13.07.2015 Views

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang ada. Saat mereka sedang bersemangat bangkit, kelapa mereka di curi orang sebanyak 500 biji.Ibu‐ibu langsung kecewa lagi, dan habsilah semua modal mereka selama ini. Bagaimana caranyamembayar uang LKM? Sebulan mereka vakum tidak melakukan usaha apalagi harga kopra semakinturun dan harga kelapa semakin mahal di pasar.Sampai akhirnya naiknya harga kelapa ini memberi ide baru buat Ibu Ania untuk tetap membelikelapa langsung dari kebun sehingga dia tidak memutus hubungan/jaringan dengan pemilik kebun.Kelapa malah dia beli, lalu dia jual lagi ke Bau‐Bau secara gelondongan dan hasilnya lumayansehingga membuat kelompok semangat lagi. Lambat laun mereka bangkit lagi walaupun gagalsebagai pengusaha kopra tetapi mereka terus mengumpul kelapa, menjual gelondongan. Suatu saatmereka mendengar kabar harga kopra naik lagi menjadi Rp 5.500/kg. Mereka semangat lagi danbuat kopra lagi. Saat harga kelapa gelondongan di pasar turun harga kopra naik.Pada bulan Oktober 2009, harga kelapa di kebun malah naik karena stok kelapa tua kurang. Ibu Aniabingung lagi. Namun ibu Ania ini walaupun sudah tua tapi tetap semangat mencari dan mencariterus agar kelompoknya tetap bisa sama dengan kelompok lain walaupun anggotanya ina‐inasemua. Sudah 2 bulan ini kelompoknya menjadi penampung jambu mete gelondongan. Ada saja idedia agar usaha tetap ada dan hingga saat ini kelompok waulangi salah satu yang usahanya tetapada walaupun semua sekarang ina‐ina dan tinggal 14 orang saja. Ibu Ania tidak mau kalah denganyang lain dia tetap semangat mendampingi kelompoknya bahkan saat pertemuan pengurus dankader bulan September dia bilang ke teman‐teman kader “ tolong ajar saya bagaimana caranya jadikader, supaya saya juga bisa jadi kader. Kami langsung semangat karena jarang ada yang maumenawarkan dirinya.Akhirnya saat pelatihan politik di wolowa PL mencoba memberikan dia tanggung jawab sebagaiseksi konsumsi agar dia bisa mendengar materi yang di bawakan oleh Koordinator. Saat pertemuankader bulan Oktober dia bilang ke PL, kalau pelatihan hukum di Mawasangka, saya juga mau ikut.Dia kemudian diikutkan walaupun dia tidak terlalu lancar tulis dan baca tetapi dia tetap semangatbahkan dia berani bertanya tentang ilegal loging saat dialog dengan polres. Teman‐temannyamemberikan dia aplaus agar dia tetap semangat. Setiap pulang pelatihan ternyata dia memangmenerapkan apa yang dia dapat saat pelatihan misalnya dia memberikan materi pada pertemuankelompoknya, memberikan pengalaman saat pertemuan kader bahkan dia sudah berani berbicaratentang haknya. Saat itu dia meminta anak dan menantunya untuk menebang pohon di halamanrumahnya guna membuat dinding dapur. Mereka didatangi oleh salah seorang oknum polisi danseorang polisi kehutanan yang melarang penebangan dan menanyakan “ini kayu siapa”. Ibu Ainabilang “ini kayu saya”. Polisi minta uang. Ibu Aina menjawab “ eh, saya ini habis dialog denganpolres, dia bilang polisi itu tidak ada hubungannya dengan kayu, tebang kayu itu tidak ada bayarbayar.Polisi hanya urus izin saja di kehutanan, yang bayar di kantor polisi hanya SIM” Polisi danpolhut‐nya mungkin karena malu langsung mengambil motor dan pergiIni hanya satu cerita tentang bagaimana Ibu Ania memanfaatkan kelompok pekka sebagai tempatdia belajar, menambah wawasannya dan tempat dia menunjukkan ke orang‐orang dan temantemannyabahwa bukan hanya yang muda saja yang bisa dan mampu tetapi yang tua pun kalau adakemauan pasti bisa. Dan dia menjadi salah satu motivator juga untuk teman‐teman pengurus didesa lain yang masih malu‐malu, yang tidak mau berusaha penuh untuk kemajuan kelompoknya dibidang apapun. Hingga saat ini kelompoknya tetap jalan, kegiatan usaha lancar dan untuk urusanpembukuan karena semua ina‐ina, dia mempercayakan pengurus LKM membantu dan merekamembayar untuk transpornya. Dan dia pun mulai membantu kegiatan memfasilitasi materi dikelompoknya.42

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!