Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
The Labyrinth of Debt- 19<br />
blek jadi satu merayakan hari bersejarah itu.<br />
Sebagian besar dari mereka sudah membawa koinkoin<br />
emas yang selama ini hanya disimpan di bawah<br />
bantal. Setiap satu koin emas yang mereka simpan,<br />
mereka mendapatkan ganti uang kertas dengan<br />
jaminan bila sewaktu-waktu mereka menghendaki,<br />
mereka bisa menukarkan kembali uang kertas yang<br />
saat ini mereka terima dengan koin emas yang<br />
pernah mereka simpan.<br />
Hampir semua anggota suku Sukus menyimpan<br />
koin emas mereka di Bank Aya. Sejumlah 100.000<br />
lembar uang kertas diserahkan, yang berarti Bank<br />
Aya -yang dimotori Gago dan Sago- menerima<br />
100.000 koin emas. Tak terasa, akhirnya penduduk<br />
negeri Pulau Aya begitu menikmati uang kertas itu.<br />
Mereka merasakan dengan menggunakan uang<br />
kertas itu, transaksi yang mereka lakukan jauh lebih<br />
simpel dan nyaman.<br />
Praktis semakin jarang orang yang menggunakan<br />
koin emas dalam transaksi sehari-hari. Sampai<br />
akhirnya uang kertas menjadi mata uang dominan.<br />
Kenapa mereka begitu Karena selain lebih<br />
mumudahkan transaksi, mereka juga dengan<br />
mudah menukarkan uang kertas mereka dengan<br />
koin emas jika mereka memerlukan. Untuk yang<br />
satu ini, Gaga dan Sago sangat menjaga<br />
kepercayaan. Setiap kali ada yang mau<br />
menukarkan, kali itu juga koin emas diberikan.