- Page 1 and 2: ___________________________________
- Page 3 and 4: kesenangan da-lam bentuk kedamaian,
- Page 5 and 6: perbuatanitu,membuatsemuaperbuatank
- Page 7 and 8: tidak nampak di tempat yang teramat
- Page 9: Wan Ceng tidak mau kalah. Nenekyang
- Page 13 and 14: majulah ke dekatku ke sini,Nak, aka
- Page 15 and 16: “Locianpwe, apakah yang telah ter
- Page 17 and 18: SinHongsejaktadimendengarkansajaper
- Page 19 and 20: Sang waktu berjalan dengan amat cep
- Page 21 and 22: hawa sakti yang luar biasa kuatnya
- Page 23 and 24: sedangkan lima orang itu, yang seor
- Page 25 and 26: Gurun Pasir sudah puluhan tahun tid
- Page 27 and 28: tiba membalik dan demikian berkali-
- Page 29 and 30: menewaskannya. Kini dia meng-hadapi
- Page 31 and 32: wanita cabul yang mata keranjang. K
- Page 33 and 34: jepitan baja dan begitu ia memperku
- Page 35 and 36: jin. Pertama, dia seorang pe-muda l
- Page 37 and 38: Jawaban ini membuat tiga orang itu
- Page 39 and 40: sepatunya untuk mengusir kelelahan
- Page 41 and 42: desisnya dan kembali ia membelai-be
- Page 43 and 44: dia terancam bahaya. Untung bagi-ny
- Page 45 and 46: “Keparat!” Tiba-tiba kepala per
- Page 47 and 48: merobohkannya. Melihat dalam sekeja
- Page 49 and 50: Akan tetapi Sin Hong tidak mem-butu
- Page 51 and 52: “Selamat pagi, Kongcu. Kongcu men
- Page 53 and 54: menyampaikan pesan ayah dari Tuo-lu
- Page 55 and 56: dikubur oleh seorang hwesio tua dib
- Page 57 and 58: Tahukah engkau di jalan mana dia ti
- Page 59 and 60: terdapat suatu pelajaran, suatu hik
- Page 61 and 62:
tampan, ber-tubuh tinggi besar dan
- Page 63 and 64:
terpecah dan dia tidak melihat beta
- Page 65 and 66:
pang telah berjasa kepada pemerinta
- Page 67 and 68:
kwa-pai, sedangkan kakek kedua yang
- Page 69 and 70:
selain iblis betina itu lihai sekal
- Page 71 and 72:
kesalahan tangan mencelakai Kiam-on
- Page 73 and 74:
pemberontak. Kalau tadi dia masih r
- Page 75 and 76:
sebagai calon kekasih barunya, tadi
- Page 77 and 78:
Ciok Kim Bouw sendiri terbelalak me
- Page 79 and 80:
dimulai!” kata Thian Kek Sengjin,
- Page 81 and 82:
serangan pedang atau kebutan yang a
- Page 83 and 84:
kiam Mo-li hanya dengan kedua ta-ng
- Page 85 and 86:
erpakaian perwira tinggi itu berkat
- Page 87 and 88:
Ambisi merupakan ladang subur per-t
- Page 89 and 90:
ketika tiba di atas tanah, sama sek
- Page 91 and 92:
“Baiklah Ouwyang Sianseng. Aku me
- Page 93 and 94:
Mendengar ini, hati SiangkoanLohanm
- Page 95 and 96:
Manusia Dewa, karenatempat tinggaln
- Page 97 and 98:
itu terjadilah keributan. Siangkoan
- Page 99 and 100:
lampu-nya. Akan tetapi, dapat dibay
- Page 101 and 102:
“Sin Hong, sudah dua kali ini ora
- Page 103 and 104:
piauwsu yang kini menjadi pengurusn
- Page 105 and 106:
“Tepat di sebelah timur jembatan
- Page 107 and 108:
“Kalau dia sudah terbangun dan ma
- Page 109 and 110:
akan tetapi juga dia dapat melihat
- Page 111 and 112:
mulai mengancamnya untuk mengaku, t
- Page 113 and 114:
“Aku lebih condong untuk menyelid
- Page 115 and 116:
ela-kang tadi. Di kebun belakang, t
- Page 117 and 118:
dilindungi seorang wanita cantik, s
- Page 119 and 120:
saja menyerangku.” Gak Jit Kong k
- Page 121 and 122:
sendiri, bukan? Putera-mu itu tetap
- Page 123 and 124:
“Hyaaahhhhh....” Kakek itu kini
- Page 125 and 126:
Maka ia pun cepat mencabut pedang-n
- Page 127 and 128:
Melihat sikap isteri mereka itu, Be
- Page 129 and 130:
diterima dengan senang oleh kakek i
- Page 131 and 132:
tubuhnya bergerak dalam permainan s
- Page 133 and 134:
“Ayah.... saya Souw Hui Lian mant
- Page 135 and 136:
pun mulai menangis. Gak Jit Kong da
- Page 137 and 138:
sudah tiada, akan tetapi engkau tah
- Page 139 and 140:
“Tentu ada, Ibu. Kalau memang sud
- Page 141 and 142:
Sin Hong membalas penghormatan itu,
- Page 143 and 144:
sakti yang mereka inginkan. Mereka
- Page 145 and 146:
“Dengarlah baik-baik, anakku! Kam
- Page 147 and 148:
mencampuri, mengarahkan tanpa terla
- Page 149 and 150:
kedua mata Suma Lian basah air mata
- Page 151 and 152:
sudah binasa. Ia hampir melupakan k
- Page 153 and 154:
membersihkan nama ayahnya dari Sin
- Page 155 and 156:
“Wah, galak juga perempuan ini!
