13.07.2015 Views

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menabung dan jumlah tabungan anggota menunjukkan bahwa kegiatan ekonomitersebut telah berhasil mendorong anggota untuk menyisihkan sebagian pendapatannyauntuk ditabung.• Peningkatan jumlah pinjaman; Data ini diperoleh dari laporan Seknas dan laporanbulanan PL. Peningkatan jumlah pinjaman berdampak pada meningkatnya pengeluarandan hal ini membantu meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah masing‐masing.• program simpan pinjamPekkatelah berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi(penghasilan) individu anggota Pekka• Anggota Pekka di semua daerah program yang disurvey menyatakan bahwa penghasilanmereka setelah mengikti program simpan pinjam Pekka meningkat.• Secara umum, sejak bergabung dengan Program <strong>PEKKA</strong>, kemampuan usaha individuanggota <strong>PEKKA</strong> menjadi lebih mandiri baik secara ekonomi maupun sosial, meskipundemikian, kegiatan usaha bersama (usaha kelompok) yang dikelola oleh anggota <strong>PEKKA</strong>belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan kecuali kelompok <strong>PEKKA</strong> di Adonara.• Begitupun dengan pelecehan terhadap status janda yang mereka emban telah berhasilmereka atasi.Selain pencapaian, WRI juga menemukan banyak tantangan dan persoalan yang dihadapidalam pemberdayaan Pekka. Beberapa tantangan yang penting ditemukan oleh WRI secaragaris besar digambarkannya sebagai berikut:• Rendahnya dukungan dan bantuan dari aparat pemerintah. Kesulitan untukmemperoleh dukungan dari desa berpangkal dari rendahnya kapasitas kelompok <strong>PEKKA</strong>untuk membangun komunikasi dengan aparat desa.• Usia anggota kelompok yang sebagian besar sudah berusia lanjut mempengaruhiperkembangan kelompok.• Proses kaderisasi dan pergantian pengurus <strong>PEKKA</strong> belum berjalan dengan baik, peranpendamping lapang tetap dominan dalam bidang koordinasi kegiatan dan penyampaianmateri program.• Ketergantungan yang tinggi terhadap Seknas. Belum terdapat pendanaan lain terhadapkelompok selain dari Seknas <strong>PEKKA</strong>PRIME yang mulai dikembangkan pada tahun 2008 sesungguhnya merupakan tahap lanjutandari proses pemberdayaan yang telah dilakukan pada perempuan kepala keluarga (<strong>PEKKA</strong>).PRIME dikembangkan dalam rangka menjawab berbagai tantangan yang dapatdikategorikan dalam empat tantangan yang dihadapi oleh <strong>PEKKA</strong> yaitu Keberlanjutan(Sustainability), Kemandirian (Independency), Keterbukaan (Inclusiveness), dan Keterlibatan(Engagement), dalam proses pencapaian lima aspek pemberdayaan tersebut.1. Tantangan Keberlanjutan dan KemandirianPada akhir tahun 2008, pendanaan <strong>PEKKA</strong> melalui proyek pemberdayaan sudah selesai,kecuali untuk wilayah Aceh. Pada umumnya, jika proyek telah berakhir maka kegiatanmasyarakat juga akan terhenti. Hal ini tidak terjadi pada kelompok Pekka. Ada beberapainstrumen yang dikembangkan dalam PRIME untuk menjaga keberlanjutan kelompok Pekkayang diuraikan dalam tujuan khusus satu. Pertama, memfasilitasi kelompok berkembangmenjadi organisasi berbasis massa yang mandiri dan berbadan hukum sendiri. Meskipun40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!