26.09.2019 Views

Edisi 15

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Meningkatkan SDM Pet anl<br />

LATIHAN : Tim dari Balai Pengkajian Teknologi Peftanian (BPTP) Jatim saat menjelaskan pada petani Green Belt, cara mengolah dan menanam yang<br />

benar. (Formmi/aly)<br />

hT Semen lndonesia (Persero) Tbk,<br />

l-'r.nrit<br />

Tuban terus berupaya me-<br />

I ningkatkan Sumber Daya Manusia<br />

(SDM) para petani penggarap lahan green<br />

belt (sabuk hijau) perusahaan. Termasuk<br />

warga penggarap lahan di wilayah sekitar<br />

tambang.<br />

Pabrik yang bertapak di Desa<br />

Sumberarum, Kecamatan Kerek, Tuban itu<br />

membawa mereka studi banding ke Pusat<br />

Penelitian Jeruk dan Tanaman Subtropis<br />

Balitjestro, Junurejo, Kota Batu. Selain itu ke<br />

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)<br />

Jawa Timur, Laboratorium Mekanisasi dan<br />

Teknologi Pasca Panen, Karangploso,<br />

Malang.<br />

"Total ada 42 Perwakilan kelompok tani<br />

yang kami ajak studi banding," ujar Staff<br />

Public Relation & CSR Semen lndonesia, H<br />

Siswanto.<br />

Kegiatan itu tindak lanjut dari program<br />

perusahan pada petani green belt. Mereka<br />

juga telah mendapatkan bantuan 8.400<br />

bibit jeruk dari Balitjestro, milik Kementerian<br />

Pertanian di Malang.<br />

Perusahaan melalui program CSR akan<br />

terus mengembangkan kapasitas para<br />

petani. Targetnya warga penggarap lahan<br />

milik perusahaan lebih sejahtera.<br />

Data Public Relation & CSR Semen<br />

lndonesia, terdapat 400 petani yang ter<br />

gabung dalam 21 kelompok tani. Mereka<br />

dari desa sekitar tambang. Diantaranya;<br />

Desa Tlogo Waru, Temandang,<br />

Sembungrejo, Sugihan, Tobo, Karanglo,<br />

Sumberarum, Mliwang, Karanggasem, dan<br />

Desa Temaji.<br />

Mereka terbagi dalam green belt quorry<br />

batu kapur, dan tanah liat. Tanaman yang<br />

selama ini sudah dibudidayakan mulai<br />

singkong, jagung, sukun, padi, jambu<br />

kristal, kelengkeng, lombok, mahoni, jati,<br />

dan trembesi.<br />

Seluruhnya ada sekitar B0 hektar sudah<br />

tergarap oleh petani. Kedepan, petani disarankan<br />

agar menanam pisang cavendish,<br />

alpokat dan rumput gajah untuk konsumsi<br />

ternak.<br />

Sarkam, Ketua Kelompok Tani Green<br />

Belt Quarry Batu Kapur wilayah<br />

Pongpongan, Merakurak berterimakasih<br />

pada Semen lndonesia yang sudah mengajak<br />

petani studi banding.<br />

"Kita kan juga menanam singkong,<br />

sukun, dan jagung dan selama ini hasilnya<br />

langsung kita jual begitu saja. Setelah mendapatkan<br />

pelatihan, kami akan praktikan,'<br />

kata Sarkam.<br />

Senada disampaikan, Suyono Kelompok<br />

Tani Green BeltQuorry Batu Kapur asal Desa<br />

Karanglo, Kecamatan Kerek. Dia mengaku<br />

senang karena sudah dibantu Semen<br />

lndonesia mendapatkan pelatihan mengolah<br />

hasil pertanian.<br />

Pada kelompok tani green belt quorry<br />

tanah liat, Badrus Sholeh mengatakan,<br />

selain diajarkan tata cara penanaman buah<br />

jeruk, para petani juga mendapatkan ilmu<br />

mengolah hasil pertanian menjadi aneka<br />

jajanan. (wan)<br />

FoRMASI . <strong>Edisi</strong>XV 2019<br />

EE

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!