakukanmereka sebagai gundik. Barangsiapamenolak untuk beriman, makasungguh sia-sialah amal perbuatannya,dan ia di akhirat akan tergolongorang-orang yang merugi (Q., 5: 4-5).‘Umar, seperti dalam beberapakasus lain, tidak berpegang kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3523


DEMOCRACY PROJECTmakna lahiriah bunyi lafal firmanitu. Suatu ketika ‘Umar menerimasurat dari Hudzaifah Ibn Al-Yamman, yang isinya menceritakanbahwa ia telah kawin dengan seorangwanita Yahudi di Kota Al-Mada’in. Ketika Hudzaifah memintapendapat, maka Umar, dalam suratjawabannya memberi peringatankeras, antara lain dengan mengatakan:“Kuharap engkau tidak akanmelepas surat ini sampai dia (wanitaYahudi) itu engkau lepaskan.Sebab aku khawatir kaum Muslimakan mengikuti jejakmu, lalu merekamengutamakan para wanitaAhl Al-Dzimmah (Ahl Al-Kitâb yangdilindungi) karena kecantikan mereka.Hal ini sudah cukup sebagaibencana bagi para wanita kaumMuslim.”Menurut jalur penuturan lain,‘Umar menegaskan bahwa kaumlelaki Muslim kawin dengan wanitaAhl Al-Kitâb tidaklah terlarang atauharam. Ia hanya mengkhawatirkantelantarnya wanita Muslimah. Disebabkanoleh meluasnya daerahkekuasaan politik kekhalifahanIslam, dan banyaknya bangsabangsanon-Muslim yang menjadirakyat kekhalifahan itu, makakesempatan nikah dengan wanitaKristen dan Yahudi juga menjaditerbuka lebar. Apabila kelak, setelahPersia dibebaskan (di zaman ‘Umarsendiri) dan Lembah Indus olehMuhamad Ibn Qasim (di zamanAl-Walid Ibn Al-Malik), konseptentang Ahl Al-Kitâb diperluasmeliputi kaum Majusi dan Hindu-Buddha. Karena itu, banyak ahlifiqih yang berpandangan bahwakonsep Ahl Al-Kitâb tidak terbatashanya kepada kaum Yahudi atauKristen saja, tetapi dapat diperluasjuga kepada kaum Majusi atauZoroaster (sudah sejak Umar), dankepada kaum Hindu, Buddha,Konfusianis, Taois, Shinthois dll.Sebab, seperti dikatakan oleh AbdulHamid Hakim, seorang tokohterkemuka pembaruan Islam diSumatera Barat, asal-usul agamaagamaAsia itu pun adalah pahamKetuhanan Yang Maha Esa atautauhid, dan agama-agama itu mempunyaikitab suci.Maka apa yang dikhawatirkankhalifah sungguh-sungguh dapatmenjadi kenyataan, yaitu telantarnyakaum Muslimah sendiri jikakaum Muslim lelaki diizinkandengan bebas menikah denganwanita Ahl Al-Kitâb. Sebab waktuitu kaum Muslim itu hanya terbataskepada minoritas kecil para penguasapolitik dan militer danhampir terdiri hanya dari bangsaArab saja, dan belum banyak kalangandari bangsa lain yang memelukIslam, sekalipun berada dinegara Islam. Meskipun ternyatalarangan (sementara) ‘Umar itulambat laun ditinggalkan (danbangsa Arab umumnya melakukan3524 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTintegrasi total dengan penduduk dimana mereka hidup sehingga leburdengan bangsa setempat), namunkebijakan khalifah kedua itu menjadipreseden dalam yurisprudensiIslam tentang kemungkinan dilakukannyakebijakan khusus sesuaidengan tuntutan ruang dan waktu.Jadi ada timbangan sisa historis danhumanis dalam menetapkan suatuhukum.‘UMAR MENGEBIRI AZAN?Orang Syi‘ah pernah menuduh‘Umar menghapuskan satu bagiandari azan yang bunyinya hayya ‘alâkhayri al-‘amal (marilah kita menujusebaik-baik amal), yang diletakkansetelah hayya ‘alâ al-shalâh,hayya ‘alâ al-falâh. Orang Syi‘ahmenuduh itu dihapus oleh ‘Umar,karena kalau itu diteriakkan dariatas menara, maka orang lupabahwa jihad juga sangat penting.Dikhawatirkan bahwa nanti oranghanya mementingkan shalat, danlupa jihad. Periode ‘Umar adalahperiode ekspansi ke mana-mana.‘UMAR,SAHABAT PALING KREATIFDiriwayatkan dalam sebuahhadis yang terkenal bahwa NabiMuhammad Saw., menjelang wafatnyapada tahun 11 H atau 632 M,telah wanti-wanti kepada kaumMuslimin, jika mereka tidak hendaktersesat, untuk berpegang hanyakepada Al-Kitab dan Al-Sunnahsaja. Yang dimaksud dengan Al-Kitab ialah kitab suci Al-Quran,sedangkan Al-Sunnah (tradisi) ialahkeseluruhan perilaku Nabi semasahidupnya sebagai Utusan Tuhanyang dipandang sebagai contohpelaksanaan Al-Kitab tersebut.Di antara para sahabat Nabitampaknya tidak ada yang lebihbergairah kepada Al-Quran danlebih teguh berpegang kepadanyaseperti ‘Umar Ibn Al-Khaththab,yang oleh Nabi semasa hidupnyapernah disebut sebagai seorangyang paling mungkin menjadiUtusan Tuhan seandainya Nabisendiri bukanlah Rasul Allah pungkasan.Bagi ‘Umar, kebesaranMuhammad bukanlah semata-matakarena kepribadiannya, tetapilebih-lebih karena kenyataan bahwaMuhammad telah ditunjuk olehTuhan untuk menerima wahyu-Nya. Karena caranya memandangNabi demikian itu, sejarah merekambahwa ‘Umar adalah seorang sahabatNabi, yang sekalipun sangathormat kepadanya, namun tidaksegan-segan mengajukan keberatankepada gagasan atau tindakan Nabijika dirasa olehnya bahwa Nabi berpikiratau bertindak atas kemauansendiri, bukan atas petunjuk lang-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3525


DEMOCRACY PROJECTsung Tuhan. Dalam ilmu tafsirdiketahui tentang adanya beberapaayat suci yang turun tidak untukmendukung gagasan tertentu Nabi,melainkan gagasan ‘Umar. ‘Umarsendiri adalah bekas salah seorangmusuh Nabi yang“Ya Allah, Pemilik Kekuasaan!Kauberi kekuasaan kepada yangEngkau kehendaki dan Kaucabutkekuasaan dari siapa saja yangEngkau kehendaki. Engkau memberikemuliaan kepada siapa yangEngkau kehendaki ....”(Q., 3: 26)paling keras, danmenjadi Muslimhanya gara-garasuatu kali mendengarayat-ayatsuci dibaca olehadik perempuannyayang telahlebih dahulumenjadi Muslimah.Dan dalam hidup selanjutnya,‘Umar dikenal sebagai sahabat Nabidan pemimpin kaum Musliminyang sangat dekat dengan kalanganAl-Qurrâ’ dan Al-Huffâzh (para ahlibaca dan penghafal Al-Quran).Karena perhatiannya yang mendalamkepada Al-Quran dan kemurniannya,‘Umar tercatat palingkeras mencegah kaum Musliminmenulis sesuatu, termasuk hadis,selain dari Kitab Suci itu.Tampaknya juga di antara parasahabat itu tidak ada yang berpikiranbegitu kreatif seperti ‘Umar.Kreativitas itu memberi kesan kuatsekali bahwa ‘Umar, sekalipunberiman teguh, tidaklah dogmatis.‘Umar adalah seorang beriman yangintelektual, yang dengan intelektualitasnyaitu berani mengemukakanide-ide dan melaksanakantindakan-tindakan inovatif yangsebelumnya tidak dicontohkan olehNabi, bahkan yang kadang-kadangsepintas lalu tampak seperti tidaksejalan, kalau tidak malah bertentangan,denganpengertianharfiah Al-Kitab dan Al-Sunnah. Contohide inovatif‘Umar yangtanpa presedendi zaman Nabiialah yang bersangkutandengankitab suci sendiri. ‘Umarmengusulkan kepada Abu Bakar,pada waktu yang akhir ini menjabatsebagai khalifah pertama, untukmembukukan Al-Quran yang padawaktu itu masih berupa catatancatatandan hafalan pribadi yangbanyak tersebar pada banyak parasahabat Nabi, menjadi sebuahmushaf atau buku terjilid. MulamulaAbu Bakar menolak ide semacamitu, persis karena tidakpernah dicontohkan oleh Nabisendiri semasa hidupnya. Tetapiatas desakan ‘Umar yang sangatkuat, disertai alasan-alasan yangtepat, dan setelah dimusyawarahkandengan sahabat-sahabat yang lain,usul ‘Umar itu diterima dan dilaksanakan.Zaid Ibn Tsabit, seorangsahabat yang terkenal keahli-3526 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTannya dalam tulis-baca, dan disebabkanoleh kedekatannya kepadaNabi dalam hal pencatatan wahyusetiap kali turun, ditunjuk untukmemimpin panitia pembukuan Al-Quran itu, dan berhasillah olehnyadibuat satu naskah pertama kitabsuci Islam.Zaid itu pula yang kelak oleh‘Utsman Ibn Affan, sebagai khalifahketiga, ditunjuk kembali memimpinpembuatan beberapa naskah Al-Kitab dengan berpegang kepadanaskah peninggalan masa Abu Bakartersebut, untuk disebar di kota-kotaterpenting dunia Islam saat itu.Karena kebijaksanaan ‘Utsman yangdengan tegas memerintahkan kaumMuslimin untuk memusnahkannaskah-naskah pribadi kitab suciyang ada, dan selanjutnya agarhanya mencontoh naskah-naskahresmi tersebut, umat Islam beruntungmemiliki kesatuan dankeutuhan Kitab Suci, yang kemurniaannyadipelihara dengantingkat kesungguhan yang luarbiasa sampai saat ini.Tidak diragukan lagi bahwakeutuhan Al-Quran merupakanwarisan intelektual Islam yangterpenting dan paling berharga.Sekalipun mushaf yang ada sekarangsecara istilah disebut sebagai“Mushaf menurut penulisan‘Utsman” (Al-Mushâf ‘alâ al-rasmAl-‘Utsmânî), tetapi gagasan pembukuannyatimbul mula-mula daripikiran inovatif ‘Umar Ibn Al-Khaththab.UMAT ISLAMDAN KEMERDEKAANPartisipasi warga Indonesia yangbersemangat keislaman dalam perjuanganuntuk pertahanannyasangat menentukan, sehingga parapendiri Republik ini secara arifbijaksana mengenangnya denganmendirikan masjid-monumen Syuhada(Pahlawan) dan Istiqlal (kemerdekaan).Dengan jelas keduamonumen itu melambangkan pengakuantentang adanya Keindonesiaandan Keislaman, sertaantara kemerdekaan dengan peranbesar warga negara yang bersemangatKeislaman. Hal itu akantetap demikian tanpa bisa diubahlagi, meskipun mungkin peranwarga negara dengan semangatKeislaman itu dalam fase-fase yanglebih memerlukan keahlian teknisdan pengelolaan (manajerial) sangatdi bawah proporsi. Tetapi jika kitamengetahi bahwa kurangnya peranmereka di bidang ini ialah karenarendahnya atau malah tidak adanyapendidikan (modern, yakniBelanda) kepada mereka dibandingkandengan warga lain yang lebih“beruntung”, maka sesungguhnyaadalah suatu ironi jika kita justrutidak menunjukkan sikap penuhEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3527


DEMOCRACY PROJECThormat kepada mereka. Sebab tidakadanya pendidikan modernBelanda kepada mereka adalahjustru akibat patriotisme merekayang berkobar-kobar, yang membuatmereka selalu menempuh jalantidak kenal kompromi terhadapBelanda, termasuk tidak kenalkompromi dalam bidang pendidikandan budaya pada umumnya.Dan keadaan itu menjadi lebihparah lagi karena pemerintah kolonialjustru bersikap diskriminatifterhadap mereka, yang secara sengitmengingkari hak-hak mereka, termasukdan terutama hak untukmemperoleh pendidikan yang wajar.Warga negara yang bersemangatKeislaman itu sedikit tertolong untukjangka waktu tertentu denganbergabungnya sejumlah kecil wargayang berpendidikan Belanda—karena mereka datang dari keluargadengan latar belakang sosio-kulturalyang diuntungkan dan disenangi(favourable) dalam sistem masyarakatkolonial Hindia Belanda.Tetapi karena bagaimanapunjuga proses itu kurang wajar, makasecara tidak tertolong hal itu menimbulkanproblem legitimasikepemimpinan intern lembagayang menghimpun warga bersemangatKeislaman itu, denganakibat rongrongan atas pertumbuhandan pengembangan kemampuannya.Dan karena ketidakwajaranitu diibaratkan sistem pembudidayaantanaman melalui okulasi,maka justru setelah pohon itubesar kemungkinan patah batangdan tumbang semakin besar, danmemang begitulah yang terjadidengan keprihatinan semua pihak.Tetapi, betapapun, karena sifat danfungsi warga yang bersemangatKeislaman itu sebagai tulang punggungdan inti (core) sistem kemasyarakatan(societal system) Indonesia,maka lambat ataupun cepat merekaakan mewujudkan peran itu disemua bidang kehidupan, sambiluntuk sementara ini dan mungkinselamanya akan tetap berfungsisebagai reservoir patriotisme yangsewaktu-waktu maju ke depanmemenuhi panggilan tanah air. Halini berkali-kali telah terbukti (yangterakhir ialah panggilan tanah airuntuk menghancurkan kaum komunis,yang kemudian menghantarkanbangsa ini memasukiOrde Baru). Dengan partisipasipenuh dalam pendidikan moderndan dalam semua segi kehidupannasional lainnya, para warga yangbersemangat Keislaman itu sekarangsedang mengumpulkan pengetahuan,kemampuan, dan pengalamanteknis yang amat diperlukanbagi terlaksananya peran pada tingkatyang lebih tinggi dan menentukandi masa datang.Halangan psikologi-politik wargabersemangat Keislaman untuk ikutserta sepenuhnya dalam pendidikan3528 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmodern mulai sangat menipis barusejak tahun 1950 berkat kesepakatanantara Menteri Agama, A.Wahid Hasyim, dengan MenteriPendidikan dan Kebudayaan,Bahder Djohan (dalam KabinetNatsir dan Masyumi) untuk mengadakanmata pelajaran umum disekolah-sekolah agama dan matapelajaran agama di sekolah-sekolahumum. Kesepakatan kedua menteriitu telah terbukti menjadi titik tolakproses dan perjalanan kedua sistempendidikan Indonesia (“madrasah”dan “sekolah”) menuju ke arah titiktemu atau konvergensi. Dan titiktemu serta konvergensi itu saat-saatsekarang sudah mulai dengan jelasmenunjukkan wujud konkretnyaseperti, misalnya, sangat meningkatnyakegairahan pada Keislaman dilembaga-lembaga pendidikanumum dan tidak lagi terasa asingnyailmu pengetahuan modern dilembaga-lembaga pendidikan Keislaman.Jika kecenderungan iniberlanjut terus dengan baik, makatidak mustahil Indonesia akanmemiliki sistem pendidikan tunggalyang lebih efektif akibat terjadinyakonvergensi total kedua sistempendidikan tersebut. Dan ituberarti bahwa sesungguhnya harihariini kita sedang menyaksikanberlangsungnya proses pertumbuhanbangsa kita—melalui segi tertentusistem pendidikan kita yangbersangkutan dengan rasa keabsahan—menujupada fase baru perkembangannasionalnya denganidentitas kultural yang lebih sejatidan menyiapkan pangkal tolak yangkukuh untuk “lepas landas” (meminjamungkapan atau jargonpolitik paling umum dewasa ini).UMAT ISLAM HARUS ADILDAN SEIMBANGAl-Quran surat Al-Syûrâ/42: 38-43 menggambarkan bagaimanaumat Islam harus bertindak seimbangdan adil di muka bumi.Renungan atas ayat ini juga bisamemberikan kearifan tindakan bagikita dalam memecahkan masalahmasalahsosial yang dihadapi umatIslam, dalam kaitan dengan kerumitanhubungan antaragamayang sedang kita hadapi. Kita kutipterlebih dahulu terjemah ayat Al-Qurannya: Dan mereka yang memenuhiseruan Tuhan dan mendirikanshalat, dan persoalan merekadimusyawarahkan antara sesamamereka, dan mereka infakkan sebagianrezeki yang Kami berikankepada mereka. Dan bila ada perbuatansewenang-wenang menimpamereka, mereka membela diri. Balasanatas suatu kejahatan, adalahkejahatan yang setimpal. Tetapibarang siapa dapat memberi maafdan menciptakan perdamaian, makabalasannya dari Allah. Sungguh, IaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3529


DEMOCRACY PROJECTtak menyukai orang yang berbuatzalim. Tetapi sungguh barang siapamembela diri setelah dianiaya, takada alasan menyalahkan mereka.Kesalahan hanyalah pada merekayang menganiaya manusia, danmelanggar batas di bumi tanpa sebab.Bagi mereka itulah, azab yang pedih.Tetapi sungguh, barang siapa mausabar dan memberi maaf, sungguhitulah sikap yang terbaik (Q., al-Syûrâ/42:38-43).Mari kita merenungkannya:Ayat ini dimulai dengan perkataanmereka yang memenuhi seruanTuhan, mendirikan shalat, danmemusyawarahkan atas apa sajamasalah yang dihadapi. Musyawarahdalam ayat ini mendapatkanperhatian utama, sebagai prinsipkehidupan sosial-politik yang benar,mulai dari rumah tangga ataukeluarga, kehidupan bermasyarakat,hingga hubungan kenegaraan.Musyawarah pun menjadi katakunci surat tersebut (Sûrah Al-Syûrâ, surat mengenai musyawarah).Prinsip musyawarah inijuga yang telah dipraktikkan secarasangat ekspresif oleh Nabi Saw.,sehingga dapat menjadi model bagikaum Muslim untuk mengertikehidupan modern mengenai demokrasi,sesuai dengan asas partisipatif-egaliter.Tetapi, jika musyawarah tidakbisa dicapai, dan kaum Muslim—hak-hak pribadi maupun kolektifnya—merasadiinjak-injak, makakaum Muslim diperbolehkan bertahandan membalas demi membelakebenaran. “Balasan atas suatukejahatan adalah kejahatan yangsetimpal.” Tetapi dalam membeladiri, dan membalas atas hak-hakpribadi maupun kolektif yangdiinjak-injak itu, kaum Muslimdiingatkan tidak boleh melebihidari kezaliman yang dideritanya,sehingga menjadi bentuk balasdendam.Karena itulah, untukmenghindari bentuk balas dendamyang dapat menimbulkan kezaliman,Al-Quran memberi jalan keluar,bahwa yang ideal itu bukan balasdendam tetapi mengikuti cara yanglebih baik ke arah kerukunankembali dengan orang-orang yangmelakukan pelanggaran. Inilahlangkah moral terbaik dari ajaranagama, yang membalik sikap permusuhanmenjadi persahabatandan persaudaraan, yang penuhdengan maaf dan rasa kasih sayang.Dari segi agama, Allah lebih meridlaisikap persahabatan, persaudaraan,maaf, dan rasa kasihsayangitu daripada permusuhandan balas dendam tak berkesudahan.“Barangsiapa dapat memberimaaf dan menciptakan perdamaian,maka balasannya dari Allah.” WalaupunAl-Quran juga menegaskan,“Barangsiapa membela diri setelahdianiaya, tak ada alasan menyalahkanmereka. Kesalahan hanyalah3530 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpada mereka yang menganiaya manusia,dan melanggar batas di bumitanpa sebab. Bagi mereka itulah,azab yang pedih.” Tetapi tetap, padaakhirnya, “Sungguh, barangsiapa mausabar dan memberi maaf, sungguhitulah sikap yang terbaik.”Maka menjadi orang Islam yangmenegakkan “jalan tengah”—sebagaisaksi, sebagai umat terbaik—itusulit. Sebab kita harus tahu, kapanharus membela diri dengan menghancurkanmusuh yang telah menganiayakita, tapi kita juga harustahu, kapan harus bersabar danmemaafkan. Inilah yang harus kitaminta setiap hari kepada Allah Swt.sebanyak 17 kali melalui rakaatrakaatsembahyang wajib kita,Ihdinâ al-shirâth al-mustaqîm(“Tunjukilah kami ke jalan yanglurus”). Menurut ajaran agama,mempertahankan diri itu boleh,demikian juga membalas, tapimembalas dengan berlebihan ituzalim. Dari sejarah kita belajar,setiap pembalasan cenderung seringberlebihan. Daripada membalasberlebihan, agama mengajarkanlebih baik berdamai. Kalau kitahanya menonjolkan yang keras,maka Allah memperingatkan jangan-jangankamu nanti zalim, tapikalau kita hanya bisa memaafkan,akibat ketidakpedualian kita padapersoalan kezaliman yang sesungguhnya,maka kita nanti terjerembabdalam kelembekan moral,dan hukum tidak berjalan dalammasyarakat, sehingga masyarakatditandai oleh tidak adanya hukumyang menegakkan pembeda antarayang benar dan salah.Maka kita petik hikmah ayat diatas bahwa bersabar dan memberimaaf memang lebih berat dijalankandaripada memperlakukan orangdengan kasar dan keras untukmembalas dendam, dengan menghukummereka yang bersalah.Sebab, menurut Al-Quran, bersabardan memberi maaf itu adalahbentuk keberanian, pemecahanmasalah yang paling tinggi danmulia. Karena itu, adalah bagiandari fitrah manusia—yaitu ketikakita kembali kepada kesucian asalkita—bahwa kita pun kembali kepadadâr al-salâm (Darussalam)kampung perdamaian, Pacem inTerris, sehingga dapat tercapaidamai di bumi, dan berbahagialahseluruh umat manusia.UMAT ISLAM SALAFDAN MASALAH AKALDalam tradisi keilmuan Islam,filsafat dan kaitan-kaitannya seringdirujuk sebagai al-‘ulûm al-‘aqliyahatau “ilmu rasional”. Ini merupakanimbangan bagi ilmu-ilmu keagamaanyang sering disebut al-‘ulûm alnaqliyahatau “ilmu-ilmu naqli”,yakni ilmu yang didasarkan kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3531


DEMOCRACY PROJECT“naql” atau kutipan dari Kitab danSunnah. Penyebutan filsafat sebagaiilmu-ilmu rasional sudah menunjukkansifat dasar dari cabang ilmuitu, yaitu penyandaran dirinyakepada wewenang akal yang tidakdibatasi oleh jenis pemelukanagama. Karena itu, titik kontroversialpertama bersangkutan denganhakikat wewenang akal danseberapa jauh batas-batasnya.Berkenaan dengan itu, banyakindikasi bahwa umat Islam klasikterlibat dalam perdebatan yangcukup luas dan ramai, dalam suasanakehidupan intelektual yanglebih bebas dan terbuka daripadamasa-masa sesudahnya. Agaknyapada dua abad pertama Islambanyak beredar hadis-hadis yangmenjunjung tinggi akal. Tapi karenahadis-hadis itu lebih mendukung“kaum liberal”, maka dalam perkembanganlebih lanjut dikenakanprasangka sebagai lemah atau tidaksah, sehingga juga tidak banyaktermuat dalam kitab-kitab hadishasil pembukuan masa-masa sesudahnya.Sebagai contoh adalahseorang pemikir Islam, Al-HaritsIbn Asad Al-Muhasibi yang wafatpada 243 H (tujuh tahun sebelumwafat Al-Bukhari). Dia adalah salahseorang tokoh “rasionalis” yangsangat dini dalam Islam, yang meninggalkankarya-karya tulis sistematis.Dia juga seorang agamawanyang saleh, dengan kecenderungankesufian yang kuat.Dalam karya-karyanya, Al-Muhasibi banyak menuturkanhadis-hadis tentang akal yangsangat mengesankan. Ia menolakpandangan sebagian ulama bahwahadis-hadis tentang hal itu adalahpalsu, bikin-bikinan (mawdlû‘) ataudla‘îf. Baginya, hadis-hadis ituadalah absah, karena maknanyasejalan dengan berbagai gambarandan ajaran Al-Quran. Karena hadishadisitu cukup menggambarkansuasana yang memberi dorongankepada kaum Muslim klasik untukmenjunjung tinggi akal dan pemikiranrasional, maka di bawahini kita kutip sebagian dari sabdasabdaNabi Saw. yang bersangkutandengan akal itu:Allah tidak menerima shalatseorang hamba, juga tidak puasanya,hajinya, umrahnya, sedekahnya,jihadnya, dan apa pun jenis kebajikanyang diucapkannya, jika iatidak menggunakan akalnya. Telahsampai kepada kami bahwa ketikamenciptakan akal, Allah memberiperintah kepadanya, “Duduklah,”dan ia pun duduk; lalu perintahnyalagi, “Mundurlah ia pun mundur;lalu perintahnya lagi “Majulah,” dania pun maju, perintahnya lagi,“Lihatlah,” dan ia pun melihat; laluperintahnya lagi, “Bicaralah,” dan iapun bicara; lalu perintahnya lagi,3532 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT“Perhatikan,” ia pun memerhatikan;lalu perintahnya lagi, “Dengarkanlah,”dan ia pun mendengar; laluperintahnya lagi, “Mengertilah,” dania pun mengerti. Kemudian Allahberfirman kepadanya, “Demi kemuliaan-Ku,keagungan-Ku,kebesaran-Ku,kekuatan-Kudan kekuasaan-Kuatasmakhluk-Ku tidaklahKu-ciptakanmakhluk yanglebih mulia bagi-Ku dan lebih Akucintai daripada engkau, juga tidaklebih tinggi kedudukannya daripadaengkau. Sebab dengan engkaulahAku diketahui, dengan engkaulahAku disembah, dengan engkaulahAku dipuja-puji, dengan engkaulahAku memberi, dengan engkaulah Akumenyiksa, dan bagi engkaulahpahala.”“Aku menjadi saksi kepada AllahYang Mahamulia dan Mahaagungtidaklah seorang yang berakalmelangkah melainkan Allah mengangkatnya,sekali lagi tidaklah iamelangkah kecuali Allah mengangkatnya,sehingga akhir tujuannya itusurga.”Manusia meningkat derajatnyadan memperoleh kedekatan denganTuhannya Yang Mahamulia danMahaagung setingkat dengan akalnya.Manusia berbuat kebaikan setingkatakalnya.Seorang dari Bani Qusyair datangkepada Nabi Saw. dan berkata,“Kami dahulu di zaman Jahiliahmenyembah berhala, dan kamidahulu berpendapatbahwaberhala itu dapatmemberimadarat danmanfaat.” MakaRasulullah Saw.bersabda, “Telahberuntunglah orang yang baginyaAllah telah menganugerahkan akal.”Sebagaimana telah disinggung,hadis-hadis tentang akal itu banyakditolak oleh sebagian ulama, ataudiragukan keabsahannya. Walaupunbegitu, tidak semua ulama mengingkariperanan akal dalam memahamiagama. Ibn Taimiyah yangamat sengit kepada para failasufdan kaum kalam, misalnya, mengatakanbahwa sumber ilmu ialahindra dan akal, lalu gabunganantara keduanya, yaitu berita suci(wahyu). Sebab ada pengetahuanyang tidak dapat diperoleh kecualidari berita, seperti kisahkisahmasa lalu dan berita yangdibawa oleh para rasul tentangalam akhirat dan seterusnya.Tetapi Ibn Taimiyah juga memberipenjelasan tentang apa yangdimaksud akal itu dalam KitabKeridlaan Allah adalah ganjarankebahagiaan yang tertinggi danpaling agung kepada kaum berimandan bertakwa.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3533


DEMOCRACY PROJECTdan Sunnah. Menurut dia, katakataArab ‘aql adalah mashdar (katabenda-kerja, verbal noun) dari katakerja ‘aqala-ya‘qilu, yang berarti“menggunakan akal” atau “berpikir”.Dan yang dimaksudkan denganakal itu ialah pembawaan naluriatau gharîzah yang diciptakanAllah dalam diri manusia, yang dengannaluri itu ia berpikir. KeteranganIbn Taimiyah itu patut diperhatikanuntuk melihat perbedaankonsep tentang akal antara Islamdan budaya Yunani kuno. Sementaradalam Islam akal itu lebihkepada aktivitas yang bertolak daripembawaan naluri manusia, dalampandangan orang Yunani akaladalah sejenis makhluk denganwujud terpisah. Paham ini punmemengaruhi orang Islam, sepertiAl-Ghazali, yang mengatakan bahwaakal ada dalam kawasan “alamperintah” (‘alam al-amr), sebandingdengan makhluk lahiri yangada dalam kawasan “alam kebendaan”(‘alam al-ajsâm). MenurutIbn Taimiyah, pandangan itu tidaksejalan dengan yang tersebutkandalam Kitab dan Sunnah.Tetapi pandangan Ibn Taimiyahtentang akal itu tidak mampumendorong umat Islam untukmengembangkan rasionalitas yangtangguh guna menghadapi tantangan.Para pengikutnya di zamanmodern ini boleh jadi secara parsialmengikuti jalan pikirannya sepertiyang membatasi hanya kepadamasalah-masalah hukum fiqih saja.Atau boleh jadi mendapati pandanganIbn Taimiyah itu tidaksepenuhnya sesuai dengan tuntutanzaman sekarang. Apalagi padaIbn Taimiyah terdapat segi-segipandangan keagamaan yang mengganggu,yaitu kesengitannya kepadafilsafat. Sekalipun kritiknyakepada filsafat itu banyak yangberalasan kuat, gayanya yangpolemis dengan ungkapan-ungkapanbombastis dan hiperbolik telahmenutupi bagian-bagian daripandangannya yang lebih arif danterbuka. Akibatnya, banyak orangyang mengalami hambatan untukmenumbuhkan sikap-sikap rasionalyang diperlukan dalam meresponstantangan zaman.Persengketaan antara kaum ortodoksdan para failasuf secaraformal dimenangkan oleh kaumortodoks. Sekurang-kurangnya,secara lahiri mereka mendominasikeagamaan. Maka dalam banyak halterjadi sikap-sikap tidak adil kepadaKitab Suci. Jika kaum ortodoksberhasil membendung rasionalitasdengan menaruh kecurigaan yangberlebihan kepada hadis-hadistentang akal, mereka tidak dapatapa-apa terhadap ayat-ayat suciyang dengan tegas sekali mendorongmanusia untuk menggunakanakalnya. Karena kungkunganpaham keagamaan yang terbatas3534 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThanya kepada hukum-hukum fiqih,maka bagian-bagian dari Al-Qurandi luar bidang fiqih, khususnya dibidang-bidang yang menyangkutrasionalitas, tidak mendapat perhatianyang wajar. Sebagai misal,begitu akrab mereka dengan ayatwudlu yang notabene hanya sekalidisebutkan dalam Kitab Suci (Q.,5:6), namun berbagai ayat suciberkenaan dengan penggunaan akalseperti tidak terbaca, apalagi memahamidan memberi elaborasi serincidan sejelimet ayat-ayat hukum fiqih.Sudah banyak dikutip firmanfirmanberkenaan dengan akaldalam berbagai kesempatan. Di sinidikutip lagi beberapa yang sangatpenting untuk bahan renungan:Dia (Allah) menumbuhkan untukkamu semua tanaman pertanian,zaitun, kurma, dan anggur, jugaberbagai buah-buahan. Sesungguhnyadalam hal itu ada ayat-ayat bagikaum yang berpikir. Dia juga sediakanbagi kamu malam dan siang,serta matahari dan rembulan. Bintang-bintangpun disediakan denganperintah-Nya. Sesungguhnya dalamhal itu ada ayat-ayat bagi kaum yangmenggunakan akal (Q., 16: 1-12).Dan dari buah kurma dan anggur,kamu buat minuman yang memabukkandan juga makanan yangbaik. Sesungguhnya dalam hal ituada ayat bagi kamu yang menggunakanakal (Q., 16: 67).Tidakkah mereka mengembara dibumi sehingga ada pada mereka hatiyang dengan itu mereka berpikir atautelinga yang dengan itu merekamendengar? Sesungguhnya (padamereka itu) bukanlah mata yangbuta, tetapi hati yang ada dalamdada itulah yang buta (Q., 22: 44).Sesungguhnya dalam penciptaanlangit dan bumi, dalam perbedaanantara siang dan malam, dalamkapal yang berlayar di lautan denganmembawa barang yang bermanfaatuntuk manusia, dalam air hujanyang diturunkan Allah dari ketinggiansehingga dengan itu dihidupkanoleh-Nya bumi setelahembusan angin serta mendung yangdisediakan antara langit dan bumi,ada berbagai ayat bagi kaum yangberakal (Q., 2: 164).Masih banyak lagi firman Allahyang senada dengan itu. Artinya,meskipun hadis tentang akal banyakterhalangi kaum ortodoks, Al-Quran tetap memancarkan seruannyayang jelas kepada umat manusia,khususnya kaum beriman untukmenggunakan akal. SemangatAl-Quran itu menjiwai pahamkeagamaan para sahabat Nabi, dandari merekalah banyak kata ariftentang akal.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3535


DEMOCRACY PROJECTUMAT ISLAM SEBAGAIUMAT PENENGAHUmat Islam masa lalu telahbenar-benar menjalani “missionsacred” mereka sebagai “umat penengah(wasath)” dan “saksi atasmanusia” serta “saksi untuk Allah”yang adil, fair, objektif, dan hanîf(penuh kerinduan dan pemihakankepada yang benar). Kita kemukakanitu semua bukan dengan maksudhanya mengagumi masa laludan melupakan masa sekarang.Tetapi berbagai kejelasan masalampau itu kita perlukan untukmendapatkan kejelasan tentangmasa sekarang. Begitu pula, pengetahuantentang keadaan duniaIslam secara menyeluruh, baikgeografis maupun historis, akanmembantu kita memahami masasekarang dan di sini, kemudianbertindak. Seperti dikatakan orangInggris, Think globally, act locally.Kalau umat Islam sekarangmundur atau ketinggalan, maka halitu tidak perlu menjadi alasankesedihan yang berlarut-larut,sehingga menghabiskan energi kita.Mari kita simak firman Allah, Jikakamu ditimpa kemalangan, makakaum yang lain pun ditimpa kemalanganseperti itu pula. Danbegitulah hari Kami (Tuhan) buatberputar di antara manusia, agarAllah mengetahui siapa mereka yangberiman, dan agar Dia mengangkatantara kamu para saksi. Allah tidaksuka kepada orang-orang yang zalim(Q., 3: 140).Sementara itu, kaum Muslimharus yakin bahwa potensi tetaphidup pada umat dan agamanyauntuk sekali lagi maju ke depan,memimpin umat manusia, sesuaidengan “design” Tuhan, untukmengulangi peranannya sebagaipembawa kebaikan bagi seluruhalam. Elemen-elemen dinamis dankreatif yang dahulu menggerakkanorang-orang Arab Muslim masihtetap hidup dan bertahan, hanyamenunggu saat yang baik untuk dimunculkankembali secara kreatif:“… Sudah sepantasnya bahwapenghargaan diberikan kepadaorang-orang Arab yang hebat, yangtelah mengembangkan peradabanyang gemilang dan penuh bijaksanadari debu padang pasir.“Meskipun Imperium Islamtelah mati, namun unsur manusiawiyang membentuk keagungannyamasih hidup. Budaya Arabtidaklah didirikan di atas rampasannegeri-negeri lain dan otak orangoranglain. Ia tumbuh dari kedalamansumur daya cipta yang adapada masyarakat itu sendiri.”Tentu saja, “Arab” dalam kutipanitu harus kita baca “Islam”, dan“unsur manusiawi” di situ bukanlahdalam maknanya yang etnis atau3536 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTrasial. Namun yang maknawi, yaitucara berpikir dan pandangan hidupseseorang atau banyak orang yangmembentuk hakikat potensi kemanusiaannya,yaitu sejalan denganketentuan bahwa Allah tidak mengubahnasib suatu bangsa sebelummereka mengubah “apa yang adadalam diri mereka sendiri”, sepertiditegaskan dalam Kitab Suci (Q.,13: 11).Sementaraitu, semua yangtelah dikemukakanadalah perihalgenerasimasa lalu. Adapunberkenaandengan kenyataanini, makakita diingatkanoleh agama, Itulahumat yang telah lewat; bagimereka apa yang telah mereka usahakan,dan bagi kamu apa yang kamuusahakan, dan kamu tidak akanditanya tentang apa yang telah merekakerjakan itu (Q., 2: 134).Demikianlah, kita harus mengambiltanggung jawab keadaan kitasekarang ke atas bahu kita sendiri,tanpa banyak menggantungkannasib kepada orang luar, selainbertawakal kepada Allah Swt.UMAT TENGAHUmat Islam oleh Allah dikatakansebagai umat tengah. DemikianlahKami jadikan kamu suatu umat yangberimbang (umat tengah—NM)supaya kamu menjadi saksi atas segenapbangsa, dan Rasul pun menjadisaksi atas kamu sendiri (Q., 2: 143).Menjadi saksi atas umat manusia,artinya kitaharus mampumenempatkandiri begitu rupadalam menilaiumat manusia,sehingga kita bisamelihatnyasecara adil. Sebab,keadilanbagian dari takwa.Ada temuanmenarik dari seorang ahli bahasaArab asal Bagdad yang hidupsekitar 1.000 tahun lalu. Dalamsatu buku tebalnya mengenai katakataasing yang masuk dalam bahasaArab, dinyatakan bahwa salahsatu istilah dalam Al-Quran tentangkeadilan atau tengah yaitu alqisth,ternyata berasal dari bahasaYunani yang nantinya menjadi kataInggris Justice (keadilan).Keadilan adalah juga ketengahan,dalam arti bahwa kita tidakboleh terlalu dikuasai oleh aprioriatau sikap-sikap suka dan tidakEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3537


DEMOCRACY PROJECTsuka. ‘Ali Ibn Abi Thalib mempunyaiucapan terkenal, “Perhatikanapa yang dikatakan, jangan pandangsiapa yang mengatakan.” Kalau kitasudah lebih banyak memerhatikansiapa yang mengatakan, maka adabahaya jatuh pada perasaan sukaatau tidak suka. Yang lebih pentingadalah isi, bukan bejananya. Ambillahhikmah, dari bejana apa pun iaberasal. Hal itu tidak akan membahayakankamu.UMAT TENGAH: KESULITANNYAAgama kita adalah agama suatuumat yang oleh Allah Swt. disebutummatan wasathan. Maka, jauh lebihsulit menjadi seorang Muslimdaripada menjadi orang lain. Kesulitanitu digambarkan dalam suratAl-Syûrâ (disebut surat Al-Syûrâkarena persoalan musyawarah menjaditemanya yang paling dominan).Satu ayat dalam surat Al-Syûrâ menyebutkan, ... persoalanmereka dimusyawarahkan antarasesama mereka (Q., 42: 38).Konteks ayat itu adalah untukmemberikan gambaran mengenaiciri orang-orang beriman. Selainkebiasaan menyelesaikan masalahdengan musyawarah, ciri-ciri lainorang beriman digambarkan dalamayat berikutnya, Dan bila adaperbuatan sewenang-wenang menimpamereka, mereka membela diri.Balasan atas suatu kejahatan adalahkejahatan yang setimpal. Tetapibarang siapa yang memberi maafdan menciptakan perdamaian, makabalasannya dari Allah. Sungguh, Iatak menyukai orang yang berbuatzalim. Tetapi sungguh, barang siapamembela diri setelah dianiaya, takada alasan menyalahkan mereka.Kesalahan hanyalah pada merekayang menganiaya manusia, danmelanggar batas di bumi tanpa sebab.Bagi mereka, itulah azab yang pedih.Tetapi sungguh, barang siapa mausabar dan memberi maaf, sungguhitulah sikap yang terbaik (Q., 42:39-43).Lihatlah deskripsi dalam rangkaianayat tersebut. Betapa sulitnyamenjadi seorang Muslim. Melaluideretan ayat itu Allah mengajarkanbahwa sesuatu harus dilakukansesuai dengan kondisinya. Adaprinsip, kalau ketegasan memangdiperlukan, seorang Muslim harustegas. Tetapi kalau pendekatankemanusiaan yang harus dilakukan,seorang Muslim harus berusahamelakukannya. Ini merupakan jalantengah antara orientasi hukum yangkental pada agama Yahudi danorientasi kasih yang dominan padaagama Nasrani. Kitab suci agamaYahudi disebut Taurat, yang secarabahasa artinya hukum, sedangkanNabi Isa diutus Allah Swt. untukmenetralisir kekerasan dan kekakuanorientasi hukum agama3538 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTYahudi dengan diimbangi kasih.Dan (aku datang kepadamu) ...untuk menghalalkan bagi kamu apayang sebagian diharamkan kepadakamu (Q., 3: 50).Namun setelah kekakuan hukumYahudi diimbangi oleh ajarankasih Nasrani, ternyata ada perkembanganbaru, yaitu segi hukummenjadi hilang sama sekali. Keadaanmenjadi berat sebelah kembali.Maka datanglah agama Islamuntuk menyatukan lagi antara sisihukum dan kemanusiaan. Itulahyang disebut jalan tengah, washathanatau qisth. Allah berfirman, Allahmencintai orang yang berlaku adil(menempuh jalan tengah) (Q., 5:42).UMAT YANG TUNGGALKenyataan historis tentang agamaIslam ialah bahwa umatnyatelah terpecah dan bahkan salingmenumpahkan darah sejak masamasaamat dini perjalanan sejarahnya.Seorang Muslim yang seriusdan prihatin tentu merasakanadanya semacam anomali dalamkenyataan sejarah itu. Apalagi Al-Quran sendiri sejak semula menyatakandan memperingatkan,tidak saja kepada kaum Muslimtetapi juga pada para penganutagama para Nabi dan Rasul Allahkeseluruhannya, agar waspadaterhadap bahaya perpecahan danpertentangan. Salah satu firman sucidalam Al-Quran yang relevan denganmasalah ini ialah, Wahai paraRasul, makanlah dari yang baikbaik,dan berbuatlah kebajikan.Sesungguhnya Kami (Tuhan) mahamengetahui akan segala sesuatu yangkamu kerjakan. Dan ini adalahumatmu semua, umat yang tunggal,sedangkan Aku adalah Pelindungmusemua, maka bertakwalah kamusekalian kepada-Ku (Q., 23: 51-52).Tafsir atas firman itu tidak bisalain kecuali penegasan bahwa semuaNabi dan utusan Tuhan itumembentuk persaudaraan umatyang tunggal, sebab Pesan Sucimereka pun tunggal, yaitu mengabdikepada Tuhan Yang Maha Esayang mencintai dan melindungimereka. Ini menjadi dasar pandangantentang Kesatuan Kenabiandan Kesatuan Risalah atau pesansuci, yaitu pesan suci kepasrahanyang tulus pada kehendak Ilahi (alislâm,dalam makna generiknya)dan inilah pula dasar pandangantentang Kesatuan Kemanusiaan.Namun justru secara historismasalah kesatuan itulah di antarahal-hal yang amat sulit dicapai olehmanusia. Lebih menarik lagi sebagaibahan kajian bahwa manusiacenderung berpecah-belah justrusetelah mereka menerima ajaranTuhan yang dibawa oleh parautusan-Nya. Keadaan yang me-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3539


DEMOCRACY PROJECTnyimpang dari seharusnya ini tidaksaja karena berbagai usaha merekamemahami ajaran Tuhan dan menerapkannyadalam kehidupannyata (jadi tentunya tumbuh dariniat yang baik dan ketulusan hati),tetapi juga karena variasi carapendekatan pada ajaran itu membuahkanvariasi dalam interpretasi.Maka dalam gabungannya dengannafsu benar sendiri dan sektarianismeyang jelas selalu mengancamsetiap orang atau golongan tanpakecuali variasi pendekatan daninterpretasi itu, meskipun disertaidengan penuh niat baik dan tulus,acapkali malah menjuruskan orangbanyak pada perpecahan dan pertentangan.Perpecahan dan pertentanganitu semakin destruktifsifatnya karena pembawaannya yangsering bergaya absolutistik dan takkenal kompromi akibat watak dasarsuatu keyakinan keagamaan. Keadaanmenyedihkan ini pun secararingkas digambarkan dalam KitabSuci, Pada mulanya manusia adalahumat yang tunggal. Kemudian Allahmengutus para nabi untuk membawaberita gembira dan peringatan, danDia menurunkan bersama para Nabiitu Kitab Suci dengan sebenarnyauntuk memutuskan perkara antaraumat manusia berkenaan denganmasalah yang mereka perselisihkan.Dan mereka yang menerima KitabSuci itu tidaklah berselisih mengenaisesuatu (masalah Kebenaran) kecualisetelah datang berbagai penjelasan,karena rasa permusuhan antarasesama mereka. Maka Allah pun,dengan izin-Nya, memberi petunjuktentang kebenaran yang merekaperselisihkan itu kepada mereka yangberiman. Allah memberi petunjuk kearah jalan yang lurus kepada siapayang menghendakinya (atau yangdikehendaki-Nya) (Q., 2: 213).Jika harus menyebutkan buktikebenaran firman itu, maka barangkalikita hanya harus menyebutkankenyataan tentang semua agama,yang jelas tanpa kecuali terbagi-bagidan terpecah-pecah menjadi berbagaigolongan dan sekte. Lebihdari itu, kerapkali persengketaan diantara sesama mereka, termasukyang ada dalam satu agama pun,diselesaikan dengan pertumpahandarah dan penindasan. Barangkali,dari perspektif pesan suci semulaagama bersangkutan sendiri, tidakada yang lebih absurd daripadapenyelesaian perselisihan pahamkeagamaan melalui penindasan danpenumpahan darah. Namun, inilahyang sebenarnya terjadi dalampengalaman hidup umat manusia.Tetapi mungkin kita harus mencobamencari keterangan lain untukmembuat semuanya itu “makesense”. Mungkin keterangan itudapat diperoleh dari berbagaifirman Ilahi juga, yang melengkapifirman-firman di atas sehinggamenjadi pandangan dan pengertian3540 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang bulat. Firman itu, misalnya,Kalau seandainya Tuhanmu menghendaki,maka tentunya Dia jadikanmanusia umat yang tunggal. Tetapimereka itu akan tetap selalu berselisih,kecuali mereka yang mendapat rahmatdari Tuhanmu, dan untuk itulahDia menciptakan mereka (Q., 11:118-119). Juga, Manusia itu tidaklain kecuali umat yang tunggal,kemudian mereka berselisih. Jikaseandainya tidak karena adanya“Sabda” (kalimah) yang telah lewatdari Tuhanmu, maka tentulah diputuskan(sekarang juga) antaramereka berkenaan dengan perkarayang mereka perselisihkan itu (Q.,10: 19).Firman-firman itu membukakemungkinan berbagai interpretasitentang apa yang ada dalam ajaranKitab Suci mengenai hakikat manusiasebagai makhluk sejarah berkenaandengan perkara persatuandan perpecahan. Mengenai “Sabda”(kalîmah) dalam firman yang dikutipterakhir itu, misalnya, ditafsirkansebagai berarti “Keputusan”Tuhan, yang merupakan ekspresiirâdah dan hikmah-Nya yanguniversal dalam peristiwa tertentu.“Di sini [dalam ayat ini] kitamendapatkan lagi doktrin kesufiantentang ‘Sabda’. ‘Sabda’ adalahKeputusan Tuhan, pernyataanirâdah atau hikmah-Nya yanguniversal dalam suatu masalahtertentu. Ketika manusia telahbersimpangan jalan satu dari yanglain, Tuhan membuat justru berbagaiperbedaan mereka itu membantumengarahkan manusia padatercapainya tujuan-tujuan yanglebih tinggi dengan meningkatnyaperlombaan dalam kebaikan dankesalahan, dan dengan mengarahkembali kepada Kesatuan danWujud yang mutlak.”Ayat suci dan tafsirnya itumengingatkan kita pada sebuahhadis yang sering dikutip orangbahwa perselisihan di antara orangyang beriman adalah suatu rahmat.Dan ayat suci itu bersesuaiandengan ayat suci lain, yang menyebutkanadanya Kehendak Ilahitentang perbedaan antara sesamamanusia, dan adanya Kehendak agardengan perbedaan itu manusiaberlomba-lomba ke arah berbagaikebaikan. Ayat suci itu ialah firman-Nya, Jika seandainya Allah menghendaki,maka pastilah Dia menjadikankamu sekalian umat yangtunggal. Tetapi Dia tidak menghendakinyakarena Dia hendakmenguji kamu semua berkenaandengan sesuatu (kelebihan, yaitufaktor terpenting yang membuatmanusia berbeda-beda—NM) yangdiberikan-Nya kepadamu. Karena ituberlomba-lombalah kamu semua(dengan menggunakan kelebihan itu)untuk berbagai kebaikan. KepadaAllah-lah tempat kembalimu semua,kemudian Dia akan menerangkanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3541


DEMOCRACY PROJECTkepadamu tentang segala sesuatu yangpernah kamu perselisihkan (Q., 5:51).UMMAH WASATHPeradaban yang dibangun Islamadalah peradaban yang bahanbahannyadiambil dari seluruhperbendaharaan peradaban umatmanusia yang kemudian disatukandan dibangun kembali. Peradabanyang dahulu sangat nasionalistikdan parokialistik—selalu menganggapdiri sendiri yang paling benar—disatukan oleh umat Islam dandijadikan sebagai warisan umatmanusia. Karena itu, peradabanIslam sering disebut sebagai peradabankosmopolit, atau sering jugadipakai istilah universalis. Kosmopolitanismeinilah yang menjadiwatak Islam.Kita mengetahui bahwa daerahIslam adalah Timur Tengah, yangberarti di pusat Timur; pusat daridaerah yang oleh orang Yunanidisebut oikoumene (al-dâ’irah alma‘mûrah)yang bermakna kertaraharja, berperadaban, dan berkembang.Jadi, secara geografis dansecara geopolitis dunia Islam beradadi tengah-tengah. Umat Islam punadalah ummah wasath (golonganpenengah), Demikianlah Kamijadikan kamu suatu umat yangberimbang (golongan penengah—NM) (Q., 2: 143). Dari sini terlihatbahwa umat Islam memang didesainuntuk menjadi wasit diantara semua umat manusia. Iniartinya, umat Islam dituntut untukbersikap fair dan adil terhadapsesama manusia, sanggup mengatakanyang benar sebagai benardan yang salah sebagai salah, baikmengenai orang lain maupun mengenaidiri sendiri. Sikap ini adalahbagian dari etos keilmuan, yaituobjektivitas. Ini berkaitan eratdengan peringatan ‘Ali r.a. yangmengatakan, “Perhatikan apa yangdikatakan orang, jangan perhatikansiapa yang mengatakan.” Artinya,ketika mendengar suatu ide termasuktentang ilmu pengetahuan,jangan lantas apriori dan menolaknyadengan melihat siapa pembawanya.Sikap demikian ini tidakdibenarkan, karena Nabi saja menganjurkankita belajar dari Cina.Memang, pada waktu itu Cinasudah memiliki tingkat peradabanyang tinggi. Itulah sebabnya,Marshall G. Hodgson, seorang ahlisejarah dunia, mengatakan bahwakalau seandainya zaman modern initidak tampil dari Barat Laut, yaituInggris dan Prancis (RevolusiIndustri dan Revolusi Politik) adadua kemungkinan tempat yanglayak sebagai tempat zaman modernitu muncul: pertama adalah dari3542 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTCina karena industrialismenya; dankedua adalah dari Islam karenaintelektualismenya; etos keilmuannyayang tinggi.Desain umat Islam sebagaiummah wasath atau umat penengahmenuntutnya untuk membimbingumat manusia dan sekaligus melihatapa yang baik dan apa yangburuk pada umat manusia—yangbaik diambil dan yang burukdibuang. Melalui modus sepertiinilah, dalam tempo yang relatifsingkat umat Islam mampu mengembangkanilmu pengetahuanyang luar biasa. Selain hadis tentangbelajar ke negeri Cina, ada hadislain yang mengatakan, “Ambil hikmahitu dan tidak akan berpengaruhapa pun kepadamu dari bejana apapun hikmah itu keluar.” Artinya,hikmah yang intrinsik dan primer,tidak akan terpengaruh oleh wadahyang instrumental, yang nilainyasekadar alat untuk mewadahi hikmahitu, karenanya sekunder.Namun, Islam mengajarkan untukmemerhatikan yang primer dantidak yang sekunder, karena kalaumemerhatikan yang sekunder, kitaakan terjerembap kepada penilaianpenilaiansubjektif. Hal ini pentingdalam kerangka memahami takdir,yaitu bahwa alam ini telah diciptakanAllah menurut hukumhukumnyayang pasti.UMRAHDilihat dari segi bahasa, ‘umrahitu sendiri artinya meramaikan,yaitu meramaikan tempat suciMakkah, yang di situ terletakMasjid Haram dan di dalamnya adaKa‘bah. Namun demikian, umrahdalam konteks ibadah di mana kitadituntut untuk tidak sekadar bisamengambil manfaat darinya (umrah).Karena sebagaimana kitaketahui, aktivitas umrah tersebutmerupakan refleksi dari pengalamanhamba-hamba Allah (yaitu NabiIbrahim dan putranya, NabiIsma‘il) dalam menegakkan kalîmatal-tawhîd. Selain itu, dalam umrahini kita bisa menjumpai pengalamankemanusiaan universal, yaitu menyaksikandemonstrasi yang palingbesar tentang kemanusiaan universalbahwa manusia itu semuanya sama.Perbedaannya dengan ibadah haji,kata ini secara harfiah artinya ziarah,yaitu menziarahi tempat-tempatsuci yang tidak terbatas hanya kotaMakkah, melainkan juga meliputiArafah, Mina, Muzdalifah, dantempat-tempat lainnya.Dalam fiqih disebutkan bahwasetiap umat Islam itu wajib melakukanumrah satu kali seumurhidup. Demikian juga haji. Tetapisebetulnya kalau orang sudahberhaji, maka dengan sendirinyaorang itu sudah berumrah. SebabEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3543


