TOR Pelatihan Dasar KPD & Fasilitator Replikasi Program P2KP
TOR Pelatihan Dasar KPD & Fasilitator Replikasi Program P2KP
TOR Pelatihan Dasar KPD & Fasilitator Replikasi Program P2KP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KERANGKA ACUAN<br />
PELATIHAN DASAR <strong>P2KP</strong> BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH<br />
DAN FASILITA<strong>TOR</strong> REPLIKASI PROGRAM <strong>P2KP</strong><br />
I. LATAR BELAKANG<br />
Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat bersama Pemerintah<br />
Daerah dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan telah dilakukan melalui<br />
<strong>P2KP</strong> sejak tahun 1998. Sebagaimana tertuang di dalam pedoman umum <strong>P2KP</strong>,<br />
jelas disebutkan bahwa misi <strong>P2KP</strong> adalah membangun masyarakat mandiri (yang<br />
pada akhirnya mampu menjadi masyarakat madani), yang mampu menjalin<br />
kebersamaan dan sinergi dengan pemerintah maupun kelompok peduli setempat<br />
dalam menanggulangi kemiskinan secara efektif dalam tatanan good governance,<br />
serta mampu mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang tertata,<br />
sehat, produktif dan berkelanjutan (neighbourhood development).<br />
Untuk mencapai misi tersebut tentu bukan persoalan yang mudah, perlu upaya<br />
dari semua pihak untuk terus menerus melakukan proses pemberdayaan yang<br />
juga harus diiringi dengan penyempurnaan konsep <strong>P2KP</strong> melalui lesson learned<br />
program yang telah berjalan selama hampir 1 (satu) dasawarsa ini. Terlebih lagi,<br />
<strong>P2KP</strong> telah dijadikan kebijakan nasional dalam kerangka PNPM (<strong>Program</strong><br />
Nasional Pemberdayaan Masyarakat), sehingga membutuhkan fasilitasi yang<br />
lebih optimal sebagai program yang makin efektif bagi upaya gerakan nasional<br />
dalam penanggulangan kemiskinan.<br />
Disadari bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk<br />
menanggulangi kemiskinan perlu didukung oleh Pemerintah Kota/Kabupaten<br />
maupun kelompok peduli setempat, untuk terwujudnya kemitraan yang sinergi<br />
antara masyarakat, pemerintah daerah, dan kelompok peduli dalam<br />
penanggulangan kemiskinan sesuai prinsip-prinsip good governance.<br />
Mengingat terbatasnya wilayah pelayanan <strong>P2KP</strong>, beberapa Pemerintah<br />
Propinsi/Kota/ Kabupaten yang mempunyai komitmen terhadap penanggulangan<br />
kemiskinan menyatakan ingin memperluas cakupan wilayah penanggulangan<br />
kemiskinan di daerahnya dengan menggunakan konsep <strong>P2KP</strong>. Pemerintah pusat<br />
mengapresiasi terhadap komitmen dan inisiatif dari pemerintah Kota/Kabupaten<br />
tersebut dengan nama <strong>Replikasi</strong> <strong>Program</strong> <strong>P2KP</strong>.<br />
Untuk mendukung pelaksanaan replikasi program <strong>P2KP</strong> tersebut diperlukan<br />
adanya para pelaku yang siap memfasilitasi pelaksanaannya dilapangan. Dengan<br />
demikian untuk dapat melaksanakan tugasnya maka para pelaku dituntut untuk<br />
peka terhadap masalah kemiskinan serta terampil dalam memfasilitasi sesuai<br />
fungsi dan tugas para pelaku. Oleh karena itu para pelaku tersebut perlu<br />
mendapatkan pelatihan dasar sebagai pembekalan awal sebelum melaksanakan<br />
tugasnya.<br />
<strong>Pelatihan</strong> <strong>Dasar</strong> ini terutama dititikberatkan sebagai proses penyadaran (awareness<br />
