22.11.2014 Views

Media Warga Baru Agustus.pub - P2KP

Media Warga Baru Agustus.pub - P2KP

Media Warga Baru Agustus.pub - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Terusan Masyarakat Sejahtera<br />

PNPM MANDIRI <strong>P2KP</strong> KMW-SWK XV<br />

Bersama Membangun Kemandirian<br />

NOMOR 3 Tahun I<br />

<strong>Media</strong> <strong>Warga</strong><br />

Bulan <strong>Agustus</strong> 2007<br />

Simpul Kata<br />

<strong>Media</strong> <strong>Warga</strong> Terusan<br />

Masyarakat Sejahtera (Temas)<br />

PNPM Mandiri <strong>P2KP</strong> Konsultan<br />

Manajemen Wilayah (KMW) XV<br />

dimaksudkan sebagai media<br />

sosialisasi dan komunikasi antar<br />

pelaku dan stakeholder terkait<br />

program Pemberantasan Kemiskinan<br />

melalui Program PNPM<br />

Mandiri.<br />

PNPM mandiri yang<br />

dimulai tahun 2007 dengan<br />

pengembangan <strong>P2KP</strong> diwilayah<br />

Perkotaan dan PPK diwilayah<br />

perdesaan., pada dasarnya merupakan<br />

program payung untuk<br />

mensinergikan berbagai program<br />

pemberdayaan masyarakat yang<br />

dimulai dengan sinergi <strong>P2KP</strong><br />

dengan PPK.<br />

Daftar isi<br />

TA. Manajemen Keuangan 2<br />

Pertemuan TA Asmandat 2<br />

Mencegah Angka Perceraian, Kurcatin digelar<br />

BKM “Sejahtera” Kel.Mangkujayan.<br />

Kegiatan yang<br />

diadakan oleh BKM<br />

“Sejahtera” Kelurahan<br />

Mangkujayan Kabupaten<br />

Ponorogo ini bisa<br />

jadi merupakan aktivitas<br />

yang jarang dilakukan<br />

oleh BKM lainnya.<br />

Kegiatan ini tergolong<br />

unik, karena menyelenggarakan<br />

kursus<br />

yang berbeda dari biasanya.<br />

“bukan kami<br />

ekslusif, tetapi kami<br />

melihat kursus calon<br />

pengantin (kurcatin) ini<br />

merupakan kegiatan<br />

yang tepat untuk warga<br />

masyarakat disini”<br />

tegas Dedy Sadgarso,<br />

SE, coordinator BKM<br />

Sejahtera.<br />

Kurcatin ini<br />

pada awalnya dimaksudkan<br />

untuk mengur<br />

a n g i<br />

angka perceraian<br />

yang cukup<br />

tinggi<br />

didesa<br />

Mangkujayan.<br />

“tingginya<br />

angka perceraian<br />

itu karena<br />

sebagian<br />

b e s a r<br />

w a r g a<br />

kami, teru<br />

t a m a<br />

yang masih<br />

produktif, bekerja<br />

diluar negeri. Rentang<br />

waktu perpisahan yang<br />

cukup lama itu, sekitar<br />

dua tahun berpisah dengan<br />

suami/istri, mengakibatkan<br />

terjadinya<br />

perselingkuhan yang<br />

akhirnya berujung pada<br />

perceraian” kata Budi<br />

Santoso, Lurah Mangkujayan<br />

yang sangat antusias<br />

menyukseskan program<br />

ini.<br />

Bersambung ke hal 2.<br />

Paradok Tugas Rumah Kita Sekarang !<br />

BKM Wilis Jaya Abadi 3<br />

Rapat koordinasi Tim KMW<br />

XV dengan Pemda 3<br />

Rangkaian kegiatan TA<br />

KMW XV 3<br />

Audit BKM 4<br />

Geliat BKM Bersinar<br />

Tanjungsari 4<br />

Pemberdayaan<br />

masyarakat melalui<br />

pendekatan PNPM <strong>P2KP</strong><br />

boleh dikatakan adalah sebuah<br />

ujicoba yang tergolong<br />

berani. Keberanian itu ditunjukkan<br />

dengan pendekatan<br />

nya dalam membidani kelahiran<br />

pelaku di tengah<br />

masyarakat. Semangat voluterism<br />

memang bukan<br />

isapan jempol, benar-benar<br />

ada potensinya di masyarakat.<br />

Kalau berbagai kegiatan<br />

memperlihatkan keswadayaan<br />

yang tinggi<br />

bahkan bisa melampaui 50<br />

% dari nilai sebuah<br />

kegiatan, tentu ini sebuah<br />

prestasi lebih. Kalau kemudian<br />

di masyarakat mun-<br />

yang dipergunakan utama-<br />

social, ekonomi, lingkungan<br />

cul sejumlah relawan dan


NOMOR 3 TAHUN I<br />

TERUSAN MASYARAKAT SEJAHTERA<br />

“Kinerja Keuangan BKM adalah Akuntabilitas dan Transparasi Pengelolaan BKM ”<br />

