31.12.2012 Views

f™?Q - Aceh Books website

f™?Q - Aceh Books website

f™?Q - Aceh Books website

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

saja dirumuskan setjara benar sesuai dengan apa jang saja kemukakan,<br />

karena kalau salah rumusan bisa salah pula arti dan<br />

makna akibatnja bisa salah tindak.<br />

Djaksa menuduh bahwa saja mempersamakan Negara Rl<br />

dengan Negara antah berantah dimana dalam rekisitor ditulisnja<br />

„Bahwa negara Indonesia sekarang ini seperti satu Negara dalam<br />

kisah negeri antah herantah dimana menteri melapor kepada<br />

Presiden hal 2<br />

jang baik sadja", dan seterusnja. Begitu Djaksa<br />

menulis. Saja bantah penjebutan jang demikian itu karena saja<br />

tidak pernah mengutjapkan seperti itu dan djuga tidak mempunjai<br />

maksud untuk menjamakan RI dengan Negara antah berantah.<br />

Dalam hubungan dengan tuduhan ini saja mendjelaskan dalam<br />

rapat umum tersebut bahwa ada sementara orang atau pedjabat<br />

jang suka mengatakan jang baik 2<br />

sadja walaupun keadaannja<br />

tidak demikian. Tjara 2<br />

matjam ini mengingatkan kita kepada<br />

kisah Negeri antah berantah, dimana menteri melapor kepada<br />

radja, bahwa Rakjat aman dan makmur, padi menguning disawah,<br />

ikan berenang dilaut, itik berenang dialr dsb. dsb. Begitulah<br />

duduk soal jang sebenarnja, djadi bukan seperti jang ditulis<br />

dalam rekisitor Djaksa.<br />

Apa jang saja katakan dengan utjapan saja tersebut mempunjai<br />

dua maksud. Per-tama 2<br />

mengkonstatasi tentang gedjala 2<br />

jang timbul dan kedua merupakan kritik terhadap gedjala 2<br />

jang<br />

demikian itu. Apakah salah mengkonstatasi gedjala 2<br />

jang timbui<br />

dalam masjarakat. Terang tidak salah. Apakah gedjala 2<br />

itu ada?<br />

Ada, saudara ketua. Saja pernah mendengar kata 2<br />

orang dan<br />

pedjabat tertentu jang mengatakan bahwa Rakjat di Atjeh tidak<br />

susah, walaupun beras mahal, sebab Rakjat Atjeh sebahagian<br />

besar terdiri dari kaum tani dan Rakjat Atjeh tidak pernah telandjang<br />

atau mati kelaparan atau menderita busung lapar seperti<br />

di Djawa.<br />

Saja berpendapat bahwa pikiran' sematjam itu tidak benar,<br />

karena kenjataannja Rakjat di Atjeh banjak sekali jang susah<br />

walaupun mereka sebagian besar terdiri dari kaum tani. Kenjataan<br />

membuktikan bahwa sebagian besar kaum tani sendiri djuga<br />

memibeli beras, lebih 2<br />

pada musim patjeklik. Kalau Rakjat Atjeh<br />

tidak telandljang bukan befarti mereka senang, karena dengan<br />

pakaian dua lembar tidak ada alasan mengatakan Rakjat senang,<br />

disamping ada pula jang tjuma tok melekat dibadannja sadja.<br />

Kalau di Atjeh belum ada busung lapar karena ketiadaan makanan<br />

seperti didaerah tertentu di Djawa, bukan berarti Rakjat<br />

sudah makan kenjang. karena kenjataannja membuktikan bahwa<br />

Rakjat di Atjeh cVuea tidak sedikit jang makan setengah perut,<br />

makan bentjarnpur pisang, ubi dan sebagainja dan sebagainja.<br />

Pikiran 2<br />

sematjam itu bukan hanja 'erdapat pada sementara<br />

orang dj, Atjeh, tetapi djuga ada diternpat lain, Ini dengan djelas<br />

teriihat, dalam kritik Presiden dalam pcdaito Resopim jang ber-<br />

103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!