13.07.2015 Views

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

karena sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum tersebut dapat menghubungkanBiro Hukum Provinsi NTT, baik dengan Kementerian Hukum dan HAM maupun BiroHukum Kabupaten/Kota,Standard operating procedure sistem pelayanan informasi berdasarkan KeputusanMenteri Dalam Negeri tentang Sistem Pelayanan <strong>Informasi</strong> Hukum. Sistem inisudah menghubungkan Biro Hukum dengan Kementerian Hukum dan HAM,sehingga informasi hukum antara pusat dan daerah sudah terhubung. KeputusanMendagri itulah yang melandasi sistem pelayanan informasi <strong>di</strong> Biro Hukum Provinsi<strong>Nusa</strong> <strong>Tenggara</strong> Timur, bukan UU KIP.Peraturan tentang pembentukan jaringan dan dokumentasi hukum <strong>di</strong> Provinsi NTT itumerupakan pengejawantahan Keputusan Presiden Nomor 91 Tahun <strong>19</strong>99 tentang JaringanDokumentasi dan <strong>Informasi</strong> Hukum Nasional, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor21 Tahun <strong>19</strong>99 tentang Sistem Jaringan Dokumentasi dan <strong>Informasi</strong> Hukum <strong>di</strong> JajaranDepartemen Dalam Negeri, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 168 Tahun 2004tentang Pedoman Pembangunan dan Pengembangan Sistem <strong>Informasi</strong> Hukum DepartemenDalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.Jika melihat bangun jaringan dokumentasi hukum dalam aturan <strong>di</strong> tingkat provinsi, PemerintahKota Kupang dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan kemungkinan besar jugamemiliki peraturan serupa. Namun, penelitian ini tidak menemukan data mengenai hal itu.Peraturan yang baik dan bagus memang belum tentu identik dengan implementasinya. Misalnya,praktik pelayanan informasi hukum <strong>di</strong> Biro Hukum Provinsi <strong>Nusa</strong> <strong>Tenggara</strong> Timur. Pihak luaryang meminta informasi tentang peraturan daerah atau produk hukum lainnya akan <strong>di</strong>catatlebih dahulu. Setelah itu, pemohon <strong>di</strong>persilakan memfotokopi peraturan daerah atau peraturanyang <strong>di</strong>maksud. Setiap hari rata-rata 5-6 orang datang meminta atau meminjam informasitentang peraturan daerah, kebanyakan dari SKPD yang berbeda. Permintaan mereka selalu<strong>di</strong>penuhi. Salah seorang anggota tim peneliti dalam penelitian ini mencoba meminta berkasperaturan terkait sistem dokumentasi dan jaringan informasi hukum Provinsi NTT. Namun,peneliti dari kalangan pemerintahan (Bappeda) ini justru harus mencari sen<strong>di</strong>ri peraturan yang<strong>di</strong>maksud. Hal itu belum tentu terja<strong>di</strong> jika yang meminta adalah mereka dari kalangan luarpemerintahan.Minimnya masyarakat yang memanfaatkan akses informasi hukum menunjukkan adanyapersoalan dalam penyebarluasan informasi dari lembaga-lembaga pemerintah <strong>di</strong> Provinsi NTT.Ada contoh menarik <strong>di</strong>alami Forum Warga Pedagang Kaki Lima (PKL) terkait pencarianinformasi produk hukum seperti peraturan daerah. Pada 2006, ketika muncul persoalanretribusi yang <strong>di</strong>anggap memberatkan PKL <strong>di</strong> Kota Kupang, Forum Warga PKL menghadapDPRD Kota Kupang. Anggota DPRD yang menerima pengaduan mereka menyatakan bahwaretribusi itu sudah <strong>di</strong>atur dalam Perda Retribusi. Mereka meminta dokumen yang <strong>di</strong>maksud kesekretariat dewan, namun <strong>di</strong>tampik dengan alasan perda tersebut masuk dalam kategori rahasia.Mereka akhirnya memperoleh salinan Perda Retribusi tersebut dari salah seorang anggotaDPRD secara priba<strong>di</strong>. Padahal, jika menilik petunjuk pelaksanaan sistem jaringan dokumentasidan informasi hukum, perda tersebut dapat <strong>di</strong>minta <strong>di</strong> bagian hukum pemerintah kabupaten/kota setempat yang sudah masuk sebagai anggota jaringan.Peraturan lokal terkait akses informasi <strong>di</strong> ketiga pemerintahan tersebut belum ada yangmenjamin hak akses informasi sebagaimana <strong>di</strong>atur dalam UU KIP. Pembelajaran yang dapatLaporan Penelitian <strong>Penilaian</strong> <strong>Awal</strong> <strong>Akses</strong> <strong>Informasi</strong> <strong>Publik</strong> <strong>di</strong> Provinsi <strong>Nusa</strong> <strong>Tenggara</strong> Timur31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!