07.08.2017 Views

Majalah GREAT ISS Vol 2 No. 6 Agustus 2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Vol</strong>.2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong><br />

Wawancara<br />

Eksklusif dengan<br />

Jeff Gravenhorst<br />

Ranu Asmara<br />

Gigih Berjuang<br />

Gapai Kesuksesan<br />

Bahaya Laten,<br />

HOAX!<br />

SECURITY SERVICES <strong>ISS</strong><br />

TEGAS TAPI HUMANIS


PESAN DIREKSI<br />

awal masuk kerja di <strong>ISS</strong> Indonesia seseorang<br />

hanya lulusan sekolah menengah atas, bukan<br />

berarti ia tak bisa berkembang dan menjadi<br />

salah-satu pimpinan di <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Berjuang dan Memimpin<br />

Sebentar lagi kita akan merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan republik tercinta ini<br />

yang ke-72. Hari yang pasti selalu ditunggu oleh segenap rakyat Indonesia baik di Tanah<br />

Air maupun oleh mereka yang menetap atau sedang bertugas di luar negeri. Hari yang<br />

patut kita kenang dan hormati sepanjang hayat masih di kandung badan.<br />

Dari tahun ke tahun berbagai cara orang<br />

memperingati hari bersejarah ini. Berbagai<br />

tema dicanangkan yang bertujuan untuk<br />

mengenang dan tetap mempertahankan<br />

semangat para pahlawan yang telah berjuang<br />

merebut kemerdekaan bangsa ini dari para<br />

penjajah.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>GREAT</strong> edisi 06 kali ini pun tak mau<br />

ketinggalan ingin turut serta menyemarakkan<br />

hari keramat ini. Tema kepemimpinan<br />

akan terasa kental dalam edisi majalah<br />

kesayangan Anda kali ini. Kenapa? Karena<br />

Proklamasi Kemerdekaan RI tak lepas dari isu<br />

kepemimpinan para pendiri bangsa 72 tahun<br />

lalu. Tanpa ada pejuang-pejuang yang memiliki<br />

karakter pemimpin sejati mustahil negeri ini bisa<br />

merdeka. Isu kepemimpinan adalah salah-satu<br />

prasyarat mutlak sebuah bangsa bisa maju.<br />

Untuk itulah <strong>ISS</strong> Indonesia menempatkan<br />

kepemimpinan sebagai salah-satu faktor paling<br />

penting dalam organisasi perusahaan. Dan<br />

pemimpin sejati hanya bisa lahir dari seorang<br />

anak manusia yang memiliki karakter dan<br />

kepribadian terbaik. Apakah ini berarti karakter<br />

dan kepribadian terbaik adalah sebuah bakat?<br />

Tidak juga. <strong>ISS</strong> Indonesia telah membuktikan<br />

bahwa karakter dan kepribadian bisa dibentuk.<br />

Divisi Human Capital Management adalah<br />

garda depan dalam hal ini. Bisa diibaratkan divisi<br />

ini adalah ‘pabrik’ yang bertugas menyiapkan<br />

produk utama <strong>ISS</strong> yakni manusia. Ya, manusia<br />

yang berkarakter dan berkepribadian terbaik.<br />

Dan karena produk <strong>ISS</strong> adalah layanan maka<br />

manusia yang disiapkan di <strong>ISS</strong> Indonesia adalah<br />

yang mampu melayani dengan sentuhan<br />

kemanusiaan (service with a human touch).<br />

Inilah yang menjadi kelebihan dari <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Proses pembentukan karakter dan kepribadian<br />

yang siap melayani seperti itu sudah bermula<br />

sejak perekrutan para tenaga kerja front liner.<br />

Proses perekrutan diikuti dengan programprogram<br />

pelatihan dan pengembangan diri<br />

yang telah ditata sedemikian rupa sehingga para<br />

peserta akan mampu bertranformasi secara<br />

alami dan sesuai dengan yang ditargetkan.<br />

Transformasi seperti apa yang dimaksud? Perlu<br />

diakui bahwa jenis pekerjaan seperti cleaning,<br />

security, parking, bukanlah yang diminati oleh<br />

para pelamar kerja di mana pun. Umumnya<br />

pekerjaan tersebut hanya menjadi batu<br />

loncatan mereka untuk jenjang karir dan jenis<br />

pekerjaan yang lebih bergengsi. Dengan kata<br />

lain, jenis pekerjaan itu masih dianggap remeh.<br />

Jadi, transformasi yang dimaksud adalah dari<br />

sikap meremehkan menjadi menyenangi,<br />

mengagumi, kemudian menyintai lalu<br />

mengembangkan karir di bidang pekerjaan<br />

tersebut. Itulah tugas penting yang diemban<br />

oleh Divisi Human Capital Management.<br />

Jenjang karir di <strong>ISS</strong> Indonesia tak pandang bulu.<br />

Sudah banyak contoh mereka yang berawal<br />

dari petugas front liner sekarang berada di teras<br />

kepemimpinan <strong>ISS</strong> Indonesia. Jadi, meski saat<br />

Program-program seperti Services School<br />

dan <strong>ISS</strong> Academy dirancang untuk bisa<br />

mengantarkan seseorang bisa bertransformasi<br />

secara optimal. Tak jarang mereka yang sudah<br />

berhasil tak menyangka atau serasa bermimpi<br />

mereka bisa menjadi pimpinan di <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Namun, kami juga menyadari bahwa bukan<br />

hanya program-program yang membentuk<br />

mereka menjadi pemimpin-pemimpin andal.<br />

Lingkungan kerja di area pun menjadi salahsatu<br />

faktor yang membentuk karakter dan<br />

kepribadian mereka. Bagaimana mereka<br />

berhadapan dengan klien <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

dengan klien dari klien juga masyarakat pada<br />

umumnya (penduduk sekitar pabrik atau<br />

gedung perkantoran, misalnya). Karena itu,<br />

saya menyebut bahwa area kerja adalah ujian<br />

yang sebenarnya.<br />

Saya juga merasa bersyukur berada di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia yang memiliki Visi, Misi serta Value<br />

yang jelas dan kuat, yang merupakan sumber<br />

dari berbagai program pendidikan dan<br />

pengembangan diri karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Bermodalkan ketiga hal tersebut para karyawan<br />

seperti memiliki amunisi yang tak akan pernah<br />

habis dalam menghadapi segala masalah dan<br />

kendala di area.<br />

Karena itu, saya optimis sekali bahwa para<br />

karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia bisa menjadi teladan<br />

bagi siapa pun baik di lingkungan kerja<br />

maupun sekitar tempat tinggalnya dalam hal<br />

mengisi dan mempertahankan Kemerdekaan<br />

RI sampai kapan pun. Karena melalui berbagai<br />

gemblengan pola pendidikan, pengembangan<br />

diri serta landasan Visi, Misi dan <strong>ISS</strong> Values,<br />

seorang karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia adalah hal<br />

yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini.<br />

Dirgahayu ke-72, INDONESIA-ku!<br />

Ari Kurnianto<br />

EVP Human Capital Development<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

3


DA<br />

FA T R<br />

<strong>Majalah</strong> Great <strong>ISS</strong> <strong>Vol</strong>. 2/<strong>No</strong>.06/<strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong><br />

IS<br />

I<br />

06<br />

Profil Cerita Sampul<br />

Ranu Asmara: Mengenal petugas<br />

Security Services <strong>ISS</strong>, sosok yang<br />

gigih berjuang dan pantang<br />

menyerah, serta : memiliki Ibu yang<br />

luar biasa. Seperti apa kisah dan<br />

rahasianya? Simak di halaman 6-7.<br />

Liputan Khusus<br />

Security Services <strong>ISS</strong><br />

Tegas, Harus…Humanis, Pasti!<br />

12<br />

Masyarakat umum mengenal karakter Security<br />

sebagai sosok yang tegas dan galak. Di <strong>ISS</strong>,<br />

ternyata Security memiliki sisi humanis, dan<br />

beberapa orang telah merasakan perbedaan<br />

pelayanan para Security <strong>ISS</strong> Indonesia. Apa<br />

kiatnya? Selengkapnya di halaman 12-15.<br />

09 10<br />

18 6<br />

16<br />

16<br />

Pemberdayaan<br />

Bertepatan dengan peringatan<br />

hari Kemerdekaan ke-72, topik<br />

kepemimpinan adalah topik yang<br />

mengingatkan pada perjuangan para<br />

pahlawan yang membela negara. Apa<br />

sebenarnya kiat menjadi pemimpin<br />

yang tangguh? Bagaimana pula<br />

pandangan Group CEO Jeff Gravenhorst<br />

kepada para Great Performers? Simak<br />

selengkapnya di halaman 9 untuk rubrik<br />

Wawancara Eksklusif.<br />

39<br />

32<br />

Topik Terkini<br />

Bahaya Laten, Hoaks!<br />

Hoax kini ramai menyebar di<br />

masyarakat seiring dengan<br />

penggunaan teknologi telepon pintar.<br />

Bagaimana tips untuk menghindari<br />

Hoaks? Simak Selengkapnya di<br />

halaman 21.<br />

38<br />

21<br />

Resep Sehat<br />

Pecak Bandeng<br />

Tahukah Anda Pecak Bandeng?<br />

Makanan khas Serang yang<br />

ternyata tidak banyak dikenali.<br />

Yuk, ikuti resepnya di halaman 38.<br />

06<br />

“Satu wejangan ibu yang<br />

paling saya ingat yaitu agar<br />

saya selalu berbuat baik,<br />

karena sejatinya kebaikan itu<br />

akan dikembalikan lagi,”<br />

SUSUNAN REDAKSI Penasehat: Elisa Lumbantoruan, Benny Joesoep, Faisal Muzakki, Harinuan Dongoran,<br />

Syaefullah, Ari Kurnianto, Bendady Pramono | Penanggungjawab: Mita Sampaguita Lamiran<br />

| Pemimpin Redaksi: Tritama Chaerani | Redaktur Pelaksana: Shofa Tartila | Design & Layout: Creative Design Team<br />

| Distribution: General Affair Team<br />

Alamat Redaksi Graha <strong>ISS</strong> Jl. Jend. Sudirman Blok J <strong>No</strong>. 3, Bintaro Jaya 15229<br />

Telp. 021-74864490 Email corpcomm@iss.co.id<br />

4 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


KABAR DARI HR<br />

Koperasi Konsumen<br />

Karyawan <strong>ISS</strong><br />

Sukses Bersama<br />

Demi mengembangkan kesejahteraan seluruh karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

maka telah didirikan satu Badan Usaha Koperasi Karyawan dengan<br />

profil sebagai berikut:<br />

“KOPERASI KONSUMEN KARYAWAN <strong>ISS</strong> SUKSES BERSAMA”,<br />

Alamat : Graha <strong>ISS</strong> Jalan Jenderal Sudirman Blok J <strong>No</strong>. 3 Sektor 9,<br />

Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten<br />

<strong>No</strong>. Telp./ Fax : 021 74864490/ 021 74864494<br />

Akta : <strong>No</strong>. 80 tanggal 29 Juni 2016<br />

KEPMENKOP dan UKM : <strong>No</strong>. 001728/BH/M.KUKM.2/VIII/2016<br />

SIUP<br />

: <strong>No</strong>. 503/001189-BP2T/30-08-PK/VIII/2016<br />

IUSP : 328/SISP/Dep.1/III/<strong>2017</strong>/7 Maret <strong>2017</strong><br />

NPWP : <strong>No</strong>. 76.514.776.4-453.000<br />

Situs<br />

: www.kopkariss.id<br />

Program-program yang akan direalisasikan<br />

oleh Koperasi Karyawan <strong>ISS</strong> Sukses<br />

Bersama antara lain adalah: Simpan Pinjam,<br />

Toko Retail, Coffee Shop, Merchandise,<br />

dan Perdagangan Umum.<br />

Hanya dengan scan QR Code yang terdapat<br />

di belakang kartu ID Card karyawan, Anda<br />

bisa dengan mudah bergabung menjadi<br />

anggota koperasi. Langkah-langkahnya<br />

adalah sebagai berikut:<br />

1. Buka aplikasi Play Store (Android) atau<br />

App Store (iOS).<br />

2. Cari aplikasi pemindai kode barcode di<br />

kolom search.<br />

3. Bagi pengguna<br />

smartphone<br />

Android, unduh<br />

aplikasi “QR<br />

Code Reader”<br />

di Play Store. Bagi<br />

pengguna iPhone,<br />

unduh aplikasi “QR Reader for iPhone”<br />

di App Store.<br />

4. Scan QR Code yang ada di belakang<br />

ID Card Anda.<br />

5. Anda akan masuk ke dalam menu<br />

web <strong>ISS</strong>, scroll ke bawah hingga<br />

muncul menu “Koperasi”.<br />

6. Isi data diri Anda untuk mendaftar<br />

Menarik dan mudah bukan? Yuk segera<br />

bergabung dengan Koperasi Konsumen<br />

Karyawan <strong>ISS</strong> Sukses Bersama<br />

Dewan Pengurus<br />

Ketua:<br />

Kris Dwi Harjanto<br />

Wakil Ketua:<br />

Hapit Hidayat<br />

Sekretaris:<br />

Endah Listiyaoweni<br />

Bendahara 1:<br />

R. Efik Egobudaya<br />

Bendahara 2:<br />

Suparti<br />

IT Development Manager:<br />

Bambang Sudiyatmiko<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

5


RANU ASMARA<br />

GIGIH BERJUANG MENUJU SUKSES<br />

Masa silam sebagai kuli bangunan membuatnya<br />

bertekad kuat untuk meraih hidup yang lebih<br />

baik. Doa dan nasehat orangtua ia jadikan<br />

modal untuk gigih berjuang. Kini, kebahagiaan<br />

dan sukses bersama keluarga telah ia raih. Apa<br />

saja kiat-kiatnya?<br />

Sore itu, mentari bersiap menuju peraduannya. Cahaya kemerahan<br />

menerpa hangat sebuah toko bangunan di daerah Letokdawan,<br />

Geyer, Jawa Tengah. Tapi, kehangatan itu belum bisa membuat hati<br />

seorang kuli bahagia. Seperti biasa ia sedang menghitung upah harian<br />

sebesar Rp60.000. Upah itu untuk biaya makan satu hari esok di luar<br />

biaya hidup lainnya. “Tidak cukup lagi,” batinnya sambil menghela<br />

nafas. “Kapan hidup saya berubah?”<br />

Sudah satu setengah tahun ia menjadi kuli. Selama itu, ia selalu gundah<br />

saat menerima upah. Padahal ia punya mimpi memiliki tabungan dan<br />

kehidupan indah. Dengan upah seperti itu, kapan impian itu bisa<br />

terwujud?<br />

Namun, saat mengingat doa-doa kedua orangtuanya, ia masih selalu<br />

giat bekerja. Benar saja, berkat doa-doa tersebut harapan memiliki<br />

pekerjaan terbuka lebar ketika seorang teman memberi informasi<br />

lowongan kerja menjadi sekuriti di <strong>ISS</strong> Indonesia. Ranu Asmara, begitu<br />

nama kuli bangunan itu, dengan antusias segera melayangkan surat<br />

dan dokumen lamaran kerja ke <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

