You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SOROT<br />
Kiat Menyeimbangkan Keluarga dan Karir<br />
- Mencoba hal baru agar tidak jenuh, dengan menjajal kuliner baru, mendatangi<br />
pameran, dan gathering keluarga<br />
- Merencanakan dan mengelola kegiatan bersama keluarga sepekan kedepan agar<br />
semua ikut terlibat<br />
- Perencanaan aktivitas keluarga dan pekerjaan kantor diatur lebih awal, sehingga<br />
kegiatan dapat diikuti dengan baik. Jika ada yang mendadak, maka diselesaikan<br />
dengan pengertian dan keterbukaan.<br />
- Memberikan pujian jika anggota keluarga meraih sukses, dan mendukung penuh<br />
saat mereka mengalami kesulitan.<br />
Listyati Achwas<br />
Kepala Departemen Pengelolaan<br />
Sistem Informasi<br />
Kepercayaan, Keterbukaan dan<br />
Saling Mengisi<br />
Cerita penuh inspiratif juga datang dari<br />
Kepala Departemen Pengelolaan Sistem<br />
Informasi Listyati Achwas. Ibu dari<br />
anak semata wayang bernama Ratih<br />
Paramita Sari yang telah meraih master<br />
ini memiliki pengalaman bagaimana<br />
berperan ganda, sebagai ibu dan<br />
sekaligus berkarir menggeluti sistem<br />
informasi di OJK.<br />
Dukungan penuh dari suami dan<br />
anaknya begitu disyukuri oleh<br />
Listy. ‘’Kami sekeluarga sangat<br />
mengutamakan kepercayaan,<br />
keterbukaan dan saling mengisi,’’<br />
katanya. Meskipun awalnya muncul<br />
konflik batin karena kurangnya waktu<br />
untuk keluarga, namun dengan<br />
komunikasi, saling melengkapi, dan<br />
berkomitmen dalam menjalankan<br />
fungsi keluarga maka terciptalah<br />
saling mendukung dalam karir masingmasing.<br />
Agar berjalan baik, Listy pun<br />
mengusahakan waktu yang berkualitas,<br />
baik untuk keluarga dan kantor. Hari<br />
Senin sampai Jumat adalah waktu<br />
bekerja. Jika tidak ada tugas, maka<br />
Sabtu, Minggu dan hari libur adalah<br />
waktu kumpul bersama keluarga. Bisa<br />
dipakai untuk refreshing, jalan bersama<br />
atau pengajian keluarga besar.<br />
Kalaupun harus menyelesaikan tugas<br />
kantor di rumah, maka dikerjakan<br />
sambil santai bersama keluarga,<br />
seperti ngobrol, mendengarkan<br />
musik, atau nonton TV bersama.<br />
Menurut Listy, komunikasi yang baik<br />
adalah kunci untuk menumbuhkan<br />
pengertian. Terutama saat ada<br />
protes atau complain dari anggota.<br />
Ia memanfaatkan kemajuan<br />
teknologi untuk berkomunikasi dan<br />
menghilangkan keterbatasan.<br />
Hadir Memberi Solusi dan<br />
Mengapresiasi<br />
Meski disibukkan dengan berbagai<br />
tugas dan kegiatan kantor, Kepala<br />
Departemen Penelitian dan<br />
Pengaturan Perbankan Trisnawati<br />
Gani selalu berusaha dekat dengan<br />
keluarga. Hal itu dilakukan semata<br />
agar anak-anaknya mendapatkan<br />
apa yang menjadi cita-cita mereka.<br />
Lulusan Sarjana Ekonomi Manajemen<br />
Universitas Sriwijaya ini pun begitu<br />
mensyukuri 30 tahun karirnya.<br />
Karena seiring dengan itu, ia dapat<br />
mengantarkan dua anaknya, masingmasing<br />
menuntaskan pendidikan<br />
master bidang IT di National<br />
University of Singapore dan sarjana<br />
Teknologi Industri di ITB.<br />
Sejak awal berumah<br />
tangga, menurut Trisna,<br />
suaminya telah memberi<br />
dukungan penuh untuk<br />
berkarir. Dukungan<br />
paling penting,<br />
imbuhnya,<br />
adalah<br />
keluarga<br />
yang<br />
memahami<br />
dan tidak<br />
banyak<br />
complain atas<br />
tiga perannya<br />
sakaligus,<br />
ya sebagai<br />
isteri, ibu rumah tangga, dan wanita<br />
karir. Pengertian dari seluruh anggota<br />
keluarga, nampak ketika ia merawat<br />
dan mendidik anak-anak. Waktu<br />
bersama yang terbatas pun ia ganti<br />
dengan quality time yang tinggi.<br />
Dukungan nyata suami, menurut Trisna<br />
dibuktikan saat perannya sebagai ibu<br />
tidak bisa optimal, seperti saat sibuk<br />
dengan tugas lain di rumah atau perlu<br />
istirahat. ‘’Demikian pula dengan anakanak<br />
yang sejak kecil sudah mandiri<br />
dalam belajar, karena terkadang saya<br />
tidak bisa mendampingi dan membantu<br />
mereka,’’ ujarnya.<br />
Akan tetapi meskipun sibuk, Trisna<br />
berusaha memegang komitmen penuh<br />
agar apa yang menjadi tanggung<br />
jawabnya mendapat prioritas utama.<br />
Pekerjaan kantor selalu diselesaikan<br />
sebelum pulang, sehingga di rumah ia<br />
bisa mencurahkan perhatiannya untuk<br />
keluarga. Hari libur pun menjadi waktu<br />
istimewa yang selalu dioptimalkan, baik<br />
dalam hal berkomunikasi, melakukan<br />
aktivitas di rumah dan di luar rumah,<br />
serta merancang liburan bersama.<br />
Lalu meskipun ada di tempat yang<br />
jauh, ia tetap berusaha untuk tidak<br />
terpisahkan dari keluarga. Caranya<br />
dengan menjalin komunikasi untuk<br />
mengetahui keberadaan dan<br />
kegiatan anak-anak. Jika ada<br />
persoalan yang dihadapi<br />
anak-anak, ia tidak segan<br />
mencarikan solusi. Saat<br />
anak-anak meraih<br />
sukses, ia pun<br />
tidak segan untuk<br />
mengapreasiasi. Ia<br />
juga berusaha hadir<br />
di momen istimewa,<br />
seperti ulang tahun,<br />
ikut tes masuk, ikut<br />
kompetisi dan lainnya.<br />
Trisnawati Gani<br />
Kepala Departemen Penelitian<br />
dan Pengaturan Perbankan<br />
EDISI <strong>15</strong> # APRIL <strong>2016</strong><br />
9