teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pelacakan Kerusakan Sistem Analog<br />
Ada tiga kelas operasi suatu<br />
penguat yang paling dasar, yaitu:<br />
Kelas A : Perangkat aktif (transistor)<br />
diberi bias sehingga selamanya<br />
terjadi aliran arus ratarata<br />
(selalu on). Arus ini juga naik<br />
turun disekitar harga rata-ratanya<br />
tergantung sinyal input. Kelas ini<br />
adalah yang paling umum dipergunakan,<br />
contoh tipe yang ada<br />
yaitu penguat dengan sinyal kecil<br />
(gambar 6.32).<br />
Kelas B : Perangkat aktif diberi<br />
bias pada posisi cut-off <strong>dan</strong> akan<br />
on oleh sinyal input 1/2 siklus.<br />
Kelas operasi ini dipergunakan<br />
secara meluas dalam penguat<br />
daya push-pull (gambar 6.33).<br />
Kelas C : Perangkat aktif diberi<br />
bias diluar titik cut-off, sehingga<br />
sinyal input harus melampaui harga<br />
yang relatif tinggi sebelum perangkat<br />
dapat dibuat konduk.<br />
Kelas ini dipergunakan dalam<br />
rangkaian osilator <strong>dan</strong> rangkaian<br />
pemancar (gambar 6.34).<br />
6.3.2. Pengukuran<br />
Rangkaian Penguat<br />
Sebelum dilakukan pelacakan kerusakan<br />
suatu penguat khususnya penguat<br />
stereo, maka harus diketahui<br />
terlebih dahulu pengukuran-pengukuran<br />
apa saja yang harus dilakukan<br />
untuk mengetahui spesifikasi sebuah<br />
penguat audio.<br />
Spesifikasi yang harus diukur pada<br />
sebuah penguat adalah:<br />
Vi<br />
Gambar 6.32: Penguat Satu Tingkat<br />
Kelas A<br />
RL<br />
Vcc1<br />
Vcc2<br />
Gambar 6.33: Penguat Push-Pull Kelas<br />
B.<br />
Vcc<br />
Gambar 6.34: Rangkaian Osilator<br />
199