“Teman saya bilang, kalau mau mempunyai pendapatan yang besar<br />

dan jenjang karir yang jelas, melamar saja di <strong>ISS</strong> Indonesia. Singkat<br />

cerita saya lulus dan diterima bekerja. Saat itu saya pikir sekuriti hanya<br />

menjaga kantor atau perumahan saja,” kenang pria yang akrab disapa<br />

Ranu ini sambil tersenyum. Ranu pun mengikuti program pendidikan<br />

dan pelatihan sekuriti <strong>ISS</strong> Indonesia di Cileunyi, Jawa Barat, dengan<br />

modal hidup yang tidak seberapa.<br />

Hari-hari program pelatihan berlalu, kegigihan Ranu kembali diuji.<br />

Merantau ke kota dengan modal pas-pasan, tentu tidak mudah.<br />

Apalagi, Ranu tak memiliki sanak saudara di kota itu. Beruntung, sang<br />

6 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


PROFIL CERITA SAMPUL<br />

dan membuktikan kemampuannya. Tiga tahun<br />

berselang, ia mendapat kepercayaan sebagai<br />

supervisor membawahi 42 orang anggota. Lebih<br />

dari itu, Ranu juga mendapat penghargaan<br />

sebagai bintang 4 atau yang dikenal dengan<br />

sebutan BIMA Club.<br />

“Kerja dengan ikhlas dan yakin<br />

pimpinan di atas akan melihat<br />

hasilnya.”<br />

Ranu Asmara<br />

atasan peka terhadap kondisinya dan bersedia<br />

membantu memberikan pinjaman.<br />

Ranu sempat hampir menyerah dan mau kembali<br />

ke kampung halaman, namun sang atasan<br />

mencegah, “Sudah susah payah merangkak<br />

untuk merantau, sekarang mau kembali ke<br />

kampung? Apa tidak sia-sia? Malu-maluin<br />

ga tuh?” Terhenyak atas ucapan atasannya<br />

serta wajah kedua orang tua yang ia rindukan,<br />

Ranu kembali termotivasi dan membulatkan<br />

tekad untuk mengejar cita-citanya: mengejar<br />

masa depan dengan membangun karir di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia. Titik balik kehidupan Ranu pun<br />

dimulai. Ia kembali yakin Tuhan Yang Maha Baik<br />

akan merevisi nasibnya. Pria berbadan tegap ini<br />

kembali tekun mengikuti program pelatihan <strong>ISS</strong><br />

Indonesia.<br />

“Yang paling saya tidak lupakan dari pelatihan<br />

yaitu berbicara di depan banyak orang. Dulu,<br />

saya selalu gugup, grogi dan terbata-bata,” ujar<br />

ayah satu anak ini penuh syukur.<br />

Dalam kurun waktu kurang dari setahun,<br />

kegigihannya terbayar. Ranu didapuk menjadi<br />

Team Leader. Tak mau berpuas diri, pria yang<br />

menggemari makanan gudeg ini semakin ulet<br />

Ketika ditanya apa rahasia dibalik pencapaiannya,<br />

sambil memberikan senyuman khas, ia<br />

menjawab, “Kerja dengan ikhlas dan yakin<br />

pimpinan di atas akan melihat hasilnya.”<br />

Kini, enam tahun telah berlalu sejak Ranu<br />

bergabung dengan <strong>ISS</strong> Indonesia. Mimpinya<br />

memiliki kehidupan lebih baik telah terujud<br />

dengan keluarga kecil yang bahagia. Bahkan<br />

seringkali, ia berbagi rezeki dari gaji yang ia<br />

terima kepada kedua orang tuanya.<br />

Namun, jumawakah Ranu? Tidak! Ia masih<br />

ingin menggapai mimpi-mimpi lainnya. “Saya<br />

ingin naik jabatan lagi tahun depan. Saya juga<br />

masih bermimpi memiliki rumah di Jakarta dan<br />

mengajak kedua orang tua ke rumah baru,”<br />

tukasnya penuh harap.<br />

MOTIVATOR LUAR BIASA, IBU SAYA!<br />

Meski saat ini banyak motivator terbaik bertebaran<br />

di berbagai media, namun sosok ibu bagi Ranu<br />

adalah motivator utama di balik pencapaiannya<br />

selama ini. “Waktu berpamitan ke Jakarta,<br />

ibu sempat berat melepas kepergian saya,”<br />

kenangnya. Saat itu ibunya mempertanyakan<br />

mengapa harus menjadi sekuriti. “Saya tidak bisa<br />

menjawab karena memang tidak punya informasi<br />

deskripsi pekerjaaan sekuriti seperti apa,” ujar<br />

Ranu sambil tertawa kecil mengenang awal-awal<br />

perubahan hidupnya itu.<br />

Ibu saya, tambahnya lagi dengan suara bergetar<br />

menahan haru, juga khawatir karena saya<br />

mendapatkan penempatan bekerja di ibu kota<br />

yang rawan terhadap kejahatan seperti yang ia<br />

lihat dan baca di berita-berita atau dengar dari<br />

orang-orang sekitarnya. Meski raut wajahnya<br />

keras, Ranu terlihat tak mampu menutupi emosi<br />

tatkala berbicara tentang wanita yang telah<br />

melahirkannya itu.<br />

Tekad Ranu saat itu sudah bulat untuk mengubah<br />

hidup. Ia pun berusaha keras meyakinkan ibunya<br />

agar memberi restu berangkat ke Jakarta. Terharu<br />

akan semangat dan kegigiha Ranu, sang ibu pun<br />

akhirnya merestui langkah Ranu untuk mengadu<br />

nasib di ibu kota. “Satu wejangan ibu yang paling<br />

saya ingat yaitu agar saya selalu berbuat baik,<br />

karena sejatinya kebaikan itu akan dikembalikan<br />

lagi,” ungkapnya dengan sendu.<br />

Nasihat sang ibu pun ia lakoni dalam keseharian<br />

hidupnya. Misalnya, Ranu kerap memberi<br />

pinjaman pada anggota<br />

timnya saat mengalami<br />

kesulitan uang. “Meski<br />

jumlahnya tidak seberapa,<br />

namun setidaknya bisa<br />

membantu mereka<br />

untuk menyambung<br />

hidup sampai<br />

gajian.”<br />

“Itulah ibu saya.<br />

Nasihatnya<br />

sederhana<br />

tapi sangat<br />

bermaknya<br />

untuk saya,”<br />

tutup Ranu<br />

dengan senyum<br />

bangga.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

7


TOPIK TERKINI<br />

<strong>ISS</strong> Company Day<br />

Tugas Security di RS,<br />

Penuh Resiko Tapi Harus<br />

Tegas dan Ramah<br />

Romauli Turnip<br />

Business Controller Key Accounts<br />

Bagaimana rasanya punya kesempatan menjadi seorang Great Performer?<br />

Tentu sangat senang. Saya pun tak sabar untuk melakukannya. Kesempatan<br />

ini bagian dari <strong>ISS</strong> Company Day. Ini adalah program sekali setahun di seluruh<br />

jaringan <strong>ISS</strong> global. Seluruh karyawan <strong>ISS</strong> dari berbagai jenjang berkesempatan<br />

‘menjadi’ seorang Great Performer selama satu hari penuh di satu area kerja.<br />

Tujuannya memberi kesempatan bagi karyawan mengenal bisnis klien lebih<br />

dekat dengan terlibat langsung di dalamnya.<br />

Tapi, selain rasa senang, terbersit<br />

kekhawatiran. Mampukah saya bekerja<br />

seperti mereka - para Great Performer?<br />

Bagaimana kalau... kalau... kalau...? Galau.<br />

Setelah merenung cukup lama, saya<br />

putuskan ‘menjadi’ petugas security.<br />

Mengapa? Menurut saya, seorang security<br />

selalu berada di tempat terdepan dan<br />

siap membantu kapan dan di mana saja.<br />

Contoh sederhana, seorang security di<br />

sebuah mal harus siap dan berjaga di pintu<br />

masuk, tersenyum ramah dan memberi<br />

salam, memeriksa tas atau barang bawaan<br />

pengunjung. Kesimpulan saya, menjadi<br />

seorang security adalah profesi tidak mudah<br />

dan tidak dapat dipandang sebelah mata.<br />

Akhirnya, waktu itu pun tiba. Lokasi<br />

penugasan saya adalah di Rumah Sakit<br />

Premier Bintaro (RSPB) dan bertugas pada<br />

shift 1, mulai pukul 7 pagi hingga pukul<br />

3 sore. Awal aktifitas pagi mengikuti<br />

briefing bersama anggota tim security lain.<br />

Selanjutnya team leader berpatroli keliling<br />

RS bersama saya. Mulai dari pintu lobby<br />

utama berlanjut ke ruang rawat inap di<br />

lantai 2 dan 3. Di ruang ini tim security <strong>ISS</strong><br />

Indonesia memiliki akses penuh terhadap<br />

semua pengunjung dan berhak menolak<br />

apabila ada yang berkunjung di luar jam<br />

besuk termasuk melarang anak-anak di<br />

bawah usia 12 masuk ke ruang rawat inap.<br />

Walaupun menjalani ‘tugas’ security selama<br />

satu hari, namun saya bisa merasakan bahwa<br />

tugas dan tanggung jawab seorang security<br />

sangatlah besar dengan kompleksitas yang<br />

tinggi. Terlebih lagi yang bertugas di area<br />

rumah sakit, mereka perlu memastikan<br />

bahwa tubuh sendiri dalam kondisi prima<br />

untuk menangkal segala macam penyakit<br />

yang ada di lingkungan RS.<br />

Belum lagi jika mereka harus berhadapan<br />

dengan pengunjung yang adalah klien dari<br />

klien <strong>ISS</strong> Indonesia – baik untuk berobat,<br />

pasien rawat inap atau rawat jalan, juga<br />

mereka yang membesuk kerabat yang<br />

sedang dirawat. Mereka harus menjaga<br />

nama baik <strong>ISS</strong> Indonesia baik terhadap<br />

klien, terlebih klien dari klien.<br />

Pekerjaan security memang terlihat<br />

gampang, namun kenyataan tidak<br />

demikian bagi kita yang tidak terbiasa<br />

melakukannya. Namun, bila melakukannya<br />

dengan hati tulus dan ikhlas pasti tidak<br />

masalah. Karena saya yakin dan percaya<br />

bekerja sebagai cleaner, gardener,<br />

resepsionis, kasir parkir, security, bukanlah<br />

pilihan pertama kita sebagai profesi.<br />

...tugas dan tanggung jawab<br />

seorang security sangatlah<br />

besar dengan kompleksitas<br />

yang tinggi.<br />

Romauli Turnip<br />

Pasti kita menginginkan pekerjaan yang<br />

terbaik dan sesuai dengan kemampuan<br />

kita. Namun apa pun pilihan kita, apa<br />

pun profesi kita, yang terpenting adalah<br />

bagaimana kita mencintai pekerjaan kita.<br />

Terima kasih <strong>ISS</strong> Indonesia telah memberi saya<br />

kesempatan mengikuti <strong>ISS</strong> Company Day.<br />

8 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


WAWANCARA EKSKLUSIF<br />

Wawancara Eksklusif<br />

JEFF GRAVENHORST<br />

Dear Great Performers,<br />

Sejalan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72<br />

yang jatuh pada tanggal 17 <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> mendatang, majalah <strong>GREAT</strong><br />

06 akan mengangkat tema besar, yaitu Kepemimpinan. Terkait hal<br />

tersebut, kita mendapat kehormatan untuk mewawancarai Group CEO<br />

kita, Bapak Jeff Gravenhorst, dalam edisi istimewa kali ini. Bapak Jeff juga<br />

akan mengunjungi Indonesia antara tanggal 2 dan 4 <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong>, dan<br />