kata Tenaga Ahli Manajemen Keuangan<br />

HALAMAN 2<br />

Salah satu faktor penentu kesuksesan<br />

dan keberlanjutan organisasi adalah<br />

terdapatnya sistem pelaporan keuangan dan<br />

monitoring yang kontinyu dan konsisten<br />

setiap saat sebagai alat akuntabilitas dan<br />

transparasi. Tanpa hal itu dilakukan, sulit<br />

untuk mengetahui bagaimana seluruh posisi<br />

keuangan yang ada dalam organisasi, dan<br />

bagaimana sumberdaya organisasi digunakan.<br />

Upaya yang ditempuh untuk menjamin<br />

adanya akuntabilitas dan transparasi keuangan<br />

harus melalui proses pelaporan yang<br />

konsisten dan kontinyu yang dapat digunakan<br />

sebagai fungsi monitoring dan pengendalian<br />

pengelolaan keuangan. Salah satu<br />

cara menjamin transparasi dan akuntabilitas<br />

adalah dengan melakukan pengukuran<br />

kinerja pembukuan BKM baik ditingkatan<br />

secretariat dan UPK BKM, sehingga dapat<br />

diketahui kemajuan dari pengelolaan keuangan<br />

BKM dengan segala bentuk kinerjanya<br />

” demikian kata Drs. Setia Budi Kurniawan,<br />

MM, Tenaga Ahli Manajemen<br />

Keuangan berkaitan dengan pengukuran<br />

kinerja pembukuan masing-masing BKM<br />

yang sekarang tengah dijalaninya.<br />

Selanjutnya ia katakan bahwa<br />

kinerja pembukuan dimaksudkan untuk menjamin<br />

bahwa pengelolaan dana di tingkat<br />

BKM, yang secara operasional dilakukan<br />

oleh secretariat BKM, dan pengelolaan pinjaman<br />

bergulir di tingkat UPK benar-benar<br />

sesuai dengan standar yang berlaku.<br />

“ K egiatan ini merupakan tanggung jawab<br />

fasilitator yang mendapatkan supervisi askorkot<br />

Manaj. keuangan, korkot, TA Manajemen<br />

Keuangan dan TL secara langsung<br />

dan pihak yang terkait secara tidak langsung,<br />

dengan pertimbangan, agar fasilitator<br />

benar-benar melakukan proses pendampingan<br />

pengelolaan keuangan yang nantinya<br />

akan meningkatkan kemampuan masyarakat<br />

Pertemuan Tenaga Ahli Asmandat Senior<br />

Seiring dengan diluncurkannya<br />

program <strong>P2KP</strong>-PNPM 2007,<br />

Sistem Informasi Manajemen (SIM)<br />

yang akan mendukung program ini<br />

harus disiapkan sejak awal.<br />

Menindaklanjuti kondisi<br />

tersebut, bertempat di Ruang Kantor<br />

Proyek <strong>P2KP</strong>, Jl. Penjernihan I/19 F<br />

Pejompongan Jakarta Pusat, pada<br />

hari Selasa s/d Kamis, tanggal 17—19<br />

Juli 2007, Muhamad Saiful Arief,<br />

Asmandat Senior KMW XV mengikuti<br />

pertemuan tenaga ahli asmandat<br />

senior.<br />

Seperti<br />

disampaikan oleh<br />

Catur Wahyudi di<br />

dalam suratnya,<br />

“pertemuan ini<br />

dimaksudkan<br />

agar pelaku SIM<br />

di tingkat KMW<br />

dapat memahami<br />

aplikasi pendataan<br />

SIM di <strong>P2KP</strong> secara utuh<br />

serta mampu mengaplikasikan SIM<br />

dengan lebih baik sehingga pada<br />

gilirannya mampu<br />

mendelegasikan tugas<br />

pendataan pada tingkat<br />

di bawahnya<br />

(korkot)”. Berkaitan<br />

dengan kegiatan<br />

tersebut, Saiful berkomentar<br />

“EGM ini sangat<br />

bermanfaat untuk<br />

menyamakan persepsi<br />

para pelaku SIM dilapangan<br />

yang sebelumnya memiliki<br />

banyak perbedaan”.<br />

Sambungan hal 1: Mencegah angka perceraian<br />

Program ini diikuti oleh 100<br />

orang yang masih lajang maupun<br />

duda/janda. “Dulunya kegiatan ini<br />

hanya untuk para lajang, karena permintaan<br />

dari sebagian warga, maka<br />

pesertanya kami tambah dengan<br />

duda/janda yang akan menikah lagi”<br />

kata Dedy Sadgarso, SE, koordinator<br />

BKM, yang juga bekerja sebagai<br />

pemimpin redaksi sebuah media<br />

massa di Ponorogo<br />

Terselenggaranya program<br />

kurcatin ini berkat kerjasama atau<br />

chaneling yang dilakukan oleh BKM<br />

dengan aparat pemerintahan seperti<br />

kelurahan dan Departemen Agama<br />

Kabupaten Ponorogo. Dengan kata<br />

lain, program channeling itu akan<br />

berjalan dengan baik jika didukung<br />

oleh berbgai lembaga. “bahkan dalam<br />

waktu dekat kami akan merealisasi<br />

MOU antara BKM dengan Departemen<br />

Perindustrian dan perdagangan,<br />

karena banyak KSM yang<br />

menginginkan tambahan dana” kata<br />

Dedi yang didampingi oleh Mbah Wo,<br />

anggota BKM Sejahtera lainnya.<br />

Biaya yang dibutuhkan untuk<br />

mengikuti program ini hanya Rp.10.000<br />

(biasanya Rp.40.000), untuk makan,<br />

snack, dan materi. “berkat kerjasama<br />

itulah, biaya bisa ditekan, tetapi hasilnya<br />

maksimal” kata Dedy mengakhiri<br />

wawancara dengan <strong>Media</strong> <strong>Warga</strong>.