training) dengan penekanan pada re-orientasi sikap, pola pikir dan pandangan<br />
terhadap pembangunan, utamanya penanggulangan kemiskinan di perkotaan<br />
melalui pembangunan manusia (pemulihan nilai-nilai luhur), Pengenalan dan<br />
pemahaman konsep <strong>P2KP</strong> dan mekanisme kerjanya; serta Pengenalan dan<br />
pemahaman dasar-dasar pembangunan yang melibatkan masyarakat sasaran<br />
sebagai pelaku utama (subjek) melalui proses pemberdayaan.<br />
Halaman 1
II. TUJUAN<br />
1. Tujuan Umum<br />
a. Memberikan pemahaman dan penyadaran kepada Konsultan daerah dan<br />
Tim <strong>Fasilitator</strong> mengenai paradigma, akar masalah serta dampak<br />
kemiskinan di masyarakat<br />
b. Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai konsep, metodologi,<br />
tujuan, visi dan misi <strong>P2KP</strong> serta strategi implementasi replikasi P2Kp<br />
c. Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai strategi<br />
penaggulangan kemiskinan model <strong>P2KP</strong><br />
d. Peserta mengetahui dan memahami kebijakan penanggulangan<br />
kemiskinan nasional, serta target IPM dan MDGs.<br />
e. Peserta dapat menyampaikan pesan-pesan <strong>P2KP</strong> menurut metodologi<br />
Pendidikan Orang Dewasa (POD);<br />
f. Peserta dapat melakukan pendekatan yang tepat selaras dengan prinsip<br />
dan nilai <strong>P2KP</strong> yang berpijak pada azas pada pemberdayaan masyarakat;<br />
g. Peserta memiliki pengetahuan tentang konsep masyarakat mandiri dan<br />
madani.<br />
h. Terwujudnya konsultan/fasilitator yang mempunyai motivasi dan tanggung<br />
jawab moral yang tinggi terhadap penanggulangan kemiskinan.<br />
2. Tujuan khusus<br />
a. Peserta memahami akan substansi <strong>P2KP</strong> dan implementasi <strong>Replikasi</strong><br />
<strong>P2KP</strong> baik pendekatan ataupun metodologi dari program tersebut.<br />
b. Menghasilkan konsultan pendamping yang berkualitas dan mampu<br />
melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana proyek dilapangan maupun<br />
sebagai agen perubahan sosial ditengah-tengah masyarakat.<br />
c. <strong>KPD</strong> dan fasilitator mampu melaksanakan pelaksanaan program sesuai<br />
tujuan, visi, misi dan kerangka waktu pencapaian target.<br />
d. Tersusunnya strategy pendampingan <strong>KPD</strong> dan tim fasilitator dengan<br />
mengacu kepada permasalahan yang ada dengan kerangka waktu<br />
mengacu kepada master schedule.<br />
e. Tersusunnya rencana kerja tim fasilitator untuk melakukan pendampingan<br />
di masyarakat.<br />
III. KELUARAN YANG DIHARAPKAN<br />
Peserta mempunyai kesadaran kritis terhadap kemiskinan, memahami substansi<br />
<strong>P2KP</strong> secara holistik serta mampu memfasilitasi dan memotivasi masyarakat<br />
dalam menanggulangi kemiskinan.<br />
IV. MATERI DAN POKOK BAHASAN<br />
Materi dan pokok bahasan dalam pelatihan dasar <strong>P2KP</strong> ini terdiri dari 87 JPL,<br />
Tema dan topiknya adalah yaitu :<br />
Belajar Bersama<br />
• Mitr Belajar<br />
• Orientasi Belajar<br />
• Kontrak Belajar<br />
Halaman 2
Tantangan<br />
• Paradigma Pembangunan<br />
• Anatomi Kemiskinan<br />
• Perempuan dan kemiskinan<br />
Kebijakan Nagkis Nasional<br />
• Kebijakan nagkis nasional IPM dan NDG’s<br />
• Kebijakan nagkis daerah dan <strong>Replikasi</strong> <strong>P2KP</strong><br />
Konsep <strong>P2KP</strong><br />
