13.07.2015 Views

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

Penilaian Awal Akses Informasi Publik di Nusa Tenggara ... - Article 19

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PPID tidak mungkin hanya menyelesaikan sengketa informasi saja. Selain tidak mungkin darisisi waktu, penguasaan materi informasi juga tidak lebih baik <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ng SKPD teknis terkait.Hal ini pada gilirannya akan memengaruhi penentuan informasi mana yang boleh <strong>di</strong>buka dantidak.Pendapat ketiga yang berkembang adalah merekat posisi PPID dengan Biro Humas ProvinsiNTT yang hendak <strong>di</strong>hidupkan lagi (sebelumnya <strong>di</strong>gabung menja<strong>di</strong> bagian dari Dinas Kominfo).Latar belakang <strong>di</strong>hidupkannya kembali Biro Humas bukan khusus untuk mengimplementasikanUU KIP, tetapi untuk menanggapi keluhan gubernur yang melihat pelayanan informasibirokrasi <strong>di</strong> lingkungan Pemerintah Provinsi NTT berjalan kurang lancar. Banyak kegiatanatau kebijakan gubernur tidak terliput me<strong>di</strong>a massa karena tidak ada bagian humas yang dapatmem-back up. Selama ini, informasi tentang kegiatan gubernur <strong>di</strong>tangani oleh bagian protokol<strong>di</strong> eselon bawah, sehingga bagian ini susah melekat dengan kegiatan gubernur. Akibatnya,banyak informasi tentang kegiatan gubernur tidak dapat <strong>di</strong>liput oleh para jurnalis.Tiga pendapat tersebut tidak ada yang keliru, karena Permendagri No.35/2010 sen<strong>di</strong>rimenyatakan bahwa PPID melekat pada pejabat struktural yang membidangi tugas dan fungsipelayanan informasi dan <strong>di</strong>tetapkan oleh gubernur untuk lingkungan pemerintahan provinsiserta bupati/wali kota untuk lingkungan pemerintah kabupaten/kota (Pasal 7 ayat 2 dan 4).Karena itu, perlu segera <strong>di</strong>susun peraturan gubernur atau peraturan bupati/wali kota untukmenetapkan PPID <strong>di</strong> masing-masing lingkungan pemerintahan. Akan tetapi, ketiadaan PPIDbukan berarti ketiga pemerintahan bebas dari kewajiban melayani informasi publik. Dalam PPNo. 61/2010 <strong>di</strong>sebutkan bahwa jika PPID belum <strong>di</strong>tunjuk, tugas dan tanggung jawab PPIDdapat <strong>di</strong>lakukan oleh unit atau <strong>di</strong>nas <strong>di</strong> bidang informasi, komunikasi, dan/atau kehumasan.Untuk Pemprov NTT, Pemkot Kupang dan Pemkab TTS, lembaga yang sekarang mengembantugas dan tanggung jawab PPID adalah Dinas Kominfo.4.4 Subjektivitas dalam Penolakan Permintaan dan Penetapan <strong>Informasi</strong>RahasiaKetiadaan SOP pelayanan informasi <strong>di</strong> sebagian besar SKPD <strong>di</strong> ketiga pemerintahan yang<strong>di</strong>teliti tampaknya berakibat pada tidak jelasnya tata cara penolakan permintaan informasiserta penetapan informasi yang dapat atau tidak dapat <strong>di</strong>akses publik. Jika melihat mekanismepelayanan informasi yang selalu menunggu <strong>di</strong>sposisi Kepala SKPD, penetapan apakah informasiyang <strong>di</strong>minta masuk dalam kategori rahasia atau tidak, juga tergantung pada keputusan KepalaSKPD. Pendek kata, kategorisasi informasi bersifat rahasia atau tidak sangat tergantung padasubyektivitas Kepala SKPD. Tidak ada mekanisme penetapan informasi yang <strong>di</strong>kecualikanmelalui uji konsekuensi seperti <strong>di</strong>tetapkan dalam UU KIP.Jika melihat mekanisme yang <strong>di</strong>terapkan SKPD <strong>di</strong> ketiga pemerintahan yang <strong>di</strong>teliti, masyarakatyang memiliki relasi atau <strong>di</strong>kenal oleh pegawai <strong>di</strong> SKPD bersangkutan tentu akan lebihmudah mendapatkan informasi. Mereka dapat langsung menemui pejabat bersangkutan untukmeminta informasi yang <strong>di</strong>kehendaki. Namun, bagi masyarakat yang tidak memiliki relasi,tentu akan sangat sulit mendapatkan informasi apa pun. Hal itu <strong>di</strong>tunjukkan oleh kalanganLSM dan kelompok-kelompok masyarakat yang mencoba mencari informasi dari pelbagaiSKPD <strong>di</strong> Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, dan Pemerintah KabupatenTTS. Seluruh LSM dan kelompok masyarakat yang <strong>di</strong>wawancarai dan menja<strong>di</strong> peserta FGDmenyatakan bahwa untuk memperoleh informasi dari salah satu SKPD <strong>di</strong> NTT mereka harusmemiliki kenalan staf atau pejabat SKPD. “Mekanisme” itu juga berlaku bagi PKK dan DharmaWanita yang notabene memiliki hubungan dekat dengan lembaga pemerintahan.Laporan Penelitian <strong>Penilaian</strong> <strong>Awal</strong> <strong>Akses</strong> <strong>Informasi</strong> <strong>Publik</strong> <strong>di</strong> Provinsi <strong>Nusa</strong> <strong>Tenggara</strong> Timur37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!