Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
Review Buku, Edisi 002, Oktober 2011<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
l<br />
l i m D e m o k r a t i s<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
<strong>BELAJAR</strong> <strong>DARI</strong><br />
<strong>GERAKAN</strong> GÜLEN?<br />
Husni Mubarok<br />
1
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Informasi Review Buku Buku: Helen Rose Ebaugh, The<br />
Gülen Movement: A Sociological Analysis<br />
of a Civic Movement Rooted in Moderate<br />
Islam (New York: Springer, 2010), 134<br />
halaman.<br />
ABSTRAK<br />
Buku ini menyajikan analisis sosiologis<br />
terhadap Gerakan Gülen (Gülen<br />
Movement), satu gerakan Islam moderat<br />
yang sangat berpengaruh dan berbasis di<br />
Turki. Gerakan ini tak bisa dilepaskan dari<br />
penggagasnya, Fethullah Gülen, seorang<br />
sarjana, guru dan dai terkemuka. Gagasan<br />
Gülen mengenai pendidikan modern dan<br />
Islami, dialog dan kerjasama antar-agama,<br />
dan penolakan terhadap kekerasan menjadi<br />
daya pikat komunitasnya. Gerakan ini<br />
tak hanya berhasil menggalang dukungan<br />
di Turki, tapi juga di hampir 100 negara<br />
di dunia. Menurut penulisnya, gerakan<br />
ini berhasil karena tiap komunitas yang<br />
mengasosiasikan diri pada gerakan ini<br />
berhasil mengelola sumberdaya manusia<br />
maupun finansialnya masing-masing<br />
dan menumbuhkan komitmen untuk<br />
mengembangkan komunitas.<br />
n<br />
a a k a t s u p r e P<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
2
l i m D e m o k r a t i s<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
l<br />
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
Sesudah peristiwa 11/9 terjadi,<br />
para sarjana, wartawan, dan para<br />
pengambil kebijakan di Barat mulai<br />
menaruh perhatian lebih banyak<br />
untuk mengetahui mengenai Islam<br />
dan komunitas Muslim di dunia.<br />
Hal ini melahirkan kesadaran baru<br />
bahwa para pelaku teror 11/9 adalah<br />
sekelompok kecil umat Islam. Pada<br />
saat yang sama, tempat penting<br />
kelompok-kelompok Muslim di poros<br />
lain, yakni Muslim moderat, makin<br />
nampak. Salah satu wakilnya adalah<br />
Gerakan Gülen (Gülen Movement)<br />
di Turki, yang juga mulai banyak<br />
dipelajari.<br />
Gerakan ini mulai berkembang pada<br />
akhir 1960-an. Meski tidak ada<br />
data yang pasti mengenai berapa<br />
jumlah pendukungnya di seluruh<br />
dunia, pengaruh gerakan ini bisa<br />
disimak dari berbagai hal yang<br />
dikelola jaringannya: lebih dari 1000<br />
sekolah di 100 negara di dunia;<br />
enam rumah sakit; satu universitas;<br />
satu kelompok media cetak; satu<br />
stasiun televisi; sebuah organisasi<br />
3
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
bantuan internasional; organisasi<br />
dialog antaragama. Semuanya<br />
mengasosiasikan diri pada Gerakan<br />
Gülen. Belakangan, gerakan ini<br />
mendapat liputan di berbagai media<br />
internasional seperti New York<br />
Times, Le Monde, International<br />
Herald Tribune, Economist, majalah<br />
Foreign Policy, dan sebagainya.<br />
Buku ini adalah salah satu karya<br />
akademis pertama yang menyajikan<br />
studi mendalam atas gerakan ini.<br />
Pertanyaan utama buku ini adalah<br />
model mekanisme dan komitmen<br />
keorganisasian apa yang mengikat<br />
anggotanya sehingga gerakan ini<br />
tumbuh dan berkembang hingga<br />
ke mancanegara? Dari mana<br />
sumber dana gerakan ini? Apa<br />
yang memotivasi para donaturnya<br />
menyumbangkan uang? Bagaimana<br />
konfigurasi keuangan di masingmasing<br />
lembaga dalam gerakan ini<br />
dikelola?<br />
n<br />
a a k a t s u p r e P<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
Untuk menjawab pertanyaanpertanyaan<br />
di atas, penulisnya,<br />
4
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
l<br />
Profesor Sosiologi pada Universitas<br />
Houston, Amerika Serikat (AS),<br />
melakukan serangkaian wawancara<br />
dan perjalanan ke beberapa kota di<br />
Turki dan AS. Dia mewawancarai<br />
sejumlah pengelola rumah sakit,<br />
kepala sekolah, pengelola media<br />
massa, anggota gerakan Gülen di<br />
Amerika dan di beberapa wilayah di<br />
Turki, yang teridentifikasi bagian dari<br />
gerakan Gülen.<br />
