download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PERUMPAMAAN TENTANG GADIS-GADIS<br />
figur utama dalam pesta kawain, tetapi justru tentang pengiringpengiringnya<br />
dan secara khusus kelima pengiring yang bodoh. 34<br />
Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa kedatangan mempelai itu<br />
sendiri tidak ditonjolkan bahkan keterlambatannya juga tidak dijelaskan<br />
lebih lanjut. Atau bahkan kedatangan mempelai itu juga tidak membawa<br />
berita khusus, kecuali pernyataan ‖aku tidak mengenal kamu‖ sebagai<br />
respon dari permohonan kelima gadis bodoh yang meminta dibukakan<br />
pintu. Jadi secara sederhana dalam bagian ini Yesus menceritakan<br />
tentang apa yang terjadi dalam pesta perkawinan, dimana mempelai<br />
tersebut datang secara tiba-tiba, sehingga para penyambutnya harus siap<br />
sedia menyambut kedatangannya.<br />
Kedatangannya yang secara tiba-tiba itu juga nampak dibahas<br />
dalam fasal sebelumnya, dimana Yesus berbicara tentang kedatangan-<br />
Nya yang akan terjadi secara tiba-tiba dan untuk itu Yesus memberikan<br />
beberapa contoh: seperti Air Bah pada jaman Nuh (24:38), bahkan akan<br />
juga terjadi pengangkatan secara tiba-tiba (24:40-41), seperti pencuri<br />
yang tidak diketahui kapan datangnya (24:43). Dilain pihak, kita juga<br />
melihat respon yang diharapkan dari orang percaya berkenaan dengan<br />
kedatangan Kerajaan Surga yang tiba-tiba tersebut, dimana kita diminta:<br />
‖karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana<br />
Tuhanmu datang‖ (24:42) dan ‖Sebab itu, hendaklah kamu juga siap<br />
sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga"<br />
(24:44). Bahkan diakhir perumpamaan ini, Yesus juga menegaskan<br />
kembali ‖Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari<br />
maupun akan saatnya" (25:13).<br />
Karena kita tidak tahu kapan waktu yang pasti untuk<br />
kedatangannya, maka kita diminta untuk selalu ‖siap sedia‖ dan sikap<br />
inilah yang menjadi poin utama dari perumpamaan ini, sebagai mana juga<br />
dikatakan oleh Hagner bahwa fokus utama dari perumpamaan ini adalah<br />
kesiapan dan ketidak siapan dalam menyambut kedatangan Yesus. 35 Kita<br />
diminta untuk belajar dari gadis bodoh yang tidak mempersiapkan diri<br />
dengan baik dalam menantikan kedatangan Kerajaan Surga, sehingga<br />
34 Kistemaker, Perumpamaan, 142.<br />
35 Hagner, Matthew 14-28, 728<br />
15