NOMOR 3 TAHUN I<br />

TERUSAN MASYARAKAT SEJAHTERA<br />

HALAMAN 3<br />

BKM Wilis Jaya Abadi Desa Kalipang, Grogol, Kediri<br />

“Ada supervisi atau tidak, kami selalu siap setiap saat”<br />

Berkunjung ke BKM Wilis Jaya<br />

Abadi, Desa Kalipang, Kec.Grogol,<br />

Kab. Kediri, terasa berbeda<br />

dengan BKM lainnya yang ada di<br />

KMW XV. Perbedaan itu cukup<br />

menyolok, paling tidak, dilihat dari<br />

pengurus BKM-nya, sebagian<br />

besar perempuan. Dikoordinatori<br />

oleh ibu Nuril Layly Elliya, BKM ini<br />

terus menggeliat menggapai<br />

program-program yang telah<br />

dicanangkan untuk memajukan<br />

masyarakat dan memberantas<br />

kemiskinan disana.<br />

Kantor BKM setiap hari<br />

cukup ramai, hal ini terbukti dari<br />

jumlah tamu yang tercatat di buku<br />

tamu. ”warga masyarakat disini<br />

cukup antusias mengikuti programprogram<br />

<strong>P2KP</strong>, sehingga mereka<br />

seringkali datang ke BKM menanyakan<br />

berbagai hal terkait dengan kegiatan<br />

<strong>P2KP</strong>” kata Nuril. Antusias warga ini<br />

dipahami oleh pengurus BKM, sehingga<br />

mereka harus setiap saat ada di kantor<br />

BKM. ”ada tidaknya pemeriksaan atau<br />

supervisi dari KMW XV atau dari<br />

manapun termasuk world bank, kami<br />

tetap siap dengan aktivitas yang<br />

terprogram dengan baik. Jadi bukan<br />

karena kami mau disupervisi<br />

kemudian semuannya kami siapkan,<br />

tetapi ya..memang itulah kegiatan<br />

kami setiap hari tanpa rekayasa”<br />

kata Nuril menjelaskan kepada<br />

rombongan KMW XV yang sore itu<br />

datang kesana. Padahal kedatangan<br />

tim KMW yang terdiri atas Dwi<br />

Suharnoko (TA. Kebijakan Publik),<br />

Moelyadi (TA Infrastruktur) dan<br />

Bambng Prasetyo (TA. Sosialisasi)<br />

dimaksudkan hanya untuk<br />

memferifikasi sejumlah kegiatan<br />

yang dilakukan BKM Wilis Jaya. Dari<br />

hasil kunjungan itu, tim KMW<br />

memberikan nilai yang positif.<br />

”memang sehari-hari begini pak<br />

aktivitasnya” kata Agung, fasilitator<br />

yang mendampingi desa tersebut.<br />

Rapat Koordinasi Tim KMW XV dengan Pemda<br />

Bertempat<br />

di Kantor PNPM<br />

<strong>P2KP</strong> KMW XV, Jl,<br />

Argopuro 12 A, Tiudan,<br />

Desa Gondang<br />

Tulungagung, pada<br />

tanggal 28 Juni<br />

2007, dilakukan<br />

rapat koordinasi<br />

antara KMW XV<br />

dengan Pemerintah<br />

Daerah Tulungagung,<br />

Ponorogo, dan Kediri. Rapat<br />

tersebut pada<br />

dasarnya<br />

membicarakan<br />

persoalan<br />

fungsi dan<br />

peran pemerintah<br />

daerah<br />

dalam mensukseskan<br />

program<br />

PNPM <strong>P2KP</strong><br />

yang telah<br />

dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia<br />

beberapa waktu yang lalu. Rapat<br />

yang dipimpin oleh Drs. Bambang<br />

Noorsetyo, M.Si, Team Leader KMW<br />

XV itu juga diikuti para tenaga ahli<br />

