02.07.2013 Views

Geografi 1

Geografi 1

Geografi 1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

e. Degradasi Lahan dan Terjadinya Tanah Kritis dan Tandus<br />

Berbagai variasi bentuk muka bumi adalah adanya dataran tinggi, dataran<br />

rendah, daerah sedang, daerah yang subur, daerah yang tandus, daerah yang<br />

mengandung mineral, daerah yang tidak mengandung mineral, dan sebagainya.<br />

Terdapatnya bentuk dan letak muka bumi yang bervariasi tersebut<br />

menimbulkan berbagai pengaruh, di antaranya:<br />

1) sebagai penentu ada tidaknya mineral yang terkandung dalam batuan;<br />

2) perbedaan suhu yang berpengaruh terhadap jenis tanaman;<br />

3) tingkat kepadatan penduduk, sebagai contoh kepadatan penduduk<br />

akan lebih terpusat pada daerah-daerah yang mempunyai kesuburan<br />

tinggi atau daerah-daerah yang kaya barang tambang jika dibandingkan<br />

dengan daerah yang tandus;<br />

4) daerah yang subur, cukup hujan, mempunyai jenis vegetasi dan fauna<br />

yang beragam. Di daerah-daerah tertentu seperti daerah Pulau Timor,<br />

pulau-pulau karang di Maluku, Jawa (Pegunungan Seribu, Pegunungan<br />

Kendeng) jenis tanahnya kapur sehingga memiliki sifat kurang subur<br />

dan kurang dapat menyimpan air;<br />

5) di daerah-daerah tertentu yang tanahnya mengandung endapan vulkanik,<br />

bersifat sangat subur seperti Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa,<br />

Flores, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Maluku;<br />

6) adanya pertimbangan tentang keadaan topografi sebelum melakukan<br />

pembangunan bangunan-bangunan seperti jembatan, gedung, dan<br />

jalan-jalan raya;<br />

7) di daerah-daerah tertentu seperti di Pulau Kalimantan tanahnya hanya<br />

sedikit mengandung mineral yang sebagian besar hanyut terkikis dan<br />

tercuci terus-menerus oleh hujan sehingga mengakibatkan tanahnya<br />

tidak subur.<br />

Harus diperhatikan bahwa tanah yang subur dapat saja menjadi tanah<br />

yang tidak subur, tandus, dan kritis. Hal ini disebabkan oleh salahnya<br />

pengolahan tanah, seperti tidak diolah dan tidak dipupuk sehingga tanah<br />

mengalami degradasi. Keadaan ini akan memunculkan apa yang disebut lahan<br />

kritis, yaitu tanah rusak, tandus, dan tidak ada vegetasi yang tumbuh di<br />

atasnya yang lama-kelamaan akan menjadi padang pasir atau bukit padas<br />

dan batu. Tingkat kesuburan di lahan kritis ini mendekati nol sehingga tidak<br />

dapat ditanami sama sekali. Lahan kritis dapat terjadi karena beberapa hal,<br />

yaitu:<br />

1) bencana alam, seperti letusan gunung api, gempa bumi, banjir, dan<br />

tanah longsor;<br />

2) perbuatan manusia, seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah<br />

industri, pembuangan sampah plastik sembarangan, penggalian barang<br />

tambang tanpa pengawasan, kebakaran hutan, dan peladangan berpindah-pindah.<br />

86 <strong>Geografi</strong> SMA/MA X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!