05.05.2015 Views

Permohonan Pengujian UU No. 17 Tahun 2011 tentang - Elsam

Permohonan Pengujian UU No. 17 Tahun 2011 tentang - Elsam

Permohonan Pengujian UU No. 17 Tahun 2011 tentang - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dilindungi kerahasiaannya agar tidak dapat diakses, tidak apat diketahui, dan tidak dapat<br />

dimiliki oleh pihak yang tidak berhak”;<br />

79. Bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (8) <strong>UU</strong> Intelijen Negara menyatakan: “Pihak Lawan adalah<br />

pihak dari dalam dan luar negeri yang melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan, serta tindakan<br />

yang dapat mengancam kepentingan dan keamanan nasional”;<br />

80. Bahwa dalam ketentuan Pasal 4 <strong>UU</strong> Intelijen Negara disebutkan: “Intelijen Negara berperan<br />

melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini<br />

dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat<br />

Ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional”.<br />

81. Bahwa dalam ketentuan Pasal 6 ayat (3) <strong>UU</strong> Intelijen Negara dikatakan: “Pengamanan<br />

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas serangkaian kegiatan yang dilakukan<br />

secara terencana dan terarah untuk mencegah dan/atau melawan upaya, pekerjaan,<br />

kegiatan Intelijen dan/atau Pihak Lawan yang merugikan kepentingan dan keamanan<br />

nasional”;<br />

82. Bahwa ketentuan Pasal 22 ayat (1) <strong>UU</strong> Intelijen Negara menyebutkan: (1) Perekrutan sumber<br />

daya manusia Intelijen Negara terdiri atas:<br />

a. Badan Intelijen Negara berasala daru lulusan Sekolah Tinggi Intelijen Negara,<br />

penyelenggara Intelijen Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b, huruf c,<br />

huruf d, dan huruf e, serta peroranga yang memenuhi persyaratan; dan<br />

b. Penyelenggaran Intekijen Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b, huruf c,<br />

huruf d, dan huruf e berasal dari pegawai negeri di masing-masing penyelenggara<br />

Intelijen Negara.<br />

83. Bahwa ketentuan Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Intelijen Negara menyatakan: (2) Rahasia<br />

Intelijen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikategorikan dapat:<br />

a. membahayakan pertahanan dan keamanan negara;<br />

b. mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang masuk dalam kategori dilindungi<br />

kerahasiaannya;<br />

c. merugikan ketahanan ekonomi nasional;<br />

d. merugikan kepentingan politik luar negeri dan hubungan luar negeri;<br />

e. mengungkapkan memorandum atau surat yang menurut sifatnya perlu dirahasiakan;<br />

f. membahayakan sistem Intelijen Negara;<br />

g. membahayakan akses, agen, dan sumber yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi<br />

Intelijen;<br />

h. membahayakan keselamatan Personel Intelijen Negara; atau<br />

i. mengungkapkan rencana dan pelaksanaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan<br />

fungsi Intelijen.<br />

Bahwa selanjutnya dalam ketentuan Pasal 25 ayat (4) <strong>UU</strong> Intelijen Negara dinyatakan:<br />

“Masa Retensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku selama 25 (dua puluh lima)<br />

tahun dan dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat<br />

Republik Indonesia”;<br />

84. Bahwa dalam ketentuan Pasal 26 <strong>UU</strong> Intelijen Negara berbunyi disebutkan: “Setiap Orang<br />

dilarang membuka dan/atau membocorkan Rahasia Intelijen”;<br />

20 |<strong>Permohonan</strong> <strong>Pengujian</strong> <strong>UU</strong> <strong>No</strong>. <strong>17</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong> <strong>tentang</strong> Intelijen Negara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!