- Page 157 and 158:
kang-ouw, para perampok, memang tid
- Page 159 and 160:
tubuh Ci Hwa terputar. Akan tetapi,
- Page 161 and 162:
“Kongcu....nanti dulu....!” kat
- Page 163 and 164:
Perkumpul-an kami dekat dengan ista
- Page 165 and 166:
“Ihhh....! kenapa engkau bertanya
- Page 167 and 168:
manisnya dan harumnya. Tentu tidak
- Page 169 and 170:
Pada keesokan harinya, pagi-pagi se
- Page 171 and 172:
aib, namaku akan rusak dan hina, le
- Page 173 and 174:
dan akhirnya kakinya terantuk akar
- Page 175 and 176:
Ketika Ci Hwa melihat, ternyata pem
- Page 177 and 178:
“Menangislah, menangislah sepuas
- Page 179 and 180:
Hong Beng tersenyum. “Namaku Gu H
- Page 181 and 182:
membuktikannya sendiri tadi. Se-mua
- Page 183 and 184:
ayahnya dan setelah berusia dua pul
- Page 185 and 186:
perkumpulannya juga merupakan perku
- Page 187 and 188:
membayangkan betapa selama ini dia
- Page 189 and 190:
tombak mereka, sikap mereka galak.
- Page 191 and 192:
itu bernama Puteri Nirahai, isteri
- Page 193 and 194:
gerakan mereka itu datang dari empa
- Page 195 and 196:
timbul niatnya untuk merobohkan, ka
- Page 197 and 198:
Siangkoan Lohan memandang penuh kag
- Page 199 and 200:
se-lain lihai sekali, juga diterima
- Page 201 and 202:
“Kalau sudah ada?” tanya suamin
- Page 203 and 204:
Hanya dengan mengeluarkan uang pers
- Page 205 and 206:
Cin-keng sehingga dengan mudah ia d
- Page 207 and 208:
menyusul ke sana.” “Aku tidak k
- Page 209 and 210:
“Dukkk!” Liok Cit menangkis ten
- Page 211 and 212:
diam-diam ia mengerahkan tenaga bat
- Page 213 and 214:
telah menebus dosa-dosanya dengan j
- Page 215 and 216:
Suma Lian dapat mencium sesuatu yan
- Page 217 and 218:
muda akan tetapi sungguh tinggi hat
- Page 219 and 220:
Akan tetapi, orang-orang Ang-i Mo-p
- Page 221 and 222:
dan menyerang dengan suling yang be
- Page 223 and 224:
Sin-kiam Mo-li yang masih mengamati
- Page 225 and 226:
permusuhan dunia persilatan.” “
- Page 227 and 228:
jangan harap engkau akan dapat meni
- Page 229 and 230:
gembiralah hatinya ketika ia meliha
- Page 231 and 232:
mereka tidak sempat meng-gerakkan s
- Page 233 and 234:
hawa dingin yang mem-buatnya menggi
- Page 235 and 236:
Akan tetapi, beberapa orang anggaut
- Page 237 and 238:
“Apakah artinya semua ini? Aku ti
- Page 239 and 240:
Ditanya demikian oleh seorang anak
- Page 241 and 242:
Suma Lian merasa serba salah, Ingin
- Page 243 and 244:
Makin panas rasa perutnya kalau ia
- Page 245 and 246:
pikirnya. Untung bukan ia yang tadi
- Page 247 and 248:
kedua tangan gadis itu menyambar ha
- Page 249 and 250:
ergerak perlahan. Terdengar olehnya
- Page 251 and 252:
merasa diselamatkan nyawa-nya oleh
- Page 253 and 254:
persahabat-an yang akrab, maka biar
- Page 255 and 256:
“Ahhh! Menurut cerita ayahku, Tio
- Page 257 and 258:
malam kalau dia sedang duduk mengha
- Page 259 and 260:
“Maaf, maaf....! Aku tidak bermak
- Page 261 and 262:
Gembira rasa hati Li Sian mendengar
- Page 263 and 264:
nada bangga dan bahkan sombong dari
- Page 265 and 266:
melihat ini, Li Sian makin lama mak
- Page 267 and 268:
sungguh aneh, seperti sudah sewajar
- Page 269 and 270:
Li Sian lalu menceritakan pengala-m
- Page 271 and 272:
Tong Ki ditangkap dengan tuduhan me
- Page 273 and 274:
Dalam keadaan hatinya sedang duka d
- Page 275 and 276:
“Cu-wi (saudara sekalian), karena
- Page 277 and 278:
diinginkannya akan tercapai, dan ta
- Page 279 and 280:
untuk sementara. Kelak, kalau tugas
- Page 281 and 282:
Sepasang mata itu kembali terbelala
- Page 283 and 284:
er-ada di dalam dan ikut terbakar.