DEMOCRACY PROJECTumrah itu menjadi bagian dari haji.Sebaliknya, kalau orang hanya melakukanumrah, maka belum bisaorang itu disebut berhaji. Sebab,umrah itu hanya dibatasi pada tempatsuci yang paling utama saja, yaitusekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah.Sedangkan haji meliputi—selainsekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah—Arafah, Mina, Muzdalifah, dansebagainya.Perkataan ‘umrah yang saya sebutsebagai berarti meramaikan itusebetulnya sama artinya denganmakmur (diambil dari bahasa Arab:ma‘mûr) dalam bahasa Indonesia.Suatu negeri dikatakan makmur jikatidak hanya prosperous (dalambahasa Inggris), tapi juga kertarahardja(dalam bahasa Jawa kuno). Saya kiramakna seperti itulah yang lebihtepat untuk perkataan makmur.Jadi tidak hanya ramai, tetapi jugamenyejahterakan atau membuatnyasejahtera.Selain itu, kata ‘umrah danma‘mûr juga bisa diasosiasikandengan perkataan ta‘mîr, takmirmasjid, misalnya. Di Indonesiaorang menggunakan istilah takmiritu artinya juga meramaikan. Jaditakmir masjid adalah lembaga ataubadan yang bertanggungjawabuntuk membuat masjid itu ramaidan sejahtera. Meskipun begitu,tentu saja di balik perkataan ‘umrahitu ada makna-makna yang jauhlebih mendalam daripada sekadarmeramaikan. Sebab, yang kitaramaikan atau yang kita umrahi ituadalah tempat-tempat suci yangmenurut istilah Al-Quran disebutsya‘â’irillâh (monumen-monumenAllah), yaitu Ka‘bah itu sendiri,maqâm Nabi Ibrahim, dan Shafa-Marwah.Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan,barangsiapa yang menghormatimonumen-monumenAllah, maka supaya diketahui bahwamonumen-monumen Allah ituadalah cerminan dari takwanya hati.Artinya, adanya monumen-monumenitu karena adanya peristiwayang menyangkut ketakwaan. Misalnya,Shafa-Marwah, dua tempatyang di situ dulu Hajar, istri NabiIbrahim, mengalami kehausan yangtiada taranya dan kehabisan air.Lalu panik mencari-cari air denganberlari-lari kecil menaiki dan menurunidua bukit itu. Nah, monumenitu berarti mengingatkankita kepada ketabahan hati seorangHajar yang pada waktu itu ditinggaloleh suaminya, Nabi Ibrahim.Sebetulnya Hajar itu protes; mengapaia ditinggalkan di suatulembah yang dalam Al-Qurandikatakan tiada bertetumbuhan,lagi tandus-kering. Tetapi NabiIbrahim kemudian memberi jawabanbahwa ini adalah perintah Allah.Kita harus percaya, sebab Allahtidak akan menyia-nyiakan kamu.Kemudian Hajar menerimanya3544 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdengan tabah dan tulus. Kita tahubahwa percaya kepada Allah, ketabahan,dan ketulusan itu adalahbagian dari takwa.UNIVERSALISME AJARAN ISLAM IAl-Quran memuat penegasanbahwa ajaran Islam adalah dimaksudkanuntuk seluruh umatmanusia, karenaNabi MuhammadSaw.adalah utusanTuhan untuk seluruhumat manusia.Ini berartiajaran Islam berlakubagi bangsaArab dan bangsa-bangsanon-Arab dalamtingkat yang sama.Dan sebagai suatu agama universal,Islam tidak tergantungkepada suatu bahasa, tempat, ataupunmasa dan kelompok manusia.Berkaitan erat dengan masalahuniversalisme ini, sebagai perbandingan,patut kita renungkan penegasanKitab Suci tentang apa yangdinamakan kebajikan:Kebajikan itu bukanlah bahwakamu menghadapkan wajahmu kearah timur atau barat; melainkankebajikan itu ialah (sikap) seseorangyang beriman kepada Allah, HariKemudian, para Malaikat, KitabSuci, dan para Nabi; dan (sikap)orang yang mendermakan hartanyabetapapun ia mencintai hartanya itukepada sanak-keluarga, anak-anakyatim, kaum miskin, orang telantardalam perjalanan, para pemintaminta,dan orang-orang yang terbelenggu(oleh perbudakan); dan(sikap) orang yang menegakkanshalat dan mengeluarkanzakat;serta (sikap)mereka yang menepatijanji jikamereka mengikatjanji, serta merekayang tabahdalam keadaansusah dan menderita,serta dalamsaat kekurangan.Merekaitulah orangorangyang benar, dan mereka itulahkaum yang bertakwa (Q., 2: 177).Komentar A. Yusuf Ali atasfirman ini mempertegas ide dasarbahwa suatu nilai kebenaran tidakmenghendaki formalisme mati, danbahwa nilai kebajikan harus dipahamisecara substantif, dinamis,dan universal (berlaku di mana sajadan kapan saja):“(Seolah-olah menegaskan lagiperingatan terhadap formalismeyang mematikan, kita diberi suatuEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3545


DEMOCRACY PROJECTgambaran yang indah tentang orangyang saleh dan takut kepada Tuhan(bertakwa). Ia harus taat kepadaperaturan-peraturan yang bermanfaat,juga harus memusatkanpandangannya ke arah cinta kepadaTuhan dan cinta kepada sesamamanusia. Kita diberi empat halpokok: (1) iman kita haruslah sejatidan tulus; (2) kita harus siapmewujudkan iman itu dalam tindakankebajikan kepada sesamakita, umat manusia; (3) kita harusmenjadi warga masyarakat yangbaik, yang mendukung tatanansosial; dan (4) jiwa pribadi kitasendiri harus teguh dan tak tergoyahkandalam keadaan apa pun.Kesemuanya itu saling terkait,namun dapat dipandang secaraterpisah).Jadi dijelaskan bahwa nilai-nilaiajaran yang universal, yang berlakudi sembarang waktu dan tempatdan sah untuk sembarang kelompokmanusia, tidak bisa dibatasi oleh suatuformalisme, seperti formalisme“menghadap ke timur atau kebarat” (yakni formalisme ritual padaumumnya). Dan analog dengan ituialah formalisme kebahasaan.Dari sudut pandangan itulah,kita dapat memahami berbagaipenegasan, baik dalam Al-Quranmaupun Sunnah, bahwa segi kebahasaan,begitu pula kebangsaan,tidak relevan dengan masalah kebajikan.Misalnya, sebuah hadisyang terkenal menuturkan adanyasabda Nabi bahwa, “Tidak adakelebihan seorang Arab atas seorangnon-Arab selain dengan takwa.”Hadis itu sepenuhnya sejalan denganfirman Allah, ... Sesungguhnyayang paling mulia di antara kamuialah yang paling bertakwa (Q., 49:13). Dan senapas dengan semangatmakna ini ialah keterangan dalamKitab Suci bahwa perbedaan bahasa,sebagaimana perbedaan warnakulit, hanyalah merupakan sebagiandari tanda-tanda kebesaran atauayat-ayat Allah semata, sepertidifirmankan, Dan di antara tandatanda(kebesaran)-Nya ialah penciptaanlangit dan bumi serta perbedaanbahasa-bahasamu sekaliandan warna-warna (kulit)-mu sekalian.Sesungguhnya dalam haldemikian itu ada tanda-tanda bagimereka yang berpengetahuan (Q.,30: 22).Maka sebagai tanda kebesaranTuhan, suatu bahasa, termasukbahasa Arab, memberi petunjuktentang kemahakuasaan Sang MahaPencipta, yaitu Allah, tanpa nilaiintrinsik dalam bahasa itu sendiri.Dengan kata-kata lain, kedudukansemua bahasa adalah sama di sisiAllah.3546 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTUNIVERSALIME AJARAN ISLAM IIMenyatakan bahwa Islam adalahagama universal hampir sama kedengarannyadengan mengatakanbahwa bumi itu bulat. Hal ituterutama benar untuk masa-masaakhir ini, ketika ide dalam ungkapanitu sering dikemukakan orang,baik untuk sekadar bagian darisuatu apologia maupun untukpembahasan yang lebih sungguhsungguh.Walaupun begitu, agaknya benarjika dikatakan tidak semua orangmenyadari apa hakikat universalismeIslam itu, apalagi implikasinyadalam bidang-bidang lain yanglebih luas. Sama dengan tidaksadarnya banyak orang tentang apahakikat kebulatan bumi, apalagiakibat yang ditimbulkannya, praktismaupun teoretis. Misalnya saja,mungkin kebanyakan orang akanheran jika dikatakan bumi bulatmembawa akibat tidak adanya garislurus di permukaannya (semua garisdengan sendirinya melengkung)dan bahwa perjalanan udara dariTokyo ke Paris akan jauh lebihcepat, karena jauh lebih pendek,lewat kutub utara daripada lewat,katakan, Moskow, mengikuti apayang disebut “great circle”.Dalam percakapan sehari-hari,orang-orang Muslim tidak jarangmengemukakan bahwa agama merekaadalah “sesuai dengan segalazaman dan tempat”. Ini dibuktikanantara lain oleh pengamatan bahwaIslam adalah agama yang palingbanyak mencakup berbagai ras dankebangsaan, dengan kawasan pengaruhyang meliputi hampirsemua ciri klimatologis dan geografis.Sudah sejak semula, sepertibisa dilihat dalam kehidupan Nabidan sabda-sabda beliau, agamaIslam menyadari penghadapannyadengan kemajemukan ras dan budaya.Karena itu, ia tumbuh bebasdari klaim-klaim eksklusivitasrasialistis ataupun linguistis. Bahkan,seperti halnya dengan semuakenyataan lahiriah, kenyataan rasialdan kebahasaan dengan tegas diturunkannilainya dari kedudukanmitologisnya, atau cara pandangkepadanya disublimasi dengan amatbijaksana ke dataran lebih tinggi,yaitu dataran spiritual, denganmemandangnya sebagai “pertandakebesaran Tuhan (ayat Allah)” (Q.,30: 20).Itu semua terjadi karena dalampandangan Islam yang penting padamanusia ialah alam atau naturekemanusiaan itu sendiri. Samadengan setiap kenyataan alami,kemanusiaan manusia tidak terpengaruholeh zaman dan tempat,asal-usul, rasial dan kebahasaan,melainkan tetap ada tanpa perubahandan peralihan. Karena IslamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3547


DEMOCRACY PROJECTberurusan dengan alam kemanusiaanitu, maka ia ada bersamamanusia, dan ini berarti tanpapembatasan oleh ruang dan waktuserta kualitas-kualitas lahiriah hidupmanusia.UNIVERSALITAS KEBAIKANKebaikan (Arab: al-khayr) merupakansesuatu yang normatif.Maksudnya ialah sesuatu yangseharusnya secara universal. Sekarangini ada istilah lain yangdipakai yaitu perennial, artinyaselama-lamanya tidak akan berubah.Seperti mengenai kewajibanmenutup aurat, di mana pun jugatidak ada umat manusia yangmembolehkan terbukanya auratsecara bebas, biarpun saudarasaudarakita di tengah Irian Jaya,yang dikatakan masih hidup dalamzaman batu. Secara instingtif merekajuga menutup aurat, meskipundengan cara yang mereka ketahui.Ini adalah sesuatu yang universal.Seprimitif apa pun manusia dimuka bumi ini, tidak ada yanghidupnya telanjang sama sekali.Tetapi setelah menjadi al-ma‘rûf,kita dapat melihat wujudnya bermacam-macam,ada yang menutupauratnya dengan lebih baik, lebihsempurna dan sebagainya.UNSUR ETIKADALAM SDM INDONESIAHakikat sumber daya manusiatidak hanya penting menyangkutkeahlian sebagaimana yang telahumum dipahami dan diterima,tetapi juga etika atau akhlak dankeimanan pribadi-pribadi yangbersangkutan. Jadi, sebagaimanabenar bahwa SDM yang bermutuialah yang mempunyai tingkatkeahlian yang tinggi, juga tidakkurang benarnya bahwa SDM tidakakan mencapai tingkat yang diharapkanjika tidak memiliki pandangandan tingkah laku etis danmoral yang tinggi berdasarkankeimanan yang teguh.Biarpun pernyataan seperti diatas itu tentu terdengar sebagai klise(dan orang barangkali akan segeraberasosiasi dengan khutbah-khutbahdi tempat ibadah), namunkiranya masih tetap harus sempatdibicarakan dengan serius danmendalam. Berkenaan dengan inibarangkali para cendekiawan denganaspirasi keagamaan mempunyaiposisi yang sedikit lebih memungkinkandaripada yang lainlain.Hal ini dikarenakan, satu danlain hal, masalah etika dan moralyang kukuh biasanya menyangkutmasalah makna dan tujuan hidup,atau apa yang disebut the problemof ultimacy. Dan makna dan tujuanhidup itu, tidak lagi dapat di-3548 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbantah, untuk sebagian besar umatmanusia bersumber dalam ajaranajarankeagamaan, melalui sistemkeimanan dan amal perbuatan yangdibawanya.Kita bangsa Indonesia biasamenyebutkan bahwa Pancasilaadalah sumber segala sumber pandangankemasyarakatan dan kenegaraankita, karena ia adalah dasarnegara. Sejajar dengan itu, kitajuga suka mengatakan bahwa sumberdaya manusia Indonesia adalahsumber daya manusia yang dijiwaioleh nilai-nilai Pancasila.Lepas dari kenyatan bahwaungkapan-ungkapan serupa itu,lagi-lagi, terdengar sloganistik danklise, namun jelas tetap mengandungkebenaran. Masalahnya di siniialah bagaimana kita melihatnyasecara relevan. Ini kita mulai denganmenyadari bahwa nilai-nilaiPancasila adalah “titik temu” semuapandangan hidup yang ada dinegeri kita, termasuk pandanganhidup yang dirangkum oleh agamaagama.Dan nilai-nilai Pancasilaitu, baik potensial maupun aktual,telah terkandung dalam ajaransemua agama yang ada (jika tidak,maka bagaimana mungkin kitayang mendapatkan makna dantujuan hidup dalam agama itudapat menerima nilai-nilai Pancasila).Oleh karena itu, Pancasiladapat dipandang sepenuhnya sebagaititik temu agama-agama diIndonesia. Dan karena mencari,menemukan, dan mengajak kepadatitik temu antara umat yang berbeda-bedaitu sendiri adalah perintahagama, maka menemukandan mengajak bersatu dalam Pancasilaadalah juga perintah agama.Berdasarkan noktah-noktah yangtelah dicoba paparkan di atas tadi,maka kiranya jelas bahwa SDMtidaklah cukup hanya menekankankeahlian dan keterampilan teknissemata. Betapapun pentingnya segiketerampilan dan keahlian teknisitu—dan memang mustahil terwujudSDM dengan kemampuanoptimal tanpa itu semua—ditinjaudari sudut manusia secara utuhkeseluruhan, yang menjadi subjekpembangunan dan tidak menjadiobjek pembangunan, maka keterampilandan keahlian itu semuanilainya adalah instrumental, bukanintrinsik. Karenanya, nilai yangbersifat instrumental itu semuaharus “mengabdi” kepada yang bernilaiintrinsik, yaitu diwujudkandemi nilai kemanusiaan itu sendiri,dan bukan sebaliknya, yaitu manusiadipandang sebagai “berharga”hanya karena unsur keahlian danketerampilannya semata.Bertitik tolak dari hal itu, danberdasarkan bahwa semua penganutagama harus mengamalkan agamanyadengan baik, maka segi etikaSDM Indonesia adalah menyangkuthal-hal sebagai berikut:Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3549


DEMOCRACY PROJECTPertama, keimanan dan takwakepada Tuhan Yang Maha Esa. Iniberarti bahwa SDM Indonesiaterwujud dari manusia Indonesiayang menyadari tentang adanya asaldan tujuan hidup yang lebih tinggidaripada pengalaman hidup duniawiatau terrestrial ini. Asal dantujuan hidup itumelambung danmenembus petala-petalalangityang tujuh, menujukepada perkenanatau ridlaAllah, mencapaipenyatuan eksistensinisbi manusiadengan Eksistensimutlak Ilahi. Dengan menyadaritentang asal dan tujuanhidup itu, berarti setiap manusiaIndonesia akan selalu bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkanatas segala perbuatannya.Kedua, karena dasar keimanandan takwa itu, maka SDM Indonesiabekerja tidak atas dasar keyakinankeliru bahwa kebahagiaannya sebagaimanusia yang utuh terletakdalam ekspediensi fisik dan material,tetapi dalam peningkatankualitas jiwa dan ruhani. Denganbegitu, ia tidak tersesat masuk kedalam sikap-sikap mementingkandiri sendiri dan memenuhi keinginanrendah diri sendiri; Iajustru mampu mengingkari diriMereka yang beriman, berhijrah,dan berjihad di jalan Allah denganharta dan jiwa mereka adalah lebihagung derajatnya di sisi Allah.Mereka itulah orang-orang yangberbahagia. Tuhan mereka menjanjikankabar gembira kepadamereka.(Q., 9: 20-21)sendiri (melakukan self denial),bebas dari dorongan mencari kenikmatanhidup lahiri semata(pleasure seeking), juga bebas darisifat-sifat tamak, loba, rakus, danmementingkan diri sendiri.Ketiga, SDM Indonesia berpangkaldari semangat dan kemampuanmenundakesenangan sementara.Ia berpegangteguhkepada prinsip“deferred gratification”atauganjaran kenikmatanyang tertunda,karenayakin di belakanghari, dalam jangka panjang,ada kebahagiaan yang lebih besardan lebih hakiki. Dengan kata lain,SDM Indonesia adalah SDM yangmampu berpikir dan mengembangkantingkah laku atas dasar prinsip“Berakit-rakit ke hulu berenangrenangke tepian, bersakit-sakit dahulu,bersenang-senang kemudian”.Yaitu prinsip, dalam bahasa Jawa,“Wani ngalah duwur wekasane”(Berani mengalah, namun akhirnyamenang), yang seperti juga dikatakandalam bahasa Inggris, “You maylose the battle, but you should win thewar”.Keempat, SDM Indonesia adalahmanusia yang tabah, gigih, tahanmenderita, karena yakin kepada3550 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmasa depan. Karena keimanan dantakwanya, ia senantiasa berpengharapankepada Tuhan Yang MahaEsa, sehingga sesuatu yang dikehendakinyajika toh tidak terwujudsekarang, ia yakin akan terwujudbesok, atau lusa, atau minggudepan, atau bulan depan atau tahundepan, bahkan dalam kehidupanakhirat sesudah kematian. Hiduppenuh harapan itulah yang menjadidorongan batin atau motivasi yangtinggi dan kuat, sehingga ia tekun,rajin, produktif, dan senantiasamenggunakan waktu luang untukkerja keras yang menghasilkansesuatu. Ia bukanlah tipe manusiayang mencari “apa enaknya”, tapimenurut “apa baiknya”.Kelima, SDM Indonesia tidakmemiliki dorongan untuk hidupmewah dan berlebihan (hidupberlebihan adalah ciri kepribadianyang tidak tenang dan selalu mencarikompensasi). Sebaliknya, iahidup sederhana, penuh kepuasanpositif (yaitu [Arab] qanâ‘ah, bukan[Inggris] complacency), hemat,rendah hati, dan bebas dari maksudpamer atau penyakit “demonstrationeffect”.Keenam, SDM Indonesia adalahSDM yang mampu bersikap danberlaku adil, jujur, dan fair meskipunterhadap diri sendiri, kerabatdan handai taulan. Ia tidak mudahtenggelam dalam rasa cinta sehinggabuta terhadap kekuranganorang, tidak pula dirasup habisoleh rasa benci sehingga tertutupdari kebaikan orang. Karenanya, jikaseorang SDM Indonesia berhasilatau sukses, ia tidak dengan gegabahmengaku keberhasilan dankesuksesannya adalah berkat kemampuandirinya sendiri. Ia sadarbahwa “tidak ada daya dan tidakpula kemampuan kecuali denganAllah Yang Mahaagung”. Dalamkeadaan rendah hati itu, ia melihatapa pun yang menjadi bagiankeberhasilannya sebagai amanatTuhan Yang Maha Esa, lalu iabaktikan kepada-Nya melalui kesadaranpemenuhan fungsi sosialharta kekayaan.UNSUR KOSMOPOLITANISMEBUDAYA INDONESIAKetika pada awal 1960-an melantikResimen Mahajaya (MahasiswaJakarta Raya), PresidenSoekarno menggunakan kesempatanitu untuk menyatakan sikapnyayang menolak gagasan memindahkanIbukota Republik dari Jakartake suatu kota lain, baik di Jawaataupun di luar Jawa. Alasannyaialah bahwa sampai dengan saat itu(mungkin sampai sekarang?) dinegeri kita ini baru ada satu kotaIndonesia (yakni, kota yang berbudayamencakup seluruh unsurbudaya Indonesia), yaitu Jakarta.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3551


DEMOCRACY PROJECTKota-kota lain, betapapun besarnya,masih menunjukkan ciri utamasebagai kota daerah. PandanganBung Karno kala itu memantulkanpendapat bahwa suatu budaya yangmeliputi seluruh wilayah Indonesia(sebutlah suatu “keindonesiaan”)sesungguhnya masih sedang dalamproses pertumbuhannya, dan belummencapai titik akhir pertumbuhanitu. Ini berarti bahwabudaya Indonesia masih belumdapat ditunjuk langsung secaranyata. Namun, merupakan suatukebetulan yang amat baik bahwakosmopolitanisme ibu kota negaratelah berkembang sedemikian rupasehingga praktis meliputi seluruh“universum” tanah air Indonesia.Untuk menambah segi positif itu,primordialisme kesukuan di ibukota lebih mirip keanehan daripadakewajaran suatu kehidupan antaretnisdalam satu tempat. Setiaporang merasa at home atau kerasandengan suasana kosmopolit yangmencakup seluruh suku, daerah,bahasa ibu, budaya lokal, dan lainlain.Jakarta menjadi “melting pot”budaya Indonesia yang efektif.Dalam perenungan kembali, BungKarno dalam sikapnya tadi tepatdan benar.Walaupun begitu, tidaklah berartibahwa proses pertumbuhankeindonesiaan itu terbatas hanya diJakarta, dan berlangsung hanyadalam kurun waktu tertentu sepertimasa-masa dekat sebelum dansesudah Proklamasi. Telah menjadiargumen para pendiri Republikbahwa gagasan-gagasan merekatentang Indonesia dan keindonesiaanmempunyai akar-akar yang jauhdalam sejarah Nusantara. Warnabendera merah putih, misalnya,diyakini sebagai telah digunakanbangsa-bangsa Nusantara sejak lamasekali di masa-masa silam. Setidaknya,sudah sejak kedatanganIslam di Jawa ada tradisi memperingatidua cucu Nabi MuhammadSaw., Hasan dan Husein, denganhidangan bubur dua warna, merahdan putih pada setiap tanggalsepuluh Muharram. (Tanggal itudalam istilah Arab disebut ‘Âsyûrâyang dijawakan menjadi “Suro”.)Warna merah untuk Husein yanggagah berani dan menjadi pahlawankaum kecil di Padang Karbala.Warna putih untuk Hasan yangberpembawaan damai dan mendamaikansemua unsur dalammasyarakat.Lebih penting daripada benderasebagai lambang kebangsaan, budayaIndonesia atau bibit-bibitnyatelah dibentuk oleh kemestianlingkungan fisik geografisnya sebagainegara kelautan (maritim)terbesar di muka bumi. Denganjumlah kepulauan yang fantastis(konon 17.000 pulau, besar kecil),Indonesia memiliki jumlah kilometerpanjang pantai yang tertinggi3552 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdi dunia. Sifat dan jiwa dasarkemaritiman yang amat menonjolitu menghasilkan berbagai gejalasosial-politik yang amat penting,yaitu bahwa (proto) bangsaIndonesia mencapai kebesaran danpuncak kejayaannya ketika merekatampil secara sosial-politik sebagaikerajaan maritim, yaitu Sriwijayakemudian Majapahit. Sebaliknya,(proto) bangsa Indonesia mengalamikemunduran kemudian kehancuranketika suku-suku yangada, dalam sosial-politik menjadibersifat melihat ke dalam, ke polapolabudaya pedalaman sepertiyang ditunjukkan oleh kerajaankerajaanJawa pedalaman. Indonesiaadalah kelanjutan wajar dari pertumbuhansekumpulan suku-sukubangsa di kawasan Asia Tenggara(atau Asia Kepulauan) ini dengansifat dan jiwa dasar kemaritimantersebut. Meskipun dari segi strukturaldan institusional modernperanan pemerintahan HindiaBelanda cukup penting, namunyang lebih menentukan bagi pertumbuhankeindonesiaan ialahbenih-benih pola budaya yangbersemangat kemaritiman, denganciri-ciri utama keterbukaan, persamaanmanusia, mobilitas tinggi,dan kosmopolitanisme. Terutamaciri kosmopolitanisme itu amatpenting, karena mobilitas yangtinggi membuat para warga menjadianggota berbagai kelompoksosial-budaya dalam berbagai tempatdan daerah, sehingga berdampakperataan jalan bagi tumbuhnyasemangat kebangsaan atas dasarkesadaran persamaan budaya dan,kemudian, juga nasib (seperti pengalamanpenjajahan).Melandasi itu semua ialah wawasankultural bersumberkan agama.Melihat dampaknya yangmenyeluruh bagi kawasan ini,agama-agama Buddha dan Hinduikut berjasa besar untuk pertumbuhanbudaya Indonesia. Pertamaialah agama Buddha yang menjadiagama Kerajaan Sriwijaya diSumatra, yang pengaruh kekuasaanmaritimnya telah meninggalkanbekas yang amat penting, yaitu(proto) bahasa Melayu, sehinggamenjadi bahasa pergaulan ataulingua franca kawasan Asia Tenggara.Kedua ialah agama Hindu,yang melalui Majapahit telahmelandasi suatu pola budaya kosmopolitan.Sifat kemaritiman Majapahittelah menciptakan suatuuniversum yang jangkauannyakurang lebih sama atau sebandingdengan Indonesia modern. Ketigaialah Islam. Sifat budaya Islam yangbersumbukan kosmopolitanismepola ekonomi dagang ternyatasangat sesuai dengan suasana sosiokulturalAsia Tenggara, khususnyakawasan Melayu. Kesesuaian itumenghasilkan proses IslamisasiDunia Melayu sedemikian cepat,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3553


DEMOCRACY PROJECTsehingga agama-agama Buddha danHindu terdesak.Melalui perkembangan Islam dikawasan ini terjadilah interaksisaling meneguhkan antara agamaIslam dan bahasa Melayu. AgamaIslam yang memiliki reputasi kemana-mana mengembangkan tradisitulis-menulis telah membuatbahasa Melayu tumbuh menjadibahasa yang kaya dan canggihdengan kemampuan besar sebagaialat komunikasi regional. “Simbiosismutualisme” antara Islam danbahasa Melayu karena kesejajaransifat-sifat dasar antara keduanyaseperti egalitarianisme, mobilitastinggi, kosmopolitanisme, danketerbukaan telah menghasilkanstruktur sosial budaya yang kokoh.Karena itu, bukanlah suatu halkebetulan semata bahwa para perintisRepublik, terutama melaluiKongres Pemuda 1928, telah memilihbahasa Melayu sebagai dasarbahasa nasional. Pertimbanganteknis-operasional untuk jatuhnyapilihan kepada bahasa Melayusebagai dasar Bahasa Nasional(karena keberhasilan bahasa itusebagai lingua franca kawasan ini)tentu amat penting. Tetapi, disadariatau tidak, jatuhnya pilihan kepadabahasa Melayu itu (dengan mengesampingkan,misalnya, bahasaJawa yang secara literer jauh lebihkaya), mencerminkan suatu wawasandasar sosio-kultural para perintisRepublik. Yaitu bahwa merekamenginginkan suatu Indonesia yangdinamis, egaliter, terbuka, kosmopolitdengan mobilitas tinggi, sejalandengan wawasan kenegaraandemokratis modern.UNSUR-UNSUR DALAMPEMILIHAN UMUMSalah satu komponen primer,yaitu “politik” warga negara, yangterfokus pada pelaksanaan pemilihandemokratis. Mula-mula prinsippersamaan warga negara diperkenalkanoleh sistem politik Yunanikuno hanya dalam lingkup negarakota.Kemudian Revolusi Prancisyang menerapkan prinsip itu untukpemerintahan masyarakat dalamskala besar, yaitu negara nasional,dan untuk semua orang, tanpadiskriminasi. Sementara itu, tetaplahmustahil bagi suatu pemerintah,termasuk yang modern,untuk memberi hak yang benarbenarsama dalam partisipasi nyatasecara langsung kepada setiappribadi warga negara. Maka, perkembangankonsep itu lebih lanjutmenuju ke arah penciptaan lembaga-lembagaperwakilan sepertitercantum dalam sila keempatPancasila. Di situ persamaan politikdipusatkan pada seleksi pimpinan3554 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpemerintah paling atas, umumnyalewat partisipasi dalam suatu sistempemilihan umum.Dalam pemilihan umum atasdasar egalitarianisme, tidak dianutpandangan dan praktik bahwa nilaisuara seseorang atau sekelompokpemilih tertentu lebih pentingdaripada nilai suara seseorang yanglain. Tanpa memedulikan suatukedudukan seseorang dalam masyarakat,nilai suara orang itu adalahmutlak sama dengan nilai suaraorang lain mana pun juga. Semuaitu berkembang menuju padaprinsip satu orang warga negarasatu suara (one man, one vote), baikberkenaan dengan akses ke pemilihanmaupun dalam timbangannilai masing-masing suara untukmenentukan hasil pemilihan. Prinsipini juga menolak praktik penunjukkanseseorang secara arbitreruntuk mewakili rakyat.Tidak kurang pentingnya adalahprinsip yang menyangkut sistemprosedural pemilihan formal, yangmencakup aturan-aturan tentanghak untuk memilih dan aturantentang bagaimana suara itu “dihitung”.Tujuannya adalah agardalam prinsip ini tidak ada seorangpun dari warga negara yang teringkarihak pilihnya dan tidak adasuara pun yang terbuang sia-sia,baik dalam arti penghitungan kuantitatifmaupun bobot nilai jenispilihan yang ada oleh setiap oranglewat suaranya itu.Hal lain yang sangat prinsipildalam demokrasi adalah kebebasandan kerahasiaan dalam pelaksanaanpemilihan umum. Sifat dasar kontekstualini akan berdampak padaterjadinya diferensiasi antara pemerintahdan komunitas kemasyarakatandengan melindungi partisipasibebas setiap orang dalamkedua badan itu masing-masing.Artinya, dengan sistem pemilihanyang bebas dan rahasia seseorangyang kebetulan secara profesionaltermasuk kalangan badan pemerintahantidak dengan sendirinyaharus (secara terpaksa) memberisuara untuk calon yang mewakilipemerintah—jika ia berpendapattidak sepatutnya suara itu diberikankepadanya—tetapi ia akan memberikannyakepada siapa saja menurutkecenderungan hati nuraninya.Maka, kebebasan dan kerahasiaanmenghasilkan dimensiyang amat penting dalam pemberiansuara, yaitu ketulusan yangsejati, yang pada urutannya akanmempunyai pengaruh positif padapenciptaan keabsahan pemerintahdengan kekuasaannya. Dan pemerintahyang absah akan memberilandasan kokoh untuk terwujudnyarasa keadilan yang akan menjadidasar ketenteraman dan kemantapanpolitik.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3555


DEMOCRACY PROJECTSebaliknya, tanpa kebebasandan kerahasiaan itu (misalnya akibatadanya “trick-trick” kalangan yangberkepentingan atas keadaan statusquo), maka suatu pilihan tidak akanmenghasilkan legitimasi politik,atau setidaknya akan menjadisumber keraguan terhadap legitimasikekuasaan pemerintah. Dankekuasaan yang dipandang tidakabsah oleh banyak warga negaraakan mengakibatkan kekisruhan danketidakmantapan.Kebebasan dan kerahasiaanpemilihan umum juga mempunyaidampak lain yang sama pentingnyadengan yang di atas itu, jika tidakmalah lebih penting. Dengankebebasan dan kerahasiaan itu,dapatlah diperkecil atau dicegahsama sekali terjadinya apa yangdisebut “unanimous bloc voting”(pemberian suara bulat oleh suatukelompok) seperti, suara bulat olehseluruh anggota kelompok yangterbentuk karena persamaan profesi,kedaerahan, keyakinan, agama,kepentingan, kerabat, kedudukansosial, dan lain-lain. Sebab, dengankebebasan dan kerahasiaan itu,seorang pemberi suara dapat menghindaritekanan, baik dari atasanmaupun dari sesama rekan.Dari segi lain, kebebasan dankerahasiaan pemilihan umum akanmemungkinkan pemberian suaraoleh golongan kecil (minoritas)yang berbeda dengan golonganbesar (mayoritas). Struktur inimendorong terjadinya keluwesanmasyarakat dan kemungkinanmembatasi sekaligus menggerakkanpemerintah sebagai pelaku perubahanyang bertanggung jawabkepada masyarakatnya. Pemerintahdapat bergerak sebagai pelakuperubahan atas dasar legitimasipolitik yang diperolehnya danterbatasi oleh hal-hal yang tidakdidukung oleh legitimasi politikitu.UPAYA MENDORONGDEMOKRATISASITantangan masa depan demokrasidi negeri kita ialah bagaimanamendorong proses-proses untukmewujudkan nilai-nilai tersebutagar terus berlangsung secara konsisten.Dengan kata lain, bagaimanamelaksanakannya sehingga benarbenarmenjadi pandangan hidup(way of life) nyata dalam kehidupansehari-hari. Berikut ini adalahpercobaan untuk mendaftar beberapanoktah penting pandanganhidup demokratis, berdasarkan bahan-bahanyang sedikit banyaktelah berkembang, baik secarateoretis maupun praktis, di negerinegeriyang demokrasinya cukupmapan:Pertama, pentingnya kesadarankemajemukan. Ini tidak saja se-3556 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkadar pengakuan (pasif) akankenyataan masyarakat yang majemuk.Lebih dari itu, kesadarankemajemukan menghendaki tanggapanyang positif kepada kemajemukanitu sendiri secara aktif.Seseorang akan dapat menyesuaikandirinya kepada cara hidup demokratisjika ia mampu mendisiplindirinya ke arah jenis persatuan dankesatuan yang diperoleh melaluipenggunaan kreatif dari dinamikadan segi-segi positif kemajemukanmasyarakat. Masyarakat yang teguhberpegang kepada pandanganhidup demokratis harus dengansendirinya juga dengan teguhmemelihara dan melindungi lingkupkeanekaragaman yang luas.Pandangan hidup demokratis sepertiini menuntut moral pribadiyang tinggi.Kedua, dalam peristilahan politikkita dikenal “musyawarah” (daribahasa Arab, musyâwarah, denganmakna asal sekitar “saling memberiisyarat”). Keinsafan akan makna dansemangat musyawarah menghendakiatau mengharuskan adanyakeinsafan dan kedewasaan untukdengan tulus menerima kemungkinankompromi atau bahkan “kalahsuara”. (Nabi Muhammad Saw.,misalnya, dalam suatu musyawarahuntuk menentukan strategi menghadapiserbuan kaum kafir Makkahmengalami kekalahan suara, danbeliau dengan tulus serta teguhmenerima keputusan orang banyakdan dalam proses pelaksanaannyabeliau menolak “second thought”yang dikemukakan oleh sebagiansahabat.)Semangat musyawarah menuntutagar setiap orang menerimakemungkinan terjadinya “partialfunctioning of ideals”, yaitu pandangandasar bahwa belum tentu,dan tidak harus, seluruh keinginanatau pikiran seseorang atau kelompokakan diterima dan dilaksanakansepenuhnya. Korelasiprinsip itu ialah kesediaan untukkemungkinan menerima bentukbentuktertentu kompromi atauishlâh. Korelasinya yang lain ialahseberapa jauh kita dewasa dalammengemukakan pendapat, mendengarkanpendapat orang lain,menerima perbedaan pendapat, dankemungkinan mengambil pendapatyang lebih baik. Dalam masyarakatyang belum terlatih benar untukberdemokrasi, sering terjadi kejumbuhanantara mengkritik yangsehat dan bertanggung jawab sertamenghina yang merusak dan tanpatanggung jawab.Berkenaan dengan ini, salah satutantangan nyata bagi kita bangsaIndonesia agaknya ialah situasi kejiwaanatau mind set yang tumbuhdalam bangsa kita akibat kenyataanbahwa selama kemerdekaan sekitarsetengah abad ini kita belum pernahhidup selain di bawah pim-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3557


DEMOCRACY PROJECTpinan bapak bangsa (father ofnation), yaitu Bung Karno, kemudianPak Harto. Kedua tokoh yangbijak-bestari itu telah berhasilmembawa Indonesia ke tingkatkedewasaan penuh sebagai negarabangsa (nation state). Tetapi pengalamanhidup dibawah ketokohanseorang bapakbangsa dengankepribadian yangsangat dominantelah membuatkita kurang terbiasamembuatkeputusan sendiri(dari bawah)dan kurang mampumelihat serta memanfaatkanalternatif-alternatif (sebab selama inikita digiring untuk selalu melihatadanya hanya satu alternatif, tanpabanyak pilihan lain). Monolitisismedan absolutisme adalah bertentangandengan cara hidup demokratis.Maka tantangan besar selanjutnyabagi demokrasi Indonesia di masadepan yang dekat ini ialah seberapajauh kita mampu menampilkanseorang pemimpin nasional yangtidak lagi berperan sebagai bapakbangsa, melainkan sekadar seorang“yang pertama di antara yang sama”(the first among the equlas, “primusinter pares”).Ketiga, ungkapan “tujuan menghalalkancara” mengisyaratkan suatukutukan kepada orang yang berusahameraih tujuannya dengancara-cara yang tidak peduli kepadapertimbangan moral. Pandanganhidup demokratis mewajibkanadanya keyakinan bahwa cara haruslahsejalan dengan tujuan.Bahkan sesungguhnyaklaimatas suatu tujuanyang baikharus diabsahkanoleh kebaikancara yangditempuh untukmeraihnya.Seperti dikatakanAlbertCamus, “Indeedthe end justifies the means. But whatjustifies the end? The means!” Makaantara keduanya tidak boleh adapertentangan. Setiap pertentanganantara cara dan tujuan, jika telahtumbuh menggejala cukup luas,pasti akan mengundang reaksireaksiyang dapat menghancurkandemokrasi.Maka demokrasi tidak terbayangtanpa akhlak yang tinggi. Contohakhlak seperti itu ialah sikap ksatriaSultan Saladin—Shalah Al-Din Al-Ayyubi—yang melindungi prajuritdari kalangan musuhnya, tentaraSalib, yang kesasar ke kemahnyadalam keadaan luka parah kemudiandiobatinya (dengan merahasiakanrapat-rapat siapa sebenarnya dirinya3558 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsebagai komandan tentara Islam)dan setelah sembuh dilepaskandengan aman. Atau seperti sikappengurus “Liga Anti-PencemaranNama” (Anti-Defamation League)dari organisasi Yahudi, B’nai Brithdi Amerika yang melindungi seorangaktifis neo-Nazi yang datangmelapor setelah melalui gerakankultusnya membunuh sekian orangtokoh Semitik di sana. Perlindunganitu diberikan atas dasarprinsip bahwa setiap orang berhakdengan bebas menyatakan pendapat,berkumpul, dan berserikat—dalam konteks gerakan Neo-Naziyang anti-Yahudi itu: biarpunmerugikan orang lain—karenapercaya bahwa masyarakat akan“dengan bebas” pula “to hire andfire” suatu ide ataupun gerakan.Sikap seperti itu jelas sekali memerlukantingkat kepercayaan diri yangtinggi, yang membebaskan seseorangatau kelompok dari kekhawatiranyang berlebihan dan, sebagaikonsekuensinya, kecurigaandan prasangka yang juga berlebihan.Keempat, permufakatan yangjujur dan sehat adalah hasil akhirmusyawarah yang juga jujur dansehat. Para anggota masyarakatdemokratis dituntut untuk menguasaidan menjalankan senipermusyawaratan yang jujur dansehat itu guna mencapai permufakatanyang juga jujur dan sehat.Permufakatan yang dicapai melalui“engineering”, manipulasi atautaktik-taktik yang sesungguhnyahasil sebuah konspirasi bukan sajamerupakan permufakatan yangcurang, cacat, atau sakit, malahdapat disebut sebagai pengkhianatankepada nilai dan semangatdemokratis. Karena itu, faktorketulusan dalam usaha bersamamewujudkan tatanan sosial yangbaik untuk semua merupakan halyang sangat pokok. Faktor ketulusanitu, seperti telah disinggung, mengandungmakna pembebasan diridari vested interest yang sempit.Prinsip ini pun terkait denganpaham musyawarah seperti telahdikemukakan di atas. Musyawarahyang benar dan baik hanya akanberlangung jika masing-masingpribadi atau kelompok yang bersangkutanmempunyai kesediaanpsikologis untuk melihat kemungkinanorang lain benar dan dirisendiri salah, dan bahwa setiaporang pada dasarnya baik, berkecenderunganbaik, dan beriktikadbaik.Kelima, dari sekian banyak unsurkehidupan bersama yang baik ialahterpenuhinya keperluan pokok,yaitu pangan, sandang, dan papan.Dan karena ketiga hal itu menyangkutmasalah sosial dan budaya(seperti masalah mengapa kitamakan nasi, bersandangkan sarung,kopiah, kebaya, serta berpapankanrumah “joglo”, misalnya), makaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3559


DEMOCRACY PROJECTpemenuhan segi-segi ekonomi itutidak lepas dari perencanaan sosialbudaya.Warga masyarakat demokratisditantang untuk mampumenganut hidup dengan pemenuhankebutuhan secara berencana,dan harus memiliki kepastian bahwarencana-rencana itu (misalnya,dalam wujud besarnya ialahGBHN) benar-benar sejalan dengantujuan dan praktik demokratis—yangcheck list-nya dapatkita buat berdasarkan nilai-nilaikemanusiaan universal namundengan memperhatikan kenyataankenisbian kultural.Keenam, kerja sama antara wargamasyarakat dan sikap saling memercayaiiktikad baik masing-masing,kemudian jalinan dukung-mendukungsecara fungsional antaraberbagai unsur kelembagaan kemasyarakatanyang ada merupakansegi penunjang efisiensi untukdemokrasi. Masyarakat yang terkotak-kotakdengan masing-masingpenuh curiga kepada lainnya bukansaja mengakibatkan tidak efisiennyacara hidup demokratis, tapi jugadapat menjurus kepada lahirnyapola tingkah laku yang bertentangandengan nilai-nilai asasidemokrasi. Pengakuan akan kebebasannurani (freedom of conscience),persamaan hak dan kewajibanbagi semua (egalitarianisme)dan tingkah laku penuhpercaya kepada iktikad baik orangdan kelompok lain mengharuskanadanya landasan pandangan kemanusiaanyang positif dan optimistis.Pandangan kemanusiaan yang negatifdan pesimistis akan dengansendirinya sulit menghindari perilakucuriga dan tidak percayakepada sesama manusia, yang kemudianujungnya ialah keenggananbekerja sama. Berkaitan denganperkara ini, bagi masyarakat bekasjajahan, masalah colonial legacy yangmasih belum seluruhnya terhapusakan menjadi sumber tantangandan kendala usaha bersama mewujudkandemokrasi.Ketujuh, dalam keseharian, kitabiasa berbicara tentang pentingnyapendidikan demokrasi. Tapi karenapengalaman kita yang belum pernahdengan sungguh-sungguhmenyaksikan atau apalagi merasakanhidup berdemokrasi—ditambahkenyataan bahwa “demokrasi”dalam abad ini yang dimaksudadalah demokrasi modern—makabayangan kita tentang “pendidikandemokrasi” umumnya masih terbataskepada usaha indoktrinasi danpenyuapan konsep-konsep secaraverbalistik. Kejengkelan yang seringterdengar dalam masyarakat tentangadanya kesenjangan antara apa yangdikatakan (ada yang rajin mengajarikita “jangan biarkan adanya kolusipenguasa-pengusaha” tapi yangbersangkutan sendiri justru menjadicontoh mencolok kolusi itu)3560 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTialah akibat dari kuatnya budaya“menggurui” (secara feodalistik)dalam masyarakat kita, sehinggaverbalisme yang dihasilkannya jugamenghasilkan kepuasan tersendiridan membuat yang bersangkutanmerasa telah berbuat sesuatu hanyakarena telah berbicara.Karena pandangan hidup demokrasimodern terlaksana dalam abadkesadaran universal sekarang ini,maka nilai-nilai dan pengertianpengertiannyaharus dijadikanunsur yang menyatu dengan sistempendidikan kita, tidak dalam artimenjadikannya muatan kurikuleryang klise, tetapi dengan jalandiwujudkan dalam hidup nyata(lived in) dalam sistem pendidikankita. Kita harus mulai dengansungguh-sungguh memikirkan—toh sudah ada lembaga yang memulainya—untukmembiasakananak didik dan masyarakat padaumumnya kepada perbedaan pendapatdan tradisi pemilihan terbukauntuk menentukan pimpinanatau kebijakan. Demokrasi bukanlahsesuatu yang akan terwujudbagaikan jatuh dari langit, melainkanmenyatu dengan pengalamannyata dan eksperimentasi kitasehari-hari. Justru itu demokrasimemerlukan ideologi yang terbuka,yaitu ideologi yang tidak dirumuskan“sekali dan untuk selamanya”(once and for all). Sebab ideologitertutup (precepts-nya dirumuskan“sekali dan untuk selamanya”)cenderung ketinggalan zaman(obsolete, seperti terbukti dengankomunisme). Maka Pancasila harusditatap dan ditangkap sebagaiideologi terbuka, yaitu, lepas daripengkalimatannya sendiri sepertitercantum dalam UUD 45, penjabarandan perumusan precepts-nyaharus dibiarkan terus berkembangseiring dengan dinamika masyarakatdengan pertumbuhan kualitatifnya,tanpa membatasi wewenang menafsirkanhanya kepada suatu lembaga“resmi” seperti di negeri-negerikomunis. Karena prinsip eksperimentasiitu, maka demokrasi akanterbuka kepada kemugkinan prosesproses“coba dan salah” (trial anderror), dengan kemungkinnan secaraterbuka pula terus-menerus melakukankoreksi dan perbaikan. Justrutitik kuat demokrasi, dengan segalakekurangannya, ialah kemampuannyauntuk mengoreksi dirinyasendiri, karena keterbukaannya itu.URUSAN DUNIA DAN AKHIRATDalam perbendaharaan ungkapanIslam terdapat istilah “urusandunia” (umûr al-dunyâ) dan “urusanakhirat” (umûr al-âkhirah). Dalamparitas itu, seringkali “urusan akhirat”juga dinyatakan sebagai“urusan agama” (umûr al-dîn), dandirangkaikan dalam ungkapanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3561


DEMOCRACY PROJECT“umûr al-dunyâ wa al-dîn”. Initecermin, misalnya, dalam ungkapansuatu doa bahwa kita memohonkepada Allah pertolonganatas “urusan dunia dan urusanagama”. Artinya, kita menginginkantidak hanya keberhasilan dalamkehidupan duniawi semata atauukhrawi saja, melainkan keduaduanyasekaligus. Dan dalam perwujudannyapada kehidupan nyata,makna doa itu mengharuskan kitamemahami serta bertindak sesuaidengan ketentuan-ketentuan kehidupanduniawi jika kita menginginkansukses di dalamnya, danmemahami serta bertindak sesuaidengan ketentuan-ketentuan kehidupanukhrawi jika kita menginginkansukses di dalamnya. Doaitu mengesankan seperti tidak adaresep tunggal yang menjamin suksesdalam kedua-duanya sekaligus danserentak. Jadi, sekali lagi, tampakseperti terdapat dikotomi tertentuantara masalah duniawi dan masalahukhrawi. Apakah benar demikian,marilah kita coba periksasecara lebih utuh dan menyeluruh,sejauh mungkin.USHUL FIQIHDalam sejarah, hampir semasadengan Abu Hanifah di Irak (Kufah)tampil pula Anas ibn Malik (715-795 M) di Hijaz (Madinah). Aliranpikiran Abu Hanifah (mazhabHanafî) banyak menggunakananalogi (qiyâs) dan pertimbangankebaikan umum (istishlâh) dantumbuh dalam lingkungan pemerintahpusat, sama halnya denganaliran pikiran Al-Awza‘i diSyria (Damaskus) sebelumnya.Berbeda dengan keduanya itu,aliran pikiran Anas ibn Malik(mazhab Mâlikî) terbentuk olehsuasana lingkungan Hijaz, khususnyaMadinah, yang sangat memerhatikantradisi (Sunnah) Nabidan para sahabatnya.Anas ibn Malik mempunyaiseorang murid, yaitu Muhammadibn Idris Al-Syafi‘i (w. 204 H [820M]). Al-Syafi‘i meneruskan temaaliran pikiran gurunya dan mengembangkannyadengan membangunteori yang ketat untukmenguji kebenaran sebuah laporantentang Sunnah, terutama hadisyang diriwayatkan langsung dariNabi. Tetapi Al-Syafi‘i juga menerimatema aliran pikiran Hanafiyang dipelajari dari Al-Syaibani (w.186 H [805 M]), yaitu penggunaananalogi, dan mengembangkannyamenjadi sebuah teori yangsistematis dan universal tentangmetode memahami hukum.Dengan demikian, Al-Syafi‘iberjasa meletakkan dasar-dasarteoretis tentang dua hal, yaitu,pertama, Sunnah, khususnya dalambentuk hadis, sebagai sumber3562 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmemahami hukum Islam setelah Al-Quran; dan kedua, analogi atauqiyâs sebagai metode rasionalmemahami dan mengembangkanhukum itu. Sementara itu, konsensusatau ijmâ‘ yang ada dalammasyarakat, yang kebanyakan bersumberatau menjelma menjadisejenis kebiasaan yang berlakuumum (al-‘urf), juga diterima olehAl-Syafi‘i, meskipun ia tidak pernahmembangun teorinya yang tuntas.Dengan begitu, pangkal tolak ilmufiqih (al-fiqh), berkat Al-Syafi‘i, adaempat, yaitu Kitab Suci, SunnahNabi, ijmâ‘, dan qiyâs.Istilah ushûl al-fiqh, selain digunakanuntuk menunjuk KitabSuci, Sunnah Nabi, ijmâ‘, dan qiyâssebagai sumber-sumber pokokpemahaman hukum dalam Islam,juga digunakan untuk menunjukkepada metode pemahaman hukumseperti dikembangkan oleh Al-Syafi‘i. Ushûl al-fiqh dalam pengertianini dapat dipandang sebagaisejenis falsafah hukum Islamkarena sifatnya yang teoretis. Iamembentuk bagian dinamis darikeseluruhan ilmu fiqih, dan dibangundi atas dasar prinsip rasionalitasdan logika tertentu.Karena pentingnya ushûl al-fiqhini, maka di sini dikemukakanbeberapa rumus terpenting berkenaandengan hukum dalam Islam:1. Segala perkara tergantungkepada maksudnya.2. Yang diketahui denganpasti tidak dapat hilangdengan keraguan.3. Pada dasarnya sesuatuyang telah ada harus dianggaptetap ada.4. Pada dasarnya faktor aksidentaladalah tidak ada.5. Sesuatu yang mapan dalamsuatu zaman harusdinilai sebagai tetap adakecuali jika ada petunjukyang menyalahi prinsipitu.6. Kesulitan membolehkankeringanan.7. Segala sesuatu bisa menyempit,meluas, dan sebaliknya.8. Keadaan darurat membolehkanhal-hal terlarang.9. Keadaan darurat harus diukurmenurut sekadarnya.10. Sesuatu yang dibolehkankarena suatu alasan menjadibatal jika alasan ituhilang.11. Jika dua keburukan dihadapi,maka harus dihindariyang lebih besarbahayanya dengan menempuhyang lebih kecilbahayanya.12. Menghindari keburukanlebih utama daripadamencari kebaikan.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3563


DEMOCRACY PROJECT13. Pembuktian berdasarkanadat sama dengan pembuktianberdasarkan nash.14. Adat dapat dijadikan sumberhukum.15. Sesuatu yang tidak didapatsemuanya, tidakboleh ditinggalkan semuanya.16. Ada tidaknya hukum tergantungkepada alasannya(‘illat).USWAH HASANAHBerkenaan dengan surat Al-Insyirâh (Q., 94), para ahli mengatakanbahwa wahyu itu turunkepada Nabi masih dalam kaitannyadengan surat Al-Dluhâ (Q.,93), bahkan merupakan kelanjutannya.Dalam surat ini, Allahmenegaskan bagaimana Dia telahmembuat Nabi sebagai seorangyang lapang dada (munsyarih alshadr),dan membuat semua bebanterasa ringan bagi beliau. Jugadiingatkan bahwa Allah telah membuatterhormat nama Nabi dandijunjung tinggi, berkat perjuanganbeliau dan kebajikan yang ditegakkannya.Lalu Allah menegaskanbahwa setiap kesulitan tentu akanmembawa kemudahan; bahwa amalusaha tentu mengandung kesulitan,namun hasil perjuangan itu dikemudian hari tentu akan membawakebahagiaan. Maka setiapkesempatan harus digunakan untukkerja keras, sambil senantiasa mengarahkandiri kepada Allah, denganpenuh harapan kepada-Nya.Jadi, seperti telah diutarakan,dari kedua surah pendek yangbanyak dibaca dalam shalat itudapat disimpulkan gambaran dinamikakepribadian Nabi berhubungandengan pengalaman hidupperjuangan beliau. Jika kita renungkanlebih mendalam gambaranitu, maka sesungguhnyadinamika pengalaman hidup Nabitersebut adalah universal, dalam artidapat terjadi dan dialami oleh siapasaja dari kalangan manusia yangmempunyai tekad atau komitmenpada cita-cita luhur. Oleh karenaitu, sikap-sikap yang telah ditunjukkanoleh Nabi sebagaimana tersimpuldari kedua surat pendek ituakan melengkapi kaum berimandengan contoh nyata dalam menghadapiproblem kehidupan. Darisitu, kita paham sebuah SunnahNabi, dan dari situ pula kitamengerti suatu aspek makna firmanAllah bahwa pada diri Rasulullahterdapat teladan yang baik bagikaum beriman. Akhlak serta kepribadianyang menjadi SunnahNabi, dapat disimpulkan dari keduasurat itu adalah kurang lebihdemikian:3564 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT1. Sikap senantiasa berpengharapankepada Allah,2. Sadar akan perjuanganjangka panjang,3. Yakin akan kemenanganakhir,4. Ingat akan latar belakangdiri di masa lalu dan bagaimanasemua kesulitanteratasi,5. Rasa kasih sayang kepadasesama manusia yang kurangberuntung,6. Senantiasa bersyukur padaAllah atas segala nikmatkarunia-Nya,7. Bersikap lapang dada,8. Memikul beban tanggungjawab dengan penuh kerelaan,9. Tidak kecil hati karena kesulitan,sebab yakin akanmasa datang yang lebihbaik,10. Menggunakan setiap waktuluang untuk kerja-kerjaproduktif,11. Tetap berorientasi kepadaAllah, asal dan tujuan semuayang ada.Firman Allah yang memberigambaran dinamika kepribadianNabi sebagai uswah hasanah (teladanyang baik) cukup banyakdalam Al-Quran. Pengkajian terhadapfirman-firman itu akanmemberi gambaran yang utuhtentang siapa Nabi dan bagaimanagaris besar sepak terjang beliaudalam hidupnya baik sebagai pribadimaupun sebagai Utusan Ilahi.Kita dapat mendeteksi dinamikakepribadian Nabi itu dari firmanfirmanyang ditunjukkan khususkepada Nabi, seperti diindikasikanoleh penggunaan kata penggantinama “engkau” dalam suatu formatdialog antara Tuhan dan Utusan-Nya.Jadi, Sunnah Nabi, khususnyasegi-segi yang dinamik dan mendasar,dapat lebih banyak diketahuidari Kitab Suci daripada darikumpulan kitab hadis. Meskipunbanyak laporan dalam kitab-kitabhadis yang juga memberi gambarantentang tingkah laku atau kepribadianNabi, namun umumnyabersifat ad-hoc, terkait erat dengantuntutan khusus ruang dan waktu.Sedangkan yang ada dalam Al-Quran, sekalipun dituturkan dalamkaitan dengan ruang dan waktu ataupengalaman khusus Nabi, namunajaran moral di balik cerita selalubersifat dinamik sehingga dapatdengan mudah diangkat padatingkat generalitas yang tinggi,dengan demikian bernilai universal.Karena itu, Sunnah Nabi sebenarnyatidak terbatas hanya pada hadis,meskipun hadis (yang sahih) memangtermasuk Sunnah.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3565