yang ada di KMW. Dikemukakan oleh<br />

Drs. Bambang Noersetyo, M.Si,<br />

“rapat ini dilaksnakan untuk menemukan<br />

pemahaman yang lebih substansial<br />

tentang program PNPM<br />

<strong>P2KP</strong>, sehingga nantinya antara<br />

Pemda dengan Konsultan bisa<br />

bekerja secara maksimal dalam mendampingi<br />

masyarakat”<br />

Rangkaian kegiatan TA KMW XV<br />

Pada hari kamis-sabtu, 2-4<br />

<strong>Agustus</strong> 2007, bertempat diruang<br />

rapat Lt. 3, KMP 2 Jl. Bendungan<br />

Jatiluhur 58 Pejompongan Jakarta<br />

Pusat, Drs. Setya Budi Kurniawan,<br />

MM ( TA. Keuangan Makro ) mengikuti<br />

Konsolidasi Tenaga Ahli<br />

Manajemen<br />

Keuangan.<br />

Kegiata<br />

n yang lain juga<br />

dilaksnakan<br />

oleh TA Infrastruktur<br />

yang<br />

dimaksudkan<br />

untuk persiapan


<strong>Media</strong> <strong>Warga</strong> Terusan Masyarakat Sejahtera<br />

PNPM MANDIRI <strong>P2KP</strong> KMP-SWK XV<br />

Bersama membangun kemandirian<br />

Penanggung jawab, Team Leader (Drs.Bambang Noorsetyo,<br />

M.Si.); Pemimpin redaksi, Bambg D.Prasetyo (TA. Sosialisasi);<br />

Dewan Redaksi, Drs. Sukardi, M.Si, Drs. Agus Marhaenta,<br />

Drs. Setia Budi K,MM, Drs. Dwi Suharnoko,M.Si. Ir.<br />

Suparno,MT, Drs.Joko M.Si. Administrasi, Dwi Suyanti, Spi.<br />

Alamat Redaksi KMW-SWK XV JL.. Argopuro No.<br />

12A Tiyudan Gondang Tulungagung (0355) 323276.<br />

E-mail : kmw swk 15 @ yahoo.com atau kmw 15 @<br />

telkom.net<br />

Mutiara Pelaku<br />

“Ketulusan dan keiklasan kita dalam menjalani<br />

kehidupan ini akan membawa pengaruh yang<br />

positif pada diri kita. Apapun yang kita<br />

lakukan di dunia ini pada dasarnya adalah<br />

untuk beribadah dan mencari bekal bagi<br />

kehidupan kelak dikemudian hari. Oleh karena<br />

itu seyogyanya sejak awal, ketika akan<br />

melakukan sesuatu, harus kita diniatkan untuk<br />

beribadah kepada Allah SWT, tanpa pamrih<br />

apapun, karena Allah yang akan memberikan<br />

ganjaran pada seluruh kebaikan kita” Pak<br />

Suhadak (Koordinator BKM Bina Sejahtera,<br />

Desa Krecek, Kediri)<br />

Audit BKM Laksana “Momok Hiyong”<br />

Dalam pertemuan sosialisasi PNPM <strong>P2KP</strong> dengan berbagai<br />

Dinas di Pemkab Kediri sempat mencuat keluhan dari sementara<br />

pelaku BKM. Keluhan tersebut antara lain mempertanyakan<br />

proses audit yang diselenggarakan oleh tim auditor dari sejumlah<br />

lembaga. “Kenapa harus menggunakan kata auditor ?, bukankah<br />

itu akan menjadi sebuah momok yang akan menakutkan BKM”.<br />

Istilah audit atau apa saja itu hanyalah soal terminologi yang<br />

semua orang boleh saja tidak setuju atau bahkan diganti dengan<br />

yang lain. Tetapi yang lebih penting dari proses audit itu<br />

sebenarnya adalah melembaganya kontrol masysrakat terhadap<br />

kinerja dan akuntabilitas BKM dalam melaksanakan amanah<br />

