Pesan Humanitas Syariah, Telaah atas Dimensi Liberalitas dalam ...

More documents

Recommendations

Info

llrAbdul Haris. Pesan Humanilas Syanah, Telaah atas DimensiLiberalitas... 3l dari varian-variatr dognais(a abbudt) y^ng Mahmud Thaha yang menawarkan ditransedenlalilaskao sebagai lidak dapar pendekatan nadzariyyat tathwir al-tasyri dibatalkan karena ketrrsucian kemufakalar (teori Evolusi Legislasi Hukum) dan masyarakat muslim tetapi j uga varian-variar. Muhammad Syahrur yang menawarkan praldis-duniawi (la aqqrt) sepeni hukum pe[dekatan nadzariyyat al-hudud (teori kalalah se a dttalltas dzawil arham dan aslubai dalam hukum waris Sunni; pidaoa Batas Hukum Tuhatr). mati dalam kasus zina muhshan. riddah. dan Pembrlikrn Rujuk.tr Nilai Kepadr qishash dalam hukum pidana; keseparuian jtimiah wanita dalam persatsia! dibondingkad lakilfi dalam bukum acara perdata; dan persoalaD kep€mimpinan (qawanah'1 lakrlaki dalam hukum keluarga dan siyasah. Dalam perkembangan mutakhir, pemikira! terhadap syari'ah berkembaDg makin dinamh dengan ditopadg oleh Magai perubahatr persfektifdi tingkat theologi daD filsafat lslam. Nama-nama seperti Nasr HamidAbu Zai4 Hassan Hanafi, AshgarAli Etrgineer, Mubammad Artou!, Mahmud Thaha Abdullab Abnad al-Naim, Said al- Asymawi, da! Muharfinad Syabrur; dikenal di kalangan akademisi membuka persfektif baru tentaDg pemikiran keagamaan yang berimplikasi kepada kebutuhan atas interpretasi hukum yang lebih terbuka mengatasi bebao-bebatr hltural dan idiologis yang terkatrduDg di dalam tr.rarr- Bqbagai vadan hukum fiqh yaog s€beluDnya diaqgap sebagai baku dipertanyakan ulang !€levaDsinya berdasarkao sudut paDdaDg dan pendekatatr baru dalam pembacaan nash (Al- Qu'an dan Sunnab) mauputr turarr (baca: fiqh). MoDen Historis Hukum Awrl Hampir keseluruhan fuqaha menempatkan fase Makki sebagai tangga historis purba dari implementasi hukum Islam. Seringkali berbagai putusa! hukum yary terdapat di fase Makki berada dalam kedudukan monsukh dalam peDgertiaD adanya hukum baru yang secara :ekstual bedawanan malna atau karcna suatu alasan atas asas ,aatt (kebenahapan hukum) yary mengkonstatir bahwa hukum awal yang sifatnya ikhtiary adalah sementara sampai kemudian lahir hukurn y Ng sipataya ilzarrry seperti dalam kasus hukurD miDuman kems daD kebebasal memeluk agada- Berbeda dengan paDdangatr ini, Mahmud Thaha, seorang pemikir muslim dan peodiri partai Persaudaraan Republik dari Sudan memarldang bahwa pesan-pesan di wahyu Makki merupakan pesal substausial dan frndameDtal. Pesan-pesan wahyu di fase ini melupakan taget utama p€wahlruan, akan tetapi karena situasi histods yang tidak menungkinkan untuk sernentar:a ditunda dan diganlikatr oleh pesan-pesatr di wahjru MadaDi (Naitn, 1995). Pel.pisrn Idcologis Sejrrrh .trs Pesrtr Pr.lis AgamarAlternatif PendekrtrD Metodologi B.ru drlam Pemikirrn Syari'rhIsl.m Lebih jaul Mahdrud Thaha mematrdang bahwa pesan-pesan wahyr di fase Makli merupakan pesan kemanusiaan Islam yaDg paling fundamental karena menggambarkan Dilai-Dilai kemanusiaan ud- Di aDtara berbagai pemikiran hukum v€mal yang menjadi sebahagian isi dari lslarn yang secara teo tis, menurut hemat semangat al-Islam pada maknanya yang Penulis, menawarkan p€ndekatan yang lebih tertinggi. Ia mengemukan terdapat 7 (tujuh) utuh dan prospektifsenarai dengaD tadangan tahap yang ditempuh oleh seseoralg dalam baru masyarakat global adalah pemikiran menjalani hidup seorang muslim yakni tahap
