Edisi 15

Rimang, kuda dari Adipati Ranggalawe.
"Karena itu, kita ambil nama Lawe
sebagai maskot,' bebernya.
Acara launching maskot tersebut
dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati
Tuban, H Fathul Huda. Setelah resmi
dilaunching, selanjutnya maskot akan
dikumpulkan bersama maskot tuan
rumah dari kabupaten lain dalam
rangkaian olahraga berskala Provinsi itu.
"Kita sangat bersyukur, harapan
kita masyarakat juga bisa jadi tuan
rumah yang baik dengan menghormati
tamu dengan keramahan
dan kesantunan," ungkap bupati
dua periode ini.
Pemkab akan memanfaatkan momen
Porprov untuk mengenalkan produkproduk
khas Tuban. Mulai dari produk
batik, kuliner hingga buah tangan.
"Harapan kita momen Porprov ini bisa
membangun ekonomi Tuban,"
pu ngkasnya.
Untuk diketahui, 1 2 venue Cabang
olahraga (Cabor) Porprov yang digelar di
kabupaten Tuban, antara lain Sepak bola,
Atletik, Voli pantai, Sepatu Roda, Balap
Sepeda, Tinju, karate, Bulutangkis, Tenis
lapangan, Drum band/kempo, Futsal, dan
Pa ralayang.(rok)
TERBANG : Atlet paralayang Kabupaten Tuban berlatih untuk persiapan PorprovJatim 20 I 9 di Bukit
Glodakan Desa Trantang, Kecamatan Kerek. (Formmi/rok)
Target Emas Paralayang
ekan Olahraga Provinsi (Porprov) Vl
Jawa Timur (Jatim) 2019, sudah di
depan mata. Sebanyak 30 Cabang
Olahraga di bawah naungan KONI Tuban,
telah mempersiapkan diri. Pembinaan dan
pelatihan terhadap atlet dilakukan melalui
Program Pemusatan Latihan Kabupaten
(Puslatkab) selama 2 tahun terakhir.
Salah satunya Cabor Paralayang, meski
tergolong baru di Tuban, paralayang telah
siap menghadapi Porprov Jatim 201 9.
Sebagai tuan rumah, paralayang Tuban
berani mentargetkan perolehan satu
medali emas.
"Dari empat emas yang diperebutkan
di paralayang, kita hanya target satu
emas," kata Ketua Cabor Paralayang
Tuban, Masrondi,
Hingga kini para atlet paralayang terus
menjalani pelatihan. Latihan rutin
dilakukan 2 kali dalam seminggu. Mulai
dari latihan fisik sampai latihan terbang.
Walaupun dengan keterbatasan alat, para
atlet paralayang tetap semangat dan akan
memberikan yang terbaik untuk Tuban.
"Latihan fisik sampai latihan terbang
terus rutin kita lakukan Sabtu Minggu.
Untuk latihan terbang hanya ada satu alat,
itu kita buat gantian. Tapi kita tetap
optimis bisa berprestasi. Intinya kami
sudah siap." Tegas Langking Ayu Pratiwi,
salah satu atlet Parayang andalan Tuban.
Meski demikian, bukan berarti tidak
ada kendala. Cabor paralayang mengalami
kekurangan sarana dan prasarana
pendukung latihan di Bukit Glogakan Desa
Trantang, Kecamatan Kerek. Yang paling
penting adalah ketersediaan parasut.
"Parasut sangat penting untuk
kebutuhan latihan dan pengenalan kepada
atlet sebelum bertanding. Pengenalan
parasut membutuhkan waktu cukup lama
dan perlu pembiasaan. Tidak cukup 1-2
bulan," terang Masrondi.
Saat ini, paralayang Tuban memiliki 5
parasut. Dari jumlah tersebut hanya 1
yang layak. Pada Porprov 201 9, Tuban
selaku tuan rumah bakal menurunkan B
atlet. Rinciannya, 4 atlet inti dan 4 atlet
lapis. Kategori yang diikuti ketepatan
mendarat (KTM) dan croos country jarak
terbatas (XC race to gool).
"Selain parasut sebenarnya kita juga
membutuhkan digital pad untuk hitungan
ketepatan mendarat. Dan selanjutnya
untuk yang nomor jarak jauh kekurangan
GPS, tapi itu gak begitu urgen,' terang
Masrondi.
Ketua Umum KONI Tuban Mirza Ali
Manshur, telah menginventarisir
kebutuhan Cabor, tak terkecuali
paralayang. Bahkan pihak KONI telah
berkordinasi dengan Pemkab Tuban, untuk
penyempurnaan venue paralayang, yang
akan menjadi tempat pertandingan
Porprov 2019. (rok)
FoRMASI . EdisiXV 201e
EE