02.07.2013 Views

Geografi 1

Geografi 1

Geografi 1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

diperlukan oleh tanah untuk berubah dan berkembang menjadi tanah yang<br />

subur. Dengan kata lain, unsur-unsur itulah yang merupakan bahan<br />

makanan bagi tanah. Jika ada salah satu unsur yang tidak terpenuhi,<br />

tanaman yang tumbuh di atasnya pun akan tumbuh kurang sempurna.<br />

Unsur-unsur di atas dapat diperoleh dari mana saja, baik dari dalam tanah,<br />

udara, maupun air. Namun, jika salah satu unsur itu tidak dapat diperoleh<br />

secara bebas di alam, tanaman dapat disuplai dengan pupuk dan unsur<br />

mineral pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang<br />

berasal dari sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang telah membusuk.<br />

Contoh pupuk organik adalah pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk<br />

kompos. Pupuk organik memberikan banyak keuntungan, karena membantu<br />

penyerapan air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi,<br />

dan mempercepat pertumbuhan. Pupuk anorganik disebut juga dengan pupuk<br />

buatan merupakan pupuk yang dibuat dalam pabrik. Pupuk fosfat (P),<br />

pupuk kalium (K), dan pupuk nitrogen (N) biasa dikenal sebagai pupuk<br />

urea, amonium sulfat, dan amonium klorida merupakan beberapa contoh<br />

pupuk anorganik tunggal, sedangkan pupuk NP, NK, PK, dan NPK<br />

merupakan contoh dari pupuk anorganik majemuk. Petani mempunyai<br />

kecenderungan menggunakan pupuk anorganik dalam pertaniannya karena<br />

mereka berpendapat bahwa pupuk pabrik lebih praktis pemakaiannya,<br />

ringan, mudah larut, dan cepat bereaksi.<br />

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan pupuk<br />

anorganik adalah potensi tanah, jenis pupuk, dosis pemupukan, waktu,<br />

dan pemberian pupuk. Dengan memerhatikan hal-hal tersebut produksi<br />

pertanian yang diusahakan dapat memperoleh hasil yang optimal.<br />

2) Menjaga Kesuburan Tanah dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah<br />

Kesuburan tanah dapat dijaga dan dipertahankan dengan cara:<br />

a) pemupukan, diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk<br />

buatan, dan pupuk kompos;<br />

b) pembuatan bendungan untuk melancarkan sistem irigasi;<br />

c) pembuatan hutan cadangan pada lereng-lereng gunung;<br />

d) reboisasi atau penghijauan di lereng-lereng gunung yang gundul;<br />

e) pembuatan lahan bertingkat untuk pertanian di daerah miring.<br />

Kemiringan suatu lahan terhadap bidang horizontal sering disebut<br />

dengan kemiringan lereng. Jika sudut kemiringan lahannya semakin besar,<br />

risiko terjadi erosi dan longsor akan semakin besar pula.<br />

Ada beberapa langkah untuk menjaga kelestarian lahan pertanian<br />

daerah miring, menghindari erosi tanah dan longsor, yaitu dengan cara<br />

membuat terasering; menanami lahan menurut garis kontur agar perakaran<br />

dapat menahan tanah (contour farming); pembuatan tanggul pasangan<br />

(sengkedan); menanam menurut garis kontur horizontal tanah (contour<br />

96 <strong>Geografi</strong> SMA/MA X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!