MD130
MD130
MD130
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
internasional<br />
Ini bukan kudeta.<br />
Rakyat tak perlu<br />
panik dan tetap<br />
bisa menjalankan<br />
kehidupan normal.”<br />
menteri sementara ditolak partai pemerintah,<br />
Partai Pheu Thai.<br />
Kubu pemerintah menghendaki pemilu terlebih<br />
dahulu, sementara barisan Kaus Merah<br />
menghendaki referendum sebelum pemilihan<br />
umum. Pihak seberang, Komite Reformasi,<br />
yang dipimpin Suthep Thaugsuban, menginginkan<br />
supaya Senat Thailand menunjuk perdana<br />
menteri interim untuk memimpin reformasi<br />
sebelum digelar pemilihan<br />
umum.<br />
Jurang di antara kedua<br />
kubu kelewat lebar untuk<br />
direkatkan dalam dua kali<br />
pertemuan. Gampang<br />
diduga, pertemuan kedua<br />
pada Kamis siang pekan<br />
lalu kembali membentur<br />
tembok. Setelah satu jam<br />
berdebat tanpa ada tanda<br />
kompromi, kesabaran Jenderal Prayuth habis<br />
sudah.<br />
“Karena kita tak juga menemukan jalan untuk<br />
membawa negeri ini ke perdamaian, aku akan<br />
mengumumkan pengambilalihan kekuasaan,”<br />
kata Jenderal Prayuth kalem. “Semua orang<br />
harap tetap duduk di tempatnya.”<br />
Tak berapa lama, puluhan tentara masuk ke<br />
ruangan, mencegah semua peserta persamuhan<br />
keluar. Mereka, kecuali anggota Senat dan<br />
Komisi Pemilu, kemudian diangkut dan ditahan<br />
di Markas Divisi Pengawal Raja. Jenderal Prayuth<br />
beserta seluruh Kepala Staf Angkatan dan<br />
Kepala Kepolisian Thailand bergegas ke stasiun<br />
televisi pemerintah untuk mengumumkan<br />
pengambilalihan kekuasaan.<br />
Sejak Kamis sore itu, pukul 16.30, kurang dari<br />
tiga hari setelah kudeta, seluruh kuasa pemerintahan<br />
Thailand beralih ke Dewan Nasional<br />
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban yang<br />
dipimpin Jenderal Prayuth. “Demi kelancaran<br />
operasi pemerintahan, konstitusi tahun 2007<br />
dibekukan, kecuali pasal-pasal yang terkait<br />
dengan kerajaan,” Jenderal Prayuth membacakan<br />
pernyataan. Dewan Nasional juga melarang<br />
aktivitas politik yang melibatkan lebih dari lima<br />
orang. Ada 155 pemimpin politik dari pelbagai<br />
kelompok yang dilarang pergi ke luar negeri,<br />
termasuk Yingluck dan beberapa anggota keluarganya.<br />
Majalah detik 26 mei - 1 juni 2014