Lampiran[1] - Digilib UIN Malang

pendidikannya, sedangkan penelitian tentang proses perkembangan panti
menjadi pesantren sampai saat ini belum banyak diketahui adanya.
Sepengetahuan penulis, sementara ini belum ada penelitian serupa
yang berkaitan dengan topik ini. Tentang filatropi sendiri yang ditulis oleh
Ahmad Gaus mengungkapkan bahwa filantropi modern memberikan kail
bukan ikan, tujuannya agar pihak penerima bisa diberdayakan secara ekonomi,
sehingga nantinya mereka mampu berdiri. 11 Tulisan Gaus dirasa penulis
seirama dengan model Panti Asuhan, karena di Panti Asuhan anak tidak diberi
bantuan dana langsung. Walaupun demikian pembahasan kualitatif analisis
kritis yang dilakukan Ahmad Gaus tidak membahas Panti Asuhan secara fokus
sebagai bentuk filantropi Islam.
Begitu juga halnya dengan Penelitan filantropi yang berjudul Melayani
Umat Filantropi Islam dan Ideologi Kesejahteraan Kaum Modernis ditulis oleh
Hilman Latief, penelitiannya dirasa masih bersifat umum dengan analisis
kualitatif kritis. 12 Penelitiannya terhadap seluruh filantropi telah khusus
mengangkat filantropi Muhammadiyah, tapi belum secara gamblang
membahas tataran secara pragmatis pada pengembangan Panti Asuhan.
Demikian halnya dengan penelitian oleh Abu Choir tentang
pembaharuan manajemen Pondok Pesantren dengan pendekatan studi kasus di
Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. 13 Penelitian kualitatif ini telah
menyimpulkan bahwa pembaharuan manajemen pondok pesantren
11 Ahmad Gaus, Filantropi dalam Masyarakat Islam,… hal 8
12 Hilman Latief, Melayani Umat Filantropi Islam dan Ideologi Kesejahteraan Kaum
Modernis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010). hal xxxiii
13 Abu Choir, Pembaharuan Manajemen Pondok Pesantren, Tesis tidak diterbitkan, (Malang:
Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Malang, 2002). hal 74
10