Warta Banda Aceh EDISI XI 2016
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
| Edisi <strong>XI</strong> <strong>2016</strong> LAPORAN UTAMA<br />
5<br />
Foto Dok Humas<br />
Plt Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Ir. Hasanuddin, M.Si memberi sambutan disela-sela pembukaan kegiatan City Sanitation Summit (CSS)<br />
XVI AKKOPSI di AAC Dayan Dawood, Unsyiah, <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Kamis (24/11).<br />
Ketum AKKOPSI:<br />
Kita Perlu Belajar dari <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />
Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota<br />
Peduli Sanitasi (AKKOPSI) M Rizal Efendi<br />
mengapresiasi Pemerintah Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />
yang dinilai mampu me nyelenggarakan event<br />
berskala nasional dalam suasana aman dan<br />
damai.<br />
Kita semua perlu belajar dari <strong>Banda</strong><br />
<strong>Aceh</strong> yang penuh damai ini. Walaupun<br />
bertepatan dengan masa kampanye Pilkada,<br />
namun suasana kotanya begitu adem. Beda<br />
dengan sejumlah daerah lain yang cenderung<br />
situasinya memanas menjelang Pilkada”.<br />
Tak ketinggalan, ia mengajak setiap kandidat<br />
kepala daerah untuk ikut mengangkat sanitasi<br />
sebagai isu strategis dalam kampanye Pilkada.<br />
Hal tersebut diungkapkan Rizal yang juga<br />
menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan ini<br />
dalam sambutannya pada acara welcome<br />
dinner peserta City Sanitation Summit (CSS)<br />
XVI AKKOPSI di halaman Balai Kota <strong>Banda</strong><br />
<strong>Aceh</strong>, Rabu (23/11).<br />
“Atas nama seluruh anggota AKKOPSI,<br />
saya mengucapkan terima kasih kepada Pemko<br />
<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> atas penyambutan yang meriah<br />
malam ini, dan kulinernya juga luar biasa.<br />
Kami sangat bahagia dapat hadir ke <strong>Banda</strong><br />
<strong>Aceh</strong> -sebuah kota tua yang penuh sejarah dan<br />
religius,” ungkap Rizal yang mengaku baru<br />
pertama kali datang ke <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> ini.<br />
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi<br />
jumlah daerah anggota AKKOPSI<br />
yang terus bertambah. “Total su dah ada<br />
467 kabupaten/kota yang bergabung.<br />
Ideal nya seluruh daerah di Indonesia<br />
ikut serta dalam keanggotaan AKKOPSI,<br />
guna membangun semangat bersama untuk<br />
menyukseskan capaian universal akses<br />
pada 2019 nanti,” ungakapnya lagi.<br />
Sebelumnya di tempat yang sama, Plt Wali<br />
Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Hasanuddin menyampaikan<br />
pihaknya merasa terhor mat atas kepercayaan<br />
yang diberikan ke pada <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> untuk<br />
menjadi tuan rumah CSS XVI AKKOPSI.<br />
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat<br />
berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga<br />
AKKOPSI sebagai wadah bagi kabupaten/<br />
kota yang perduli sanitasi, dapat berkontribusi<br />
secara optimal terhadap gerakan percepatan<br />
pewujudan Universal Akses di seluruh<br />
Indonesia.”<br />
Ia berharap, selain mengikuti rangkaian<br />
kegiatan CSS, delegasi dari seluruh Indonesia<br />
dapat pula meluangkan waktu<br />
menikmati keindahan dan keunikan Kota<br />
<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />
Ia pun menyebutkan banyak destinasi<br />
wisata bersejarah yang dapat dikunjungi,<br />
seperti Museum Tsunami, Kapal PLTD<br />
Apung, Mesjid Raya Baiturrahman, Peucut<br />
Kherkoff, hingga Taman Putroe Phang. “Selain<br />
itu, <strong>Aceh</strong> juga dikenal dengan kulinernya yang<br />
khas. Jangan lupa pula untuk singgah di salah<br />
satu warung kopi dan menikmati kopi <strong>Aceh</strong>.”<br />
Katanya. Hafid Junaidi<br />
Komitmen Bersama<br />
AKKOPSI<br />
Pelaksanaan kegiatan City<br />
Sani tation Summit (CSS)<br />
XVI AKKOPSI di Kota<br />
<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> menghasilkan<br />
se jumlah kesepakatan, diantaranya<br />
adalah Dek larasi para kepala daerah,<br />
khususnya anggota AKKOPSI terhadap<br />
komitmen untuk memenuhi<br />
target universal ac cess sanitasi pada<br />
akhir tahun 2019.<br />
Komitmen tersebut dibacakan Ketua<br />
DPP AKKOPSI bidang advokasi, Hj. Illiza<br />
Sa’aduddin Djamal, SE pada kegiatan City<br />
Sanitation Summit (CSS) XVI AKKOPSI<br />
di AAC Dayan Dawood Unsyiah <strong>Banda</strong><br />
