pemanfaatan tailing pengolahan bijih emas cara amalgamasi untuk ...

RINGKASAN
Oi Kec.Cineam-Kab.Tasikmalaya, Kec.Simpenan, Kec.Waluran-Kab.Sukabumi dan
sekitarnya banyak terdapat pertambangan emas skala kecil yang masih menggunakan
metode pengolahan bijih em as sederhana dengan menggunakan merkuri (Hg) yang
dicampur dengan bijih emas sehingga terbentuk ikatan antara emas dan merkuri yang
dikenal sebagai amalgam . Merkuri ini tidak membentuk amalgam dengan mineral-mineral
pengotor lain, sehingga dapat dipisahkan sebagai residu yang keluar sebagai limbah
padat (tailing). Tailing yang dihasilkan masih mengandung logam be rat dan air raksa
dengan kadar yang masih tinggi sehingga berpotensi untuk mencemari lingkungan
apabila dibuang secara tidak benar (sembarangan). Oengan penelitian ini akan dilakukan
percobaan untuk memanfaatkan tailing yang dibuang menjadi suatu produk sarnping (by
product) yaitu bata cetak, sehingga selain membantu mencegah/mengendalikan
pencemaran lingkungan, juga menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
disekitar lokasi pengolahan bijih emas.
Oalam kegiatan penelitian ini kegiatan yang telah kami lakukan antara lain
penelusuran data sekunder dan informasi yang terkait dengan penelitian ini, penelusuran
ini kami lakukan baik melalui media buku maupun media elektronik, selain itu kami
melakukan kunjungan ke Oinas Pertambangan Kabupaten Tasikmalaya untuk
memperoleh data pendukung mengenai lokasi penelitian yang akan kami survey
kemudian.
Setelah pengumpulan data sekunder dilakukan, kami melanjutkan dengan kegiatan
survey lapangan. Kegiatan ini kami fokuskan di Kec.Cineam-Kab.Tasikmalaya,
Kec.Simpenan, Kec.Waluran-Kab.Sukabumi, yang merupakan lokasi pertambangan
emas. Oi beberapa lokasi tersebut kami melakukan pengambilan sampel limbah pad at
(tailing) dari hasil kegiatan penambangan dan hasil kegiatan pengolahan bijih emas cara
amalgamasi. Limbah-limbah terse but kemudian kami beri perlakuan meliputi tahap
pengeringan untuk menghilangkan kadar air yang tersisa , kemudian kami lanjutkan
dengan homogenisasi, analisis kimia , dan pengukuran fraksi . Hal ini kami lakukan untuk
mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam limbah, serta ukuran fraksi yang ada
dalam tailing tersebut sehingga dapat dilakukan pencampuran dengan komposisi yang
tepat saat percobaan pembuatan bata cetak. Setelah dilakukan pencetakan bata , yang
dilanjutkan dengan tahap pengeringan, bata-bata yang ada dilakukan pengujian fisik
untuk mengetahui karakteristiklsifat-sifat fisiknya , hasilnya kami evaluasi dan dilakukan
perbaikan.
III
- - --------