19.04.2013 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

seni & hiburan<br />

Marilyn mempunyai kondisi<br />

emosional yang tidak stabil<br />

rangka tugasnya sebagai “mata-mata”. Dia ikut terbirit-birit<br />

ketika Marilyn meninggalkan lokasi syuting,<br />

terenyak ketika Judy membujuknya sambil berlutut<br />

dan mengatakan betapa Marilyn seorang bintang besar<br />

dengan akting menawan, serta tak bisa menyembunyikan<br />

ibanya melihat bintang itu pada tengah<br />

malam menangis di luar<br />

kamar dan tak mampu<br />

diredakan suaminya.<br />

Colin menemukan sisi<br />

lain Marilyn, bukan sekadar<br />

perempuan seksi<br />

yang bicara mendesah<br />

demi memikat laki-laki.<br />

Dia menemukan perempuan<br />

rapuh yang tidak<br />

pernah kenal ayah kandung<br />

dan hidup berpindah-pindah<br />

panti asuhan<br />

sejak ibunya masuk rumah<br />

sakit jiwa. Sebab itulah<br />

dia sandingkan foto ibunya dengan foto Abraham<br />

Lincoln, presiden Amerika zaman Perang Sipil. “Aku<br />

tidak tahu siapa ayahku, bisa saja dia kan?”<br />

Kedekatan antara Colin dan Marilyn menumbuhkan<br />

rasa sayang di antara keduanya. Colin juga jadi<br />

satu-satunya kru yang Marilyn percayai sepanjang<br />

masa syuting. Dialah pihak tengah antara si sutradara<br />

dan sang bintang.<br />

Pengalaman singkat Colin bersama Marilyn Monroe<br />

pada 1956 itu yang jadi dasar cerita My Week with<br />

Marilyn. Di film ini, Colin berfungsi sekadar jembatan<br />

yang membawa kita ke sosok Marilyn di belakang<br />

layar. Marilyn yang manja dan centil sekaligus kalut<br />

<strong>Majalah</strong> detik 2 - 8 april 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!