• <strong>P2KP</strong> dan Kemiskinan<br />
• Strategi Intervensi <strong>P2KP</strong><br />
• Gambaran umum siklus <strong>P2KP</strong><br />
• <strong>P2KP</strong> sebagai proses pembelajaran kritis<br />
Pemberdayaan Masyarakat<br />
• Pemberdayaan Sejati<br />
• Pemberdayaan Perempuan dan laki-laki<br />
• Kepemimpinan Masyarakat Manusia<br />
• Pengorganisasian Masyarakat<br />
Pembangunan Partisipatif<br />
• Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi<br />
• Partisipasi Perempuan<br />
• Daur program dan siklus <strong>P2KP</strong><br />
• Metodologi Pembangunan Partisipatif<br />
Mengenal <strong>Fasilitator</strong> Pembangunan<br />
• Citra diri fasilitator<br />
• Tugas dan fungsi fasilitator<br />
• Etika Fsilitator<br />
Siklus <strong>P2KP</strong><br />
• Tatacara pelaksanaan siklus di masyarakat<br />
Teknik Fasilitasi<br />
• Pendidikan orang dewasa<br />
• <strong>Dasar</strong>-dasar komunikasi<br />
• Komunikasi Pembangunan<br />
• Fasilitasi dalam pembelajaran<br />
• Fasilitasi Musyawarah (RKM)<br />
• Fasilitasi FGD<br />
Strategi Pendampingan<br />
• Penjelasan master schedule<br />
• Strategi Pendampingan<br />
• Penyusunan Rencana Kerja<br />
V. METODOLOGI DAN RANCANGAN PELATIHAN<br />
Kegiatan pelatihan mendasarkan pendekatan pendidikan kritis yang<br />
mengedepankan dialog antara pemandu dengan peserta ataupun antara<br />
peserta dengan peserta yang lain sehingga diharapkan terjadi proses<br />
pemahaman yang mendalam dan saling memperkaya wawasan.<br />
Halaman 3
Untuk menciptakan iklim yang dialogis menggunakan cara Pendidikan Orang<br />
Dewasa dimana peserta tidak dianggap sebagai murid sekolah yang tidak<br />
berpengatahuan melainkan diperlakukan sebagai peserta yang telah mempunyai<br />
banyak pengetahuan dan pengalaman.<br />
Melalui proses belajar dan mengajar yang partisipatif tersebut diharapkan dapat<br />
medorong peserta menjadi lebih aktif sehingga pemahaman terhadap materi<br />
pelatihan lebih cepat terjadi.<br />
VI. PESERTA , PEMANDU, NARASUMBER DAN PENYELENGGARA<br />
1. PESERTA<br />
Peserta pelatihan dasar ini adalah <strong>KPD</strong> (Tenaga Ahli) dan Faskel yang<br />
dibutuhkan ditambah 10% untuk cadangan. <strong>KPD</strong> telah ditetapkan menjadi<br />
konsultan pendamping oleh pemerintah daerah dan fasilitaotr telah mengikuti<br />
proses rekrutment dan proses seleksi untuk mengikuti pelatihan dasar ini sebagai<br />
calon fasilitator.<br />
2. PEMANDU<br />
Pemandu pelatihan ini adalah pemandu nasional yang telah mengikuti <strong>Pelatihan</strong><br />
untuk Pelatih (TOT) yang dilaksanakan oleh KMP dan direkomendasi oleh KMP.<br />
3. NARASUMBER<br />
Untuk lebih memperkaya wawasan peserta, selain dari pemandu juga mendapat<br />
tambahan pengetahuan dari Narasumber yang berkompeten di bidangnya,<br />
berjumlah ........ orang khususnya materi/tema kebijakan nangkis nasional,<br />
(dirinci nama, keahlian serta asal instansi )<br />
4. PENYELENGGARA<br />
Penyelenggara <strong>Pelatihan</strong> ini adalah Pemerintah Derah/Tim elaksana Kegiatan<br />
(TPK)<br />
VII. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN<br />
Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan ...................... hari bertempat di<br />
.................................., adapun mengenai tanggal pelaksanaan direncanakan<br />
pada tanggal ...................................<br />
VIII. SUMBER PENDANAAN<br />