DEMOCRACY PROJECT‘UTSMAN IBN MAZH‘UN‘Utsman ibn Mazh‘un adalahseorang sahabat yang sangat salehdan kaya. Suatu saat, karena inginhanya beribadat kepada Allah, diamembeli rumah di pinggir kotaMadinah. Istri ‘Utsman datangkepada ‘A’isyah mengadukan suaminyayang saat malam beribadat terusdan siangnya puasa sehingga, diatidak kebagian apa-apa. ‘A’isyahlapor kepada Nabi yang kemudianmendatangi rumahnya. Nabi denganpaksa menarik keluar ‘Utsmanmeski sedang shalat.“Katanya saat malam kamuberibadat terus, dan saat siang kamupuasa terus sehingga tidak menggauliistrimu?”“Memang demikian, karena sayaingin nanti mendapat bidadari yanglebih cantik daripada istri sayasekarang.”“Apakah tidak cukup aku sebagaicontoh, aku makan, aku tidur, akupuasa, aku berbuka, dan aku bergauldengan istri. Kalau kamu tidaksuka, kamu tidak termasuk golonganku,”kata Nabi dengan nadamarah.Dengan sendirinya, karena‘Utsman sangat beriman kepadaNabi, maka dia mengikuti petunjukNabi. Namun, tidak lama setelahitu dia meninggal. Nabi sedih sekalidan semua sahabat datang. Kemudianistri ‘Utsman berkata kepadajenazah ‘Ustman, seolah melepaskepergiannya, “Utsman, pergilahkau menuju surga yang telah disiapkanuntukmu.” Mendengar ituNabi marah sekali, “Dari manakamu tahu bahwa dia masuk surga!Saya yang Nabi saja tidak tahu. Al-Quran saja tidak bilang begitu. Al-Quran mengatakan, ‘Katakanlah:Aku bukanlah orang baru di antarapara rasul, dan aku tak tahu apaakan dilakukan terhadap diriku danterhadap dirimu; aku hanya mengikutiapa yang diwahyukan kepadaku’(Q., 46: 9). Aku ini hanyalah bekerja,Islam itu memang bekerja.’”Ketika Nabi marah kepada istri‘Utsman, semua sahabat sedih,karena orang yang begitu baik dimata mereka pun tidak diketahuioleh Nabi apakah dia masuk surgaatau tidak. Baru kemudian ketikaRuqayah, putri Nabi yang disayangi,mati, beliau sedih dan berkatakepada jenazah Ruqayah, “HaiRuqayah pergilah kau. Temuilahorang yang sangat baik yaitu ‘Utsmanbin Mazh‘un.” Mendengar ini, parasahabat baru merasa lega meskipuntetap tidak disebutkan masuk surga.Artinya, bahwa surga dan nerakaadalah urusan Allah, kita tidak bisamemastikan diri. Yang kita bisaadalah berusaha dan mohon padaAllah melalui amal, karena Islamadalah agama amal. Iman dan amalselalu, yang dalam bahasa sosiologiagama disebut ethical monotheism,3566 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsuatu paham Ketuhanan YangMaha Esa yang mengajarkan bahwaridla Tuhan diperoleh melalui amalsaleh, perbuatan baik. Kalau keselamatanmengandalkan syafaat,jangan-jangan kita jatuh ke dalamagama sakramen seperti Kristen.Memang, pada dasarnya Islamtidak mengenal syafaat, melainkantanggung jawab pribadi kita dihadapan Allah.‘UTSMANMENGHAMBAT EMIGRASISejak masa ‘Umar banyak orangArab Quraisy yang kaya, yakni parapedagang Makkah, pergi ke daerahdaerahtaklukan, terutama Mesopotamiadi Irak, dan meneruskanusaha perdagangan mereka di sana.Ini acapkali menimbulkan rasakeberatan dari pihak orang-orangArab yang kurang mampu, khususnyaorang-orang Arab setempat.‘Utsman pun tidak bisa mengatasisituasi warisan pendahulunya itu,meskipun sebenarnya ia berhasilsedikit mengubah keadaan denganmengarahkan sebagian investasi dariLembah Mesopotamia ke Hijaz,berbentuk proyek-proyek irigasi diberbagai oase. Kebijaksanaan‘Utsman itu membantu mengurangikecenderungan emigrasi keluar Hijaz dan memperkuat kekuasaanpusat di Madinah secarafisik (sumber daya manusia). Kebijaksanaanitu juga mengurangiancaman bahwa budaya Arab akanterserap ke dalam budaya daerahdaerahBulan Sabit Subur (daerahsubur yang membentuk konfigurasibulan sabit dari pantai timur LautTengah naik ke utara, ke daerahPegunungan Anatolia sebelah selatanmembentang ke timur dankembali ke selatan, ke LembahMesopotamia).Tetapi kebijaksanaan ‘Utsmanyang menghambat emigrasi dariHijaz itu membuatnya tidak populerdi kalangan orang-orangMakkah. Ini tumbuh menjadifaktor penunjang bagi protes-protesyang mulai dilancarkan para tentara.(Harus diingat bahwa padasaat itu semua orang Muslim adalahwarga negara dan sekaligus tentara.)Apalagi setelah ekspedisi menaklukkanIran telah rampung dan tuntas,ketidakpuasan di kalangan tentaraterhadap kebijakan ‘Utsman semakinkeras dinyatakan, karenatidak lagi bisa dialiharahkan padakegiatan-kegiatan ekspedisi militer.Suatu kerusuhan muncul di Kufah,sebuah kota garnizun yang didirikan‘Umar dan kerusuhan ituharus ditindas dengan penumpahandarah, para gubernur yang melanjutkantugas mereka semenjakdiangkat oleh ‘Umar banyak yangcakap dan sebagian dari merekaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3567


DEMOCRACY PROJECTditerima baik oleh penduduk setempat.Maka penduduk Syriapuas dengan Muawiyah, Bashrahdengan Ibn Amir (yang di waktudamai giat berdaganguntukmengumpulkankekayaan tetapibertindak cukupadil karena iamenganjurkanorang lain agarberbuat serupapula). Tetapi gubernuryang ditempatkandiMesir (di Kota Fusthath, Kairolama), tidak pernah memuaskanorang-orang setempat, karena dipandangkurang menunjukkanukuran moral yang tinggi (kononsuka minuman keras dan mabuk).Demikian pula Kufah, tidak adakebijakannya yang dapat diterimadi sana, bahkan gubernurnya punditolak orang.‘UTSMANPENGUMPUL AL-QURAN‘Utsman dikenal sebagai amatberjasa menyatukan ejaan penulisanAl-Quran dengan memerintahkanuntuk membakar semua versi ejaanorang lain (sehingga sampai sekarangejaan standar Kitab Suciagama Islam itu disebut ejaan atau“rasm ‘Utsmânî”). Penyatuan ejaanAl-Quran itu amat prinsipil sebagaidasar penyatuan orang-orang ArabMuslim khususnya dan semuaorang Muslimumumnya. Namun,sesungguhnyausaha‘Utsman itu tidakberjalantanpa tantangan.Ibn Mas‘ud,salah seorangahli membacaAl-Quran yangamat terkenaldan disegani, berkedudukan diKufah, sempat menunjukkan perasaantidak suka pada kebijakan‘Utsman. Menurut para ahli, akhirnyaia patuh juga pada keputusanKhalifah, tetapi kejadian itu tetapmeninggalkan bekas, sekalipun akhirnyadapat dinetralisasikan melaluiusaha akomodasi berbagai versibacaan Kitab Suci dalam bentukpengakuan keabsahan “bacaantujuh” (al-qirâ’ât al-sab‘ah).Kebijaksanaan ‘Utsman berkenaandengan Kitab Suci itusungguh patut dipuji. Dan jikaumat Islam sesudah itu menikmatikesatuan penulisan dan pembukuanKitab Sucinya yang tidak adabandingnya dalam sistem kepercayaanatau paham lain mana punjuga, maka sebagian besar keberuntunganitu adalah berkat jasa3568 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECT‘Utsman Ibn Affan yang bergelarjâmi‘ Al-Qur’ân (Pengumpul Al-Quran). (Bahkan kaum Syi‘ah yangdikenal sangat anti ‘Utsman itu punakhirnya juga mengakui jasa khalifahketiga ini, dengan menyesuaikandan mengikuti cara penulisanKitab Suci menurut ejaan ‘Utsman,sekalipun mereka agaknya jugamempunyai jalur penuturan dari‘Ali ibn Abi Thalib, andalan utamamereka dalam masalah periwayatan.)Dan seperti hampir semua kebijaksanaan‘Utsman yang lain,tindakannya untuk menyatukansistem penulisan Al-Quran itu pundapat dikatakan sebagai kelanjutankebijakan ‘Umar sebelumnya.UUDMembuat UUD (Undang-UndangDasar) adalah seperti menyusunringkasan dari seluruhperjalanan pikiran manusia. Karena,biasanya para perancangnya adalahorang yang sangat terpelajar. Sementaraitu kita, sebagai bangsayang lahir 50 tahun lalu, merupakanbangsa yang sangat terbelakang.Memang, kita diberkati oleh Tuhandengan tampilnya orang-orangseperti Bung Karno, Bung Hatta,dan sebagainya. Tapi itu tidakcukup. Maka ketika wacana penyusunankembali UUD itu dilemparke masyarakat, masyarakatbelum siap. Bayangkan saja ketikaitu ada suatu lapisan tipis masyarakatterpelajar yang berbahasaBelanda satu sama lain sementararakyat masih buta huruf. RupanyaUUD itu belum mantap, terbuktiMajelis Konstituante pun masihmempersoalkan dasar negara. Mestinyabatang tubuh konstitusi itusendiri yang dipersoalkan sepertibentuk negara kesatuan ataukahfederal, bukan dasarnya sendiri.Akhirnya, persoalan ini ibaratmembuka kotak “pandora”, danberlarut-larut sampai sekarang.Salah seorang tokoh 45, RuslanAbdul Gani, menegaskan bahwanegara kesatuan itu sudah final.Kita harus memahaminya sebagaicara untuk mempertahankan haksejarahnya. Saya mau mengemukakansesuatu yang agak sensitif.Sebetulnya negara kesatuan ituterutama merupakan aspirasi orangJawa, karena di antara semua sukudi Asia Tenggara ini, orang Jawa-lahyang paling imperialistik, melaluirepresentasi Majapahit dan sebagainyaitu. Maka, muncullah ide negarakesatuan. Mengapa Sriwijayatidak bisa seperti Majapahit? KarenaSriwijaya tidak ditopang oleh tanahpertanian yang produktif, daerahnyarawa-rawa; mereka hanya maritim,dan karena itu agak pragmatis.Hal ini berbeda dengan Majapahityang super-produktif, yang mandiriEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3569


DEMOCRACY PROJECTdan dengan itu membuat merekasangat unitarianis. Kebetulan,Majapahit terletak di Jombang.PDI-P dan PKB, dan kalau kitateruskan sampai PNI dan NU, daridulu memang tidak suka negarafederal. Yang suka negara semacamini adalah Masyumi, PSI, Kristen,Katolik.‘UZLAH‘Uzlah artinya kurang lebih“pengasingan diri”. Ini dibahas dandiajarkan antara lain oleh Imam Al-Ghazali yang terkenal. Idenyaialah, bahwa untuk memperolehkejernihan tentang diri dan masyarakatsekitar, orang harus melakukanpengasingan diri sedemikianrupa, sehingga dia untuk beberapalama tidak terlibat dalam kehidupannyata sehari-hari. Dengan begitudiharapkan dia akan mampu merenungtentang diri dan masyarakatnyadengan sejujur-jujurnya. Alasannyaialah bahwa kita tidakmungkin memahami suatu masalahsecara benar jika kita sendiri terlibatdalam masalah itu. Keterlibatankita tentu akan memengaruhipandangan dan penilaiankita, sehingga terjadi kekeliruan.Sebab kita umumnya memandangsesuatu hanya sesuai dengan yangkita inginkan sendiri. Atau, sebaliknya,kita cenderung mengambilsikap tentang sesuatu kepada oranglain seperti yang diinginkan oranglain itu. Jika kita bawahan danorang lain itu atasan kita, makaterjadilah kebiasaan buruk “AsalBapak Senang” (ABS).‘Uzlah dalam tingkatnya yangmelewati batas, tentu saja merugikan.Yaitu kalau orang melakukannyatidak semata-mata karenahendak melepaskan diri sementaradari kenyataan hidup sehari-hariuntuk membuat renungan jujur,tetapi karena memang hendak menempuhhidup pasif dan tidak mautahu kepada masalah kemasyarakatan.Karena itu, ‘uzlah pernah menjadisasaran kritik kaum modernisIslam, seperti Buya Hamka, misalnya,karena mereka ini justrumenginginkan hidup terlibat secaraaktif dan positif dalam masyarakat.Dalam pandangan mereka, ‘uzlahdapat menjadi “excuse” bagi kepasifandan ketidakpedulian sosial.Tetapi dalam pelaksanaannyayang wajar, sebagaimana disebutkandi atas, ‘uzlah dapat mempunyainilai positif. Tentang hal ini dapatkita peroleh gambarannya kalaukita lihat dari sudut seringnyaterjadi gejala “post-power syndrome”(sindrom pascakuasa) dalam masyarakatkita. Yaitu sindrom padaseorang bekas pejabat yang menjadisangat kritis, termasuk kritis kepadainstitusi kekuasaan yang ditinggalkannya.Jika menemui gejala serupa3570 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTitu, biasanya pertanyaan yangmuncul ialah: “Mengapa barusekarang, setelah tidak menjabat,berpandangankritis terhadaplembaga kekuasaanitu?Mengapa tidakdahulu sewaktumasih menjabat?Jawabnyasebetulnyasederhana saja. Sewaktu menjabat,orang bersangkutan itu tidak sempat,atau tidak mampu, merenggangkandirinya dari jabatannya.Yang terjadi justru bahwa kepentingan(vested interest)-nyamenyatu dengan jabatan itu, sehinggajangankan dia bersikap kritiskepadanya; malah dia akan membela,melindungi; dan mencarisegala cara membenarkan praktikkekuasaannya melalui usaha perasionalan.Maka ajaran kaum sufi tentang‘uzlah tidak perlu menuntut pelaksanaanfisik seperti mengasingkandiri ke gunung, misalnya. Yang diperlukanialah suatu kesungguhanbatin dalam melihat masalah secarajujur, dengan sementara melakukanperenggangan (disengangement) darikenyataan sehari-hari kita, kemudianmembuat penilaian yangmeskipun merugikan diri sendiri.Pesan Allah dalam Kitab Suci:Wahai sekalian orang yang beriman!Dan kerelaan seorang hamba kepadaKhaliknya tak lain adalah salah satuwujud nilai kepasrahan (islâm)hamba itu kepada-Nya. Inilah gambarantentang situasi mereka yangtelah mencapai tingkat amat tinggidalam iman dan takwa.Jadilah kamu semua golongan yangmenegakkan kejujuran, sebagai saksisaksibagi Allah, meskipun terhadapdiri kamu sendiri,kedua orangtuamu,ataupunkarib kerabatmu(Q., 4:135). Dan Nabibersabda:“Katakan yangbenar meskipunpahit” (yakni, karena tidak sejalandengan keinginan sendiri).‘UZLAH DALAM POLITIKSetiap saat kita harus—meminjamistilah Imam Ghazali—‘uzlah.Tapi tentu ini bukan uzlah dalamarti menyepi seperti bertapa, melainkanmengambil jarak dari persoalanyang mengitari kita, untukmampu melihat keadaan yangsesungguhnya secara objektif.Sebetulnya ibadat-ibadat yangkita lakukan sehari-hari itu pun adaunsur ‘uzlah atau disengagement-nya.Shalat, misalnya, dalam momenyang pendek itu pun ada unsur‘uzlah. Begitu bertakbir “AllahuAkbar” kita tidak boleh berbicara kekiri-kanan. Itulah disengagement,hanya konsentrasi kepada Allah,lalu kita melepaskan semua klaimdan mengosongkan diri kita. Padawaktu itulah kita berdoa, ihdinâ al-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3571


DEMOCRACY PROJECTshirât al-mustaqîm (tunjukkanlahkami jalan yang lurus atau benar).Kenapa? Karena memang kita tidaktahu di mana dan bagaimana jalanyang benar ini. Kita minta petunjukAllah untuk membimbingkita ke jalan yang benar. Dan itusalah satunya kita lakukan dengandisengagement.Sebetulnya dalam ibadah hajijuga ada uzlah. Lihat saja pakaianihram, itu adalah juga upaya untukuzlah atau disengagement. Ibadatlain seperti tahajud bahkan sangattinggi nilainya karena di situ adakesempatan yang baik untuk mengambiljarak dengan kesibukansehari-hari.Kita lihat sekarang ini banyakorang yang belum menjadi penguasa,tapi sudah mengalamisindrom kuasa. Bahkan gila kuasa.Semua cara ditempuh dan dibenarkanuntuk mencapai kekuasaan.Anak-anak mahasiswa menyebutnyapolitisi bermuka badak.Orang seperti ini ketika menjadipenguasa akan makin tebal mukanya,tetapi warnanya lain. Setelahtidak berkuasa, mereka akan menjadibadak lagi dengan warna yanglain pula. Kenapa? Karena, manusiaitu sering menjadi budak atautawanan dari situasinya. Jadi kitaharus waspada betul, karena gejalaini bukan monopoli siapa pun,bukan ciri khas siapa pun, tetapisemua manusia mempunyai kelemahanitu. Dalam Al-QuranAllah, berfirman: Kallâ baltuhibbûna al-‘âjilah, wa tadzarûnaal-âkhirah (Ingatlah hai manusiakamu itu lebih tertarik kepada apayang terlihat di mata [apa yangdialami segera], tapi yang akhir[akhirat] kamu abaikan [Q., 75:20-21]).‘UZLAH: INTROSPEKSI DIRI‘Uzlah artinya mengasingkandiri. Sebagai metode, ‘uzlah merupakanusaha melepaskan diri dariketerlibatan situasi sehari-harisupaya dapat melihat keadaan lebihobjektif. Hal demikian diperlukankarena pada umumnya kita menjaditawanan dari situasi kita sendiri.Sebenarnya kita sering tidak dapatmelepaskan diri dari tawanan situasisehingga baik dan buruk, benar dansalah, merupakan dikte dari situasi.Melihat keadaan yang demikiandan dengan mengambil analogi dariMuhammad sebelum menjadi Nabiyang merenung di Gua Hira, Al-Ghazali mengemukakan ide ‘uzlah.Karena dalam ‘uzlah yang terpentingadalah melepaskan diri dariketerlibatan situasi, maka pengosongandiri (takhallî) sangatdibutuhkan di sini. Itulah sebabnyashalat yang baik adalah shalat ditengah malam, saat semua orangtidur sehingga leluasa untuk in-3572 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtrospeksi. Inilah pengertian ‘uzlahyang sebenarnya, sehingga melakukan‘uzlah tidak harus disertaidengan mengasingkan diri. Logikanya,orang dalam pengasingan akansangat mudah untuk berbuat baik.Yang sulit adalah bagaimana berbuatbaik di tengah masyarakat,karena diperlukan sikap jiwa.Adalah ‘Utsman ibn Madz‘un,seorang sahabat Nabi yang melakukan‘uzlah untuk menunaikanibadah siang-malam di pinggirankota dengan meninggalkan kewajibanterhadap keluarga. Namun,mendengar ada seorang sahabatnyademikian, Nabi mendatanginya danberkata bahwa cara itu bukanmerupakan cara yang benar dalamberibadah. Agama yang dibawaNabi adalah agama yang tidakmengenal rahbânîyah, melainkanagama yang al-hanîfiyah al-samhah,yaitu yang lapang dan mudah.Turuti hidup ini seperti apa adanya,karena kasalehan tidak diukurdengan kerahiban; kehidupan sucitidak identik dengan tidak kawin.Itulah sebabnya, ketika hendakmelakukan akad nikah, penghuluselalu mengutip hadis, “Nikahadalah sunnahku, oleh karena itubarangsiapa yang tidak suka padasunnahku tidak termasuk golonganku.”‘Uzlah dalam arti bertapa dilarangdalam Islam, karena itumerupakan penyiksaan terhadapdiri sendiri. Kalau ingin membuktikandiri sebagai orang yangbaik, tempat yang tepat adalah dikota yang banyak kasino, banyaknight club, banyak segala macam.Pahala orang berbuat baik di tengahkota seperti itu lebih besar daripadapahala orang berbuat baik di hutan.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3573


DEMOCRACY PROJECT3574 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3575


DEMOCRACY PROJECT3576 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTVVALUE JUDGEMENTPENGGUNAAN KEKAYAANSaat ini banyak buku dan karyayang dibuat oleh orang-orang yangmencoba menjelaskan cara-caramewujudkan keadilan sosial itu.Tetapi, George Bernarnd Shawmenasihatkan agar kita tidak membacasebaris pun buku-buku dankarangan-karangan itu, sebelumkita mendiskusikan dengan kawankawanterdekat kita sendiri. Kemudianmengambil kesimpulansebaik mungkin tentang bagaimanaseharusnya kekayaan nasional dibagidi antara seluruh rakyat di dalamsuatu negara beradab dan terhormat.Hal demikian itu terjadi karenasetiap pikiran tentang pelaksanaancita-cita itu tidak lebih daripadapikiran. Dan pikiran-pikiran orangoranglain belum tentu lebih baikdaripada pikiran-pikiran kita sendiri,dan begitu pula sebaliknya.Berapakah kita harus memperolehbagian dari harta kekayaan yang adaini, dan berapa pula yang harusdiperoleh oleh tetangga kita? Bagaimanajawaban Anda sendiri?Karena menjawab pertanyaantersebut bukanlah suatu hal yangmudah, maka kita harus terlebihdahulu membersihkan benak kitadari gambaran yang tertanam sejakmasa kanak-kanak, bahwa lembagalembagadi mana kita hidup sekarangini, termasuk cara-cara yangsah dalam membagikan pendapatandan mengizinkan seseorang memilikiharta, adalah sesuatu yangmemang sudah semestinya terjadisecara alamiah sebagaimana halnyaudara di sekeliling kita. Hal itutidaklah demikian, karena pola-polayang melembaga itu kita dapati dimana-mana—kemudian kita anggapsebagai sesuatu yang sudah sewajarnyabahwa hal-hal itu memangtelah ada dan harus ada untukselama-lamanya—timbul dengansendirinya.Hal ini merupakan suatu kekeliruanyang berbahaya. Lembagalembagaitu sepenuhnya dapatdiubah. Dan memang, merekaberada dalam proses perubahanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3575


DEMOCRACY PROJECTterus-menerus sepanjang masa. Banyaksekali dari pola-pola itu yangakan tidak diikuti atau ditaati oleh“orang-orang baik” sekalipun, jikatidak ada polisi yang dapat segeradihubungi, dan ancaman hukumanpenjara yang selalu terbayang.Salah satu hal yang dapat kitapikirkan perubahannya ialah polapoladan value judgement tentangbagaimana kita menggunakan kekayaankita. Sekalipun, dan justru,kekayaan itu adalah milik sah kitasendiri. Sebagai contoh sederhanakita memiliki kekayaan sebesarseribu rupiah (di sini harus dianggapbahwa mempunyai seriburupiah sudah termasuk kaya), makamenurut rasa keadilan sosial, kekayaansebesar itu dapatkah kitapergunakan untuk belanja kitasendiri dan keluarga kita, seluruhnyaatau kurang dari seriburupiah? Atau bagaimana jika suatucara lain dapat diperoleh?Di atas telah disebutkan tentangvalue judgement. Memang, suatupola penggunaan harta menyangkuttata nilai seseorang. Hal itu tidakselalu berhubungan dengan persoalanbenar-salah, tetapi terutamamenyangkut rasa tata hormat dantidak terhormat, bahagia dan tidakbahagia. Umpamanya, jika kitaberpandangan bahwa kehormatandan kebahagiaan terletak padakekayaan yang tampak dan dapatdilihat orang lain (lebih-lebih jikamampu menerbitkan rasa iri hatipada mereka), maka sudah tentupola penggunaan harta yang kitaanut ialah pola penggunaan hartayang maksimal. Bahkan mungkinkita akan berusaha menunjukkankekayaan lebih dari kemampuankita sendiri, sehingga pengeluaranmenjadi lebih besar daripada pemasukan,sekalipun menurut ukuranmasyarakat, sebetulnya kitatermasuk kaya dan mampu. Polapenggunanan harta yang amatkonsumtif itu, oleh para ahli, disebut(dalam istilah asing) demonstrationeffect. Mereka mensinyalirbahwa hal itu merupakanhalangan terbesar dalam usahamewujudkan masyarakat “adil danmakmur”. Dan memang, kita tidaksulit untuk mengetahui ketidakbenaranpola itu, sebab tidak sesuaidengan “hati nurani” kita sendiri.Sayangnya, dalam masyarakat terdapatkecenderungan yang mendorongsemakin kuatnya pola demonstrationeffect itu, khususnyabagi mereka yang untuk pertamakalinya menikmati apa artinyamerdeka yang berupa keleluasaandan fasilitas-fasilitas. Dan juga anakmuda memahami sinyalemen paraahli itu, karena demonstration effectakan mendorong seseorang untukmemperkaya diri sendiri denganmerugikan orang lain.Tetapi, tidakkah berarti bahwahal sebaliknya sama sekali adalah3576 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbaik. Sebab kepelitan, dalam bentuknyayang ekstrem, tidak kurangberbahayanya bagi cita-cita masyarakatadil dan makmur. Jika kitapelit pada diri sendiri, tentunya kitaakan lebih pelit lagi kepada orangoranglain khususnya kepada pihakyang paling memerlukan perhatiandalam rangka mewujudkan keadilansosial, yaitu kaumtak mampu.Dan usahausahadi bidangsosial, jika semuaorang kayamenganut polaini, akan tidakberjalan, sepertipanti-panti asuhan,rumah-rumahperawatanorang sakit, wisma penyantunanorang-orang cacat, dan lain-lain.Dengan demikian, kekayaan yangada di tangan orang-orang penganutdemonstration effect akan kehilanganfungsi sosialnya, karena habis untukmenuruti nafsu pamernya sendiri.Begitu pula, harta itu pun akan kehilanganfungsi sosialnya di tanganorang-orang pelit, karena harta itudisimpannya rapat-rapat untuk memuaskannafsu menghitung-hitungharta dan menumpuk-numpuknya,seakan-akan ia akan hidup kekaldengan hartanya itu.VERBALISMEKalau kita perhatikan materiujian olah raga anak-anak, yangdipertanyakan justru, misalnya,berapa panjang lapangan badminton,berapa tinggi netnya, padahalanak-anak itu tidak pernah bermainbadminton, dan yang berolahragapermainan tersebutjustru tidakpernah mengetahuimasalahitu. Demikianlahpenyakitverbalisme yangsangat umumkepada kita. Karenaitu, saya(dulu) menentangP4, karenaprogram ini mendidik kita bersikapverbalistik. Yang disebut verbalismeialah kita merasa berbuat karenamengatakan. Maka, pada zamanPak Harto yang paling Pancasilaisialah yang tiap hari bicara Pancasila.Saya sendiri tidak pernah mengikutiP4, karena saya menganggapnyaverbalisme. Kemudian ada perbandingandengan anak saya yangpernah ikut ke Chicago. Pada saatsekolah, di sana yang disebutpelajaran olahraga ialah praktik,misalnya disuruh lari, atau apa saja,dinilai satu per satu, bukan hapalanskorsing tenis dan sebagainya. Iniverbalisme. Demikian juga dalamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3577


DEMOCRACY PROJECTsoal agama, di mana kita akhirnyatertipu semua. Katanya pelajaranagama kita sudah hebat, tapi ternyatatidak pernah ada efeknya.Memang, hal ini selalu adakaitannya dengan tingkat kecerdasan.Maka, ada istilah khawwâsh(orang khusus) dan ‘awwâm (orangumum). Sejak dulu para ulama telahmembagi manusia begitu. Yangkhawwâsh langsung menuju kepadamakna, sedang yang awam perlu kesimbol-simbol. Sering saya katakanbahwa simbol itu penting karenakalau tidak ada simbol hidup iniakan sulit, misalnya simbol lalulintas. Kenapa penting, karena iamenyederhanakan persoalan.Saya selalu bilang bahwa simbolyang paling penting dalam hidupini adalah uang di mana sebuahkertas dikasih angka Rp 50 ribusebagai nilai nominalnya. Dengansimbol ini [kertas bertuliskan angka50 ribu], kalau kita ke luar rumahkita tidak perlu takut lapar danhaus, karena kalau lapar kita bisatukarkan kertas 50 ribu itu dengannasi. Nasi itulah intrinsiknya,sedang kertas (uangnya) adalahinstrumennya. Kalau kita salahpaham, yaitu seolah-olah yangsimbolik itu menjadi esensi, makakalau kita lapar kita makan uangitu. Bayangkan! Nah, terus terangsaja banyak sekali orang beragamaseperti itu. Simbol menjadi tujuandalam dirinya sendiri. Itu palsu.Tidak hanya palsu untuk dirinyasendiri tetapi mengecoh orang lain.Maka, ayat “celakalah orangyang sembahyang” sebenarnya bertujuanuntuk mengecek. Orang itusembahyang. Karena sembahyang,maka secara teoretis dia pasti baik.Tapi ternyata dia jahat. Itu ‘kanmengecoh. Dan itulah yang disebutmunafik. Tapi ini persoalan kitasemua. Tidak perlu menunjuk siapa-siapa.Kita harus introspeksidan masing-masing berusaha untukmemperbarui diri sendiri, sepertipesan Nabi, ibda’ bi nafsik—mulailahdari dirimu sendiri!VESTED INTERESTKebebasan ruhani tidak dapatdipahami kecuali dalam kontekspembebasannya dari kungkunganjasmani. Dalam suatu ungkapan yangsudah sangat baku dan luas dikenal,“Kebebasan ruhani ialah pertamatamadengan mengalahkan hawanafsu.” Istilah “hawa nafsu” itu sendiriberasal dari kata-kata Arabhawâ al-nafs yang berarti “keinginandiri-sendiri”. Dalam bahasa kontemporer,hawa nafsu sejajar dengankata-kata dalam bahasa Inggris vestedinterest. Penting sekali dimengertibahwa hawa nafsu atau vested interestitu dapat sangat membelenggu manusia,seperti dimaksudkan dalamungkapan “tyranny of vested interest”.3578 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3579


DEMOCRACY PROJECT3580 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTWWAHHABISME:PEMBARU MILITANBahwa dari waktu ke waktu senantiasaada usaha pembaruan, ataupenyegaran, atau pemurnian pemahamanumat kepada agamanya,adalah sesuatu yang telah menyatudengan sistem Islam dalam sejarah.Nabi sendiri dalam sebuah hadismengisyaratkan kepada adanya halitu. Maka dari sudut tinjauan iniadalah suatu kejadian wajar sajabahwa pada abad ke-18 Jazirah Arabtelah menyaksikan usaha pembaruanyang militan, yang dilancarkanoleh Syaikh Muhammad ibn ‘AbdulWahhab (1115-1206 H/1703-1792 M), yang melahirkan apa yangdinamakan Gerakan Wahhabi.Selain merupakan hampir satu-satunyagerakan pembaruan keagamaanyang paling sukses secara politik,yaitu setelah bergabung dengankekuatan Dinasti Sa‘ud, pembaruandi Jazirah ini juga sangat menarikkarena ia dilancarkan tanpa sedikitpun ada persinggungan dengankemodernan dari Barat. Jadi, pandangantentang perlunya pembaruandi kalangan umat ketikadunia Islam berhadapan denganabad modern, setelah adanya percontohandari Jazirah Arabia itu,dapat dinilai sebagai keharusanlebih mendesak disebabkan keseriusantantangan yang ditimbulkanoleh dampak modernisasi.WAHDAT AL-WUJÛDIbn ‘Arabi adalah penganjurpaham wahdatul wujud (wahdat alwujûd:kesatuan dari eksistensi).Syairnya berbunyi (kita rinci satuper satu berikut keterangannya):Fanahnu lahu (kita ini milikDia);kamâ tsabatat adillatunâ (sebagaimanabukti-bukti telah menunjukkan);wa nahnu lanâ (tapi kita sendirijuga milik kita sendiri);wa laysa lahu siwâ kawnî (Tuhanitu tidak punya apa-apa, kecualiadaku atau eksistensiku ini sendiri);fanahnu lahu kanahnu binâ(kita untuk Dia itu, seperti kitakarena kita sendiri). Artinya, antaraEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3579


DEMOCRACY PROJECTkita dengan Dia menjadi tidak adabedanya;faliya wajhâni huwa wa anâ (akuini punya dua muka, Dia dan aku).Pengakuan Ibn ‘Arabi ini bisadiasosiasikan dengan ucapan-ucapanyang sangat terkenal dari Al-Hallaj,misalnya, bahwa Anâ Al-Haqq (akulahkebenaran), atau seperti Dzunnunyang tidakmembaca subhânallâh(MahasuciAllah), tetapi subhânî(mahasuciaku);walaysa lahuanâ bi anâ (Diatidak mempunyaieksistensi,kecuali aku);jadi, eksistensiDia dan aku itu menjadi satu.wa lâkin fî mazhhârihi fanahnulahu kamatsali inâ’ (tetapi manifestasiTuhan itu ada padaku, sehinggakami terhadap dia itu sepertiwadah). Jadi, nisbatku kepada-Nyaseperti wadah, seperti halnya tehyang tidak mungkin tanpa cangkir,aku ini adalah cangkirnya dan tehada padaku.Bagaimana hubungan syair Ibn‘Arabi itu dengan tauhid konvensional?Kita kutip syair:fa anta ‘abdun (Hai Tuhan,Engkau itu hamba);wa anta rabbun (Tetapi, Engkaujuga sekalian Tuhan);liman lahu fî anta ‘abdun (Tetapi,Engkau itu Tuhan bagi orang yangterhadap dirimu hamba);wa anta rabbun wa anta ‘abdun(Engkau adalah Tuhan dan Engkauadalah Hamba);liman lahu fî khithâbi ‘abdun(Yaitu orang yang terkena asasperjanjian). Maksudnya, perjanjianuntuk menyembahTuhan itu.Jelas di situantara Tuhandan hamba menjadi“kacau”; Tuhandikatakansekaligus hamba.Ibn ‘Arabisebetulnya jugamemerhatikanpaham-pahamyang beredar dalam masyarakat,seperti tauhid Asy‘ari yang padawaktu itu telah menguasai seluruhdunia (Islam). Dalam tauhidAsy‘ari, Khâliq dan makhlûq adalahdua eksistensi yang sama sekalitidak bisa dicampuradukkan. Khâliqsama sekali Khâliq, maksudnyatidak ada unsur kemakhlukan—suatu apresiasi kepada Tuhan sebagaiyang transenden, sedangkankaum sufi, karena obsesinya ialahkedekatan kepada Tuhan, baiksebagai usaha seorang hamba untukmendekati Tuhan maupun sebagaikonsekuensi dari apresiasi bahwaTuhan itu dekat sekali kepada3580 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThamba, maka manifestasinya daridua jurusan. Pertama, apresiasibahwa Tuhan itu dekat sekalikepada hamba. Karena itulah,firman-firman Allah yang memberikanilustrasi mengenai kedekatankepada hamba ini sangatpopuler di kalangan mereka, misalnya,firman bahwa Allah itu lebihdekat kepada manusia daripada uratlehernya sendiri (Q., 50: 16). Lalu,Allah itu menjadi sekat antaradirinya dan hatinya sendiri. Kalaukita bisa mengenali diri kita sendirisecara analitis bahwa ini adalah dirisaya dan ini adalah hati saya, ditengah-tengah itu adalah Tuhan.Dalam Al-Quran disebutkan, Ketahuilahbahwa Allah berada antaramanusia dan hatinya (Q., 8: 24).Artinya, Allah itu menjadi sekatantara seseorang dan hatinya sendiri.Ini yang disebut tasybîh. Dalampaham keagamaan, terutamaIslam, ada tensi atau keteganganantara tanzîh dan tasybîh, antarapersepsi kepada Tuhan sebagai yangserba-transendental dan yang serbaimmanen;antara serba-Mahatingginan jauh di sana, bertahta di atassinggasana (yang Al-Quran sendirimemberikan lukisan seperti itu),dan yang serbahadir bersama kita,yang dalam bahasa Al-Quran dinyatakan,Sesungguhnya Allah bersamakita (Q., 9: 40).Sekali lagi bahwa dalam pahamketuhanan (Islam), ada tensi antarakeduanya. Ada yang lebih berat ketransendentalisme seperti ilmukalam Asy‘ari, tetapi ada yang sangatimmanen atau serba-immanen,yaitu di kalangan kaum sufi. Ibn‘Arabi sendiri menyadari adanyakesulitan itu, lalu mengatakan,“Kalau kamu menganut pahamtransendentalisme, kamu telah membatasiTuhan.” Alasannya bahwadengan begitu, Tuhan tidak menyertaikita, dan Tuhan menjaditerbatas, menjadi suatu kategoriabstrak yang jauh di sana, yangtidak berfungsi. “Namun, kalau kamumenganut immanentisme, kamupun sebetulnya membatasi juga. Kalaukamu sekaligus penganut transendentalismedan immanentisme, engkau benar. Olehkarena itu, engkau menjadi pemimpin,dan dalam ilmu pengetahuanengkau adalah sayyid, aristokrat.Barang siapa bicara tentang dua, diamusyrik. Barang siapa bicara tentangkesatuan, dia itulah tauhid.”Jadi, meskipun Tuhan dikatakansebagai transendental sekaligusimmanental, tidak berarti kemudianharus dipahami ada dua (Tuhandi sana atau Tuhan di sini), pahamseperti itu masih musyrik. Yangbenar, kata Ibn ‘Arabi, adalah kalaudipahami sebagai satu. Dari pahaminilah kemudian Ibn ‘Arabi masukpada wahdatul wujud (wahdat alwujûd).Lanjut Ibn ‘Arabi, “Karena itukamu harus waspada, jangan sampaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3581


DEMOCRACY PROJECTmenganut immanentisme saja. Kamujuga harus waspada, jangan sampaihanya menganut transendentalismesaja. Engkau itu bukan Dia, tetapiengkau itu Dia; engkau lihat itudalam seluruh manifestasi alamlahiri.”Jelaslah bahwa paham wahdat alwujûditu tidak sederhana. Adasuatu discourse yang sangat rumit disitu, karena sekali orang memilihsalah satu, menurut Ibn ‘Arabi,maka ia menjadi difektif, ataupemahaman agamanya menjadidifektif. Kalau orang, misalnya,hanya menghayati Tuhan sebagaiyang serba-transendental sepertiyang sekarang banyak dianut olehumat Islam akibat dari pengaruhAsy‘ari dari rumusan “sifat 20”-nya,maka ia menjadi difektif. Karenaitu, dia tidak lagi menghayatiTuhan yang serba-immanen. Sebaliknya,kalau dia hanya menghayatiTuhan sebagai serba-immanen, itupun difektif. Namun, kalau orangmemahami kedua-duanya tetapimasih bisa membayangkan adanyadua domain antara transendentalismedan immanentisme, dia itumusyrik.WAHHABI: GERAKANPEMURNIAN TAUHIDSalah satu agenda GerakanWahhabi di Saudi Arabia adalahmenghancurkan makam NabiMuhammad. Hal ini dilakukanagar umat Islam tidak terjerumuspada pengkultusan pribadi Nabi,atau bahkan kuburannya. Keinginantersebut ditentang keras olehbangsa Turki sehingga terjadi langkahkompromi, yaitu mengkamuflasekuburan Nabi sehinggatidak dapat dikenali lagi. Komplekmakam itu kemudian dijaga satpamyang siap memukul siapa saja yangmau menyembah kuburan Nabi.Semangat yang ditunjukkankaum Wahhabi ini adalah semangatpemurnian tauhid. Tauhid bukansemata pernyataan dan pengakuanTuhan itu Maha Esa; ahad, wahdânîyah,wâhid, tetapi memusatkanseluruh hidup hanya kepada AllahSwt. Tauhid inilah yang jugadisebut ikhlas, yaitu memurnikanorientasi hidup hanya kepada Allahsebagai tujuan. Oleh karena itu,iman tidak hanya berarti percayakepada Allah. Iman berarti yakinbahwa apa yang Allah kehendaki,pasti baik untuk kita dan tidak akanmerugikan kita, Dia tidak mungkinmembawa kita kepada kecelakaan;Allah tidak akan menyelewengkandan menyesatkan kita. Inilah yangdimaksud sami‘nâ wa atha‘nâ (kamidengar dan kami ikuti). Ungkapanâmantu billâh (aku percaya kepadaAllah) sebetulnya tidak hanyabelieve in god, tetapi we trust in god(kita menaruh kepercayaan kepada3582 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAllah), karena itu kita harus taatkepada Allah.Tauhid dalam pengertian inilahyang menjadi salah satu tema pokokrisalah Nabi. Implikasi dari tauhidini adalah tidak mengultuskansesama manusia, karena pada dasarnyasemua manusia itu sama dansetara. Dengan begitu, kita menjadibebas dan menjadi manusiaseutuhnya, menjadi manusia yangmenemukan harkat dan martabat,karena menemukan kedirian kita.Perkawinan anak angkatRasulullah yang bekas budak hitam,Zaid, dengan seorang bangsawatiQuraisy yang cantik dan kaya,Zainab, adalah sebuah ilustrasibahwa manusia itu semuanya sama.Inilah yang menjadi salah satukekuatan Islam, persamaan umatmanusia, dan ibadat haji merupakandemonstrasi persamaan umatmanusia itu. Persamaan umat manusiayang berarti anti-rasialisme inidicatat Arnold Dunde, seorang ahlisejarah kenamaan abad terakhir ini,sebagai sebuah kelebihan secarasosial bagi Islam.Oleh karena itu, meskipun taatkepada pemimpin merupakan perintahAllah (Q. 4: 59), tetapi tidakpada kemaksiatan. Ketaatan kepadapemimpin itu karena benar meskipunia seorang budak hitam yangrambutnya keriting, bukan karenamanusianya. Kalau ketaatan itukarena manusianya, berarti sudahterjerumus ke dalam kultus. Islamtidak mengenal kultus.WAJAHManusia dalam bahasa Bibeldiciptakan menurut wajah Tuhan(Man is created upon the image ofGod). Dalam Al-Quran, tidak adastatemen semacam itu, tetapi dalamhadis ada suatu hal yang mengarahke situ. Rasulullah Saw. dalam sebuahhadis riwayat Bukhari mengatakan,“Kalau kamu bertengkar,hindarilah wajah, karena wajahmanusia itu diciptakan menurutwajah Tuhan.”Kedirian kita memang ditampilkanatau disimbolkan dalam wajah.Maka dalam sembahyang pundisebutkan, ... arahkanlah wajahmuke Masjid Haram (Q., 2: 144, 149,dan 150). Disebut wajah bukanberarti badannya tidak ikut. Wajahhanyalah representasi dari keseluruhankedirian kita. Maka hadapkanlahwajahmu benar-benar kepadaagama (Q., 30: 30). Maka dalamwudlu pun dimulai dengan membasuhwajah. Sebetulnya itu adalahsimbolisasi bagi pembersihan dirikita sendiri.Jadi, manusia adalah makhlukyang sangat tinggi karena itu ia harusdihormati.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3583


DEMOCRACY PROJECTWAJILAT: CIRI ORANG BERIMANSalah satu ciri orang berimanadalah apabila disebut nama Allah,hatinya bergetar dan apabila dibacakanayat Al-Quran, imannyaakan bertambah, Mereka yangapabila disebut Allah bergetar (wajilat)hatinya dan bila ayat-ayat-Nyadibacakan kepada mereka, bertambahkuat imannya (Q., 8: 2).Kata wajilat dalam ayat tersebutsering diartikan sebagai bergetarmeskipun ia juga dapat berartimalu. Jadi, kalau disebut namaAllah ada perasaan malu, yaituperasaan takut kepada-Nya.Dalam tafsir mawdlu’i dibahasmasalah ini. Karena dalam tafsirmawdlu’i terdapat aspek komparatif,maka penafsiran tidak bolehberhenti pada ayat ini saja. Ayat iniharus dihubungkan dengan ayatayatlain yang membicarakan masalahyang sama. Ini dapat ditelusurimelalui makna kata wajilatyang akan membawa kita kepadawajilat di tempat lain. Ciri orangberiman pada ayat lain adalah merekamendermakan sebagian harta,tetapi dilukiskan sebagai, Danmereka yang memberikan sedekahdengan hati penuh rasa takut, karenatahu (dan hati mereka bergetar ataumalu karena mengingat bahwa—NM) mereka akan kembali kepadaTuhan (Q., 23: 61).Orang beriman adalah orangyang berbuat baik. Karena itu,meskipun sudah mendermakansebagian rezeki, hatinya tetap malu,karena dia ingat kelak akan kembalikepada Tuhan. Memang terasa anehorang berbuat baik malah malu. Itupertanda bahwa meskipun telahberbuat baik, dia tidak bisa memastikanakan mendapat pahala.Artinya, perbuatan baik dilakukanbukan karena mengharap pahala,tetapi semata karena sebuah keharusan.Dalam pengertian inilah,maksud wajilat yang sebenarnya.Meskipun pada ayat itu disebutkanbahwa, apabila disebut Allahbergetar (wajilat) hatinya (Q., 8: 2),pada ayat lain disebutkan, Merekayang bila diingatkan ayat-ayatTuhan, tidak terkulai seperti orangtuli dan buta (tidak tunduk denganmembabi buta—NM) (Q., 25: 73).Hal ini berarti membuka kemungkinanuntuk menafsirkan perkataaniman. Ahmad Hasan dalam tafsirnyamenyebut ciri orang berimanadalah “biarpun Al-Quran itu tidakditerima secara membabi buta,tetapi harus ada proses kritis”.Dengan tafsir mawdlu’i semuabahan memang harus dicari, sehinggayang menjadi persoalanadalah masalah metodologi yangbergantung pada wawasan. Kalauwawasannya tidak cukup luas, makatafsir akan berhenti pada satu ayat,3584 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang berarti dapat menyebabkankesalahpahaman.WAKTUPersoalan waktu adalah persoalanyang sangat abstrak. Dalam agamaIslam, persoalan ini terefleksikandalam sebuah hadis yang mungkinagak aneh, “Janganlah kamu mengutukwaktu, karena waktu ituadalah (milik) Tuhan.” Artinyasesuatu yang terwujud itu selaludikenal dalam konsep ruang danwaktu, misalnya dunia (dari perkataanArab, dunyâ, yang berartitempat yang terdekat). Duniaadalah konsep ruang, sedangkankonsep waktunya ialah ûlâ, sepertidalam firman, wa la al-âkhiratukhayrun laka min al-ûlâ.Gejala semacam itu sebenarnyasejalan dengan bahasa-bahasa lain.Dalam bahasa Latin, misalnya, adakonsep waktu yang disebut saeculum,maka ada istilah secular yangartinya masa kini. Konsep ruangnyaadalah mundus, maka ada istilahmondial, yang artinya dunia. Saeculumitu padanannya ûlâ, yaituwaktu yang pertama, lawan dari alâkhirah.Ungkapan dunia-akhiratitu sebenarnya sedikit tidak simetris,sebab dunia merupakankonsep spasial, sedangkan akhiratmerupakan konsep temporal.Jadi, “kenyataan” itu bisa dikenalisebagai konsep ruang (specialconcept) ataupun konsep waktu(temporal concept), bahasa Arabnya,dunyâ dan ûlâ. Perkataan al-dunyâyang berarti “yang terdekat” itusebetulnya bentuk feminin dari aladnâ.Al-Adnâ adalah bentukmaskulinnya. Mengapa gendernyafeminin? Ada kecenderungan dalambahasa Arab bahwa hal-hal yangbesar selalu diasosiasikan padaperempuan: matahari, surga-neraka,langit, dunia, dan lain-lain. Inigejala bahasa, tetapi penting diperhatikankarena kemungkinanada motif kultural di dalamnya.Alasan lain mengapa perkataanal-dunyâ itu mengambil bentukgender feminin adalah sebagaiberikut: al-hayâh al-dunyâ (hidupyang terdekat) adalah lawan dari alhayâhal-‘âkhirah (hidup yangkemudian). Ini konsep spasial ataukonsep ruangnya, sedangkan konseptemporalnya adalah al-ûlâ. Al-Ûlâinilah yang persis merupakan lawandari al-âkhirah. Al-Ûlâ adalahbentuk feminin dari al-awwal.Maka kalau mau simetris dari segibahasa, istilahnya bukan duniaakhirat,tetapi ûlâ-âkhirat; keduanyasama-sama konsep temporal.Hanya perlu digarisbawahi bahwamanusia hidup di dunia ini jauhlebih dari segi ruang. Sedangkanwaktu yang akan datang, setelahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3585


DEMOCRACY PROJECTmati, karena tidak tahu ruangnya,kesadarannya lebih tampak padakonsep waktu.Dalam bahasa Latin, saeculum,yang dari situ diambil perkataansecular, memiliki arti persoalanpersoalansekarang. Tetapi kalausudah menjadi paham sekularisme,itu artinya suatu paham yang tidakmengakui adanya hal yang akandatang. Kemudian konsep ruangnyaadalah mundus. Jadi alam raya inidisebut saeculum atau mundus.Dalam agama Hindu ada konsepsamsara yang menunjuk pada ruangdan waktu (dunia) tetapi tidak riil.Karena menurut orang Hindu,dunia ini palsu (maya). Samsaraartinya sesuatu yang maya ataumerupakan bayangan, sehinggapengalaman hidup di dunia inidianggap tidak sejati, dan karena itumembelenggu. Ketika masuk kebahasa Indonesia, kata itu menjadisengsara, suatu persepsi yang sebetulnyaagak pesimis kepada dunia.Ibarat orang yang tidur bermimpiburuk, maka untuk lepas darikegiatan—walaupun palsu—iaharus kembali sadar. Analog denganitu, dalam agama Hindu, pengalamankita semua ini palsu. Untukbisa lepas dari kepalsuan ini haruskeluar dari dunia, yaitu dengan carabertapa.Dalam Al-Quran surat Al-Jâtsiah(45) ayat 24, kaum ateis disebut aldahrîyûn,yaitu kaum yang menolakadanya hidup setelah hidup sekarang.Inilah satu-satunya ayat yangmenyinggung adanya kelompokyang sekarang disebut ateis. Bunyiayat itu, Mereka berkata, tidak adakehidupan kecuali di dunia ini saja,di situlah kita mati dan hidup, dantidak ada yang membinasakan kitakecuali waktu.Ini merupakan paham pemutlakanwaktu yang sebetulnya bukanmenuju kepada ateisme, tetapisekularisme, suatu paham yangmengatakan tidak ada kehidupankecuali waktu sekarang. Tetapimemang kemudian kaum sekularissendiri dekat sekali dengan ateismedalam pengertian yang lebih lanjut,yaitu ketika mereka secara mutlakberpegang kepada waktu, danmeniadakan peranan Tuhan. LaluAl-Quran mengatakan, Tapi merekatidak mempunyai pengetahuan mengenaihal itu, kecuali mereka hanyamenduga-duga saja.Konsep Al-Quran yang jugapenting mengenai waktu ialahbahwa Tuhan menciptakan langitdan bumi selama enam hari. Enamhari adalah waktu. Secara sederhanawaktu adalah fungsi dari hubunganantara dua benda yang bergerakdengan kecepatan berbeda. Misalnya,waktu yang ditunjukkan olehdetik ke detik, ke jam, ke hari, kebulan, ke tahun; itu semua sebetulnyatidak lain adalah fungsi darihubungan antara bumi dan mata-3586 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECThari yang bergerak secara berbeda.Jadi ukuran waktu kita ialah bumidan matahari. Artinya, kalau kitapergi ke Mars, semua konsep waktukita di sini menjadi buyar. Jam kitatidak berlaku, meskipun masihbergerak, sebab ia menunjukkanwaktu di bumi.Karena waktu adalah fungsi darihubungan antara dua benda yangbergerak secara berbeda, makawaktu tidak mungkin tanpa benda.Oleh karena itu Einstein, mengatakanbahwa semua kenyataan iniberdimensi empat, yaitu dimensipanjang, tinggi, lebar (untuk membentuksuatu kubus), dan dimensiwaktu. Tidak ada benda tanpawaktu. Dan karena waktu hanyasuatu dimensi saja dari kenyataan,maka muncul teori bahwa sebetulnyawaktu itu relatif. Maka,secara teoretis orang bisa berjalanjalanke waktu masa lampau ataupunmasa depan melalui apa yangdalam pseudo-ilmiah disebut “timetunnel” (lorong waktu).WAKTU ITU RELATIFMengapa ada cerita di dalamhadis bahwa Nabi Muhammad Saw.bersembahyang di Masjid Aqshabersama seluruh nabi, dan menjadiimam? Pertama, tidak mungkinNabi Muhammad bertemu dengansemua nabi di zaman lalu yangberjumlah 124.000 orang, ataudengan rasul yang berjumlah 313orang (menurut hadis), sebab,mereka semua sudah mati. Keteranganini hanya bisa dipahamisecara pseudo-ilmiah; bahwa Nabikembali ke waktu lampau danbertemu dengan mereka semua.Ketika naik ke langit, ia bertemulagi dengan Nabi Musa, Ibrahim,dan seterusnya.Terlepas apakah itu punya maknametaforik atau bukan, yang jelasitu menunjukkan adanya persoalanwaktu. Maka, menurut Al-Quran,waktu memang relatif atau nisbi.Misalnya, ketika Al-Quran menyebutbahwa Tuhan menciptakanlangit dan bumi dalam enam hari;tapi ada keterangan bahwa hari itubisa sama dengan seribu tahun atau50 ribu tahun di dunia. Hal-halsemacam itu tidak boleh ditangkapsecara harfiah. Semuanya relatif.Di sini sebetulnya terdapatargumen yang mendukung bahwamemang ada kemajuan dari agamaNabi Musa ke Nabi Muhammad.Kalau Injil Nabi Isa (PerjanjianBaru) hanya sedikit isinya, hal itudikarenakan Injil masih banyak“menumpang” pada PerjanjianLama. Maka, orang Kristen tidakbisa meninggalkan Perjanjian Lama.Kalau kita melihat Perjanjian Lamaseperti dalam kitab Kejadian,memang tidak ada keteranganbahwa hari di situ adalah metafor.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3587


DEMOCRACY PROJECTHari, ya hari, begitu saja, yangkemudian menghasilkan konsepenam hari.Dalam Al-Quran dikatakanbahwa Tuhan menciptakan alamraya enam hari, tetapi enam hari disitu bukan dalam arti enam harisekarang. Ituadalah metafor.Juga mengenairelativitas waktu.Waktu itupanjang, tapi kalausudah dijalanipendek sekali.Maka, dalamAl-Qurandisebutkan bahwasemua pengalamanhidup orang yang sudahmati seolah-olah akan diputarkembali, “seperti kejapan matasaja”. Hidup ini memang sangatpendek, sehingga nanti kalau maumati, banyak orang yang mintadiberi waktu lagi. Semacam penyesalanuntuk bisa berbuat baik.Padahal Al-Quran mengatakankalau ajal sudah sampai tidak akandimajukan barang sedikit pun ataudiakhirkan.Ada beberapa ayat yang berkaitandengan hal itu, misalnyayang paling dramatis ialah surat Al-Munâfiqûn/63 ayat 10, Dan belanjakanlah,dermakanlah, sederhanakanlahbagian dari yang telahKami karuniakan kepadamu sebelumdatang kematian dari kamu, lalumereka berkata, “Mengapakah tidakEngkau mundurkan kematiankupada suatu masa yang dekat sehinggakami bisa sempat bersedekah, dankami menjadi orang-orang yangbaik.” Allah tidak menunda-nundaseseorang kalausudah sampaiajalnya.Jadi permohonanmerekaibarat nasi menjadibubur. Inipenting kitaingat karena kadang-kadangkitadikecoh olehwaktu. Misalnya,mentang-mentang masih muda,berbuat semaunya, tahu-tahunyabesok mati. Bukankah banyakkasus orang yang mati mendadak.Mati tidaklah bisa diramal, sepertiditegaskan Al-Quran, Tak seorangpun mengetahui apa yang dia kerjakanbesok secara pasti, dan tidakseorang pun mengetahui di mana iameninggal (Q., 31: 34). BungTomo, di tengah-tengah desinganpeluru, tidak mati. Matinya malahdi Makkah. Khalid bin Walid yangbegitu hebat sebagai jenderal,matinya bukan di medan perang,tetapi di tempat tidur.Sekali lagi, yang sering mengecohkita ialah waktu: yaitubahwa kita sering menunda-nunda,3588 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmaka Nabi bersabda, “Gunakanlahlima sebelum yang lima itu sendiridatang.” Apa itu? “Pertama, masamudamu sebelum masa tuamu; kedua,sehatmu sebelum sakitmu;ketiga, kayamu sebelum miskinmu;keempat, sempatmu sebelum sempitmu(sibukmu); dan kelima, hidupmusebelum matimu.”Kemudian datang hari kiamat.Kalau kiamat memang masih lama,lalu di dalam kubur apa yangterjadi? Banyak yang mengatakanakan ada siksa kubur, tetapi ituhadis. Maka, banyak orang yangmempersoalkannya, sebab di dalamAl-Quran diisyaratkan bahwa orangmati itu seperti sedang tidur nyenyak.Dalam surat Yâ Sîn ada ilustrasibahwa ketika orang-orang matidibangkitkan, mereka protes, siapayang membangunkan kita daritidur nyenyak ini? Inilah yangdijanjikan Allah, dan ternyata pararasul itu benar.Mereka protes karena mula-mulatidak percaya adanya hari kiamat,dan di situ disebut “tidur nyenyak”.Ini adalah menyangkut soal relativitaswaktu. Tetapi jangan membayangkanbahwa kalau kita mati, kitabisa tidur nyenyak miliaran tahunsambil menunggu hari kiamat. Karenawaktu itu relatif, maka bisa sajaterjadi bahwa sekarang kita mati,besoknya kiamat. Artinya, tidaksempat menikmati tidur yang kitabayangkan beribu-ribu tahun itu.Mati sendiri digambarkan sebagaikiamat kecil atau qiyâmah shugrâ;sedangkan kiamat besar atau qiyâmahqubrâ menyangkut jagat raya.WARIS BAGI ANAKWaris bagi anak laki dan anakperempuan ditentukan berbanding2:1, ... bagian laki-laki sama dengandua perempuan (Q., 4: 11 dan 176).Dalam istilah Jawa, sepikulan dansegendongan; anak laki-laki mendapatsepikul sedangkan anakperempuan mendapat segendongan.Menurut Munawir Sadzali, pembagianseperti itu terasa janggal danmungkin harus dipikirkan kembali.Penggunaan kata dipikirkan kembaliini perlu mendapat tekanan,karena Munawir Sadzali tidak mengatakansecara definitif pembagianseperti itu harus diubah.Ide Munawir Sadzali sepertidikemukakan di atas sebenarnyamerupakan refleksi pengalamanpribadinya dalam keluarga yangdikaruniai dua anak, laki-laki danperempuan. Anak laki-lakinyamengenyam pendidikan sampaitingkat yang sangat tinggi, sementarapendidikan anak perempuannyaterputus oleh perkawinan.Beliau lantas menghitung-hitung,ternyata biaya pendidikan anak lakilakinyasudah sedemikian berlipatdari yang sudah dikeluarkan untukEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3589


