Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
The Labyrinth of Debt- 27<br />
dibangun. Karena itu. kami pun semakin rajin<br />
membisiki Gago dan Sago untuk tidak hanya<br />
berhenti di sini saja. Tapi untuk semakin menguasai<br />
manusia-manusia bodoh yang duninya berlagak<br />
saling bantu itu.<br />
Gaga dan Sago memang sangat impresif.<br />
Mereka adalah ciptaan jenius. Terbukti ketika<br />
mereka melancarkan dua trik lanjutan untuk<br />
memenangkan keadaan. Kepada para penunggak<br />
sebagian ada yang dipaksa membayar. Caranya,<br />
dengan menyita harta benda mereka. Rumah,<br />
sawah, ternak dan maupun harta benda lainnya pun<br />
segem berpindah tuan. Sementara penunggak yang<br />
mempunyai hubungan baik dengan Gaga dan Sago<br />
diberi kesempatan untuk memperpanjang masa<br />
angsuran. Kebetulan Taka, pimpinan suku Tukus,<br />
salah seorang di antara penunggak. Maka untuk<br />
atas nama "kebaikan hati" Sago bukan saja<br />
memberikan tambahan waktu mengangsur utang.<br />
tapi juga memberikan tambahan utang baru.<br />
Kenapa Dia beralasan utang ini biar bisa dipakai<br />
untuk melancarkan kegiatan produktifnya. Namun<br />
alih-alih bisa membayar periode berikutnya, Taka<br />
kembali tak bisa melunasi utangnya.<br />
Malu karena tak bisa membayar kewajiban,<br />
Taka menarik diri dan menghindari bertemu dengan<br />
Sago. Ia mulai kehilangan kepercayaan diri.<br />
Kewibawaannya sebagai kepala Suku Tukus berbalik