perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
11. Hak Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk menggalang dana. Mestinya<br />
BPBD berhak untuk menggalang dana sendiri baik dari masyarakat maupun dari<br />
lembaga-lembaga internasional. Dana sebaiknya masuk ke rekening<br />
Bupati/Walikota/Gubernur dan nantinya harus dilakukan audit oleh akuntan<br />
publik, selanjutnya hasil audit tersebut harus dipublikasikan kepada<br />
masyarakat. Pengalaman di berbagai daerah.<br />
12. Perlunya payung hukum untuk merubah alokasi dari anggaran normal ke<br />
anggaran darurat. Walaupun daerah memiliki kewenangan untuk mengatur<br />
masalah keuangan, sistem pengawasan keuangan yang ada masih secara ketat<br />
dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan<br />
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang berpegang pada<br />
aturan yang sudah ada. Pengalaman di daerah bencana yang dana siap pakainya<br />
sangat terbatas, telah mengalami kesulitan dalam penggunaan anggaran di luar<br />
dana siap pakai karena para pimpinan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah<br />
(SKPD) tidak berani melakukan kalau tidak ada payung hukumnya.<br />
Rincian usulan mengenai bentuk kelembagaan dan model pengaggaran akan diskusikan<br />
dalam <strong>bagi</strong>an yang lain. Pada <strong>bagi</strong>an bentuk kelembagaan akan ditelaah struktur<br />
internal lembaga penanggulangan bencana, hubungannya dengan lembaga lain, sistem<br />
akuntabilitas proses rekruitmen dan masa jabatan pimpinan dan staf badan<br />
penanggulangan bencana. Pada <strong>bagi</strong>an lain, akan ditelaah mengenai penganggaran<br />
penanggulangan bencana meliputi sumber-sumber dana, besaran dana, akses<br />
penggunaan dana, akuntabilitas penggunaan dana dan lain-lainnya.<br />
II.b. PERSPEKTIF KELEMBAGAAN<br />
Dari perspektif kelembagaan, agar organisasi dapat berfungsi dengan baik<br />
(efektif dan efisien) maka harus ada kejelasan di dalam pem<strong>bagi</strong>an tugas, baik secara<br />
vertikal maupun horisontal. Secara vertikal, tugas organisasi akan didistribusikan dari<br />
pucuk organisasi sampai kepada para pelaksana pada level bawah. Dalam konteks<br />
negara, pem<strong>bagi</strong>an pekerjaan ini terjadi antara pemerintah pusat dengan pemerintah<br />
daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Prinsip ini yang menjadi dasar lahirnya<br />
berbagai Undang-Undang Otonomi Daerah, terutama UU No. 22/1999 yang kemudian<br />
“Perumusan Rekomendasi Bagi Penyusunan Beberapa Peraturan Pelaksanaan dari<br />
Undang-Undang Penanggulangan Bencana, Juli-September 2007”<br />
15