Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
The Labyrinth of Debt- 15<br />
Dibandingkan suku Sukus. mereka lebih<br />
sederhana. Mereka masih menggunakan sistem<br />
barter dalam transaksi keseharian. Yang<br />
menghasilkan padi menukar berasnya dengan<br />
kerajinan tangan atau sebaliknya. Boleh dibilang<br />
secara ekonomi, kesejahteraan mereka di bawah<br />
suku Sukus. Mereka memang kebanyakan hanya<br />
pekerja kasar. Mereka tidak memiliki pusat kota<br />
yang indah dan maju seperti halnya Sukus. Sesekali<br />
mereka menjual hasil bumi dan handicraft mereka<br />
ke suku Sukus. Mereka, apalagi para wanitanya,<br />
sangat senang menerima koin emas sebagai jasa<br />
dari padi atau kerajinan tangan yang mereka<br />
hasilkan. Meskipun berbeda dalam hal<br />
kesejahteraan. ada satu persamaan menonjol di<br />
antara Sukus dan Tukus. Mereka sama-sama hidup<br />
damai, rukun dan saling tolong-menolong. Mereka<br />
sering bersilaturaluni dan menjalankan ritual<br />
agamanya dengan tenang.<br />
Sampai akhirnya datang tamu istimewa ke<br />
suku Sukus. Berpenampilan perlente. dua orang<br />
asing turun dari kapal yang berlabuh di pulau Aya.<br />
Gaga dan Sago, begitu mereka mengenalkan diri<br />
saat dijamu oleh Saka, pimpinan suku Sukus. Kedua<br />
tamu ini disambut dengan suka cita. Saka dan para<br />
pembantunya sangat terkesan dengan kisah Gaga<br />
dan Sago yang ruengaku sudah melanglang buana.<br />
Sebagai bukti, kedua orang asing itu lalu