24.06.2013 Views

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PERUMPAMAAN TENTANG GADIS-GADIS<br />

dengan terjaga atau tidurnya mereka, tetapi pada persiapan minyak<br />

cadangan yang mereka bawa. 24<br />

Kedatangan Mempelai (25:6-12)<br />

Mempelai disebutkan datang waktu tengah malam (me,shj de.<br />

nukto.j = in the middle of the night) atau secara literal ditengah kegelapan<br />

malam. Dan kata-kata tersebut dipakai untuk menunjukkan terjadi<br />

keterlambatan yang cukup lama. Lalu terdengarlah teriakan yang<br />

menyampaikan berita ‖mempelai datang, songsonglah dia!‖ Dalam ayat 7<br />

kesepuluh gadis itu tanpa kecuali segera bangun, membenahi lampu,<br />

membersihkan pelita mereka dan siap menyambut kedatangan sang<br />

mempelai.<br />

Gadis yang bodoh melihat bahwa minyak pada pelita mereka mulai<br />

habis dan apinya sudah hampir padam. Hal ini berarti bahwa mereka tidak<br />

dapat ikut menyambut mempelai yang akan segera datang. Kelima gadis<br />

tersebut kemudian meminta minyak kepada lima yang bijaksana, tetapi<br />

kelima gadis bijaksana tersebut tidak dapat mengabulkan permintaan<br />

mereka mengingat sangat terbatasnya persediaan minyak mereka untuk<br />

prosesi dan pesta pernikahan. Sebaliknya mereka menganjurkan ke lima<br />

gadis bodoh tersebut membeli minyak di warung. Membeli minyak<br />

ditengah malam seperti itu tidaklah sulit, khususnya saat desa mereka<br />

sedang diramaikan oleh acara pernikahan. 25 Pada akhirnya, kelima gadis<br />

bodoh tersebut telah berhasil membeli minyak, hanya saja mereka<br />

terlambat untuk dapat mengikuti prosesi penyambutan pengantin.<br />

Banyak memang yang mempertanyakan sikap kelima gadis<br />

bijaksana yang dinilai terlalu egois dan tidak etis, karena tidak bersedia<br />

membagikan minyaknya kepada kelima temannya. Hal tersebut tentunya<br />

tidak perlu kita kejar terlalu jauh, mengingat dalam perumpamaan ini yang<br />

ditekankan adalah perlunya persiapan pribadi yang matang dengan pelita<br />

yang tetap menyala terang untuk menyambut sang pengantin dengan<br />

sebaik mungkin.<br />

24 Hare, Matthew, 285.<br />

25 Donald A. Hagner, Word Biblical Commentary, Volume 33b: Matthew 14-28, (Dallas,<br />

Texas: Word Books, Publisher) 1998. 729.<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!