- Page 285 and 286:
yang ter-jadi ketika sedang melaksa
- Page 287 and 288:
wajah yang cantik itu membayangkan
- Page 289 and 290:
dan hendak mem-bantu Tiat-liong-pan
- Page 291 and 292:
mendengar pertanyaan ini dan dia ba
- Page 293 and 294:
Siangkoan Liong yang masih marah, k
- Page 295 and 296:
tetapi, ketika ia mencoba membunuh
- Page 297 and 298:
ercakap-cakap itulah mereka mendeng
- Page 299 and 300:
saja sudah merupakan lawan berat ba
- Page 301 and 302:
Biarpun malam itu di luar amat ge-l
- Page 303 and 304:
mata-nya ketika ia mendengar pertan
- Page 305 and 306:
daripada Siangkoan Kongcu. Kalau en
- Page 307 and 308:
diri dan sejenak duduk di atas pemb
- Page 309 and 310:
pribadi dengan Siangkoan Liong, put
- Page 311 and 312:
keterangan Kun Tek adalah murid kel
- Page 313 and 314:
dari kamar-kamar mereka. Dia akan m
- Page 315 and 316:
Sementara itu, Sin Hong dan Suma Li
- Page 317 and 318:
dapat bercakap-cakap karena mereka
- Page 319 and 320:
“Saudara Kun Tek, harap suka men-
- Page 321 and 322:
Li Sian mengangkat muka meman-dang
- Page 323 and 324:
untuk membuat Li San dan dua orang
- Page 325 and 326:
“Kalau begitu, suruh bunuh saja i
- Page 327 and 328:
lagi. Di waktu muda, mereka adalah
- Page 329 and 330:
dianggapnya main-main saja, bahkan
- Page 331 and 332:
Coan-kut-ci! Coan-kut ci (Jari Pene
- Page 333 and 334:
“Ayah, ibu dan saya sendiri tadin
- Page 335 and 336:
“Bun-ko, apakah kaumaksudkan Tan
- Page 337 and 338:
Sudah puluhan tahun kedua suami ist
- Page 339 and 340:
memandang penuh perhatian, lalu dia
- Page 341 and 342:
mengelak dan mengibaskan lengan kir
- Page 343 and 344:
“Liu Tai-ciangkun, sebenarnya apa
- Page 345 and 346:
sakti ini. Tanpa banyak cakap lagi
- Page 347 and 348:
Semua perwira berkumpul di dalam ru
- Page 349 and 350:
Bu Ci Sian, dua puluh dua orang per
- Page 351 and 352:
agaknya tak-kan terelakkan lagi itu
- Page 353 and 354:
kepada dirimu sendiri, bukan kepada
- Page 355 and 356:
tidak diikuti oleh Siang-koan Liong
- Page 357 and 358:
kami yaitu meng-hadapi pihak lawan
- Page 359 and 360:
“Hong Beng, sejak dahulu aku sela
- Page 361 and 362:
terlentang. Seorang gadis yang he-b
- Page 363 and 364:
Suma Lian yang juga sudah meloncat
- Page 365 and 366:
Hong Beng menghela napas pan jang,
- Page 367 and 368:
melakukan penghadangan di sini! Ter
- Page 369 and 370:
semakin kacau dan gentar. Namun, se
- Page 371 and 372:
kawan-nya dan kebetulan sekali dia
- Page 373 and 374:
Hong Li tidak memasang kuda-kuda, h
- Page 375 and 376:
Si kumis tebal dan teman-temannya m
- Page 377 and 378:
aku pun sudah seringkali mendengar
- Page 379 and 380:
oleh dipandang ringan. Ketika Hek-s
- Page 381 and 382:
pengeroyokan kedua orang ini, bahka
- Page 383 and 384:
ercerita tentang perjumpaan mereka
- Page 385 and 386:
pemerintah yang amat banyak berada
- Page 387 and 388:
dapat menerima tanpa meluap hanya y
- Page 389 and 390:
menerjang Siangkoan Liong, orang ke
- Page 391 and 392:
tahun, demikian pula dengan Kam Hon
- Page 393 and 394:
mengembang-kan permainan pedangnya.