Dalam pelaksanaan pelatihan dasar ini untuk sumber pendanaan dibebankan<br />
sepenuhnya kepada Pemeintah Daerah, sedangkan untuk akomodasi pemandu<br />
sepenuhnya dibebankan kepada KMP/KMW.<br />
IX.<br />
PELAPORAN<br />
Setelah pelaksanaan, Pemerintah Daerah membuat laporan dan disampaikan<br />
kepda Bupati / Walikota serta Dirjen Cipta Karya-PU dan KMW. Diharapka paling<br />
lambat laporan selesai 1 bulan setelah pelaksanaan.<br />
Halaman 4
Laporan <strong>Pelatihan</strong> dasar <strong>KPD</strong> dan Failitator terdiri :<br />
BAB I<br />
BAB II<br />
BAB III<br />
BAB IV<br />
BAB V<br />
PENDAHULUAN<br />
a. Latar Belakang<br />
b. Tujuan<br />
c. Keluaran yang diharapkan<br />
METODOLOGI<br />
a. Metode<br />
b. Materi<br />
c. Peserta<br />
d. Pemandu<br />
e. Narasumber<br />
f. Penyelenggara<br />
PELAKSANAAN<br />
a. Pelaksanaan hari I<br />
• Materi ......<br />
• Materi ......<br />
b. Pelaksanaan hari II<br />
c. Dst<br />
Dalam sub Bab ini diuraikan pelaksanaan kegiatan pelatihan pada<br />
setiap harinya, didalamnya termasuk menguraikan pelaksanaan<br />
kegiatan belajar setiap materi, capaian berdasarkan evaluasi topik<br />
oleh peserta dibuatkan grafiknya tiap materi serta hasil analisa dari<br />
grafik tersebut, dokumentasi kegiatan, termasuk kondisi dinamika<br />
kelas. Tingkat keaktifan peserta. Permasalahan yang terjadi.<br />
PEMBAHASAN<br />
a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan<br />
Diuraikan mengenai proses pelaksanaan kegiatan yang<br />
dilakukan dalam pelatihan. Evaluasi dilakukan dengan melihat<br />
bagaimana proses pelaksanaan kegiatan riil dibandingkan<br />
dengan rencana pelaksanaan yang telah ditetepkan sebelumnya<br />
berdasarkan kerangka acuan. Evaluasinya didasarkan<br />
berdasarkan tahapan Pra pelatihan, pelaksanaan pelatihan,<br />
Pasca pelatihan.<br />
b. Analisa kegiatan kelas<br />
Diuraikan evaluasi topik materi, apakah materi yang disampaikan<br />
pada proses pelatihan telah dianggap baik dari segi kebutuhan,<br />
penyampaian dan pemahaman.<br />
c. Analisa capaian pelatihan (Pre test dan Post Test)<br />
Diuraikan capaian hasil dari pre test dan post test.<br />
d. Catatan.<br />
KESIMPULAN DAN SARAN<br />
Lampiran – Lampiran :<br />
a) metode evaluasi<br />
b) Notulasi Rekaman<br />
c) Daftar hadir<br />
d) Lembar pre test dan post test, dll<br />
Halaman 5
X. PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN<br />
Untuk melaksanakan pelatihan ini Pemerintah daerah / Tim Pelaksana Kegiatan<br />
perlu membentuk Panitia Pelaksana termasuk pengendali kualitas yang<br />
mampu menjalankan perannya secara aktif dan akan menjaga kelancaran<br />
pelatihan dengan perannya masing-masing.<br />
1. Panitia (sebutkan nama dan peran masing-masing)<br />
2. Pengendalian kwalitas<br />
Untuk menjaga kelancaran proses pelatihan akan dimonitor oleh seorang<br />
Koordinator <strong>Pelatihan</strong> yaitu : ................,(sebutkan nama dan jabatan).<br />
Sedangkan untuk menjaga keutuhan substansi dan proses serta<br />
kelangkapan peralatan pelatihan di dalam kelas akan dijaga oleh 1 orang<br />
Penanggungjawab Kelas yaitu: (sebutkan nama)<br />
XI. EVALUASI DAN KOORDINASI<br />
1. Evaluasi<br />
Untuk mengetahui efektivitas dan capaian pelatihan, maka perlu dilakukan<br />
evaluasi baik yang berhubungan dengan peserta, proses pelatihan maupun<br />
