disini - Indonesia Kreatif

More documents

Recommendations

Info

13. Universiti Malaysia Sabah - Malaysia Koreografer : Sri Ningsih Sukirman Solo International Performing Arts (SIPA) 2011 Profil delegasi SIPA 2011 Pemusik : Mac Arnold Calvin, Muhammad Hazrul Ain Bin Rabul, Mazri Ismail, Rajwin Juni Penari Lelaki : Redzahuddin Bin Duman, Asrulnizam Bin Yassin, Mohd Azli Fikri Bin Ahmad,Ridzuan Bin Lias,Mosimar Bin Abu Bakar Penari Perempuan : Grazeilla Genevie George,Nurul Ain Bte Mohd. Noor Zulkifli, Lizie Saurin Gintoron,Faiznur Ailena Bte Abdul Rahman,Constance Geoffrey,Eysta Ashella Bt Saibon Sinopsis “TUPING” Perkataan “Tuping” adalah berasal daripada bahasa sehari-hari (logat) secara turun temurun di dalam kehidupan masyarakat suku kaum Dusun dan Murut di Negeri Sabah. Tuping adalah sebutan untuk topeng atau sering digunakan sebagai alat untuk penutup wajah. Dalam karya tari ini banyak memaparkan tentang liku-liku kehidupan, jatuh dan bangkitnya seseorang dalam menghadapi setiap tantangan dalam kehidupan. Yang juga sebagai simboliknya adalah tubuh badan manusia yang terdiri jasmani dan rohani seringkali juga mencerminkan ketidaksamaan. Sehingga terkadang antara hati dengan mulut manusia itu tidak sama seperti apa yang dilakukan dan yang diucapkannya. Dalam karya tari ini juga menggunakan props taming sebagai lambang perisai yang menggambarkan kekuatan dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menutupi setiap kelemahan dalam diri manusia yang sebenar. Namun…..Akankah untuk selama-lamanya manusia itu akan selalu hidup di sebalik tuping ataukah harus berani untuk keluar daripada kongkongan kehidupan dan menghadapi semuanya itu tanpa adanya tuping-tuping dalam kehidupannya?....Marilah sama-sama kita saksikan….Persembahan karya tari “Tuping” daripada Sekolah Pengajian Seni, Universiti Malaysia Sabah.
Profil delegasi SIPA 2011 14. Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori - Korea Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori yang merupakan asset kebudayaan berharga no.69 adalah tarian topeng yang diselenggarakan oleh penduduk di Desa Hahoe, Poongcheon-myeon, Andong-si, Kyeongsangbook-do, Korea sejak pertengahan abad ke-12. Tarian topeng ini secara rutin dibuka sebagai pelayanan spesial desa untuk kedamaian desa dan panen yang baik dari masyarakat pertanian Masyarakat Preservasi Drama Tarian Topeng Hahoe yang dikenal sebagai Masyarakat Preservasi, melakukan aktivitas perluasan dan penyaluran Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori. Masyarakat Preservasi menyalurkan dan mengembangkan asset budaya Korea yang penting sekali dan mengumumkan keindahan serta keunikan budaya Korea melalui tarian topeng. Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori berpadu dengan kehidupan nasional Korea diganggu pada tahun 1928. Bahkan Topeng Hahoe tidak lagi berada di desa dan tempat penjagaannya berada di Musium Nasional Korea. Untungnya, Tuan Han-Ryoo yang dilahirkan dan dibesarkan di Desa Hahoe dan sebagai kepala pusat kebudayaan Andong, mampu menghidupkan kembali tarian topeng beserta manuskrip tarian topeng yang dikumpulkan melalui penduduk desa Hahoe. Pertemuan yang dibuat oleh generasi muda dengan pemikiran yang sama untuk menghidupkan kembali tarian topeng Sinopsis Drama Tarian Topeng Hahoe Drama ini mengombinasikan ritual-ritual shaman dan pertunjukan terkenal. Ritual desa dimaksudkan untuk menyenangkan dewi-dewi setempat dan mengusir roh jahat., keistimewaan Hahoe Pyolshin-Gut T'al- Nori terdapat pada karakter-karakternya yang bersifat kiasan, seperti Yangban (seorang ningrat yang sombong), Sonbi (seorang sarjana yang mengunggulkan ilmunya), Chung (seorang biarawan Buddha yang berakhlak rendah), Imae (seorang pembantu yang bodoh), Paekchong (seorang tukang daging yang kasar) dan lain sebagainya. Tiap karakter menggambarkan kelas sosial mereka. Tarian ini diiringi oleh non-ak, ansambel perkusi petani tradisional Korea. Non-ak adalah musik tari Korea yang paling terkenal dan tertua. Suara yang kuat dari kwartet tradisional, terdiri dari kkwaenggwari (gong kecil), ching (gong besar), puk (drum besar) and changgo (drum panjang) mengalirkan irama hipnotis. Solo International Performing Arts (SIPA) 2011
Page 1 and 2: Profil SIPA 2011 Solo International
Page 3 and 4: 2. Teater Aron - Medan Solo Interna
Page 5 and 6: 4. Makasar Art - Makasar Sinopsis R
Page 7 and 8: 6. Daya Presta - Jakarta Daya Prest
Page 9 and 10: 8. Disbupar Kabupaten Cirebon Nama
Page 11 and 12: 10. Leineroebana - Belanda Solo Int
Page 13: 12. Los Peyoteros - Mexico Solo Int
Page 17: 16. Jawaharlal Nehru Indian Culture

disini - Indonesia Kreatif

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?