16.01.2013 Views

disini - Indonesia Kreatif

disini - Indonesia Kreatif

disini - Indonesia Kreatif

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Profil delegasi SIPA 2011<br />

14. Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori - Korea<br />

Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori yang merupakan asset kebudayaan berharga no.69 adalah tarian topeng<br />

yang diselenggarakan oleh penduduk di Desa Hahoe, Poongcheon-myeon, Andong-si, Kyeongsangbook-do,<br />

Korea sejak pertengahan abad ke-12. Tarian topeng ini secara rutin dibuka sebagai pelayanan spesial desa untuk<br />

kedamaian desa dan panen yang baik dari masyarakat pertanian<br />

Masyarakat Preservasi Drama Tarian Topeng Hahoe yang dikenal sebagai Masyarakat Preservasi,<br />

melakukan aktivitas perluasan dan penyaluran Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori. Masyarakat Preservasi<br />

menyalurkan dan mengembangkan asset budaya Korea yang penting sekali dan mengumumkan keindahan serta<br />

keunikan budaya Korea melalui tarian topeng.<br />

Hahoe Pyolshin-Gut T'al-nori berpadu dengan kehidupan nasional Korea diganggu pada tahun 1928.<br />

Bahkan Topeng Hahoe tidak lagi berada di desa dan tempat penjagaannya berada di Musium Nasional Korea.<br />

Untungnya, Tuan Han-Ryoo yang dilahirkan dan dibesarkan di Desa Hahoe dan sebagai kepala pusat<br />

kebudayaan Andong, mampu menghidupkan kembali tarian topeng beserta manuskrip tarian topeng yang<br />

dikumpulkan melalui penduduk desa Hahoe. Pertemuan yang dibuat oleh generasi muda dengan pemikiran<br />

yang sama untuk menghidupkan kembali tarian topeng<br />

Sinopsis<br />

Drama Tarian Topeng Hahoe<br />

Drama ini mengombinasikan ritual-ritual shaman dan pertunjukan terkenal. Ritual desa dimaksudkan<br />

untuk menyenangkan dewi-dewi setempat dan mengusir roh jahat., keistimewaan Hahoe Pyolshin-Gut T'al-<br />

Nori terdapat pada karakter-karakternya yang bersifat kiasan, seperti Yangban (seorang ningrat yang sombong),<br />

Sonbi (seorang sarjana yang mengunggulkan ilmunya), Chung (seorang biarawan Buddha yang berakhlak<br />

rendah), Imae (seorang pembantu yang bodoh), Paekchong (seorang tukang daging yang kasar) dan lain<br />

sebagainya. Tiap karakter menggambarkan kelas sosial mereka.<br />

Tarian ini diiringi oleh non-ak, ansambel perkusi petani tradisional Korea. Non-ak adalah musik tari<br />

Korea yang paling terkenal dan tertua. Suara yang kuat dari kwartet tradisional, terdiri dari kkwaenggwari<br />

(gong kecil), ching (gong besar), puk (drum besar) and changgo (drum panjang) mengalirkan irama hipnotis.<br />

Solo International Performing Arts (SIPA) 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!