penyelenggaraanya dilakukan beberpa eveluasi antara lain :<br />
• Pre dan Post Test, untuk melihat kemampuan peserta sebelum<br />
mendapatkan pelatihan. Dengan hasil test tersebut diharapkan terlihat<br />
tingkat kemampuan peserta, sehingga dapat ditindak lanjuti dalam<br />
proses pelatihan.<br />
• Evaluasi harian : evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mengetahui<br />
tingkat pemahaman mengenai materi serta terhadap pemandu. Evaluasi<br />
ini sebaiknya diadakan pada setiap topik, untuk memastikan bahwa<br />
materi yang disampaikan benar-benar dipahami oleh peserta. (contoh<br />
form evaluasi terlampir. Pemda/TPK bisa melakukan modifikasi)<br />
• Pengamatan pemandu terhadap peserta : evaluasi ini dilakukan oleh<br />
penanggungjawab kelas yang bertugas untuk mengamati<br />
perkembangan setiap peserta selama pelatihan yang dicatat dalam form.<br />
(contoh form evaluasi terlampir. Pemda/TPK bisa melakukan modifikasi)<br />
2. Koordinasi<br />
Refleksi Pemandu dan panitia pelatihan untuk membahas perkembangan<br />
dan hambatan yang terjadi setiap hari selama pelatihan berlangsung, untuk<br />
kemudian direncanakan pernbaikan-perbaikan pada pelatihan di hari<br />
berikutnya.<br />
Halaman 6
GBPP <strong>Pelatihan</strong> <strong>Dasar</strong> <strong>P2KP</strong> bagi <strong>KPD</strong> dan Tim <strong>Fasilitator</strong> <strong>Replikasi</strong> <strong>Program</strong> <strong>P2KP</strong><br />
Tema Topik JPL<br />
Belajar Bersama Mitra Belajar 1<br />
Orientasi Belajar 2<br />
Kontrak Belajar 1<br />
Tantangan Paradigma Pembangunan 3<br />
Anatomi Kemiskinan 3<br />
Perempuan dan Kemiskinan 2<br />
Kebijhakan Nangkis Kebijakan Nangkis Nasional-IPM dan MDG’a 2<br />
Nasional Kebijakan nangkis Daerah dan <strong>Replikasi</strong> <strong>P2KP</strong> 2<br />
Konsep <strong>P2KP</strong> <strong>P2KP</strong> dan Kemiskinan 2<br />
Strategi Intervensi <strong>P2KP</strong> 3<br />
Gambaran Umum Siklus <strong>P2KP</strong> 2<br />
<strong>P2KP</strong> sebagai proses pembelajaran kritis 4<br />
Pemberdayaan Pemberdayaan Sejati 4<br />
Pemberdayaan Perempuan dan Laki-laki 2<br />
Kepemimpinan Masyarakat Manusia 3<br />
Pengorganisasian Masyarakat 3<br />
Pembangunan Partisipatif Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokrasi 2<br />
Partisipasi Perempuan 2<br />
Daur program pembangunan partisipatif dan siklus 2<br />
<strong>P2KP</strong><br />
Metodologi Pembangunan Partisipatif 2<br />
Mengenal <strong>Fasilitator</strong><br />
Pembangunan<br />
Citra diri fasilitator 2<br />
Tugas dan fungsi fasilitator 4<br />
Etika fasilitator 2<br />
Siklus <strong>P2KP</strong> Tatacara pelaksanaan siklus tingkat masyarakat 6<br />
Tehnik Fasilitasi Pendidikan orang dewasa 2<br />
<strong>Dasar</strong>-dasar komunikasi 2<br />
Komunikasi pembangunan 2<br />
Fasilitasi dalam pembelajaran 3<br />
Fasilitasi Musyawarah (RKM) 3<br />
Fasilitasi FGD RK 3<br />
Strategi Pendampingan Penjelasan master schedule <strong>Replikasi</strong> <strong>P2KP</strong> 3<br />
Strategi Pendampingan 3<br />
Penyusunan Rencana Kerja 3<br />
Ev. Akhir & Post Test - 2<br />
JUMLAH 87<br />
Tema Sosialisasi dan Pendampingan awal dilakukan dengan Coaching setelah<br />
pelatihan selesai dilakukan, dengan topic :<br />
1. Komunikasi dan strategi sosialisasi<br />
2. Pengembangan pesan dan praktek sosial<br />
3. Sosial mapping<br />
4. Sosialisasi awal