bertemu sapa dengan kita semua di The Best Employee 79 mendatang.<br />

Hi Jeff, selamat datang di Indonesia. Berkaitan<br />

dengan tagline <strong>ISS</strong> yaitu “The Power of the<br />

Human Touch”, bisakah dijelaskan lebih<br />

lanjut mengapa makna “The Power of the<br />

Human Touch” sangat penting dilakukan<br />

oleh seluruh insan di <strong>ISS</strong>?<br />

Hi, terima kasih, saya senang sekali dapat kembali<br />

ke Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, aspirasi<br />

<strong>ISS</strong> adalah untuk menjadi organisasi terbaik di<br />

seluruh dunia dalam hal layanan (servis). Oleh<br />

karena itu, demi mencapai visi tersebut, maka kita<br />

perlu meningkatkan kinerja layanan kita dalam<br />

rangka memfasilitasi kebutuhan para klien melalui<br />

pemberdayaan karyawan.<br />

Untuk itu, penting bagi seluruh insan <strong>ISS</strong> untuk<br />

senantiasa mendengarkan kebutuhan para klien<br />

dan memahami bagaimana cara memenuhi<br />

kebutuhan klien tersebut – mungkin jauh sebelum<br />

klien menyatakan kebutuhan tertentu. Itulah yang<br />

membedakan kita dengan pesaing lain.<br />

Momen-momen berkesan kita tidak datang<br />

begitu saja. Momen-momen tersebut tercipta saat<br />

karyawan kita memiliki perilaku yang baik, inspiratif,<br />

serta dilengkapi dengan keterampilan dan alat-alat<br />

yang tepat untuk berinteraksi dengan klien. Itulah<br />

makna “the power of the human touch”.<br />

Lalu, apa saja yang telah dilakukan<br />

perusahaan untuk memastikan seluruh<br />

karyawan memiliki keterampilan dan alatalat<br />

yang dibutuhkan?<br />

Setiap tahun, kita terus mempertajam fokus kita<br />

dalam mengembangkan seluruh karyawan kita.<br />

Sepanjang tahun 2016, group <strong>ISS</strong> telah menggelar<br />

6,454,887 jam pelatihan di berbagai jaringan <strong>ISS</strong><br />

di dunia. Sebagai contoh, program pelatihan<br />

Service with a Human Touch kita yang telah<br />

diikuti oleh lebih dari 75,000 orang karyawan,<br />

kini telah tersedia secara live di 47 negara! Selain<br />

itu, program Sertifikasi Manager Key Account<br />

(Key Account Manager Certification / KAMC)<br />

kita juga telah diperbaharui, dimana lebih dari<br />

500 karyawan mengikuti program tersebut dan<br />

menerima sertifikasi.<br />

Indonesia juga memiliki beragam program<br />

pelatihan. Sejak tahun 2012, <strong>ISS</strong> Indonesia telah<br />

menggelar sekitar 35 kelas pelatihan, yang<br />

disampaikan oleh 55 orang pengajar, dan diikuti<br />

oleh lebih dari 60,000 orang karyawan. Ini sungguh<br />

merupakan pencapaian yang mengagumkan,<br />

sehingga amat penting dilakukan agar program<br />

pelatihan tersebut dapat berlangsung hingga<br />

jangka panjang di Indonesia.<br />

Menurut Anda, apakah ada dampak<br />

langsung dalam hal bisnis dari fokus ini?<br />

Tentu saja, jelas ada keterkaitan secara langsung<br />

antara kegiatan interaksi karyawan dengan<br />

kepuasan klien. Strategi kita, yaitu <strong>ISS</strong> Way,<br />

dibangun dengan menselaraskan antara fokus<br />

kepada klien, investasi terhadap interaksi<br />

karyawan, serta meningkatkan kemampuan<br />

karyawan demi menghasilkan pengalaman positif<br />

bagi klien. Pengalaman klien yang positif itulah<br />

yang menjadi upaya kita untuk mempertahankan<br />

klien-klien kita dan memiliki dampak langsung<br />

terhadap hasil bisnis kita.<br />

Perusahaan juga senantiasa memberi fokus<br />

utama kepada seluruh karyawan; tak hanya<br />

terkait program-program pelatihan dan<br />

pengembangan, namun juga program-program<br />

kesejahteraan karyawan. Sebagai perusahaan<br />

yang bertanggungjawab, adalah penting bagi<br />

kami untuk menjaga kelangsungan perusahaan<br />

hingga jangka panjang.<br />

Terima kasih, Jeff… Yang terakhir, apa<br />

pesan-pesan utama yang ingin disampaikan<br />

ke seluruh Great Performers di Indonesia<br />

sebagai calon pemimpin di masa datang<br />

termasuk para Supervisor, Manager, dan<br />

Frontliner?<br />

Bagi para Supervisors dan Manager, memiliki<br />

kualitas dan konsistensi atas jiwa kepemimpinan,<br />

merupakan faktor utama dalam The Power of<br />

the Human Touch. Sebagai pemimpin, temanteman<br />

diharapkan untuk tampil sebagai panutan<br />

dan bertindak sesuai <strong>ISS</strong> Values (Nilai-Nilai) yaitu<br />

Honesty we respect; Entrepreneurship we act;<br />

Responsibility we care; dan Quality we deliver.<br />

Seluruh nilai tersebut adalah yang kita perlu<br />

senantiasa bangun di seluruh organisasi.<br />

Tahun lalu, kita juga meluncurkan kerangka<br />

kompetensi kepemimpinan sebagai panduan bagi<br />

para pemimpin, serta sebagai alat pendukung<br />

untuk menganalisa apa yang perlu dilakukan<br />

untuk mendukung peran Anda sebagai manajer<br />

di <strong>ISS</strong>.<br />

Untuk teman-teman frontliner, yang penting<br />

untuk dilkukan adalah: menyimak. Menyimak para<br />

klien untuk mengetahui kebutuhan mereka, dan<br />

bertindak sesuai apa yang telah didengar. Dengan<br />

demikian, kita dapat memberi dukungan kepada<br />

klien sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, Anda<br />

juga perlu menyimak para manager dan dukung<br />

mereka dalam memberikan solusi terbaik kepada<br />

klien. Tim global memiliki banyak pengetahuan<br />

atas beragam best practices, dan para manager<br />

Anda merupaka sumber terbaik untuk belajar dan<br />

mempraktekannya. Perilaku positif dari setiap dan<br />

seluruh tim frontliner adalah sangat penting untuk<br />

mendukung kita terhadap klien, dan Anda semua<br />

tepat berada di inti kesuksesan tersebut. Maka<br />

teruslah tingkatkan kinerja baik Anda semua.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

9


ALDI HERMAWAN<br />

Honesty We Respect,<br />

Bukan Hanya Slogan!<br />

“Pesan orang tua kalau kerja<br />

jujur saja supaya selamat. Ini<br />

sejalan dengan perusahaan<br />

tempat saya mencari nafkah..”<br />

ALDI HERMAWAN<br />

Security Service Terminal 3 Ultimate<br />

10 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


PROFIL GOLDEN HEART<br />

AWARD<br />

Bersikap jujur sudah menjadi pesan<br />

orangtuanya sejak ia kecil. Ketika<br />

bekerja di <strong>ISS</strong> Indonesia, ada slogan<br />

“Honesty, we respect”. Klop deh! Jujur<br />

menjadi bagian dari karakter mutlak<br />

Aldi Hermawan. Tak heran berbagai<br />

penghargaan ia raih. Apakah cukup?<br />

Ternyata tidak. Simak penuturan<br />

lengkap di artikel ini.<br />

Pagi itu, Aldi Hermawan seperti biasa siap<br />

menjalankan aktivitas kerja di basement lantai<br />

1 Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno<br />

Hatta, Tangerang, Banten, usai menghadiri<br />

sesi briefing pagi. Di luar dugaan, ada yang<br />

tidak biasa pada pagi itu. Mata pria berbadan<br />

tegap dan berkulit sawo matang ini tertuju<br />

pada sebuah benda yang tergeletak di atas<br />

trolley. Pria yang akrab disapa Aldi itu lalu<br />

menghampiri, dan menemukan bahwa<br />

barang tersebut adalah sebuah dompet.<br />

Sesuai Prosedur Operasi Standar (Standard<br />

Operation Procedure/SOP) dan, apalagi<br />

sebagai petugas security, maka Aldi bergegas<br />

mengamankan dompet tersebut dan<br />

melaporkan temuan itu kepada atasannya,<br />

serta mengisi Berita Acara Penemuan (BAP).<br />

Selang 40 menit kemudian, atasannya<br />

memanggil Aldi. Jantungnya berdegup,<br />

karena khawatir bila isi dompet yang<br />

ia temukan berkurang atau lenyap.<br />

Namun kekhawatiran itu sirna tatkala<br />

senyuman penuh rasa syukur menyambut<br />

kedatangannya. Rupanya pemilik dompet<br />

telah datang dan menunggunya, didampingi<br />

atasannya.<br />

“Pak Aldi terima kasih banyak sudah<br />

menemukan dan mengembalikan dompet<br />

saya,” ucap pemilik dompet. Matanya<br />

berkaca-kaca menahan haru atas kejujuran<br />

Aldi. “Kalau saja dompet ini tidak ditemukan<br />

Pak Aldi, saya tidak bisa membayangkan<br />

kehilangan uang Rp 24.112.00 dan kartu<br />

penting di dalamnya. Karena itu, tolong<br />

terima hadiah yang tidak seberapa ini,”<br />

ungkapnya seraya mengajak Aldi berjabat<br />

tangan.<br />

“Saya ingin menjadi team leader.<br />

Saya yakin bisa mendapatkan<br />

kepercayaan itu. Kalau orang lain<br />

bisa sukses, kenapa kita enggak.<br />

Aldi Hermawan<br />

“Sama-sama Pak, mohon agar lain kali bisa<br />

lebih berhati-hati. Mohon maaf, saya tidak<br />

bisa menerima imbalan ini, saya hanya<br />

menjalankan tugas,” ucap Aldi, seraya<br />

menolak halus namun tegas terkait upaya<br />

pemberian imbalan dari pemilik dompet.<br />

Selang beberapa hari kemudian, Aldi pun<br />

menerima apresiasi dari Angkasa Pura atas<br />

kejujurannya.<br />

Ketika <strong>Majalah</strong> <strong>GREAT</strong> bertanya apa yang<br />

mendorongnya berbuat jujur, pria ini dengan<br />

lantang menjawab, “Di Al Quran sudah jelas<br />

tertulis bohong itu dosa. Ingat juga orangtua<br />

sudah menyekolahkan kita. Percuma sudah<br />

sekolah tapi tidak jujur. Lagian, barang<br />

penemuan itu kalau dibawa pulang pasti<br />

akan diselidiki. Bisa panjang urusan kalau<br />

tidak jujur. Lebih baik jujur daripada masuk<br />

penjara.”<br />

Apalagi, lanjutnya, ia bekerja di perusahaan<br />

yang menjunjung tinggi nilai kejujuran lewat<br />

salah satu values yang berbunyi “Honesty, we<br />

respect”. “Malu dong kalau cuma jadi slogan<br />

saja. Lagian, setiap apel pagi selalu ada<br />

peringatan jangan pernah mengambil barang<br />

milik orang lain,” ucapnya penuh senyum.<br />

Memang, sejak bekerja di <strong>ISS</strong> Indonesia, Aldi<br />

mengakui bahwa sikap kejujuran semakin<br />

tertanam dalam dirinya. “Pesan orang tua<br />

kalau kerja jujur saja supaya selamat. Ini<br />

sejalan dengan perusahaan tempat saya<br />

mencari nafkah. Kejujuran Insyaa Allah akan<br />

selalu menjadi kebiasaan saya,” ungkapnya<br />

lagi.<br />

Tak hanya Angkasa Pura yang menganugerahi<br />

Aldi dengan penghargaan atas kejujuran<br />

yang telah ia lakukan; <strong>ISS</strong> Indonesia pun<br />

memberikan apresiasi kepada Aldi dengan<br />

Golden Heart Award. Menyikapi pencapaian<br />

yang telah ia raih, pria pengagum aktor Dwi<br />

Sasono ini tak mau jumawa. Aldi bahkan<br />

menganggap penghargaan itu sebagai<br />

pemecut dirinya untuk lebih baik lagi dan<br />

berharap menjadi pengingat bagi rekan<br />

kerjanya untuk selalu memberlakukan<br />

kejujuran.<br />

Pria kelahiran Tanggerang, 15 Februari<br />

1997 ini pun berharap dapat terus<br />

mengembangkan karirnya di <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

“Saya ingin menjadi team leader. Saya yakin<br />

bisa mendapatkan kepercayaan itu. Kalau<br />

orang lain bisa sukses, kenapa kita enggak.<br />

Tapi yang penting harus berlaku jujur dan<br />

jangan pernah mengambil milik orang lain.<br />

Kerja harus mengikuti SOP supaya pekerjaan<br />

lancar dan bisa memberikan yang terbaik<br />

buat pelanggan,” pungkasnya dengan<br />

penuh percaya diri.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

11


SECURITY SERVICE <strong>ISS</strong><br />

Tegas, Harus...<br />

Humanis, Pasti!<br />

Masyarakat umum mengenal<br />

karakter sebagian besar petugas<br />

keamanan (security) sebagai<br />

sosok yang kokoh, tegar dan<br />

galak. Tapi tidak untuk Security <strong>ISS</strong><br />

Indonesia. Beberapa orang sudah<br />

merasakan perbedaan pelayanan<br />

para Security <strong>ISS</strong> Indonesia dan<br />

mengapresiasi dengan berbagai<br />

cara. Kok bisa?<br />

Suatu hari, seorang pasien berkunjung<br />

ke suatu rumah sakit di bilangan Jakarta<br />

Selatan untuk menjalani terapi. Irfan,<br />

anggota Security <strong>ISS</strong> Indonesia yang<br />

bertugas di rumah sakit itu, dengan sigap<br />

dan ramah senantiasa menyambutnya<br />

dari mulai lobi dan mengantar hingga<br />

ke ruangan dokter. Tindakan ini tidak<br />

hanya sekali dua kali. Irfan melakukannya<br />

selama tujuh hari berturut-turut setiap<br />

pasien tersebut datang untuk melakukan<br />

kontrol rutin hingga ia sembuh. Si pasien<br />

pun kagum atas perlakuan ramah Irfan.<br />

Berbeda dengan sikap dan perilaku<br />

petugas sekuriti di tempat lain. Irfan pun<br />

melakukannya dengan ikhlas dan tanpa<br />

pamrih. Tanpa pernah terbayangkan<br />

oleh Irfan, sang pasien itu memberikan<br />

apresiasi kepadanya berupa paket<br />

beribadah umroh secara gratis, saat ia<br />

sudah sembuh.<br />

Di lain waktu dan tempat, Utar, Senior<br />

Supervisor Security <strong>ISS</strong> Indonesia di sebuah<br />

12 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


LIPUTAN KHUSUS<br />

gereja yang terletak di Serpong, berhasil<br />

menemukan bom berdaya ledak cukup<br />

besar di salah satu saluran air di depan<br />

rumah peribadatan itu, sesaat menjelang<br />

perayaan Jumat Agung beberapa waktu<br />

lalu. Meski seorang muslim, Utar bekerja<br />

secara profesional dan tidak setengah<br />

hati. Bersama timnya, ia senantiasa<br />

berusaha memberikan pelayanan yang<br />

maksimal terhadap pengurus dan seluruh<br />

jemaat gereja sehingga proses kebaktian<br />

selalu dapat berjalan dengan baik. Tak<br />

terkecuali saat perayaan hari-hari besar<br />

umat Nasrani. Dan penemuan bom itu<br />

sebagai bukti ketulusan dan ketelitiannya<br />

dalam bekerja.<br />

Atas kinerja dan kualitas pekerjaannya<br />

yang gemilang tersebut, Utar mendapat<br />

apresiasi dari para jemaat dan pengurus<br />

gereja. Bahkan, manajemen gereja<br />

sudah seringkali menawarkan Utar untuk<br />

bergabung menjadi karyawan tetap.<br />

Namun, Utar menegaskan bahwa dirinya<br />

tetap ingin bergabung di Security <strong>ISS</strong><br />

Indonesia karena ia sangat mencintai <strong>ISS</strong><br />

Indonesia.<br />

Human Touch<br />

Sosok-sosok seperti Irfan dan Utar adalah<br />

secuil contoh insan-insan <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

yang melayani dengan ‘the power of<br />

human touch’. Sejatinya, <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

sudah lama meninggalkan label kaku<br />

dan galak yang umumnya melekat<br />

pada sosok seorang petugas security<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

13


serta memperkenalkan konsep baru tim<br />

security yang memiliki sikap humanis,<br />

ramah dan suka menolong.<br />

Victor Manggora, General Manager<br />

Metro 1 menuturkan bahwa membentuk<br />

karakter security yang humanis<br />

membutuhkan proses panjang, bahkan<br />

dimulai dari proses perekrutan itu sendiri.<br />

“Dunia sudah berubah. Saat ini mitra<br />

kita menuntut yang lebih humanis.<br />

Perlu diketahui, untuk menghasilkan<br />

security yang memiliki attitude kerja yang<br />

tinggi, maka kita perlu proses. Kita ingin<br />

menunjukkan bahwa <strong>ISS</strong> Indonesia juga<br />

memanusiakan manusia dengan cara<br />

memberdayakan seluruh karyawannya<br />

(empowering people). <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

membuka kesempatan bagi mereka yang<br />

secara faktor ekonomi tidak mampu.<br />

Kita menunjukkan sisi human yang kita<br />

miliki. Bahwa ada orang yang hanya<br />

lulusan sekolah yang tidak tinggi tetapi ia<br />

punya keinginan untuk bekerja, maka <strong>ISS</strong><br />

Indonesia memberi kesempatan agar ia<br />

menggapai mimpinya,” ujar Victor.<br />

Sisi humanis ini kemudian berlanjut<br />

saat proses pelatihan. Misalnya saja<br />

dengan memberikan fasilitas pelatihan<br />

yang lebih manusiawi. “Di sekolah atau<br />

tempat pelatihan, <strong>ISS</strong> Indonesia sudah<br />

memberikan para calon security dengan<br />

tempat tidur yang layak. Selain itu,<br />

dalam hal konsumsi, <strong>ISS</strong> Indonesia sudah<br />

menyiapkan makanan yang lebih baik,”<br />

tuturnya.<br />

Kendati dibentuk dengan cara yang lebih<br />

humanis, Victor meyakini bahwa sikap<br />

untuk berlaku tegas pada security service<br />

tetap dilatih. Setiap peserta dibekali<br />

dengan materi yang menginduk kepada<br />

kepolisian. “Ada materi yang diisi dari<br />

pihak kepolisian. Agar nanti tidak kaku,<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia menyeimbangi dengan<br />