l i m D e m o k r a t i s<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
Gerakan Gülen (istilah yang Gülen<br />
sendiri tidak terlalu menyukainya)<br />
tak bisa dilepaskan dari sosok<br />
penggagasannya, Fethullah Gülen.<br />
Dia seorang dai terkemuka, guru<br />
dan pemimpin Muslim. Mula-mula<br />
dia terlibat dalam gerakan yang<br />
diinisiasi oleh pengikut Said Nursi.<br />
Namun, belakangan dia memiliki<br />
pandangan berbeda dari Nursi.<br />
Bila Nursi mendorong pengikutnya<br />
untuk giat belajar sebagai kunci<br />
kemajuan, Gülen lebih menekankan<br />
pada pelayanan, khususnya di bidang<br />
pendidikan yang berkualitas dan<br />
modern bagi anak-anak muda.<br />
5
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
Berkat kegigihannya, Gülen berhasil<br />
menghimpun sejumlah orang untuk<br />
membangun sekolah dan mendorong<br />
para pendukungnya untuk<br />
menyumbangkan apa yang mereka<br />
punya, termasuk kemampuan menjadi<br />
administratur. Mereka tertarik<br />
terlibat karena Gülen menawarkan<br />
sejumlah pikiran yang, dalam kriteria<br />
Ebaugh, moderat. Yakni, gagasan<br />
mengenai hidup bersama (coexist)<br />
dengan orang atau kelompok<br />
keyakinan berbeda, mendukung<br />
demokrasi, menghargai kebebasan<br />
berpikir dan pentingnya pendidikan,<br />
sembari mengakui peran agama dan<br />
keyakinan-keyakinan yang ada, dan<br />
menentang segala jenis kekerasan<br />
atas nama Islam.<br />
n<br />
a a k a t s u p r e P<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
Untuk menjelaskan keberhasilan<br />
gerakan ini, Ebaugh menggunakan<br />
dua perspektif. Pertama, teori<br />
mobilisasi sumberdaya. Dalam<br />
gerakan sosial, efektivitas,<br />
efisiensi dan capaian maksimal<br />
amat ditentukan oleh keberhasilan<br />
aktornya dalam mengelola<br />
sumberdaya manusia dan keuangan<br />
6
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
l i m D e m o k r a t i s<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
l<br />
yang tersedia. Kedua, teori<br />
komitmen organisasi. Keberhasilan<br />
sebuah gerakan juga ditentukan<br />
oleh seberapa loyal anggotanya<br />
terhadap komitmen gerakan. Tanpa<br />
loyalitas, gerakan akan ditinggalkan<br />
para pendukungnya. Melalui<br />
dua perspektif ini, Ebaugh ingin<br />
menelusuri kemampuan gerakan ini<br />
dalam mengelola sumberdaya dan<br />
menjaga loyalitas anggotanya hingga<br />
rela berkorban demi gerakan.<br />
Ebaugh menemukan bahwa<br />
keberhasilan Gerakan Gülen terletak<br />
pada komitmen yang dibangun<br />
dalam ikatan komunitas-komunitas<br />
kecil. Komunitas ini dalam tradisi<br />
Turki disebut cemaat, yang dibentuk<br />
oleh komunitas Muslim yang ingin<br />
mempertahankan warisan Islam<br />
sekaligus mengadopsi modernitas.<br />
Komunitas ini biasanya terdiri dari<br />
pebisnis, guru, dokter dan kalangan<br />
profesional lainnya. Mereka tertarik<br />
berkumpul untuk mempelajari tafsir<br />
al-Quran dan ajaran agama lainnya,<br />
khususnya tafsir al-Qur’an dalam<br />
perspektif Gülen.<br />
7
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
Seringkali komunitas pengikut Gülen<br />
ini terdiri dari orang-orang seprofesi<br />
atau tinggal di kompleks yang sama.<br />
Kondisi ini memudahkan mereka<br />
bertukar pikiran dan menggalang<br />
dana untuk kegiatan-kegiatan<br />
pelayanan, seperti membangun<br />
lembaga pendidikan, layanan<br />
kesehatan, media massa, dan lembaga<br />
publik lainnya. Masing-masing<br />
komunitas diberi keleluasaan untuk<br />
menentukan sendiri jenis pelayanan<br />
yang mereka bangun.<br />
Untuk memotivasi para<br />
pendukungnya, menurut Ebaugh,<br />
dalam ceramah dan tulisannya Gülen<br />
merujuk pada jenis filantropi Islam,<br />
seperti zakat, infaq, dan shadaqah.<br />
Tetapi dia tidak membatasi<br />
sumbangan dalam bentuk uang,<br />
melainkan dengan berbagai cara.<br />
Salah satunya berupa sumbangan<br />
tenaga untuk mengelola sekolah atau<br />
rumah sakit yang baru saja didirikan<br />
secara sukarela. Pada awal gerakan,<br />
misalnya, banyak di antara pengikut<br />
Gülen yang menyumbangkan<br />
tenaga dan pikiran menjadi tenaga<br />
n<br />
a a k a t s u p r e P<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
8
Edisi 002, Oktober 2011<br />
adminstrasi di sekolah komunitas<br />
