Tujuh Prinsip Perencanaan dan Perancangan - Lists Indymedia
Tujuh Prinsip Perencanaan dan Perancangan - Lists Indymedia
Tujuh Prinsip Perencanaan dan Perancangan - Lists Indymedia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PRINSIP 6<br />
Tangki minyak terbakar akibat tsunami pada<br />
tahun 1964 di Highway 101 dekat Crescent<br />
City, California.<br />
Sumber: Del Norte Historical Society<br />
Strategi 2<br />
Lindungi atau Pindahkan Prasarana<br />
<strong>dan</strong> Sarana Penting yang sudah ada.<br />
Strategi 3<br />
Rencana untuk Keadaan Darurat <strong>dan</strong><br />
Pemulihan<br />
• Pertimbangkan akibat dari prasarana baru terhadap intensitas <strong>dan</strong> distribusi bahaya. Sebagai contoh,<br />
apakah sarana baru ini akan mengakibatkan perubahan pola pembuangan air, meningkatkan<br />
kemungkinan terpaan, atau arus saluran yang dapat mengakibatkan bertambahnya bahaya?<br />
• Sediakan sarana <strong>dan</strong> prasarana yang berlebih di luar daerah bahaya tsunami di mana elemen-elemen<br />
<strong>dan</strong> sarana-sarana tersebut harus mampu melayani daerah-daerah berisiko tinggi.<br />
• Pekerjakan tenaga ahli di bi<strong>dan</strong>g pesisir, konstruksi <strong>dan</strong> geoteknis dalam proyek-proyek prasarana <strong>dan</strong><br />
sarana penting di daerah berisiko tinggi. Masyarakat harus memantau proposal proyek yang menuntut<br />
terlibatnya tenaga profesional yang memenuhi syarat, melihat apakah organisasi pelaksana melibatkan<br />
tenaga ahli sejak awal proyek, <strong>dan</strong> menempatkan sumber-sumber tenaga ahli yang dapat dihubungi<br />
bilamana diperlukan.<br />
• Bilamana penempatan prasarana <strong>dan</strong> sarana penting di luar daerah bahaya tsunami tidak praktis,<br />
pastikan bahwa mekanisme yang memadai tersedia agar dapat mengisolasi area yang rusak, seperti<br />
katup penutup, jalan putar <strong>dan</strong> lainnya.<br />
• Cegah terjadinya pengembangan atau renovasi sarana yang sudah ada di daerah bahaya tsunami<br />
tanpa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko.<br />
• Bangun struktur penghalang (dinding <strong>dan</strong> kolom beton bertulang) untuk memberi perlindungan terhadap<br />
terpaan <strong>dan</strong> pengikisan.<br />
• Naikkan posisi sarana yang ada di atas ketinggian terpaan air.<br />
• Pindahkan sebagian dari sarana-sarana yang berisiko.<br />
• Manfaatkan kondisi ketertinggalan sarana yang sudah ada sebagai kesempatan untuk mengganti,<br />
memindahkan atau menentukan standar rancangan baru yang mampu menghadapi tsunami.<br />
• Persiapkan rencana darurat untuk menghadapi situasi darurat <strong>dan</strong> mempercepat pemulihan.<br />
• Bilamana prasarana <strong>dan</strong> sarana penting yang bergantung pada daerah pantai tidak dapat diperbarui<br />
agar dapat menghadapi tsunami, maka sarana tersebut harus diabaikan <strong>dan</strong> perlu direncanakan<br />
langkah-langkah evakuasi, tindakan darurat, pemulihan <strong>dan</strong> sarana pengganti. Harus diingat bahwa<br />
akibat tsunami sarana yang sudah kuno dapat mudah hancur <strong>dan</strong> menghantam orang <strong>dan</strong> strukturstruktur<br />
bangunan lainnya.<br />
PRINSIP 6<br />
41