Kelas 1 Sma Biologi Ari Sulistyorini
Kelas 1 Sma Biologi Ari Sulistyorini
Kelas 1 Sma Biologi Ari Sulistyorini
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Spora<br />
Protalium (Protonema)<br />
Arkegonium<br />
Spermatozoa<br />
Tumbuhan Lumut<br />
(Gametofit)<br />
Zigot<br />
Tumbuhan<br />
Sporofit<br />
Sporangium<br />
Spora<br />
Anteridium<br />
Ovum<br />
a. <strong>Kelas</strong> Hepaticopsida (Lumut Hati)<br />
Gambar 8.1 Marchantia<br />
polymorpha<br />
(a) Anteridiofor pendukung<br />
anteridium<br />
(b) Arkegoniofor pendukung<br />
arkegonium<br />
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,<br />
2005)<br />
terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut<br />
(gametofit). Tumbuhan lumut merupakan lembaran-lembaran daun<br />
(hepaticae). Ada juga yang memiliki habitus seperti pohon kecil<br />
dilengkapi batang dan daun (musci), akar bukan akar sejati, tetapi hanya<br />
berupa benang-benang menyerupai akar yang disebut rizoid. Pada<br />
tumbuhan lumut (gametofit) dibentuk gametangium, yaitu sel kelamin<br />
jantan (spermatozoid) dan sel kelamin betina (ovum). Sel kelamin jantan<br />
ini dihasilkan oleh anteridium dan sel kelamin betina dihasilkan oleh<br />
arkegonium. Peleburan spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot<br />
yang terus berkembang menjadi embrio yang diploid. Embrio kemudian<br />
akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan tangkai pendek<br />
atau panjang yang disebut sporogonium (tumbuhan sporofit). Dalam<br />
bagian yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga sering disebut<br />
dengan kapsul spora yang identik dengan sporogonium. Spora akan<br />
terkumpul dalam kotak spora (sporangium). Jika spora jatuh di tempat<br />
yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora akan tumbuh<br />
menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan<br />
lumut dan begitu seterusnya.<br />
Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat<br />
ditemukan di berbagai tempat. Selain itu, bentuk dan ukuran lumut juga<br />
sangat beragam. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan<br />
menjadi dua kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk<br />
(Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida).<br />
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya<br />
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang<br />
sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas<br />
sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat<br />
alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak<br />
mengakibatkan lumut mati.<br />
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya<br />
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,<br />
memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan<br />
hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.<br />
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu<br />
buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang<br />
mengandung minyak astri.<br />
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan<br />
pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan<br />
anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium<br />
penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan<br />
(metagenesis).<br />
Marchantiales<br />
Marchantiales<br />
Marchantiales<br />
Marchantiales<br />
Marchantiales<br />
Marchantiales terbagi dalam dua suku, yaitu suku Marchantiaceae<br />
dan suku Ricciaceae. Sebagai contoh dapat diambil dari suku<br />
Marchantiaceae, yaitu Marchantia polymorpha. Lumut ini mempunyai<br />
bentuk talus yang menyerupai pita, agak tebal, berdaging, cabang<br />
menggarpu, serta rusuk tengah tidak begitu jelas dan menonjol. Bagian<br />
bawah talus terdapat sisik perut dan rizoid. Bagian atas talus dilindungi<br />
oleh lapisan kutikula sehingga tidak dapat ditembus air dan terlihat<br />
berpetak-petak. Pada bagian petak terdapat ruang udara, di tengah<br />
Dunia Tumbuhan<br />
155