materi atau melatih mereka untuk service<br />

with a human touch. Dengan demikian,<br />

saat mereka selesai mengikuti pendidikan,<br />

karakter tegas dan humanis tetap berjalan<br />

beriringan,” papar Victor.<br />

Pemimpin Masa Depan<br />

Victor tak menampik satu hal bahwa<br />

membentuk atau bahkan mengubah<br />

karakter manusia bukanlah perkara<br />

mudah. Apalagi, pelamar security<br />

14 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


LIPUTAN KHUSUS<br />

mayoritas berusia muda, berada di<br />

rentang usia 19-25 tahun dan lebih dari<br />

10% dari mereka memiliki latar belakang<br />

lingkungan keluarga dan tetangga yang<br />

keras. Dalam menghadapi tantangan<br />

demikian, Victor menyatakan dirinya<br />

tidak memiliki strategi tertentu.<br />

“Yang penting sebagai pimpinan kita<br />

harus menguasai semua informasi<br />

karena mereka lebih kritis. Kita yang<br />

harus menguasai kebijakan apapun yang<br />

kita ambil. Berbicara tentang security<br />

itu identik dengan keteraturan dan<br />

kekompakan. Saya yakin ketika mereka<br />

memilih untuk melamar pekerjaan<br />

sebagai security, mereka sudah tahu<br />

bahwa dunia security itu tidak jauh dari<br />

nuansa militer dan kepolisian,” paparnya.<br />

Kendati diterpa dengan berbagai macam<br />

pelatihan, menurut Victor, para security<br />

yang berusia muda itu justru betah bekerja<br />

di <strong>ISS</strong> Indonesia karena menganggap <strong>ISS</strong><br />

Indonesia sebagai tempat yang tepat<br />

untuk mengembangkan karir. “Karena itu<br />

ada yang sudah lebih dari 8 tahun berkarir.<br />

Dari anggota biasa, kemudian menjadi<br />

team leader, lalu menjadi supervisor.<br />

Contoh nyata adalah Nanang Kosim yang<br />

berkarir mulai dari anggota security biasa<br />

hingga sekarang menjadi Junior Facility<br />

Manager. Ada dan sangat banyak calon<br />

Nanang Kosim yang lain,” tambah Victor.<br />

Untuk mempersiapkan mereka menjadi<br />

pemimpin, Victor bersama dengan<br />

General Manager lain kerap mengadakan<br />

workshop sebagai sarana pembelajaran<br />

dan pembekalan materi rutin setiap bulan.<br />

“Sambil melakukan review kinerja tim,<br />

kita selalu selipkan materi pembekalan.<br />

Kemudian kita juga tahu bahwa belum<br />

tentu semua bisa menjadi pemimpin.<br />

Tentu kita searching dan analisa terlebih<br />

dahulu. Banyak yang punya potensi dan<br />

ingin maju. Ini yang akan kami dorong<br />

dan support terus,” ujar Victor optimis.<br />

Selain itu, tambah Victor, “Selaku General<br />

Manager saya kerap memotivasi mereka<br />

baik dalam suasana formal maupun<br />

informal, agar jangan pernah ragu untuk<br />

melakukan sesuatu yang benar dan<br />

berani bertindak cepat dan baik untuk<br />

kepentingan klien dan perusahaan,”<br />

pungkasnya. ***<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

15


Kemerdekaan senantiasa mempunyai<br />

arti yang sangat penting bagi<br />

kehidupan suatu bangsa. Dengan<br />

modal kemerdekaan, suatu bangsa<br />

memiliki harga diri dan dapat bersamasama<br />

duduk saling berdampingan<br />

dengan bangsa-bangsa lain di dunia.<br />

Dalam beberapa hari lagi kita akan<br />

memperingati hari momen paling<br />

bersejarah yaitu peringatan Hari<br />

Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.<br />

Bagaimana menyikapi secara positif<br />

terhadap Hari Kemerdekaan? Sikap positif<br />

bukan berarti sekadar penurut, namun lebih<br />

dari pada itu, yaitu kreatif, kritis, mandiri<br />

dan berani membela kebenaran serta<br />

menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asasasas<br />

dan tujuan yang disepakati bersama.<br />

Sebagai anak bangsa yang terlahir di bumi<br />

Tanah Air Indonesia, kita harus menghargai<br />

perjuangan para pendiri negeri ini. Oleh<br />

karena itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan<br />

perjuangan mereka.<br />

Kita patut bersyukur bahwa kita hidup<br />

di masa kemerdekaan. Di momen hari<br />

kemerdekaan ini, mari kita miliki keyakinan<br />

yang benar terhadap tanggung jawab<br />

pribadi, keluarga, dan masyarakat, untuk<br />

melanjutkan estafet perjuangan bangsa<br />

seperti pernah dilakukan oleh Jenderal<br />

Soedirman dan para pahlawan lainnya<br />

di masa lalu. Perang itu adalah perang<br />

terhadap keyakinan yang salah, terhadap<br />

kebodohan, terhadap kerusakan moral,<br />

terhadap ketergantungan pada orang lain,<br />

memerangi kemiskinan mental, memerangi<br />

kemiskinan karakter yang telah hilang dari<br />

kehidupan kita.<br />

Kepemimpinan dan tugas sehari-hari<br />

Sebagai makhluk Tuhan yang paling tinggi<br />

dibanding makhluk Tuhan lain, manusia<br />

memiliki kemampuan berpikir memilah<br />

serta memilih mana yang baik dan<br />

buruk. Dengan kelebihan itulah manusia<br />

Tongkat Estafet Jiwa<br />

Kepemimpinan Mengisi<br />

Hari Kemerdekaan<br />

Oleh : Robi Cahyadi<br />

seharusnya mampu mengelola lingkungan<br />

dengan baik serta kehidupan sosial<br />

manusia.<br />

Untuk itulah dibutuhkan sumber daya<br />

manusia yang berkualitas, yaitu manusia<br />

yang berjiwa pemimpin, dimulai dari dirinya<br />

sendiri. Dengan berjiwa kepemimpinan,<br />

maka seseorang akan dapat mengelola<br />

diri, kelompok serta lingkungannya dengan<br />

baik, termasuk saat menghadapi situasi<br />

yang sulit.<br />

Dalam kehidupan sehari - hari, baik di<br />

lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan<br />

sampai dengan pemerintahan sering kita<br />

dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan<br />

serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut<br />

memang memiliki hubungan yang berkaitan<br />

satu dengan lainnya. Oleh karena itu,<br />

seorang pemimpin harus bersikap sebagai<br />

pengasuh yang mendorong, menuntun,<br />

dan membimbing asuhannya.<br />

Kepemimpinan adalah kemampuan<br />

seseorang mempengaruhi dan memotivasi<br />

orang lain untuk melakukan sesuatu<br />

sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan<br />

meliputi proses mempengaruhi dalam<br />

menentukan tujuan organisasi, memotivasi<br />

perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,<br />

mempengaruhi untuk memperbaiki<br />

kelompok dan budayanya. Berbeda dengan<br />

kekuasaan yang merupakan kemampuan<br />

untuk mempengaruhi orang lain dalam<br />

melakukan sesuatu.<br />

Kepemimpinan di <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Di <strong>ISS</strong> Indonesia, proses menciptakan dan<br />

membangun karakter seorang pemimpin<br />

sudah mulai sejak seorang karyawan<br />

tersebut lulus tes KADETSHIP untuk menjadi<br />

seorang Team Leader. Mereka harus<br />

menempuh program magang (Praktek Kerja<br />

Lapangan/PKL) di lokasi serta melaporkan<br />

hasil PKL selama 1 bulan tersebut dalam<br />

Laporan Tertulis serta melakukan presentasi<br />

di hadapan para mentor dan panelis untuk<br />

menentukan lulus atau tidak seorang kadet<br />

dalam masa percobaan sebagai Acting<br />

Team Leader.<br />

16 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


PEMBERDAYAAN<br />

Hal ini juga tetap berlaku untuk jenjang karier<br />

selanjutnya termasuk sampai dengan peringat<br />

L2. Mereka wajib mengikuti pelatihan untuk<br />

membangun jiwa kepemimpinan lewat<br />

program MLDP (Management Leadership<br />

Development Program).<br />

Sampai saat ini kita banyak mengenal<br />

nama nama seorang Manager dan Senior<br />

Manager di <strong>ISS</strong> Indonesia yang berasal<br />

dari jenjang frontliners. Mereka itulah tipe<br />

orang-orang yang berevolusi, dari “Zero<br />

to Hero”. Mereka berhasil membesarkan<br />

area yang dipercayakan terhadap dirinya<br />

dan membuktikan lewat kualitas dan<br />

pelayanan yang luar biasa untuk kepuasan<br />

pelanggan hingga akhirnya mereka mampu<br />

menciptakan pertumbuhan bisnis yang ada<br />

dengan Upselling dan Crosseling, Portfolio<br />

perusahaan pun semakin membesar dan<br />

ikut mendorong karier mereka sampai<br />

menjadi posisi sekarang ini. Kita sebut saja<br />

ada Yudianto yang saat ini sudah menjabat<br />

GM Metro II, Erwin Manshuri GM Metro<br />

III, Wendi SM Metro III, Esron Sinaga OCM<br />

Sulampua, Sigit OCM Jawa II, Sutryah<br />

SM Plaza Senayan dan masih banyak lagi<br />

yang lainnya termasuk saya sendiri yang<br />

20 tahun yang lalu hanya seorang petugas<br />

Security Services.<br />

Pemimpin bukan sekedar gelar<br />

atau jabatan yang diberikan<br />

dari luar melainkan sesuatu<br />

yang tumbuh dan berkembang<br />

dari dalam diri seseorang<br />

Kesimpulannya, pemimpin bukan sekedar<br />

gelar atau jabatan yang diberikan dari<br />

luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan<br />

berkembang dari dalam diri seseorang.<br />

Kepemimpinan lahir dari proses internal<br />

(leadership from the inside out ).<br />

Kiat-kiat bagi para pemimpin yang<br />

tangguh namun bersikap mumpuni.<br />

Semua manusia layak jadi pemimpin, namun<br />

tidak semua orang siap jadi pemimpin bagi<br />

orang lain. Sikap kepemimpinan dapat<br />

dilatih meski tidak mudah. Berikut ini adalah<br />

beberapa tips untuk menjadi pemimpin :<br />

1. Bersikap Tegas dan Konsisten :<br />

Ketegasan seorang pemimpin sangat<br />

penting dan sangat dibutuhkan. Ada<br />

kalanya pemimpin bersendagurau dengan<br />

anggotanya namun ketika menghadapi<br />

suatu masalah atau saat bekerja pemimpin<br />

harus tegas dan konsisten.<br />

2. Berkemampuan menjaga martabat:<br />

Pemimpin harus bertanggung<br />

jawab mempertahankan martabat<br />

kepemimpinannya dan martabat<br />

bawahannya. Ia juga harus sadar<br />

bahwa dirinya dipandang dan dijadikan<br />

panutan bagi orang lain. sehingga<br />

segala sikap akan menentukan<br />

penilaian banyak orang.<br />

- Menjaga ucapan<br />

- Menjaga tindakan/perilaku<br />

- Menjaga respon<br />

- Menjaga penampilan<br />

- Menjaga moral<br />

3. Kecerdasan Kepemimpinan<br />

(leadership quality)<br />

Setelah menjadi pemimpin, maka ia<br />

tak boleh memiliki rasa minder, atau<br />

punya rasa tidak percaya diri, atau<br />

bahkan bersikap plin plan. Seorang<br />

pemimpin harus memiliki kecerdasan<br />

kepemimpinan. dimana semua ucapan<br />

dan keputusannya akan sangat berarti<br />

bagi semua orang.<br />

Dengan sikap dan kualitas pemimpin seperti<br />

di atas, maka suatu perusahaan, organisasi<br />

atau kelompok akan mampu berperan<br />

banyak dalam mengisi Kemerdekaan yang<br />

telah diperjuangkan oleh para pejuang di<br />

masa lalu. Mereka tentu akan melahirkan<br />

lagi pemimpin-pemimpin sebagai generasi<br />

penerus yang akan menggantikan mereka<br />

membawa tongkat estafet membangun<br />

bangsa ini menuju bangsa yang besar,<br />

berwibawa dan bermartabat di mata dunia.<br />

Itulah cita-cita luhur para pejuang dan<br />

pendri bangsa Indonesia.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

17


Perayaan Ulang Tahun<br />

Karyawan Mei<br />

TANGERANG - Penyelenggaraan pesta<br />

ulang tahun karyawan pada Mei terasa<br />

berbeda. Perayaan yang digelar pada 31<br />

Mei <strong>2017</strong> tersebut diiringi dengan acara<br />

ngabuburit dan buka bersama, seiring<br />

dengan masuknya bulan Ramadhan.<br />

Ornamen khas Timur Tengah seperti bulan,<br />

bintang, dan unta, menjadikan ruang<br />

kafetaria lantai 2 Graha <strong>ISS</strong> semakin kental<br />

dengan nuansa ‘Arabian Night’.<br />

Pada momen kebersamaan itu, CEO beserta<br />

jajaran manajemen turut bersukacita<br />

bersama karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia yang<br />

berulang tahun. Pada kesempatan tersebut,<br />

EVP Chief Financial Officer, Benny Joesoep<br />

berkesempatan memberikan sambutan.<br />

Beliau mengungkapkan bahwa bulan Mei<br />

menjadi istimewa baginya karena di bulan<br />

ini putrinya juga berulang tahun. Sebagai<br />

penutup, Robi Cahyadi, General Manager<br />

Metro 5 memimpin doa bagi seluruh Great<br />

Performer yang berulang tahun.<br />

The Best Employee 78,<br />

Great Journey of Great People<br />

TANGERANG – Acara penganugerahan<br />

tahunan bagi karyawan, “The Best<br />

Employee (TBE)” ke-78 berlangsung pada<br />

22 Mei <strong>2017</strong> lalu dengan mengusung<br />

tema Great Journey of Great People. Pada<br />

penyelenggaraan tahun ini divisi Specialized<br />

Service menjadi tuan rumah. Berbeda dari<br />

penyelenggaraan sebelumnya, terdapat<br />

dua kategori tambahan dalam perhelatan<br />

TBE tahun ini, yaitu Apple Award dan HSE<br />

Award. Dalam penyelenggaraan acara<br />

tersebut, <strong>ISS</strong> Indonesia kedatangan tamu<br />

istimewa yaitu Direktur Operasional PT<br />

Cussons Indonesia, Snowerdi Sumardi, yang<br />

hadir dan memberikan testimoni untuk<br />

Team Leader Terminal 3 Ultimate Bandara<br />

Soekarno Hatta, Dian Wijaya, yang berjasa<br />

dalam mengembalikan tas Snowerdi yang<br />

sempat hilang. Penyanyi bersuara alto,<br />

Judika, serta beberapa kesenian asal Betawi<br />

–seperti Tanjidor, Abang Jampang, dan<br />

karakter <strong>No</strong>ni Belanda—membuat acara<br />

TBE ke-78 ini tak terlupakan.<br />

18 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


BERITA FOTO<br />

Workshop Merangkai<br />

Kata, Menulis Indah<br />

TANGERANG - Menyadari betapa penting<br />

peran kontributor untuk berbagi cerita dan<br />

inspirasi dari seluruh cabang <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

tim Corporate Communication menggelar<br />

lokakarya sehari bertajuk “Merangkai Kata,<br />

Menulis Indah,” pada penghujung Mei lalu.<br />

Sebanyak sembilan orang peserta dari setiap<br />

cabang <strong>ISS</strong> Indonesia mengikuti pelatihan<br />

tersebut dan berpartisipasi aktif. Praktisi<br />

humas dan ex-jurnalis salah satu media<br />

terbesar di Indonesia, Arif Tritura, menjadi<br />

fasilitator pelatihan ini. Arif membekali<br />

para peserta dengan materi terkait, mulai<br />

dari teori, tips merangkai kata untuk<br />

menulis indah yang baik dan benar, serta<br />

tips fotografi. Para peserta pun bersepakat<br />

untuk berpartisipasi dalam menuliskan<br />

kegiatan-kegiatan <strong>ISS</strong> Indonesia cabang<br />

Regional yang akan dipublikasikan baik di<br />

<strong>Majalah</strong> Great <strong>ISS</strong>, akun-akun media sosial,<br />

hingga microsite greatpeople.co.id.<br />

Spokesperson Training<br />

TANGERANG - Fenomena beberapa<br />

tahun belakangan ini menunjukkan<br />

bahwa platform media sosial berkembang<br />

pesat hingga menciptakan pendekatan<br />

kehumasan yang non-tradisional. Di<br />

sisi lain, masih ada beberapa wartawan<br />

yang kurang menghargai kode etik<br />

jurnalistik. Kedua hal tersebut, bila humas<br />

perusahaan tidak mengelola dengan<br />

bijaksana, maka bisa berdampak buruk<br />

bagi perusahaan, khususnya di saat terjadi<br />

krisis. Memahami fenomena tersebut,<br />

seluruh jajaran manajemen (Country<br />

Leadership Team/CLT) <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

mengikuti pelatihan Spokesperson Training<br />

yang dibawakan langsung oleh Catharina<br />

Widyasrini. Bertempat di Head Office,<br />

para CLT menunjukkan semangat mereka<br />

termasuk saat melakukan latihan simulasi<br />

wawancara dengan para wartawan.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