32 JURNAL KAJIAN ISLAM, volume 1 Nomor 1,April2009 islam, iman, ihsan, ilnu al-ydqin, ain aljaqin, haqq al-yaqin, dan islan. Sementan makna 'islam' pada tahap ke-l merujuk pada identitas formal yang dapat diperbedakan dengan pongakuan syahadah, maka 'islam' pada tahap ke-7 merujuk kepada suatu kualitas keberagamaan tdtinggi yang hanyaAllah yang tahu derajat kualitasnya (a/islam 'inda A ah). (Thaha, 1984: 62). Pesan-pesan di fase ini dianggap sebagai Pesa! kedua Islam (the Second Message of hlan) yang menunggu saat tepat untuk diterapkan yaDg di fase Makki gagal diappresiasi masyarakat Arab karena berbagai keterbatasan (Al-Naim, 1 995). Dalam tulisannya, Mahmud Thaha mengangap bahwa pesan-pcsan wahyu di periode Mekkah yang di antaranya mencakup persoalan tauhid, pembcbasan budak, kebebasan memeluk agama, perliDdungan aDak yatim, dan penyisihan maksimum kekayaan p badi merupakan pesan idealisiik dari lslam sebagai agama kemntsiaan (re I i g i o n of hu n a n i ty) (T haha, 1983). Pesan wahyu Makki menurutnya, sebagaimana dikutip Abdullah Almad al- Naim, merupakan pesan Islam yang abadi dan fundamental. Pesan Islam baik secara substansial maupun perilaku pengembangannya dalam periode Mekkah didasarkan pada 'i,t&tlar, lam sebagaimana yang ditekankan dalam wah''u Makki. Dcngan dcmikian, perahran-peratuao hul:lrm yang saat ini dikenal memilki muatan yang cenderung diskiminatif pada dasamya bukan hukum ideal Islam melainkan hukum Islam senyatanya dalam konteks sosio' histods Arab di abad ke-7 M. Akan tetapi periode ini dipandang sebagai periode emas @olden age) yang nenjadi rujutan historis dari seluruh upaya penafsiran terhadap syari'ah. Peraturan-peraturan hukum di periode ini menjadi pembatal (nasikh) atas berbagai pemturan yang pemah diwahyukan sebelumnya diperiode Mekkah. Bagi Mabmud Thaha, ditegaskan lebih mendalam oleh Al-Naim , teori ndsakh yang didasarkan pada asumsi epistimologi atas kedudukan referensial periode Medinah menjadi halargan bagi berbagai upaya yang komprehensif imfu k melakukan pembahanran hukum Islam sebab tidak akan mampu menyentuh substansi dari pesan idcal Islam yang sesungguhnya. Dia menawarkan pendekatan baru untuk menggantikan teori nasakh yang disebut dengan tathwir al laryli (evolusi legislasi syari'ah) (Al Naim, 1995). Pendekatan baru Mahmud Thaha, k€bebasan unh.* tahwir al-taslri, didasarkan kepada beberapa prinsip: memilih tanpa bayangan kekerasar maupun 1. evolusi syariah adalah perpindahan paksaan apapun (Al Naim, I 995). dari sahr teks (Al-Qur'an) ke teks yang Diakibatkan oleh berbagai lain. Dari suatu teks yang pa[tas untuk ket€rbatasan kultural dan pemikiran dari meDgatur abad ketujuh dan telah masyaEkat Arab di abad ke-7 yang disertai diterapkan, kepada suatu teks yang oleh penolakan yang dibarengi oleh kekerasar pada wakhr itu terlalu maju sehingga terhadap seruan Nabi Muhammad yang dibatalkarl sangat humaDistis, pesan Islam kcmudian 2. teks di fase Madani diberlakukan digeser dengan yarg lebih pIaktis dan realistis dengan meDggeser tcks di fase Makl:i di fase Medinah. Di periode inilah Allah didasarkan pada prinsip efektifitas. mcnctapkan berbagai peraturan yang lebih pentcrapan suatu ketentuan t€ks kompromistik dengaD berbagai pranata didasarkan kepada tingkat kultural Arab kuno dengan berbagai pemahaman masyarakat dan situasi pcnyesuaiandengannilai-nilai substansial Is- kontekstual yang melingl-upinya;
Page 1 and 2: PESAN IIUMANITAS SYARIAH, TELAAH AT
Page 3 and 4: 28 JURNAL KAJIAN ISLAM, Volume 1 No
Page 5: 3 0 JURNAL KAJIAN ISLAM, Volume 1 N
Page 9 and 10: 34 JURNALKAJIAN ISLAM, Volume 1 Nom
Page 11 and 12: 3 6 JURNAL KAJIAN ISLAM, Volume 1 N
Page 13 and 14: Asep Muhamad lqbal StLrdi s am dan
Page 15 and 16: Asep Muhamad lqbal, Sludl lsam dan
Page 17 and 18: Asep Muhamad lqbal, Sludi lsam dan
Page 19 and 20: Asep Muhamad lqbal, Sludi lslam dan
Page 21: Asep Muhamad lqbal, Studi lslam dan

Pesan Humanitas Syariah, Telaah atas Dimensi Liberalitas dalam ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?