Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
The Labyrinth of Debt- 47<br />
untuk bertahan hidup. Tapi , tidak sedikit yang<br />
berutang hanya karena ingin memenuhi gaya hidup<br />
yang sebetulnya tidak ia perlukan. Hanya sedikit<br />
orang berutang untuk keperluan investasi atau<br />
tujuan produktif.<br />
Yang pertama dan yang kedua sama-sama<br />
berpotensi terjebak perangkap utang. Pertama,<br />
karena utang yang ia pinjam untuk memenuhi<br />
kebutuhan konsumtif, makan-minum, beli baju, alat<br />
elektronik, dll. Dan lebih parah lagi, yang kedua,<br />
utang itu terus ditambah sekadar untuk menjaga<br />
gengsi. Misalnya, membeli mobil padahal hanya<br />
mampu membayar motor.<br />
Memakai aksesories bermerek, padahal itu<br />
hanya kebutuhan tersier. Kedua-duanya cerminan<br />
dari cara hidup besar pasak dari pada tiang. Sifat<br />
inilah yang kami sukai dan bisikan ke telinga<br />
manusia.<br />
Ketika ini terjadi, orang tidak lagi bisa<br />
mengontrol, tidak bisa merencanakan keuangannya<br />
dengan baik. Tidak bisa membedakan mana yang<br />
mendesak dari yang penting. Tidak bisa<br />
menepatkan mana yang produktif. mana yang<br />
konsumtif.<br />
Perilaku ini semakin parah ketika dunia modern<br />
mulai mengenaikan credit card. lnilah produk<br />
unggulan yang juga berfungsi seperti Fiat Money.<br />
tapi jauh lebih sakti untuk alat pembayaran. Setiap