You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
3. Gambaran Daerah Aliran Sungai (DAS)<br />
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah yang terbentuk dari<br />
kumpulan sungai dalam suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau<br />
muara tunggal. Daerah aliran sungai merupakan areal tampungan air yang<br />
masuk ke dalam wilayah air sungai. Pengukuran DAS dapat dilakukan<br />
dengan cara menarik garis yang pada titik-titik tertinggi menghubungkan<br />
wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.<br />
Saat ini ada 36 DAS di Indonesia berada dalam kondisi kritis dengan<br />
kerusakan yang sangat parah. Di bagian hulu sungai sebagian areal hutan<br />
telah ditumbuhi banyak semak belukar dan ada juga yang sudah gundul.<br />
Seperti pernah kita lihat adanya berbagai masalah yang timbul dengan<br />
terjadinya banjir bandang di Sinjai, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah,<br />
dan Kalimantan Timur. Masalah ini dapat timbul karena gundulnya hutan<br />
di bagian hulu, sehingga tidak mampu menampung luapan air jika terjadi<br />
hujan secara terus-menerus. Demikian juga yang terjadi di bagian bawah,<br />
karena erosi tanah yang terbawa oleh air akan mengendap sebagai lumpur<br />
dan menyebabkan pendangkalan di sungai, waduk, ataupun saluran air,<br />
sehingga ketika terjadi hujan yang terus-menerus air sungai akan meluap<br />
dan terjadilah banjir. Gundulnya hutan merupakan akibat dari penggunaan<br />
tanah yang tidak tepat, seperti sistem perladangan berpindah dan pertanian<br />
lahan kering, tanpa perlakuan konservasi yang tepat dan tidak mengikuti<br />
pola tata guna tanah.<br />
DAS banyak dipengaruhi oleh faktor iklim, jenis batuan, dan banyaknya<br />
tumbuhan yang dilalui DAS, dan banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur<br />
pada waktu hujan.<br />
Bentuk lereng DAS sangat berpengaruh terhadap kecepatan terkumpulnya<br />
air hujan di dalam aliran. Meander, dataran banjir, dan delta adalah<br />
bagian dari DAS. Banyaknya hujan di DAS dapat dihitung dengan cara<br />
isohyet dan thiessen.<br />
a. Isohyet, merupakan garis dalam peta yang menghubungkan tempattempat<br />
yang mempunyai jumlah curah hujan yang sama selama satu<br />
periode tertentu. Isohyet digunakan jika luas DAS lebih besar dari<br />
5.000 km2 .<br />
b. Thiessen, digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit,<br />
dengan luas antara 1.000–5.000 km2 .<br />
DAS dapat dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah hulu sungai, tengah<br />
sungai, dan hilir sungai. DAS di hulu sungai berbukit-bukit, berlereng curam,<br />
banyak digunakan untuk areal ladang sayuran, perkebunan, atau hutan<br />
yang merupakan daerah penyangga dan banyak permukiman penduduk<br />
di sekitar aliran sungai. DAS di bagian tengah sungai, relatif landai, biasa<br />
digunakan untuk jalur transportasi, karena daerahnya yang datar daerah<br />
ini merupakan pusat aktivitas penduduk, seperti pertanian, perdagangan,<br />
<strong>Geografi</strong> SMA/MA X<br />
151