DEMOCRACY PROJECTanak perempuannya. Beliau punberpikir, apakah adil kalau anaklaki-laki yang sudah dibiayai begitubanyak dan mempunyai kedudukanbegitu tinggi masih tetap mendapatdua bagian waris sedangkan anakperempuannya mendapat satubagian. Ini spekulasi pertama.Spekulasi selanjutnya adalahberkaitan dengan apa yang disebutdalam istilah ushul fiqih illathukum (‘illat al-hukm), sebabnyasuatu hukum atau rasionalnya suatuhukum, karena setiap hukum mempunyaialasannya masing-masing.Misalnya, alasan khamar diharamkanadalah karena manfaatnya lebihsedikit daripada mudaratnya, karenamemabukkan. Kaidah dalamushul fiqih mengenai ini berbunyi,“hukum itu beredar bersama illatnya,ada ataupun tidak”, yaitu bahwasuatu hukum ada atau tidak, bergantungpada ada atau tidaknyaillat. Karena itu, dalam kitab-kitabfiqih biasa dibicarakan, misalnya,ada khamar yang karena prosesalami sehingga menjadi sesuatu lainyang tidak memabukkan, makamenjadi halal, karena illatnya sudahhilang.Proses seperti ini dibawa olehMunawir Sadzali ke dalam masalahwaris. Sesuai dengan firman Allahbahwa illat hukum bagi ketentuananak laki-laki mendapat dua bagiandaripada anak perempuan adalahkarena tanggung jawab infak, Lakilakiadalah pelindung dan bertanggungjawab terhadap kaumperempuan, karena Allah telah memberikankelebihan (kekuatan) padayang satu atas yang lain; dan karenamereka memberi nafkah dari hartamereka (Q., 4: 34). Jika benardemikian, maka penalaran lebihlanjut adalah, kalau yang bertanggungjawab infak itu terbalikseperti dalam sistem-sistem matrilineal,maka hukumnya jugamenjadi terbalik; anak perempuanmendapat dua bagian dan anak lakilakisatu bagian. Jadi, persoalannyaadalah persoalan ini.Sebenarnya dalam masalah iniMunawir Sadzali tidak sendirian.Banyak ulama berpendirian sepertiitu, misalnya Ali Darokah dari Soloyang juga berpendapat yang sama.Demikian pula Abdullah Yusuf Ali,penafsir Al-Quran terbaik dalambahasa Inggris. Dia memberi catatankaki pada ayat yang menentukandua bagian untuk anaklaki-laki dan satu bagian untuk anakperempuan sebagai ketentuan maksimal.Artinya, ketentuan tersebuttidak merupakan harga mati, masihterbuka peluang untuk mengotakatik.Tentu saja, sebagian besar ulamamengikuti ketentuan apa yangada di dalam Al-Quran, karena ayatitu mereka anggap sebagai nashshsharîh, bukti teks yang jelas, tidakperlu diotak-atik lagi.3590 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTWARISAN KOLONIALKaum kolonial, demi kepentingankolonialisme mereka, memangsecara zalim menyusun pendudukNusantara dalam tingkat-tingkat,dengan golongan kulit putih (kolonialis)sendiri berada di tingkatteratas (dan menyertai merekadalam hak-hak istimewa ialahgolongan mana pun yang “ikutserta” atau “berpartisipasi” denganmereka dalam berbudaya “modern”atau Barat), disusul oleh yangdisebut golongan “timur asing”(kebanyakan golongan keturunanCina, tapi juga mencakup golongan-golonganIndia dan Arabtertentu), lalu golongan aristokratpribumi dan, akhirnya, “rakyat”.(Ini semua tecermin dalam sistempendidikan kolonial seperti tingkatsekolah dasarnya yang mengenalbentuk-bentuknya tersendiri yangdiskriminatif: yang tertinggi adalahuntuk golongan putih—ELS; kemudianuntuk timur asing—HCS,HAS; disusul untuk kaum priayi—HIS dan, yang terakhir atau terendah,untuk “rakyat”— “SekolahRakyat”).Adanya perbedaan dalam tingkatdan kualitas pendidikan itu(misalnya, kualitas yang rendah“sekolah rakyat” membuat lulusannyatidak dapat melanjutkan kemana-mana), mengakibatkan kesenjanganbesar sekali dalam perolehan(lebih tepat lagi, pemberian)kesempatan. Karena kenyataannyakita hidup di zaman modern (yangsecara lahiriahnya adalah zamanyang didominasi oleh budaya Barat,yaitu juga budaya milik kaumkolonial), maka perbedaan kesempatankepada pendidikan modernjuga berarti perbedaan dalamakses kepada sektor kehidupanmodern, dengan dampak kesenjanganyang besar sekali. Masyarakat-masyarakatdi luar “DuniaPertama” (First World, Barat), khususnyamasyarakat-masyarakat“Dunia Ketiga”, selalu mengenalpembagian dua sektor dalam sistemsosial-ekonominya, yaitu sektortradisional dan sektor modern.Disebabkan masalah “warisan kolonial”tersebut tadi, maka sektormodern selalu berada pada merekayang memiliki kesiapan kulturalmodern, terpenting melalui pendidikanformal modern.Dan karena usaha pendidikanselalu merupakan penanaman modalkemanusiaan (human investment)dengan time of response yang panjangdan dampak yang panjang pula(dalam ukuran generasional), makaakibat pendidikan kolonial itu puntetap dirasakan sampai sekarang,sementara “rakyat” yang mengejarnyajuga memakan waktu panjang(dan jauh lebih panjang lagi) untukbenar-benar dapat menyusulnya.Ini adalah salah satu keteranganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3591


DEMOCRACY PROJECTmengapa sampai sekarang (setelahbebas dari kolonialisme selamahampir 50 tahun), kesenjangan danketidakadilan masih terus berlangsung,dan sebagian besar yangberada di bagian atas kerucut sosialekonomimasih tetap berada di sanadengan segala hak-hak istimewanya,sedangkan mereka yang berada dibagian bawah mampu naik kejenjang yang lebih tinggi hanyadengan amat lambat dan susahpayah.Tetapi semua warisan kolonialitu bukanlah seluruh keterangantentang apa yang terjadi. Faktorfaktorsosial-politik setelah kemerdekaanpun, secara cukupironis, mempunyai dampak pelebarankesenjangan-kesenjanganyang ada. Teori-teori konspirasi danpraktik pecah dan kuasai memangsangat menarik—dan barangkalitidak dapat diabaikan begitu saja—tapi jelas hal itu lebih berhargahanya sebagai bumbu retorika politikyang pesimistis. Mungkinlebih berfaedah jika kita melihatkenyataan bahwa masa-masa palingmenentukan dalam pertumbuhandan perkembangan bangsa kitasebagai bangsa merdeka telah secaracukup menentukan ikut membuatkesenjangan kesempatan tadi menjadilebih sulit diatasi daripadaseharusnya. Misalnya, karena pertentanganideologis yang menyangkutmasalah dasar negara dipandangbanyak orang sedemikian gawatnya,maka pihak yang kalah, yang ideologinyadianggap “berbahaya”, akandengan sendirinya disingkirkan daripercaturan kenegaraan dan denganbegitu tertutup bagi banyak kesempatan.WARISAN METODOLOGI ILMIAHUsaha reformasi paham keagamaansesuai dengan konteksruang dan waktu memerlukanlandasan pengetahuan yang lebihdaripada memadai tentang kekayaanbudaya klasik, sehingga terjadipengayaan intelektual, karena tidakmungkin memulai semuanya darititik nol. Untuk mendapatkan hasilyang dikehendaki, pengkajianagama, baik segi doktrinnya maupunsosial-budayanya, memerlukanmetodologi yang benar. Suatukajian akan menghasilkan sesuatuyang bisa dipertanggungjawabkansebagai kajian ilmiah, hanya jikadilakukan dengan jujur, adil, danbebas dari nafsu membenarkan dirisendiri dan kelompok atau golongansendiri. Nilai-nilai yang dimaksudialah nilai-nilai kesarjanaanyang menjadi sifat utama parasarjana yang berdiri teguh demikeadilan (Q., 3: 18).Dalam sejarah Islam klasik,metodologi itu dilaksanakan olehbanyak sarjana, seperti Abu Al-3592 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTHasan Al-Asy‘ari (dalam MaqâlâtAl-Islâmîyîn), Ibn Taimiyah (dalamAl-Jawâb Al-Shahîh, Al-Radd ‘alâAl-Manthîqîyîn, dan Minhâj Al-Sunnah), Ibn Khaldun (dalam Al-‘Ibar fî Târîkh Al-‘Arab wa Al-Barbar, dengan Muqaddimah-nyayang monumental), dan jauh sebelumitu ialah Al-Bukhari denganpenelitian kritisnya tentang laporan-laporanhadis. Jadi, terdapatcontoh-contoh nyata dalam sejarahIslam tentang penerapan metodologiilmiah. Di zaman modern ini,Muhammad Abduhlah yang telahberusaha menghidupkan kembalitradisi pengkajian dengan metodologiilmiah itu.WARISAN SEJARAHUNTUK MASA KINIIslam adalah agama yang jauhlebih menyeluruh daripada syariatsemata (dalam pengertian yangtelah menurun dan menyempit).Elaborasi ilmu syariat sehinggamencapai tingkat kecanggihanseperti sekarang lebih banyak hanyamerupakan jawaban terhadap keperluandan tantangan zaman.Demikian pula pengembanganilmu-ilmu keislaman yang lain,yaitu Ilmu Kalam (biasa diartikansebagai Teologi Dialektis, TeologiRasional, Teologi Filosofis atauTeologi Alami), Ilmu Tasawuf, danFalsafah. Semuanya tumbuh danberkembang sebagai hasil dinamikatuntutan dan tantangan zaman.Kreativitas intelektual kaum MuslimSalaf telah mewariskan kepada kitakhazanah ilmiah yang kaya raya.Demi otentisitas suatu komunitasintelektual, cabang-cabangilmu keislaman tradisional harusdipelajari, sekurangnya sebagaibidang-bidang keahlian pilihan(optional). Jika tidak ada otentisitasyang berakar dalam sejarah dantradisi, kesuburan (resourscefulness)dan pengayaan (enrichment) ilmiahdan kultural akan sulit diwujudkan.Dalam hal ini perlu diingat bahwasuatu masyarakat atau generasiadalah “anak zamannya”, sehinggaselalu punya keperluan-keperluankhusus sesuai dengan tuntutanzamannya. Karena itu, tidaklahbenar mencari solusi bagi masalahsuatu zaman, hanya melihat secaradogmatis preseden-preseden masalalu.Sejarah adalah laboratoriumpengalaman umat manusia dalamkonteks ruang dan waktu tertentu.Meskipun suatu momen sejarahkaya sekali dengan pengalamanpengalaman,semuanya adalahspesifik momen itu. Semuanya itumemiliki relevansi dengan pengalamandi zaman lain, hanya dalamperingkat generalisasi yang umum,yang memungkinkan penarikanprinsip-prinsip hukum dasarnyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3593


DEMOCRACY PROJECTsebagai sunnatullah. Dari sudutinilah, harus dipahami berbagaiperintah dalam Al-Quran untukmemerhatikan umat-umat terdahulu,baik yang benar maupunyang salah.Berdasarkan semua itu, mutlakdiperlukan adanya kemampuanmendeteksi dan memahami tuntutanzaman dan tempat suatumasyarakat. Bagi masyarakat ditempat dan dalam zaman kita—masyarakat Muslim di Indonesiadan dalam zaman modern—, tuntutantempat dan zaman itu jauhlebih luas dan lebih kompleksdaripada tuntutan masyarakatmasyarakatmasa lalu. Pertama,Indonesia dikenal sangat heterogendan meliputi wilayah dari Sabangsampai Merauke seperti dariLondon sampai Teheran. Kedua,zaman modern tidak lagi sesederhanazaman-zaman sebelumnya,biarpun dibandingkan denganmasa-masa keemasan atau kejayaansuatu masyarakat mana pun darizaman lalu. Masalah yang amatjelas ini perlu sekali ditegaskanuntuk disadari sepenuhnya jika kitatidak ingin terjebak dalam reduksionalismeintelektual yang cenderungmenyederhanakan masalahdan melakukan pendekatan-pendekatansimplistis.WARNA-WARNI ISLAMSaya mendapat laporan bahwaada orangtua yang mengharapkanlulusan Madania langsung masuksurga. Siapa yang bisa menjamin?Itu berarti ada semacam harapan(expectation) yang tidak benar. Dimana ada sekolah seperti itu? Halini sama seperti pernyataan bahwamenjadi pemimpin itu tidak adasekolahnya. Kalau seandainya adakorelasi positif antara jurusanekonomi dengan keberhasilan dalamusaha, mengapa sebesar-besarenterpreneur Indonesia sekarang iniadalah Abdul Latif, seseorang yanghanya lulusan APP (Akademi PimpinanPerusahaan) dan kemudianmencari gelar sarjana entah dimana. Bayangkan, Latif itu bisamenyaingi Cina di Blok M denganPasaraya, Seibu, dan segala macam.Dia betul-betul memiliki etosmenantang Cina. Jadi, hal ini tidakada hubungannya dengan sekolahan,tetapi dengan sendirinya kitaberusaha untuk memperoleh ataumewujudkan hasil yang sebaikbaiknya.Tentu saja Madania adalahsebuah sekolah agama, artinyadiilhami oleh suatu paham keagamaan(Islam). Oleh karena itu,dengan sendirinya agama menjadidasar semuanya. Bagaimana menjadidasar semuanya, tentu saja inisuatu persoalan tersendiri. Ada3594 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTslogan yang sudah lama sekalidikunyah-kunyah umat Islam diIndonesia, yaitu slogan kembalikepada Al-Quran dan Sunnah.Tetapi tidak seperti yang sudahterjadi, maka saat ini perlu pemahamansecara menyeluruh, tidakbersifat ad hoc, yaitu hanya terpengaruholeh cara berpikir yangmenangkap agama dari segi kefiqihansaja.Ketika Muhammadiyah mencanangkankembali kepada Al-Qurandan Hadis, maka yang ditemukanadalah hal-hal kecil seperti khilâfiyah,furû‘iyah: azan dua atau satupada shalat Jumat, khutbah pakaitongkat atau tidak, subuh denganqunut atau tidak. Bagi orangMuhammadiyah, memerangi bedugitu sudah dianggap merupakankembali kepada Al-Quran danHadis. Ketika Konferensi Agamaagamadan Wakaf OKI beberapawaktu lalu, ada cerita bahwa banyakpeserta (para menteri agama) yangsibuk berdebat apakah khutbah ituharus pakai tongkat atau tidak.Seluruh aset ekonomi di duniasekarang ini dikuasai Yahudi, tapikenapa mereka masih berdebatmengenai khutbah itu pakai tongkatapa tidak.Saya menggoda mereka denganmakalah yang isinya kira-kira begini,“Kami orang Islam AsiaTenggara, dalam suatu lingkunganbudaya Melayu dan lingkunganfisik kepulauan yang hijau dansubur di daerah Khatulistiwa,berhak mengembangkan versi budayakami mengenai Islam”. Kenapa,sebab sekarang ini Islammemiliki dua versi, yaitu versi Islamdalam lingkungan budaya Arabyang ada di negara-negara berbahasaArab dari Bahrain di Timur, teruske Barat sampai ke Maroko; danversi Islam budaya Persi, yaitu IslamAsia Daratan, dari Bangladesh teruske barat melalui India, Pakistan,Afganistan, negara-negara AsiaTengah, Iran terus ke Turki sampaike Balkan, seperti Chechnya,Bosnia, Albania, Makedonia, yaitunegara-negara Balkan yang mayoritasnyaMuslim. Orientasi kePersi itu bisa dibuktikan dalambentuk bahasa, yaitu semua tâ’marbûthah dalam bahasa Arabmenjadi tâ’ maftûhah, seperti“shalâh” menjadi “shalât”. IstilahistilahIslam di Indonesia pun persisdengan di dalam bahasa Persi;shalat, nikmat, rahmat, dan sebagainya.Dalam bahasa Arab, katakataitu akan dibaca shalah, rahmah,ni’mah.Saya juga mengatakan bahwaIslam dalam lingkungan budayaArab adalah Islam dalam lingkunganbudaya yang Semitik denganlingkungan fisik atau geografispadang pasir. Sedangkan Islambudaya Persi, dari Bangladeshsampai Balkan, berada dalam ling-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3595


DEMOCRACY PROJECTkungan Stepa, Savana, dan Eritland(tanah tandus), tetapi tidak sampaipadang pasir. Keadaan di AsiaTenggara lain lagi. Di sini kepulauan,subur, hijau, dan seterusnyayang kalau kita mengikuti teoriteoriIbn Khaldun dalam Muqaddimah,makaitu pasti memengaruhicara berpikirdan ekspresibudaya.Seorang Saudimarah dibilangber-Islam padang pasir, lalu diabertanya, “Apakah Anda mengatakanbahwa kami orang-orang Islampadang pasir?” Saya bilang, “Yes youare.” Ada orang Maroko yangmendukung saya. Tetapi kemudiansaya bilang, “Bukan Islamnya yangpadang pasir, tetapi ekspresi kulturalnya.”Islam di Asia Tenggaramasih baru, yaitu baru berkembangempat ratusan tahun setelah Al-Ghazali wafat (1111 M), sementaraIslam berkembang di Jawa dalamarti konsolidasi segi politik setelahjatuhnya Majapahit (1478 M) atauistilahnya Sirna ing Kertaning Bumi.Keadaan disusul dengan datangnyaorang-orang Barat (Belanda,Spanyol, Portugis, Inggris) yangmembuat orang Islam sibuk melawanBarat, karena itu agama Islamsendiri menjadi semacam kelengkapanideologis menghadapi imperialisme.“Oh Tuhanku, Engkaulah tujuanku,dan keridlaan Engkaulahtuntutanku.”Doa Kaum SufiAkibatnya, orang Islam Indonesiadalam jangka waktu ratusantahun tumbuh dalam tradisi faithagaints (berjuang melawan). Karenaitu mereka cenderung lari kepadatindakan-tindakan solidaritas(solidarity making), relying the peoplebehind leader,dan itu berartipidato. Itulahsebabnya orangIslam palingpandai berpidato,tetapi kurangbisa berdiskusi. Pidato ituenak karena tidak ada yangmembantah. Apalagi pidato di atasmimbar kampanye. Pada tahun1977 saya kampanye untuk PPP diparkir Senayan. Menurut tafsirankoran, jumlah massa yang hadiradalah hampir dua juta orang. Adasedikit insiden di situ karena soundsystem-nya kurang sempurna, sehinggamassa bergerak ke podium,dan terjadilah gelombang manusia.Kalau tidak karena pemuda Anshoryang badannya tegap-tegap, mungkinkita diinjak-injak oleh massa.Tetapi ada satu cara untuk mempertahankansupaya massa diam ditempat, yaitu pidato negatif ataupidato awas-awas, misalnya begini:“Saudara-saudara sekalian, umatIslam sekarang sedang terancam.”Lalu kita bilang musuh dari kananitu siapa, dari kiri siapa, dari depansiapa, dari belakang siapa, semua3596 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTorang pasti mendengarkan. Tetapibegitu kita pindah kepada informasiyang positif, orang bertanya “Benarkahbegitu?” Karena yang terpanggiladalah otak. Dan orangbiasanya enggan menggunakanotak, lalu menyingkirlah merekasatu per satu.WASHIL IBN ATHA’ ORANG YANGMEMISAHKAN DIRIAl-Hasan Al-Bashri mempunyaipandangan keagamaan yang simpatikterhadap kaum Qadariah.Dalam suatu kuliahnya Hasanditanya tentang penilaiannya mengenaiseorang Muslim pendosabesar. Tetapi sebelum Hasan selesaidengan uraiannya, Washil ibn Atha’,seorang muridnya yang cerdas dandinamis, menginterupsi denganmengatakan bahwa ia tidak setujudengan paham kaum Khawarijyang menganggap bahwa pendosaitu telah menjadi kafir maupundengan paham kaum Murjiah yangmenilainya tetap sebagai Muslim.Bagi Washil, seorang Muslim yangmelakukan dosa besar berada diantara kedua kedudukan Muslimdan kafir itu (fî manzilatin bayna almanzilatayn).Konon Washil kemudianmemisahkan diri darihalaqah Hasan dan membentukhalaqah baru dalam masjid Bashrahitu. Karena peristiwa tersebut,Hasan mengatakan kepada yanghadir: “i‘tazala ‘annâ” (Ia—Washil—telah memisahkan diri darikita). Maka terjadilah penamaankepada halaqah Washil itu sebagaigolongan Mu’tazilah (mereka yangmemisahkan diri), yang secarateknis berbeda makna dengansebutan kaum Mu’tazilah untukgolongan netralis politik sebelumnya.Namun ada yang berpendapatbahwa nama Mu’tazilahdiberikan bukan karena Washilmemisahkan diri dari Hasan, tetapikarena ia menganut paham keagamaanyang menyimpang dariyang lazim dikenal saat itu. Para ahlimemang berselisih tentang apamakna perkataan Mu’tazilah itupada asalnya dan bagaimana tumbuhnyagerakan itu serta siapasebenarnya yang mendirikannya.Tetapi tradisi kaum Sunni menganggapbahwa peristiwa di MasjidBashrah tadi adalah titik mulagerakan pemikiran Islam yang dinamisitu, dengan Washil ibn Atha’(80-132 H/699-749 M) sebagaipendirinya.WASIAT BERBUAT BAIKPADA ORANGTUAAllah telah berwasiat kepada kitasemua umat manusia tentang banyakhal, dan wasiat-wasiat Allahitu kemudian membentuk bagianEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3597


DEMOCRACY PROJECTamat penting dalam ajaran Islam.Salah satu wasiat-Nya, yang hendakkita bicarakan di sini, ialah berkenaandengan ibu-bapak atauorangtua. Allah berwasiat kepadamanusia bahwa mereka mutlakharus berbuat baik kepada orangtua,betapapun keadaan orangtua itu.Hal ini difirmankan dengan jelasdalam Kitab Suci,Dan Kami(Allah) berwasiatkepada manusia,hendaknya merekaberbuat baikkepada keduaorangtua (Q.,46: 15). Bahkandalam Q., 29: 8dan Q., 31: 14,dinyatakan bahwaberbuat baik kepada keduaorangtua adalah wasiat Tuhan. Inimenunjukkan, betapa pentingnyaajaran itu dalam pandangan Tuhan.Selain sebagai wasiat Allah, ajaranitu dalam Kitab Suci juga banyakdinyatakan dalam bentuk perintah.Bahkan dalam satu ayat disebutkansebagai “keputusan Tuhan”, DanTuhanmu telah memutuskan bahwakamu tidak boleh menyembah kecualikepada-Nya saja dan kamu harusberbuat baik kepada orangtua (Q.,17: 23). Jadi, betapa kewajibanberbuat kepada orangtua itu disenapaskandalam satu firman,merupakan kewajiban kedua setelahkewajiban manusia untuk menyembahAllah saja.Mengapa demikian? Tentu sajakerena kita semua adalah “anak”dari orangtua kita. Dan kalaudisebut “anak”, maka di sini tidakhanya dalam artian biologis semata.Kita adalah “anak” orangtua kita,selain secarabiologis, juga secarapsikologisdan spiritual. Initidak berartibahwa yang biologistidak penting.Bahkan,berkenaan denganperan ibu,Kitab Suci menjelaskanbahwaperan ibu sebagai orang yang melahirkandan membesarkan kitadalam artian biologis, secara langsungdan “dramatis”.Allah berfirman, Kami telah berwasiatkepada manusia tentang keduaorangtuanya: Ibunya mengandungdengan kesusahan demi kesusahan,dan perpisahannya dalam masa duatahun; maka hendaknya engkau(manusia) berterima kasih kepada-Kudan kepada kedua orangtuamu.Kepada-Kulah tempat kembali (Q.,31: 14). Jadi menurut Al-Quran,ibu mengandung, melahirkan, danmenyusui adalah suatu pengor-3598 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbanan yang luhur, yang menuntutadanya balasan terima kasih darianaknya. Ini berbeda dengan Genesisdalam Perjanjian Lama yang mengatakanbahwa wanita mengandung,melahirkan, dan menyusuiyang secara lahiriah serba-kesusahanitu sebagai akibat dosanya(melalui Hawa, istri Adam) yangtelah melanggar larangan Tuhan disurga!Sedangkan kita adalah “anak”orangtua kita secara psikologis danspiritual, karena selain orangtuamembesarkan secara fisik, jugamendidik dan menyiapkan kitahidup dalam masyarakat. Karena itukedua orangtua kita adalah “tombolkontak” antara kita dengan masyarakatdan budaya. Makanya peranorangtua sangat besar dalam menentukanpertumbuhan kita secarapsikologis dan kultural. Al-Quranmengajarkan kepada kita, dalamrangka berbuat baik berterima kasihkepada orangtua itu, agar berdoa:“Ya Tuhanku, berilah rahmat kepadaorangtuaku, sebagaimana merekaberdua telah mendidikku di waktukecil” (Q., 17: 24). Agaknya masalahkewajiban berbuat baik kepadaorangtua itu perlu diingat kembalidengan lebih jelas dalam masyarakatyang semakin menjadi“patembayan” dan tidak mengenalpribadi (impersonal) ini.WAWASAN HUKUMZAMAN TABI’INAntara Islam sebagai agama danhukum terdapat kaitan langsungyang tidak mungkin diingkari.Meskipun baru setelah tinggalmenetap di Madinah Nabi Saw.melakukan kegiatan legislasi, namunketentuan-ketentuan yangbersifat kehukuman telah ada sejakdi Makkah, bahkan justru dasardasarnyatelah diletakkan dengankukuh dalam periode pertama itu.Dasar-dasar itu memang tidaksemuanya langsung bersifat kehukumanatau legalistik, sebab selaludikaitkan dengan ajaran moral danetika. Maka, sejak di Makkah Nabimengajarkan tentang cita-citakeadilan sosial yang antara lainmendasari konsep-konsep tentangharta yang halal dan yang haram(semua harta yang diperoleh melaluipenindasan adalah haram),keharusan menghormati hak miliksah orang lain, kewajiban mengurusharta anak yatim secara benar, perlindunganterhadap kaum wanitadan janda, dan seterusnya. Itu semuasudah pasti akan melahirkansistem hukum, sekalipun keadaan diMakkah belum mengizinkan bagiNabi untuk melaksanakannya.Maka tindakan Nabi dan kebijaksanaannyadi Madinah adalah kelanjutanyang sangat wajar dari apaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3599


DEMOCRACY PROJECTyang telah dirintis pada periodeMakkah itu.Pada masa para sahabat yangkemudian disusul masa para tabi‘in,prinsip-prinsip yang diwariskanNabi itu berhasil digunakan, menopangditegakkannya kekuasaanpolitik Imperium Islam yang meliputidaerah antara Nil sampaiAmudarya, dan kemudian segeramelebar dan meluas sehingga membentangdari Semenanjung Iberiasampai Lembah Sungai Indus.Daerah-daerah itu, yang dalamwawasan geopolitik Yunani kunodianggap sebagai heatland oikoumene(Daerah Berperadaban, Arab: Al-Dâ’irah Al-Ma‘mûrah) telah mempunyaitradisi sosial-politik yangsangat mapan dan tinggi, termasuktradisi kehukumannya. Di sebelahBarat tradisi itu merupakan warisanYunani-Romawi, dan Indo-Iranumumnya. Karena itu mudah dipahamijika timbul semacam tuntutanintelektual untuk berbagai segikehidupan masyarakat yang harusdijawab para penguasa yang terdiridari kaum Muslim Arab itu.Tuntutan intelektual itu mendorongtumbuhnya suatu genre kegiatanilmiah yang sangat khas Islam,bahkan Arab, yaitu ilmu fiqih. Tetapisebelum ilmu itu tumbuh secarautuh, agaknya yang telah terjadi padamasa tâbi‘în itu ialah semacampendekatan ad hoc dan praktis-pragmatisterhadap persoalan-persoalanhukum, dengan menggunakan prinsip-prinsipumum yang ada dalamKitab Suci, dan dengan melakukanrujukan pada tradisi Nabi dan parasahabat serta masyarakat lingkunganmereka yang secara ideal terdekat,khususnya masyarakat Madinah.Pendekatan ini dimungkinkankarena watak dasar hukum Islamyang lapang dan luwes, sehinggamampu menampung setiap perkembanganyang terjadi. Berkenaandengan hal itu Sayyid Sabiq menjelaskanbahwa hal-hal yang tidakberkembang menurut perkembanganzaman dan tempat, seperti‘aqâ’id dan ‘ibâdah, diberikan secarasepenuhnya teperinci, dengandijelaskan oleh nas-nas yang bersangkutan;maka tidak seorang pundibenarkan menambah atau mengurangi.Tetapi yang berkembangmenurut perkembangan zaman dantempat, seperti berbagai kepentingankemasyarakatan (al-mashâlihal-madâniyah), urusan politik danpeperangan, diberikan secara garisbesar, agar bersesuaian dengankepentingan manusia di semuazaman dan agar dapat dipedomanioleh para pemegang wewenang (ûlûal-amr) dalam menegakkan keadilandan kebenaran.Para ahli hukum Islam sudahterbiasa mengatakan secara benarbahwa letak kekuatan Islam ialah3600 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsifatnya yang akomodatif terhadapsetiap perkembangan zaman danperalihan tempat (shâlihun li kullizamânin wa makânin—sesuai untuksetiap zaman dan tempat).Untuk mengerti masalah ini, sangatmenarik mengutip lebih lanjutketerangan Sayyid Sabiq:“Penetapanhukum Islam merupakansalah satudari berbagai segiyang amat pentingyang disusunoleh tugas suciIslam, dan yangmemberi gambaran segi ilmiah daritugas suci itu. Penetapan hukumkeagamaan murni, seperti hukumhukumibadah, tidak pernah timbulkecuali dari wahyu Allah kepadaNabi baik dari Kitab ataupunSunnah, atau dengan suatu ijtihadyang disetujuinya. Tugas Rasultidak keluar dari lingkaran tugasmenyampaikan (tablîgh) dan menjelaskan(tabyîn). Tidaklah ia (Nabi)berbicara atas kemauan sendiri; tidaklain itu adalah wahyu yang diwahyukankepadanya (Q., 53: 3-4).Adapun penetapan hukum yangberkaitan dengan perkara duniawi,bersifat kehakiman, politik, dan perang,maka Rasul Saw. diperintahkanbermusyawarah mengenai itusemua. Dan Nabi pernah mempunyaisuatu pendapat, tetapi ditinggalkannyadan menerima pendapatpara sahabat, sebagaimana terjadipada waktu Perang Badar dan Uhud.Dan para sahabat r.a. pun selalumerujuk kepada Nabi Saw. gunamenanyakan apa yang tidak merekaketahui, dan meminta tafsiran tentangmakna-makna berbagai nas yangtidak jelas bagimereka. Merekajuga mengemukakankepadaNabi pemahamanmereka tentangnas-nas itu,sehingga Nabikadang-kadang membenarkan pemahamanmereka itu, dan kadang-kadangbeliau menerangkan letak kesalahandalam pendapat mereka itu.”Sudah tentu keluasan dan fleksibilitassemangat umum hukumIslam itu dipertahankan, dan bertahan,melewati zaman Nabi sendiri,kemudian zaman para sahabat,dan diteruskan ke zaman paratabi‘in. Tapi jika pada zaman Nabitempat rujukannya ialah Nabisendiri, dengan otoritas yang diakuisemua. Pada zaman para sahabatNabi itu diwarisi banyak tokohyang kemudian bertindak sebagaitempat rujukan. Tapi sejak pertikaianpolitik pada paruh keduakekhalifahan ‘Utsman, tanda-tandamenyebarnya, dan kemudian berselisihnya,tempat rujukan ituHanya orang yang mendapatrahmat dari Allah yang bisamendamaikan orang-orang yangberselisih.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3601


DEMOCRACY PROJECTsudah mulai tampak. Seperti dituliskanAl-Siba’i bahwa penyebarandan perselisihan otoritas itu memuncakpada sekitar sesudah 40 Hketika banyak partisan mulai berusahakeras memperebutkan legitimasiuntuk klaim-klaim mereka. Initerjadi tanpa peduli dengan sambutansebagian besar umat Islampada tahun 41 Hijriah sebagai“Tahun Persatuan” atau “TahunSolidaritas” (‘âm al-jamâ‘ah), sebab“persatuan” dan “solidaritas” ituagaknya hanya terbatas pada kenyataankembalinya kesatuan politik(formal) umat Islam di bawahKhalifah Mu’awiyah Ibn AbuSufyan di Damaskus.WAWASAN IBRAHIMWawasan Ibrahim menjadi dasarajaran agama-agama yang amat berpengaruhpada umat manusia, yaituagama-agama Semitik: Yahudi,Nasrani, dan Islam yang juga seringdisebut agama-agama Ibrahimi(dalam bahasa Inggris, Abrahamicreligions). Mengerti masalah inidirasa sangat penting. WawasanIbrahim merupakan wawasan kemanusiaanberdasarkan konsepdasar bahwa manusia dilahirkandalam kesucian, yaitu konsep yangterkenal dengan istilah fithrah.Karena fitrahnya, manusia memilikisifat dasar kesucian, yangkemudian harus dinyatakan dalamsikap-sikap yang suci dan baik kepadasesama. Sifat dasar kesucian itudisebut hanîfiyah, karena manusiaadalah makhluk yang hanîf. Sebagaimakhluk yang hanîf, manusiamemiliki dorongan naluri ke arahkebaikan dan kebenaran atau kesucian.Pusat dorongan hanîfiyah ituterdapat dalam dirinya yang palingmendalam dan paling murni, yangdisebut (hati) nûrânîyun, artinya“bersifat nûr atau cahaya (luminous)”.Kesucian manusia sendiri dapatditafsirkan sebagai kelanjutan perjanjianprimordial antara manusiadan Tuhan. Yaitu, suatu perjanjianatau ikatan janji antara manusiasebelum ia lahir ke dunia denganTuhan, bahwa manusia akan mengakuiTuhan sebagai Pelindung danPemelihara (Rabb) Satu-satu-Nyabaginya. Maka manusia (dan jinn)pun tidaklah diciptakan Allah melainkandengan kewajiban tundukdan menyembah kepada-Nya saja,yaitu menganut paham KetuhananYang Maha Esa, Tawhîd. Ber-tawhîddengan segala konsekuensinya itulahmakna hakiki hidup manusia, yaitusuatu makna hidup atas dasar keinsafanbahwa manusia berasal dariTuhan dan kembali kepada-Nya.Makna hidup yang hakiki melampauitujuan-tujuan duniawi (terrestrial),menembus tujuan-tujuanhidup ukhrawi (celestial).3602 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTetapi manusia tidak dibiarkanmencari sendiri, karena memangtidak akan mampu mencapai maknahakiki hidupnya. Maka Allah,Tuhan Yang Maha Esa, memberituntunan kepada manusia melaluipara rasul-Nya, dan tuntunan itumerupakan kelanjutan perjanjianprimordial, dan itulah yang kemudiandinamakan agama. Karenanya,agama disebut “perjanjian”(Arab: mîtsâq atau ‘ahd), danintinya ialah sikap tunduk (dîn)yang benar kepada Allah serta sikappenuh pasrah (islâm) kepada-Nya.Perjanjian Tuhan itu selain secarapribadi oleh masing-masing peroranganmanusia yang terjadi sejakzaman azali, yang berbentuk perjanjianprimordial di atas, secarasejarah (artinya, dalam konteks hidupmanusia melalui ruang danwaktu di dunia ini) juga telahterjadi melalui para nabi, sejakNabi Adam, terus kepada nabi-nabisesudahnya sampai kepada NabiMuhammad Saw.Di antara nabi-nabi dan rasulrasulAllah, lima orang disebut sebagaiyang paling utama, yaituMuhammad, Ibrahim, Musa, Isa,dan Nuh, dan mereka kemudiandikenal sebagai ûlû al-‘azm, yakni,“mereka yang memiliki jiwa perjuanganyang kuat”. Nabi Ibrahimadalah bapak sebagian besar paranabi yang datang sesudahnya, yangtersebutkan dalam Al-Quran dandalam kitab-kitab Taurat dan Injil(“Perjanjian Lama” dan “PerjanjianBaru”). Nabi Nuh adalah bapak keduaumat manusia. Nabi Musaadalah Kalâmullâh (“Lawan BicaraAllah”). Nabi Isa Al-Masih adalahKalîmatullâh (Sabda Allah) yangdisampaikan kepada Maryam. DanNabi Muhammad Saw. adalahpenghabisan segala nabi dan rasul.Semua Nabi dan Rasul Allah itumengajarkan hal yang sama, yaitutunduk (dîn) yang benar, dengan sikappasrah sepenuhnya (islâm) kepadaYang Maha Esa. Semua paranabi dan rasul, serta para nabi danrasul Allah lainnya yang tersebar diantara umat manusia, yang disebutkandan yang tidak disebutkan dalamAl-Quran, begitu pula semuapengikut mereka yang benar dansetia, adalah orang-orang yang muslim,orang yang melaksanakanislâm, lagi pula menempuh sikaptunduk (dîn) yang benar kepadaAllah Swt. atas dasar pandangantawhîd atau Ketuhanan Yang MahaEsa.WAY OF LIFEIlmu pengetahuan, selain memberikankegunaan-kegunaan praktis,juga dikejar, karena kekuatannyauntuk mengantarkan manusia kekeinsafan yang lebih mendalamtentang alam raya ini. KeinsafanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3603


DEMOCRACY PROJECTmendalam ialah keinsafan ber-Tuhan, yaitu rasa takwa kepadaTuhan Yang Maha Esa. Keinsafanitu, dengan baik sekali, diungkapkanoleh Einstein dengan katakatanya:“Emosi paling indah danpaling mendalamyang dapatkita alami ialahrasa mistis. Iamerupakan kekuatansemua ilmupengetahuanyang benar.Seseorang, yangbaginya emosiitu terasa asing,yang tidak lagidapat mengagumi dan bergembiradalam suatu kedahsyatan, adalah lebihbaik mati saja. Untuk mengetahuibahwa apa yang tidak terembusoleh kita benar-benar ada, yangmenyatakan dirinya sebagai kebijaksanaantertinggi dan keindahan palingcemerlang yang kemampuanterbatas kita (bodoh) ini dapat memahaminyahanya dalam bentuknyayang paling primitif—pengetahuanini, perasaan ini berada dalamintisari keagamaan yang benar.”Agaknya Einstein, seorang ahlifisika terbesar abad ini, dan karenaitu merupakan bapak ilmu pengetahuanmodern sekarang ini, sekalipuntidak merasa perlu memasukisuatu kelompok agama secara formal,disebabkan kurang serasinyaagama-agama formal yang diketahuinyadengan jalan pikirannya,menjadi seorang ilmuwan (rasional)yang sangat religius.Bagi seorang Muslim yang menyadariakankeadaan Islamsebagai ajaranyang benar-benarself consistentsecara rasional,ditinjau darinilai-nilai fundamentalnya(ushûliyah, bukanfurû‘iyah),semenjak daridasar konsepsi teologisnya sampaimasalah-masalah way of life-nya,tentu perkataan Einstein itu bukansuatu hal yang baru. Sebab hal itutelah diterangkan dalam Al-Quran(Q., 2: 190-191).Sebagai seorang Muslim, dankarena itu—sebagaimana halnyakaum Muslimin seluruhnya—meyakini kebenaran Islam keseluruhannyasebagai total way of life.Itu dapat dipastikan, bahwa adapihak-pihak yang berkeberatanterhadap sikap itu. Umpamanya,dapat dikatakan bahwa pandanganitu terlalu Islam-sentris, atauagama-sentris. Jadi kurang praktis,kurang pragmatis, atau kurangprogramatis.3604 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKami termasuk orang yangmeyakini kebenarannya hak untukberbeda (the right to dissent), gunamendorong kompetisi menujukebaikan (fastabiqû al-khayrât).Lagi-lagi pendirian ini juga didasarkanatas ajaran Tuhan YangMaha Esa (Q., 5: 48). Tetapihendaknya hak untuk berbeda itutidak hanya dikenakan dalam masalah-masalahprogramatis saja,dengan alasan apa pun. Hak untukberbeda terutama sekali ialah dalammasalah-masalah dasar, yaitu keyakinan.Hak untuk berbeda tidakhanya dalam segi-segi operatif (inihanya ada di kalangan orang-orangyang sudah sama keyakinannya),tetapi lebih-lebih lagi dalam segiseginormatif. Inilah sebabnya,Islam mengenal ajaran “lakumdînukum wa liya dîn” (bagi kamuagamamu, dan bagiku agamakuatau keyakinanku), dan “lâ ikrâha fial-dîn” (tidak ada paksaan dalamhal agama atau keyakinan).WESTERNISME, LIBERALISME,DAN KOMUNISMEModernisasi ialah rasionalisasiyang ditopang oleh dimensi-dimensimoral, dengan berpijak padaprinsip iman kepada Tuhan YangMaha Esa. Tetapi, kita juga akansepenuhnya menolak pengertianyang mengatakan bahwa modernisasiialah westernisasi, sebab kitamenolak westernisme. Dan westernismeyang kita maksudkan ituialah suatu keseluruhan paham yangmembentuk suatu total way of life,di mana faktor yang paling menonjolialah sekularisme, dengansegala percabangannya.Maka sangat kekanak-kanakanjika perkataan westernisasi ituhanya menimbulkan kesan tentangfilm-film cabul, lagu-lagu yangjingkrak-jingkrak, pakaian-pakaianatau mode-mode yang ingin sebanyakmungkin memperlihatkanbagian tubuh si pemakai, danseterusnya, padahal hal-hal di atasitu merupakan gejala-gejala kemerosotanmoral Barat. kesemuanyaitu memang termasuk yang kitatolak. Tetapi kita ingin mengemukakan,bahwa justru sumberkesemuanya itulah yang secaraprinsipal kita tentang habis-habisan.Dan ateisme adalah puncaksekularisme. Sekularisme itulahsumber segala imoralitas.Dan sudah pasti, kita tidakmenolak ilmu pengetahuan yangbenar, dan juga teknologi, sekalipunberasal dari Barat, bahkan sekalipunberasal dari komunis. Sebabilmu pengetahuan dan teknologisama sekali tidak dapat dikatakandimonopoli oleh Barat, apalagi disebutsebagai westernisme. Malahandalam hal ilmu pengetahuan, NabiMuhammad memerintahkan umat-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3605


DEMOCRACY PROJECTnya untuk mencarinya di mana saja,“meskipun ke negeri Cina”.Malahan sudah menjadi pengakuanyang umum sekali sekarang ini,bahwa kemajuan Barat adalah berkatilmu pengetahuan kaum Muslimin dizaman-zaman keemasannya. SupremasiIslam di muka bumi, dua kalilebih panjang lamanya daripadasupremasi Baratsekarang ini. Danumat Islam, dimana saja, diliputioleh optimismeyang meluap-luapbahwa supremasiitu akan kembali ketangannya cepat atau lambat. BukankahTuhan telah berfirman,Dialah yang mengutus Rasul-Nya(Muhammad) dengan membawapetunjuk dan Agama kebenaranuntuk menegakkannya mengatasiseluruh agama yang lain, dan cukuplahTuhan sebagai saksi (Q., 48: 28).Cabang-cabang sekularismeantara lain, ialah liberalisme. Biladiukur dengan ajaran Tuhan YangMaha Esa, liberalisme adalah suatuajaran sesat yang harus ditentang.Mengenai ajaran liberalisme tentangkemerdekaan individu, tentupatut dihargai. Tetapi bahwa kemerdekaanitu tak terbatas, adalahsuatu hal yang sangat membahayakankehidupan masyarakat.Tuhan mengajarkan kemerdekaanindividu, tetapi mengajarkan bahwakemerdekaan tiap-tiap individu dibatasioleh kemerdekaan individulainnya (hurriyat al-mar’i mahdûdahbi hurriyati siwâhu). Oleh karenaitu, ada perintah Ilahi tentang alamrbi al-ma‘rûf wa al-nahy ‘an almunkar,serta ada larangan bagi seoranganggota masyarakat untukbermasabodohterhadap kejahatanyang dilakukanoranglain, baik yangterang-teranganmaupun yangtersembunyi,karena akibat buruk kejahatan ituakan menimpa juga orang yang baikbaik(Q., 8: 25). Jadi, di antarakemerdekaan individu dan tanggungjawab sosial terdapat jalinan yangerat, kesalingbergantungan. Kebahagiaanmanusia tidak hanyaterletak pada tanggung jawab pribadinya(amal baik dan buruk, kelak, diakhirat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan, mutlak secara individual),tetapi juga terletak pada adanyapengakuan akan hak orang lainuntuk berbuat sesuatu amal bagi dirinya,dan bersama-sama dengananggota masyarakat lain, di atas dasarpersamaan hak, bergotong-royongmembangun masyarakat yang bahagiadan bertakwa (ta‘âwanû ‘alâ albirriwa al-taqwa).Cinta kasih menjadi ciri pentingbagi orang beriman, sebagaimanasebaliknya, tidak adanya cintamenjadi salah satu ciri yang palingpenting dari orang kafir.3606 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTLiberalisme mengakibatkan individualisme,dan individualismemengakibatkan kapitalisme. Makadalam kapitalisme inilah kita dapatiprinsip kemerdekaan dinodai sedemikianrupa, sehingga tinggalsemboyan belaka. Orang-orangkapitalis berbicara tentang kemerdekaanekonomi: kebebasan setiaporang untuk mengumpulkanharta kekayaan dan menggunakannyasebagai modal, tanpa menentukannorma moral bagaimana hartakekayaan itu diperoleh. Bagi merekatidak ada harta yang halal maupunyang haram. Akibatnya ialahterjadi jurang pemisah antara si kayadan si miskin, suatu kepincangansosial yang sangat destruktif. Makabagi kita, kemerdekaan tidak bolehlepas dari persamaan. Dan pelaksanaanpersamaan itu harus denganpengorbanan sebagian kemerdekaanseseorang.Komunisme adalah bentuk laindan lebih tinggi dari sekularisme. Sebab,komunisme adalah sekularismeyang paling murni dan konsekuen.Dalam komunismelah seseorangmenjadi ateis sempurna. Kaum komunismembenarkan, malah mendasarkankeseluruhan ajarannya padaprinsip persamaan di antara manusia.Tetapi prinsip persamaan dalamkomunisme itu pun mengalaminasib yang sama dengan prinsipkemerdekaan dalam kapitalisme.Kaum komunis menodai prinsippersamaan itu sebegitu rupa, sehinggatinggal semboyan sematamata.Malahan yang terjadi ialahadanya supremasi-mutlak pihakpenguasa atas pihak yang dikuasai,yaitu rakyat pada umumnya. Diktatorproletar, pada hakikatnya, ialahdiktator para pemimpin-pemimpindan penguasa-penguasa.Karena kapitalisme dan komunismeitu tidak benar, maka kita sekarangmenyaksikan pergeseran-pergeserandi dalam keduanya. Sebab,manusia tidak mungkin bisa bertahansepenuhnya dalam suatuprinsip dan dalam ajaran yang kebenarannyatidak mutlak. Sekarangini kita melihat, bahwa negara-negarakapitalis makin menunjukkangejala-gejala sosialistis. Sebaliknya,negara-negara komunis, dari hari kehari, semakin menjadi liberalistis.Di manakah mereka kelak akanbertemu? Masih sukar untuk meramalkannya.Tetapi yang dapat dipersiapkanialah bahwa suatu negarayang kapitalis, seperti AmerikaSerikat, dalam waktu yang cukuplama tidak mungkin sepenuhnyameninggalkan kapitalisme dan menjadikomunis, dan sebaliknya, negara-negarakomunis juga tidakmungkin, dalam waktu yang lamapula, menjadi negara-negara kapitalis.Dan sebenarnya, tidak-benarnyakapitalisme dan komunisme berakarEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3607


DEMOCRACY PROJECTpada tidak-benarnya sekularismeyang menjadi pangkal tolaknya.WISDOM KEMBALI KEPADATUHANKarena dalam diri manusia adadorongan untuk berbakti, maka agamaditurunkan sebagai kelanjutandari fitrahnya. Jadi, fitrah adalahlocus dari kemanusiaan primordialyang suci tadi (natural fithrah), sedangkanagama adalah fitrah yangdiwahyukan (revealed fithrah). Jadi,ada fitrah natural dan revealed; kemudiansaling memperkuat satu denganyang lainnya. Agama tidak lainadalah kemanusiaan primordialyang diwahyukan, karena itu agamajuga menjadi sumber dari apa yangdisebut dalam falsafah Islam sebagaial-hikmah al-khâlidah, kearifan abadi,shopia perennis, yaitu suatu pahamtentang adanya wisdom padamanusia yang tidak akan berubah,yaitu wisdom kembali kepada Tuhan.Di dalam Al-Quran terdapatseruan kepada manusia, Kembalilahkepada Tuhanmu dan berserah dirilahkepada-Nya, sebelum azab datangkepadamu. Setelah itu tak ada pertolongan(Q., 39: 54). Ini juga menyangkutmasalah kematian. Banyakilustrasi, baik dalam Al-Quranmaupun hadis, yang mengisyaratkanbahwa pada saat menghadapikematian, maka perjalanan hidupkita seluruhnya bagaikan kedipanmata. Waktu itu panjang sebelumkita jalani, tetapi setelah kita jalaniia menjadi pendek sekali. Karenaitu, di dalam Al-Quran ada ilustrasibahwa kita akan minta kepada Tuhansupaya ajal kita ditunda, Tuhan,mengapa Engkau tidak memberiwaktu kepadaku barang sejenak? Akuakan bersedekah (sebanyak-banyaknya),dan akan menjadi orang yangsaleh (Q., 63: 10). Namun, itu jelastidak akan bisa. Persoalannya ialahrelativitas waktu. Kita sering terkecohbahwa seolah-olah umur itupanjang sekali, padahal sebetulnyakalau sudah saatnya mati, semuanyamenjadi “bagaikan kedipan mata”.Itulah makna hidup.WUDLUMengusap kepala dalam wudlumerupakan acara yang tidak masukakal dan hanya diterapkan sebagaisimbolisasi. Dalam perkataan Arabmengusap adalah mash, dan mashbercocokan kata dengan masîh yangberarti orang yang kepalanya sudahdiusap, yaitu mengacu kepada acaraketika orang dinyatakan sebagai pemimpinagama. Dalam bahasa Ibrani,Al-Masih berarti pemimpinagama, sehingga Isa Al-Masih berartiIsa pemimpin agama, tetapi3608 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdahulu bukan hanya Isa yangdisebut Al-Masih. Bahwa yangdisebut Al-Masih dalam Al-Quranhanya Isa memangbenar, tetapisebenarnyaAl-Masih banyakjumlahnya.Melalui wudlu,sebenarnyakita menyatakandiri sebagai pendeta,sehinggakalau memintaampun, kita tidakperlu melalui orang lain melainkanlangsung kepada Allah.Artinya, bahwa pengakuan dosatidak kepada manusia, tetapi kepadaTuhan. Oleh karena itu, kitaharus jujur kepada Tuhan.WUJUD MAHATINGGIYang dimaksudkan dengan “agama”ialah terutama kepercayaankepada satu wujud mahatinggi yangmenguasai alam sekitar manusiadan hidup manusia itu sendiri, apapun nama yang diberikan kepadawujud mahatinggi dan Mahakuasaitu. (Cukup menarik bahwa namagenerik yang diberikan kepadawujud mahatinggi itu dalam berbagaibahasa merupakan cognate;dalam bahasa-bahasa Indo-Eropadisebut: “Deva”, “Theo”, “Dos” dan“Do” serta “Khoda”, dan “God”;dalam bahasa-bahasa Semitik disebut:“Ilâh”,“Ill”, “El”, dan“Al”; bahkanantara “Yahweh”dalam bahasaIbrani dan “Ioa”dalam bahasaYunani pun,selain menunjukkankesamaankonseptentang wujudmahatinggi, juga menunjukkankemiripan bunyi sehingga bolehjadi juga merupakan cognate).Kenyataan bahwa semua manusiadan kelompok-kelompoknyaselalu mempunyai kepercayaanterhadap adanya suatu wujud mahatinggi,dan bahwa mereka selalumengembangkan suatu cara tertentuuntuk memuja dan menyembahnya,menunjukkan denganpasti adanya naluri keagamaanmanusia. Percaya kepada suatu“tuhan” adalah hal yang dapatdikatakan dengan taken for grantedpada manusia, sepenuhnya manusiawi,sehingga sebenarnya usahamendorong manusia untuk percayakepada Tuhan adalah tindakanberlebihan. (“Tidak didorong punmanusia telah percaya kepadaTuhan,” begitu kira-kira rumusEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3609


