24.06.2013 Views

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

HAKEKAT PERNIKAHAN KRISTEN<br />

didalam diri seorang anak seiring dengan pertumbuhannya bahkan hingga<br />

pada saat ia masuk didalam lembaga pernikahan.<br />

Didalam pernikahan apabila suatu saat ketika suami/istri yang<br />

memiliki luka batin diperlakukan oleh pasangannya mirip seperti yang ia<br />

pernah alami dari orang-orang yang ia benci dimasa lalunya maka<br />

sekarang ia berani melawan bahkan bisa membalas perlakuan<br />

pasangannya. Disinilah proses pemulihan terjadi. Memang proses<br />

pemulihan seringkali ditandai dengan adanya rasa sakit dan tidak jarang<br />

disertai dengan munculnya konflik diantara pasangan suami istri. Namun<br />

hal itu tidak perlu ditakuti atau dihindari karena itu merupakan bagian dan<br />

tanda awal sebuah proses pemulihan. ‗<br />

Apabila pasangan suami istri mengerti akan kebenaran ini maka<br />

mereka akan bisa menyadari kondisi dari pasangannya dan bersedia<br />

menolong memulihkan pasangannya. Suami atau istri yang memiliki<br />

pengertian tentang hal ini akan dapat memahami, memaklumi serta<br />

menerima apabila pasangannya berbicara, bersikap atau mungkin<br />

bertindak kurang menyenangkan didalam meresponi ucapan, sikap atau<br />

tindakannya yang dirasakan mirip dengan orang-orang dimasa lalu yang<br />

dibenci. Karena sebenarnya pasangannya sedang merespon ucapan,<br />

sikap atau tindakannya orang-orang dimasa lalu yang pernah<br />

menyakitinya. Inilah hakekat kedua dari pernikahan Kristen yaitu<br />

merupakan sebuah proses pemulihan yang harus dipahami dan dijalani<br />

oleh pasangan suami istri didalam Kristen.<br />

PROSES PENDEWASAAN (KEJADIAN 2:24)<br />

Selain daripada itu pernikahan Kristen adalah juga merupakan<br />

proses pendewasaan bagi pasangan yang menikah. Firman Allah dengan<br />

tegas mengatakan bahwa seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan<br />

ibunya dan bersatu dengan istrinya. Disini firman Allah tidak mengajarkan<br />

bahwa ketika seseorang menikah maka ia harus memutuskan hubungan<br />

sama sekali dengan orangtuanya. Justru Firman Allah mengingatkan<br />

bahwa seorang anak harus selalu menghormati dan mengasihi orangtua<br />

kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun kondisi orangtua mereka.<br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!