19


BERITA FOTO<br />

Puntadewa Club: Umrah dan Ziarah<br />

TANGERANG – Delapan orang karyawan<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia menerima hadiah istimewa<br />

seiring dengan keberhasilan mereka<br />

sebagai para pemenang bintang 5, atau<br />

terkenal dengan sebutan Puntadewa Club.<br />

Enam orang karyawan Muslim – yang<br />

berasal dari divisi Commercial dan<br />

Operasional—menunaikan ibadah umroh<br />

bersama pasangan masing-masing pada<br />

17 Mei <strong>2017</strong> lalu, serta menikmati tur<br />

singkat di kota Dubai. Salah satu anggota<br />

Puntadewa Club, yaitu Nina Arsih,<br />

menyatakan keharuannya dan berharap<br />

kesempatan emas tersebut dapat menjadi<br />

pemicu bagi karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia secara<br />

keseluruhan dan menunjukkan kinerja<br />

terbaik.<br />

Sementara itu, Yohanes Jeffry, bertolak<br />

menuju Yerusalem pada 4 Juni <strong>2017</strong> lalu<br />

untuk melakukan ibadah ziarah bersama<br />

ibu tercinta. Selain Yohanes, turut serta<br />

dalam kegiatan yang sama adalah Melina<br />

Pandjaitan dari area Medan.<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia Raih Best Overall Improvement<br />

ZURICH - <strong>ISS</strong> Indonesia boleh berbangga<br />

karena meraih penghargaan bergengsi di <strong>ISS</strong><br />

World sebagai “Best Overall Improvement”<br />

pada penghujung Juni lalu bertempat di<br />

Zurich, Swiss. <strong>ISS</strong> Indonesia mengalahkan<br />

dua kandidat kuat lain yaitu <strong>ISS</strong> Filipina,<br />

serta <strong>ISS</strong> Belgia & Luxemburg. Penghargaan<br />

ini menunjukkan pengakuan Group <strong>ISS</strong><br />

World atas kinerja <strong>ISS</strong> Indonesia yang telah<br />

konsisten dalam memberikan kinerja terbaik<br />

dalam kurun waktu satu tahun dan berhasil<br />

melakukan berbagai peningkatan di bidang<br />

bisnis. Selain itu <strong>ISS</strong> Indonesia juga dinilai<br />

memiliki budaya training dan team building<br />

yang kuat. Tidak itu saja, dalam acara yang<br />

sama <strong>ISS</strong> Indonesia pun meraih E=MC² atas<br />

performa terbaik pada organic growth,<br />

margin, dan capital.<br />

Presiden Direktur & CEO <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

Elisa Lumbantoruan, meluapkan rasa<br />

kebanggaannya saat menerima penghargaan<br />

tersebut. “<strong>ISS</strong> Indonesia telah melakukan<br />

beragam perubahan, tentu semua ini berkat<br />

dukungan para tim manajemen serta seluruh<br />

Great Performer kami yang berjumlah 62.000<br />

orang. Penghargaan ini saya persembahkan<br />

untuk mereka.”<br />

20 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


TOPIK TERKINI<br />

BAHAYA LATEN, HOAKS!<br />

NO PICT, HOAX! Pernah baca kalimat itu? Yup, itu kalimat yang biasa<br />

muncul di grup-grup chat media sosial saat ada anggota grup yang posting<br />

suatu berita/kabar tanpa ada gambar (picture). Maksudnya bercanda, sih.<br />

Tapi, kadangkala ditanggapi serius oleh anggota grup lain.<br />

Hoax (baca: hooks) itu apa, sih? Menurut<br />

Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara<br />

singkat, hoaks adalah berita bohong. Berita<br />

bohong tentu saja tidak bisa dipercaya. Tapi,<br />

kenapa publik di negeri ini sering terpedaya<br />

dengan hoaks?<br />

Ketua Masyarakat Indonesia Anti-Hoax,<br />

Septiaji Eko Nugroho, mengatakan bahwa<br />

kemungkinan hal ini karena masalah<br />

penggunaan teknologi telepon pintar tidak<br />

diiringi dengan budaya kritis dalam melihat<br />

persoalan. “Indonesia itu termasuk lima<br />

negara besar di dunia untuk penggunaan<br />

smartphone ; namun tingkat literasi Indonesia<br />

adalah nomor dua terbawah setelah Botswana<br />

di Afrika,” ujar Septiaji ketika berbicara dalam<br />

deklarasi Masyarakat Anti Hoax, awal tahun<br />

ini di Jakarta seperti dikutip Kompas.<br />

Fakta tersebut tentu menyedihkan. Penyair<br />

terkenal sekaliber Taufik Ismail pun pernah<br />

mengungkapkan kegundahannya dalam<br />

hal ini di sebuah acara seminar di Malang<br />

beberapa waktu lalu. “Paradigma baru yang<br />

berkembang sekarang mengarahkan pelajar<br />

lebih banyak gandrung pada media sosial,”<br />

ujar penyair bergelar Datuk Panji Alam<br />

Kalifatullah ini kepada Republika.<br />

Tak heran kalau beberapa kegaduhan<br />

yang terjadi di masyarakat beberapa tahun<br />

belakangan ini terpicu oleh hoaks di media sosial.<br />

Yang baru-baru ini terjadi, Juni lalu, di Bandung<br />

beberapa anak jadi korban terinjak-injak garagara<br />

masyarakat di dalam Mesjid Raya Bandung<br />

panik saat mereka menerima info lewat media<br />

sosial bahwa menara masjid akan roboh.<br />

Kronologi<br />

Berita-berita bohong bernada kebencian pun<br />

kerap memenuhi media umum dan sosial.<br />

Kronologis berita-berita seperti ini biasanya<br />

berawal dari ujaran-ujaran bernada menghina<br />

atau menghujat sesuatu kondisi/kebijakan atau<br />

seseorang dari politisi, pemuka agama atau<br />

pengamat sosial politik (dan lain-lain) di berbagai<br />

acara atau pertemuan. Tak jarang, pertemuan<br />

itu sengaja dirancang dengan mengundang<br />

para wartawan dari berbagai media.<br />

Lalu, para wartawan ini mengutip ujaran-ujaran<br />

tersebut. Nah, biasanya media-media utama<br />

(besar) sudah bisa atau mampu menyaring<br />

mana kutipan yang perlu ditulis atau disiarkan<br />

mana yang tidak perlu. Yang repot adalah<br />

para wartawan dari media-media kecil, blog<br />

atau media-media yang memang diciptakan<br />

untuk tujuan mendiskreditkan seseorang atau<br />

suatu organisasi atau lembaga pemerintahan.<br />

Para wartawan dari jenis media inilah yang<br />

kerap tidak mampu menyaring atau memang<br />

sengaja mengutip ujaran-ujaran penuh<br />

kebencian. Bahkan, media-media ini memang<br />

sengaja mencari uang berdasarkan ‘pesanan’<br />

pihak tertentu untuk menyebarkan kebencian<br />

dengan imbalan sejumlah uang. Tambahan<br />

lagi dengan aksi-aksi para buzzer (pegiat media<br />

sosial yang berbisnis sebagai endorser melalui<br />

akun-akun mereka yang biasanya berjumlah<br />

puluhan bahkan ratusan). Jadilah sebuah berita<br />

menjadi viral dan tujuan pihak tertentu sangat<br />

besar kemungkinan tercapai.<br />

Dewan Pers dan beberapa organisasi<br />

wartawan di Indonesia seperti PWI (Persatuan<br />

Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis<br />

Indonesia) atau IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi<br />

Indonesia) sudah berupaya mencegah hoaks.<br />

Namun, mereka tidak mampu atau tidak<br />

mempunyai wewenang mengatasi mediamedia<br />

kecil, para blogger atau buzzer, karena<br />

jenis media ini tidak terdaftar sebagai anggota<br />

organisasi tersebut.<br />

Tips<br />

Kita sendiri sebenarnya bisa mencegah atau<br />

menghindari hoaks. Beberapa tips berikut<br />

bisa dilakukan. Bila ada berita khususnya di<br />

media sosial jangan langsung percaya. Cek<br />

dan cek kembali (re-check) berita serupa ke<br />

media-media besar (seperti Kompas, Media<br />

Indonesia, Republika). Bagaimana caranya?<br />

Ketik judul berita yang Anda terima di kolom<br />

mesin pencari seperti google, yahoo dan lain<br />

sebagainya. Biasanya, mesin-mesin pencari<br />

itu akan langsung menampilkan daftar berita<br />

serupa (bila memang ada). Pilih berita-berita<br />

yang ditulis oleh media-media besar. Bila tak<br />

menemukan berita serupa di media-media<br />

tersebut, besar kemungkinan berita/kabar itu<br />

adalah hoaks.<br />

Mudah, kan? Nah, mari sama-sama<br />

tingkatkan literasi bangsa dengan mulai dari<br />

diri sendiri demi menjaga keutuhan bangsa<br />

dan negara tercinta ini. Bangsa ini terlalu besar<br />

untuk runtuh hanya karena hoaks!<br />

*dari berbagai sumber<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

21


IKLAN GOLDEN TULIP


<strong>ISS</strong> SCHOOL OF LIFE<br />

Gunawan | AVP KAM Bank Permata<br />

FOTO<br />

BERKEMBANG BERSAMA <strong>ISS</strong><br />

Perjalanan karir yang panjang diakui<br />

Gunawan merupakan hasil pendidikan dan<br />

pelatihan <strong>ISS</strong> Indonesia. “Di <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

kita tidak hanya bekerja tetapi juga ikut<br />

banyak kegiatan pelatihan. Pelatihan itu<br />

membantu pekerjaan saya,” ungkap<br />

Gunawan sambil tersenyum.<br />

Terlebih lagi, lanjutnya, <strong>ISS</strong> Indonesiamemiliki<br />

salah satu value yang berbunyi<br />

“entrepreneurship we act” di mana seluruh<br />

karyawan diajarkan untuk mengelola bisnis<br />

ini seolah-olah milik sendiri. “Kita terdidik<br />

agar bertanggung jawab terhadap account<br />

kita, berkontribusi terhadap perusahaan,<br />

mengelola tim kita, sekaligus membangun<br />

engagement dengan customer. Ini adalah<br />

hal yang menarik, seorang cleaner tidak<br />

hanya bertugas untuk membersihkan,<br />

namun juga harus melakukan people<br />

and customer engagement,” paparnya<br />

bersemangat sambil mengacungkan<br />

jempol.<br />

“Ini kembaliannya, Bu… lima ribu rupiah,”<br />

ucap seorang bocah lelaki yang sedang<br />

berjualan di sebuah kantin bersama sang ibu.<br />

Sejak sang ayah berpulang ke pangkuan-<br />

Nya, sebagai anak pertama, bocah yang<br />

masih duduk di bangku sekolah dasar kelas<br />

5 tersebut merasa turut bertanggung jawab<br />

terhadap kedua adiknya yang masingmasing<br />

masih balita dan duduk di kelas 1 SD.<br />

Cita-citanya menjadi seorang dokter harus<br />

kandas lantaran terkendala biaya. Namun hal<br />

tersebut tidak menyurutkan semangat dan<br />

impiannya untuk menjadi sukses dan mapan<br />

di usia muda, memiliki rumah, kendaraan,<br />

dan investasi sebelum usia 35 tahun.<br />

Siapa sangka, mimpi bocah lelaki itu<br />

didengar Tuhan. Di usia yang belum genap<br />

35 tahun, Gunawan –begitu namanya–<br />

berhasil menggapai asanya. Ia bahkan<br />

dipercaya sebagai AVP KAM (Assistant Vice<br />

President - Key Account Management)<br />

untuk klien Bank Permata.<br />

Perjalanan karir Gunawan di <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

