teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem elektronika jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pelacakan Kerusakan Sistem Analog<br />
● Colour Killer (CK): Untuk menin<br />
das penguat warna apabila signal<br />
selisih warna / krominan karena<br />
se<strong>dan</strong>g menerima siaran hitam<br />
putih (azas kontabilitas). Penindasan<br />
warna ini perlu, agar pada<br />
waktu penerimaan hitam putih bagian<br />
warna tak menguatkan sinyalsinyal<br />
desah yang akan dapat<br />
muncul di layar gambar. Namun<br />
demikian apabila ada signal nada<br />
warna yang dikirimkan ke penguat<br />
oleh ledakan akan dihasilkan tegangan<br />
kontrol sehingga colour<br />
killer tidak bekerja (colour killer<br />
akan bekerja apabila tidak ada<br />
signal BURST yang dikirimkan).<br />
● ACC (Automatic Colour Control) :<br />
Blok ini bekerjanya sama dengan<br />
AGC yaitu mengontrol penguatan<br />
secara otomatis, apabila sinyal<br />
ledakan naik yang disebabkan oleh<br />
naiknya penguatan colour killer<br />
maka BURST Amp menghasilkan<br />
tegangan ACC yang merupakan<br />
tegangan kemudi yang dikirimkan<br />
ke colour amp.<br />
6.4.3. Pelacakan Kerusakan TV Berwarna<br />
● Demodulator (V <strong>dan</strong> U) :<br />
Untuk memisahkan selisih<br />
warna dari SPWnya yang dibuat<br />
dirangkaian ini. Disini<br />
harus dibuatkan SPW sebesar<br />
4.43 MHz dari kristal demodulator<br />
yang phasanya sama<br />
dengan yang dikirimkan<br />
selama diterima garis NTSC,<br />
SPW digeser 90º se<strong>dan</strong>gkan<br />
selama diterima garis PAL<br />
SPW harus digeser 270º.<br />
Hasil demodulator yang masih<br />
merupakan signal V <strong>dan</strong><br />
signal U dikuatkan kembali<br />
sehing ga berubah lagi menjadi<br />
selisih warna R-Y <strong>dan</strong> B-<br />
Y (merupakan proses kebalikan<br />
dari pemancar).<br />
● AFPC (Automatic Frequency<br />
and Phase Control) : berfungsi<br />
agar phasa <strong>dan</strong><br />
frekuensi dari SPW persis dengan<br />
yang dikirimkan (meskipun<br />
ditindas) maka harus diadakan<br />
pengontrolan terutama<br />
tegangan VCOnya.<br />
Teknik termudah <strong>dan</strong> cukup dapat diandalkan untuk melacak kerusakan<br />
sebuah TV berwarna adalah menggunakan Teknik Gejala-Fungsi<br />
(symptom-function), karena dapat dilihat dengan jelas gejala kerusakan<br />
gambar yang terjadi pada layar / CRT maupun gejala kerusakan suara<br />
pada speaker.<br />
Sebagai contohnya: asumsikan bahwa video (penerimaan gambar TV)<br />
drive transistor adalah rusak. Ini berarti itu akan tidak ada gambar pada<br />
CRT. Apakah ini juga berarti bahwa akan tidak ada raster? tentu tidak,<br />
karena raster diproduksi oleh rangkaian defleksi vertikal <strong>dan</strong> horisontal<br />
<strong>dan</strong> memerlukan a<strong>dan</strong>ya tegangan tinggi, dimana ini didapatkan dari<br />
output horisontal trafo. Jadi CRT akan menyala tetapi akan terlihat<br />
sebuah layar kosong. Apakah audio mempunyai efek? tentu tidak Karena<br />
sinyal audio mulai keluar sebelum rangkaian drive video. Untuk<br />
menyimpulkannya lalu kebenaran bahwa ini tidak ada gambar pada CRT,<br />
tetapi ada suara <strong>dan</strong> raster, hal yang sudah pasti untuk mencurigai salah<br />
satunya yaitu drive video atau video output stage.<br />
234