download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PERUMPAMAAN TENTANG GADIS-GADIS<br />
Blomberg kemudian mengaplikasikan pendapatnya tersebut pada<br />
perumpamaan anak yang hilang, dimana poin utama dari perumpamaan<br />
tersebut adalah ―bersukacita karena keselamatan orang lain.‖ 11<br />
sedangkan ketiga karakter yang hendak digambarkan adalah: (1) anak<br />
yang hilang dan kembali yang menggambarkan pemungut cukai dan<br />
orang berdosa. (2) Sambutan sang Bapa yang menggambarkan Allah. (3)<br />
Reaksi anak sulung yang menggambarkan ahli Taurat dan orang Farisi. 12<br />
Dalam konteks perumpamaan Sepuluh Gadis, Blomberg melihat bahwa<br />
karakter utamanya adalah mempelai, lima gadis bijak dan lima gadis<br />
bodoh: 13<br />
Bridegroom<br />
Wise young women foolish young women<br />
Perumpamaan Sepuluh Gadis (Mat 25:1-13)<br />
Memahami Perumpamaan<br />
Perumpamaan ini dibuka dengan kata tote yang secara literal dapat<br />
diterjemahkan secara temporal ―kemudian‖ atau ―pada waktu itu‖ (then, at<br />
that time). Kata pembuka ini menghubungkan perumpamaan ini dengan<br />
pengajaran yang diberikan dalam bagian terdahulu, khususnya fasal 24<br />
11 Penulis sendiri lebih setuju ―main point‖ dari perumpamaan tersebut adalah ―Mencari<br />
dan Menyelamatkan yang Hilang‖ yang dalam hal ini adalah pemungut cukai dan orang<br />
berdosa (Luk 15:1-3). Mencari yang hilang ini nampak dalam rangkaian perumpamaan<br />
Domba yang hilang, Dirham yang hilang dan Anak yang Hilang. Bahkan dalam<br />
perumpamaan Anak yang Hilang, sang bapa ―mencari‖ dalam arti ketika ia masih jauh,<br />
ayahnya melihat, berlari dan mendapatkan si bungsu serta merangkulnya dan ‖mencari‖<br />
dalam arti menemui anak sulung yang menunggu di luar rumah dengan amarahnya!<br />
12 Blomberg, Interpreting, 172-176<br />
13 Ibid., p.193.<br />
7