12.07.2015 Views

Prestasi Dunia - Ditjen Cipta Karya

Prestasi Dunia - Ditjen Cipta Karya

Prestasi Dunia - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

erita utamaRelokasi rumah (hunian tetap)pascaerupsi Merapi di Batur,Cangkringan, Sleman, DIYMelalui pendampingan Rekompak-JRF, masyarakat telahber hasil menyusun Rencana Penataan Permukiman (RPP)/Community Settlement Plan (CSP) di 265 desa, membangun kembali15,153 unit rumah, merehabilitasi dan merekonstruksi 4.333 titikkegiatan infrastruktur permukiman yang tersebar di 265 desa danmelaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas warga melalui637 Pelatihan yang diikuti oleh 41.863 orang. Kegiatan tersebuttersebar di 3 Provinsi yaitu DIY, Jawa Tengah dan Jawa Baratdengan 9 kabupaten/kota sebagai lokasi sasaran REKOMPAK-JRF.Proyek REKOMPAK juga memfasilitasi Penataan Kawasan Pusakaatau Heritage di Kotagede, DIY dan Klaten, Jawa Tengah.Penataan kawasan pusaka (heritage) bukan hanya berupaya mewujudkanlingkungan permukiman yang lebih aman terhadaprisiko bencana, namun juga melestarikan pusaka budaya setempat.Selain itu semua, Rekompak juga memiliki beberapa Pilot Project,diantaranya adalah Penanganan Wilayah Rawan Longsor yangdilakukan dengan merelokasi 69 hunian warga dari 3 desa diKabupaten Bantul, DIY yang tinggal di wilayah rawan longsor ketempat yang lebih aman.Sedangkan Pilot Project kegiatan Good Governance atau tatakelola pemerintahan yang baik dikembangkan di 4 desa di ProvinsiDIY dan Jawa Tengah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaankebijakan pelayanan publik yang berbasis aspirasi komunitas.Yang menggembirakan adalah, proyek REKOMPAK juga berhasilmenumbuhkan kembali kapital sosial masyarakat yangdiwujudkan dalam kegiatan gotong royong. Sampai saat ini, nilaigotong royong warga yang dicatat sebagai swadaya masyarakathampir mencapai Rp 20,5 milyar.Pasca Erupsi MerapiSelain pasca gempa, pada 2010 Rekompak dihadapkan lagi padarehabilitasi dan rekonstruksi dengan tetap didukung pendanaantambahan dari JRF senilai 3,5 juta USD dan PNPM Support Facility(PSF) sebesar 11,2 juta USD di mana <strong>Ditjen</strong> <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> menjadiExecuting Agency dari hibah tersebut.Pada pasca erupsi Merapi, Rekompak mendampingi kegiatandesa terdampak primer dan sekunder yang tersebar di KabupatenSleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Turut andil dalam kegiatanini adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yangdengan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) memfasilitasi 13desa di Magelang sebagai terdampak sekunder, dan 3 desa diKlaten atas inisiatif Pemda sebagai strategi pengurangan risikobencana berbasis kawasan. Total ada empat kabupaten dengan104 desa.Dalam laporan Direktur Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> kepada MenteriPekerjaan Umum dijelaskan, selain pendampingan, Rekompakjuga membangun 3.943 unti rumah yang terdiri dari 2.856 rumahterdampak primer erupsi (awan panas dan lava) dan 1.087 unitrumah terdampak sekunder (banjir lahar dingin). Melalui HousingReconstruction Sub-Grants bantuan Dana Rumah (BDR) Rekompakakan difasilitasi pembangunan 1.637 unit rumah, yaitu 172 unitdibiayai dari sub-grant JRF dan 1.465 unit oleh sub-grant PSF.Sedangkan 2.306 unit dibiayai dari APBN melalui BNPB.Proses rehabilitasi dan rekonstruksi sektor rumah dan permukimanpasca erupsi merapi dilakukan dengan merelokasi hunianwarga ke tempat yang lebih aman dan dilaksanakan secarabertahap disesuaikan dengan kesiapan masyarakat dan kesiapanlokasi lahan untuk pembangunan hunian tetap (huntap). Bagiwarga yang mempunyai lokasi yang dinyatakan aman oleh BMKGakan difasilitasi pembangunan huntapnya di lahan milik sendiri(relokasi mandiri). Sedangkan yang tidak mempunyai lahan akandifasilitasi pembangunan huntap di tanah kas desa (TKD).Sampai 15 Mei 2012, Rekompak berhasil memfasilitasi warga6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!