06.02.2015 Views

Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya

Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya

Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Berkaca pada kondisi tersebut, diperlukan upaya-upaya<br />

pengembangan kawasan perdesaan<br />

yang mencakup segala aspek kehidupan dengan<br />

memanfaatkan seluruh potensi sumber<br />

daya yang dimiliki perdesaan. Sebagai sebuah<br />

negara yang memiliki berbagai produk unggulan<br />

di setiap daerahnya, pengembangan<br />

ekonomi Indonesia hendaknya berorientasi<br />

pada pembangunan agribisnis yang berbasis<br />

pertanian. Maka, pengembangan <strong>Kawasan</strong><br />

<strong>Agro</strong>politan pun menjadi alternatif solusi<br />

pembangunan kawasan perdesaan. <strong>Kawasan</strong><br />

<strong>Agro</strong>politan memungkinkan pembangunan<br />

dengan tetap berbasis pada sektor pertanian<br />

sebagai sumber pertumbuhan ekonomi desa<br />

yang dipadukan dengan pembangunan sektor<br />

industri melalui pengembangan prasarana dan<br />

sarana layaknya perkotaan yang disesuaikan<br />

dengan lingkungan perdesaan.<br />

AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN<br />

Konsep <strong>Kawasan</strong> Menuju Keharmonian<br />

20<br />

Dengan kata lain, pengembangan <strong>Kawasan</strong><br />

<strong>Agro</strong>politan merupakan penguatan sentrasentra<br />

produk pertanian yang berbasiskan<br />

pada kekuatan internal sehingga perdesaan<br />

menjadi kawasan yang memiliki pertumbuhan<br />

ekonomi dan daya kompetensi, baik secara<br />

interregional maupun intraregional. Oleh kare<br />

na itu, keberhasilan pembangunan <strong>Kawasan</strong><br />

<strong>Agro</strong>politan membutuhkan komitmen dan<br />

tanggung jawab dari segenap aparatur pemerintah,<br />

swasta, maupun masyarakat. Dengan<br />

demikian, pembangunan kawasan ini dapat<br />

berlangsung secara terintegrasi, terarah, efektif,<br />

dan efisien sehingga tercipta keterpaduan<br />

dengan pembangunan sektor lainnya dan<br />

pembangunan yang berwawasan lingkungan.<br />

Pengembangan <strong>Kawasan</strong> <strong>Agro</strong>politan pun<br />

men jadi salah satu program pengembangan<br />

per mukiman perdesaan yang dilaksanakan<br />

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui<br />

Di rektorat Jenderal <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>, Direktorat<br />

Pe ngembangan Permukiman. Dengan program<br />

yang terfokus pada penyediaan dan kemajuan<br />

infrastruktur perdesaan, yaitu berupa prasarana<br />

dan sarana yang memadai dan mendukung<br />

pengembangan sistem dan usaha agribisnis,<br />

di harapkan dapat memberikan manfaat bagi<br />

pembangunan <strong>Kawasan</strong> <strong>Agro</strong>politan, khususnya<br />

masyarakat perdesaan.<br />

Konsep <strong>Kawasan</strong> <strong>Agro</strong>politan<br />

Secara harafiah. istilah <strong>Agro</strong>politan berasal dari<br />

kata <strong>Agro</strong> yang berarti ‘pertanian’ dan Polis/Polit<br />

an yang berarti ‘kota’. Dalam buku Pedoman<br />

Umum Pengembangan <strong>Kawasan</strong> <strong>Agro</strong>plitan<br />

& Pedoman Program Rintisan Pengembangan<br />

<strong>Kawasan</strong> <strong>Agro</strong>politan yang diterbitkan oleh<br />

Kementerian Pertanian, <strong>Agro</strong>politan didefi nisikan<br />

sebagai kota pertanian yang tumbuh dan<br />

berkembang karena berjalannya sistem dan<br />

usaha agribisnis sehingga mampu melayani,<br />

mendorong, menarik, serta menghela kegiatan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!