18.01.2018 Views

APLIKASI TEKNOLOGI ENZIM DALAM PRODUKSI BENIH RAJUNGAN

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

9 108 95.9 431,666<br />

10 110.6 97.1 498,273<br />

11 112.9 108.3 420,000<br />

12 107.2 86.6 465,988<br />

13 94.6 60.2 433,333<br />

14 115.4 116.4 540,000<br />

15 108.2 91.2 584,666<br />

Rerata ±<br />

SD<br />

104.1±6.4 86.1±15.8 466,833±118,397<br />

Tidak semua larva yang dihasilkan ditebar untuk dipelihara.<br />

Hanya larva yang memiliki performa baik, seperti berenang dengan<br />

lincah mendekati cahaya yang dipilih untuk dipelihara. Larva terpilih<br />

dipelihara dalam bak kerucut kapasitas 200 L dengan kepadatan 50<br />

zoea per Liter. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan<br />

perkembangan antara larva yang mendapatkan pakan yang diperkaya<br />

dengan enzim mix dengan yang tidak menggunakan enzim mix (Tabel<br />

6). Perkembangan larva diikuti dengan metamorfosis dan diawali<br />

dengan molting. Ciri morfologi setiap stadia dapat dilihat pada Gambar<br />

5.<br />

Tabel 6. Indeks perkembangan larva (IPL) harian sebagai respon<br />

terhadap pakan yang diperkaya enzim dengan yang tidak<br />

diperkaya enzim<br />

Dengan enzim<br />

Tanpa Enzim<br />

Hari ke- IPL Stadia ISL Stadia<br />

1 1.0 Z1 1.0 Z1<br />

2 1.0 Z1 1.0 Z1<br />

3 1.9 Z2 1.8 Z2<br />

4 2.0 Z2 2.0 Z2<br />

5 2.3 Z3 2.1 Z2<br />

6 3.0 Z3 2.7 Z3<br />

7 3.6 Z4 3.0 Z4<br />

8 4.0 Z4 3.9 Z4<br />

9 4.0 Z4 4.0 Z4<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!