bermula pada tahun 2000 sebagai petugas<br />

cleaner. “Selama 10 bulan saya bertugas<br />

sebagai cleaner. Gaji seorang cleaner tidak<br />

cukup untuk menanggung biaya hidup<br />

keluarga dan kuliah saya. Karena itu, saya<br />

bertekad harus naik promosi menjadi team<br />

leader,” kenang pria yang kini memiliki dua<br />

orang anak ini. Berkat kegigihannya, jabatan<br />

sebagai team leader pun berhasil ia gapai<br />

dan ia sandang selama dua setengah tahun.<br />

Dengan semangat menyala, Gunawan terus<br />

melesatkan karir di <strong>ISS</strong> Indonesia. Selepas<br />

team leader, kemudian ia diangkat menjadi<br />

supervisor. Setahun berselang, ia kembali<br />

meraih jabatan Service Manager selama<br />

dua setengah tahun. Selang satu tahun,<br />

Gunawan mendapatkan promosi sebagai<br />

Field and Care Manager yang ia jalani selama<br />

satu tahun. Setelah itu, Gunawan menjadi<br />

Operation Care Manager selama 2 tahun 6<br />

bulan. Berkat kinerja yang terus moncer, tak<br />

lama kemudian ia didapuk menjadi Senior<br />

Operation Manager. Setahun kemudian,<br />

Gunawan menggapai jabatan Assistant Vice<br />

President Key Account Management Bank<br />

Permata hingga saat ini.<br />

Kita terdidik agar bertanggung<br />

jawab terhadap account<br />

kita, berkontribusi terhadap<br />

perusahaan, mengelola tim<br />

kita, sekaligus membangun<br />

engagement dengan customer.<br />

Gunawan<br />

Dengan nilai-nilai positif yang ada di<br />

dalamnya, Gunawan mengaku betah dan<br />

akan terus meniti karir di <strong>ISS</strong> Indonesia. Ia<br />

bahkan ingin turut berkontribusi untuk<br />

mewujudkan aspirasi <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

menjadi “The World’s Greatest Service<br />

Organization”.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

23


dalam mencari nafkah sangat berat.”<br />

Lewat <strong>ISS</strong> Indonesia pula, menurut Lita, ia<br />

belajar cara menempatkan diri. Misalnya<br />

saja, pernah suatu ketika Lita harus<br />

menyosialisasikan program divisinya kepada<br />

para frontliner. Dirinya dituntut untuk<br />

menyampaikan program tersebut dengan<br />

bahasa yang mudah dipahami frontliner.<br />

“Saya tidak bisa menggunakan bahasa<br />

profesional seperti di kantor. Agar mereka<br />

bisa cepat mengerti apa yang saya maksud,<br />

maka saya harus mengikuti mereka<br />

menggunakan bahasa seperti mereka.<br />

Disinilah saya belajar untuk menempatkan<br />

diri. Cara kita berbicara kepada mereka<br />

harus disesuaikan,” ujarnya dengan bijak.<br />

Lita Feronika | Personnel & Administration Supervisor<br />

TUNTUT BERBAGAI ILMU<br />

TEKNIK HINGGA KEHIDUPAN<br />

“Motivasi awal saya bergabung <strong>ISS</strong><br />

Indonesia adalah untuk mengejar karir<br />

karena menurut saya, perusahaan ini<br />

memberi banyak peluang pengembangan<br />

karir bagi para karyawannya,” cerita Lita<br />

Feronica, Personnel & Administration<br />

Supervisor yang sudah 2 tahun setengah<br />

bergabung dengan <strong>ISS</strong> Indonesia. Namun,<br />

setelah resmi menjadi karyawan <strong>ISS</strong><br />

Indonesia, Lita – begitu ia akrab disapa –<br />

mengakui justru banyak nilai lain yang tak<br />

kalah penting yang ia dapatkan dari <strong>ISS</strong><br />

Indonesia. Misalnya saja pelajaran tentang<br />

kebersihan tatkala dirinya mengikuti On the<br />

Job Training (OJT).<br />

“Saat mengikuti OJT itu saya menyamar<br />

sebagai cleaner. Di kelas, kami tidak<br />

mempelajari bagaimana membersihkan<br />

escalator. Namun, saat penugasan, saya<br />

malah kebagian tugas membersihkan<br />

escalator di sebuah mal. Akhirnya saya<br />

terpicu untuk mencari tahu bagaimana<br />

cara membersihkannya dengan banyak<br />

bertanya kepada cleaner lain. Sungguh<br />

ini pengalaman baru buat saya,” papar<br />

perempuan yang hobi membaca novel ini.<br />

Hal lain yang juga berkesan bagi wanita asal<br />

Banjarmasin ini adalah saat mengetahui<br />

perjuangan hidup para frontliner.<br />

Kejadiannya berlangsung saa Lita sedang<br />

bersantai sejenak menikmati waktu luang<br />

bersama para frontliner lain. Salah seorang<br />

frontliner membawa sebuah brosur sebuah<br />

restoran cepat saji. “Ah…ini sih makanan<br />

orang kaya, menu paling murah saja<br />

harganya segini,” ujar salah satu frontliner.<br />

Lita pun miris mendengarnya. Setelah saya<br />

menyaksikan sendiri kisah mereka, saya<br />

enjadi terpicu untuk senantiasa bersikap<br />

hemat.<br />

Hal lain dan cukup penting, kata Lita<br />

lagi menahan haru, “Saya belajar untuk<br />

bersentuhan dengan orang-orang dari<br />

berbagai level pendidikan. Saya jadi lebih<br />

mengerti bahwa perjuangan para frontliner<br />

Perempuan penikmat olahraga basket ini<br />

pun bersyukur atas banyak pembelajaran<br />

berharga yang ia peroleh di <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Terlebih lagi, Lita saat ini sedang mengikuti<br />

program MLDP (Management Leadership<br />

“Selain pembelajaran tentang<br />

kebersihan, saya juga belajar<br />

mengenai kehidupan”<br />

Lita Feronika<br />

Development Program) yang digelar oleh<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia bekerjasama dengan dua<br />

universitas terkemuka di Indonesia.<br />

“Begitu banyak pembelajaran yang<br />

diberikan oleh <strong>ISS</strong> Indonesia. Selain<br />

pembelajaran tentang kebersihan, saya<br />

juga belajar mengenai kehidupan, serta<br />

mengikuti program dan kepemimpinan<br />

(MLDP). Program ini seru, saya banyak<br />

mendapatkan ilmu baru terutama tentang<br />

kerjasama antara tim dan leadership. Saya<br />

harap bisa lulus program ini dengan baik,<br />

dan bisa menjadi salah satu pemimpin<br />

hebat yang membuat <strong>ISS</strong> Indonesia semakin<br />

maju,” tutupnya dengan semangat yang<br />

membara.<br />

24 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


<strong>ISS</strong> SCHOOL OF LIFE<br />

“Banyak sekali pelajaran dan pengetahuan<br />

baru yang saya dapatkan selama di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia, khususnya program-program<br />

pelatihan, termasuk tentang kebersihan.<br />

Di <strong>ISS</strong> Indonesia, kita diajari bukan sekedar<br />

menyapu, tetapi juga mencari tahu dari<br />

mana sumber kotoran itu berasal,” ungkap<br />

pria kelahiran 16 September 1981 ini.<br />

Giyanto | Filling Clerk<br />

<strong>ISS</strong> INDONESIA UBAH YANG<br />

BIASA JADI LUAR BIASA<br />

Bingung menghadapi masa depan, itulah<br />

yang dialami Giyanto, sesaat setelah<br />

menamatkan pendidikan SMA. “Saya<br />

orang kampung, hanya lulusan SMA<br />

dan tidak tahu apa-apa. Siapa yang mau<br />

mempekerjakan orang seperti saya kecuali<br />

mungkin kerja di pabrik. Saya masih trauma<br />

melamar kerja di pabrik karena pernah<br />

bekerja di suatu pabrik yang memiliki<br />

dampak tidak baik untuk kesehatan paruparu,”<br />

pria yang akrab disapa Yanto ini<br />

tersenyum pahit mengenang masa sulitnya.<br />

Hingga suatu hari, kabar baik pun<br />

menjemputnya. Salah seorang tetangga<br />

Yanto menyampaikan informasi lowongan<br />

pekerjaan di <strong>ISS</strong> Indonesia. “Tetangga saya<br />

itu bekerja di sebuah hotel yang menjadi<br />

klien <strong>ISS</strong> Indonesia. Dia bilang kerja di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia saja,” cerita pria asal Wonogiri ini.<br />

Dengan modal yang tidak seberapa, Yanto<br />

pun nekat merantau ke ibukota untuk<br />

melamar di <strong>ISS</strong> Indonesia, berharap ini akan<br />

membawa perubahan pada hidupnya.<br />

Senin 5 Maret 2001 menjadi hari pertama<br />

Yanto memulai profesinya sebagai cleaner<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia. “Saya tidak malu menjadi<br />

cleaner, apalagi gengsi. Tujuan saya cuma<br />

ingin mengubah nasib,” tutur pria yang<br />

hobi mendengarkan musik ini. Meski<br />

tinggal di rumah petak seadanya, Yanto<br />

punya semangat yang membara dan tekun<br />

menjalani pekerjaannya.<br />

Perlahan tapi pasti nasibnya berubah.<br />

Berkat kerja kerasnya, Yanto mampu<br />

mencukupi kebutuhan hidupnya. Karirnya<br />

pun berkembang. Pada 2012, Yanto<br />

mendapat kepercayaan menempati posisi<br />

Filing Clerk. Tapi menurut Yanto, ada hal<br />

lain yang luar biasa yang ia dapatkan sejak<br />

bergabung dengan <strong>ISS</strong> Indonesia, yaitu<br />

ilmu pengetahuan yang bertambah secara<br />

gratis.<br />

Menurut Yanto, ilmu yang ia dapatkan<br />

dari <strong>ISS</strong> Indonesia juga ia tularkan kepada<br />

lingkungan sekitarnya. “Saya gak mau<br />

merasakannya sendiri, saya ingin berbagi<br />

ilmu pada orang-orang di sekitar saya,”<br />

ujar Yanto dengan senyuman. Yanto<br />

memberikan pembelajaran bagi warga<br />

di kampung halamannya tentang<br />

kebersihan rumah. Materi pelajarannya<br />

mulai dari bagaimana cara menyapu<br />

yang benar dengan alat-alat yang sesuai<br />

dengan fungsinya hingga hal-hal lain<br />

soal kebersihan rumah yang tidak sedikit.<br />

“Saya gak mau merasakannya<br />

sendiri, saya ingin berbagi ilmu<br />

pada orang-orang di sekitar<br />

saya,”<br />

Giyanto<br />

“Sekarang mereka tidak hanya memikirkan<br />

sawah atau kebun mereka saja tapi juga<br />

kebersihan dan kerapihan rumah mereka<br />

masing-masing”, jelas Gianto bangga.<br />

Pria pengagum Soekarno ini bersyukur<br />

bisa memberikan arti pada kampung<br />

halamannya berkat bekerja di <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

yang telah ia lakoni sejak 2001. “Berkat di<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia, saya bisa turut berperan serta<br />

membantu menciptakan perubahan positif<br />

untuk lingkungan sekitar kampung saya. Ini<br />

lebih berharga dari sekadar bekerja demi<br />

uang. <strong>ISS</strong> Indonesia bisa mengubah hal<br />

yang biasa menjadi luar biasa”, pungkasnya<br />

dengan senyuman.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

25


Muchtar | Service Manager<br />

<strong>ISS</strong> ADALAH MILIK KITA<br />

Berhadapan dengan pelanggan yang<br />

banyak keinginan bagaikan menu seharihari<br />

bagi Muchtar. Namun hal tersebut<br />

tak menyurutkan semangatnya dalam<br />

menjalankan tanggung jawab sebagai<br />

Service Manager di salah satu apartemen<br />

elit di bilangan Jakarta Selatan. Muchtar<br />

bahkan tak segan turut menyapu atau<br />

mengepel lantai jika area kerjanya kotor.<br />

“Di akhir pekan, bila memang dibutuhkan,<br />

saya sering datang ke area untuk bekerja<br />

atau sekedar berinteraksi dengan penghuni<br />

apartemen, misalnya jogging bareng. Saya<br />

senang dan ikhlas melakukannya, karena<br />

itu adalah salah satu cara saya demi meraih<br />

kepercayaan pelanggan. Kepercayaan<br />

adalah segalanya. Saya harus bisa berusaha<br />

apa pun agar klien percaya kepada saya,<br />

walaupun dengan berkorban waktu dan<br />

tenaga,” ujar Muchtar menambahkan.<br />

Kinerja ayah dari dua orang anak yang<br />

melebihi ekspektasi ini bahkan diakui<br />

oleh Victor Manggora Siahaan, General<br />

Manager Metro I. “Pak Muchtar tak hanya<br />

berhasil membuat kualitas pekerjaan<br />

dengan baik, namun ia juga menjadikan<br />

dirinya sebagai benchmark untuk setiap<br />

Service Manager yang ditempatkan di<br />

area sekitar apartemen itu. Ia sudah<br />

pernah ditempatkan atau dipindahkan<br />

ke area berbeda, namun klien merasakan<br />

bahwa hanya Pak Muchtar yang dapat<br />

memahami karakteristik para penghuni di<br />

apartemen,” ungkap Victor.<br />

Apa gerangan yang memotivasi Muchtar<br />

hingga ia begitu semangat dalam<br />

menjalankan tugas? “<strong>ISS</strong> Indonesia adalah<br />

keluarga kedua bagi saya. Sebagai bagian<br />

dari sebuah keluarga, saya juga merasa<br />

terpanggil untuk turut menjaga nama baik<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia,” jawab penggemar makanan<br />

nasi goreng ini dengan nada yakin.<br />

Lebih lanjut lagi, Muchtar pun bersyukur<br />

bisa bergabung dengan <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

yang telah berperan dalam mengubah<br />

jalan hidupnya. “Berkat <strong>ISS</strong> Indonesia, kini<br />

saya bisa punya rumah, dan keluarga saya<br />

terproteksi oleh asuransi. Dampak positif<br />

sangat luar biasa; kehidupan saya berubah<br />

100%,” ungkapnya dengan penuh syukur.<br />

Tak hanya itu, pria pengagum Jusuf Kalla<br />

ini juga mengakui dirinya belajar banyak<br />

hal tentang attitude sejak digembleng oleh<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

“Saya belajar tentang cara bersikap itu dari<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia. Itu adalah ilmu yang paling<br />

berguna karena sepintar apapun kita kalau<br />

attitude tidak ada, maka nihil hasilnya.<br />

Saya juga belajar disiplin di <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

dengan datang kerja pagi. Mungkin<br />

beberapa orang akan berkomentar<br />

mengapa seorang manager datang pagi,<br />

“Sepintar apapun kita kalau<br />

attitude tidak ada, maka nihil<br />

hasilnya”<br />

Muchtar<br />

yang biasanya di tempat lain mereka<br />

datang siang. Terserah mereka mau bicara<br />

apa. Yang penting sebenarnya kerja tidak<br />

harus dilihat orang lain. Biar kita buktikan<br />

sendiri kerja seperti apa,” papar Muchtar.<br />

Di akhir pembicaraan dengan Great <strong>ISS</strong>,<br />

Muchtar mengungkapkan impiannya.<br />

“Saya bercita-cita ingin agar karir terus naik.<br />

Saya juga berharap bisa mencetak banyak<br />

team leader dari tim saya sehingga bisa<br />

berkontribusi agar <strong>ISS</strong> Indonesia semakin<br />

maju,” pungkasnya dengan nada optimis.<br />

26 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


<strong>ISS</strong> SCHOOL OF LIFE<br />

Nanang Sumaryadi | Supervisor Security PT. Schenker Petroloc Utama<br />

<strong>ISS</strong> ADALAH MILIK KITA<br />

Sebagai lulusan siswa SLTA, Nanang<br />

Sumaryadi tidak pernah menyangka dirinya<br />

mampu mencapai jabatan Supervisor<br />

Security <strong>ISS</strong> Indonesia. Perjalanan karirnya<br />

di <strong>ISS</strong> Indonesia bermula ketika seorang<br />

Facility Manager mengatakan padanya<br />

tentang keunggulan <strong>ISS</strong> Indonesia sebagai<br />

perusahaan besar dalam menghargai<br />

karyawan dan memberikan jenjang karir<br />

yang jelas. “Dulu saya ga percaya. Apa iya<br />

<strong>ISS</strong> berbeda dari perusahaan lain,” kenang<br />

pria kelahiran Lampung ini.<br />

Namun ucapan rekan tersebut terbukti<br />

benar. Nanang merasakan sendiri dampak<br />

positif yang ia alami saat bergabung <strong>ISS</strong><br />

Indonesia sejak 2012 silam. Khususnya<br />

manfaat proteksi dari asuransi kesehatan<br />

yang disediakan oleh perusahaan untuk<br />

Nanang dan seluruh anggota keluarganya..<br />

Penggemar minuman dawet ayu ini pun<br />

menceritakan keuntungan lain yang ia<br />

rasakan setelah bergabung dengan <strong>ISS</strong><br />

Indonesia. Menurutnya <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

mengajarinya banyak ilmu, misalnya saja<br />

dalam mengatur keuangan agar tidak<br />

boros, serta penerapan sikap disiplin dalam<br />

bekerja. Selain itu, Nanang pun mengakui<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia mengajarinya bekerja<br />

