13.07.2015 Views

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

LAP O - PEKKA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Instrumen yang kedua adalah pengembangan kader‐kader dan pemimpin kelompok darikalangan Pekka sendiri. Pelatihan dilakukan tidak hanya oleh Seknas <strong>PEKKA</strong> namun juga olehfihak ‐ fihak terkaitt terutama di tingkat lokal yang diakses oleh Kader Pekka secara langsung.Banyaknya akses kader Pekkaterhadap berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh fihaklain termasuk pemerintah lokal dan lembaga lainnya, merupakan salahsatu indikator kearah keberlangsungan kader ke depannya. Jika di masa mendatang, Seknas Pekka tidak lagimempunyai kapasitas pendanaan untuk melatih kader Pekka, maka mereka masih tetap bisamengembangkandiri dengan mengakses berbagai sumberdaya pelatihan yang ada diwilayahnya.KaderPekka dan Akses Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin“ Tadinya saya kurang menganggap pentinguntuk apa dikuret itumbak, yangsaya dengar‐kebanyakan dari mereka mengatakan sakit,dengar dari yang pernah berpengalaman dikuretmakanya saya takutt itu terjadi kepada anaksaya, ketika Pak Mantri mengatakan anak sayaharus dikuret setelahkeguguran, saya pikir tohtidak dikuret juga tidak apa‐apa, a, saya tidakmenyangka jika buntutnya sangat serius sepertiini….”Demikian ungkapan ibu Daonah,salah satuanggotaa kelompok pekka Rambutan di desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batangmencoba mengisahkan awal musibah yang menimpa keluarganya.Ibu Daonah kesehariannya bekerja sebagai pedagang buah atau “brebedan” ( hasil bumi ). Diaseorangperempuan kepala keluarga yang masih bersuami, hanya karena derita penyakit paru‐parudan usiayang sudahlanjut, suaminya hanyaa bekerja membantu mengangkut barang‐baranggdagangannya. Meskipun semua anaknya telah menikah,namun bukan berarti tanggungan hidupnyaberkurang. Karena seperti banyak dialami pekka miskin lainnya, setelah menikahanak‐anaknyatetap hidup serumahdengannyaa dan menjadi tanggungannya, bahkan tanggungan itu bertambahkarena suami dari anak ketiganya (bungsunya) adalah seorang pengangguran yang otomatismenjaditanggungann baru di rumahnya.Sekitar satu tahun yang lalu, anak bungsunya yang tinggal serumah dengannya, Nur (begitu namapanggilannya ) mengalami musibah keguguran. Karena ketidaktahuaan tentang pentingnyakesehatan reproduksi, dia hanyaa sekali saja memeriksakan anaknya ke puskesmas dan tidak dikuret.Tidak ada cerita setelah kejadiantersebut, baru empat bulan kemudian saya mendengar anaknyakeguguran lagi dan mengalami pendarahan yang cukup hebat. Rupanya menurut dokter di rumahsakit Nur mengalami hamil anggur. Ibu Mimin, kader pekka mencobamenyarankan kepada IbuDaonah untuk segera mematuhiperintah dokter supaya Nur segera dikuret. Namun baik NurmaupunIbu Daonahmengatakan takut, meski begitu diatetap memotivasi untuk terus seriusmemeriksakan kesehatan reproduksi Nur.Beberapa saat saya tidak mendampingi pertemuan kelompok tersebut, saya mendengar khabar43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!