warga. Bahkan substansinya, audit itu adalah untuk memastikan<br />

agar BKM selalu dapat menghimpun kekuatan untuk dapat<br />

dipercaya masyarakat. Proses audit yang diselenggarakan<br />

kepada seluruh BKM adalah merupakan bagian dari proses<br />

pembelajaran dalam rangka membangkitkan semangat<br />

solidaritas dan akuntabilitas. Oleh karena itu audit sebagai<br />

bagian proses belajar tak perlu ditakuti sebagai momok atau<br />

menurut komunitas Solo ibarat “momok hiyong”, (hantu yang<br />

suka menakuti anak. Kedepan audit ini pula yang diharapkan<br />

dapat menjadi instrumen menguji apakah BKM itu telah setia<br />

dan benar-benar ihlas, lugas dan jujur dalam mengelola<br />

mamanah warga. Audit dalam pengertian yang luas bukan saja<br />

menyangkut masalah pengeluaran uang tetapi audit yang lebih<br />

jauhg juga menyangkut seberapa jauh BKM benar-benar<br />

melakukan pembelaan pada orang miskin sejati !!<br />

GELIAT BKM BERSINAR TANJUNGSARI<br />

Dengan Bende berkeliling kampung, mereka mengajak warga ikut kegiatan PKK<br />

Berawal dari kegiatan lokakarya<br />

PJM Pronangkis ( salah satu<br />

siklus kegiatan <strong>P2KP</strong> ) pada tanggal 4<br />

Mei 2007 di Desa Tanjungsari, persoalan<br />

PKK kembali dibicarakan oleh<br />

warga masyarakat. Lokakarya yang<br />

diikuti oleh 62 peserta, 34 orang adalah<br />

peserta perempuan. Persoalan itu bermuara<br />

pada kerinduan masyarakat<br />

akan peran PKK seperti pada tahuntahun<br />

sebelumnya. Sebagaimana<br />

disampaikan oleh Mbak Watik, Sekretaris<br />

BKM Bersinar Tanjungsari “ Saya<br />

masih ingat, ketika saya kecil, PKK di<br />

desa ini sangat aktif kegiatannya. Masih<br />

terkenang dalam pikiran saya, bagaimana<br />

ibu memakai seragam PKK yang<br />

berwarna hijau mengikuti kegiatan di<br />

balai desa ” .<br />

Persoalan vakumnya kegiatan<br />

PKK ini sangat disayangkan oleh sebagian<br />

besar warga. Sebab kevakuman<br />

itu terjadi cukup lama, sekitar 8<br />

tahunan. Pada masa itu tidak ada aktivitas<br />

ataupun kegiatan yang mampu<br />

memberdayakan perempuan yang<br />

nantinya akan dapat meningkatkan<br />

kesejahteraan keluarga selain berpar-<br />

tisipasi dalam pembangunan diperdesaan.<br />

Keinginan menghidupkan<br />

kegiatan PKK tersebut makin mendekati<br />

kenyataan setelah pada hari selasa, 8<br />

Mei 2007, bertempat di balai desa, ibuibu<br />

mengadakan pertemuan dengan<br />

agenda utama mengaktifkan kembali<br />

PKK yang hampir mati suri tersebut.<br />

“ P ada pertemuan itu dihasilkan beberapa<br />

keputusan yang sangat mendasar,<br />

antara lain terbentuknya struktur<br />

organisasi PKK Desa Tanjungsari, rencana<br />

kegiatan awal PKK, dan rencana<br />

pertemuan rutin anggota ” demikian<br />

disampaikan oleh Ibu Istiqomah, koordinator<br />

Tim penggerak PKK Desa Tan-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!