dengan pendekatan the power of the<br />

human touch. Bahwa pekerjaan sekuriti<br />

tidak hanya menjaga keamanan area, tapi<br />

juga memahami kebutuhan pelanggan<br />

dan melayaninya dengan hati.<br />

“Saya juga dituntut untuk bertindak<br />

layaknya seorang yang berwirausaha.<br />

Kalau orang bekerja di pabrik, biasanya<br />

dia hanya bersikap sebagai karyawan<br />

pabrik, sehingga saat pabriknya<br />

mengalami perluasan maka perubahan<br />

yang dirasakan oleh karyawan tersebut<br />

hanyalah mengenai kenaikan gaji saja.<br />

Berbeda dengan <strong>ISS</strong>. <strong>ISS</strong> memiliki salah<br />

satu nilai, yaitu entrepreneurship. Artinya,<br />

memandang perusahaan ini layaknya<br />

perusahaan milik kita sendiri, sehingga<br />

maju atau tidaknya perusahaan adalah<br />

tergantung sikap dan tindakan kita. Kalo<br />

target <strong>ISS</strong> Indonesia berkembang, kita juga<br />

dituntut untuk berkembang,” ungkapnya<br />

lagi.<br />

Selain itu, seiring dengan perubahan<br />

hidupnya menjadi lebih mapan, Nanang<br />

pun merasakan perubahan persepsi<br />

tentang dirinya dari lingkungan sekitar<br />

menjadi lebih positif. Ia mengaku<br />

kini orang-orang sekitarnya kini lebih<br />

menghargainya. Terlebih lagi, Nanang<br />

kerap memberi informasi lowongan<br />

kerja kepada tetangga sehingga mereka<br />

memiliki pekerjaan.<br />

“Di <strong>ISS</strong> Indonesia banyak<br />

orang hebat, hebat karena<br />

jiwa mereka yang menjunjung<br />

tinggi kejujuran..”<br />

Nanang Sumaryadi<br />

Pria yang menggemari nasi goreng ini pun<br />

berharap dapat menularkan semangatnya<br />

kepada rekan kerjanya. Ia pun ingin<br />

perusahaan yang telah menggugah<br />

hidupnya ini bisa menjadi lebih<br />

berkembang. “Di <strong>ISS</strong> Indonesia banyak<br />

orang hebat, hebat karena jiwa mereka<br />

yang menjunjung tinggi kejujuran dan<br />

mendapatkan apresiasi dengan adanya<br />

penghargaan Golden Heart Award. Saya<br />

harap orang mengetahui itu sehingga <strong>ISS</strong><br />

Indonesia lebih dikenal lagi dan menjadi<br />

yang terbaik,” tutupnya.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

27


<strong>ISS</strong> SCHOOL OF LIFE<br />

sistem pelatihannya, apakah dikenai biaya.<br />

Dengan bangga saya jelaskan bahwa di<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia semua bisa dalam segala<br />

hal, mempunyai jenjang karir yang bagus<br />

dan mengubah kepribadian seseorang ke<br />

arah yang positif, misalnya mengajarkan<br />

sikap disiplin dan kejujuran,” jelas Mahrus<br />

sambil tersenyum.<br />

Mahrus | Team Leader Security<br />

<strong>ISS</strong>, SUATU PELUANG<br />

DAN TUJUAN<br />

Pria kelahiran Banten ini mengawali karir<br />

di <strong>ISS</strong> Indonesia sebagai petugas sekuriti.<br />

Padahal sebelumnya ia tidak pernah<br />

menyangka akan menggeluti profesi<br />

ini. “Awal masuk saya melamar sebagai<br />

cleaner lalu ditawarkan sebagai sekuriti.<br />

Bagi saya sama saja mau di bidang apa pun<br />

yang namanya rezeki pasti tidak kemana,”<br />

ujar Mahrus dengan bijak. Yang penting,<br />

lanjutnya, semua pekerjaan itu dijalankan<br />

dengan gigih dan semangat, tidak<br />

Apa arti <strong>ISS</strong> Indonesia bagi Mahrus, Team<br />

Leader Security area Wonokoyo Jaya<br />

Kusuma? “<strong>ISS</strong> Indonesia adalah suatu<br />

peluang. Karena berkat <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

saya memiliki peluang untuk menjalankan<br />

tanggung jawab saya sebagai kepala<br />

keluarga. <strong>ISS</strong> Indonesia tempat yang tepat<br />

karena perusahaan yang manusiawi,”<br />

kata pria bertubuh tegap ini. Selain itu,<br />

katanya lagi, “Perusahaan sejenis belum<br />

tentu menghargai karyawannya. Di <strong>ISS</strong><br />

Indonesia, karyawan mendapatkan fasilitas<br />

tunjangan seperti BPJS Ketenagakerjaan,<br />

BPS Kesehatan, hingga jaminan pensiun.”<br />

Ia juga menambahkan bahwa <strong>ISS</strong><br />

Indonesia bagai sekolah yang mengajarkan<br />

teori dan praktek dalam banyak hal.<br />

Yang lebih membanggakan, menurut<br />

Mahrus, <strong>ISS</strong> Indonesia juga memberikan<br />

apresiasi kepada para frontliner setiap<br />

tiga bulan sekali sehingga kami terpacu<br />

untuk senantiasa mengasah perilaku dan<br />

bersikap. “Kita diajarkan untuk berlaku<br />

sopan santun, selalu tersenyum, dan<br />

menjunjung tinggi kejujuran,” kata pria<br />

yang hobi renang ini.<br />

Seluruh nilai positif yang ditanamkan <strong>ISS</strong><br />

Indonesia berpengaruh pada lingkungan<br />

tempat Mahrus tinggal. Misalnya saja,<br />

pria yang mengagumi Soekarno ini kerap<br />

berpenampilan rapih, disiplin, dan menjalin<br />

komunikasi yang baik dengan tetangga.<br />

“Hal-hal positif yang saya dapatkan dari<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia langsung saya terapkan<br />

di lingkungan rumah. Dari situ mereka<br />

respect terhadap saya. Malah ada yang<br />

bertanya tentang <strong>ISS</strong> Indonesia mulai dari<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia itu seperti apa, bagaimana<br />

“<strong>ISS</strong> juga suatu tujuan karena<br />

semua orang diberikan hak<br />

untuk berkarir disini..”<br />

Mahrus<br />

menyimpang dari aturan dan menjunjung<br />

tinggi kejujuran seperti value yang dimiliki<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

Di akhir pembicaraan, Mahrus pun<br />

mengungkapkan mimpi dan harapannya.<br />

Ia bercita-cita menjadi supervisor dalam<br />

waktu dekat dan maju bersama <strong>ISS</strong>.<br />

“<strong>ISS</strong> juga suatu tujuan karena semua<br />

orang diberikan hak untuk berkarir disini.<br />

Tentunya diberikan pelatihan terlebih<br />

dahulu. Saya siap menjalani pelatihan itu,”<br />

tutupnya dengan yakin.<br />

28 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


Seru, <strong>ISS</strong> Satellite Kitchen Tour & Cooking Class<br />

Bersama Wartawan<br />

Sebagai bagian dari upaya sosialisasi bisnis <strong>ISS</strong> Catering ke publik,<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia baru-baru ini menggelar acara <strong>ISS</strong> Satellite Kitchen<br />

Tour & Cooking Class pada 14 Juni lalu bersama para wartawan<br />

yang dihadiri oleh 12 jurnalis dari berbagai media nasional.<br />

Momen yang berlangsung pada Ramadhan tersebut diawali<br />

dengan pengenalan profil dan prospek bisnis <strong>ISS</strong> di bidang catering<br />

---khususnya pada city catering/office catering--- oleh Bendady<br />

H. Pramono, selaku EVP – Head of SS – Regional Management.<br />

Usai menyimak paparan tersebut, seluruh peserta mengikuti acara<br />

office tour untuk mengetahui proses pengolahan <strong>ISS</strong> Satellite<br />

Kitchen mulai dari pintu masuk loading barang untuk memastikan<br />

bahan makanan hygiene, cold room, hingga ke area dapur utama,<br />

dan ruang packing.<br />

Suasana kian seru saat berlangsung sesi demo dan kompetisi memasak<br />

yang dipandu Chef Herdiansyah selaku Executive Chef <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Catering. Terbagi menjadi 3 kelompok, para wartawan tampak aktif<br />

berkreasi membuat makanan pasta, sesuai arahan Chef Herdiansyah.<br />

Presiden Direktur / CEO <strong>ISS</strong> Indonesia, Elisa Lumbantoruan, turut<br />

hadir sebagai salah satu juri kompetisi. Di penghujung acara, seluruh<br />

peserta larut dalam acara buka bersama sekaligus bersilaturahmi<br />

bersama tim <strong>ISS</strong> Indonesia seraya mencicipi masakan <strong>ISS</strong> Catering.<br />

Pesta Inovasi dalam <strong>ISS</strong><br />

Innovation Expo <strong>2017</strong><br />

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Integrated Facility<br />

Service, <strong>ISS</strong> Indonesia tak henti-hentinya untuk melakukan inovasi<br />

dalam hal layanan, Untuk itu, pada 22 – 24 Mei <strong>2017</strong> lalu <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

menggelar Innovation Expo di headquarter, Graha <strong>ISS</strong>, Bintaro. Selama<br />

dua hari, tersaji beragam inovasi dalam bidang peralatan, bahan-bahan<br />

kimia (chemical), hingga beragam metode kerja serta inovasi untuk<br />

mendukung layanan <strong>ISS</strong> Indonesia di area kerja untuk menambah<br />

wawasan mengenai seluk-beluk layanan <strong>ISS</strong> Indonesia. Turut hadir<br />

di acara ini beberapa tim vendor <strong>ISS</strong> Indonesia untuk menunjukkan<br />

inovasi peralatan yang digunakan oleh tim operasional <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

antara lain Profiklin, Makita, Karcher, Matra Duta, PT Segoro Indonesia,<br />

serta Panasonic Globel Indonesia.<br />

Selain pameran, acara ini juga diisi sesi “Coaching Clinic” dimana<br />

para instruktur juga memberikan live demo antara lain innovative<br />

cleaning, shampooing carpet, marmer grinding, dan perkenalan<br />

bisnis <strong>ISS</strong> Parking Management. Panitia berharap materi-materi yang<br />

disampaikan bisa menjadi pengetahuan untuk bekerja di area.<br />

30 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


BERITA METRO<br />

Pengukuhan Berdirinya<br />

Pengurus Komisariat<br />

FSB Nikeuba <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Pada Selasa, 23 Mei <strong>2017</strong>, Pengurus Komisariat (PK) FSB Nikeuba<br />

(Federasi Serikat Buruh Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan, dan<br />

Aneka Industri) <strong>ISS</strong> Indonesia menggelar acara deklarasi serikat buruh<br />

yang profesional yang mengedepankan social dialog agar mampu<br />

berkompetisi di tengah tantangan global. Dengan pendirian FSB<br />

Nikeuba <strong>ISS</strong> Indonesia secara resmi oleh karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia, maka<br />

tidak perlu lagi ada pihak luar yang mengatasnamakan <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

untuk memperjuangkan hak pekerja.<br />

Presiden Direktur / CEO <strong>ISS</strong> Indonesia, Elisa Lumbantoruan, serta<br />

beberapa jajaran CLT seperti Ari Kurnianto, EVP – Head of Human<br />

Capital Development dan Harinuan Dongoran EVP – Head of People &<br />

Culture sebagai perwakilan dari pihak manajemen. turut hadir dalam<br />

acara ini. Dari tim FSB Nikeuba dan KSBSI, turut hadir Mudhofir Khamid<br />

selaku Presiden Dewan Eksekutif Nasional KSBSI, Dedi Harianto selaku<br />

Ketua Umum FSB Nikeuba, perwakilan dari Direktur Kelembagaan<br />

dan Kerjasama Hubungan Industrial Kementrian Ketenagarkerjaan RI,<br />

perwakilan dari Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tangsel, serta<br />

sambungan video call dengan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan,<br />

Rekson Silaban.<br />

Di penghujung acara, Mudhofir Khamid dan Dedi Harianto<br />

menyerahkan bendera FSB Nikeuba <strong>ISS</strong> Indonesia kepada Ketua dan<br />

Sektretaris FSB Nikeuba <strong>ISS</strong> Indonesia Steve Wijaya dan Yuspan secara<br />

simbolis sebagai tanda pengukuhan pendirian Pengurus Komisariat FSB<br />

Nikeuba <strong>ISS</strong> Indonesia.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

31


Unjuk<br />

Kreativitas<br />

Seni<br />

Regional Jawa 2<br />

Kontributor Regional Jawa 2, Ina Rosiana<br />

Mei <strong>2017</strong> menjadi bulan istimewa bagi<br />

tim Regional Jawa 2. Pada tanggal 22 Mei<br />

<strong>2017</strong> lalu, tim <strong>ISS</strong> Indonesia Regional Jawa 2<br />

mendapat kehormatan sebagai tuan rumah<br />

acara “The Best Employee” dan “Golden<br />

Heart Award” berlokasi di River Hills,<br />

Tawangmangu, ± 43 Km dari kota Solo.<br />

Dalam acara yang digelar setiap tiga bulan<br />

tersebut, tim Regional Jawa 2 menampilkan<br />

beragam kreativitas seni dari karyawan,<br />

mulai dari drama komedi, menyanyi,<br />

hingga menari. Anggota security area<br />

Solo, misalnya, mempersembahkan drama<br />

komedi berjudul “Ande-Ande Lumut” yang<br />

merupakan sebuah cerita rakyat dari Jawa<br />

dan sarat akan pesan moral agar senantiasa<br />

berbuat baik.<br />

Pesan-pesan moral tersebut selaras dengan<br />

nilai-nilai etos di <strong>ISS</strong>, yaitu para karyawan<br />

senantiasa harus memberikan pelayanan<br />

terbaik. Etos itu juga mengimbau seluruh<br />

karyawan harus saling menghormati dan<br />

memberikan penghargaan kepada siapa<br />

saja yang telah menunjukkan pengabdian<br />

dengan kerja tulus. Mereka yang berprestasi<br />

ini di dalam acara ini mendapatkan<br />

penghargaan. <strong>ISS</strong> is Great People, ya kan?<br />

Metamorfosa<br />

Kantor<br />

<strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Surabaya<br />

Kontributor Regional Jawa 3, Dwi Yunianto<br />

Terinspirasi ingin menciptakan lingkungan kerja<br />

yang nyaman dengan dukungan wadah kegiatan<br />

positif karyawan seperti beragam kegiatan olah<br />

raga dan musik, General Manager <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Regional Jawa 3 (Surabaya), Arief Luqman<br />