Gülen.<br />
Review Buku<br />
l i m D e m o k r a t i s<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
l<br />
Ada sebagian anggota gerakan yang<br />
cukup kaya dan menyumbangkan<br />
dana untuk keberlangsungan gerakan.<br />
Mekanisme yang disepakati adalah<br />
menyumbang 5%, 10% hingga<br />
20% dari total income per tahun.<br />
Sementara kelompok bisnis ratarata<br />
menyumbangkan 20% dari<br />
total penghasilan tahunan mereka.<br />
Dengan kata lain, sumber utama<br />
finansial gerakan ini dari sumbangan<br />
anggota di setiap komunitasnya.<br />
Menurut Ebaugh, mereka<br />
independen.<br />
Dalam pengelolaan keuangan,<br />
Gülen mengambil jarak. Sikap ini<br />
diambil, menurut Ebaugh, justru<br />
untuk memotivasi dan membangun<br />
kepercayaan para pendukungnya.<br />
Dana yang terhimpun dikelola<br />
langsung oleh komunitas masingmasing.<br />
Dalam beberapa<br />
kesempatan, Gülen mendorong<br />
setiap komunitas agar mandiri secara<br />
finansial sehingga sumberdana yang<br />
9
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
ada dapat membangun lembaga baru<br />
di tempat lain. Strategi ini berhasil<br />
mengembangkan lembaga pelayanan<br />
dan memperluas kader.<br />
Sedari awal, Ebaugh menegaskan<br />
bahwa buku ini bukan evaluasi<br />
kritis terhadap Gerakan Gülen.<br />
Dia hanya ingin menelusuri<br />
model pengorganiasian gerakan<br />
yang tumbuh pesat secara<br />
transnasional. Meski begitu, dia<br />
tetap mendiskusikan sejumlah kritik<br />
terhadap gerakan ini pada bagian<br />
appendiks bukunya. Beberapa kritik<br />
menyebutkan bahwa gerakan ini<br />
punya agenda mendirikan negara<br />
Islam, sebagai agen Amerika,<br />
ingin mencuci otak orang miskin<br />
dengan memberi mereka beasiswa,<br />
ingin membawa Turki ke masa<br />
lalu, eksklusif, otoriteritarian, dan<br />
sebagainya. Dengan data-data yang<br />
meyakinkan, Ebaugh menunjukkan<br />
bahwa kritik-kritik tersebut tidak<br />
didukung bukti yang kuat. Ebaugh<br />
hanya mencermati porsi perempuan<br />
yang masih terbatas dalam gerakan<br />
ini.<br />
n<br />
a a k a t s u p r e P<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
10
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
l i m D e m o k r a t i s<br />
D<br />
i g<br />
i t a<br />
m o k r a t i s . c o m<br />
l<br />
Ini buku yang penting dibaca.<br />
Banyak orang percaya bahwa Gerakan<br />
Gülen berada di balik keberhasilan<br />
kaum Islamis yang moderat dalam<br />
perpolitikan Turki, diwakili Partai<br />
Keadilan dan Pembangunan (AKP)-<br />
nya Perdana Menteri Recep Tayyip<br />
Erdogan. Sayang, masalah ini tak<br />
banyak disinggung Ebaugh. Dari<br />
perspektif gerakan sosial, Ebaugh<br />
juga tidak terlalu banyak memberi<br />
perhatian pada aspek eksternal<br />
(kesempatan politik) dan ideasional<br />
(model ideologi Islam) yang<br />
memungkinkan berhasilnya gerakan<br />
ini. Tapi jangan-jangan kita berharap<br />
terlalu banyak dari satu buku yang<br />
sudah dari awalnya memang mau<br />
menangkap hanya beberapa hal<br />
penting saja dari gerakan ini.<br />
Apa pun, paparan Ebaugh mengenai<br />
mekanisme pengorganisasian<br />
Gerakan Gülen jelas merupakan<br />
kekuatan utama buku ini. Paparan<br />
tersebut memberi kita gambaran<br />
mengenai kunci-kunci keberhasilan<br />
gerakan. Kunci-kunci tersebut<br />
11
Edisi 002, Oktober 2011<br />
Review Buku<br />
adalah komitmen anggota gerakan<br />
yang berasal dari cemaat, mandiri<br />
secara finansial, dan otonim dalam<br />
pengelolaannya. Ikatan yang tidak<br />
formal dan kaku memungkinkan<br />
komunitas-komunitas gerakan ini<br />
untuk saling bantu, baik dalam<br />
hal sumberdaya manusia maupun<br />
finansial. Dengan membaca<br />
buku ini, gerakan-gerakan sosial<br />
lain, khususnya kalangan Muslim<br />
moderat di wilayah-wilayah lain,<br />
dapat mengambil pelajaran berharga<br />
tentang bagaimana memanfaatkan<br />
sumbedaya dan mengelolanya dengan<br />
baik.<br />
P e r p u s t a k a a n<br />
w w w. m u s l i m d e<br />
D<br />
i v<br />
i s<br />
i M u s<br />
© 2011<br />
Review Buku ini diterbitkan oleh Divisi<br />
Muslim Demokratis.<br />
Jika Anda berminat mendapatkan buku<br />
(ebook) yang direview, silakan isi<br />
form permintaan.<br />
Kode buku: HRE001<br />
12