10.01.2015 Views

Download - SMERU Research Institute

Download - SMERU Research Institute

Download - SMERU Research Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kebijakan ini tidak mempengaruhi kualitas mengajar mereka dan pihak murid yang<br />

ditanya juga tidak merasakan perbedaan kinerja guru-guru sebelum dan pada masa<br />

krisis serta saat ini, Tim <strong>SMERU</strong> menduga tekanan pekerjaan pada akhirnya akan<br />

mempengaruhi standar pengajaran.<br />

• Sleman. Bahkan sebelum terjadi krisis ekonomi banyak guru-guru di Sleman sudah<br />

mempunyai sumber penghasilan lain, baik dari hasil pertanian, industri rumah, atau jasa<br />

jual-beli. Di samping itu beberapa sekolah sudah memiliki Koperasi Simpan Pinjam<br />

(Kospin) yang dapat diandalkan oleh para guru. Pada masa sulit atau saat membutuhkan<br />

uang, anggota Kospin dapat meminjam hingga Rp2 juta dengan bunga sangat rendah<br />

(sekitar 1% per bulan). Sumber pinjaman lain yang dapat dimanfaatkan oleh para guru<br />

(khususnya PNS) termasuk dari lembaga perbankan seperti Bank Pembangunan Daerah<br />

atau bank swasta lainnya. Sementara itu para guru madrasah bisa memperoleh pinjaman<br />

uang dari Koperasi Departemen Agama (KIPAS) yang juga dapat memberikan<br />

pinjaman hingga Rp2 juta dengan bunga yang sangat rendah.<br />

Di sebuah SMU swasta di Desa Sewon, gaji guru tidak lebih dari Rp100.000/bulan.<br />

Sebagian besar menerima kurang dari jumlah tersebut. Sekolah ini berada di bawah<br />

binaan Yayasan keagamaan yang tidak sepenuhnya dapat membantu keuangan sekolah<br />

tersebut. Sekalipun hanya dengan gaji terbatas, para guru masih bersedia mengemban<br />

misi sekolah ini untuk menjaring murid lulusan SLTP yang tidak mampu agar mereka<br />

dapat meneruskan pendidikan hingga jenjang SMU. Setiap tahun ajaran baru, dua<br />

orang guru ditugaskan untuk mendatangi sekolah-sekolah setempat bahkan rumahrumah<br />

penduduk di sekitar sekolah (khususnya dari kalangan keluarga tidak mampu)<br />

untuk mengajak murid yang mau melanjutkan pendidikan ke SMU. Para guru sekolah<br />

swasta di Desa Sewon itu umumnya memiliki pekerjaan/penghasilan sampingan untuk<br />

menutupi kekurangan pendapatan mereka.<br />

Sebagai akibat dari tertundanya pembayaran uang sekolah, sekolah semakin merasa<br />

berat untuk membayar gaji guru dan membiayai perawatan gedung sekolah dan<br />

sebagainya. Selain menaikkan iuran BP3, bantuan Pemerintah melalui program DBO<br />

dan beasiswa telah menutup sebagian tunggakan uang sekolah/BP3, sehingga<br />

meringankan sekolah dalam menanggung beban biaya, khususnya dalam menunjang<br />

gaji guru sekolah swasta.<br />

• Lombok Timur. Secara umum dapat dikatakan bahwa aktivitas guru sangat tinggi<br />

dengan jam mengajar normal antara 16 hingga 32 jam/minggu. <strong>SMERU</strong> tidak<br />

menemukan kasus guru membolos atau mengurangi jam mengajar karena kesulitan<br />

ekonomi. Di sekolah-sekolah yang mempunyai guru terbatas jumlah jam mengajar para<br />

guru sangat tinggi, tetapi bagi sekolah yang mempunyai cukup guru, maka jumlah jam<br />

mengajar sekitar 16 jam/minggu.<br />

Sebagian guru-guru SD maupun SLTP negeri yang mengajar di pagi hari juga mengajar<br />

di sekolah Madrasah pada sore harinya. Berdasarkan sistem penggajian yang berlaku<br />

(bergantung pada masa kerja), guru-guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS)<br />

yang mempunyai pendapatan lebih besar relatif dibanding dengan guru-guru sekolah<br />

swasta tidak terlalu memerlukan tambahan pendapatan. Gaji kotor seorang guru PNS di<br />

dua kecamatan Lombok Timur berkisar antara Rp389.000/bulan dan Rp950.000/bulan.<br />

Bila dibandingkan dengan honor guru honorer sekolah swasta (MI dan MTs) yang<br />

sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi jumlah penghasilan ini sangat besar karena guru<br />

swasta honorer hanya memperoleh Rp10.000 – Rp20.000/bulan, atau sekitar Rp2.000 –<br />

Rp 2.500/jam.<br />

34<br />

Lembaga Penelitian <strong>SMERU</strong>, September 2003

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!