Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Putusan MPR sah apabila disetujui:<br />
1. Sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk<br />
memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden.<br />
2. Sekurang-kurangnya 50% + 1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk<br />
memutus perkara lainnya.<br />
Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu<br />
diupayakan pengambilan putusan dengan musyawarah untuk mencapai<br />
mufakat.<br />
Alat kelengkapan MPR terdiri atas:<br />
1. Pimpinan<br />
2. Panitia Ad Hoc<br />
3. Badan Kehormatan.<br />
Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 4 orang wakil ketua yang<br />
dipilih dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR.<br />
Pimpinan MPR periode 2009-2014 adalah:<br />
1. Ketua: Taufiq Kiemas digantikan Sidarto Danusubroto pada 8 Juli 2013<br />
(F-PDIP)<br />
2. Wakil Ketua: Hajriyanto Y. Thohari (F-PG)<br />
3. Wakil Ketua: Melani Leimena Suharli (F-PD)<br />
4. Wakil Ketua : Lukman Hakim Saifudin (F-PPP)<br />
5. Wakil Ketua : Ahmad Farhan Hamid (Kelompok DPD)<br />
Berdasarkan UUD 1945 (sebelum perubahan), MPR merupakan lembaga<br />
tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan<br />
rakyat. Perubahan UUD 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan,<br />
tugas, dan wewenang MPR. Kini MPR berkedudukan sebagai lembaga<br />
tinggi negara yang setara dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti<br />
Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK<br />
MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN.<br />
Selain itu, MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR),<br />
kecuali yang berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden,<br />
memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden<br />
dan Wakil Presiden apabila Presideh dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,<br />
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa<br />
jabatannya secara bersamasama.<br />
Undang-undang yang mengatur susunan Majelis Permusyawaratan Rakyat,<br />
dewasa ini ialah Undang-Undang No. 16 tahun 1969 jo. UU No. 5 Tahun<br />
1975, tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat,<br />
Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.<br />
DIGITAL PROJECT #2201410001<br />
III-18