DEMOCRACY PROJECTsederhananya). Sekali lagi, keruntuhansistem ateis di EropaTimur, dan secara potensial juga dinegeri-negeri Marxis lainnya, membuktikandenganjelas kebenarandalil itu.Karena manusiapada dasarnyamempunyainaluri untukpercaya kepadaTuhan danmenyembah-Nya, dan disebabkanberbagai latar belakang masing-masingmanusia yang berbedabedadari satu tempat ke tempat dandari satu masa ke masa, maka agamamenjadi beraneka ragam dan berbeda-bedameskipun pangkal tolaknyasama, yaitu naluri untuk percayakepada wujud mahatinggi tersebut.Keanekaragaman agama menjadilebih nyata akibat usaha manusiasendiri untuk membuat agamanyalebih berfungsi dalam kehidupansehari-hari, dengan mengaitkannyakepada gejala-gejala yang secara nyataada di sekitarnya. Maka, tumbuhlahlegenda-legenda dan mitos-mitosyang kesemuanya itu merupakanpranata penunjang kepercayaanalami manusia kepada Tuhan danfungsionalisasi kepercayaan itudalam masyarakat.Konstitusi Madinah disebut sebagaidokumen tertulis pertama dikalangan umat manusia yangmengakui kebebasan beragama.Inilah salah satu dari ruh Islamsehingga kemudian Islam menjadirahmat untuk seluruh alam.(Montgomery Watt)WUKUF DI ARAFAHDalam masalah wukuf di Arafahterdapat cerita yang merupakanlegenda Arab tetapimenjadi-jadiartinya di dalamagama. Misalnya,kata ‘arafatunyang berarti salingkenal, dipandangsebagai tempatAdam bertemukembalidengan istrinyameskipun sebenarnya tempat Adambertemu kembali dengan Hawamenjadi perebutan. Menurut orangKashmir, Adam bertemu kembalidengan Hawa di Kashmir sedangmenurut orang Srilanka, tempatpertemuan kembali Adam danHawa di Srilanka. Kalau di Srilankaada Adam Spate, gunung Adam, disekitar Makkah ada relief-relief ataubekas-bekas yang berhubungandengan Adam. Misalnya, pelabuhannyadisebut Jeddah, yangberarti nenek dan yang dimaksudadalah Siti Hawa. Konon di situ adamakam Siti Hawa, tetapi jangan berharapakan mudah menemukannya,karena orang Saudi tidak sukakepada ziarah kubur. KemudianKa‘bah sebagai rumah suci pertamayang didirikan di atas muka bumi,juga diasosiasikan dengan Adam.3610 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTDalam sebuah kitab diceritakanbahwa ketika diusir dari surgakarena melanggar larangan Tuhan,Adam merasa sangat sedih, dankira-kira berkata, “Ya Tuhan, kalauhanya diusir dari surga, sebenarnyatidak masalah, tetapi yang palingkami sedihkan adalah kami tidaklagi bisa beribadat bersama malaikatkeliling Arasy-Mu.” Adam merupakansimbol dari manusia primordial,manusia spiritual. Allah kemudianberfirman kepada Adam, “HaiAdam, tidak usah khawatir, buatlahrumah-Ku di bumi dan kelilingilahsekitar rumah-Ku itu, dan kamumelakukan hal sama seperti yangdilakukan malaikat di sekelilingArasy.” Ka‘bah kemudian menjadiminiatur Arasy, sehingga disebutbaytullâh (rumah Allah) meskipunsebenarnya yang disebut baytullâhtidak hanya Ka‘bah, karena diPalestina juga ada baytullâh. Hanyasaja, yang paling penting danpaling besar maknanya bagi umatmanusia adalah Ka‘bah.Ketika Adam selesai membangunKa‘bah, keduanya pergi secaraterpisah dan saling mencari. Konontempat pertemuannya adalah diBukit Arafah. Bukit itu kemudiandipercayai oleh orang banyak sebagaibukit jodoh. Barang siapayang belum mendapat jodoh kemudianberdoa meminta jodoh diatas bukit itu, ia akan mendapatkannya.Namun, yang perlu diingatbahwa semua itu lebih banyakfaktor legenda daripada faktoragama, sehingga kita tidak perlumenganggapnya terlalu serius,kecuali hanya sebagai pengetahuansaja, karena ada hal lebih pentingyang berkenaan dengan haji mabrur,yaitu apa yang dilakukan Nabipada waktu wukuf di Arafah yanghanya sekali dilakukan Nabi. KebetulanNabi berhaji sekitar tigabulan sebelum wafatnya, sehinggaitu disebut sebagai Haji Wada’ (hajiperpisahan). Pada saat di ArafahNabi berpidato yang juga disebutsebagai khutbah wada’ (pidatoperpisahan).Begitu pentingnya wukuf diArafah dalam berhaji, seperti dilukiskandalam hadis pendek tetapipenting untuk diingat, Nabi pernahberkata “al-hajju Arafah—hajiadalah Arafah.” Artinya, orang yangtidak wukuf di Arafah, berartihajinya tidak sah. Jadi, Arafahmenjadi inti dari haji. Berdasarkansabda Nabi tersebut, kemudianbanyak muncul tafsiran yang kadanghanya terbatas kepada fiqihyang minimal, sehingga asal orangsudah wukuf di Arafah meski beberapamenit berarti sudah berhaji.Hal yang demikian berarti meminimalisasiberibadat. Namun,kalau yang dikehendaki adalah hajimabrur, maka tidak cukup hanyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3611


DEMOCRACY PROJECTdengan itu. Oleh karena itu, yanglebih penting adalah menghayatiapa yang terjadi di Arafah.3612 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3613


DEMOCRACY PROJECT3614 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTYYAHUDI AGAMA MONOPOLIDi Makkah tidak banyak orangYahudi, karena Makkah tidak begitumenarik. Makkah hanya pentingkarena ada Ka‘bah, dan itutidak penting untuk orang luar.Karena itu, orang luar tidak banyakyang masuk ke Makkah, sehingga diMakkah tidak ada orang Yahudi.Namun, di sana banyak orangKristen, termasuk paman Nabisendiri, seperti Waraqah bin Nauval.Dialah yang menghibur Nabiketika beliau menerima wahyu yangpertama dan mengalami semacamguncangan psikologis. Waraqahmenghibur Nabi dengan mengatakanbahwa yang beliau alami itubukanlah suatu hal yang diabolikatau bersifat jahat, melainkansesuatu yang suci yang kemudiandisebut-sebut bandingannya denganNabi Musa saat menerimaTaurat. Taurat adalah hukum yangdalam bahasa Arabnya—yang jugadipinjam dari bahasa Yunani—ialahNamus. Kemudian Namus ini lamakelamaanmenjadi identik denganMalaikat Jibril. Jadi, Malaikat Jibrilitu di kalangan orang Arab lamadisebut juga Namus. Waraqahmengatakan kepada Khadijah, istriNabi, “Hai Khadijah, suamimu itutelah didatangi Namus, orang (atauruh) yang mengajarkan Hukum.”Dari mana Waraqah tahu itu? Diaorang Kristen yang membaca Bibel,Perjanjian Lama maupun PerjanjianBaru. Jadi, sekali lagi, di Makkahwaktu itu banyak orang Kristen,tetapi orang Yahudi tidak ada.Orang Yahudi tidak menyebarkanagamanya. Agama Yahudiadalah agama yang non-misioner,artinya mereka tidak diberi kewajibanuntuk menyebarkan agamanya.Bahkan justru kebalikannya,mereka ingin memonopoli agamauntuk mereka sendiri, karena merekamengklaim diri mereka sebagaibangsa pilihan (the choosen people)atau bangsa Tuhan (the peoples ofGod).Menurut agama Yahudi, Tuhanitu hanya mengurusi orang Yahudi,tidak mengurusi yang lain. Kepercayaandemikian menjadi sumberchauvinisme, yang reaksinyakemudian tidak tanggung-tanggung,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3613


DEMOCRACY PROJECTyaitu anti-Semitisme yang sekarangmasih sangat menggejala di Baratyang sewaktu-waktu bisa “meledak”.Yang paling mengerikan adalahdalam bentuk Nazi. Nazi itu memangjahat, tetapi sebetulnya adapenyebabnya, yaitu orang-orangYahudi merasa super.Di Amerika Serikat ada organisasiBena Ibritz yang artinya“The Childrens of the Covenant”.Covenant artinya perjanjian denganTuhan. Orang Yahudi mengklaimbahwa di antara umat manusia yangpunya perjanjian dengan Tuhan ituhanya orang Yahudi. Al-Quransendiri menyebut perjanjian itu,yaitu yang disebut Mîtsâq, Daningatlah Kami telah menerima ikrarBani Isra’il ... (Q., 2: 83). Maksudnyaialah, misalnya, diturunkannyaThe Ten Commandment. Itu adalahwujud dari The Covenant. Saat itunama Yahudi belum ada. NamaYahudi muncul belakangan. Yangpertama kali menggunakan namaYahudi itu orang-orang Persi,karena waktu itu di Palestina adakerajaan Yudea Samaria. NamaYudea itu sendiri diambil dari anakYa‘qub, anak Isra’il yang paling tua.Lama-kelamaan semua disebutYudea, orang Yahudi meskipunmereka dahulu namanya BaniIsra’il.Orang Yahudi sendiri kalau mauresmi mengatakan dirinya TheIsra’ilith. Mereka merasa sebagaipilihan Tuhan, sehingga merekamau memonopoli agama untukmereka sendiri, jangan sampaiorang lain masuk Yahudi. Akibatnya,orang Yahudi sampai sekarangtetap kecil. Hanya saja, merekamengklaim bahwa kalau orang itudilahirkan seorang ibu Yahudi,maka ia otomatis menjadi Yahudi,dan kalau bapaknya saja yangYahudi tetapi ibunya bukan, iatidak otomatis Yahudi. Tegasnya,matrilineal.YAHUDI DEKAT DENGAN ISLAMPada saat Perang Ahzab sedangberlangsung, Nabi sudah mengetahuibahwa sebagian orang-orangYahudi mulai menjadi mata-mataorang-orang Arab. Karena itu,setelah perang berakhir, Nabimenangkapi mereka untuk dihukum.Ketika hendak menghukummereka itulah, Nabi bertanya,“Kira-kira apa hukuman yangpantas untuk pengkhianatan sepertiitu?” Orang-orang Yahudi pengkhianatitu menjawab, “Tidak tahu.”Bahkan, mereka menunjuk seorangMuslim bekas Yahudi dari kalanganmereka (satu suku) untuk menjawabnya,dengan harapan orang inibersimpati dan menyelamatkanmereka. Namun, yang terjadi justrusebaliknya, karena yang ditunjuktersebut mengalami luka3614 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTparah dalam perang itu, dan rupanyadia marah sekali. Kata YahudiMuslim itu, “Seandainya tidak adapertolongan dari langit, tidak sajasaya akan mati dengan luka parahseperti ini, tetapi seluruh umatpun akan hancur. Karena itu,hukuman yang pantas bagi parapengkhianat itu adalah: bunuhmereka semuanya!”Inilah yang menjadi catatanorang-orang Israel sampai sekarang.Islam itu pernah terlibat dalamsuatu peristiwa yang mengerikansekali denganorang Yahudi.Karena itu, kadang-kadangorang Yahudimenuduh bahwasebetulnya merekapernah dibuatmenderitaoleh orang Islam,sebelum menderitaoleh Tituspada 70 Mketika Titus menyerbudan menghancurkanYerusalem; juga sebelumnya lagioleh Nebukadnezar pada 700-anSM, yaitu ketika orang Yahudidiboyong ke Babilon dan dijadikanbudak, dan baru bebas setelahBabilon kalah oleh Persi, danmereka dikembalikan kembali kePalestina. Namun, setelah Titus,mereka tidak boleh kembali kePalestina sehingga mengembara kemana-mana tanpa tanah air(diaspora).Dalam skema mereka mengenaiIsra’il Raya atau The Greatest Isra’il,Madinah termasuk yang merekaklaim sebagai wilayah Isra’il, karenamemang mereka dahulu dominandi situ. Jadi, hubungan antaraYahudi dengan Islam itu memangsudah pahit sejak dulu. Oleh karenaitu, dalam Al-Quran disebutkan,(Hai Muhammad) akan kaudapatiorang yang paling keras memusuhiorang berimanialah golonganYahudi dan golonganmusyrik ...(Q., 5: 82). Halini dikarenakanNabi langsungterlibat perangdengan mereka.Namun, tentang(Michel Foucault) orang Kristen, sinyalemenAl-Quran itu positifsekali, ... danakan kaudapati orang yang palingdekat bersahabat dengan orangberiman mereka berkata, “Kamiadalah orang Nasrani,” sebab diantara mereka terdapat orang-orangyang tekun belajar dan rahib-rahibdan mereka tidak menyombongkandiri (Q., 5: 82).Kritik Al-Quran kepada orangYahudi itu sedikit sekali yang“Para pemikir Pencerahan gagalmemahami jangkauan bahwapercobaan untuk menguniversalkannilai-nilai dan untuk memberirasio dan pemikiran ilmiah suatukeabsahan global yang tak bersyaratadalah pada hakikatnyapermainan kekuasaan ....”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3615


DEMOCRACY PROJECTberkenaan dengan teologinya, tetapiyang paling banyak berkenaandengan tingkah laku sosialnya,bahwa orang Yahudi itu sombongsedang orang Kristen yang dikritikAl-Quran adalah justru teologinya,karena mempertuhankan Isa Al-Masih, tetapi tingkah laku sosialnyabanyak dipuji oleh Al-Quran. Kalaudari segi akidah orang Islam itulebih mirip dengan orang Yahudi,tetapi dari segi tingkah laku, orangKristen lebih simpatik daripadaorang Yahudi.Kelak dalam perkembanganlebih lanjut ternyata berbeda juga.Karena tidak punya tanah air, makaorang Yahudi lalu mengembara kemana-mana dan menjadi pendudukdi mana-mana. Mereka menjadiunsur bangsa setempat seperti halnyaCina di Asia Tenggara. Karenatidak punya negara dan mengembarake mana-mana, maka merekabanyak menguasai perdagangan.Namun, mereka tentu saja tidaksejauh seperti Cina di sini yangmenguasai sampai 70 persen ekonomiIndonesia.Hanya saja, tidak bisa diingkaribahwa bangsa yang sering berpindahke mana-mana di duniaIslam adalah Yahudi, sehinggamereka juga adalah teman baik bagiorang Islam. Oleh karena itu, parasejarawan Yahudi, seperti Halkind,Swaitcher, dan Max Dimmontmengatakan bahwa zaman keemasanYahudi adalah pada waktumenjadi warga negara dunia Islamdi zaman keemasan Islam. Pemikiran-pemikiranYahudi yangsekarang berkembang adalah warisandari pemikiran Yahudi yangdahulu berkembang di zamankeemasan Islam.YAHUDI MASIH MENUNGGUMESSIAHSebenarnya Isa memulai kariernyadengan membentuk semacamsekte kecil dalam intern agamaYahudi. Sekte itu kemudian berkembangdan akhirnya Isa direkonstruksisebagai Al-Masîh parexcelence. Itu berarti penghabisandari deretan semua pesan Tuhan.Perjanjiannya pun disebut PerjanjianBaru, artinya sebagai pelengkapatau sebagai tambahan terhadapPerjanjian Lama (Taurat yang intinyaThe Ten Commandments).Orang Yahudi sampai sekarangmasih tidak mau menerima bahwaIsa itulah “The Messiah” dan, karenaitu, sampai sekarang mereka masihmenunggu “The Messiah”. Selaintidak mau menerima Yesus,mereka juga tidak mau menerimaMuhammad. Lalu apa sebetulnyayang mereka harapkan dari datangnya“The Messiah” itu? Bukankahsebetulnya mereka sudah tertolongdengan kehadiran Nabi Muhammad?3616 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAdalah fakta sejarah yang tidakdibuat-buat bahwa dengan adanyaagama Islam orang Yahudi menjaditerlindungi, sehingga sering dikatakanbahwa masa keemasanYahudi itu adalah di zaman Islam,terutama dari segi materiil, bukanpolitik (dari segi politik, zamankeemasan Yahudi terjadi ketikakerajaan-kerajaan dipimpin olehDaud dan anak turunnya [DavidicDinasty]). Kalau orang Yahudimempunyai suatu harapan, makaharapan itu terpenuhi dalam Islam,sehingga sebetulnya atau seharusnyaMuhammad bisa diterima sebagai“Juru Selamat”.YAHUDI MENOLAKKEPEMIMPINAN ORANG ARABKesombongan orang Yahudikepada orang Arab membuat orangYahudi sulit menerima kepemimpinanorang Arab seperti NabiMuhammad Saw. Mereka berpendapatbahwa orang-orang Arab,terutama suku Quraisy, hanyalahketurunan seorang budak, yaituHajar yang cantik (istri NabiIbrahim). Dikisahkan bahwaIbrahim ingin mempunyai anak disaat sudah berusia lanjut. Ia laluminta izin kepada istrinya, Sarah,supaya diizinkan menikah denganHajar yang tidak lain adalah budaknya.Barulah kemudian doanyauntuk mempunyai keturunan didengaroleh Allah Swt., dan lahirlahseorang bocah yang kemudiandisebut Ismael (yang artinya “Allahtelah mendengar” doa Ibrahimuntuk mempunyai anak). Jadi,Ismael itu cognate dengan sami‘aAllâh.Sarah pun cemburu, karenaternyata Ibrahim itu cinta sekalikepada istrinya (Hajar) dan anaknya(Ismael). Kemudian dia mintasupaya mereka diusir dari kemahnyaitu. Oleh Allah Swt., Ibrahim dibimbing-Nyasupaya menuju kesuatu lembah yang sangat tandus,tempat rumah suci pertama yangdidirikan oleh umat manusia (baca:Adam), yaitu Ka‘bah meskipunwaktu itu Ka‘bah sudah tidak adalagi karena dimakan oleh zaman,dan kelak Nabi Ibrahim ditugasiuntuk mendirikannya kembali.YAHUDI VS KRISTENAgama Yahudi sangat berorientasikepada hukum yang disebutTalmudic Law, yaitu hukumTalmud. Hukum Talmud bukansemata Taurat, tetapi merupakankumpulan lima kitab Nabi Musayang dimulai dengan The TenCommandments. Talmud kemudiandikembangkan oleh para sarjanaYahudi, sehingga kira-kira sebandingdengan fiqih dalam IslamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3617


DEMOCRACY PROJECTyang tidak seluruhnya dari hadis,tetapi merupakan pengembangandari Al-Quran dan hadis, sehinggajargon-jargon reformasi hampirselalu kembali kepada Al-Qurandan hadis, untuk menilai kembaliapa yang telah dihasilkan dalamproses sejarah.Melalui perkembangansejarahyang sedemikianrupa,agama Yahudimenjadi sangatberorientasi hukum(legal oriented)meskipun,sebagai agamasamâwî yangdatang dari Allah seperti yang lain,selalu diturunkan menurut konteksruang dan waktu. Kepada orangYahudi konteksnya adalah sebuahbangsa, yaitu Bani Isra’il yangdiperbudak di Mesir. Jadi, konteksYahudi adalah agama yang diturunkankepada kelompok manusiayang sekalipun pernah terikatperjanjian dengan Tuhan, telahmengalami perbudakan begitulama, sehingga mentalitasnya adalahmentalitas budak, yaitu manusiayang tidak sangggup melakukansesuatu kecuali kalau diperintah. Iniberakibat pada pola hidup BaniIsra’il yang tidak memiliki disiplinsama sekali. Karena itu, ketika berhasilmembawa Bani Isra’il keluardari Mesir secara besar-besarandalam Exodus dan bersemedi di atasGunung Sinai selama empat puluhhari, Nabi Musa menerima The TenCommandments, yaitu suatu hukumyang keras sekali. Hal ini dimaksudkanuntuk membangkitkanBani Isra’il darimentalitas budak;menjadi semacamlatihandisiplin yang luarbiasa.The Ten Commandmentsyangtertulis di ataslempengan batukemudian disimpandalamkotak yang dalam bahasa Al-Qurandisebut tâbût, The Arck of theCovenant. Kotak itu ditaruh di dalamkemah pertemuan besar yangdisebut Misykan, yang arti sebenarnyaadalah tempat tinggalTuhan, dan dalam bahasa Latindisebut Tabernakel. Kalau sembahyang,orang-orang Yahudi harusmenghadap kotak itu, yang berartimenjadi Ka‘bahnya. Ini dimaksudkanagar mereka selalu ingatdengan perintah-perintah itu dantidak melanggarnya. Seolah menjadiderivatif dari The Ten Commandments,maka seluruh kitab suci Yahudiberorientasi serbahukum. Ditambahlagi pengembangan oleh parasarjananya sendiri yang menghasil-3618 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkan suatu agama yang serbahukum,akhirnya agama Yahudi kehilanganmakna kemanusiaannya.Pada situasi seperti inilah NabiIsa datang. Dia tidak menghendakiseluruh hukum itu dihapus, kecualihanya sebagian yang dikompensasidengan ajaran kasih. Maksudnyaadalah, boleh saja melaksanakanhukum tetapi harus ada kasih, padasaat tertentu harus bisa memaafkan.Perspektif hukum inilah yang hilangdalam Kristen sehingga menjadiagama permisif. Tidak jelas siapatokoh di balik semua penyimpanganitu, karena sampai sekarangmasih menjadi kontroversi. Hanyasaja, dalam sejarah agama Kristen,banyak orang berpendapat bahwaitu merupakan tindakan Paulus,seorang Yahudi yang telah mengalamiHelenisasi, yang nama sebenarnyaadalah Saul.Selain mengapresiasi ajaran kasihdengan maksud melenturkan kekakuanorientasi hukum, kedatanganNabi Isa juga untuk mempertahankankemurnian agamaYahudi, terutama dari Helenisasi.Jadi, Nabi Isa berada di tengah,antara para rahib yang sangat legaloriented dan Paulus sebagai wakildari orang-orang yang sama sekalitidak peduli pada hukum karenaterhelenisasi.YANG LOKALDAN YANG UNIVERSALSelain mencapai tingkat abstraksiyang cukup tinggi, pengaruh lingkunganbudaya dalam ekspresikeagamaan banyak ditemukandalam hal-hal praktis dan konkret.Untuk negeri dan lingkunganbudaya kita, sarung merupakancontoh nyata yang dapat ditunjukdengan mudah. Tidak ada universalitasdalam pakaian sarung,namun ia yang secara kultural lokaltelah menjadi lambang keislaman.Maka tidaklah terlalu salah jikamendiang Hadisubeno, seorangtokoh PNI yang kurang begitusenang kepada kaum Muslim (Santri),menyebut kaum Muslim itusebagai “kaum sarungan”, apa punkonotasi politik yang ia maksudkandengan penyebutannya itu.Dalam skala yang lebih besar denganpengaruh yang lebih mendalam,faktor pengaruh kultural ini terwujuddalam bentuk pengaruh budayaArab dan budaya Persia. Telahmenjadi ungkapan yang diterimasecara umum bahwa kaum Muslimsendiri harus mampu membedakanantara apa yang benar-benar Islamyang universal, dan apa yang Arabyang lokal. Meskipun dalam praktikakan selalu ditemukan kesulitanuntuk mengidentifikasi mana yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3619


DEMOCRACY PROJECT“Islam” dan mana yang “Arab”—sehingga menjadi kontroversial,namun jelas ada perbedaan antarakeduanya. Contoh yang kontroversialialah masalah hijâb, sebagaimanatelah pernah dipermasalahkandengan sengit oleh H. Agus Salimdi suatu kongres JIB (Jong IslamietenBond). Tetapi contoh yangdisetujui oleh semua orang ialah,secara karikatural, sarung tersebutdi atas. Sarung mengandung nilaiintrinsik Islam yang universal, yaitukewajiban menutup aurat. Tetapi iajuga mengandung nilai instrumentalyang lokal, yaitu wujudmaterialnya sebagai pakaian itusendiri. Sebab, di tempat lain, nilaiIslam universal menutup aurat itudilakukan dengan cara yang berbeda:gamis (qamîsh) di Arabia,sirwdâ (seruwal) di India, danpantalon (celana) di negeri-negeriBarat atau tempat lain yang sedikitbanyakterbaratkan.Peringkat yang lebih sulit ialahinstrumen kebahasaan untuk mengungkapkanide dan rasa keagamaan.Dalam masyarakat Santri Jawa,misalnya, peran bahasa Indonesiabelum bisa mengalahkan bahasaJawa yang kedudukannya kedua,setelah bahasa Arab. Bila mengenaipersoalan yang kompleks dan pelik,para ‘ulamâ’ di Jawa memang menuliskarangan dalam bahasa Arab.Contohnya, Kiai Nawawi Bantenyang amat produktif hanya menulisdalam bahasa Arab. Apalagi iamemang bermukim dan berkarya diMakkah. Juga Kiai MuhammadIhsan Dahlan dari PesantrenJampes, Kediri, hanya menulisdalam bahasa Arab. Sekalipunbegitu, banyak kiai yang menulisdalam bahasa Jawa, dan bahasaJawanya memiliki khas merekasendiri, kurang lebih mengikutidialek Cirebon yang tidak sepenuhnyasejalan dengan standarkeraton. Bahkan setelah kemerdekaanpun, ketika mulai banyakkiai yang menulis dalam bahasaIndonesia, cara mengaji kitab(“kuning”) masih tetap mempertahankanpenerjemahan “sah-sahan”(autentifikasi makna kata-kata ataukalimat Arab) dalam bahasa Jawa.Makna religiusitas itu semua tecermindalam pandangan banyakkiai yang mengesankan sikap pensucianpraktik-praktik tersebut.Akulturasi timbal-balik denganpengaruh yang lebih luas danmendalam lagi ialah yang terjadiantara Islam dan budaya Persi.Kenyataan ini dilambangkan dalamkarya-karya Imam Al-Ghazali. Meskipunia kebanyakan menulis dalambahasa Arab sesuai dengan konvensikesarjanaan saat itu, ia juga menulisbeberapa buku dalam bahasa Parsi.Begitu pula dalam menjabarkanberbagai ide dan argumennya.Dalam menandaskan mutlaknyanilai keadilan ditegakkan oleh para3620 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTpenguasa, ia menyebut sebagaicontoh pemimpin yang adil itutidak hanya Nabi Saw. dan paraKhalifah Bijaksana, khususnya‘Umar ibn Al-Khaththab, tapi jugaAnusyirwan, seorang raja Persia daridinasti Sasan.Selain Al-Ghazâlî, boleh dikatakankebanyakanpara ahli pikirIslam dalam segalabidang adalahdari bangsaPersi. Bahkancukup menarikbahwa meskipunPersia atau Iransekarang menganutpaham Syi‘ah, namun lima daripara penulis kumpulan hadisSunni, yaitu Al-Kutub Al-Sittah, berasaldari latar belakang budayaPersi. Maka tidak heran bila BertrandRussell, salah satu failasufpaling besar abad ke-20, dalambukunya yang terkenal A History ofWestern Philosophy, setelah mengemukakanpendapatnya bahwaorang-orang Arab yang membawaagama Islam itu lebih sederhanadan lebih praktis dalam pemikirandan kecenderungan mereka, mengatakansebagai berikut:“Orang-orang Parsi, sebaliknya,sejak dari mula sangat bersemangatkeagamaan dan amat spekulatif.Setelah mereka pindah agama,mereka membuat Islam menjadiKesadaran akan kehadiran Tuhandalam hidup dan keinsafan akandatangnya masa pertanggungjawabanmutlak kelak di Akhirat,membuat manusia terlindungidirinya dari ketelanjangan spiritualdan moral yang tercela.sesuatu yang jauh lebih menarik,lebih bersemangat keagamaan, danlebih filosofis, daripada yang pernahdibayangkan oleh Nabi dan parapengikutnya.”Apa yang dikemukakan olehRussell itu tidak perlu kita ambilpada nilai permukaannya. Russelladalah orangyang tidak terlalubanyak mengetahuiIslam,dan penilaiannyakepada Islamatau budaya laincenderung dibuatnyadari sudutpandanganyang Eropa-sentris atau Greeco-Roman-sentris. Tetapi dalam soalkeluhuran budaya Persia ini, bahkanseorang pemimpin Islam Syi‘ahyang tegar seperti Murtadla Al-Muthahhari pun merasa perlu,biarpun dengan sedikit nada pembelaandiri, mengemukakannyapanjang lebar dalam sebuah bukunyayang berjudul Al-Islâm wa Irân.Sesungguhnya ia memang hendakmenunjukkan betapa besarnyasumbangan bangsa Iran kepadabudaya dan peradaban Islam, disamping hendak menegaskan komitmenbangsa itu secara tulus danbersungguh-sungguh kepada Islamyang universal.Namun jika dikatakan olehRussell bahwa bangsa Arab kurangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3621


DEMOCRACY PROJECT“religius”, maka ia berlawanansecara diametrikal dengan pandanganSyahrastani. Sebagaimanatelah dikutip, Syahrastani menggolongkanbangsa Arab denganbangsa India yang sama-sama memilikikecenderungan spiritualistik,sedangkan bangsa Iran ia golongkansama dengan bangsa Eropa yangberkecenderungan fisikalistik (untuktidak menamakan mereka “materialistik”).Tetapi, setidak-tidaknya(secara berlebihan adalah soal lain),Russell memberi gambaran betapaIslam, dari segi peradaban danbudayanya, juga mengandungunsur kontribusi bangsa Persiamelalui akulturasi yang telah terjadiantara Islam dan Persianisme. Dandisebut akulturasi timbal-balik,karena kenyataannya budaya Persiapun, pada gilirannya, sangat dipengaruhioleh Islam atau Arab. Initerbukti dari keadaan Persia yangsekalipun dari sudut sintaksis dangramatikal tetap merupakan anggotarumpun Indo-Eropa, namundari segi kosakata sangat didominasioleh bahasa Arab.Hal itu terjadi karena padazaman keemasan kekuasaan Islam,bahasa Arab praktis menjadi bahasasemua bangsa yang terbebaskanoleh Islam, kecuali Persia dandaerah pengaruhnya, ke timursampai Bangladesh dan ke baratsampai Turki. Dari sudut pandangantertentu, memang merupakansuatu hal yang amat menarikbahwa Persi, sekalipun termasukyang paling mula-mula ditaklukkanoleh bangsa Arab dan merupakansalah satu bangsa non-Arab pertamayang diislamkan, namun berbedadengan yang lainnya sejak dari Iraksampai Mauritania, Persia atau Irantidak berhasil “diarabkan”. Makasekali lagi, juga dalam nada pembelaandiri namun sangat substantif,Murtadla Al-Muthahharimenjelaskan sebab-musabab dansekaligus letak nilai bahasa Persi itudalam budaya Islam, dengan penegasanbahwa dipertahankannyasuatu bahasa tertentu selain bahasaArab tidak akan menimbulkangangguan apa pun terhadap universalismeIslam.Pembelaan serupa juga ia lakukanuntuk ke-“Syi‘ah”-an Iran,dengan menolak tuduhan bahwabangsa Iran memilih paham Syi‘ahsebagai cara mempertahankan diriterhadap “serbuan budaya” Arabatas nama Islam, karena pahamSyi‘ah dalam kenyataannya banyakmengandung unsur Parsianismeatau Aryanisme. Ia juga menolakbahwa pilihan paham Syi‘ah olehbangsa Iran merupakan kompensasikeruhanian bagi kekalahan militerbangsa itu oleh bangsa Arab. Pembelaandiri, atau penjelasan tentangduduk soal kenyataan itu oleh Al-Muthahhari memang masuk akal.Namun, apa pun keterangan yang3622 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTada, semuanya itu mendukungsuatu pandangan bahwa suatuagama, termasuk Islam, dalaminteraksinya dengan budaya lain,tentu akan mengalami akulturasitimbal-balik.YATSRIB MENJADI MADINAHSetelah 10 tahun berada diYasrib, Nabi mengubah nama kotaitu menjadi Al-Madînah. Al-Madînahsecara umum memang diartikansebagai kota, tetapi sebetulnya Al-Madînah itu mengandung maknaperadaban, karena dalam bahasaArab, peradaban itu adalahmadanîyah atau tamaddun. Dalambahasa Arab, kata itu juga digunakansebagai padanan perkataanInggris civil. Misalnya, dalambahasa Inggris ada istilah Civil Act(Undang-Undang Sipil), dalambahasa Arabnya disebut QânûnMadanî. Kata madanîyah ataumadînah juga menjadi padanan dariperkataan Yunani polish, yang dariperkataan itu terambil perkataanpolitic, policy, police, dan sebagainya,yaitu ide tentang suatu kehidupanyang teratur. Dalam bahasa Yunani,misalnya, ada ungkapan zoon politicon,bahwa manusia itu secara alamiberpolitik. Dalam bahasa Arabdisebut al-insân madanîyun bi althâb‘i(manusia itu berpolitik menurutnalurinya) bahwa tidakmungkin manusia tidak berpolitikdalam arti seluas-luasnya, bukandalam arti sempit.Jadi, perkataan madînah itu berkaitandengan ide-ide semacamcivility, civic, dan kemudian juga idetentang politik. Kalau Nabi mengubahkota Yatsrib menjadiMadinah yang sering dipanjangkanmenjadi Madînat Al-Nabî, makaitu artinya kota Nabi atau Al-Madînah Al-Nabawîyah, Kota Kenabian.Ini bisa dibandingkandengan Konstantin ketika memindahkanibukotanya dari Roma kesebelah timur, dan dia menamakankota itu Konstantinopolis, artinyakota Konstantin. Seandainya NabiMuhammad adalah orang Yunani,maka Madînat Al-Nabî itu akanberbunyi Prophetopolis, kota Prophetatau kota Nabi.Ini penting untuk dipahami,karena, menurut uraian para ahli,sebetulnya perubahan kota itu (dariYatsrib menjadi Madinah) menunjukkansemacam agenda Nabidalam perjuangan beliau, yaitumenciptakan masyarakat yangteratur. Itulah memang yang beliaulakukan. Pada waktu itu, diMadinah ada banyak macam-macamsuku, termasuk orang-orangYahudi. Orang-orang Yahudi inilahyang menjadi bahan perselisihan.Ada yang mengatakan mereka ituorang Arab yang masuk Yahudi,tetapi teori yang lebih umumEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3623


DEMOCRACY PROJECTmengatakan bahwa mereka adalahorang Yahudi yang terarabkan.Dikisahkan bahwa setelah orangYahudi (dulu) ditindas oleh Tituspada tahun 70-an, maka merekamengalami diaspora atau mengalamipengembaraan di muka bumi tanpatanah air. Sebagian mereka masukArabia, dan mereka tinggal di oaseoaseyang subur, seperti Khaibar,Tabuk, dan Madinah.YERUSALEM: JASA HELENAPada sekitar tahun 70 Masehi,pasukan Romawi di bawah pimpinanTitus menundukkan Yerusalem,tempat hunian bangsa Yahudi. Ketidaksukaanyang mendalam bangsaRomawi terhadap bangsa Yahudimenyebabkan seluruh bekas Keyahudiandi Yerusalem diusahakanuntuk dihapus. Yerusalem kemudiandiubah menjadi pusat penyembahanberhala, dan di atas bekas Al-Masjid Al-Aqsha didirikan patungDewi Aelia, dewi bangsa Romawi.Nama Yerusalem pun diganti menjadiAelia Capitolina (kota Aelia).Penghinaan terhadap Yahudi initidak berlangsung lama, karenaKonstantin, Raja Romawi, masukKristen. Bahkan, Hellena, ibundaRaja, kemudian pergi ke Yerusalemuntuk mencari bekas salib yangdipakai untuk menyalib Isa Al-Masih. Pada dasarnya, salib menjadilambang Kekristenan disebabkanada kepercayaan bahwa Isa matidisalib.Ketika mendengar berita bahwasalib itu sudah dibuang dan ditimbunisampah, Hellena memerintahkansupaya digali, dan kononketemu. Kemudian di atas tempatitu didirikan gereja yang diberinama Kanisat Al-Qiyamah (GerejaKebangkitan). Nama ini disesuaikandengan kepercayaan bahwa dahuluIsa dikuburkan di tempat itu, dansetelah tiga hari kemudian bangkitnaik ke langit. Penamaan KanîsatAl-Qiyâmah adalah untuk memperingatinya.Namun, orang Arabmengejeknya menjadi Kanîsat Al-Qumâmah, yang artinya gerejasampah, karena dahulunya di situmemang tempat pembuangan sampah.Setelah itu, Hellena memerintahkankepada tentara Romawiuntuk menghancurkan sisa-sisa Al-Masjid Al-Aqsha yang masih berdirisehingga betul-betul rata dengantanah, kecuali sebuah tembok disebelah Barat. Orang Yahudi sekarangmenamakannya dengan“Tembok Ratap”, karena dipandangdapat membangkitkan memorisedih yang membuat mereka meratapmenangisi nasib. Ibadat orangYahudi di Yerusalem adalah menangisdi tembok itu.Pembersihan Al-Masjid Al-Aqshahanya menyisakan “Tembok Ratap”3624 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan tidak menyisakan yang lain,termasuk pusatnya yang menjadikiblat orang Yahudi, karang suciShakhrah. Mestinya ini adalahtâbût, tetapi karenasudah hilangpada zamanNebukadnezardan orang Yahudimasih tetapsembahyangmenghadap BukitMoria, makatâbût diganti dengankarang suciShakhrah.Hellena memerintahkan supayaShakhrah itu dijadikan velbak,tempat pembuangan sampah.YERUSALEM:JASA ‘UMAR IBN AL-KHATHTHABPada saat ‘Umar Ibn Al-Khaththab menjadi khalifah,usaha-usaha pembebasannya punsampai di Yerusalem. Ceritanya,meskipun pada saat itu Yerusalemtelah dibebaskan oleh pasukan‘Umar, tetapi secara formal PatriakKristen tidak akan menyerahkanYerusalem, kecuali kepada ‘Umarsecara langsung. ‘Umar pun datangke Yerusalem dan diterima PatriakKristen di Gereja Qiyamah. Ditempat inilah dibuat perjanjianyang sampai sekarang naskahnyamasih bisa dibaca karena terdokumentasidengan baik. Yerusalempada saat itu sudah diganti namanyamenjadi Aelia Capitolina (kotaAelia), sehinggaperjanjian yangdibuat pun diberinama PerjanjianAelia.Ada ceritamenarik ketika‘Umar hendakshalat dan bertanyadi mana iabisa shalat. Patriakmempersilakan‘Umar untuk shalat di gerejaitu, tetapi dia menolak. ‘Umarkemudian keluar dari gereja danshalat di anak tangga. Selesai shalat,‘Umar menjelaskan alasan dia tidakmau shalat di gereja tersebut. Kalau‘Umar shalat di gereja tersebut, dikhawatirkankelak tentara Islammengambil gereja ini dan menjadikannyamasjid. Karena itu, ‘Umarshalat di luar agar Patriak tidakkehilangan gereja. Gereja ini kemudianmenjadi tempat paling suci diYerusalem bagi Kristen.Di tempat ‘Umar shalat kemudiandidirikan masjid kecil, tetapimenaranya tinggi melebihi menaragereja sebagai pertanda bahwa Islamlebih unggul dari Kristen. Untukmenunjukkan toleransi yang tinggi,shalat berjamaah terlarang di masjid,yang berarti tidak boleh di-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3625


DEMOCRACY PROJECTkumandangkan azan, karena dikhawatirkanakan mengganggugereja.Dengan diantar Patriak, ‘Umarkemudian pergi ke tempat NabiSulaiman dahulu mendirikan Al-Masjid Al-Aqsha yang ternyatasudah menjadi velbak. Ini adalahperbuatan Hellena yang sebenarnyaditujukan untuk menghina bangsaYahudi dengan menjadikan kiblatnyasebagai velbak. Melihat kenyataandemikian, ‘Umar marahdan menyuruh Patriak membantumembersihkan tumpukan sampahyang sudah menggunung dengantangannya sendiri. Setelah bersih,Umar melihat batu suci itu danmengatakan bahwa itu adalah batuyang digambarkan Nabi sebagaitempat menjejakkan kakinya untukMikraj naik ke langit.Saat memasuki waktu shalat,Umar bertanya kepada Ka’ab Al-Akhbar, seorang sahabat yangdulunya beragama Yahudi, “Dimana bisa shalat?” Ka’ab menunjuktempat sebelah utara Karang Suci(Shakhrah) dengan maksud agardapat menghadap Karang Suci dansekaligus menghadap Ka’bah. Tetapi‘Umar malah marah dan menganggapKa’ab masih membawabawaKeyahudiannya. ‘Umar lalumemilih tempat sebelah selatankarang dan memerintahkan supayadi situ didirikan masjid sederhana.Masjid inilah yang nantinya olehAl-Walid ibn Abd Al-Malik dibangunkembali menjadi masjidyang hebat sedang di atas Shakhraholeh ‘Abd Al-Malik ibn Marwandibangun kubah (Qubbat Al-Sakhrah) sebagai monumen kemenanganIslam di tempat pusatagama Yahudi dan Kristen. Sampaisekarang bangunan tersebut masihmerupakan landmark yang palingpenting dari Yerusalem.YERUSALEM: SEJARAHMU DULUMasjid Aqsa didirikan oleh NabiDaud sekitar 200-an tahun setelahNabi Musa. Nabi Musa hanyasampai kepada tugas mendidik BaniIsra’il untuk taat kepada hukumdengan jalan sembahyang menghadapsebuah kotak yang berisi teksThe Ten Commandements, yangdalam Al-Quran disebut Tabut.Kotak itu ditaruh dalam kemahbesar yang oleh Bani Isra’il disebutMiskan atau Maskan, artinya tempattinggal. Maksudnya tempattinggal Allah Swt.: suatu ide yangsama dengan ide Baytullâh (RumahAllah). Bahasa Ibraninya Beitel. Beitartinya rumah, el artinya Allah.Kemah besar itulah yang dalambahasa Latin disebut Taber Nakel,yaitu ruang besar tempat diadakanupacara-upacara suci keagamaan.Selama 40 tahun Nabi Musamendidik kaum seperti itu dengan3626 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkorban yang luar biasa banyaknya.Ribuan orang dia bunuh karenatidak mau taat kepada hukum.Tetapi setelah 40 tahun, terbentuklahsebuah bangsa. Sebuahkomunitas yang teratur dan tundukkepada hukum yang dalam bahasaIbrani disebut Medinat (bahasaArabnya Madînah), suatu polakehidupan menetap yang tundukkepada hukum. Inilah modal bagiBani Isra’il di bawah Daud untukmelaksanakan rencana yang lebihlanjut yaitu kembali ke Kanaan,tanah yang dijanjikan, dan direbutlahYerusalem. Nabi Daudkemudian memilih salah satu bukitdi tengah Yerusalem itu (yang disebutBukit Muria). Di bukit dataritu dia mendirikan Taber Nakel,Miskan yang besar untuk diletakkanTabut di dalamnya. Di tempatitu Bani Isra’il sembahyang.Nabi Daud memilih satu bukitlagi untuk mendirikan istana.Itulah bukit Zion atau Suhyun.Maka gerakan orang Yahudi untukpindah ke Palestina itu disebutzionisme, yang artinya kerinduankepada bukit zion di mana duluberdiri istana Nabi Daud. Hal itudilakukan dalam rangka mengembalikankekuasaan dinasti Daud,karena orang Yahudi percaya bahwasebelum kiamat terjadi, dunia akandikuasai oleh anak keturunan Daud.Ketika Nabi Sulaiman menggantikanDaud, maka kemah tadidiganti dengan bangunan yangbesar, indah, dan mewah sekali,yang disebut Masgit dalam bahasaIbraninya, yaitu sebuah masjid yangoleh orang-orang Makkah disebutMasjid Aqsa, karena letaknya jauhdari Makkah. Kadang-kadang jugadisebut Haikal Sulaiman, yangmenjadi dasar bagi istilah InggrisSolomon’s Temple. Bangunan inididirikan kira-kira 3.000 tahunlalu, yang berarti sekitar 1.000tahun lebih muda dari Ka‘bah diMakkah yang didirikan kembalioleh Ibrahim bersama putranya,Ismail, sekitar 4.000 tahun lalu.Bangunan inilah yang dihancurkanoleh Nebukadnezar setelah berdirisekitar 500 tahun.Kemudian bangsa Yahudi diboyongke Babilonia dan dijadikanbudak. Lalu mereka dibebaskanbangsa Parsi di bawah Raja Dariusyang menang perang denganBabilonia. Selanjutnya orang Yahudidibolehkan kembali ke Palestinadan mendirikan kembali masjidtadi. Masjid Yerusalem itulah yangdalam literatur Inggris biasa disebutThe Second Temple. Ini terus berlangsungsampai zaman Nabi IsaAl-Masih. Suatu saat Nabi Isa pergidari kota kelahirannya ke Yerusalemdan memasuki masjid itu. Beliaumarah karena ada masjid yangbegitu mewah tetapi akhlak BaniIsra’il rusak. Di luar masjid banyaksekali bangku-bangku lintah darat.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3627


DEMOCRACY PROJECTBeliau keluar dari masjid danmengutuk bahwa masjid itu akandihancurkan Allah sambil menendangibangku-bangku lintah darat.Kutukan itu menjadi kenyataanpada tahun 70 Masehi ketika kaisarRomawi Titus menyerbu Palestinadan menghancurkan semuanya.Itulah yang dimaksud Al-Quransurat Al-Isrâ’ ayat 4-5.Setelah itu, oleh orang Roma,Yerusalem diubah menjadi koloniRoma dan namanya diganti AeliaCapitolina. Artinya, kota dari Aelia,raja dari Roma. Ini penting karenapada waktu Yerusalem (Al-Quds)jatuh ke tangan umat Islam, orangArab menyebutnya Ilya’ (Elia).Maka perjanjiannya pun disebutPerjanjian Ilya’ (Elia), yaitu perjanjianantara ‘Umar dan Patriak diYerusalem.Begitulah keadaannya sampaiKonstantin masuk Kristen padaabad ke-3 Masehi. Hellena, ibuKonstantin pergi ke Yerusalemmencari-cari bekas salib Nabi Isa,tetapi tidak ketemu. Ada yangmengatakan, mungkin salibnya adadi bawah sebuah tumpukan sampahyang menggunung. Diperintahkanlahuntuk digali. Katanya adadi situ. Maka di tempat itu didirikanlahgereja yang disebut TheHoly Sepulcher atau Gereja KebangkitanKembali. Maksudnyakebangkitan kembali Isa Al-Masihdari kuburnya lalu naik ke langit.Di tempat itu kemudian dipercayasebagai tempat Nabi Isa dikubur,yang pada hari ketiga bangkit kelangit, seperti kepercayaan Kristen.Kemudian Hellena memerintahkantentaranya supaya mencaritempat paling suci bagi agamaYahudi sebagai ajang balas dendam.Hellena pun memerintahkan agarinti dari Masjid Aqsha yang didirikanNabi Sulaiman menjadi tempatpembuangan sampah selama ratusantahun, sampai akhirnyaYerusalem jatuh ke tangan umatIslam. Banyak sekali peristiwasangat penting dalam proses penyerahanYerusalem kepada umatIslam, termasuk perjanjian yangmenjamin kebebasan beragama.Mula-mula orang-orang Kristenmelanjutkan politik Roma yangtidak mengizinkan sama sekali BaniIsra’il tinggal di Yerusalem. Jangankandi Yerusalem, di seluruhPalestina pun tidak boleh. Saat itudisebut sebagai permulaan zamanDiaspora, yaitu zaman ketika orangYahudi mengembara ke seluruhmuka bumi tanpa tanah air, terlunta-lunta.Jadi, ketika Yerusalemmenjadi kota Kristen, para pemimpinKristen tidak mengizinkanorang-orang Yahudi tinggal diYerusalem. Tetapi ketika ‘Umarmenerima kota itu dan membuatperjanjian, justru ‘Umar mengata-3628 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkan, “Ini adalah kota suci tigaagama, karena itu orang Yahudiboleh tinggal di sini.”Setelah terjadi tarik-menarik,akhirnya dicapai kompromi, bahwaorang Yahudi boleh tinggal di sana,tetapi harus dipisahkan dari orangKristen. Maka Yerusalem pundikaveling-kaveling. Ada kavelingYahudi, dan ada dua kaveling Kristen,yaitu Armenia dan Ortodoks.Kalau kita ke Yerusalem sekarang,masih ada sisanya yang disebutQuarter: Jewish Quarter, ArmenianQuarter, dan Greek Quarter. Sedangkaninti kota itu ada di tangan umatIslam atau Moslem Quarter.YERUSALEM, SATU KOTATIGA AGAMAYerusalem (Al-Quds) adalah kotayang sangat tua, dan sekarang telahmenjadi kota suci tiga agama:Yahudi, Kristen, dan Islam, dandisebut Al-Harâm Al-Syarîf (TempatSuci yang Mulia), khususnyapada dataran di atas bukit Moriahdalam kawasan kota lama yangdikelilingi tembok besar dan tinggi.Perjalanan panjang kota ini punpenuh dengan konflik. Tempat yangmulanya merupakan rumah suciagama Yahudi ini–yang disebutBait Allah (juga The Solomon Temple[Haykâl Sulaymân])–pun sudahdua kali mengalami penghancuran,pertama oleh Raja Nebukadnezardari Babilonia (587 SM), dan keduaoleh Kaisar Titus dari Romawi (70M). Kedua peristiwa tersebut terekamdalam Al-Quran surat Al-Isrâ’(17): 4-8.Sejak itu, bangsa Yahudi tidakmempunyai rumah sucinya, yangtertinggal hanya Tembok Ratap(Wailing Wall)–untuk mengenangnasib–yang kemudian menjaditempat ziarah dan ibadah, dan kinimerupakan tempat yang paling sucibagi orang yang beragama Yahudi.Sampai saat ini, sebagai rumah suciagama Yahudi, bekas HaykâlSulaymân itu tidak pernah dibangunlagi, sehingga orang Yahudi kehilanganBayt Allah-nya, dan pusatagama Yahudi pun bergeser dariBayt Allah itu ke sinagog-sinagogyang menyebar ke seluruh mukabumi.Ketika Kaisar Titus menghancurkanrumah suci itu, orang-orangYahudi dilarang tinggal di Kanaan(Palestina Selatan) dan Yerusalem,sehingga mereka mulai hidup dalamdiaspora, terlunta-lunta tanpatanah air dan menyebar ke seluruhdunia (Al-Quran lagi-lagi merekamperistiwa ini dalam Q. Âlu ‘Imrân(3): 112), sampai mereka mengumpulkankembali kekuatan danmencoba melawan Romawi pada132 M, tetapi peristiwa ini malahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3629


DEMOCRACY PROJECTmenjadikan kaum Yahudi ditindassecara lebih kejam lagi oleh kaisarpada waktu itu, Hadrian melaluiJenderal Severus, di mana darahorang-orang Yahudi sampai mengalirseperti sungai dan harga budakdi pasaran merosot karena adanyabanjir lelaki danperempuan Yahudiyang diperbudakdan diperjualbelikan.Selanjutnyapada 135 M, kekaisaranRomawiingin melenyapkanbangsa dan agama Yahudi denganmembangun sebuah kota kecildi pusat Yerusalem, yang disebutAelia Capitolina yang berarti kotakecil untuk Dewi Aelia, berhalabangsa Roma. Di Bukit Moriahtempat bekas Haykâl Sulaymân itupun dibangun patung yang menghadapdewi berhala itu, patungyang didedikasikan kepada DewaJupiter. Kemudian di Golgota jugadidirikan kuil untuk berhala Venussebagai penghalang perkembanganagama Kristen, yang pada waktu itumulai tumbuh. Keadaan ini terusberlangsung hingga akhir abadketiga Masehi.Pada abad keempat, Kaisar Konstantinmasuk agama Kristen, danmenjadikan agama Kristen sebagaiagama kekaisaran Romawi pada 313M. Yerusalem pun dikuasai olehagama Kristen, dan ditandai denganberdirinya banyak gereja, di antaranyayang terkenal adalah GerejaThe Holy Sepulcher (Keluarga Suci)yang disebut oleh orang Arabsebagai Kanîsat Al-Qiyâmah (“GerejaKebangkitan” [Isa Al-Masihmenurut kepercayaanKristen,setelah matidan dikubur tigahari, ia lalubangkit naik kelangit]), setelahsebelumnya dihancurkanbangunan-bangunanyang didirikanoleh Kaisar Hadrian (pada 326).Gereja ini dibangun oleh RatuHelena, ibunda Kaisar, dan menjaditempat paling suci bagi agamaKristen di Yerusalem. Gereja inipun beberapa kali mengalamipenghancuran dan pembangunankembali sejalan dengan penguasapenguasaYerusalem.Ada cerita yang menarik mengenaiGereja Sepulcher ini, yaituketika Khalifah ‘Umar ibn Khattabdatang ke Yerusalem untuk menandatanganiDokumen Aelia(Mîtsâq Ailiyâ) yang dicatat olehIbn Khaldun: “‘Umar ibn Al-Khaththab masuk Baitul Maqdisdan sampai ke Gereja Qumamah(Qiyamah) lalu berhenti di plazanya.Waktu sembahyang pun datang,maka ia katakan kepadaIlmu tidak menjamin keselamatanmanusia. Untuk keselamatanitu manusia perlu kepada sesuatuyang lain, yang lebih tinggidaripada ilmu, yaitu “pakaiantakwa”.3630 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTPatriak, ‘Aku hendak sembahyang.’Jawab Patriak, ‘Sembahyanglah ditempat Anda.’ ‘Umar menolak, dankemudian sembahyang sendirianpada anak tangga yang ada padagerbang gereja itu. Setelah selesaidengan sembahyangnya, ia berkatakepada Patriak, ‘Kalau seandainyaaku sembahyang di dalam gereja,maka tentu kaum Muslim sesudahkuakan mengambilnya dan berkata,‘Di sini dahulu ‘Umar sembahyang!’Dan (selanjutnya) ‘Umarmenulis (perjanjian) untuk merekabahwa pada tanggal itu tidak bolehada jamaah sembahyang (di tempatitu) dan tidak pula akan dikumandangkanazan padanya. Kemudian‘Umar berkata kepada Patriak:‘Sekarang tunjukkan aku tempatyang di situ aku dapat mendirikansebuah masjid,’ Patriak berkata, ‘Diatas Karang Suci (Shakhrah) yang disitu dahulu Allah pernah berbicarakepada Nabi Ya‘qub.’ ‘Umar mendapatidi atas karang itu banyakdarah (di samping sampah dankotoran), maka ia pun mulai membersihkannyadan mengambil darahitu dengan tangannya sendiri danmengangkatnya dengan bajunya.Semua kaum Muslim mengikutijejaknya, sampai sampah itu bersih,dan ketika itu juga ia perintahkanuntuk mendirikan masjid di situ.”Pada saat itu, pusat kota sucidibagi-bagi menjadi satu sektorYahudi, dua sektor Kristen(Armenia dan Ortodoks–karenamereka tidak bisa disatukan), dan(tanpa disebut sektor) satu arealyang lebih luas untuk Islam. Kelak,di tempat Islam tersebut didirikandua bangunan dalam kompleksyang disebut Masjid Aqsha: yaituoleh Khalifah ‘Abd Al-Malik ibnMarwan yang membangun QubbatAl-Shakhrah atau The Dome of TheRock (pada 72 H/691 M) yangpernah menjadi kiblat pertamaIslam, dan tempat Nabi Muhammadmenjejakkan kaki menuju Sidrat Al-Muntahâ dalam peristiwa mi‘râj;dan sebuah masjid yang didirikanoleh Khalifah Al-Walid ibn ‘Abd Al-Malik.Mengikuti tafsir konvensional,yaitu yang sekarang ini dianut olehsebagian besar umat Islam, memangada indikasi bahwa sesungguhnyayang membuat Masjid Aqsha begitupenting adalah ‘Abd Al-Malikibn Marwan, walaupun hal inisampai sekarang masih menjadipolemik. Ibn Taimiyah, misalnya,tidak menyukai pendapat itu. Jelasbahwa Masjid Aqsha itu amatpenting, karena dia merupakankiblat yang pertama. Pada waktumasih di Makkah, Nabi bersembahyangmenghadap Yerusalem.Tetapi, karena pada saat yangbersamaan ia juga menghadapKa‘bah, maka beliau memilih arahselatan Ka‘bah sehingga menghadapKa‘bah dan Yerusalem sekaligus.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3631


DEMOCRACY PROJECTKetika beliau pindah ke Madinah,hal itu tidak bisa dilakukannya lagi,maka terpaksalah beliau menghadapke utara (ke Yerusalem) di manaKa‘bah berada di belakangnya.Posisi membelakangi Ka‘bah inimembuat Nabi tidak merasa tenteram.Maka beliau memohon kepadaAllah supaya diizinkan pindahkiblat. Dan doa Nabi dikabulkan.Maka pindahnya kiblat ke Makkahitu disebabkan doa Nabi. Kalau sajaNabi tidak berdoa, umat Islamsampai sekarang ini tetap menghadapYerusalem. Kami melihatmukamu menengadah ke langit;maka akan Kami arahkan engkau keKiblat yang kausukai; arahkanlahwajahmu ke Masjidil Haram, dan dimana pun kamu berada arahkanlahwajahmu ke sana ....” (Q., (2): 144).Demikianlah Yerusalem, dengansejarahnya yang penuh konflik, iatelah menjadi tempat suci dari tigaagama: Yahudi, Kristen, dan Islam.Yerusalem pun menjadi lambangpertemuan dari tiga agama monoteisyang berakar pada AgamaIbrahim. Walaupun akhirnya ketigaagama ini mempunyai persamaandan perbedaan secara teologis,perbedaan dan persamaan itu tidaklahmenghalangi kita bersama untukmenjalin kerukunan hidup beragamauntuk mencapai pertemuanbersama, yang Al-Quran menyebutnyadengan Kalîmatun Sawâ’(Q., s. Âli ‘Imran (3): 64) sebagaisesama agama tauhid dalam tradisiIbrahim.3632 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3633


