02.07.2013 Views

teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk

teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk

teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pelacakan Kerusakan Sistem Digital<br />

● Pengukuran Kabel Hingga<br />

Mikrovolt<br />

Jika Anda memiliki sebuah meter<br />

dengan kepekaan mikrovolt <strong>dan</strong><br />

telah mengisolasi sebuah masalah<br />

"stuck low” kedua chip, dapat dicoba<br />

<strong>teknik</strong> yang diperlihatkan dalam<br />

gambar 5.34.<br />

Robert C. Brenner, 1986, 157<br />

Gambar 5.34: Mikrovolt meter Untuk<br />

Mengetahui Rangkaian Yang Hubung<br />

Singkat Ke Ground<br />

Ukurlah turunnya tegangan antara<br />

masukan gerbang B pin 1 <strong>dan</strong> keluaran<br />

gerbang A pin 3. Hal ini berarti<br />

mengukur ujung-ujung yang<br />

berlawanan dari lintasan yang sama<br />

atau potongan kabel: Anda tertarik<br />

untuk menentukan ujung mana<br />

dari lintasan itu yang lebih negatif.<br />

Ujung yang terdekat dengan<br />

sebuah chip yang rusak akan lebih<br />

negatif, sebab chip yang rusak akan<br />

mengalami hu-bung-singkat<br />

tegangan lintasan ke ground yang<br />

menyebabkan titik ini menjadi lebih<br />

negatif daripada pin 3.<br />

Beberapa hal penting yang menyebabkan<br />

suatu rangkaian digital mengalami<br />

kerusakan adalah sebagai<br />

berikut:<br />

a. Kelebihan tegangan catu daya.<br />

b. Kelebihan temperatur.<br />

c. Tegangan input yang berlebih.<br />

d. Tegangan pada data bus yang<br />

berlebih.<br />

e. Pulsa clock yang berlebih<br />

tegangannya.<br />

Proses sebenarnya dari diagnosa<br />

kesalahan suatu rangkaian digital<br />

adalah dengan cara mengopera<br />

sikan gerbang-gerbang (gates) IC<br />

secara berurutan, untuk memban<br />

dingkan hasil keluarannya dengan<br />

yang sebenarnya.<br />

Ada dua cara pemeriksaannya:<br />

1. Secara dinamis: dengan cara<br />

menerapkan sinyal-sinyal<br />

uji <strong>dan</strong> memeriksa hasilnya<br />

dengan menggunakan sebuah<br />

osiloskop yang bandwidth<br />

(BW) nya lebar. Bandwidth<br />

CRO yang paling rendah 10<br />

MHz, <strong>dan</strong> triggeringnya haruslah<br />

baik. Jika tidak, beberapa<br />

infor masi pulsa akan<br />

tidak menge nai sasarannya.<br />

Pengujian dengan cara ini akan<br />

memper sempit ruang<br />

lingkup penca rian suatu kesalahan<br />

pada <strong>sistem</strong> secara<br />

keseluruhan.<br />

2. Secara Statik: yaitu sebuah<br />

gerbang atau fungsi IC pada<br />

suatu waktu. Hal ini mungkin<br />

dapat mematikan ataupun<br />

memperlambat <strong>sistem</strong> clock<br />

generator. Pada tahap ini dapat<br />

digunakan alat uji bantu<br />

seperti yang telah diterang<br />

kan di atas yaitu IC test clip,<br />

logik probe <strong>dan</strong> "pulser logik".<br />

Dan yang terpenting lagi jika dilakukan<br />

pengukuran pada IC TTL<br />

dengan menggunakan multimeter,<br />

maka untuk logik 0 seharusnya<br />

dibawah 0,8 Volt <strong>dan</strong> logik 1<br />

seharusnya di atas 2 Volt. Jadi<br />

kalau ada tegangan keluaran IC<br />

TTL di antara 0,8Volt<br />

168

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!