Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya
Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya
Skema Tata Ruang Kawasan Agro/Minapolitan - Ditjen Cipta Karya
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
enyah dan gurih. Untuk penjualan abon<br />
patin belum terlalu banyak penjualannya,”<br />
jelas Rusmiyati. Untuk aktivitas pengolahan<br />
ikan patin ini, Kementerian Kelautan dan<br />
Perikanan memfasilitasi 1 buah bangunan Unit<br />
Pengelolaan Ikan serta kelengkapan mesin<br />
penunjang seperti alat potong, dan packing.<br />
“Peralatan ini kami gunakan secara bergantian<br />
dengan KWT lainnya di <strong>Kawasan</strong> <strong>Minapolitan</strong><br />
daerah kami. Produk-produk olahan ini adalah<br />
hasil pengetahuan yang kami dapat dari<br />
pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh KKP,”<br />
tambah Rusmiyati.<br />
Kendati masih dalam kapasitas home in dus try,<br />
pengolahan ikan patin ini juga te tap memperhatikan<br />
kandungan gizinya, kare na abon<br />
dibuat dengan menggunakan 100% da ging<br />
ikan patin segar yang banyak me ngan dung<br />
OMEGA 3 & 6 dan kaya akan protein. Packaging<br />
juga dikemas apik agar dapat bersaing dengan<br />
produk la in nya di pasaran. Un tuk kemasan<br />
100gr, bia sa nya dibandrol de ngan harga<br />
Rp 15.000,- hingga Rp 20.000,-. Sedang kan<br />
harga kerupuk kulit ikan patin Rp 12.500,- per<br />
250 gram. “Insya Allah kami siap bersaing di<br />
pasaran untuk kualitas dan rasanya. Saat ini<br />
kami dibantu Dinas Perikanan dan Kelautan<br />
sedang berupaya menembus pasar nasional<br />
dengan memasok hasil olahan ini ke beberapa<br />
supermarket. Kami mohon bantuan dari semua<br />
pihak untuk pemasarannya,” jelas Rusmiyati<br />
sambil tersenyum.<br />
Hasil panen budidaya ikan patin yang melimpah<br />
serta hasil pengolahan ikan yang baik tentu<br />
saja memberikan berkah bagi penduduk<br />
Desa Pudak. Termasuk salah satunya menarik<br />
perhatian Presiden Republik Indonesia, Susilo<br />
Bambang Yudhoyono untuk bersama para<br />
menteri terkait dan masyarakat Kabupaten<br />
Muaro Jambi melakukan Panen Raya di awal<br />
Februari 2012 lalu. Dalam kunjungannya itu,<br />
Presiden berharap Kampung Pangan Terpadu<br />
<strong>Minapolitan</strong> Pudak mampu menginspirasi<br />
daerah lainnya untuk mencukupi kecukupan<br />
pangan negara kita ditengah gejolak pangan<br />
dunia seperti saat ini.<br />
Senyuman Rusmiyati, Timan dan petani<br />
budidaya ikan patin/hortikultura di Desa Pudak<br />
adalah senyum kegigihan mereka mengubah<br />
Desa Pudak menjadi Kampung Pangan Terpadu<br />
<strong>Minapolitan</strong> yang membanggakan. “Semoga<br />
kami bisa menjaganya dengan baik,” ujar Timan.<br />
Sebuah harapan sederhana, dari sebuah desa<br />
kecil yang kini sangat menjanjikan!<br />
Unit Pengolahan Ikan<br />
Desa Pudak<br />
AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN<br />
Konsep <strong>Kawasan</strong> Menuju Keharmonian<br />
65