- Page 395 and 396:
Cu Kun Tek yang tadi bersama Pouw L
- Page 397 and 398:
ini, ditambah perasaan gentar mengh
- Page 399 and 400:
“Heiii, anjing-anjing Mancu! Kami
- Page 401 and 402:
kwa-pai, ia ber-hasil menyerbu ke I
- Page 403 and 404:
Tentu saja Siangkoan Liong yang ber
- Page 405 and 406:
Lega hati Suma Ceng Liong melihat a
- Page 407 and 408:
apalagi mendengar be-tapa para pend
- Page 409 and 410:
Setelah tiba di tempat sunyi, Sin H
- Page 411 and 412:
Mengingat kebaikan gurunya ini, ha-
- Page 413 and 414:
hendak menghinanya dan kalau dia me
- Page 415 and 416:
atas tanah, ketika seorang lagi mem
- Page 417 and 418:
Akan tetapi dia mem-balas pandang m
- Page 419 and 420:
tam-paran, tonjokan atau tendangan
- Page 421 and 422:
menangkis pedang atau senjata apa p
- Page 423 and 424:
ahli pula memainkan rantai baja yan
- Page 425 and 426:
Siang Cun memang sudah tidak marah
- Page 427 and 428:
Bhe Gun Ek lalu bercerita dengan si
- Page 429 and 430:
Ketika Bhe Gu Ek yang cukup bijak-s
- Page 431 and 432:
kita mem-balas kekalahan itu dan bi
- Page 433 and 434:
“Tidak mungkin!” seorang murid
- Page 435 and 436:
Yo Han agaknya dapat melihat isi ha
- Page 437 and 438:
“Tapi permusuhan antara Ngo-heng
- Page 439 and 440:
“Ha-ha-ha, memang aku gila, tergi
- Page 441 and 442:
mengenal orang itu se-bagai Phoa Ho
- Page 443 and 444:
Phoa Hok Ci. Dan harapan lain bagi
- Page 445 and 446:
Akan tetapi kini Phoa Hok Ci sudah
- Page 447 and 448:
garis bentuk tubuh Hoan Sai-kong re
- Page 449 and 450:
murid Sin Hong, biarpun dia belum d
- Page 451 and 452:
ersenjata sebatang sabuk rantai baj
- Page 453 and 454:
putih ini berkata, suaranya lantang
- Page 455 and 456:
“Sumoi, suhu dan para suheng dan
- Page 457 and 458:
apalagi ketika dia menunduk dan men
- Page 459 and 460:
tercium ujung sepatu. Dia tidak rob
- Page 461 and 462:
Mendengar ini, sadarlah Bhe Kauwsu
- Page 463 and 464:
“Anakku, jangan mengambil jalan p
- Page 465 and 466:
Yo Han mengerutkan alisnya, “Enci
- Page 467 and 468:
ada dalam kehidupan suami isteri. T
- Page 469 and 470:
kepada nasib. Pernikahan antara Hon
- Page 471 and 472:
“Kun-suheng, datanglah ke Lu-jian
- Page 473 and 474:
Apakah selama menjadi suamimu aku p
- Page 475 and 476:
gemblengan keadaan hidupnya yang pe
- Page 477 and 478:
Akan tetapi, dua orang yang sedang
- Page 479 and 480:
erseru kaget dan tendangannya terta
- Page 481 and 482:
Wajah Ciang Kun menjadi pucat se-ka
- Page 483 and 484:
kalau Sin Hong mengadukan peristiwa
- Page 485 and 486:
Namun, wajah wanita itu sama sekali
- Page 487 and 488:
harus sedih?” Anak itu lalu bangk
- Page 489 and 490:
ocah itu. “Perampok-perampok jaha
- Page 491 and 492:
dikhawatirkannya, lima orang kerbau
- Page 493 and 494:
“Hemmm, siapa mau memberikan kalu
- Page 495 and 496:
“Ahhh!” Hong Li memberi hormat
- Page 497 and 498:
ketika ia menang-kis dan memukul, m
- Page 499 and 500:
membuka kedua matanya dan kelihatan
- Page 501 and 502:
tertotok....!” Dan secepat kilat
- Page 503 and 504:
Nah, mari kita cari Yo Han.” Kedu
- Page 505 and 506:
“Sudah kukatakan tadi, suhu tidak
- Page 507 and 508:
cinta, me-reka hidup menderita, sel
- Page 509 and 510:
“Hemmm, tidak, Sayang. Engkau su-