Hakim, melakukan beberapa perbaikan sarana<br />

dan prasarana di kantor cabang Surabaya. Pada<br />

awal <strong>2017</strong>, gedung tiga lantai yang berada di<br />

jalan Kutisari <strong>No</strong>. 10 Surabaya itu pun mengalami<br />

metamorfosa sehingga terlihat semakin rapi dan<br />

indah serta lebih nyaman bagi karyawan.<br />

Beberapa tempat di Branch Office Jawa 3 ini yang<br />

semula tidak terpakai dan cenderung berantakan,<br />

kini menjadi ruangan yang nyaman dan rapi<br />

untuk aktifitas karyawan. Misalnya, ruangan yang<br />

pada awal hanya untuk barang rongsokan, kini<br />

menjadi ruang musholla yang sangat nyaman<br />

untuk beribadah dengan fasilitas AC dan karpet.<br />

Area resepsionis pun mengalami renovasi dengan<br />

mengambil design langsung dari Copenhagen<br />

sehingga mampu memberikan sentuhan yang<br />

menawan pada “wajah” kantor cabang Surabaya.<br />

Tak hanya itu, untuk para karyawan pun tersedia<br />

sarana berolahraga seperti tenis meja dan<br />

lapangan futsal.<br />

“Perubahan-perubahan tersebut kami lakukan<br />

tidak hanya untuk memaksimalkan prasarana<br />

yang ada, namun juga meningkatkan kualitas kerja<br />

karyawan agar dapat maksimal. Ke depan, kami<br />

akan kembali melakukan berbagai peremajaan,<br />

seiring dengan slogan “One Brand, One Company,<br />

One Strategy,” tukas pemimpin tertinggi <strong>ISS</strong><br />

Indonesia Regional Jawa 3 tersebut.<br />

32 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


BERITA REGIONAL<br />

Gelaran<br />

Drama Musikal<br />

dalam The Best Employee<br />

& Golden Heart Award<br />

ke 78<br />

Kontributor Regional Sumatera 1, <strong>No</strong>vita Sormin<br />

Perayaan The Best Employee & Golden<br />

Heart Award <strong>ISS</strong> Regional Sumatera I ke-<br />

78 lalu yang berlangsung di hotel Karibian<br />

Medan, terasa meriah. Mengusung tema<br />

“Great Journey of Great People”, tim<br />

Regional Sumatera menyajikan penampilan<br />

seluruh Great Performers sebagai pengisi<br />

acara drama musikal.<br />

Drama musikal tersebut mengisahkan<br />

seorang pemuda Batak yang merantau ke<br />

kota untuk mencari pekerjaan dan akhirnya<br />

diterima bekerja di <strong>ISS</strong> Regional Sumatera I.<br />

Selain drama musikal, para Great Performer<br />

juga mempersembahkan tarian dan lagu.<br />

General Manager Regional Sumatera<br />

I, Ridwan Marschal, mengungkapkan<br />

bahwa setiap pemenang The Best<br />

Employee & Golden Heart Award harus<br />

dapat memberikan dampak positif di area<br />

kerja masing-masing dan memberikan<br />

pengalaman yang berarti bagi klien<br />

sehingga mempercayakan bisnis lain para<br />

klien kepada <strong>ISS</strong> Regional Sumatera I. <strong>ISS</strong><br />

Indonesia Regional Sumatera I, bravo!<br />

Keriaan Acara Buka<br />

Bersama di Palembang<br />

dan Lampung<br />

Kontributor Regional Sumatera 3, Marita Ervina<br />

Pada Ramadhan kali ini, <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

menggelar acara “Buka Bersama Frontliners”<br />

di setiap area dalam waktu yang berbedabeda<br />

dengan tujuan meningkatkan interaksi<br />

dan silaturahmi antara para leader/manager<br />

dengan para anggota tim. Di Regional<br />

Sumatera 3 misalnya, acara buka bersama<br />

tersebut terlaksana di Rumah Sakit RK Charitas<br />

Palembang dan Gedung Annex <strong>ISS</strong> Lampung<br />

pada 17 Juni <strong>2017</strong> lalu.<br />

Seluruh karyawan sangat antusias mengikuti<br />

acara ini. “Yang utama dari acara ini<br />

adalah kita dapat berbagi bersama dengan<br />

masyarakat sekitar, serta teman-teman<br />

frontliner dapat secara langsung merasakan<br />

semangat Ramadhan,” ungkap General<br />

Manager Sumatera 3, Mangasa Sitanggang,<br />

saat membuka acara di Palembang.<br />

Kalau area Palembang membuat acara<br />

makan besar dengan mengolah makanan<br />

secara bersama-sama, lain hal dengan area<br />

Lampung yang memilih makan beralaskan<br />

daun pisang mengikuti tren yang ada saat ini<br />

yaitu makan nasi liwet. Kebahagiaan terpancar<br />

dari para front liner yang berpartisipasi dalam<br />

kegiatan buka bersama. Para Area Manager<br />

serta beberapa klien turut meramaikan tradisi<br />

Ramadhan ini sebagai ajang silaturahmi.<br />

Kegiatan tidak hanya diisi dengan makan<br />

saja, namun juga beribadah bersama dan<br />

memanjatkan do’a agar <strong>ISS</strong> Indonesia tetap<br />

berjaya dan sukses. Keriaan juga terjadi pada<br />

saat para frontliner mengabadikan momenmomen<br />

bersejarah di Ramadhan kali ini<br />

dengan melakukan swa-foto (selfie) seraya<br />

berbagi kehangatan suasana saat itu.<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

33


TIPS<br />

34 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


KOMIK<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

35


INOVASI<br />

PERANG CYBER:<br />

BERPACU ANTARA OTAK<br />

DAN HATI NURANI<br />

Masih ingat kejadian beberap waktu ketika situs sebuah perusahaan<br />

telekomunikasi diretas selama hampir 24 jam? Bayangkan, sebuah perusahaan<br />

sebesar itu berhasil ditembus keamanan situsnya oleh peretas yang tak<br />

bertanggungjawab. Bisa terbayang berapa kerugian yang diderita oleh<br />

perusahaan tersebut. Atau kejadian lain saat salah satu maskapai penerbangan<br />

terdepan diretas oleh tiga orang remaja hingga berhasil mengeruk dana<br />

miliaran rupiah dari transaksi penjualan tiket.<br />

Dari dua kejadian tersebut bisa kita tarik<br />

kesimpulan bahwa sistem TI sebuah<br />

perusahaan sangat rentan. Bayangkan, bila<br />

dua perusahaan besar seperti itu bisa jebol TI<br />

(teknologi informasi)-nya, bagaimana dengan<br />

situs-situs perusahaan kecil? Sebab bisa saja,<br />

saat ini sedang terjadi pada perusahaanperusahaan<br />

kecil tanpa mereka sadari. Siapa<br />

yang tahu? Saat ini kita seperti sedang dalam<br />

kancah perang cyber.<br />

Oleh karena itu, saat ini banyak<br />

pengelola dan penyedia jasa keamanan<br />

TI tak lelah memperkuat bagian riset dan<br />

pengembangannya (R&D). Pertumbuhan<br />

atau perubahan dunia digital di seluruh dunia<br />

terjadi dalam hitungan detik. Saat di sini orang<br />

masih dalam proses melakukan riset suatu<br />

data, bukan tak mungkin di tempat lain sudah<br />

melompat ke proses pengembangan dan siap<br />

meluncurkan versi terbaru.<br />

Kini, sebuah teknologi terbaru telah hadir di<br />

pasaran, yaitu deep learning (pembelajaran<br />

mendalam). Deep learning merupakan bentuk<br />

tercanggih dari kecerdasan digital buatan<br />

dengan menggunakan sebuah proses mirip<br />

cara kerja otak manusia saat belajar mengenali<br />

banyak hal. Proses ini berpotensi besar dalam<br />

menjaga sistem keamanan cyber, khususnya<br />

dalam mendeteksi zero-day malware, malware<br />

baru, dan advanced persistent threats (APTs)<br />

yang sangat canggih.<br />

Sistem ini juga mampu melakukan identifikasi<br />

kode yang tidak diketahui sebelumnya sebagai<br />

kode yang berbahaya atau jinak dengan<br />

tingkat ketepatan yang teramat tinggi, dan<br />

hampir real-time. Sebuah kebijakan kemudian<br />

dapat diaplikasikan secara otomatis untuk<br />

menghapus atau mengisolasi file tersebut,<br />

atau untuk melakukan tindakan tertentu<br />

lainnya, dan intelijen baru tersebut akan dapat<br />

disebarkan ke seluruh ekosistem keamanan<br />

secara otomatis.<br />

Di sisi lain, teknologi penyimpanan data<br />

beberapa tahun belakangan sedang marak<br />

dengan kehadiran sistem cloud (awan). Berkat<br />

sistem ini, seseorang tak perlu lagi repot bawa<br />

flash USB atau external hard disc kemanamana.<br />

Cloud - yang mirip dengan google<br />

drive hanya saja tak perlu punya akun gmail<br />

- ini menjadi solusi penyimpanan data meski<br />

dalam ukuran file besar dan bisa diakses lewat<br />

berbagai gadget (tentunya dalam jaringan/<br />

daring - online).<br />

Sebagai piranti lunak penyimpan data, cloud<br />

juga menjadi incaran para peretas yang<br />

bertujuan tidak baik. Di era informasi seperti<br />

sekarang, siapa yang menguasai data maka<br />

akan menguasai bisnis. Oleh karena itulah,<br />

pengamanan sistem penyimpanan ini terus<br />

berkembang dari waktu ke waktu.<br />

Symantec Cloud Security Platform baru-baru<br />

ini meluncurkan produk baru terkait hal ini,<br />

yaitu berupa suatu sarana yang lengkap bagi<br />

para chief information security officer (CISO)<br />

di perusahaan-perusahaan modern untuk<br />

memungkinkan adopsi cloud secara aman,<br />

sekaligus memadukan lingkungan-lingkungan<br />

cloud dan on-premise tradisional demi<br />

keamanan yang komprehensif. Perusahaan<br />

ini mengatakan bahwa sistem ini mendorong<br />

transformasi ini melalui sebuah platform<br />

terbuka yang tangguh yang mengintegrasikan<br />

kerangka keamanan dan kepatuhan yang<br />

penting, sekaligus menghadirkan serangkaian<br />

kendali paling komprehensif yang tersedia<br />

guna melindungi para pengguna dan data<br />

perusahaaan yang mereka kelola.<br />

Kendati begitu, apa pun bentuk teknologi yang<br />

lahir, secanggih apa pun sistemnya, semua<br />

kembali kepada manusia sebagai pelaku di<br />

depan atau pun di belakang sistem teknologi<br />

itu. Sebuah sistem teknologi yang diciptakan<br />

secara detil dan bisa dicanangkan sebagai yang<br />

paling aman sekali pun kalau ada manusia lain<br />

yang punya niat jahat tetap akan jebol juga.<br />

Karena itu, pendekatan human touch adalah<br />

yang paling tepat dalam menghadapi segala<br />

situasi. Tindakan memanusiakan manusia<br />

sehingga ia tahu batas mana yang baik dan<br />

mana yang buruk secara instan dan alami<br />

adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Dengan<br />

kata lain, saat ini dan ke masa depan, kita<br />

semua berpacu antara otak manusia dengan<br />

hati nurani manusia, antara kecerdasan otak<br />

dan kecerdasan emosi.**<br />

*dioleh dari berbagai sumber<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

37


DAPUR NUSANTARA<br />

PECAK BANDENG<br />

Kategori<br />

Kapasitas<br />

Diracik oleh<br />

: Menu Utama<br />

: 10 porsi<br />

: Herdiansyah- Executive Chef <strong>ISS</strong> Indonesia<br />

Pecak Bandeng, dari namanya tidak terdengar berasal dari Banten. Padahal, Pecak<br />

Bandeng merupakan salah satu makanan khas kota Serang, Banten yang kerap kali<br />

diburu para turis domestik maupun asing. Hidangan Pecak Bandeng ini diolah bersama<br />

sambal yang dicampur langsung dengan ikan bandeng, sehingga sangat cocok untuk<br />

disantap pada siang hari dengan sambalnya yang pedas ‘membara’.<br />

Bahan Jumlah Persiapan<br />

Ikan bandeng 1000 gram Buang sisiknya dan bersihkan<br />

Garam<br />

15 gram<br />

Jeruk nipis 10 ml Peras ambil airnya<br />

Santan segar 500 ml<br />

Serai 5 Memarkan<br />

Bahan Halus Jumlah Persiapan<br />

Lengkuas 100 gram Haluskan<br />

Cabe merah 50 gram Haluskan<br />

Bawang merah 20 gram Haluskan<br />

Bawang putih 10 gram Haluskan<br />

Jahe<br />

Tomat hijau<br />

30 gram<br />

5 gram<br />

CARA MEMASAK<br />

1. Bersihkan ikan Bandeng yang<br />

sudah disisik oleh air bersih,<br />

lalu lumuri dengan air jeruk dan<br />

garam.<br />

2. Simpan di dalam lemari es/<br />

pendingin (chiller) selama 15<br />

menit<br />

3. Tumis bawang merah, bawang<br />

putih, cabai merah besar, kunyit,<br />

jahe & lengkuas yang sudah<br />

dihaluskan hingga matang lalu<br />

tambahkan daun sereh, tomat<br />

hijau, dan santan segar hingga<br />

aroma bumbu tercium harum.<br />

4. Lumuri daging ikan bandeng<br />

dengan bumbu halus yang<br />

sudah dimasak, lalu ikan<br />

Bandeng dibakar hingga bumbu<br />

meresap ke dalam daging ikan<br />

bakar selama 15 menit.<br />

5. Pecak ikan Bandeng matang dan<br />

siap disantap.<br />

38 <strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong>


EKSIS<br />

#1 - CEO SCTV Indonesia memberikan apresiasi<br />

atas integritas dan kejujuran Great Performer <strong>ISS</strong><br />

yang bertugas di Terminal 3 Ultimate Bandara<br />

International Soekarno-Hatta<br />

#4 - Mewakili 62,000 karyawan <strong>ISS</strong> Indonesia,<br />

seluruh anggota CLT berpose sesaat setelah<br />

menerima penghargaan “The Best Overall<br />

Improvement Award” di Zurich, Switzerland<br />

#6 – Salah satu Great Performer berfoto bersama<br />

Bapak Elisa Lumbantoruan dan Ibu Joice saat<br />

perhelatan tahunan The Best Employee ke-78 lalu.<br />

#2 - Kebersamaan saat berbuka puasa di kediaman<br />

Bapak Elisa Lumbantoruan<br />

#5 - Kebersamaan tim <strong>ISS</strong> Siloam Hospital, Kebon<br />

Jeruk saat acara Buka Puasa Bersama<br />

#7 - Bapak Yohanes Jeffry, salah satu pemenang<br />

Puntadewa <strong>2017</strong>, yang diberangkatkan untuk ibadah<br />

ziarah ke Yerusalem sebagai bentuk apresiasi<br />

#3 - Semangat besar “The Power of Human<br />

Touch” oleh tim XXX untuk melayani setulus hati<br />

di XXX [sebutkan lokasi]<br />

<strong>Vol</strong>. 2 - <strong>No</strong>. 06 | <strong>Agustus</strong> <strong>2017</strong> | <strong>GREAT</strong> <strong>ISS</strong><br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!