DEMOCRACY PROJECT3634 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTZZAID, ZAINAB, DAN NABIIde dasar dari apa yang disebutasbâb al-nuzûl adalah generalisasi.Kalau ada firman Allah yang sangatspesifik, seperti menyelesaikanpersoalan kiblat, kita harus menariknyake atas, bahwa kebaikan itutidak bergantung pada formalitasformalitas.Itulah nilai universalnya,dan itu yang dinamakan generalisasi.Di dalam Al-Quran banyaksekali contoh yang semisal. Sebutsaja, kalau ada nama orang yangmasuk di dalam Al-Quran, maka itubisa kita hitung. Misalnya, NabiMuhammad, beliau bahkan menjadinama surat yaitu suratMuhammad, lalu Abu Lahab, danZaid. Nama mereka menjadi abadisepanjang masa akibat suatu persoalanyang lagi-lagi kalau dilihatdari kasusnya, itu sangat spesifikmeskipun dari segi nilainya universal.Misalnya, firman Allah Swt.mengenai perceraian Zaid denganZainab. Zaid adalah anak angkatNabi, sehingga meskipun namanyajuga Zaid ibn Muhammad, dia sebetulnyabukan putra beliau sendiri,melainkan putra seorang sahabat,yaitu Haritsah. Dia itu bekas budakberkulit hitam yang dibebaskan, tetapiagama Islam tidak mengenalrasialisme, sehingga Nabi pun mengangkatnyasebagai anak. KarenaNabi sangat sayang kepadanya, makasetelah Zaid sudah dewasa dengansendirinya dikawinkannya denganZainab, seorang putri cantikdari seorang bangsawan Quraisy.Sebetulnya sejak semula Zaidmerasa minder, sehingga dia tidaksepenuh hati menerima pernikahannyadengan Zainab. Nabi punmewanti-wanti agar dia mempertahankanZainab, tetapi toh akhirnyacerai juga, dan Al-Quran ikutcampur atas perceraian tersebut.Allah Swt. melalui firman-Nyamengumumkan bahwa Zainab,bekas istri Zaid, dinikahkan denganNabi. Bayangkan itu! PendudukMadinah gaduh demi mendengarberita tersebut. Firman itu turun,antara lain untuk meredakan kegaduhantersebut. Dilihat dari segiasbâb al-nuzûl-nya firman itusangat spesifik, tetapi pesan yangEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3633


DEMOCRACY PROJECTdiberikannya universal, yaitu pembatalanpraktik anak angkat dengankonsekuensi hukum anak biologis.ZAKAT: CIRI ORANG BERIMANKerelaan mengeluarkan zakat,baik mâl atau fithrah, yang dinyatakansebagaisalah satu ciriorang beriman,juga dianjurkanuntuk terus dilakukanmeskidalam kondisikesusahan. Sepertinya,tidakada alasan (excuse)untuk tidak bersedekahdalamIslam. Sebagai ciri orang beriman,zakat juga menjadi sarana untukmengangkat harkat dan martabatseseorang.Sesuai dengan ajaran Islam,orang beriman diajarkan untukmenjadi “tangan di atas”, sebuahidiom yang artinya menjadi pemberipada satu sisi dan melarangberbuat meminta-minta yang dipandangsebagai tindakan merendahkanmartabat dan harga diripada sisi lain. Dalam kasus tersebut,agama Islam mengajarkanagar setiap pribadi orang Islamdapat berlaku terhormat dan memeliharaserta menjaga harga dirinyadengan bersikap sebagai seorangperwira (‘afîf)—menjaga kehormatandiri.Ibadah puasa diharapkan akandapat memelihara dan meningkatkanharkat dan martabat kemanusiaandengan pencapaian pengalamanbatin atau ruhaniah berupatumbuhnya sikap empati (kondisi psikologisdapatmenempatkandiri pada posisiorang lain yangdalam kesusahan).Ini berkaitanerat denganpelajaran mengentaskankemiskinansebagaiupaya penyuciandiri. Menyantuniyatim piatu dan orangmiskin dianjurkan tidak hanyasepanjang bulan puasa, tetapi jugaterus dapat berkesinambungansehingga kepekaan batin terusterpelihara.ZAKAT DAN DERMA: USAHAPEMERATAAN KEKAYAANMerkantilisme Islam itu ditopangoleh pahamnya tentang persamaanmanusia. Sebab, dalam salahsatu penjabarannya, egalitarianismemenampilkan diri dalambentuk tekanan kepada persamaan3634 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkesempatan, selain persamaan hakdan kewajiban. Dan persamaankesempatan itu, pada urutannya,dapat menimbulkan ketidaksamaanhasil, disebabkan bervariasinyakemampuan manusia, baik kemampuanfisik maupun mental.Variasi kemampuan itu tidak bisatidak mengakibatkan variasi dalamperolehan usaha, yaitu tinggirendahdalam tingkat ekonomi dankemakmuran yang diakui olehKitab Suci sendiri (lihat, antara lainQ., 16: 71).Itulah sebabnya, Islam agaknyatidak bisa mendukung cita-citapersamaan ekonomi komunis sepertiyang terungkap dalam slogan“sama rata sama rasa”. MungkinIslam bisa mendukung slogan “Dansetiap orang diminta sesuai dengankemampuannya, dan kepada setiaporang diberikan sesuai dengankebutuhannya”, jika hal itu berartibahwa setiap orang harus bekerjasecara optimal menurut kemampuannya,dan untuk setiap oranganggota masyarakat harus adaperaturan sosial-ekonomis yang bisamenjamin bahwa ia akan hidupdengan semua kebutuhan dasarnyaterpenuhi. Dalam hukum fiqih,cita-cita ini dijabarkan menjadiketentuan tentang halal dan haramdalam perolehan ekonomi (tidakboleh ada penindasan oleh manusiaatas manusia—Q., 2: 279; dantidak boleh ada pembenaran pada“struktur atas”, khususnya sistempemerintahan dan perundangan,terhadap praktik-praktik penindasan—Q.,2: 188). Kemudian dilembagakanketentuan kewajiban zakat,yang harus ditambah dengananjuran kuat sekali untuk berderma.Penggunaan harta secarademikian selalu dilukiskan sebagaipenggunaan “di jalan Tuhan”,karena memang mendukung citacitaKenabian seperti terdapatdalam Kitab Suci. Karena zakat danderma itu hanya sah bila harta kitahalal, maka zakat dan derma ituboleh dikatakan sebagai finishingtouch usaha pemerataan.ZAKAT: PENYUCIAN HARTAZakat mâl, zakat kekayaan,maupun zakat fitri pada dasarnyajuga merupakan simbolisasi pemadatannilai keimanan yang tidakkasat mata. Adapun ide dasar yangterkandung dalam keduanya adalahpenyucian. Sedang sarana penyuciannyaadalah dengan menunjukkankomitmen, kepedulian sosial.Zakat yang sesungguhnya mengandungpesan-pesan kemanusiaan,juga harus dipahami semangatdan dinamikanya pada zamansekarang ini, termasuk di dalamnyakelompok orang yang wajib mengeluarkanzakat (muzakkî). Hal itukarena, seperti kita ketahui, kitab-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3635


DEMOCRACY PROJECTkitab fiqih yang mengatur masalahzakat merupakan hasil respons danijtihad para ulama pada zamandahulu, yang hidup pada era agraris.Untuk era industri sepertisekarang ini, para ulama dituntutuntuk kembali memikirkan, mengupayakan,dan memperbaruihukum-hukum fiqih yang ada,sehingga hukum-hukum fiqih tetapdinamis dan mampu memberikansolusi bagi masalah dan tantanganzaman.Zakat yang berarti penyucianterhadap harta kekayaan menegaskanbahwa harta dalam Islam tidakboleh diperoleh melalui penindasanterhadap hak orang lain. Konsepkeharusan mendapatkan hartadalam Islam tidak boleh diperolehdengan cara-cara yang tidak benar,batil, atau bahkan dengan penindasanterhadap hak orang lain.Konsep keharusan mendapatkanharta dengan cara yang benardalam Islam maksudnya tidaksetelah mendapatkan proses pembenaranatau legalisasi hukumdikatakan benar. Sebab dalam Al-Quran ditegaskan bahwa dalampraktik hukum bisa terjadi penyelewengan,atau orang sekarangmenyebutnya praktik mafia hukum.Dengan menganjurkan orangIslam mengeluarkan zakat, baik mâl(harta kekayaan) maupun zakatfitrah pada bulan puasa, berartiagama Islam menganjurkan orangberiman giat bekerja dan berupayamenjadi orang kaya. Hal ini karenamemberikan sebagian rezeki merupakansatu perwujudan dan pembuktiankeimanan yang batiniah.Hal senada juga dianjurkan dalamsebuah hadis Nabi Saw. yang berbunyi,“Tangan di atas lebih muliadaripada tangan di bawah.” Hadisini mengisyaratkan bahwa memberilebih mulia, terhormat, daripadamenerima. Sedang pada sisi lain,secara bersamaan, juga memberikanpemahaman bahwa meminta-mintaadalah pekerjaan yang tidak terhormat.ZALIM: HATI YANG GELAPKata zalim yang sudah menjadiistilah keseharian dalam bahasaIndonesia, terkadang makna yangsesungguhnya justru sering dikaburkan,dilupakan, atau bahkantidak jarang disalahpahami. Hal initampak jelas seperti berkembangnyaasumsi atau dugaan bahwaberbuat zalim itu dampak atauefeknya tertuju kepada orang lain.Padahal, pengertian zalim juga padahakikatnya menunjuk pada seluruhperbuatan dosa, yang sebenarnya,dampak atau efeknya justru akankembali pada dirinya sendiri.Kata zalim (Arab: zhâlim) secarakebahasaan diturunkan dari akar3636 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkata zhalama, kemudian menjadizhulm (gelap). Adapun kata zhâlimadalah bentuk kata pelaku dari katazhalama (orang yang melakukankezaliman). Dari pengertian generikzalim yang berarti gelap, maka katazhulm menjadi lawan dari nûr ataucahaya yang juga berarti terang.Pengertian yang demikian itu,sesungguhnya, erat kaitannya dengansumber kezaliman itu sendiri,yakni hati yang tidak lagi memilikinurani atau hati yang gelap. Dikatakanhati yang gelap, karenahatinya sudah tidak lagi mampumembedakan antara baik dan burukatau benar dan salah.Sejalan dengan pemahamansemacam itu, dalam sebuah kasusdiceritakan bahwa salah seorangsahabat telah datang menghadapkepada Rasulullah Saw. untukmendapatkan nasihat. Dia berharapRasulullah akan menasihati panjanglebar. Tetapi, alangkah terkejutnyasahabat tadi, ketika ternyataRasulullah hanya menasihati diadengan sebuah ucapan yang sangatsederhana, singkat saja. Rasulullahhanya menasihatkan, “Istaftîqalbak,” artinya mintalah nasihatatau petunjuk dari hati nuranimu.Dari kasus tersebut kemudiandapat disimpulkan bahwa hatinurani, sesungguhnya merupakansumber petunjuk kebenaran bagisetiap manusia—yang oleh parafailasuf Muslim, seperti IbnMaskawih disebut al-hikmah alkhâlidah.Karena itu dengan sendirinya,manusia yang berbekalbimbingan hati nurani akan dapatterkendalikan dan terjaga dari segalaperbuatan zalim.ZALIM: INTI SEGALA DOSAPerbuatan zalim intinya adalahsegala perbuatan dosa. Pengertianperbuatan dosa merujuk ke seluruhperbuatan yang dalam jangka pendekmenimbulkan kesenangan,namun dalam jangka panjang menimbulkankesengsaraan. Salah satukategori paling rendah dari perbuatanzalim adalah berburuksangka kepada orang lainPerbuatan zalim itu sebenarnyaakan kembali kepada dirinya, sepertidiilustrasikan dalam Al-Quran, Perumpamaan segala apa(harta—NM) yang mereka nafkahkandalam hidup di dunia ini sepertiangin dingin menimpa tanamansuatu golongan yang menganiaya dirisendiri. Bukan Allah yang menganiayamereka tetapi mereka menganiayadiri sendiri (Q., 3: 117).Sesungguhnya, yang mendorongorang berbuat zalim adalah dirinyasendiri karena tidak menuruti hatinuraninya. Ia malah sebaliknya,mengikuti dorongan hatinya yangsudah gelap sehingga petunjukagama tidak dapat masuk ke dalam-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3637


DEMOCRACY PROJECTnya. Seperti ditegaskan dalam firmanAllah Swt., Bagaimana Allahakan membimbing suatu golonganyang ingkar sesudah mereka berimandan menyaksikan bahwa Rasul benardan membawabukti-bukti yangjelas kepada mereka?Tetapi Allahtidak akan membimbinggolonganyang zalim (Q., 3:86).Dalam pengertianyang lain, hidayahitu datangmelalui sebuahproses, yakni adanya proses reciprocalatau perbuatan timbal balikantara kesiapan ruhaniah seoranghamba dengan kehendak AllahSwt. Maksudnya, dengan menzalimidiri, maka ia juga sudahmenggelapkan hatinya. Ibarat orangyang sudah menutup hatinya sehinggapetunjuk Allah Swt. punakhirnya tidak dapat lagi masuk.ZAMAN KEEMASAN ISLAM INDIAIndia, terutama Lembah SungaiIndus yang sekarang menjadi Pakistandan merupakan asal-usulmengapa daerah itu disebut India,jatuh ke tangan orang Islam padatahun 711, sama dengan jatuhnyaSpanyol ke tangan orang Islam.Kemudian Islam menjadi mapan sekalidi India, baik secara politikmaupun secara budaya, sampaisampaimasa lampau India yang dikenangdengan penuh nostalgia ituadalah masalampau Islammeskipun merekamayoritasHindu. Artinya,masa kebesaranIndia dimasa lalu adalahIslam, yangsekarang ini dilambangkandalam sisa-sisabangunan megah dari peradabanIslam, seperti Taj Mahal, Redford,dan Fateh Puri. Karena itu, turisturisasing yang datang ke Indiaumumnya tidak untuk melihatcandi, tetapi untuk melihat bangunan-bangunanIslam.Setelah masuk ke India padatahun 711, Islam mengalami zamankeemasan yang luar biasa.Puncak keemasan Islam terjadi padaabad ke-10 dan ke-11. Kemudianabad ke-12 Islam sudah mulaimendatar, dan kemudian turun.Kira-kira sama dengan pesawat yangmula-mula take off, kemudiancruising, lalu landing. Jadi, Islamantara abad ke-10 dan 11 cruising,berjalan datar di tempat yangsangat tinggi, tetapi kemudian padaabad ke-12 mulai turun. TerlepasSeandainya Adam dan Hawatetap berada dalam taman firdausyang serba-menyenangkan dantanpa tantangan, maka manusiaakan hidup tanpa “promosi”, tidakada peningkatan. Mungkin manusiaakan hidup tenang, namunpalsu. Sebab sesungguhnya ia“telanjang”, tapi tidak menyadarinya....3638 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTsalah atau benar, orang mengasosiasikankemunduran itu dengandatangnya Imam Al-Ghazali. Iadipersalahkan sebagai penyebabkemunduran umat Islam karenamengangkat pena untuk berpolemikmenentang falsafah ataupemikiran rasional.ZAMAN MODERN LAHIR DARIINGGRIS DAN PRANCISZaman modern sekarang inibaru berlangsung 200 tahun, yaitusemenjak Revolusi Industri diInggris (dari segi teknologi) danRevolusi Prancis di Prancis (dari segikonsep-konsep kemanusiaan). Adaindikasi bahwa Revolusi Prancis puntidak terlepas dari ide yang dituangkandalam Magna Charta diInggris. Magna Charta itu tidak lainadalah semacam “oleh-oleh” tentaraSalib dari Timur, terutama Richard(Lion Heart). Richard “si hati singa”itu mempunyai saudara yang mampumelihat adanya sesuatu yangsangat lain pada orang Islam diTimur, yaitu kekuasaan hukum.Dalam Islam, raja harus tundukpada hukum alias tidak ada monarkiabsolut. Padahal, pada waktuitu di Eropa banyak sekali ditemukanpraktik-praktik monarki absolut.Misalnya, Raja Edward mempunyaikebiasaan membunuh istrinyasatu per satu (hal yang tidakterbayang pada orang Islam). Orangyang pulang dari Perang Salib itumelihat ada hal-hal yang kira-kiramereka bisa tiru, antara lain ialahbahwa raja harus tunduk padahukum. Itulah “oleh-oleh” saudaranyaRichard (The Lion Heart).Gagasan-gagasan yang dibawake Prancis lebih banyak lagi danakhirnya berujung pada RevolusiPrancis dengan slogan-slogan,seperti Egality, Praternity, danLiberty, yang diarsiteki oleh orangAmerika, Thomas Paine. Paineadalah seorang tukang pamflet yangtulisan-tulisannya mempunyai pengaruhluar biasa, dan dia termasuksalah seorang yang berada di belakangRevolusi Amerika. Kemudiandia pergi ke Prancis dan mengobarkanrevolusi. Dia sempat dicaporang Amerika sebagai pengkhianat.Namun, revolusi yang dia kobarkandi Prancis ternyata berhasil, dan setelahseratus tahun dia baru diakuisebagai pahlawan, setelah dilihattulisan-tulisannya yang sekarangdibukukan di bawah judul, TheMan of Reason. Revolusi Amerikasendiri sebetulnya meletus lebihdahulu daripada Revolusi Prancis,tetapi yang mempunyai dampaklebih besar adalah Revolusi Prancis,sebab berbeda dengan Eropa yangmerupakan pusat, Amerika waktuitu hanya negara pinggiran.Kalau kita melihat RevolusiIndustri dan Revolusi Prancis, makaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3639


DEMOCRACY PROJECTZaman Modern baru 200 tahun.Zaman Modern muncul dariInggris dan Prancis. Tidak betulpandangan yang mengatakan bahwaZaman Modern lahir dari EropaBarat, melainkan yang benar adalahdari Barat Laut, yaitu Inggris danPrancis tadi jika Eropa Barat berartijuga Spanyol dan Portugis. Karenakesalahannya sendiri yang menolakilmu pengetahuan yang diwariskanoleh Islam, maka Spanyol ketinggalanoleh Inggris. Ini telahmenjadi tragedi tersendiri bagiSpanyol.Spanyol hanya sebentar mewarisiteknologi dan ilmu pengetahuanIslam, sehingga bisa keliling dunia,dan antara lain menemukanAmerika. Para pelaut Colombus ituadalah orang-orang yang menggunakanalat-alat yang masih berbahasaArab. Di Museum Austin, ibukotaTexas, peta bintang atau astrologiitu ditulis dalam bahasa Arab.Namun, karena ada kebencian yangluar biasa kepada Arab dan Islam(yang disebut “Moore” itu), makaakhirnya mereka juga benci kepadailmu pengetahuan. Setelah menemukanAmerika, mereka menjarahemas orang-orang Amerika Latindan menjualnya ke Inggris. OrangInggris membelinya dengan senanghati. Uang hasil menjual emas itudipakai oleh orang Spanyol untukmendirikan gereja, sehingga kemudianberdirilah katedral-katedralyang besar-besar di Spanyol. DiInggris uang itu digunakan untukmodal pengembangan ilmu pengetahuan,yaitu dengan mendirikanOxford dan Cambridge. Tidaklahmengherankan kalau di Spanyolgereja berdiri megah tetapi negaranyamundur, sedangkan di Inggristidak ada gereja yang hebat tetapiilmu pengetahuan berkembangpesat, yang kemudian melahirkanRevolusi Industri.Walhasil, sampai sekarangSpanyol masih memiliki ciri-ciriyang kuat sebagai negara “DuniaKetiga”. Bahkan, sering dikatakanbahwa Spanyol adalah “negericopet”, seperti halnya Italia. Bedanya,kalau di Italia, para copet ituadalah orang-orang Gipsy, sementaradi Spanyol fenomena malingitu sudah menjadi semacam “way oflife”, sehingga anak-anak sekolahsaja tidak berani pergi ke luar kelassaat sedang jam istirahat, karena tasdan buku-bukunya akan dibongkaroleh temannya.ZAMAN MODERNPENGULANGAN ZAMANISLAM KLASIKJika kita batasi modernitas padakosmopolitanisme dan segi-segisemangat berperhitungan (calculative)serta menekankan penghargaanpada kebebasan, tanggung jawab,3640 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTdan inisiatif pribadi, maka Hodgsonpun menyebutkan bahwa sesungguhnyadalam berberapa segi,Zaman Modern ini merupakanpengulangan dari nilai-nilai yangsudah ada pada Islam (masa) Klasik.“Oleh karena itu, Dunia Islam—disebabkanlebih kosmopolitdalam zaman-zaman Tengah-Islamdibanding dengan Barat—mengandunglebih banyak persyaratanuntuk kalkulasi bebas dan inisiatifpribadi dalam pranata-pranatanya.Sungguh banyak peralihan-peralihandari adat sosial ke kalkulasipribadi yang di Eropa merupakanbagian dari Modernisasinya. PerubahanBesar (Transmutation)mengandung suasana membawaBarat lebih dekat pada apa yangsudah sangat mapan dalam tradisiDunia Islam”.Kesadaran historis itu dirasakansemakin mendesak untuk disebarkankepada sebanyak mungkinkaum Muslim. Ini juga menjadisalah satu usaha untuk mengarahkansuatu reaksi terhadap suatugejala modernisasi agar menjadilebih historis, sehingga memilikitingkat keabsahan yang tinggi.Dari sini bisa diharapkan, bahwakesadaran akan adanya hubunganorganik modernitas dengan Islamitu akan membuat kaum Muslimmemiliki rasa percaya diri lebih besardalam menghadapi permasalahanmodernisasi dan teknikalisasi.Dengan rasa percaya diri ini, makamereka juga lebih berpeluangmenyumbang secara positif dankonstruktif.ZAMAN TEKNIKSeorang ahli sejarah duniaMarshall Hodgson lebih cenderungtidak menamakan zaman mutakhirumat manusia yang dikuasai olehilmu pengetahuan dan teknologi inisebagai “Zaman Modern”—karenakonotasi perkataan “modern” yangselalu positif—melainkan “ZamanTeknik” (Technical Age) dengankonotasi yang netral, dapat baikdan dapat pula buruk. Karenakenetralan “Zaman Teknik” itu,maka peran etika amat penting.Perang Dunia Pertama dan Kedua,dan kemudian Perang Dingin yangbelum seluruhnya hilang, menjadibukti bahwa “Zaman Teknik” dapatmenimbulkan malapetaka umatmanusia. Sejalan dengan Hodgson,Roger Garaudy—bagi kita menariksekali karena proses kepindahannyadari seorang pemikir Marxis terkemukamenjadi seorang Muslimdan pemikir Islam yang semakindiakui perannya—bahkan menyebutzaman teknik sebagai “agamapiranti”. Yakni, suatu zaman yangdidominasi oleh piranti, teknik atauinstrumen, dan sedikit sekali menjawabapa sebenarnya tujuan intrin-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3641


DEMOCRACY PROJECTsik dari semua itu. Piranti, teknik,dan instrumen menjadi tujuandalam dirinya sendiri sehinggamenguasai hidup manusia danmenjadi agama baru.Begitu banyak dan prinsipilkritik kepada zaman modern itu sebagaibagian dari kesadaran baruorang-orang Barat sendiri, namunsedikit sekali mereka menawarkan,apalagi menemukan jawaban atasmasalah-masalahnya dan jalankeluar dari kesulitan-kesulitannya.Ini semua tidaklah berarti mengingkarisecara keseluruhan kebaikanzaman modern.ZHULMÂNÎ: SEBUAHKESENGSARAANManusia, seperti yang difirmankanAllah, diciptakan dalam keadaanlemah. Di antara kelemahanitu adalah bahwa ia tidak mampumenahan diri dan mengekangsegala keinginannya. Seperti disebutkandalam Al-Quran, Tidak!(kamu manusia) menginginkanhidup yang fana (jangka pendek—NM), dan membiarkan hari kemudian(jangka panjang—NM)(Q., 75: 20-21).Kelemahan yang dimiliki banyakmanusia adalah tidak mengetahuiakibat jangka panjang dari perbuatankita sendiri yang mungkinmerugikan. Kita mudah tergodaatau terdorong untuk melakukansesuatu karena merasa tertarik.Secara jangka pendek itu akanmembawa kesenangan, tetapi kitatidak mengetahui bahwa dalamjangka panjang perbuatan itumembawa kesengsaraan. Kita seharusnyamau merenungkan semuadosa yang telah dilakukan. Dosaberarti sesuatu yang dalam jangkapendek membawa kesenangan tetapidalam jangka panjang membawakesengsaraan. Manusia memangpembuat kesalahan, namun itutidak berarti bahwa sifat manusiaadalah jahat. Kejahatan masukmelalui kelemahan manusia, yangmerupakan jendela, melalui prosesyang disebut tergoda.Dalam bahasa Arab, dosa ataukejahatan disebut dengan zhulm.Orang yang jahat disebut denganzhâlim. Zhulm berarti gelap, karenakejahatan meninggalkan bercakbercakhitam dalam hati yangsemula bersifat nûrânî (terang). Jikaseseorang terlalu banyak membuatkejahatan, maka bercak-bercakhitam dalam hatinya menjadipenuh, bahkan bisa menutup samasekali, sehingga hatinya tidak lagidisebut nûrânî tetapi zhulmânî. Inimerupakan sebuah kesengsaraan.3642 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTZIARAH KUBUR ISungguh tepat bila kita melakukanrenungan-renungan mengenaimengapa (untuk apa) kitamelakukan ziarah (kunjungan) keMadinah, yang intinya adalah ziarahke makam Rasulullah Saw. Tentusaja ziarah itu diiringi denganberbagai acara lainnya, yang jugasangat penting untuk dilakukan,seperti shalat di Masjid Nabawikhususnya di Raudlah. Ada jugaziarah-ziarah ke tempat lainnya,seperti ke Uhud, ke Masjid Tujuh,ke Masjid Qiblatain, Masjid Quba,dan mungkin juga ke Baqi, yaitukompleks kuburan yang ada disebelah Masjid Nabawi. Madinahinilah yang diyakini oleh kaumMuslim sebagai kota suci yangkedua dalam Islam setelah kotaMakkah. Kota yang dulunya bernamaYatsrib ini dibuat suci olehRasulullah Saw. setelah beliauhijrah dari Makkah ke kota itu.Tentang Yatsrib, orang-orangYunani sudah mengetahuinya cukuplama, dengan nama Yethroba.Juga Makkah, mereka sudah mengetahuinyadengan nama Macoraba.Macoraba itu rupanya berasal daribahasa Arab, Muqrabah, yangartinya tempat melaksanakan korban.Sejak lama tempat itu memangsudah dianggap tempat suci.Kalau menurut sumber-sumberagama yang tercampur legenda,Makkah itu sebenarnya sudah adadan dikenal sejak Nabi Adam a.s.(bukan Nabi Ibrahim a.s. sebagaimanadiyakini sebagian orang).Sedangkan Madinah dikenal barusejak Nabi Muhammad Saw. Dankota suci Islam yang ketiga–yangkita share dengan agama-agama lainterutama agama Yahudi dan Kristen–adalahYerusalem, yang dikenalsejak Nabi Daud a.s. kurang lebih3000 tahun yang lalu.Sekarang kita kembali padapertanyaan, mengapa kita melakukanziarah ke makam RasulullahSaw.? Sebab ada satu hal yangbarangkali boleh juga kita sadaribahwa sebetulnya pembolehanziarah kubur itu dari segi doktrintidak selancar seperti yang kitaduga. Masih banyak (kaum Muslim)yang tidak setuju. Tentunyakalau ziarah ke makam Rasulullahjelas dibolehkan. Tapi kalau ziarahkubur di tempat lain jelas masihbanyak yang nggak setuju. Bahkankeyakinan pelarangan semacam itutermasuk anutan yang resmi diSaudi Arabia, yaitu suatu pemahamanmenurut mazhab Hanbaliversi Ibn Taimiyah dalam tafsiranMuhammad ibn ‘Abd Al-Wahhab.Karena itu, makam Rasulullah dijagaoleh laskar atau hansip yang selalusiap untuk paling tidak menghardik,bahkan kadang-kadangsampai memukul orang yang kelihatanmau menyembah makamEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3643


DEMOCRACY PROJECTtersebut. Suatu hal yang aneh memangbahwa Nabi pada waktumasih hidup sering berwasiat agarkita tidak terlalu mudah untukmengagungkan kuburan, tetapi barangkalikalau kita lihat di muka bumisekarang, agama yang paling banyakmemiliki kuburan besar ituadalah justru Islam, termasuk bangunanyang paling indah di mukabumi ini adalah kuburan, yaitu TajMahal. Sampai sekarang seluruhdunia mengakui bahwa Taj Mahaladalah bangunan yang paling indah.Diakui memang bahwa Islammemiliki kekuatan dalam arsitektur.Kalau orang Barat mewarisi tradisiYunani-Romawi berupa tradisi melukisdan membuat patung, makasampai sekarang orang Barat apresiasinyapada lukisan dan patung begitutinggi. Sedangkan Islam tidakdi bidang itu. Sebab orang Islamdahulu tidak boleh melukis orangdan tidak boleh membuat patung.Sebagai gantinya kemampuan berseniorang Islam diapresiasikan padaArabesk. Karena itu, Arabesk danseni kaligrafi Arab muncul sangatmenarik ke permukaan. Kebetulanhuruf Arab itu fleksibel sekalisehingga bisa dimanipulasi ke dalamberbagai bentuk yang sangat dekoratif,yang diberi medium arsitektur.Jadi, kalau lukisan itu kanvasmediumnya, Arabesk dan kaligrafiitu mediumnya arsitektur.ZIARAH KUBUR IIMenyinggung masalah praktikziarah kubur, perlu diingat bahwapada zaman Rasulullah Saw., praktikmengunjungi atau berziarahkubur pernah dilarang atau diharamkan.Larangan tersebut jugamenyentuh masalah membangunkuburan atau makam, yaitu agarmakam-makam orang Islam tidakdibangun bermegah-megahan.Namun yang ironis, justru kuburanorang Islam adalah kuburan yangpaling mewah. Ambil saja contohkuburan yang dibangun oleh ShahJihan, yakni Taj Mahal di Indiayang sampai sekarang ini masihdipelihara, dan bahkan dinyatakansebagai salah satu dari tujuh keajaibandunia.Dalam perjalanan sejarah berikutnya,praktik ziarah kubur diperbolehkan.Hal tersebut diasumsikansetelah orang beriman sudah mapansecara tauhid, dan Rasulullah Saw.melihat arti penting dan manfaatziarah kubur—ziyârah dalam bahasaArab artinya wisata. Adapun perintahatau anjuran agar orangberiman melakukan ziarah kuburdinyatakan dalam sebuah sabdaRasulullah yang berbunyi, “Kamimelarang kamu sekalian mengunjungikuburan, tetapi sekarang kunjungilah.”Ternyata, ada manfaat besar dibalik praktik ziarah kubur, seperti3644 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmendoakan arwah yang sudahberpulang menghadap Allah Swt.terlebih dahulu. Tetapi, yang lebihpenting lagi adalahbahwa praktikziarah tersebutsesungguhnyadapat mengingatkandanmembangkitkankesadaran diribahwa kita semuaakan kembali.Hal ini sesuaidengan ajaranIslam berkenaan dengan konsepkembali kepada asal, Mereka yangberkata, bila ditimpa musibah, “Innâlillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn” (kamimilik Allah dan kepada-Nya kamipasti kembali) (Q., 2: 156).ZIKIRSemua bentuk Sufisme mengajarkantentang zikir (dzikr), yaituingat kepada Allah Swt. Dalam Al-Quran banyak gambaran tentangkaum beriman yang dikaitkandengan zikir, seperti, misalnya,bahwa mereka itu ialah yang ingatkepada Allah baik ketika berdiri,ketika duduk dan ketika berada padalambung-lambung mereka ... (Q., 3:191), dan bahwa mereka itu menjaditenang jiwanya karena ingatkepada Allah, dan sesungguhnyadengan ingat kepada Allah makajiwa menjadi tenang (Q.,13: 28).Juga diajarkan bahwa jika kita ingatkepada Allah,maka Allah pun“ingat” kepadakita (lihat Q., 2:152). Lalu adaperingatan agarkita tidak sampailupa akan Allah,sebab Allah punakan membuat(Michel Foucault)kita lupa akandiri sendiri, yakni,kita menjadi manusia yang tidakintegral, tidak utuh (lihat Q., 59:19).Sekarang, bagaimana kita mengingatAllah atau melakukan zikir?Kaum Sufi mengajarkan berbagai“teknik” berzikir. Dengan sendirinyalafal “Allâh” adalah yang palingbanyak disebut dan digunakan.Demikian pula lafal-lafal lain,khususnya dari Al-Asmâ’ Al-Husnâseperti Al-Ghafûr, Al-Wadûd, Al-Lathîf,Al-Qawîy, dan seterusnya;masing-masing dengan penghayatanmendalam akan maknanya sepertidijelaskan dalam buku-bukutentang nama-nama Allah itu.Tetapi dalam pandangan kaumSufi baru, sekurang-kurangnyamenurut Ibn Taimiyah, zikir dengan“nama tunggal” (ism mufrâd)tidaklah dianjurkan. Menurutpetunjuk Nabi Saw. sendiri, tegas“Pertimbangan apa pun tentangPencerahan menuntut agar kitasemua sekarang ini tidak sajamengenali utang budi kita kepadaetos Zaman Pencerahan, tapi kitajuga harus mengakui relevansinyayang tetap berlanjut bagi keperluankita saat ini.”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3645


DEMOCRACY PROJECTIbn Taimiyah, zikir yang palingutama ialah kalimat lengkap Lâilâha illâllâh, karena di situ terkandungpernyataan lengkap, yaitupeniadaan jenis penyembahankepada sesuatu apa pun, kecualikepada Allah sebagai satu-satunyayang boleh, berhakdan harusdisembah. Tambahanlagi, menurutsebuahhadis sahih NabiSaw. bersabda:“Sebaik-baikucapan sesudahAl-Quran adaempat, dan semuanyajuga berasaldari Al-Quran: Subhânallâh(Mahasuci Allah), Al-Hamdulillâh(Segala puji bagi Allah), Lâ ilâhaillâllâh (Tiada suatu Tuhan selainAllah—Tuhan yang sebenarnya), danAllâhu Akbar (Allah Mahabesar),dan tidak mengapa bagimu manasaja dari kalimat-kalimat itu yangkau mulai (menyebutkannya).”Dengan zikir dalam kalimatlengkap dan bermakna (kalâmuntâmmun mufîdun), menurut IbnTaimiyah, seseorang lebih terjamindari segi imannya, karena kalimattersebut adalah aktif, menegaskanmakna dan sikap tertentu yangpositif dan baik. Sedangkan zikirdengan lafal tunggal belum tentudemikian. Lebih menarik lagi, IbnTaimiyah kemudian memperluaslingkungan makna dan semangatzikir kepada Allah itu sehinggameliputi semua aktivitas (bukanpasivitas) manusia yang membuatnyadekat kepada Allah, sepertimempelajari ilmu dan mengajarkannyaserta menjalankanamarmakruf nahimunkar.Sebagai penegasan,perlukita tekankanbahwa “Sufismebaru”, “neo-Sufisme”atau “tasawufmodern”,jika memangabsah disebut demikian, adalahsebuah esoterisme atau penghayatankeagamaan batini yang menghendakihidup aktif dan terlibatdalam masalah-masalah kemasyarakatan.Sesekali menyingkirkan diri(‘uzlah) mungkin ada baiknya, tapihal itu dilakukan untuk menyegarkankembali wawasan dan meluruskanpandangan, yang kemudiandijadikan titik tolak untukpelibatan diri dan aktivitas segarlebih lanjut. Pengalaman metafisispribadi seperti kasyf adalah absah,namun bersifat pribadi dan tidakberlaku untuk orang lain. Juga tidakboleh diklaim sebagai mesti benar,sebab kebenaran suatu pengalamankasyf adalah sebanding dengan3646 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkebersihan hati yang bersangkutan.Pengalaman kasyf merupakan sumberkebahagiaan pribadi yang tidakada taranya, namun hal itu tidakdapat disertai orang lain, atau oranglain tidak dapat disertakan didalamnya. Sufisme baru mengharuskanpraktik dan pengamalannyatetap dalam kontrol dan lingkunganajaran Kitab dan Sunnah.Tetapi Sufisme baru menganjurkandibukanya peluang bagi penghayatanmakna keagamaan danpengalamannya yang lebih mendalam,yang tidak terbatas hanyakepada segi lahiri belaka.ZIKIR: BAKTISebagai wawasan, zikir sebenarnyaadalah seluruh tingkah laku kitayang berhubungan dengan Tuhan.Itulah sebabnya zikir yang palingbaik adalah zikir alam raya meskipunkita tidak memahaminya.Ketujuh langit dan bumi serta segalaisinya menyatakan keagungan dankesucian-Nya (bertasbih memuji-Nya—NM), dan segala sesuatumemuji kemuliaan-Nya, tetapi kamutidak mengetahui pujian-pujian(tasbih—NM) mereka (Q., 17: 44).Bertasbihnya bumi, langit, danseisinya kepada Tuhan menunjukkanbahwa sebenarnya zikir merupakansuatu pekerjaan yangsangat alami karena merupakanbagian dari kebaktian. Itulah kenapaAhmad Hassan, dalam Al-Furqân, selalu menerjemahkantakwa dengan bakti. Keterikatanmanusia dengan Tuhan melaluiperjanjian primordial sebelum lahir(Q., 7: 171), secara alami menuntutmanusia untuk berbakti.Pengakuan Tuhan sebagai rabbberkonsekuensi pada bakti kitakepada-Nya meskipun pengakuantersebut terjadi dalam alam ruhaniyang tidak kita sadari. Jangankanyang ruhani, yang nafsani sajasebagian besar kita tidak menyadarinya.Hampir sebagian besar darihidup kita, ditentukan oleh yangtidak sadar ini.Kedudukan perjanjian primordialini sedemikian asasinya sehinggamemengaruhi seluruh hidupkita. Sebagai kelanjutan dari perjanjianitu, kita lahir dengan membawakecenderungan mendasaruntuk berbakti. Karena itu, bakatmanusia yang paling fundamentaladalah berbakti dan mengabdi,sehingga Al-Quran menyebutkan,Aku menciptakan jin dan manusiahanya supaya beribadat kepada-Ku(Q., 51: 56).Ayat ini oleh para mubalig seringdijelaskan bahwa tujuan penciptaanjin dan manusia adalah untukmenyembah Tuhan. Namun, adakemungkinan penjelasan lain,bahwa jin dan manusia diciptakandengan naluri menyembah kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3647


DEMOCRACY PROJECTTuhan. Ini seperti anak kecil yangdibekali naluri makan dan minumsupaya dapat bertahan hidup.Naluri makan dan minum ini akanmenjadi malapetaka kalau tidak adaibu di sampingnya, karena dia akanmakan dan minum apa saja yangterpegang tangannya. Keberadaanibu dimaksudkan untuk membimbingagar apa yang dimakan dandiminum tidak akan menjadi sumbermalapetaka.Analogi yang dapat diambiladalah bahwa bakat manusia untukmengabdi dan berbakti kalau tidakdibimbing, justru akan menjadisumber malapetaka yang lebihprinsipil. Dia akan dapat mengabdiatau menyembah apa saja yangdianggapnya patut untuk disembahmeskipun sebenarnya tidak patut.Di sini kemudian diperlukan agama,yaitu yang diberikan oleh Allahmelalui seorang nabi (orang yangmembawa berita). Karena beritayang dibawanya berasal dari duniagaib, maka cara menerimanya adalahdengan percaya, beriman. Pengirimannabi dimaksudkan untukmembimbing naluri berbakti kitaagar tidak lantas menyembah apasaja yang tidak semestinya.ZIKIR DALAM DADA LEBIH BAIKAda hadis Nabi yang mengatakanbahwa kita harus mengajariorang yang sekarat dengan mengucap,“Lâ Ilâha illâllâh”. Ketikasekarat itu sudah sangat dekat, ajari“Allah-Allah” saja, supaya tidaksampai terjadi “Lâ ilâha” danmeninggal, lalu kafir. Sebetulnyaitu hanya tindakan pencegahan(precaution) saja.Zikir yang lebih baik adalah zikirdalam dada. Karena itu Nabi pernahmarah kepada orang yangberdoa di Masjid Madinah, “Haimanusia tahanlah dirimu karenakamu tidak berdoa kepada orang tuliataupun tidak ada di sini, tetapikamu berdoa kepada Yang MahaMendengar dan Mahadekat.” Tuhanitu beserta kita di mana pun kitaberada, bahkan lebih dekat dariurat leher kita sendiri.Ada guyonan di masyarakattentang hubungan kedekatan manusiadengan Tuhan. Tuhan itu,yang paling dekat dalam agamaapa? Kata orang Hindu dalamagama mereka, karena merekamemanggil Tuhan Oom. OrangKristen pun tidak terima: lebihdekat mana Oom dengan Bapak?Orang Kristen merasa lebih dekatkarena memanggil Tuhan denganBapak. Yang paling jauh ialah orangIslam, karena mereka memanggilTuhan memakai pengeras suara(loud speaker).Dulu, loud speaker itu sebenarnyauntuk azan dan Buya Hamkalahyang memelopori di masjid-masjid.3648 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKalau untuk azan, itu boleh, karenaazan memang pengumuman. Namun,kalau membaca Al-Quranatau doa, itu sebaiknya tidak usah.Rektor UNISBA (Universitas IslamBandung) pernah bercerita bahwaguru-guru yang diperbantukan dikampus tersebut oleh pemerintahSaudi Arabia, selalu marah setiapkali mendengarkan Al-Quran dariloudspeaker. Alasannya bahwa itubidah dan memang tidak dianjurkan.ZIKIR DALAM TAREKATSebagai wawasan pencerahan,zikir di dalam tarekat mempunyaikedudukan yang sangat penting.Zikir sebenarnya adalah seluruhtingkah laku kita yang berhubungandengan Tuhan. Itulahsebabnya kenapa zikir yang palingbaik adalah zikirnya alam rayameskipun kita tidak memahaminya.Bertasbih memuji Tuhan seluruhlangit dan bumi begitu juga penghuni-penghuninya,tidak ada sesuatupunkecuali mesti bertasbih memujiTuhan, tapi kamu tidak pahamtasbih mereka (Q., 17: 44).Bertasbihnya bumi, langit, danseisinya kepada Tuhan menunjukkanbahwa sebenarnya zikir merupakansuatu pekerjaan yang sangatalami sebagai bagian dari kebaktian.Itulah kenapa Ahmad Hasan dalamAl-Furqan selalu menerjemahkantakwa dengan bakti. Keterikatanmanusia dengan Tuhan melaluiperjanjian primordial sebelum lahir(Q., 7: 171) secara alami menuntutmanusia untuk berbakti.Pengakuan Tuhan sebagai rabbberkonsekuensi pada bakti kitakepada-Nya meskipun pengakuantersebut terjadi dalam alam ruhaniyang berarti kita tidak menyadarinya.Jangankan yang ruhani, yangnafsani saja sebagian besar kitatidak menyadarinya. Dan hampirsebagian besar dari hidup kitaditentukan oleh yang tidak sadarini.ZIKIR DI MANA PUNDAN KAPAN PUNAda dua penafsiran mengenaiayat, inna al-shalâta tanhâ ‘an alfakhsyâ’iwa al-munkar waladzikrullâhiakbar—sebab shalatmencegah orang dari perbuatan kejidan mungkar, dan mengingat Allahsungguh agung (dalam hidup) Q.,29: 45). Penafsiran pertama bahwayang dimaksud dzikrullâh adalahshalat itu sendiri. Namun, adapenafsiran lain yang mengatakanbahwa dzikrullâh bersifat umum,yaitu ingat kepada Allah. Tujuanshalat sendiri adalah untuk ingatkepada Allah, ... dirikan shalat untukmengingat Aku (Q., 20: 14). IngatEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3649


DEMOCRACY PROJECTkepada Allah adalah inti dan tujuanshalat. Karena itu, orang yangshalat tetapi ingatannya kepadaAllah hanya sedikit, merupakanindikasi kemunafikan, Bila merekasudah berdiri hendak mengerjakanshalat, mereka berdiri malas-malas,hanya supaya dilihat orang danhanya sedikit mengingat Allah (Q.,4: 142); Dan janganlah sepertimereka yang melupakan Allah, danAllah pun akan membuat merekalupa akan diri sendiri (Q., 59: 19).Zikir yang dimaksud di siniadalah zikir secara umum, yangdapat dilakukan orang ketika duduk,berdiri, berbaring; setiap saatingat kepada Allah. Medium untukingat kepada Allah banyak sekali.Syukur, takbir, membaca Al-Quran,beramal, dan segala pekerjaan yangmembuat kita berhubungan lebihdekat dengan Allah adalah zikir.Sebenarnya yang membuat kitalebih terhindar dari perbuatan jahatadalah karena kita selalu ingatkepada Allah. Karena itu, setelahdikatakan bahwa shalat dapatmencegah orang dari perbuatanjahat, kemudian disebutkan“waladzikrullâhi akbar”, bahwaingat kepada Allah itu lebih agung.Jadi, setiap saat kita selalu ingatkepada Allah, menghayati akankehadiran-Nya yang beserta kita, kemana pun kamu berpaling, di situlahkehadiran Allah (Q., 2: 115). Kitaharus belajar menghayati Allahsebagai omnipresent, Mahahadir, “disini” beserta kita. Memang betulbahwa Allah Mahatinggi dan Mahaagung,al-‘alîy al-‘azhîm, tetapiyang dimaksud adalah undiscribable,tidak tergambarkan. Itulah sebabnyasecara ilmiah Islam disebutsebagai iconoclastic, agama yangtidak memperkenalkan gambarsuci. Sesuatu yang suci memangtidak bisa digambarkan, dan sekalidigambarkan ia menjadi lebihrendah dari kemampuan kita sendiri.Islam yang iconoclastic, bukanhanya tidak mengenal penggambaranTuhan, tetapi juga penggambaranmalaikat dan bahkanNabi Muhammad—kecuali Syi‘ahyang boleh menggambar NabiMuhammad. Akibatnya, ketika diKongres Amerika, di gedung Kapitolternyata ada patung NabiMuhammad bersama dengan patung-patungyang lain, umat IslamAmerika pun protes meskipunpatung itu sudah ada sejak 60tahun lalu. Keberadaan patungNabi Muhammad di sana dimaksudkansebagai penghormatankepadanya sebagai salah seorangpemberi hukum (Law Givers) kepadaumat manusia. Pedang ditangan kanan Nabi Muhammadbukanlah lambang perang, melainkanlambang keadilan.3650 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTZIKIR: IMPLIKASINYA DALAMKEHIDUPANIngat kepada Allah adalah pangkaldari semua pengalaman kitadalam beragama. Itu merupakanbagian dari pengalaman yang adadi dalam: tidaksaja di dalam lubukhati tetapijuga lubuk ruhanikita yangpaling mendalam.Karena itu,efek positifnyayang sangatmembahagiakantidak seluruhnyabisa dideteksi.Pengalaman atau efek tindakan yangpaling nyata dan yang paling mudahdideteksi ialah yang menyangkutjasmani (diri kita terdiritiga dimensi jasmani [fisik], nafsani[psikologi], dan ruhani [spirit]).Bila kita memasukkan tangan kedalam api, seketika itu kita mengetahuiakibatnya. Tetapi kalaumenyangkut jiwa atau nafsani, adathe time of response, yaitu suatutenggang waktu yang diperlukanuntuk membuktikan apa efeknya.Maka, kita sering lengah, seolaholahperbuatan kita tidak mempunyaidampak apa-apa kepada jiwakita padahal dampaknya sebenarnyasangat besar. Lebih-lebihdampak dari tindakan ruhani. Inisama sekali tidak bisa dideteksibegitu saja dalam kehidupan kitakecuali kalau kita mempunyai jiwayang disebutkan dalam Al-Quransebagai qalbun salîm, yaitu hatiyang utuh atau hati yang integral,yang bisa merasakan akibat secarakeruhanian dariperbuatan kita.Maka efekzikir (ingat) kepadaAllah yangpaling pentingadalah dalamruhani, yangsesungguhnyajuga mewujudnyata dalam kehidupankita,misalnya perasaan tenang, tenteram,dan sangat membahagiakan.Karena itu, dalam Al-Quran disebutkanbahwa dengan ingatkepada Allah maka kita akan menjaditenteram. ... sungguh, denganmengingat Allah hati merasa tenang(tenteram—NM) (Q., 13: 28). Sebab,ketika kita ingat kepada Allah,di situ terselip sikap menyandarkandiri kepada-Nya yang disebuttawakal (Arab: tawakkal atau tawakkul),yaitu sikap menyandarkandiri pada Allah. Salah satu sifat dariAllah ialah al-wakîl (tempat bersandar);hasbunallâhu wa ni‘ma alwakîl,artinya, Allah cukup bagikami sebagai Pelindung terbaik(cukuplah Allah bagi kita dan DiaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3651


DEMOCRACY PROJECTadalah sebaik-baik tempat bersandar—NM)(Q., 3: 173).Dalam kehidupan sehari-hari,kita akan merasa tenteram kalaukita mempunyai gambaran bahwahidup kita ini terlindungi, terasaada pelindung. Contoh yang kasatmata, bila kita merasa terlindungidan tenteram oleh adanya polisiatau negara yang adil. Kalau kitayakin akan hadirnya Allah sebagaiAl-Wakîl atau tempat bersandar,maka kita akan juga mengalami ketenteraman.Dalam situasi yangsudah mencapai tingkat ini, orangakan tampil sebagai pribadi yangkuat. Seseorang dengan karakteryang kuat akan menjadi beranikarena benar, biarpun sendirian.Dan Al-Quran memang memberikandorongan ke arah itu. Allahberfirman dalam Al-Quran, Haiorang yang beriman! Jagalah dirimusendiri. Orang yang sesat tidaklahmerugikan kamu jika kamu sudahmendapat petunjuk. Kepada Allahkamu semua akan kembali. Kemudiandiberitahukan kepadamumengenai apa yang sudah kamulakukan (Q., 5: 105). Inilah yangdisebut kebenaran ontologis.ZIKIR: INGAT KEPADA ALLAHUnsur paling penting dalamtakwa ialah ingat kepada Allah,yang dalam bahasa Arab disebutdzikr (zikir). Banyak sekali ayat Al-Quran yang berisi pembicaraan danperintah melakukan zikir. Al-Quranmemberikan gambaran tentangperintah ibadat shalat supaya kitaberzikir kepada Allah, supaya kitaingat kepada-Nya. Firman Allahkepada Nabi Musa menyatakan,Tegakkanlah shalat untuk mengingatAku (Q., 20: 14).Kemudian ada gambaran mengenaikaum munafik, yang disebutkansebagai, Bila mereka sudahberdiri hendak mengerjakan shalat,mereka berdiri malas-malas; hanyasupaya dilihat orang dan hanyasedikit mengingat Allah (Q., 4: 142).Maka, ada firman Allah yangmemperingatkan kita agar tidaksampai lupa kepada-Nya. Danjanganlah seperti mereka yang melupakanAllah, dan Allah akanmembuat mereka lupa akan dirisendiri; itulah orang-orang yang fasik(Q., 59: 19).Dengan demikian, zikir begitupenting dalam ajaran agama kita.Zikir merupakan salah satu intiajaran agama. Keberagamaan itutidak mungkin tanpa kita selaluingat kepada Allah Swt. Dalam Al-Quran disebutkan ciri-ciri kaumyang dipuji sebagai Ulul Albab—mereka yang memiliki pikiranpikiranmendalam—yakni merekayang selalu ingat kepada Allah.Orang yang mengingat (berzikir)Allah ketika berdiri, duduk, dan3652 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTberbaring ke samping dan merenungkanpenciptaan langit danbumi, “Tuhan, tiada sia-sia Kauciptakansemua ini! Mahasuci Engkau!Selamatkan kami dari azab api(neraka)” (Q., 3: 191).Zikir kepada Allah tidak mengenalruang dan waktu. Selamanyadan di mana saja kita harus ingatkepada Allah Swt. Bila kita lupakepada Allah, Allah akan membuatkita lupa akan diri kita sendiri.Hanya dengan ingat kepada Allah,kita mengetahui dan menginsafibahwa hidup berasal dari Allah danakan kembali kepada-Nya. Itulahmakna ungkapan yang sering kitabaca, Innâ lillâhi wa innâ ilayhirâji‘ûn.ZIKIR INTI DARI RASAKEAGAMAANKita bisa mencoba berasosiasidengan suatu dalil gnostisisme,dalil ma’rifat, bahwa “Barang siapayang tahu dirinya, maka dia tahuTuhannya.” Jadi, ada tahu diri, adalupa diri. Ini sebetulnya suatusimplifikasi; tidak berarti bahwatahu diri itu berarti tahu Tuhan,tetapi suatu ilustrasi, suatu simbolisasi,bahwa diri kita ini siapa,melalui introspeksi atau mawas diri(ihtisâb) dan, dengan itu, kita akanmengalami peningkatan kualitaskemanusiaan kita sedemikian rupa,sehingga kita seolah-olah tahuTuhan.Harus diakui bahwa tahu diri itususah. Ada ungkapan bahwa “adaorang yang tidak tahu bahwa diatidak tahu”. Itu namanya kelewatbodoh, bodoh banget, ndablek.Kemudian ada bodoh sederhana,yaitu “orang yang tidak tahu, tetapidia tahu bahwa dia tidak tahu”.Orang ini punya potensi untuk tahu,karena bisa belajar. Namun, adajuga “orang yang tahu, tetapi diatidak tahu bahwa dia tahu”. Ininamanya orang tidur. Yang palingbaik adalah “orang yang tahu bahwadia tahu”. Inilah orang yang bijak,yang memiliki hikmah (hakîm).Sementara itu, orang yang takaburialah “orang yang sudah tidak tahutetapi merasa tahu”. Orang sepertiini sangat berbahaya.Seorang Muslim diharapkanselalu ingat kepada Allah setiapsaat. Ingat kepada Tuhan itu tidakhanya berarti secara saklek kitamengucap Allah, Allah, Allahberkali-kali dan semacamnya. Itubisa menjadi mekanis. Banyak sekaliperbuatan kita yang seperti itu.Bahkan, shalat kita pun kadangkadanghanya kebiasaan saja: “Tidakenak kalau tidak shalat.” Memangitu tidak salah, tetapi sebetulnyakita harus lebih dari itu,bahwa shalat dilakukan denganpenuh kesadaran, dan bukan sekadarkebiasaan. Kita diingatkan Al-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3653


