perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
unsur profesional, masyarakat sipil dan birokrasi. Implikasinya, sistem<br />
rekrutmen, penggajian, dan masalah kepegawaiannya perlu diatur dalam<br />
<strong>peraturan</strong> tersendiri.<br />
4. Hubungan Kerja Unsur Pengarah dengan Unsur Pelaksana<br />
(Asumsi: Di dalam sistem birokrasi mekanisme kerja atau hubungan antar lembaga<br />
sudah diatur secara jelas dalam PP. 41/2007: mana yang menjadi unsur lini dan yang<br />
menjadi unsur staf atau unsur pengarah. Dengan asumsi ini maka unsur pengarah<br />
bukanlah merupakan unsur lini tetapi merupakan unsur pengarah sehingga tidak<br />
memiliki garis komando).<br />
Berdasarkan asumsi tersebut maka disarankan:<br />
1) Hubungan kerja antara unsur pengarah dengan unsur pelaksana bukan<br />
merupakan hubungan struktural, namun bersifat koordinatif. Artinya, unsur<br />
pelaksana tidak bertanggung jawab secara langsung kepada unsur pengarah.<br />
Unsur pelaksana akan bertanggung jawab kepada Presiden (pusat), gubernur<br />
(daerah), dan bupati/walikota (kabupaten/kota). Kedudukan unsur pengarah<br />
dan unsur pelaksana adalah sejajar.<br />
2) Unsur pengarah bertugas memberikan arahan/panduan dalam <strong>penyusunan</strong><br />
kebijakan strategis dalam penanggulangan bencana. Unsur pelaksana bertugas<br />
mengimplementasikan kebijakan tersebut dengan membuat kebijakankebijakan<br />
operasional (dalam perencanaan tahunan organik pada saat normal)<br />
berkoordinasi dengan dinas/instansi teknis terkait.<br />
3) Karena posisi unsur pengarah sebagai non-executive body, anggota dari unsur<br />
pengarah tidak dapat menduduki jabatan struktural di dalam unsur pelaksana.<br />
Unsur pengarah diposisikan sebagai steering committee, sehingga jabatanjabatan<br />
seperti wakil BNPB atau BPBD tidak dapat dijabat oleh anggota dari<br />
unsur pengarah.<br />
II.c. PERSPEKTIF PENGANGGARAN<br />
Perubahan paradigma yang terkandung di dalam semangat UU No.24 tahun 2007<br />
ialah penanganan bencana secara sistematis sesuai dengan standar penanganan<br />
bencana internasional yang mengikuti siklus disaster management. Perlu diperhatikan<br />
bahwa kegiatan penanganan bencana harus dilaksanakan ketika bencana itu sendiri<br />
“Perumusan Rekomendasi Bagi Penyusunan Beberapa Peraturan Pelaksanaan dari<br />
Undang-Undang Penanggulangan Bencana, Juli-September 2007”<br />
19