You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Media</strong> <strong>Warga</strong> Terusan Masyarakat Sejahtera<br />
PNPM MANDIRI <strong>P2KP</strong> KMP-SWK XV<br />
Bersama membangun kemandirian<br />
Penanggung jawab, Team Leader (Drs.Bambang Noorsetyo,<br />
M.Si.); Pemimpin redaksi, Bambg D.Prasetyo (TA. Sosialisasi);<br />
Dewan Redaksi, Drs. Sukardi, M.Si, Drs. Agus Marhaenta,<br />
Drs. Setia Budi K,MM, Drs. Dwi Suharnoko,M.Si. Ir.<br />
Suparno,MT, Drs.Joko M.Si. Administrasi, Dwi Suyanti, Spi.<br />
Alamat Redaksi KMW-SWK XV JL.. Argopuro No.<br />
12A Tiyudan Gondang Tulungagung (0355) 323276.<br />
E-mail : kmw swk 15 @ yahoo.com atau kmw 15 @<br />
telkom.net<br />
Mutiara Pelaku<br />
“Ketulusan dan keiklasan kita dalam menjalani<br />
kehidupan ini akan membawa pengaruh yang<br />
positif pada diri kita. Apapun yang kita<br />
lakukan di dunia ini pada dasarnya adalah<br />
untuk beribadah dan mencari bekal bagi<br />
kehidupan kelak dikemudian hari. Oleh karena<br />
itu seyogyanya sejak awal, ketika akan<br />
melakukan sesuatu, harus kita diniatkan untuk<br />
beribadah kepada Allah SWT, tanpa pamrih<br />
apapun, karena Allah yang akan memberikan<br />
ganjaran pada seluruh kebaikan kita” Pak<br />
Suhadak (Koordinator BKM Bina Sejahtera,<br />
Desa Krecek, Kediri)<br />
Audit BKM Laksana “Momok Hiyong”<br />
Dalam pertemuan sosialisasi PNPM <strong>P2KP</strong> dengan berbagai<br />
Dinas di Pemkab Kediri sempat mencuat keluhan dari sementara<br />
pelaku BKM. Keluhan tersebut antara lain mempertanyakan<br />
proses audit yang diselenggarakan oleh tim auditor dari sejumlah<br />
lembaga. “Kenapa harus menggunakan kata auditor ?, bukankah<br />
itu akan menjadi sebuah momok yang akan menakutkan BKM”.<br />
Istilah audit atau apa saja itu hanyalah soal terminologi yang<br />
semua orang boleh saja tidak setuju atau bahkan diganti dengan<br />
yang lain. Tetapi yang lebih penting dari proses audit itu<br />
sebenarnya adalah melembaganya kontrol masysrakat terhadap<br />
kinerja dan akuntabilitas BKM dalam melaksanakan amanah<br />
warga. Bahkan substansinya, audit itu adalah untuk memastikan<br />
agar BKM selalu dapat menghimpun kekuatan untuk dapat<br />
dipercaya masyarakat. Proses audit yang diselenggarakan<br />
kepada seluruh BKM adalah merupakan bagian dari proses<br />
pembelajaran dalam rangka membangkitkan semangat<br />
solidaritas dan akuntabilitas. Oleh karena itu audit sebagai<br />
bagian proses belajar tak perlu ditakuti sebagai momok atau<br />
menurut komunitas Solo ibarat “momok hiyong”, (hantu yang<br />
suka menakuti anak. Kedepan audit ini pula yang diharapkan<br />
dapat menjadi instrumen menguji apakah BKM itu telah setia<br />
dan benar-benar ihlas, lugas dan jujur dalam mengelola<br />
mamanah warga. Audit dalam pengertian yang luas bukan saja<br />
menyangkut masalah pengeluaran uang tetapi audit yang lebih<br />
jauhg juga menyangkut seberapa jauh BKM benar-benar<br />
melakukan pembelaan pada orang miskin sejati !!<br />
GELIAT BKM BERSINAR TANJUNGSARI<br />
Dengan Bende berkeliling kampung, mereka mengajak warga ikut kegiatan PKK<br />
Berawal dari kegiatan lokakarya<br />
PJM Pronangkis ( salah satu<br />
siklus kegiatan <strong>P2KP</strong> ) pada tanggal 4<br />
Mei 2007 di Desa Tanjungsari, persoalan<br />
PKK kembali dibicarakan oleh<br />
warga masyarakat. Lokakarya yang<br />
diikuti oleh 62 peserta, 34 orang adalah<br />
peserta perempuan. Persoalan itu bermuara<br />
pada kerinduan masyarakat<br />
akan peran PKK seperti pada tahuntahun<br />
sebelumnya. Sebagaimana<br />
disampaikan oleh Mbak Watik, Sekretaris<br />
BKM Bersinar Tanjungsari “ Saya<br />
masih ingat, ketika saya kecil, PKK di<br />
desa ini sangat aktif kegiatannya. Masih<br />
terkenang dalam pikiran saya, bagaimana<br />
ibu memakai seragam PKK yang<br />
berwarna hijau mengikuti kegiatan di<br />
balai desa ” .<br />
Persoalan vakumnya kegiatan<br />
PKK ini sangat disayangkan oleh sebagian<br />
besar warga. Sebab kevakuman<br />
itu terjadi cukup lama, sekitar 8<br />
tahunan. Pada masa itu tidak ada aktivitas<br />
ataupun kegiatan yang mampu<br />
memberdayakan perempuan yang<br />
nantinya akan dapat meningkatkan<br />
kesejahteraan keluarga selain berpar-<br />
tisipasi dalam pembangunan diperdesaan.<br />
Keinginan menghidupkan<br />
kegiatan PKK tersebut makin mendekati<br />
kenyataan setelah pada hari selasa, 8<br />
Mei 2007, bertempat di balai desa, ibuibu<br />
mengadakan pertemuan dengan<br />
agenda utama mengaktifkan kembali<br />
PKK yang hampir mati suri tersebut.<br />
“ P ada pertemuan itu dihasilkan beberapa<br />
keputusan yang sangat mendasar,<br />
antara lain terbentuknya struktur<br />
organisasi PKK Desa Tanjungsari, rencana<br />
kegiatan awal PKK, dan rencana<br />
pertemuan rutin anggota ” demikian<br />
disampaikan oleh Ibu Istiqomah, koordinator<br />
Tim penggerak PKK Desa Tan-