DEMOCRACY PROJECTQuran, salah satu indikasi bahwakita menjadi munafik adalah apabilashalat kita itu mekanik, sekadarnyasaja, dan tidak ingatkepada Allah kecuali sedikit saja(Q., 4: 142).Sebetulnya,semua ibadat ditujukanuntukmengingat kepadaTuhan. Shalat,misalnya, bisakita lihat padabagaimana firmanAllah kepada Nabi Musa,Sembahlah Aku dan dirikan shalatuntuk mengingat-Ku (Q., 20: 14).Demikian juga mengenai shalatJumat. Kita harus tahu, menurutagama Islam, hari Jumat bukan harilibur; hari libur itu konsep manusiasendiri, boleh pilih hari apa saja,karena dalam hari Jumat itu, yangdiminta hanyalah bahwa ketika azandidengungkan untuk shalat Jumat,maka hendaknya orang meninggalkanpekerjaannya, dan pergi kemasjid untuk shalat (Jumat). Allahberfirman, Bila sudah diseru menunaikanshalat Jumat, segeralah mengingatAllah, dan tinggalkanlah jualbeli(Q., 62: 9). Kalau shalat sudahselesai, kembalilah mencari rezeki,dan carilah kemurahan Allah.Jadi, zikir itu adalah inti darirasa keagamaan. Kalau kita ingatkepada Allah, kita sebetulnyamenyatu dengan seluruh kosmos,Manusia harus kembali kepadaajaran Tuhan, terutama dalamusahanya untuk menemukan danmencari masalah-masalah normatifyang bersifat asasi.dan itu mempunyai efek penenteramanhati. Orang yang selaluingat kepada Tuhan, ia mempunyaiperasaan tenteram. Ini analogdengan pernyataan bahwa secarapsikologis, sebetulnya kita tidaktahan hidup sendirian.Buktinya,kalau kita masukhutan seorangdiri, dan tibatibadari jauhterlihat orang,kita pasti merasasenang. Ini nyata sekali dalam kehidupankita, terutama pada waktukita mengalami kesulitan, kitabutuh teman.ZIKIR PEMBEBASANZikir Lâ Ilâha Illâllâh itu merupakanpembebasan. Di sini masalahnyamemang agak rumit karenasudah sampai kepada tingkat yanglebih tinggi. Tetapi setiap saat kitaperlu membebaskan diri kita darilingkungan fisik yang membelenggu.Hemat saya, segala macamkonflik, huru-hara, ribut-ribut dankerusuhan, dikarenakan kita tidakbisa membebaskan diri kita darijebakan komunalisme. Semua manusiasangat rentan terhadap acuannilai yang dipegangi dan ingindiperjuangkannya. Jangankan olehsuatu ajaran yang memang sum-3654 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbernya benar, ajaran tidak benarpun bisa membuat orang bersediamati untuknya, seperti Nazi. Dalamsejarah modern ini, tidak adakesediaan orang mati seperti orangNazi. Melalui propaganda bahwa“kepalsuan pun kalau diulang-ulangakan diterima orang sebagai kebenaran”,ajaran Nazi itu—meskipunpalsu—membuat orang rela matiuntuknya. Bagaimana sebuah negarayang begitu canggih dengan sekianribu sarjana, failasuf, dan segalamacamnya, masih bisa diajari bahwamanusia itu hanya “setengah manusia”(sub-human), kecuali orangorangArya. Dan bangsa Arya merasaberhak menghilangkan orang yangsetengah manusia itu. DemikianlahJerman pada zaman Nazi. Hal itumenunjukkan bahwa dikte-diktesejarah—yang bentuknya bisa bermacam-macam,termasuk pahamkeagamaan, sikap politik, pandanganideologi, prasangka rasial, dll.–bisa membuat orang kehilangan kemampuanuntuk melakukan transendensi,dan akhirnya kehilangankendali untuk berpikir jernih danrasional. Dan itu kadang-kadangtidak ada korelasinya dengan tingkatketerpelajaran. Perlu diketahuibahwa hidayah itu sangat kecil korelasinyadengan keterpelajaran. Maka,banyak orang sederhana yang hidayahnyajauh lebih baik dibandingkandengan orang-orang terpelajar.ZIKIR SEBAGAI SENTRALDALAM ISLAMDalam konteks penghayatankeagamaan seperti dalam ajaranajaransufi, kita tidak perlu sejauhAl-Hallaj. Kita tidak perlu menjadisufi untuk mengetahui bahwamenghayati Allah itu sentral sekalidalam agama Islam, bahkan semuaagama, karena semua ibadah mempunyaitujuan untuk membina hubungandengan Allah.Para dai sering mengingatkankita tentang hikmah shalat, yaitumencegah kita dari perbuatan kejidan mungkar, perbuatan yang tidaksesuai atau ditolak oleh hati nuranikita. Namun, sebaiknya kita teruskanhikmah shalat itu, Dan mengingatAllah sungguh agung (dalamhidup) (Q., 29: 45). Artinya, yangmemelihara kita dari kemungkinanberbuat salah itu adalah ingatkepada Allah setiap saat (waktuberdiri, waktu duduk maupunwaktu berbaring—tidak hanyapada waktu shalat). Dengan katalain, zikir itu penting sekali, dankita tidak perlu menjadi sufi untukmenjadi orang yang gemar zikir.Kalau disebut orang yang berzikir,kita jangan hanya terbayang kepadaorang yang teriak-teriak di masjidsambil menggeleng-gelengkan kepala.Itu zikir yang jahr, zikir yanglantang. Apabila kita kembalikepada Al-Quran, zikir mestinyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3655


DEMOCRACY PROJECTdalam hati, Dan ingatlah Tuhanmudalam hatimu, dengan rendah hatidan rasa gentar, dan tanpa mengeraskansuara (Q., 7: 205). Jadi,zikir sebenarnya tidak perlu menggunakanpengeras suara, kecualiazan yang memang berarti pengumuman,yang harus didengarorang seluas mungkin.Demikian pula, kalau disebutzikir, kita tidak perlu teringat kepadatingkah laku eksentrik orangorangyang mengaku sebagaimengikuti sufi dalam tarekat atausemacamnya. Kita tidak perlusampai kepada apa yang dilakukanAl-Hallaj, misalnya. Biarlah itu caramereka sendiri, dan kita tidak perlumengikuti cara tersebut. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa zikir artinyakomunikasi yang intim denganAllah, dan zikir merupakan inti dariajaran agama, (Yaitu) mereka yangberiman, dan hatinya tenang karenaingat kepada Allah; sungguh, denganmengingat Allah hati merasa tenang(Q., 13: 28). Rasa tenteram merupakankualitas tertinggi dari pengalamanspiritual, sehingga ruhyang paling bahagia ialah sepertidiserukan oleh Allah, (Kepada jiwayang beriman akan dikatakan:)“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilahkepada Tuhanmu dengan rasalega dan diterima dengan rasa lega!Masuklah engkau ke dalam golonganhamba-hamba-Ku! Masuklah engkauke dalam surga-Ku!” (Q., 89: 27-30).Sekali lagi, zikir itu amat pentingsebagai upaya kita untukmenjalankan semua ajaran Allah,yang tujuan sebenarnya adalahuntuk takwa. Dari sini memangterasa bahwa ketakwaan itu individualsekali meskipun sebenarnyatidak, karena implikasi takwa secarasosial memancar dalam tingkahlaku, dalam hubungan denganmanusia dan sebagainya, yangkemudian melahirkan budi pekertiyang luhur. Dalam sebuah hadisRasulullah pernah menegaskan,“Yang paling banyak menyebabkanorang masuk surga ialah takwakepada Allah dan budi pekerti yangluhur.” Rasulullah sendiri menyatakan,“Sesungguhnya aku diutus olehAllah hanya untuk menyempurnakanbudi pekerti yang luhur.” Olehkarena itu, zikir menjadi sentraldalam agama Islam. Untuk itu, kitatidak perlu lari kepada ajaran-ajaraneksentrik dalam sufi. Meskipundemikian, kita juga harus mengapresiasidan memahami semangatmereka.ZIKIR TAREKAT QADIRIYAHNAQSYABANDIYAHContoh konkret ijtihad dalammendekatkan diri kepada Allahialah teknik zikir yang dikembangkanoleh tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah.Menurut Muslih3656 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAbdul Rahman Al-Maraqi (dariMranggen, Demak) dalam kitabnyaHâdzihî Al-Futûhât Al-Rabbânîyahfî Al-Tharîqah Al-Qâdirîyah wa Al-Naqsyabandîyah, diterangkan:(1) Membaca surat Al-Fâtihahuntuk Nabi Saw., kemudianuntuk arwah paraguru pemegang silsilahQadiriyah Naqsyabandiyah,khususnya untukSyaikh ‘Abd Al-Qadir Al-Jailani dan Syaikh JunaidAl-Baghdadi, lalu untukarwah para bapak dan ibukita dan sekalian kaumMuslim dan Muslimatserta Mukmin dan Mukminat,baik yang masihhidup maupun yang telahmeninggal.(2) Membaca istighfar.(3) Membaca shalawat kepadaNabi Saw.(4) Memusatkan hati (pikiran)kepada Allah denganmemohon kemurahan karunia-Nyaagar dapat makrifatkepada-Nya melaluipara guru tarekat, dandengan menghadirkan rupaguru bersangkutan.(5) Zikir “Allâh, Allâh” sambilmemusatkan pikiran kepada“lathîfât al-qalb”yaitu “halusnya hati” yangterletak pada susu kirisekira jarak dua jari, disertaimerenungkan dalam-dalammakna namaAllah yang dizikirkannyaitu.(6) Kemudian menempelkanlidah ke langit-langit mulutsambil memejamkanmata dan menundukkankepala.(7) Selanjutnya, dengan izinguru pindah ke “lathîfâtal-rûh” yaitu “halusnyaruh” di bawah susu kanansekira jarak dua jari sambilberzikir seperti nomor 5.(8) Lalu, dengan izin gurulagi, pindah ke “lathîfât alsirr”,yaitu “halusnya rasa”pada susu kiri sekira jarakdua jari ke arah dada.(9) Dan dengan izin guru lagi,dilanjutkan ke “lathîfât alkhafîy”,yaitu “halusnyahal tersamar” pada susukanan sekira jarak dua jarike arah dada.(10) Setelah itu, dengan izinguru, diteruskan ke “lathîfâtal-akhfâ”, yaitu “halusnyahal yang palingtersamar”, terletak di tengahdada.(11) Jika zikir itu dapat dijalankandengan mantap, laludengan izin guru dilanjutkandengan “lathîfât alnafs”,yaitu “halusnyaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3657


DEMOCRACY PROJECTotak” yang terletak di tengahantara dua mata dandua alis mata.(12) Selanjutnya, juga denganizin guru, ialah zikir “lathîfâtal-qâlib”, yaitu “halusnyaseluruh badan” darikepala sampai ujung keduakaki.(13) Selesai semua itu, kemudianmembaca “Ilâhî, antamaqshûdî wa ridlâka mathlûbî,a‘thinî mahabbatakawa ma‘rifataka” (Oh Tuhanku,Engkaulah tujuankudan ridla-Mulah yangaku cari. Anugerahilah akucinta-kasih-Mu dan ma‘-rifat-Mu).ZIKIR TERAPI ORANG SESATOrang-orang sesat dalam istilahkeagamaan disebut dhâllûn, yaituorang yang tidak sanggup kembalike asal. Dalam makna lain, dhâllûnadalah mereka yang tidak sanggupkembali kepada Allah, karena tidakpernah mencoba membangun hubunganyang baik dengan-Nyamelalui ibadat. Maka salah satuunsur penting takwa adalah zikir,yang merupakan wujud keinginankembali kepada Allah Swt. Denganzikir, kita menginsafi hadirnyaAllah dalam hidup kita. Allah selaluhadir bersama kita. Allah adalahwujud yang tidak terikat oleh ruangdan waktu. Dan Dia bersama kamudi mana pun kamu berada. DanAllah melihat apa yang kamu kerjakan(Q., 57: 4); ... ke mana punkamu berpaling, di situlah kehadiranAllah (Q., 2: 115).Kalau kita menyadari hadirnyaTuhan dalam setiap detik kehidupankita, maka kita akan dibimbingke arah budi pekerti luhur (alakhlâqal-karîmah). Ada sebuahhadis yang mengatakan, “Tahukahkalian apa yang paling banyakmenyebabkan manusia masuk surga,yaitu bertakwa kepada Allah danberbudi luhur” (HR Ahmad).ZIKIR TIDAK BERSUARASebenarnya untuk mengetahuibahwa menghayati Allah adalahsentral dalam agama, tidak mestimenjadi seorang sufi, karena semuaibadat memang bertujuan untukmembina hubungan dengan Allah.Para mubalig sering mengingatkantentang hikmah shalat, bahwashalat mencegah orang dari perbuatankeji dan mungkar (Q., 29:45). Artinya, bahwa shalat dapatmencegah kita dari perbuatan kejidan tidak senonoh yang tidak sesuaidengan hati nurani. Namun, sebaiknyakita teruskan firman itudan mengingat Allah sungguh agung(dalam hidup) (Q., 29: 45). Artinya,3658 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTyang memelihara kita dari kemungkinanuntuk berbuat salahadalah ingat kepada Allah setiapsaat, yaitu Orang yang mengingat(berzikir) Allah: ketika berdiri,duduk, dan berbaring (Q., 3: 191;Q., 4: 103).Jelaslah bahwazikir memangsangat penting.Namun, kalaudisebut zikir janganlantas terbayangorangorangyang teriak-teriakdimasjid denganmenggeleng-gelengkankepalanya. Itu memangzikir juga, yaitu yang disebut zikirjahr. Kalau kita mencoba kembalikepada Al-Quran, zikir seharusnyadi dalam hati, Dan ingatlah Tuhanmudalam hatimu, dengan rendahhati dan rasa gentar (khusyuk danrasa takut kepada Allah—NM), dantanpa mengeraskan suara (Q., 7:205). Jadi, kita tidak perlu teringatakan tingkah laku eksentrik dariorang-orang yang mengaku sebagaisufi dengan mengikuti tarekat.Mungkin itu memang cara merekaberzikir, tetapi kita tidak perlumengikutinya, karena yang dimaksudzikir adalah mempunyaikomunikasi yang intim denganAllah, (Yaitu) mereka yang beriman,dan hatinya tenang (tenteram—NM)karena mengingat Allah; sungguh,dengan mengingat Allah hati merasatenang (tenteram) (Q., 13: 28). Rasatenteram adalah kualitas tertinggidari pengalaman spiritual, sehinggaruh berbahagia karena diseruAllah, Kepadajiwa yang berimanakan dikatakan:)“Wahaijiwa yang tenang!Kembalilahkepada Tuhanmu,denganrasa lega (rela—NM) dan diterimadengan rasalega! Masuklahengkau ke dalam golongan hambahamba-Ku!Masuklah engkau kedalam surga-Ku” (Q., 89: 27-30).Kepentingan zikir selain untukmenjalankan semua ajaran Allah,sebenarnya adalah untuk takwa. Inirelevansinya dengan keseluruhanAl-Quran menjadi petunjuk bagimereka yang bertakwa (Q., 2: 2).Memang kedengarannya sangatindividual, tetapi sebenarnya tidak,karena implikasi dari ketakwaanadalah sosial, yaitu memancar dalamtingkah laku, memancar dalamhubungan sosial yang kemudianmelahirkan al-akhlâq al-karîmah.Karena itu, dalam sebuah hadissahih Nabi menegaskan, “Yangpaling banyak menyebabkan orangmasuk surga ialah bertakwa kepadaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3659


DEMOCRACY PROJECTAllah dan budi pekerti yang luhur”(HR Muslim). Bahkan, Nabi menegaskantentang maksud diutusnyadirinya, “Sesungguhnya aku diutushanyalah untuk menyempurnakanbudi pekerti luhur.” Ini pentingsekali, bahkan sentral dalam agama.Untuk itu, kita tidak berarti haruslari kepada ajaran-ajaran yang eksentrikdalam sufi meskipun semangatnyaharus kita apresiasi juga.ZIKIR YANG UTAMASelain melalui Asmaul Husna,ada zikir lain yang dianjurkan, yaituLâ ilâha illâllâh. Memang, Al-Quran menyebut bahwa, Allahmempunyai nama-nama yang indah,maka bermohonlah dengan itu (Q.,7: 180), tetapi juga ada hadis yangmengatakan bahwa zikir yangpaling utama ialah Lâ ilâha illâllâh.Mengapa Lâ ilâha illâllâh menjadibegitu penting? Bahkan, ada hadisyang mengatakan bahwa, “Barangsiapa mati dan ucapannya yangterakhir adalah Lâ ilâha illâllâhmaka dia masuk surga.” Kalimat Lâilâha illâllâh terdiri dari dua bagian,negatif dan positif. Yang pertama“tidak ada Tuhan” itu negatif,kemudian yang kedua “kecualiAllah” itu adalah afirmasi, pengadaan.Untuk menjadi orang Islam,seseorang harus menyatakan “tidakada Tuhan selain Allah”. Mengapadimulai dengan penegasan negatif?Itu karena problem manusia bukantidak percaya kepada Tuhan, melainkanjustru percaya kepadaterlalu banyak Tuhan. Artinya,masalah manusia itu bukan ateisme,tetapi politeisme. Karena itu,hampir setiap lembar Al-Quranberisi polemik terhadap kaummusyrik, dan hanya satu ayat dalamAl-Quran yang berbicara mengenaikaum ateis, yaitu dalam surat Al-Dahr.Mengapa manusia cenderunguntuk percaya kepada banyakTuhan? Karena salah satu kecenderunganalami manusia yangpaling mendasar ialah hasrat untukmenyembah. Mengapa bisa begitu?Karena manusia sebetulnya terikatperjanjian primordial dengan Tuhan,yaitu perjanjian yang dibuatsebelum manusia lahir atau ketikamasih ada dalam alam ruhani.Dilukiskan dalam Al-Quran, Ingatlahketika Tuhanmu mengeluarkandari anak-anak Adam keturunanmereka dari sulbinya dan menjadikansaksi atas diri mereka sendiri(dengan pertanyaan), “BukankahAku Tuhanmu” (Q., 7: 172). Konsekuensidari pengakuan itu adalahkeharusan untuk bersyukur danmengabdi kepada Allah Swt. Akibatnya,secara tidak sadar, manusiaselalu terdorong untuk mencariobjek pengabdian. Itulah bakatatau kecenderungan manusia untuk3660 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmengabdi, menghamba. Kalautidak tersalurkan dengan benar,maka bakat ini akan tersalurkankepada objek apa saja. Ini yangmenyebabkan manusia lalu menyembahbanyak Tuhan. Kemudiandatanglah Nabi untuk mengingatkan,“Hai, perjanjian kamu itusebetulnya bukan untuk itu, tetapikembalilah kamu kepada Tuhan.”Kemudian ada istilah “kembalikepada Tuhan”, inabah atau tobat.Karena keberadaan manusiapercaya kepada banyak Tuhan,maka yang pertama kali diperlukanialah membebaskan diri dari berbagaikepercayaan. Lâ ilâha illâllâhitu adalah pembebasan. Teorinyabahwa manusia tidak mungkinhidup tanpa kepercayaan, karenabiarpun palsu, kepercayaan dapatmemberikan kejelasan tentang apaalam ini, tentang siapa manusia,dan sebagainya, sehingga semuakomunitas manusia mempunyailegenda, atau mitologi. Keduanyadiciptakan untuk memperolehkejelasan tentang hidup ini—darimana, mau ke mana, dan apaartinya. Jadi, sekali lagi, manusiatidak mungkin hidup tanpa kepercayaan.Namun, setiap kepercayaanitu membelenggu. Kalauorang percaya kepada sesuatu, makaia akan menjadi objek penguasaansesuatu tersebut. Jadi, kepercayaanitu merampas kemerdekaan. Di siniada dilema, di satu sisi manusiatidak mungkin hidup tanpa kepercayaan,tetapi di sisi lain kepercayaanitu membelenggu. Kepercayaanpada mitos-mitos, misalnya,itu membelenggu. Buktinya, kalausudah melakukan mitos, orangtidak berani berbuat sesuatu untukmelawan mitos itu. Misalnya, mitos13 sebagai angka sial, maka orangorangyang membuat gedung, tidakberani mencantumkan angka 13untuk lantai gedungnya itu. Padahal,pembelengguan itu berarti perampasankebebasan, dan kebebasanadalah unsur yang sangat pentingbagi peningkatan kualitas manusia.Oleh karena itu, sementara kitatidak bisa hidup tanpa kepercayaanwalaupun kepercayaan itu membelenggu,maka kita harus punyakepercayaan, yaitu percaya kepadayang benar. Untuk sampai kepadayang benar, kita harus lebih dahulumembebaskan diri dari berbagaikepercayaan itu. Ketika kita membacaLâ ilâha illâllâh itu, sebetulnyaada proses pembebasandiri, “saya tidak terikat pada apapun juga, kecuali Allah.” Ini yangdinamakan tauhid. Karena itu, zikirLâ ilâha illâllâh menjadi sangatpenting, sebab kalau dipahamisecara benar, maka orang akan menjadibebas sekali. Ini adalah dasarnya.Artinya, tidak perlu dikontraskandengan seruan agar kitamenyeru Tuhan melalui AsmaulHusna itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3661


DEMOCRACY PROJECTManusia, karena kecenderunganalaminya untuk menyembah, akhirnyabanyak sekali percaya kepadatuhan palsu. Akibatnya, di mukabumi ini banyak bangkai tuhan.Tuhan-tuhan itu sudah mati karenatidak bisa dipertahankan.Contohtuhan yangsudah mati ialahGanesha. SimbolITB itu adalahGanesha, karenaGaneshaanak Wisnu, dewailmu, maka seakan-akan maumengambil berkah pada Ganeshasupaya anak-anak ITB pinter-pinter.Hanya saja, tidak ada satu punorang ITB yang percaya kepada halitu. Jadi, Ganesha di ITB itu sudahmerosot menjadi sekadar dekorasidan ornamen belaka.Demikian pula dengan Garuda(Pancasila). Garuda adalah kendaraanWisnu. Itu ide MuhammadYamin, supaya orang Indonesiaterbang seperti Wisnu naik Garuda.Namun, tentu saja tidak perlumerasa kikuk menempatkan garudadi kantor, karena garuda sekarangini sudah menjadi ornamen dandekorasi. Itu namanya proses-prosesdesakralisasi, demitologisasi.Olimpiade juga bekas-bekassyirik. Dulu, Olimpiade adalahsuatu acara untuk memuja dewadewayang ada di Bukit Olimpus.... Dalam masalah-masalah operatif,manusia diberikan kelonggaranseluas-luasnya untuk menemukansendiri, dengan mengerahkansegenap kemampuanakal pikirannya.Namun, adakah orang yang mengikutiOlimpiade sekarang ini berpikiranseperti itu? Tidak ada.Olimpiade itu telah menjadi acarakemanusiaan biasa, tidak sakral.Jadi, tuhan yang mati itu banyaksekali, karena palsu.Karena itu,proses Lâ ilâhaillâllâh itu betulbetulrevolusioner,yaitu membebaskanmanusiadari berbagaibelenggu kepercayaan,sehingga manusia menemukandirinya kembali sebagaiyang sejati dan bebas.ZOON POLITICONManusia adalah makhluk sosial(zoon politicon, al-insânu madanîyunbi al-thab‘), sehingga tidak mungkinhidup dengan baik dalamisolasi. Dan persyaratan kehidupansosial ialah adanya peraturan yangdisepakati dan dipatuhi bersama.Peraturan itu dapat berupa ajarankeagamaan yang bersumber dariwahyu Ilahi, ataupun hasil perjanjianantara sesama anggotamasyarakat. Masyarakat beradabharus menghormati dan menaatiperjanjian-perjanjian itu (Q., 2:177), sama halnya dengan keharusanmenghormati dan menaati3662 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTperjanjian antara manusia denganTuhan, yaitu ajaran agama (Q, 16:91). Itu sebabnya dalam Al-Quranada peringatan bahwa kezalimantirani akan muncul dari orang yanggaya hidupnya egoistis, kehilangankesadaran sosial karena merasacukup dengan dirinya sendiri dantidak perlu kepada orang lain (Q.,96: 6-7). Sikap-sikap mengabaikandan melanggar hukum serta aturanadalah tiranisme (thughyân) yangdalam berbagai kisah dalam Al-Quran digambarkan sebagai permusuhankepada Allah.Dalam hal keteguhan berpegangkepada hukum dan aturan itu,masyarakat Madinah pimpinanNabi Saw. telah memberi teladanyang sebaik-baiknya. Sejalan denganperintah Allah kepada siapa punagar menunaikan amanat-amanatyang diterima dan menjalankanhukum aturan manusia (Q., 4: 85),masyarakat Madinah adalah masyarakathukum dan keadilan dengantingkat kepastian yang sangat tinggi.Kepastian itu melahirkan rasaaman pada masyarakat, sehinggamasing-masing warga dapat menjalankantugasnya dengan tenangdan mantap, tanpa khawatir akanberakhir dengan hasil yang berbedadari harapan secara merugikan.Kepastian hukum itu pangkal daripaham yang amat teguh bahwasemua orang adalah sama dalamkewajiban dan hak dalam mahkamah,dan keadilan tegak karenahukum dilaksanakan tanpa membedakansiapa terhukum itu, satudari yang lain.Dalam rangka menegakkan aturandan hukum atas semua wargamasyarakat Madinah itu, Nabi Saw.juga diperintahkan Allah untukmendorong dan mewajibkan kelompok-kelompoknon-Muslimmelaksanakan ajaran hukum merekasesuai dengan prinsip pluralismedan otonomi kelompok-kelompoksosial yang beliau kembangkan.Maka kaum Yahudi wargaMadinah diwajibkan menegakkanhukum Taurat, demikian pulakaum Nasrani dengan Injil mereka,disertai penegasan bahwa jikamereka tidak melakukan hal itu,mereka tidaklah beriman (kepadaagama mereka sendiri) (Q., 5: 42-49). Berkenaan dengan ini,menurut Ibn Taimiyah, kaum Salafbahkan berpendapat bahwaketentuan hukum dan ajaran dalamkitab-kitab suci yang terdahulutetap berlaku untuk umat Islam,selama tidak jelas-jelas ketentuanketentuanitu telah diganti ataudihapus oleh ajaran berikutnya.Bahkan konsep tentang “hapusmenghapuskan”ini, menurut IbnTaimiyah, tidak hanya terjadidalam konteks deretan datangnyaagama-agama, tapi juga dalamkonteks perkembangan dalam agamaitu sendiri.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3663


DEMOCRACY PROJECTZUHUDDalam “sufisme baru” ditekankanperlunya pelibatan diri dalammasyarakat secara lebih kuat daripada“sufisme lama”. Sebagai misal,di bawah ini adalah kutipan darisuatu versi tentang zuhud atauasketisme, salah satu unsur amatpenting dalam sufisme, yang berasaldari sebuah kitab berbahasaMelayu tulisan Jawi (Arab Melayu):(Fasal) pada menyatakan zuhud,yakni benci akan dunia, maka yaitumartabat yang tinggi yang terlebihhampir kepada Haqq Ta‘âlâ karenamanakala benci akan dunia itumelazimkan gemar akan akhirat dangemar akhirat itulah perangai yangdikasih Haqq Ta‘âlâ seperti sabdaNabi Saw., tinggalkan olehmu akandunia niscaya kasih Haqq Ta‘âlâakan dikau dan jangan kauhiraukanbarang sesuatu yang pada tanganmanusia niscaya dikasih akan dikauoleh manusia; tinggalkan olehmuakan dunia niscaya dimasuk AllahTa‘âlâ ke dalam hatimu ilmu hikmahyaitu ilmu hakikat maka ketikanyatalah kau pandang hakikat duniaini dan nyatalah kau pandang hakikatakhirat itu hingga kau ambilakan yang terlebih baik bagimu danyang terlebih kekal ....(Maka) yang terlebih sempurnamartabat zâhid itu zuhd ‘ârifîn yaituhina padanya dan keji padanya segalanikmat yang dalam dunia ini dansemata-mata berhadapan kepadaHaqq Ta‘âlâ tiada sekali-sekali berpeganghatinya kepada nikmat duniaini dan adalah dunia ini pada hatinyaseperti kotoran jua atau sepertibangkai jua tiada menghampir ia melainkanpada ketika darurat inilahzuhud yang terlebih tinggi martabatnyadaripada segala makhluktetapi adalah seperti ini sangat sedikitpadanya wallâhu al-muwâfiq.Pandangan tentang zuhud atauasketisme “klasik” yang pasif dan“antidunia” itu dapat dibandingkandengan pandangan zuhud atauasketisme “modern” seperti dikemukakandalam sebuah risalahkecil berjudul Al-Rûhânîyât Al-Ijtimâ‘îyah (Spiritualisme Sosial)terbitan Al-Markaz Al-Islami (IslamicCenter), Jenewa (Swiss) pimpinanDr. Sa‘id Ramadlan. Sebagaipegangan bagi para pejuang dakwahIslam, buku kecil ini memberipetunjuk yang cukup jelas tentangapa saja yang menjadi pertanda jalan(ma‘âlim al-tharîq) spiritualismesosial, yang secara amat ringkasisinya adalah: (1) membaca danmerenungkan makna kitab suci Al-Quran; (2) membaca dan mempelajarimakna kehadiran NabiSaw. melalui Sunnah dan Sirah(biografi) beliau; (3) memeliharahubungan dengan orang-orangsaleh seperti para ‘ulamâ’ dan tokohIslam yang zuhud; (4) menjagadiri dari sikap dan tingkah laku3664 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTtercela; (5) mempelajari hal-haltentang ruh dan metafisika dalamAl-Quran dan Al-Sunnah, dengansikap penuh percaya; (6) melakukanibadat-ibadat wajib dan sunnah,seperti sembahyang lima waktu dantahajud.Setelah itu dikemukakan peringatanyang kerassekali terhadappalsunya hidupspiritualismepasif dan isolatif(i‘tizâlîyah), demikian:Di sini kitaingin memberiperingatan tentangsesuatuyang pelik dan penting, yaitubahwa spiritualisme sosial ini harusada pada para penganutnya danorang lain. Adapun spiritualismeisolatif yang mengungkung pelakunyadari masyarakat sehingga iatidak berhubungan dengan merekadan mereka tidak berhubungandengan dia, tidak pula dia memberipelajaran kepada mereka dan diatidak belajar dari mereka, ini adalahspiritualisme orang-orang yanglemah dan egois; spiritualismeorang-orang yang lemah, yang tidaktahan menghadapi kejahatan danbahaya, kemudian lari ke ‘uzlah(pengucilan diri) dan berpegangkepada uzlah itu; dan spiritualismekaum egois yang hanya mencarikebahagiaan untuk diri merekasendiri saja. Hal serupa itu, meskipunada unsur kebaikan mediumdan keluhuran tujuan di dalamnya,adalah jenis penyakit.Berkenaan dengan apa ajaranpokok spiritualisme sosial itu, bukukecil Al-Rûhanîyât Al-Ijtimâ‘îyah itumengemukakansuatu nilaiyang sudah secaraumum diketahuikaumMuslim, yaitunilai keseimbangan(mîzânatau tawâzun),sesuai denganprinsip yangdifirmankan Allah Swt., Dan langitpunditinggikan oleh-Nya, sertadiletakkan oleh-Nya (prinsip) keseimbangan.Agar janganlah kamu(manusia) melanggar (prinsip) keseimbanganitu (Q., 55: 7-8). Kalaukita perhatikan firman yang mengaitkanprinsip keseimbangan itudengan penciptaan langit, kita puntahu bahwa prinsip keseimbanganadalah hukum Allah untuk seluruhjagat raya, sehingga melanggarprinsip keseimbangan merupakansuatu dosa kosmis, karena melanggarhukum yang menguasaijagat raya. Dan kalau manusiadisebut sebagai “jagat kecil” atau“mikrokosmos”, maka tidak terkecuali,manusia pun harus meme-Agama adalah pernyataan keluarsifat hanîf manusia yang telahtertanam dalam alam jiwanya.Maka, beragama adalah amatnatural, dan merupakan kebutuhanmanusia secara esensial.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3665


DEMOCRACY PROJECTlihara prinsip keseimbangan dalamdirinya sendiri, termasuk dalamkehidupan spiritualnya. Selaindapat dipahami dari kutipan diatas, prinsip ini diuraikan dalambuku Al-Rûhanîyât Al-Ijtimâ‘îyah,demikian:Jika orang dengan lurus menghadapidirinya sendiri kemudianmemenuhi hak badannya dan hakruhnya, maka ia telah berbuat adilkepada kemanusiaannya, sejalandengan Sunnatullah, dan hidupdengan damai di dunia dan akhirat.Jika ia cenderung hanya kepadasalah satu dari dua jurusan itu,sambil berpaling dari yang lain,maka ia telah berbuat zalim kepadadirinya, dan menghadapkan dirinyaitu menentang Sunnatullah. Barangsiapamenghadapkan dirinyamenentang Kebenaran tentu hancur—Engkautidak akan mendapatkanperubahan dalam Sunnatulah(Q., 33: 62).Maka, orang yang hidup dizaman sekarang yang hanya mementingkanharta, berlomba untuksepotong roti, tenggelam dalamurusan badani, sibuk dengan kehormatankosong dan kemegahanpalsu, menyia-nyiakan tuntutanakal dan kalbunya hanya untukkenikmatan muspra itu, dia adalahorang yang terkecoh dari hakikatdirinya, terdinding dari inti hidup.Ia menginginkan agar Sunnatullahmengangkatnya ke alam yang lebihtinggi, namun tergelincir jatuh darikemuliaan itu, dan tetap saja bertindakmemutuskan tali hubungantersebut.Sedangkan orang yang mengarahkandirinya hanya untuk memenuhituntutan ruhnya lalumenggunakan waktu siangnyauntuk puasa dan malamnya untukberdiri (shalat), sepanjang umurnyauntuk merenung semata sambilmengingkari hal-hal yang baik darihidup duniawi lalu tidak berpakaiankecuali dengan yang kasar-kasar,tidak makan kecuali yang keringkerontang dengan tujuan agarpotensi hidup lahiriahnya menjadilemah dan—menurut anggapannya—agarpotensi ruhaninyamenjadi hebat, dia adalah jugaorang yang bodoh tentang hakikathidup, lalai akan Sunnatullah,menyia-nyiakan hak badannyasendiri, atau menyia-nyiakan salahsatu dari dua segi hidupnya. Cukuphal itu baginya sebagai kerugiandan pengingkaran terhadap perintahAllah.ZULKARNAINKetika para failasuf diserang dandituduh, bahwa mereka mengikutifalsafah dari orang-orang pagan(musyrik) Yunani, mereka mengatakan,“Tidak! Kami ini sebenarnyamengikuti Aristoteles; dan Aristo-3666 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTteles itu adalah gurunya Dzû Al-Qarnayn, seorang tokoh tawhîd,yang disebut dalam Al-Quran suratAl-Kahf (18): 83-98; oleh karenaitu kami dengan mengikuti falsafah,kami juga mengikuti ajarantawhîd!”Dzû al-Qarnayn secara harfiahberarti “Orang yang bertandukdua” (penguasa dari dua zaman).Siapakah dia, Al-Quran tidak memberipenjelasan lebih lanjut. Secarasalah kaprah, orang biasanya menyebutnyasebagai Raja Alexander(Iskandar) dari Macedonia—yanghebat itu—sebagai “Iskandar DzuAl-Qarnain”. Ia disebut hebat,karena selalu menang dalam penyerbuanke mana pun, bahkansampai ke India, dan memberikannama kepada anak benua itu melaluisebutan India dengan menyebutsungai di sana sebagai Indus.Orang-orang Timur Tengahpada masa klasik memang banyakyang berpendapat bahwa IskandarYang Agung (The Great Alexander)itu adalah Dzu Al-Qarnain, sepertiyang diceritakan dalam surat Al-Kahf (18): 83, Mereka bertanyakepadamu tentang Dzû al-Qarnain.Katakanlah, “Akan kuceritakankepada kamu tentang dia.Kalau kita baca cerita Dzu Al-Qarnain dalam surat Al-Kahf itu,maka Dzu Al-Qarnain itu sebenarnyaadalah tokoh tawhîd. Tetapi IbnTaimiyah, dalam rangka menentangpara failasuf, mengatakan bahwaDzu Al-Qarnain dalam Al-Quranitu bukanlah Iskandar yang Agung.Iskandar itu, kata Ibn Taimiyahadalah seorang musyrik penyembahbintang (penganut agama YunaniKuno). Dia adalah murid Aristoteles,yang belajar padanya padausia 13 (belajar dari 342-340 SM).Iskandar menjadi raja pada usia 19tahun, dan meninggal pada usiasangat muda pada 323 SM, denganwarisan kerajaan sangat besar membentangdari kawasan Yunani kunohingga India—yang kelak setelahkematiannya disebut sebagai daerahberkebudayaan Helenisme.Mitos bahwa para failasuf senangmenghubungkan Dzu Al-Qarnainyang disebut dalam Al-Quran sebagaiIskandar yang Agung, gurufailasuf besar Yunani, itu menunjukkanbahwa menurut para failasuf,antara agama dan falsafah sebenarnyatidak ada masalah. ApalagiAristoteles itu adalah guru dariDzu Al-Qarnain yang namanyadisebut dalam Al-Quran, yangdigambarkan sebagai tokoh yangmenegakkan tawhîd. Walaupunmengenai Dzu Al-Qarnain inidibantah oleh Ibn Taimiyah.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3667


DEMOCRACY PROJECT3668 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTINDEKS ENTRYAA Fraction of MinuteAbad AgrariaAbad ModernAbad TeknikAbduhAbdullah bin Amr ibn al-Ash'AbidinAborsiAbu BakarAbad Guru –MuridAbad PerangAdamAeliaAgamaAgapeAhl Al-KitabAhli SurgaAhlu Sunnah Wal JamaahAhlu KitabAhsan Al-TaqwimAjaran IbrahimAjaran IslamAkalAkhiratAkhlakAkidahAl-AfghaniAlam GaibAlam KuburAlam RuhaniAl-Ashlu Al-Ba'riahAl-Asy'ariAl-BirrAl-FarabiAl-Fitnah Al-KubraAl-GhazaliAl-hanifiyyat Al-SamhahAl-Hasan Al-BashriAli Ibn Abi ThalibAl-KindiAll Lawyers almost liarsAll or NothingAllahAl-Maghdlubi dan Al-DlallinAl-Mashlahah Al-AmmahAl-MasihAl-Mu'Allim Al-TsaniAl-Nasf Al-AmmarahAl_Nasf al-LawwamahAl-Nasf Al-Muthma'innahAl-QuranAl-Rahman dan Al-rahimEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3669


DEMOCRACY PROJECTAl-Syaikh Al-RaisAmalAmal SalehAmanatAmar MakrufAmbonAmerikaAmerika LatinismeAmerika serikatAmir Al-mu'mininAnakAnimismeAntromoporfisAntroposentrismeApi Islam'Aqidah Al-AwwamArab SaudiArabeskArabisasiArafahAristotelesAristotelianisme'ArsyAsbab Al-NuzulAsbabun NuzulAsia tenggaraAsketismeAsmaul HusnaAspek KemanusiaanAspek TeknikAsyik-MasyukAteismeAyat MuhkamatAyat Mutasyabihat"Ayat Qur'aniyah"Ayat setanAzanBBabiloniaBack to BasicBaghdadBahasaBahasa ArabBahasa IndonesiaBahasa MelayuBahasa simbolikBangsa IndonesiaBangsa MuslimBani IsrailBani UmayahBapak BangsaBaratBenciBeragamaBerhalaBerkorbanBi al-Ra'yiBid'ahBirr Al-walidaynBismillahBisnisBudayaBudi PekertiBughatBukit SinaiBukit Zaitun3670 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTBulan "Purgatorio"Bung HattaBung KarnoBurhaniBush, George W.Buya HamkaCCendikiawanCharles DarwinCheck and BalanceChinaCintaCiri Orang BerimanCivil SocietyCivilityDDajjalDajjal Ya'jujDakwahDajjal Ya'jujDakwahDar Al-HarbDar Al-IslamDar Al-SalamDaulatDavidian, BranchDawlahDeismeDeklarasi UniversalDemitologisasiDemokrasiDemokrasi TerpimpinDemokratisasiDengkiDepartemen AgamaDermaDespotismeDinasti GenealogisDoaDoa IftitahDoktrin AgamaDoktrin CalvinDokumen AeliaDosaDunia BaratDunia dan AkhiratDunia IslamDustaEEgalitarianismeEkonomiEkonomi IslamEkonomi RakyatEmpirisismeEnterpreunershipEnvironmentalismEquilibrium BaruEra InformasiEra Tinggal LandasEropa"Ewuh Pakewuh"Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3671


DEMOCRACY PROJECTFFailasufFailasuf Al-IsraqiyahFailasuf IslamFalsafahFanatismeFase HitamFasikFasiqFatalismeFatihahFeminismeFeodalisme/PriyayismeFilosofFiqhFiqihFir'AunFirqahFitnahFitrahFundamentalismeGGaibGeertzGeneration GapGeokulturalGerakan WahhabiGereja KiamatGhibahGlobalisasiGolongan PenengahGolongan SalafGosipGua TsurGus DurHHabibie"Habit is Second Nature"HadisHajarHajiHaji MabrurHakHak AsasiHak Asasi ManusiaHakimHalalHAMHamid AlgarHanifHanifiyah Al-SamhahHaramHari AkhiratHari KiamatHari Raya Idul FitriHari Raya KurbanHartaHarun Al-RasyidHarutHasyiyahHati NuraniHaur KonengHawa3672 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTHawa NafsuHawkingHelenaHellenismeHidayahHijjazHijrahHikmahHinduHMIHodgsonHujjat Al-IslamHukumHukum KosmosHuman InvestmentHumanismeHuntington, SamuelHuruf LatinHusnuzhzhannHypatiaIIbadahIbadatIblisIbn ArabiIbn KhaldunIbn RusydIbn SinaIbn TaimiyahICMIIdeologiIdul FitriIfaahIhsanIhtisabIjtihadIkhlasIkhtiarIkonoklasmeIlahiIlmuIlmu AlamIlmu FiqhIlmu KalamIlmu KalamIlmu SosialImam Al-Syafi'iImamImperialismeImperialisme EropaIndiaIndonesiaIndustrialisasiInfakInfernoInggrisInjilInquisition KristenInsya AllahInternational LinkageIntuisiIptekIradahIrakIsa Al-MasihIshaqEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3673


DEMOCRACY PROJECTIshlahIskandariaIslamIsmailiIsra' Mi'rajIstighfarIstiqamahItqanJJabariahJalan Menuju TuhanJasmaniJawaJengis KhanJepangJihadJihad Fi SabilillahJihad NafsJiwaJones, Howard P.Jong Islamiten BondJuburiyaJuru SelamatKK.H. Ali YafieKa'bahKAHMIKaidah Ushul FiqihKalamKalamKalam Asy'ariKalbuKaligrafiKalimah Sawa'KaramahKasb Asy'ariKastaKaum BerimanKaum FathimiKaum KebatinanKaum KhawarijKaum KhawasKaum Mu'tazilahKaum MuslimKaum PekerjaKaum PesimisKAUM SunniKeadilanKeadilan SosialKebangsaanKebatinanKebebasanKebudayaanKedokteranKeilmuan IslamKeimananKejahatanKekhalifahanKekuasaanKelompok PembaruanKeluargaKemanusiaanKematianKemerdekaan3674 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKemiskinanKenabianKerahibanKeramatKerjaKesufianKetakwaanKetuhananKewirausahaanKhalifahKhatamun NabiKhawarijKhilafah RasyidahKhilafiyah FiqihKhulafah Al-RasyidunKhurafatKhutbahKhutbah Jum'atKhutbah Wada'KiaiKiamatKiblatKisah dalam Al-Qur'anKitab SuciKKNKode HammurabiKolonialKolonialismeKomunalismeKomunismeKonfusianismeKonsep AntropologisKonsep TaskhirKonstantinKorupsiKosmisKosmopolitanKosmopolitanismeKristenKufurKultusKultusismeKurbanLLa Ilaha IllallahLailatul QadarLandreformLebaranLegendaLegislatifLiberalisLiberalisasiLiberalismeLogikaMMa'jujMaafMabrurMadaniMadinahMadrasah AliyahMadrasah IbtidaiyahMadrasah TsanawiyahMagismeEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3675


DEMOCRACY PROJECTMahabbahMahdiismeMajapahitMakkahMakkah HidupMalaikatMalukuManusiaMarahMarutMarxismeMaryam JameelahMasjidMasjid Al-AqshaMasjidil HaramMasyarakat IndustriMasyarakat IndustrialMasyarakat MadaniMasyumiMaterialismeMaulidMayatMazhabMegaMerkantilismeMesianismeMessiahMessianismeMihnah IslamMilenium IIIMilitanMiliterMinal Aidin wal FaizinMirza Ghulam AhmadMitologiMitologisMitosModerat" Modern National CommunityBuilding "ModernisModernisasiModernismeModernisme IslamModernitasMonoteismeMontgomeryMoralitasMTQMu'awiyahMu'tazilahMudikMuhammad HattaMuhammadiyahMuharramMujahadahMukasyafahMukjizatMulla SadraMunafikMuqaddimahMurjiahMushlaf 'UtsmaniMuslimMusyawarah3676 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTNNabiNabi DawudNabi IbrahimNabi IsaNabi Isma'ilNabi KhidirNabi MuhammadNabi MusaNabi YusufNahi MunkarNaluriNasibNasionalismeNasraniNatalNation BuildingNation-StateNatsirNegaraNegara MiliterNeo-ImperialismeNeo-platonismeNeo-SufismeNerakaNishfu Sya'banNon-ArabNon-MitosNonpribumiNon-SemitikNUNuraniNusantaraNuzulul QuranOOksidentalismeOpen-Ended IdeologyOrang ArabOrang MukminOrde BaruOrde LamaOrganisasiOrientalisOrientalismePPahalaPaham Asy'ariPak HartoPakaian IhramPamrihPancasilaParadisoParamadinaParokialismeParokialistikPartai IslamPascamodernPascamodernismePembebasan DiriPemikiran IslamPemilihan UmumPena'wilanPenaggalan IslamPenciptaan ManusiaPendidikanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3677


DEMOCRACY PROJECTPendidikan AgamaPendidikan KolonialPengawasan SosialPeople of The BookPeradabanPeradaban BaratPeradaban IslamPerang BadarPerempuanPerjanjian 'AqabahPerjanjian AelaPerjanjian BaruPerjanjian LamaPerjanjian PrimodialPernikahanPersamaan DerajatPersiaPerubahan SosialPesantrenPiagam JakartaPiagam MadinahPidato PerpisahanPintu IlmuPiramida MesirPluralismePohon LotusPoliteismePolitikPost-Power SyindromePrancisPresidenPribumiPrinsip MusyawarahPriyayiProtestanismePuasaPuasa DawudPuasa NafsaniPurgatorioQQadariahQadariyah-JabariyahQadariyah NaqsyabandiyahQubbat Al-ShakhrahQurratu A'yunRRabbaniyahRahimRahmahRahmanRahmatRahmat AllahRahmatan lil'alaminRamadlanRasialisRasialismeRasioRasionalisRasionalismeRasulRealismeReformasiRelativitas aktuReligio-Magisme3678 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTReligion EquivalentReligiusitasRenteRevolusi IndustriRibaRidlaRidlaRisalahRitualRiya'Rodinson, MaximRomawiRuhRules of the GameSSa'iSabarSains ModernSakinahSal SabilanSalafSalamSalamSalamahSantriSarahSarjana MuslimSastraSastra ArabSatu Kota Tiga AgamaSDMSedekahSejarahSekatenSektarianismeSekularSekularisasiSekularismeSemiotikaSeniSeni IslamSeni musikSeni SuaraSerakahSesajenSetanShakhrahShalatShalat Da'imShalat JumatShalat MalamShalawatShalawatShalihinSidi Lahsen LyusiSidratul MuntahaSifat AllahSifat-Sifat TuhanSihirSikap AbsolutistikSiksa KuburSilaturrahimSimbolSimbolisasiSimbolismeSistem MadinahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3679


DEMOCRACY PROJECTSistem ParlementerSmith, JosephSnouckismeSoehartoSoft StateSolomon TempleSombongSosialismeSosiolog MuslimSpanyolSpiritualitasSriwijayaStrict MonotheismSufiSufismeSujudSumerismeSunan KalijagaSunatullahSungkemSunnahSunnatullahSunniSurat MakkiyahSurgaSyafa'aSyafaatSyahadatSyaikh Abdul Qadir JailaniSyarhSyari'AhSyariatSyi'ahSyi'ah Dua BelasSyi'ah Isma'iliyahSyirikSyukurTTabanniTabi'inTadrijTafsirTafsir Al-MaraghiTafsir Mawdlu'iTahiyatTahlilanTahmidTahun Baru HijrahTahun KesedihanTajdidTakaburTakbirat Al-IhramTakdirTakhalliTaklidTakwaTakwilTalasemiaTanggung JawabTarawihTarbiyahTarekatTasawufTasbihTaubatTaufik3680 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTTauhidTauhid UluhiyahTauratTawafTawakalTawhidTeknologiTempat SuciTenteramTeofanikTeokratisTeologi´Teologi Pembebasan"Teori EvolusiTeosentrismeThaghutThalassemiaThawaf" The Best Government is theLeast GovernmentThe Good borrowerThe Grape is Sour!The Name of the RoseThe Son of MotherThe Ten CommandementsThe Third TempleThe Time Of ResponsThe Wheel of FortuneTheory of EverythingThomas JeffersonThuma'ninahTiga DuniaTime TunnelTimurTinTinggal LandasTirani vested InterestTNITobatToleransiTrilogi IslamTrinitarianismeTuhanTuhan PalsuTurkiUUkhuwah IslamiahUkhuwwah Islamiyah'UlaUlamaUlama Al-Su'Ulul AlbabUmar Ibn Al-KhattabUmat IslamUmat PenengahUmat TengahUmawiUmmah WasathUmrahUshul Al-FiqhUshul FiqihUswah HasanahUtsmanUtsman Ibn Mazh'unUUD'UzlahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3681


DEMOCRACY PROJECTVValue JudgementVatikanVerbalismeVested InterestWWabishahWahabismeWahdat Al-WujudWahhabiWahyuWajilatWaktuWaliWarisanWarisan KolonialWashil Ibn Atha'WasiatWasilahWASPWay of LifeWeber, MaxWesternisasiWesternismeWilsonWudluWukufYYahudiYatsribYerusalemZZaidZainabZaitunZakatZakat FitrahZalimZaman Islam KlasikZaman ModernZaman SumbuZaman Tabi'inZaman TeknikZhulmaniZiarah KuburZikirZoon PoliticonZuhudZulaikhaZulkarnain3682 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTINDEKS UMUMAA Brief History of TimeA History of GodA History of Western PhilosophyA Humanist ManifestoA. Dahlan RanuwihardjoA. HasanA. Mukti AliA. Wahid HasyimA.A. MaramisA'iddatu Al-NashihinAbadabadiAbbas Ibn 'Abd Al-MuthalibAbbasiyahAbd Al-MuthalibAbd Al-Aziz ibn MarwanAbd Al-Fattah Husaini Al-SyaikhAbd Allah ibn 'AmrAbd Allah ibn 'UmarAbd Allah ibn Al-MubarakAbd Allah ibn Mas'udAbd Allah ibn RawahahAbd Allah ibn ZubairAbd Al-Malik ibn MarwanAbd Al-ManafAbd Al-Manshur Al-MaturidiAbd AL-MuthalibAbd Al-Qadir Al-JaylaniAbd al-Rahman Al-BazzazAbd Al-Rahman ibn 'AwfAbd Al-Wahhab KhallafAbd ibn HamidAbd Al-Hamid HakimAbdul Aziz Al-Su'udAbdul Aziz FahmiAbdul Hamid HakimAbdul Karim AmrullahAbdul Malik ibn MarwanAbdul Qadir JailaniAbdullahAbdullah ibn AbbasAbdullah ibn Amr ibn Al-AshAbdullah ibn AnasAbdullah ibn Mas'udAbdullah ibn UmarAbdullah ibn ZubairAbdullah Mubarok bin NurMuhammadAbdullah Yusuf AliAbdurahhamn ibn AufAbdurrahman ibn KhaldunAbdurrahman ibn Abu BakarEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3683


DEMOCRACY PROJECTAbdurahman WahidAbenjaldunAbenmacarraAbentofailAbessiniaAbi QubaisAboriginAborsiAbrahamic ReligionsabsolutismeAbu Al-BasyarAbu Al-Haitsam ibn Al TayyahanAbu Al-HaisarAbu Al-HaitsamAbu Al-Hasan Al-Asy'ariAbu Al-Hasan Ali bin Muhammadbin Habib Al-BashriAbu Al-Hudzail Al-AllafAbu A'la Al-MaududiAbu Ali Al-Hasan Al-Mas'ud Al-YusiAbu Al-Ma'ali Al-JuwainiAbu Al-Qasim MansurAbu Al-Walid ibn Muhammad ibnAhmad ibn RusydAbu Bakar Al-Shiddiq r.aAbu Bakar Al-RaziAbu Bakra AtjehAbu BakrahAbu DawudAbu Dzar Al-GhifariAbu HanifahAbu HasyimAbu HurairahAbu Ja'far Muhammad ibn 'Aliibn al-Husayn BabwayhAbu JahalAbu LahabAbu Khuzaimah Al-AnshariAbu Manshur Abd Al-Qadir ibnThahir Al-BaghdadiAbu Muhammad Al-YamaniAbu Musa Al-Asy'ariAbu Rizal BakriAbu SufyanAbu 'Ubaidah ibn Al-JarrahAbu YA'qub ibn Ishaq Al-KindiAbu Ya'qub YusufAbu YusufAbu Yusuf Ya'qub Al-ManshurAbu Yusuf bin Ya'qubAbu Yusuf Ya'qub ibn IbrahimAbul A'la MaududiAburdene, PatriciaaccountabilityAcehAchisipiusAchmad TirtosudiroAckerman, Bruce A.AdamAdams, JhonAdam, Jhon QuinceAddasadiladlAdler, AlfredadnaAdolf Hitler3684 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTadzbunAelia CapitolinaafaqAvanasyevAfghanistanAflaq, MichelAfrikaAga KhanAga Khan FoundationAgainst Religions: Why We ShouldTry to LiveagamaagapeagnostikAgra IndiaAgrarianate Citied SocietyAgudath IsrailahdAhl Al-BaytAhl Al-BawathinAhl al-bid'ahAhl Al-Haditsahl al-hadlrAhl Al-KitabAhl Al-Madinahahl al-ra'yahl al-riwayahahl al-shufahAhl Al-SunnahAhl Al-Sunnah wal 'Al-Jama'ahAhl Al-SyuraAhl Al-Zhawahirahli KalamAhlul BaitAhmad DahlanAhmad HasanAhmad ibn HanbalAhmad Sir HndiAhmad Zaki YamaniAhmadiyahahsan al-taqwimAigiptiaain al-yaqinAisyahakhaff al-dlararaynakalakbarAkhbarAkhiratakhlaqakhlaq karimahAl 'Abbas ibn 'Ubadahal-falsafat al-ulaal-adlal-'qabahAl-Ashral-'awammAl-'Ibar fi Tarikh Al-Arab wa AL-Barbaral-Ulamaal-'ulum al-'aqliyahAL-'Urwah Al-WutsqaAl-'Uzzaal-a'rad al-basyariyyahal-abrarAl-AfghaniAl-Akhlaq Al-Karimahalam ('alam)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3685


DEMOCRACY PROJECTkuburAl-AlawsiAl-Aminal-amnal-amr bil ma'ruf wa al-nahy 'anilmunkarAlamsyah Ratu PrawiranegaraAl-AqshaalarmismeAl-AsmaAl-Asadabadial-asbathal-ashl al-awwalAl-Ashlu Al-Bara'ahAl-Asma Al-HusnaAl-Asy'arial-awwalAl-Awwal wa Al-AkhirAl-Awza'iAl-Ba'tsAl-Baghdadial-baghy (bughat)AL-BaidlawiAl-Bait Al-Maqdisal-baitu 'atiqal-Balad al-AminAl-Bara' ibn Ma'rurAl-Barjanjial-BathiniyunAl-BayatiAl-BaydhawiAl-Bayt Al-Haramal-bayt al-ma'murAl-Bayt Al-MuqaddasAl-Bayt Al-MaqdisAl-BiruniAl-BisthamiAl-BukhariAl-BuwaythialchemyAl-Da'irat Al-Ma'murahAl-Dahral-dahriyunAl-DimsyaqiAl-Dinal-din al-nashihahal-din al-qayyimAl-Dluhaal-dunyaAl- e AhmadalegorisAleksandriaal-falsafah al-ulaal-FarabiAl-Faraq bayn Al-Firaqal-fathAl-FatihahAl-FaydliyahAl-FihristAl-Fikr Al-Islami Al-Hadits waShilatuhu bi Al-Istal-fitnah al-kubraAl-FurqanAlgar, HamidAl-GhafurAl-Ghazalial-gazw al-fikrAl-Hadi3686 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAl-Hajj 'Arafahal-hajj al-mabrurAl-Hajj Ta'lim 'AliAl-HallajalhamdulillahAl-HamraAl-Hanafiyatu Al-SamhahAl-HaqqAl-Haram Al-MusyariqAl-Haram Al-SyarifAl-Harits ibn Asad Al-MuhasibiAl-Harits ibn KaldahAl-Harits ibn QaladahAl-HaruraAl-HaruriyunAl-Hasan Al-BashriAl-Hayy ibn Yaqzhanal-hikmahAl-Hikamal-hikmat al-'atiqahal-hikmah al-khalidahAl-HuffazhAl-HujuratAl-HumazahAl-Husayn ibn AliAli, A. MuktiAli Abdul RaziqAli Ahmad AL-JurjawiAli Ahmad Sa'idAli AL-KhafifAli AudahAli bin Abi Thalib r.aAli JinnahAli KharisAlienasialienationAligheri , DanteAl-IbanahAl-IkhlashAl-Ikhwan Al-Muslimunal-ilaAl-Inbi'atsAl-InsanAl-Irsyadal-islamal-islam al-khashshal-islam wa IranAl-Israqiyahal-istislamAl-Ja'faraniAl-JabbarAl-Jalalaynal-jami'ahAl-Jawab Al-ShahihAljazairAl-JilliAl-JuhaniAl-Jurjawial-kadzbu li al-mashlahatAl-KahfiAl-Kalimat Al-'Asyral-kanisah al-qiyanah (GerejaKiamat)Al-KarabisiAl-KasysyafAl-Kasyf 'an Manahij al-'AdillahAl-KhabirAl-KhaliqEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3687