<strong>Aceh</strong>, Kamis, 24 November <strong>2016</strong>.<br />
Deklarasi <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />
Tahun <strong>2016</strong><br />
Kami seluruh bupati dan walikota<br />
ang gota Aliansi Kabupaten/Kota Peduli<br />
Sanitasi (AKKOPSI) telah me nyadari<br />
arti penting sanitasi bagi pe ningkatan<br />
kesehatan, perekonomian dan<br />
produktivitas, lingkungan hidup, maupun<br />
untuk estetika ruang di daerah.<br />
Untuk mewujudkan kondisi sanitasi<br />
ideal, sekaligus untuk memenuhi target<br />
universal access sanitasi pada akhir tahun<br />
2019 di masing-masing kabupaten/kota,<br />
maka kami para kepala daerah anggota<br />
AKKOPSI berkomitmen untuk :<br />
1. Melakukan secara langsung koordinasi<br />
dan monitoring rutin berkala<br />
terhadap progress pembangunan<br />
sanitasi di kabupaten/kota masingmasing<br />
secara terpadu, terukur dan<br />
sesuai strategi sanitasi kabupaten/<br />
kota (SSK).<br />
2. Membentuk dan menerapkan kebijakan<br />
daerah tentang gerakan sanitasi<br />
terpadu untuk memastikan<br />
terciptanya situasi yang kondusif<br />
bagi pembangunan sanitasi terutama<br />
dalam upaya mewujudkan<br />
sinergi lintas SKPD dan Non-<br />
SKPD, termasuk TNI, swasta, tokoh<br />
organisasi, tokoh keagamaan serta<br />
pihak swasta untuk kesuksesan<br />
pembangunan sanitasi di daerah.<br />
3. Setidak-tidaknya mewujudkan stop<br />
prilaku Buanga Air Besar Sem barangan<br />
(BABS) dalam ku run waktu<br />
<strong>2016</strong>-2019, sekaligus meningkatkan<br />
kualitas dan peran regulator serta<br />
ope rator layanan air limbah.<br />
4. Meningkatkan kinerja dan<br />
sinergitas regulator dan operator<br />
dalam upaya keterpaduan<br />
program pengurangan sampah<br />
dari sumbernya, men do rong<br />
pembentukan dan menjaga keberlangsungan<br />
siklus bisnis per-<br />
sampahan di daerah.<br />
5. Mengarusutamakan pembangunan<br />
sanitasi dalam pembangunan desa<br />
maupun dalam pengalokasian dana<br />
desa, dan memfasilitasi pelak sanaan<br />
Fatwa MUI Pusat dalam pemenfaatan<br />
dana zakat, infak, shadaqah<br />
dan wakaf produktif untuk<br />
penyediaan akses sanitasi bagi masyarakat<br />
yang kurang mampu.<br />
6. Mendorong secara aktif pem bentukan<br />
kebijakan nasional yang terkait<br />
dengan SOTK daerah, yang<br />
dapat mendukkung terjadinya percepatan<br />
penyediaan layanan sanitasi,<br />
maupun kebijakan nasional<br />
yang terkait dengan alokasi APBN<br />
serta hibah dari mitra pembangunan<br />
bagi percepatan penyediaan layanan<br />
sanitasi di daerah.<br />
Komitmen diatas akan dijalankan di<br />
daerah dengan penuh disiplin dan<br />
kesa daran tinggi sebagai penge jewahantahan<br />
layanan dasar yang sudah<br />
men jadi ke wajiban kabupaten/kota<br />
kepada selu ruh masyarakatnya.<br />
<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, 24 November <strong>2016</strong><br />
Tertanda<br />
Bupati/Walikota Anggota AKKOPSI<br />
Penghargaan Sanipura Award<br />
Menteri Koordinator PMK Puan<br />
Maharani menyerahkan penghargaan<br />
Sani pura award kepada Walikota <strong>Banda</strong><br />
<strong>Aceh</strong> dan Sembilan walikota dan bupati<br />
anggota Aliansi Kabupaten/Kota Peduli<br />
Sanitasi (AKKOPSI).<br />
Puan berharap kepada Menteri PU<br />
PR Basuki Hadimujono yang juga hadir<br />
pada kegiatan tersebut agar memberikan<br />
program dan alat-alat berat kepada daerah<br />
yang sudah menerima Sanipura Award<br />
sehingga mendukung daerah tersebut<br />
dalam menigkatkan pelayanan kepada<br />
masyarakat sehingga lebih produktif.<br />
ADAPUN KESEPULUH DAERAH YANG MENERIMA SANIPURA AWARD <strong>2016</strong> MASING-MASING:<br />
1. Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, atas inovasi dalam keberlanjutan penanganan sanitasi,<br />
2. Walikota Bogor, atas pengelolaan database sanitasi,<br />
3. Walikota Makassar atas innovasi dalam keberlanjutan penanganan sanitasi,<br />
4. Walikota Balikpapan atas innovasi keberlanjutan penanganan sanitasi,<br />
5. Bupati Gunung Kidul atas pencapaian dalam implementasi perencanaan sanitasi,<br />
6. Bupati Magetan atas capaian implementasi sanitasi total berbasis masyarakat,<br />
7. Bupati Sleman atas innovasi keberlanjutan pengelolaan layanan sanitasis berbasis<br />
masyarakat.<br />
8. Bupati Muara Enim atas innovasi pengelolaan database sanitasi,<br />
9. Bupati Ngawi atas capaian implementasi sanitasi berbasis masyarakat,<br />
10. Walikota Surabaya atas capaian dalam implementasi sektor sanitasi.