Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya

More documents

Recommendations

Info

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Salam sejahtera, Guna mewujudkan komitmen Pemerintah untuk melaksanakan pemerataan pembangunan dan penyeimbangan pembangunan desa-kota, maka pada tahun 2002 Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum bersama Kementerian Pertanian mengembangkan Kawasan Perdesaan. Program ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan pengembangan wilayah yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, yang pada gilirannya, upaya tersebut akan berujung pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Dalam pengembangan kawasan perdesaan melalui pengadaan infrastruktur penunjang ekonomi yang memadai, Ditjen Cipta Karya telah melibatkan masyarakat setempat dalam mengembangkan dan mengelola potensi daerahnya. Dengan demikian, kawasan ini mampu menjadikan kegiatan utama masyarakatnya sebagai sektor penggerak perekonomian lokal dan regional. Seiring dengan berkembangnya ragam konsepsi penyelenggaraan pembangunan perdesaan maka, pada tahun 2011 program pengembangan kawasan perdesaan ini menjadi kawasan pusat pertumbuhan yang didalamnya mencakup Kawasan Agropolitan dan Minapolitan. Integrasi yang kuat antar kelembagaan dan masyarakat pada pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan telah membuahkan hasil dan membawa perubahan bagi kawasan zona inti (pusat pertumbuhan) maupun desa-desa hinterland. Program ini diharapkan dapat menjadi campur tangan positif pemerintah dalam memanfaatkan, mengelola, sekaligus melestarikan potensi dan kekayaan alam perdesaan Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Jakarta, September 2012 Budi Yuwono P. Program ini diharapkan dapat menjadi campur tangan positif pemerintah dalam memanfaatkan, mengelola, sekaligus melestarikan potensi dan kekayaan alam perdesaan Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 5
Kata Pengantar AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep Kawasan Menuju Keharmonian 6
Page 2 and 3: AGROPOLITAN & MINAPOLITAN Konsep Ka
Page 6 and 7: Direktur Pengembangan Permukiman Di
Page 8 and 9: PENDAHULUAN AGROPOLITAN DAN MINAPOL
Page 10 and 11: Gorontalo 7 Kawasan Agropolitan 1 K
Page 12 and 13: tambahnya jumlah penduduk, tingkat
Page 14 and 15: mi liki kepastian karena sektor yan
Page 16 and 17: MENATA INFRASTRUKTUR AGROPOLITAN BA
Page 18 and 19: Jalan poros desa di kawasan agropol
Page 20 and 21: pembangunan pertanian (agribisnis)
Page 22 and 23: ke terikatan desa dan kota. Hal ini
Page 24 and 25: nanamkan modalnya di kawasan yang t
Page 26 and 27: Jalan poros desa di kawasan agropol
Page 28 and 29: Pembangunan jalan setapak di salah
Page 30 and 31: agroindustri yang dilaksanakan seca
Page 32 and 33: Dari tabel ini terlihat peningkatan
Page 34 and 35: AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep
Page 36 and 37: sejurus kemudian, puluhan sepeda mo
Page 38 and 39: petugas yang siap membantu. Sesuai
Page 40 and 41: Saluran irigasi di Desa Wasiat, Kec
Page 42 and 43: er selang, ia mengangkat singkong r
Page 44 and 45: masih banyak jalan poros desa di Ke
Page 46 and 47: DI BALIK CAKRAWALA BIRU INDONESIA A
Page 48 and 49: Sebutan ‘negara kepulauan’, seb
Page 50 and 51: laut yang dimiliki negeri ini selua
Page 52 and 53: udidaya dan produk olahannya. • M
Page 54 and 55:
dilihat dari profil kawasan tersebu
Page 56 and 57:
ektorat Pengembangan Permukiman tel
Page 58 and 59:
AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN Konsep
Page 60 and 61:
KABUPATEN Muaro Jambi merupakan kab
Page 62 and 63:
dibuktikannya dengan hasil panen 10
Page 64 and 65:
enyah dan gurih. Untuk penjualan ab
Page 66 and 67:
Page 68 and 69:
Pulau Ternate merupakan wilayah kep
Page 70 and 71:
Melihat potensi yang ada di kota ya
Page 72 and 73:
“Alhamdulilah...Setelah adanya pe
Page 74 and 75:
PENUTUP AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN
Page 76 and 77:
Pengolahan potensi dan kekayaan ala
Page 78 and 79:
Pencapaian Dukungan Infrastruktur P
Page 80 and 81:
2. PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AN
Page 82 and 83:
4. PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN : 2
Page 84 and 85:
6. PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN :
Page 86 and 87:
8. PROVINSI BANGKA BELITUNG TAHUN A
Page 88 and 89:
10. PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN
Page 90 and 91:
12. PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGA
Page 92 and 93:
Page 94 and 95:
15. PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGA
Page 96 and 97:
17. PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN
Page 98 and 99:
19. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN
Page 100 and 101:
21. PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGAR
Page 102 and 103:
23. PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN
Page 104 and 105:
25. PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN
Page 106 and 107:
27. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TA
Page 108 and 109:
29. PROVINSI MALUKU TAHUN ANGGARAN
Page 110 and 111:
31. PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN ANGG
Page 112 and 113:
Peningkatan jalan poros desa Kawasa
Page 114 and 115:
3. PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN AN
Page 116 and 117:
7. PROVINSI BENGKULU TAHUN ANGGARAN
Page 118 and 119:
11. PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN
Page 120 and 121:
15. PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGA
Page 122 and 123:
19. PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN A
Page 124 and 125:
23. PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHU
Page 126 and 127:
27. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TA
Page 128 and 129:
Peningkatan jalan poros desa Kawasa
show all

Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?