DEMOCRACY PROJECTAl-KansAl-KharajAl-KhawarizmiAl-KhawashshAl-Khawf wa Al-Raja'al-khayrAl-Khidr ibn Muhammad AL-Khidr ibn 'Ali ibn 'Abdal-khalifah al-rasyidahAl-Khulafa Al-RasyidunAl-KindiAl-KitabAl-Kutub Al-SittahAll Lawyers Almost LiarsAllah SwtAllahu AkbarAllahu Al-ShamaduAllatAl-LathifAl-LattaAl-Lauh Al-MahfuzhAllen SamsonAl-MadinahAl-MaghaziAl-MaghribAl-MahdiAl-Ma'idahAl-MajusiAl-MakkiAl-MalikAl-Ma'munAl-ManarAl-Manatal-manthiqAl-Manthiq Al-AristhiAl-Mar'ah bayn Al-Tsaqafi wa Al-QudsiAl-MaraghiAl-MarjanAl-Markaz Al-Islamial-ma'rufal-mashlahah al-'ammahAl-Masih Al-DajjalAl-MasiyahAl-Masjid Al-AqshaAl-Masijidil Al-HaramAl-Masjidi Al-Nabawial-matsal al-a'laAl-MaturidiAl-Ma'unAl-Milal wa Al-Nihalal-mizanAl-Mizan fi Tafsir Al-QuranAlmond, Gabrielal-mu'allim al-awwalal-mubtadi'ahAl-MughirahAl-MughniAl-Mu'jam Al-Mufah-ras li-Alfazal-Qur'anal-mulk bi al-rahmahAl-Mu'minunAl-Mindzir ibn 'AmrAl-Munqidz min AL-DlalalAl-MuntaqaAl-MuntaqinAl-Muqaddimahal-muqatilah3688 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAl-Mushaf Al-'UtsmaniAl-MusthafaAl-Mutakabbiral-mutawassithunAl-Muwaththa'Al-MuzniAl-Nabial-nafi wa al-itsbatal-nafs al-ammarah bi al-su'al-nafs al-lawwamahal-nafs al-muthma'innahAl-Nasa'ial-nafyuAl-NahdlahAl-NasafiAl-NazhzhamAlp ArsalanAl-QahharAl-Qalat Al-Hamraal-qisamahAl-Qisthas AL-Mustaqimal-qiyas al-syar'i al-shahihAl-Qiyas fi Al-Syar'i Al-IslamiAl-QuddusAl-QudsAl-Quffal Al-MarwaziAl-QummiAl-QuranAl-QushayriAl-Qurra'Al-QusyairiAl-Raad 'ala Al-ManthiqiyinAl-RahmanAl-Rabi'Al-RahimAl-RahmanAl-RandiAl-RaniriAl-RasyidAl-Razial-riya'Al-Ruhaniyat Al-Ijtima'iyah fi Al-IslamAl-Rumial-sabiqun al-awwalunAl-ShahihaynAl-ShamadAl-ShawwafAl-Shiddiqal-shirath al-mustaqimAl-Siba'iAl-Sidrat Al-MuntahaAlstad, DianaAl-SubbuhAl-SuhrawardiAl-SunnahAl-Sunnah Al-NabawiyahAl-SuyuthiAl-Syafi'iAl-SyahrastaniAl-SyaibaniAl-Syaikh Al-AkbarAl-Syaikh Al-Ra'isAl-Syaykhanial-syrik al-ashgharAl-Syuraal-tahiyahAl-TahrimEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3689


DEMOCRACY PROJECTAl-TakatsurAl-Takfir wa Al-HijrahAl-TakwinAl-Thabarial-thabib al-hadziqAl-Thibb Al-NabawiAl-Thiba'ialtruismeAl-TurmudziAl-WadudAl-Wahid Al-Muta'addidu Al-TajalliyatAl-Wahidi Al-NisaburiAl-WalidAl-Walid ibn 'Abd Al-MalikAl-Wasaya Al-'AsyrAl-WashliyahAlwi Shihabal-yawm al-akhirAl-ZamakhsyariAl-Zhahir wa Al-Bathinal-zhiharam al huznAm Al-Jama'ahAmalamal lillahi ta'alaamal salehamanahamanatamar ma'ruf nahi munkarAmbonAmerikaAmerika LatinAmerika SerikatAmerika UtaraAmerican University of BeirutAmericanismAmerika SerikatAmerikanismeAmien RaisamilAmir Al-Mu'mininAmir MihnaAmr ibn 'ashAmr ibn Al-'AshAmr ibn 'Auf Al-Anshariamr makrufAMS (Algemene MiddlebareSchool)AmsterdamAmstrong, Neilamtenarismeamtsalamtsal wa rumuzan sichAna 'abdun wa rasulunAnas ibn MalikandadAndalusiaAnderson, BenAnderson, J. N. DAngelo, MichaelAnglo-SaxonAnimismeAnkaraAnti-Defamation LeagueAnti-KristusAntioch3690 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTantropologiantropomorfisantroposentrisAnusyrwanapokaliptikAppel, WillaAqabahAqa'idAqashid ShadiqAqidahaqidah MaturidiAqidat Al-Awwam (Akidah KaumAwam)Aquinas, ThomasArab JahiliyahArab SaudiArabeskArafahArasyArberry, AJ.ArchimidesArhamArief BudimanAristhiAristotelesAristotelianAristotelianismeArmand, Louarmed ProphetAmstrong, KarenArsyartifical intelligenceAryamehrasaAs'ad ibn Zurarahasbab al-nuzulasbab al-wurudAsclepiusAshadi SiregarAsiaasketisme sosialAsma' ibn 'Amr ibn 'AddiyAssalamu'alaikum warahmatullahAsmaul HusnaAsy'ariAsyhadu an la ilaha illallahAsyura'AteismeAtidAtiokiaAtjeh, Abu BakarAtsarAuf ibn AL-HaritsAufklarungAugustinusAus Gregorius IXAustraliaAustriaAutomataAuvergne, WilliamAvecinnaAvenpaceAvenzoarAverroesAverroismeAverroisme LatinAverroesAverroismEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3691


DEMOCRACY PROJECTawammAxial Ageayat MadinahAyat-Ayat SetanAyatullah KhomeiniAzarazanBBabilB'nai B'brithBabiloniaBacon, FrancisBacon, RogerBad' al-Amal (Pangkal BerbagaiCita)badalbaduiBaghdadbahasaBahm, Archio J.BaidlawiBaitul Mal (Bayt Al-Mal)Baitul MaqdisBaitullahBaiturrahimBangladeshbangsaBaniAbbas'Abd Al-AsyhalAbsAdam'AufAzrahFarazahGhassanHadzramahHanifahHaramHaritsHaritsahIsra'ilKalbKindahMaharabMakhzumMarrahNadlirNajjarNazhirQainiqaQaynuqaQuraizhahQusyairSa'idahSalamahSaljukSejul Alp ArsalanSuldimTsa'labah'UbaidUmayyahZuraiqBanu NajjarBaratbarra3692 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTbarzahBasilica Saint PeterBasilica Santo PetrusBasrahbathilBayazid BustamibaytBayt Al-HikamahBayt Al-MaqdisBeijingBelandaBelgiaBellah, Robert N.BenaresBenda, Harry J.Benn, S.I.benteng bui (qal'ah)Berg, Van denBetty MahmoodyBhagawan Shri RajneeshBhinneka Tunggal IkaBianci, RobertBibelBible Came from Arabiabid'ahbid'ah hasanahbid'ahBidayat Al-MujtahidBidayat Al-Mujtahid wa NihayatAl-Muqtashidbig-bangBilalBill of RightsBirr Al-WalidaynbirrunbismillahirrahmanirrahimBishri MusthafaBismillahBizantunIbn HanbalBolsyewisme Rusiabonds of civilityBosnia-HerzegovinaBorobudurBradleyBrandt , WillyBruno , GiordanoBrown , IvorbudayaAryaAsia TenggaraIslamMajusiBuddhaBuddha GautamaBuddhismeBudi UtomoBughatBugisBukharaBukhariBukitArafahKuilMoriahSinaiZaitunSinaiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3693


DEMOCRACY PROJECTZionBuku MormonBulan Sabit SuburBulugh Al-MaramBung HattaBung KarnoBung TomoburhaniBurhanuddin HarahapBurhanuddin Jusuf HabibieBush, George W.Buya HamkaByzantiumCcahaya (nurani)cahaya IlahiCalvinCalvinismeCampanelaCampbell, JosephCamus, AlbertCarlyle, ThomasCFIA (Center for InternationalAffairs, Universita)Chairil AnwarChandrasekbarchauvinistcheck and balanceCheng HoChicagoChildren of GodChinaChina MuslimCholaChristian IdentityChristina JewishChurchill, Winstoncity statecivil religionCivil SocietycivilityCivilization on TrialClash of Romecoastal cultureColombus, ChristopherCommon platformConference of the New EmergingForce (Conefo)ConstantinConstantinopelConstantinopolisCopernicusCordovacosmosCox, HarveyCraig, William LaneCreationismCrescent, FertileCrusoe, RobinsonCSIS (Center for Strategic andInternational Study)Cults in AmericaCults that KillCults, Converts and charismaCulture Atlas of IslamCyprus3694 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTDDa’wahDahranDajjalDajlahDakkadakwahdalilDalron, BillDamaskusDana Moneter InternasionalDar Al Harbdar al-ahdDar Al-Da’wah wa Al-IrsyadDar Al-IslamDar Al-SalamDar Al-ShulhDarrowDarwin, CharlesDas CapitalDaud BeureuehDaughters of ArabiaDavidian, BranchDavies, pauldawlahde la Merandola, Geovanni VicoDean, Vera MichelesDeandelsdecision by representationdeciverDeclaration des Droits de I’Hommeet du CitoyenDeclaration of IndependenceDefoe, DanieldehumanisasidehumanizationDeismeDeklarasi Kemerdekaan AmerikaDeklarasi Universal Hak-Hak AsasiManusiaDekrit Presidendelegation of authorityDeliar NoerDemotologisasi<strong>Democracy</strong> in AmericademokrasiDemokratisasidemonstration effectDenanyarDeng Xiao PingDengkiDenmarkDepartemen AgamadepersonalizationDermeghem, EmileDescrates, Renedesert democracyDespotisme OrientalDewa RajaDewan Gereja IndonesiaDewi VenusdhallunDI/TIIDialectical TheologyDiasporaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3695


DEMOCRACY PROJECTDie Religion in den Grenzen derBlosson VernunfiDimmont, MaxdinDinastiAbbasiyahMurabithunMuwahhidunSafawiSa’udSasanUmawiUmawiyahUtsmaniahDirayat Al-Hadisdiskriminasi positifDivan i Syams i TabrizDivine providencedlamirdlamir al-sya’ndoadogmatikdoktrin CalvinisDoktrin Kejatuhan (Doctrine ofFall)doktrin taskhirDokumen AeliaDokuritsu Zyunbi TyoosakaiDome of the RockDominggosDominggoDonahueDoroudosa (zhulmun)Dosa kosmisDosa SyirikDrake, DurantDroysen, J. G.du Bois, RenneDunde, ArnoldDuniaGelapIslamKeduaKetigaKristen BaratPertamaDunyaDurkheim, EmileDustaDutch East IndiesDwifungsi ABRIDzakwan ibn ‘Abdu QaysdzauqdzikrjahrkhafyDzu’ntiqamDzuAl-NunDzu Al-QarnaiamDzulkifliEEarastothenesEco, UmbertoEgaliatarianis Radikalegaliatarianisme3696 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTegaliterEgoismeEichler, WillyEinstein, AlbertEisenhowerEkonomiIslamKertasNabinasionalpribumiRakyateksterm kananeksekutifEksklusivimismeeksoterikEliade, MirceaELS (Elithis Lagers School)ELS (Eropean Lagers Schoel)EmanasionismeEmerson, RupertEmpirismeEmpirisme Islamempty procedureEncyclopedia of IslamEngels, FriedrichEnneadsEnterepreunershipEparibus, UnumEphesusEra Tinggal LandasErigena, Johannes ScotusEropaBaratTimurUtaraerzats religionEscape from FreedomesotericEsposito, Jhon L.eternumethical religionEthiopiaethnic cleansingEtnik ProtestanEvolutionismexact scienceexpressive symbolsFFachruddin Hsfailasuf MuslimfairFakhr Al-Din Al-Razifalsafahfalasafah IslamFalasafah Teisme (PhilosophicalTheism)Falwery, Jerryfamily treefanaFanaticism, a Historical andPsychoanalitical Studyfaqirfardlu kifayahfasadun fi al-ardlFascinantEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3697


DEMOCRACY PROJECTFashl Al-MaqalFashl Al-Tariqah bain Al-Imam waAl-Zandaqahfasikfastabiqu al-khayraFatalismeFateh PurifathFath Al-MishrFath Al-Syam (pembebasan Syam)Fathi UtsmanFatimah Zahra’ AzrawilFazlur RahmanFeith, HerbertfeminismeFeminisme Islamfeodal statefeodalismeFermi, EnricoFernandez, Tasnim HermilaFestival IstiqlalFi Al-Khayr Al-Mahdlfi sabilillahFichteFilipinaFilsafat AristotelianismeFinlandiafiqhFiqh KufifiqhiyahFiqihFir’aunFir’aunismefirdausfitnahfitrahFolk TraditionFoucault, MichelFourestie, GeorgesFranklin, BenjaminFree to Choosefreedom of conscienceFreud, SigmundFriedman, MiltonFromm, ErichFundamentalismefundamentalisme IslamfunduqfuqahaFushush Al-HikamFusthathFutuhat Al-MakkiyahGG30S/PKIgaibGalbraith, John KennethGalenGalilei, GalileoGamma, Vasco daGames of the New EmergingForces (Ganefo)Gandhi, MahatmaGaneshaGangga VaranasGaraudy, RogerGardner, John3698 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTGeertz, CliffordGellner, ErnestgemeinschaftGeneration GapGenesisGentilegenuine concerngeosentrisgerakan Ahl Al-Bid’ahgerakan kebatinan rahasia MasonryGerakan Non-Blok (GNB)gerakan Syu’ubiyahGerejaAya SofiaKiamatKanisat Al-QiyamahKiamatMakam SucigesselschaftGestapuGhadir KhummghafurGhandiGhazalismeghibahGHS (Geneeskudige Hoge School)Gibb, H.A.RGibbonGibraltarGilesGlasse, CyrilglobalisasiglobalismeGnotisismeGod and New PhysicGod ConsiousnessGoehring, HermanGogh, VanGolgotaGolonganAnsharBatiniKezahiranLahiriPenengahSalafSyia’ahGood GovernanceGorbachev MikhailGore, AlGowan, SusanneGraeco Roman CivilizationsGraeco-RomanGran, PeterGranadaGreat TraditionGreeco-RomanGreen PeaceGrego-RomanismeGreko-HellenisGuaHiraTsurGuangzhouGunung Sinai (Thur Sina)Gurion, BenGuru Papers, Masks of AuthoritarianPowerEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3699


DEMOCRACY PROJECTGurunGhobiSinaiGus DurHH. Agus SalimH.M. RasyidiH.O.S TjokroaminotoHabasyahHabibieHabilhabitualizationhablun min Allah (tali hubungandari Tuhan)hablun min al-nas (tali hubungandari sesama manusia)HadharahHadisHadis QudsiHadlrat Al-Syaikh MuhammadHasyimHadrianHafshahHaggarisHaggarismeHaikal SulaimanHajarHajar Aswad (Batu Hitam)Haji Abdul Karim OeiHaji MabrurHaji MiskinHaji RasulHaji WadaHajrhakasasimasyarakatpribadiHak Asasi Manusiahak-hak alamhakimhalal bi halalHalkind, Abraham S.HAMhambaHamengkubuwonoHamid AlgarHamid InayatHamka, BuyaHammurabiHamzah FansuriHanbalihanifhanifiyahHanifiyah Al-SamhahhaqqHariAgama (Akhirat)AkhirAkhiratDunia (‘Ula)KiamatLibur TuhanRaya FithrahRaya Kurbanharim3700 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTHaritsahharkatharkat kemanusiaan universalHarkley, Jourgenharmony with natureHarranHarrasHarri KrishnaHarrinHarringron, MichaelHart, GarryHart, Michael H.Harun Ar-RasyidHarutHAS (Hollands Arabische School)HasanHasan Al-BashriHasan ibn AliHasan ShadiqHasan, A.Hasyim AsyariHasyiyahHasyiyat Al-BajuriHasymi RafsanjaniHati NuraniHaur KonengHawahawa al-nafshawa nafsuHawking, StephenHayna, AndreHaynes, E.S.P.Hays, WaynHBS (Horge Burgelijke School)HCS (Holand Chinesses School)he Promise MessiahHebrewHebronHefner, RobertHeidger, MartinHelenaHelenikHelenisasiheliosentrishelieosentrismeHellenaHellenikHellenisasiHelleinismeHellenistikHerakliusHerakliusismeHerodHerodushibahhidayahHijazHijrahHijriHIK (Hollands-Inlandse Kweek-School)hikmahhikmah keraguanhikmatu ‘l-tasyri’Hindia Timur BelandaHinduHindu BaliHinduismeEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3701


DEMOCRACY PROJECTHindustanHippieHiroshimaHirqaliyahHIS (Hollands Inlanders School)hisabhistoris materialismeHisyam ibn Al-HakamHitler, AdolfHitti, Philip K.HizbullahHMI (Himpunan MahasiswaIslam)Hodgson, Marshal G.S.Hoffer, EricHoffer, WilliamHoland Arabish SchoolHolbachHolmes, O.W.HolocaustHoly SepulcherHomerosHongkongHow Greek Science Passed to theArabsHudHudlari BekHughes, RobertHujjat-u ‘l-IslamHujr ibn ‘Addihukumalam (qadar)AllahKosmoskulliHulaguhumanisHumanism as a PhilossophyhumanismeHume, DavidHunayn ibn IshfiqHuntington, Samuel P.Hurgronje, SnouckhurufPegoArabBengaliKanjiLatinHusain ibn AliHusain ibn Manshur Al-HallajHuseinhusnu al-khuluqhusnu al-zhanHussein DjajadiningratHuxley, JulianHypatiaII TsingI’jazi’tibari’tikafi’tizalIbadahibadah al-abidinibadal al-salikinibadah al-shalihin3702 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTibda’ binafsikiblisIbn ‘AbbasIbn ‘Abd Al-MuththalibIbn ‘ArabiIbn ‘AsyurIbn ‘AbbasIbn Abdul MalikIbn Abi Al-HadidIbn Abi ThalhahIbn Abi DughunahIbn Al-KhaththabIbn Al-Muttahar Al-HilliIbn Al-NadimIbn Al-Qayyim Al-JawziyahIbn AmirIbn Athaillah Al-SakandariIbn BajjahIbn BatutahIbn HaithamIbn Hajar Al-‘AsqalaniIbn Hajjaj, Abu Al-Husain Al-Qusyari Al-NisaburiIbn HanbalIbn HaritsahIbn HarunIbn HazmIbn HisyamIbn IshaqIbn Ja’far Al-Shadiq ibnMuhammadAl-BaqirIbn Jarir Al-TahabariIbn KatsirIbn KhaldunIbn MajahIbn Mas’udIbn MaskawayahIbn Massarahibn Mu’awiyahIbn MuljamIbn Qayyim Al-JauziyahIbn QudamahIbn RajabIbn RusydIbn SinaIbn Syihab Al-ZuhriIbn TaimiyahIbn TufailIbn TumartIbnu HajaribrahIBRDIbritz, BenaIbu TheressaICMI (Ikatan CendekiawanMuslim se-Indonesia)ididea fixeidea of progressideology-orientedIdris Al-Syafi’iIdul AdhaIdul FitriIffahiftitahIhramihsanIhtisab (self-examination)Ihya’ ‘Ulum Al-DinEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3703


DEMOCRACY PROJECTijma’ijmak (ijma’)ijtihadIjtihad Tabi’inIkhlasikhlas al-salikinIkhtiarIkhwal Al-UlumIkhwan Al-Shafaikonoklasmeillatu ‘l-hukmIlliaIlliadillicit religionilm ‘umranIlm Al-Kalamilmu‘Aqa’ideksaktaIslamKalamKalam Asy’ariladunniLogikaMantiknujumta’diltajrihTasawufTauhidUshul Al-DinlunakperadabanIlya’Imaduddin Abdul RahimimamAbu HanifahAhmad ibn HajrAhmad ibn HanbalAl-Asy’ariAl-BukhariAl-GhazaliAl-NawawiAl-Rafi’IAl-RamliAl-TuffGhazaliHanafiKetujuhKhomeiniMahdiMalikMuslimSyafi’iImanimarahIMFimpeachmentimperialismeImran ibn HasyimImran ibn HushayninayahIncaIndiaIndo ChinaIndonesiaIndonesia: Social and CulturalRevolution3704 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTIndo-PakistanindustrialisasiInfernoInggrisInjilMatiusInkarnasiInkuisisiInnama anta BasyarunInqusition KristenInsan KamilInsyirahInternational Bank forReconstruction andDevelopmentInternational Humanismiqamat al-shalahiqra’Iqtidla’iqtishadIradahIradatIrakIranIrano-SemitikIrlandiaIrving, T.B.Isa Al-MasihIshlahIshmahIskandar AgungIskandariaIslamIslam dan SosialismeIslam SalafIslam society of North AmericaIslamic CenterIslamic Family LawIslamic Roots of CapitalismIslamic StateIslamic UrbanismIsma’il Al-FaruqiIsma’il ibn Ja’far Al-ShadiqIsma’ilisra’Isra’ Mi’raj (Isra-Mikraj)Isra’ilIsraelIsraqiyahIstagnaIstana MerahIstanbulIstshan Al-Khawad fi ‘Ilm Al-KalamistidrajIstighfaristihqaqistiqamahIstiqlalIsyraqiyyahItaliitqanitsbatitsbat Al-NubuwwatittihadiyyahIttijahat Al-Tafsir fi Ashr Al-HaditsIyas ibn Mu’adzEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3705


DEMOCRACY PROJECTJJa’far Al-ShadiqJa’far Al-syauqiJabal NurJabal RahmahJabal ThariqJabariyahJabbarismeJabir ibn ‘Abd AllahJabotabekJabra Ibrahim JabraJahiliahJahm ibn SafwanJalaluddin Al-RumiJalan SutraJaludJalut (Goliath)Jam’iyahJamaah TablighJamal Al-Din Al-AfghaniJames, WilliamJami’ Al-Qur’anJampesjannahJanowitz, MorrisJasmaniJawaJawadipaJawharat al-Tauhid (PermataTauhid)JayabayaJazirah ArabiaJeddahJefferson, ThomasJenewaJengis KhanJepangJermanJerman NaziJIB (Jong Islamitien Bond)JiboutiJibriljihadjihad fi sabilillahJihad NafsjinayatJizahJohn the BaptistJones, Howard P.Jones, JamesJop AveJordaniaJuddeo-ChristianJudeo Christian CivilizationsjumrahJundisapurJung, C.G.Jurj ShaidahJuz ‘AmmaKK.H. Muhammad Hasyim Asy’ariK.H. Musta’in RamliK.H.A. Ahmad DahlanK.H.M. MansyurKa’bah Al-Akhbar3706 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTKa’bahKabinet NatsirkafirkafurKahaner, LarryKahar MuzakarKahin, George Mc T.KAHMIKaisarHadrianKonstantinTitusKalamKalam Cosmological ArgumentKalbukaligrafiKalimahkalimah Sawa’KalimantanKalimat SalamKallan, HoracceKanaanKanadaKant, ImmanuelKapilawstukapitalismeKaplet RuhanikaramahKarbalaKartosuwiryoKasman SingodimedjoKastakaumAhl Al-Sunnah wa Al-Jama’ahAnsharawambathiniCyrenaicsFrancophoneFransiskanfuqaha’HarijanHarranHellenishumanisIsma’iliIsrailJabariJama’ahJesuitKebatinan (al-Bathiniyyun)KemalisKhawarijkhawasKristenMajusiMarranosMegariansMormonMoroMoroMu’tazilahNestorianpaganPlatonispseudoQadariQuraisyEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3707


DEMOCRACY PROJECTRafidlahSabeansekularisShabi’unSikhSufisufi formalitassufi hakikatsufi rezekiSunniSyi’ahSyi’ah Isma’iliyahSyiah ZaidiahTabi’unUmawiWahabiWashil ibn ‘Atha’YahudiZaidiyyahzhahiriZoroasterKeeler, ChristineKellner, George F.Kemaharajaan MesiuKemal AttaturkKematianKemerdekaanKenisatKennedy, John F.KerajaanDemakDhahaKediriMoghulKesultananDelhiRiauKH Jusuf HasjimKH MOh. Hasyim Asy’ariKhabarKhadijahKhaibarKhalid bin WalidKhalid ibn YazidKhlifahAl-Ma’munAl-Qadir BillahHarun Al-RasyidRasulTuhan di bumiUmarUmar ibn Abd Al-Aziskhalifat al-rasul (pengganti Rasul)khalifatu al-khalifahKhalil HawiKhaliqkhaniqahkhatkhatamKhawarijkhawashahKhedivekhilafah rasyidahkhilafiyahkhitankhiyanahKhulafa Al-Rasyidunkhullah3708 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTkhuluqkhurafatKhutbahKhuthbat Al-WadaKi Bagus HadikusumoKi Hajar DewantaraKiai Ahmad DahlanKiai Ali YafieKiai Arsyad Al-BanjariKiai H. Muhammad Shalih ibnUmarSamaraniKiai Haji Ahmad SiddiqKiai Hasyim Asy’ariKiai IhsanKiai Ihsan Muhammad DahlanKiai JunaidiKiai Ma’shumKiai Nawawi BantenKiai Shaleh DaratKiamatkiamat besar (al-qiyamah al-kubra)kiblatKim II SungKirkpatrick, JeaneKisah 1001 MalamKissinger, HenryKitabAl-Faraq bayn Al-FiraqAl-MughniGenesisKejadianMinhajMujarrabatInjilTauratKitab Al-KharajKKNklan Sa’ad (Al-Su’d)klan TsaqifKode Hammurabi (Code ofHammurabi)Koeber, Alfrekolonialismekomunalismekomunismekonferensi Bretton WoodsKonferensi Meja BundarKonfusianismeKong Hu CuKongres Pemudakonsensus (ijma’)KonsepAl-KasbfithrahBaratTimurKonsili VatikanKonstantinKonstantinopelKonstantinopolisKonstitusi MadinahKonstitusionalismekonsumerismeKorea SelatanKorea UtaraKorupsikosmologiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3709


DEMOCRACY PROJECTkosmopolitanismekosmopolitismeKramer, JoelKristenBaratEropaKatolikKatolik OrtodoksKatolik RomaNestoriaOrtodoksProtestanKritzeck, JamesKu Klux Klankubbat al-khadhra’kubraKuffahkufurKuhn, ThomasKuil SulaimanKulliyar Dar Al-UlumkultusKung, HansKuwaitKyai UtamaLLa ilaha illallahLa MattrieLabidLabora et OraLacey, Robertlafadz mufradlaicismeLailatul QadarLajnah Pantashih Al-Qur’anLamont, CorlisslandreformLao-tseLauh MahfuzhLaut MerahLautan AtlantikLaws of Natureledakan ArabLeibnizLembahBakkahFurrat-DajlahMesopotamiaSungai IndusLenin, V.LeninismeLewis, BernardLibanaonLiber de CausisliberalLiberalisasiLiberalismeLiem Sie LiongLiga Anti-Pencemaran NamaLiga DemokrasiLiga MuslimLincoln, AbrahamLindeman, Eduard C.Linedecker, Clifford L.Ling, MartinLingua Franca3710 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTLippman, Thomas W.liqaLirboyoliteratiLittle DragonLocke, Johnlogikalogika formallogosLondonLukasLull, RaimonLuther, MartinLuxemburgLybiaMMa San PaoMa’an ghadaqanma’rifat al-nafsma’shumma’alimMa’jujma’un adzbunmabrurMacan AsiaMacedoniamadanimadaniyahMadinahMadinat Al-NabiMadridMadyanmafhum mukhalafahMafa BerkeleyMaghribmagisMagismeMagna Cartamagnum opusMagnus, AlbertusMahabbahMahbub JunaidiMahdiMahdismeMahmud AyubMahmud ibn Al-SabaktaniMahmud YunusMajapahitmajazMajelis Ulama Indonesia (MUI)Majid FakhryMajnun LailaMajusimakarim al-akhlaqMakkahMaladewamalaikatmalakMalakaMalaysiaMalik BennabiMalik ibn Anasmanarah (menara)manasik hajimanhajanManhattan <strong>Project</strong>Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3711


DEMOCRACY PROJECTManicheanismeManifesto KomunismanthiqManusiaMaoMaoismemaqamMarah LabidMarcopoloMarcuse, HerbertMardukMarkusMarokomarqadMarranismeMarshall, T.H.Marsilam SimanjuntakMartineau, JamesMarutMarwahMarwan ibn Al-HakamMarx, KarlMarxisMarxis PhilosophyMarxismeMaryamMaryanov, Gerald S.Masa AksialmashdarmashlanahMasjidAgung Al-AzharAgung KordobaAl-AqshaAl-HaramBaiturrahimBiruDelhiDhirarHao PanHuai ShengIbrahimIstiqlalNabawiQiblatainQuba’SulaimanUmarUmawiMasjidil HaramMasnavi-ye’ Ma’naviMassacre at Waco, TexasMassignon, Louismasyarakat madaniMasyumiMatarammaterialismeMathla’ul AnwarMatsalMaturidiMaturidiyahMaududiMaulanaMaulana Abdul Kalam AzadMaulana Muhammad AliMaulidMaulid Nabimaw’idhah hasanah3712 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmawaddahMayaMazdaismemazhabal-ra’yAsy’ariHanafiHanbaliMadinahMalikiSyafi’IWahhabiMbah SuroMcTaggartMcCharty, JosephMedinahMegatrend 2000Megawati SoekarnoputriMeinhem, Karlmelting potMesianismeMesirMesir KunoMesir-TransoxianaMesopotamiaMestizaje es grandezametode i’tibarMeunasahmi’rajmi’dzanahMi’yar Al-‘IlmmihnahMihnah IslammihrabMikha’il Na’imahMillMill, John Stuartmin nafsin wahidahMinamindsetminhajMinhaj Al-SunnahMinhaj Al_Sunnah fi Naqd Al-Kalam Syi’ah wa Al-QadMinhaju-Al-KaramahMirandola, Giovanni Picco dellaMircea EliadeMirza Ghulam AhmadmistisismeMitologimitosmitsaqMitsaq AiliyaMitsaq Al-Madinahmitshaq ghalizhmizanMLS (Middelbare LandbouwSchool)modernismodernisasimodernismeModernitasModir-e MadrasahMoghulMohammad HattaMohammad NatsirMohammad YaminMohammedanismEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3713


DEMOCRACY PROJECTMonakomonastikMongoliamonoteismeMontesquieumonumen SyuhadaMonumen TuhanMoonismeMorley, JohnMoroMoscha, GaetanoMoskowMoving Toward a New Societymu’alaqatmu’amalatMu’aththilahMu’awiyahMu’aydimu’minmu,minin wa al-mu’minatMu’tazilahMu’taziliMuawiyah ibn Abi Sufyan r.amubalighMuhamad ibn QasimMuhamad IqbalMuhammad Abd Al-WahhabMuhammad AbduhMuhammadn Ahmad ibnAbdullahMuhammad Al-BahiMuhammad AliMuhammad Al-MuntazharMuhammad Al-Syafi’iMuhammad Amien RaisMuhammad and the ReligionTradition in IslamMuhammad ArkounMuhammad AsadMuhammad Farid WajdiMuhammad Fuad Abd Al-BaqiMuhammad Hasyim Asy’ariMuhammad ibn ‘AbdullahMuhammad ibn Abd Al-WahhabMuhammad ibn Abu BakarMuhammad ibn Al-HusainMuhammad ibn HisyamMuhammad ibn Idris Al-Syafi’iMuhammad ibn Isma’ilMuhammad ibn Isma’il Al-KahlaniMuhammad ibn Ka’b Al-QurazhiMuhammad ibn Idris Al-Syafi’iMuhammad ibn MaslamahMuhammad ibn Musa Al-BalasaghuniMuhammad ibn MusailamahMuhammad ibn QasmMuhammad Ihsan DahlanMuhammad IqbalMuhammad Isa NuruddinMuhammad Isma’il Abu ‘AbdAllah Al-JufriMuhammad Ma’ruf Al-DawalibiMuhammad Mahmud Al-ShawwafMuhammada MaramadukePickthallMuhammad Musthafa a-AzhamiMuhammad Rasyad Salim3714 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTMuhammad Rasyid RidlaMuhammad Sholeh ibn UmarSamaraniMuhammad, A Western Step toUnderstand IslamMuhammadanismeMuhammadiyahMuhayirinmuhdasmuhkammuhkamatmuhsinMuhsin MahdiMuhyiddin ibn Al-‘ArabiMUI (Majelis Ulama Indonesia)mujadalahmujahadahmujtama’ madaniMukhtarat min Al-Syi’r Al-ArabiAl-HaditsMuktazilahMulla ShadraMuller, MaxMULO (Meer Uitgebreid LagereOnderwijs)munafiqinmunakahatMunawir SjadzalimunazharahmundusmungkarMuqaddimahMurabithunMurbamursyidMurtada Al-AnshariMurtadla Al-MuthahhariMusa Al-Kazhim ibn Ja’farMusa ibn MaimunMusailamah Al-KadzdzabmusawahMush,ab ibn ‘UmairmushhafUtsmaniAl-Siba’iMushthalah Al-HaditsMuslih Abdul Rahman Al-MaraqiMuslimMuslim NationMuslim Societymuslimin wa al-muslimatMusnad ibn HanbalMusta’ribahMustafa BadawiMustafa Kemalmustakhlaf ‘alayhmutakallimmutakalliminMutakallimunmutasyabihatmutawatirMutazilahMuth’immuthma’innahMuzdalifahMyanmarMyrdal, Karl Gunnarmysterium (misterius)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3715


DEMOCRACY PROJECTNnaba’unNabiAdamDaudDzulkifliHarunHudIbrahimIdrisIsaIshaqIsmailKhidirIbrahimLuthMuhammadMusaNuhSalehSulaimanSyu’aibYa’qubYahyaYunusYusufZakariaNabi SawnafinafsnafsuamarahjasmanilawamahmutmainahNagasakiNahdlatul Ulama (NU)Nahdlatul WathanNahi Munkarnahy-i munkarNaisbit, JohnNaisbit-AburdeneNajasiNajedNajib MahfuzhNajranNamusNapoleonNaqdl Al-ManthiqNasa’iNasakomNasihat Al-MulukNashr ibn Ashimnasikhnasikh-mansukhNasionalismeNasr, Seyyed HosseinNatalNation of IslamnativismeNatural TheologyNature’s GodNaufalnawaytuNazareneNazaretNazi3716 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTNazismeNazisme JermanNazrie B’rithNebazimNebukadnezarNegara IslamNegara MadinahNegarakertagamaNegusNehruNejedNekolimneofundamentalismeneo-imperialismeneo-Modernisneo-NaziNeoplatonisNeoplatonismeNeo-PlatonismeNeo-Sufisneo-sufismenepotismenerakaNestoriaNetton, Ian RichardNew YorkNew York TimesNewton, IsaacNIAS (Nederlands Indisce ArtsenSchool)Nicholson, R.A.niddNil-AmudaryaNinivehnirwananishfu sya’banNixon, RichardNizham Al-MulkNobelnormativismeNorwegiaNot Without My DaughterNu’main ibn Tsabit ibn Zutha’nubuwahnuraniNurcholish MadjidNuruddin RaniriNusaibah ibn Ka’bNusantaraNuzulul QuranNyerere, JuliusOO’Kane, ArumO’Leary, De Lacyoffshore cultureOikoumeneOksidentalismeOmanOmar F. AbdallahOmnipresentOra et LaboraorangBaduiMoroSarasenOrde BaruEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3717


DEMOCRACY PROJECTOrde LamaOrde ReformasiOrientalOrientalismOrientalismeOsloOSVIA (Opleiding School voorInlandseAmbtenaren)otoritarianismeOttomanPPacem in TerrisPadang ArafahpaganismepahamAhl Al-HadisAsy’ariJa’fariahJabariyahKhawarijma’rifahMu’tazilahQadariyahwahdat al-wujudPaine, ThomasPak HartoPakaian IhramPakistanPaku AlamPakubuwonoPalembangPaletinaPancasilaParadisoParamadinaParkindo (Partai Katolik)Parsons, TalcottPartai AliPartai KatolikPartai Kebangkitan ArabPartai Sosial Demokrat Jerman(SPD)Partai SosialisPascamodernpascamodernismepaternalismePatriakPaul EdwardsPaus Yohannes Paulus IIPBBPDIPPeddlers and PrincespejorativePembela Perjanjianpenanggalan qamariyahPengadilan IlahiPennockpeople’s powerPeople’s TempleperadabanChinaIndiaIrano-SemitikIslamYahudi-Kristen3718 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTYunani-RomawiPerangAhzabBadarBu’atsDinginDunia IDunia IIKhandaqMu’tahPadriSalibTelukUhudPerintah Yang Sepuluhperistiwa11 September 2001ShiffinTsaqifah Bani Sa’idah"PerjanjianAeliaAqabahBaruHudaibiahIlya’LamaPrimordialPerkawinanpernikahanPersaudaraan SuciPerseopolisPersiaPersis (Persatuan Islam)Perso-Semitikpertempuran SaqhabPertipesantrenPesantern RejosoPesantren SuryalayaPeters, F.E.Peters, R.S.PetrachPetroleum CollegephilosophiaPhilosophical Theismphilosophycal theologyPiagam JakartaPiagam MadinahPidato Perpisahan NabiPII (Pelajar Islam Indonesia)Pir Vilayat Inayat KhanPiramidaPKIPlan, MarshallPlatoPLOPlotinusPluralismePNIpohon SidratPol PotPolandiaPolitbiroPoliteismepolitical culturePolitik EtisPolitik Islampolitik nonkooperatifEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3719


DEMOCRACY PROJECTPoo, Daniel dePorphyryPortugisPost-AxialPotelemiusPotter, Charles Francispower tends to corruptPPKIPPPPragmatism, A New for Some OldWays of ThinkipragmatismePrancispredeterminismeprimordialprimus inter paresPrincess and Daughter of ArabiaPriyayismeProf. Dr. HamkaProf. Dr. Mahmud YunusProf. SoemitroProfumo, JohnProklamasiprophetProphetopolispropieteProtagorasProtestanProtestanismePSIPSIIpsikoanalisispuasaDawudKhas JawaNafsaniPUIPurgatorioPyongyangPyhtagorasQQabilQadariyahQadasiyahqadimQadiriyah NaqsyabandiyahqadliQahr Al-MishrQamaahqana’ahqanun madaniQatadahqawamiyahqawlanQibti (Kristen Mesir)qishashqisthQhisthasqiyam al-lailQiyamahqiyasqiyas syar’iQubbat Al-ShakhrahqudratQuraisyqurban3720 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTQurratu a’yunQubah ibn ‘amirRRa’is Akbar MasyumiRa’is Ammra’ufrabb al-falaqRabbaniyahRabi’ah Al-AdawiyahRabi’ah Al-RayRabi’ah ibn FarukhRabin, YitshakRaden Patahradliyatan mardliyahrafdliyyahRafi’ ibn MalikRafsanjanirahbaniyahrahimrahmaanarahmahRahmat Subagiyorahmatan lil’alaminRaja Ali HajiRaja DariusRaja EdwardRaja FaisalRaja HerodRaja RecaredRajaratnamrajimRamadhanRamses IIIramzRanting DaudrasialismerasionalrasionalitasrasismeRasjidiRasulRasul Allah SawRasulullah SawRasyid Ridlaratio legisRational TheologyRatu AdilRatu BilqisRay, ElizabethReagan, RonaldRealismereciprocalRedfordReformasiReformasi EkonomireformisRejosorelativitas waktuReligion EquivalentReligion of JavareligiusitasRenaissance (kelahiran kembali)Renan, ErnestRensch, BenhardrenteResimen MahajayaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3721


DEMOCRACY PROJECTresistence a l’oppressionRevolusiAbbasiyahAmerikaIndustriIranPrancisSosial PolitikReza PahleviRHS (Rechts Hoge School)ribaribathRice, DonnaRichard Berhati Singaridlaridla AllahRifa’ah ibn ‘Abd Al-MundzirRippin, AndrewrisalahRisalah Al-TauhidRiwayahriyaRiyadhRobbins, ThomasRobertson, PatRobespiereRockefeller FoundationRoda NasibRodinson, MaximRomaRomawiRomawi TimurRonggowarsitoRoosevelt, Franklin DelanoRosenberg, EthylRousseau, JRRCru’yahRudyard KiplingRuhRuh Kudusruhama’u bayan humruhaniruku’Rukun ImanRukun Islamrule of lawrumuzRuqayahRusiaRuslan Abdul GaniRussell, BertrandRuthven, MaliseSSa’d ibn Abi WaqqashSa’d ib ‘UbaidahSa’d ibn KhaitsamahSa’d ibn Rabi’Sa’id RamadhanSa’d ibn Abi WaqqasSa’iSaadiasab’a samawatin thibaqasabarSabatSabbath3722 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTSabdo Pandito RatusabilSabil Al-‘AbidSabil Al-‘Abid fi Tarjamat JawharatAl-Tawhidsabilillahsacramental religionSaddam HuseinsacculumSafawiSagan, KarlSaid, Edward W.Sains Modern dan KeharunianSakandariSakinahsal dlamirakSalafSalafismeSalafiyahSalamSalam, Dr. AbdusSalamahsalehSalle, Ferdinand LaSalman Al-FarisiSalman RusdhisalsabilasamsaraSan Pao KongSangkan paranSansekertasantriSantri JawaSarahSarekat Dagang Islam (SDI)Sarekat Islam (SI)Sartono KartodirdjoSarungSasavidSasson, Jeansastra ArabmoderntradisionalSatanic CultSatanismesathahatSaudahSaudi Arabiasaufasavoire-faireSawadSayyed Husein NasrsayyidSayyid Ahmad KhanSayyid Amir AliSayyid Bozorg MahmoodySayyid Muhammad Husain Al-Tthabathaba’iSayyid Muhammad Rasyid RidlaSayyid QuthubSayyid SabiqSchmidth, HelmutSchopenhaeurSchuon, FrithjofSchweitzer, AlbertSecular CitySecularism is the Will of GodSedekahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3723


DEMOCRACY PROJECTsekatensekolah MadaniaSekolah RakyatsekularisasisekularismeSelandia BaruSelat BosphorusSelf Denialself liberationself-expressionSemarangSemenanjung IberiasemendosemiotikaSemiotika IslamSemitSemitikSemitiismeSeni IslamDekoratif-OrnamentalKaligrafiMusikSuaraSepuluh "Wasiat" AllahSepuluh PerintahSerba TujuhsesajenSetanSevilleSeyyed Hossein NasrshadaqahShafaShah IranShah Muhammad Reza PahleviShah Waliyullahshahih al-syari’ahShahibul Wafa Tadjul ArifinShahifat al-MadinahshahihShahinsahShahinsah AryamehrShakespeareShakh JihanShakhrahShalah ‘Abd Al-ShaburShalahuddin Al-AyyubiShalat‘ashrda’imfardluIdul Fitri‘isya’lailmaghribmalamshubhsunattahajudtarawihwitirzhuhrShalawat BadarShalehShanti NiketanshastriShaw, George Bernardshawm3724 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTShawn Al-Manthiq wa Al-Kalam‘an Fann Al-Manthiq wShiddiqShiffinshilat al-rahmshirathshirath al-mustaqimshuhufun muthahharahSidi Lahsen LyusiSid’rat Al-MuntahasihirSiklus Fitrahsiksa kubursilaturahmisiliconsilogismeSimbolsimbolisasiSimbolismeSinagogSinaiSingapuraSinhalaSir Sultan Muhammad SyahSirah ibn IshaqSiraj Al-ThalibinSirajuddin Abu BakarsirwalSiti AminahSiti HawaSiti JenarSiti KhadijahsiyasahskripturalismeSmith, AdamsSmith, HustonSmith, JosephSmith, T.V.Snouckismesocial changeSocratesSoedjatmokoSoedomoSoegeng SarjadiSoft StateSoul InvictusSoloSolomon TempleSomaliashopia perennisSofronius, PatriaksosialisSourdel, DominiqueSouthern, R.W.sovereigntySpanyolSPD (Sosial Demokrat Jerman)Speculative Theologyspiritual exerciseSR (Sekolah Rakyat)Sri LankaSri Roro KidulSriwijayaStaley, EugeneStalinStalinismeSTOVIA (School tot Opleidingvoor Inlandse Artsen)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3725


DEMOCRACY PROJECTStracey, JohnStrauss, Fr.strict monotheismsu’u al-zhanSubadio SastrosatomoSubhan Z.E.SubhanallahsubhumanSudanSufisufismesujudSukiman WiryosanjoyosukuKhazrajAboriginAwsBaduiKhazrajQuraisySulawesiSultan HamidSultan Muhammad UtsmaniSultan SaladinSultan Shalahuddin Al-Ayyubi(Saladin)SumateraSumatrea ThawalibSumeriaSumerismeSumpah PemudaSun Yat SenSunan KalijagaSunatullahsungaiAmu DuryaAmudaryaDajlahEfratFuratGanggaIndusNilOxusTigrisSungkemSunnahSunnah NabiSunnah RasulillahSunnah wa Al-Jama’ahsunnatu Kisra wa QasyarSunnatullahSunniSunnismesuperiority complexSupomosupraempirisSupremasi HukusurahAl-‘AshrAl-AhqafAl-AnfalAl-BaqarahAl-DahrAl-DhuhaAl-FalaqAl-FatihahAl-Hujurat3726 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTAli ‘ImranAl-IkhlashAl-InsanAl-InsyirahAl-Isra’Al-JatsiyahAl-KafirunAl-KahfAl-KahfiAl-LahabAl-Ma’unAl-Mu’minAl-MunafiqunAl-NajmAn-NamlAl-NashrAl-NurAl-QadrAl-RahmanAl-SajdahAl-SyamsAs-SyuraAt-TaubahAt-TinYasinYusufsurgaSuriahsurrogate religiositySuryadiSusilo Bambang YodoyonoSutan SyahrirSutan Takdir AlisyahbanaSuwaib ibn TsamatSwaggart, JimmySwaitcherSwediaSwisssya’a’irsya’a’irullahSyaddad ibn ‘Adsyafa’atSyafi’iSyafrudinSyafruddin PrawiranegaraSyah IranSyah WaliyullahsyahadahSyahadatsyahadatainsyahidsyahid akhiratSyahrastaniSyaibahSyaikh ‘Abd Al-Qadir JailaniSyaikh Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ahSyaikh Ahmad SoorkatiSyaikh Al-Nawawi Al-BantaniSyaikh Ihsan Muhammad DahlanAl-Jamfasi Al-Kadirisyaikh Junaid Al-BaghdadiSyaikh Muhammad AbduhSyaikh Muhammad Al-HudlariBegSyaikh Muhammad ibn AbdulWahhabSyaikh Muhammad HasyimAsy’ariEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3727


DEMOCRACY PROJECTsyaikh Nawawi BantaniSyaikh Siti JenarSyailendrasyairAsyDivina ComediaMasnawisyaithanSyamSyamasSyamashsyar’iyahsyarahSyarhSyarh Nahju Al-BalaghahSyari’ahSyi’ahDua BelasImamiyahIsma’iliyahItsna AsyariahJa’fariahTujuhSyi’at AliSyiah Isma’iliyyahSyiah Itsna ‘AsyariyyahSyiah Sab’iyyahSyihab Al-Din Al-ZuhriSyiismesyir’ahsyirikSyiwaSyriasyuraTT.B. Simatupangta khallqu bi akhlaqi AllahTa’lim Al-Muta’allimta’thilta’jilta’wilTab’untabaddultabanniTabernackelTabi’unTabi’ Al-Tabi’inTabi’inTabi’untablighTabuktabutTabut Al-'AhdTadabburtadrijtafaqquhtafsirAhmad HasanAl-AzharAl-BaidlawiAl-JalalainAl-ManarAl-MaraghiAl-MizanAl-ZamakhsyariAnwar Al-Tanzilbatini3728 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTBaydlawibi al-ra'yiJawhariMaudlu'itahliliThabaritaghayyurTagore, RabindranathTaha HusainTahafut Al-FalasifahTahafut Al-TahafutTahiyattahliltahlilanTahmidTaiwanTaj Mahaltakaburtakbirtakbirat al-ihramtakdirTakhallaqu bi akhlaqillahtakhallitaklidtakwatakwiltamadduntaman firdausTaman Pendidikan Al-Quran(TPA)TambakberasTamiltanah suciTaoisToismeTaqarrubtaqdirtaqlidtaqwa 'I-LahtarbiyahtarekatBektashiGhistiNaqsyabandiyahQadiriyahRifa'iShadhiliShattariTijanitarik jizyahtarikhTarikh al-Tasyri' Al-IslamiTariq ibn ZiyadtasawufTasawuf Moderntasbihtashrif kabirtaskhirtaslimtasyritaufikTaufik AbdullahTaufik KiemasTaufiq Al-HakimtauhidTauhid UluhiyahTaurattawadluEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3729


DEMOCRACY PROJECTTawafTawakaltawashaw bi al-haqqtawashaw bi al-shabrtawbatan nasuhantawhidtazakkaTebuirengTekkeTeluk 'AqabahTembok BuraqTembok RatapTemple MountTen CommandmentsTenno HeikaTenrikyoTeofanikteologiAlami (Natural Theology)DialektisRasionalSkolastikSpekulatifteoriBergsonEinstenEvolusi Charles DarwinHukum Peredaran ibn KhaldunJalan Tengahterra incognitaTeuku Mochamad HassanTeuku Muhammad HassanTha'ifthaghathaghutThaha HuseinThailandThalhah ibn Ubaidillahthama'Thanthawi JauhariThariq ibn ZiyadthariqahThariqah Mu'tabarahthawafThe Auffluent SocietyThe Arck of the ConvenantThe Children of the CovenantThe Coming of AgeThe Corporate MysticsThe Cultural Atlas of IslamThe Decline and the Fall of RomanEmpireThe Doom of the RockThe Eastern Philosophy of ManThe God is Deaththe grounds of meaningThe History of GodThe Holy of HoliesThe Holy Qur'an, Translation andCommentaryThe Incoherence of PhilosophersThe International Humanist andEthical UnionThe Kalam Cosmologikal ArgumentThe Key of HyramThe Kingdom, Arabia and the Houseof Sa'udThe Low Morality3730 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTThe Meaning of the Glorious HolyQuranthe message behind the storyThe Message of the QuranThe MessiahThe Name of the RoseThe Other AmericaThe Recontruction of Trought innIslamThe Religion of LiteracyThe Religion of ManThe Rolling ClassThe Sane SocietyThe Ten CommandementThe Third TempleThe Transcendent Unity of ReligionsThe Wealth of NationThe West Againts the RestTheologia AristotelisThomisTHS (Technise Hoge School)thughyanthuma'ninahThur SinaThusTiananmenTibawi, A.L.TIMETimur LenkTimur TengahTiongkoktirantiranismeTirmidziTirtosudiro, AchmadTitustobatTocqueville, Alexis deTOEToffler, AlvinTokugawa ReligionToledoTolstoyToshihiko IzutzutotalitarianismetotemismeToynbee, ArnoldTragedi MinatrasendentaltransitoryTransoksianaTreece, HenryTrefil, James S.tremendumtrias politicatribalismeTrimegistus, HermesTrinitarianismeTrinitasTruman, Harry F.TsurTunisiaTurkiTurki UtsmaniTweedic, IrinaEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3731


DEMOCRACY PROJECTUUbadah ibn Al ShamitUbarukhuwahUkhuwah IslamiyahUlama Al-Su'ulama MaghribUlu al 'Azmulu al-absharUlu Al-Albabulu al-nuhaulu al-'umranUlum al-DinUmar Al-KhayyamUmar ibn 'Abd Al-'AzizUmar ibn Al-KhaththabUmar, 'Abd Allah ibn AbbasUmawi Al-Walid ibn 'Abd Al-MalikUmawiyahUmayahUmm Al-Mu'mininummat wahidahummat wasathUmm Al-QurraUmmu SalamahUmrahumur al-akhirahumur al-dinumur al-dunyaUni Demokrat Kristen (CDU)Uni Emirat ArabUni Sosial Kristen (CSU)Uni SovietUnification ChurchUnitarianismeUniversal Declaration of HumanRightsUniversitasAl-AzharAmerika BeirutCambridgeIslam Internasional ParisIslam MadinahKairoOxfordSyracuseUmm Al-QurraUqbah ibn 'amiruqubatUrUsamah ibn ZaidUsayd ibn HudlairushalliUshul Al-FiqhushuluddinUswah HasanahUrbahUthlub al-'Ilm walaw bi al-ShinUtsmanUtsman ibn AffanUtsman ibn Mazh'unUtsmaniUUD 45UUD RISUUDSUwaim ibn Sa'idah3732 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTUzlahVvalue judgementVaranasiVatikanVaughan-Lee, Brigitte DorstLiwellynVedaVerbalismevested interestVietnamVincent, MichaelVOCVoll, John ObertWwa 'alaikunnawa 'msahu bi ru'usikumwa iyyaka nasta'inwa'du al-banatWabishahwafa'Wahabiwahdat al-wujudWahhabiWahhabismeWahid HasyimWahidin SudirohusodoWahyuWali Sangawaliy al-amri al-dlaruri bi alsyawkahWall streetWallaceWallahu a'alam bish-shawabWallis, R.T.Walter Bonar SidjabatWaraqah bin NauvalwariswarisanwasathWashil ibn 'AthaWashington D.C.Washington, GeorgeWashington PostwashiyyahwasilahWASP (White Anglo-SaxonProtestants)WatergateWatt, JamesWatt, MontgomeryWazler, RichardWeber, MaxWeil, SimoneWeiner, DonWeltanschauung'WesternismewetenschapWheel of FortuneWhite, A. D.WhiteheadWidjojo NitisastroWilliam II, FrederickEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3733


DEMOCRACY PROJECTWilson, A.N.Witnesses, JehovahWitten, EdwardWolfson, AustrynWoods, JohnWoodward, MarkWoozley, A.D.World BankWright, Sir WillywudluwujudiwuqufYya ghafurYa HuYa HuwaYa man Huya razzaqya wadudYa'jujya'qiluYahudiYahudi KristenYahwehYahweh ben YahwehYahya PembaptisYamamahYamanYasinYasser ArafatyatadabbaruyatafakkaruYatsribYawm Al-Jumu'ahYayasan Amal Bakti MuslimPancasilaYazidYazid ibn Mu'awiyahYazid ibn Tsa'labahYarussalemYethrobaYitsrobahYogyaYohanesYudea SamariayudikatifYunaniOrtodoksRomawiyurisprudensiYusuf AliZZad Al-Ma'ad fi Huda Khayr Al-'IbadZaenuddin MZZahrahZaidZaid ibn MuhammadZaid ibn TsabitZainabZainad Al-Ma'adiZainuddin Hamidyzakatfitrah3734 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


DEMOCRACY PROJECTmalZaki MubarakZaki YamanizaklijkheidzalimZamakhsyarizamanAgrariaBabilonia kunoIlmu (scientific age)IndustriJahiliahModernPencerahanPertengahanPrasejarahRenaissanceSejarahTeknik (Technical Age)Yunani KunoZamzamzanjabilazawiyahZen BuddhismzhulmanizikirZionismeZiyad ibn AbihZonis, MarvinZoon PoliticonZoroasterZoroastriZoroastrianZoroastrianismezuhudZulaikhaZulkarnainzulmEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3735

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!